Perhentian Dalam Perjalanan Mahasiswa Dari dan Menuju Kampus Universitas kristen Maranatha.
ix Universitas Kristen Maranatha
PERHENTIAN DALAM PERJALANAN MAHASISWA
DARI DAN MENUJU KAMPUS
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
ARY PRANA SASTRA NAINGGOLAN NRP:0821057
Pembimbing : TRI BASUKI JOEWONO, Ph.D.
ABSTRAK
Studi rantai perjalanan umumnya menganalisis perjalanan berbasis rumah-kantor, namun hanya sedikit studi sejenis yang berbasis rumah-kampus. Tujuan studi ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis perhentian dalam perjalanan mahasiswa dari dan menuju kampus Universitas Kristen Maranatha. Studi menunjukkan bahwa rata-rata jumlah perhentian tertinggi dalam perjalanan menuju kampus dilakukan oleh mahasiswa usia di atas 25 tahun (2,20 perhentian), wanita (1,44 perhentian), atau pengguna angkutan umum (1,58 perhentian). Rata-rata jumlah perhentian tertinggi dalam perjalanan dari kampus dilakukan oleh mahasiswa yang tinggal antara 5 hingga 10 kilometer dari kampus (1,63 perhentian). Belanja/hiburan adalah aktivitas yang banyak dilakukan dalam perhentian pertama perjalanan menuju dan dari kampus dan umumnya dilakukan oleh pria, di bawah 25 tahun, pejalan kaki, atau tinggal di kamar kost kurang dari 1 kilometer dari kampus. Durasi perhentian pertama perjalanan menuju kampus terlama dilakukan oleh mahasiwa di atas 25 tahun (216 menit) dan dari kampus oleh pria (94,79 menit) atau pengguna kendaraan pribadi (103,26 menit). Analisis menunjukkan perbedaan jumlah dan aktivitas dalam perhentian yang signifikan menurut usia, jenis kelamin, jarak dan status tempat tinggal, serta moda yang digunakan. Perbedaan signifikan durasi perhentian terjadi menurut usia, jenis kelamin, dan moda yang digunakan.
Kata kunci: usia, gender, tempat tinggal, moda transportasi, perhentian, perjalanan, rantai perjalanan.
(2)
STOPOVER MADE BY COLLEGE STUDENTS ON
THEIR TRAVEL TO AND FROM
MARANATHA CHRISTIAN UNIVERSITY
ARY PRANA SASTRA NAINGGOLANNRP:0821057
Supervisor : TRI BASUKI JOEWONO, Ph.D.
ABSTRACT
Studies about trip chaining are mostly analyzed based on home-work trip and only few studies based on home-campus based trip chaining. The purpose of this study is to describe the stopover made by students of Maranatha Christian University on their travel to and from campus and to analyze stopover according to age, gender, location of residence, and modes. The highest average stopover numbers to campus was made by women (1,44 stops), over 25 years old (2,20 stops), or using public transport (1,58 stops). The highest stopover numbers on travel from campus was made by studenst lived between 5 to 10 kilometers from campus (1,63 stops). Shoping/entertainment activities are done by most student in their first stop, which is mostly done by men, under 25 years old, walk to campus, or lived in rent room less than 1 kilometer from campus. The highest duration of first stop in travel to campus was made by students over 25 years old while travel from campus was done by men (94,79 minutes) and using private car (103.26 minutes). The analysis found significant difference of stopover numbers and activities according to age, gender, residence, and transportation modes. First stop durations are significantly different by age, gender and transportation modes.
(3)
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN iv
SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR v
SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR vi
KATA PENGANTAR vii
ABSTRAK ix
ABSTRACT x
DAFTAR ISI xi
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN xii
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR LAMPIRAN xvi
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 3
1.3 Tujuan Penelitian 3
1.4 Pembatasan Masalah 4
BAB 2 TINJAUAN LITERATUR 5
2.1 Pengertian Perjalanan 5
2.1.1 Perilaku Perjalanan 6
2.1.2 Rantai Perjalanan 8
2.2 Perhentian dalam Perjalanan 10
BAB 3 METODE PENELITIAN 13
3.1 Tahapan Penelitian 13
3.2 Deskripsi Data Responden 19
BAB 4 ANALISIS DATA 25
4.1 Deskripsi Statistika Jumlah Perhentian 25 4.2 Deskripsi Statistika Aktivitas dan Durasi dalam Perhentian
Pertama Perjalanan Dari dan Menuju Kampus 27 4.3 Analisis Perbandingan Jumlah Perhentian dalam Perjalanan 30 4.4 Analisis Perbandingan Aktivitas dan Durasi Perhentian
Pertama dalam Perjalanan 33
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 37
5.1 Kesimpulan 37
5.2 Saran 38
DAFTAR PUSTAKA 39
(4)
DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN
α Taraf keterandalan% Persen
χ2
Nilai Kai kuadrat df Derajat kebebasan F Nilai distribusi F Ho Hipotesis null
Ha Hipotesis alternatif
N Jumlah sampel total p-value Nilai probabilitas t Nilai ditribusi t T Total seluruh sampel AJ Antar/Jemput
AK AntarKelompok ANOVA Analisis Of Variance
BAA Biro Administrasi Akademik BH Belanja/Hiburan
BK Bekerja/Kursus DK Dalam Kelompok GM Ganti Moda IB Isi Bensin JK Jumlah Kuadrat KS Kunjungan/Sosial
MK Mean Kuadrat
(5)
xiii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Rantai Perjalanan 9
Gambar 3.1 Diagram Alir Pengumpulan Data Primer 14 Gambar 3.2 Rantai Perjalanan Menuju Kampus dan Menuju Tempat
Tinggal 16
Gambar 3.3 Pengukuran Jarak Tempat Tinggal dengan Google Map 17 Gambar 3.4 Diagram Alir Tahap Kegiatan Penelitian 18
(6)
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Populasi, Proporsi, dan Jumlah Sampel Diperoleh Menurut
Fakultas Responden 14
Tabel 3.2 Pertanyaan yang Dipakai dalam Kuesioner 15
Tabel 3.3 Data Pribadi Responden 19
Tabel 3.4 Distribusi Tipe Rantai Perjalanan Responden 20 Tabel 3.5 Proporsi Tipe Rantai Perjalanan Responden 20 Tabel 3.6 Distribusi Jumlah Perhentian dalam Perjalanan Reponden 21 Tabel 3.7 Distribusi Jumlah Perhentian dalam Perjalanan Menurut Usia,
Jenis Kelamin, Jarak dan Status Tempat Tinggal, Serta Moda
yang Digunakan 21
Tabel 3.8 Distribusi Jumlah Perhentian dalam Perjalanan Responden Menuju Tempat Tinggal Menurut Usia, Jenis Kelamin, Jarak dan Status Tempat Tinggal, serta Moda yang Digunakan 22 Tabel 3.9 Distribusi Lokasi Perhentian dalam Perjalanan Responden 23 Tabel 3.10 Distribusi Aktivitas dalam Perhentian Perjalanan Responden 23 Tabel 3.11 Distribusi Durasi Perhentian dalam Perjalanan Responden 24 Tabel 3.12 Distribusi Biaya Aktivitas dalam Perhentian Perjalanan
Responden 24
Tabel 4.1 Deskripsi Statistika Jumlah Perhentian dalam Perjalanan Menuju
Kampus dalam Tipe Perjalanan Kompleks 25
Tabel 4.2 Deskripsi Statistika Jumlah Perhentian dalam Perjalanan Menuju Tempat Tinggal dalam Tipe Perjalanan Kompleks 26 Tabel 4.3 Klasifikasi Silang Aktivitas dalam Perhentian Pertama
Perjalanan Menuju Kampus dalam Tipe Perjalanan Kompleks 27 Tabel 4.4 Klasifikasi Silang Aktivitas dalam Perhentian Pertama
Perjalanan Menuju Tempat Tinggal dalam Tipe Perjalanan
Kompleks 28
Tabel 4.5 Deskripsi Statistika Durasi Perhentian Pertama dalam Perjalanan menuju Kampus dalam Tipe Perjalanan Kompleks 29 Tabel 4.6 Deskripsi Statistika Durasi Perhentian Pertama dalam Perjalanan
menuju Tempat Tinggal dalam Tipe Perjalanan Kompleks 30 Tabel 4.7 Perbandingan Jumlah Perhentian Perjalanan Menuju Kampus
dan Menuju Tempat Tinggal 31
Tabel 4.8 Perbandingan Jumlah Perhentian Perjalanan Menuju Kampus dan Menuju Tempat Tinggal dalam Tipe Perjalanan Kompleks 31 Tabel 4.9 Analisis Perbandingan Jumlah Perhentian Menurut Jenis
Kelamin dalam Tipe Perjalanan Kompleks 32
Tabel 4.10 Hasil Analisis Perbandingan Jumlah Perhentian dalam Perjalanan Menuju Kampus dalam Tipe Perjalanan Kompleks 32 Tabel 4.11 Hasil Analisis Perbandingan Perhentian dalam Perjalanan
Menuju Tempat Tinggal dalam Tipe Perjalanan Kompleks 33 Tabel 4.12 Hasil Analisis Perbandingan Aktivitas dalam Perhentian Pertama
(7)
xv Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.13 Hasil Analisis Perbandingan Aktivitas dalam Perhentian Pertama
Perjalanan Menuju Tempat Tinggal dalam Tipe Perjalanan
Kompleks 34
Tabel 4.14 Hasil Analisis Perbandingan Durasi Perhentian Pertama Menurut Jenis Kelamin dalam Tipe Perjalanan Kompleks 35 Tabel 4.15 Hasil Analisis Perbandingan Durasi Perhentian Pertama dalam
Perjalanan Menuju Kampus dalam Tipe Perjalanan Kompleks 35 Tabel 4.16 Hasil Analisis Perbandingan Durasi Perhentian Pertama dalam
Perjalanan Menuju Tempat Tinggal dalam Tipe Perjalanan
(8)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Karakteristik Perjalanan Mahasiswa 42
(9)
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Buliung (2005) mengatakan bahwa aktivitas manusia setiap harinya akan menimbulkan suatu kegiatan perjalanan. Susilo dan Kitamura (2004) mengatakan seseorang atau individu melakukan perjalanan karena ingin berpartisipasi dalam suatu aktivitas perjalanan yang membutuhkan perpindahan dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Perilaku perjalanan adalah cara seseorang bergerak pada lahan publik dengan berbagai tujuan (McGuckin, 2003). Beberapa aktivitas yang orang ingin terlibat di dalamnya terpisah oleh jarak sehingga mengharuskan orang untuk melakukan perjalanan. Pilihan yang dibuat dalam rangka melakukan perjalanan didasarkan pada pilihan, kendala, kebiasaan, dan peluang. Sebagai contoh adalah bagaimana cara orang melakukan perjalanan untuk bekerja (dengan mobil/bus atau kereta bawah tanah berjalan), waktu keberangkatan, waktu tempuh, jumlah dan jenis perhentian dalam perjalanan, merupakan aspek penting dari perilaku perjalanan.
Sebuah perjalanan dikatakan berakhir ketika tempat tujuan telah dicapai (NTS, 2009). Seorang ayah pergi bekerja harus melakukan pergantian dari satu moda ke moda transportasi lainnya, perjalanannya tidak dikatakan selesai hingga tiba di tempat kerja. Mengantar anak ke sekolah dalam perjalanan menuju kantor mengharuskannya melakukan satu perhentian. Sebuah rangkaian perjalanan sederhana bisa terdiri atas pergi meninggalkan rumah, melakukan perjalanan ke tempat bekerja, dan kembali lagi ke rumah setelah waktu bekerja selesai (O'Fallon dan Sullivan, 2009).
Semakin jauh seseorang tinggal dari pusat daerah, maka semakin banyak rangkaian perjalanan yang rumit dilakukannnya, dimana aktivitas non-bekerja cenderung lebih dekat dari tempat tinggal ketimbang tempat kerja (Kumar dan Levinson, 1995). McGuckin (2003) menyatakan rantai perjalanan adalah fenomena yang sedang berkembang, terutama dalam perjalanan untuk bekerja yang terkait dengan jarak yang lebih besar antara rumah dan tempat kerja.
(10)
Jumlah anggota dalam satu keluarga berpengaruh terhadap jumlah perhentian dalam rangkaian perjalanan berbasis tempat tinggal-tempat kerja (McGuckin dan Murakami, 2003). Rantai perjalanan yang dilakukan rumah tangga cenderung lebih rumit dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Rantai perjalanan yang rumit terdiri atas lebih banyak aktivitas yang terlibat dengan individu-individu lain dibandingkan dengan rantai perjalanan sederhana (Mohammadian et. al., 2011).
Jenis kelamin berpengaruh terhadap jumlah perhentian dalam rantai perjalanan orang (McGuckin, 2001). Jumlah perhentian dalam perjalanan orang juga dipengaruhi oleh usia dari pelaku perjalanan (Ramdhanni, 2010). Perbedaan kebutuhan orang pada kelompok usia muda dan tua menyebabkan perbedaan jumlah perhentian dalam perjalanannya (Mohammadian, et. al., 2011).
Pemilihan moda transportasi ikut berperan dalam menentukan perilaku perjalanan (Tamin, 2000). Pria dan wanita memiliki perbedaan yang cukup besar dalam pemilihan moda dimana pria lebih banyak melakukan kegiatan perjalanan dengan kendaraan bermotor sedangkan wanita dengan angkutan publik (Seguin dan Bussiere, 1997).
Penelitian tentang rantai perjalanan dan perhentian dalam perjalanan sudah pernah dilakukan sebelumnya. Kumar dan Levinson (1995) menganalisis bagaimana hubungan rantai perjalanan dengan demografi dan karakteristik perjalanan yang berfokus pada rantai perjalanan menuju tempat bekerja di jam puncak pagi dan sore hari, dan perhentian dengan aktivitas non-kerja dalam perjalanan di Montgomery County, Maryland. McGuckin dan Nakamoto (2001) meneliti perbedaan jumlah perhentian dalam perjalanan antara pria dan wanita di Chicago, Illinois. O’Fallon dan Sullivan (2009) melakukan penelitian kecenderungan rantai kunjungan dan perjalanan dengan analisis perubahan pola perjalanan di Selandia Baru.
Studi rantai perjalanan sudah dilakukan sebelumnya di Bandung oleh Ramdhanni (2010) dengan meneliti karakteristik rantai perjalanan pengguna angkutan publik meliputi jumlah persinggahan, biaya, dan waktu perjalanan Analisis juga dilakukan untuk mengetahui perbandingan karakteristik rantai perjalanan menurut karakteristik sosial demografi. Pontoh (2005)
(11)
3 Universitas Kristen Maranatha mengidentifikasi rantai perjalanan pria dan wanita yang bekerja dan berumah tangga golongan ekonomi bawah di kecamatan Bojongloa Kaler dan Perumnas Antapani.
1.2. Rumusan Masalah
Dalam perjalanan dari dan menuju kampus, mahasiswa ada yang melakukan perjalanan langsung (direct trip) dan ada yang melakukan perhentian pada titik-titik tertentu. Aktivitas keseharian mahasiswa seperti antar/jemput, makan, berpindah moda, isi bahan bakar, dan aktivitas lain mengharuskan mahasiswa untuk melakukan perhentian pada titik tertentu dengan durasi aktivitas yang berbeda. Perhentian atau persinggahan dalam perjalanan mahasiswa dari dan menuju kampus membentuk suatu rangkaian perjalanan mahasiswa yang berbeda bergantung faktor usia, jenis kelamin, jarak dan status tempat tinggal, serta moda yang digunakan.
Studi rantai perjalanan umumnya menganalisis perjalanan berbasis tempat tinggal-tempat bekerja dan hanya sedikit studi sejenis dengan rantai perjalanan berbasis tempat tinggal-kampus. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian perhentian dalam rantai perjalanan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Bandung untuk mengetahui perilaku perjalanan mahasiswa. Studi ini diharapkan berguna untuk mengetahui rangkaian perjalanan mahasiswa setiap harinya. Studi ini diharapkan dapat melengkapi studi perilaku perjalanan di Indonesia.
1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dari studi adalah:
1. Mendeskripsikan jumlah, aktivitas, dan durasi perhentian dalam rantai perjalanan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha menurut klasifikasi usia, jenis kelamin, jarak dan status tempat tinggal, serta moda transportasi yang digunakan.
2. Membandingkan jumlah, aktivitas, dan durasi perhentian dalam rantai perjalanan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha menurut usia, jenis kelamin, jarak dan status tempat tinggal, serta moda transportasi yang digunakan.
(12)
1.4. Pembatasan Masalah
Dalam menganalisis permasalahan pada studi ini terdapat pembatasan masalah, yaitu:
1. Data primer yang digunakan bersumber dari penyebaran kuesioner kepada mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Bandung yang dilakukan pada bulan November 2012.
2. Variabel dari data primer yang dianalisis adalah usia, jenis kelamin, jarak dan status tempat tinggal, moda yang digunakan, jumlah, aktivitas dan durasi perhentian.
3. Perhentian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bukan tujuan akhir perjalanan, melainkan akhir dari beberapa segmen perjalanan yang membentuk rantai perjalanan termasuk perhentian untuk tujuan berganti moda.
4. Penelitian dibatasi dengan dua jenis rantai perjalanan, yaitu tempat tinggal – kampus dan kampus – tempat tinggal
5. Perhentian dalam perjalanan yang digunakan hanya perhentian dalam rantai perjalanan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha pada hari pelaksanaan survei.
6. Penelitian tidak membahas perhentian yang dilakukan dalam perjalanan dengan asal dan tujuan adalah kampus.
7. Metode yang dipakai adalah statistika deskiptif untuk mendeskripsikan data kuesioner, dan statistika inferensial berupa uji-t, One way ANOVA, dan uji Kai kuadrat (Chi Square).
(13)
37 Universitas Kristen Maranatha
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan yang diperoleh dari studi perhentian dalam perjalanan mahasiswa dari dan menuju kampus Universitas Kristen Maranatha adalah:
1. Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Bandung pelaku rantai perjalanan kompleks melakukan rata-rata 1,29 perhentian menuju kampus dan rata-rata 1,36 perhentian menuju tempat tinggal. Rata-rata jumlah perhentian tertinggi dalam perjalanan menuju kampus dilakukan oleh wanita (1,44 perhentian), usia di atas 25 tahun (2,20 perhentian), atau pengguna angkutan umum (1,58 perhentian). Rata-rata jumlah perhentian tertinggi dalam perjalanan menuju tempat tinggal dilakukan oleh mahasiswa yang tinggal antara 5 hingga 10 kilometer dari kampus (1,63 perhentian). Belanja/hiburan adalah aktivitas yang banyak dilakukan dalam perhentian pertama dan dilakukan oleh pria di bawah 25 tahun, berjalan kaki, atau tinggal di kamar kost kurang dari 1 kilometer dari kampus. Rata-rata durasi perhentian pertama perjalanan menuju kampus 55,46 menit dengan durasi terlama oleh mahasiwa berusia di atas 25 tahun (216 menit). Rata-rata durasi perhentian pertama dalam perjalanan menuju tempat tinggal 76,94 menit dengan rata-rata durasi terlama oleh pria (94,79 menit), atau pengguna kendaraan pribadi (103,26 menit). 2. Hasil analisis menunjukkan perbedaan jumlah perhentian yang signifikan
menuju kampus menurut usia, jenis kelamin, dan moda yang digunakan, serta dari kampus menurut jarak tempat tinggal-kampus. Aktivitas dalam perhentian pertama berbeda signifikan menurut usia, jenis kelamin, status tempat tinggal, dan moda yang digunakan. Durasi perhentian pertama menuju kampus berbeda signifikan menurut usia, dan dari kampus menurut jenis kelamin dan moda yang digunakan.
(14)
5.2. Saran
Saran yang dapat disampaikan untuk penelitian lebih lanjut adalah:
1. Melakukan analisis pemodelan rantai perjalanan mahasiswa menuju kampus Universitas Kristen Maranatha menurut usia, jenis kelamin, jarak dan status tempat tinggal, serta moda transportasi yang digunakan.
2. Melakukan analisis hubungan sosial demografi dengan jumlah, aktivitas dan durasi perhentian dalam perjalanan khususnya berdasarkan jumlah pendapatan /uang saku, jumlah pengeluaran, jumlah biaya perjalanan per hari, status pekerjaan, jumlah anggota keluarga, serta jumlah orang yang bepergian bersama.
(15)
39 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Abler, R., Adams, J.S., and Gould, P., 1971, Spatial Organization: The Geographer’s View of the world. Englewood Cliffs, Prentice Hall.
Best, H., & Lanzendorf, M., 2005, Division of labour and gender differences in
metropolitan car use: An empirical study in Cologne, Germany. Journal of
Transport Geography, 13(2), 109-121.
Bianco and Lawson, 1998, Trip Chainnig, Child care, and Personal Safety in Women’s Travel Issues, Proceeding from The Second National Conference, Report FHWA –PL-97-024.
Boarnet, M. G., & Sarmiento, S., 1998. Can Land-use Policy Really Affect Travel Behaviour? A Study of the Link between Non-work Travel and Land-use Characteristics. Urban Studies, 35(7), 1155 - 1169.
Buliung, R. N., 2005. Activity/Travel Behavior Research: Approach And Finding With Identification of Research Themes and Emerging Methods, Centre For Spatial Analysis. Ontario.
Collia, D. V., Sharp, J., and Giesbrecht, L., 2003, The 2001 National Household Travel Survey: A look into the travel patterns of older Americans. Journal of Safety Research. 34.461-470.
Curtis, C., and Perkins. T., 2006, Travel Behaviours, Working Paper No.3: Travel Behavior, Curtin University, Sydney.
Engebretsen, O., and Christiansen, P., 2011, Summary: Urban structure and trvel behaviour, TØI Report 1178/2011, Institute of Transport Economics, Norwegian Centre for Transport Research, Oslo.
Greenwald, M.J. and McNally, M.G., 2006, Land Use Influences on Trip Chaining in Portland, Oregon, UCI-ITS-AS-WP-06-1.
Handy, S., 2005, Critical Assessment of the Literature on the Relationships Among Transportation, Land-Use, and Physical Activity, Transportation Research Board and the Institute of Medicine Committee on Physical Activity, Health, Transportation, and Land Use,Washington, D.C.
Hayes, N., 1993, Principles of Social Psychology, Lawrence Erlbaum Associates Ltd., Publishers, East Sussex.
Khisty, C.J., and Lall, K.B., 2003, Dasar-dasar Rekayasa Transportasi, Edisi Ketiga Jilid kedua, Erlangga, Jakarta.
(16)
Kumar, A. and Levinson, D., 1995, Chained Trips in Montgomery County, Maryland, ITE Journal, Maryland.
Li, H., Guensler, R., and Ogle, J., 2005, Comparing Women’s and Men’s Morning Commute Trip Chaining in Atlanta, Georgia, by Using Instrmental Vehicle Activity Data, Research Women’s Issues in Transportation.
Manaugh, K., Miranda-Moreno, L.F., and El-Geneidy, A.M., 2010, The effect of neighbourhood characteristics, accessibility, home–work location, and demographics on commuting distances, Transportation July 2010, Volume 37, Issue 4, pp 627-646.
McGuckin, N. and Murakami, E., 2004, A Comparison of Travel by Men and Women, (http://www.travelbehavior.us/ diakses 12 Oktober 2012).
McGuckin, N. and Nakamoto, Y., 2004, Trip Chaining Different Between Men and Women, Research on Women’s Issues in Transportation Chicago, National Research Council, Illinois.
McGuckin, N. and Nakamoto, Y., 2004, Trips, Chains and Tours--An Operational Definition, FHWA and the NHTS Conference,Washington DC.
McGuckin, N. and Srinivasan, N., 2005, The Journey-to-Work in the Context of Daily Travel, Census Data for Transportation Planning Conference.
Milthorpe, F. and Daly, A., 2010, Australasian Transport Research Forum 2010 Proceedings: Comparison of Trip and Tour Analysis of Sydney Household Travel Survey Data, Canberra.
Mohammadian, K., Frignani, M., and Auld, J., 2011, Senior Traveler's Chaining Behavior: Survey Results and Data Analysis, Research Report, University of Illinois, Chicago.
Moriarty, P., & Honnery, D., 2005, Determinants of urban travel in Australia. 28th Australasian Transport Research Forum (ATRF).
Newbold, K. B., Scott, D. M., Spinney, J. E. L., Kanaroglou, P., and Páez, A., 2005. Travel behavior within Canada's older population: a cohort analysis. Journal of Transport Geography, 13(4), 340-351.
O'Fallon, C. and Sullivan, C., 2009, Trends in Trip Chaining and Tours: Analysing Changes in New Zealanders’ Travel Patterns Using the Ongoing New Zealand Household Travel Survey, NZ Transport Agency, Wellington.
(17)
41 Universitas Kristen Maranatha Pontoh, N.K., 2005, Identifikasi Rantai Perjalanan Pria-Wanita Bekerja Berumah
Tangga Golongan ekonomi Bawah, kasus: Kecamatan Bojongloa kaler dan Perumnas Antapani, Tugas Akhir Sarjana (S1), Departemen Teknik Planologi, Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Ramdhanni, R.M., 2010, Karakteristik Rantai Perjalanan Pengguna Angkutan Publik di Kota Bandung, Skripsi Sarjana (S1), Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.
Seguin, A.M. and Bussiere, Y., 1997, Household Forms and Patterns of Mobility: The Case of Montreal Metropolitan Area, Understanding Travel Behavior in Era of Change, Understanding travel behaviour in an era of change, Pergamon, New York, p 53 – 89.
Tamin, O.Z., 2000, Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Edisi Kedua, Penerbit ITB, Bandung.
Vagane, L., 2012, Summary: From A to B (via C). Trip elements and trip chains,TØI Report 1199/2012, Institute of Transport Economics, Norwegian Centre for Transport Research, Oslo.
Ye, X., 2004, An Exploration of the Relationship between Mode Choice and Complexity of trip Chains Patterns, Master Thesis, Civil Engineering Department of Civil and Environmental Engineering, University of South Florida, Florida.
Flagstaff Metropolitan Planning Organization, 2007, National Research Centre, Report of Results: Trip Diary Survey of Community Travel Patterns May 2007, Colorado.
(1)
4 Universitas Kristen Maranatha 1.4. Pembatasan Masalah
Dalam menganalisis permasalahan pada studi ini terdapat pembatasan masalah, yaitu:
1. Data primer yang digunakan bersumber dari penyebaran kuesioner kepada mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Bandung yang dilakukan pada bulan November 2012.
2. Variabel dari data primer yang dianalisis adalah usia, jenis kelamin, jarak dan status tempat tinggal, moda yang digunakan, jumlah, aktivitas dan durasi perhentian.
3. Perhentian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bukan tujuan akhir perjalanan, melainkan akhir dari beberapa segmen perjalanan yang membentuk rantai perjalanan termasuk perhentian untuk tujuan berganti moda.
4. Penelitian dibatasi dengan dua jenis rantai perjalanan, yaitu tempat tinggal – kampus dan kampus – tempat tinggal
5. Perhentian dalam perjalanan yang digunakan hanya perhentian dalam rantai perjalanan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha pada hari pelaksanaan survei.
6. Penelitian tidak membahas perhentian yang dilakukan dalam perjalanan dengan asal dan tujuan adalah kampus.
7. Metode yang dipakai adalah statistika deskiptif untuk mendeskripsikan data kuesioner, dan statistika inferensial berupa uji-t, One way ANOVA, dan uji Kai kuadrat (Chi Square).
(2)
37 Universitas Kristen Maranatha
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KesimpulanKesimpulan yang diperoleh dari studi perhentian dalam perjalanan mahasiswa dari dan menuju kampus Universitas Kristen Maranatha adalah:
1. Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha Bandung pelaku rantai perjalanan kompleks melakukan rata-rata 1,29 perhentian menuju kampus dan rata-rata 1,36 perhentian menuju tempat tinggal. Rata-rata jumlah perhentian tertinggi dalam perjalanan menuju kampus dilakukan oleh wanita (1,44 perhentian), usia di atas 25 tahun (2,20 perhentian), atau pengguna angkutan umum (1,58 perhentian). Rata-rata jumlah perhentian tertinggi dalam perjalanan menuju tempat tinggal dilakukan oleh mahasiswa yang tinggal antara 5 hingga 10 kilometer dari kampus (1,63 perhentian). Belanja/hiburan adalah aktivitas yang banyak dilakukan dalam perhentian pertama dan dilakukan oleh pria di bawah 25 tahun, berjalan kaki, atau tinggal di kamar kost kurang dari 1 kilometer dari kampus. Rata-rata durasi perhentian pertama perjalanan menuju kampus 55,46 menit dengan durasi terlama oleh mahasiwa berusia di atas 25 tahun (216 menit). Rata-rata durasi perhentian pertama dalam perjalanan menuju tempat tinggal 76,94 menit dengan rata-rata durasi terlama oleh pria (94,79 menit), atau pengguna kendaraan pribadi (103,26 menit). 2. Hasil analisis menunjukkan perbedaan jumlah perhentian yang signifikan
menuju kampus menurut usia, jenis kelamin, dan moda yang digunakan, serta dari kampus menurut jarak tempat tinggal-kampus. Aktivitas dalam perhentian pertama berbeda signifikan menurut usia, jenis kelamin, status tempat tinggal, dan moda yang digunakan. Durasi perhentian pertama menuju kampus berbeda signifikan menurut usia, dan dari kampus menurut jenis kelamin dan moda yang digunakan.
(3)
38 Universitas Kristen Maranatha 5.2. Saran
Saran yang dapat disampaikan untuk penelitian lebih lanjut adalah:
1. Melakukan analisis pemodelan rantai perjalanan mahasiswa menuju kampus Universitas Kristen Maranatha menurut usia, jenis kelamin, jarak dan status tempat tinggal, serta moda transportasi yang digunakan.
2. Melakukan analisis hubungan sosial demografi dengan jumlah, aktivitas dan durasi perhentian dalam perjalanan khususnya berdasarkan jumlah pendapatan /uang saku, jumlah pengeluaran, jumlah biaya perjalanan per hari, status pekerjaan, jumlah anggota keluarga, serta jumlah orang yang bepergian bersama.
(4)
39 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Abler, R., Adams, J.S., and Gould, P., 1971, Spatial Organization: The
Geographer’s View of the world. Englewood Cliffs, Prentice Hall.
Best, H., & Lanzendorf, M., 2005, Division of labour and gender differences in metropolitan car use: An empirical study in Cologne, Germany. Journal of Transport Geography, 13(2), 109-121.
Bianco and Lawson, 1998, Trip Chainnig, Child care, and Personal Safety in Women’s Travel Issues, Proceeding from The Second National
Conference, Report FHWA –PL-97-024.
Boarnet, M. G., & Sarmiento, S., 1998. Can Land-use Policy Really Affect Travel
Behaviour? A Study of the Link between Non-work Travel and Land-use
Characteristics. Urban Studies, 35(7), 1155 - 1169.
Buliung, R. N., 2005. Activity/Travel Behavior Research: Approach And Finding
With Identification of Research Themes and Emerging Methods, Centre For Spatial Analysis. Ontario.
Collia, D. V., Sharp, J., and Giesbrecht, L., 2003, The 2001 National Household
Travel Survey: A look into the travel patterns of older Americans. Journal
of Safety Research. 34.461-470.
Curtis, C., and Perkins. T., 2006, Travel Behaviours, Working Paper No.3: Travel Behavior, Curtin University, Sydney.
Engebretsen, O., and Christiansen, P., 2011, Summary: Urban structure and trvel
behaviour, TØI Report 1178/2011, Institute of Transport Economics,
Norwegian Centre for Transport Research, Oslo.
Greenwald, M.J. and McNally, M.G., 2006, Land Use Influences on Trip
Chaining in Portland, Oregon, UCI-ITS-AS-WP-06-1.
Handy, S., 2005, Critical Assessment of the Literature on the Relationships
Among Transportation, Land-Use, and Physical Activity, Transportation
Research Board and the Institute of Medicine Committee on Physical Activity, Health, Transportation, and Land Use,Washington, D.C.
Hayes, N., 1993, Principles of Social Psychology, Lawrence Erlbaum Associates Ltd., Publishers, East Sussex.
Khisty, C.J., and Lall, K.B., 2003, Dasar-dasar Rekayasa Transportasi, Edisi Ketiga Jilid kedua, Erlangga, Jakarta.
(5)
40 Universitas Kristen Maranatha Kumar, A. and Levinson, D., 1995, Chained Trips in Montgomery County,
Maryland, ITE Journal, Maryland.
Li, H., Guensler, R., and Ogle, J., 2005, Comparing Women’s and Men’s Morning
Commute Trip Chaining in Atlanta, Georgia, by Using Instrmental Vehicle Activity Data, Research Women’s Issues in Transportation.
Manaugh, K., Miranda-Moreno, L.F., and El-Geneidy, A.M., 2010, The effect of
neighbourhood characteristics, accessibility, home–work location, and demographics on commuting distances, Transportation July 2010, Volume
37, Issue 4, pp 627-646.
McGuckin, N. and Murakami, E., 2004, A Comparison of Travel by Men and
Women, (http://www.travelbehavior.us/ diakses 12 Oktober 2012).
McGuckin, N. and Nakamoto, Y., 2004, Trip Chaining Different Between Men
and Women, Research on Women’s Issues in Transportation Chicago,
National Research Council, Illinois.
McGuckin, N. and Nakamoto, Y., 2004, Trips, Chains and Tours--An Operational
Definition, FHWA and the NHTS Conference,Washington DC.
McGuckin, N. and Srinivasan, N., 2005, The Journey-to-Work in the Context of
Daily Travel, Census Data for Transportation Planning Conference.
Milthorpe, F. and Daly, A., 2010, Australasian Transport Research Forum 2010
Proceedings: Comparison of Trip and Tour Analysis of Sydney Household Travel Survey Data, Canberra.
Mohammadian, K., Frignani, M., and Auld, J., 2011, Senior Traveler's Chaining
Behavior: Survey Results and Data Analysis, Research Report, University
of Illinois, Chicago.
Moriarty, P., & Honnery, D., 2005, Determinants of urban travel in Australia. 28th Australasian Transport Research Forum (ATRF).
Newbold, K. B., Scott, D. M., Spinney, J. E. L., Kanaroglou, P., and Páez, A., 2005. Travel behavior within Canada's older population: a cohort
analysis. Journal of Transport Geography, 13(4), 340-351.
O'Fallon, C. and Sullivan, C., 2009, Trends in Trip Chaining and Tours:
Analysing Changes in New Zealanders’ Travel Patterns Using the Ongoing New Zealand Household Travel Survey, NZ Transport Agency,
(6)
41 Universitas Kristen Maranatha Pontoh, N.K., 2005, Identifikasi Rantai Perjalanan Pria-Wanita Bekerja Berumah
Tangga Golongan ekonomi Bawah, kasus: Kecamatan Bojongloa kaler dan Perumnas Antapani, Tugas Akhir Sarjana (S1), Departemen Teknik
Planologi, Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Ramdhanni, R.M., 2010, Karakteristik Rantai Perjalanan Pengguna Angkutan
Publik di Kota Bandung, Skripsi Sarjana (S1), Fakultas Teknik, Jurusan
Teknik Sipil, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung.
Seguin, A.M. and Bussiere, Y., 1997, Household Forms and Patterns of Mobility:
The Case of Montreal Metropolitan Area, Understanding Travel Behavior in Era of Change, Understanding travel behaviour in an era of change,
Pergamon, New York, p 53 – 89.
Tamin, O.Z., 2000, Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Edisi Kedua, Penerbit ITB, Bandung.
Vagane, L., 2012, Summary: From A to B (via C). Trip elements and trip
chains,TØI Report 1199/2012, Institute of Transport Economics,
Norwegian Centre for Transport Research, Oslo.
Ye, X., 2004, An Exploration of the Relationship between Mode Choice and
Complexity of trip Chains Patterns, Master Thesis, Civil Engineering
Department of Civil and Environmental Engineering, University of South Florida, Florida.
Flagstaff Metropolitan Planning Organization, 2007, National Research Centre, Report of Results: Trip Diary Survey of Community Travel Patterns May 2007, Colorado.