Pengaruh Lingkungan Kampus terhadap Motivasi Belajar pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Produce a good human resources, not have been achieved without the presence of educational institutions. The higher level of education a person take, the greater chance of quality human resources which impact on the progess of a country. Therefore, both of the State Universities or Private Colleges are required to actually have the ability to improve the quality of graduate students to compete in the world of work. For a realizing, should be coupled with high motivation in learning from

students selves.Students are an important part in the achievement of the university,

because the success of a university one of which can be measured by the quality of graduate students produced. College party should really pay attention and know the things that drives student motivation, especially with regard to learning, so that,

students can reach study achievements and can be completed on time. This study

aims to determine the effect of the campus environment on students learning motivation. Campus environment variables that used are non-physical environment

and physical environment. Researchers conducted a preliminary survey first, and

then deploy the survey questionnaire. This study aims to examine influences of campus environmental on motivation to learn on campus senate, set, and units

activity of Maranatha Christian University students. Consisted of 81 students who

were respondents in this study. The amount is capable of representing the university

to be a part in this survey. Simple linear regression analysis method used in this

study. The results indicate that the campus environment in this study had a significant effect of 25.1% on motivation to learn and the rest influenced by other factors not observed.

Keywords :Students, Campus Environment, Learning Motivation, Maranatha


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, tidak mungkin tercapai tanpa kehadiran institusi pendidikan. Semakin tinggi seseorang menempuh jenjang pendidikan maka semakin besar pula peluang terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas yang berimbas pada kemajuan suatu negara. Oleh sebab itu, baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dituntut harus benar-benar memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas lulusan mahasiswanya agar kelak mampu berkompetisi di dunia kerja. Untuk merealisasikan hal tersebut tentu saja harus dibarengi dengan motivasi tinggi dalam belajar yang berasal dari mahasiswa. Mahasiswa merupakan bagian penting dalam tercapainya tujuan Perguruan Tinggi, karena, keberhasilan suatu Perguruan Tinggi salah satunya dapat diukur dari kualitas lulusan mahasiswa yang dihasilkannya. Pihak Perguruan Tinggi harus benar-benar memperhatikan dan mengetahui hal-hal yang menjadi pendorong motivasi mahasiswa terutama yang berkaitan dengan pembelajaran, sehingga, mahasiswa dapat mencetak prestasi dan studinya dapat selesai tepat pada waktunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kampus terhadap motivasi belajar mahasiswa. Variabel lingkungan kampus yang dipergunakan yaitu lingkungan fisik dan lingkungan non fisik. Peneliti melakukan survei pendahuluan terlebih dahulu, lalu kemudian menyebarkan survei kuesioner. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh lingkungan kampus terhadap motivasi belajar pada senat, himpunan, dan unit kegiatan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha. Terdiri dari 81 mahasiswa yang menjadi responden pada penelitian ini. Jumlah tersebut mampu mewakili dari satu universitas yang menjadi bagian dalam survei ini. Metode analisis regresi linier sederhana digunakan dalam penelitian ini. Hasil menunjukkan bahwa lingkungan kampus dalam penelitian ini memiliki pengaruh yang signifikan sebesar 25,1% terhadap motivasi belajar dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.

Kata Kunci :Mahasiswa, Lingkungan Kampus, Motivasi Belajar, Universitas Kristen Maranatha.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN ... i

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 10

1.3. Tujuan Penelitian ... 11


(4)

x Universitas Kristen Maranatha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 12

2.1. LINGKUNGAN KAMPUS ... 12

2.1.1.Pengertian ... 12

2.1.2.Jenis-Jenis ... 15

2.1.3.Manfaat ... 21

2.2. MOTIVASI ... 22

2.2.1 Pengertian ... 22

2.2.2 Motif-Motif ... 34

2.2.3 Fungsi-Fungsi ... 36

2.2.4 Jenis-Jenis ... 38

2.2.5 Motivasi Belajar ... 40

2.2.6 Indikator-Indikator ... 43

2.2.7.Teori-Teori ... 46

2.3. HUBUNGAN LINGKUNGAN KAMPUS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ... 56

2.3.1. Penelitian Terdahulu ... 57

2.3.2. Kerangka Penelitian ... 61

2.33. Hipotesis ... 62

BAB III METODE PENELITIAN... 63

3.1. Lokasi Penelitian ... 63

3.2. Waktu Penelitian ... 63


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

3.4. Metode Pengumpulan Data ... 64

3.5. Sumber Data dan Jenis Data ... 64

3.6. Populasi dan Sampel ... 65

3.6.1. Populasi ... 65

3.6.2.Sampel ... 66

3.7. Skala Pengukuran Penelitian ... 66

3.8. Metode Analisis Data ... 67

3.9. Alat Analisis Data ... 68

3.10. Definisi Operasionalisasi Variabel ... 72

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 78

4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 78

4.1.1. Uji Validitas ... 78

4.1.2. Uji Reliabilitas ... 81

4.2. Analisis Deskriptif Responden ... 82

4.2.1 Jenis Kelamin ... 82

4.2.2 Usia ... 83

4.2.3 Fakultas dan Jurusan ... 84

4.2.4 Angkatan ... 86

4.3 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 87

4.3.1 Lingkungan Kampus (X) ... 88

4.3.2. Motivasi Belajar (Y) ... 92

4.4. Uji Asumsi Klasik ... 98

4.4.1. Uji Normalitas Data ... 98


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.5. Pengaruh Lingkungan Kampus (X) Terhadap Motivasi Belajar (Y) ... 100

4.5.1.. Analisis Koefisien Korelasi Pearson Product Moment ... 100

4.5.2. Analisi Persamaan Regresi Linier Sederhana ... 101

4.5.3. Analisis Koefisien Determinasi... 102

4.5.4 Pengujian Hipotesis (Uji-t) ... 103

4.6. Pembahasan ... 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 106

5.1. Kesimpulan ... 106

5.2. Saran ... 107

DAFTAR PUSTAKA ... 109 LAMPIRAN


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Hierarki Kebutuhan Maslow ... 48

Gambar 2.2 Kerangka Penelitian ... 61

Gambar 4.3 Gambaran Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 83

Gambar 4.4 Gambaran Responden Berdasarkan Usia ... 84

Gambar 4.5 Gambaran Responden Berdasarkan Fakultas / Jurusan... 86

Gambar 4.6 Gambaran Responden Berdasarkan Angkatan ... 87

Gambar 4.7 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 99


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel ... 72

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel X ... 78

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Y ... 79

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian ... 81

Tabel 4.4 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 82

Tabel 4.5 Responden Berdasarkan Usia... 83

Tabel 4.6 Responden Berdasarkan Fakultas / Jurusan ... 84

Tabel 4.7 Responden Berdasarkan Angkatan ... 86

Tabel 4.8 Skor Jawaban Responden pada Variabel X ... 88

Tabel 4.9 Sebaran Jawaban Responden Pada Variabel X ... 90

Tabel 4.10 Skor Jawaban Responden pada Variabel Y ... 92

Tabel 4.11 Sebaran Jawaban Responden Pada Variabel Y ... 95

Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas ... 98

Tabel 4.13 Nilai Koefisien Korelasi... 100

Tabel 4.14 Nilai Analisi Regresei Sederhana ... 101

Tabel 4.15 Nilai Koefisien Determinasi... 102


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner Penelitian ... 113

Lampiran B Survey Pendahuluan ... 117

Lampiran C Responden Penelitian ... 119

Lampiran D Output SPSS ... 123


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan suatu negara modern yang sangat pesat, tentu saja tidak lepas dari peran sumber daya manusia yang memiliki kualitas. Menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, tidak mungkin tercapai tanpa kehadiran institusi pendidikan. Peran institusi pendidikan yang bertujuan mengolah sumber daya manusia menjadi berkualitas sangat penting dalam memajukan negara dan kelak mampu bersaing secara global. Oleh karena itu, usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia lewat pendidikan harus mendapat perhatian dari berbagai pihak.

Pembentukan sumber daya manusia melalui institusi pendidikan di Indonesia pada umumnya terbagi ke dalam tiga tahap, yakni pendidikan dasar (Sekolah Dasar), pendidikan menengah (Sekolah Menengah Pertama / Umum) dan pendidikan tinggi (Perguruan Tinggi). Semakin tinggi seseorang menempuh jenjang pendidikan maka semakin besar pula peluang terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas yang berimbas pada kemajuan suatu negara. Oleh sebab itu, baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dituntut harus benar-benar memiliki kemampuan untuk meningkatkan kualitas lulusan mahasiswanya agar kelak mampu berkompetisi di dunia kerja. Untuk merealisasikan hal tersebut tentu saja harus dibarengi dengan motivasi tinggi dalam belajar yang berasal dari mahasiswa.


(11)

2 Universitas Kristen Maranatha Sukses atau tidaknya suatu Lembaga Pendidikan dalam mencetak mahasiswa yang berprestasi tergantung seberapa besar motivasi mahasiswa dalam menjalani proses belajar. Motivasi merupakan dorongan yang dapat membantu seseorang melakukan dan mencapai sesuatu yang diinginkannya. Motivasi yang tinggi dapat membantu mahasiswa dalam mencapai dan melakukan atas apa yang diinginkannya seperti memperoleh prestasi yang tinggi dalam proses belajar dan lulus tepat waktu. Sebaliknya, mahasiswa yang memiliki motivasi rendah akan berdampak pada turunnya prestasi belajar.

Mahasiswa merupakan bagian penting dalam tercapainya tujuan Perguruan Tinggi, karena, keberhasilan suatu Perguruan Tinggi salah satunya dapat diukur dari kualitas lulusan mahasiswa yang dihasilkannya. Pihak Perguruan Tinggi harus benar-benar memperhatikan dan mengetahui hal-hal yang menjadi pendorong motivasi mahasiswa terutama yang berkaitan dengan pembelajaran, sehingga, mahasiswa dapat mencetak prestasi yang diharapkan kemudian studinya pun dapat selesai tepat pada waktunya. Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat besar peranannya terhadap prestasi belajar, karena, dengan adanya motivasi tinggi tersebut mampu menumbuhkan minat belajar mahasiswa. Motivasi memainkan peran yang sangat penting dan memiliki dampak yang besar. Mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi cenderung akan mempunyai sikap positif dan optimisme dalam belajarnya. Motivasi tinggi dalam belajar yang dimiliki mahasiswa merupakan hal yang penting bagi mahasiswa dalam meraih prestasi belajar. Perguruan Tinggi pun bisa turut merasakan efek positif dari mahasiswa yang berprestasi, yakni dengan meningkatnya


(12)

3 Universitas Kristen Maranatha kualitas Perguruan Tinggi karena berhasil melahirkan lulusan yang berkualitas dan berkompetensi.

Secara umum, setiap mahasiswa memiliki perbedaan bakat, kemampuan, minat, motivasi dan lain sebagainya. Dengan menilik beberapa perbedaan tersebut tentu saja prestasi yang dihasilkan setiap mahasiswa tidak akan semua sama, karena melalui prestasi belajar yang diraih mahasiswa dapat mengindikasikan sejauh mana mahasiswa memahami dan menguasai semua mata kuliah yang ditempuh. Mahasiswa yang memiliki motivasi yang tinggi akan mudah beradaptasi dengan orang-orang dan lingkungan sekitar yang dapat mendukung proses belajarnya. Secara psikis, motivasi belajar mempunyai peranan khusus dalam hal menumbuhkan hasrat belajar, membuat suasana hati merasa senang dan semangat untuk belajar. Semakin tinggi motivasi belajar mahasiswa, semakin besar pula energi yang dihasilkan mahasiswa dalam belajar. Sebaliknya mahasiswa yang tidak memiliki motivasi tinggi kemungkinan besar akan mengalami kegagalan dalam belajar. Mahasiswa yang memiliki tingkat kecerdasan yang baik akan terasa sia-sia apabila tidak diimbangi dengan motivasi belajar yang tinggi. Hasil belajar akan menjadi optimal jika kecerdasan yang dimiliki ditunjang dengan motivasi belajar yang tinggi dan prestasi akan mudah diraih oleh mahasiswa.

Ada beberapa hal yang juga memegang peranan penting dalam mempengaruhi motivasi belajar yang menentukan prestasi belajar seseorang, yaitu latar belakang keluarga. Ketika masih menginjak tingkat pendidikan dasar, tentu peran dari keluarga sangat berperan besar bagi pendidikan anak nya, terutama peran dari orang tua dalam mendidik anaknya. Beberapa sikap orang tua yang tidak


(13)

4 Universitas Kristen Maranatha memperhatikan pendidikan anaknya ini misalnya tidak memperhatikan kepentingan dan kebutuhan anaknya dalam belajar dan tidak mengatur waktu belajarnya. Dengan memperhatikan hal-hal tersebut tentu saja akan berpengaruh sekali ketika anak tersebut tumbuh menjadi dewasa dan menginjak Perguruan Tinggi. Hal ini berkaitan erat dengan motivasi dan prestasi belajar seorang anak tersebut.

Universitas Kristen Maranatha merupakan salah satu PTS yang diminati oleh masyarakat kota Bandung dan sudah berdiri cukup lama, yakni lebih dari 40 tahun. Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha tidak terlepas dari keinginan untuk meningkatkan prestasi belajar. Fakta membuktikan bahwa motivasi belajar mahasiswa Universitas Kristen Maranatha masih belum bisa dikatakan tinggi secara menyeluruh karena pada kenyataannya masih saja ada mahasiswa yang mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rendah, masih jauh dari harapan. Pada saat aktivitas perkuliahan berlangusng, masih sering dijumpai mahasiswa yang sibuk mencari buku presensi untuk menandatangani rekan nya yang tidak hadir. Ketidakhadiran tersebut hampir dapat dipastikan karena mahasiswa yang bersangkutan datang ke kampus telambat atau memang malas. Untuk masalah ketepatan waktu masuk kelas, masih ada mahasiswa yang datang terlambat dan pelaku keterlambatan tersebut cenderung tidak berganti wajah. Tak jarang melihat mahasiswa yang datang ke kampus namun tidak masuk kuliah, sekedar ingin bermain dan bersosialisasi saja. Beberapa hal tersebut mampu menggambarkan mengenai tingkat motivasi belajar mahasiswa di Universitas kristen Maranatha yang masih jauh dari harapan. Tentu saja fenomena ini tidak bisa dipandang sebelah mata, perlu ditangani secara serius. Hal tersebut sangat


(14)

5 Universitas Kristen Maranatha berpengaruh pada kualitas lulusan yang dihasilkan kelak dan akan berdampak buruk terhadap identitas Perguruan Tinggi di mata masyarakat.

Prestasi belajar mahasiswa dapat diukur berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan Perguruan Tinggi. Seorang mahasiswa dapat dikatakan berhasil dan berprestasi apabila sudah mampu memenuhi kriteria yang telah ditetapkan Perguruan Tinggi. Untuk menghasilkan mahasiswa berprestasi sesuai kriteria yang ditetapkan Perguruan Tinggi tersebut maka pihak Perguruan Tinggi perlu memperhatikan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa, dalam hal ini diperlukan adanya perhatian khusus dari Perguruan Tinggi dalam rangka meningkatkan motivasi belajar dan menciptakan lingkungan kampus yang kondusif guna mendorong terciptanya sikap dan tindakan yang positif dari mahasiswa terutama dalam proses penyelesaian studinya.

Proses belajar mengajar di Perguruang Tinggi dengan di Sekolah Dasar/Menengah/Umum tentu saja berbeda. Di Perguruan Tinggi, dosen hanya memberikan pengantar pengetahuan dan cara-cara pengerjaannya saja. Dalam hal tanggung jawab belajar, dosen tidak seperti guru di Sekolah yang setiap harinya memantau anak didiknya belajar, di Perguruan Tinggi tanggung jawab belajar sepenuh nya diserahkan kepada mahasiswa. Mahasiswa pun dituntut lebih mandiri dan lebih dewasa. Proses belajar mengajar di perkuliahan di Universitas lain pada umumnya sama seperti di Universitas Kristen Maranatha pula. Namun yang menjadi perbedaan adalah setiap lingkungan kampus yang dimiliki suatu Universitas memiliki keadaan lingkungan yang berbeda-beda.


(15)

6 Universitas Kristen Maranatha Prestasi belajar merupakan hasil yang diraih melalui usaha, ketekunan dan keuletan seseorang dalam belajar. Prestasi belajar yang baik merupakan ekspektasi yang ingin dicapai setiap mahasiswa. Keberhasilan prestasi belajar mahasiswa tentunya tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri individu mahasiswa itu sendiri. Faktor yang mempengaruih prestasi belajar mahasiswa yang datang dari luar salah satunya bisa berasal dari lingkungan kampus. Faktor lingkungan kampus, tempat mahasiswa menimba ilmu tentu tidak kalah pentingnya dalam rangka meningkatkan prestasi belajar. Aspek lingkungan tentunya akan berpengaruh terhadap proses belajar mahasiswa di lingkungan kampus. Keberhasilan proses belajar melalui motivasi yang dimiliki mahasiswa tentu saja harus diimbangi dengan lingkungan kampus yang memadai. Pihak Perguruan Tinggi harus menyediakan lingkungan kampus yang memadai dan membuat suasana senyaman mungkin untuk mahasiswanya. Lingkungan kampus yang baik dapat mendukung pelaksanaan belajar sehingga mahasiswa memiliki semangat belajar dan meningkatnya prestasi belajar.

Lingkungan kampus memliki pengaruh yang sangat penting dalam mendukung proses belajar mahasiswa. Sarana dan prasarana yang terdapat di kampus sangat diperlukan guna menunjang proses perkuliahan. Sarana dan prasarana yang tidak lengkap dan dianggap kurang layak akan menghambat dan menganggu proses belajar.


(16)

7 Universitas Kristen Maranatha Lingkungan kampus memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kelangsungan proses belajar mengajar dalam rangka meningkatkan prestasi belajar mahasiswa. Proses belajar mengajar merupakan aktivitas yang penting karena melalui proses ini tujuan pendidikan akan tercapai dalam bentuk perubahan prilaku. Belajar merupakan suatu bentuk perubahan dalam diri seseorang berkat adanya pengalaman dan latihan yang dilakukan secara terus-menerus. Dengan adanya kegiatan belajar, maka setiap individu memiliki tingkat motivasi belajar yang berbeda-beda. Rendahnya motivasi yang ada di dalam diri Mahasiswa akan memiliki dampak yang negatif bagi sebuah Perguruan Tinggi.

Lingkungan kampus juga mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap sikap dan perilaku mahasiswa di kampus. Lingkungan kampus yang kondusif dapat terlihat melalui lingkungan fisik seperti ukuran kelas, suhu udara diruangan kelas, kebersihan kampus, fasilitas internet, fasilitas perpustakaan dan lain-lain. Lingkungan yang tidak sehat akan membuat mahasiswa merasa tidak nyaman bahkan stres sehingga motivasi belajar mahasiswa akan menurun yang di ikuti pula dengan menurunya prestasi belajar mahasiswa. Sehingga tujuan suatu Perguruan Tinggi untuk menghasilkan lulusan mahasiswa yang berkualitas akan sulit tercapai.

Lingkungan kampus yang kondusif tidak selalu berbicara mengenai fasilitas-fasilitas yang ada di kampus saja. Ada beberapa faktor yang berpengaruh lain nya, yaitu hubungan yang baik antara sesama mahasiswa serta hubungan yang baik antara dosen dan mahasiswa. Faktor yang berbicara mengenai hubungan antar individu tersebut tidak bisa dianggap remeh, sebab, hal tersebut akan berpengaruh kepada


(17)

8 Universitas Kristen Maranatha kenyamanan mahasiswa. Mahasiswa akan merasa betah jika hubungan antar individu terjalin akrab.

Jenis-jenis lingkungan fisik di Universitas Kristen Maranatha seperti penerangan, suhu udara, sirkulasi udara, ukuran ruang kelas, kebersihan dan lain-lain secara keseluruhan dapat dikatakan baik walaupun ada beberapa jenis lingkungan fisik yang masih harus dibenahi. Lingkungan non fisik seperti hubungan yang baik antara sesama mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha secara keseluruhan terlihat baik-baik saja, namun hubungan antara dosen dan mahasiswa di Universitas Kristen Marantha yang sedikit bermasalah. Hal ini terbukti dengan masih adanya mahasiswa yang mengeluh, merasa tidak cocok dengan dosen yang menjadi pengajar mereka. Ketidakcocokan itu seperti cara mengajarnya yang kurang enak, cara penyampaian materi yang sulit dimengerti dan lain-lain. Dalam menanggapi hal tersebut, maka pihak Perguruan Tinggi harus perlu memperhatikan berbagai faktor tersebut demi terciptanya lingkungan kampus yang kondusif karena akan sangat berpengaruh terhadap motivasi belajar mahasiswa.

Mahasiswa yang memilih untuk bergabung menjadi aktivis kampus seperti Senat, Himpunan Mahasiswa dan Unit Kegiatan Universitas Kristen Maranatha, selain harus mengikuti proses belajar di perkuliahan seperti mahasiswa pada umumnya, mahasiswa tersebut diharuskan pula menjalani kegiatan kemahasiswaan. Para aktivis tersebut dapat dipastikan sering menghabiskan waktu mereka di area kampus dibandingkan mahasiswa biasa yang tidak terikat dengan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan. Mahasiswa yang menjadi pengurus inti struktural dalam kegiatan kemahasiswaan memiliki tanggung jawab yang lebih besar dibandingkan mahasiswa


(18)

9 Universitas Kristen Maranatha yang hanya menjadi anggota biasa, sehingga para pengurus inti struktural tersebut akan lebih sering lagi menghabiskan waktu di kampus. Pengurus inti struktural tersebut seperti ketua, wakil, sekretaris, dan bendahara. Di beberapa organisasi kemahasiswaan, ada tambahan seperti wakil eksternal dan wakil internal.

Menilik kegiatan aktivis kampus yang lebih banyak menghabiskan waktu di kampus, tentu saja mereka mengenal lebih dalam dengan keadaan dan kondisi lingkungan kampus di Universitas Kristen Maranatha, baik itu lingkungan fisik maupun lingkungan non fisik. Para aktivis kampus lebih mengetahui lingkungan di Universitas Kristen Maranatha dibandingkan mahasiswa yang bukan aktivis. Para aktivis tentu lebih mengenal dan menjiwai keadaan-keadaan lingkungan fisik kampus karena mereka lebih banyak menghabiskan waktu di kampus dan sering menggunakan fasilitas-fasilitas kampus sehingga mereka tahu betul seluk beluk lingkungan fisik di Universitas Kristen Maranatha. Lingkungan non fisik seperti hubungan antar individu, tentu mahasiswa aktivis lebih mengetahui. Selain menjalin hubungan baik antar mahasiswa yang bukan aktivis, para aktivis juga harus menjalin hubungan yang baik dengan rekan-rekannya di kegiatan kemahasiswaannya karena memang dalam suatu organisasi dituntut memilik tim yang solid untuk mencapai tujuan organisasi dan setiap aktivis pasti harus selalu berhubungan dengan dosen-dosen di Universitas Kristen Maranatha guna menunjang perkuliahan dan mendukung setiap aktifitas-aktifitas kegiatan kemahasiswaan mereka.

Dari alasan dan pernyataan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa lingkungan kampus dikenali dengan baik oleh aktivis kampus sehingga mereka dapat mewakili dari seluruh mahasiswa yang ada di Universitas Maranatha.


(19)

10 Universitas Kristen Maranatha Selain dianggap dapat mewakili seluruh mahasiswa, penelitian yang dilakukan pada aktivis ini memang diperlukan untuk Universitas Kristen Maranatha sendiri untuk kebutuhan akreditasi. Salah satu upaya meningkatkan akreditasi suatu Universitas memang diperlukan penelitian terhadap aktivis yang ada di suatu Universitas. Menilik alasan-alasan tersebut tentu saja melalui aktivis dapat diketahui korelasi antara lingkungan kampus terhadap motivasi belajar di Universitas Kristen Maranatha.

Berdasarkan alasan-alasan di atas, peneliti ingin menggali dan menelaah perihal hubungan lingkungan kampus dengan motivasi belajar melalui penelitian dengan judul “Pengaruh Lingkungan Kampus Terhadap Motivasi Belajar Pada

SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil pemaparan pada latar belakang masalah, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut ini.

1. Bagaimana lingkungan kampus pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha?

2. Bagaimana motivasi belajar mahasiswa pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha?

3. Bagaimana pengaruh lingkungan kampus terhadap motivasi belajar mahasiswa pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha?


(20)

11 Universitas Kristen Maranatha

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui dan menganalisis beberapa hal.

1. Lingkungan kampus pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha.

2. Motivasi belajar mahasiswa pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha.

3. Pengaruh lingkungan kampus terhadap motivasi belajar mahasiswa pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat bagi universitas

Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan masukan bagi universitas yang bersangkutan untuk mempelajari sampai sejauh mana kecenderungan lingkungan kampus dapat mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa.

Manfaat bagi pembaca

Dari penelitian ini, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, serta dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk melakukan penelitian di masa yang akan datang.


(21)

106 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisa dan pengolahan data pada penelitian tentang “Pengaruh Lingkungan Kampus Terhadap Motivasi Belajar Pada SEMA, HIMA dan Unit

Kegiatan Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha” yang terletak di Jalan Prof drg

Suria Sumantri no 65, Bandung, Jawa Barat, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ini.

1. Hasil data lapangan yang diperoleh dari 81 responden menunjukan sebagian besar menyatakan setuju terhadap pernyataan-pernyataan variabel lingkungan kampus dan dapat disimpulkan bahwa lingkungan kampus pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa di Universitas Kristen Maranatha termasuk dalam kategori “Baik”;

2. Hasil data lapangan yang diperoleh dari 81 responden menunjukan sebagian besar menyatakan setuju terhadap pernyataan-pernyataan variabel motivasi belajar dan dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar mahasiswa pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa di Universitas Kristen

Maranatha termasuk dalam kategori “Tinggi”.

3. Pengaruh lingkungan kampus terhadap motivasi belajar mahasiswa pada SEMA, HIMA dan Unit Kegiatan mahasiswa di Universitas Kristen dapat dilihat dari analisis yang sudah dilakukan pada bab sebelumnya. Disimpulkan


(22)

107 Universitas Kristen Maranatha bahwa lingkungan kampus (X) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar (Y) sebesar 25,1%, sedangkan sisanya sebesar 74,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti. Faktor lainya tersebut adalah faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi motivasi belajar. Purwanto (1999) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar kedalam 2 golongan, yaitu fakor individual (meliputi kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi) dan faktor sosial (seperti faktor keluarga atau keadaan rumah, cara penyampaian dosen dan motivasi sosial).

5.1 Saran

Menilik dari kesimpulan yang sudah dipaparkan, peneliti ingin memberikan beberapa saran. Berikut saran yang ingin disampaikan oleh peneliti dan semoga bermanfaat.

1. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga, bagi pembaca yang ingin menjadikan skripsi ini sebagai sumber referensi, hendaknya dikaji kembali secara seksama.

2. Untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang sama, peneliti menyarankan untuk melakukan penelitian dengan jumlah sampel yang berbeda dan tentunya lebih banyak guna mendapatkan hasil temuan yang lebih baik lagi, berhubung keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti, maka, dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan cukup terbatas.


(23)

108 Universitas Kristen Maranatha 3. Penelitian ini hanya membahas yang berkaitan dengan aspek lingkungan kampus yang dihubungkan dengan motivasi belajar, untuk itu disarankan, perlu digali dan diteliti lebih lanjut masalah-masalah lain diluar lingkungan kampus, baik itu dalam penambahan atau pengurangan jumlah variabel dalam lingkungan kampus, tentu saja tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil temuan yang lebih baik lagi, namun, masih berkenaan dengan tujuan peningkatan motivasi belajar yang belum dibahas didalam penelitian ini.

4. Bagi universitas, mengingat hanya aktifis kampus yang diteliti, peneliti menyadari masih banyak mahasiswa dengan beragam motivasi belajar yang berbeda-beda didalam suatu kampus. Dengan demikian, lingkungan kampus, baik itu lingkungan fisik maupun lingkungan kampus non fisik perlu mendapat perhatian. Alangkah lebih baik lagi jika ditingkatan oleh pihak kampus secara serius agar selalu menjadi yang terbaik.


(24)

109 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Alfreder, CP , Existence,Relatedness and Growth. New York: Collier Macmillan, 1972

Arep Ishak & Tanjung Hendri, 2003, Manajemen Motivasi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Arko Pujadi (2007), Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa: Fakultas Ekonomi Universitas Bunda Mulia.

Atkinson, R. L., Atkinson, R.C. 1997.Pengantar Psikologi 1 judul asli Introduction to Psychology eighth edition. Jakarta, Penerbit Erlangga.

Bangun, Wilson, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Erlangga, Bandung. Bilson Simamora, 2002, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Surabaya: Pustaka Utama.

Brophy, Jere E. 2004. Motivating Student to Learn, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Campbell, D. 1990. The Force of Prejudice. The Gurdian

Chauhan, S. S. 1979. Advance Educational Psychology. Bombay : Vicas Publishing House.

Cherniss, Cary and Daniel Goleman (ed). (2001). The Emotionally Intelligent Workplace: How to Select for, Measure and Improve Emotional Intelligence in individuals, Groups and Organizations, San Fransisco: Jossey Bass.

Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : CV. IKIP Semarang Press.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djiwandono, S., (2002), Psikologi Pendidikan, Penerbit PT Gramedia

Widiasarana Indonesia, Jakarta

Effendy, Onong Uchjana. 2006. Hubungan Masyarakat. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.


(25)

110 Universitas Kristen Maranatha Gujarati, N.D. 2003. Basic Econometrics. 4thed. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Handoko, M. 1992. Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku.Yogyakarta: Kanisius. Hardjana, M. Agus, Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal, Kanisius, Yogyakarta, 2003.

Hasan, Ikbal. 2003. Pokok-pokok Materi Statistik 2. Jakarta: Bumi Aksara

Hasibuan, Malayu, S.P. 2003. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta : PT Toko Gunung Agung

Hastuti Naibaho (2009) Pengaruh Lingkungan Kampus Terhadap Motivasi Belajar. Universitas Pelita Harapan tahun ajaran

Heidjrachman, Suad Husnan, (1993), Manajemen Personalia, BPFE, Yogyakarta. Herzberg, F. (1966). Work and The Nature of Man. New York: World Publishing. Husaini, Usman. (2008). Manajemen, Teori, Praktek dan Riset Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1998). Jakarta : Pustaka Amani

Komaruddin .(2002). Manjemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara Lezita. (2010) , Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan. PT Sinar Sosro Penjualan Bogor.

Mardiana. (2005). Manajemen Produksi. Jakarta: IPWI.

Nana Sudjana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdikarya.

Nashar. (2004). Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press.

Nasution ,S . (1999) Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Ngalim Purwanto. (2001). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosada karya.


(26)

111 Universitas Kristen Maranatha Nitisemito, Alex S. 2002. Manajemen Personalia. Ghalia Indonesia, Jakarta

Purwanto, Ngalim. 1999. Psikologi Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Reksohadiprodjo S, Handoko TH, 1996. Organisasi Perusahaan: Teori dan Perilaku. Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Riduwan.(2008). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Robbins, Stephen P, dan Judge, Timothy A, 2008. Perilaku Organisasi Buku 1, Edisi 12, Salemba Empat, Jakarta.

Santrock, J. W.. 2008. Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Erlangga.

Sardiman A.M. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Schultz, D. & Schultz, S. E. (2006). Psychology & Work Today . (9th ed). New Jersey,

Pearson Education. Inc

Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV Mandar Maju.

Sigmund, Freud, The Basic Writing of Sigmund Freud, 1856-1989

Sihombing,Umberto,(2004),Pengaruh Keterlibatan Dalam Pengambilan Keputusan, Penilaian pada Lingkungan Kerja dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kepuasan Kerja Pamong Praja. http://www.depdiknas.go.id

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Slavin, Robert E. (1994).Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.

Simamora. 2002. Metodologi Penelitian. Edisi kedua. PT.Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

Soemanto, Wasty. (2006). Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan.Cetakan kelima. Bandung: Rineka Cipta.

Stoner, J. A. F dan Freeman. 1999. Manajemen. Terjemaahan. Prentice Hall inc. London. England.


(27)

112 Universitas Kristen Maranatha Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suliyanto (2006) ,Metode Riset Bisnis, Penerbit Andi,Yogyakarta.

Swasta Basu dan Sukatjo, Pengantar Bisnis Modern (Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern) Ed. III, Yogyakarta; Liberty, 1993

Thursan, Hakim. (2005). Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara. Uno, Hamzah, B. 2008. Profesi Kependidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Victor H. Vroom., Work and Motivation,(New York : John Wiley & Son, Inc., (1964), dikutip tidak langsung oleh Malayu S.P. Hasibuan., Organisasi dan Motivasi, Jakarta : Bumu Aksara, 2007

Willy Susilo. 2002. Audit SDM. PT. Vorqistatama Binamega, Jakarta.

Widyastuti, Sri Wahyuni. 2004, Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa

Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi, Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VII, Denpasar Bali, 2-3 Desember.

Winkel 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Woodworth, R.S. and Marquis D.G. (1957).Psychology. New Yok: Holt


(1)

bahwa lingkungan kampus (X) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar (Y) sebesar 25,1%, sedangkan sisanya sebesar 74,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati oleh peneliti. Faktor lainya tersebut adalah faktor-faktor yang dianggap mempengaruhi motivasi belajar. Purwanto (1999) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar kedalam 2 golongan, yaitu fakor individual (meliputi kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi) dan faktor sosial (seperti faktor keluarga atau keadaan rumah, cara penyampaian dosen dan motivasi sosial).

5.1 Saran

Menilik dari kesimpulan yang sudah dipaparkan, peneliti ingin memberikan beberapa saran. Berikut saran yang ingin disampaikan oleh peneliti dan semoga bermanfaat.

1. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga, bagi pembaca yang ingin menjadikan skripsi ini sebagai sumber referensi, hendaknya dikaji kembali secara seksama.

2. Untuk penelitian selanjutnya dengan topik yang sama, peneliti menyarankan untuk melakukan penelitian dengan jumlah sampel yang berbeda dan tentunya lebih banyak guna mendapatkan hasil temuan yang lebih baik lagi, berhubung keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti, maka, dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan cukup terbatas.


(2)

3. Penelitian ini hanya membahas yang berkaitan dengan aspek lingkungan kampus yang dihubungkan dengan motivasi belajar, untuk itu disarankan, perlu digali dan diteliti lebih lanjut masalah-masalah lain diluar lingkungan kampus, baik itu dalam penambahan atau pengurangan jumlah variabel dalam lingkungan kampus, tentu saja tujuannya adalah untuk mendapatkan hasil temuan yang lebih baik lagi, namun, masih berkenaan dengan tujuan peningkatan motivasi belajar yang belum dibahas didalam penelitian ini.

4. Bagi universitas, mengingat hanya aktifis kampus yang diteliti, peneliti menyadari masih banyak mahasiswa dengan beragam motivasi belajar yang berbeda-beda didalam suatu kampus. Dengan demikian, lingkungan kampus, baik itu lingkungan fisik maupun lingkungan kampus non fisik perlu mendapat perhatian. Alangkah lebih baik lagi jika ditingkatan oleh pihak kampus secara serius agar selalu menjadi yang terbaik.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Alfreder, CP , Existence,Relatedness and Growth. New York: Collier Macmillan, 1972

Arep Ishak & Tanjung Hendri, 2003, Manajemen Motivasi. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.

Arko Pujadi (2007), Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar Mahasiswa: Fakultas Ekonomi Universitas Bunda Mulia.

Atkinson, R. L., Atkinson, R.C. 1997.Pengantar Psikologi 1 judul asli Introduction to Psychology eighth edition. Jakarta, Penerbit Erlangga.

Bangun, Wilson, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Erlangga, Bandung. Bilson Simamora, 2002, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Surabaya: Pustaka Utama.

Brophy, Jere E. 2004. Motivating Student to Learn, New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Campbell, D. 1990. The Force of Prejudice. The Gurdian

Chauhan, S. S. 1979. Advance Educational Psychology. Bombay : Vicas Publishing House.

Cherniss, Cary and Daniel Goleman (ed). (2001). The Emotionally Intelligent Workplace: How to Select for, Measure and Improve Emotional Intelligence in individuals, Groups and Organizations, San Fransisco: Jossey Bass.

Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang : CV. IKIP Semarang Press.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Djiwandono, S., (2002), Psikologi Pendidikan, Penerbit PT Gramedia

Widiasarana Indonesia, Jakarta

Effendy, Onong Uchjana. 2006. Hubungan Masyarakat. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.


(4)

Gujarati, N.D. 2003. Basic Econometrics. 4thed. New York: McGraw-Hill

Companies, Inc.

Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Handoko, M. 1992. Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku.Yogyakarta: Kanisius. Hardjana, M. Agus, Komunikasi Intrapersonal & Interpersonal, Kanisius, Yogyakarta, 2003.

Hasan, Ikbal. 2003. Pokok-pokok Materi Statistik 2. Jakarta: Bumi Aksara

Hasibuan, Malayu, S.P. 2003. Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta : PT Toko Gunung Agung

Hastuti Naibaho (2009) Pengaruh Lingkungan Kampus Terhadap Motivasi Belajar. Universitas Pelita Harapan tahun ajaran

Heidjrachman, Suad Husnan, (1993), Manajemen Personalia, BPFE, Yogyakarta. Herzberg, F. (1966). Work and The Nature of Man. New York: World Publishing. Husaini, Usman. (2008). Manajemen, Teori, Praktek dan Riset Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS19, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1998). Jakarta : Pustaka Amani

Komaruddin .(2002). Manjemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara Lezita. (2010) , Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Motivasi Kerja Karyawan. PT Sinar Sosro Penjualan Bogor.

Mardiana. (2005). Manajemen Produksi. Jakarta: IPWI.

Nana Sudjana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdikarya.

Nashar. (2004). Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan Pembelajaran. Jakarta: Delia Press.

Nasution ,S . (1999) Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Ngalim Purwanto. (2001). Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosada karya.


(5)

Nitisemito, Alex S. 2002. Manajemen Personalia. Ghalia Indonesia, Jakarta Purwanto, Ngalim. 1999. Psikologi Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Reksohadiprodjo S, Handoko TH, 1996. Organisasi Perusahaan: Teori dan Perilaku. Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Riduwan.(2008). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Robbins, Stephen P, dan Judge, Timothy A, 2008. Perilaku Organisasi Buku 1, Edisi 12, Salemba Empat, Jakarta.

Santrock, J. W.. 2008. Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Erlangga.

Sardiman A.M. (2008). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Schultz, D. & Schultz, S. E. (2006). Psychology & Work Today . (9th ed). New Jersey,

Pearson Education. Inc

Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: CV Mandar Maju.

Sigmund, Freud, The Basic Writing of Sigmund Freud, 1856-1989

Sihombing,Umberto,(2004),Pengaruh Keterlibatan Dalam Pengambilan Keputusan, Penilaian pada Lingkungan Kerja dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kepuasan Kerja Pamong Praja. http://www.depdiknas.go.id

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta

Slavin, Robert E. (1994).Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media.

Simamora. 2002. Metodologi Penelitian. Edisi kedua. PT.Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

Soemanto, Wasty. (2006). Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan.Cetakan kelima. Bandung: Rineka Cipta.

Stoner, J. A. F dan Freeman. 1999. Manajemen. Terjemaahan. Prentice Hall inc. London. England.


(6)

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto (2006) ,Metode Riset Bisnis, Penerbit Andi,Yogyakarta.

Swasta Basu dan Sukatjo, Pengantar Bisnis Modern (Pengantar Ekonomi Perusahaan Modern) Ed. III, Yogyakarta; Liberty, 1993

Thursan, Hakim. (2005). Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara.

Uno, Hamzah, B. 2008. Profesi Kependidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Victor H. Vroom., Work and Motivation,(New York : John Wiley & Son, Inc., (1964), dikutip tidak langsung oleh Malayu S.P. Hasibuan., Organisasi dan Motivasi, Jakarta : Bumu Aksara, 2007

Willy Susilo. 2002. Audit SDM. PT. Vorqistatama Binamega, Jakarta.

Widyastuti, Sri Wahyuni. 2004, Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi, Simposium Nasional Akuntansi (SNA) VII, Denpasar Bali, 2-3 Desember.

Winkel 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Woodworth, R.S. and Marquis D.G. (1957).Psychology. New Yok: Holt