PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN DI KAWASAN WISATA ALAM TELAGA REMIS KABUPATEN KUNINGAN.

(1)

(2)

!" "

2013

PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP

MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN

DI KAWASAN WISATA ALAM TELAGA

REMIS KABUPATEN KUNINGAN

Oleh

Resha Febriyantika Yussita

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Resha Febriyantika Yussita 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

!" "

LEMBAR PENGESAHAN RESHA FEBRIYANTIKA YUSSITA

0900984

PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN DI KAWASAN WISATA ALAM TELAGA REMIS KABUPATEN KUNINGAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Fitri Rahmafitria, SP.,M.Si. NIP. 197410182008122001

Pembimbing II

Meitri Hening Chrisna Daluarti, ST.,MT.

Mengetahui

Ketua Jurusan Program Studi Manajemen Resort & Leisure


(4)

!" "

Fitri Rahmafitria, SP.,M.Si. NIP. 197410182008122001


(5)

!" "

ABSTRAK

PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP

MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN DI KAWASAN WISATA ALAM TELAGA REMIS KABUPATEN KUNINGAN

Oleh:

Resha Febriyantika Yussita 0900984

Skripsi ini dibimbing oleh: Fitri Rahmafitria, SP.,M.Si. Meitri Hening Chrisna Daluarti, ST.,MT.

Telaga Remis adalah salah satu objek wisata alam di Kabupaten Kuningan yang berupa sebuah danau yang terletak di Desa Kaduela, Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan. Dari data kunjungan yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat kunjungan wisatawan tinggi hanya di bulan agustus saja namun pada bulan berikutnya jumlah kunjungan wisatawan tidak mengalami peningkatan yang begitu berarti bahkan cenderung menurun. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata adalah atraksi wisata. Tanpa adanya atraksi wisata dalam suatu kawasan akan mempengaruhi motivasi berkunjung wisatawan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh atraksi wisata terhadap motivasi berkunjung di kawasan wisata alam Telaga Remis.

Penelitiaan ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif sedangkan untuk teknik pengumpulan data menggunakan cara observasi lapangan, kuesioner, studi kepustakaan, serta studi dokumentasi. Penelitian ini mempunyai dua variabel yaitu variabel independen (X) atraksi wisata dan variabel dependen (Y) motivasi berkunjung. Teknik pengolahan data menggunakan teknik analisi regresi linier sederhana dengan bantuan program software SPSS 17.0.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan yang signifikan dengan nilai koefisienan korelasi sebesar 0,260 antara atraksi wisata dengan motivasi berkunjung namun hubungannya lemah karena berada pada rentang 0,21-0,40. Sedangkan untuk analisis regresi linier sederhana nilai koefisienan determinasi (R square) sebesar 0,068. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi berkunjung (Y) dipengaruhi sebesar 6,8% oleh atraksi wisata. Sehingga ada 93,2% yang tidak bisa dijelaskan secara linier oleh atraksi wisata oleh sebab itu dalam penelitian ini variabel atraksi wisata merupakan variabel yang lemah dalam memotivasi pengunjung untuk datang ke kawasan wisata alam telaga remis.


(6)

!" "

Kata Kunci : Wisata Alam, Atraksi Wisata, Motivasi Berkunjung

ABSTRACT

AFFECT OF TOURIST ATTRACTION TO MOTIVATION TOURISTS VISITING IN NATURE TOURIST DESTINATION TELAGA REMIS

KABUPATEN KUNINGAN

By:

Resha Febriyantika Yussita 0900984

This thesis is mentored by: Fitri Rahmafitria, SP.,M.Si. Meitri Hening Chrisna Daluarti, ST.,MT.

Telaga Remis is one of the natural tourism areas in Kabupaten Kuningan which has a lake, it’s located in Desa Kaduela, Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan. From the visitation data that is got can be concluded that the high rate of tourist only happens on August, yet on the next months the number of tourist doesn’t increase significantly even tends to decrease. One of important factors which influence tourists to visit tourism area is tourist attraction.. Without a tourist attraction in tourist destination, it’s can affect tourist motivation for visiting. The research is purpose for determine affect of tourist attraction to motivation tourists visiting in nature tourist destination Telaga Remis.

This research used descriptive and verificative method using quantitative approach, while data collection method used field observation, questionnaire, literature study, and documentation study. This research had two variables which were independent variable (X) tourist attraction and dependent variable (Y) visiting motivation. Data processing technique used simple linear regression analysis technique with the help of software program SPSS 17.0.

The result from this research, there are affect significant correlation with coefficient correlation value as much as 0,206 between of tourist attraction to visiting motivation. However, the correlation is low because the range of 0,20-0,399. Whereas for simple linear regression analysis, the value of coeficient determination as much as 0, 068. It showed that visiting motivation (Y) was affected as much as 6,8% by tourist attraction. So, there was 93,2% that couldn’t be explained linier by tourist attraction. From this research, tourist attraction variable is a low variable for make visitor motivation visits to nature tourist destination Telaga Remis.


(7)

!" "


(8)

!" "

DAFTAR ISI

Hal.

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

1.5. Definisi Operasional... 6

1.6. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 9

2.1. Kajian Pustaka ... 9

2.1.1. Wisata ... 9

2.1.2. Pariwisata ... 9

2.1.3. Wisatawan ... 12

2.1.4. Rekreasi dan Rekreasi Alam ... 13

2.1.5. Wisata Alam ... 14

2.1.6. Daya Tarik Wisata ... 15

2.1.7. Atraksi Wisata ... 16

2.1.8. Atraksi Wisata Alam ... 20

2.1.9. Motif dan Motivasi ... 22


(9)

!" "

2.2. Kerangka Pemikiran ... 26

2.3. Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

3.1. Lokasi Penelitian ... 29

3.1.1. Desain Penelitian ... 30

3.2. Metode Penelitian ... 31

3.3. Populasi dan Sampel ... 32

3.3.1. Populasi ... 32

3.3.2. Sampel ... 32

3.4. Variabel Penelitian ... 33

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 37

3.5.1. Pengumpulan Data Primer ... 37

3.5.1.1. Observasi ... 37

3.5.1.2. Koesioner ... 37

3.5.1.3. Studi Kepustakaan ... 37

3.5.1.4. Pengumpulan Data dengan Studi Dokumentasi ... 37

3.5.2. Pengumpulan Data Sekunder ... 38

3.6. Instrumen Penelitian... 38

3.7. Uji Validitas dan Realibilitas ... 40

3.7. 1. Uji Validitas ... 40

3.7.2. Uji Realibilitas ... 43

3.8. Teknik Analisis Data ... 44

3.8.1. Methode Succesive Interval (MSI) ... 45

3.8.2. Uji Normalitas ... 46

3.8.3.Korelasi Product Moment ... 46

3.8.4. Teknik Analisis Regresi Linier Sederhana ... 48

3.8.5. Uji Korelasi Determinasi ... 49


(10)

!" "

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50

4.1. Profil Kawasan Wisata ... 50

4.1.1. Identitas Telaga Remis ... 50

4.1.2. Sejarah Singkat Telaga Remis ... 51

4.2. Kondisi Fisik Kawasan ... 56

4.2.1. Tofografi ... 56

4.2.2. Hidrologi ... 57

4.2.3. Iklim ... 57

4.2.4. Curah Hujan ` ... 57

4.2.5. Kondisi penggunaan Lahan ... 57

4.2.6. Daya Tarik Wisata Alam ... 58

4.3.Aksesibilitas ... 59

4.4. Profil Pengunjung Telaga Remis ... 60

4.4.1. Karakteristik Pengunjung Berdasarkan Kota Asal ... 60

4.4.2. Karakteristik Wisatawan Menurut Usia ... 61

4.4.3. Karakteristik Wisatawan Menurut Jenis Kelamin ... 62

4.4.4. Karakteristik Wisatawan Menurut Pekerjaan ... 63

4.4.5. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 64

4.4.6. karakteristik Wisatawan Berdasarkan Berapa Kali Mengunjungi Kawasan ... 65

4.4.7.Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Alasan Berkunjung ... 66

4.4.8. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Lama Berkunjung ... 66

4.4.9. Karakteristik Wisatawan Berdasarkan Kendaraan yang digunakan ... 67

4.5. Analisis Pernyataan Wisatawan Mengenai Atraksi Wisata (Variabel X) ... 68

4.5.1. Natural Attraction ... 68

4.5.1.1. Daya Tarik Panorama/pemandangan ... 69

4.5.1.2. Daya Tarik Telaga (leat, nilem, deleg) ... 69


(11)

!" "

4.5.1.4. Daya Tarik Fauna ... 71

4.5.1.5. Keragaman Atraksi ... 71

4.5.2. Man Made Attraction ... 72

4.5.2.1. Daya Tarik Area Piknik ... 72

4.5.2.2. Daya Tarik Area Berkemah ... 73

4.5.2.3. Daya Tarik Sepeda Air ... 74

4.5.2.4. Daya Tarik Perahu ... 74

4.5.4.5 Daya Tarik Panggung Hiburan ... 75

4.5.4.6. Keragaman Atraksi ... 76

4.5.3. Rekapitulasi Pernyataan Wisatawan Mengenai Atraksi Wisata Variabel (X)... 76

4.6. Analisis Pernyataan Wisatawan Mengenai Motivasi Berkunjung (Variabel Y) ... 78

4.6.1. Phsical or Phiciological Motivation ... 78

4.6.1.1. Menikmati Keindaha Pemandangan Alam ... 79

4.6.1.2. Meikmati Keindahan Telaga... 80

4.6.1.3. Melakukan Kegiatan Sepeda Air ... 80

4.6.1.4. Bersantai Diarea Piknik ... 81

4.6.1.5. Mendapatka Kesehatan dengan Berjala Satai disekitar Kawasan Telaga Remis ... 82

4.6.1.6. Merasakan dan Menikmati Udara yang Segar disekitar Kawasan Telaga Remis ... 82

4.6.2. Social Motivation ... 83

4.6.2.1. Keinginan untuk Berlibur dengan Teman... 84

4.6.2.2. Keinginan untuk Camping bersama Teman ... 84

4.6.2.3. Keinginan Untuk Berlibur Dengan Keluarga ... 85

4.6.2.4. Keinginan untuk Mengadakan Pertemuan dengan Rekan Kerja atau Melakukan Kegiatan Perusahaan ... 86

4.6.3. Fantasi Motivation ... 87


(12)

!" "

4.6.3.2. Keinginan Untuk Menyalurkan Hobby ( fotografi, memancing) 88 4.6.3.3. Keinginan untuk Melakukan Kegiatan Adventure Seperti

Trakking ... 89

4.6.3.4. Keingina untuk Melakukan Kegiatan Pelestarian Alam ... 89

4.6.4. Rekapitulasi Pernyataan Wisatawan Mengenai Motivasi Berkunjung Variabel (Y) ... 90

4.7. Pengaruh Atraksi Wisata (X) Terhadap Motivasi Berkunjung (Y) ... 92

4.7.1. Uji Normalitas ... 92

4.7.2. Korelasi Product Moment ... 93

4.7.3. Uji Hipotesis ... 94

4.7.4. Regresi Linier Sederhana ... 95

4.7.5. Uji Koefisienan Determinasi ... 96

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 99

5.1 Kesimpulan ... 99

5.2. Rekomendasi ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 103 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(13)

!" "

DAFTAR TABEL

Tabel Hal.

Tabel 1.1. Data Kunjungan Wisatawan ... 3

Tabel 3.1. Operasional Variabel X ... 34

Tabel 3.2. Operasional Variabel Y ... 35

Tabel 3.3. Uji Validitas (X) Atraksi Wisata ... 41

Tabel 3.4. Uji Validitas (Y) Motivasi Berkunjung ... 42

Tabel 3.5. Uji Realibilitas (X) Atraksi Berkunjung ... 44

Tabel 3.6. Uji Realibilitas (Y) Motivasi Berkunjung ... 44

Tabel 3.7. Interpretasi Koefisienan Determinasi... 49

Tabel 4.1. Kota Asal ... 60

Tabel 4.2. Usia ... 61

Tabel 4.3 Jenis Kelamin ... 62

Tabel 4.4. Pekerjaan ... 63

Tabel 4.5. Pendidikan Terakhir ... 64

Tabel 4.6. Berapa Kali Mengunjungi Kawasan ... 65

Tabel 4.7. Alasan Berkunjung ... 66

Tabel 4.8. Lama Berkunjung ... 67

Tabel 4.9. Kendaraan yang Digunakan ... 67

Tabel 4.10. Pernyataan Responden Mengenai Natural Attraction ... 68

Tabel 4.11. Pernyataan Responden Mengenai Man Made Attraction ... 72

Tabel 4.12. Rekapitulasi Atraksi Wisata ... 77 Tabel 4.13 Pernyataan Responden Mengenai Physical or Phicological


(14)

!" "

Motivation ... 78

Tabel 4.14 Pernyataan Responden Mengenai Social Motivation... 83

Tabel 4.15 Pernyataan Responden Mengenai Fantasi Motivation ... 87

Tabel 4.16. Rekapitulasi Motivasi Berkunjung ... 90

Tabel 4.17 Uji Normalitas ... 92

Tabel 4.18 Korelasi ... 93

Tabel 4.19 Koefisien ... 95


(15)

!" "

DAFTAR GAMBAR

Tabel Hal.

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran ... 27

Gambar 3.1. Peta Lokasi Telaga Remis ... 29

Gambar 3.2. Peta Wisata Telaga Remis ... 30

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Pengelola ... 50

Gambar 4.2. Grafik Penggunaan Lahan Desa Kaduela Tahun 2011 ... 58

Gambar 4.3. Foto Daya Tarik Wisata Alam Telaga Remis ... 59

Gambar 4.4. Diagram Kota Asal ... 60

Gambar 4.5. Diagram Usia... 61

Gambar 4.6.Diagram Jenis Kelamin ... 62

Gambar 4.7. Diagram Pekerjaan ... 63

Gambar 4.8. Diagram Pendidikan Terakhir ... 64

Gambar 4.9. Diagram Berapa Kali Mengunjungi Kawasan ... 65

Gambar 4.10. Diagram Alasan Berkunjung ... 66

Gambar 4.11. Diagram Lama Berkunjung ... 67

Gambar 4.12. Diagram Kendaraan yang digunakan ... 68

Gambar 4.13 Garis Kontinum Daya Tarik Panorama/pemandangan Alam ... 69

Gambar 4.14 Garis Kontinum Daya Tarik Telaga (leat, nilem, deleg) ... 70

Gambar 4.15 Garis Kontinum Daya tarik Flora ... 70

Gambar 4.16 Garis Kontinum Daya Tarik Fauna ... 71

Gambar 4.17 Garis Kontinum Keragaman Atraksi ... 72


(16)

!" "

Gambar 4.19 Garis Kontinum Daya Tarik Area Berkemah ... 73

Gambar 4.20. Garis Kontinum Daya Tarik Speda Air ... 74

Gambar 4.21 Garis Kontinum Daya Tarik Perahu ... 75

Gambar 4.22 Garis Kontinum Daya Tarik Panggung Hiburan ... 75

Gambar 4.23. Garis Kontinum Keragaman Atraksi Buatan ... 76

Gambar 4.24. Garis Kontinum Rekapitulasi Atraksi Wisata ... 77

Gambar 4.25 Garis Kontinum Menikmati Keindahan Pemandangan Alam ... 79

Gambar 4.26 Garis Kontinum Menikmati Keindahan Telaga ... 80

Gambar 4.27 Garis Kontinum Melakuka Kegiatan Sepeda Air ... 81

Gambar 4.28 Garis Kontinum Bersantai Diarea Piknik ... 81

Gambar 4.29 Garis Kontinum Mendapatkan Kesehatan Dengan Berjala Santai Disekitar Kawasan Telaga Remis ... 82

Gambar 4.30 Garis Kontinum Merasakan dan Menikmati Udara yang Segar disekitar Kawasan Telaga Remis... 83

Gambar 4.31 Garis Kontinum untuk Berlibur dengan Teman ... 84

Gambar 4.32 Garis Kontinum untuk camping bersama Teman ... 85

Gambar 4.33 Garis Kontinum untuk Berlibur Dengan Keluarga ... 85

Gambar 4.34 Garis Kontinum Keinginan untuk Mengadakan Pertemuan dengan Rekan Kerja atau Melakukan Kegiatan Perusahaan ... 86

Gambar 4.35 Garis Kontinum Keinginan untuk mendapatkan Pengetahuan .... 87

Gambar 4.36 Garis Kontinum Keinginan untuk Menyalurkan Hobby ( fotografi, memancing) ... 88

Gambar 4.37 Garis Kontinum Keinginan untuk Melakukan Kegiatan Adventure ... 89

Gambar 4.38 Garis Kontinum Keinginan untuk Melakukan Kegiatan Pelestarian Alam ... 90


(17)

(18)

!" "

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian

Indonesia merupakan salah satu destinasi pariwisata yang sudah di kenal di dunia karena memiliki daya tarik yang unik dan beragam serta memiliki kekhasan baik alam, budaya, flora serta fauna sehingga banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung untuk menikamatinya, selain keunikan serta keragaman yang sudah ada. Pada saat ini pemerintah juga secara terus menerus mendorong pengembangan destinasi pariwisata yang berkualitas, aman dan nyaman dengan berbagai macam kegiatan pendukung di dalamnya. Indonesia terkenal sebagai negara megabiodeversitas nomer dua di Dunia. Namun pengembangan kepariwisataan alam di Indonesia perlu dilaksanakan dengan pola pengembangan yang lebih mengedepankan segi kualitas dibandingkan dengan kuantitas.

Jumlah daya tarik wisata alam di Indonesia cukup banyak dan beraneka ragam. Namun aspek kualitas perlu diketahui dan dikembangkan. Apabila ODTW alam yang berkualitas dapat ditemukan di setiap daerah, kemudian dikembangkan dan dipasarkan sesuai dengan segmen wisatawan yang cocok, maka berbagai kelemahan yang selama ini dirasakan dalam kepariwisataan nasional dapat dipecahkan.

Salah satu dari kekayaan alam yang dimiliki oleh Indonesia berada di Kabupaten Kuningan. Kabupaten Kuningan, merupakan sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kuningan. Kabupaten ini terletak di bagian timur Jawa Barat, berbatasan dengan Kabupaten Cirebon sebelah utara, Kabupaten Brebes (Jawa Tengah) di timur, Kabupaten Ciamis di selatan, serta Kabupaten Majalengka di barat.

Bagian timur wilayah kabupaten ini adalah dataran rendah, sedang di bagian barat berupa pegunungan, dengan puncaknya Gunung Ceremai (3.076 m),


(19)

!" "

gunung ini berada di perbatasan, dengan Kabupaten Majalengka. Gunung Ceremai merupakan gunung tertinggi di Jawa Barat.

Kuningan memiliki banyak potensi alam yang dapat dikembangkan untuk menjadi daya tarik wisata. Salah satu kawasan wisata alam potensial yang ada di kabupaten kuningan yaitu Telaga remis. Telaga Remis adalah salah satu objek wisata alam di Kabupaten Kuningan yang berupa sebuah danau yang terletak di Desa Kaduela, Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan, berjarak ±37 km dari pusat kota Kuningan dan 12 KM dari Kota Cirebon. Nama danau ini diambil dari binatang remis, yaitu sejenis kerang bewarna kuning yang banyak hidup di sekitar telaga tersebut. Kawasan Telaga Remis mempunyai suhu udara yang berkisar 22º C - 25º C, dengan kelembaban udara sekitar 80% serta curah hujan rata-rata 3.500 mm/tahun.

Talaga Remis merupakan tempat rekreasi sangat sejuk, rindang dan asri. Konfigurasi umum lahan ini berbukit-bukit, dengan kemiringan lahan agak curam, stabilitas tanah sedang, dan daya serap tanah baik, serta kualitas lingkungan cukup. Didaerah ini terdapat tumbuh-tumbuhan tropis berhawa sejuk cocok untuk perkemahan. Luas lokasi sekitar 28 hektar. Luas Telaga sekitar 3 hektar. Saat musim kemarau telaga dengan kedalaman sekitar 5 meter ini tak pernah kering. Airnya menjadi nadi kehidupan masyarakat Pasawahan dan sekitarnya, bahkan diandalkan warga Cirebon. Air telaga juga menghidupkan perekonomian warga sekitar karena menghidupi budidaya air tawar, bahkan berkembang menjadi wisata kuliner air tawar. Salah satu buktinya, dari berbagai mata air di Kuningan, hanya telaga ini yang menjadi tempat hidup remis atau kerang air tawar. Selain itu kawasan wisata alam Telaga Remis ini Terdapat 8 telaga yang mempunyai potensi untuk dikembangkan dan dimanfaatkan dengan baik agar menambah daya tarik bagi wisatawan yang datang yaitu Telaga Leat, Telaga Nilem, Telaga Deleg, Situ Ayu Salintang, Telaga Leutik, Telaga Buruy, Telaga Tespong, dan sumur Jalatunda. Obyek wisata Telaga Remis pun mempunyai keanekaragaman flora dan fauna, kurang lebih terdapat 160 jenis tumbuhan diantaranya sonokeling, malaka,


(20)

!" "

kosambi dan lain-lain. Salah satu daya tarik tempat ini adalah adanya satu jenis tumbuhan langka yaitu “Pisang Hyang”.

Fasilitas yang tersedia di obyek wisata alam Telaga Remis ini berupa perahu motor, sepeda air, saung peristirahatan, mushola, toilet, cafetaria, toko cinderamata, dan tempat parkir. Telaga remis ini pernah menjadi kawasan wisata unggulan yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Namun sayang kondisi saat ini berbeda Telaga Remis mengalami kemunduran baik dari kualitas maupun dari kunjungan wisatawan. Salah satu penyebab menurunnya kualitas dari obyek wisata Alam Telaga Remis ini adalah pengembangan atraksi wisata yang kurang optimal. Hal ini terlihat dari kurangnya keberagaman atraksi wisata yang dapat menunjang kegiatan wisata.

Berdasarkan dari data kunjungan yang diperoleh Penulis dari pihak pengelola kawasan wisata alam Telaga Remis menunjukkan bahwa adanya penurunan serta kenaikan jumlah wisatawan dalam setiap bulannya, data tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 1.1

Data Kunjungan Wisatawan Bulan Jumlah Wisatawan

Tahun 2012

Januari 5028

Februari 1760

Maret 2039

April 2117

Mei 2550

Juni 3254

Juli 2670

Agustus 13285

September 2530

Oktober 3310

November 2205

Desember 1705

Jumlah 42453 Sumber: Pengelola Telaga Remis


(21)

!" "

Dari data tersebut dapat di lihat bahwa tingkat kunjungan wisatawan fluktuatif dari setiap bulannya, peningkatan jumlah wisatawan tinggi hanya di bulan Agustus saja, setelah diamati bulan Agustus tahun 2012 merupakan libur panjang hari raya Idul Fitri. Namun pada bulan berikutnya jumlah kunjungan wisatawan tidak mengalami peningkatan yang begitu berarti bahkan cenderung menurun.. Ada berbagai kemungkinan yang dapat menyebabkan kurangnya minat wisatawan untuk mengunjungi kawasan wisata alam Telaga Remis, kemungkinan itu dapat disebabkan oleh kurangnya keberagaman atraksi wisata yang dapat menunjang wisatawan untuk melakukan kegiatan wisata, selain itu juga bisa disebabkan oleh tidak adanya peningkatan atraksi wisata serta pengembangan potensi alam yang dimiliki oleh Kawasan Wisata Alam Telaga Remis.

Penurunan jumlah kunjungan wisatawan merupakan masalah yang tidak boleh di biarkan begitu saja oleh pihak pengelola, hal ini karena menyangkut keberlangsungan sebuah tempat wisata. Jumlah kunjungan wisatawan yang tidak stabil dan cenderung mengalami peurunan tersebut diduga karena kurangnya pengembangan terhadap atraksi wisata buatan yang dapat menunjangan kegiatan wisata serta kurangnya pengembangan terhadap potensi alam yang dimiliki oleh pihak pengelola, sehingga kawasan wisata Alam Telaga Remis ini mengalami keadaan dimana pengunjung yang pernah datang merasa jenuh dan tidak ingin datang kembali (repeating guest).

Salah satu faktor penting yang mempengaruhi wisatawan untuk berkunjung ke tempat wisata adalah adanya atraksi wisata. Atraksi wisata merupakan salah satu unsur penting untuk menunjang keberlangsungan suatu obyek wisata karena atraksi wisata merupakan daya tarik untuk wisatawan, tanpa adanya atraksi wisata dalam suatu kawasan akan mempengaruhi motivasi berkunjung wisatawan. Oleh sebab itu perlu adanya inovasi baru dalam pengembangan atraksi wisata agar wisatawan tidak merasa jenuh saat berkunjung. Selain itu agar memberikan dorongan motivasi terhadap wisatawan untuk mengunjungi kawasan wisata alam Telaga Remis yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan.


(22)

!" "

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik untuk mengangkat judul penelitian mengenai, “PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN DI KAWASAN WISATA ALAM TELAGA REMIS KABUPATEN KUNINGAN” penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui apakah atraksi wisata berpengaruh terhadap motivasi berkunjung di kawasan wisata alam Telaga Remis.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan maka dapat dirumuskan batasan permasalahan yaitu sebagai berikut

1. Bagaimanakah daya tarik atraksi wisata di kawasan wisata alam Telaga Remis?

2. Bagaimana motivasi berkunjung wisatawan di kawasan wisata alam Telaga Remis?

3. Bagaimanakah pengaruh atraksi wisata terhadap motivasi berkunjung Wisatawan?

1.3.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, maka dapat disusun beberapa tujuan penelitian yaitu :

1. Mengidentifikasi daya tarik atraksi wisata di kawasan wisata alam Telaga Remis.

2. Mengidentifikasi motivasi wisatawan terhadap keputusan berkunjung ke kawasan wisata alam Telaga Remis.

3. Menganalisis pengaruh atraksi wisata terhadap motivasi berkunjung ke kawasan wisata alam Telaga Remis.

1.4.Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah : 1. Manfaat akademis


(23)

!" "

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi tambahan untuk Peneliti selanjutnya

2. Manfaat praktis a. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan sebagai wujud aplikasi dari hasil perkuliahan yang telah dilaksanakan.

b. Bagi pengelola

Sebagi dasar masukan untuk pihak pengelola agar lebih memperhatikan pemeliharaan atraksi. Serta menjadi dasar masukan untuk pengembangan atraksi wisata wisata yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

1.5.Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan arahan dalam memperjelas masalah dalam penelitian, maka berikut ini adalah definisi operasional dalam penelitian ini :

• Atraksi wisata

Atraksi wisatawan merupakan semua daya tarik yang dimiliki oleh objek wisata yang dapat berupa atraksi alam dan atraksi buatan. Atraksi alam yang dapat berupa laut, danau, air terjun dan sebagainya. Sedangkan atraksi buatan dapat berupa perahu, piknik, berkuda, dan fasilitas penunjang aktifitas lain yang dapat memudahkan wisatawan dapat disebut atraksi wisata. Sedangkan Menurut Pendit, N.S (2002:19), menyatakan bahwa:

Atraksi yaitu segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat. Atraksi-atraksi ini antara lain: panorama keindahan alam yang menakjubkan seperti gunung, lembah, ngarai, air terjun, danau, pantai, matahari terbit/terbenam, cuaca,udara dan lain-lain yang berkaitan dengan keadaan alam sekitarnya, disamping hasil yang merupakan budaya hasil cipta manusia seperti monumen, candi, bangunan klasik, peninggalan purbakala, museum, mandala budaya, arsitektur kuno, seni tari, musik/gamelan, agama adat istiadat, upacara, pekan raya, pertandingan/kompetisi, pameran/demonstrasi atau kegiatan-kegiatan


(24)

!" "

budaya, sosial dan keolahragaan lainnya yang bersifat khusus, menonjol dan meriah.

• Motivasi Berkunjung

Motivasi berkunjung merupakan dorongan seseorang untuk mengunjungi objek wisata, dorongan tersebut terdapat dari luar ataupun dari dalam. Dorongan dari luar itu seperti pengaruh keberagaman atraksi wisata, kepopuleran objek wisata, dan kemudahan aksesibilitas menuju kawasan wisata. Sedangkan dorongan dari dalam dapat berupa kebutuhan jasmani untuk menghilangkan kepenatan dan mencari suasana baru di luar rutinitas kesehariannya.

Sedangkan Menurut McIntosh (1977) dan Murphy ( 1985, cf. Sharpley, 1994) dalam I Gede Pitana dan Gayatri, mengatakan bahwa seseorang melakukan perjalanan dimotivasi oleh beberapa hal yang dikelompokan menjadi empat kelompok besar yaitu:

1. Physical or physiological motivation (motifasi yang bersifat fisik atau

fisiologis), antara lain untuk rekreasi, kesehatan, kenyamanan, berpartisifasi dalam kegiatan olah raga, bersantai, dan sebagainya.

2. Cultural motivation (motivasi budaya), yaitu keinginan untuk

mengetahui budaya, adat, tradisi dan kesenian daerah lain.termasuk juga ketertarikan akan berbagai objek peninggalan budaya (monumen bersejarah).

3. Social motivation atau interpersonal motivation (motivasi yang bersifat

sosial), seperti mengunjungi teman dan keluarga ( VFR. Visiting friends and relatives), menemui mitra kerja, melakukan hal-hal yang dianggap mendatangkan gengsi (nilai prestise), melakukan ziarah, pelarian dari situasi-situasi yang membosankan, dan seterusnya.

4. Fantasy motivation (motivasi karena fantasi), yaitu adanya fantasi

bahwa didaerah lain seseorang akan bisa lepas dari rutinitas keseharian yang menjenuhkan, dan ego-enhancement yang memberikan kepuasan psikoligis. Disebutjuga prestige motivation.

1.6.Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan dan pembatasan masalah, identifikasi masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.


(25)

!" "

Menampilkan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang merupakan kondisi ideal dari aspek-aspek yang diteliti yaitu tinjauan teori tentang wisata alam, atraksi wisata, dan motivasi wisatawan. Serta berisikan hipotesis dan kerangka pemikiran penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Mengemukakan tinjauan-tinjauan mengenai metode penelitian yang telah dilakukan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Membahas analisis dari kondisi aktual atas aspek-aspek yang diteliti terhadap kondisi ideal yang didapatkan dari teori-teori yang telah dikumpulkan.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Merupakan bagian akhir yang berisi kesimpulan dan pemaparan rekomendasi pemecahan masalah yang mengacu kepada identifikasi masalah dan analisis dari bab terdahulu.


(26)

(27)

(28)

!" "

peneliti akan mendapatkan data selanjutnya akan dilakukan penyusunan data , analisis data serta mendeskripsikan variabel yang diteliti.

3.2.Metode Penilitian

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dan verifikatif dengan pendekatan kuantitatif dimana penelitian ini menggambarkan atau memecahkan masalah secara sistematis, faktual akuarat menegenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu. Metode ini merupakan metode analisis data dengan cara mendeskripsikan hasil data dari penelitian yang dapat berupa tabel, diagram, grafik dan semua data yang berupa angka-angka dari hasil penelitian.

Menurut Suharsimi (2008:7) “Penelitian verifikatif pada dasarnya adalah ingin menguji kebenaran pengumpulan data di lapangan” . data yang diperoleh dapat berupa data primer maupun data sekunder, dimana data primer yang didapat merupakan hasil dari penyebaran kuesioner yang disebarkan kepada wisatawan yang dijadikan sebagai sampel agar Peneliti mendapatkan data yang relevan. Penelitian verifikatif ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara atraksi wisata terhadap motivasi berkunjung wisatawan di kawasan wisata alam Telaga Remis.

Metode kuantitatif, menurut Sugiyono (2012:147) menjelaskan bahwa: Dalam penelitian kuantitatif analisis data merupakan kegiatan setelah data dari responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan.

Menurut Rai Utami, I. Gusti Bagus dan N.M Eka Mahadewi (2012:140): dalam metode penelitian kuantitatif ada beberapa proses yang harus dilakukan yaitu:

1. Proses analisis data kuantitatif dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber (wawancara, pengamatan, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya), mereduksi data dengan cara membuat


(29)

!" "

abstraksi (rangkuman inti), menyusun dalam satuan-satua, dikategorisasi, koding, mengadakan pemeriksaaan keabsahan data dan menafsirkan data menjadi suatu teori substansi dengan menggunakan beberapa metode tertentu 2. Proses analisis data kuntitatif secara garis besar dapat dibagi kedalam beberapa tahap, yaitu editing, coding, frekuensi, tabulasi, dan analisis data. 3.3.Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Menurut Sugiyono (2012:80), populasi adalah:

“Wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteridtik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Berdasarkan pengertian diatas maka populasi dalam penelitian ini adalah semua orang yang pernah mengunjungi kawasan wisata alam Telaga Remis. 3.3.2. Sampel

Sampel Menurut Sugiyono (2012:81) adalah:

“Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya kan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili)”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh wisatawan yang datang ke Obyek wisata alam Telaga Remis selama jangka waktu 1 tahun, dari data tahun 2012 wisatawan yang datang ke kawasan wisata alam Telaga Remis sebanyak 42453 wisatawan.

Dan dari seluruh populasi yang diperoleh maka penelitian ini hanya mengambil beberapa sempel yang dapat mewakili populasi yang ada. Untuk menentukan jumlah sempel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin.

Menurut Sujarweni (2012:17), menyatakan bahwa “Jumlah angggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang diharapkan 100% mewakili populasi itu sendiri. Penelitian populasi yang jumlahnya terlalu banyak akan kita ambil untuk dijadikan sampel dengan harapan jumlah sampel


(30)

!" "

yang kita ambil dapat mewakili populasi yang ada”. Untuk menentukan ukuran sampel menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

n= N

1+ (N x e2 ) Dimana :

n = Ukuran sampel N = Populasi

e = Presentase kelonggaran ketidak terikatan karena kesalahan pengambilan sampel yang masih diinginkan

(nilai e = 0,1 (10%) untuk populasi dalam jumlah besar dan nilai e = 0.2 (20%) untuk populasi dalam jumlah kecil).

Berdasarkan rumus Solvin diatas, maka jumlah sampel terpilih dari jumlah populasi wisatawan selama 1 tahun adalah sebagai berikut:

n = 42453

1+ (42453 (0,1)2 ) n = 42453

425,53

n = 99,79 orang = 100 orang

Dari hasil perhitungan diatas maka jumlah sampel yang dapat mewakili jumlah populasi dalam penelitian ini adalah 100 responden.

Setelah mendapatkan jumlah sampel yang mewakili dari populasi yang ada Teknik sampling yang digunakan dalam penentuan sampel penelitian ini menggunakan teknik Nonprobability Sampling. Menurut Sugiyono (2012:85) Teknik Nonprobability Sampling adalah:

“Teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sempel. Penentuan sampel menggunakan Sampling Insidental yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data”.


(31)

!" "

Dalam suatu penelitian terdapat variabel penelitian. Variabel penelitian merupakan suatu konsep yang nilai nya ingin diketahui oleh peneliti. Sedangkan operasional variabel adalah proses rumusan karakteristik-karakteristik variabel penelitian yang dapat diamati dan diukur. Penelitian ini menggunakan dua variabel inti yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Menurut Usman, Rianse (2008:81), yang dimaksud variabel bebas (independent variabel) adalah:

“Kondisi-kondisi atau karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan dalam rangka untuk menerangkan hubungan-hubungan dengan fenomena yang diobservasi. Menurut fungsinya variabel ini mempengaruhi variabel lain, jadi secara bebas berpengaruh terhadap variabel lain. Sedangkan variabel intervening yaitu variabel yang berfungsi menghubungkan variabel satu dengan variabel lain. Hubungan itu dapat menyangkut hubungan sebab-akibat atau hubungan pengaruh atau terpengaruhi”.

Dasar penelitian ini menggunakan teori Pitana, I Gde dan I Ketut Surya Diarta (2009:130) yang menyatakan bahwa: “Atraksi destinasi merupakan elemen-elemen yang terkandung dalam destinasi dan lingkungan didalamnya yang secara individual atau kombinasinya memegang peranan penting dalam memotivasi wisatawan untuk berkunjung ke destinasi tersebut”.

Sedangkan Variabel penelitian ini adalah atraksi wisata sebagai variabel bebas yang mempunyai sub variabel yaitu Natural attraction dan Man made attraction. Sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah motivasi berkunjung yang memiliki sub variabel yaitu, Physical or physiological motivation, Cultural motivation, Social motivation, Fantasy motivation.

Pengoperasian variabel yang menjadi objek penelitian ini menggunakan skala ordinal. Operasional variabel penelitian ini disajikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 3.1

Operasional Variabel X Variabel Sub

Variabel Indikator Ukuran Skala

No Item Atraksi Wisata

(Variabel X): Menurut

Shackley (1996)

Natural attraction Daya tarik panorama alam Tingkat daya tarik panorama alam

Ordinal 1


(32)

!" "

Variabel Sub

Variabel Indikator Ukuran Skala

No Item dalam Chafid

Fandeli (2001:237) : Dalam suatu destinasi, terdapat beberapa atraksi dari kekayaan alam (natural attraction) dan sebagian atraksi buatan (man made attraction). Atraksi buatan ini daya tariknya sengaja dibuat untuk memenuhi keinginan

wisatawan

Telaga telaga (leat,nilem, deleg)

Daya tarik flora Tingkat daya tarik flora (tumbuhan)

Ordinal 3 Daya tarik fauna Tingkat daya tarik

fauna (hewan)

Ordinal 4 Keragaman

atraksi

Tingkat keaneka ragaman atraksi wisata alam

Ordinal 5

Man made attraction

Daya tarik area piknik

Tingkat daya tarik area piknik

Ordinal 6 Daya tarik area

camping

Tingkat daya tarik area camping

Ordinal 7 Daya tarik

sepeda air

Tingkat daya tarik sepeda air

Ordinal 8 Daya tarik

perahu

Tingkat daya tarik berperahu

Ordinal 9 Daya tarik

panggung hiburan

Tingkat daya tarik acara live music

Ordinal 10

Keragaman atraksi

Tingkat

keanekaragaman atraksi buatan

Ordinal 11

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013

Tabel 3.2

Operasional Variabel Y Variabel Sub

Variabel Indikator Ukuran Skala

No Item Motivasi berkunjung wisatawan (Variabel Y): seseorang melakukan perjalanan dimotivasi oleh beberapa hal. Dari berbagai motivasi yang mendorong Physical or physiological motivation

Rekreasi Tingkat keinginan untuk menikmati pemandangan alam

Ordinal 12

Tingkat keinginan untuk menikmati keindahan telaga

Ordinal 13

Olah Raga Tingkat keinginan untuk bermain sepeda air

Ordinal 14

Bersantai Tingkat keinginan untuk bersantai di


(33)

!" "

Variabel Sub

Variabel Indikator Ukuran Skala

No Item perjalanan,

Menurut

McIntosh (1977) dan murphy ( 1985, cf.

Sharpley, 1994)

area piknik Kesehatan Tingkat keinginan

untuk mendapatkan kesehatan dengan berjalan

mengelilingi kawasan

Ordinal 16

Kenyamanan Tingkat keinginan untuk merasa kenyamanan di telaga remis (menikmati udara segar di sekitar kawasan)

Ordinal 17

Social motivation Menemui Teman Tingkat keinginan untuk berlibur dengan teman

Ordinal 18

Tingkat keinginan untuk camping bersama teman

Ordinal 19

Keluarga Tingkat keinginan untuk berlibur dengan keluarga

Ordinal 20

Menemui mitra kerja

Tingkat keinginan untuk mengadakan pertemuan dengan rekan kerja atau melakukan kegiatan perusahaan

Ordinal 21

Fantasy motivation

Edukasi Tingkat keinginan untuk mendapatkan pengetahuan

keanekaragaman tumbuhan

Ordinal 22

Hobby Tingkat keinginan untuk menyalurkan hobby ( fotografi, memancing)

Ordinal 23

Adventure Tingkat keinginan untuk melakukan


(34)

!" "

Variabel Sub

Variabel Indikator Ukuran Skala

No Item kegiatan adventure

seperti trakking Konservasi Tingkat keingina

untuk melakukan kegiatan

pelestarian alam

Ordinal 25

Sumber : Hasil Pengolahan Data 2013

3.5.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan proses pengambilan data untuk kelengkapan penelitian. teknik yang digunakan penulis dalam pengumpulan data menggunakan dua cara, yaitu:

3.5.1. Pengumpulan Data Primer

Menurut Sujarweni (2012:21), menyatakan bahwa :

“Data primer biasanya didapat dari subjek penelitian dengan cara melakukan pengamatan, percobaan atau interview/wawancara. Cara untuk mendapatkan data primer biasanya melalui observasi/pengamatan langsung, subjek diberi lembar yang berisi pertanyaan untuk diisi, pertanyaan yang ditujukan untuk responden”.

Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini menggunakan teknik sebagai berikut.

3.5.1.1. Observasi

Menurut U. Rianse (2008:213), “Observasi yaitu cara pengumpulan data dengan cara mengamati dan mencatat gejala-gejala yang terdapat di lokasi penelitian atau mencatat data yang sudah tersedia di sumber sumber data”.

Dari definisi diatas dapat dijelaskan bahwa Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara observasi langsung ke lokasi penelitian, dengan mengamati dan mencatat potensi yang terdapat di lokasi penelitian.


(35)

!" "

3.5.1.2. Kuesioner

Metode kuesioner, Menurut U.Rianse (2008:213), “Metode kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti. untuk memperoleh data, angket disebarkan kepada responden (orang-orang yang akan menjawab atau orang yang akan diselidiki)”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2012:142), “kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memeberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya”.

3.5.1.3. Pengumpulan data dengan studi dokumentasi

Pengumpulan data dengan studi dokumentasi menggunakan kamera yaitu untuk mengetahui kondisi visual yang sebenarnya d lapangan.

3.5.2. Pengumpulan Data Sekunder

Menurut Sujarweni (2012:21), menyatakan bahwa ”data sekunder adalah data yang tidak langsung diperoleh dari sumber pertama dan telah tersusun dalam bentuk dokumen tertulis. Data sekunder dapat diperoleh dari buku cetak, BPS”.

Data sekunder dalam penelitian ini dapat berupa teori yang dapat ditemukan pada sumber literatur berupa buku-buku, hasil penelitian orang lain, jurnal, diktat, surat kabar ataupun sumber literatur lainnya yang dianggap relevan. 3.5.2.1. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan adalah suatu teknik dalam penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan data teoritis dan pendapat ahli tentang penelitian yang kita lakukan, studi kepustakaan ini dilakukan dengan mempelajari berbagai bacaan yang berupa buku-buku yang berkaitan dengan topik penelitian.

Studi kepustakaan merupakan data skunder yang didapat oleh peneliti melalui kajian pustaka dengan mengumpulkan teori-teori


(36)

!" "

Istrumen penelitian merupakan alat bantu peneliti yang digunakan dalam pengumpulan data agar pengumpulan data tersebut mudah dan sistematis. Menurut sugiyono (2012:102 ), “Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati secara spesifik semua fenomena ini disebu variabel penelitian”.

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Angket kuitioner

suatu daftar yang berisikan pertanyaan untuk mengetahui pendapat responden mengenai penilaian wisatawan terhadap atraksi wisata yang sudah ada.

Analisi kuesioner dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala Liket digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial dalam penelitian. Fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya sebagai variabel penelitian

Dengan skala liket, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel . kemudian indicator tersebut dijadikan sebagai titi tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Sedangkan menurut Rai Utami, I. Gusti Bagus dan N.M Eka Mahadewi menyatakan bahwa :

Skala likert dikembangkan oleh Rensis Likert (1932) yang paling sering digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi responden terhadap suatu objek. Karena pembuatannya relatif mudah dan tingkat realibilitasnya tinggi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyususn pertanyaan atau pernyataan dengan skala likert adalah:

1. Bentuk standar skala likert adalah 1-5

2. Sebaiknya jumlah item berkisar 25-30 pertanyaan atau pernyataan untuk mengukur sebuah variabel, sehingga realibilitasnya cenderung tinggi.

3. Buatlah item dalam bentuk positif dan negatif dalam proporsi yang seimbang serta ditempatkan secara acak.


(37)

!" "

Jawaban dari setiap item pertanyaan atau pernyataan yang diberikan pada responden diberikan skor dengan nilai skor tertinggi adalah 5 dan nilai skor terendah adalah 1. Contoh dari penyusunan angket dengan menggunakan skala liker adalah sebagai berikut

Petunjuk :berilah tanda check list pada kolom yang telah disediakan ! 5 = sangat setuju

4 = setuju 3 = ragu-ragu 2 = tidak setuju

1 = sangat tidak setuju

Pertanyaan/pernyataan STS TS RR S SS

1 2 3 4 5

2. Camera digital untuk mengambil kondisi aktual yang sebenarnya dilokasi penelitian.

3.7. Uji Validitas da Realibilitas 3.7.1.Uji Validitas

Uji validitas adalah cara untuk menguji instrumen penelitian, instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Untuk itu sebelum peneliti menyebarkan kuesioner pada sampel responden yang mewakili populasi, instrumen yang berupa kuesioner ini harus d uji validitasnya dengan cara pengujian validitas pada 30 orang untuk menguji keabsahan dari instrumen penelitian sebelum instrumen penelitian ini disebarkan kepada seluruh sampel penelitian yang sebenernya.

Menurut Sujarweni (2012:77), menyatakan bahwa:

“Uji validitas digunkan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan


(38)

!" "

ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu.iji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir pertanyaan di uji validitasnya. Hasil r hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df=n-2 dengan sig 5% jika r tabel < r hitung maka valid.”

Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi Product Moment Correlation yang dikemukakan oleh Person dalam Arikunto (2010:2013) dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Rumus Product Moment Correlation :

r xy = n ∑ xy – ( x ) ( y) (n x2 – (∑ x)2) ( n y2 – (∑ y)2)

Keterangan :

r = Koefisien korelasi antara dua variabel X = Skor yang diperoleh subjek seluruh item Y = Skor total

∑x = Jumlah skor dalam distribusi X ∑y = Jumlah skor dalam distribusi Y ∑x2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi x ∑y2

= jumlah kuadrat dalam skor distribusi y n = Banyaknya responden

Pada peneliti ini yang akan di uji adalah validitas dari variabel X atraksi wisata yang terdiri dari sub variabel natural attraction dan man made atracction dan validitas dari variabel Y motivasi berkunjung yang terdiri dari sub variabel physical or physiological motivation, Social motivation, dan Fantasy motivation. Proses pengujian validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 17.0.

Hasil pengujian validitas yang telah di olah di sajikan pada tabel 3.2 sebagai berikut :

Tabel 3.3

Uji Validitas Variabel (X) Atraksi Wisata

No Dimensi Indikator rhitung rtabel Kesim pulan


(39)

!" "

No Dimensi Indikator rhitung rtabel Kesim pulan

attraction alam

Daya tarik telaga 0,484 0.312 Valid Daya tarik flora 0,474 0.312 Valid Daya tarik fauna 0,850 0.312 Valid Keragaman atraksi 0,584 0.312 Valid

2 Man made

attraction

Daya tarik area piknik 0,643 0.312 Valid Daya tarik area

Berkemah 0,412 0.312 Valid

Daya tarik sepeda air 0,438 0.312 Valid Daya tarik perahu 0,643 0.312 Valid Daya tarik panggung

hiburan 0,850 0.312 Valid

Keragaman atraksi 0,677 0.312 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti Menggunakan Spss 17

Berdasarkan hasil dari perhitungan tabel tersebut dapat diketahui bahwa pernyataan-pernyataan mengenai atraksi wisata yang diuji kepada 30 responden dinyatakan valid karena nilai rhitung > dari 0.312. sehingga item-item pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan dapat dijadikan sebagai alat ukur terhadap konsep yang seharusnya diukur.

Tabel 3.4

Uji Validitas Variabel (Y) Motivasi Berkunjung

No Dimensi Indikator rhitung rtabel

Kesim pulan

1 Physical or

physiological motivation

Tingkat keinginan untuk

menikmati pemandangan alam 0,480 0.312 Valid Tingkat keindahan untuk

menikmati keindahan telaga 0,585 0.312 Valid Tingkat keinginan untuk bermain

sepeda air 0,804 0.312 Valid

Tingkat keinginan untuk bersantai

di area piknik 0,541 0.312 Valid


(40)

!" "

No Dimensi Indikator rhitung rtabel Kesim pulan mendapatkan kesehatan dengan

berjalan mengelilingi kawasan Tingkat keinginan untuk merasa kenyamanan di telaga remis (menikmati udara segar di sekitar kawasan)

0,367 0.312 Valid

2 Social

motivation

Tingkat keinginan untuk berlibur

dengan teman 0,826 0.312 Valid

Tingkat keinginan untuk camping

bersama teman 0,429 0.312 Valid

Tingkat keinginan untuk berlibur

dengan keluarga 0,592 0.312 Valid

Tingkat keinginan untuk mengadakan pertemuan dengan rekan kerja atau melakukan kegiatan perusahaan

0,590 0.312 Valid

3 Fantasy

motivation

Tingkat keinginan untuk

mendapatkan pengetahuan 0,461 0.312 Valid Tingkat keinginan untuk

menyalurkan hobby (fotografi, memancing)

0,796 0.312 Valid Tingkat keinginan untuk

melakukan kegiatan adventure seperti trakking

0,858 0.312 Valid Tingkat keingina untuk

melakukan kegiatan pelestarian alam

0,849 0.312 Valid Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti Menggunakan Spss 17

Berdasarkan hasil dari perhitungan tabel tersebut dapat diketahui bahwa item-item pernyataan mengenai motivasi berkunjung yang diuji kepada 30 responden dinyatakan valid karena nilai rhitung > dari 0.312. sehingga item-item pertanyaan tersebut dinyatakan vilid dan dapat dijadikan sebagai alat ukur terhadap konsep yang seharusnya diukur.


(41)

!" "

Uji Realibilitas adalah Suatu cara untuk melihat apakah alat ukur, dalam hal ini adalah daftar pertanyaan, konsisten atau tidak. Menurut Santoso (2001) dalam Rai Utama, I. Gusti Bagus dan N.M Eka Mahadewi (2012:140):

Uji realibilitas adalah dasar pengambilan keputusan apakah angket (instrumen) handal jika hasil pengujian terhadap realibilitas dengan menggunakan teknik uji product moment serta teknik alpha cronbach dinyatakan realibel pada tingkat signifikan (0,6) dan pada uji realibilitas yang telah dilakukan menunjukkan bahwa semua pertanyaan dinyatakan realibel karena koefisien realitasnya lebih besar dari 0,6 dan dapat dikatakan angket (instrumen ) yang digunakan dianggap andal.

Sedangkan menurut Sujarweni (2012:186), menyatakan bahwa,”Realibilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan kontruk-kontruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Uji validitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan.jika nilai Alpha > dari 0,60 maka reliabel”.

Untuk uji relibiabilitas menggunakan rumus sebagai berikut: r = k ∑ά2a

k-1 - 1 – ά 2 t Keterangan :

r = koefisien realibility instrumen (cronbachalfa) k = banyaknya butir pertanyaan

∑ά2a = total varians butir

ά 2

t = total varians

Proses pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program software SPSS 17.0

Hasil pengujian realibilitas yang telah di olah oleh peneliti di sajikan pada tabel 3.3 dan 3.4 sebagai berikut :

Tabel 3.5

Uji Realibilita Variabel (X) Atraksi Wisata

No Dimensi

Cronbach’s

Alpha Keterangan Variabel X

1 Natural attraction 0,614 Realibel


(42)

!" "

Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti Menggunakan Spss 17

Berdasarkan hasil dari perhitungan tabel tersebut dapat diketahui bahwa sub variabel mengenai atraksi wisata yang di uji kepada 30 responden dinyatakan reliabel karena nilai Cronbach Alfa > dari 0,60 sehingga kontruk pernyataan dimensi variabel dinyatakan reliabel.

Tabel 3.6

Uji Realibilita Variabel (Y) Motivasi Berkunjung

No Dimensi

Cronbach’s

Alpha Keterangan Variabel Y

1 Physical or physiological

motivation 0,730 Realibel

2 Social motivation 0,600 Reliabel

3 Fantasy motivation 0,792 Realibel

Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti Menggunakan Spss 17

Berdasarkan hasil dari perhitungan tabel tersebut dapat diketahui bahwa sub variabel mengenai motivasi berkunjung yang di uji kepada 30 responden dinyatakan reliabel, karena nilai Cronbach Alfa > dari 0,60 sehingga kontruk pernyataan dimensi variabel dinyatakan reliabel.

3.8. Teknik Analisis Data

Menurut Sontani,U.P. dan S.A. Muhidin (2010:158) yaitu :

“analisis data diartikan sebagai upaya mengolah data menjadi informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat data tersebut dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat untuk menjawab masalah-masalah yang berkaitan dengan kegiatan penelitian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data deskriptif kualitatif yaitu mendeskripsikan data baik yang bersifat naratif maupun yang menggunakan tabel sebagai alat analisis”.

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik sebagai berikut 3.8.1. Method of succesive interval (MSI)

Penelitian ini menggunakan analisis Regresi linier Sederhana, Data yang diperoleh dari jawaban responden merupakan data mentah yang berbentuk data


(43)

!" "

ordinal. Agar data dapat diolah dengan menggunakan metoda regresi linier sederhana semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu di transpormasikan menjadi skala interval, dengan menggunakan Method Of Succesive Interval (MSI)

Tahap-tahap perhitungan Method of Succesive Interval (MSI) adalah sebagai berikut :

1. Menghitung frekuensi (f) setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil dari jawaban responden pada setiap pernyataan.

2. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pernyataan, dilakukan perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi (f) dengan jumlah responden.

3. Berdasarkan proporsi tersebut untuk setiap pertanyaan dilakukan perhitungan proporsi komulatif untuk setiap pilihan jawaban.

4. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pernyataan dan setiap pilihan jawaban.

5. Menentukan nilai intarval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui pilihan jwaban sebagai berikut:

Scale value = (dencity at lower limit – dencity atuppuer)

(area below upper limit – area below lower limit)

Untuk mengubah data ordinal menjadi data interval dalam penelitian ini menggunakan bantuan Microsoft Excel. Langkah-langkah untuk mentransformasikan data ordinal menjadi data interval dengan menggunakan bantuan Microsoft Exel adalah sebagai berikut:

1. Input data skor jawaban yang diperoleh pada lembar kerja (worksheet) Excel 2. Klik “Analize” pada menu Bar.

3. Klik “Succesive Interval” pada menu Analize, hingga muncul kotak dialog “Method of Succesive Interval”.

4. Klik “Drop Down” untuk mengisi Data Range pada kotak dialog input, selanjutnya blok skor yang akan d ubah skalanya.


(44)

!" "

5. Kemudian pada kotak dialog tersebut Chek list () Input Label in First now 6. Selanjutnya pada option Min Value isikan/pilihan 1 dan Max Value ganti

dengan skor tertinggi dalam angket keusioner yaitu 5.

7. Selanjutnya pada output, tentukan Cell Output, hasilnya akan di ditempatkan di sel selanjutnya, lalu klik “OK”.

Dari data yang berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independen denagn variabel depenenden serta ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.

3.8.2. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan sebelum dilakukan metode statistik. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data yang mempunyai pola seperti distribusi normal (distribusi tersebut tidak melenceng ke kiri atau ke kanan). Uji normalitas adalm penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS 17.0.

3.8.3. Korelasi Product Moment

Hasil dari perubahan data ordinal menjadi data interval maka selanjutnya adalah mengitung dengan menggunakan analisis Korelasi Prodact Moment. Menurut Sugiyono (2012:228) menyatakan bahwa: “Teknik korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua vaiabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel lebih tersebut adalah sama”.

Sedangkan menurut Sujarweni (2012:61) menyatakan bahwa :

“Pengujian ini digunakan untuk menguji dua variabel apakah ada hubungan atau tidak, dengan jenis data keduanya adalah sama yaitu rasio atau interval dan berdistribusi normal”. Rumus sebagai berikut:

Rxy = xy 2 2 Nilai r dapat digunakan untuk :


(45)

!" "

a. Melihat dua variabel tersebut berhubungan atau tidak kriteria: Jika r hitung > r tabel (lihat tabel r) maka Ho ditolak

Jika r hitung < r tabel (lihat tabel r) maka Ho diterima

b. Melihat nilai koefisienan korelasi merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur kekuatan suatu hubungan antar variabel . koefisienan korelasi mempunyai nilai antara -1 hingga +1. Sifat nilai koefisienan antara plus (+) atau minus (-). Maka sifat korelasi :

1. Korelasi positif (+) berarti bahwa jika variabel X1 mengalami kenaikan maka variabel X2 juga akan mengalami kenaikan, begitu sebaliknya. 2. Korelasi negatif (-) berarti bahwa jika variabel X1 mengalami penurunan

maka variabel X2 akan mengalami kenaikan, begitu sebaliknya.

Untuk mengetahui keeratan korelasi antara variabel X Atraksi Wisata dan variabel Y Motivasi Berkunjung, maka keeratan korelsi dapat dikelompokkan sebagai berikut:

1. 0,00 – 0,20 berarti korelasi memiliki keeratan sangat lemah 2. 0,21 - 0,40 berarti korelasi memiliki keeratan lemah

3. 0,41 – 0,70 berarti korelasi memiliki keeratan kuat

4. 0,71 – 0,90 berarti korelasi memiliki keeratan sangat kuat 5. 0,91 – 0,99 berarti korelasi memiliki keeratan kuat sekali 6. 1 berarti korelasi sempurna.

Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik analisis Korelasi Product Moment dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan atau tidak antara kedua variabel yang diteliti yaitu variabel (X) Atraksi Wisata dan variabel (Y) Motivasi Berkunjung. Hubungan variabel X dan variabel Y dinyakatan mempunyai hubungan positif apabila kenaikan (penurunan) X pada umumnya diikuti oleh kenaikan (penurunan) Y. Ukuran yang dipakai dalam mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara variabel X dan variabel Y disebut koefisienan korelasi (r). Nilai yang didapat dari hasil perhitungan koefisienan korelasi paling rendah -1 dan paling besar 1 (-1 < r < 1), artinya jika :

r=1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1 , hubungan sangat kuat dan positif )

r= -1 hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negatif)


(46)

!" "

r= 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan. 3.8.4. Teknik Analisis Regresi Linier Sederhana

Tujuan dari Teknik Analisis Regresia adalah untuk melakukan prediksi, bagaimana perubahan nilai yang terjadi pada variabel X dan variabel Y dimanipulasi (dinaikkan atau diturunkan nilainya). Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier sederhana.

Menurut Sujarweni (2012:83), menjelaskan bahwa regresi linier sederhan merupaka regresi yang memiliki satu variabel dependen dan satu variabel indepensen.model persamaan regresi linier sederhana dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Y = a + bX Keterangan :

Y = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksi a = Harga Y ketika harga X=0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi,yang menunjukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun.

X = Subjek pada variabel independen yang menpunyai nilai tertentu

b = n ∑ (xy) – (∑x) (∑y)

n (∑x2

) - (∑x)2 a = ∑y – b (∑x)

n

se = ∑ 2 − ∑ − ∑

n-2

sb = se

∑ 2 − ∑ 2

n

t hitung = b

sb

Proses analisis regresi linier sederhana dalam penelitian ini menggunakan program software SPSS 17.0


(47)

!" "

Uji Koefisienan Determinasi ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar persentasi pengaruh variabel (X) Atraksi Wisata terhadap variabel (Y) Motivasi Berkunjung dengan menggunakan rumus koefisienan determinasi (kd) yaitu :

Sumber : Sugiyono, 2012 Keterangan :

Kd = koefisienan determinasi r = koefisienan korelasi

Tabel 3.7.

Interpretasi Koefisienan Determinasi

Interval Koefisienan Tingkat Pengaruh

0 % - 19,99 % Sangat Lemah

20 % - 39, 99 % Lemah

40 % - 59,99 % Sedang

60 % - 79,99 % Kuat

80 % - 100 % Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono 2012 3.8.6. Uji Hipotesis

Analisis terakhir dalam penelitian ini adalah uji hipotesis. Uji hipotesisi dalam penelitian ini menggunakan Uji T, dengan rumus sebagai berikut:

t = r √ − 2 Sumber : Sugiyono, 2012

√ − 2222

Keterangan :

r = Koefisienan korelasi rank sperman

t = Distribusi student dengan derajat kebebasan db nn-2 n = Banyaknya sampel

Nilai t hitung selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel. Untuk kesalahan 5% uji dua pihak dan dk = n-2 = lebih besar dari t tabel, untuk pengambilan kesimpulan menggunakan perbandingan t tabel, dengan kriteria sebagai berikut :

- Jika t hitung > t tabel Ho ditolak : Ha diterima - Jika t hitung < t tabel Ho diterima: Ha ditolak


(48)

!" "

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dengan judul pengaruh atraksi wisata terhadap motivasi berkunjung wisatawan di kawasan wisata alam telaga remis yang didukung oleh data dan teori-teori mengenai atraksi wisata dan motivasi berkunjung, maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pendapat atau penilaiaan responden mengenai daya tarik atraksi wisata yang ada di kawasan wisata alam telaga remis mengenai Natural attraction dan Man made attraction mempunyai penilaian yang beragam, nilai daya tarik tinggi yaitu panorama/pemandangan alam, daya tarik telaga, daya tarik flora dan daya tarik area piknik, untuk nilai daya tarik tengah-tengah yaitu keragaman atraksi, are camping, speda air, dan daya tarik perahu. Sedangkan untuk daya tarik yang mempunyai nilai rendah yaitu daya tarik fauna, daya tarik panggung hiburan dan keragaman atraksi wisata yang sudah memiliki nilai yang rendah. Item yang menjadi daya tarik tinggi berasal dari natural attraction dengan item pertanyaan daya tarik panorama/pemandangan alam, hal ini dapat disebabkan karena telaga remis mempunyai pemandangan yang masih alami. Sedangkan untuk rekapitulasi penilaiaan mengenai variabel Atraksi Wisata berada pada kategori sedang. Oleh sebab itu pengelola sebaiknya memberikan inovasi baru terhadap atraksi wisata untuk menunjang kegiatan wisatawan agar tidak merasa jenuh atau bosan untuk mengunjungi kawasan wisata alam telaga remis.

2. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pernyataan responden mengenai motivasi berkunjung wisatawan dengan sub variabel Physical or physiological motivation, Social motivation dan Fantasy motivation mempunyai penilaiaan yang beragam, hasil penilaian dengan skor sangat tinggi adalah motivasi untuk merasakan dan menikmati udara yang segar di sekitar kawasan wisata alam Telaga Remis. Hasil penilaian motivasi


(49)

!" "

berkunjung dengan kategori skor tinggi adalah motivasi berkunjung untuk menikmati keindahan pemandangan alam, bersantai diarea piknik, untuk mendapatkan kesehatan dengan berjalan santai di sekitar kawaasan, keinginan untuk berlibur dengan teman, keinginan untuk berlibur dengan keluarga, serta keinginan untuk menyalurkan hobi seperti fotografi dan memancing. Hasil penilaian motivasi berkunjung dengan kategori skor tengah-tengah adalah motivasi berkunjung untuk menikmati keindahan telaga, melakukan kegiatan sepeda air, keinginan untuk mengadakan pertemuan dengan rekan kerja dan melakukan kegiatan perusahaan, keinginan untuk mendapatkan pengetahuan, keinginan untuk melakukan kegiatan adventure, serta keinginan untuk melakukan kegiatan pelestarian alam. Dan hasil penilaian motivasi berkunjung dengan kategori skor rendah adalah keinginan untuk camping bersama teman. Kesimpulan dari hasil penelitian mengenai motivasi berkunjung yang memiliki nilai skor dengan kategori sangat tinggi berada pada sub variabel Physical or physiological motivation dengan item pertanyaan untuk merasakan dan menikmati udara yang sangat disekitar kawasan wisata alam telaga remis. Sedangkan untuk rekapitulasi penilaian terhadap variabel motivasi berkunjung berada pada kategori sedang. Dari hasil yang didapat wisatawan kurang terdorong untuk datang datang ke telaga remis hal ini disebabkan karena kurangnya dorongan dari luar terhadap wisatawan seperti keberagaman atraksi wisata yang kurang bervariatif dan juga kurangnya pengelolaan terhadap kawasan wisata sehingga terlihat tidak menarik untuk wisatawan, oleh sebab itu pengelola sebaiknya membuat inovasi baru mengenai atraksi wisata buatan untuk menjadi daya tarik wisata baru untuk wisatawan yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

3. Hasil dari analisis statistik yang diteliti melalui analisi korelasi dan regresi linier sederhana menunjukkan bahwa adanya hubungan signifikan yaitu dengan nilai koefisienan korelasi sebesar 0,260 antara atraksi wisata dan motivasi berkunjung namun hubungannya lemah karena berada pada rentang


(50)

!" "

0,21-0,40 nilai tersebut berada di kategori lemah yang ditetapkan oleh Sujarweni (2012:61). Sedangkan untuk analisis regresi linier sederhana nilai koefisienan determinasi (R square) sebesar 0,068. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi berkunjung (Y) dipengaruhi sebesar 6,8% oleh atraksi wisata. Sehingga ada 93,2% yang tidak bisa dijelaskan secara linier oleh atraksi wisata oleh sebab itu dalam penelitian ini variabel atraksi wisata merupakan variabel yang lemah dalam memotivasi pengunjung untuk datang ke kawasan wisata alam telaga remis.

5.2. Rekomendasi

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah disimpulkan maka rekomendasi yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut :

1. Atraksi wisata yang ada di kawasan wisata alam telaga remis memang dapat dikategorikan menarik namun dalam beberapa atraksi wisata yang ada memiliki skor penilaian rendah oleh sebab itu pengelola harus memiliki inovasi baru untuk menambah atau mengembangkan daya tarik wisata dikawasan wisata alam telaga remis, upaya yang dapat dilakukan oleh pengelola yaitu dengan menambah atraksi buatan seperti permainan water ball, atupun disediakannya rakit yang dapat menjadi alternatif lain untuk menikmati keindahan telaga. Selain itu pengelola sebaiknya melengkapi fitur-fitur pendukung di area camping dan area piknik seperti fasilitas penyewaan tenda untuk wisatawan yang ingin camping dan juga penyewaan tikar bagi wisatawan yang ingin piknik di sekitar kawasan wisata alam telaga remis, Memperbaiki dan meningkatkan perawatan dan kebersihan terhadap telaga dan penataan kawasan agar terlihat lebih indah dan menarik untuk wisatawan. dan juga meningkatkan kebersihan di area piknik, camping dan fasilitas umum seperi toilet, mushola yang terlihat kurang terjaga kebersihannya, sehingga wisatawan dapat merasa nyaman untuk menggunakan fasilitas umum tersebut.

2. Membuat event-event atau paket wisata yang dapat menjadi daya tarik untuk wisatawan, seperti dibuat event perayaan hari raya atau libur nasional lainnya


(51)

!" "

dengan diadakan paket wisata dengan penambahan fasilitas lainnya untuk memudahkan wisatawan, Menambah papan informasi di sekitar kawasan karena papan informasi yang ada sangat terbatas sehingga dapat menyulitkan wisatawan yang ingin mengelilingi seluruh kawasan wisata. Selain disekitar kawasan penambahan fasilitas penunjuk arah ke kawasan wisata alam telaga remis juga perlu diperbaiki agar wisatawan lebih mudah untuk mencapai lokasi.

3. Selain itu, pihak pengelola sebaiknya meningkatkan citra telaga remis dengan cara memperbaiki dan meningkatkan pelayanan terhadap wisatawan yang berkunjung, dan juga pihak pengelola sebaiknya meningkatkan promosi tentang kawasan wisata alam telaga remis kepada masyarakat luas melalui media sosial, baligo, stiker, bosur dan lain sebagainya.


(52)

!" "

DAFTAR PUSTAKA

A.J. Muljadi, (2009). Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta. Penerbit: PT RajaGrafindo Persada

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Citra Bimo Walgito (2010). Pengantar Psikologi Umum .Yogyakarta: Andi Offset

Brass, Janel L. (1997). Community Tourism Assesment Handbook. Westren Rural Development Centre: Utah State university

Budisetyorini Beta. (2003). Perencanaan Pengembangan ODTW. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Data Kepariwisataan Kabupaten Kuningan 2012.

Dr.A.A Anwar Prabu Mangkunegara, (2009). Prilaku Konsumen. Bandung. Penerbit: PT Refika Aditama

Mahadewi, E. Ni Made dan Rai Utama, I.G. Bagus. (2012). Metode Penelitian Pariwisata dan Perhotelan.Yogyakarta. Penerbit: CV Andi Offset. Fandeli, C. (2001). Perencanaan kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Fakultas

kehutanan UGM.

Fadilah, Nur. (2012). Pengembangan Atraksi Wisata Pantai Tanjung Kelayang Belitung Berdasarkan Persepsi Wisatawan. Skripsi Sarjana Jurusan Manajemen Resort and Leisure UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan Goeldner, Carles R dkk. (1999). Tourism: Principles, Practices, Philosophies.

Printed in the United scases of America.

Hasan, Iqbal. (2003). Pokok-pokok materi statistik 1. Jakarta. Penerbit: PT Bumi Aksara.

Inskeep, Edward. ( 1991). Tourism Planning: an integrated and sustainable development approach. Library of Congress Cataloging in Publication Data.

Laporan Akhir. Penyusunan Master Plan Pengelolaan Objek Daya Tarik Wisata Alam Taman Nasional Gunung Ciremai. BTNGC


(53)

!" "

Pendit, S. Nyoman (2002). Ilmu Pariwisata. Jakarta. Penerbit: Pradnya Pramita Pitana, I. Gede, Gayatri, P.G (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta. Penerbit:

C.V Andi Offset.

Pitana, I. Gede, I Ketut Surya Diarta (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta. Penerbit: C.V Andi Offset.

Pratama R.R.2011. Perencanaan Bumi Perkemahan Ranca Upas Sebagai

Kawasan Ekowisata. Skripsi Sarjana Jurusan Manajemen Resort & leisure UPI Bandung:Tidak Diterbitkan.

Rai Utama, I.G. Bagus dan Eka Mahadewi, N. M (2012). Metodologi Penelitian Pariwisata dan Perhotelan. Yogyakarta. Penerbit: CV Andi OFFSET. Rianse, U. (2008). Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi Teori Dan

Aplikasi. Bandung. Penerbit: Alfabeta.

Ross, Glenn. F. (1994). Pisikologi Pariwisata. Jakarta. Penerbit: Katalog dalam Terbitan (KDT)

Sontani, U.P. dan S.A. Muhidin (2010). Desain Penelitian Kualitatif. Bandung. Penerbit:Karya Adhika utama.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Alfabet. Bandung

Sujarweni, V Wiratna dan Poly Endaryanto. 2012. Statistik untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu

Suryani, Tatik. (2008). Perilaku Konsumen; Implikasi pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta. Penerbit: Graha Ilmu

Suwantoro, G. (2004). Dasar- Dasar Pariwisata. Yogyakarta. Penerbit: Andi Offset.

Undang-Undang Republik indonesia No 10 Tahun 2009, Tentang Kepariwisataan.

Wahab, salah. (1992). Manajemen Kepariwisataan. Jakarta. Penerbit: PT Pradnya Pramita

Yoeti, Oka A. (2005). Perencanaan Strategis Pemasaran Daerah Tujuan Wisata . Jakarta: PT Pradnya Pramita


(1)

!" "

berkunjung dengan kategori skor tinggi adalah motivasi berkunjung untuk menikmati keindahan pemandangan alam, bersantai diarea piknik, untuk mendapatkan kesehatan dengan berjalan santai di sekitar kawaasan, keinginan untuk berlibur dengan teman, keinginan untuk berlibur dengan keluarga, serta keinginan untuk menyalurkan hobi seperti fotografi dan memancing. Hasil penilaian motivasi berkunjung dengan kategori skor tengah-tengah adalah motivasi berkunjung untuk menikmati keindahan telaga, melakukan kegiatan sepeda air, keinginan untuk mengadakan pertemuan dengan rekan kerja dan melakukan kegiatan perusahaan, keinginan untuk mendapatkan pengetahuan, keinginan untuk melakukan kegiatan adventure, serta keinginan untuk melakukan kegiatan pelestarian alam. Dan hasil penilaian motivasi berkunjung dengan kategori skor rendah adalah keinginan untuk camping bersama teman. Kesimpulan dari hasil penelitian mengenai motivasi berkunjung yang memiliki nilai skor dengan kategori sangat tinggi berada pada sub variabel Physical or physiological motivation dengan item pertanyaan untuk merasakan dan menikmati udara yang sangat disekitar kawasan wisata alam telaga remis. Sedangkan untuk rekapitulasi penilaian

terhadap variabel motivasi berkunjung berada pada kategori sedang. Dari

hasil yang didapat wisatawan kurang terdorong untuk datang datang ke telaga remis hal ini disebabkan karena kurangnya dorongan dari luar terhadap wisatawan seperti keberagaman atraksi wisata yang kurang bervariatif dan juga kurangnya pengelolaan terhadap kawasan wisata sehingga terlihat tidak menarik untuk wisatawan, oleh sebab itu pengelola sebaiknya membuat inovasi baru mengenai atraksi wisata buatan untuk menjadi daya tarik wisata baru untuk wisatawan yang diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

3. Hasil dari analisis statistik yang diteliti melalui analisi korelasi dan regresi

linier sederhana menunjukkan bahwa adanya hubungan signifikan yaitu dengan nilai koefisienan korelasi sebesar 0,260 antara atraksi wisata dan motivasi berkunjung namun hubungannya lemah karena berada pada rentang


(2)

!" "

0,21-0,40 nilai tersebut berada di kategori lemah yang ditetapkan oleh Sujarweni (2012:61). Sedangkan untuk analisis regresi linier sederhana nilai koefisienan determinasi (R square) sebesar 0,068. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi berkunjung (Y) dipengaruhi sebesar 6,8% oleh atraksi wisata. Sehingga ada 93,2% yang tidak bisa dijelaskan secara linier oleh atraksi wisata oleh sebab itu dalam penelitian ini variabel atraksi wisata merupakan variabel yang lemah dalam memotivasi pengunjung untuk datang ke kawasan wisata alam telaga remis.

5.2. Rekomendasi

Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah disimpulkan maka rekomendasi yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut :

1. Atraksi wisata yang ada di kawasan wisata alam telaga remis memang dapat

dikategorikan menarik namun dalam beberapa atraksi wisata yang ada memiliki skor penilaian rendah oleh sebab itu pengelola harus memiliki inovasi baru untuk menambah atau mengembangkan daya tarik wisata dikawasan wisata alam telaga remis, upaya yang dapat dilakukan oleh pengelola yaitu dengan menambah atraksi buatan seperti permainan water ball, atupun disediakannya rakit yang dapat menjadi alternatif lain untuk menikmati keindahan telaga. Selain itu pengelola sebaiknya melengkapi fitur-fitur pendukung di area camping dan area piknik seperti fasilitas penyewaan tenda untuk wisatawan yang ingin camping dan juga penyewaan tikar bagi wisatawan yang ingin piknik di sekitar kawasan wisata alam telaga remis, Memperbaiki dan meningkatkan perawatan dan kebersihan terhadap telaga dan penataan kawasan agar terlihat lebih indah dan menarik untuk wisatawan. dan juga meningkatkan kebersihan di area piknik, camping dan fasilitas umum seperi toilet, mushola yang terlihat kurang terjaga kebersihannya, sehingga wisatawan dapat merasa nyaman untuk menggunakan fasilitas umum tersebut.

2. Membuat event-event atau paket wisata yang dapat menjadi daya tarik untuk


(3)

!" "

dengan diadakan paket wisata dengan penambahan fasilitas lainnya untuk memudahkan wisatawan, Menambah papan informasi di sekitar kawasan karena papan informasi yang ada sangat terbatas sehingga dapat menyulitkan wisatawan yang ingin mengelilingi seluruh kawasan wisata. Selain disekitar kawasan penambahan fasilitas penunjuk arah ke kawasan wisata alam telaga remis juga perlu diperbaiki agar wisatawan lebih mudah untuk mencapai lokasi.

3. Selain itu, pihak pengelola sebaiknya meningkatkan citra telaga remis dengan

cara memperbaiki dan meningkatkan pelayanan terhadap wisatawan yang berkunjung, dan juga pihak pengelola sebaiknya meningkatkan promosi tentang kawasan wisata alam telaga remis kepada masyarakat luas melalui media sosial, baligo, stiker, bosur dan lain sebagainya.


(4)

!" "

DAFTAR PUSTAKA

A.J. Muljadi, (2009). Kepariwisataan dan Perjalanan. Jakarta. Penerbit: PT RajaGrafindo Persada

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Citra Bimo Walgito (2010). Pengantar Psikologi Umum .Yogyakarta: Andi Offset

Brass, Janel L. (1997). Community Tourism Assesment Handbook. Westren Rural Development Centre: Utah State university

Budisetyorini Beta. (2003). Perencanaan Pengembangan ODTW. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan. Data Kepariwisataan Kabupaten Kuningan

2012.

Dr.A.A Anwar Prabu Mangkunegara, (2009). Prilaku Konsumen. Bandung. Penerbit: PT Refika Aditama

Mahadewi, E. Ni Made dan Rai Utama, I.G. Bagus. (2012). Metode Penelitian

Pariwisata dan Perhotelan.Yogyakarta. Penerbit: CV Andi Offset.

Fandeli, C. (2001). Perencanaan kepariwisataan Alam. Yogyakarta: Fakultas kehutanan UGM.

Fadilah, Nur. (2012). Pengembangan Atraksi Wisata Pantai Tanjung Kelayang

Belitung Berdasarkan Persepsi Wisatawan. Skripsi Sarjana Jurusan

Manajemen Resort and Leisure UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan Goeldner, Carles R dkk. (1999). Tourism: Principles, Practices, Philosophies.

Printed in the United scases of America.

Hasan, Iqbal. (2003). Pokok-pokok materi statistik 1. Jakarta. Penerbit: PT Bumi Aksara.

Inskeep, Edward. ( 1991). Tourism Planning: an integrated and sustainable

development approach. Library of Congress Cataloging in Publication

Data.

Laporan Akhir. Penyusunan Master Plan Pengelolaan Objek Daya Tarik Wisata


(5)

!" "

Pendit, S. Nyoman (2002). Ilmu Pariwisata. Jakarta. Penerbit: Pradnya Pramita Pitana, I. Gede, Gayatri, P.G (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta. Penerbit:

C.V Andi Offset.

Pitana, I. Gede, I Ketut Surya Diarta (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta. Penerbit: C.V Andi Offset.

Pratama R.R.2011. Perencanaan Bumi Perkemahan Ranca Upas Sebagai

Kawasan Ekowisata. Skripsi Sarjana Jurusan Manajemen Resort & leisure

UPI Bandung:Tidak Diterbitkan.

Rai Utama, I.G. Bagus dan Eka Mahadewi, N. M (2012). Metodologi Penelitian

Pariwisata dan Perhotelan. Yogyakarta. Penerbit: CV Andi OFFSET.

Rianse, U. (2008). Metodologi Penelitian Sosial Dan Ekonomi Teori Dan

Aplikasi. Bandung. Penerbit: Alfabeta.

Ross, Glenn. F. (1994). Pisikologi Pariwisata. Jakarta. Penerbit: Katalog dalam Terbitan (KDT)

Sontani, U.P. dan S.A. Muhidin (2010). Desain Penelitian Kualitatif. Bandung. Penerbit:Karya Adhika utama.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Alfabet. Bandung

Sujarweni, V Wiratna dan Poly Endaryanto. 2012. Statistik untuk Penelitian. Yogyakarta: Graha Ilmu

Suryani, Tatik. (2008). Perilaku Konsumen; Implikasi pada Strategi Pemasaran. Yogyakarta. Penerbit: Graha Ilmu

Suwantoro, G. (2004). Dasar- Dasar Pariwisata. Yogyakarta. Penerbit: Andi Offset.

Undang-Undang Republik indonesia No 10 Tahun 2009, Tentang

Kepariwisataan.

Wahab, salah. (1992). Manajemen Kepariwisataan. Jakarta. Penerbit: PT Pradnya Pramita

Yoeti, Oka A. (2005). Perencanaan Strategis Pemasaran Daerah Tujuan Wisata . Jakarta: PT Pradnya Pramita


(6)

!" "

Yoeti, Oka A. (2008). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT Pradnya Pramita

SUMBER INTERNET

http://arisandi.com/pengertian-pengembangan/, 3 mei 2012, pukul 23.03 http://kuningannews.com/wisata/tentang/objek-wisata/6560-disparbud-dukung-pdau-kelola-obyek-wisata.html, (dalam artikel: Disparbud Dukung PDAU Kelola

Objek Wisata , Rabu, 11 Januari 2012 19:51 )

http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/pengantar-industri-pariwisata-definisi.html, 5 mei 2012 Pukul 19.09.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Kuningan

http://www.lintaskuningan.com/2011/02/object-wisata-telaga-remis.html http://www.indonesiahai.com/wisata/kontent/Telaga-Remis

http://www.scribd.com/doc/43857455/Kajian-Ekosistem-Di-Telaga-Dieng2


Dokumen yang terkait

PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MOTIVASI BERKUNJUNG WISATAWAN KE BRAGA CULINARY NIGHT DAN CIBADAK CULINARY NIGHT.

1 5 35

PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MINAT WISATAWAN BERKUNJUNG KE CURUG PELANGI (CURUG CIMAHI) KABUPATEN BANDUNG BARAT.

0 5 55

PENGARUH FASILITAS WISATA DAN CITRA TAMAN WISATA ALAM CIMANGGU SEBAGAI WISATA ALAM TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN.

3 9 31

PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI KEBUN BINATANG BANDUNG.

9 18 58

PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUASAN WISATAWAN YANG BERKUNJUNG DI KAWASAN WISATA GUNUNG GALUNGGUNG.

10 62 54

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI WISATAWAN DALAM MEMPENGARUHI KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE DAYA TARIK WISATA ALAM CIBULAN KUNINGAN : Survei Pada Kunjungan Wisatawan Nusantara di Daya Tarik Wisata Alam Cibulan.

5 27 70

PENGARUH PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN PADA DAYA TARIK WISATA WADUK DARMA KABUPATEN KUNINGAN : Survey kepada Wisatawan Skala Lokal Daya Tarik Wisata Waduk Darma Kabupaten Kuningan 2013.

6 21 72

PENGARUH ATRAKSI WISATA TERHADAP MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN KE DAYA TARIK WISATAWADUK DARMA KABUPATEN KUNINGAN - repository UPI S MRL 1200572 Title

0 0 3

PENGARUH PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN DI DAYA TARIK WISATA CIBULAN KABUPATEN KUNINGAN - repository UPI S MRL 1202498 Title

0 0 3

PENGARUH PERSEPSI WISATAWAN TENTANG HARGA PAKET WISATA PADA KAWASAN ATRAKSI WISATA ALAM GREEN CANYON TERHADAP KEPUASAN WISATAWAN - repository UPI S MPP 0707503 Title

0 0 3