Efektifitas Bermain Drama Terhadap Peningkatan Kepercayaan Diri Anak Tunanetra di SMP Mis Surakarta Tahun Ajaran2014/2015 JURNAL
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA
EFEKTIFITAS BERMAIN DRAMA TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN
DIRI ANAK TUNANETRA DI SMP MIS SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015
Nama
: Sandhi Purba Wardhana
Nim
: K5110060
Email
: sandhipurba@ymail.com
No HP
: 085728884876
Pembimbing : 1. Drs. Hermawan, M.Si
2. Drs. Subagya, M.Si
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2014
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN
Jurnal Penelitian ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta,
Juli 2014
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Hermawan, M.Si
Drs. Subagya, M.Si
NIP. 195908181986031002
NIP. 197109022005011001
Mengetahui
Kepala Program Studi Pendidikan Luar Biasa
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Drs. Hermawan, M. Si
NIP. 195908181986031002
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
EFEKTIFITAS BERMAIN DRAMA TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN
DIRI ANAK TUNANETRA DI SMP MIS SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015
ABSTRAK
Sandhi, Hermawan, Subagya, Pendidikan Luar Biasa FKIP, Universitas Sebelas Maret
Sandhi Purba Wardhana. K5110060. EFEKTIFITAS BERMAIN DRAMA
TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK TUNANETRA DI SMP
MIS SURAKARTA TAHUN 2014/2015. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. April. 2015
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas bermain drama terhadap
peningkatan kepercayaan diri anak tunanetra di SMP MIS Surakarta Tahun Ajaran
2014/2015.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian
deskriptif kualitatif. Sampel yang dipilih peneliti adalah seluruh siswa tunanetra kelas IX
SMP MIS Surakarta yang berjumlah 4 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan
metode wawancara, observasi dan dokumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitan ini adalah interactive model Miles dan Hubermean.
Berdasarkan penelitian terbukti bahwa proses bermain drama efektif dalam mengelola
kepribadian anak tunanetra dari yang sebelumnya kurang percaya diri menjadi lebih percaya
diri, ditunjukkan dari peningkatan kepribadian anak tunanetra setelah bermain drama yaitu
memiliki rasa aman saat berhadapan dengan orang lain, memiliki ambisi normal ditandai
munculnya cita-cita dari anak, selain itu anak lebih bertanggung jawab dengan tugastugasnya, tidak terlalu bergantung dengan orang lain atau mandiri, optimis, dan lebih
toleransi dengan temannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bermain drama
efektif terhadap peningkatan kepercayaan diri anak tunanetra di SMP MIS Surakarta tahun
2014/2015.
Kata kunci: Bermain Drama, Kepercayaan Diri, Tunanetra
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Sandhi Purba Wardhana. K5110060. THE EFFECTIVENESS OF THEATER PLAY
TOWARDS IMPROVING SELF CONFIDENCE OF CHILDREN WITH VISUAL
IMPAIREMENT IN MIS JUNIOR HIGH SCHOOL SURAKARTA YEAR 2014/2015.
A Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University
Surakarta. July. 2015
The purpose of this research is to know the effectiveness of theater play towards improving
self confidence of children with visual impairement in MIS Junior High School Surakarta
year 2014/2015.
This study used descriptive qualitatif approach with 4 visual impairement-students who sit at
the 9th grades of MIS Junior High School Surakarta as the sample. Data collection techniques
being implemented were interviews, observations and documents analysis. Technique of data
analysis used in this study was interactive model by Miles and Hubermean.
Based on the research , it is known that the process of playing drama is effective in managing
personality of children with visual impairement from the previous lack of confidence became
more confident , it is shown from the increasing aspect of their self-confidence that being
stated by Anthony ;children has a sense of security when dealing with other people , have a
normal ambition marked by the emergence of the ideals dream of a child for his future, more
responsible with their duties , do not depend on other people or independent, optimistic , and
more tolerance with friends. Therefore it can be concluded that the theater play is effectively
increasing self confidence of children with visual impairement in MIS Junior High School
Surakarta year 2014/2015 .
Keywords : Theater Play, Self Confidence, Visual Impairement
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
akan terasa kurang dan mungkin bisa
PENDAHULUAN
Pendidikan
yang
baik
disalah
adalah
gunakan.
Salah satu cermin batin yang baik
potensi dan memberikan pengetahuan
peserta didik secara maksimal sehingga
adalah
mereka
Manusia
mampu
Djatun,
Sutijan, dan Sukirno., 2009).
pendidikan yang mampu mengembangkan
akan
(Rachmat
menghadapi
rasa
percayadiri
akan
dapat
yang
baik.
memaksimalkan
tantangan ilmu pengetahuan, teknologi,
kinerja atau memaksimalkan apa yang
dan social budaya. Selain itu tujuan
sudah dimilikinya. Salah satu artikel
pendidikan adalah membantu peserta didik
mengatakan
menumbuhkan pertumbuhan batin. Seperti
kepercayaan diri manusia akan menjadi
pengertian pendidikan yang sampaikan
pribadi yang tahan banting, tidak mudah
oleh John Dewey, bahwa “pendidikan
terpengaruh oleh orang lain, mampu
adalah suatu proses pengalaman, setiap
mengatasi keadaan dengan baik, mampu
manusia menempuh kehidupan, baik fisik
menggunakan akal bijak sehingga tidak
maupun
mudah terprovokasi oleh orang, tahu
rohani.
pertumbuhan,
Kehidupan
maka
adalah
bahwa
kapasitas
pendidikan
diri
dengan
sendiri,
memiliki
sehingga
merupakan proses membantu pertumbuhan
mengerjakan sesuatu secara efektif dan
batin tanpa dibatasi oleh usia”. Menurut Ki
efisien, memandang semua hal secara
Hajar Dewantara. “pendidikan adalah daya
optimis, kualitas kepribadian meningkat
upaya untuk memajukan tumbuhnya budi
yang
pekerti (kekuatan batin, karakter, pikiran
hubungan anda dengan orang-orang di
(intelek) dan tubuh anak untuk memajukan
lingkungan sekitar, mampu mengontrol
kehidupan anak didik selaras dengan
emosi dengan baik serta hidup anda lebih
dunianya, dengan kata lain pendidikan
sistematis.
dan
memberi
akan
meningkatkan
Dewasa ini dengan banyaknya
bukan sekadar mengenai mengembangkan
potensi
tentunya
penelitian
pengetahuan
mengenai
yang
kami
kepercayaan
temukan,
diri
melainkan juga menata, menumbuhkan,
siswa
dapat
membentuk batin peserta didik. Memiliki
disimpulkan bahwa tingkat kepercayaan
diriuser
siswa masih rendah. Begitu juga yang
potensi besar dan berpengetahuan tanpacommit to
dialami anak berkebutuhan khusus (ABK).
diimbangi dengan batin yang kuat dan baik
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABK selain memiliki habatan fisik juga
hendaknya belajar apa arti sebenarnya dari
memiliki hambatan dalam segi psikologis
buta menurut hukum karena banyak anak
yaitu rasa tidak percaya diri. Perbedaan
buta “buta menurut hukum” masih dapat
fisik dan keterbatasan
melakukan berbagai hal, hendaknya juga
yang dimiliki
membuat ABK memiliki rasa kepercayaan
guru
diri yang rendah dan akan mempengaruhi
mereka,
kegiatan bersosial dengan lingkungannya
bagaimana persepsi tentang konsep diri
(BBPPKS Yogyakarta, 2012).
mereka. Guru ABK dalam hal ini tunanetra
Ada
berbagai
berkebutuhan
mempelajari
bagaimana
bagaimana
perasaan
mereka,
anak
lebih baik memperlakukan semua anak
dengan
sama, jadi tidak ada yang di “anak
jenis
khusus
dapat
hambatannya, salah satunya adalah anak
emaskan”
tunanetra.
memiliki
emaskan seorang anak akan berakibat
habatan dalam fungsi pengelihatannya
kurang baik bagi perkembangan sosial
sehingga dalam belajar atau memperoleh
anak, hargailah mereka sesuai kondisi,
informasi anak memanfaatkan indera yang
kemampuan dan prestasinya dan yang
masih berfungsi. Hambatan yang dimiliki
tidak kalah penting adalah perlakukanlah
anak cenderung membuat rasa rendah diri
mereka se”normal” mungkin dalam arti
dan tidak percaya diri dibandingkan anak
janganlah mereka dianggap sebagai anak
pada umumnya. Hal ini disebabkan anak
cacat dan akan mendapat perlakuan yang
merasa
orang
kurang wajar karena tidak sesuai dengan
dan
usia, misal: anak usia 18 tahun hendaknya
Imanuel Hitipeuw,2005;12). Maka salah
diperlakukan seperti anak 18 tahun juga,
satu tugas yang sangat penting dari
jangan
pendidik anak tunanetra salah satunya
menghadapi anak usia 8 tahun, karena
adalah membuat kepercayaan diri anak
perlakuan
bisa muncul dan memperbaiki sosialisai
tunanetra seolah-olah dianggap “bodoh”
seperti manusia seutuhnya serta bangga
dan tentunya hal itu akan mempengaruhi
dengan apa yang telah dimilikinya.
perkembangan sosialisasi anak.
Anak
selalu
sekitarnya
tunanetra
diabaikan
(Anastsia
Martin
dan
oleh
Widdjajatin
Hoben
karena
sikap
diperlakukan
seperti
itu
menganak
seperti
membuat
kita
anak
Berdasarkan saran di atas dapat
(1977)
ditarik kesimpulan untuk menghadapi anak
pendidik
user
tunanetra
adalah dengan tidak membedabagaimana cara memperlakukan anakcommit to
memberikan
saran
terhadap
bedakan dengan anak pada umumnya dan
tunanetra. Saran tersebut adalah: Guru
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memperlakukannya sesuai dengan apa
METODOLOGI PENELITIAN
serta
Penelitian ini dilaksanakan di Balai
menempatkan anak pada lingkungan agar
SMP Modern Islamic School (MIS)
dapat bersoialisasi dengan baik. Hal-hal
Surakarta. Pendekatan yang digunakan
tersebut dapat meningkatkan rasa percaya
dalam penelitian ini adalah pendekatan
diri anak karena pada kodratnya manusia
penelitian kualitatif. Menurut Kirk dan
adalah makhluk sosial. Manusia sebagai
Miller dalam Moleong (2001:3) penelitian
individu atau pribadi akan mempunyai arti
kualitatif adalah “Tradisi tertentu dalam
bila berhubungan dengan orang lain.
ilmu
Manusia akan merasa hidupnya berarti bila
fundamental bergantung pada pengamatan
dibutuhkan
dapat
manusia dalam kawasannya sendiri dan
membantu orang lain begitu juga bagi
berhubungan dengan orang-orang tersebut
anak tunanetra (Widjajatin dan Imanuel
dengan bahasa dan dalam peristilahannya”.
yang
menjadi
hak
orang
mereka
lain
dan
pengetahuan
yang
secara
Menurut Strauss dan Corbin, J.
Hitipeuw,2005;98).
Berdasarkan uraian di atas penulis
dalam Saeful (2009: 2), yang dimaksud
berkenginan untuk pemberi pengajaran
dengan penelitian kualitatif adalah “Jenis
drama bagi anak tunanetra, karena manfaat
penelitian yang menghasilkan penemuan-
bermain drama dapat mengembangkan
penemuan yang tidak dapat diperoleh
kemanpuan berfantasi, kognitif, emosi dan
dengan menggunakan prosedur-prosedur
sosialisai anak. Bermain drama atau
statistik
bermain peran juga membantu anak
kuantifikasi (pengukuran)”.
atau
cara-cara
lain
dari
menyadari perbedaan., melalui bermain
drama
anak
meningkatkan
Berdasarkan tujuan yang hendak
kepercayaan
dirinya(tabloidnova.com).
dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk
Melihat
tersebut
ingin
mengetahui efektifitas bermain drama
mengadakan penlitian eksperimen dengan
terhadap peningkatan kepercayaan diri
judul
Drama
anak tunanetra di SMP MIS Surakarta,
Terhadap
Peningkatkan Kepercayaan
sehingga penelitian ini lebih menekankan
Diri
Tunanetra
pada upaya mengungkap makna dari
:
hal
dapat
“Efektifitas
Anak
penulis
Bermain
di
SMP
Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015”
MIS
sebuah fenomena yang kompleks dalam
commit to
user pemaparan, maka ditekankan pada
sebuah
jenis
6
penelitian
kualitatif
deskriptif,
perpustakaan.uns.ac.id
Sugiyono
(2013)
digilib.uns.ac.id
menjelaskan
bahwa
HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian deskriptif adalah:
Berdasarkan hasil penelitian tentang
efektivitas
Teknik pengambilan sampel dalam
peningkatan
penelitian ini adalah sampling jenuh.
populasi
sebagai
semua
sampel”.
bermain
anggota
Hal
drama
efektif
meningkatkan
hal ini terbukti dari hasil penelitian
yang meneunjukkan pada awal penelitian
Surakarta kelas IX SMP yang seluruhnya
sebelum
berjumlah 4 orang.
pemberian
perlakuan
subjek
memeiliki tingkat kepercayaan diri yang
.
kurang yang diilustrasikan dengan nilai
Teknik pengumpulan data dilakukan
wawancara,
Pada
anak
MIS Surakarta tahun ajaran 2014/2015
relatif sedikit, yakni siswa SMP MIS
dokumen.
diri
kepercayaan diri anak tunanetra di SMP
ini
dikarenakan jumlah anggota populasi yang
dengan
kepercayaan
terhadap
ajaran 2014/20154 diperoleh hasil bahwa
jenuh adalah teknik pengambilan sampel
menjadikan
drama
tunanetra di SMP MIS Surakarta tahun
Menurut Sugiyono (2013: 70), “Sampling
dengan
bermain
observasi
penelitian
ini
tingkat kepercayaan diri anak dibawah
dan
batas nilai kepercayaan diri, begitu pula
untuk
yang
menguji keabsahan data yang diperoleh,
ditunjukkan
nilai
sikap
setiap
komponen yang masih dibawah batas nilai
dalam penelitian ini dilakukan dengan
sikap yang menunjukkan bahwa anak
validitas isi yaitu face validity (validitas
masik merasa kurang aman, tidak percaya
muka), dimana instrumen akan dilakukan
akan kemampuan diri, masih bergantung
justifikasi oleh para ahli. Tipe yang kedua
dengan orang lain, pesimis, dst. hal
adalah logical validity (validitas logik)..
tersebut terjadi karena tunanetra masih
Teknik analisis pada penelitian ini adalah
menganggap rendah dirinya disbanding
interactive model Miles dan Huberman
orang lain.
terdiri atas empat komponen, yaitu: tahap
Hal itu sejalan dengan
pendapat Thursan (2002: 39) “Rasa tidak
pengumpulan data, reduksi data, displai
percaya diri dapat diartikan sebagai suatu
data, dan penarikan kesimpulan atau
keyakinan negatif terhadap kekurangan
verifikasi.
yang dimiliki, sehingga ia merasa tidak
mampu untuk mencapai tujuan- tujuan
commit to
user kehidupannya”. Setelah pemberian
dalam
perlakuan bermain drama melalu proses
7
perpustakaan.uns.ac.id
latihan
yang
cukup
penguatan-penguatan
digilib.uns.ac.id
panjan
didalamnya
disertai
Kepercayaan diri anak tunanetra di
guna
SMP MIS Surakarta dapat dilihat dengan
memerikan motivasi anak dan sampai
melihat
akhirnya
pentas
menurut Anthony (1986) yaitu: adanya
dihadapan banyak penonton, akhirnya
rasa aman, ambisi normal, yakin akan diri
anak memiliki pengalaman yang kuat dan
sendiri, toleransi, optimis, dan mandiri.
rasa
mereka
percaya
meningkat.
merasakan
diri
Hal
anak
tersebut
tunanetra
aspek-aspek
kepercataan
diri
Bermain drama Drama merupakan
ditunjukkan
tiruan
dengan nilai sikap dan nilai tingkat
kehidupan
manusia
yang
diproyeksikan di atas pentas. Melihat
kepercayaan diri anak yang rata-rata di
drama, penonton seolah melihat kejadian
atas batan tingkat kepercayaan diri.
dalam masyarakat. Kadang-kadang konflik
Kepercayaan diri merupakan suatu
yang disajikan dalam drama sma dengan
keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa
konflik batin mereka sendiri. Drama
dirinya mampu berperilaku seperti yang
adalah potret kehidupan manusia, potret
dibutuhkan
duka, pahit manis, hitam putih kehidupan
untuk
memperoleh
hasil
seperti yang diharapkan, kepercayaaan diri
manusia.
berawal dari tekad pada diri sendiri untuk
bemain drama oleh (Pratiwi dalam Jeneb,
melakukan segala sesuatu yang diinginkan
2010) yaitu bermain drama atau bermain
dan dibutuhkan dalam hidup serta terbina
peran
dari keyakinan diri sendiri (Angelis dalam
pembelajaran yang diarahkan pada upaya
Ruwaida dkk, 2006). Gerungan (1992)
pemecahan
juga
berkaitan
mendukung bahwa
orang
yang
Ditambah
merupakan
pengertian
salah
satu
masalah\masalah
dengan
hubungan
fungsi
model
yang
antar
mempunyai kepercayaan akan kemampuan
manusia. Kompetensi yang dikembang kan
diri sendiri merupakan suatu ciri khas
melalui metode ini antara lain kompetensi
bahwa dia dapat melaksanakan tugasnya
bekerjasama,
dengan berhasil baik. Kepercayaan diri ini
jawab, toleransi, dan menginterpretasikan
sangat penting dimiliki oleh semua orang
suatu kejadian. Dengan teori tersebut bisa
termasuk
yang
disimpulkan bah bermain drama adalah
karakteristik perkembangan social anak
media yang tepat untuk meningkaktan
pada
anak
cenderung rendah diri.
tunanetra
berkomunikasi,
tanggung
kepercayaan diri anak. Dijelaskan juga
commit to user
salah satu manfaat dari bermain drama
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang diungkapkan “menghilangkan sifat
Asul Wiyanto. 2002. Terampil Bermain
drama.
Jakarta:
Gramedia
widiasarana Indonesia.
malu, gugup, tegang, takut, dll. Dengan
berbagai latihan dalam bermain drama
Endah Sri Wahyuni.(2010). Makna Hidup
Penyandang Cacat Tunanetra
yangBerprofesi Sebagai Tukang
Pijat. Universitas Gunagarma.
yang diantaranya penjiwaan, konsentarasi,
olah rasa sampai dengan pengalaman
bermain
dihadapan
para
penonton
Gerungan, W. A. 1992. Psikologi Sosial.
ditambah juga apresiasi yang didapatkan
Bandung, Eresco
akan membuat siswa menjadi lebih merasa
dihargai dan atau memiliki sesuatu untuk
Hakim, Thursan. 2002. Mengatasi Rasa
dibanggakan dengan itu kepercayaan diri
Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa
anak akan terpupuk”.
Swara.
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=
DAFTAR PUSTAKA
Tunanetra&oldid=4582599
Adywibowo, Inge Pudjiastuti. (2010).
Memperkuat Kepercayaan Diri
Anak
melalui
Percakapan
Referensial.Jurnal
Pendidikan
Penabur- No. 15.
http://www.tabloidnova.com/Nova/Keluar
ga/Anak/Manfaat-BermainPeran/http://
Anastasia
dan
Imanuel.
(2006).
Ortopedagodik
Tunanetra
I.
Jakarta. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Irham Hosni. 1999. Buku Ajar Orientasi
Mobilitas. Dedikbud. Dirjen Dikti.
Istiqomah Marhami. 2014. Pengaruh
Pembelajaran Bahasa Isyarat
Terhadap Kepercayaan Diri Anak
Tunarungu Siswa SLB Bhakti
Kencana
Yogyakarta
Tahun
Ajaran 2013/ 2014. Universitas
Sebelas Maret
Anthony. R. 1992. Rahasia membangun
kepercayaan diri (terjemahan Rita
Wityadi).
Jakarta.
Binarupa
Aksara.
Ardhika Setya. U. H, (2014). Perbedaan
Kepercayaan Diri Pada Siswa
Dengan Perilaku Bermasalah
Ditinjau Dari Pola Asuh Orang
Tua. Universitas Sebelas Maret.
Miles Mattew. B. (1984).Qualitatif Data
Analysis.
London.
Sage
Publications.
Asep AS, Ate Suwandi.(2013). Pendidikan
Anak
Berkebutuhan
Khusus
Moleong.(2009). Metodologi Penelitian
Tunanetra Peserta Didik Dengan
Hambatan
Penglihatan.Jakarta
commit to user Kualitatif. Bandung; Rosda
Timur. PT. Lumia Metro Media
9
perpustakaan.uns.ac.id
Nyoman.(2012)
Metode
digilib.uns.ac.id
SLB Bina Putra Surakarta Tahun
2008.Universitas Sebelas Maret.
Penelitian.
Yogyakarata; Andi
Vista Thoriqul Ahda.(2014). Efektifitas
Perpustakaan Keliling Terhadap
Minat Baca Remaja Tunadakasa
di Balai Besar Rehabilitasi Sosial
Bina Daksa (BBRSBD) Prof. Dr.
Soeharso
Surakarta
Tahun
2014.Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Rahmat Djatun, Sutijan, Sukirno.(2009).
Pengantar
Ilmu
Pendidikan.
Surakarta. Yuma Pustaka.
Rini Darmawati, (2006). Persepsi Rasa
Aman Dan Nyaman Perempuan
dalam Beraktivitas sebagai Dasar
Perancangan
Ruang
Publik
Terminal (Studi Kasus Terminal
Jombor Yogyakarta).Jurnal UII
Vol 3. No 1. Yogyakarta,
Dppm.uii.ac.id.
Wahyu
RMA. Harymawan. (1993). Dramaturgi.
Bandung. PT Remaja Rosdakarya
Widhadirane Triadhila. (2014). Pengaruh
Metode Bermain Peran Terhadap
Peningkatan Perilaku Social Anak
TK
A
Lab.
UM
Kota
Blitar.Universitas Negeri Malang.
Ruwinda. A., Salmah Lilik, Rosana Dewi.
2006.
Hubungan
Antara
Kepercayaan Diri dan Dukungan
Keluarga
Dengan
Kesiapan
Menghadapi Masa Menopause.
Jurnal Indigenous Vol.8, No. 2:
76-79.
Somantri, Sutjihati. (2006). Psikologi
Anak Luar Biasa. Bandung: PT
Refika Aditama.
Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian
Kualitatif : Alfabeta
Sutopo,
Ratnawati.
(2009).
Upaya
Meningkatkan
Keterampilan
Bermain
Drama
Melalui
Penggunaan Video Drama Siswa
Kelas V Tahun 2008/2009.
Surakarta: Skripsi
H. B. (2006). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Dasar Teori
dan Terapannya dalam Penelitian
(Edisi ke-2).Surakarta : UNS
Sutrisno Hadi. (1989). Statistic I. Andi
Offset. Yogyakarta.
Tanty Yosita (2008).Upaya Meningkatkat
Interaksi Social dengan Bermaincommit to user
Teater pada Anak Tunalaras Di
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama
: Sandhi Purba Wardhana
2. NIM
: K5110060
3. E mail
: sandhipurba@ymail.com
4. No. HP
: 085728884876
5. Alamat
: Mijen Rt 7 Rw VI Kaliwungu, Kudus
6. Riwayat Pendidikan : SDN III Mijen, Kaliwungu, Kudus
SMP Muhammadiyah I Kudus
SMAN I Gebog, Kudus
7.
Judul Jurnal
:
EFEKTIFITAS
PENINGKATKAN
BERMAIN
DRAMA
KEPERCAYAAN
TERHADAP
DIRI
ANAK
TUNANETRA DI SMP MIS SURAKARTA TAHUN AJARAN
2014/2015
8.
9. Kegiatan Penelitian
NO.
Nama Kegiatan
Peran
Tempat
Ket
-
-
-
-
Nama Kegiatan
Peran
Tempat
Ket
-
-
-
-
Nama Kegiatan
Peran
Tempat
Ket
-
-
-
-
10. Karya Ilmiah
NO.
:
11. Penghargaan
NO.
:
:
commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id
12. Kegiatan ilmiah
NO
.
digilib.uns.ac.id
:
Nama Kegiatan
Peran
Tempat
1.
2.
commit to user
12
Ket
digilib.uns.ac.id
JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA
EFEKTIFITAS BERMAIN DRAMA TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN
DIRI ANAK TUNANETRA DI SMP MIS SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015
Nama
: Sandhi Purba Wardhana
Nim
: K5110060
: sandhipurba@ymail.com
No HP
: 085728884876
Pembimbing : 1. Drs. Hermawan, M.Si
2. Drs. Subagya, M.Si
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2014
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN
Jurnal Penelitian ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Surakarta,
Juli 2014
Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Hermawan, M.Si
Drs. Subagya, M.Si
NIP. 195908181986031002
NIP. 197109022005011001
Mengetahui
Kepala Program Studi Pendidikan Luar Biasa
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Drs. Hermawan, M. Si
NIP. 195908181986031002
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
EFEKTIFITAS BERMAIN DRAMA TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN
DIRI ANAK TUNANETRA DI SMP MIS SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015
ABSTRAK
Sandhi, Hermawan, Subagya, Pendidikan Luar Biasa FKIP, Universitas Sebelas Maret
Sandhi Purba Wardhana. K5110060. EFEKTIFITAS BERMAIN DRAMA
TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK TUNANETRA DI SMP
MIS SURAKARTA TAHUN 2014/2015. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta. April. 2015
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas bermain drama terhadap
peningkatan kepercayaan diri anak tunanetra di SMP MIS Surakarta Tahun Ajaran
2014/2015.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian
deskriptif kualitatif. Sampel yang dipilih peneliti adalah seluruh siswa tunanetra kelas IX
SMP MIS Surakarta yang berjumlah 4 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan
metode wawancara, observasi dan dokumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitan ini adalah interactive model Miles dan Hubermean.
Berdasarkan penelitian terbukti bahwa proses bermain drama efektif dalam mengelola
kepribadian anak tunanetra dari yang sebelumnya kurang percaya diri menjadi lebih percaya
diri, ditunjukkan dari peningkatan kepribadian anak tunanetra setelah bermain drama yaitu
memiliki rasa aman saat berhadapan dengan orang lain, memiliki ambisi normal ditandai
munculnya cita-cita dari anak, selain itu anak lebih bertanggung jawab dengan tugastugasnya, tidak terlalu bergantung dengan orang lain atau mandiri, optimis, dan lebih
toleransi dengan temannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bermain drama
efektif terhadap peningkatan kepercayaan diri anak tunanetra di SMP MIS Surakarta tahun
2014/2015.
Kata kunci: Bermain Drama, Kepercayaan Diri, Tunanetra
commit to user
1
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Sandhi Purba Wardhana. K5110060. THE EFFECTIVENESS OF THEATER PLAY
TOWARDS IMPROVING SELF CONFIDENCE OF CHILDREN WITH VISUAL
IMPAIREMENT IN MIS JUNIOR HIGH SCHOOL SURAKARTA YEAR 2014/2015.
A Thesis. Surakarta: Teacher Training and Education Faculty. Sebelas Maret University
Surakarta. July. 2015
The purpose of this research is to know the effectiveness of theater play towards improving
self confidence of children with visual impairement in MIS Junior High School Surakarta
year 2014/2015.
This study used descriptive qualitatif approach with 4 visual impairement-students who sit at
the 9th grades of MIS Junior High School Surakarta as the sample. Data collection techniques
being implemented were interviews, observations and documents analysis. Technique of data
analysis used in this study was interactive model by Miles and Hubermean.
Based on the research , it is known that the process of playing drama is effective in managing
personality of children with visual impairement from the previous lack of confidence became
more confident , it is shown from the increasing aspect of their self-confidence that being
stated by Anthony ;children has a sense of security when dealing with other people , have a
normal ambition marked by the emergence of the ideals dream of a child for his future, more
responsible with their duties , do not depend on other people or independent, optimistic , and
more tolerance with friends. Therefore it can be concluded that the theater play is effectively
increasing self confidence of children with visual impairement in MIS Junior High School
Surakarta year 2014/2015 .
Keywords : Theater Play, Self Confidence, Visual Impairement
commit to user
2
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
akan terasa kurang dan mungkin bisa
PENDAHULUAN
Pendidikan
yang
baik
disalah
adalah
gunakan.
Salah satu cermin batin yang baik
potensi dan memberikan pengetahuan
peserta didik secara maksimal sehingga
adalah
mereka
Manusia
mampu
Djatun,
Sutijan, dan Sukirno., 2009).
pendidikan yang mampu mengembangkan
akan
(Rachmat
menghadapi
rasa
percayadiri
akan
dapat
yang
baik.
memaksimalkan
tantangan ilmu pengetahuan, teknologi,
kinerja atau memaksimalkan apa yang
dan social budaya. Selain itu tujuan
sudah dimilikinya. Salah satu artikel
pendidikan adalah membantu peserta didik
mengatakan
menumbuhkan pertumbuhan batin. Seperti
kepercayaan diri manusia akan menjadi
pengertian pendidikan yang sampaikan
pribadi yang tahan banting, tidak mudah
oleh John Dewey, bahwa “pendidikan
terpengaruh oleh orang lain, mampu
adalah suatu proses pengalaman, setiap
mengatasi keadaan dengan baik, mampu
manusia menempuh kehidupan, baik fisik
menggunakan akal bijak sehingga tidak
maupun
mudah terprovokasi oleh orang, tahu
rohani.
pertumbuhan,
Kehidupan
maka
adalah
bahwa
kapasitas
pendidikan
diri
dengan
sendiri,
memiliki
sehingga
merupakan proses membantu pertumbuhan
mengerjakan sesuatu secara efektif dan
batin tanpa dibatasi oleh usia”. Menurut Ki
efisien, memandang semua hal secara
Hajar Dewantara. “pendidikan adalah daya
optimis, kualitas kepribadian meningkat
upaya untuk memajukan tumbuhnya budi
yang
pekerti (kekuatan batin, karakter, pikiran
hubungan anda dengan orang-orang di
(intelek) dan tubuh anak untuk memajukan
lingkungan sekitar, mampu mengontrol
kehidupan anak didik selaras dengan
emosi dengan baik serta hidup anda lebih
dunianya, dengan kata lain pendidikan
sistematis.
dan
memberi
akan
meningkatkan
Dewasa ini dengan banyaknya
bukan sekadar mengenai mengembangkan
potensi
tentunya
penelitian
pengetahuan
mengenai
yang
kami
kepercayaan
temukan,
diri
melainkan juga menata, menumbuhkan,
siswa
dapat
membentuk batin peserta didik. Memiliki
disimpulkan bahwa tingkat kepercayaan
diriuser
siswa masih rendah. Begitu juga yang
potensi besar dan berpengetahuan tanpacommit to
dialami anak berkebutuhan khusus (ABK).
diimbangi dengan batin yang kuat dan baik
3
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABK selain memiliki habatan fisik juga
hendaknya belajar apa arti sebenarnya dari
memiliki hambatan dalam segi psikologis
buta menurut hukum karena banyak anak
yaitu rasa tidak percaya diri. Perbedaan
buta “buta menurut hukum” masih dapat
fisik dan keterbatasan
melakukan berbagai hal, hendaknya juga
yang dimiliki
membuat ABK memiliki rasa kepercayaan
guru
diri yang rendah dan akan mempengaruhi
mereka,
kegiatan bersosial dengan lingkungannya
bagaimana persepsi tentang konsep diri
(BBPPKS Yogyakarta, 2012).
mereka. Guru ABK dalam hal ini tunanetra
Ada
berbagai
berkebutuhan
mempelajari
bagaimana
bagaimana
perasaan
mereka,
anak
lebih baik memperlakukan semua anak
dengan
sama, jadi tidak ada yang di “anak
jenis
khusus
dapat
hambatannya, salah satunya adalah anak
emaskan”
tunanetra.
memiliki
emaskan seorang anak akan berakibat
habatan dalam fungsi pengelihatannya
kurang baik bagi perkembangan sosial
sehingga dalam belajar atau memperoleh
anak, hargailah mereka sesuai kondisi,
informasi anak memanfaatkan indera yang
kemampuan dan prestasinya dan yang
masih berfungsi. Hambatan yang dimiliki
tidak kalah penting adalah perlakukanlah
anak cenderung membuat rasa rendah diri
mereka se”normal” mungkin dalam arti
dan tidak percaya diri dibandingkan anak
janganlah mereka dianggap sebagai anak
pada umumnya. Hal ini disebabkan anak
cacat dan akan mendapat perlakuan yang
merasa
orang
kurang wajar karena tidak sesuai dengan
dan
usia, misal: anak usia 18 tahun hendaknya
Imanuel Hitipeuw,2005;12). Maka salah
diperlakukan seperti anak 18 tahun juga,
satu tugas yang sangat penting dari
jangan
pendidik anak tunanetra salah satunya
menghadapi anak usia 8 tahun, karena
adalah membuat kepercayaan diri anak
perlakuan
bisa muncul dan memperbaiki sosialisai
tunanetra seolah-olah dianggap “bodoh”
seperti manusia seutuhnya serta bangga
dan tentunya hal itu akan mempengaruhi
dengan apa yang telah dimilikinya.
perkembangan sosialisasi anak.
Anak
selalu
sekitarnya
tunanetra
diabaikan
(Anastsia
Martin
dan
oleh
Widdjajatin
Hoben
karena
sikap
diperlakukan
seperti
itu
menganak
seperti
membuat
kita
anak
Berdasarkan saran di atas dapat
(1977)
ditarik kesimpulan untuk menghadapi anak
pendidik
user
tunanetra
adalah dengan tidak membedabagaimana cara memperlakukan anakcommit to
memberikan
saran
terhadap
bedakan dengan anak pada umumnya dan
tunanetra. Saran tersebut adalah: Guru
5
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
memperlakukannya sesuai dengan apa
METODOLOGI PENELITIAN
serta
Penelitian ini dilaksanakan di Balai
menempatkan anak pada lingkungan agar
SMP Modern Islamic School (MIS)
dapat bersoialisasi dengan baik. Hal-hal
Surakarta. Pendekatan yang digunakan
tersebut dapat meningkatkan rasa percaya
dalam penelitian ini adalah pendekatan
diri anak karena pada kodratnya manusia
penelitian kualitatif. Menurut Kirk dan
adalah makhluk sosial. Manusia sebagai
Miller dalam Moleong (2001:3) penelitian
individu atau pribadi akan mempunyai arti
kualitatif adalah “Tradisi tertentu dalam
bila berhubungan dengan orang lain.
ilmu
Manusia akan merasa hidupnya berarti bila
fundamental bergantung pada pengamatan
dibutuhkan
dapat
manusia dalam kawasannya sendiri dan
membantu orang lain begitu juga bagi
berhubungan dengan orang-orang tersebut
anak tunanetra (Widjajatin dan Imanuel
dengan bahasa dan dalam peristilahannya”.
yang
menjadi
hak
orang
mereka
lain
dan
pengetahuan
yang
secara
Menurut Strauss dan Corbin, J.
Hitipeuw,2005;98).
Berdasarkan uraian di atas penulis
dalam Saeful (2009: 2), yang dimaksud
berkenginan untuk pemberi pengajaran
dengan penelitian kualitatif adalah “Jenis
drama bagi anak tunanetra, karena manfaat
penelitian yang menghasilkan penemuan-
bermain drama dapat mengembangkan
penemuan yang tidak dapat diperoleh
kemanpuan berfantasi, kognitif, emosi dan
dengan menggunakan prosedur-prosedur
sosialisai anak. Bermain drama atau
statistik
bermain peran juga membantu anak
kuantifikasi (pengukuran)”.
atau
cara-cara
lain
dari
menyadari perbedaan., melalui bermain
drama
anak
meningkatkan
Berdasarkan tujuan yang hendak
kepercayaan
dirinya(tabloidnova.com).
dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk
Melihat
tersebut
ingin
mengetahui efektifitas bermain drama
mengadakan penlitian eksperimen dengan
terhadap peningkatan kepercayaan diri
judul
Drama
anak tunanetra di SMP MIS Surakarta,
Terhadap
Peningkatkan Kepercayaan
sehingga penelitian ini lebih menekankan
Diri
Tunanetra
pada upaya mengungkap makna dari
:
hal
dapat
“Efektifitas
Anak
penulis
Bermain
di
SMP
Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015”
MIS
sebuah fenomena yang kompleks dalam
commit to
user pemaparan, maka ditekankan pada
sebuah
jenis
6
penelitian
kualitatif
deskriptif,
perpustakaan.uns.ac.id
Sugiyono
(2013)
digilib.uns.ac.id
menjelaskan
bahwa
HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian deskriptif adalah:
Berdasarkan hasil penelitian tentang
efektivitas
Teknik pengambilan sampel dalam
peningkatan
penelitian ini adalah sampling jenuh.
populasi
sebagai
semua
sampel”.
bermain
anggota
Hal
drama
efektif
meningkatkan
hal ini terbukti dari hasil penelitian
yang meneunjukkan pada awal penelitian
Surakarta kelas IX SMP yang seluruhnya
sebelum
berjumlah 4 orang.
pemberian
perlakuan
subjek
memeiliki tingkat kepercayaan diri yang
.
kurang yang diilustrasikan dengan nilai
Teknik pengumpulan data dilakukan
wawancara,
Pada
anak
MIS Surakarta tahun ajaran 2014/2015
relatif sedikit, yakni siswa SMP MIS
dokumen.
diri
kepercayaan diri anak tunanetra di SMP
ini
dikarenakan jumlah anggota populasi yang
dengan
kepercayaan
terhadap
ajaran 2014/20154 diperoleh hasil bahwa
jenuh adalah teknik pengambilan sampel
menjadikan
drama
tunanetra di SMP MIS Surakarta tahun
Menurut Sugiyono (2013: 70), “Sampling
dengan
bermain
observasi
penelitian
ini
tingkat kepercayaan diri anak dibawah
dan
batas nilai kepercayaan diri, begitu pula
untuk
yang
menguji keabsahan data yang diperoleh,
ditunjukkan
nilai
sikap
setiap
komponen yang masih dibawah batas nilai
dalam penelitian ini dilakukan dengan
sikap yang menunjukkan bahwa anak
validitas isi yaitu face validity (validitas
masik merasa kurang aman, tidak percaya
muka), dimana instrumen akan dilakukan
akan kemampuan diri, masih bergantung
justifikasi oleh para ahli. Tipe yang kedua
dengan orang lain, pesimis, dst. hal
adalah logical validity (validitas logik)..
tersebut terjadi karena tunanetra masih
Teknik analisis pada penelitian ini adalah
menganggap rendah dirinya disbanding
interactive model Miles dan Huberman
orang lain.
terdiri atas empat komponen, yaitu: tahap
Hal itu sejalan dengan
pendapat Thursan (2002: 39) “Rasa tidak
pengumpulan data, reduksi data, displai
percaya diri dapat diartikan sebagai suatu
data, dan penarikan kesimpulan atau
keyakinan negatif terhadap kekurangan
verifikasi.
yang dimiliki, sehingga ia merasa tidak
mampu untuk mencapai tujuan- tujuan
commit to
user kehidupannya”. Setelah pemberian
dalam
perlakuan bermain drama melalu proses
7
perpustakaan.uns.ac.id
latihan
yang
cukup
penguatan-penguatan
digilib.uns.ac.id
panjan
didalamnya
disertai
Kepercayaan diri anak tunanetra di
guna
SMP MIS Surakarta dapat dilihat dengan
memerikan motivasi anak dan sampai
melihat
akhirnya
pentas
menurut Anthony (1986) yaitu: adanya
dihadapan banyak penonton, akhirnya
rasa aman, ambisi normal, yakin akan diri
anak memiliki pengalaman yang kuat dan
sendiri, toleransi, optimis, dan mandiri.
rasa
mereka
percaya
meningkat.
merasakan
diri
Hal
anak
tersebut
tunanetra
aspek-aspek
kepercataan
diri
Bermain drama Drama merupakan
ditunjukkan
tiruan
dengan nilai sikap dan nilai tingkat
kehidupan
manusia
yang
diproyeksikan di atas pentas. Melihat
kepercayaan diri anak yang rata-rata di
drama, penonton seolah melihat kejadian
atas batan tingkat kepercayaan diri.
dalam masyarakat. Kadang-kadang konflik
Kepercayaan diri merupakan suatu
yang disajikan dalam drama sma dengan
keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa
konflik batin mereka sendiri. Drama
dirinya mampu berperilaku seperti yang
adalah potret kehidupan manusia, potret
dibutuhkan
duka, pahit manis, hitam putih kehidupan
untuk
memperoleh
hasil
seperti yang diharapkan, kepercayaaan diri
manusia.
berawal dari tekad pada diri sendiri untuk
bemain drama oleh (Pratiwi dalam Jeneb,
melakukan segala sesuatu yang diinginkan
2010) yaitu bermain drama atau bermain
dan dibutuhkan dalam hidup serta terbina
peran
dari keyakinan diri sendiri (Angelis dalam
pembelajaran yang diarahkan pada upaya
Ruwaida dkk, 2006). Gerungan (1992)
pemecahan
juga
berkaitan
mendukung bahwa
orang
yang
Ditambah
merupakan
pengertian
salah
satu
masalah\masalah
dengan
hubungan
fungsi
model
yang
antar
mempunyai kepercayaan akan kemampuan
manusia. Kompetensi yang dikembang kan
diri sendiri merupakan suatu ciri khas
melalui metode ini antara lain kompetensi
bahwa dia dapat melaksanakan tugasnya
bekerjasama,
dengan berhasil baik. Kepercayaan diri ini
jawab, toleransi, dan menginterpretasikan
sangat penting dimiliki oleh semua orang
suatu kejadian. Dengan teori tersebut bisa
termasuk
yang
disimpulkan bah bermain drama adalah
karakteristik perkembangan social anak
media yang tepat untuk meningkaktan
pada
anak
cenderung rendah diri.
tunanetra
berkomunikasi,
tanggung
kepercayaan diri anak. Dijelaskan juga
commit to user
salah satu manfaat dari bermain drama
8
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
yang diungkapkan “menghilangkan sifat
Asul Wiyanto. 2002. Terampil Bermain
drama.
Jakarta:
Gramedia
widiasarana Indonesia.
malu, gugup, tegang, takut, dll. Dengan
berbagai latihan dalam bermain drama
Endah Sri Wahyuni.(2010). Makna Hidup
Penyandang Cacat Tunanetra
yangBerprofesi Sebagai Tukang
Pijat. Universitas Gunagarma.
yang diantaranya penjiwaan, konsentarasi,
olah rasa sampai dengan pengalaman
bermain
dihadapan
para
penonton
Gerungan, W. A. 1992. Psikologi Sosial.
ditambah juga apresiasi yang didapatkan
Bandung, Eresco
akan membuat siswa menjadi lebih merasa
dihargai dan atau memiliki sesuatu untuk
Hakim, Thursan. 2002. Mengatasi Rasa
dibanggakan dengan itu kepercayaan diri
Tidak Percaya Diri. Jakarta: Puspa
anak akan terpupuk”.
Swara.
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=
DAFTAR PUSTAKA
Tunanetra&oldid=4582599
Adywibowo, Inge Pudjiastuti. (2010).
Memperkuat Kepercayaan Diri
Anak
melalui
Percakapan
Referensial.Jurnal
Pendidikan
Penabur- No. 15.
http://www.tabloidnova.com/Nova/Keluar
ga/Anak/Manfaat-BermainPeran/http://
Anastasia
dan
Imanuel.
(2006).
Ortopedagodik
Tunanetra
I.
Jakarta. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan.
Irham Hosni. 1999. Buku Ajar Orientasi
Mobilitas. Dedikbud. Dirjen Dikti.
Istiqomah Marhami. 2014. Pengaruh
Pembelajaran Bahasa Isyarat
Terhadap Kepercayaan Diri Anak
Tunarungu Siswa SLB Bhakti
Kencana
Yogyakarta
Tahun
Ajaran 2013/ 2014. Universitas
Sebelas Maret
Anthony. R. 1992. Rahasia membangun
kepercayaan diri (terjemahan Rita
Wityadi).
Jakarta.
Binarupa
Aksara.
Ardhika Setya. U. H, (2014). Perbedaan
Kepercayaan Diri Pada Siswa
Dengan Perilaku Bermasalah
Ditinjau Dari Pola Asuh Orang
Tua. Universitas Sebelas Maret.
Miles Mattew. B. (1984).Qualitatif Data
Analysis.
London.
Sage
Publications.
Asep AS, Ate Suwandi.(2013). Pendidikan
Anak
Berkebutuhan
Khusus
Moleong.(2009). Metodologi Penelitian
Tunanetra Peserta Didik Dengan
Hambatan
Penglihatan.Jakarta
commit to user Kualitatif. Bandung; Rosda
Timur. PT. Lumia Metro Media
9
perpustakaan.uns.ac.id
Nyoman.(2012)
Metode
digilib.uns.ac.id
SLB Bina Putra Surakarta Tahun
2008.Universitas Sebelas Maret.
Penelitian.
Yogyakarata; Andi
Vista Thoriqul Ahda.(2014). Efektifitas
Perpustakaan Keliling Terhadap
Minat Baca Remaja Tunadakasa
di Balai Besar Rehabilitasi Sosial
Bina Daksa (BBRSBD) Prof. Dr.
Soeharso
Surakarta
Tahun
2014.Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Rahmat Djatun, Sutijan, Sukirno.(2009).
Pengantar
Ilmu
Pendidikan.
Surakarta. Yuma Pustaka.
Rini Darmawati, (2006). Persepsi Rasa
Aman Dan Nyaman Perempuan
dalam Beraktivitas sebagai Dasar
Perancangan
Ruang
Publik
Terminal (Studi Kasus Terminal
Jombor Yogyakarta).Jurnal UII
Vol 3. No 1. Yogyakarta,
Dppm.uii.ac.id.
Wahyu
RMA. Harymawan. (1993). Dramaturgi.
Bandung. PT Remaja Rosdakarya
Widhadirane Triadhila. (2014). Pengaruh
Metode Bermain Peran Terhadap
Peningkatan Perilaku Social Anak
TK
A
Lab.
UM
Kota
Blitar.Universitas Negeri Malang.
Ruwinda. A., Salmah Lilik, Rosana Dewi.
2006.
Hubungan
Antara
Kepercayaan Diri dan Dukungan
Keluarga
Dengan
Kesiapan
Menghadapi Masa Menopause.
Jurnal Indigenous Vol.8, No. 2:
76-79.
Somantri, Sutjihati. (2006). Psikologi
Anak Luar Biasa. Bandung: PT
Refika Aditama.
Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian
Kualitatif : Alfabeta
Sutopo,
Ratnawati.
(2009).
Upaya
Meningkatkan
Keterampilan
Bermain
Drama
Melalui
Penggunaan Video Drama Siswa
Kelas V Tahun 2008/2009.
Surakarta: Skripsi
H. B. (2006). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Dasar Teori
dan Terapannya dalam Penelitian
(Edisi ke-2).Surakarta : UNS
Sutrisno Hadi. (1989). Statistic I. Andi
Offset. Yogyakarta.
Tanty Yosita (2008).Upaya Meningkatkat
Interaksi Social dengan Bermaincommit to user
Teater pada Anak Tunalaras Di
10
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama
: Sandhi Purba Wardhana
2. NIM
: K5110060
3. E mail
: sandhipurba@ymail.com
4. No. HP
: 085728884876
5. Alamat
: Mijen Rt 7 Rw VI Kaliwungu, Kudus
6. Riwayat Pendidikan : SDN III Mijen, Kaliwungu, Kudus
SMP Muhammadiyah I Kudus
SMAN I Gebog, Kudus
7.
Judul Jurnal
:
EFEKTIFITAS
PENINGKATKAN
BERMAIN
DRAMA
KEPERCAYAAN
TERHADAP
DIRI
ANAK
TUNANETRA DI SMP MIS SURAKARTA TAHUN AJARAN
2014/2015
8.
9. Kegiatan Penelitian
NO.
Nama Kegiatan
Peran
Tempat
Ket
-
-
-
-
Nama Kegiatan
Peran
Tempat
Ket
-
-
-
-
Nama Kegiatan
Peran
Tempat
Ket
-
-
-
-
10. Karya Ilmiah
NO.
:
11. Penghargaan
NO.
:
:
commit to user
11
perpustakaan.uns.ac.id
12. Kegiatan ilmiah
NO
.
digilib.uns.ac.id
:
Nama Kegiatan
Peran
Tempat
1.
2.
commit to user
12
Ket