Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Sudaji - Kecamatan Sawan - Kabupaten Budaji.

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN TEMATIK RM UNUD
PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN

: DESA SUDAJI, BANJAR KAJA KAUH

KECAMATAN

: SAWAN

KABUPATEN/KOTA

: BULELENG

NAMA MAHASISWA

: LUH PUTU EVIYANI

NIM


: 1302105024

FAKULTAS/PS

: KEDOKTERAN/ILMU KEPERAWATAN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
2016

i

HALAMAN PENGESAHAN
Dengan telah selesainya kegiatan KKN Tematik RM periode XIII Unud di Desa
Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng yang saya kerjakan, maka saya :
Nama Mahasiswa

: Luh Putu Eviyani

No. Mahasiswa


: 1302105024

Tanda Tangan

:

Telah menyelesaikan laporan kegiatan KK Dampingan selama di lokasi KKN
Tematik Revolusi Mental Periode XIII Unud tahun 2016 di Desa Sudaji, Banjar
Kaja Kauh, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.
Buleleng, 27 Agustus 2016

Mengetahui/Menyetujui
Dosen Pembimbing Lapangan

(Ns. Ika Widi Astuti, M.Kep., Sp.Kep.Mat)

KK Dampingan

(Ketut Siaka)


NIP. 198308102008122002

ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental Universitas Udayana Periode
XIII Tahun 2016 di Desa Sudaji ini dapat berjalan dengan lancar. Adapun KKN
Tematik Revolusi Mental ini terdiri dari kegiatan pemberdayaan dan pembelajaran
kepada masyarakat di Desa Sudaji serta pendampingan keluarga.
Dalam penyelesaian program Keluarga Dampingan ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yaitu:
1.

Ns. Ika Widi Astuti, M.Kep., Sp.Kep.Mat selaku dosen pembimbing lapangan
yang telah memberi dorongan, pengarahan dan pendampingan terhadap
penulis sehingga dapat menyelesaikan program pendampingan keluarga ini
dengan baik.


2.

Bapak I Komang Sudiarta selaku Kepala Desa Sudaji yang membantu penulis
dalam memberikan informasi terkait Keluarga Dampingan.

3.

Bapak Nyoman Kerta Masiada selaku Kepala Dusun Sudaji yang membantu
penulis dalam memberikan informasi terkait Keluarga Dampingan.

4.

Bapak Ketut Siaka, selaku keluarga dampingan yang telah bekerjasama
dengan baik dan terbuka, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.

5.

Teman-teman KKN PPM UNUD Periode XIII di Desa Sudaji yang telah
memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang penulis
hadapi.


Akhirnya, penulis berharap semoga dengan laporan pendampingan keluarga ini
dapat dimanfaatkan oleh para pihak yang terlibat dalam program ini guna mencapai
sasaran sesuai yang diharapkan.

Sudaji, 27 Agustus 2016

Penulis
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iv
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA ....................................................... 1
1.1

Profil Keluarga ............................................................................................. 1


1.2

Ekonomi Keluarga Dampingan .................................................................... 3

1.2.1

Pendapatan Keluarga ................................................................................ 3

1.2.2

Pengeluaran Keluarga ............................................................................... 4

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ................................. 6
2.1

Permasalahan Keluarga ................................................................................ 6

2.1.1 Permasalahan Perekonomian ......................................................................... 6
2.1.2


Permasalahan Kesehatan .......................................................................... 6

2.1.3 Permasalahan Tempat Tinggal ....................................................................... 7
2.1.4 Permasalahan Psikologis ................................................................................ 7
2.2

Masalah Prioritas.......................................................................................... 7

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ............................................... 9
3.1

Program ........................................................................................................ 9

3.1.1 Penyelesaian Permasalahan Ekonomi ............................................................ 9
3.1.2 Penyelesaian Permasalahan Kesehatan ........................................................ 10
3.1.3 Penyelesaian Permasalahan Tempat Tinggal ............................................... 10
3.1.4 Penyelesaian Permasalahan Psikologis ........................................................ 10
3.2

Jadwal Kegiatan ......................................................................................... 11


BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN PENDAMPINGAN KELUARGA . 15
4.1

Waktu ......................................................................................................... 15

4.2

Lokasi ......................................................................................................... 15

4.3

Pelaksanaan ................................................................................................ 15

4.4

Dampak ...................................................................................................... 16

4.5


Hasil ........................................................................................................... 16

4.6

Kendala ...................................................................................................... 16
iv

BAB V PENUTUP ............................................................................................... 17
5.1

Simpulan .................................................................................................... 17

5.2

Rekomendasi .............................................................................................. 17

LAMPIRAN ......................................................................................................... 19

v


BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA
1.1

Profil Keluarga
Kuliah Kerja Nyata Tematik Revolusi Mental (KKN RM) adalah suatu

kegiatan intrakulikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Darma Perguruan
Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada
mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. Salah satu kegiatan KKN
Tematik RM UNUD yang diamanatkan oleh universitas adalah Program
Pendampingan Keluarga (PPK).
Program Pendampingan Keluarga adalah program unggulan yang
dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN Tematik
RM di Universitas Udayana. PPK termasuk dalam program pokok non-tema yang
wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN Tematik RM Periode XIII
tahun 2016 yang bersifat individu. Program pendampingan keluarga diadakan
untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang diperoleh dari kampus terutama dalam bidang wirausaha,
pendidikan dan keterampilan, kesehatan, serta pembinaan lingkungan untuk

membangun keluarga yang lebih bahagia dan sejahtera. Program pendampingan
keluarga diselenggarakan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan
mahasiswa dalam mengatasi permasalahan keluarga melalui penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang dimiliki.
Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
hidup keluarga yang didampingi oleh setiap mahasiswa dengan cara ikut
berpartisipasi dalam kegiatan sehari-hari mereka. Dengan demikian mahasiswa
akan mampu menggali potensi potensi lingkungan keluarga dampingan yang
nantinya

dapat

dikembangkan

sehingga

dapat

mendukung

peningkatan

kesejahteraan keluarga dampingan. Patut disyukuri bahwa program keluarga
dampingan mendapat respons yang baik oleh masyarakat terutama keluarga
dampingan itu sendiri yang merupakan sarana utama pelaksanaan kegiatan.
Keluarga yang didampingi mahasiswa adalah keluarga yang termasuk dalam
kriteria keluarga kurang sejahtera terutama dilihat dari segi penghasilan dan aset

1

yang dimiliki, sehingga dengan adanya mahasiswa maka diharapkan akan mampu
meningkatkan kesejahteraan, baik dari segi materi atau spiritualnya untuk menuju
hidup yang lebih baik. Tentunya dalam hal ini peran serta mahasiswa sangat
diharapkan dapat memberdayakan keluarga di KK Dampingan.
KK Dampingan dilaksanakan di beberapa keluarga yang terdapat di setiap
banjar di Desa Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Desa Sudaji
memiliki 10 banjar, kemudian dibagi kepada 16 mahasiswa anggota KKN Tematik
RM UNUD. Pada program pendampingan keluarga KKN Tematik RM UNUD
Periode XIII Tahun 2016 ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi
satu keluarga yang bertempat tinggal di Banjar Kaja Kauh, yaitu keluarga Bapak
Ketut Siaka. Adapun identitas keluarga dampingan adalah sebagai berikut :
No
1.
2.

Nama

Status

Umur

Pendidikan

Pekerjaan

Ketut

Kawin

75

Tidak

Tidak

tahun

sekolah

bekerja

71

Tidak

Tidak

tahun

sekolah

bekerja

Siaka
Ketut
Triasih

Kawin

Keterangan
Suami
Istri

Keluarga Ketut Siaka merupakan salah satu warga Banjar Kaja Kauh, Desa
Sudaji, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng yang tergolong dalam katagori
Rumah Tangga Miskin. Ketut Siaka memiliki seorang istri yang bernama Ketut
Triasih. Ketut Siaka memiliki 8 orang anak yang terdiri dari 3 anak laki- laki dan 5
anak perempuan. Namun anak pertama Pak Ketut Siaka yang bernama Gede Taro
dan 2 anak perempuannya yang bernama Kadek Budi dan Ketut Sui yang
merupakan anak kedua dan keempat telah meninggal sejak baru bisa berjalan
sekitar umur 1,5 tahunan karena sakit. Saat ini anak Pak Ketut Siaka yang masih
hidup berjumlah 5 orang yaitu anak ketiganya yang bernama Nyoman Dasih yang
sudah menikah dengan warga desa sudaji, anak kelima bernama Gede Budiana yang
sudah menikah dan bekerja sebagai buruh harian lepas yaitu membuat sanggah.
Kemudian anak keenam beliau bernama Made Saje yang sudah menikah dan juga
bekerja sebagai buruh harian lepas yaitu membuat sanggah. Anak ketujuhnya
bernama Nyoman Rentini yang sudah menikah ke desa Tigawasa. Anak terakhir

2

beliau bernama Ketut Rentadi juga sudah menikah di desa Sudaji. Pak Ketut Siaka
saat ini tinggal bersama kedua anak laki- lakinya yaitu Gede Budiana dan Made
Saje. Dalam kesehariannya, Pak Ketut Siaka dan istrinya tidak bekerja. Mereka
menggantungkan hidup kepada 2 anak laki-lakinya yang bekerja sebagai buruh
lepas yaitu membuat sanggah.
Ketut Siaka tinggal satu rumah bersama istrinya sedangkan kedua anak lakilakinya tinggal di bangunan rumah yang berbeda namun masih dalam satu
pekarangan. Luas tanah yang ditempati Pak Ketut Siaka dan keluarga kira-kira
sekitar 2 are. Bangunan rumah yang ditempati Pak Ketut Siaka terdiri dari dua buah
kamar tidur, kemudian untuk dapur dan kamar Mandi Pak Ketut Siaka dan anakanaknya masih menjadi satu. Rumah Pak Ketut Siaka bisa dikatakan sederhana,
bagian depan rumah beliau sudah berdiri tegak dengan batako namun sisanya masih
menggunakan batu bata dengan lantai yang masih dari tanah. Beliau tidak memiliki
satupun alat elektronik. Untuk mendapat aliran listrik Pak Ketut Siaka dan keluarga
menumpang di saudara di sebelah rumahnya yang menggunakan listrik pulsa, jadi
nanti setiap bulannya Pak Ketut Siaka dan keluarga ikut membantu membayar biaya
listriknya. Untuk lampu penerangan hanya ada di salah satu kamar Pak Ketut Siaka
sisanya tidak memakai lampu sehingga membuat kondisi dalam rumah Pak Ketut
Siaka menjadi gelap dan pengap meskipun pada pagi dan siang hari karena
kurangnya penerangan dan ventilasi.
1.2
Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Keluarga Pak Ketut Siaka memiliki sumber penghasilan yang tidak
menentu. Pak Ketut Siaka dan istrinya sudah tidak dapat lagi bekerja karena
kondisinya yang sakit- sakitan. Pendapatan keluarga Pak Ketut Siaka berasal dari
pendapatan kedua anak laki-lakinya yang jumlahnya tidak menentu sekitar 70 ribu
perhari tergantung adanya pesanan sanggah dan belum dihitung beban pajak iuran
desa, banjar dan di pura yang bisa mencapai ratusan ribu sekali ada kegiatan.

3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga
A. Kebutuhan Sehari-hari
Pengeluaran dari keluarga Pak Ketut Siaka sehari-hari untuk
kebutuhan pokok yaitu memenuhi kebutuhan konsumsi berupa beras, lauk
pauk, sayur mayur. Untuk biaya makan perhari, Pak Ketut Siaka dan istri
biasanya menghabiskan beras setengah kg seharga 5 ribu dan lauk seadanya
sesuai yang apa yang dimasak menantunya. Selain biaya konsumsi keluarga
Pak Ketut Siaka juga harus mengeluarkan biaya untuk keperluan mandi
(MCK) dan mencuci seperti sabun, pasta gigi, shampo, deterjen, sabun cuci
piring, dan lain sebagainya. Kemudian untuk keperluan bulanan keluarga
Pak Ketut Siaka harus membayar biaya listrik ke saudaranya sekitar 50 ribu
dan untuk pengeluaran air keluarga Pak Ketut Siaka dibebaskan karena
mereka mengambil air di abian keluarga besarnya yang di kelola bersama
terdiri dari 6 KK.
B. Pendidikan
Pak Ketut Siaka dan istrinya saat ini tidak mempunyai tanggungan
untuk biaya pendidikan karena semua anaknya sudah berumah tangga.
C. Kesehatan
Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup secara produktif secara sosial dan
ekonomis. Keluarga Pak Ketut Siaka termasuk keluarga yang relatif jarang
sakit. Namun untuk kesehatan Pak Ketut Siaka sendiri, sejak umur 40 tahun
beliau sudah berhenti bekerja karena tangannya dirasa sering kesemutan.
Sedangkan istri beliau sejak umur 30 mengalami kebutaan sampai sekarang.
Beberapa kali di konsultasika ke dokter di RS dikatakan bahwa istri beliau
sudah tidak bisa dilakukan operasi karena umurnya yang sudah tua dan hal
tersebut dapat mengganggu saraf. Untuk masalah kesehatan yang lain,
apabila Pak Ketut Siaka atau keluarga sakit, umumnya mereka akan berobat
ke Puskesmas terdekat ataupun ke rumah sakit.Pak Ketut Siaka saat ini telah
terdaftar sebagai perserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS).
Pak Ketut Siaka merasa sangat terbantu dengan adanya JAMKESMAS
4

sehingga beliau dan keluarga mendapat bantuan keringanan biaya
pembayaran untuk berobat di puskesmas terdekat. Selain JAMKESMAS,
Nyoman Dana memiliki kartu lain yaitu Kartu Indonesia Sehat.
D. Sosial
Kegiatan sosial yang ada di Desa Sudaji khususnya di banjar Kaja
Kauh juga merupakan salah satu pemicu adanya pengeluaran bagi keluarga
Pak Ketut Siaka. Untuk masalah biaya sosial antara lain iuran desa dan iuran
banjar dibebankan sekitar Rp 150.000,00.
E. Kerohanian
Kegiatan kerohanian juga merupakan salah satu pemicu timbulnya
pengeluaran bagi keluarga Pak Ketut Siaka. Seluruh anggota keluarga Pak
Ketut Siaka beragama Hindu. Apabila ada kegiatan melaspas atau piodalan,
keluarga Pak Siaka harus membayar iruan ke pura. Jumlah iuran berbedabeda berdasarkan keputusan pengempon pura. Biasanya sekitar Rp
50.000,00. Untuk keperluan kerohanian berupa keperluan sembahyang
sehari-hari seperti canang dan segehan banten tebasan dan yang lainnya.

5

BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1

Permasalahan Keluarga
Selama melakukan kunjungan ke rumah KK Dampingan, penulis

melakukan pendekatan secara kekeluargaan dengan Pak Ketut Siaka dan keluarga
dengan melakukan perbincangan. Perbincangan yang dilakukan membahas tentang
program KK Dampingan terutama mengenai permasalahan serta keseharian Pak
Ketut Siaka dan keluarga. Dari perbincangan-perbincangan yang dilakukan, penulis
menjadi dekat dengan keluarga Pak Ketut Siaka. Dari hasil kunjungan yang
dilaksanakan, maka penulis dapat mengidentifikasi ada beberapa permasalahan
yang dialami oleh Pak Ketut siaka dan keluarga, yaitu:
2.1.1 Permasalahan Perekonomian
Permasalahan ekonomi merupakan salah satu masalah penting bagi kehidupan
sehari-hari keluarga Pak Ketut Siaka, karena masalah ini harus dipecahkan demi
kelangsungan hidup keluarga Pak Ketut Siaka. Perekonomian dari keluarga Pak
Ketut Siaka dapat dikatakan kurang mengingat dari jumlah pendapatan yang
diperoleh oleh kedua anak laki- lakinya yang tidak menentu jika dibandingkan
dengan besarnya pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk menanggung keperluan
bersama, tentu saja tidak mencukupi. Apalagi pekerjaan kedua anak laki- laki beliau
hanyalah seorang buruh harian lepas yang tentu saja memiliki penghasilan tidak
terlalu banyak. Selain itu, istri kedua anak laki- laki Pak Ketut Siaka tidak bekerja
dan hanya mengurus rumah tangga.
2.1.2

Permasalahan Kesehatan
Secara umum, Kesehatan Pak Ketut Siaka dan Istrinya tergolong kurang

baik. Dari umur 40 tahun Pak Ketut Siaka mulai merasakan kesemutan pada
tangannya dan sampai saat ini kondisi tersebut dirasakan tambah parah oleh Pak
ketut Siaka sehingga saat makanpun piringnya harus ditaruh di atas meja agar tidak
jatuh. Sedangkan istri beliau dari umur 30 tahun sampai saat ini mengalami
kebutaan. Untuk kesehatan anggota keluarga yang lain tergolong baik.

6

2.1.3 Permasalahan Tempat Tinggal
Kondisi rumah Pak Ketut Siaka memang sudah layak dihuni, namun kiranya
kurang penataan yang baik dalam mengatur barang-barang yang ada didalam
ruangan sehingga ruangan kamar terlihat kurang rapi dan bersih. Selain itu terlihat
beberapa perlengkapan kamar seperti kasur yang sekiranya kurang layak dan
terlihat kurang bersih. Kondisi pondok beristirahat beliau sudah berdiri bagian
depanya dengan batako dan sisanya masih berdinding batu bata yang masih belum
di plester sehingga kerapian dan kebersihan masih kurang. Ruangan dalam kamar
juga terlihat berdebu dan pengap, hal ini dikarenakan kurangnya penerangan,
minimnya ventilasi didalam kamar dan lantai rumah beliau yang masih dari tanah.
Keadaan dapur sudah layak, dapur sudah berdiri dengan batako. Namun sama
seperti kamar tidur dapur yang digunakan sangat minim ventilasi sehingga terlihat
gelap dan pengap. Didalam dapur beberapa alat memasak sudah cukup lengkap.
Saat ini beliau masih menggunakan tungku (paon). Untuk kamar mandinya juga
sudah berdiri tegak dengan batako namun kebersihannya masih perlu diperhatikan
lagi.
2.1.4 Permasalahan Psikologis
Untuk masalah psikologis, Pak Ketut Siaka dan istrinya mengatakan sering
merasa beban dan tidak enak hati karena dari dulu dengan usia yang masih muda
sudah tidak dapat bekerja lagi. Sampai sekarang Pak Ketut Siaka dan istri hanya
bisa meminta dengan kata lain menggantungkan hidup kepada anak- anaknya tanpa
bisa membantu mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
2.2

Masalah Prioritas
Berdasarkan beberapa permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Pak Ketut

siaka tersebut, penulis dapat menentukan prioritas permasalahan keluarga Pak
Ketut Siaka yaitu permasalahan ekonomi. Perekonomian dari keluarga Pak Ketut
Siaka dapat dikatakan kurang mengingat dari jumlah pendapatan yang diperoleh
oleh kedua anak laki- lakinya yang tidak menentu jika dibandingkan dengan
besarnya pengeluaran yang harus dikeluarkan untuk menanggung keperluan
bersama, tentu saja tidak mencukupi. Apalagi pekerjaan kedua anak laki- laki beliau
hanyalah seorang buruh harian lepas yang tentu saja memiliki penghasilan tidak
7

terlalu banyak. Selain itu, istri kedua anak laki- laki Pak Ketut Siaka tidak bekerja
dan hanya mengurus rumah tangga. Karena masalah perekonomian merupakan
permasalahan mendasar yang nantinya dapat memengaruhi semua aspek
kehidupan.

8

BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
3.1

Program
Dengan mengidentifikasi dan memprioritaskan suatu masalah maka muncul

suatu usaha untuk memecahkan permasalahan tersebut. Usaha-usaha pemecahan
masalah terutama masalah yang diprioritaskan tertuang dalam program-program
yang akan diberikan kepada keluarga dampingan. Program-program tersebut
berupa solusi yang merupakan saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan.
Adapun program untuk keluarga dampingan Ketut Siaka dijabarkan dalam sub-sub
berikut.
3.1.1 Penyelesaian Permasalahan Ekonomi
Masalah utama dari keluarga Pak Ketut Siaka adalah perekonomian, dimana
sangat bergantung pada penghasilan dari kedua anak laki- lakinya. Apalagi dengan
melihat pekerjaan kedua anak laki- laki Pak Ketut Siaka yang penghasilannya tak
menentu membuat keluarga ini harus pintar-pintar mengatur pengeluaran keluarga.
Dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, dapat menjadi salah satu
perbaikan pengelolaan keuangan keluarga. Selain itu, juga menyisihkan uang lebih
dari pendapatan juga dapat menjadi salah satu bentuk manajemen keuangan. Uang
yang disisihkan tersebut dapat digunakan sebagai tabungan untuk pendidikan cucucucu beliau sebagai penerus keluarga dan untuk pengeluaran- pengeluaran
mendadak yang tak terduga sehingga keluarga Pak Ketut Siaka tidak perlu
meminjam kepada pihak ketiga.
Selain itu, penulis juga memberikan usulan bagi keluarga Pak Ketut Siaka
khususnya bagi istri kedua anak laki- lakinya selagi masih muda dan memiliki
tenaga yang masih lumayan kuat untuk membuka warung kecil- kecilan di depan
rumah mereka mengingat di daerah rumah Pak Ketut Siaka tidak ada warung
terdekat dan jauh dari banjar desa sehingga memiliki peluang untuk hal tersebut.
Kemudian memberikan usulan

bagi keluarga Pak

Ketut Siaka untuk

mengembangkan hobynya memelihara ayam menjadi usaha ternak ayam.

9

3.1.2 Penyelesaian Permasalahan Kesehatan
Mengenai solusi terkait permasalahan kesehatan, penulis hanya dapat
mengingatkan agar Pak Ketut Siaka senantiasa menjaga kondisinya agar tidak
semakin buruk, rajin memijat tangannya disertai minyak hangat. Sedangkan untuk
istri beliau penulis hanya bisa memotivasi agar tetap semangat menjalani hidup
meski dengan sebuah kekurangan mengingat dari hasil pemeriksaan berkali- kali
istri Pak Ketut Siaka sudah tidak bisa dilakukan operasi pada matanya karena risiko
yang ditimbulkan sangat besar yaitu dapat mengganggu sarafnya. Dan untuk
keluarga yang lain penulis menyarankan agar selalu menjaga kesehatan dengan
menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), meliputi bagaimana cara
menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar terhindar dari berbagai
macam penyakit.
3.1.3 Penyelesaian Permasalahan Tempat Tinggal
Berkaitan dengan motivasi untuk mengubah pola pikir tentang pola hidup
bersih dan sehat (PHBS). Program penyuluhan PHBS ini bertujuan untuk
mengajarkan keluarga Pak Ketut Siaka untuk melakukan pola hidup bersih dan
sehat, terutama dalam membersihkan rumah dan lantai rumah dari debu secara
rutin. Mahasiswa KKN RM Desa Sudaji membantu keluarga Pak Ketut Siaka untuk
membersihkan rumah setiap kali kunjungan ke rumah Pak Ketut Siaka.
3.1.4 Penyelesaian Permasalahan Psikologis
Untuk permasalahan psikologis, hal yang bisa penulis lakukan adalah
memberi pemahaman kepada Pak Ketut Siaka bahwa beliau tidak perlu merasa
malu dan menjadikan beban jika saat ini beliau hanya bisa meminta dan
menggantungkan hidupnya kepada kedua anak laki- lakinya. Hal tersebut sudah
wajar dan memang menjadi kewajiban anak membalas budi kepada orang tuanya.
Penulis menyarankan agar Pak Ketut Siaka dan istri agar selalu mendoakan anakanaknya agar selalu sehat sehingga dapat bekerja setiap hari untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.

10

3.2

Jadwal Kegiatan

No

Hari/Tanggal

1.

Minggu,

Waktu

Kegiatan

JKEM

31 10.00 14.00 Menghubungi Kelian Banjar Kaja 4 jam

Juli 2016

Kauh untuk menanyakan alamat
rumah KK Dampingan (Pak Ketut
Siaka), melakukan kunjungan awal
dengan memperkenalkan diri dan
membangun

hubungan

saling

percaya dengan KK Dampingan.
2.

Selasa,

2 15.00 20.00 Melakukan

Agustus 2016

kunjungan

berbincang-

bincang

mengetahui

latar

dengan 5 jam
untuk
belakang

keluarga Pak Ketut Siaka.
3.

Kamis,

4 11.00 17.00 Melakukan

Agustus 2016

dengan 7 jam

kunjungan

berbincang-

bincang

mengetahui

latar

untuk
belakang

keluarga dan profil keluarga Pak
Ketut Siaka secara lebih detail.
4.

Minggu,

7 18.30 20.00 Melakukan kunjungan selanjutnya 1,5 jam

Agustus 2016

untuk lebih mengenal keluarga Pak
Ketut

Siaka

mengindentifikasi

serta
secara

garis

besar permasalahan-permasalahan
umum yang dialami oleh keluarga
Pak Ketut Siaka.
5

Selasa,

9 10.00 14.00 Mengindentifikasi

Agustus 2016

mengenai
permasalahan

lebih

detail 5 jam

permasalahanyang

dialami

keluarga Pak Ketut Siaka.

11

6.

Jumat,

10 10.00 16.00 Membahas

Agustus 2016

satu

persatu 6 jam

permasalahan- permasalahan yang
dihadapi keluarga Pak Ketut Siaka.

7.

Minggu,

14 15.00 20.00 Berbincang-bincang lebih lanjut, 5 jam

Agustus 2016

mengukur TTV Pak Ketut Siaka
dan

istrinya

serta

membahas

tentang kesehatan mereka dan
keluarga.
8.

Senin,

15 14.00 19.00 Melakukan kunjungan selanjutnya. 5jam

Agustus 2016

Menemani Pak Ketut Siaka dan
istri

berbincang-

bincang,

mendengarkan keluh kesah beliau
sambil memberikan massage pada
tubuh khususnya memijat tangan
Pak Ketut Siaka yang sering dirasa
kesemutan.
9.

Selasa,

16 11.00 16.00 Melakukan kunjungan selanjutnya 5 jam

Agustus 2016

dengan

berbincang-bincang

mengenai pendidikan bersama Pak
Ketut Siaka dan keluarga, cita-cita
cucu-

cucunya.

Kemudian

membantu cucu-cucu Pak Ketut
Siaka

mengerjakan

PR

serta

memberikan penjelasan kepada
keluarga

mengenai

beasiswa

Bidikmisi agar beliau
untuk

melanjutkan

tertarik

pendidikan

cucu- cucunya kelak sampai ke
jenjang perguruan tinggi.
10.

Rabu,

17 09.00 13.00 Membantu Pak Ketut Siaka dan 4 jam

Agustus 2016

keluarga

melakukan

kegiatan

sehari-hari.

12

11.

Sabtu,

20 09.00 20.00 Melakukan kunjungan selanjutnya 7 jam

Agustus 2016

dengan berdiskusi untuk mencari
solusi

dalam

memecahkan

khususnya permasalahan ekonomi
yang dihadapi keluarga Bapak
Ketut Siaka dan masalah- masalah
lain yang dihadapi. Kemudian
memberikan usulan bagi keluarga
Pak Ketut Siaka khususnya bagi
istri kedua anak laki- lakinya selagi
masih muda dan memiliki tenaga
yang masih lumayan kuat untuk
membuka warung kecil- kecilan di
depan rumah mereka mengingat di
daerah rumah Pak Ketut Siaka
tidak ada warung terdekat dan jauh
dari banjar desa sehingga memiliki
peluang untuk hal tersebut untuk
membantu perekonomian keluarga
12.

Minggu,

21 12.00 16.00 Melakukan kunjungan selanjutnya 4 jam

Agustus 2016

yaitu

kembali

berdiskusi

memberikan usulan bagi keluarga
Pak

Ketut

Siaka

mengembangkan

untuk
hobynya

memelihara ayam untuk mencoba
usaha ternak ayam.
13.

Senin,

22 13.00 20.00 Kembali melakukan kunjungan, 7 jam

Agustus 2016

berbincang- bincang memberikan
motivasi

kepada

anak-

anak

keluarga dampingan untuk lebih
giat lagi dalam bekerja dan agar

13

Pak Ketut Siaka dan istri tetap
semangat menjalani hidup.
14.

Selasa,

23 09.00 16.00 Membantu keluarga dampingan 7 jam

Agustus 2016

untuk

merapikan

dan

membersihkan rumah. Kemudian
memberikan

penyuluhan

mengenai Perilaku Hidup Bersih
dan

Sehat

(PHBS)

tentang

kebersihan rumah dan kebersihan
diri.
15

Rabu,

24 10.00- 17.00

Agustus 2016

Melakukan

kunjungan

dengan 7 jam

memberikan saran kepada anakanak Pak Ketut Siaka untuk
membagi

penghasilan

dalam

memenuhi kebutuhan keseharian
dan menyisihkan sedikit uang
untuk menabung.
16.

Kamis,

25 09.00- 16.00

Agustus 2016

Melakukan

kunjungan

dengan 7 jam

berbincang- bincang menyarankan
Pak Ketut Siaka dan istri selalu
mendoakan anak- anaknya agar
selalu sehat sehingga dapat bekerja
setiap

hari

untuk

memenuhi

kebutuhan keluarga.
17.

Jumat,

26 11.00- 16.00

Agustus 2016

Memberikan

sembako

dan

6jam

beberapa pakaian kepada keluarga
dampingan,

berbincang-bincang

sembari

menyampaikan

kesan-

kesan,

pesan-pesan,

ucapan

perpisahan dan terimakasih

14

BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1

Waktu
Adapun waktu yang digunakan untuk kegiatan KK Dampingan ini adalah

termasuk kedalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh
setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan yang setara dengan 90 jam
kegiatan. Penulis dalam melaksanakan program ini melakukan kunjungan ke
keluarga dampingan dalam sebulan sebanyak 17 kali dengan total waktu kunjungan
selama 91,5 jam.
4.2

Lokasi
Lokasi yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan KK Dampingan ini

adalah sesuai dengan lokasi desa yang telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang
dimaksud adalah Desa Sudaji, Banjar Kaja Kauh, Kecamatan Sawan, Kabupaten
Buleleng. Sedangkan secara spesifik lokasi KK Dampingan dari pelaksanaan KK
Dampingan yaitu keluarga Bapak Ketut Siaka.
4.3

Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan program KK Dampingan ini dilaksanakan sesuai

dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN RM Periode
XIII di Desa Sudaji, Banjar Kaja Kauh, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.
Kegiatan KK Dampingan yang dilakukan berupa kunjungan ke kediaman keluarga
yang

didampingi.

Selama

kunjungan

tersebut,

dilakukan

perbincangan-

perbincangan santai bersama keluarga yang didampingi untuk menciptakan suasana
yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang mereka
alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Jadwal kunjungan ke keluarga
dampingan dilakukan sebanyak 17 kali selama sebulan, dimana setiap lama
kunjungan rata-rata 5 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai
91,5 jam.

15

4.4

Dampak
Adapun dampak yang diharapkan setelah pendampingan keluarga ini adalah

diharapkan Pak Ketut Siaka dan keluarga mampu meningkatkan kemampuan untuk
mengelola keuangannya dengan lebih baik serta mampu menjaga kesehatan serta
dapat meningkatkan pengetahuan dan semangat untuk menanamkan pemahaman
bahwa pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi dapat memperbaiki taraf
kehidupan.
4.5

Hasil
Adapun hasil yang didapatkan oleh pendamping adalah Pak Ketut Siaka

lebih memahami bagaimana cara menekan pengeluaran sehari-hari dan menjaga
kesehatannya sehingga dapat bekerja untuk memenuhi keperluan sehari-hari. Selain
itu, dengan adanya program KK Dampingan ini maka semangat dan motivasi
melanjutkan hidup lebih tinggi.
4.6

Kendala
Dalam melakukan kegiatan pendampingan keluarga, penulis menemukan

kendala-kendala yang terjadi. Kendala tersebut yaitu mengingat umur Pak Ketut
Siaka yang sudah lumayan tua sehingga beliau sudah mulai pikun dan dengan
kondisi istri beliau yang tidak bisa melihat membuat komunikasi menjadi kurang
efektif. Namun itu semua tidak begitu menghalangi dalam mencari data dan melihat
realita.

16

BAB V
PENUTUP
5.1

Simpulan
KKN RM Unud merupakan salah satu program pengabdian kepada

masyarakat melalui pembelajaran pemberdayaan keluarga yang didampingi. Salah
satu program pokok non-tema dalam KKN Tematik RM UNUD ini adalah program
KK Dampingan yang bertujuan untuk membantu pemberdayaan keluarga yang
didampingi. Keluarga yang penulis dampingi adalah keluarga Bapak Ketut Siaka.
Dari kunjungan yang telah dilakukan selama satu bulan yaitu bulan Agustus
terhadap keluarga Pak Ketut Siaka, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal yaitu
masalah utama dari keluarga Pak Ketut Siaka adalah masalah perekonomian,
dimana Pak Ketut Siaka dan istri sangat bergantung pada penghasilan dari kedua
anak laki- lakinya. Apalagi dengan melihat pekerjaan kedua anak laki- laki Pak
Ketut Siaka dengan penghasilannya yang tak menentu. Maka saran yang diberikan
adalah agar keluarga Pak Ketut Siaka harus pintar-pintar mengatur keuangan
keluarga dengan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, dapat menjadi salah
satu perbaikan pengelolaan keuangan keluarga. Selain itu, juga menyisihkan uang
lebih dari pendapatan juga dapat menjadi salah satu bentuk manajemen keuangan.
5.2

Rekomendasi
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang ditemukan oleh penulis

dalam keluarga Pak Ketut Siaka, maka rekomendasi yang dapat penulis berikan
anatara lain: Hendaknya pelaksanaan program KK dampingan dalam rangkaian
kegiatan KKN Tematik RM UNUD Periode XIII Tahun 2016 ini mampu dijalankan
secara berkelanjutan oleh pihak penyelenggara pada KK besangkutan hingga
permasalahan yang dihadapi benar-benar tuntas. Kemudian keluarga Pak Ketut
Siaka dapat mengaplikasikan semua solusi yang telah ditawarkan oleh penulis.
Keluarga dampingan disarankan untuk pandai-pandai mengolah uang dan
menyisihkan sebagian penghasilan sebagai tabungan keluarga yang mana uang
tersebut digunakan untuk pendidikan cucu- cucu beliau sebagai penerus keluarga

17

dan untuk pengeluaran- pengeluaran mendadak yang tak terduga sehingga keluarga
Pak Ketut Siaka tidak perlu meminjam kepada pihak ketiga.

18

LAMPIRAN

Gambar 1 dan 2: Melakukan Pengukuran Tekanan Darah Pada Keluarga Dampingan

Gambar 3 dan 4: Memberikan Sembako dan Beberapa Pakaian pada KK Dampingan

19

Gambar 5 dan 6: Kondisi Kamar Tidur Keluarga Dampingan

Gambar 7: Kondisi Ruang Tamu Keluarga Dampingan

20

Gambar 8 dan 9: Berbincang- Bincang Dengan Keluarga Dampingan

Gambar 10 dan 11: Kondisi Dapur Keluarga Dampingan

21

Gambar 12 dan 13: Kondisi Kamar Mandi Keluarga Dampingan

Gambar 14: Kondisi Jemuran Keluarga Dampingan

22