Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pendekatan Kualitatif: Dukungan Sosial dan Pengambilan Keputusan untuk Pemberian ASI di Desa Lilibooi, Kabupaten Maluku Tengah T1 462011034 BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemberian air susu ibu (ASI) merupakan cara alami untuk
memberikan makanan pertama kepada bayi. ASI menyediakan sumber
nutrisi sesuai kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Menurut WHO (2016), hanya sekitar 36% bayi usia 0 – 6 bulan di
seluruh dunia yang diberi ASI eksklusif selama tahun 2007 – 2014.
Tingkat pemenuhan ASI di Indonesia tergolong masih rendah dibuktikan
dengan data World Breastfeeding Trends Initiative (WBTi) tahun 2015,
Indonesia mendapat total skor 51,1% dari 15 indikator penilaian WBTi
atau hanya sekitar 27,5% ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayi
(WHO, 2016).
Untuk mengatasi rendahnya angka ASI eksklusif, pemerintah
melakukan beberapa upaya strategis dari segi kebijakan untuk
meningkatkan
tingkat
pemenuhan
pemberian
ASI.
Terlihat
dari
diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33 Tahun 2012 yang
mengatur tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam
pengembangan program ASI yang diikuti oleh diterbitkan Peraturan
Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 15 Tahun 2013 tentang Tata
Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui dan Permenkes Nomor 39
Tahun 2013 tentang Susu Formula Bayi dan Produk Lainnya. Selain itu,
1
telah dilatih sebanyak 4.314 orang konselor menyusui dan 425 orang
fasilitator
pelatihan
dan
konseling
menyusui
untuk
mendukung
keberhasilan menyusui sampai tahun 2013 (Depkes, 2014).
Sayangnya kebijakan-kebijakan yang sudah diterapkan tidak
sepenuhnya membuat masyarakat mengaplikasikan ASI eksklusif.
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 menyebutkan bahwa
sebaran cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia memiliki ratarata sebesar 54,3%. Terdapat 14 provinsi memiliki cakupan ASI
eksklusif di bawah angka nasional dan terendah terdapat di Provinsi
Maluku yaitu pada 13.224 bayi memiliki cakupan sebesar 25,2%
(Depkes, 2014).
Keberhasilan ibu menyusui perlu mendapat dukungan dari orang
yang memberi pengaruh besar dalam hidupnya, seperti keluarga,
suami, atau teman. Dukungan sosial sebagai bagian yang akan
mempengaruhi keputusan ibu dalam memberikan ASI. Hal ini
dibuktikan dengan hasil penelitian Vilar et al (2009) menyebutkan
tentang pentingnya mengeksplorasi pengalaman pribadi ibu dari
pengaruh
dukungan
sosial
secara
formal
dan
informal
pada
pengambilan keputusan untuk menyusui.
Berdasarkan studi pendahuluan melalui wawancara dengan
Kepala Puskesmas Pembantu Lilibooi pada tanggal 20 Maret 2015,
pukul 10.00 WIB, didapatkan hasil bahwa umumnya ibu menyusui di
Desa Lilibooi mempunyai minat untuk menyusui bayi. Penyuluhan
2
pemberian ASI selama 0 – 6 bulan sering dilakukan tetapi pada
kenyataannya susu formula tetap diberikan untuk bayi. ASI keluar
sedikit menjadi alasan ibu tidak memberikan ASI. Ibu menyusui di Desa
Lilibooi umumnya tidak bekerja sehingga dari sisi ekonomi ASI lebih
hemat dan ibu memiliki banyak waktu untuk memberikan ASI kepada
bayi. Data yang didapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku
Tengah (2014), hasil rekapitulasi pemberian ASI eksklusif pada 2.579
bayi dengan umur 0 – 6 bulan mencapai 60,7 %. Sedangkan tempat
yang dipilih sebagai tempat penelitian yaitu Desa Lilibooi memiliki
cakupan ASI sebesar 51%. Namun pencapaian tersebut masih dibawah
target nasional yaitu sebesar 80%.
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik melakukan
penelitian dengan sebuah pendekatan kualitatif mengenai studi
deskriptif
dukungan
sosial
dan
pengambilan
keputusan
untuk
pemberian ASI pada ibu menyusui di Desa Lilibooi, Kabupaten Maluku
Tengah.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan
masalah
penelitian
ini
adalah
mendeskripsikan
pendekatan kualitatif dukungan sosial dan pengambilan keputusan
untuk pemberian ASI di Desa Lilibooi, Kabupaten Maluku Tengah.
3
1.3 Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan pendekatan kualitatif bagaimana dukungan sosial dan
bagaimana pengambilan keputusan untuk pemberian ASI di Desa
Lilibooi, Kabupaten Maluku Tengah.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu
dalam bidang ilmu keparawatan maternitas sebagai referensi
pelengkap untuk menambah informasi ilmiah tentang bagaimana
perspektif sosial mampu mempengaruhi perilaku sehat individu atau
keluarga yang berkaitan dengan pengaruh dukungan sosial dan
pengambilan keputusan pemberian ASI.
1.4.2
Manfaat Praktis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan informasi
bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah untuk dapat
meningkatkan
strategi
promosi
kesehatan
dalam
pelayanan
kesehatan primer pada ibu menyusui dalam upaya mencapai
keberhasilan target cakupan ASI eksklusif. Selain itu, penelitian ini
dapat memberikan penambahan pengetahuan bagi ibu menyusui
dan keluarganya.
4
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pemberian air susu ibu (ASI) merupakan cara alami untuk
memberikan makanan pertama kepada bayi. ASI menyediakan sumber
nutrisi sesuai kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan bayi.
Menurut WHO (2016), hanya sekitar 36% bayi usia 0 – 6 bulan di
seluruh dunia yang diberi ASI eksklusif selama tahun 2007 – 2014.
Tingkat pemenuhan ASI di Indonesia tergolong masih rendah dibuktikan
dengan data World Breastfeeding Trends Initiative (WBTi) tahun 2015,
Indonesia mendapat total skor 51,1% dari 15 indikator penilaian WBTi
atau hanya sekitar 27,5% ibu yang memberikan ASI eksklusif pada bayi
(WHO, 2016).
Untuk mengatasi rendahnya angka ASI eksklusif, pemerintah
melakukan beberapa upaya strategis dari segi kebijakan untuk
meningkatkan
tingkat
pemenuhan
pemberian
ASI.
Terlihat
dari
diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 33 Tahun 2012 yang
mengatur tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam
pengembangan program ASI yang diikuti oleh diterbitkan Peraturan
Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 15 Tahun 2013 tentang Tata
Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui dan Permenkes Nomor 39
Tahun 2013 tentang Susu Formula Bayi dan Produk Lainnya. Selain itu,
1
telah dilatih sebanyak 4.314 orang konselor menyusui dan 425 orang
fasilitator
pelatihan
dan
konseling
menyusui
untuk
mendukung
keberhasilan menyusui sampai tahun 2013 (Depkes, 2014).
Sayangnya kebijakan-kebijakan yang sudah diterapkan tidak
sepenuhnya membuat masyarakat mengaplikasikan ASI eksklusif.
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2013 menyebutkan bahwa
sebaran cakupan pemberian ASI eksklusif di Indonesia memiliki ratarata sebesar 54,3%. Terdapat 14 provinsi memiliki cakupan ASI
eksklusif di bawah angka nasional dan terendah terdapat di Provinsi
Maluku yaitu pada 13.224 bayi memiliki cakupan sebesar 25,2%
(Depkes, 2014).
Keberhasilan ibu menyusui perlu mendapat dukungan dari orang
yang memberi pengaruh besar dalam hidupnya, seperti keluarga,
suami, atau teman. Dukungan sosial sebagai bagian yang akan
mempengaruhi keputusan ibu dalam memberikan ASI. Hal ini
dibuktikan dengan hasil penelitian Vilar et al (2009) menyebutkan
tentang pentingnya mengeksplorasi pengalaman pribadi ibu dari
pengaruh
dukungan
sosial
secara
formal
dan
informal
pada
pengambilan keputusan untuk menyusui.
Berdasarkan studi pendahuluan melalui wawancara dengan
Kepala Puskesmas Pembantu Lilibooi pada tanggal 20 Maret 2015,
pukul 10.00 WIB, didapatkan hasil bahwa umumnya ibu menyusui di
Desa Lilibooi mempunyai minat untuk menyusui bayi. Penyuluhan
2
pemberian ASI selama 0 – 6 bulan sering dilakukan tetapi pada
kenyataannya susu formula tetap diberikan untuk bayi. ASI keluar
sedikit menjadi alasan ibu tidak memberikan ASI. Ibu menyusui di Desa
Lilibooi umumnya tidak bekerja sehingga dari sisi ekonomi ASI lebih
hemat dan ibu memiliki banyak waktu untuk memberikan ASI kepada
bayi. Data yang didapat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku
Tengah (2014), hasil rekapitulasi pemberian ASI eksklusif pada 2.579
bayi dengan umur 0 – 6 bulan mencapai 60,7 %. Sedangkan tempat
yang dipilih sebagai tempat penelitian yaitu Desa Lilibooi memiliki
cakupan ASI sebesar 51%. Namun pencapaian tersebut masih dibawah
target nasional yaitu sebesar 80%.
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik melakukan
penelitian dengan sebuah pendekatan kualitatif mengenai studi
deskriptif
dukungan
sosial
dan
pengambilan
keputusan
untuk
pemberian ASI pada ibu menyusui di Desa Lilibooi, Kabupaten Maluku
Tengah.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan
masalah
penelitian
ini
adalah
mendeskripsikan
pendekatan kualitatif dukungan sosial dan pengambilan keputusan
untuk pemberian ASI di Desa Lilibooi, Kabupaten Maluku Tengah.
3
1.3 Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan pendekatan kualitatif bagaimana dukungan sosial dan
bagaimana pengambilan keputusan untuk pemberian ASI di Desa
Lilibooi, Kabupaten Maluku Tengah.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1
Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan ilmu
dalam bidang ilmu keparawatan maternitas sebagai referensi
pelengkap untuk menambah informasi ilmiah tentang bagaimana
perspektif sosial mampu mempengaruhi perilaku sehat individu atau
keluarga yang berkaitan dengan pengaruh dukungan sosial dan
pengambilan keputusan pemberian ASI.
1.4.2
Manfaat Praktis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan informasi
bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah untuk dapat
meningkatkan
strategi
promosi
kesehatan
dalam
pelayanan
kesehatan primer pada ibu menyusui dalam upaya mencapai
keberhasilan target cakupan ASI eksklusif. Selain itu, penelitian ini
dapat memberikan penambahan pengetahuan bagi ibu menyusui
dan keluarganya.
4