Pengaruh Sosial Media 'Twitter' @Hilo terhadap Brand Awareness Merek Hilo (Studi Kasus di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha).

(1)

v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Nowadays, information is one of the important elements in business competitive climate. A brand is an important part for company to tap the competition. Brand function as consumers’ reminder for companies’ products and as differentiation to other similar products. Nutrifood, as one of large companies in Indonesia that inspiring and helping people to have healthy lifestyle, has many well known products in Indonesia. One of them is HiLo that promote in Twitter social media. This research was conducted to analyze influence of Twitter social media to brand awareness. Data was collected through questionnaire by online media. The results showed the influence of social media Twitter to brand awareness of HiLo brand of as big as 48.3%.


(2)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Informasi merupakan salah satu unsur penting dalam melakukan suatu usaha bisnis dalam situasi yang kompetitif seperti saat ini. Dalam persaingan ini, sebuah merek memegang peranan yang sangat penting bagi perusahaan. Merek sebagai pengingat bagi konsumen akan produk perusahaan dan juga untuk mendiferensiasikan dengan produk sejenis. PT. Nutrifood sebagai salah satu perusahaan besar di Indonesia yang menginspirasi dan membantu masyarakat menjalankan pola hidup sehat memiliki produk yang cukup dikenal di masyarakat Indonesia salah satunya adalah HiLo yang sedang mempromosikan mereknya melewati sosial media Twitter. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sosial media Twitter terhadap brand awareness dengan cara menyebarkan kuisioner kepada responden secara online. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh sosial media Twitter terhadap brand awareness merek HiLo sebesar 48,3%


(3)

vii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ...iv

ABSTRACT ... v

ABSTRAK ...vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 7

1.4 Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 9

2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Merek ... 9

2.1.2 Ekuitas Merek ... 11


(4)

viii Universitas Kristen Maranatha

2.1.3.1 Membangun Kesadaran Merek ... 16

2.1.4 Internet ... 17

2.1.4.1 Situs ... 19

2.1.4.2 Sosial Media ... 19

2.1.4.2.1 eWOM ... 21

2.1.4.3 Mikroblogging ... 22

2.1.5 Twitter ... 22

2.1.5.1 Mekanisme Twitter ... 24

2.2 Kerangka Pemikiran ... 25

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

3.1 Objek Penelitian... 26

3.2 Metode Penelitian ... 26

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

3.4 Definisi Operasional Variabel dan Skala Pengukuran ... 27

3.4.1 Operasional Variabel ... 27

3.4.2 Skala Pengukuran ... 28

3.5 Populasi dan Sampel ... 34

3.5.1 Populasi ... 34

3.5.2 Sampel ... 34

3.6 Metode Analisis Data ... 35

3.6.1 Uji Instrumen ... 35

3.6.1.1 Uji Validitas ... 35

3.6.1.2 Uji Reliabilitas ... 36


(5)

ix Universitas Kristen Maranatha

3.6.2.1 Uji Normalitas ... 37

3.6.2.2 Uji Multikolinearitas ... 38

3.6.2.3 Uji Heterokedastisitas ... 38

3.6.3 Analisis Regresi Linear Berganda ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1 Hasil Penelitian ... 43

4.1.1 Karakteristik Responden ... 43

4.1.2 Tanggapan Responden Mengenai Pengaruh Sosial Media ’Twitter’ Terhadap Brand Awareness ... 45

4.1.3 Pengujian Instrumen ... 58

4.1.3.1 Uji Validitas ... 58

4.1.3.2 Uji Reliabilitas ... 60

4.1.4 Uji Asumsi Klasik ... 61

4.1.4.1 Uji Normalitas ... 61

4.1.4.2 Uji Multikolinearitas ... 62

4.1.4.3 Uji Heterokedastisitas ... 63

4.1.5 Analisis Regresi Linear Berganda dan Pembahasan Hipotesis ... 65

4.1.5.1 Analisis Regresi Linear Berganda ... 65

4.1.5.2 Pembahasan Hipotesis ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1 Kesimpulan ... 69


(6)

x Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA ... 72 LAMPIRAN ... 74 DAFTAR RIWAYAT HIDUP PENULIS (CURRICULUM VITAE) ... 123


(7)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1 Twitter ToyotaID ... 4 Gambar 2.1 Piramida Kesadaran ... 14 Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 25


(8)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Skala Likert ... 29

Tabel 3.2 Skala Likert ... 29

Tabel 3.3 Operasional Variabel ... 30

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden ... 44

Tabel 4.2 Usia Responden ... 44

Tabel 4.3 Intensitas Penggunaan Twitter ... 45

Tabel 4.4 Tanggapan Responden Pertanyaan E1 ... 46

Tabel 4.5 Tanggapan Responden Pertanyaan E2 ... 46

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Pertanyaan E3 ... 47

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Pertanyaan E4 ... 47

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Pertanyaan I1 ... 48

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Pertanyaan I2 ... 49

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Pertanyaan I3 ... 49

Tabel 4.11 Tanggapan Responden Pertanyaan I4 ... 50

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Pertanyaan T1 ... 51

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Pertanyaan T2 ... 51

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Pertanyaan T3 ... 52

Tabel 4.15 Tanggapan Responden Pertanyaan T4 ... 52

Tabel 4.16 Tanggapan Responden Pertanyaan W1 ... 53

Tabel 4.17 Tanggapan Responden Pertanyaan W2 ... 54

Tabel 4.18 Tanggapan Responden Pertanyaan W3 ... 54

Tabel 4.19 Tanggapan Responden Pertanyaan W4 ... 55


(9)

xiii Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.21 Tanggapan Responden Pertanyaan BA2... 56

Tabel 4.22 Tanggapan Responden Pertanyaan BA3... 57

Tabel 4.23 Tanggapan Responden Pertanyaan BA4... 57

Tabel 4.24 Uji Validitas ... 58

Tabel 4.25 Rotated Component Matrix ... 59

Tabel 4.26 Uji Reliabilitas ... 60

Tabel 4.27 Uji Normalitas... 62

Tabel 4.28 Uji Multikolinearitas ... 63

Tabel 4.29 Uji Heterokedastisitas ... 64

Tabel 4.30 Analisis Regresi ... 65

Tabel 4.31 Model Summary ... 66


(10)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Kuisioner ... 74 Output SPSS... 80


(11)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Informasi merupakan salah satu unsur penting dalam melakukan suatu usaha bisnis dalam situasi yang kompetitif seperti saat ini. Banyak pelaku bisnis maupun konsumen pada saat lalu mencari informasi yang dibutuhkan dengan melalui mainstream media atau sering juga disebut dengan media massa tradisional atau media massa konvensional. Media cetak seperti surat kabar, tabloid, majalah, dan media elektronik seperti televisi dan radio merupakan contoh dari mainstream media. Menurut Charles A. Dana, seperti yang dikutip dari F Fraser Bond dalam An Introduction to Journalism (1954) berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai segala sesuatu yang menarik perhatian orang dan berita terbaik adalah yang menarik sebagian besar pembaca” (Wibowo, 2003 : 40). Kutipan tersebut menjelaskan bahwa masyarakat sekarang ini menginginkan informasi yang akurat, terbaru, dan menarik perhatian mereka. Para penyedia informasi semakin dituntut untuk menyediakan informasi yang lebih akurat dan tepat waktu yang media tradisional/konvensional tidak mungkin lakukan.

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi yang ada, internet hadir sebagai media baru yang mengkombinasikan teks, audio, dan visual baik diam maupun bergerak dalam jaringan elektronik global. Internet yang merupakan akronim dari Interconnection Networking adalah jaringan computer dengan skala dunia. Teknologi internet memakai protokol TCP/IP yang pertama kali dikenalkan dan diuji coba oleh US Department of Defence (US DoD) dalam proyek ARPAnet (Advanced Research Project Agency Network) pada tahun 1969 (Supardi, 2009 : 2).


(12)

2

Universitas Kristen Maranatha Menurut Vardiansyah (2004 : 107), internet atau interconnection networking telah membentuk ruang dan waktu baru, yang bersifat nirjarak dan nirwaktu, yang disebut cyberspace. Kata cyberspace pertama kali digunakan dan dipopulerkan oleh Willian Gibson dalam novel fantasi ilmiahnya, Neuromancer, yang diterbitkan pada 1984. Di cyberspace, segala bentuk media komunikasi yang kita kenal: face-to-face meeting, telepon, fax, surat, surat kabar, majalah, radio, TV, film telah bermutasi menjadi teleconference, i-phone (internet telepon), i-fax (internet fax), e-mail (electronic mail), e-maganize (electronic magazine), dan sebagainya. Dengan internet kita menjumpai hampir seluruh bentuk media komunikasi yang kita kenal berkonvergensi menyatu di sana, membuatnya disebut multimedia.

Perkembangan teknologi terutama internet tidak hanya menyentuh seseorang secara pribadi, namun juga dunia bisnis. Dewasa ini, rata-rata bisnis, sudah terbiasa dengan internet. Dunia maya menjadi wahana untuk mendekatkan perusahaan dengan pelanggan. Salah satu keuntungan dunia maya adalah wilayah dan lingkup yang tanpa batas. Upaya pemasaran yang dibuat pebisnis tak hanya bisa disaksikan dan dinilai oleh pihak lokal dan regional namun juga internasional. Dunia maya adalah dunia yang lintas negara, lintas territorial, dan lintas benua.

Sayang, sejauh ini belum banyak yang memanfaatkan dunia maya dengan optimal. Beberapa aspek, seperti blog dan media sosial belum sepenuhnya dijadikan sebagai alat untuk pemasaran. Ketidaktahuan ini bisa dipahami, karena buku yang mengulas tentang blog dan media sosial dalam kaitannya dengan usaha memang

belum banyak dibuat. Internet, mungkin dapat disebut sebagai “mujizat” terbesar di dunia modern. Keberadaan internet tidak hanya mengubah cara pandang manusia, namun juga memengaruhi berbagai aspek kehidupan. Internet menghadirkan dimensi


(13)

3

Universitas Kristen Maranatha baru, yakni dunia maya. Sebuah dunia yang menyediakan beragam perspektif, lengkap dengan berbagai keuntungan dan kerugian.

Aspek utama dari dunia maya adalah munculnya berbagai fasilitas, yakni blog, website dan apa yang dikenal sebagai social media. Munculnya berbagai fasilitas ini telah merevolusi komunikasi dan juga teknologi secara keseluruhan. Dengan semakin berkembangnya teknologi internet, apa yang disebut dengan dunia maya ada pada akhirnya juga merambah dunia bisnis. Dunia maya menjadi alternatif dan kadang kala menjadi penentu sukses atau tidaknya sebuah usaha. Internet telah mengubah mekanisme pemasaran, branding, dan juga transaksi.

Namun, bagaimanapun bisnis adalah dunia yang ‘kejam’. Ada berbagai

konsekuensi yang harus dihadapi oleh pebisnis yang ingin mengintergrasikan usahanya dengan dunia maya.

Dengan metode yang tepat, usaha bisa berkembang pesat. Namun jika salah memilih metode, jika keliru mengambil langkah, maka yang akan dialami adalah kerugian dan rusaknya brand.

Twitter tidak hanya sekedar memberikan informasi tentang perusahaan, beberapa ada yang menulis kata-kata bijak yang berkaitan dengan perusahaan. Seperti yang dilakukan salah satu perusahaan otomotif besar di Indonesia, Toyota yang memiliki account twitter @ToyotaID menulis tweet berikut ini:


(14)

4

Universitas Kristen Maranatha Gambar 1.1 twitter @ToyotaID

Sumber: twitter.com (https://twitter.com/#!/ToyotaID.)

Gambar 1.1 di atas dapat menambah wawasan bagi followers dan meningkatkan brand awareness di benak konsumen.

Merek bagi perusahaan merupakan salah satu asset yang tidak ternilai harganya. Walaupun tidak berwujud, namun merek merupakan salah satu wujud sukses perusahaan dalam pemasaran. Menurut penuturan Aaker (1991) merek adalah nama dan atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap, atau kemasan) untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari seorang penjual atau kelompok penjual tertentu, serta membedakannya dari barang atau jasa yang dihasilkan para pesaing. Pada akhirnya, merek memberikan tanda mengenai sumber produk serta melindungi konsumen maupun produsen dari para pesaing yang berusaha memberikan produk-produk yang tampak identik.


(15)

5

Universitas Kristen Maranatha Beberapa manfaat dari merek yang kuat yaitu, dapat membangun loyalitas dan loyalitas akan mendorong bisnis berulang kembali, merek yang kuat memungkinkan tercapainya harga premium dan akhirnya memberikan laba yang tinggi, sebuah merek yang sangat mapan dapat memberikan kredibilitas untuk sebuah produk baru, merek yang kuat akan membantu perusahaan dalam melakukan perluasan pasar, dalam menghadapi persaingan yang ketat merek yang kuat merupakan suatu pembeda yang jelas, bernilai, dan berkesinambungan, menjadi ujung tombak bagi daya saing perusahaan dan sangat membantu dalam strategi pemasaran. Merek yang kuat umumnya memberikan pemahaman kepada para karyawan tentang posisi merek tersebut dan apa yang dibutuhkan untuk menopang reputasi atau janji yang diberikan merek itu.

Dengan semakin beragamnya merek dan jenis produk di masyarakat dewasa ini, perusahaan tidak hanya bertempur di produk tapi juga merek antar produk. Merek yang sudah memiliki persepsi yang begitu kuat di benak konsumen menyebabkan konsumen tidak ingin berpaling dan menggunakan merek lain. Bahkan untuk beberapa jenis produk tertentu, konsumen lebih mengenal sebuah merek dibanding jenis produk itu sendiri. Contohnya sebagian besar orang Indonesia masih

menggunakan kata “Aqua” untuk menyebut minuman air mineral dalam kemasan,

padahal “Aqua” merupakan salah satu merek yang ada di Indonesia.

Hal ini menunjukkan kuatnya persepsi sebuah merek di benak konsumen. Apabila sebuah perusahaan memiliki sebuah merek yang sudah memiliki persepsi yang sangat kuat di benak konsumen, maka perusahaan sudah memiliki keunggulan dalam persaingan di dunia pemasaran yang semakin hari semakin gencar. Rita Clifton, CEO Interbrand mengatakan bahwa merek-merek yang sukses memiliki


(16)

6

Universitas Kristen Maranatha persamaan dalam eksekusi merek mereka. Mereka bekerja keras mempertahankan nilai mereka dalam setiap aspek. Mereka konsisten dalam penyampaian merek kepada konsumen dan mengetahui seberapa banyak mengekspos merek tersebut kepada konsumennya. Merek tersebut mengerti dengan jelas mengapa mereka ada dan mereka menunjukkan kepemimpinan. Kunci sukses merek yang kuat tidak terletak pada siapa yang memimpin perusahaan, tetapi pada inovasi, semangat yang tidak kunjung padam, agenda yang jelas, fokus pada pendapatan masa depan, dan kepercayaan konsumen. (Majalah SWA no 15, 15-28 Juli 2010:84)

PT. Nutrifood Indonesia merupakan perusahaan Indonesia yang bergerak dalam bidang manufaktur makanan dan minuman kesehatan yang berpusat di Pulogadung, Jakarta, Indonesia yang didirikan pada tahun 1979. Perusahaan ini juga mengekspor produknya ke lebih dari 20 Negara di seluruh dunia. HiLo merupakan nama merek produk dagang asli Indonesia yang dimiliki oleh perusahaan Nutrifood Indonesia yang dirilis pada tahun 2004. Kata HiLo itu sendiri berasal dari kata “High Calcium Low Fat”. Merek HiLo itu sendiri terdiri atas beberapa jenis produk dan umumnya, semua produk yang dikeluarkan di bawah merek HiLo mengutamakan sifat tinggi kalsium dan rendah lemak. Produk HiLo dijual dalam bentuk susu bubuk dalam kemasan dan minuman siap saji.

Pada Oktober 2010, HiLo mulai aktif mempromosikan mereknya di micro blogging Twitter yang para penggunanya didominasi oleh kalangan remaja. Twitter merupakan salah satu jenis sosial media berbentuk micro blogging yang memungkinkan penggunanya untuk mengirim dan membaca pesan yang disebut tweet. Tweet adalah teks tulisan berisikan maksimal 140 karakter yang ditampilkan pada halaman profil pengguna. Tweet tersebut bisa dilihat secara luas, namun pengirim dapat membatasi pengiriman pesan ke daftar teman-teman mereka saja.


(17)

7

Universitas Kristen Maranatha Pengguna dapat melihat tweet penulis lain yang dikenal dengan sebutan Follow. Hal ini dimanfaatkan oleh HiLo untuk memasarkan produknya yang targetnya adalah generasi muda dengan membagikan informasi tentang cara melestarikan lingkungan dan hidup sehat.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai berikut :

 Seberapa besar pengaruh sosial media “Twitter” @HiLo terhadap Brand Awarness

“HiLo”?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu :

 Menganalisis seberapa besar pengaruh sosial media “Twitter” @HiLo terhadap Brand Awarness merek HiLo.

1.4 Manfaat Penelitian Bagi perusahaan:

 Membantu memberikan gambaran pada perusahaan mengenai pengaruh sosial

media “Twitter” @HiLo terhadap brand awareness merek HiLo. Membantu memberikan solusi dari masalah ini.

Bagi akademisi :

1. Penelitian ini menunjukkan seberapa besar pengaruh sosial media yang sedang berkembang akhir-akhir ini dalam membangun merek perusahaan.


(18)

8

Universitas Kristen Maranatha 3. Penelitian ini dengan segala kekurangannya dapat dipergunakan sebagai

referensi bagi dunia kepustakaan serta penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan masalah yang sama dengan penelitian ini.


(19)

69 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan dengan judul “PENGARUH SOSIAL MEDIA ‘TWITTER’ TERHADAP BRAND AWARENESS MEREK HiLo” maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dominan responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 61 responden, kemudian sebagian besar followers @HiLo adalah responden berusia 20-24 tahun sebanyak 67 responden, dan intensitas penggunaan Twitter setiap hari yang berjumlah 46 responden.

Dari 20 pertanyaan diberikan kepada responden hanya 12 pertanyaan yang melewati uji validitas dan reliabilitas. Pada hasil penelitian dijelaskan bahwa Twitter mempercepat penyampaian informasi dibandingkan media komunikasi lain dan dapat dipercaya. Selain itu, Twitter menjadi sarana komunikasi yang sering digunakan oleh masyarakat karena memudahkan masyarakat untuk memperoleh informasi terbaru dan memberikan pendapat atau saran (feedback).

Beberapa responden juga mengakui bahwa sekarang ini sosial media Twitter menjadi suatu trend terutama di kalangan remaja. Para responden senang akan penggunaan Twitter karena memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan apa yang diinginkan misalnya seperti mencari informasi hidup sehat atau go green pengguna Twitter dapat memfollow @LMen, @HiLo, @greenerationID, dan sebagainya.


(20)

70

Universitas Kristen Maranatha Pengguna Twitter tidak hanya memperoleh informasi, tetapi juga bisa membagikan informasi kepada pengikut (followers) dengan menggunakan Retweet (RT), sehingga para followers tersebut dapat membaca informasi yang dibagikan di halaman Twitter pribadi (timeline) yang menciptakan electronic word of mouth (eWOM).

Setelah diteliti, keseluruhan variabel sosial media (entertainment, interaction, trendiness, word of mouth) memiliki pengaruh sebesar 48,3% terhadap brand awareness, sedangkan 51,7% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain. Namun, secara parsial, dari 4 variabel sosial media, hanya entertainment dan word of mouth yang mempengaruhi brand awareness karena kedua variabel tersebut berada pada tingkat signifikansi α ≤ 0,05. Variabel trendiness tidak memiliki pengaruh secara signifikan disebabkan beberapa hal seperti menggunakan produk HiLo tidak merupakan suatu trend yang dapat meningkatkan brand awareness produk tersebut, dan interaction tidak mempengaruhi brand awareness karena di sosial media ‘Twitter’ tidak mempromosikan produk melainkan informasi gaya hidup sehat dan go green.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan penelitian yang telah dilakukan maka saran yang dapat peneliti berikan kepada perusahaan adalah:

1. Perusahaan sebaiknya lebih banyak berinteraksi kepada followers @HiLo agar tidak jenuh dengan informasi yang ada dan memberikan pengetahuan nutrisi produk HiLo itu sendiri.

2. Mengajak masyarakat berpartisipasi menjaga kelestarian lingkungan di acara sejenis misalnya Car Free Day (CFD) sekaligus juga mempromosikan merek HiLo.


(21)

71

Universitas Kristen Maranatha 3. Memberikan referensi kepada followers untuk memfollow beberapa

username yang berkaitan dengan kegiatan go green, misalnya @greenerationID, @BdgBerkebun, dan sebagainya.


(22)

72

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David A.1997. Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Nilai dari Suatu Merek. Jakarta: Mitra Utama

Anderson, Benedict. 1991. Imagined Communities: Reflections on the Origin and Spread of Nationalism. London and New York: Verso.

Anderson, J.C. and D.W. Gerbing. 1988. Structural Equation Modeling in Practice: A Review and Recommended Two-Step Approach. Psychological Bulletin. 103 (3): 411-23.

Cooper Donald R. dan Pamela S. Schindler. 2003. Business Research Method. Eight Edition. New York: McGraw Hill.

Febrian, Jack. 2004. Kamus Komputer dan Teknologi Informasi. Bandung: Informatika.

Febrian, Jack. 2007. Menggunakan Internet. Jakarta: Penerbit Informatika. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi analisis Multivariate dengan Program SPP. Edisi ketiga. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hennig-Thurau, Thorsten, Kevin P. Gwinner, Gianfranco Walsh, and Dwayne D. Gremler. 2004. Electronic Word-of-Mouth via Consumer-Opinion Platforms: What Motivates Consumers to Articulate Themselves on the Internet?. Journal of

Interactive Marketing. 18 (1): 38-52.

Kartajaya, Hermawan. 2009. New Wave Marketing. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Keller, Kevin lane. 2008. Strategic Brands Management. Australia: Pearson Education.

Kim, Angella J and Ko, Eunju. 2011. Do Social Media Marketing Activities Enhance Customer Equity? An Empirical Study of Luxury Fashion Brand. Journal of Business Research.doi.10.1016/j.jbusres.2011.10.014

Kotler, Philip, Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 12. Jakarta: PT Macanan Jaya Cermelang.

Safko, Lon dan David K. Brake. 2009. The Social Media Bilble. New Jersey: Hoboken.

Sekaran, U. 2009. Research Methods for Business. Edisi 4, buku 2, Jakarta: Penerbit Salemba Empat


(23)

73

Universitas Kristen Maranatha Setiawan, Dirgayuza. 2009. Panduan Praktis Mengoptimalkan Twitter. Jakarta: Mediakita.

Severin, Werner J dan Tankard, James W, Jr. (1997), Communication Theories, NewYork: Addison Wesley Longman Inc.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Penerbit C.V Andi Offset

Supranto, J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Rineka Cipta. Swasembada no. 15/XXVI/15 – 28 Juli 2010.

Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi Pendekatan Taksonomi Konseptual. Bogor: Ghalia Indonesia.

Vivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa. Edisi Kedelapan. Jakarta: Kencana. Wibowo, Indiawan Seto Wahju. 2003. Dasar-Dasar Jurnalistik. Jakarta: Wacana Jurnal Ilmiah.

Sumber dari web:

https://twitter.com/#!/ToyotaID

http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?submit.x=0&submit.y=0&submit=prev&page=25 &qual=high&submitval=prev&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Fmpar%2F2008%2Fjiu nkpe-ns-s1-2008-35403034-9404-ekuitas-chapter2.pdf


(1)

Universitas Kristen Maranatha 3. Penelitian ini dengan segala kekurangannya dapat dipergunakan sebagai

referensi bagi dunia kepustakaan serta penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan masalah yang sama dengan penelitian ini.


(2)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan dengan judul “PENGARUH SOSIAL MEDIA ‘TWITTER’ TERHADAP BRAND AWARENESS MEREK HiLo” maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dominan responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 61 responden, kemudian sebagian besar followers @HiLo adalah responden berusia 20-24 tahun sebanyak 67 responden, dan intensitas penggunaan Twitter setiap hari yang berjumlah 46 responden.

Dari 20 pertanyaan diberikan kepada responden hanya 12 pertanyaan yang melewati uji validitas dan reliabilitas. Pada hasil penelitian dijelaskan bahwa Twitter mempercepat penyampaian informasi dibandingkan media komunikasi lain dan dapat dipercaya. Selain itu, Twitter menjadi sarana komunikasi yang sering digunakan oleh masyarakat karena memudahkan masyarakat untuk memperoleh informasi terbaru dan memberikan pendapat atau saran (feedback).

Beberapa responden juga mengakui bahwa sekarang ini sosial media Twitter menjadi suatu trend terutama di kalangan remaja. Para responden senang akan penggunaan Twitter karena memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi yang sesuai dengan apa yang diinginkan misalnya seperti mencari informasi hidup sehat atau go green pengguna Twitter dapat memfollow @LMen, @HiLo, @greenerationID, dan sebagainya.


(3)

Universitas Kristen Maranatha Pengguna Twitter tidak hanya memperoleh informasi, tetapi juga bisa membagikan informasi kepada pengikut (followers) dengan menggunakan Retweet (RT), sehingga para followers tersebut dapat membaca informasi yang dibagikan di halaman Twitter pribadi (timeline) yang menciptakan electronic word of mouth

(eWOM).

Setelah diteliti, keseluruhan variabel sosial media (entertainment, interaction,

trendiness, word of mouth) memiliki pengaruh sebesar 48,3% terhadap brand awareness, sedangkan 51,7% lainnya dipengaruhi oleh faktor lain. Namun, secara

parsial, dari 4 variabel sosial media, hanya entertainment dan word of mouth yang mempengaruhi brand awareness karena kedua variabel tersebut berada pada tingkat

signifikansi α ≤ 0,05. Variabel trendiness tidak memiliki pengaruh secara signifikan

disebabkan beberapa hal seperti menggunakan produk HiLo tidak merupakan suatu trend yang dapat meningkatkan brand awareness produk tersebut, dan interaction

tidak mempengaruhi brand awareness karena di sosial media ‘Twitter’ tidak

mempromosikan produk melainkan informasi gaya hidup sehat dan go green.

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan penelitian yang telah dilakukan maka saran yang dapat peneliti berikan kepada perusahaan adalah:

1. Perusahaan sebaiknya lebih banyak berinteraksi kepada followers @HiLo agar tidak jenuh dengan informasi yang ada dan memberikan pengetahuan nutrisi produk HiLo itu sendiri.

2. Mengajak masyarakat berpartisipasi menjaga kelestarian lingkungan di acara sejenis misalnya Car Free Day (CFD) sekaligus juga mempromosikan merek HiLo.


(4)

3. Memberikan referensi kepada followers untuk memfollow beberapa

username yang berkaitan dengan kegiatan go green, misalnya


(5)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Aaker, David A.1997. Manajemen Ekuitas Merek: Memanfaatkan Nilai dari Suatu Merek.Jakarta: Mitra Utama

Anderson, Benedict. 1991. Imagined Communities: Reflections on the Origin and

Spread of Nationalism. London and New York: Verso.

Anderson, J.C. and D.W. Gerbing. 1988. Structural Equation Modeling in Practice: A Review and Recommended Two-Step Approach. Psychological Bulletin. 103 (3): 411-23.

Cooper Donald R. dan Pamela S. Schindler. 2003. Business Research Method. Eight

Edition. New York: McGraw Hill.

Febrian, Jack. 2004. Kamus Komputer dan Teknologi Informasi. Bandung: Informatika.

Febrian, Jack. 2007. Menggunakan Internet. Jakarta: Penerbit Informatika. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi analisis Multivariate dengan Program SPP. Edisi ketiga. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hennig-Thurau, Thorsten, Kevin P. Gwinner, Gianfranco Walsh, and Dwayne D. Gremler. 2004. Electronic Word-of-Mouth via Consumer-Opinion Platforms: What Motivates Consumers to Articulate Themselves on the Internet?. Journal of

Interactive Marketing. 18 (1): 38-52.

Kartajaya, Hermawan. 2009. New Wave Marketing. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Keller, Kevin lane. 2008. Strategic Brands Management. Australia: Pearson Education.

Kim, Angella J and Ko, Eunju. 2011. Do Social Media Marketing Activities Enhance Customer Equity? An Empirical Study of Luxury Fashion Brand. Journal of Business

Research.doi.10.1016/j.jbusres.2011.10.014

Kotler, Philip, Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 12. Jakarta: PT Macanan Jaya Cermelang.

Safko, Lon dan David K. Brake. 2009. The Social Media Bilble. New Jersey: Hoboken.

Sekaran, U. 2009. Research Methods for Business. Edisi 4, buku 2, Jakarta: Penerbit Salemba Empat


(6)

Setiawan, Dirgayuza. 2009. Panduan Praktis Mengoptimalkan Twitter. Jakarta: Mediakita.

Severin, Werner J dan Tankard, James W, Jr. (1997), Communication Theories, NewYork: Addison Wesley Longman Inc.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta.

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: Penerbit C.V Andi Offset

Supranto, J. 2001. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Rineka Cipta. Swasembada no. 15/XXVI/15 – 28 Juli 2010.

Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi Pendekatan Taksonomi

Konseptual. Bogor: Ghalia Indonesia.

Vivian, John. 2008. Teori Komunikasi Massa. Edisi Kedelapan. Jakarta: Kencana. Wibowo, Indiawan Seto Wahju. 2003. Dasar-Dasar Jurnalistik. Jakarta: Wacana Jurnal Ilmiah.

Sumber dari web:

https://twitter.com/#!/ToyotaID

http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?submit.x=0&submit.y=0&submit=prev&page=25 &qual=high&submitval=prev&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Fmpar%2F2008%2Fjiu nkpe-ns-s1-2008-35403034-9404-ekuitas-chapter2.pdf


Dokumen yang terkait

Pengaruh Advertising Terhadap Pembentukan Brand Awareness Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian Produk Pocari Sweat Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

14 58 108

Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) Tas Sophie Martin Terhadap Kesediaan Membayar Harga Premium (Studi Kasus Pada BC Rosida Medan).

3 49 104

Analisis Sensitivitas Respon Konsumen Terhadap Ekstensifikasi Merek (Brand Extention) Pada Vaseline Hand & Body Lotion (Studi Kasus Mahasiswi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sumatera Utara)

2 79 103

Pengaruh Penempatan Posisi (Positioning) Terhadap Citra Merek (Brand Image) Pada Clear Men Shampoo (Studi Kasus : Mahasiswa S-1 Reguler Fakultas Ekonomi USU Medan)

2 65 105

Pengaruh Media Iklan Televisi terhadap Brand Awareness Kopi "Luwak White Koffie" di Universitas Kristen Maranatha.

1 17 23

Analisis Pengaruh Sensitivitas Respon Konsumen terhadap Perluasan Merek (Brand Extension) (Studi Kasus pada Produk Sabun Merek Gatsby di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha).

2 10 23

Pengaruh Brand Awareness terhadap Brand Image pengguna Motor Merek Kawasaki Ninja (Studi Kasus pada Produk Kendaraan bermotor Merek Kawasaki Ninja di Universitas Kristen Maranatha).

1 5 20

Analisis Sensitivitas Respon Konsumen terhadap Perluasan Merek (Brand Extension) pada Shampoo Merek Lifebuoy (Studi Kasus di Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha).

0 1 21

Pengaruh Brand Trust pada Brand Commitment Produk AQUA (Studi Kasus di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha).

0 0 28

Pengelompokan Konsumen Berdasarkan Dimensi Brand Trust Merek Produk Nokia (Studi Kasus di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha).

0 0 28