PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH (Studi Kasus pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung).

(1)

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP

LABA BERSIH

(Studi Kasus pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Ekonomi Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh: Donny Achmad Maulana

NIM. 1002265

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015


(2)

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP

LABA BERSIH

(Studi Kasus pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung)

Oleh:

Donny Achmad Maulana

Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Donny Achmad Maulana 2015

Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,


(3)

(4)

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

(Studi Kasus pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung)

Oleh :

Donny Achmad Maulana 1002265

Dosen Pembimbing:

Drs. H. Tb. Aman Fathurachman, M.M, Ak., CPA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap laba bersih. Penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu efisiensi biaya produksi dan variabel dependen yaitu laba bersih yang merupakan selisih lebih pendapatan atas beban-beban dan kenaikan bersih atas modal yang berasal dari kegiatan usaha. Penelitian ini dilakukan pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung periode 2013-2014.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif asosiatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu laporan biaya produksi dan laporan laba rugi perusahaan periode 2013-2014. Teknik analisis data yang digunakan adalah korelasi Pearson Product moment

dengan terlebih dahulu melakukan uji normalitas. Pengolahan data penelitian dibantu dengan menggunakan Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 20.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi biaya produksi berpengaruh sebesar 3,24% terhadap laba bersih dan sisanya, 96,76% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian.


(5)

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF EFFICIENCY PRODUCTION COST TO NET INCOME

(Case Study in PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk in Bandung)

By :

Donny Achmad Maulana 1002265

Supervisor:

Drs. H. Tb. Aman Fathurachman, M.M, Ak., CPA

The main objective of this research is to know the influence of efficiency production cost to net income. This research consist of independent variables; efficiency production cost and the dependent variable which means dependent variable is net income which is the excess of revenue over expenses and net gain on financial capital acquired from business activities. This research is conducted in PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk in Bandung in period of 2013-2014. The methods used in this research is descriptive associative research method. The data used in this research is the secondary data obtained from report on production cost and the company report of net and loss in period of 2013-2014. The technique of analysis data which is used in this research is Pearson Product Moment Correlation by first doing a normality test. Then, processing of data is using Statistical Product and Service Solutions (SPSS) 20.

According to analytical results shows that efficiency production costs have an impact on to net income of 3,24% and the remaining, 96,76% are affected by another factors which are not examined in this research.


(6)

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. ABSTRACT ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMA KASIH ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL...ix DAFTAR GAMBAR...x BAB IPENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Kegunaan Penelitian... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

HIPOTESIS PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined. 2.1 Kajian Pustaka ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1 Efisiensi Biaya Produksi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.1 Pengertian Biaya ... Error! Bookmark not defined. 2.1.1.2 Penggolongan Biaya ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2 Proses Manajemen ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3 Biaya Produksi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.1 Pengertian Biaya Produksi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.2 Elemen-Elemen Biaya Produksi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.3.3 Metode Pengumpulan Biaya Produksi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.3.4 Metode Penentuan Biaya Produksi . Error! Bookmark not defined. 2.1.4 Perbandingan Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur dengan ... Error! Bookmark not defined. Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang ... Error! Bookmark not defined. 2.1.5 Laporan Akuntansi Biaya Produksi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.6 Anggaran Biaya Produksi dan Klasifikasi Anggaran Error! Bookmark not defined.

2.1.7 Efisiensi Biaya Produksi ... Error! Bookmark not defined. 2.1.7.1 Pengertian Efisiensi ... Error! Bookmark not defined.


(7)

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.7.2 Pengertian Efisiensi Biaya Produksi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.7.3 Pengukuran Efisiensi Biaya Produksi ... Error! Bookmark not defined.

2.1.8 Laba Bersih ... Error! Bookmark not defined. 2.1.8.1 Pengertian Laba ... Error! Bookmark not defined. 2.1.8.2 Pengertian Laba Bersih ... Error! Bookmark not defined. 2.1.8.3 Laporan Laba Rugi ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Laba bersih ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.4 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. 2.5 Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IIIOBJEK DAN METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.

3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.1 Desain Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.2 Definisi dan Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.2.2.1 Definisi Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.2.2.2 Operasionalisasi Variabel... Error! Bookmark not defined. 3.2.3 Sumber Data Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2.4 Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.2.5 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

3.2.5.1 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.2.5.2 Uji Normalitas Data ... Error! Bookmark not defined. 3.2.5.3 Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined. BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .. Error! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1 Tinjauan Umum Tentang PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk

... Error! Bookmark not defined. 4.1.1.1 Sejarah Perusahaan... Error! Bookmark not defined. 4.1.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... Error! Bookmark not defined.


(8)

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.2 Gambaran Umum Kegiatan Perusahaan ... Error! Bookmark not defined.

4.1.2.1 Manajemen ... Error! Bookmark not defined. 4.1.2.2 Pengelolaan Resiko / Risk Management ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3 Deskripsi Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.3.1 Deskripsi Variabel Efisiensi Biaya Produksi (X). Error! Bookmark not defined.

4.1.3.2 Deskripsi Variabel Laba Bersih (Y) Error! Bookmark not defined. 4.1.4 Analisis Statistik dan Pengujian Hipotesis ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4.1 Uji Normalitas Data ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4.2 Pengujian Hipotesis dan Hasil Analisis Koefisien Korelasi ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4.3 Hasil Analisis Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.2.1 Efisiensi Biaya Produksi pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk ... Error! Bookmark not defined. 4.2.2 Laba Bersih pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk... Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi terhadap Laba Bersih ... Error! Bookmark not defined.

BAB VKESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR LAMPIRAN


(9)

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Biaya Produksi dan Laba Bersih Tahun 2013 PT.Primarindo Asia Infrastructure,

Tbk...Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 51 Tabel 3.1 Operasionalisasi VariabelPengaruh Efisiensi Biaya Produksi terhadap Laba Bersih ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.2 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.1 Data Efisiensi Biaya Produksi PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk Periode 2013-2014 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.2 Data Proses Anggaran dan Realisasi Biaya Produksi PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk Periode 2013-2014 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.3 Data Laba Bersih PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk Periode 2013-2014 ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.4 Uji Normalitas ... 97 Tabel 4.5 Hasil Analisis Koefisien Korelasi Pearson Product Moment ... 98 Tabel 4.6 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 99 Tabel 4.7 Hasil Koefisien Determinasi ... Error! Bookmark not defined.


(10)

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Metode Full Costing... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.2 Metode Variable Costing ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.3 Metode Full Costing dan Variable Costing ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.4 Laporan Laba Rugi Perusahaan Dagang ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.5 Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur dengan Pendekatan Full Costing ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.6 Laporan Laba Rugi Perusahaan Manufaktur dengan Pendekatan

Variable Costing ... 30 Gambar 2.7 Laporan Biaya Produksi ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.8 Laporan Harga Pokok Penjualan ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.9 Laporan Laba Rugi ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.10 Contoh Laporan Laba-Rugi Multiple Step ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.11 Contoh Laporan Laba-Rugi Single Step ... Error! Bookmark not defined.


(11)

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 2.12 Contoh laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif PSAK No.1 ... Error! Bookmark not defined. Gambar 2.13 Paradigma Penelitian Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Laba Bersih ... Error! Bookmark not defined. GAMBAR 4.1 STRUKTUR ORGANISASI PT.PRIMARINDO ASIA

INFRASTRUCTURE, TBK ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.2 Grafik Perkembangan Efisiensi Biaya Produksi PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk Periode 2013-2014 ... 86 Gambar 4.3 Grafik Perkembangan Laba Bersih PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk Periode 2013-2014 ... Error! Bookmark not defined.


(12)

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Setiap perusahaan didirikan dengan harapan bahwa perusahaan tersebut dapat mempertahankan kelangsungan usahanya, berkembang dengan pesat dan dapat eksis untuk jangka waktu yang panjang. Pada awal pendirian perusahaan, pada umumnya telah dipandang cukup untuk dapat bertahan dalam aktivitas usahanya. Namun dengan berjalannya waktu, terjadi persaingan usaha yang semakin meningkat, sehingga diperlukan strategi-strategi yang tidak hanya membuat perusahaan bertahan, namun mampu membuat perusahaan tersebut memenangkan persaingan bisnis yang semakin ketat.

Dalam melaksanakan strategi untuk memenangkan persaingan, banyak sekali kendala yang dihadapi perusahaan. Salah satu di antaranya adalah kebutuhan pendanaan. Keterbatasan sumber daya perusahaan dan keterbatasan akses kepada perbankan untuk perolehan tambahan dana merupakan masalah yang banyak dihadapi oleh perusahaan. Penambahan modal dari para pendiri atau pinjaman dari pihak ketiga hanyalah merupakan solusi sementara karena adanya keterbatasan dari pihak-pihak tersebut untuk menyuntikkan dana seiring dengan makin berkembangnya perusahaan.

Untuk itu pasar modal memberikan solusi yang dapat dipertimbangkan dalam hal pendanaan yaitu dengan cara mengubah status perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka melalui penawaran saham kepada publik (Go Public) dan mencatatkan sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia (Perusahaan Tercatat). Banyak manfaat yang dapat dinikmati oleh perusahaan dengan menjadi perusahaan terbuka. Manfaat pendanaan hanyalah salah satu dari berbagai manfaat yang ada. Bahkan bagi perusahaan yang tidak membutuhkan dana pengembangan sekalipun, masih banyak manfaat lain yang dapat dinikmati dengan menjadi perusahaan terbuka. Perlu diketahui bahwa proses untuk menjadi perusahaan terbuka tidaklah sesulit yang dibayangkan. Sepanjang dokumen-dokumen yang disampaikan telah lengkap maka proses go public relatif mudah dan singkat.


(13)

2

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Semua perusahaan tertutup memiliki kesempatan untuk menjadi perusahaan publik dengan menawarkan dan menjual sebagian sahamnya kepada publik, dan mencatatkan sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia (Bursa). Untuk selanjutnya proses tersebut disebut dengan “Go Public”. Keputusan untuk go public merupakan keputusan bisnis yang dipilih setelah memperhitungkan berbagai manfaat dan konsekuensinya. Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh perusahaan ketika menjadi perusahaan yang go public, namun ada pula beberapa konsekuensi yang harus dipertimbangkan. Berikut manfaat perusahaan menjadi go public :

1. Memperoleh sumber pendanaan baru

2. Memberikan keunggulan kompetitif (Competitive Advantage) untuk pengembangan usaha

3. Melakukan merger atau akuisisi perusahaan lain dengan pembiayaan melalui penerbitan saham baru

4. Peningkatan kemampuan going concern

5. Meningkatkan citra perusahaan (Company Image)

6. Meningkatkan nilai perusahaan (Company Value)

Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh perusahaan ketika menjadi perusahaan yang go public, namun ada pula beberapa konsekuensi yang harus dipertimbangkan. Berikut konsekuensinya menjadi perusahaan go public :

1. Berbagi kepemilikan

2. Mematuhi peraturan pasar modal yang berlaku

Sebagai salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di industri alas kaki dan perusahaan go public di Indonesia, PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk didirikan pada tahun 1988 dengan nama PT.Bintang Kharisma, dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Pada tahun 1994, perusahaan telah mencatatkan dan menjual sahamnya di Bursa Efek Jakarta, dan menjadi PT. Bintang Kharisma Tbk. Pada tahun 1997, mengganti nama dari PT. Bintang Kharisma Tbk menjadi PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk.

PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk memproduksi dan memasarkan sepatu jenis sports atau casual ke pasar lokal dan internasional, yaitu sepatu lokal dengan merk tomkins dan sepatu ekspor pesanan buyer dengan merk tergantung


(14)

3

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang memesan. Kedua produk tersebut diproduksi untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pertumbuhan ekspor alas kaki Indonesia tahun 2015 diperkirakan akan relatif stagnan. Peningkatan biaya tenaga kerja yang cukup tinggi, peningkatan harga-harga material, serta biaya overhead lainnya cukup menekan keuntungan yang bisa diperoleh dari pasar ini. Oleh karena itu, berbagai strategi efisiensi harus diupayakan agar order yang diterima dapat tetap menghasilkan keuntungan.

Untuk pasar dalam negeri, perseroan tetap fokus untuk memperkuat pasar melalui strategi perluasan jaringan, pengembangan produk-produk merk sendiri dan pengembangan kemampuan produksi. Langkah dan kebijakan yang dilaksanakan oleh perseroan sebagai implementasi dari strategi yang dimaksud adalah melalui peningkatan produktivitas, efisiensi, pengembangan produk-produk baru serta perluasan jaringan distribusi.

Sepatu merk Tomkins diproduksi dengan kualitas yang baik, harga terjangkau dan model yang up-to-date, dengan maksud untuk memperkuat

positioning di pasar dalam negeri. Kualitas sepatu yang dihasilkan tetap konsisten menggunakan standar proses produksi pembuatan sepatu merk internasional, dengan pengawasan kualitas yang cukup ketat. Perseroan tidak membedakan antara kualitas untuk sepatu merk sendiri dengan merk internasional untuk ekspor. Hal ini didukung pula oleh tenaga kerja yang dimiliki perseroan yang telah terbiasa memproduksi sepatu merk internasional sejak tahun 1996. Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi sepatu tomkins adalah bahan baku pilihan yang dibeli dari perusahaan-perusahaan yang sudah teruji kualitasnya.

Beberapa langkah penting yang telah dilaksanakan oleh perseroan untuk meningkatkan produktivitas adalah peningkatan kemampuan dan kualitas pekerja, pengurangan tenaga kerja yang kurang produktif serta perbaikan struktur organisasi serta tata cara kerja. Efisiensi dilaksanakan pula dengan meningkatkan utilisasi penggunaan bahan baku dan upaya mengurangi tingkat kesalahan produksi. Disamping itu, perbaikan desain produk terus dilakukan agar dihasilkan produk sepatu yang tetap fashionable dengan proses yang lebih sederhana dan biaya material yang lebih murah.

Tujuan utama perusahaan adalah mencapai laba dengan menggunakan sumber-sumber ekonominya. Menurut Suwardjono (2011:455) bahwa “laba


(15)

4

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akuntansi yang sekarang dianut dimaknai sebagai selisih pendapatan dan biaya”. Karena laba merupakan tujuan umum keberadaan setiap perusahaan, maka laba usaha adalah elemen penting yang menggerakan seluruh aktivitas produktif di dalam suatu perusahaan.

Salah satu laba yang digunakan dalam perusahaan adalah laba bersih. Menurut Soemarso (2004:55) bahwa laba bersih adalah “selisih lebih pendapatan atas beban-beban dan merupakan kenaikan bersih atas modal yang berasal dari kegiatan usaha”. Jika laba usaha tidak dapat menutupi biaya di luar usaha maka perusahaan akan mengalami kerugian.

PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk bergerak dalam bidang usaha penjualan lokal sepatu tomkins child, tomkins junior, tomkins womens, dan tomkins men serta penjualan ekspor seperti lonsdale, dunlop, firetrap, dan lain-lain. Biaya produksi pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk meliputi biaya bahan baku, biaya upah langsung dan biaya overhead pabrik.

Berikut ini adalah tabel anggaran dan realisasi biaya produksi serta laba bersih tahun 2013 pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk yang disajikan secara per bulan:

Tabel 1.1

Biaya Produksi dan Laba Bersih Tahun 2013 PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk

Bulan

Jumlah Biaya Produksi Laba Bersih (Dalam Rupiah)

(Dalam Rupiah) Anggaran Realisasi

Januari 16.435.638.410 15.042.478.105 1.762.825.437 Februari 13.226.129.998 11.129.864.819 1.452.709.276 Maret 12.760.443.865 11.775.259.107 -899.406.222

April 16.462.287.439 13.878.439.435 116.299.858 Mei 17.516.993.097 17.302.441.293 -310.204.760 Juni 17.038.655.143 13.803.657.198 -335.568.037 Juli 23.343.926.072 20.411.517.561 4.780.525.141 Agustus 17.138.908.149 14.292.636.170 -5.004.245.850 September 18.408.456.308 17.680.604.005 -14.658.032.103

Oktober 24.399.581.368 23.147.966.097 5.798.540.568 November 23.690.770.545 22.874.562.019 -8.858.524.114 Desember 26.875.076.339 25.434.189.965 2.185.287.961


(16)

5

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan tabel 1.1 di atas menunjukan biaya produksi dan laba bersih tahun 2013 pada PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk, dimana biaya produksi yang dikeluarkan perusahan selama tahun 2013 mengalami fluktuasi pada setiap bulannya. Pada bulan januari sampai dengan bulan februari perusahaan telah melakukan efisiensi terhadap biaya produksi, hal ini terlihat dari nilai realisasi biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan dengan anggaran biaya produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan perolehan laba bersih perusahaan yang jumlahnya besar. Berbeda halnya pada bulan maret biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan tidak efisien, hal ini dikarenakan perusahaan mengalami kerugian atau rugi bersih meskipun perusahaan telah menekan biaya produksi yang dikeluarkan.

Untuk dapat bertahan manajemen perusahaan PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk dituntut untuk bersikap hati-hati dalam mengambil setiap keputusannya, agar tidak menimbulkan dampak yang merugikan terhadap eksistensi perusahaan. Salah satu keputusan manajemen tersebut yaitu keputusan manajemen untuk memperoleh laba yang optimal dari hasil operasinya. Menurut Nafarin (2015:788) “laba (income) adalah perbedaan antara pendapatan dengan keseimbangan biaya-biaya dan pengeluaran untuk periode tertentu”.

Jumlah laba yang diperoleh merupakan indikator keberhasilan bagi perusahaan yang orientasinya mencari laba. Agar diperoleh laba sesuai yang dikehendaki, perusahaan perlu menyusun perencanaan laba yang lebih baik. Hal tersebut ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk memprediksi kondisi usaha pada masa yang akan datang yang penuh ketidakpastian, serta mengamati kemungkinan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi laba perusahaan. Menurut Halim dkk (2014:73) bahwa “ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi laba perusahaan yaitu biaya, harga jual dan volume (penjualan dan produksi)”. Biaya yang timbul dari perolehan atau untuk pengolahan suatu produk atau jasa akan mempengaruhi harga jual produk yang bersangkutan.

Manajer harus dapat mengelola biaya dengan baik, yaitu dengan melakukan pengendalian biaya secara efisien. Penggunaan biaya produksi secara efisien merupakan salah satu cara perusahaan untuk mencapai laba optimal. Hal


(17)

6

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini sejalan dengan pendapat Munawir (2002:184) bahwa ada beberapa langkah untuk mencapai laba optimal dalam perencanaan maupun realisasinya yaitu:

1. Menekan biaya produksi atau biaya operasi serendah mungkin dengan mempertahankan tingkat harga jual dan volume penjualan yang ada.

2. Menentukan harga jual sedemikian rupa sesuai dengan laba yang dikehendaki.

3. Meningkatkan volume penjualan sebesar mungkin.

Berdasarkan penjelasan di atas beberapa studi yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya diantaranya sebagai berikut :

 Shinta Ferranti (2008) Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan efisiensi biaya produksi memiliki hubungan positif yang signifikan dengan derajat kerataan sedang terhadap tingkat profitabilitas pada bidang usaha workshop GDM CV.Tirta Karya Mandiri.

 Riza Wicaksono (2010) Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa biaya kualitas dan efisiensi biaya produksi secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap rasio profit margin pada PT.Garam (Persero) indonesia.

 Nakman Harahap & Dwi Kumala Vera (2008) Berdasarkan hasil perhitungan dan pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa hasil uji secara parsial (uji statistik t) menunjukkan bahwa efisiensi tenaga kerja langsung dan biaya

overhead pabrik memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap laba bersih pada PT.Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan.

 Desti Dwi Lestari (2013) Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa variabel efisiensi biaya produksi memiliki pengaruh terhadap laba bersih pada PD.Rasa Asli Ciamis.

 Tanti Budiarti Akbari (2009) Berdasarkan hasil analisis nilai koefisien positif, yang artinya semakin tinggi tingkat efisiensi biaya produksi maka semakin tinggi laba kotor yang diperoleh perusahaan, begitupun sebaliknya pada PT.PINDAD (Persero).

Beberapa penelitian sebelumnya menyatakan bahwa efisiensi biaya produksi berpengaruh terhadap laba bersih. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan penelitian kembali mengenai pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap laba bersih pada periode terkini.


(18)

7

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu langkah untuk mengoptimalkan laba adalah dengan menekan biaya produksi. Menurut Mulyadi (2012 : 14) bahwa “biaya produksi merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual”. Sedangkan menurut Supriyono (2014:19) menjelaskan “biaya produksi yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai”.

Menekan biaya produksi artinya menggunakan biaya produksi secara efisien. Menurut Jacquet (2010:3) mengatakan bahwa “kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk dengan upaya atau biaya minimal disebut efisien”. Penilaian efisiensi ini sangat penting untuk dilakukan, karena biaya produksi merupakan biaya terbesar yang dikeluarkan oleh perusahaan yang melakukan proses produksi. Efisiensi biaya produksi berkaitan dengan ketepatan cara dalam menjalankan sesuatu, dalam hal ini ialah proses produksi dengan tidak membuang-buang waktu, tenaga dan biaya, sehingga sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Menurut Anthony dan Govindarajan yang dialihbahasakan oleh Tjakrawala F.X (2005:23) bahwa “efisiensi biaya produksi menggambarkan beberapa input yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu unit output atau memproduksi sejumlah output dengan penggunaan input yang minimal”.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian, dan selanjutnya akan dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi terhadap Laba Bersih (Studi Kasus pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan di atas maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran efisiensi biaya produksi periode 2013-2014 pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung.

2. Bagaimana gambaran laba bersih periode 2013-2014 yang diperoleh pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung.

3. Bagaimana pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap laba bersih periode 2013-2014 pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung.


(19)

8

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap laba bersih pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk yang kemudian akan diolah dan dianalisis. Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui gambaran efisiensi biaya produksi periode 2013-2014 pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung.

2. Untuk mengetahui gambaran laba bersih periode 2013-2014 yang diperoleh pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung.

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap laba bersih periode 2013-2014 pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari penelitian ini, diharapkan berguna bagi semua pihak. Adapun kegunaan dari penelitian dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu:

A. Kegunaan Praktis

1. Memberikan masukan efisiensi biaya produksi yang mungkin dapat bermanfaat bagi pihak PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk dan sebagai bahan pertimbangan dalam membuat perencanaan anggaran yang mampu memaksimalkan laba perusahaan dan membantu dalam membuat keputusan di masa mendatang.

2. Data empiris mengenai efisiensi biaya produksi dapat dijadikan sebagai input PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk dalam rangka meningkatkan laba bersih yang akan dicapai.

3. Memberikan gambaran yang jelas mengenai tingkat laba bersih perusahaan sehingga pihak internal PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk dapat melihat prospek untuk meningkatkan bahkan mengembangkan perusahaannya di masa mendatang.

B. Kegunaan Akademis

1. Merupakan sarana belajar untuk mengidentifikasi, menganalisis dan merencanakan masalah yang nyata sehingga memperluas pengetahuan dan


(20)

9

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat mengaplikasikan teori-teori laba bersih yang telah didapat saat mengikuti perkuliahan dikelas.

2. Mempunyai gambaran yang jelas bagi para pembaca mengenai bagaimana peranan efisiensi biaya produksi terhadap laba bersih.


(21)

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:13) “objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif, valid, dan reliabletentang suatu hal (variabel tertentu)”.

Merujuk pada definisi tersebut, obyek yang penulis gunakan dalam penelitian ini yaitu efisiensi biaya produksi sebagai variabel independen dan laba bersih sebagai variabel dependen. Kedua variabel dalam penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu berupa rasio. Subjek atau sasaran dalam penelitian ini adalah PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk yang beralamat di Jl. Raya Ranca Bolang No.98 Gedebage, No.Telp.(022)7560555, Fax(022)7562406, Bandung Jawa Barat. Penulis memilih PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk sebagai subjek penelitian karena disana terdapat fenomena yang layak untuk diteliti, yaitu dari data yang diteliti secara per bulan selama periode 2013-2014 dimana terdapat beberapa bulan yang mengalami kerugian. Berdasarkan obyek dan subyek penelitian tersebut, maka akan dianalisis bagaimana pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap laba bersih (Studi kasus pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung).

3.2 Metode penelitian 3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian, langkah awal yang harus dilakukan oleh peneliti adalah mengetahui dan menentukan metode yang digunakan dalam penelitian, karena metode penelitian akan memberikan langkah-langkah dalam melakukan penelitian.

Menurut Sugiyono (2014:2) “metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”.

Sedangkan metode penelitian bisnis menurut Sugiyono (2012:5) adalah sebagai berikut :


(22)

58

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Metode penelitian bisnis dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis.

Dalam penelitian ini dibutuhkan data yang sesuai dengan masalah-masalah yang ada serta tujuan dari penelitian, sehingga dari data yang dikumpulkan dapat dilakukan analisis dan ditarik kesimpulan, untuk itu diperlukan metode penelitian yang tepat dan akurat. Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif asosiatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

Metode penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2014:8) adalah sebagai berikut :

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Menurut Nazir (2014:43) "metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang".

Sedangkan menurut Arikunto (2013:3) mengemukakan bahwa “penelitian

deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam

bentuk laporan penelitian”.

Menurut Nazir (2014:43) “tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah

membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti”. Melalui metode penelitian deskriptif dapat diperoleh deskripsi mengenai bagaimana efisiensi biaya produksi dan laba bersih setiap bulannya pada periode 2013-2014.

Sedangkan penelitian asosiatif menurut Sugiyono (2012:58) “penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih”. Dalam penelitian ini hubungan yang digunakan adalah


(23)

59

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

hubungan kasual. Menurut Sugiyono (2014:37) “hubungan kausal adalah

hubungan yang bersifat sebab akibat”. Jadi disini ada variabel independen (variabel yang mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode deskriptif asosiatif merupakan metode yang bertujuan untuk mengetahui sifat serta hubungan yang lebih antara dua variabel dengan cara mengamati aspek-aspek tertentu secara lebih spesifik untuk memperoleh data sesuai dengan masalah yang ada tujuannya dengan penelitian, dimana data tersebut diolah, dianalisis dan diproses lebih lanjut dengan dasar teori-teori yang telah dipelajari sehingga data tersebut dapat ditarik kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap laba bersih.

Penelitian yang dilakukan ini termasuk jenis penelitian studi kasus. Dalam buku yang sama menurut Maxfield (1930) yang dikutip oleh Nazir (2014:45)

menyebutkan bahwa “studi kasus atau penelitian kasus (case study) adalah penelitian tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase

spesifik atau khas dari keseluruhan personalitas”.

Sedangkan menurut Arikunto (2013:185) bahwa “penelitian kasus adalah

suatu penelitian yang dilakukan secara intensif terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu”.

Desain penelitian merupakan cara untuk mendapatkan dan menganalisa data dengan kegunaan dan tujuan tertentu yang dapat dijadikan pedoman oleh peneliti untuk menetapkan langkah-langkah penelitian. Menurut Nazir (2014:70) bahwa "desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian".

Sedangkan menurut Sanusi (2014:13) menyebutkan bahwa “desain atau rancangan penelitian merupakan cetak biru bagi peneliti”.

Penelitian ini menggunakan paradigma sederhana dimana hanya terdapat dua variabel, yaitu satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel x disini yaitu efisiensi biaya produksi, sedangkan variabel y laba bersih . Langkah-langkah desain penelitian adalah sebagai berikut:

1. Melihat dan menganalisa data mengenai anggaran dan realisasi biaya produksi pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung yang


(24)

60

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diperoleh dari laporan biaya produksi pada periode 2013-2014 yang disajikan dalam bentuk per bulan yang merupakan variabel “x”.

2. Dari data tersebut dapat dilihat efisiensi biaya produksi setiap bulannya dan selisih dari anggaran dan realisasi kemudian dibandingkan dengan anggarannya yang merupakan alat ukur dari tingkat efisiensi biaya produksi perusahaan pada periode 2013-2014 di PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung.

3. Melihat gambaran laba bersih yang diperoleh pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung pada periode 2013-2014 yang disajikan dalam bentuk per bulan yang merupakan variabel “y”.

4. Membuat tabel data efisiensi biaya produksi dan laba bersih periode 2013-2014 pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung.

5. Membuat grafik perkembangan efisiensi biaya produksi dan laba bersih periode 2013-2014 pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung.

6. Menggunakan metode analisis korelasi.

3.2.2 Definisi dan Operasional Variabel 3.2.2.1 Definisi Variabel

Menurut Sugiyono (2014:38) bahwa "variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu yang terbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya". Dalam buku yang sama menurut Hatch dan Farhady (1981) yang dikutip oleh Sugiyono (2014:38) menyebutkan bahwa “secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek, yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu obyek dengan obyek yang

lain”. Sedangkan menurut Trijono (2015:31) “variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik

kesimpulannya”.

Dalam penelitian ini ada dua variabel yang digunakan yaitu variabel independen dan variabel dependen. Berikut penjelasannya :


(25)

61

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Variabel Independen (Variabel X)

Menurut Sugiyono (2014:39) mengatakan bahwa “variabel bebas adalah

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”. Sedangkan menurut Sanusi (2014:50) “variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi variabel lain”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

independen (variabel x) adalah efisiensi biaya produksi. 2. Variabel Dependen (Variabel Y)

Menurut Sugiyono (2014:39) “variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”.

Sedangkan menurut Sanusi (2014:50) bahwa “variabel terikat atau variabel tergantung (dependent variable) adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel lain”. Variabel dependen (variabel y) dalam penelitian ini adalah laba

bersih.

3.2.2.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Nazir (2014:110) menyebutkan bahwa definisi operasional sebagai berikut:

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak atau variabel tersebut.

Sedangkan menurut Indriantoro dan Supomo (2014:69) bahwa “definisi operasional adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat

diukur”.

Kemudian menurut Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (2013:20)

bahwa “operasionalisasi variabel adalah menjelaskan indikator-indikator dari setiap variabel penelitian”.

Operasional variabel diperlukan untuk menentukan jenis indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan penelitian mengenai pengaruh efisiensi biaya produksi terhadap laba bersih, variabel-variabel yang terkait dalam penelitian adalah :


(26)

62

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi terhadap Laba Bersih

Variabel Dimensi Indikator Skala

Efisiensi Biaya Produksi (Variabel X) Efisiensi biaya produksi menggambarkan beberapa input yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu unit output atau memproduksi sejumlah output

dengan penggunaan

input yang minimal. (Anthony dan Govindarajan yang dialihbahasakan oleh Tjakrawala F.X, 2005:23)

Efisiensi Biaya Produksi =

ABP - RBP × 100% ABP

(untuk periode 2013-2014)

Keterangan :

ABP = Anggaran Biaya Produksi

RBP = Realisasi Biaya Produksi

Rasio

Laba Bersih (VariabelY)

Laba bersih adalah selisih lebih pendapatan atas beban-beban dan merupakan kenaikan bersih atas modal yang berasal dari kegiatan usaha.

(Soemarso 2004:55)

Laba bersih = pendapatan - beban-beban

(untuk periode 2013-2014)

Rasio

Menurut Sanusi (2014:57) “skala rasio (ratio scale) merupakan skala pengukuran yang menunjukkan peringkat, jarak, dan perbandingan construct

yang diukur”.

3.2.3 Sumber Data Penelitian

Menurut Arikunto (2013:172) bahwa yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah sebagai berikut:


(27)

63

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.

Sedangkan menurut Indriantoro dan Supomo (2014:146) “sumber data

penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam penentuan

metode pengumpulan data”.

Sumber data dalam penelitian ada dua macam yaitu data primer dan data sekunder. Penulis menggunakan data sekunder pada penelitian ini. Menurut

Sugiyono (2014:137) bahwa “sumber primer adalah sumber data yang langsung

memberikan data kepada pengumpul data”

Sedangkan menurut Sanusi (2014:104) “data primer adalah data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti”.

Menurut Sugiyono (2014:137) menyebutkan bahwa “sumber sekunder

merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul

data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen”.

Sedangkan menurut Sanusi (2014:104) “data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain”.

Sumber data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah berupa laporan biaya produksi dan laporan laba/rugi perusahaan PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung dari tahun 2013 sampai dengan 2014 yang disajikan dalam bentuk per bulan sehingga berjumlah 24 bulan. Data tersebut merupakan data sekunder yang diperoleh dari dokumen yang diberikan oleh perusahaan.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Nazir (2014:153) “pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2014:224) bahwa “teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan dari


(28)

64

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk memperoleh informasi dan data yang dibutuhkan tersebut dilakukan beberapa teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

a.Telaah Dokumen

Menurut Sugiyono (2014:240) “dokumen merupakan catatan peristiwa

yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang”.

Sedangkan menurut Indriantoro dan Supomo (2014:146) bahwa “data

dokumenter (documentary data) adalah jenis data dari penelitian yang antara lain berupa: faktur, jurnal, surat-surat, notulen hasil rapat, memo, atau dalam bentuk laporan program”.

Kemudian menurut Sanusi (2014:114) menyebutkan bahwa cara dokumentasi adalah sebagai berikut :

Cara dokumentasi biasanya dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber, baik secara pribadi maupun kelembagaan. Data seperti: laporan keuangan, rekapitulasi personalia, struktur organisasi, peraturan-peraturan, data produksi, surat wasiat, riwayat hidup, riwayat perusahaan, dan sebagainya, biasanya telah tersedia di lokasi penelitian.

Telaah dokumentasi ini digunakan untuk mencari atau memperoleh data berupa catatan, laporan dan dokumen yang berkaitan dengan variabel yang diteliti. Dokumen tersebut berupa laporan biaya produksi dan laporan laba/rugi periode 2013-2014 yang disajikan dalam bentuk per bulan pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung.

b.Wawancara

Menurut Sugiyono (2014:137) menyebutkan bahwa interview (wawancara) adalah:

Interview (wawancara) digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

Sedangkan menurut Nazir (2014:170) bahwa yang dimaksud dengan wawancara adalah:


(29)

65

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan

interview guide (panduan wawancara).

Kemudian menurut Sanusi (2014:105) “wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek

penelitian”.

Teknik ini digunakan untuk mencari dan mengumpulkan informasi yang dibutuhkan langsung dari bagian akuntansi PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung. Informasi tersebut adalah hal-hal mengenai data dan informasi laporan biaya produksi dan laporan laba rugi periode 2013-2014 yang disajikan dalam bentuk per bulan pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung.

3.2.5 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1 Teknik Analisis Data

Untuk dapat memberikan informasi yang berguna pemecahan masalah yang sedang diteliti, maka data-data yang telah diperoleh perlu diolah dan dianalisis lebih lanjut. Analisis data merupakan proses penyerdehanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca, dipahami, dan diinterprestasikan.

Menurut Nazir (2014:304) “analisis data merupakan bagian yang amat penting

dalam metode ilmiah, karena dengan analisislah, data tersebut dapat diberi arti dan

makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2014:243) bahwa “dalam penelitian

kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden

atau sumber data lain terkumpul”.

Kemudian menurut Sanusi (2014:115) bahwa “teknik analisis data adalah

mendeskripsikan teknik analisis apa yang akan digunakan oleh peneliti untuk

menganalisis data yang telah dikumpulkan, termasuk pengujiannya”.

Menurut Sugiyono (2014:147) “teknik analisis data dalam penelitian

kuantitatif menggunakan statistik”. Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik


(30)

66

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nonparametris. Menurut Sugiyono (2014:147) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah sebagai berikut:

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Sedangkan statistik inferensial (sering juga disebut statistik induktif atau

statistik probabilitas) menurut Sugiyono (2014:148) adalah “teknik statistik yang digunakan untuk menganalisa data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk

populasi”.

Penggunaan statistik parametris dan nonparametris tergantung pada asumsi dan jenis data yang akan dianalisis. Menurut Sugiyono (2014:150) “statistik parametris memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data

yang akan dianalisis harus berdistribusi normal”. Kemudian penggunaan kedua statistik tersebut juga tergantung pada jenis data yang dianalisis. Menurut

Sugiyono (2014:150) “statistik parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval atau rasio, sedangkan statistik nonparametris

kebanyakan digunakan untuk menganalisis data nominal, ordinal”.

Selanjutnya menurut Sugiyono (2014:153) “untuk menguji hipotesis

asosiatif/hubungan bila datanya berbentuk interval atau rasio, digunakan korelasi produk moment: untuk menguji hipotesis hubungan antara satu variabel

independen dengan satu dependen”.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan dalam penelitian ini menggunakan statistik parametris, karena data dalam penelitian ini berbentuk rasio. Kemudian sebelum melakukan uji hipotesis, diperlukannya uji normalitas data karena data harus berdistribusi normal. Selanjutnya untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini yang mempunyai satu variabel independen dan satu variabel dependen menggunakan analisis Korelasi Pearson Product Moment.

Data yang akan dianalisis merupakan dokumen laporan biaya produksi dan laba rugi yang didapat dari teknik-teknik pengumpulan data, kemudian dilakukan analisis untuk menarik kesimpulan. Analisis data dalam penelitian ini meliputi uji normalitas data yang dilakukan sebagai persyaratan hipotesis dan pengujian hipotesis menggunakan analisis korelasi Pearson Product Moment, dan analisis


(31)

67

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

koefisien determinasi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan

software IBM SPSS statistics 20 for windows. Data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yang menggunakan skala penelitian rasio.

Data yang telah diperoleh oleh peneliti melalui teknik-teknik pengumpulan data, perlu pengolahan dan penganalisisan lebih lanjut. Sebelum dilakukan pengujian hipotesis menggunakan analisis korelasi pearson product moment dan analisis koefisien determinasi, perlu dilakukan uji normalitas terlebih dahulu sebagai persyaratan hipotesis.

3.2.5.2 Uji Normalitas Data

Menurut Sugiyono (2014:171) menyebutkan bahwa:

Penggunaan statistik parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Oleh karena itu sebelum pengujian hipotesis dilakukan, maka terlebih dulu akan dilakukan pengujian normalitas data.

Untuk itu sebelum peneliti akan menggunakan teknik statistik parametris sebagai analisisnya, maka peneliti harus membuktikan terlebih dahulu, apakah data yang akan dianalisis itu berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Menurut Ghozali (2013:32) “untuk medeteksi normalitas data dapat juga dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov”.

Menurut Ghozali (2013:32) analisis hasil uji Kolmogorov-Smirnov

dilakukan dengan menentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian yaitu : Hipotesis Nol (H0) : Data terdistribusi secara normal.

Hipotesis Alternatif (HA) : Data tidak terdistribusi secara normal.

Menurut Ghozali (2013:34) pengambilan keputusan dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

 Probabilitas signifikansi > 0,05, maka hipotesis nol diterima yang berarti data terdistribusi secara normal.

 Probabilitas signifikansi <0,05, maka hipotesis nol ditolak yang berarti data tidak terdistribusi secara normal.


(32)

68

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menjawab permasalahan dan hipotesis yang diajukan, maka teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah korelasi Pearson Product Moment. Menurut Ghozali (2013:96) “analisis korelasi bertujuan untuk

mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linear antara dua variabel”.

Sedangkan menurut Nazir (2014: 398) “ada kalanya seorang peneliti ingin melihat hubungan yang terjadi antara satu variabel dengan variabel yang lain.

Derajat hubungan yang terjadi dinamakan korelasi”.

Analisis korelasi pearson product moment digunakan untuk menentukan bagaimana kuatnya hubungan suatu variabel dengan variabel lain, yang dalam penelitian ini adalahefisiensi biaya produksi (X) dengan laba bersih (Y). Menurut

Sugiyono (2014:153) “korelasi product moment untuk menguji hipotesis

hubungan antara satu variabel independen dengan satu dependen”.

Menurut Sugiyono (2014:183) berikut rumus analisis korelasi tersebut :

∑ √ ∑ ∑ Keterangan :

r = Koefisien Korelasi X = Variabel Independen Y = Variabel Dependen

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui korelasi dari kedua variabel yang akan diteliti dengan menggunakan perhitungan statistik. Pengujian hipotesis dilakukan dengan merancang Hipotesis Nol ( ) dan Hipotesis Alternatif ( ). Penetapan Hipotesis Nol ( ) dan Hipotesis Alternatif ( ) digunakan dengan tujuan untuk mengetahui arah pengaruh antar variabel yang diteliti. Untuk keperluan analisis statistik, hipotesisnya berpasangan dengan Hipotesis Nol ( ). Untuk menguji hipotesis, dilakukan dengan melalui hipotesis statistik berikut:

Hipotesis: Terdapat pengaruh positif antara efisiensi biaya produksi terhadap laba bersih.


(33)

69

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan uji hipotesis tersebut, maka hipotesis statistik yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Ho : r < 0 : Tidak terdapat pengaruh positif antara efisiensi biaya produksi terhadap laba bersih.

Ha : r ≥ 0 : Terdapat pengaruh positif antara efisiensi biaya produksi terhadap

laba bersih.

Nilai koefisien korelasi menurut Husein Umar (2008:132), berkisar antara -1 sampai +1 yang kriteria pemanfaatannya dijelaskan sebagai berikut:

a. Jika nilai r > 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier positif, yaitu makin besar variabel x maka semakin besar variabel y.

b. Jika nilai r < 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif, yaitu makin kecil nilai variabel x maka makin besar nilai variabel y atau sebaliknya makin besar variabel x maka makin kecil variabel y.

c. Jika nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antara variabel x dengan variabel y.

d. Jika nilai r = 1 atau r = -1, telah terjadi hubungan linier sempurna, yaitu berupa garis lurus, sedangkan bagi nilai r yang mengarah ke angka 0 maka garis semakin tidak lurus.

Kriteria penyajiannya, apabila nilai koefisien korelasi (r) di bawah 0 maka H0 diterima dan menolak Ha. Sebaliknya jika nilai korelasi (r) di atas 0 maka Ha diterima dan menolak H0.

Menurut Nafarin (2015:145) bahwa “koefisien korelasi untuk mengetahui

kuat lemahnya hubungan variabel terikat (Y) dengan variabel bebas (X)”.

Sedangkan menurut Arikunto (2013:313) “koefisien korelasi adalah suatu

alat statistik, yang dapat digunakan untuk membandingkan hasil pengukuran dua variabel yang berbeda agar dapat menentukan tingkat hubungan antara

variabel-variabel ini”.

Hasil perhitungan koefisien dapat diinterpretasikan berdasarkan tabel dibawah ini untuk melihat seberapa kuat tingkat hubungan yang dimiliki antar variabel. Untuk memberikan interpretasi koefisien korelasinya, maka penulis menggunakan pedoman yang mengacu pada Sugiyono (2014:184) sebagai berikut:


(34)

70

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

Sumber : (Sugiyono, 2014:184)

Untuk menilai seberapa besar pengaruh variabel X terhadap Y maka digunakan koefisien determinasi (KD) yang merupakan koefisien korelasi yang biasanya dinyatakan dengan persentase %.

Menurut Nafarin (2015:139) “koefisien determinan (coefficient determination) merupakan nilai terpenting karena koefisien determinan

menggambarkan seberapa jauh variabilitas Y dipengaruhi variabilitas X”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2014:154) “untuk mencari pengaruh varians variabel dapat digunakan teknik statistik dengan menghitung besarnya koefisien determinasi”.

Koefisien determinasi dihitung dengan mengkuadratkan koefisien korelasi yang telah ditemukan, dan selanjutnya dikalikan 100%. Koefisien determinasi ini disebut koefisien penentu, karena varians yang terjadi pada variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel independen, maka dapat dihitung koefisien determinasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = r². 100%

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi.

r² = Koefisien Korelasi Product Moment yang dikuadratkan. 100% = Pengali untuk menyatakan dalam persentase.


(35)

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu tentang Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi terhadap Laba Bersih pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung tahun 2013-2014 adalah sebagai berikut: 1. Efisiensi Biaya Produksi pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di

Bandung periode 2013-2014 belum dapat dikendalikan dengan baik, hal ini ditunjukkan dari nilai efisiensi biaya produksi pada tahun 2013 dan tahun 2014 masih terdapat dibawah rata-rata. Dimana pada tahun 2013 terdapat tujuh bulan yang nilainya dibawah rata-rata, sedangkan pada tahun 2014 terdapat enam bulan yang nilainya dibawah rata-rata dan tiga bulan mengalami inefisiensi, serta bersifat fluktuatif.

2. Laba Bersih pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung selama periode 2013-2014 berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan trend laba bersih yang fluktuatif dengan kecenderungan menurun dan mengalami kerugian atau rugi bersih pada beberapa bulan.

3. Berdasarkan hasil pengujian Korelasi Pearson Product Moment bahwa efisiensi biaya produksi terhadap laba bersih pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk menunjukan arah hubungan yang negatif, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat pengaruh positif antara Efisiensi Biaya Produksi terhadap Laba Bersih.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Efisiensi biaya produksi yang terjadi pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung periode 2013-2014 belum dapat dikendalikan dengan baik. Perusahaan diharapkan dapat mengkaji ulang setiap kegiatan produksi yang dilakukan dan meningkatkan efisiensi biaya produksi, karena dengan melakukan efisiensi biaya produksi maka biaya yang dikeluarkan akan ekonomis tanpa mengurangi kualitas produk yang dibuat.


(36)

112

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Selama periode tahun 2013 sampai dengan 2014 laba bersih yang diperoleh perusahaan menunjukkan trend laba bersih yang fluktuatif dengan kecenderungan menurun dan mengalami kerugian atau rugi bersih pada beberapa bulan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan laba bersih sebaiknya manajemen terus melakukan pengendalian biaya produksi agar mendapatkan laba bersih yang optimal.

3. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya yang akan meneliti dengan topik yang sama agar mencoba menambah ataupun mengganti variabel independen dengan yang lain, seperti kerugian selisih kurs dan biaya denda pajak.


(37)

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Amalia, Lia. (2007). Ekonomi Internasional. Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Anggawirya, Erhans. (2013). Akuntansi 1. Jakarta : Ercontara Rajawali bekerja sama dengan WIT.

Anthony, Robert N., dan Govindarajan, Vijay. (2005). Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi 11. Alih bahasa Tjakrawala F.X., Krista. Jakarta : Salemba Empat.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, Lincolin. (2015). Ekonomi Manajerial. Edisi Kelima. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Carter, William K. (2009). Akuntansi Biaya-Cost Accounting. Edisi 14, buku 1. Diterjemahkan oleh Krista. Jakarta : Salemba Empat.

Dunia, A, Firdaus. (2013). Pengantar Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta : Lembaga Penerbit.

Fahmi, Irham. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Bandung : Alfabeta.

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, Abdul., Supomo, Bambang., dan Kusufi, Muhammad, Syam. (2014).

Akuntansi Manajemen. Edisi Kedua. Yogyakarta : BPFE- Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (2014). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta :

Ikatan Akuntan Indonesia.

Indriantoro, Nur., dan Supomo, Bambang. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE- Yogyakarta.

Jacquet, Jay. (2010). Dasar-Dasar Akuntansi Mengelola dengan angka. Jakarta : PT. Indeks.


(38)

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

L, M. Samryn. (2015). Pengantar Akuntansi-Metode Akuntansi untuk Elemen Laporan Keuangan Diperkaya dengan Perspektif IFRS & Perbankan. Edisi Pertama. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Mulyadi. (2012). Akuntansi Biaya. Edisi Ke-5. Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Munawir. (2002). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Aditya Media.

Nafarin, M. (2015). Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Jakarta : Salemba Empat.

Nazir, M. (2014). Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung : Program Studi Akuntansi.

Rahayu, Sri., dan Rachman, Andry, Arifian. (2013). Penyusunan Anggaran. Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.

R.A, Supriyono. (2000). Akuntansi Biaya – Perencanaan dan Pengendalian Biaya Serta Pembuatan Keputusan. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

R.A, Supriyono. (2009). Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Pertama.

Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

R.A, Supriyono. (2014). Akuntansi Biaya 1- Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok. Edisi Kedua.Buku 1. Yogyakarta : BPFE- yogyakarta. Rudianto. (2009). Penganggaran : Konsep dan Teknik Penyusunan Anggaran.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sanusi, Anwar. (2014). Metodologi penelitian bisnis. Jakarta : Salemba Empat. Simamora, Henry. (2000). Akuntansi Manajemen. Jakarta : Salemba Empat. Siregar Baldric., Suripto, Bambang., Hapsoro, Dody., Lo, Eko, Widodo., dan

Biyanto, Frasto. (2013). Akuntansi Manajemen. Jakarta : Salemba Empat. Sjahrial, Dermawan., dan Purba, Djahotman. (2012). Akuntansi Manajemen. Edisi

Pertama. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Sodikin, Slamet, Sugiri. (2015). Akuntansi manajemen-sebuah pengantar. Edisi Kelima. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

Sodikin, Slamet, Sugiri., dan Riyono, Bogat, Agus. (2014). Akuntansi Pengantar 1. Edisi Sembilan. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.


(39)

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Soemarso S.R. (2014). Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Kelima. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Subramanyam, K.R., dan Wild, John, J. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Sepuluh. Buku 2. Jakarta : Salemba Empat.

Sugian, S. (2006). Kamus Manajemen (mutu). Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kuantitatif. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis – Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V. Wiratna. (2015). Akuntansi Biaya-Teori dan Penerapannya.

Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

Suwardjono. (2011). Teori Akuntansi – Perekayasaan Laporan Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Trijono, Rachmat. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Depok : Papas Sinar Sinanti.

Umar, Husein. (2008). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Witjaksono, Armanto. (2006). Akuntansi Biaya. Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sumber Skripsi/Tesis/Disertasi

Akbari, Tanti, Budiarti. (2009). Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi terhadap Pencapaian Laba Kotor pada PT.Pindad (Persero). Skripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Ferranti, Shinta. (2008). Analisis Hubungan Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Tingkat Profitabilitas (Studi Kasus pada Bidang Usaha Workshop GDM CV. Tirta Mandiri). Skripsi UNPAD Bandung : tidak diterbitkan.

Lestari, Desti, Dwi. (2013). Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi terhadap Laba Bersih pada PD.Rasa Asli Ciamis. Skripsi UPI Bandung : tidak diterbitkan.


(40)

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wicaksono, Riza. (2010). Pengaruh Biaya Kualitas & Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Rasio Profit Margin (Studi Kasus pada PT. Garam (Persero) Indonesia). Skripsi UNPAD Bandung : tidak diterbitkan.

Sumber Jurnal

Harahap, Nakman., dan Vera, Dwi, Kumala. (2008). Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Laba Bersih. Jurnal Akuntansi FE-USU. 20, (1). Sumber Internet

www.idx.co.id


(1)

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, yaitu tentang Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi terhadap Laba Bersih pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung tahun 2013-2014 adalah sebagai berikut: 1. Efisiensi Biaya Produksi pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di

Bandung periode 2013-2014 belum dapat dikendalikan dengan baik, hal ini ditunjukkan dari nilai efisiensi biaya produksi pada tahun 2013 dan tahun 2014 masih terdapat dibawah rata-rata. Dimana pada tahun 2013 terdapat tujuh bulan yang nilainya dibawah rata-rata, sedangkan pada tahun 2014 terdapat enam bulan yang nilainya dibawah rata-rata dan tiga bulan mengalami inefisiensi, serta bersifat fluktuatif.

2. Laba Bersih pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung selama periode 2013-2014 berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan trend laba bersih yang fluktuatif dengan kecenderungan menurun dan mengalami kerugian atau rugi bersih pada beberapa bulan.

3. Berdasarkan hasil pengujian Korelasi Pearson Product Moment bahwa efisiensi biaya produksi terhadap laba bersih pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk menunjukan arah hubungan yang negatif, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terdapat pengaruh positif antara Efisiensi Biaya Produksi terhadap Laba Bersih.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Efisiensi biaya produksi yang terjadi pada PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk di Bandung periode 2013-2014 belum dapat dikendalikan dengan baik. Perusahaan diharapkan dapat mengkaji ulang setiap kegiatan produksi yang dilakukan dan meningkatkan efisiensi biaya produksi, karena dengan melakukan efisiensi biaya produksi maka biaya yang dikeluarkan akan ekonomis tanpa mengurangi kualitas produk yang dibuat.


(2)

112

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Selama periode tahun 2013 sampai dengan 2014 laba bersih yang diperoleh perusahaan menunjukkan trend laba bersih yang fluktuatif dengan kecenderungan menurun dan mengalami kerugian atau rugi bersih pada beberapa bulan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan laba bersih sebaiknya manajemen terus melakukan pengendalian biaya produksi agar mendapatkan laba bersih yang optimal.

3. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya yang akan meneliti dengan topik yang sama agar mencoba menambah ataupun mengganti variabel independen dengan yang lain, seperti kerugian selisih kurs dan biaya denda pajak.


(3)

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Amalia, Lia. (2007). Ekonomi Internasional. Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Anggawirya, Erhans. (2013). Akuntansi 1. Jakarta : Ercontara Rajawali bekerja sama dengan WIT.

Anthony, Robert N., dan Govindarajan, Vijay. (2005). Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi 11. Alih bahasa Tjakrawala F.X., Krista. Jakarta : Salemba Empat.

Arikunto, Suharsimi. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Arsyad, Lincolin. (2015). Ekonomi Manajerial. Edisi Kelima. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Carter, William K. (2009). Akuntansi Biaya-Cost Accounting. Edisi 14, buku 1. Diterjemahkan oleh Krista. Jakarta : Salemba Empat.

Dunia, A, Firdaus. (2013). Pengantar Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta : Lembaga Penerbit.

Fahmi, Irham. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Bandung : Alfabeta.

Ghozali, Imam. (2013). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Halim, Abdul., Supomo, Bambang., dan Kusufi, Muhammad, Syam. (2014). Akuntansi Manajemen. Edisi Kedua. Yogyakarta : BPFE- Yogyakarta. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (2014). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta :

Ikatan Akuntan Indonesia.

Indriantoro, Nur., dan Supomo, Bambang. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE- Yogyakarta.

Jacquet, Jay. (2010). Dasar-Dasar Akuntansi Mengelola dengan angka. Jakarta : PT. Indeks.


(4)

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

L, M. Samryn. (2015). Pengantar Akuntansi-Metode Akuntansi untuk Elemen Laporan Keuangan Diperkaya dengan Perspektif IFRS & Perbankan. Edisi Pertama. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Mulyadi. (2012). Akuntansi Biaya. Edisi Ke-5. Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Munawir. (2002). Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta : Aditya Media.

Nafarin, M. (2015). Penganggaran Perusahaan. Edisi 3. Jakarta : Salemba Empat.

Nazir, M. (2014). Metode Penelitian. Bogor : Ghalia Indonesia.

Program Studi Pendidikan Akuntansi. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). Bandung : Program Studi Akuntansi.

Rahayu, Sri., dan Rachman, Andry, Arifian. (2013). Penyusunan Anggaran. Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.

R.A, Supriyono. (2000). Akuntansi Biaya – Perencanaan dan Pengendalian Biaya Serta Pembuatan Keputusan. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

R.A, Supriyono. (2009). Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

R.A, Supriyono. (2014). Akuntansi Biaya 1- Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok. Edisi Kedua. Buku 1. Yogyakarta : BPFE- yogyakarta. Rudianto. (2009). Penganggaran : Konsep dan Teknik Penyusunan Anggaran.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sanusi, Anwar. (2014). Metodologi penelitian bisnis. Jakarta : Salemba Empat. Simamora, Henry. (2000). Akuntansi Manajemen. Jakarta : Salemba Empat. Siregar Baldric., Suripto, Bambang., Hapsoro, Dody., Lo, Eko, Widodo., dan

Biyanto, Frasto. (2013). Akuntansi Manajemen. Jakarta : Salemba Empat. Sjahrial, Dermawan., dan Purba, Djahotman. (2012). Akuntansi Manajemen. Edisi

Pertama. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Sodikin, Slamet, Sugiri. (2015). Akuntansi manajemen-sebuah pengantar. Edisi Kelima. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

Sodikin, Slamet, Sugiri., dan Riyono, Bogat, Agus. (2014). Akuntansi Pengantar 1. Edisi Sembilan. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.


(5)

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Soemarso S.R. (2014). Akuntansi Suatu Pengantar. Edisi Kelima. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat.

Subramanyam, K.R., dan Wild, John, J. (2013). Analisis Laporan Keuangan. Edisi Sepuluh. Buku 2. Jakarta : Salemba Empat.

Sugian, S. (2006). Kamus Manajemen (mutu). Jakarta : PT Gramedia Pustaka Umum.

Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kuantitatif. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis – Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V. Wiratna. (2015). Akuntansi Biaya-Teori dan Penerapannya. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.

Suwardjono. (2011). Teori Akuntansi – Perekayasaan Laporan Keuangan. Edisi Ketiga. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta.

Trijono, Rachmat. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Depok : Papas Sinar Sinanti.

Umar, Husein. (2008). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Witjaksono, Armanto. (2006). Akuntansi Biaya. Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sumber Skripsi/Tesis/Disertasi

Akbari, Tanti, Budiarti. (2009). Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi terhadap Pencapaian Laba Kotor pada PT.Pindad (Persero). Skripsi UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Ferranti, Shinta. (2008). Analisis Hubungan Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Tingkat Profitabilitas (Studi Kasus pada Bidang Usaha Workshop GDM CV. Tirta Mandiri). Skripsi UNPAD Bandung : tidak diterbitkan.

Lestari, Desti, Dwi. (2013). Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi terhadap Laba

Bersih pada PD.Rasa Asli Ciamis. Skripsi UPI Bandung : tidak


(6)

Dony Achmad Maulana, 2015

PENGARUH EFISIENSI BIAYA PRODUKSI TERHADAP LABA BERSIH

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Wicaksono, Riza. (2010). Pengaruh Biaya Kualitas & Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Rasio Profit Margin (Studi Kasus pada PT. Garam (Persero) Indonesia). Skripsi UNPAD Bandung : tidak diterbitkan.

Sumber Jurnal

Harahap, Nakman., dan Vera, Dwi, Kumala. (2008). Pengaruh Efisiensi Biaya Produksi Terhadap Laba Bersih. Jurnal Akuntansi FE-USU. 20, (1).

Sumber Internet

www.idx.co.id