Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur dan Financial yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 s.d. 2012).

(1)

ABSTRACT

This study aims to identify and analyze whether the size of the Company, the Company Industry Type, Profitability, Auditor’s Opinion and Auditor Public Accounting Firm Size, either partially or simultaneously affect the Audit Delay in the manufacturing and financial companies listed on the Indonesia Stock Exchange.

The sampling method used was purposive sampling and obtained a sample of 50 companies. The data used are secondary data, the manufacturing company's financial statements and financial listed on the Indonesia Stock Exchange in 2010 to 2012. The method of data analysis used in this study is multiple regression analysis.

Simutan testing showed that the size of the Company, the Company Industry Type, Profitability, Auditor's Opinion and Auditor Public Accounting Firm Size, have a significant influence on Audit Delay effect with a total percentage of 16.6%. While partially, the size of the Company, the Company Industry Type, Profitability, and Auditor's Opinion has no effect on Audit Delay. Auditor Public Accounting Firm Size has a significant effect on Audit Delay, with the direction of negative influence.

Keywords: Audit Delay, size of the Company, the Company Industry Type, Profitability, Auditor’s Opinion and Auditor Public Accounting Firm Size.


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah Ukuran Perusahaan, Jenis Industri Perusahaan, Profitabilitas, Opini Auditor dan Ukuran Kantor Akuntan Publik, baik secara parsial maupun simultan berpengaruh terhadap

Audit Delay pada perusahaan manufaktur dan financial yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan diperoleh sampel sebanyak 50 perusahaan. Data yang dipakai merupakan data sekunder, yaitu laporan keuangan perusahaan manufaktur dan financial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2010 s.d.2012. Metode analisis data yang digunakan didalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda.

Pengujian secara simutan menunjukkan bahwa Ukuran Perusahaan, Jenis Industri Perusahaan, Profitabilitas, Opini Auditor dan Ukuran Kantor Akuntan Publik, memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Audit Delay dengan total persentase pengaruh sebesar 16,6%. Sedangkan secara parsial, Ukuran Perusahaan, Jenis Industri Perusahaan, Profitabilitas dan Opini Auditor tidak berpengaruh terhadap Audit Delay. Ukuran Kantor Akuntan Publik berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay, dengan arah pengaruh yang negatif.

Kata Kunci: Audit Delay, Ukuran Perusahaan, Jenis Industri Perusahaan, Profitabilitas, Opini Auditor dan Ukuran Kantor Akuntan Publik.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRACT ... vii

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... viv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Kegunaan Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 10

2.1 Tinjauan Pustaka ... 10

2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) ... 10

2.1.2 Manajemen Laba ... 11


(4)

2.1.4 Audit dan Standar Auditing ... 16

2.1.5 Audit Delay ... 18

2.1.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay ... 19

2.1.6.1 Ukuran Perusahaan... 19

2.1.6.2 Jenis Industri Perusahaan ... 21

2.1.6.3 Profitabilitas ... 22

2.1.6.4 Opini Auditor ... 23

2.1.6.5 Ukuran Kantor Akuntan Publik ... 26

2.2 Kerangka Pemikiran ... 28

2.3 Pengembangan Hipotesis ... 31

2.3.1 Pengaruh Ukuran perusahaan Dengan Audit Delay ... 31

2.3.2 Pengaruh Jenis Industri Perusahaan Dengan Audit Delay ... 32

2.3.3 Pengaruh Profitabilitas Dengan Audit Delay ... 33

2.3.4 Pengaruh Opini Auditor Dengan Audit Delay ... 34

2.3.5 Pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik Dengan Audit Delay ... 34

BAB III METODE PENELITIAN... 36

3.1 Objek Peneltian ... 36

3.2 Metode Penelitian ... 37

3.3 Populasi dan Sampel ... 37

3.3.1 Populasi ... 37

3.3.2 Sampel ... 38

3.4 Jenis dan Sumber Data ... 39

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 40


(5)

3.6.1 Variabel Dependen ... 40

3.6.2 Variabel Independen ... 40

3.7 Metode Analisis Data ... 43

3.7.1 Uji Asumsi Klasik ... 43

3.7.1.1 Uji Normalitas ... 43

3.7.1.2 Uji Multikolinearitas ... 44

3.7.1.3 Uji Autokorelasi ... 44

3.7.1.4 Uji Heterokedastisitas ... 46

3.7.2 Uji Hipotesis ... 46

3.7.2.1 Persamaan Regresi ... 46

3.7.2.2 Uji Ketepatan Perkiraan Model ... 47

3.7.2.3 Uji Signifikan Simultan (Uji F)... 48

3.7.2.4 Uji Signifikan Parsial (Uji T) ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

4.1 Hasil Penelitian ... 50

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 50

4.1.2 Analisis Stattiktik Deskriptif ... 53

4.1.3 Uji Asumsi Klasik ... 60

4.1.3.1 Uji Normalitas ... 60

4.1.3.2 Uji Multikolinearitas ... 61

4.1.3.3 Uji Autokorelasi ... 62

4.1.3.4 Uji Heterokedastisitas ... 64

4.1.4 Analisis Regresi ... 66


(6)

4.1.4.2 Analisis Koefisien Determinasi... 68

4.1.4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 71

4.1.4.3.1 Uji F ... 71

4.1.4.3.2 Uji T ... 72

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 79

4.2.1 Hubungan Keseluruhan Variabel Independen Terhadap Audit Delay ... 79

4.2.2 Hubungan Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Delay... 79

4.2.3 Hubungan Jenis Industri Perusahaan Terhadap Audit Delay ... 80

4.2.4 Hubungan Profitabilitas Terhadap Audit Delay ... 81

4.2.5 Hubungan Opini Auditor Terhadap Audit Delay ... 81

4.2.6 Hubungan Ukuran Kantor Akuntan Publik Terhadap Audit Delay ... 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 83

5.1 Kesimpulan ... 83

5.2 Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 85

LAMPIRAN ... 88


(7)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran ... 31

Gambar 4.1 Data Ukuran Perusahaan Tahun 2010 s.d. 2012 ... 54

Gambar 4.2 Data Jenis Indutri Perusahaan Tahun 2010 s.d. 2012 ... 55

Gambar 4.3 Data Profitabilitas Tahun 2010 s.d. 2012 ... 56

Gambar 4.4 Data Opini Auditor Tahun 2010 s.d. 2012 ... 57

Gambar 4.5 Data Ukuran Kantor Akuntan Publik Tahun 2010 s.d. 2012 ... 58

Gambar 4.6 Data Audit Delay Tahun 2010 s.d. 2012 ... 59

Gambar 4.7 Grafik Normal Probability Plot ... 60

Gambar 4.8 Uji Autokorelasi ... 63

Gambar 4.9 Grafik Scatteerplot ... 65

Gambar 4.10 Uji Hipotesis Parsial Variabel X1 ... 74

Gambar 4.11 Uji Hipotesis Parsial Variabel X2 ... 75

Gambar 4.12 Uji Hipotesis Parsial Variabel X3 ... 76

Gambar 4.13 Uji Hipotesis Parsial Variabel X4 ... 77


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Hasil Seleksi Sampel Penelitian ... 39

Tabel 3.2 Ketentuan Uji Autokorelasi ... 45

Tabel 4.1 Daftar Sampel Perusahaan ... 51

Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas ... 61

Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi ... 63

Tabel 4.4 Hasil Analisis Regresi ... 67

Tabel 4.5 Hasil Analisis Koefisien Determinasi ... 69

Tabel 4.6 Hasil Uji Individu ... 70

Tabel 4.7 Hasil Uji F ... 72


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Daftar Perusahaan Sampel

Lampiran B Data Ukuran Perusahaan Tahun 2010 s.d. 2012 Lampiran C Data Jenis Indutri Perusahaan Tahun 2010 s.d. 2012 Lampiran D Data Profitabilitas Tahun 2010 s.d.2012

Lampiran E Data Opini Auditor Tahun 2010 s.d. 2012

Lampiran F Data Ukuran Kantor Akuntan Publik Tahun 2010 s.d. 2012 Lampiran G Data Audit Delay Tahun 2010 s.d. 2012

Lampiran H Tabel Uji T dan Tabel Uji F Lampiran I Output Data Olah SPSS Versi 20


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kinerja ekonomi Indonesia selama beberapa tahun terakhir dapat dikatakan baik jika ditinjau dari beberapa indikator ekonomi makro. Pertumbuhan ekonomi 2010-2012 di atas 6% meskipun dunia sedang mengalami krisis global dan sulit mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 4%. Bahkan Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan tahun ini Zona Euro masih mengalami kontraksi ekonomi antara -0,3 dan -0.6%. Pendapatan per kapita penduduk Indonesia saat ini mencapai lebih dari US$ 3.500. Pada 2011, dalam hal ukuran ekonomi, posisi Indonesia meningkat ke urutan ke-17 dunia (versi CIA World Factbook). Laju inflasi sejak 2010 terkendali di bawah 7% per tahun. Tingkat pengangguran terbuka terus turun hingga sekitar 6% pada 2012. Persentase penduduk miskin (menggunakan ukuran garis kemiskinan) juga terus turun hingga 11.96% pada 2012 (Sonny Harry B Harmadi , 2013).

Perkembangan pasar modal di Indonesia berdampak pada peningkatan permintaan akan audit laporan keuangan oleh para pemakai informasi keuangan sebagai prediksi dan pengambilan keputusan dalam berinvestasi. Sehingga memicu auditor untuk bekerja secara lebih profesional. Salah satu kriteria profesionalisme dari auditor adalah ketepatan waktu penyampaian laporan auditnya (Anggit Wasis Sejati, 2007). Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI, 2001) khususnya tentang standar pekerjaan lapangan mengatur tentang prosedur dalam penyelesaian pekerjaan lapangan seperti perlu adanya


(11)

BAB I Pendahuluan 2

perencanaan atas aktivitas yang akan dilakukan, pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern dan pengumpulan bukti-bukti kompeten yang diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, pengajuan pertanyaan dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Pemenuhan standar audit oleh auditor dapat berdampak pada lamanya penyelesaian laporan audit, tetapi juga berdampak pada peningkatan kualitas hasil auditnya. Kondisi ini dapat menimbulkan suatu dilema bagi auditor. Ketepatan waktu penyajian laporan keuangan berbanding lurus dengan relevansi dan keandalan laporan keuangan. Jadi, semakin lama suatu perusahaan menerbitkan laporan keuangannya, semakin tidak relevan dan tidak andal laporan keuangannya. Sehingga manfaat dari laporan keuangan itu akan berkurang jika laporan tersebut tidak tersedia pada waktunya (Stepvanny dan Gatot, 2012).

Untuk mengetahui kondisi keuangan dan menilai kinerja perusahaan serta mengambil keputusan ekonomi, para investor memerlukan laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan. Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang-kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan para pengguna (PSAK No 1). Laporan keuangan merupakan suatu alat yang penting untuk mengetahui hasil akhir dari proses pencatatan dan pelaporan keuangan perusahaan, yang berupa suatu ringkasan-ringkasan transaksi keuangan, informasi-informasi keuangan yang terjadi pada saat periode tahun yang bersangkutan. Dengan membuat laporan keuangan, perusahaan mendapatkan informasi yang sehubungan dengan posisi keuangan serta hasil-hasil yang dicapai oleh perusahaan (Dwikartikasari, 2012 ).

Berdasarkan peraturan Pasar Modal No.KEP 80/PM/1996 mengenai pelaporan keuangan menyatakan bahwa perusahaan yang terdaftar di pasar modal wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit kepada Bapepam


(12)

BAB I Pendahuluan 3

selambat-lambatnya 120 hari terhitung sejak tanggal berakhirnya tahun buku. Peraturan tersebut kemudian diperbaharui dengan dikeluarkannya keputusan No.KEP 36/PM/2003 oleh Ketua Bapepam tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan secara berkala yang mulai berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2003. Laporan keuangan harus disampaikan kepada Bapepam selambat-lambatnya pada akhir bulan ketiga setelah tanggal laporan keuangan tahunan .

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK : 2007), tentang Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian laporan Keuangan, bahwa terdapat empat karateristik kualitatif yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pengguna, yaitu : dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan. Kendala informasi yang relevan dan andal adalah masalah ketepatan waktu. Pada PSAK No.1 paragraf 43 disebutkan jika terdapat penundaan yang tidak semestinya dalam pelaporan keuangan, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya. Untuk menyajikan informasi tepat waktu, sering kali melaporkan sebelum seluruh aspek transaksi atau peristiwa lainnya di ketahui, sehingga mengurangi keandalan informasi. Sebaliknya, jika pelaporan ditunda sampai seluruh aspek diketahui, informasi yang dihasilkan mungkin sangat andal tetapi kurang bermanfaat bagi pengambil keputusan .

Ketepatan waktu adalah tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan kekuatan untuk mempengaruhi keputusan (Suwardjono, 2005). Sedangkan menurut Gregory dan Van Horn (1963) (dalam Hilmy dan Ali, 2008), tepat waktu adalah kualitas ketersediaan informasi pada saat yang diperlukan atau kualitas informasi yang baik dilihat dari segi waktu. Jadi, semakin cepat informasi laporan keuangan dipublikasikan ke publik


(13)

BAB I Pendahuluan 4

maka semakin bermanfaat bagi pengambil keputusan. Dan sebaliknya, jika terdapat penundaan yang tidak semestinya, maka informasi yang dihasilkan akan kehilangan relevansinya dalam hal pengambilan keputusan (Dewi lestari, 2010).

Ketertundaan laporan keuangan berdampak negatif terhadap reaksi pasar, semakin lama waktu penundaan, maka relevansi laporan keuangan semakin diragukan. Lamanya waktu penyelesaian audit oleh auditor dilihat dari perbedaan waktu tanggal laporan keuangan dan tanggal opini audit dalam laporan keuangan. Perbedaan waktu ini disebut audit delay (Subekti dan Widiyanti, 2004). Semakin lama auditor menyelesaikan pekerjaan auditnya, semakin lama pula audit delay. Namun, bisa jadi auditor memperpanjang masa auditnya dengan menunda penyelesaian audit laporan keuangan karena alasan tertentu.

Beberapa faktor yang diperkirakan dapat mempengaruhi audit delay telah dikaji dalam beberapa penelitian sebelumnya. Faktor-faktor tersebut antara lain :

1. Ukuran perusahaan

Menurut Dyer dan Mc Hugh, 1975 (Andi Kartika, 2009) perusahaan besar lebih konsisten untuk tepat waktu dibandingkan perusahaan kecil dalam menginformasikan laporan keuangannya. Pengaruh ini ditunjukkan dengan semakin besar nilai aktiva perusahaan maka semakin pendek audit delay dan sebaliknya. Perusahaan besar diduga akan menyelesaikan proses auditnya lebih cepat dibandingkan perusahaan kecil. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu manajemen perusahaan yang berskala besar cenderung diberikan insentif untuk mengurangi audit delay dikarenakan perusahaan-perusahaan tersebut dimonitor secara ketat oleh investor, pengawas permodalan dari


(14)

BAB I Pendahuluan 5

pemerintah. Pihak-pihak ini sangat berkepentingan terhadap informasi yang termuat dalam laporan keuangan. Sedangkan didalam penelitian Rangga Reza Aldie (2012) menunjukkan bahwa faktor ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh terhadap audit delay.

2. Jenis Industri perusahaan

Menurut penelitian Subekti dan Widiyanti (2004), Iskandar dan Trisnawati (2010), bahwa jenis industri berpengaruh negatif terhadap audit delay. Hasil penelitian Ahmad dan Kamarudin (2003) (dalam Oviek Dewi Saputri, 2012), menunjukkan audit delay perusahaan non financial lebih lama 15 hari daripada perusahaan financial. Hal tersebut disebabkan karena perusahaan financial tidak mempunyai saldo persediaan sehingga audit yang diperlukan tidak memerlukan waktu yang cukup lama. Sedangkan menurut Utami (2006), bahwa jenis industri perusahaan tidak berpengaruh terhadap audit

delay.

3. Tingkat Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan menghasilkan laba (profit) selama periode tertentu dengan menggunakan aktiva yang produktif atau modal, baik modal secara keseluruhan maupun modal sendiri (Van Horn dan Wachowiez, 1997). Penelitian yang dilakukan oleh Rangga Reza Aldie (2012) menunjukkan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap audit delay. Hal ini disebabkan karena ROA yang nilainya besar ada yang tanggal penerbitan laporan auditornya memakan waktu yang lebih lama, dan ada juga yang lebih singkat sehingga tidak mempengaruhi besarnya ROA. Sedangkan hasil penelitian


(15)

BAB I Pendahuluan 6

yang dilakukan oleh Dewi Lestari (2010) menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap audit delay.

4. .Opini Auditor

Opini auditor adalah pendapat yang diberikan oleh auditor atas kewajaran laporan keuangan yang diauditnya. Hasil penelitian Yugo Trianto (2006) (dalam Ani Yulianti, 2011), menyebutkan bahwa adanya hubungan positif antara opini auditor dengan audit delay. Pada perusahaan yang tidak menerima pendapat unqualified opinion akan menunjukan audit delay yang lebih panjang dibandingkan dengan perusahaan yang menerima pendapat unqualified opinion. Hal ini disebabkan karena perusahaan yang menerima pendapat selain unqualified opinion dianggap sebagai kabar buruk, sehingga penyampaian laporan keuangannya akan diperlambat.

5. Ukuran KAP

Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah badan usaha yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam memberikan jasanya. Besarnya ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) dapat dilihat dari tingginya kualitas jasa yang dihasilkannya dalam jangka waktu penyelesaian audit. Salah satu cara KAP yang mempunyai kualitas yang tinggi untuk mempertahankan reputasi mereka adalah dengan melaksanakan audit sesuai dengan waktu audit. Penelitian yang dilakukan oleh Rangga Reza Aldie (2012) menyatakan bahwa Ukuran Kantor Akuntan Publik tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap audit delay. Sementara menurut penelitian yang dilakukan oleh Sistya Rachmawati (2008), Ukuran Kantor


(16)

BAB I Pendahuluan 7

Akuntan Publik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit delay pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap audit delay selama tahun 2010 s.d. 2012 pada perusahaan manufaktur dan finacial yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun faktor-faktor yang akan diuji dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, jenis industri perusahaan, profitabilitas, opini auditor, ukuran Kantor Akuntan Publik.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah dijelaskan dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut :

1. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif terhadap Audit delay ? 2. Apakah Jenis industri Perusahaan berpengaruh negatif terhadap Audit

delay ?

3. Apakah Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap Audit delay ? 4. Apakah Opini Auditor berpengaruh negatif terhadap Audit delay?

5. Apakah Ukuran Kantor Akuntan Publik berpengaruh negatif terhadap

Audit delay?

6. Apakah secara bersama-sama Ukuran Perusahaan, Jenis Industri Perusahaan , Profitabilitas, Opini Auditor, dan Ukuran Kantor Akuntan Publik berpengaruh negatif terhadap Audit delay.


(17)

BAB I Pendahuluan 8

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk : 1. Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh Ukuran

Perusahaan terhadap Audit delay.

2. Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh Jenis Industri Perusahaan terhadap Audit delay.

3. Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh Profitabilitas terhadap Audit delay.

4. Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh Opini Auditor terhadap Audit delay.

5. Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Audit delay.

6. Untuk menganalisis dan mengetahui seberapa besar pengaruh Ukuran Perusahaan, Jenis Industri Perusahaan , Profitabilitas, Opini Auditor, dan Ukuran Kantor Akuntan Publik terhadap Audit delay.


(18)

BAB I Pendahuluan 9

1.4 Kegunaan Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, penulis mengharapkan bahwa hasilnya akan bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan manufaktur dan financial yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.

2. Bagi Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi Audit delay dalam peyampaian laporan keuangan. 3. Bagi Auditor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran akan pentingnya ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan sehingga dapat menyelesaikan auditnya dengan tepat waktu.

4. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan investor dalam berinvestasi.


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil perhitungan yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh Audit Delay;

2. Jenis Industri Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Audit Delay; 3. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Audit Delay;

4. Opini Auditor tidak berpengaruh terhadap Audit Delay;;

5. Ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay, dengan arah pengaruh yang negatif;

6. Dari hasil pengujian secara simultan, dapat disimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan, Jenis Industri Perusahaan, Profitabilitas, Opini Auditor dan Ukuran KAP memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Audit Delay, dengan total persentase pengaruh sebesar 16,6%, sedangkan sisanya sebesar 83,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang diabaikan penulis.


(20)

BAB V Kesimpulan dan Saran 84

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Bagi para investor sebaiknya memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi audit delay seperti kualitas KAP, umur perusahaan, solvabilitas, kompleksitas operasi perusahaan, laba rugi perusahaan dan lainnya, yang bukan hanya dipengaruhi oleh Ukuran Perusahaan, Jenis Industri Perusahaan, Profitabilitas, Opini Auditor, dan Ukuran KAP.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan memperluas lingkup perusahaan yang dijadikan sampel penelitan dan memperbanyak variabel yang diperkirakan mempengaruhi Audit Delay.

3. Bagi auditor, disarankan agar lebih memperhatikan kualitas waktu pengerjaan tugas sehingga pekerjaan dapat selesai sesuai dengan waktunya.

4. Bagi perusahaan, disarankan memperhatikan ketepatan dan ketelitian dalam mempublikasikan laporan keuangan perusahaan.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

Aldie, Rangga Reza. (2012). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit

Delay ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008). Universitas Kristen Maranatha. Bandung.

Amrin, Abdullah. (2009). Bisnis, Ekonomi, Asuransi, dan Keuangan

Syariah. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo).

Anggit Wasis Sejati. (2007). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit

Delay pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003-2005.

Universitas Negeri Semarang.

Arrns, Alvin A dan James K. Loebbecke. (1997). Auditing: Pendekatan Terpadu. Cetakan Pertama. Jakarta: Salemba Empat

Badan Pengawas Pasar Modal. (2005). Website:http://www.bapepam.go.id

Chrisnoventie, Diajeng. (2012). Pengaruh Ukuran KAP dan Specialisasi Industri

KAP Terhadap Kualitas Audit: Tingkat Risiko Litigasi Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010). Universitas Diponegoro.

Semarang.

Febrianty. (2011). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay

Perusahaan Sektor Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009. Jurnal Vol 1, No 3.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.

Halim, Varianada. (2000). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.2 No.1.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Jogiyanto. (2010). Metodologi Peneltian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Kartika, Andi. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal vol.3,


(22)

Daftar Pustaka 86

Lestari, Dewi. (2010). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay:

Studi Empiris pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Diponegoro. Semarang.

Margretta, Stepvanny dan Gatot Soepriyanto. (2012). Penerapan IFRS dan

Pengaruhnya Terhadap Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2008-2010). Binus Business Review Vol.2 No.2.

Puspitasari, Elen dan Anggraeni Nurmala Sari. (2012). Pengaruh Karateritik

Perusahaan Terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal vol.9,

No.1.

Rachmawati, Sistya. (2008). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan

terhadap Audit Delay dan Timeliness. Jurnal Akuntansi dan Keuangan,Vol.10,

No. 1.

Saputri, Dewi Oviek. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit

Delay (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Universitas Diponegoro. Semarang.

Sonny Harry B Harmadi. Memburuknya Kesenjangan. Tempo. 8 September 2013. Hal 103.

Subekti, Imam dan widiyanti, Novi Wulandari. (2004). Faktor-Faktor

yangBerpengaruh Terhadap Audit Delay di Indonesia. SNA VII Denpasar

Bali.

Sugiono, Arief dan Untung Edy. (2008). Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan

Keuangan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo).

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulistyanto, Sri. (2008). Manajemen Laba, Teori dan Model Empiris. Jakarta: Grasindo.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta:Andi

Sunjoyo, dkk. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset (Program IBM SPSS 21.0). Bandung: Alfabeta.

Suwardjono. (2002). Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga, Yogyakarta: BPFE.


(23)

Daftar Pustaka 87

Utami , Wiwik. (2006). Analisis Determinan Audit Delay Kajian Empiris di Bursa

Efek Jakarta. Universitas Mercubuana. Yogyakarta.

Wahyudi. (2008). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lamanya

Penyelesaian Audit (Audit Delay). STIE Perbanas. Surabaya.

Widodo Lo, Eko. (2005). Penjelasan Teori Prospek Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. Vol.16. No.1. Yogyakarta: STIE YKPN. Widosari, Shinta Altia. (2012). Analsis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap

Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010. Universitas Diponegoro. Semarang.

Yulianti, Ani. (2010). Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay (Studi

Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2007-2008). Universitas Negeri Yogyakarta.

www.idx.co.id

http://newsakuntansi.blogspot.com/2013/05/pengertian-laporan-keuangan menurut.html

http://rickypuspito.blogspot.com/2012/02/macam-macam-variabel-dalam-penelitian.html

http://dataolah.blogspot.com/2012/08/regresi-berganda-uji-f-uji-t-dan.html http://anggyansyah.blogspot.com/


(1)

BAB I Pendahuluan 9

1.4Kegunaan Penelitian

Dengan dilakukannya penelitian ini, penulis mengharapkan bahwa hasilnya akan bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi audit delay pada perusahaan manufaktur dan financial yang terdapat di Bursa Efek Indonesia.

2. Bagi Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi Audit delay dalam peyampaian laporan keuangan. 3. Bagi Auditor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran akan pentingnya ketepatan waktu dalam penyampaian laporan keuangan sehingga dapat menyelesaikan auditnya dengan tepat waktu.

4. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi sebagai bahan pertimbangan investor dalam berinvestasi.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil perhitungan yang dilakukan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh Audit Delay;

2. Jenis Industri Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Audit Delay; 3. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Audit Delay;

4. Opini Auditor tidak berpengaruh terhadap Audit Delay;;

5. Ukuran KAP berpengaruh signifikan terhadap Audit Delay, dengan arah pengaruh yang negatif;

6. Dari hasil pengujian secara simultan, dapat disimpulkan bahwa Ukuran Perusahaan, Jenis Industri Perusahaan, Profitabilitas, Opini Auditor dan Ukuran KAP memberikan pengaruh yang signifikan terhadap Audit Delay, dengan total persentase pengaruh sebesar 16,6%, sedangkan sisanya sebesar 83,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang diabaikan penulis.


(3)

BAB V Kesimpulan dan Saran 84

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas, maka penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Bagi para investor sebaiknya memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi audit delay seperti kualitas KAP, umur perusahaan, solvabilitas, kompleksitas operasi perusahaan, laba rugi perusahaan dan lainnya, yang bukan hanya dipengaruhi oleh Ukuran Perusahaan, Jenis Industri Perusahaan, Profitabilitas, Opini Auditor, dan Ukuran KAP.

2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan memperluas lingkup perusahaan yang dijadikan sampel penelitan dan memperbanyak variabel yang diperkirakan mempengaruhi Audit Delay.

3. Bagi auditor, disarankan agar lebih memperhatikan kualitas waktu pengerjaan tugas sehingga pekerjaan dapat selesai sesuai dengan waktunya.

4. Bagi perusahaan, disarankan memperhatikan ketepatan dan ketelitian dalam mempublikasikan laporan keuangan perusahaan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Aldie, Rangga Reza. (2012). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008). Universitas Kristen Maranatha. Bandung.

Amrin, Abdullah. (2009). Bisnis, Ekonomi, Asuransi, dan Keuangan Syariah. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo).

Anggit Wasis Sejati. (2007). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia Tahun 2003-2005. Universitas Negeri Semarang.

Arrns, Alvin A dan James K. Loebbecke. (1997). Auditing: Pendekatan Terpadu. Cetakan Pertama. Jakarta: Salemba Empat

Badan Pengawas Pasar Modal. (2005). Website:http://www.bapepam.go.id

Chrisnoventie, Diajeng. (2012). Pengaruh Ukuran KAP dan Specialisasi Industri KAP Terhadap Kualitas Audit: Tingkat Risiko Litigasi Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010). Universitas Diponegoro. Semarang.

Febrianty. (2011). Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay Perusahaan Sektor Perdagangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2009. Jurnal Vol 1, No 3.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro.

Halim, Varianada. (2000). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.2 No.1.

Ikatan Akuntansi Indonesia. (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Jogiyanto. (2010). Metodologi Peneltian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Yogyakarta: BPFE.

Kartika, Andi. (2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal vol.3, No 2


(5)

Daftar Pustaka 86

Lestari, Dewi. (2010). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay: Studi Empiris pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Universitas Diponegoro. Semarang.

Margretta, Stepvanny dan Gatot Soepriyanto. (2012). Penerapan IFRS dan Pengaruhnya Terhadap Keterlambatan Penyampaian Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2008-2010). Binus Business Review Vol.2 No.2.

Puspitasari, Elen dan Anggraeni Nurmala Sari. (2012). Pengaruh Karateritik Perusahaan Terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal vol.9, No.1.

Rachmawati, Sistya. (2008). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan terhadap Audit Delay dan Timeliness. Jurnal Akuntansi dan Keuangan,Vol.10, No. 1.

Saputri, Dewi Oviek. (2012). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Universitas Diponegoro. Semarang.

Sonny Harry B Harmadi. Memburuknya Kesenjangan. Tempo. 8 September 2013. Hal 103.

Subekti, Imam dan widiyanti, Novi Wulandari. (2004). Faktor-Faktor yangBerpengaruh Terhadap Audit Delay di Indonesia. SNA VII Denpasar Bali.

Sugiono, Arief dan Untung Edy. (2008). Panduan Praktis Dasar Analisa Laporan Keuangan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo).

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sulistyanto, Sri. (2008). Manajemen Laba, Teori dan Model Empiris. Jakarta: Grasindo.

Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Yogyakarta:Andi

Sunjoyo, dkk. (2013). Aplikasi SPSS untuk SMART Riset (Program IBM SPSS 21.0). Bandung: Alfabeta.

Suwardjono. (2002). Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga, Yogyakarta: BPFE.


(6)

Daftar Pustaka 87

Utami , Wiwik. (2006). Analisis Determinan Audit Delay Kajian Empiris di Bursa Efek Jakarta. Universitas Mercubuana. Yogyakarta.

Wahyudi. (2008). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lamanya Penyelesaian Audit (Audit Delay). STIE Perbanas. Surabaya.

Widodo Lo, Eko. (2005). Penjelasan Teori Prospek Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. Vol.16. No.1. Yogyakarta: STIE YKPN. Widosari, Shinta Altia. (2012). Analsis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap

Audit Delay Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010. Universitas Diponegoro. Semarang.

Yulianti, Ani. (2010). Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2007-2008). Universitas Negeri Yogyakarta.

www.idx.co.id

http://newsakuntansi.blogspot.com/2013/05/pengertian-laporan-keuangan menurut.html

http://rickypuspito.blogspot.com/2012/02/macam-macam-variabel-dalam-penelitian.html

http://dataolah.blogspot.com/2012/08/regresi-berganda-uji-f-uji-t-dan.html http://anggyansyah.blogspot.com/


Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftard di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008).

0 0 22

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2013).

1 9 22

Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Delay (Studi Empiris pada Perusahaan Financial dan Pertanian yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011 s.d. 2012).

0 8 26

Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 s/d 2011).

0 0 25

Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010).

3 6 25

Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008).

0 0 27

SKRIPSI DEWI LESTARI

0 0 100

FAKTOR –FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT DELAY ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 - 2011) - Unika Repository

0 0 18

FAKTOR –FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT DELAY ( Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 - 2011) - Unika Repository

0 0 21

Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Delay (Studi Empiris Pada Perusahaan LQ 45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2009-2010)

0 0 15