Tindakan Hukum POLRI Terhadap Penerbitan Tabloid Obor Rakyat Yang Mengangkat Tema Capres Boneka dan 1001 Topeng Pencitraan Berdasarkan Peraturan Perundang-undangan di Indonesia.
ABSTRAK
Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah
menungkinkan orang di seluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi.
Hal ini dimungkinkan karena adanya berbagai media yang dapat
digunakan sebagai sarana penyampaian pesan. Tabloid Obor Rakyat
merupakan salah satu bentuk media cetak yang diterbitkan oleh Setyardi
Budiono dan Darmawan Sepriyosa yang berisi pemberitan yang
menyudutkan Ir. H. Joko Widodo. Tabloid Obor Rakyat, baik dalam judul
maupun dalam isi, diduga tidak menghormati asas praduga tidak bersalah
dengan membuat berita yang menghakimi, dan membuat kesimpulan
kesalahan seseorang dan tidak sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik.
Kuasa hukum Ir. Joko Widodo telah melaporkan kedua tersangka ke
Mabes Polri. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
ketentuan hukum yang dapat diterapkan terhadap kedua tersangka atas
perbuatannya membuat dan menyebarkan Tabloid Obor Rakyat dan
tindakan hukum yang dapat dilakukan oleh POLRI atas perbuatan
Setyardi Budiono dan Darmawan Sepriyosa sebagai pihak penerbit
Tabloid Obor Rakyat.
Metode penelitian yang digunakan dalam
penyusunan
memorandum hukum ini bersifat deskriptif analisis dengan pendekatan
yuridis normatif yang dilakukan dengan studi kepustakaan serta
penelaahan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
permasalahan hukum yang dipilih.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui, ketentuan hukum
yang dapat diterapkan oleh kepolisian kepada pelaku adalah Pasal 310
ayat (2) KUHP atas tindakan pencemaran nama baik dengan tulisan atau
Pasal 311 ayat (1) KUHP atas tindakan fitnah jo Pasal 55 ayat (1) KUHP.
Serta kepolisian dapat segera melimpahkan seluruh berkas perkara ke
Kejaksaan.
ABSTRACT
The development of modern communication media nowadays has
made it possible for people all around the world to communicate. It is
possible due to several media that can be used as the device to deliver
messages and other information. Obor Rakyat Newspaper is one form of
the printed media which was published by Setyardi Budiono and
Darmawan Sepriyosa which contained news that cornered Ir. H. Joko
Widodo. Obor Rakyat Newspaper, on both title and content, was
suspected againts the presumption of innocence principle by publishing
news that judged and concluded that someone has violated the law, which
is againts the journalism code of ethics. Mr. Joko Widodo’s legal
representative has sued both suspects to Mabes Polri. The purpose of this
research is to know the regulation which applicable to both suspects for
publishing and spreading Obor Rakyat Newspaper and legal act that
POLRI should do towards these suspects’ conducts as the publisers of
Obor Rakyat Newsspaper.
The author used descriptive analytical method and juridical
normative approach to further examine the topic in this legal memorandum
by researching on literary data and interpratation towards specific
regulations and related legal issues. Based on the research, it is
concluded that the regulations which could be applied to both suspects are
Article 310 paragraph (2) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana for written
defamation or Article 311 paragraph (1) Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana for slander jo. Article 55 paragraph (1) Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana. And the police could conduct devolution of all case files to
the district attorney.
Perkembangan media komunikasi modern dewasa ini telah
menungkinkan orang di seluruh dunia untuk dapat saling berkomunikasi.
Hal ini dimungkinkan karena adanya berbagai media yang dapat
digunakan sebagai sarana penyampaian pesan. Tabloid Obor Rakyat
merupakan salah satu bentuk media cetak yang diterbitkan oleh Setyardi
Budiono dan Darmawan Sepriyosa yang berisi pemberitan yang
menyudutkan Ir. H. Joko Widodo. Tabloid Obor Rakyat, baik dalam judul
maupun dalam isi, diduga tidak menghormati asas praduga tidak bersalah
dengan membuat berita yang menghakimi, dan membuat kesimpulan
kesalahan seseorang dan tidak sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik.
Kuasa hukum Ir. Joko Widodo telah melaporkan kedua tersangka ke
Mabes Polri. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
ketentuan hukum yang dapat diterapkan terhadap kedua tersangka atas
perbuatannya membuat dan menyebarkan Tabloid Obor Rakyat dan
tindakan hukum yang dapat dilakukan oleh POLRI atas perbuatan
Setyardi Budiono dan Darmawan Sepriyosa sebagai pihak penerbit
Tabloid Obor Rakyat.
Metode penelitian yang digunakan dalam
penyusunan
memorandum hukum ini bersifat deskriptif analisis dengan pendekatan
yuridis normatif yang dilakukan dengan studi kepustakaan serta
penelaahan terhadap peraturan perundang-undangan yang terkait dengan
permasalahan hukum yang dipilih.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui, ketentuan hukum
yang dapat diterapkan oleh kepolisian kepada pelaku adalah Pasal 310
ayat (2) KUHP atas tindakan pencemaran nama baik dengan tulisan atau
Pasal 311 ayat (1) KUHP atas tindakan fitnah jo Pasal 55 ayat (1) KUHP.
Serta kepolisian dapat segera melimpahkan seluruh berkas perkara ke
Kejaksaan.
ABSTRACT
The development of modern communication media nowadays has
made it possible for people all around the world to communicate. It is
possible due to several media that can be used as the device to deliver
messages and other information. Obor Rakyat Newspaper is one form of
the printed media which was published by Setyardi Budiono and
Darmawan Sepriyosa which contained news that cornered Ir. H. Joko
Widodo. Obor Rakyat Newspaper, on both title and content, was
suspected againts the presumption of innocence principle by publishing
news that judged and concluded that someone has violated the law, which
is againts the journalism code of ethics. Mr. Joko Widodo’s legal
representative has sued both suspects to Mabes Polri. The purpose of this
research is to know the regulation which applicable to both suspects for
publishing and spreading Obor Rakyat Newspaper and legal act that
POLRI should do towards these suspects’ conducts as the publisers of
Obor Rakyat Newsspaper.
The author used descriptive analytical method and juridical
normative approach to further examine the topic in this legal memorandum
by researching on literary data and interpratation towards specific
regulations and related legal issues. Based on the research, it is
concluded that the regulations which could be applied to both suspects are
Article 310 paragraph (2) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana for written
defamation or Article 311 paragraph (1) Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana for slander jo. Article 55 paragraph (1) Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana. And the police could conduct devolution of all case files to
the district attorney.