PUSAT RELAKSASI EKSEKUTIF DI SURABAYA.

TUGAS AKHIR

PUSAT RELAKSASI EKSEKUTIF
DI SURABAYA
Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh
Gelar Sarjana Teknik (S-1)

Diajukan oleh:
TRI CANDRA SETIAWAN
0751010038

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
JAWA TIMUR
2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala bimbingan dan
berkahNya, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Akhir Teknik Arsitektur sampai proses
akhir.
Karya tulis dengan judul “PUSAT RELAKSASI EKSEKUTIF” disusun sebagai bahan
dasar dan acuan teori perancangan karya Tugas Akhir Jurusan Arsitektur, Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur Surabaya
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk mendalami dan memahami dasar teori dan
konsep yang akan diperlukan untuk diterapkan pada perancangan Tugas Akhir.
Ucapan terima kasih juga saya ucapkan kepada Allah SWT atas berkat, rahmat dan hidayahnya
yang selalu menyertai, bapak dan Ibu yang selalu mendoakan dan kasih sayang selama ini, guru
TK sampai SMA ku, berkat anda saya bisa kuliah di arsitek, Ibu Niniek Anggraini dan Pak
Pranoto selaku dosen pembimbing, bimbingan dan masukan dari bapak dan ibu sangat berharga
dan bermanfaat untuk saya, segenap dosen jurusan Arsitektur UPN “Veteran” Surabaya, terima
kasih atas pembelajaran yang kadang menyengsarakan tapi cukup menyenangkan dan
bermanfaat, segenap karyawan jurusan di laboratorium, TU, ruang baca dan fotokopi atas
bantuan dalam studi selama di kuliah ini, pak Junaedi dan staff nya selaku pengelola kantin
FTSP, Kunthi Adiati yang telah memberikan banyak dukungan serta doa, teman-teman jurusan
Arsitektur UPN angkatan 2007, terima kasih atas pengalaman yang sudah kita lalui bersama
senang ataupun susah, dengan kalian tak pernah lepas dari duka, tapi yang jelas jauh lebih
banyak sukanya.

Kami sadar bahwa karya tulis ini bukanlah karya yang sempurna, oleh sebab itu kritik
dan saran pembaca akan berguna demi perbaikan karya tulis ini.
Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Surabaya, 04 Desember 2011

Penulis
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul………………………………………………………………

i

Kata Pengantar ……………………………………………………………..


ii

Abstraksi…….………………………………………………………………

iii

Daftar Isi…………………………………………………………………….

iv

Daftar Tabel…………………………………………………………………

vi

Daftar Gambar………………………………………………………………

vii

BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………..


1

1.1.

Latar Belakang...................................................................................

1

1.2.

Tujuan dan Sasaran Perancangan……………………………………

6

1.3.

Batasan dan Asumsi………………………………………………...

6


1.4.

Tahapan Perancangan……………………………………………….

7

1.5.

Sistematika Laporan…………………………………………….......

8

BAB II. TINJAUAN OBJEK PERANCANGAN………………………….

10

2.1.

Tinjauan Umum Perancangan……………………………………….


10

2.1.1 Pengertian Judul…………………………………………….

10

2.1.2. Studi Literatur………………………………………………

11

2.1.3. Studi Kasus………………………………………………….

12

2.1.4. Analisa hasil Studi………………………………………….

19

Tinjauan Khusus Perancangan………………………………………


20

2.2.1 Lingkup Pelayanan………………………………………….

20

2.2.2 Aktifitas Dan Kebutuhan Ruang……………………………

21

2.2.3. Perhitungan Luasan Ruang…………………………………

23

2.2.4 Program Ruang……………………………………………..

37

2.2.


BAB III. TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN………………………...
iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

38

3.1.

Latar Belakang Pemilihan Lokasi…………………………………….

38

3.2.

Penetapan Lokasi……………………………………………………...

41


3.3.

Kondisi Fisik Lokasi………………………………………………….

44

3.3.1 Eksisting Site…………………………………………………

44

3.3.2 Aksesibilitas………………………………………………….

46

3.3.3 Potensi Lingkungan…………………………………………..

46

3.3.4 Infrastruktur Kota……………………………………………


50

3.3.5 Peraturan Bangunan Setempat……………………………….

53

BAB IV. ANALISA PERANCANGAN………………………....................

54

4.1.

Analisa Site…………………………………………………………..

54

4.1.1. Analisa Aksesibilitas…………………………………………

54


4.1.2. Analisa Iklim…………………………………………………

56

4.1.3. Analisa Lingkungan Sekitar…………………………………

57

4.1.3.1.Analisa Kebisingan………………………………….

58

4.1.4. Analisa Zoning………………………………………………

59

Analisa Ruang……………………………………… ………………

60

4.2.1. Organisasi Ruang……………………………………………

60

4.2.2. Hubungan Ruang dan Sirkulasi………………………………

63

4.2.3. Diagram Abstak……………………………………………..

64

Analisa Bentuk dan Tampilan……………………………………….

64

4.3.1. Analisa Bentuk Massa Bangunan……………………………

64

4.3.2. Analisa Tampilan……………………………………………

66

4.2.

4.3.

BAB V. KONSEP RANCANGAN........………………………...................

70

5.1.

Konsep Tapak………………………………………………………..

71

5.1.1. Konsep Zoning........…………………………………………

71

5.1.2. Konsep Tatanan Massa....……………………………………

71

5.1.3. Konsep Orientasi Massa Bangunan.…………………………

72

Konsep Tampilan Bangunan……………………………………….. .

72

5.2.

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5.2.1. Konsep Bentuk Bangunan.…………………………..............

72

5.2.2. Konsep Facade Bangunan.…………………………..............

73

BAB VI. APLIKASI RANCANGAN.........…………………......................

74

6.1.

Aplikasi Tapak……………………………………………………....

74

6.1.1. Aplikasi Zoning........…………………………………………

74

6.1.2. Aplikasi Tatanan Massa....……………………………………

75

6.1.3. Aplikasi Orientasi Massa Bangunan.…………………………

75

Aplikasi Tampilan Bangunan……………………………………........

76

6.2.1. Aplikasi Bentuk Bangunan.…………………………..............

76

6.2.2. Aplikasi Facade Bangunan.…………………………..............

77

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… .

78

6.2.

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PUSAT RELAKSASI EKSEKUTIF
DI SURABAYA
Tri Candra Setiawan
0751010038

ABSTRAKSI

Pusat Relaksasi Eksekutif di Surabaya merupakan salah satu objek rancang
tugas akhir yang berada di Surabaya. Dalam hal ini relaksasi sendiri terbagi atas dua
bagian yaitu relaksasi aktif dan relaksasi pasif, yang mana relaksasi aktif sendiri
mempunyai pengertian suatu proses relaksasi yang membutuhkan suatu kegiatan
yang menghasilkan banyak gerakan, sedangkan untuk relaksasi pasif yaitu suatu
proses relaksasi yang tidak membutuhkan banyak gerakan maupun energi karena
dalam kedaan ini tubuh lebih sering bersifat pasif. Namun dari kedua hal tersebut
antara relaksasi aktif dan relaksasi pasif keduanya sama mempunyai peran penting
dalam suatu proses relaksasi karena relaksasi sendiri dapat bersifat hiburan ataupun
bersantai.
Tujuan didirikannya Pusat Relaksasi Eksekutif di Surabaya ini yaitu sebagai
satu-satunya pusat relaksasi yang diperuntukkan bagi masyarakat kalangan menengah
ke atas atau para eksekutif. Selain itu sebagai satu-satunya pusat relaksasi yang
mengemas berbagai macam fasilitas relaksasi dalam satu bangunan. Objek rancang
ini juga diharapkan mampu menjadi bangunan yang mudah dikenal di kota Surabaya
karena mengingat lokasi perancangannya bertepatan dengan area perdagangan yaitu
pasa pusat kota Surabaya yang mana masyarakat akan sangat mudah mengenali objek
rancang tersebut.
Sasaran objek rancang ini ditujukan untuk masyarakat kalangan menengah ke
atas karena mengingat prospek bisnis yang cukup menguntungkan yang dihasilkan
dari pusat relaksasi yang ada di Surabaya. Selain itu objek rancang ini juga dapat
berfungsi sebagai wadah kegiatan atau wadah bersosialisasi oleh para pengusaha.
Kata Kunci : Relaksasi, Eksekutif

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pada masa kini semakin banyak para pengusaha atau karyawan kantor yang
setelah bekerja tidak langsung menuju ke rumah, mereka lebih banyak menghabiskan
waktu diluar rumah untuk menghibur diri sebelum mereka pulang ke rumah, hal ini
dikarenakan kebutuhan mereka untuk menyeimbangkan diri dari tumpukan rutinitas
pekerjaan dikantor serta gaya hidup mereka yg berkecukupan. Banyak dari mereka
yang menghabiskan waktunya ditempat hiburan, seperti tempat karaoke, club, salon
kecantikan dan sebagainya, hal ini dikarenakan tempat tersebut lebih menyenangkan
untuk mereka kunjungi. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1 yang menunjukkan
tempat-tempat hiburan yang sering dikunjungi oleh pengusaha.

Tabel 1.1.1 Tempat-tempat yang sering dikunjungi
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Nama Tempat
Blowfish
Nav Karaoke
Star Pool
Player’s
LBC
Natasha
Colours
Redboxx
Alamanda
Mystique

Jenis

Tingkat Ekonomi

Café and Resto
Karaoke
Billiard
Pool and Lounge
Salon Kecantikan
Salon Kecantikan
Café
Café and Resto
Salon Kecantikan
Café and Resto

Menengah Atas
Menengah Atas
Menengah Atas
Menengah Atas
Menengah Atas
Menengah Atas
Menengah Atas
Menengah Atas
Menengah Atas
Menengah Atas

Sumber : Analisa Penulis, 2010

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dapat dilihat dari data diatas bahwa memang banyak dari tempat hiburan
malam dengan tingkat ekonomi menengah ke atas yang sering dikunjungi oleh
masyarakat dan khususnya oleh masyarakat kalangan menengah ke atas.
Tabel 1.1.2. Jumlah Pengunjung
No

Nama Tempat

Orang/ Hari

Orang/Tahun

1

Blowfish

850

302600

2

Nav Karaoke

400

146000

3

Star Pool

300

109500

4

Player’s

500

182500

5

Club Deluxe Discotique

400

146000

6

LBC

500

182500

7

Natasha

700

255000

8

Redboxx

1000

365000

9

Alamanda

500

182500

10

Mystique

300

109500

Sumber : Survey Lapangan, 2010

Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah pengunjung untuk
tempat Relaksasi saat ini sangat banyak diminati oleh kalangan muda khususnya bagi
para eksekutif. Hal ini akan mempengaruhi pesatnya tingkat perekonomian pada
tempat-tempat hiburan yang mana akan berpeluang menghasilkan prospek bisnis
yang menguntungkan.
Selain itu sektor perekonomian yang meningkat pesat, mendorong tumbuhnya
pelaku-pelaku ekonomi atau pengusaha-pengusaha baru di sektor riil. Tabel 1.1.3.
berikut ini menunjukkan bahwa makin banyaknya pengusaha-pengusaha muda yang
tergabung dalam Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) yang semakin
meningkat dari tahun ke tahun.

2

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tabel 1.1.3. Jumlah Pengusaha Muda Jawa Timur
Jumlah Anggota
No

Pengusaha Bidang
2006

2007

2008

2009

2010

1

Pertambangan

212

343

432

567

672

2

Perumahan

32

47

67

86

103

3

Perdagangan

297

356

464

654

852

4

Perhubungan

112

189

256

321

557

5

Jasa Kontraktor

211

289

321

397

438

6

Jasa Konsultan

189

254

298

342

495

1053

1478

1838

2367

3117

Sumber : Disperindag Jatim, 2010

Menurut sumber data wawancara dilapangan bahwa berbagai alasan mengapa
mereka tidak langsung pulang ke rumah, diantaranya yaitu dapat dilihat pada tabel
1.4.
Tabel 1.1.4. Survey pada beberapa Responden
No

Alasan Mengunjungi Tempat Hiburan

Jumlah

%

1

Bersenang-senang/ Menenangkan Beban Pikiran dari Pekerjaan

48

17

2

Tidak memiliki Suami/istri atau Belum Berumah Tangga

26

11

3

Lokasi Pekerjaan yang cukup Jauh dari Lokasi Tempat Tinggal

13

6

4

Gaya Hidup/ Trend

69

44

Sumber : Survey Responden, 2010

Dari data diatas menunjukkan bahwa alasan mereka mengunjungi tempat
hiburan yaitu karena gaya hidup mereka yang berkecukupan. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa gaya hidup pengusaha sangat identik sekali dengan hiburan dan
bersenang-senang karena waktu mereka yang cukup luang.

3

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Oleh karena itu dengan dirancangnya bangunan ini, yang didirikan dipusat
kota akan memberikan respon positif bagi masyarakat setempat, mengingat perilaku
atau kebiasaan mereka yang menghabiskan waktu setelah bekerja untuk mencari
hiburan atau bersenang-senang. Selain itu akan sangat menguntungkan bagi pemilik
bangunan karena pengguna bangunan tersebut dikhususkan untuk pengguna yang
berpotensi untuk memberikan keuntungan karena termasuk dalam sisi ekonomi
menengah ke atas atau mewah. Sehingga prospek bisnis tempat relaksasi di Surabaya
akan semakin meningkat.
Keberadaan Pusat Relaksasi di Surabaya saat ini cukup diminati oleh
kalangan menengah ke atas. Karena banyak dari kalangan pemuda yang cukup
menggemari hiburan billiard selain tidak menguras banyak tenaga, billiard salah satu
hiburan yang cukup menyenangkan. Saat ini jumlah Pusat Relaksasi yang ada di
Surabaya sudah cukup banyak, mengingat prospek bisnis yang dihasilkan dari tempat
tersebut cukup menguntungkan. Hal ini dapat dilihat pada table 1.1.5. yang
menunjukkan

jumlah

Pusat

Relaksasi

di

Surabaya

yang

cukup

banyak

keberadaannya.

Tabel 1.1.5. Jumlah Pusat Relaksasi di Surabaya
No
1

Nama Proyek
Posh

Pool

Lokasi
and

Fasilitas

Jl. Pregolan Surabaya

Lounge
2

Player’s

5 VIP rooms, 15 exclusive pool table,
Hi-Speed Internet Access, Karaoke

Pool

and

Jl. Margorejo indah

Billiard, mini bar, karaoke, Hot spot area

Lounge

Surabaya

3

Natasha skin centre

Jl. Dharmahusada

Perawatan muka, spa, dll

4

Exclusive

Jl. Bubutan Surabaya

Bar, club, billiard, karaoke, VIP rooms

bar

and

karaoke

karaoke, Free hot spot

Sumber : Survey Lokasi, 2010

4

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Ditinjau dari asal daerah para pengusaha yang menjadi anggota Hipmi jatim
tersebut di atas, banyak yang berasal dari wilayah Surabaya dan sekitarnya. Secara
jelas terlihat dalam tabel 1.1.6. berikut.

Tabel 1.1.6. Jumlah Anggota Hipmi Jatim menurut Asal Daerah Tahun 2010
Jumlah Anggota
No

Pengusaha Bidang
Surabaya

Sidoarjo

Madiun

Malang

1

Pertambangan

38

21

6

3

2

Perumahan

156

44

38

29

3

Perdagangan

483

163

246

238

4

Perhubungan

37

29

33

25

5

Jasa Kontraktor

236

227

215

209

6

Jasa Konsultan

124

119

113

117

1074

603

651

621

Sumber : Disperindag Jatim, 2010

Melihat dari data tabel 1.1.6. di atas, maka jumlah pengusaha muda di
Surabaya cukup banyak, yaitu berjumlah 1074 orang, sehingga pembangunan tempat
ini khususnya dipusat Kota Surabaya sangat dibutuhkan, karena mengingat
banyaknya jumlah pengusaha Surabaya yang membutuhkan tempat relaksasi.
Dengan dibangunnya tempat ini akan sangat memberikan prospek positif
untuk mereka, karena bangunan yang seperti ini yang sebenarnya dibutuhkan. Pusat
Relaksasi Eksekutif ini akan menjadi sebuah tempat yang cukup menarik untuk
dikunjungi, karena akan menjadi satu-satu nya Pusat Relaksasi Eksekutif yang ada di
kota Surabaya.

5

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.2 Tujuan dan Sasaran Perancangan
Dengan membuat Pusat Relaksasi Eksekutif ini dimaksudkan agar dapat
memberikan sebuah tempat yang dapat menjadi wadah kegiatan untuk bersantai,
mencari hiburan serta bersosialisasi. Untuk itu ada beberapa sasaran dan tujuan yang
ingin dicapai, yaitu:
Sasaran:
1. Memberikan sebuah tempat relaksasi pikiran untuk pengusaha, sehingga dengan
begitu akan menjadikan tempat tersebut sebagai tempat untuk bersantai, sekaligus
untuk bersosialisasi antar pengusaha.
2. Menciptakan sebuah bangunan yang mana tidak hanya menawarkan untuk
bersantai seperti Sauna, Yoga, tetapi juga menawarkan untuk fasilitas menarik
lainnya, seperti billiard, spa, café, gym dan karaoke.
3. Menciptakan nuansa style yang berbeda dari tempat-tempat hiburan yang ada saat
ini di Surabaya. Dengan style exclusive akan menambah gaya bangunan ini
semakin elegan.

Tujuan:
1. Tujuan dari pusat kebugaran ini dapat membuat fresh karena di dalam tubuh kita
menjadi seimbang antara pencapaian kebutuhan fisik, pikiran dan emosi kita.
Dengan adanya kesimbangan tersebut pikiran menjadi tenang dan nyaman.
Ketenangan ini nantinya membuat kita beraktivitas dengan semangat yang baru,
seperti terlahir kembali dengan memunculkan ide-ide yang baru. Pencapaian fresh
inilah yang dapat membuat tubuh kita menjadi sehat.

6

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1.3 Batasan dan Asumsi
Dalam perancangan proyek ini, untuk menghindari pembahasan agar tidak
melebar pada masalah - masalah yang tidak seharusya dibahas, maka perlu adanya
batasan-batasan yang melingkupi permasalahan yang ada, antara lain:
Batasan:
-

Bangunan ini diperuntukkan bagi para pengusaha, dengan rancangan bangunan
yang menitik beratkan pada rancangan single building.

-

Karena bangunan ini merupakan tempat relaksasi, adapun fasilitas-fasilitas yang
dapat menghibur bagi para pengusaha muda, di antaranya adalah karaoke, mini
bar, billiard, life music, cafe, spa, massage, yoga, dan fasilitas pendukung
lainnya. Adapun fasilitas relaksasi yang bersifat pasif yaitu sauna, yoga, fasilitas
salon kecantikan.

-

Strata ekonomi pada bangunan ini ditujukan pada tingkat ekonomi menengah ke
atas.

Asumsi:
-

Proyek perancangan bangunan ini diasumsikan merupakan proyek milik swasta.

-

Proyek perancangan bangunan ini diasumsikan mewadai ± 1500 orang.

1.4 Tahapan Perancangan
Sebelum memulai sebuah proses perancangan dan pembangunan, di butuhkan
sebuah laporan yang tersusun atas kerangka-kerangka tahapan perancangan yang
akan mempermudah proses perancangan dan perencanaan dalam laporan ini.
Tahapan-tahapan dalam perancangan sebagai berikut:
Diawali dengan mengintepretasi judul objek rancangan dengan latar belakang,
kemudian dilakukan pengumpulan data langsung dari lapangan maupun dari literatur,
buku, majalah, internet, dan lain-lain. Selain itu juga melakukan studi banding atau
studi kasus, yang diawali dengan wawancara untuk memperoleh data yang lebih
akurat. Dari hasil kumpulan data-data tersebut kemudian digabungkan dengan kajian
7

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

teori serta prinsip-prinsip dan azas metode perancangan sehingga terbentuk tema dan
konsep yang mengawali ide dasar bentuk bangunan. Kemudian melakukan feed back
control terhadap prinsip desain dan aturan perancangan, serta kesesuaian konsep
dengan apa yang sudah diharapkan. Dan setelah itu membuat gagasan pra desain
hingga pada proses akhir yaitu hasil dari rancangan. Berikut ini diagram laporan
dalam perancangan yang dapat dilihat pada Gambar 1.4.1

Interpretasi Judul
Latar Belakang

Pengumpulan Data

Kajian Teori, Azas Serta Prinsip
Perancangan

FEED BACK CONTROL

Tema/Konsep Perancangan

Gagasan Pra Desain
Hasil Rancangan

Gambar 1.4.1. Tahapan Perancangan
Sumber: Azas-azas dan Metode Perancangan

1.5 Sistematika Laporan
Dalam penyusunan laporan diharapkan dapat memberikan gambaran yang
jelas tentang perancangan yang akan dikerjakan, mulai dari bagian umum sampai
dengan bagian yang khusus sehingga dihasilkan suatu pola pikir yang sistematis.
8

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Sistematika penulisan laporan, meliputi:
-

BAB I. PENDAHULUAN.
Pendahuluan yang menjelaskan tentang latar belakang perencanaan dan

perancangan Pusat Relaksasi Pengusaha di Surabaya.
Tujuan dan sasaran proyek ini yaitu memberikan sebuah tempat relaksasi pikiran
untuk pengusaha, sehingga dengan begitu akan menjadikan tempat tersebut sebagai
tempat untuk bersantai, sekaligus untuk bersosialisasi antar pengusaha.
Batasan dari proyek ini adalah bangunan ini merupakan tempat relaksasi, adapun
fasilitas-fasilitas yang dapat menghibur bagi para pengusaha muda, di antaranya
adalah karaoke, mini bar, billiard, life music, cafe, spa, massage, yoga, dan fasilitas
pendukung lainnya. Adapun fasilitas relaksasi yang bersifat pasif yaitu sauna, yoga,
fasilitas salon kecantikan.Strata ekonomi pada bangunan ini ditujukan pada tingkat
ekonomi menengah ke atas.
Proyek perancangan bangunan ini diasumsikan merupakan proyek milik swasta.
Kemudian menjelaskan tentang tahapan perancangan yang menjelaskan secara runtun
mulai dari menginterpretasi judul sampai dengan hasil akhir.
-

BAB II. TINJAUAN OBJEK RANCANGAN
Bab ini yang menjabarkan tentang Pengertian judul dari Pusat Relaksasi

Pengusaha di Surabaya, studi literatur dan studi kasus yang berkaitan dengan proyek
dimana menyangkut aspek kualitas dan kuantitas serta persyaratan proyek,
persyaratan pokok proyek dan kepemilikan proyek. Tinjauan Khusus, yang
menjelaskan batasan dan asumsi, lingkup pelayanan, aktivitas dan kebutuhan ruang,
perhitungan luas ruang, dan pengelompokan ruang.
-

BAB III. TINJAUAN LOKASI.
Bab ini menjelaskan tentang tinjauan lokasi perancangan yang menjabarkan

tentang antara lain, latar belakang pemilihan lokasi bangunan, penetapan lokasi, fisik
lokasi, aksesibilitas, yang menjelaskan tentang potensi bangunan dan infrastruktur
kota.
9

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

-

BAB IV. ANALISA PERANCANGAN.

Bab ini menjabarkan analisa perancangan dimana didalamnya analisa site yang
diinginkan dalam rancangan.

10

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN OBYEK PERANCANGAN

2.1 Tinjauan Umum Perancangan
2.1.1 Pengertian J udul
Sebelum memahami pengertian dari Pusat Relaksasi Eksekutif di Surabaya
ada baiknya kami menelaah beberapa pendapat yang dikemukakan oleh para ilmuwan
tentang pengertian dari Pusat Relaksasi Eksekutif.
Relaksasi :
-

Menurut Chaplin (2007) pengertian relaksasi sebagai kembalinya otot ke
keadaan istirahat setelah kontraksi. Atau relaksasi adalah suatu keadaan
tegang yangg rendah dengan tanpa adanya emosi yang kuat.

-

Menurut Cormier (2006) pengertian relaksasi sebagai usaha mengajari
seseorang untuk relaks, dengan menjadikan orang itu sadar tentang perasaan
perasaan tegang dan perasaan relaks kelompok otot utama seperti tangan,
muka, dan leher, dada, bahu, punggung dan perut, dan kaki.

-

Relaksasi adalah teknik yang dapat digunakan semua orang untuk
menciptakan mekanisme batin dalam diri seseorang dengan membentuk
pribadi yang baik, menghilangkan berbagai bentuk pikiran yang kacau akibat
ketidak berdayaan seseorang dalam mengendalikan ego yang dimilikinya,
mempermudah seseorang mengontrol diri, menyelamatkan jiwa dan
memberikan kesehatan bagi tubuh.

10

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Eksekutif :
-

Menurut Kamus Besar Indonesia (November 2010) Eksekutif adalah
tingkatan atau level pada lingkup ekonomi yang mengacu pada tingkatan
ekonomi menengah ke atas.

Surabaya :
Menurut Kamus Besar Indonesia (November 2010) Surabaya adalah sebuah
kota terbesar kedua setelah Jakarta atau dapat disebut sebagai ibukota Negara
Indonesia nomor dua.
Kesimpulan :
Jadi Pusat Relaksasi Eksekutif di Surabaya adalah merupakan suatu tempat
yang menyediakan berbagai fasilitas yang berhubungan dengan relaksasi tubuh yang
diperuntukkan bagi kalangan ekonomi menengah ke atas khususnya bagi para
Eksekutif dan didirikan di kota Surabaya.

2.1.2 Studi Literatur
Teknik Relaksasi
Menurut

Thantawy

(1997:

67)

“relaksasi

adalah

teknik

mengatasi

kekhawatiran/kecemasan atau stress melalui pengendoran otot-otot dan syaraf, itu
terjadi atau bersumber pada obyek-obyek tertentu”. Relaksasi merupakan suatu
kondisi istirahat pada aspek fisik dan mental manusia, sementara aspek spirit tetap
aktif bekerja. Dalam keadaan relaksasi, seluruh tubuh dalam keadaan homeostatis
atau seimbang, dalam keadaan tenang tapi tidak tertidur, dan seluruh otot-otot dalam
keadaan rileks dengan posisi tubuh yang nyaman.
Menurut pendapat Cormier dan Cormier, 1985 (Abimanyu dan Manrihu, 1996: 320)
Relaksasi dapat diartikan sebagai:
11

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Usaha untuk mengajari seseorang untuk relaks, dengan menjadikan orang itu
sadar tentang perasaan-perasaan tegang dan perasaan-perasaan relaks kelompokkelompok otot utama seperti tangan, muka, dan leher, dada, bahu, punggung, perut,
dan kaki.
Dengan kendornya otot-otot tubuh, yang tegang menjadi rileks (santai), maka
akan tercipta suasana perasaan yang tenang dan nyaman. Perasaan yang tenang dan
nyaman akan menopang lahirnya pola pikir dan tingkah laku yang positif, normal dan
terkontrol pula.
Menurut orang awam relaksasi sering kali diartikan dengan rileks, yaitu suatu
tindakan yang digunakan untuk melepas ketegangan atau kelelahan. Misalnya
olahraga, menonton acara televisi, rekreasi ke tempat-tempat wisata dan menyalurkan
hobi yang dimiliki. Sehingga untuk menghindari kerancuan dalam pemahaman arti
relaksasi, maka dibawah ini akan membahas teori-teori yang berkaitan dengan
rileksasi, meliputi pengertian, metode dasar, manfaat, jenis-jenis, dan prosedur umum
pelaksanaan relaksasi
Relaksasi adalah teknik yang dapat digunakan semua orang untuk
menciptakan mekanisme batin dalam diri seseorang dengan membentuk pribadi yang
baik, menghilangkan berbagai bentuk pikiran yang kacau akibat ketidak berdayaan
seseorang dalam mengendalikan ego yang dimilikinya, mempermudah seseorang
mengontrol diri, menyelamatkan jiwa dan memberikan kesehatan bagi tubuh.

2.1.3 Studi Kasus
A.

Mex Building di Surabaya
Bangunan ini terletak di jalan Pregolan No 1-5, Surabaya Jawa Timur. Lokasi

site berada ditengah kawasan permukiman lihat Gambar 2.1.3.1 yang relatif ramai
dengan akses utama kawasan perdagangan yaitu Jl.Basuki Rahmat yang berada
dipusat kota Surabaya.

12

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tampilan bangunan dari luar terlihat menarik dengan

facade yang lebih

menarik dengan bangunan sekitar menjadikan bangunan ini tampak menonjol lihat
Gambar 2.1.3.2. Gaya modern minimalis dapat terlihat dari bentuk geometri dan
adanya elemen garis yang yang menghiasi tampak depan bangunan menjadi pilihan
untuk tampang bangunan dengan penggunaan material kaca mendominasi dinding
depannya.

Gambar 2.1.3.1 Site Bangunan

Gambar 2.1.3.2 Eksterior

Sumber : http://www.google.com

Sumber : http://www.google.com

Pada studi kasus 1 ini pencarian data lebih difokuskan pada jenis ruang yang ada
untuk menunjang segala aktifitas yang terjadi didalam Bangunan. Penataan interior
dan pemilihan perabot juga bisa menjadi tolok ukur dalam perancangan.
Setiap ruang kegiatan memiliki standar kuat penerangan (illumination) yang
berbeda-beda sesuai dengan kegiatan yang berlangsung didalamnya. Adapun kualitas
cahaya yang baik adalah yang tidak menyilaukan, karena kesilauan dapat melelahkan
mata dan tekanan psikis. Pada daerah tropis, cahaya matahari merupakan potensi
besar untuk penerangan ruang, yang dalam hal ini harus diperhatikan adalah terang
langit dan radiasi panasnya. Standar terang langit minimal ( untuk kegiatan kerja
seperti mengetik, menghitung dengan kalkulator dan lain- lain) adalah 3000 lux12,
dengan day light faktor (perbandingan terang langit di dalam dan di luar ruang)
sebesar 4%. Pencahayaan alami ini sering berubah-ubah kualitas maupun kualitasnya.
13

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Selain itu untuk kasus ruang tertentu cahaya alami mempunyai keterbatasan untuk
masuk, dan keterbatasan pemerataan kuat penerangan dalam ruang, sehingga
pencahayaan buatan merupakan suatu hal yang mutlak. Adapun jenis ruangan yang
terdapat di dalam bangunan ini adalah :
1. Ruang Resepsionis
2. Ruang Billiard
3. Ruang Lobby Karaoke
4. Ruang Karaoke
5. Kitchen and Bar

1. Ruang Resepsionis
Ruangan ini memiliki luas ruang ± 20 m2 yang difungsikan sebagai ruang
penerima sekaligus ruang informasi tentang bangunan ini. Dengan kapasitas 10
orang, ruangan ini sudah memenuhi syarat sesuai dengan fungsinya. Pada ruangan ini
terdapat meja penerima dengan pemilihan warna coklat tua yang senadai dengan
bagian belakang lihat Gambar 2.1.3.3. Lantai ruangan adalah ubin persegi berukuran
besar, pemilihan warna terang yang senada dengan langit-langit ruangan yang berpola
segi empat besar. Sebagai elemen pelengkap, pada dinding belakang ruangan
dipasang nama tempat tersebut yaitu Posh Pool and Lounge.
Kuat penerangan tergantung jenis kegiatan dalam ruang dan kebutuhannya,
kegiatan yang berbeda membutuhkan kuat penerangan yang berbeda pula. Besar kuat
penerangan yang disesuaikan dengan kegiatan dapat dilihat pada standar ashrae
(Mechanical and Electrical Equipment for Building). Pengaturan kuat penerangan
yang disesuaikan dengan kebutuhan dapat menghemat energi listrik. Maka dapat pula
ditentukan perletakan, jumlah titik lampu, dan sistem operasionalnya.

14

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 2.1.3.3 Ruang Resepsionis
Sumber : http://www.google.com

2. Ruang Billiard
Sesuai dengan namanya ruangan ini di fungsikan sebagai ruang billiard yang
dilengkapi dengan fasilitas mini bar, sehingga ruang yang ada tidak nampak kosong.
Luas ruangan ini ± 150 m2 ini bisa mewadahi ± 100 orang. luasan ini ditentukan dari
aktifitas dan banyaknya meja biliiard Gambar 2.1.3.4. Adapun perabot yang ada rak
stik dan kursi yang diletakkan ditepi-tepi dinding ruangan.

Gambar 2.1.3.4 Ruang Billiard
Sumber : http://www.google.com

3. Ruang LobyKaraoke
Ruangan ini sangat unik sekali dengan pencahayaan yang cukup, membuat
ruangan ini nampak selaras dengan warna lantai dan dinding-nya. Luas ruangan ini ±
15 m2 bisa mewadahi ± 10 orang. Luasan ini ditentukan banyaknya orang dan perabot
serta fungsi dari ruangan ini sendiri Gambar 2.1.3.5.

15

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 2.1.3.5 Ruang Lobby Karaoke
Sumber : http://www.google.com

4. Ruang Karaoke
Luas ruangan ini ± 16 m2 dengan kapasitas ± 5-6 orang. Ruangan ini didesain
khusus sehingga pemilihan warna dan ukuran perabot sangat di perhitungkan
dengan baik. adapun perabot yang terdapat pada ruangan ini yaitu sofa, meja,
dan fasilitas penunjang lainnya Gambar 2.1.3.6.

Gambar 2.1.3.6 Ruang Karaoke
Sumber : http://www.google.com

5. Kitchen and Bar
Ruang santai dengan desain bergaya japanesse dan pancaran lampu dekoratif
yang nampak hangat dengan kondisi interior. Tatanan tempat duduk dan meja kaca
yang rapi membuat ruangan ini nampak luas dan nyaman. Luas ruang ini ± 36 m2
dengan kapasitas orang ± 60. Pada ruangan ini terdapat perabot-perabot seperti meja
dan kursi yang senada dengan pemilihan warna pada ruang ini serta didukung
pencahayaan yang tidak terlalu terang lihat Gambar 2.1.3.7 dan didukung dengan
16

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dentuman musik techno dari DJ yang berpengalaman menambah kesan ceria pada
ruangan ini.
Namun menurut dr. Hendarta Hendarmin, ahli THT lain dalam Intisari tahun
1991, dari penyelidikan mengenai tingkat bahaya suara musik keras di beberapa
diskotek (antara 100 - 110 dB), musik keras bisa merusak pendengaran seseorang
yang setiap hari berada di situ. Apalagi kalau bunyi musik demikian melebihi ambang
batas normal yang tidak bisa ditoleransi telinga.

Gambar 2.1.3.7 Kitchen and Bar
Sumber : http://www.google.com

B.

Exotic Pool and Lounge di Malang
Bangunan ini terletak dijalan Galunggung 82 lt 2 Malang. Lokasi site berada di

daerah yang cukup ramai, sehingga akses menuju ke bangunan ini sangat mudah
dijangkau.
Tampilan bangunan dari luar terlihat menarik dengan facade yang berbeda
dengan bangunan sekitar menjadikan bangunan ini tampak menonjol. Gaya modern
minimalis menjadi pilihan untuk tampang bangunan dengan penggunaan material
kaca mendominasi dinding depannya.

Pada studi kasus 1 ini pencarian data lebih difokuskan pada jenis ruang yang
ada untuk menunjang segala aktifitas yang terjadi didalam Bangunan. Penataan
17

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

interior dan pemilihan perabot juga bisa menjadi tolok ukur dalam perancangan.
Adapun jenis ruangan yang terdapat di dalam bangunan ini adalah :
1. Ruang Billiard
Sesuai dengan namanya ruang ini memang difungsikan sebgai ruang billiard
dengan luas ± 56 m2 kapasitas pengunjung ± 40 orang. Dengan penataan meja
biliiard beralur linier sehingga memudahkan pengunjung untuk bermain billiard.
Perpaduan warna alas dengan langit membuat ruang ini nampak senada lihat Gambar
2.1.3.8.

Gambar 2.1.3.8 Ruang Billiard
Sumber : http://www.google.com

2. Ruang Cafe
Secara fisik ruangan ini menyatu dengan ruang billiard karena tidak adanya
batas fisik yang jelas. Yang menjadi batas territorial ruang adalah perabot yang ada,
yaitu sebuah meja dan kursi lihat Gambar 2.1.3.9. Luasan ruang ini ± 20 m2 yang
difungsikan sebagai ruang cafe dengan aktifitas bersantai. Ditinjau dari fungsi ruang,
maka kapasitas ruangan ini diasumsikan ± 18 orang.

Gambar 2.1.3.9 Ruang Caffe
Sumber : http://www.google.com
18

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3. Bar
Ruang santai dengan nuansa ke coklatan yang terpancar dari lampu dekoratif
meja bar. Didepan meja terdapat 6 buah kursi tanpa sandaran. Dibagian belakang bar
terdapat ruang cafe dan ruang billiard lihat Gambar 2.1.310. Luas ruangan ± 15 m2
dengan aktifitas ruang duduk minum dan berbincang. Sesuai dengan fungsinya
ruangan ini memiliki daya tampung ± 6 orang.

Gambar 2.1.3.10 Bar
Sumber : http://www.google.com

2.1.4 Analisa Hasil Studi
Pada analisa hasil studi ini diharapkan dapat membedakan aspek-aspek yang
terdapat pada masing-masing bangunan sepeti aspek lokasi, potensi lokas, dan juga
fasilitas yang ada pada bangunan tersebut, dengan begitu kita dapat mengetahui hal
apa saja yang perlu diperhatikan dalam mendesain sebuah Pusat Relaksasi, dapat kita
lihat pada tabel berikut :
Tabel 2.1.4.1 Pembagian Sifat Ruang
Tinjauan

Aspek Lokasi

Kasus 1

Kasus 2

Lokasi site berada ditengah
kawasan permukiman yang
relatif ramai dengan akses
utama kawasan perdagangan
yaitu Jl.Basuki Rahmat yang
berada dipusat kota Surabaya

Lokasi site berada di daerah
yang cukup ramai, sehingga
akses menuju ke bangunan ini
sangat mudah dijangkau

19

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Kasus 1

Kasus 2

Lokasi site berada ditengah
kawasan permukiman yang
relatif ramai dengan akses
utama kawasan perdagangan
yaitu Jl.Basuki Rahmat yang
berada dipusat kota Surabaya
1. Ruang Resepsionis

Lokasi site berada di daerah
yang cukup ramai, sehingga
akses menuju ke bangunan ini
sangat mudah dijangkau

2. Ruang Billiard

2. Ruang Billiard

3. Ruang Lobby Karaoke

3. Ruang mini Bar

4. Ruang Karaoke

4. Cafe

Tinjauan

Aspek Lokasi

Fasilitas

1. Ruang Resepsionis

5. Kitchen and Bar
Sumber : Analisa penulis 2010

Dari hasil analisa tabel diatas dapat kita simpulkan bahwa dalam mendesain
sebuah Pusat Relaksasi dibutuhkan lokasi yang cukup ramai dengan akses kawasan
perdagangan, sehingga orang dengan mudah mengetahui keberadaan bangunan
tersebut, selain itu menyediakan berbagai fasilitas yang tentunya tidak menguras
banyak tenaga seperti hal nya billiard, karaoke dan cafe.

2.2 Tinjauan Khusus
2.2.1 Lingkup Pelayanan
Pengguna Bangunan Pusat Relaksasi ini adalah masyarakat dengan tingkat
ekonomi menengah ke atas. Namun bukan berarti masyarakat umum tidak dapat
masuk ke dalam bangunan ini, karena ada syarat-syarat khusus yang harus dipenuhi
sebelum masuk bangunan ini, misalnya saja mendaftar terlebih dahulu sebelum
menjadi anggota, tentunya dengan tarif yang cukup mahal. Itu sudah cukup dianggap
dalam kategori eksekutif karena sudah mampu memenuhi syarat.

20

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Dari jenis usahanya tersebut dapat dilihat jumlah pengusaha yang di geluti oleh
keanggotaan Hipmi pada tabel 2.2. di bawah ini :

Tabel 2.2.1.1 Jumlah Pengusaha menurut Jenis Usaha Tahun 2009
Jumlah anggota
No

Pengusaha Bidang
Surabaya

%

Luar Surabaya

%

1

Transportasi

234

64

129

35

2

Property

254

54

231

46

3

Pertambangan

23

14

275

86

4

Perdagangan

456

42

567

58

5

Jasa Kontraktor

156

35

234

65

6

Jasa Konsultan

174

39

213

61

1.297

41.3

1.649

58.7

Jumlah
Sumber : Hipmi Jatim, 2009

Dari data tabel di atas dapat disimpulkan bahwa lingkup pelayanan Pusat
Relaksasi Eksekutif di Surabaya 30% dari jumlah keseluruhan pengusaha muda di
Jawa Timur dikarenakan Pusat Relaksasi yang ada di Surabaya sudah cukup banyak
dengan demikian perkiraan mengenai besaran proyek sudah diperkirakan menurut
jumlah dari pengusaha di Surabaya yang ada saat ini.

2.2.2 Aktivitas Dan Kebutuhan Ruang
A. Pengguna Bangunan
Pengelolaan

bangunan dilakukan oleh

manajemen profesional

mempunyai struktur organisasi pengelolaan, sebagai berikut :
1. Pengguna bangunan, terdiri dari :
- Pengunjung dikalangan pengusaha
- Pengunjung dikalangan umum
- Organisasi atau kelompok pengusaha muda
2. Pengelola, terdiri dari :
- Pengurus bangunan staff dan karyawan
21

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

yang

- Administrasi
B. Aktivitas dan Kebutuhan Ruang
Aktifitas-aktifitas yang dilakukan pemakai bangunan dapat dijabarkan seperti
dalam tabel 2.2.2.1 berikut ini :
Tabel 2.2.2.1 Aktifitas Pemakai Bangunan dan Kebutuhan Ruang
No
1

Pemakai Bangunan

Aktifitas

Kebutuhan Ruang

Perabot

-Pengguna

Bermain
billiard

R. Billiard

Bernyanyi

R. Karaoke

Meja Billiard
Kursi
Rak stik
Meja TV
Sofa
Perlengkapan pendukung
(salon, DVD player, TV)
Meja
Kursi
Meja
Kursi
Kursi

(pengusaha, masyrakat)

Duduk
Makan
Minum
Makan
Minum
Duduk
Santai

Cafe

Duduk

Salon kecantikan

Mandi

R. jacuzzi

Fitnes
Aerobic

Gym centre

Mandi Uap

Sauna

Fitness Equipment
Kursi
Matras
Kursi

Senam
Meditasi
Perwatan

R. Yoga

Matras

R. Menicure &
Pedicure
R. Massage
R. Facial

Kursi

Restaurant
R. Terbuka

Massage
Perawatan

Meja rias
kursi
Bathub

Ranjang
Ranjang
Kursi
Meja

22

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Pengelola Bangunan

Mengelola

R. Direktur

R.Wakil Direktur

R.Sekertaris

Administrasi

R. Kabid Admin
R. Staff Admin

Mengelola

R. Kabid Sarana
Prasarana
R. Staff Sarana
Prasarana
R. Karyawan
Pelaksana
R. Rapat

Rapat

3.

Pengguna

Rest Room

R. Loker
Karyawan

Buang Air

Toilet Pria

Buang Air

Toilet Wanita

Pengelola

Meja
Kursi
Sofa
Tv
Meja
Kursi
Sofa
Tv
Meja
Kursi
Sofa
Tv
Meja
Kursi
Meja
Kursi
Meja
Kursi
Meja
Kursi
Meja
Kursi
Meja
Kursi
Kursi
Loker
Wastafel
Urinoir
Kloset
Wastafel
Kloset

Sumber : Analisa Penulis, 2010

2.2.3 Perhitungan Luasan Ruang
Perhitungan luasan ruang disusun berdasarkan jumlah standar satuan terkecil
dari masing-masing aktifitas, serta prasarana yang dibutuhkan pada masing-masing
ruang tersebut. Secara jelas diuraikan dan dihitung pada tabel 2.2.3.1 dibawah ini :

23

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Tabel 2.2.3.1Perhitungan Luasan Ruang
No

Fasilitas Utama

1

Ruang Billiard

Perabot
30 meja billiard
2,8 x 1,7 = 4,76 m2

Perhitungan
meja 30 x 4,76 = 142,8 m2
Sirkulasi 100% = 142,8 m2
Luas kebutuhan = 285,6 m2

10 kursi
2 x 0,6 = 1,2 m2

30 rak stik
0,8 x 0,2 = 0,16 m2

Luas (m2)

kursi 10 x 1,2 = 12 m2
Sirkulasi 100% = 12 m2

Luas kebutuhan meja = 285,6 m2
Luas kebutuhan kursi = 24 m2
Luas kebutuhan rak = 9,6 m2 Luas
Luas kebutuhan orang = 48 m2

Luas kebutuhan = 24 m2

Luas kebutuhan Ruang = 367,2 m2
Sirkulasi Ruang 50% = 183,6 m2

rak 30 x 0,16 = 4,8 m2
Sirkulasi 100% = 4,8 m2

Luas Ruang

= 550,8 m2

Luas kebutuhan = 9,6 m2
100 orang
0,8 x 0,3 = 0,24 m2

orang 100 x 0,24 = 24 m2
Sirkulasi 100% = 24 m2
Luas kebutuhan = 48 m2

2

R. Karaoke
20 ruang

1 meja tv
2 x 0,8 = 1,6 m2

meja 1 x 1,6 = 1,6 m2
Sirkulasi 100% = 1,6 m2
Luas kebutuhan = 3,2 m2

1 sofa
2 x 0,8 = 1,6 m2

sofa 1 x 1,6 = 1,6 m2
Sirkulasi 100% = 1,6 m2
Luas kebutuhan = 3,2 m2

5 orang
0,8 x 0,3 = 0,24 m2

orang 5 x 0,24 = 1,2 m2
Sirkulasi 100% = 1,2 m2

Luas kebutuhan meja = 3,2 m2
Luas kebutuhan sofai = 3,2 m2
Luas kebutuhan orang = 2,4 m2
Luas kebutuhan Ruang = 8,8 m2
Sirkulasi Ruang 50% = 4,4 m2
Luas Ruang

= 13,2 x 20
= 264 m2

Luas kebutuhan = 2,4 m2
3

cafe

30 meja
0,8 x 0,8 = 0,64 m2

meja 30 x 0,64 = 1,2 m2
Sirkulasi 100% = 1,2 m2
Luas kebutuhan = 2,4 m2

120 kursi
0,5 x 0,5 = 0,25 m2

kursi 120 x 0,25 = 30 m2
Sirkulasi 100% = 30 m2
Luas kebutuhan = 60 m2

Luas kebutuhan meja = 2,4 m2
Luas kebutuhan kursi = 60 m2
Luas kebutuhan orang = 72 m2
Luas kebutuhan Ruang = 134,4 m2
Sirkulasi Ruang 50% = 67,2 m2

24

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

150 orang
0,8 x 0,3 = 0,24 m2

orang 150 x 0,24 = 36 m2
Sirkulasi 100% = 36 m2

Luas Ruang

= 201,6 m2

Luas kebutuhan = 72 m2
4

Fitnesss Centre

50 mesin fitnes
2 x 0,6 = 1,2 m2

mesin 50 x 1,2 = 60 m2
Sirkulasi 100% = 60 m2
Luas kebutuhan = 120 m2

10 kursi
0,5 x 0,5 = 0,25 m2

kursi 10 x 0,25 = 2,5 m2
Sirkulasi 100% = 2,5 m2
Luas kebutuhan = 5 m2

300 orang
0,8 x 0,3 = 0,24 m2

orang 300 x 0,24 = 72 m2
Sirkulasi 100% = 72 m2

Luas kebutuhan mesin = 120 m2
Luas kebutuhan kursi = 5 m2
Luas kebutuhan orang = 144 m2
Luas kebutuhan Ruang = 299 m2
Sirkulasi Ruang 50% = 149,5 m2
Luas Ruang

= 448,5 m2

Luas kebutuhan = 144 m2
5

R. Bilas dan

6 Loker

loker fitness

2 x 0,6 = 1,2 m2

4 kursi
1,5 x 0,6 = 0,9 m2

20 orang
0,8 x 0,3 = 0,24 m2

`meja 6 x 1,2 = 7,2 m2
Sirkulasi 100% = 7,2 m2
Luas kebutuhan = 14,4 m2

Luas kebutuhan meja = 14,4 m2
Luas kebutuhan kursi = 7,2 m2
Luas kebutuhan orang = 9,6 m2

kursi 4 x 0,9 = 3,6 m2
Sirkulasi 100% = 3,6 m2

Luas kebutuhan Ruang = 31,2 m2
Sirkulasi Ruang 50% = 15,6 m2

Luas kebutuhan = 7,2 m2

Luas Ruang

= 46,8 m2

orang 20 x 0,24 = 4,8 m2
Sirkulasi 100% = 4,8 m2
Luas kebutuhan = 9,6 m2

6

R. Jacuzzi

6 Bathub
2,2 x 1,7 = 3,74 m2

bathub 6 x 3,74 = 22,44 m2
Sirkulasi 100% = 22,44 m2
Luas kebutuhan = 44,88 m2

Luas kebutuhan bathub = 44,88 m2
Luas kebutuhan orang = 11,52 m2
Luas kebutuhan Ruang = 56,4 m2

25

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24 orang
0,8 x 0,3 = 0,24 m2

orang 24 x 0,24 = 5,76 m2
Sirkulasi 100% = 5,76 m2

Sirkulasi Ruang 50% = 28,2 m2
Luas Ruang

= 84,6 m2

Luas kebutuhan = 11,52 m2
7

R. Terbuka

5 Meja

meja 5 x 1 = 5m2

1 x 1 = 1 m2

Sirkulasi 100% = 5 m2

20 Kursi
0,5 x 0,5 = 0,25 m2

20 orang
0,8 x 0,3 = 0,24 m2

Luas kebutuhan = 10 m2

Luas kebutuhan meja = 10 m2
Luas kebutuhan kursi = 10 m2
Luas kebutuhan orang = 9,6 m2

kursi 20 x 0,25 = 5m2
Sirkulasi 100% = 5 m2

Luas kebutuhan Ruang = 29,6 m2
Sirkulasi Ruang 50% = 14,8 m2

Luas kebutuhan = 10 m2

Luas Ruang =

44,4 m2

orang 20 x 0,24 = 4,8 m2
Sirkulasi 100% = 4,8 m2
Luas kebutuhan = 9,6 m2

8

Salon

5 meja rias
1 x 0,5 = 0,5 m2

meja 5 x 0,5 = 2,5 m2
Sirkulasi 100% = 2,5 m2
Luas kebutuhan = 5 m2

10 kursi
0,5 x 0,5 = 0,25 m2

1 lemari etalase
2 x 0,6 = 1,2 m2

kursi 10 x 0,25 = 2,5 m2
Sirkulasi 100% = 2,5 m2

Luas kebutuhan meja = 5 m2
Luas kebutuhan sofa a = 5 m2
Luas kebutuhan sofa b = 2,4 m2
Luas kebutuhan orang = 9,6 m2

Luas kebutuhan = 5 m2

Luas kebutuhan Ruang = 22 m2
Sirkulasi Ruang 50% = 11 m2

kursi 1 x 1,2 = 1,2 m2
Sirkulasi 100% = 1,2 m2

Luas Ruang

= 33 m2

Luas kebutuhan = 2,4 m2
20 orang
0,8 x 0,3 = 0,24 m2

orang 20 x 0,24 = 4,8 m2
Sirkulasi 100% = 4,8 m2
Luas kebutuhan = 9,6 m2

8

R. Facial

4 ranjang
2 x 1,3 = 2,6 m2

meja 4 x 2,6 = 10,4 m2
Sirkulasi 100% = 10,4 m2
Luas kebutuhan = 20,8 m2

Luas kebutuhan ranjang = 20,8 m2
Luas kebutuhan orang = 3,84 m2

26

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8 orang
0,8 x 0,3 = 0,24 m2

orang 8 x 0,24 = 1,92 m2
Sirkulasi 100% = 1,92 m2

Luas kebutuhan Ruang = 24,64 m2
Sirkulasi Ruang 50% = 12,32 m2

Luas kebutuhan = 3,84 m2
Luas Ruang
9

R. Sauna

1 kursi

5 ruang

2 x 0,5 = 1 m2
4 orang
0,8 x 0,3 = 0,24 m2

kursi 1 x 1 = 1 m2
Sirkulasi 100% = 1 m2

Luas kebutuhan kursi = 2 m2
Luas kebutuhan orang = 1,92 m2

Luas kebutuhan = 2 m2
orang 4 x 0,24 = 0,96m2
Sirkulasi 100% = 0,96 m2

Luas kebutuhan Ruang = 3,92 m2
Sirkulasi Ruang 50% = 1,96 m2
Luas Ruang

Luas kebutuhan = 1,92 m2
10

R. Yoga

50 matras

2 ruang

2 x 1 = 2 m2
50 orang
0,8 x 0,3 = 0,24 m2

11

R. Massages

4 ranjang
2 x 1,3 = 2,6 m2

8 orang
0,8 x 0,3 = 0,24 m2

= 38,96m2

= 5,88 x 5
= 29,4 m2

kursi 50 x 2 = 100 m2
Sirkulasi 100% = 100 m2
Luas kebutuhan = 200 m2
orang 50 x 0,24 = 12m2
Sirkulasi 100% = 12 m2

Luas kebutuhan matras = 200 m2
Luas kebutuhan orang = 24 m2

Luas kebutuhan = 24 m2

Luas kebutuhan Ruang = 224 m2
Sirkulasi Ruang 50% = 112 m2

ranjng 4 x 2,6 = 10,4 m2
Sirkulasi 100% = 10,4 m2

Luas Ruang
= 336 m2
2 ruang
336 x 2 =672 m2
Luas kebutuhan ranjang = 20,8m2
Luas kebutuhan orang = 3,84 m2

Luas kebutuhan = 20,8 m2

Luas kebutuhan Ruang = 24,64 m2
Sirkulasi Ruang 50% = 12,32 m2

orang 8 x 0,24 = 1.92 m2
Sirkulasi 100% = 1.92 m2

Luas Ruang = 36,92 m2

Luas kebutuhan = 3,84 m2
12

R. Menicure &
Pedicure

5 kursi
0,8 x 1,5 = 1,2 m2
10 orang
0,8 x 0,3 = 0,24 m2

13

Toilet Pria

10-13 orang
Kloset
Wastafel
Bak
Urinoir

kursi 5 x 1,2 = 6 m2
Sirkulasi 100% = 6m2

Luas kebutuhan kursi = 12 m2
Luas kebutuhan orang = 4,8 m2

Luas kebutuhan = 12 m2
orang 10 x 0,24 = 2,4m2
Sirkulasi 100% = 2,4 m2

Luas kebutuhan Ruang = 16,8 m2
Sirkulasi Ruang 50% = 8,4 m2

Luas kebutuhan = 4,8 m2

Luas Ruang

Luas Toilet
=
m2
Sirkulasi 100% =
m2

25
25

= 25,2 m2

Luas kebutuhan Toilet Pria = 50
m2
Luas kebutuhan Toilet Pria =
50
Luas kebutuhan Ruang = 100 m2

27

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Toilet Wanita

No

Fasilitas

10-13 orang
Kloset
Wastafel
Bak

Perabot

Luas kebutuhan
m2
Luas Toilet
=
m2
Sirkulasi 100% =
m2

= 50

Luas kebutuhan
m2

= 50

25
25

Perhitungan

Luas (m2)

Pengelola
1

R. Direktur

3 kursi
0,5 x 0,5 = 0,25 m2

1 meja
1 x 0,8 = 0,8 m2

5 orang
0,8 x 0,3 = 0,24 m2

2

R. Wakil
Direktur

3 kursi
0,5 x 0,5 = 0,25 m2

1 meja
1 x 0,8 = 0,8 m2

5 orang
0,8 x 0,3 = 0,24 m2

Kursi 3 x 0,25
m2
Sirkulasi 100%
m2

= 0,75

Luas kebutuhan
m2
Meja 1 x 0,8
m2
Sirkulasi 100%
m2

= 1,5

Luas kebutuhan
m2
Orang 5 x 0,24
m2
Sirkulasi 100%
m2
Luas kebutuhan
m2
Kursi 3 x 0,25
m2
Sirkulasi 100%
m2
Luas kebutuhan
m2
Meja 1 x 0,8
m2
Sirkulasi 100%
m2
Luas kebutuhan
m2
Orang 5 x 0,24
m2

= 0,75

= 0,8

Luas kebu