Promosi "Bandung Heritage Vespa".
ABSTRAK
PROMOSI “BANDUNG HERITAGE VESPA” Oleh
Henry Marwan Kosasih NRP 0664025
Bandung merupakan salah satu kota besar dan berkembang di Indonesia, yang memiliki banyak jenis tempat untuk dikunjungi. Tingginya tingkat kunjungan masyarakat dari luar kota Bandung serta maraknya bisnis hiburan, rekreasi hingga perbelanjaan di Bandung, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa Bandung masih menjadi salah satu primadona hiburan dan rekreasi. Berwisata juga dapat dikatakan sebagai upaya hiburan dengan menjelajahi alam ataupun mempelajari budaya. Dengan banyaknya objek wisata yang ada, jenis usaha yang bernama travel atau travel agent juga bermunculan di kota Bandung. Travel merupakan jenis usaha yang bergerak di sektor jasa yang melayani berbagai keperluan pelanggannya yang hendak bepergian ke suatu tempat. Biasanya usaha travel juga memiliki paket-paket wisata yang bisa dipilih wisatawan. Salah satu jenis usaha yang cukup unik dalam menyediakan paket wisata adalah Bandung Heritage Vespa. Bandung Heritage Vespa adalah sebuah bidang usaha pariwisata yang menyediakan paket keliling kota Bandung dengan konsep Fun City Touring with Classic Vespa. Paket yang ditawarkan adalah keliling wisata bangunan bersejarah di kota Bandung dengan menggunakan vespa klasik.
Maka dari itu, tujuan perancangan ini adalah merancang sebuah promosi yang efektif tentang Bandung Heritage Vespa agar dikenal oleh para wisatawan sebagai salah satu jasa yang menyediakan paket tour wisata sejarah di kota Bandung dengan menggunakan kendaraan vespa klasik sebagai alternatif unik atau diferensiasi bagi jenis usaha tersebut. Manfaat dari promosi ini adalah agar para wisatawan dapat menjadikan bangunan cagar budaya sebagai salah satu tempat tujuan wisata yang menarik.
Metode yang digunakan ialah dengan membuat promosi Bandung Heritage Vespa diawali dengan mendesain ulang logo, membuat stationery, dan poster sebagai media utamanya serta didukung dengan media promosi berupa brosur, flyer, web-banner, x-banner, website, gimmicks. Melalui promosi ini, para wisatawan dapat mengenal Bandung Heritage Vespa sebagai salah satu jenis usaha jasa pariwisata yang menyediakan paket tour wisata sejarah yang menggunakan moda transportasi yang berbeda yaitu menggunakan vespa klasik. Kata kunci : heritage, jasa, tour, travel, vespa
(2)
ABSTRACT
THE PROMOTION OF “BANDUNG HERITAGE VESPA” Submitted by
Henry Marwan Kosasih NRP 0664025
Bandung is one of the biggest and most developed cities in Indonesia that has so many kinds of places to be visited. The high level of public visits that come from outside Bandung and the rise of the entertainment, recreation, shopping business in Bandung are the proven facts that Bandung is still one of the greatest cities in Indonesia and It provides a lot of fun places to be visited. Visiting natural places and learning about Indonesia's or/and Bandung's histories are the new kind of entertainment that Bandung can give, thus the rise of the new business called "travel" or "travel agent". Travel Agent is a private retailer or public service that provides tourism related services to the public on behalf of suppliers such as airlines, car rentals, cruise lines, hotels, railways, and package tours. One of the most unique travel agents in providing package tours is Bandung Heritage Vespa. Bandung Heritage Vespa is a travel agent that provides a package of travelling around Bandung and visiting historical buildings in Bandung with Classic named Fun City Touring With Classic Vespa.
That is why the purpose of this scheme is creating an effective way to promote Bandung Heritage Vespa so it can be acknowledged by tourists (especially that come from outside Bandung) as a travel agent which provides a package tour of visiting historical buildings in Bandung with classic vespa as an unique alternative and the difference from any other travel agents. Making tourists realize that historical buildings can be interesting places to be visited is one of the inherent benefits of this promotion.
The method used is re-making the promotion of Bandung Heritage Vespa, such as re-design the logo, making up the stationary, and posters as the main promotion and support with brochures, flyers, web-banners, x-banners, website and gimmicks. By this promotion, tourists can acknowledge that Bandung Heritage Vespa is a travel agent that provides a package tour to historical buildings with a different kind of transportation, Classic Vespa.
Keywords : heritage, service, tour, travel, vespa
(3)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINILITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 3
1.3 Tujuan Perancangan ... 3
1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 3
1.5 Skema Perancangan ... 5
BAB II : LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Promosi ... 6
2.1.1 Pengertian Promosi ... 6
2.1.2 Tujuan Promosi ... 6
2.1.3 Jenis Promosi ... 7
2.1.4 Tahap – tahap Pelaksanaan Promosi ... 9
2.2 Jasa ... 10
2.2.1 Pengertian Jasa ... 10
2.2.2 Karakteristik Jasa ... 11
2.3 Pariwisata dan Wisatawan ... 12
(4)
2.3.2 Bentuk Pariwisata ... 13
2.3.3 Jenis Pariwisata ... 15
2.3.4 Objek dan Daya Tarik Wisata ... 16
2.3.5 Pengertian Wisatawan ... 16
2.4 Komunikasi ... 19
2.5 Gaya Hidup ... 19
BAB III : DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 21
3.1 Data dan Fakta ... 21
3.1.1 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung ... 21
3.1.2 Bandung Heritage Vespa ... 23
3.1.3 Observasi Kota Bandung ... 29
3.1.3.1 Kota Bandung ... 29
3.1.3.2 Bangunan – Bangunan Bersejarah ... 30
3.1.4 Hasil Wawancara ... 33
3.1.4.1 Bidang Pemasaran Pariwisata Seksi Kerjasama Wisata ... 33
3.1.4.2 Bidang Umum dan Kepegawaian ... 35
3.1.4.3 Wawancara Kepada Pemilik Bandung Heritage Vespa ... 36
3.1.4.4 Wawancara Kepada Wisatawan Asing ... 38
3.1.4.5 Hasil Kuisioner ... 39
3.1.5 Tinjauan Proyek Sejenis ... 42
3.1.5.1 Onthel Wisata Kota Toea ... 42
3.1.5.2 Paguyuban Sapedah Baheula Bandung ... 44
3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta ... 45
3.2.1 Analisis Segmentasi, Targeting, dan Positioning ... 46
3.2.2 Analisis SWOT ... 47
3.2.3 Analisis Pemecahan Masalah Komunikasi ... 48
BAB IV : PEMECAHAN MASALAH ... 50
4.1 Konsep Komunikasi ... 50
4.2 Konsep Kreatif ... 52
(5)
4.3.1 Timeline ... 57
4.3.2 Budgeting... 58
4.4 Hasil Karya ... 60
4.4.1 Logo ... 60
4.4.2 Stationery Design ... 61
4.4.3 Poster ... 62
4.4.4 X-banner ... 65
4.4.5 Brosur ... 66
4.4.6 Flyer (Post Card) ... 67
4.4.7 Web-banner ... 67
4.4.8 Website ... 68
4.4.9 Gimmicks ... 71
BAB V : PENUTUP ... 72
5.1 Kesimpulan ... 72
5.2 Saran ... 72
DAFTAR PUSTAKA ... xv
DAFTAR ISTILAH ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xx
LAMPIRAN ... xxi
DATA PENULIS ... xxii
UCAPAN TERIMA KASIH ...xxiii
(6)
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Timeline Promosi Bandung Heritage Vespa ... 57
(7)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Skema Perancangan ... 5
Gambar 3.1 Logo Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung ... 21
Gambar 3.2 Logo Bandung Heritage Vespa ... 23
Gambar 3.3 Contoh Flyer Bandung Heritage Vespa ... 24
Gambar 3.4 X-banner Bandung Heritage Vespa di Grand Royal Wedding Expo 2013 ... 26
Gambar 3.5 Dokumentasi Foto 1 Bandung Heritage Vespa ... 27
Gambar 3.6 Dokumentasi Foto 2 Bandung Heritage Vespa ... 27
Gambar 3.7 Bandung Heritage Vespa dalam acara Relawan Scooter Ridwan Kamil ... 28
Gambar 3.8 Contoh Poster dan Sticker Bandung Heritage Vespa dalam acara Relawan Scooter Ridwan Kamil ... 28
Gambar 3.9 Bandung Heritage Vespa ... 28
Gambar 3.10 Gedung Sate ... 31
Gambar 3.11 Gedung Kantor Pusat Bank Jabar ... 32
Gambar 3.12 Hotel Savoy Homann ... 32
Gambar 3.13 Villa Isola ... 32
Gambar 3.14 Dra. Hj. Sri Saraswati, M.M. Bidang Pemasaran Pariwisata Seksi Kerjasama Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung ... 33
Gambar 3.15 Data Kunjungan Wisatawan Yang Datang Ke Kota Bandung Tahun 2012 ... 34
Gambar 3.16 10 Urutan Negara Kedatangan Wisatawan Mancanegara Tahun 2009-2012 ... 34
Gambar 3.17 Aceng Ismatulloh, S.S. Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung ... 35
Gambar 3.18 Willy Kevinda Aditya Pendiri Bandung Heritage Vespa ... 36
Gambar 3.19 Hasil Kuisioner “Tertarik dengan Vespa” ... 39
(8)
Gambar 3.21 Hasil Kuisioner “Daya Tarik Liburan ke Kota Bandung” ... 40
Gambar 3.22 Hasil Kuisioner “Tertarik Wisata Sejarah” ... 41
Gambar 3.23 Hasil Kuisioner “Pernah Mendengar Bandung Heritage Vespa” ... 41
Gambar 3.24 Hasil Kuisioner “Tertarik Dengan Bandung Heritage Vespa” ... 42
Gambar 3.25 Media Promosi Onthel Wisata Kota Toea ... 42
Gambar 3.26 Dokumentasi Foto Onthel Wisata Kota Toea ... 43
Gambar 3.27 Logo Paguyuban Sapedah Baheula Bandung ... 44
Gambar 3.28 Konvoi Paguyuban Sapedah Baheula Bandung ... 45
Gambar 4.1 Re-design Logo Bandung Heritage Vespa ... 60
Gambar 4.2 Stationery Design Bandung Heritage Vespa ... 61
Gambar 4.3 Poster Conditioning ... 62
Gambar 4.4 Poster Informing ... 63
Gambar 4.5 Poster Reminding ... 64
Gambar 4.6 X-banner Conditioning, Informing, Reminding ... 65
Gambar 4.7 Brosur tampak depan ... 66
Gambar 4.8 Brosur tampak belakang ... 66
Gambar 4.9 Flyer ... 67
Gambar 4.10 Web-banner ... 67
Gambar 4.11 Website 1 ... 68
Gambar 4.12 Website 2 ... 69
Gambar 4.13 Website 3 ... 70
(9)
(10)
DAFTAR ISTILAH
- Ambient media : merupakan salah satu bentuk new media dalam beriklan dan memiliki cara bertutur yang berbeda dengan iklan konvensional dan memberikan pengalaman yang tidak terlupakan (memorable experience) kepada konsumen, berusaha menggugah emosi khalayak sasaran dengan cara mengangkat ide lucu (visual ), horor, hal-hal yang menjijikan, atau bentuk ekspresi dan emosional lainnya. - Art Deco : sebuah gerakan desain yang populer dari 1920 hingga 1939, yang mempengaruhi seni dekoratif seperti arsitektur, desain interior, dan desain industri, maupun seni visual seperti misalnya fesyen, lukisan, seni grafis, dan film.
- Audience : pendengar, penyimak
- Awareness : kesadaran atau sikap dimana kita tahu akan apa yang harus dan perlu kita lakukan, tanpa ada suruhan atau teguran dari orang lain.
- Bangunan Cagar Budaya : suatu bangunan yang memiliki nilai sejarah, nilai arsitektur, nilai ilmu pengetahuan, nilai sosial budaya, serta usia sekurang-kurangnya 50 tahun.
- Brand : merupakan nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa atau kelompok penjual dan untuk mendiferensiasikannya (membedakan) dari barang atau jasa pesaing.
- Branding : sebuah proses memperkenalkan “brand” sampai bagaimana lingkungan memberikan penilaian pada “brand” tersebut.
- Brosur : terbitan tidak berkala yang dapat terdiri dari satu hingga sejumlah kecil halaman, tidak terkait dengan terbitan lain, dan selesai dalam sekali terbit. Isinya memuat informasi yang cukup lengkap dan penting.
- Eyecatching : menarik untuk dilihat bisa diusahakan kombinasi dari bentuk dan
design grafisnya.
- Factory Outlet : toko pakaian yang menjual pakaian jadi dengan brand atau merk yang terkenal dan merupakan (kebanyakan) pakaian sisa ekspor dengan kualitas yang berbeda-beda.
(11)
- Flyer : merupakan bentuk iklan kertas ditujukan untuk distribusi yang luas dan biasanya dipasang atau didistribusikan di tempat umum.
- Gaya Hidup : Pola tingkah laku sehari-hari segolongan manusia di dalam masyarakat.
- Gimmick : berupa sarana promosi sebuah perusahaan, contoh mug, tumbler yang dapat diberi logo, tagline maupun gambar perusahaan. Cocok untuk souvenir, barang promosi maupun merchandise.
- Guide : seseorang yang dibayar ataupun yang disewa untuk menemani wisatawan untuk memberikan petunjuk jalan, peta, dan memberikan informasi mengenai suatu jalan.
- Heritage : warisan (budaya) masa lalu, yang seharusnya dilestarikan dari generasi ke generasi karena memiliki nilai-nilai luhur.
- Image : representasi grafis dan visual dari beberapa informasi yang dapat ditampilkan pada layar komputer atau dicetak.
- Informatif : informasi yang menempel pada produk jelas dan pastinya menggunakan design ilustrasi semenarik mungkin.
- Kognisi : kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu.
- Komunikasi : berasal dari bahasa Inggris communication, dari bahasa latin communicatus yang mempunyai arti berbagi atau menjadi milik bersama, komunikasi diartikan sebagai proses sharing diantara pihak-pihak yang melakukan aktifitas komunikasi tersebut.
- Landmark : merupakan suatu simbol yang dibuat secara visual menarik dan ditempatkan pada tempat yang menarik perhatian, biasanya mempunyai bentuk unik atau monumental serta terdapat perbedaan skala dalam lingkungannya.
- Layout : Penyusunan dari elemen-elemen desain yang berhubungan ke dalam sebuah bidang sehingga membentuk susunan artistik.
- Master of Ceremony : pembawa acara atau orang yang bertugas memandu acara dan bertanggung jawab atas lancar dan suksesnya acara.
(12)
- Merchandise : produk yang biasa digunakan oleh suatu usaha, komunitas, group olahraga, musik, artis, penyanyi, dan lain sebagainya sebagai bentuk promosi, mempertahankan komunitas tertentu, serta upaya mendongkrak pasar.
- Mall : jenis dari pusat perbelanjaan yang secara arsitektur berupa bangunan tertutup dengan suhu yang diatur dan memiliki jalur untuk berjalan jalan yang teratur sehingga berada di antara antar toko-toko kecil yang saling berhadapan.
- Online : keadaan komputer yang terkoneksi/ terhubung ke jaringan Internet.
- Pariwisata : Segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha yang terkait dengan bidang tersebut.
- Pilot-Project: Proyek Percontohan.
- Positioning : Tindakan perusahaan untuk merancang produk bauran pemasaran agar tercipta kesan tertentu diingatan konsumen.
- Publisitas : Bentuk-bentuk komunikasi tentang perusahaan, produk, atau merek si pemasar yang tidak membutuhkan pembayaran.
- Random : penentuan sampel-sampel secara acak dengan tidak melakukan pemilihan terhadap sampel yang akan diuji (diteliti).
- Salesman : sebuah profesi dimana seseorang yang kerjanya berkeliling ke rumah-rumah, dan berniat menjual produknya ke konsumen dengan cara menghasut konsumen agar tertarik dan membeli produknya.
- Segmentasi : Proses pemisahan pasar total menjadi kelompok-kelompok pasar dengan kebutuhan yang sama.
- Slogan : motto atau frasa yang dipakai pada konteks politik, komersial, agama, dan lainnya, sebagai ekspresi sebuah ide atau tujuan yang mudah diingat.
- Streamline : aliran yang mengikuti suatu garis lurus atau melengkung yang jelas ujung dan pangkalnya.
- Stylish : tampilan life style yang terkini tapi tidak lekang oleh waktu. - Target Market : Penentuan sasaran yang pasti dari pasar.
- Targeting : Persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar. - Tour : suatu kegiatan mengunjungi suatu tempat untuk sementara dengan tujuan menikmati obyek dan daya tarik wisata.
(13)
- Touring : satu bentuk kegiatan melakukan perjalanan dengan mengendarai sepeda motor ke tempat tujuan tertentu untuk menyalurkan kegemaran berkendara sepeda motor dan menikmati indahnya kebersamaan.
- Travel : pergerakan orang antara lokasi geografis yang relatif jauh, dan dapat melibatkan perjalanan dengan berjalan kaki, sepeda, mobil, kereta api, kapal, pesawat, atau cara lain, dengan atau tanpa bagasi, dan dapat menjadi salah satu cara atau round trip.
- Traveling : aktivitas melancong; berpindah dalam satu tempat ketempat lainnya dengan berbagai alasan, seperti bisnis, liburan, dan sebagainya.
- Vintage : merupakan gaya yang berkesan mengembalikan atmosfer tempo dulu tanpa meninggalkan unsur modern yang clean.
(14)
DAFTAR LAMPIRAN
- Lampiran A : Pertanyaan Wawancara dengan Willy Kevinda Aditya - Lampiran B : Pertanyaan Wawancara dengan Wisatawan Asing - Lampiran C : Pertanyaan Kuisioner dengan Wisatawan Domestik - Lampiran D : Proses visual karya Tugas Akhir
(15)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Parijs van Java, telah menjadi satu predikat yang tidak dapat dilepaskan dari Bandung. Sejarah menyatakan bahwa predikat tersebut diberikan oleh warga Eropa yang bermukim di Indonesia semenjak jaman kolonial Belanda, dan menjadikan Parijs van Java sebagai pusat kegiatan mereka, mulai dari kegiatan politik, intelektual, kesenian, budaya, hingga hiburan dan rekreasi. Tingginya tingkat kunjungan masyarakat dari luar kota Bandung serta maraknya bisnis hiburan, rekreasi hingga perbelanjaan di Bandung, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa Bandung masih menjadi salah satu primadona hiburan dan rekreasi. Hiburan sudah menjadi salah satu kebutuhan bagi masyarakat pada masa kini selain adanya kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Hiburan itu sendiri berarti sesuatu atau perbuatan yang dapat menghibur hati. Pada umumnya hiburan dapat berupa musik, film, opera, drama, ataupun berupa permainan bahkan olahraga. Berwisata juga dapat dikatakan sebagai upaya hiburan dengan menjelajahi alam ataupun mempelajari budaya. Hiburan sering memberikan kesenangan, kenikmatan, dan tawa.
Bandung merupakan salah satu kota besar dan berkembang di Indonesia, yang memiliki banyak potensi wisata. Banyak wisatawan yang datang baik dari dalam maupun luar negeri yang datang ke kota Bandung sebagai tempat untuk berlibur. Tempat wisata yang ditawarkan untuk para wisatawan sangat beragam, mulai dari wisata kuliner, wisata belanja, wisata alam, sampai wisata sejarah. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandung, HM Askari mengatakan bahwa Sebanyak 637 bangunan tua di Kota Bandung dipertahankan keberadaannya sebagai cagar budaya yang menjadi salah satu daya tarik wisata di Kota Kembang (Sumber: Kompas, 29 Juni 2007). Kekayaan bangunan bersejarah yang ada, membuat Bandung menjadi kota wisata yang tidak pernah habis untuk dijelajahi. Bangunan tua yang populer di kalangan wisatawan itu antara lain; Gedung Sate, Gedung Merdeka, Hotel Preanger, Savoy Homann, Bosscha dan
(16)
2 Villa Isola (Sumber: Bisnis Indonesia, Jumat, 26 Maret 2004 dan detikTravel, Kamis, 7 Juni 2012).
Dengan banyaknya objek wisata yang ada, jenis usaha yang bernama travel atau travel agent juga bermunculan di kota Bandung. Travel merupakan jenis usaha yang bergerak di sektor jasa yang melayani berbagai keperluan pelanggannya yang hendak bepergian ke suatu tempat. Biasanya usaha travel juga memiliki paket-paket wisata yang bisa dipilih wisatawan. Paket wisata itu bisa berupa paket jalan-jalan satu hari, dua hari, hingga seminggu dengan tujuan mengunjungi objek-objek wisata. Berbicara soal pariwisata orang harus pula membicarakan pengangkutan atau transportasi. Dewasa ini transportasi menyebabkan pertumbuhan pariwisata yang sangat pesat sekali. Dalam kepariwisataan kita mengenal tiga macam transportasi yang biasa digunakan oleh wisatawan, yaitu: Transportasi Udara (International Flight, Domestic Flight), Transportasi Laut (Regular Lines, Charter Lines Cruiser), Transportasi Darat ( Sepeda, Dokar atau Delman, Sepeda Motor, Mobil penumpang, Kereta Api).
Salah satu jenis usaha yang cukup unik dalam menyediakan paket wisata adalah Bandung Heritage Vespa. Bandung Heritage Vespa adalah sebuah bidang usaha pariwisata yang menyediakan paket keliling kota Bandung dengan konsep Fun City Touring with Classic Vespa. Paket yang ditawarkan adalah keliling wisata bangunan bersejarah di kota Bandung dengan menggunakan vespa klasik. Dipilihnya vespa sebagai alat transportasi utama karena ingin memberikan sebuah sensasi yang berbeda dalam menikmati wisata sejarah di Bandung dan mengingatkan kembali sensasi nostalgia sehingga memberi hiburan tersendiri kepada para wisatawan.
Bandung Heritage Vespa berdiri sejak 2012 namun pada tahun 2013 yang menggunakan paket jasa tour ini jumlahnya sangat menurun menurut Willy Kevinda Aditya selaku pemilik Bandung Heritage Vespa, sehingga bisa disimpulkan bahwa belum banyak wisatawan yang mengenal tentang Bandung Heritage Vespa, karena kurang adanya sosialisasi dan promosi. Sosialisasi dan promosi yang dilakukan hanya dari mulut ke mulut dan melalui sebuah media sosial dan kurang memperhatikan promosi untuk jasa wisatanya.
(17)
3 Maka dari itu penulis ingin mempromosikan Bandung Heritage Vespa agar lebih dikenal oleh para wisatawan melalui bentuk-bentuk promosi yang akan dilakukan sehingga dapat membuat Bandung Heritage Vespa lebih berkembang, dengan demikian dipilih topik “PROMOSI BANDUNG HERITAGE VESPA” sebagai tugas akhir.
1.2Permasalahan dan ruang lingkup
Dari latar belakang di atas dapat diketahui bahwa ternyata Bandung Heritage Vespa ini kurang dalam hal sosialisasi dan promosi di kota Bandungnya sendiri apalagi untuk target wisatawan , maka permasalahannya adalah :
· Bagaimana membuat perancangan promosi Bandung Heritage Vespa yang menarik minat para wisatawan ?
· Bagaimana mengaplikasikan media promosi yang mampu menunjang Bandung Heritage Vespa dalam promosinya, agar tepat mengenai target market-nya?
1.3Tujuan Perancangan
· Merancang sebuah promosi yang efektif tentang Bandung Heritage Vespa agar dikenal oleh wisatawan sebagai salah satu jasa tour wisata sejarah di kota Bandung dengan menggunakan kendaraan vespa klasik.
· Menentukan dan merancang media – media promosi agar sesuai dengan target pasar yang dituju dan agar promosi tersebut berjalan dengan baik.
1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber dan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis, yaitu 1. Observasi
Melakukan pengamatan dan meninjau langsung kegiatan yang dilakukan oleh Bandung Heritage Vespa mulai dari sejarah terbentuknya, visi misi perusahaan hingga informasi paket tour yang ditawarkan dan tujuan yang ingin dicapai.
(18)
4 2. Wawancara
Penulis melakukan wawancara langsung kepada pihak terkait, yaitu Pemilik dari Bandung Heritage Vespa, Wisatawan, dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.
3. Studi Pustaka
Teknik ini digunakan untuk mencari informasi melalui media cetak seperti koran dan majalah tentang traveling, buku dan jurnal tentang pariwisata, sejarah kota Bandung, dan promosi yang terkait dengan perancangan ini serta media elektronik seperti internet sebagai media pendukung lainnya.
4. Kuesioner
Teknik ini digunakan untuk mencari data langsung kepada para wisatawan domestik yang sedang berlibur ke kota Bandung.
(19)
5
1.5Skema Perancangan
Gambar 1.1 Skema Perancangan
(20)
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa dan proses yang dilalui sewaktu pengerjaan Tugas Akhir Promosi Bandung Heritage Vespa, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengunjung Kota Bandung yang berasal dari berbagai kota di Indonesia diharapkan mulai tertarik dengan wisata sejarah di Kota Bandung khususnya bangunan cagar budaya agar menjadi objek tujuan wisata melalui jasa Bandung Heritage Vespa.
2. Kota Bandung memiliki banyak bangunan bersejarah dan sudah seharusnya masyarakat maupun pemerintah Kota Bandung ikut melestarikan dan memelihara serta menjaga bangunan-bangunan bersejarah ini, karena Kota Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki banyak cerita sejarah Indonesia. Dan Kota Bandung merupakan bagian dari perkembangan sejarah dari masa sebelum kemerdekaan Indonesia hingga masa modern seperti sekarang.
3. Dengan tampilan visual Promosi Bandung Heritage Vespa yang baik akan membuat para wisatawan tersebut menjadi tertarik dengan wisata sejarah menggunakan vespa klasik di Kota Bandung khususnya bangunan-bangunan cagar budaya, sehingga Kota Bandung lebih dikenal bukan hanya sebagai tempat wisata belanja melainkan kota wisata yang menawarkan banyak tempat wisata sejarah.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka diajukan beberapa saran yakni sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu jasa tour wisata sejarah, Bandung Heritage Vespa belum begitu memahami tentang adanya suatu promosi yang baik dan benar, sehingga perkembangan jasa tour tersebut menjadi terhambat dan mengalami penurunan jumlah konsumen yang memakai jasa yang ditawarkan. Akan
(21)
73 tetapi, dilihat dari visi dan misi jasa tour ini, bisa sangat berkembang bila pihak Bandung Heritage Vespa tetap fokus dalam menyediakan jasa tour wisata sejarah menggunakan vespa klasik, agar tujuan utama dapat tercapai. 2. Untuk Bandung Heritage Vespa disarankan agar melakukan promosi yang
gencar terhadap wisatawan dari luar Kota Bandung, membentuk struktur perusahaan yang lebih baik lagi, menambah jumlah armada vespa yang
ditawarkan, dan melakukan kerjasama dengan beberapa Vendor yang
mendukung terhadap jasa tour ini, agar terjadi adanya sponsoring untuk melakukan promosi lainnya.
3. Masukan dari dosen penguji terhadap perancangan Tugas Akhir ini adalah tampilan visual dan warna kurang memikat/ceria, fun-nya belum terasa, sikap orang naik vespa terlalu sederhana, layout pada poster informing masi terlalu penuh, dan penjelasan mengenai promosi pada brosur kurang jelas.
(22)
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung. PT.
Remaja Rosdakarya.
Kano, Naomi & Forms Inc./Colour Intelligence Institute. 2004. Tasteful Colour
Combinations. Page One.
Karyono, Hari. 1997. Kepariwisataan. Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia. Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran Edisi 11. Jakarta: PT. Indeks
Pendit, S Nyoman, 2002. Ilmu Pariwisata, Sebuah Pengantar Perdana, Cetakan
Ketujuh Edisi Terbaru dengan Perbaikan-Perbaikan. Jakarta: Pradnya Paramita.
Rangkuti, F (2009). Strategi Promosi yang Kreatif, Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama.
Samsuridjal, D. 1997. Peluang di Bidang Pariwisata. PT. Mutiara Sumber Widya. Soekadijo,R.G., 2000, Anatomi Pariwisata, Jakarta Gramedia Pustaka Utama
Suganda, Her. Wisata Parijs van Java: Sejarah, Peradaban, Seni, Kuliner, dan
Belanja, Penerbit Buku Kompas, 2011
Swastha, Basu dan Irawan. 1990. Manajemen Pemasaran Modern, Liberty
Yogyakarta.
Yoeti, Oka A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=15&dn=20081130071639 http://parijsvanjava.com/sejarah-parijs-van-java/
http://www.bandungtourism.com/office-neo.php http//www.bandungheritage.org
http//www.arsitekturindis.com
http://bola.kompas.com/read/2013/04/13/1815563/ http://sogindonesia.com/about/sejarah/
http://psbbandoeng.wordpress.com/ http://citizenmagz.com/?p=6486
(1)
Universitas Kristen Maranatha 3 Maka dari itu penulis ingin mempromosikan Bandung Heritage Vespa agar lebih dikenal oleh para wisatawan melalui bentuk-bentuk promosi yang akan dilakukan sehingga dapat membuat Bandung Heritage Vespa lebih berkembang, dengan demikian dipilih topik “PROMOSI BANDUNG HERITAGE VESPA” sebagai tugas akhir.
1.2Permasalahan dan ruang lingkup
Dari latar belakang di atas dapat diketahui bahwa ternyata Bandung Heritage Vespa ini kurang dalam hal sosialisasi dan promosi di kota Bandungnya sendiri apalagi untuk target wisatawan , maka permasalahannya adalah :
· Bagaimana membuat perancangan promosi Bandung Heritage Vespa yang menarik minat para wisatawan ?
· Bagaimana mengaplikasikan media promosi yang mampu menunjang Bandung Heritage Vespa dalam promosinya, agar tepat mengenai target market-nya?
1.3Tujuan Perancangan
· Merancang sebuah promosi yang efektif tentang Bandung Heritage Vespa agar dikenal oleh wisatawan sebagai salah satu jasa tour wisata sejarah di kota Bandung dengan menggunakan kendaraan vespa klasik.
· Menentukan dan merancang media – media promosi agar sesuai dengan target pasar yang dituju dan agar promosi tersebut berjalan dengan baik.
1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber dan teknik pengumpulan data yang digunakan oleh penulis, yaitu 1. Observasi
Melakukan pengamatan dan meninjau langsung kegiatan yang dilakukan oleh Bandung Heritage Vespa mulai dari sejarah terbentuknya, visi misi perusahaan hingga informasi paket tour yang ditawarkan dan tujuan yang ingin dicapai.
(2)
2. Wawancara
Penulis melakukan wawancara langsung kepada pihak terkait, yaitu Pemilik dari Bandung Heritage Vespa, Wisatawan, dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat.
3. Studi Pustaka
Teknik ini digunakan untuk mencari informasi melalui media cetak seperti koran dan majalah tentang traveling, buku dan jurnal tentang pariwisata, sejarah kota Bandung, dan promosi yang terkait dengan perancangan ini serta media elektronik seperti internet sebagai media pendukung lainnya.
4. Kuesioner
Teknik ini digunakan untuk mencari data langsung kepada para wisatawan domestik yang sedang berlibur ke kota Bandung.
(3)
Universitas Kristen Maranatha 5 1.5Skema Perancangan
Gambar 1.1 Skema Perancangan
(4)
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa dan proses yang dilalui sewaktu pengerjaan Tugas Akhir Promosi Bandung Heritage Vespa, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Pengunjung Kota Bandung yang berasal dari berbagai kota di Indonesia diharapkan mulai tertarik dengan wisata sejarah di Kota Bandung khususnya bangunan cagar budaya agar menjadi objek tujuan wisata melalui jasa Bandung Heritage Vespa.
2. Kota Bandung memiliki banyak bangunan bersejarah dan sudah seharusnya masyarakat maupun pemerintah Kota Bandung ikut melestarikan dan memelihara serta menjaga bangunan-bangunan bersejarah ini, karena Kota Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki banyak cerita sejarah Indonesia. Dan Kota Bandung merupakan bagian dari perkembangan sejarah dari masa sebelum kemerdekaan Indonesia hingga masa modern seperti sekarang.
3. Dengan tampilan visual Promosi Bandung Heritage Vespa yang baik akan membuat para wisatawan tersebut menjadi tertarik dengan wisata sejarah menggunakan vespa klasik di Kota Bandung khususnya bangunan-bangunan cagar budaya, sehingga Kota Bandung lebih dikenal bukan hanya sebagai tempat wisata belanja melainkan kota wisata yang menawarkan banyak tempat wisata sejarah.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka diajukan beberapa saran yakni sebagai berikut :
1. Sebagai salah satu jasa tour wisata sejarah, Bandung Heritage Vespa belum begitu memahami tentang adanya suatu promosi yang baik dan benar, sehingga perkembangan jasa tour tersebut menjadi terhambat dan mengalami penurunan jumlah konsumen yang memakai jasa yang ditawarkan. Akan
(5)
Universitas Kristen Maranatha
73
tetapi, dilihat dari visi dan misi jasa tour ini, bisa sangat berkembang bila pihak Bandung Heritage Vespa tetap fokus dalam menyediakan jasa tour wisata sejarah menggunakan vespa klasik, agar tujuan utama dapat tercapai. 2. Untuk Bandung Heritage Vespa disarankan agar melakukan promosi yang
gencar terhadap wisatawan dari luar Kota Bandung, membentuk struktur perusahaan yang lebih baik lagi, menambah jumlah armada vespa yang ditawarkan, dan melakukan kerjasama dengan beberapa Vendor yang mendukung terhadap jasa tour ini, agar terjadi adanya sponsoring untuk melakukan promosi lainnya.
3. Masukan dari dosen penguji terhadap perancangan Tugas Akhir ini adalah tampilan visual dan warna kurang memikat/ceria, fun-nya belum terasa, sikap orang naik vespa terlalu sederhana, layout pada poster informing masi terlalu penuh, dan penjelasan mengenai promosi pada brosur kurang jelas.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Kano, Naomi & Forms Inc./Colour Intelligence Institute. 2004. Tasteful Colour Combinations. Page One.
Karyono, Hari. 1997. Kepariwisataan. Jakarta: Gramedia Widia Sarana Indonesia. Kotler, Philip. 2006. Manajemen Pemasaran Edisi 11. Jakarta: PT. Indeks
Pendit, S Nyoman, 2002. Ilmu Pariwisata, Sebuah Pengantar Perdana, Cetakan Ketujuh Edisi Terbaru dengan Perbaikan-Perbaikan. Jakarta: Pradnya Paramita.
Rangkuti, F (2009). Strategi Promosi yang Kreatif, Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama.
Samsuridjal, D. 1997. Peluang di Bidang Pariwisata. PT. Mutiara Sumber Widya. Soekadijo,R.G., 2000, Anatomi Pariwisata, Jakarta Gramedia Pustaka Utama Suganda, Her. Wisata Parijs van Java: Sejarah, Peradaban, Seni, Kuliner, dan
Belanja, Penerbit Buku Kompas, 2011
Swastha, Basu dan Irawan. 1990. Manajemen Pemasaran Modern, Liberty Yogyakarta.
Yoeti, Oka A. 1996. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa.
http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=15&dn=20081130071639 http://parijsvanjava.com/sejarah-parijs-van-java/
http://www.bandungtourism.com/office-neo.php http//www.bandungheritage.org
http//www.arsitekturindis.com
http://bola.kompas.com/read/2013/04/13/1815563/ http://sogindonesia.com/about/sejarah/
http://psbbandoeng.wordpress.com/ http://citizenmagz.com/?p=6486