Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan: Studi Kasus padaPT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk.

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

The purpose of this research to identify how much the influence of cost quality to company profitability. The development of industry and business, recently turned to the policy of how a product can always satisfy customers. Company as the race to dominate the market and increase profits by increasing customer satisfaction as a means of instrumentality. Satisfaction would be very closely related to quality. The meanwhile, quality costs can be measured with quantitative and non-quantitative. The cost of quality can be defined as the number of funds that were sacrificed to produce a quality product. writer uses descriptive method of analysis. The result show that value of EBIT quite a lot influenced by the cost of quality as a whole and change must give the big enough attention to the costs allocation because from research result and theoretically prove that quality costs incurred can produce high quality products and owning big enough effect to improvement profit in the future.


(2)

viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Perkembangan dunia industri dan bisnis, akhir-akhir ini tertuju kepada kebijakan bagaimana suatu produk yang dihasilkan dapat senantiasa memuaskan pelanggannya. Perusahaan seakan-akan berlomba untuk menguasai pasar dan meningkatkan profit dengan cara meningkatkan kepuasan konsumen sebagai alat perantaranya. Berbicara mengenai kepuasan tentu akan sangat erat kaitannya dengan kualitas. Sementara kualitas itu sendiri dapat diukur baik secara kuantitatif maupun non-kuantitatif. Mengukur kualitas secara kuantitatif memunculkan istilah biaya kualitas. Biaya kualitas dapat diartikan sebagai sejumlah dana yang dikorbankan untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Dari hasil pembahasan, dimana penulis menggunakan metode penelitian deskriptis analitis dapat menyimpulkan bahwa nilai EBIT cukup banyak dipengaruhi oleh besarnya biaya kualitas secara keseluruhan dan perubahan mesti memberikan perhatian yang cukup besar terhadap pengalokasian biaya-biaya tersebut karena dari hasil penelitian dan secara teori membuktikan bahwa biaya kualitas yang dikeluarkan dapat menghasilkan suatu produk yang berkualitas tinggi dan memiliki efek yang cukup besar terhadap peningkatan profit di masa yang akan datang.


(3)

ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………..………... i

HALAMAN PENGESAHAN ……… ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ………. iii

KATA PENGANTAR ………. iv

ABSTRACT ……….………… vii

ABSTRAK ………..………. viii

DAFTAR ISI ……… ix

DAFTAR BAGAN ………... xiii

DAFTAR TABEL ……….……… xiv

DAFTAR LAMPIRAN ……….……… xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ……….. 1

1.2 Identifikasi Masalah ………... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian……… 5

1.4 Kegunaan Penelitian ………... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka ………... 7

2.1.1 Biaya ………... 7

2.1.1.1 Definisi Biaya ………... 7


(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.1.2 Kualitas ……….. 13

2.1.2.1 Definisi Kualitas ……….... 13

2.1.2.2 Aspek-aspek Kualitas Produk ……… 15

2.1.2.3 Dimensi Kualitas ……… 15

2.1.2.4 Perspektif Kualitas ………. 17

2.1.2.5 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kualitas ………….. 18

2.1.2.6 Standar Kualitas ………. 20

2.1.3 Biaya Kualitas ……… 21

2.1.3.1 Pengertian Biaya Kualitas ……….. 21

2.1.3.2 Penggolongan Biaya Kualitas ……….... 22

2.1.3.3 Komponen Biaya Kualitas ……….... 27

2.1.3.4 Pengukuran Biaya Kualitas ………... 28

2.1.3.5 Penerapan Biaya Kualitas ……….. 30

2.1.3.6 Hubungan Antar Jenis Biaya Kualitas ……….. 32

2.1.3.7 Perilaku Biaya Kualitas ……….... 33

2.1.3.8 Analisis Biaya Kualitas ……….... 35

2.1.3.9 Laporan Kinerja Biaya Kualitas ………... 36

2.1.4 Profitabilitas ………... 37

2.1.4.1 Pengertian Profitabilitas ……… 37

2.1.4.2 Ukuran Profitabilitas ………. 38

2.1.4.3 Pengertian Laba ………. 39

2.1.5 Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Profitabilitas …………... 40


(5)

xi Universitas Kristen Maranatha BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ……… 44

3.2 Metode Penelitian ……….. 44

3.2.1 Metode Penelitian yang Digunakan ……….. 45

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data ……….. 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ……….. 47

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ……… 47

4.1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ………... 47

4.1.1.2 Tujuan, Visi dan Misi Perusahaan ………. 48

4.1.1.3 Stuktur Organisasi Perusahaan ………... 49

4.1.1.4 Aktivitas Usaha Perusahaan ………... 54

4.1.2 Analisis Deskriptif ………. 55

4. 1.2.1 Biaya Kualitas ………... 55

4.1.2.2 Unsur-Unsur Biaya Kualitas ……….…… 55

4.1.2.3 Penggolongan Biaya Kualitas ………... 58

4.1.3 Laporan dan Analisis Biaya Kualitas Perusahaan ………... 59

4.1.4 Laporan Tingkat EBIT ... 63

4.1.4.1 Perbandingan Total Biaya Kualitas dengan tingkat EBIT…64 4.1.5 Analisis Pengaruh Biaya Kualitas terhadap EBIT ……….. 65

4.1.5.1 Analisis Pengaruh Biaya Kualitas terhadap EBIT secara Simultan ……… 65

4.1.5.2 Analisis Pengaruh Biaya Kualitas terhadap EBIT secara Parsial ……… 66


(6)

xii Universitas Kristen Maranatha

4.2 Pembahasan ………. 68

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ……… 70

5.2 Saran ………. 71

DAFTAR PUSTAKA ………. 73

LAMPIRAN ……… 74


(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR BAGAN

Halaman Bagan 1 Kerangka Pemikiran ………. 45 Bagan 2 Struktur Organisasi ………... 53


(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Laporan Realisasi Biaya Kualitas ……… 63

Tabel II Jumlah Realisasi Biaya Kualitas ……….. 64

Tabel III Total Biaya Kualitas ………. 65

Tabel IV Laporan tingkat EBIT ……….. 67


(9)

xv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Struktur Organisasi ……… 77

Lampiran B Laporan biaya kualitas dan profitabilitas ………... 78

Lampiran C Surat Keterangan ……… 79


(10)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Era globalisasi pada masa sekarang ini telah mengubah wajah dunia kearah kehidupan yang lebih instan, dinamis serta selalu mengedepankan tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi dalam berbagai bidang kehidupan. Hal itu tidak terkecuali dengan perkembangan ekonomi dan bisnis di dunia yang semakin hari semakin ramai baik dari segi frekuensi aktivitas, berbagai kebijakan yang dibuat serta pelaksanaan kegiatan ekonomi yang lebih baik dan makin inovatif.

Era globalisasi ekonomi dunia memaksa manajemen perusahaan untuk mampu bersaing dengan industri lain, berkompetisi dan meraih profit yang sebesar-besarnya. Salah satu cara perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain adalah dengan meningkatkan kualitas hasil produksinya karena dengan hasil produksi yang berkualitas, maka diharapkan para pelanggan atau konsumen akan tertarik dan membeli hasil produksi yang ditawarkan oleh perusahaan. (Felecia, Tessa Vanina Soetanto, Peningkatan Daya Saing Industri Melalui Analisis Biaya Kualitas (Studi Kasus pada Perusahaan Bahan Baku Makanan), Jurnal Teknik Industri Vol.6, No.1, Juni 2004, www.google.com)

Kualitas telah menjadi salah satu dimensi kompetitif yang penting bagi perusahaan karena dapat meningkatkan pangsa pasar yang tinggi. Seandainya perusahaan mampu memenuhi harapan konsumen dengan memberikan harga yang lebih


(11)

2

Universitas Kristen Maranatha murah dan pelayanan yang baik, produk yang dihasilkan akan menjadi incaran bagi para konsumen. (Husein Umar: 2000, www.google.com)

Perusahaan yang mengembangkan reputasi produk yang berkualitas rendah biasanya akan kehilangan pangsa pasar dan mengalami penurunan laba. Alangkah tidak baik apabila perusahaan memiliki produk yang bagus dengan desain yang berkualitas tinggi dan terbuat dari bahan-bahan yang berkualitas tetapi produk tersebut mengalami kerusakan pada saat pertama kali digunakan karena salah satu aspek yang terpenting dari kualitas adalah tidak adanya cacat. Produk cacat adalah produk yang tidak memenuhi standar mutu yang telah ditentukan dan produk yang cacat akan menyebabkan tingginya biaya perbaikan tapi terlebih lagi, hal tersebut akan menyebabkan konsumen kecewa. Produk cacat dapat diperbaiki lagi dengan mengeluarkan biaya pengerjaan kembali untuk memperbaiki produk tersebut secara ekonomis sehingga dapat disempurnakan lagi menjadi produk jadi yang baik.

Untuk mencapai produk yang berkualitas, perusahaan harus selalu melakukan pengawasan dan peningkatan terhadap kualitas produknya, sehingga akan diperoleh hasil akhir yang optimal. Kualitas yang meningkat akan mengurangi terjadinya produk rusak sehingga akan mengurangi biaya-biaya dan pada akhirnya meningkatkan laba.

Oleh karena itu, Peningkatan kualitas merupakan suatu hal yang paling esensial bagi suatu perusahaan untuk tetap eksis dalam dunia bisnis yang kompetitif ini. Kini sudah tidak zamannya lagi perusahaan hanya mementingkan volume penjualan yang besar untuk mencapai keuntungan yang maksimal, tetapi lebih berorientasi pada aspek kepuasan konsumen. Jika perusahaan memiliki kemampuan untuk memberikan


(12)

3

Universitas Kristen Maranatha kepuasan terhadap konsumen yang membeli produknya, maka secara otomatis perusahaan akan mencapai keuntungan yang maksimal. Oleh karena itu, dikembangkan berbagai cara dan teknik untuk mengidentifikasi besarnya biaya kualitas (kerugian yang muncul akibat barang yang dihasilkan menyimpang dari standar) suatu perusahaan. (Monika Kussetya Ciptani, Pengukuran Biaya Kualitas : Suatu Paradigma Alternatif, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.1, No.1,Mei , www.google.com)

PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perseroan) didirikan pada tahun 1988 dengan nama PT Bintang Kharisma, dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Pada tahun 1994, Perseroan telah mencatatkan dan menjual sahamnya di Bursa Efek Jakarta, dan menjadi PT Bintang Kharisma, Tbk. Pada tahun 1997, mengganti nama dari PT Bintang Kharisma Tbk menjadi PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. Perusahaan ini bergerak di bidang industri sepatu yang menghasilkan produk berkualitas tinggi untuk memenuhi kepuasan pelanggan.

Seperti yang telah ditulis oleh penulis di atas, di dalam proses produksi di perusahaan PT Primarindo juga masih terdapat barang atau produk yang tidak sesuai dengan hasil yang diinginkan seperti produk yang rusak. Jika produk rusak tersebut jumlahnya terus meningkat maka akan berdampak pada tingkat persaingan usaha sehingga untuk mengatasi masalah tersebut perusahaan harus menekan jumlah produk rusak seminimal mungkin. Agar dapat menghasilkan produk yang berkualitas baik diperlukan sistem pengelolaan yang baik, sehingga hasilnya sesuai dengan permintaan pelanggan dan perusahaan harus mengeluarkan biaya kualitas seoptimal mungkin.


(13)

4

Universitas Kristen Maranatha Biaya kualitas berkaitan dengan aktivitas penerapan biaya kualitas yaitu biaya pencegahan dan penilaian serta aktivitas dalam menanggapi produk gagal yaitu biaya kegagalan internal dan eksternal (Hansen dan Mowen: 2005).

Pengeluaran biaya kualitas harus diikuti dengan perbaikan kualitas yang baik agar biaya kualitas yang telah dikeluarkan perusahaan tidak sia-sia sehingga seiring dengan peningkatan kualitas yang baik juga disertai dengan peningkatan pendapatan. Biaya kualitas akan menjadi sumber penghematan signifikan. Setiap perbaikan diharapkan akan mengurangi atau meniadakan pemborosan sehingga biaya per unit produk akan berkurang dengan demikian terjadi penurunan biaya produk dapat dilakukan dengan perbaikan kualitas.

Dengan adanya kualitas produk yang tinggi maka otomatis akan mengurangi produk yang rusak atau cacat sehingga biaya yang dikeluarkan tidak tinggi dan hal ini akan menyebabkan peningkatan laba bagi perusahaan PT Primarindo. Penekanan pada kualitas akan meningkatkan profitabilitas dalam 2 cara yaitu dengan meningkatkan permintaan pelanggan dan menurunkan biaya penyediaan barang-barang

Biaya kualitas sebagai ukuran kuantitatif yang dipergunakan untuk mengukur kualitas dan pengaruhnya terhadap tingkat profitabilitas perusahaan, maka penulis tertarik untuk membahas dan meneliti lebih lanjut mengenai seberapa besar pengaruh biaya kualitas terhadap tingkat profitabilitas perusahaan serta untuk mengetahui apakah dengan adanya biaya kualitas yang dikeluarkan oleh perusahaan akan memberikan andil terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan atau tidak. Maka berdasarkan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang dituangkan


(14)

5

Universitas Kristen Maranatha dalam sebuah skripsi yang berjudul “Pengaruh Biaya Kualitas terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan” ( studi kasus PT Primarindo Asia Infrastructure, Tbk).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik permasalahan-permasalahan yang timbul dalam penelitian ini. Adapun pertanyaan yang timbul adalah: 1. Bagaimana dengan realisasi biaya kualitas di perusahaan?

2. Bagaimana dengan tingkat profitabilitas perusahaan?

3. Apakah realisasi biaya kualitas secara bersamaan maupun parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas perusahaan?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dilakukannya penelitian ini adalah untuk mempelajari dan menganalisa efek dari biaya kualitas terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan:

1. Untuk mengetahui realisasi biaya kualitas di perusahaan

2. Untuk mengetahui tingkat peningkatan profitabilitas perusahaan

3. Untuk mengetahui pengaruh realisasi biaya kualitas secara bersamaan maupun parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat profitabilitas perusahaan


(15)

6

Universitas Kristen Maranatha 1.4 Kegunaan Penelitian

1. Bagi Penulis

a. Agar penulis dapat membandingkan keadaan yang sesungguhnya terjadi perusahaan dengan teori yang telah dipelajari sehingga dapat menambah wawasan khususnya mengenai biaya kualitas.

b. Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis mengenai penerapan teori yang diperoleh di bangku kuliah kemudian hasil penelitian ini ditunjukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian sidang sarjana dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

2. Bagi Perusahaan

a. Bagi perusahaan yang menjadi objek penelitian penulis, diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna sebagai bahan masukan serta memperkaya referensi yang telah ada sebelumnya.

b. Dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat untuk mengukur atau menilai sejauh mana perbaikan kualitas yang telah dilakukan perusahaan agar dapat menekan biaya kualitas serta mengukur kualitas produk untuk menghasilkan produk yang baik sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan.


(16)

7

Universitas Kristen Maranatha 3. Bagi semua kalangan

Bagi pihak lain, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan, bahan referensi, dan dapat dipakai sebagai bahan kajian bagi penelitian selanjutnya sehingga nantinya penelitian dapat melakukan dengan lebih baik lagi.


(17)

70 Universitas Kristen Maranatha BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

1.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan terhadap realisasi biaya kualitas dan nilai EBIT di PT Primarindo Asia Infrastructure ,Tbk selama kurun waktu 3 tahun terakhir, yaitu dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 dapat dihasilkan beberapa simpulan yaitu sebagai berikut:

1. Di dalam Divisi produksi, perusahaan telah cukup mampu secara efektif meningkatkan mutu produknya. Hal itu ditandai dengan terjadinya penurunan kuantitas produk yang gagal selama kurun waktu 3 tahun, dimana hal ini bisa dilihat dari jumlah biaya kegagalan baik itu internal maupun eksternal yang mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar 54,9% dari Rp 770.894.000 di tahun 2006 menjadi Rp 423.585.000 pada tahun 2008. Sementara itu total biaya kualitas secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 8,1% yaitu dari Rp 2.352.841.000 pada tahun 2006 menjadi Rp 2.163.508.000 di tahun 2008.

2. Perolehan EBIT dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, kecuali di tahun 2006 EBIT mencapai minus Rp 4.982.513.054. Hal ini disebabkan karena berbagai hal, termasuk biaya kualitas yang cukup tinggi di tahun tersebut terutama dalam komponen biaya produksi misalnya biaya material, biaya suku cadang mesin produksi dan perkakas, sehingga harga pokok produksi menjadi


(18)

71

Universitas Kristen Maranatha begitu tinggi dan tentunya harga jual pun disesuaikan dengan beranjak naik sehingga berdampak pada tingkat penjualan dan nilai EBIT yang menurun pada tahun tersebut.

3. Secara simultan biaya kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal mempunyai pengaruh yang signifikan walaupun tidak terlalu tinggi terhadap nilai EBIT sedangkan secara parsial setiap komponen biaya kualitas mempunyai pengaruh kontribusi yang berbeda terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan.

5.2 Saran

Selain simpulan di atas, penulis juga mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat melalui sumbangan pemikiran kepada perusahaan supaya menjadi lebih baik di kemudian hari serta kepada para peneliti berikutnya, agar penelitian yang akan datang jauh lebih baik lagi. Saran-saran penulis dapat disampaikan sebagai berikut:

1. Saran Bagi Perusahaan

a. Penulis menyarankan kepada perusahaan dalam hal ini manajemen divisi produksi, agar senantiasa hati-hati menyikapi penurunan dari total biaya kualitas untuk setiap periodenya, karena penurunan total biaya kualitas suatu saat akan mencapai titik optimum dan ketika manajemen akan berupaya meningkatkan kualitas kembali dengan meningkatkan aktivitas


(19)

72

Universitas Kristen Maranatha pengendalian, justru pengeluaran total biaya kualitas akan meningkat. Jadi, penulis mengharapkan agar manajemen dapat menemukan level atau tingkat kualitas yang tepat sehingga total biaya kualitas yang paling minimum dapat terus dipertahankan.

b. Satu hal yang dapat diambil dari penelitian ini bahwa berapa pun besar atau kecilnya pengaruh biaya kualitas terhadap profitabilitas, manajemen harus senantiasa memberikan perhatian yang besar terhadap kualitas produk baik itu yang diukur melalui biaya kualitas atau pun aktivitas lain yang lebih luas misalnya layanan purna jual, karena kualitas secara realitas sangat mendukung pencapaian laba secara jangka panjang.

2. Saran Bagi Peneliti Berikutnya

a. Penulis menyarankan untuk penelitian berikutnya agar menyertakan pula komponen setiap biaya kualitas atau aktivitas lain yang berhubungan dengan kualitas dan tentunya bisa diukur yang tidak hanya berdasarkan aktivitas produksi saja, misalnya biaya kualitas pada proses pemasaran, sehingga pengukuran terhadap pengaruh kualitas terhadap tingkat profitabilitas melalui biaya kualitas dapat lebih baik lagi.

b. Disarankan untuk penelitian berikutnya, agar mencoba untuk meneliti tentang biaya kualitas khususnya untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang non-manufaktur, misalnya untuk perusahaan jasa.


(20)

73 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Bambang, Hariadi. 2002. Akuntansi Manajemen Suatu Sudut Pandang. Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Blocher, Chen, dan Lin. 2000. Manajemen Biaya. Terjemahan A. Susty Ambariani, Salemba Empat, Jakarta.

Carter, William K, Usry. 2004. Akuntansi Biaya. Edisi 13, Salemba Empat, Jakarta. Feigembaum. 2002. Kendali Mutu Terpadu. Erlangga, Jakarta.

Felecia, dan Tessa, V.S. 2004. Peningkatan Daya Saing Indusrti melalui Analisis Biaya Kualitas (Studi Kasus pada Perusahaan Bahan Baku Makanan). Jurnal Teknik Industri, 6 (1) Juni.

Garrison, Norren, dan Brewer. 2006. Akuntansi Manajerial. Terjemahan A. Totok Budisantoso, Salemba Empat, Jakarta.

Hansen, Don R., and Mowen, Maryanne M. 2005. Akuntansi Manajemen. Edisi 7 Buku 2, Salemba Empat, Jakarta.

Horngren, Charles T. dan George Foster. 2008. Akuntansi biaya. Erlangga, Jakarta. Kussetya Ciptani, M. 2001. Pengukuran Biaya Kualitas: Suatu Paradigma Alternatif.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 1 (1) Mei.

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi 5, Aditya Media, Yogyakarta.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Edisi ketiga, STIE YKPN, Yogyakarta.

Suardi, Rudi. 2003. Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000. PPM, Jakarta.

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2003. Total Quality Management. Edisi Revisi, Yogyakarta, Andi.


(1)

1.4 Kegunaan Penelitian 1. Bagi Penulis

a. Agar penulis dapat membandingkan keadaan yang sesungguhnya terjadi perusahaan dengan teori yang telah dipelajari sehingga dapat menambah wawasan khususnya mengenai biaya kualitas.

b. Penelitian ini berguna untuk menambah pengetahuan dan pengalaman penulis mengenai penerapan teori yang diperoleh di bangku kuliah kemudian hasil penelitian ini ditunjukan sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian sidang sarjana dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Kristen Maranatha Bandung.

2. Bagi Perusahaan

a. Bagi perusahaan yang menjadi objek penelitian penulis, diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna sebagai bahan masukan serta memperkaya referensi yang telah ada sebelumnya.

b. Dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat untuk mengukur atau menilai sejauh mana perbaikan kualitas yang telah dilakukan perusahaan agar dapat menekan biaya kualitas serta mengukur kualitas produk untuk menghasilkan produk yang baik sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan.


(2)

Universitas Kristen Maranatha 3. Bagi semua kalangan

Bagi pihak lain, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan, bahan referensi, dan dapat dipakai sebagai bahan kajian bagi penelitian selanjutnya sehingga nantinya penelitian dapat melakukan dengan lebih baik lagi.


(3)

SIMPULAN DAN SARAN

1.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan terhadap realisasi biaya kualitas dan nilai EBIT di PT Primarindo Asia Infrastructure ,Tbk selama kurun waktu 3 tahun terakhir, yaitu dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008 dapat dihasilkan beberapa simpulan yaitu sebagai berikut:

1. Di dalam Divisi produksi, perusahaan telah cukup mampu secara efektif meningkatkan mutu produknya. Hal itu ditandai dengan terjadinya penurunan kuantitas produk yang gagal selama kurun waktu 3 tahun, dimana hal ini bisa dilihat dari jumlah biaya kegagalan baik itu internal maupun eksternal yang mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar 54,9% dari Rp 770.894.000 di tahun 2006 menjadi Rp 423.585.000 pada tahun 2008. Sementara itu total biaya kualitas secara keseluruhan mengalami penurunan sebesar 8,1% yaitu dari Rp 2.352.841.000 pada tahun 2006 menjadi Rp 2.163.508.000 di tahun 2008.

2. Perolehan EBIT dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan, kecuali di tahun 2006 EBIT mencapai minus Rp 4.982.513.054. Hal ini disebabkan karena berbagai hal, termasuk biaya kualitas yang cukup tinggi di tahun tersebut terutama dalam komponen biaya produksi misalnya biaya material, biaya suku


(4)

Universitas Kristen Maranatha begitu tinggi dan tentunya harga jual pun disesuaikan dengan beranjak naik sehingga berdampak pada tingkat penjualan dan nilai EBIT yang menurun pada tahun tersebut.

3. Secara simultan biaya kualitas yang terdiri dari biaya pencegahan, biaya penilaian, biaya kegagalan internal dan biaya kegagalan eksternal mempunyai pengaruh yang signifikan walaupun tidak terlalu tinggi terhadap nilai EBIT sedangkan secara parsial setiap komponen biaya kualitas mempunyai pengaruh kontribusi yang berbeda terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan.

5.2 Saran

Selain simpulan di atas, penulis juga mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat melalui sumbangan pemikiran kepada perusahaan supaya menjadi lebih baik di kemudian hari serta kepada para peneliti berikutnya, agar penelitian yang akan datang jauh lebih baik lagi. Saran-saran penulis dapat disampaikan sebagai berikut:

1. Saran Bagi Perusahaan

a. Penulis menyarankan kepada perusahaan dalam hal ini manajemen divisi produksi, agar senantiasa hati-hati menyikapi penurunan dari total biaya kualitas untuk setiap periodenya, karena penurunan total biaya kualitas suatu saat akan mencapai titik optimum dan ketika manajemen akan berupaya meningkatkan kualitas kembali dengan meningkatkan aktivitas


(5)

pengendalian, justru pengeluaran total biaya kualitas akan meningkat. Jadi, penulis mengharapkan agar manajemen dapat menemukan level atau tingkat kualitas yang tepat sehingga total biaya kualitas yang paling minimum dapat terus dipertahankan.

b. Satu hal yang dapat diambil dari penelitian ini bahwa berapa pun besar atau kecilnya pengaruh biaya kualitas terhadap profitabilitas, manajemen harus senantiasa memberikan perhatian yang besar terhadap kualitas produk baik itu yang diukur melalui biaya kualitas atau pun aktivitas lain yang lebih luas misalnya layanan purna jual, karena kualitas secara realitas sangat mendukung pencapaian laba secara jangka panjang.

2. Saran Bagi Peneliti Berikutnya

a. Penulis menyarankan untuk penelitian berikutnya agar menyertakan pula komponen setiap biaya kualitas atau aktivitas lain yang berhubungan dengan kualitas dan tentunya bisa diukur yang tidak hanya berdasarkan aktivitas produksi saja, misalnya biaya kualitas pada proses pemasaran, sehingga pengukuran terhadap pengaruh kualitas terhadap tingkat profitabilitas melalui biaya kualitas dapat lebih baik lagi.

b. Disarankan untuk penelitian berikutnya, agar mencoba untuk meneliti tentang biaya kualitas khususnya untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang non-manufaktur, misalnya untuk perusahaan jasa.


(6)

73 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Bambang, Hariadi. 2002. Akuntansi Manajemen Suatu Sudut Pandang. Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Blocher, Chen, dan Lin. 2000. Manajemen Biaya. Terjemahan A. Susty Ambariani, Salemba Empat, Jakarta.

Carter, William K, Usry. 2004. Akuntansi Biaya. Edisi 13, Salemba Empat, Jakarta. Feigembaum. 2002. Kendali Mutu Terpadu. Erlangga, Jakarta.

Felecia, dan Tessa, V.S. 2004. Peningkatan Daya Saing Indusrti melalui Analisis Biaya Kualitas (Studi Kasus pada Perusahaan Bahan Baku Makanan). Jurnal Teknik Industri, 6 (1) Juni.

Garrison, Norren, dan Brewer. 2006. Akuntansi Manajerial. Terjemahan A. Totok Budisantoso, Salemba Empat, Jakarta.

Hansen, Don R., and Mowen, Maryanne M. 2005. Akuntansi Manajemen. Edisi 7 Buku 2, Salemba Empat, Jakarta.

Horngren, Charles T. dan George Foster. 2008. Akuntansi biaya. Erlangga, Jakarta. Kussetya Ciptani, M. 2001. Pengukuran Biaya Kualitas: Suatu Paradigma Alternatif.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 1 (1) Mei.

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi 5, Aditya Media, Yogyakarta.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa. Edisi ketiga, STIE YKPN, Yogyakarta.

Suardi, Rudi. 2003. Sistem Manajemen Mutu ISO 9000:2000. PPM, Jakarta.

Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2003. Total Quality Management. Edisi Revisi, Yogyakarta, Andi.