STRATEGI PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG CIKIDANG KABUPATEN BANDUNG BARAT.

(1)

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

STRATEGI PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA

MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI

KAWASAN WISATA KAMPUNG CIKIDANG

DI KABUPATEN BANDUNG BARAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata

Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Disusun oleh :

Sisca Novianti NIM : 0900400

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


(2)

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(3)

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

STRATEGI PENGEMBANGAN ATRAKSI WISATA GUNA

MENINGKATKAN KUNJUNGAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA KAMPUNG CIKIDANG KABUPATEN BANDUNG BARAT

Oleh : Sisca Novianti

0900400

Di dalam suatu proses pengembangan suatu kawasan wisata terdapat beberapa unsur penting, diantaranya sosial, ekonomi, pendidikan dan dan pariwisata itu sendiri. Hal-hal tersebut sangat penting dalam terciptanya suatu kawasan ekowisata. Jika dalam suatu pengembangan kawasan wisata, kemudian salah satu unsur tersebut tidak ada, maka kawasan tersebut tidak bisa disebut kawasan ekowisata.. Hal yang sama berlaku juga di Kawasan Wisata Kampung Cikidang. Pengembangan ekowisata yang baik memanfaatkan llingkungan untuk perlindungan, memberdayakan masyarakat, menyajikan produk bermuatan pendidikan, berdampak negatif minimal, serta memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan ekonomi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian analisis deskriptif, yaitu suatu metode yang mendeskripsikan gambaran atau pelukisan secara sistematis, aktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang akan diselidiki. Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif, maka dapat diperoleh deskripsi mengenai gambaran umum Kawasan Wisata Kampung Cikidang dan gambaran mengenai kepuasan wisatawan. Analisis data kuesioner digunakan Dalam menentukan potensi dan hambatan dalam pengembangan Kawasan Wisata. Hasil dari analisis kemudian dirumuskan dalam garis kontinum sehingga peneliti dapat menemukan kelemahan dan kelebihan Kawasan Wisata Kampung Cikidang.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Kawasan Wisata Kampung Cikidang memiliki kelemahan dalam pengelolaan atraksi wisata. Adapun strategi yang diterapkan untuk menanggulanginya adalah membuat program wisata yang berupa something to see, melakukan pembinaan kepada pengelola, serta membuat fasilitas wisata tambahan untuk aktivitas wisatawan


(4)

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(5)

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

TOURIST ATTRACTION DEVELOPMENT STRATEGY TO INCREASE VISITOR OF CIKIDANG TOURISM AREA IN WEST BANDUNG

DISTRICT

By : Sisca Novianti

0900400

In a process of development of a region-based ecotourism, there are several important elements, including social, economic, education, and tourism itself. Those things are very important in the creation of an ecotourism area. If one of these elements is missing in tourism development, that area can not be called ecotourism. The same condition also occur in the Cikidang Tourism Area. Ecotourism development utilizing environment for protection, empowering the community, presenting educational laden products, minimal negative impact, and contribute positively to economic development.

The method used in this study is a descriptive analysis research method, which is a method that describes the picture or portrayal in a systematic, timely and reliable information on the facts, the properties and the relationship between the phenomenon to be investigated. By using the descriptive research method, it can be obtained a general description of Cikidang Tourism Area, and overview of tourist satisfaction. Quesioner data analysis is used in determining the supporting and inhibiting factors in the development of ecotourism. The Results of the analysis then formulated into a Continum line matrix, so researcher can found the positif and negative things in Cikidang Tourism Area.

The research results showed that Cikidang Tourism Area has potential if developed into a tourism area. The strategy adopted to develop Kawasan Wisata Kampung Cikidang as tourism area is such as creating “something to see” programs ,training to local people and make a facility due to tourist activity.


(6)

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keywords: Cikidang,Tourist Attraction, Quesioner data analisys, Continum line matrix


(7)

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kekhadirat Allah SWT, karena atas berkah-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Strategi Pengembangan Atraksi Wisata Guna meningkatkan Kunjungan Wisawatan Kawasan Wisata Kampung

Cikidang Kabupaten Bandung Barat”

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu dan Ayah, juga ucapan terima

kasih penulis ucapkan kepada Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure Ibu

Fitri Rahmafitria, S.P., M.Si serta dosen-dosen pembimbing yang telah banyak

membimbing penulis dalam proses pengerjaan skripsi.

Akhir kata semoga skripsi ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pihak.

Penulis berharap skripsi ini dapat menjadi sumber inspirasi dan sumbangan yang kreatif

bagi siapapun, baik dalam dunia akademik maupun non akademik dan yang ingin

mengembangkan dunia pariwisata Indonesia khususnya.

Bandung, 3 Oktober 2013


(8)

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu UCAPAN TERIMAKASIH

Alhamdulillah puji dan syukur penulis ucapkan kepada Alloh SWT, karena

atas limpahan rahmat serta pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

tepat pada waktunya. Penulis sangat menyadari bahwa kelancaran dalam

menyelesaikan skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dorongan dari berbagai

individu yang telah tulus memberikan bantuan dan motivasi.

Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih dan apresiasi tertinggi

kepada :

1. Ibu dan Ayah penulis. Hanya berkat kasih sayang dan dukungan moril

maupun materil-nya penulis tetap mendapatkan motivasi serta inspirasi

dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Fitri Rahmafitria, S.P., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen

Resort & Leisure. Terima kasih atas bekal ilmu, bimbingan dan arahan

Anda selama perkuliahan.

3. Bapak Prof. Dr. Wanjat Kastolani, M.Pd. selaku pembimbing I,

terimakasih atas bimbingan, kesabaran, keikhlasan, dan saran-saran yang

diberikan kepada penulis,sehingga penulis bisa terus memperbaiki skripsi


(9)

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Bapak Drs. Gumelar S. Sastrayuda, CTM. selaku pembimbing II,

terimakasih atas bimbingan, kesabaran, keikhlasan, dan saran-saran yang

diberikan kepada penulis,sehingga penulis bisa terus memperbaiki skripsi

ini.

5. Semua dosen Manajemen Resort & Leisure yang telah memberikan ilmu

pengetahuan baik dalam ataupun di luar kegiatan belajar mengajar.

6. Bapak Rahmat dan Bapak Garnadi. Terimas kasih atas semua pelayanan

yang telah diberikan.

7. Pengelola Kawasan Wisata Kampung CIkidang yang telah membantu

penulis dalam melakukan penelitian di lapangan.

8. Mahasiswa Program Studi Manajemen Resort & Leisure angkatan 2009

yang telah banyak memberikan bantuan dan motivasi bagi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

9. Sahabat-sahabat tercinta Astri, Fitri, Agustia. Terimakasih selalu

memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10.Steven Thomas yang telah banyak menginspirasi dan memberikan

semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11.Serta semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun


(10)

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bandung, 3 Oktober 2013


(11)

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 3

F. Definisi Operasional ... 3

BAB II TINJAUAN TEORI ... 7

A. Pariwisata ... 7

B. Wisatawan ... 8

C. Daya Tarik Wisata ... 13

D. Wisata Alam dan Ekowisata ... 15


(12)

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Produk Wisata ... 19

G. Keunggulan Bersaing ... 22

H. Outdoor Training atau Outbound ... 24

I. Pengembangan Pariwisata ... 28

J. Kerangka Pemikiran ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A. Lokasi Penelitian ... 30

B. Desain Penelitian ... 30

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 31

D. Teknik Pengumpulan Data ... 33

E. Teknik Analisis dan pengolahan Data... 34

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 36

A. Gambaran Umum... 36

1. Kabupaten Bandung Barat ... 40

2. Kampung Cikidang ... 43

B. Hasil Pembahasan ... 51

1. Analisis Potensi Kawasan Wisata Kampung Cikidang ... 51

2. Karakteristik Wisatawan ... 54

3. Tanggapan Wisatawan terhadap Kawasan Wisata Kampung Cikidang ... 65


(13)

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Pengembangan Kawasan Wisata Kampung Cikidang ... 74

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 76

A. Kesimpulan ... 76

B. Rekomendasi ... 77

DAFTAR PUSTAKA ... 79


(14)

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel

4.1 Nilai Q untuk Tipe Iklim Schmidt-Ferguson ... 42

4.2 Kecepatan Angin ... 43

4.3 Sarana Hiburan di Kecamatan Lembang ... 52

4.4 Sarana dan Prasarana Transportasi... 53

4.5 Sarana Air Bersih dan Sanitasi ... 53

4.6 Tanggapan Wisatawan terhadap Fasilitas Kawasan Wisata Kampung Cikidang ... 65

4.7 Tanggapan Wisatawan terhadap Atraksi Wisata Kawasan Wisata Kampung Cikidang ... 67

4.8 Tanggapan Wisatawan terhadap Aktivitas Wisatawan Kawasan Wisata Kampung Cikidang ... 68

4.9 Tanggapan Wisatawan Terhadap Keramahan Penduduk Setempat ... 70


(15)

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat


(16)

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1 Kerangka Pemikiran ... 29

3.1 Denah lokasi Kawasan Wisata Kampung Cikidang ... 30

3.2 Garis Kontinum ... 32

4.1 Diagram Daerah Asal Wisatawan ... 54

4.2 Diagram Jenis Kelamin Wisatawa ... 55

4.3 Diagram Kelompok Usia Wisatawan ... 56

4.4 Diagram Pekerjaan Wisatawan ... 57

4.5 Diagram Pendapatan Wisatawan per bulan ... 58

4.6 Diagram Kegiatan yang Dilakukan Wisatawan ... 59

4.7 Diagram Cara Kedatangan Wisatawan ... 60

4.8 Diagram Lama Kunjungan Wisatawan ... 61

4.9 Diagram Frekuensi Kunjungan Wisatawan ... 62

4.10 Diagram Daya Tarik Berkunjung Wisatawan ... 63

4.11 Diagram Media Informasi ... 64

4.12 Garis Kontinum Tanggapan Wisatawan Terhadap Aspek Fasilitas Kawasan Wisatawan Kampung Cikidang ... 66

4.13 Garis Kontinum Tanggapan Wisatawan terhadap Aspek Atraksi Wisata di Kawasan Wisata Kampung Cikidang ... 68

4.14 Garis Kontinum Tanggapan Wisatawan terhadap Aspek Aktivitas Wisata di Kawasan Wisata Kampung Cikidang ... 69


(17)

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.15 Garis Kontinum Tanggapan Wisatawan terhadap Aspek Keramahan Penduduk Sekitar Kawasan Wisata Kampung Cikidang ... 71


(18)

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah ditempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya dan berekreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam Yoeti (2008:109).

Saat ini industri pariwisata disepakati dunia internasional sebagai salah satu industri potensial yang mampu memberikan devisa cukup besar bagi Negara. Di Indonesia fungsi dan peran yang dimiliki oleh sektor kepariwisataan diarahkan pada keluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha, meningkatkan pasar produk industri, memelihara nilai budaya bangsa dan pelestarian sumber daya alam.

Berbagai daerah tujuan wisata (DTW) banyak terdapat di Indonesia, dengan kekayaan budaya dan kekayan panorama alam yang bervariasi menjadikan daya tarik wisata banyak tersebar di seluruh Indonesia dengan berbagai potensi dan keunikan daerah didalamnya. Banyaknya pengembangan pariwisata dengan daerah tujuan wisata (DTW) yang berbasis pada wisata alam maka strategi pengembangan kepariwisataan saat ini, mulai diarahkan pada penggalian daya tarik wisata alam yang belum berkembang. Hal ini dilakukan untuk menjaring wisatawan yang sudah mulai berubah orientasi kegiatan wisatanya terhadap lingkungan alam. Dalam setiap daerah tujuan wisata (DTW) memiliki atraksi-atraksi wisata tersendiri yang menjadi salah satu daya tarik bagi wisatwan. Atraksi wisata adalah sesuatu yang dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat dilihat dan dinikmati. Tanpa ada suatu persiapan yang


(19)

2

matang maka ia tidak merupakan atraksi yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan Yoeti (2008:181).

Dari pengertian di atas atraksi wisata merupakan salah satu faktor yang membuat wisatawan memilih suatu tempat untuk berlibur maupun melakukan kegiatan diluar aktivitas mereka. Atraksi wisata yang menarik dapat membuat wisatawan betah dan kembali ke tempat tersebut, dan tentu saja dengan atraksi wisata yang menarik maka dapat meningkatkan kunjungan wisatwan ke tempat wisata tersebut.

Salah satu tempat wisata alam yang ada di Indonesia adalah Kawasan Wisata Kampung Cikidang, yang berada di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Ketersediaan atraksi wisata yang ada di kawasan wisata kampung cikidang masih masih kurang menarik kunjungan wisatawan. Apabila dilihat dari potensi wisata yang ada, Kawasan Wisata Kampung Cikidang memiliki banyak keunikan dan potensi, baik iklimnya maupun budaya masyarakatnya. Potensi tersebut sebaiknya dapat dijadikan sebagai kekuatan dalam mengembangkan atraksi wisata yang ada di Kawasan Wisata Kampung Cikidang sehingga akan berdampak pada peningkatan kunjungan wisatawan. Sampai saat ini potesi wisata yang dimiliki kawasan wisata Kampung Cikidang belum dikembangkan secara optimal untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.

Berdasarkan permasalahan diatas maka peneliti mengambil judul

penelitian “Strategi Pengembangan Atraksi Wisata Guna Meningkatkan

Kunjungan Wisatawan di Kawasan Wisata Kampung Cikidang

Kabupaten Bandung Barat”.

B.Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka penulis menentukan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana potensi dan kendala yang ada di Kampung Cikidang ? 2. Bagaimana atraksi wisata di Kampung Cikidang?

3. Bagaimana upaya pengembangan atraksi wisata kawasan wisata Kampung Cikidang guna meningkatkan kunjungan wisatawan?


(20)

(21)

4

C.Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menganalisis potensi dan kendala yang ada di Kawasan Wisata Kampung Cikidang.

2. Menganalisis atraksi wisata yang ada di Kawasan Wisata Kampung Cikidang.

3. Membuat strategi pengembangan atraksi wisata kawasan wisata Kampung Cikidang guna meningkatkan kunjungan wisatawan.

D.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pengetahuan dan pemahaman bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya, mengenai atraksi wisata dapat meningkatkan kunjungan wisatawan.

2. Penelitian dapat digunakan sebagai bahan perbandingan sampai sejauh mana teori-teori yang didapat selama masa perkuliahan dapat diterapkan dalam dunia nyata.

3. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengantisipasi adanya persaingan dalam dunia kepariwisataan secara global.

4. Sebagai media informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan

E.Definisi Operasional

1. Pengembangan

Menurut Munasef (1995:1) pengembangan pariwisata merupakan segala kegiatan dan usaha yang terkoordimasi untuk menarik wisatawan dengan cara menyediakan semua sarana dan prasarana, barang dan jasa, fasilitas yang digunakan guna melayani kebtuhan pelanggan.

2. Pariwisata

Pariwisata adalah keseluruhan dari elemen-elemen terkait (wisatawan, daerah tujuan wisata, perjalanan, industry, dan lain-lain) yang merupakan


(22)

5

akibat dari perjalanan wisata ke daerah tujuan wisata, sepanjang perjalanan tersebut tidak permanen ( I Gde Pitana, 2005:45)

Sedangkan menurut Yoeti (2008 : 118) Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengna maksud bukan untuk berusaha (business) atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati perjalanan tersebut guna pertamsyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam).

Jadi pariwisata adalah berbagai macam keseluruhan kegiatan yang terkait pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan Negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesame wisatawan, pemerintah, pemerintah daerah, dan pengusaha.

3. Atraksi Wisata

Menurut Yoeti (2008:181), atraksi wisata adalah sesuatu yang dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat dilihat, dinikmati dan yang termasuk dalam ini ialah : tari-tarian, nyanyian, kesenian rakyat tradisional, upacara adat, dan lain-lain. Tanpa ada suatu persiapan yang matang maka ia tidak merupkan atraksi yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan.

4. Kawasan Wisata Kampung Cikidang

Kampung Cikidang merupakan wilayah yang berada di Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Kampung Cikidang ini memiliki berbagai potensi, terutama sumber daya alamnya yang sangat berpeluang untuk dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata alam (ekowisata) yang unik dan bernilai jual tinggi serta berpeluang untuk dijadikan alternatif lapangan kerja baru bagi masyarakat


(23)

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi yang menjadi fokus penelitian adalah Kawasan Wisata Kampung Cikidang yang terletak di Kampung Cikidang, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Secara administratif, Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang di sebelah barat dan utara, Kabupaten Bandung dan Kota Cimahi di sebelah timur, Kota Bandung di sebelah selatan, serta Kabupaten Cianjur di sebelah barat dan timur.

Gambar 3.1

Denah lokasi Kawasan Wisata Kampung Cikidang Sumber : Pengelola Kawasan Wisata Kampung Cikidang, 2012

B. Desain Penelitian

Desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar (1999:102) adalah rencana dan struktur digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian. Penelitian ini menggunakan desain


(24)

31

penelitian desktiptif, menurut Sugiyono (2011:11) bahwa, “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel lain.”

Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72). Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau tentang kecendrungan yang tengah berlangsung.

C. Variabel Penelitian

Kabupaten Bandung Barat memiliki bermacam-macam tempat wisata yang indah dan menarik. Dalam penelitian ini penulis bermaksud menjadikan pengembangan atraksi sebagai parameternya. Variabel penelitian ini dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3.1

Variabel Penelitian

Variabel Sub Variabel Indikator

Pengembangan (“Pengembangan adalah Segala kegiatan usaha yang terkoordinasi untuk menarik wisatawan, menyediakan semua sarana dan prasarana,

Fasilitas

 Kelengkapan fasilitas  Sistem informasi

pariwsata di kawasan wisata

 Kebersihan objek wisata


(25)

32

barang dan jasa, fasilitas yang diperlukan, guna memenuhi kebutuhan wisatawan”, Musanef 1995:1)

 Keamanan objek wisata

 Kualitas area parkir  Ketersediaan toilet  Ketersediaan toko

cinderamata

Atraksi Wisata

 Kelengkapan atraksi wisata

 Kemenarikan atraksi wisata

 Kepuasan wisatawan terhadap atraksi wisata yang ada

 Tanggapan wisatawan mengenai perlunya dibuat atraksi wisata tambahan (baru)

Aktivitas Wisata

 Keragaman aktivitas wisata

 Kemenarikan aktivitas wisata

 Kepuasan wisatawan terhadap atraksi wisata yang ada

 Tanggapan wisatawan mengenai perlunya dibuat fasilitas untuk menambah aktivitas wisata

Keramahan Masyakarat Lokal

 Kermahan masyarakat sekitar kawasan  Sikap sadar wisata


(26)

33

D. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

“Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian” (Suharsini Arikunto, 2002:108). Menurut Sugiyono (2011 : 72), “Populasi dalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

Menurut Arikunto (2002:108), populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Kaitannnya dengan batasan tersebut, populasi dapat dibedakan menjadi berikut ini:

a. Populasi terbatas atau populasi terhingga, yaitu populasi yang memiliki batas kuantitatif secara jelas karena memiliki karakteritik yang terbatas.

b. Populasi tak terbatas atau populasi tak terhingga, yaitu populasi yang tidak dapat ditemukan batas-batasnya sehingga tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah secara kuantitatif.

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah populasi terbatas. Populasi dalam penelitian ini adalah rata-rata jumlah wisatawan Kawasan Wisata Kampung Cikidang pada tahun 2010 – 2012, yaitu 3905 orang. Data populasi tersebut akan digunakan untuk penentuan sampel guna mengetahui persepsi wisatawan terhadap fasilitas di Kawasan Wisata Kampung Cikidang dan mengetahui preferensi wisatawan terhadap atraksi wisata yang ingin dikembangkan.

Tabel 3.1

Jumlah Wisatawan Kawasan Wisata Kampung Cikidang Tahun 2010-2012

Tahun Jumlah Wisatawan


(27)

34

2011 3945

2012 4613

Rata- rata wisatawan per tahun 3905

2. Sampel

Teknik sampling adalah merupakan pengambilan sampel, untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.

Dalam penelitian ini akan digunakan cara pengambilan sampel dengan menggunakan accidental sampling. Sampel diambil berdasarkan seadanya saja tanpa direncanakan terlebih dahulu. Pengumpulan data dimulai dari beberapa orang yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel. Pengambilan sampel tersebut dilakukan di kawasan wisata kampung Cikidang.

Dalam pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, yaitu pemilihan sampel untuk menjadi responden adalah setiap orang (wisatawan) yang berhasil dijumpai. Sampel yang diambil adalah jumlah wisatawan pada bulan oktober tahun 2012 karena pengambilan data untuk kuesioner ini dilakukan pada bulan tersebut.

Tabel 3.2

Jumlah Wisatawan Kawasan Wisata Kampung Cikidang tahun 2012

Bulan Jumlah

Wisatawan

Januari 297

Februari 315

Maret 378

April 365

Mei 345

Juni 389

Juli 320

Agustus 345

September 382

Oktober 418


(28)

35

November 489

Desember 570

Total 4613

Sumber : Pengelola Kawasan Wisata Kampung Cikidang 2012

Untuk menentukan berapa besar jumlah sampel sebagai wakil populasi, peneliti menggunakan pedoman rumus Slovin. Adapun rumus Slovin digunakan untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran populasi telah diketahui dengan pasti, maka barulah rumus Slovin yang digunakan :

n = N 1+Ne 2

n: Ukuran sampel

N : Ukuran populasi

e : Presentase kelonggaran ketelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir (e= 0,1)

n = 418 1+418(0,1) 2 = 418 5.18 = 80,7

Jadi, jumlah minimal untuk sampel yang harus diambil adalah 81 orang.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan beberapa teknik, yaitu :


(29)

36

Data primer adalah informasi yang diperoleh dari sumber-sumber primer, yakni yang asli. Informasi dari tangan pertama atau responden. Pengumpulan data dilakukan dengan cara :

a. Interview (wawancara)

Esterberg (2002) wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur, dapat dilakukan dengan tatap muka (face to face) maupun dengan menggunakan telepon. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan mewawancarai pihak Pengelola Wisata Kampung Kampung. b. Observasi

Suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengunjungi tempat yang menjadi objek penelitian. Penulis mengamati secara langsung terhadap objek penelitian untuk mengetahui secara jelas dan nyata tentang masalah yang akan diteliti. c. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuesioner berisikan tentang karakteristik pengunjung, produk wisata dan preferensi pengunjung. 2. Data sekunder

Data sekunder adalah informasi yang diperoleh tidak secara langsung dari responden, tetapi dari pihak ketiga. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara :

a. Studi Literatur

Teknik mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan teori–teori yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. Adapun data-data tersebut


(30)

37

diperoleh dari media internet, majalah-majalah dan buku-buku literatur yang memiliki keterkaitan dengan masalah yang diteliti. b. Studi dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan mengambil gambar, peta, dan dokumen-dokumen dari tempat yang diteliti.

F. Teknik Analisis Pengolahan Data

Jenis data yang akan terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal, sejalan dengan tujuan penelitian ini, yaitu mencari bagai mana strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan kampong cikidang dilakukan dengan bantuan analisis statistik. Statistik yang digunakan adalah statistic non parametric, yaitu statistik untuk data yang bersifat ordinal.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2011:132) skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Setiap item akan diberikan 5 pilihan jawaban untuk setiap pertanyaan. Pilihan terhadap masing-masing jawaban untuk tanggapan responden atas dimensi pengukuran Citra (X) dan Motivasi (Y) diberi skor sebagai berikut:

a. bobot nilai 5 berarti sangat setuju b. bobot nilai 4 berarti setuju

c. bobot nilai 3 kurang setuju d. bobot nilai 2 berarti tidak setuju

e. bobot nilai 1 berarti sangat tidak setuju

Dengan teknik pengumpulan data kuesioner/angket, maka instrumen tersebut akan diberikan secara acak. Setelah mendapatkan jumlah skor ideal (kriterium) untuk seluruh item, hasilnya akan digambarkan pada garis kontinum seperti berikut:


(31)

38

Gambar 3.2 Garis Kontinum Sumber: Sugiyono (2011:135)

Berdasarkan garis kontinum tersebut, maka rata-rata tanggapan responden berada di level 84% yang artinya terletak pada daerah setuju. Alasan penelitian menggunakan skala Likert 1-5 yaitu untuk memberikan jawaban yang lebih variatif, sehingga responden dapat lebih mudah menentukan jawabannya sesuai dengan apa yg responden rasakan.


(32)

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari pembahasan bab sebelumnya, maka dapat kesimpulan mengenai strategi pengembangan Kawasan Wisata Kampung Cikidang adalah sebagai berikut :

1. Kampung Cikidang adalah suatu Kawasan Wisata yang berada di Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kampung Cikidang ini memiliki berbagai potensi, terutama sumber daya alamnya yang sangat berpeluang untuk dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata alam (ekowisata) yang unik dan bernilai jual tinggi serta berpeluang untuk dijadikan alternatif lapangan kerja baru bagi masyarakat. Kampung Cikidang dijadikan inti pengembangan daerah kunjungan wisata alam, dengan melibatkan unsur/potensi yang ada di desa / kampung lain yang ada di sekitar wilayah ini. Melalui pengembangan Wisata Kampung di Cikidang ini, diharapkan memberikan khasanah / kekayaan daerah kunjungan wisata baru yang ada di Lembang, Bandung. Pada akhirnya kunjungan wisatawan semakin meningkat.

Selain potensi dari Kawasan Wisata Kampung Cikidang, ada pula kendala yang dimiliki oleh Kawasan Wisata Kampung Cikidang, seperti ; lahan yang terbatas, promosi, pelayanan, atraksi wisata dan aktivitas wisata Kawasan Wisata Kampung Cikidang.

2. Berdasarkan hasil dari analisis kuesioner, wawancara dan observasi secara keseluruhan, Pengembangan wisata di kawasan ini dirasa masih kurang baik. Selain fasilitas wisata yang di bawah rata-rata, atraksi wisata dan aktivitas wisata yang ada di kawasan tersebut juga masih kurang menarik kunjungan wisatawan.


(33)

77

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Berdasarkan hasil analisis kuesioner, wawancara dan observasi, strategi yang paling memungkinkan untuk dilakukan adalah memperbaiki konsep pelayanan dan konsep atraksi dan aktivitas wisata Kawasan Wisata Kampung Cikidang yang dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Perbaikan Fasilitas

Pengelola perlu memperbaiki atau bahkan menambah fasilitas yang ada di Kawasan Wisata Kampung Cikidang. Karena bagaimanapun, yang membuat wisatawan merasa aman, nyaman bdan senang ketika berkunjung ke kawasan wisata adalah fasilitas yang ada di kawasan tersebut.

b. Konsep Atraksi dan Aktivitas

Pengelola perlu membuat suatu atraksi yang membuat rileks wisatawan. Atraksi tersebut dapat berupa sesuatu yang dapat dilihat atau dinikmati yaitu berupa Something to see. Hal ini pasti membuat wisatawan senang dan menarik minat wisatawan yang lain untuk berkunjung ke Kawasan Wisata Kampung Cikidang.

Paket wisata yang ada saat ini hanya mengajarkan wisatawan untuk menari dan bermain alat musik tradisional saja atau hanya berupa something to do. Maka dari itu pengelola perlu menambah atraksi wisata yang berupa something to see, yaitu menonton pagelaran musik dan tari.

c. Keramahan Masyakarat Lokal

Kawasan Wisata Kampung Cikidang memiliki masyarakat lokal yang ramah serta sadar wisata. Hal ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh pihak pengelola.

d. Konsep Pelayanan

Kurang memadainya Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja di Kawasan Wisata Kampung Cikidang membuat pengelola harus melakukan dengan pembinaan yang intens.


(34)

78

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

Berdasarkan uraian di atas, maka terdapat beberapa rekomendasi yang dapat menjadi pertimbangan dalam pengembangan Kawasan Wisata Kampung Cikidang, yaitu:

1) Membuat pelatihan untuk masyarakat agar turut berperan aktif dalam pengembangan dan pengelolaan Kawasan Wisata Kampung Cikidang. 2) Memberikan pembinaan, pengarahan, dan membangun persepsi

masyarakat arti dan pentingnya keberadaan Kawasan Wisata Kampung Cikidang.

3) Merekrut tenaga ahli khusus untuk membina masyarkat lokal agar menjadi tenaga kerja yang baik serta memberikan pelayan yang memuaskan kepada wisatawan.

4) Memperbaiki fasilitas di Kawasan Wisata Kampung Cikidang

5) Membuat fasilitas dengan dekorasi atau desain yang unik sehingga menjadi ciri khas Kawasan Wisata Kampung Cikidang.

6) Membuat paket wisata (something to see), seperti menonton pagelaran seni dan musik.

7) Membuat atraksi wisata museum hutan, yaitu dengan membuat display informasi pada beberapa pohon yang dilewati di jalur trekking pada saat outbond.

8) Membuat fasilitas Bird Watching atau menara pengamat. Fasilitas ini bisa digunakan untuk menambah aktivitas wisatawan,seperti untuk menikmati keindahan alam dari ketinggian, mengamati keanekaragaman hayati atau hanya sekedar mengambil foto


(35)

79

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsini. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

As’adi, Muhammad. (2009). Outdoor Training sebagai konsep

Dasar Experiential Learning. Yogyakarta : Andi

Esterberg, Kristin G. (2002). Qualitative Methods in Social Methods. New York City : MCGRAW-HILL Higher Education.

Fandeli, Chafid. (2002). Perencanaan Kepariwisataan Alam. Yogyakarta : Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.

Hadjar, Ibnu. (1999). Dasar Metodologi Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Jackson. (1989). Leisure Research and The Social Sciences : An Exploratory Study of Active Researcher. New York : Leisure Studies.

Mariani, Enok. (2002). Pengantar Pariwisata Perkotaan. Bandung : Jurusan Pendidikan Geografi UPI.

Munasef. (1995). Manajemen Usaha Pariwisata di Indonesia. Jakarta : PT. Gunung Agung.

Murphy. (1985) Tourism A Community Approach. London : Methuen/Routledge.

Pearce, J., Robinson, R. (2010). Strategic Management. New York City : McGraw

– Hill Higher Education.

Pendit, N. (2002). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta : PT Pradnya Paramita.


(36)

80

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Porter. (1997). Competitive Strategy. Michigan : Princeton University.

Ryan, C. (1991). Recreational Tourism ; A Social Science Perspective. London : Routledge.

Sharpley, Richard. (2003). Tourism, Tourisst and Society. London : Elm Publications.

Soekadijo. (1997). Anatomi Pariwisata. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Stanton, William J. (1996). Prinsip-prinsip Pemasaran terj. Oleh Alexander Sindoro. Jakarta :Penerbit Erlangga.

Sukardi, Nyoman. (1998). Pengantar Pariwsata. Bali : STP Nusa Dua.

Sukmadinata, Nana S. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung ; Remaja Rosda Karya.

Sugiyono (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kulitatif dan R&D. Bandung : Alfabetha.

Swasta, Basu. (1999). Asas-asas Pemasaran. Yogyakarta : Penerbit Liberty.

Yoeti, O. (2008). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta : Pradya Paramita.

http://www.bandungbaratonline.co.cc/

http://www.wisatakampung.blogspot.com http://yunikatour.com).


(1)

38

Gambar 3.2 Garis Kontinum Sumber: Sugiyono (2011:135)

Berdasarkan garis kontinum tersebut, maka rata-rata tanggapan responden berada di level 84% yang artinya terletak pada daerah setuju. Alasan penelitian menggunakan skala Likert 1-5 yaitu untuk memberikan jawaban yang lebih variatif, sehingga responden dapat lebih mudah menentukan jawabannya sesuai dengan apa yg responden rasakan.


(2)

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari pembahasan bab sebelumnya, maka dapat kesimpulan mengenai strategi pengembangan Kawasan Wisata Kampung Cikidang adalah sebagai berikut :

1. Kampung Cikidang adalah suatu Kawasan Wisata yang berada di Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Kampung Cikidang ini memiliki berbagai potensi, terutama sumber daya alamnya yang sangat berpeluang untuk dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata alam (ekowisata) yang unik dan bernilai jual tinggi serta berpeluang untuk dijadikan alternatif lapangan kerja baru bagi masyarakat. Kampung Cikidang dijadikan inti pengembangan daerah kunjungan wisata alam, dengan melibatkan unsur/potensi yang ada di desa / kampung lain yang ada di sekitar wilayah ini. Melalui pengembangan Wisata Kampung di Cikidang ini, diharapkan memberikan khasanah / kekayaan daerah kunjungan wisata baru yang ada di Lembang, Bandung. Pada akhirnya kunjungan wisatawan semakin meningkat.

Selain potensi dari Kawasan Wisata Kampung Cikidang, ada pula kendala yang dimiliki oleh Kawasan Wisata Kampung Cikidang, seperti ; lahan yang terbatas, promosi, pelayanan, atraksi wisata dan aktivitas wisata Kawasan Wisata Kampung Cikidang.

2. Berdasarkan hasil dari analisis kuesioner, wawancara dan observasi secara keseluruhan, Pengembangan wisata di kawasan ini dirasa masih kurang baik. Selain fasilitas wisata yang di bawah rata-rata, atraksi wisata dan aktivitas wisata yang ada di kawasan tersebut juga masih kurang menarik kunjungan wisatawan.


(3)

77

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Berdasarkan hasil analisis kuesioner, wawancara dan observasi, strategi yang paling memungkinkan untuk dilakukan adalah memperbaiki konsep pelayanan dan konsep atraksi dan aktivitas wisata Kawasan Wisata Kampung Cikidang yang dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Perbaikan Fasilitas

Pengelola perlu memperbaiki atau bahkan menambah fasilitas yang ada di Kawasan Wisata Kampung Cikidang. Karena bagaimanapun, yang membuat wisatawan merasa aman, nyaman bdan senang ketika berkunjung ke kawasan wisata adalah fasilitas yang ada di kawasan tersebut.

b. Konsep Atraksi dan Aktivitas

Pengelola perlu membuat suatu atraksi yang membuat rileks wisatawan. Atraksi tersebut dapat berupa sesuatu yang dapat dilihat atau dinikmati yaitu berupa Something to see. Hal ini pasti membuat wisatawan senang dan menarik minat wisatawan yang lain untuk berkunjung ke Kawasan Wisata Kampung Cikidang.

Paket wisata yang ada saat ini hanya mengajarkan wisatawan untuk menari dan bermain alat musik tradisional saja atau hanya berupa something to do. Maka dari itu pengelola perlu menambah atraksi wisata yang berupa something to see, yaitu menonton pagelaran musik dan tari.

c. Keramahan Masyakarat Lokal

Kawasan Wisata Kampung Cikidang memiliki masyarakat lokal yang ramah serta sadar wisata. Hal ini harus dimanfaatkan dengan baik oleh pihak pengelola.

d. Konsep Pelayanan

Kurang memadainya Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja di Kawasan Wisata Kampung Cikidang membuat pengelola harus melakukan dengan pembinaan yang intens.


(4)

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

Berdasarkan uraian di atas, maka terdapat beberapa rekomendasi yang dapat menjadi pertimbangan dalam pengembangan Kawasan Wisata Kampung Cikidang, yaitu:

1) Membuat pelatihan untuk masyarakat agar turut berperan aktif dalam pengembangan dan pengelolaan Kawasan Wisata Kampung Cikidang. 2) Memberikan pembinaan, pengarahan, dan membangun persepsi

masyarakat arti dan pentingnya keberadaan Kawasan Wisata Kampung Cikidang.

3) Merekrut tenaga ahli khusus untuk membina masyarkat lokal agar menjadi tenaga kerja yang baik serta memberikan pelayan yang memuaskan kepada wisatawan.

4) Memperbaiki fasilitas di Kawasan Wisata Kampung Cikidang

5) Membuat fasilitas dengan dekorasi atau desain yang unik sehingga menjadi ciri khas Kawasan Wisata Kampung Cikidang.

6) Membuat paket wisata (something to see), seperti menonton pagelaran seni dan musik.

7) Membuat atraksi wisata museum hutan, yaitu dengan membuat display informasi pada beberapa pohon yang dilewati di jalur trekking pada saat outbond.

8) Membuat fasilitas Bird Watching atau menara pengamat. Fasilitas ini bisa digunakan untuk menambah aktivitas wisatawan,seperti untuk menikmati keindahan alam dari ketinggian, mengamati keanekaragaman hayati atau hanya sekedar mengambil foto


(5)

79

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsini. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

As’adi, Muhammad. (2009). Outdoor Training sebagai konsep Dasar Experiential Learning. Yogyakarta : Andi

Esterberg, Kristin G. (2002). Qualitative Methods in Social Methods. New York City : MCGRAW-HILL Higher Education.

Fandeli, Chafid. (2002). Perencanaan Kepariwisataan Alam. Yogyakarta : Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.

Hadjar, Ibnu. (1999). Dasar Metodologi Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Jackson. (1989). Leisure Research and The Social Sciences : An Exploratory

Study of Active Researcher. New York : Leisure Studies.

Mariani, Enok. (2002). Pengantar Pariwisata Perkotaan. Bandung : Jurusan Pendidikan Geografi UPI.

Munasef. (1995). Manajemen Usaha Pariwisata di Indonesia. Jakarta : PT. Gunung Agung.

Murphy. (1985) Tourism A Community Approach. London : Methuen/Routledge. Pearce, J., Robinson, R. (2010). Strategic Management. New York City : McGraw

– Hill Higher Education.

Pendit, N. (2002). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta : PT Pradnya Paramita.


(6)

Sisca Novianti, 2014

Strategi pengembangan atraksi wisata guna meningkatkan kunjungan wisatawan di kawasan wisata kampung cikidang di kabupaten Bandung Barat

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Porter. (1997). Competitive Strategy. Michigan : Princeton University.

Ryan, C. (1991). Recreational Tourism ; A Social Science Perspective. London : Routledge.

Sharpley, Richard. (2003). Tourism, Tourisst and Society. London : Elm Publications.

Soekadijo. (1997). Anatomi Pariwisata. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Stanton, William J. (1996). Prinsip-prinsip Pemasaran terj. Oleh Alexander

Sindoro. Jakarta :Penerbit Erlangga.

Sukardi, Nyoman. (1998). Pengantar Pariwsata. Bali : STP Nusa Dua.

Sukmadinata, Nana S. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung ; Remaja Rosda Karya.

Sugiyono (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kulitatif dan R&D. Bandung : Alfabetha.

Swasta, Basu. (1999). Asas-asas Pemasaran. Yogyakarta : Penerbit Liberty. Yoeti, O. (2008). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta : Pradya

Paramita.

http://www.bandungbaratonline.co.cc/

http://www.wisatakampung.blogspot.com http://yunikatour.com).