UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT MELALUI PEMBELAJARAN PENDEKATAN BERMAIN TAHUN AJARAN 2014/2015.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR LARI SPRINT

MELALUI PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA

KELAS VII SMP NEGERI 27 MEDAN

TAHUN AJARAN 2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai

Syarat-Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

OLEH :

ENDANG SARI SITORUS

6101112031

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, atas berkat dan Rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lari Sprint Melalui Pendekatan Bermain Pada Kelas VII SMP Negeri 27 Medan T.A 2014/2015”. Skripsi ini dimaksud untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program sarjana pendidikan di Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa banyak sekali kesulitan dan hambatan yang dialami penulis dalam menyiapkan Skripsi ini. Dan keberhasilan dalam menyelesaikan karya ilmiah ini tentunya tidak terlepas dengan adanya bantuan dari berbagai pihak, baik dukungan moral, spiritual maupun materi.

Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis menghanturkan ucapan terimakasih dan penghargaan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan studi serta penulisan Skripsi ini sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar. M.Si selaku Rektor UNIMED.

2. Bapak Drs. Basyaruddin Daulay,M.Kes Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED serta para Pembantu Dekan FIK UNIMED.

3. Bapak Drs. Suryadi Damanik, M.Kes Ketua Jurusan PJKR FIK UNIMED dan sebagai pembimbing Skripsi yang selama ini telah membimbing saya dalam penyelesaian Skripsi ini.


(5)

5. Seluruh Staf Akademik dan Perpustakaan FIK danAdministrasi FIK UNIMED yang telah memberikan kemudahan dalam hal administrasi selama perkuliahan. 6. Ibu Hj. Masraya, S.Pd Kepala Sekolah SMP Negeri 27 Medan, Bapak Drs, Suzianto dan Bapak Budi Setiarto selaku Guru Pendidikan Jasmani, yang telah memberi izin kepada penulis untuk dapat melaksanakan penelitian.

7. Terkhusus keluarga tercinta terutama kedua orangtua saya: Budiman Sitorus (Ayahanda), Triani (Ibunda), Dorianto Sitorus, S.Pd (Abang), Syafruddin Sitorus (Abang), Vivi Sumantri Sitorus (Kakak), Sulisnaliah Sitorus (Adik). Hardiantono (Teristimewa), dan seluruh keluarga besar yang terkasih.

8. Buat rekan-rekan mahasiswa PJKR Prodi PJS10 terutama buat kls PJS A REGULER 2010 yang telah banyak membantu saya.

9. Buat Seluruh Atlet PPLM SUMUT UNIMED beserta Pelatihnya yang memberikan saya dukungan Moril dan Doa.

Semoga segala kebaikan Bapak/Ibu dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Skripsi ini akan mendapat balasan kebaikan dari Tuhan YME. Akhirnya Penulis berharap semoga Skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pembaca, terutama bagi penulis sendiri.

Medan, September 2014 Penulis,

Endang Sari Sitorus Nim. 6101112031


(6)

ABSTRAK

ENDANG SARI SITORUS. NIM. 6101112031. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Lari Sprint Melalui Pembelajaran Pendekatan Bermain Tahun Ajaran 2014/2015.

(Pembimbing : SURYADI DAMANIK)

Skripsi : Fakultas Ilmu Keolahragaan UNIMED 2014.

Adapun masalah yang berkaitan dengan kemampuan siswa yaitu : Pembelajaran lari sprint belum secara bertahap seperti sikap awalan saat start, cara, cara memperpanjang langkah, dan sikap badan saat memasuki garis finish.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar lari sprint melalui pendekatan bermain pada siswa kelas VII SMP Negeri 27 Medan tahun ajaran 2014/2015.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Untuk memperolah data dalam penelitian ini maka dilakukan Tes Hasil Belajar pada tes awal, lalu dilakukan pembelajaran melalui pendekatan bermain yang dilakukan Tes Hasil Belajar siklus I dan Tes Hasil Belajar siklus II yang berbentuk aplikasi teknik dasar lari sprint.

Setelah data terkumpul akan dilakukan analisis : (1) dari tes hasil belajar sebelum menggunakan Pendekatan bermain (pree test) diperoleh 12 siswa (30,00%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 28 siswa (70,00%) belum mencapai tingkat ketuntasan hasil belajar. Dengan nilai rata-rata 58,53. Kemudian dilakukan pembelajaran melalui Pendekatan bermain. (2) dari tes hasil belajar melalui Pendekatan bermain disklus I diperoleh 18 siswa (45,00%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 22 siswa (55,00%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. Dengan nilai rata-rata 65,62. Kemudian dilakukan kembali pembelajaran melalui Pendekatan bermain. (3) dari tes hasil belajar melalui Pendekatan bermain disiklus II diperoleh 35 siswa (87,50%) yang mencapai tingkat ketuntasan belajar, dengan nilai rata-rata siswa adalah 81,15.


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... . 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II LANDASAN TEORITIS ... 7

A. Kajian Teoritis ... 7

1. Hakekat Pendidikan Jasmani... ... 7

2. Hakekat Lari Sprint ... . ... 10

3. Hakekat Pendekatan Bermain ... ... 16

B. Kerangka Berfikir... ... 23

C. Hipotesis ... ... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... ... 26

A. Jenis Penelitian ... ... 26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... ... 26

C. Subjek dan Objek Penelitian. ... ... 26

D. Metode Penelitian... ... 26

E. Instrumen Penelitian... ... 32


(8)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Deskripsi Data Penelitian ... ... 36 B. Hasil Penelitian ... ... 37 C. Pembahasan Hasil Penelitian ... ... 59

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... ... 61 B. Saran ... ... 61

DAFTAR PUSTAKA………. ... 62

LAMPIRAN-LAMPIRAN SURAT-SURAT


(9)

DAFTAR TABEL

1.1 Hasil pre-test ... 4

3.1 Portofolio Penilaian ... 33

4.1 Data Hasil Belajar Siswa Kelas VII-SMP Negeri 27 Medan ... 36

4.2 Data Proses Hasil Belajar Siklus I ... 44

4.3 Frekuensi Nilai Tes Lari Sprint Siswa Siklus I ... 46

4.5 Data Proses Hasil Belajar Siklus II ... 55

4.6 Frekuensi Nilai Tes Lari Sprint Siswa Siklus II ... 59

4.7 Perbandingan Hasil Belajar Pree-Test, Siklus I, Siklus II ... 58


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Gerakan Pada aba-aba Bersedia ... 12

2.2 Gerakan Pada aba-aba Siap ... 12

2.3 Gerakan Pada aba-aba Ya ... 13

2.4 Gerakan Ayunan Lengan... 15

2.5 Gerakan Kecondongan Badan ... 15

2.6 Gerakan Finish ... 16

2.7 Gambar Lari Sambil Memindahkan Balok Kecil... 20

2.8 Gambar Lari Melompati Kotak ... 22

2.9 Gambar Lari Tepuk ... 23

3.1. Disain Siklus PTK ... 27 Dokumentasi


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Lampiran Portopolio Penilaian Proses Hasil Belajar Lari Sprint. ... 70 2. Lampiran Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 71 3. Lampiran Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 73 4. Dokumentasi Penelitian


(12)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk membekali siswa menghadapai masa depan. Untuk itu proses pembelajaran yang bermakna sangat menentukan terwujudnya pendidikan yang berkualitas, guru pendidikan jasmani harus dapat menggunakan pembelajaran yang sesuai, yakni berdasarkan tahapan perkembangan karakteristik anak.

Pendidikan jasmani sebagai salah satu disiplin ilmu yang ajarkan disekolah-sekolah. Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani, guru harus mampu mengajarkan berbagai keterampilan gerak dasar, teknik dan strategi serta internalisasi nilai-nilai, sportivitas dan jujur serta mampu bekerjasama. Dengan menggunakan pola-pola tertentu yang dapat memacu dan memotivasi siswa. Pelaksanaannya bukan melalui pengajaran konvensional didalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik, mental, intelektual, emosional dan sosial.

Lari sprint merupakan salah satu cabang nomor atletik yang dimana lari adalah gerakan berpindah tempat dengan bergerak kedepan yang dilakukan dengan cepat dari berjalan. Lari sprint menggunakan start atau tolakan jongkok, istilah asing untuk start jongkok adalah crouching start. Start jongkok menjadi faktor yang menentukan keberhasilan pelari mencapai garis finis secepat-cepatnya.


(13)

Perlunya suatu cara yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar lari sprint siswa karna pelaksanaannya bukan melalui pengajaran didalam kelas yang bersifat kajian teoritis, namun melibatkan unsur fisik, mental, dan intelektual. Jika ditelusuri lebih dalam ternyata guru penjaskes, masih menemukan persoalan tentang keterbatasan dalam menyediakan sarana latihan yang berdampak pada peningkatan hasil lari dalam cabang olahraga atletik khususnya lari sprint.

Penguasaan teknik merupakan kemampuan untuk memahami atau mengetahui suatu rangkaian spesifik gerakan atau bagian pergerakan olahraga dalam memecahkan tugas olahraga dan dapat menggunakan pengetahuan yang dimiliki tersebut. Penguasan teknik dasar lari sprint diartikan sebagai kemampuan siswa dalam mengetahui atau memahami teknik dasar lari sprint dan dapat menggunakan teknik dasar lari sprint yang baik. Setiap siswa memeiliki kemampuan yang berbeda dan cara yang berbeda pula dalam menerapkan dan mengaplikasikan teknik dasar lari dalam perlombaan. Tujuan utama lari sprint adalah untuk memaksimalkan kecepatan horizontal, yang dihasilkan oleh dorongan badan kedepan. Kecepatan lari ditentukan oleh panjang langkah dan frekuensi-langkah untuk bisa berlari cepat, seorang siswa/atlet harus bisa meningkatkan satu atau kedua-duanya.

Setelah melakukan observasi disekolah SMP Negeri 27 Medan khususnya pada kelas VII tidak pernah dilakukannya pendekatan pembelajaran melalui bermain atau permainan. Proses belajar mengajar pendidikan jasmani masih dibawah target yang ingin dicapai. Dimana proses pembelajaran kurang


(14)

memenuhi persyaratan untuk seorang anak mendapatkan kemampuan dan keterampilan secara menyeluruh baik fisik, mental, maupun intelektual.

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di SMP Negeri 27 Medan guru masih menggunakan cara lama yaitu terpaku dalam aturan dibuku tanpa melihat kemampuan dasar siswa yaitu cepat merasa jenuh, kurangnya penjelasan terhadap siswa tentang teknik dasar lari sprint secara bertahap seperti bagaimana cara start, cara memperpanjang langkah dan memasuki garis finis. Didalam materi lari sprint guru memberikan penjelasan kepada siswa dan siswa langsung mengaplikasikan pembelajaran lari sprint, sehingga menimbulkan kejenuhan dari siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan tidak menghasilkan hasil lari sprint yang sesuai dngan KKM.

Disekolah tersebut bidang studi pendidikan jasmani sangat digemari oleh siswa akan tetapi melihat bentuk pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang menarik terhadap pelajaran yang diberi oleh guru tersebut sehingga membuat siswa jenuh dan bosan, sehingga hasil yang diinginkan oleh guru tersebut tidak maksimal. Tetapi disaat guru memberi kebebasan waktu untuk siswa bermain siswa begitu senang dan sangat antusias.

Berdasarkan hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran atletik lari sprint, guru membedakan atas yang tuntas dan tidak tuntas yaitu dapat dilihat pada tabel berikut :


(15)

Tabel 1.1 Data Hasil Belajar Siswa pada Pre Test

Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase

Tuntas 12 Siswa 30%

Tidak Tuntas 28 Siswa 70%

Keterangan :

Jumlah siswa yang tuntas : 12 Orang ( 30% )

Jumlah siswa yang tidak tuntas : 28 Orang ( 70% )

Beranjak dari kenyataan tersebut, maka penulis menganggap hal itu merupaka suatu dilema dalam pembelajaran sekolah tersebut. Ditambah lagi dengan minimnya kreatifitas dan minimnya pengetahuan guru pada siswa untuk menerapkan pola pendekatan bermain yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa tersebut.

Pada pendekatan ini anak tidak hanya belajar dan duduk mendengarkan guru memberi materi, tetapi siswa terlibat langsung dalam berbagai pelajaran yang membawa aktivitas tertentu dengan hasrat bergerak, semua potensi yang ada disekitarnya atau lingkungannya dioptimalkan sehingga anak benar-benar menikmati suasanan belajar yang menyenangkan dan gembira sehingga tinggkat keterlibatan dan intensitas gerak dasar anak dapat dioptimalkan.

Disamping itu pula pola pendekatan bermain dapat menjadi alternatif bagi guru tersebut, kerena pola pendekatan ini tidak memerlukan biaya yang mahal dan tempat yang luas, dan bermin ini mewakili sebagai unsur-unsur teknik dasar lari sprint, serta tujuan pembelajaran lari sprint dan dasar-dasar gerak.


(16)

Berdasarkan permasalahan tersebut penulis tertarik untuk melakukan PTK dengan menerapkan pendekatan bermain pada siswa kelas VII SMP Negeri 27 Medan tahun 2014/2015”

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas ada beberapa masalah yang berkaitan dengan kemampuan siswa. Adapun masalah tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1). Pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru. 2). Pembelajaran lari sprint belum secara bertahap seperti sikap awalan saat start, cara, cara memperpanjang langkah, dan sikap badan saat memasuki garis finish. 3). Guru belum menggunakan pendekatan bermain pada siswa kelas VII SMP Negeri 27 Medan 2014/2015”.

C.Pembatasan Masalah

Berdasarkan beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi peneliti membatasi dengan satu variabel terikat yaitu hasil belajar lari sprint dan satu variabel bebas yaitu penerapan pendekatan bermain pada siswa kelas VII SMP Negeri 27 Medan 2014/2015”.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti yaitu : Bagaimanakah pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar lari sprint pada siswa kelas VII SMP Negeri 27 Medan 2014/2015 ?


(17)

E.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah meningkatan hasil belajar lari sprint melalui pendekatan bermain pada siswa kelas VII SMP Negeri 27 Medan 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Untuk guru adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran atletik lari sprint.

2. Untuk siswa adalah untuk meningkatkan motivasi belajar lari sprint dengan pendekatan bermain dan juga menciptakan rasa senang dalam mengikuti pelajaran.

3. Untuk sekolah adalah sebagai cara membantu memperbaiki proses pembelajaran pendidikan jasmani.

4. Untuk peneliti adalah untuk menambah kemampuan peneliti dalam keterkaitan dengan menggunakan metode pendekatan bermain dalam proses pendekatan bermain.


(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan hasil pembahasan penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa ada peningkatan hasil belajar lari sprint dengan menggunakan pembelajaran dengan pendekatan bermain pada siswa kelas VIII SMP Negeri 27 Medan Tahun Ajaran tahun 2014\2015. Hal ini disebabkan adanya proses dalam pengajaran yang telah dilakukan seefektif mungkin dimana guru memberikan waktu lebih lama dalam pengulangan pembelajaran dengan menekankan penjelasan pada tahap memahami tekhnik lari sprint

B. Saran

Sebagai saran dapat diberikan peneliti sebagai berikut :

1. Disarankan pada guru pendidikan jasmani SMP Negeri 27 Medan untuk mempertimbangkan penggunaan pendekatan bermain dengan materi yang disesuaikan karena hal ini dapat membangkitkan semangat belajar siswa

2. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan pendekatan bermain.

3. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan bermain kiranya dapat mencoba dengan materi pelajaran yang lainnya.


(19)

DAFTAR PUSTAKA

Syarifuddin. (1992). Atletik. Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga

Pendidikan.

Gerry A. Carr (2009). Atletik Untuk Sekolah. Diterjemahkan oleh Eri Dsmariani Nasution

www. Iaag.org. KIDS ATHLETICS http://id.wikipedia.org/wiki/pembelajaran

http://wikipedia.org/wiki/permainan

Widya, Mochammad. Djumidar. A. (2004). Belajar Berlatih Gerak-Gerak Dasar Atletik Dalam Bermain. Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.

http://www.Techonly13.wordpress.com.(2009). Pengertian-Belajar-Dan-Pembelajaran/

http://www.Riki1987.blogspot.com.(2007).Lari-Sprint-100m

http://www.Techonly13.wordpress.com.(2009). Pengertian-Hasil-Belajar

Suryosubroto B.1997.Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jalarta. Rineka Cipta

Agus Kristianto (2010) Penelitian Tindakan Kelas


(1)

memenuhi persyaratan untuk seorang anak mendapatkan kemampuan dan keterampilan secara menyeluruh baik fisik, mental, maupun intelektual.

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan di SMP Negeri 27 Medan guru masih menggunakan cara lama yaitu terpaku dalam aturan dibuku tanpa melihat kemampuan dasar siswa yaitu cepat merasa jenuh, kurangnya penjelasan terhadap siswa tentang teknik dasar lari sprint secara bertahap seperti bagaimana cara start, cara memperpanjang langkah dan memasuki garis finis. Didalam materi lari sprint guru memberikan penjelasan kepada siswa dan siswa langsung mengaplikasikan pembelajaran lari sprint, sehingga menimbulkan kejenuhan dari siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran dan tidak menghasilkan hasil lari sprint yang sesuai dngan KKM.

Disekolah tersebut bidang studi pendidikan jasmani sangat digemari oleh siswa akan tetapi melihat bentuk pembelajaran yang dilakukan oleh guru kurang menarik terhadap pelajaran yang diberi oleh guru tersebut sehingga membuat siswa jenuh dan bosan, sehingga hasil yang diinginkan oleh guru tersebut tidak maksimal. Tetapi disaat guru memberi kebebasan waktu untuk siswa bermain siswa begitu senang dan sangat antusias.

Berdasarkan hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran atletik lari sprint, guru membedakan atas yang tuntas dan tidak tuntas yaitu dapat dilihat pada tabel berikut :


(2)

Tabel 1.1 Data Hasil Belajar Siswa pada Pre Test

Ketuntasan Jumlah Siswa Persentase

Tuntas 12 Siswa 30%

Tidak Tuntas 28 Siswa 70%

Keterangan :

Jumlah siswa yang tuntas : 12 Orang ( 30% )

Jumlah siswa yang tidak tuntas : 28 Orang ( 70% )

Beranjak dari kenyataan tersebut, maka penulis menganggap hal itu merupaka suatu dilema dalam pembelajaran sekolah tersebut. Ditambah lagi dengan minimnya kreatifitas dan minimnya pengetahuan guru pada siswa untuk menerapkan pola pendekatan bermain yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa tersebut.

Pada pendekatan ini anak tidak hanya belajar dan duduk mendengarkan guru memberi materi, tetapi siswa terlibat langsung dalam berbagai pelajaran yang membawa aktivitas tertentu dengan hasrat bergerak, semua potensi yang ada disekitarnya atau lingkungannya dioptimalkan sehingga anak benar-benar menikmati suasanan belajar yang menyenangkan dan gembira sehingga tinggkat keterlibatan dan intensitas gerak dasar anak dapat dioptimalkan.

Disamping itu pula pola pendekatan bermain dapat menjadi alternatif bagi guru tersebut, kerena pola pendekatan ini tidak memerlukan biaya yang mahal dan tempat yang luas, dan bermin ini mewakili sebagai unsur-unsur teknik dasar lari sprint, serta tujuan pembelajaran lari sprint dan dasar-dasar gerak.


(3)

Berdasarkan permasalahan tersebut penulis tertarik untuk melakukan PTK dengan menerapkan pendekatan bermain pada siswa kelas VII SMP Negeri 27 Medan tahun 2014/2015”

B.Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas ada beberapa masalah yang berkaitan dengan kemampuan siswa. Adapun masalah tersebut dapat diidentifikasikan sebagai berikut : 1). Pembelajaran yang dilakukan masih berpusat pada guru. 2). Pembelajaran lari sprint belum secara bertahap seperti sikap awalan saat start, cara, cara memperpanjang langkah, dan sikap badan saat memasuki garis finish. 3). Guru belum menggunakan pendekatan bermain pada siswa kelas VII SMP Negeri 27 Medan 2014/2015”.

C.Pembatasan Masalah

Berdasarkan beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi peneliti membatasi dengan satu variabel terikat yaitu hasil belajar lari sprint dan satu variabel bebas yaitu penerapan pendekatan bermain pada siswa kelas VII SMP Negeri 27 Medan 2014/2015”.

D.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti yaitu : Bagaimanakah pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar lari sprint pada siswa kelas VII SMP Negeri 27 Medan 2014/2015 ?


(4)

E.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah meningkatan hasil belajar lari sprint melalui pendekatan bermain pada siswa kelas VII SMP Negeri 27 Medan 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Untuk guru adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran atletik lari sprint.

2. Untuk siswa adalah untuk meningkatkan motivasi belajar lari sprint dengan pendekatan bermain dan juga menciptakan rasa senang dalam mengikuti pelajaran.

3. Untuk sekolah adalah sebagai cara membantu memperbaiki proses pembelajaran pendidikan jasmani.

4. Untuk peneliti adalah untuk menambah kemampuan peneliti dalam keterkaitan dengan menggunakan metode pendekatan bermain dalam proses pendekatan bermain.


(5)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan hasil pembahasan penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa ada peningkatan hasil belajar lari sprint dengan menggunakan pembelajaran dengan pendekatan bermain pada siswa kelas VIII SMP Negeri 27 Medan Tahun Ajaran tahun 2014\2015. Hal ini disebabkan adanya proses dalam pengajaran yang telah dilakukan seefektif mungkin dimana guru memberikan waktu lebih lama dalam pengulangan pembelajaran dengan menekankan penjelasan pada tahap memahami tekhnik lari sprint

B. Saran

Sebagai saran dapat diberikan peneliti sebagai berikut :

1. Disarankan pada guru pendidikan jasmani SMP Negeri 27 Medan untuk mempertimbangkan penggunaan pendekatan bermain dengan materi yang disesuaikan karena hal ini dapat membangkitkan semangat belajar siswa

2. Kepada para teman-teman mahasiswa FIK UNIMED agar dapat mencoba melakukan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan pendekatan bermain.

3. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan bermain kiranya dapat mencoba dengan materi pelajaran yang lainnya.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Syarifuddin. (1992). Atletik. Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga

Pendidikan.

Gerry A. Carr (2009). Atletik Untuk Sekolah. Diterjemahkan oleh Eri Dsmariani Nasution

www. Iaag.org. KIDS ATHLETICS http://id.wikipedia.org/wiki/pembelajaran

http://wikipedia.org/wiki/permainan

Widya, Mochammad. Djumidar. A. (2004). Belajar Berlatih Gerak-Gerak Dasar Atletik Dalam Bermain. Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.

http://www.Techonly13.wordpress.com.(2009). Pengertian-Belajar-Dan-Pembelajaran/

http://www.Riki1987.blogspot.com.(2007).Lari-Sprint-100m

http://www.Techonly13.wordpress.com.(2009). Pengertian-Hasil-Belajar

Suryosubroto B.1997.Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jalarta. Rineka Cipta

Agus Kristianto (2010) Penelitian Tindakan Kelas


Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR TEMATIK MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 SUKARAME BANDARLAMPUNG

1 18 73

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DENGAN PENDEKATAN TEMATIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF GRUP INVESTIGATION KELAS III SD NEGERI 4 TAMAN SARI KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN AJARAN 2011-2012

0 12 21

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PENDEKATAN TEMATIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS II SDN 4 TAMANSARI KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TAHUN AJARAN 2011/2012

0 14 30

UPAYA MENINGKATKAN LARI CEPAT DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SDN 8 GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012

0 41 25

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA MELALUI PENDEKATAN DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VII SMP ADVENT BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

2 8 83

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RENANG GAYA DADA MELALUI PENDEKATAN DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR PADA SISWA KELAS VII SMP ADVENT BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

0 8 83

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MEMAINKAN REKORDER MELALUI PEMBELAJARAN KELOMPOK DI SMP

0 0 9

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPRINT 100 METER MELALUI BERMAIN BENTENGAN PADA SISWA SMA

0 1 17

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLA VOLI MELALUI VARIASI PEMBELAJARAN

3 4 13

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VII A SMP N 2 BERBAH TAHUN AJARAN 20132014

0 0 10