T1 702012010 Full text

(1)

Efektivitas

Website

Sekolah Sebagai Media Informasi

di SMA Negeri 1 Kota Salatiga

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Komputer

Oleh :

Krisnaningtyas Kusumastuti NIM : 702012010

Program Studi Pendidikan Teknik Informatikadan Komputer Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga


(2)

Efektivitas

Website

Sekolah Sebagai Media Informasi

di SMA Negeri 1 Kota Salatiga

1)

Krisnaningtyas Kusumastuti, 2) Dr. Dharmaputra T. Palekahelu, M.Pd,

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia Email: 1)702012010@student.uksw.edu, 2)Dpalekahelu2@gmail.com

Abstrack

This study aims to determine and describe the effectiveness of school website as a information medium in SMA Negeri 1 Salatiga. Data were collected by observation, questionnaires, and interviews. Results showed that (1) Website SMA Negeri 1 Salatiga relatively effective of the five components of a good website terms there are four components that the component effectively readability, speed, accuracy and effeciency. There are „accuracy‟ component and „content mobility‟ component that do not meet the criteria of a good school website. Based on these components SMA Negeri 1 Salatiga website conditions as a good website has a high value with 67% percentace, it can be concluded as effective school website. (2) Challenge faced in the use of the school website at SMA Negeri 1 Salatiga is that it requires additional human resource to create the article. Overall it can be concluded that the effectiveness of the school's website at SMA 1 Salatiga relatively effective.

Keywords: effectiveness, school website as information medium, Sugeng criterion, readibility, speed, efficiency, accuracy, mobilitas content

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan Efektivitas Website sekolah sebagai Media Informasi di SMA Negeri 1 Salatiga. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Pengambilan data dilakukan dengan observasi, pembagian angket, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Website SMA Negeri 1 Salatiga tergolong efektif dari lima komponen syarat website yang baik terdapat empat komponen yang efektif yaitu pada komponen readability, speed, accuracy dan effeciency. Namun demikian terdapat komponen accuracy dan komponen mobilitas content yang belum sesuai dengan kriteria website sekolah yang baik. Berdasarkan komponen-komponen tersebut website SMA Negeri 1 Salatiga memenuhi syarat sebagai website yang baik yang memiliki persentase sebesar 67% dengan predikat tinggi maka dapat disimpulkan sebagai website sekolah yang efektif. (2) Kendala yang terdapat dalam pemanfaatan website sekolah di SMA Negeri 1 Salatiga yaitu memerlukan tenaga tambahan untuk membuat artikel. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa efektivitas website sekolah di SMA Negeri 1 Salatiga relatif efektif.

Kata kunci : Efektivitas, Website Sekolah sebagai Media Informasi, Kriteria Sugeng, Readibility, Speed, Eficiency, Accuracy, Mobilitas Content

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dan

Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

1. Pendahuluan

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mempermudah manusia untuk berkomunikasi serta mendapatkan informasi tanpa batasan ruang dan waktu [1]. Sekarang hampir seluruh aspek kehidupan, tidak terlepas dari teknologi informasi, begitupun dalam bidang pendidikan. Ketersediaan teknologi informasi dan komunikasi pada lembaga pendidikan saat ini, bukan hanya sebagai penunjang, melainkan menjadi sebuah kebutuhan dan kewajiban [2]. Dewasa ini banyak sekolah di Indonesia yang mulai memanfaatkan website sebagai media informasi [3].

Pemanfaatan website sebagai media informasi di lingkungan sekolah sudah banyak dikembangkan oleh berbagai macam sekolah. Hasil observasi yang ada menggambarkan dari tiga SMA negeri di kota Salatiga, ketiga-tiganya sudah menggunakan website sebagai salah satu media informasi. Akan tetapi dari ketiga sekolah ini, sekolah SMA negeri 1 Salatiga paling sering melakukan pembaruan terhadap informasi-informasi. Berita yang diperbarui dari website sekolah ini berkaitan dengan kegiatan sekolah, perlombaan yang diikuti, pengumuman, dan informasi terbaru dari sekolah.

Merujuk kepada kriteria efektivitas website sekolah yang baik menurut Sugeng Wibowo ada lima hal yang harus diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana website tersebut memenuhi kriteria. Permasalahan pokok penelitian ini yaitu bagaimana efektivitas

website sekolah SMA Negeri 1 Salatiga sebagai media informasi dan apa

kendala yang dapat ditemui dalam pengelolaan website sekolah ? Untuk memperjelas dan membatasi masalah ruang lingkup dalam penelitian ini, pembatasan masalah dilakukan. Masalah hanya terbatas pada sejauh mana efektifitas website sekolah sebagai media informasi di SMA Negeri 1 Salatiga. Apakah website sekolah sudah memenuhi kriteria website

sekolah yang baik. Pengguna website sekolah yang menjadi narasumber dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan XI serta guru.

2. Tinjauan Pustaka

Efektivitas adalah penilaian yang dibuat sehubungan dengan prestasi individu, kelompok, dan organisasi. Makin dekat prestasi mereka terhadap prestasi yang diharapkan (standar), maka makin lebih efektif dalam menilai mereka [4]. Dari pengertian tersebut jika dilihat dari sudut pandang website sekolah yang berada dalam ruang lingkup sekolah (organisasi) digunakan oleh individu ataupun kelompok dalam sekolah.

Website sekolah dinyatakan efektif apabila dari individu, kelompok dan


(8)

Efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Ini berarti bahwa apabila suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya maupun mutunya, maka dapat dikatakan efektif [5]. Efektif yang dimaksud yaitu sesuatu pekerjaan dapat dikatakan efektif apabila hasil (output) yang dikeluarkan sesuai dengan standar atau kriteria.

Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa efektivitas adalah suatu penilaian terhadap suatu pekerjaan untuk mengukur tingkat keberhasilan. Dalam artian efektif merupakan ukuran seberapa jauh tingkat output, kebijakan dan prosedur dari output mencapai tujuan yang ditetapkan. Suatu pekerjaan dapat dikatakan efektif atau berhasil apabila memenuhi kriteria yang ada.

Web (Yuhefizar, 2008 : 159) yang sering dikenal world wide web (WWW) merupakan suatu metode untuk menampilkan informasi di internet, baik berupa teks, gambar, suara maupun video yang interaktif dan mempunyai kelebihan untuk menghubungkan (link) satu dokumen dengan dokumen lainnya (hypertext) yang dapat diakses melalui sebuah browser [6]. Terdapat beberapa kriteria website sekolah yang baik menurut Sugeng (2000:3) yaitu Readability dengan aspek siapa target audien ( isi website sesuai dengan target pengunjung), pemilihan warna, desain struktur content, desain tata letak situs, Desain grafis, Navigasi.

Speed yaitu kecepatan situs paa saat diakses. Faktor – faktor yang

mempengaruhi kecepatan situs yaitu ukuran file yang digunakan apakah situs menampilkan banyak image dan animasi dengan ukuran file besar akan menyebabkan kelambatan akses, pemilihan hosting server yang tepat, memilih hosting server yang tepat agar tidak lambat diakses, algoritma program untuk sebuah web aplikasi. Bila algoritma program yang digunakan kurang tepat atau bahkan salah, maka akan mengakibatkan lambatnya situs diakses. Komponen Accurancy melihat apakah sebuah situs bebas broken link. Komponen Mobilitas Content

aspek yang dilihat yaitu kapan situs tersebut terakhir diupdate, apakah informasi di situs selalu diperbaharuhi dan tidak statis, adakah kolom interaktif antara pihak situs dengan pengunjung atau antar pengunjung. Komponen Efficiency melihat mengenai konsistensi penempatan dan tampilan untuk content desain setiap halaman. Mempermudah pengunjung dalam pencarian informasi, tidak membingungkan, dengan adanya konsistensi akan mempercepat loading time halaman web [7].

Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, minat, serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi [8]. Sedangkan informasi menurut Kusrini adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang


(9)

berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi [9].

2.1Penelitian Terdahulu

Ada beberapa penelitian yang telah mengkaji mengenai efektivitas

website sekolah diantaranya :

Dalam penelitian Arif Fadillah (2013) yang berjudul “Efektivitas

Website SMAN 5 Samarinda sebagai Media Komunikasi dan Informasi Siswa”

dengan metode penelitian deskriptif kulitatif dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri Kota Samarinda, khususnya di SMA Negeri 5 Samarinda, terdapat beberapa temuan. Temuan pertama pada penelitian ini bahwa pertukaran informasi semakin hari semakin cepat baik antar daerah maupun antar negara mengakibatkan media komunikasi sangat penting. Sehingga website dirasa sangat bermanfaat sebagai media informasi di sekolah. Temuan kedua yaitu kurang adanya sosialisasi kepada siswa mengenai website terutama tentang fungsi website

sebagai media informasi sekolah dan media belajar SMA Negeri 5 Samarinda [10].

Selanjutnya dalam penelitian Laila Wulandari Paramita (2013) yang berjudul “Keefektifan Website Sekolah sebagai Media Informasi Humas di SMA

Negeri Kota Yogyakarta” dengan metode penelitian evaluasi dilakukan di SMA

Negeri Kota Yogyakarta, terdapat beberapa temuan antara lain website sekolah di SMA Negeri 5 Yogyakarta, SMA Negeri 7 Yogyakarta, dan SMA Negeri 8 Yogyakarta dikategorikan sebagai website sekolah yang baik (efektif). Namun terdapat beberapa saran dari peneliti bahwa perlu adanya inovasi dari tampilan

website supaya lebih menarik, perlu adanya komunikasi antara humas dan tenaga

administrasi supaya dalam penyampaian informasi dapat berjalan dengan baik [11].

Dalam setiap penelitian terdapat beberapa kesamaan dan perbedaan dengan penelitian sebelumnya. Tak terlepas juga penelitian yang akan dilakukan ini. Persamaan penelitian yang dilakukan adalah keduanya meneliti mengenai

website sekolah. Perbedaan yang dapat ditemui dari penelitian yang dilakukan

oleh Arif Fadillah (2013) dengan penelitian ini yaitu dilihat dari tujuan penelitian yang dilakukan oleh Fadillah yaitu mendeskripsikan website sekolah sebagai media informasi dan komunikasi sedangkan penelitian ini bertujuan untuk medeskripsikan website sekolah sebagai media informasi.

Perbedaan yang dapat ditemui dari penelitian yang dilakukan oleh Laila Wulandari Paramita (2013) dengan penelitian ini bahwa penelitian Laila membahas mengenai bagaimana website sekolah sebagai media informasi humas yang baik, mendeskripsikan apakah website sekolah di SMA Negeri Yogyakarta sudah sesuai dengan karakteristik website dan karakteristik humas sekolah yang baik. Sedangkan penelitian ini hanya mendeskripsikan apakah website sekolah di SMA Negeri 1 Salatiga sudah sesuai dengan karakteristik website yang baik. Kontribusi kedua penelitian ini yaitu sebagai refrensi penulis dalam membuat


(10)

jurnal. Ada sejumlah indikator-indikator yang diadaptasikan untuk digunakan dalam penelitian ini. Indikator yang diadaptasikan yaitu untuk membuat instrumen pengambilan data (kuesioner).

3. Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Dalam pendekatan kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan deduktif dan induktif serta pada analisis dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah. Data yang sudah diperoleh kemudian dideskripsikan agar mudah dalam memahaminya [12].

Populasi dalam penelitian yaitu pada perencana, pelaksana, serta pengguna website sekolah yang sudah jelas karakteristiknya. Namun jumlah dari populasi dirasa terlalu banyak, sehingga perlu diambil sampel dalam populasi pengguna website sekolah, dalam hal ini pada bagian siswa. Pengambilan sampel yaitu menggunakan purposive sample. Purposive sample adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu [13]. Sehingga responden dalam penilitian ini adalah siswa kelas X dan XI SMA Tahun Ajaran 2015-2016. Pemilihan sampel siswa dilakukan atas pertimbangan bahwa siswa kelas XII tidak dapat dimasukkan sebagai responden dikarenakan waktu pelaksanaan penelitian yang bersamaan dengan UN sehingga kelas XII sudah tidak efektif dalam proses belajar mengajar. Dan responden guru menggunakan teknik random sample.

Penelitian ini menggunakan teknik observasi non partisipasi (non

participant observation), karena hanya mengamati kejadian dan aktivitas yang

sedang berlangsung (Sugiyono 2015 : 204). Objek pengamatan dalam penelitian ini adalah keadaan website sekolah itu sendiri. Observasi dilakukan dengan mengamati hal apa saja yang menjadi kelengkapan website [13].

Sugiyono (2015) mengemukakan bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui efektivitas website sekolah sebagai media informasi. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan adaptasi dari penelitian website sekolah di Yogyakarta oleh Laila Wulandari Paramita [11].

(Esterberg, 2002 dalam Sugiyono, 2015) mendefinisikan interview sebagai berikut. “a meeting of two persons to exchange information and idea throught question and responses, resulting in communication and joint

construction of meaning about a particular topic”. Wawancara merupakan

pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu [13].

Analisis data dilakukan dengan cara memilih kemudian mengelompokkan data yang ada, merangkum kemudian menyajikan dalam bentuk


(11)

yang mudah dipahami. Penyajian hasil analisis data kualitatif dibuat dalam bentuk uraian singkat, atau tabel yang sesuai dengan hakikat data yang dianalisis.

1. Analisis data wawancara

Wawancara dilakukan untuk konfirmasi dari temuan yang ada terhadap siswa maupun guru di SMA Negeri 1 Salatiga dan menjaring data mengenai latar belakang pemanfaatan website

sekolah. Responden yang diwawancara yaitu wakil kepala sekolah. 2. Analisis data angket

Analisis data angket dilakukan dengan cara memilih kemudian mengelompokkan data yang ada, merangkum kemudian menyajikan dalam bentuk yang mudah dipahami. Diperoleh data 65 responden yang terdiri dari 55 siswa dan 10 guru. Penyajian hasil analisis data kualitatif dibuat dalam bentuk uraian singkat, atau tabel sesuai dengan hakikat data yang dianalisis.

Lembar kuesioner respon guru dan siswa mengacu pada skala Guttman. Dalam skala Guttman ditemukan jawaban yang tegas, yaitu “ya-tidak”, “benar-salah”. Jawaban dibuat dengan skor tertinggi 1 (satu) dan 0 (nol).

Jumlah skor yang diperoleh selanjutnya dihitung persentasenya menggunakan rumus :

Persentase penilaian= � �ℎ � � ℎ

� �ℎ � � 100 %

Persentase yang diperoleh selanjutnya diinterpretasikan berdasarkan tabel skala efektivitas berikut :

Tabel 1. Kategori Efektivitas Website Persentase (%) Kategori

0-40 Rendah

41-60 Cukup

61-80 Tinggi

81-100 Sangat Tinggi

Berdasarkan kriteria di atas, Website Sekolah sebagai media Informasi dikatakan efektif apabila persentase telah mencapai ≥61%.


(12)

4. Hasil dan Pembahasan

4.1Frekuensi Komponen Readability

Berdasarkan data yang diperoleh dan dianalisis, dapat dipaparkan hasil penelitian sebagai berikut :

Tabel 2. Komponen Readability

No Aspek Siswa Guru Rata

– rata

Predikat Ya Tidak Ya Tidak

1 Saya mengetahui

website sekolah 100% 0% 100% 0% 100%

SANGAT TINGGI 2 Saya pernah

membuka website sekolah

99% 1% 100% 0% 99% SANGAT

TINGGI

3 Saya sering membuka website sekolah

9% 91% 40% 60% 25% RENDAH

4 Sosialisasi

mengenai website sekolah ini

dilakukan oleh sekolah

47% 53% 100% 0% 74% TINGGI

5 Saya menyukai tampilan website sekolah

56% 44% 80% 20% 68% TINGGI

6 Warna huruf dalam website sekolah dapat dibaca dengan jelas

93% 7% 100% 0% 96% SANGAT

TINGGI

7 Besarnya huruf dalam website sekolah dapat dibaca dengan

93% 7% 100% 0% 96% SANGAT


(13)

jelas

8 Saya membuka website sekolah untuk memberi/ mengerjakan tugas dan materi

25% 75% 10% 90% 18% SANGAT

RENDAH

9 Saya membuka website untuk mencari informasi dan pengumuman dari sekolah

87% 13% 80% 20% 84% SANGAT

TINGGI

10 Saya membuka website untuk membuka foto dalam galeri foto

33% 67% 40% 60% 36% RENDAH

11 Saya mudah mengakses informasi dan berita melalui menu yang disediakan

76% 24% 80% 20% 78% TINGGI

12 Tata letak menu dalam website sekolah ini rapi

82% 18% 100% 0% 91% SANGAT

TINGGI

13 Saya

menggunakan menu pencarian dalam website sekolah untuk mencari berita


(14)

14 Di dalam website sekolah ini

terdapat link yang menuju situs lain yang berkenaan dengan pendidikan

56% 44% 70% 30% 63% TINGGI

15 Di dalam website sekolah ini

terdapat link yang menuju situs lain yang berkenaan dengan beasiswa

36% 64% 20% 80% 28% RENDAH

Total rata-rata 63% 37% 72% 28% 67% TINGGI

Tabel 2 menunjukkan frekuensi komponen readability yang terlihat pada website SMA Negeri 1 Salatiga. Dapat dilihat bahwa dari 15 aspek dengan jumlah siswa 55 orang sebanyak 63% menjawab ya dan ada sebanyak 37% yang menjawab tidak. Hasil yang diperoleh dari narasumber guru terlihat bahwa dari 15 aspek dengan jumlah guru 10 orang sebanyak 72% menjawab ya dan ada sebanyak 28% menjawab tidak. Frekuensi pada komponen readability dengan narasumber siswa dan guru yaitu 67% (tinggi).

4.2Frekuensi Komponen Speed

Berdasarkan data yang diperoleh dan dianalisis, dapat dipaparkan hasil penelitian sebagai berikut :

Tabel 3. Komponen speed

No Aspek Siswa Guru

Rata-rata

Predikat Ya Tidak Ya Tidak

16 Di dalam website

ini terdapat animasi 33% 67% 50% 50% 41% CUKUP 17 Di dalam website

ini terdapat foto / gambar

96% 4% 100% 0% 98% SANGAT

TINGGI 18 Mengakses website

sekolah dari WiFi sekolah lebih cepat

40% 60% 100% 0% 70% TINGGI

19 Mengakses website sekolah dari mobile

phone dengan cepat


(15)

Total rata-rata 57% 43% 78% 23% 67% TINGGI

Tabel 3 menunjukkan frekuensi komponen speed yang terlihat pada

website SMA Negeri 1 Salatiga. Dapat dilihat bahwa dari 4 aspek dengan jumlah

siswa 55 orang sebanyak 57% menjawab ya dan ada sebanyak 43% yang menjawab tidak. Hasil yang diperoleh dari narasumber guru terlihat bahwa dari 4 aspek dengan jumlah guru 10 orang sebanyak 78% menjawab ya dan ada sebanyak 23% menjawab tidak. Frekuensi pada komponen speed dengan narasumber siswa dan guru yaitu 67% (tinggi).

4.3Frekuensi Komponen Accuracy Tabel 4. Komponen Accuracy

No Aspek Siswa Guru

Rata-rata

Predikat Ya Tidak Ya Tidak

20 Seluruh halaman di website sekolah dapat dibuka

69% 31% 80% 20% 75% TINGGI

21 Seluruh halaman di website sekolah berisikan informasi dan berita

80% 20% 90% 10% 85% SANGAT

TINGGI

Total rata-rata 75% 25% 85% 15% 80% TINGGI

Tabel 4 menunjukkan frekuensi komponen accuracy yang terlihat pada website SMA Negeri 1 Salatiga. Dapat dilihat bahwa dari 2 aspek dengan jumlah siswa 55 orang sebanyak 75% menjawab ya dan ada sebanyak 25% yang menjawab tidak. Hasil yang diperoleh dari narasumber guru terlihat bahwa dari 2 aspek dengan jumlah guru 10 orang sebanyak 85% menjawab ya dan ada sebanyak 15% menjawab tidak. Frekuensi pada komponen accuracy dengan narasumber siswa dan guru yaitu 80% (tinggi).

4.4Frekuensi Komponen Mobilitas Content Tabel 5. Komponen Mobilitas Content

No Pernyataan Siswa Guru

Rata-rata

Predikat Ya Tidak Ya Tidak

22 Setiap membuka website sekolah terdapat informasi baru yang selalu ditampilkan


(16)

23 Saya menyukai website sekolah karena beritanya selalu diperbarui

42% 58% 30% 70% 36% RENDAH

24 Terdapat chat box untuk berkomunikasi dengan pengguna lain dan tenaga administrasi

22% 78% 30% 70% 26% RENDAH

25 Saya dapat

berkomentar dalam setiap postingan atau berita yang terdapat dalam website sekolah

49% 51% 80% 20% 65% TINGGI

26 Ada balasan

komentar dari tenaga administrasi website sekolah ketika berkomentar

24% 76% 30% 70% 27% RENDAH

27 Saya bisa memberi identitas ketika memberi komentar

44% 56% 70% 30% 57% CUKUP

28 Saya bisa

mendownload file 67% 33% 60% 40% 64% TINGGI

Total rata-rata 42% 58% 50% 50% 46% CUKUP

Tabel 5 menunjukkan frekuensi komponen mobilitas content yang terlihat pada website SMA Negeri 1 Salatiga. Dapat dilihat bahwa dari 7 aspek dengan jumlah siswa 55 orang sebanyak 42% menjawab ya dan ada sebanyak 58% yang menjawab tidak. Hasil yang diperoleh dari narasumber guru terlihat bahwa dari 7 aspek dengan jumlah guru 10 orang sebanyak 50% menjawab ya dan ada sebanyak 50% menjawab tidak. Frekuensi pada komponen mobilitas content

dengan narasumber siswa dan guru yaitu 46% (cukup). 4.5Frekuensi Komponen Effeciency

Tabel 6. Komponen Effeciency

No Aspek Siswa Guru

Rata-rata

Predikat Ya Tidak Ya Tidak

29 Ketika membuka halaman lain dari website sekolah tampilannya tetap

82% 18% 80% 20% 81% SANGAT

TINGGI 30 Membuka halaman


(17)

sekolah tidak memerlukan waktu yang lama

Total rata-rata 71% 29% 75% 25% 73% TINGGI

Tabel 6 menunjukkan frekuensi komponen effeciency yang terlihat

pada website SMA Negeri 1 Salatiga. Dapat dilihat bahwa dari 2 aspek dengan

jumlah siswa 55 orang sebanyak 71% menjawab ya dan ada sebanyak 29% yang menjawab tidak. Hasil yang diperoleh dari narasumber guru terlihat bahwa dari 2 aspek dengan jumlah guru 10 orang sebanyak 75% menjawab ya dan ada sebanyak 25% menjawab tidak. Frekuensi pada komponen effeciency dengan narasumber siswa dan guru yaitu 73% (tinggi).

Tabel 7. Website SMA Negeri 1 berdasarkan kriteria website sekolah yang baik

No Komponen Persentase Predikat

1 Readability 67% TINGGI

2 Speed 67% TINGGI

3 Accuracy 80% TINGGI

4 Mobilitas Content 46% CUKUP

5 Effeciency 73% TINGGI

Total rata-rata 67% TINGGI

Dilihat dari tabel 7 bahwa komponen kriteria website sekolah yang baik terdiri dari Readability, Speed, Accuracy, Mobilitas Content,

dan Effeciency. Website SMA Negeri 1 Salatiga telah memenuhi kriteria

website yang baik dikarenakan dari 5 komponen kriteria website yang

baik, website SMA Negeri 1 mendapat predikat tinggi dalam artian efektif pada empat komponen dan mendapat predikat cukup pada satu komponen. Website sekolah SMA Negeri 1 Salatiga berdasarkan kriteria

website sekolah yang baik menurut Sugeng Wibowo memiliki persentase

sebesar 67% dengan predikat tinggi maka tergolong efektif. 4.6Diskusi

4.6.1 EfektivitasWebsite Sekolah sebagai Media Informasi Di SMA Negeri 1 Salatiga

Website sekolah SMA Negeri 1 Salatiga menurut karakteristik website

sekolah yang baik bahwa pada komponen readability sudah baik. Pemilihan warna layout disesuaikan dengan pengguna. Warna yang digunakan untuk layout


(18)

Sugeng (2000 :3 ) menyatakan bahwa “Situs yang baik akan membuat pengakses nyaman dan mempunyai kesenangan tersendiri pada saat dia mengakses situs dan membaca isi didalamnya”. Pengaturan ukuran huruf juga telah disesuaikan dengan pengguna dari website ini sehingga pengguna dapat membacanya dengan mudah dan jelas. Isi yang paling banyak dikunjungi dalam website ini adalah untuk mencari informasi dan pengumuman dari sekolah.

Selain layout, di dalam website sekolah ini sudah dilengkapi dengan menu pencarian untuk mencari berita atau informasi. Dalam website ini juga terdapat link yang berhubungan dengan situs pendidikan lainnya. Tampilan menu dalam website sekolah mempengaruhi pengguna dalam mengakses website.

Tampilan menu pada website SMA Negeri 1 Salatiga mudah digunakan dan tidak membingungkan. Maka dari itu untuk komponen readability dengan responden guru dan siswa pada website SMA Negeri 1 Salatiga memiliki persentase sebesar 67% dengan predikat tinggi maka tergolong efektif.

Pada komponen speed, menurut Sugeng (2000:3) adalah ukuran file yang digunakan, pemilihan hosting server yang tepat serta algoritma program untuk sebuah web aplikasi. Dalam website sekolah yang dapat diteliti sesuai dengan kajian Manajemen Pendidikan terdapat pada ukuran file yang digunakan karena dua hal lainnya sudah merupakan tindakan operasional. Dalam website ini terdapat animasi berupa slide show kegiatan atau informasi sekolah. Selain itu

website sekolah ini dapat dibuka melalui mobile phone. Dari hasil yang

dipaparkan di atas untuk komponen speed dengan responden guru dan siswa memiliki persentase sebesar 67% dengan predikat tinggi maka dapat dikatakan efektif.

Komponen ketiga yaitu accuracy atau keakuratan. Masyarakat SMA Negeri 1 Salatiga menilai bahwa komponen ini sudah efektif. Terpapar dari hasil angket bahwa website SMA Negeri 1 memiliki persentase sebesar 80% dengan predikat tinggi. Namun jika melihat sub komponen dibandingkan dengan kriteria

website sekolah menurut Sugeng (2000:3) menjelaskan bahwa dengan melihat

ketepatan isi sebuah situs dapat diketahui apakah situs tersebut telah bebas dari

broken link dan error. Berdasarkan observasi pada website SMA Negeri 1

Salatiga diketahui bahwa tidak semua link dapat diakses. Selain itu juga terdapat beberapa halaman yang belum terisi sehingga terdapat tools yang kosong. Menurut hasil wawancara hal ini dapat terjadi karena website sekolah masih dalam proses perbaikan konten yang disebabkan oleh pergantian admin dan akun

website terdahulu di hack. KomponenAccuracy dikategorikan efektif namun

masih memerlukan perbaikan.

Menurut responden siswa dan guru di SMA Negeri 1 Salatiga menilai bahwa komponen mobilitas content ini belum efektif. Hal ini diketahui dari hasil pengambilan data angket yaitu pada komponen mobilitas content memiliki persentase sebesar 46% dengan predikat cukup. Berdasarkan hasil wawancara memang untuk informasi tidak dilakukan tiap minggu dan diperbarui ketika ada


(19)

event sekolah saja. Sugeng (2000:3) mengungkapkan, “pengunjung tentunya selalu ingin melihat yang baru terutama informasi yang ditampilkan. Bila mereka melihat isi situs selalu sama dan tidak berubah dalam jangka waktu tertentu maka pengguna akan menilai situs ini statis dan tidak menarik lagi untuk dikunjungi.”

Sub komponen lain dalam komponen mobilitas content yaitu kolom interaktif. Website sekolah ini sebenarnya sudah terdapat kolom komentar namun kolom ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Baik dari sudut pandang siswa maupun admin kurang memanfaatkan fasilitas ini. Hal ini dapat dilihat dari frekuensi komentar yang tidak dibalas oleh admin.Dari yang sudah dipaparkan diatas maka untuk komponen mobilitas content ini dikategorikan tidak efektif. Persentase dari hasil pengambilan data angket dan kondisi di lapangan sesuai yaitu keduanya menyatakan bahwa website sekolah masi memerlukan perbaikan.

Komponen kelima dalam kriteria website sekolah yang baik adalah

efficiency. Dalam komponen ini membahas mengenai konsistensi penempatan

tampilan untuk content desain di setiap halaman, sesuai dengan Sugeng (2000 : 3). Konsistensi pada website ini sudah baik. Hal ini dibuktikan dengan waktu tunggu membuka website yang sebentar memerlukan waktu kurang lebih 3 detik. Ketika membuka halaman lain tampilan menu tidak berubah. Komponen efficiency pada

website sekolah ini memiliki persentase sebesar 73% dengan predikat tinggi maka

dikategorikan efektif.

4.6.2 Kendala pada Website SMA Negeri 1 Salatiga

Adapun hambatan yang dapat ditemui dalam pemanfaatan website sekolah di SMA Negeri 1 Salatiga, berdasarkan wawancara wakil Kepala Sekolah, analisis angket dan observasi, diketahui bahwa di SMA Negeri 1 Salatiga terdapat satu tenaga administrasi website sekolah. Berita yang diposting berasal dari berbagai pihak misalkan dari bagian humas, bagian tata usaha, bagian BK, dan lain-lain yang kemudian diposting oleh admin website sekolah. Berkaitan dengan pemberitaannya tidak ada masalah hanya saja memerlukan tenaga tambahan untuk membuat artikel yang akan diposting dikarenakan berita yang akan diposting berasal dari berbagai macam sumber.

Hubungan komunikasi antara pemberi informasi dan tenaga administrasi sudah berjalan dengan baik. Kendala broken link memang saat ini sekolah sedang mengupayakan perbaikan website dikarenakan dahulu pernah memiliki situs

website yang di hack dan akhirnya membuat situs baru. Disimpulkan bahwa

pengelolaan website sekolah di SMA Negeri 1 Salatiga tidak terdapat masalah yang berarti.


(20)

5. Kesimpulan

Secara umum dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian menujukkan

website sekolah di SMA Negeri 1 Salatiga sebagai media informasi sudah

tergolong efektif. Dari 5 komponen karakteristik website yang baik menurut Sugeng (2000 :3) Website SMA Negeri 1 Salatiga telah memenuhi kriteria

website yang baik dikarenakan dari 5 komponen website SMA Negeri 1 mendapat

predikat tinggi pada empat komponen yaitu readability, speed, accuracy, dan

effeciency dan mendapat predikat cukup pada satu komponen yaitu mobilitas

content. Adapun komponen yang belum sesuai yaitu pada komponen accuracy,

menurut hasil angket masyarakat sekolah menyatakan efektif namun ketika observasi ditemukan adanya broken link dan beberapa halaman yang tidak bisa dibuka. Pada komponen mobilitas content pada sub komponen pembaruan informasi dan kolom interaktif dalam pengelolaannya belum maksimal. Pembaruan informasi tidak dilakukan tiap minggu namun dilakukan jika ada event-event di sekolah. Website sekolah SMA Negeri 1 Salatiga berdasarkan kriteria website sekolah yang baik menurut Sugeng Wibowo memiliki persentase sebesar 67% dengan predikat tinggi maka tergolong efektif namun masih memerlukan perbaikan.


(21)

Daftar Pustaka

[1] Sutarman.2009. Pengantar Teknologi Informasi.Jakarta:Bumi Aksara [2] Dwi Lestari, Yaniar (2014), Studi Tentang Pendapat Guru dan Hasil

Belajar Siswa Pada Pelaksanaan Ujian Akhir Semester Berbasis Onlinedi

SMK Negeri 12 Bandung. Diakses dari

http://repository.upi.edu/13027/4/S_KTP_1000092_Chapter1.pdf, 29 Juni

2016 pukul 22.32 WIB

[3] Razak, Nuraini (2014),Studi Terakhir: Kebanyakan Anak Indonesia sudah online, namun masih banyak yang tidak menyadari potensi

resikonya.Diakses dari

http://www.unicef.org/indonesia/id/media_22169.html, 29 Juni 2016 pukul

21.42 WIB

[4] Gibson et.al dalam Bungkaes (2013), Hubungan Efektivitas Pengelolaan Program Raskin dengan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Mamahan Kecamatan Gemeh abupaten Kepulauan Talaud.Diakses dari

http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurna/article/view/1380/1091,20 Agustus 2016 pukul 10.12 WIB.

[5] Ravianto dalam Revi (2013),Efektifitas Penggunaan SIMAK-BMN dalam Peningkatan Kinerja Staf Pengelola Barang Milik Negara di Universitas

Hasanuddin.Diakses dari

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/4687/Proposal% 20Tesis%20A.%20Muh.%20Revi.pdf?sequence=2 , 20Agustus 2016 pukul 10.25 WIB.

[6] Yazidanyastuti (2011), Aplikasi Analisis Halaman Website Pada Mesin Pencari Google (search engine google). Dikutip dari http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6076/1/YAZIDA

NYASTUTI-FST.pdf, 20 April 2016 pukul 13.30 WIB

[7] Wibowo, Sugeng. (2000). Membangun dan Memanfaatkan Website

Sekolah. Diakses dari websekolah.pdf. pada tanggal 13 April 2016 pukul 08.20

[8] Sadiman, A.S. 1986. Media Pendidikan : pengertian pengembangan, dan

pemanfaatannya. Jakarta: Cv. Rajawali

[9] Kusrini dala Hantoro (2012). Sistem Informasi Pengolahan Nasabah di

BMT Ihsan Mulia Yogyakarta. Diakses dari

http://repository.amikom.ac.id/files/Publikasi%2011.22.1309.pdf. pada tanggal 20Agustus 2016 pukul 10.40 WIB.


(22)

[10] Fadillah, Arif (2013). Efektivitas Website SMAN 5 Samarinda sebagai Media Komunikasi dan Informasi Siswa

[11] Paramita, Laila Wulandari (2013). Keefektifan Website Sekolah sebagai Media Informasi Humas di SMA Negeri Kota Yogyakarta

[12] Azwar, Saifuddin. 2011. Metode Penelitian. Yogyakarta:Pustaka Pelajar [13] Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:CV.Alfabeta


(1)

sekolah tidak memerlukan waktu yang lama

Total rata-rata 71% 29% 75% 25% 73% TINGGI

Tabel 6 menunjukkan frekuensi komponen effeciency yang terlihat pada website SMA Negeri 1 Salatiga. Dapat dilihat bahwa dari 2 aspek dengan jumlah siswa 55 orang sebanyak 71% menjawab ya dan ada sebanyak 29% yang menjawab tidak. Hasil yang diperoleh dari narasumber guru terlihat bahwa dari 2 aspek dengan jumlah guru 10 orang sebanyak 75% menjawab ya dan ada sebanyak 25% menjawab tidak. Frekuensi pada komponen effeciency dengan narasumber siswa dan guru yaitu 73% (tinggi).

Tabel 7. Website SMA Negeri 1 berdasarkan kriteria website sekolah yang baik

No Komponen Persentase Predikat

1 Readability 67% TINGGI

2 Speed 67% TINGGI

3 Accuracy 80% TINGGI

4 Mobilitas Content 46% CUKUP

5 Effeciency 73% TINGGI

Total rata-rata 67% TINGGI

Dilihat dari tabel 7 bahwa komponen kriteria website sekolah yang baik terdiri dari Readability, Speed, Accuracy, Mobilitas Content, dan Effeciency. Website SMA Negeri 1 Salatiga telah memenuhi kriteria website yang baik dikarenakan dari 5 komponen kriteria website yang baik, website SMA Negeri 1 mendapat predikat tinggi dalam artian efektif pada empat komponen dan mendapat predikat cukup pada satu komponen. Website sekolah SMA Negeri 1 Salatiga berdasarkan kriteria website sekolah yang baik menurut Sugeng Wibowo memiliki persentase sebesar 67% dengan predikat tinggi maka tergolong efektif.

4.6Diskusi

4.6.1 EfektivitasWebsite Sekolah sebagai Media Informasi Di SMA Negeri 1 Salatiga

Website sekolah SMA Negeri 1 Salatiga menurut karakteristik website sekolah yang baik bahwa pada komponen readability sudah baik. Pemilihan warna layout disesuaikan dengan pengguna. Warna yang digunakan untuk layout website sekolah adalah warna dasar putih dengan warna lain disetiap menunya.


(2)

Sugeng (2000 :3 ) menyatakan bahwa “Situs yang baik akan membuat pengakses nyaman dan mempunyai kesenangan tersendiri pada saat dia mengakses situs dan membaca isi didalamnya”. Pengaturan ukuran huruf juga telah disesuaikan dengan pengguna dari website ini sehingga pengguna dapat membacanya dengan mudah dan jelas. Isi yang paling banyak dikunjungi dalam website ini adalah untuk mencari informasi dan pengumuman dari sekolah.

Selain layout, di dalam website sekolah ini sudah dilengkapi dengan menu pencarian untuk mencari berita atau informasi. Dalam website ini juga terdapat link yang berhubungan dengan situs pendidikan lainnya. Tampilan menu dalam website sekolah mempengaruhi pengguna dalam mengakses website. Tampilan menu pada website SMA Negeri 1 Salatiga mudah digunakan dan tidak membingungkan. Maka dari itu untuk komponen readability dengan responden guru dan siswa pada website SMA Negeri 1 Salatiga memiliki persentase sebesar 67% dengan predikat tinggi maka tergolong efektif.

Pada komponen speed, menurut Sugeng (2000:3) adalah ukuran file yang digunakan, pemilihan hosting server yang tepat serta algoritma program untuk sebuah web aplikasi. Dalam website sekolah yang dapat diteliti sesuai dengan kajian Manajemen Pendidikan terdapat pada ukuran file yang digunakan karena dua hal lainnya sudah merupakan tindakan operasional. Dalam website ini terdapat animasi berupa slide show kegiatan atau informasi sekolah. Selain itu website sekolah ini dapat dibuka melalui mobile phone. Dari hasil yang dipaparkan di atas untuk komponen speed dengan responden guru dan siswa memiliki persentase sebesar 67% dengan predikat tinggi maka dapat dikatakan efektif.

Komponen ketiga yaitu accuracy atau keakuratan. Masyarakat SMA Negeri 1 Salatiga menilai bahwa komponen ini sudah efektif. Terpapar dari hasil angket bahwa website SMA Negeri 1 memiliki persentase sebesar 80% dengan predikat tinggi. Namun jika melihat sub komponen dibandingkan dengan kriteria website sekolah menurut Sugeng (2000:3) menjelaskan bahwa dengan melihat ketepatan isi sebuah situs dapat diketahui apakah situs tersebut telah bebas dari broken link dan error. Berdasarkan observasi pada website SMA Negeri 1 Salatiga diketahui bahwa tidak semua link dapat diakses. Selain itu juga terdapat beberapa halaman yang belum terisi sehingga terdapat tools yang kosong. Menurut hasil wawancara hal ini dapat terjadi karena website sekolah masih dalam proses perbaikan konten yang disebabkan oleh pergantian admin dan akun website terdahulu di hack. KomponenAccuracy dikategorikan efektif namun masih memerlukan perbaikan.

Menurut responden siswa dan guru di SMA Negeri 1 Salatiga menilai bahwa komponen mobilitas content ini belum efektif. Hal ini diketahui dari hasil pengambilan data angket yaitu pada komponen mobilitas content memiliki persentase sebesar 46% dengan predikat cukup. Berdasarkan hasil wawancara memang untuk informasi tidak dilakukan tiap minggu dan diperbarui ketika ada


(3)

event sekolah saja. Sugeng (2000:3) mengungkapkan, “pengunjung tentunya selalu ingin melihat yang baru terutama informasi yang ditampilkan. Bila mereka melihat isi situs selalu sama dan tidak berubah dalam jangka waktu tertentu maka pengguna akan menilai situs ini statis dan tidak menarik lagi untuk dikunjungi.”

Sub komponen lain dalam komponen mobilitas content yaitu kolom interaktif. Website sekolah ini sebenarnya sudah terdapat kolom komentar namun kolom ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Baik dari sudut pandang siswa maupun admin kurang memanfaatkan fasilitas ini. Hal ini dapat dilihat dari frekuensi komentar yang tidak dibalas oleh admin.Dari yang sudah dipaparkan diatas maka untuk komponen mobilitas content ini dikategorikan tidak efektif. Persentase dari hasil pengambilan data angket dan kondisi di lapangan sesuai yaitu keduanya menyatakan bahwa website sekolah masi memerlukan perbaikan.

Komponen kelima dalam kriteria website sekolah yang baik adalah efficiency. Dalam komponen ini membahas mengenai konsistensi penempatan tampilan untuk content desain di setiap halaman, sesuai dengan Sugeng (2000 : 3). Konsistensi pada website ini sudah baik. Hal ini dibuktikan dengan waktu tunggu membuka website yang sebentar memerlukan waktu kurang lebih 3 detik. Ketika membuka halaman lain tampilan menu tidak berubah. Komponen efficiency pada website sekolah ini memiliki persentase sebesar 73% dengan predikat tinggi maka dikategorikan efektif.

4.6.2 Kendala pada Website SMA Negeri 1 Salatiga

Adapun hambatan yang dapat ditemui dalam pemanfaatan website sekolah di SMA Negeri 1 Salatiga, berdasarkan wawancara wakil Kepala Sekolah, analisis angket dan observasi, diketahui bahwa di SMA Negeri 1 Salatiga terdapat satu tenaga administrasi website sekolah. Berita yang diposting berasal dari berbagai pihak misalkan dari bagian humas, bagian tata usaha, bagian BK, dan lain-lain yang kemudian diposting oleh admin website sekolah. Berkaitan dengan pemberitaannya tidak ada masalah hanya saja memerlukan tenaga tambahan untuk membuat artikel yang akan diposting dikarenakan berita yang akan diposting berasal dari berbagai macam sumber.

Hubungan komunikasi antara pemberi informasi dan tenaga administrasi sudah berjalan dengan baik. Kendala broken link memang saat ini sekolah sedang mengupayakan perbaikan website dikarenakan dahulu pernah memiliki situs website yang di hack dan akhirnya membuat situs baru. Disimpulkan bahwa pengelolaan website sekolah di SMA Negeri 1 Salatiga tidak terdapat masalah yang berarti.


(4)

5. Kesimpulan

Secara umum dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian menujukkan website sekolah di SMA Negeri 1 Salatiga sebagai media informasi sudah tergolong efektif. Dari 5 komponen karakteristik website yang baik menurut Sugeng (2000 :3) Website SMA Negeri 1 Salatiga telah memenuhi kriteria website yang baik dikarenakan dari 5 komponen website SMA Negeri 1 mendapat predikat tinggi pada empat komponen yaitu readability, speed, accuracy, dan effeciency dan mendapat predikat cukup pada satu komponen yaitu mobilitas content. Adapun komponen yang belum sesuai yaitu pada komponen accuracy, menurut hasil angket masyarakat sekolah menyatakan efektif namun ketika observasi ditemukan adanya broken link dan beberapa halaman yang tidak bisa dibuka. Pada komponen mobilitas content pada sub komponen pembaruan informasi dan kolom interaktif dalam pengelolaannya belum maksimal. Pembaruan informasi tidak dilakukan tiap minggu namun dilakukan jika ada event-event di sekolah. Website sekolah SMA Negeri 1 Salatiga berdasarkan kriteria website sekolah yang baik menurut Sugeng Wibowo memiliki persentase sebesar 67% dengan predikat tinggi maka tergolong efektif namun masih memerlukan perbaikan.


(5)

Daftar Pustaka

[1] Sutarman.2009. Pengantar Teknologi Informasi.Jakarta:Bumi Aksara [2] Dwi Lestari, Yaniar (2014), Studi Tentang Pendapat Guru dan Hasil

Belajar Siswa Pada Pelaksanaan Ujian Akhir Semester Berbasis Onlinedi

SMK Negeri 12 Bandung. Diakses dari

http://repository.upi.edu/13027/4/S_KTP_1000092_Chapter1.pdf, 29 Juni 2016 pukul 22.32 WIB

[3] Razak, Nuraini (2014),Studi Terakhir: Kebanyakan Anak Indonesia sudah online, namun masih banyak yang tidak menyadari potensi

resikonya.Diakses dari

http://www.unicef.org/indonesia/id/media_22169.html, 29 Juni 2016 pukul 21.42 WIB

[4] Gibson et.al dalam Bungkaes (2013), Hubungan Efektivitas Pengelolaan Program Raskin dengan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Mamahan Kecamatan Gemeh abupaten Kepulauan Talaud.Diakses dari http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/actadiurna/article/view/1380/1091,20 Agustus 2016 pukul 10.12 WIB.

[5] Ravianto dalam Revi (2013),Efektifitas Penggunaan SIMAK-BMN dalam Peningkatan Kinerja Staf Pengelola Barang Milik Negara di Universitas

Hasanuddin.Diakses dari

http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/4687/Proposal% 20Tesis%20A.%20Muh.%20Revi.pdf?sequence=2 , 20Agustus 2016 pukul 10.25 WIB.

[6] Yazidanyastuti (2011), Aplikasi Analisis Halaman Website Pada Mesin Pencari Google (search engine google). Dikutip dari http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6076/1/YAZIDA NYASTUTI-FST.pdf, 20 April 2016 pukul 13.30 WIB

[7] Wibowo, Sugeng. (2000). Membangun dan Memanfaatkan Website Sekolah. Diakses dari websekolah.pdf. pada tanggal 13 April 2016 pukul 08.20

[8] Sadiman, A.S. 1986. Media Pendidikan : pengertian pengembangan, dan pemanfaatannya. Jakarta: Cv. Rajawali

[9] Kusrini dala Hantoro (2012). Sistem Informasi Pengolahan Nasabah di

BMT Ihsan Mulia Yogyakarta. Diakses dari

http://repository.amikom.ac.id/files/Publikasi%2011.22.1309.pdf. pada tanggal 20Agustus 2016 pukul 10.40 WIB.


(6)

[10] Fadillah, Arif (2013). Efektivitas Website SMAN 5 Samarinda sebagai Media Komunikasi dan Informasi Siswa

[11] Paramita, Laila Wulandari (2013). Keefektifan Website Sekolah sebagai Media Informasi Humas di SMA Negeri Kota Yogyakarta

[12] Azwar, Saifuddin. 2011. Metode Penelitian. Yogyakarta:Pustaka Pelajar [13] Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:CV.Alfabeta