ANALISIS KOMPETENSI GURU EKONOMI.

(1)

No. Daftar/FPEB/401/UN.40.7.D1/LT/2014

ANALISIS KOMPETENSI GURU EKONOMI

(Studi Deskriptif di SMA Negeri Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi

Oleh

Isnaeni Restuhartati (0906430)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

No. Daftar/FPEB/401/UN.40.7.D1/LT/2014

ANALISIS KOMPETENSI GURU EKONOMI

(Studi Deskriptif di SMA Negeri Kota Bandung)

Oleh :

ISNAENI RESTUHARTATI

Sebuah Skripsi yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Isnaeni Restuhartati 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Juni 2014

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lain tanpa ijin penulis


(3)

No. Daftar/FPEB/401/UN.40.7.D1/LT/2014

ISNAENI RESTUHARTATI

ANALISIS KOMPETENSI GURU EKONOMI

(Studi Deskriptif di SMA Negeri Kota Bandung)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING I

Dr. H. Yayat Achdiat, M.Pd NIP. 19511216 197803 1 003

PEMBIMBING II

Yana Rohmana, S.Pd, M.Si NIP. 19790625 200501 1 002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

UPI Bandung

Dr. Ikaputera Waspada, M.M NIP. 19610420 198703 1 002


(4)

No. Daftar/FPEB/401/UN.40.7.D1/LT/2014

PERNYATAAN

“Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Analisis Kompetensi Guru Ekonomi (Studi Deskriptif Di SMA Negeri Kota Bandung) “ ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung risiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini.

Bandung, Agustus 2014 Yang Membuat Pernyataan,


(5)

(6)

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi (Studi Deskriptif di SMA Negeri Kota Bandung), Isnaeni Restuhartati, 0906430, dibawah bimbingan Dr. H. Yayat Achdiat, M.Pd dan Yana Rohmana, S.Pd, M.Si

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa di Kota Bandung. Hal ini ditunjukan dari nilai rata-rata pada hasil Ujian Nasional SMA Negeri di Kota Bandung Tahun Ajaran 2012/2013, yang mengalami penurunan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran umum kompetensi guru ekonomi di SMA Negeri Kota Bandung, dilihat dari kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial. Metode yang digunakan adalah deskriptif. Penelitian ini dilakukan di 27 SMA Negeri Kota Bandung, dengan jumlah responden sebanyak 25 guru mata pelajaran ekonomi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Hasil penelitian menunjukan secara umum kompetensi guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri Kota Bandung dalam kategori tinggi. Kompetensi Pedagogik guru menunjukan kategori sedang. Kompetensi Profesional guru menunjukan kategori sedang. Kompetensi Kepribadian guru menunjukan kategori tinggi. Kompetensi Sosial guru menunjukan kategori tinggi. Penelitian ini ,merekomendasikan bahwa kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial harus dikuasai secara baik oleh setiap guru sehingga memberikan hasil belajar yang optimal.

Kata kunci : Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, Kompetens Kepribadian, Kompetensi Sosial


(7)

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Analysis of the Competence of Econimics Teacher (a Descriptive Study in Bandung’s Senior High School), Isnaeni Restuhartati, NIM 0906430, under the guidance of Dr. H. Yayat Achdiat, M.Pd and Yana Rohmana, S.Pd., M.Si. This research was motivated by low student learning outcomes in Bandung. It is shown from the average value on the results of national examination in Bandung’s Senior High Schools period 2012/2013, which experienced a decline. The purpose of this research is to know the general description of the competence of Economics Teacher in Bandung’s Senior High Schools, who will be seen in the pedagogic competence, professional competence, personality competence, and social competency. The method that is used is descriptive. This research was conducted in 27 Senior High Schools in Bandung, with the number of respondents as many as 25 teachers of economic subjects. Data collection is done using questionnaire. The Results of the research indicate the competencies of Economics Teachers in Bandung Senior High Schools in the high category generally. The Pedagogic Competence of Teacher in the medium category. The Professional Competence of Teacher in the medium category. The Personality Competence of Teacher in the high category. The Social competence of teachers in high category. This research,recommending that pedagogic competence, professional competence, personality competence, dan social competency must be well mastered by each teacher so that it delivers the optimal learning outcomes.

Keywords: Pedagogic Competence, Professional Competence, Social


(8)

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... Error! Bookmark not defined. UCAPAN TERIMAKASIH ... Error! Bookmark not defined. ABSTRAK ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR ISI ... iv DAFTAR TABEL ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR GAMBAR ... Error! Bookmark not defined. BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.2.1Tujuan Penelitian... Error! Bookmark not defined. 1.2.2Manfaat Penelitian... Error! Bookmark not defined.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRANError! Bookmark not defined. 2.1 Tinjauan Pustaka ... Error! Bookmark not defined.

2.1.1Pengertian Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2Komponen Kompetensi Guru ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.1 Kompetensi Profesional ... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.2 Kompetensi Pedagogik... Error! Bookmark not defined. 2.1.2.3 Kompetensi Kepribadian .. Error! Bookmark not defined. 2.1.2.4 Kompetensi Sosial ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Penelitian Terdahulu ... Error! Bookmark not defined. 2.3 Kerangka Pemikiran ... Error! Bookmark not defined. BAB III METODE PENELITIAN... Error! Bookmark not defined. 3.1 Objek Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.2 Metode Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.3 Populasi dan Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.3.1Populasi ... Error! Bookmark not defined.


(9)

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3.2Sampel ... Error! Bookmark not defined. 3.4 Operasional Variabel ... Error! Bookmark not defined. 3.5 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data Error! Bookmark not defined. 3.5.1Intrumen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.5.2Teknik Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined. 3.6 Pengujian Instrmen Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1Uji Validitas ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1.1 Kompetensi Pedagogik... Error! Bookmark not defined. 3.6.1.2 Kompetensi Profesional ... Error! Bookmark not defined. 3.6.1.3 Kompetensi Kepribadian .. Error! Bookmark not defined. 3.6.1.4 Kompetensi Sosial ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2Uji Reliabilitas... Error! Bookmark not defined. 3.6.2.1 Kompetensi Pedagogik... Error! Bookmark not defined. 3.6.2.2 Kompetensi Profesional ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2.3 Kompetnsi Kepribadian ... Error! Bookmark not defined. 3.6.2.4 Kompetensi Sosial ... Error! Bookmark not defined. 3.7 Teknik Analisis Data ... Error! Bookmark not defined. 3.7.1Reduksi Data ... Error! Bookmark not defined. 3.7.2Tabulasi Silang ... Error! Bookmark not defined. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANError! Bookmark not defined.

4.1 Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 4.1.1Gambaran Umum Lokasi Penelitian Error! Bookmark not defined.

4.1.2Gambaran Umum Responden ... Error! Bookmark not defined.

4.1.3Gambaran Umum Guru Mata Pelajaran EkonomiError! Bookmark not defined.

4.1.3.1 Karakteristik Guru Mata Pelajaran Ekonomi


(10)

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.1.3.2 Karakteristik Guru Mata Pelajaran Ekonomi Berdasarkan Usia ... Error! Bookmark not defined.

4.1.4 Gambaran Kompetensi Guru Ekonomi di Kota Bandung Error! Bookmark not de 4.1.4.1 Kompetensi Pedagogik... Error! Bookmark not defined.

4.1.4.2 Kompetensi Profesional ... Error! Bookmark not defined. 4.1.4.3 Kompetensi Kepribadian .. Error! Bookmark not defined. 4.1.4.4 Kompetensi Sosial ... Error! Bookmark not defined.

4.1.5 Cross tabss Antara Usia dengan PendidikanError! Bookmark not defined. 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... Error! Bookmark not defined. 5.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined. 5.2 Saran... ... Error! Bookmark not defined. DAFTAR PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. LAMPIRAN


(11)

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi


(12)

1

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran disekolah, antara lain: guru, siswa, sarana dan prasarana. Dari beberapa faktor tersebut, guru dalam proses pembelajaran di sekolah menempati kedudukan yang sangat penting dan tanpa mengabaikan faktor penunjang lain, guru sebagai subjek pendidikan sangat menentukan keberhasilan pendidikan. Prestasi belajar siswa yang masih rendah merupakan indikator bahwa kompetensi guru juga belum optimal. Supaya dapat mengajar efektif, guru harus meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa dan meningkatkan mutu mengajarnya.

Seorang guru harus memiliki sikap profesional agar siswa dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Dengan adanya guru yang profesional dan berkualitas maka akan mampu mencetak anak bangsa yang berkualitas pula. Guru yang profesional dan berkualitas harus memiliki kompetensi yang baik. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh guru untuk dapat melaksanakan tugas-tugas profesionalanya (Sagala, 2009).

Baik dan kurang optimalnya kompetensi guru dapat dilihat dari masih rendahnya pendidikan guru, adanya mismatch antara pendidikan dan program yang diajarnya, dan masih rendahnya Nilai Ujian Nasioanal.

Widoyoko (2005) mengemukakan bahwa:

Dilihat dari latar belakang pendidikan maka guru dengan latar belakang pendidikan lebih tinggi pada umumnya cenderung memiliki kompetensi mengajar lebih baik dibandingkan dengan guru yang latar belakang pendidikannya lebih rendah. Hal ini dapat dibuktikan dari presentase kecenderungan latar belakang pendidikan guru dengan kategori cukup 28,4 persen mempunyai kompetensi dengan kategori tinggi sedangkan guru yang memiliki latar belakang pendidikan rendah tidak ada yang mempunyai kompetensi tinggi. Untuk kompetensi mengajar dengan latar belakang pendidikan rendah mencapai 28,6 persen sedangkan yang latar belakang pendidikannya cukup hanya 20,3 persen.


(13)

2

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu, tidak sedikit mata pelajaran yang disampaikan oleh guru-guru tidak sesuai dengan bidangnya. Utami (Widoyoko, 2005) mengemukakan bahwa, “33 persen guru SMA mengajar bidang studi di luar bidang keahliannya.”

Dalam media elektronik (Kompas, jumat, 24 Mei 2013) memberitakan bahwa:

Nilai rata-rata ujian nasional tingkat SMA/MA tahun 2012/2013 dibandingkan dengan tahun 2011/2012 turun dari 7,7 menjadi 6,35. Tingkat kelulusannya juga turun dari 99,50 persen menjadi 99,48 persen. Dari 1.581.286 siswa peserta UN SMA tahun ini, terdapat 8.250 siswa yang tidak lulus dan 1.573.036 siswa yang lulus. Selain itu, tahun ini masih terdapat 24 sekolah yang semua siswanya tidak lulus. Jumlah

siswanya 849 orang.

(http://edukasi.kompas.com/read/2013/05/24/0835267/Nilai.Ratarata.U N.SMA.Turun)

Guru akan senantiasa menjadi sorotan ketika berbicara masalah pendidikan, karena guru selalu terkait dengan komponen manapun dalam sistem pendidikan. Guru sebagai tokoh utama dalam pembangunan pendidikan, khususnya yang diselenggarakan secara formal disekolah. Guru sangat menentukan keberhasilan siswa, terutama dalam kaitannya dengan proses belajar-mengajar. Guru merupakan komponen yang paling berpengaruh terhadap terciptanya proses dan hasil pendidikan yang berkualitas.

Hamzah (2009) mengemukakan bahwa:

Salah satu pemicu dalam lingkungan pendidikan dan respon atas perubahan salah satunya adalah masih rendahnya etos kerja tenaga kependidikan sehingga menghambat percepatan penguasaan kompetensi yang dibutuhkkan tenaga kependidikan sesuai dengan tuntutan perkembangan iptek dan kurikulum baru.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Supriadi (Mulyasa, 2008) mengungkapkan bahwa ‘mutu pendidikan yang dinilai dari prestasi belajar siswa sangat ditentukan oleh guru, yaitu 34 % pada negara sedang berkembang dan 36 % pada negara industri.’

Oleh karenanya, terdapat beberapa upaya yang dilakukan untuk mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas di dalam pendidikan. Mengingat bahwa kualitas sumber daya manusia di Indonesia masih terbilang


(14)

3

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rendah. Hal ini dapat dilihat dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia yang termasuk kedalam golongan IPM menengah. Laporan dari United Nations Development Program (2012) menunjukkan IPM Indonesia Indeks Pembangunan Manusia Indonesia sangat rendah. Pada tahun 2011 IPM Indonesia berada di urutan 124 dari 187 negara yang disurvei, dengan skor 0,617 dari peringkat 108 pada tahun 2010. (http://puzzleminds.com).

Dalam mempersiapkan sumber daya manusia, pendidikan tidak bisa hanya terfokus pada kebutuhan material jangka pendek, tetapi memberikan watak pada misi dan visi pendidikan, yaitu perhatian mendalam pada etika moral dan spiritual yang luhur. Dalam hal ini, kualitas pendidikan dipengaruhi oleh penyempurnaan sistemik terhadap seluruh komponen pendidikan seperti peningkatan kualitas dan pemerataan penyebaran guru, kurikulum yang disempurnnakan, pembelajaran yang kondusif, serta didukung oleh kebijakan pemerintah, baik pusat maupun daerah. Oleh sebab itu, guru merupakan komponen utama yang menentukan, karena ditangannya kurikulum, sumber belajar, sarana dan prasarana, dan iklim pembelajaran menjadi sesuatu yang berarti bagi kehidupan siswa. Disinilah peran penting seorang guru.

Gulton (Antaranews, Jumat, 27 September 2013) menyatakan bahwa: Hasil uji kompetensi yang dilakukan selama tiga tahun terakhir menunjukan kualitas guru di Indonesia masih sangat rendah. Hingga saat ini dari 2,92 juta, baru sekitar 51 persen yang berpendidikan S1 atau lebih, sedangkan sisanya belum berpendidikan S1. Begitupun dari persyaratan sertifikasi hanya 2,06 juta guru atau sekitar 70,5 persen guru yang memenuhi syarat. Sedangkan 861.670 guru lainnya belum

memenuhi syarat sertifikasi.”

http://www.antaranews.com/berita/397722/kemdikbud-akui-kualitas-guru-masih-rendah

Rendahnya kompetensi guru menjadi faktor penyebab terpuruknya dunia pendidikan Indonesia. Hasan (Budiwati dan Permana, 2010

mengemukakan bahwa ‘ kemerosotan pendidikan bukan diakibatkan oleh

kurikulum tetapi oleh kurangnya kemampuan profesionalisme guru dan keengganan belajar siswa.’


(15)

4

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Masih belum optimalnya kompetensi guru, berdampak pada prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari rendahnya Nilai Rata-rata Ujian Nasional pada umumnya, dan khususnya di Kota Bandung. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan Kota Bandung, diperoleh prestasi belajar siswa yang ditunjukkan lewat hasil Ujian Nasional sebagai berikut:

Tabel 1.1

Nilai Rata-Rata Mata Pelajaran Ekonomi Berdasarkan Hasil Ujian Nasional di SMA Negeri Kota Bandung Tahun 2011/2012 dan Tahun 2012/2013

NO NAMA SEKOLAH NILAI UN

2011/2012

NILAI UN 2012/2013

1 SMA NEGERI 1 8,78 5,97

2 SMA NEGERI 2 8,90 5,98

3 SMA NEGERI 3 8,36 6,57

4 SMA NEGERI 4 8,89 5,57

5 SMA NEGERI 5 7,92 5,93

6 SMA NEGERI 6 7,36 5,72

7 SMA NEGERI 7 8,77 5,6

8 SMA NEGERI 8 8,74 6,01

9 SMA NEGERI 9 8,64 5,82

10 SMA NEGERI 10 8,85 5,85

11 SMA NEGERI 11 8,28 5,88

12 SMA NEGERI 12 8,63 5,58

13 SMA NEGERI 13 8,79 5,67

14 SMA NEGERI 14 8,76 5,34

15 SMA NEGERI 15 8,85 6,01

16 SMA NEGERI 16 8,47 5,61

17 SMA NEGERI 17 8,73 5,86

18 SMA NEGERI 18 8,91 5,78

19 SMA NEGERI 19 8,27 5,6

20 SMA NEGERI 20 7,83 6,03

21 SMA NEGERI 21 8,88 5,98

22 SMA NEGERI 22 8,88 5,98

23 SMA NEGERI 23 8,59 6

24 SMA NEGERI 24 8,39 5,92

25 SMA NEGERI 25 8,68 5,85

26 SMA NEGERI 26 7,95 6,09

27 SMA NEGERI 27 6,39 5,71


(16)

5

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan data pada Tabel 1.1 diatas, diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata pelajaran ekonomi hasil Ujian Nasional SMA Negeri di Kota Bandung tahun ajaran 2011/2012 dan 2012/2013 mengalami penurunan yang cukup signifikan. Nilai tertinggi pada tahun ajar 2011/2012 sebesar 8,91 dan nilai terendah sebesar 6,39. Sedangkan nilai tertinggi pada tahun ajar 2012/2013 sebesar 6,09 dan nilai terendah sebesar 5,34. Penurunan nilai tertinggi terjadi pada SMA Negeri 4, yaitu sebesar 3,32. Jadi, dapat di simpulkan bahwa nilai ujian mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri Kota Bandung berdasarkan data tersebut mengalami penurunan.

Rendahnya nilai yang diperoleh siswa tersebut tentunya banyak faktor yang mempengaruhinya. Hasil wawancara dengan salah seorang guru SMA. Beliau mengatakan bahwa “ masih rendahnya nilai rata-rata ujian nasional salah satu nya dikarenakan masih belum optimalnya kompetensi guru.” Hal ini dapat dilihat dari observasi yang peneliti lakukan, bahwa cara pembelajaran monoton, guru tidak dapat mengoprasikan laptop, sehingga hanya metode ceramah yang disampaikan dan guru tidak dapat menggunakan akses internet untuk menambah wawasannya, guru kurang bersosialisasi dengan baik dengan siswa, sehingga siswa tidak merasa nyaman dan enggan belajar.Permasalahan rendahnya kompetensi guru tidak dapat dibiarkan begitu saja, dan perlu dicarikan solusinya, karena hal ini akan berdampak buruk terhadap kualitas lulusan perkembangan sumber daya manusia dan pada akhirnya akan menghambat pembangunan nasional. Oleh karenanya, perlu adanya penelitian ini.

Kompetensi merupakan modal dasar bagi guru dalam membina dan mendidik peseta didik sehingga tercapai mutu pendidikan yang akan menghasilkan siswa yang memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan yang paripurna. Dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Pasal 10 menyatakan kompetensi guru meliputi: kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.

Berdasarkan paparan diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi siswa ditentukan oleh sosok guru yang memiliki kompetensi yang tinggi. Oleh


(17)

6

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karenanya, penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap permasalahan kompetensi guru, sehingga penulis memberi judul dalam penelitian ini Analisis Kompetensi Guru Ekonomi (Studi Deskriptif di SMA Negeri Kota Bandung.”

1.1 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1) Bagaimana gambaran umum kompetensi guru ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung?

2) Bagaimana tingkat kompetensi pedagogik guru ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung?

3) Bagaimana tingkat kompetensi profesional guru ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung?

4) Bagaimana tingkat kompetensi kepribadian guru ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung?

5) Bagaimana tingkat kompetensi sosial guru ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung?

1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.2.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :

1) Untuk mengetahui gambaran kompetensi guru ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung.

2) Untuk mengetahui tingkat kompetensi pedagogik ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung.

3) Untuk mengetahui tingkat kompetensi profesional ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung.

4) Untuk mengetahui tingkat kompetensi kepribadian ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung.

5) Untuk mengetahui tingkat kompetensi sosial ekonomi SMA Negeri di Kota Bandung.


(18)

7

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.2.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.2.2.1Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran atau bahan kajian lebih lanjut baik sebagai perluasan dari penelitian terdahulu yang berhubungan dengan masalah kompetensi guru..

Untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan dan sebagai bahan kajian dalam mengembangkan penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi guru.

1.2.2.2Secara Praktis

Bagi tenaga didik, diharapkan hasil penelitian ini memberikan masukan pentingnya kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian dalam proses belajar mengajar.

Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan sebuah masukan terhadap usaha peningkatan mutu tenaga didik tiap bidang studi khususnya ekonomi.

Bagi pemerintah, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dalam pembuatan kebijakan untuk meningkatkan kompetensi guru.


(19)

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian menurut Arikunto (2006) adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah kompetensi Guru. Fokus dalam penelitian ini adalah Kompetensi Pedagogik, Kompetensi Profesional, Kompetensi Kepribadian, dan Kompetennsi Sosial guru. Sedangkan objek sasaran dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri Kota Bandung.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif . Adapun pengertiaan metode deskriptif menurut Sukmadinata (2006) adalah suatu bentuk metode yang paling dasar yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, manipulasi atau pengubahan pada variabel-variabel bebas, tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya.

Menurut Seltiz, Wightsman, dan Cook (Jalaluddin, 2012), penelitan deskriptif tidak jarang melahirkan penelitian yang insightstimulating. Penelitian terjun ke lapangan tanpa dibebani atau diarahkan oleh teori. Ia tidak bermaksud menguji teori sehingga perspektifnya tidak tersaingi. Ia bebas mengamati objeknya, menjelajah, dan menemukan wawasan-wawasan baru sepanjang jalan.

Dalam penelitian ini penulis menganalisis bagaimana kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi soaial guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri yang berada di Kota Bandung.


(20)

28

28

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Menurut Wijaya (2013), populasi adalah seluruh kumpulan elemen (orang, kejadian, produksi) yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan. Populasi dalam penelitian adalah guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri di Kota Bandung. Dalam penelitian ini terdapat populasi sebagai kontrol yaitu siswa, teman sejawat guru mata pelajaran ekonomi, dan kepala sekolah.

Tabel 3.1

Daftar Jumlah Guru Mata Pelajaran Ekonomi, Siswa, Kepala Sekolah di SMA Negeri Kota Bandung

NO NAMA SEKOLAH

JUMLAH GURU MATA PELAJARAN EKONOMI JUMLAH KEPALA SEKOLAH JUMLAH SISWA

X XI

IPS

XII IPS

1 SMA NEGERI 1 3 1 360 96 102

2 SMA NEGERI 2 1 1 347 100 81

3 SMA NEGERI 3 2 1 324 14 14

4 SMA NEGERI 4 3 1 367 161 91

5 SMA NEGERI 5 3 1 341 73 66

6 SMA NEGERI 6 3 1 356 144 138

7 SMA NEGERI 7 4 1 320 132 123

8 SMA NEGERI 8 4 1 404 133 137

9 SMA NEGERI 9 5 1 370 164 155

10 SMA NEGERI 10 4 1 396 174 221

11 SMA NEGERI 11 5 1 432 213 225

12 SMA NEGERI 12 4 1 324 116 129

13 SMA NEGERI 13 4 1 293 166 163

14 SMA NEGERI 14 3 1 358 110 132

15 SMA NEGERI 15 4 1 304 209 205

16 SMA NEGERI 16 4 1 437 280 225

17 SMA NEGERI 17 4 1 351 134 139

18 SMA NEGERI 18 4 1 395 198 154

19 SMA NEGERI 19 4 1 316 166 130

20 SMA NEGERI 20 3 1 351 78 119

21 SMA NEGERI 21 3 1 324 168 150

22 SMA NEGERI 22 4 1 374 206 207


(21)

29

29

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

24 SMA NEGERI 24 5 1 360 105 128

25 SMA NEGERI 25 5 1 396 234 185

26 SMA NEGERI 26 2 1 280 85 85

27 SMA NEGERI 27 4 1 333 187 105

JUMLAH 98 27 9578 4007 3753

Sumber : Hasil Penelitian (data diolah)

3.3.2 Sampel

Menurut Wijaya (2013), sampel adalah bagian dari populasi yang diambil/ditentukan berdasarkan karakteristik dan teknik tertentu. Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan stratified random sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang bertujuan agar dapat menggambarkan secara tepat sifat populasi yang heterogen yang dilakukan dalam beberapa tahap. Adapun sampel yang diambil ialah:

a) Sekolah

Dalam pengambilan sampel sekolah menggunakan sampel jenuh, yaitu sebanyak 27 Sekolah SMA Negeri di Kota Bandung.

b) Sampel Kepala Sekolah

Dalam pengambilan sampel untuk kepala sekolah menggunakan sampel jenuh, yaitu 27 kepala sekolah yang tersebar dalam di 27 sekolah SMA Negeri di kota bandung.

c) Sampel guru

Sampel guru dalam penelitian ini menggunakan sampel jenuh, yaitu 98 guru ekonomi yang tersebar dalam di 27 sekolah SMA Negeri di kota bandung. d) Sampel siswa

Dalam penentuan jumlah sampel siswa dalam penelitian ini menggunakan

purposive sampling, yaitu 8 siswa yang tersebar dalam di 27 sekolah SMA Negeri di kota bandung.


(22)

30

30

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi


(23)

31

31

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.4 Operasional Variabel

Operasional variabel merupakan penjabaran konsep-konsep yang akan diteliti sehingga dapat dijadikan pedoman guna menghindari kesalahpahaman dalam menginterpretasikan permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Penjabaran konsep-konsep dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini:

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Variabel Konsep Teoritis Definisi Operasional Sumber Data Kompetensi

pedagogik

Kompetensi pedagogik merupakan

kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman siswa dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis.

(Budiwati dan Permana, 2010)

Sejumlah jawaban kompetensi pedagogik di Sekolah SMA Negeri Kota Bandung dengan indikator: 1. Menguasai materi

pembelajaran..

2. Menguasai keteraturan dan ketertiban penyelenggaraan pembelajaran. 3. Menguasai

pengelolaan kelas. 4. Disiplin dan patuh

terhadap atran akademik.

5. Memanfaatkan

teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan

pembelajaran. 6. Menyelenggarakan

penilaian dan evaluasi proses dam hasil belajar.

7. Objektivitas dalam penilaian terhadap siswa.

8. Mampu membimbing siswa.

9. Menguasai cara penilaian. Ordinal Kompetensi Profesional Kompetensi profesional

Sejumlah jawaban kompetensi profesional di


(24)

32

32

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu merupakan

kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi ekonomi secara luas dan mendalam yang mencangkup penguasaan substansi isi materi kurikulum mata pelajaran ekonomi disekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan keilmuan sebagai guru.

(Budiwati dan Permana, 2010)

Sekolah SMA Negeri Kota Bandung dengan indikator: 1. Kemampuan penguasaa

materi, struktur, konsep, dan pola fikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran.

2. Kemampuan memberi contoh sesuai dengan konsep yang diajarkan. 3. Kemampuan

menjelaskan

keterkaitan materi yang dijelaskan dengan materi lain.

4. Kemapuan menjelaskan

keterkaitan materi yang diajarkan dengan kehidupan sehari-hari. 5. Menguasai akan isu-isu

mutahir dalam materi yang diajarkan.

6. Menguasai beberapa referensi buku ajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. 7. Kemampuan mengikuti

perkembanga Iptek. 8. Kompetensi kepribadian Kompetensi kepribadian merupakan

kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi siswa, dan berakhlak mulia.(Budiwati dan Permana, 2010)

Sejumlah jawaban kompetensi kepribadian di Sekolah SMA Negeri Kota Bandung dengan indikator: 1. Kewibawaan sebagai

pribadi guru.

2. Bertindak arif dalam mengambil keputusan. 3. Menampilkan diri

yang baik sebagai contoh bersikap dan berprilaku.

4. Menampilkan diri sebagai pribadi yang santun kata dan tindakan.

5. Kemampuan


(25)

33

33

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengendalikan diri dalam berbagai situasi dan kondisi.

6. Menampilkan diri sebagai pribadi yang

adil dalam

memperlakukan siswa. Kompetensi

Sosial

Kompetensi Sosial kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan siswa, sesame pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali siswa dan masyarakat sekitar.(Budiwati dan Permana, 2010)

Sejumlah jawaban kompetensi sosial di Sekolah SMA Negeri Kota Bandung dengan indikator: 1. Kemampuan

menyampaikan pendapat.

2. Kemampuan menerima kritik, saran, dan pendapat. 3. Menguasai keanekaragaman siswa. 4. Kemampuan berkomunikasi. 5. Menghormati

keanekaragaman ras, agama, status sosial.

Ordinal

3.5 Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data 3.5.1 Intrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan akan mempengaruhi kualitas dari suatu penelitian tersebut. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan skala likert yang merupakan ukuran untuk data ordinal. Menurut Riduwan dan Akdon (2010) mengatakan bahwa “Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala

sosial.” Dimana fenomena sosial ini telah ditentukan oleh penelitian.

Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut:


(26)

34

34

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3

Kriteria Bobot Nilai Alternatif

Pilihan Jawaban Bobot Pernyataan

Sangat Tinggi 5

Tinggi 4

Cukup 3

Rendah 2

Rendah Sekali 1

Sumber: Riduwan dan Akdon (2010:16)

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada natural setting yaitu kondisi atau situasi yang alamiah, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data lebih banyak pada kuisioner, observasi, , dan dokumentasi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Kuesioner

Kuesioner adalah pengumpulan data melalui penyebaran daftar pertanyaan tertulis berdasarkan yang dibahas. Dalam peneliian ini, kuesioner akan disebar kepada kepala sekolah, guru, dan siswa.

b) Observasi

Instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, yaitu checklist,anecdotal record, dan mechanical device.

1. Checklist, merupakan suatu daftar yang berisikan nama-nama responden dan faktor-faktor yang akan diamati.

2. anecdotal record, merupakan catatan yang dibuat oleh peneliti mengenai kelaukan-kelakuan luar biasa yang ditampilkan oleh responden.


(27)

35

35

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. mechanical device, merupakan alat mekanik yang digunakan untuk memotret peristiwa-peristiwa tertentu yang ditampilkan oleh responden.

Teknik observasi ini digunakan untuk mengamati secara langsung dan tidak langsung tentang kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial guru.

c) Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial guru ekonomi di SMA Negeri di Kota Bandung. Dokumen antara lain berupa data pendidikan guru ekonomi, perangkat pembelajaran, foto pelaksanaan pembelajaran didalam kelas ataupun interaksi guru dan siswa diluar jam pelajaran.

3.6 Pengujian Instrmen Penelitian 3.6.1 Uji Validitas

Validitas menurut Arikunto (2010) adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh Pearson, yang dikenal dengan rumus korelasi product moment sebagai berikut :

 

 

  2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N rXY

Dengan menggunakan taraf signifikan = 0,05 koefisien korelasi yang diperoleh dari hasil perhitungan dibandingkan dengan nilai dari tabel korelasi nilai r dengan derajat kebebasan (n-2), dimana n menyatakan jumlah banyaknya responden dimana :


(28)

36

36

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu r hitung > r 0,05 = valid

r hitung r 0,05 = tidak valid.

Hasil uji validitas untuk masing-masing variabel dengan menggunakan rumus product moment akan dijelaskan sebagai berikutadalah sebagai berikut. 3.6.1.1 Kompetensi Pedagogik

Berdasarkan hasil uji validitas dengan rumus product moment dari Pearson sebagaimana telah dibahas, diperoleh hasil uji validitas instrumen penelitian menunjukan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.4

Uji Validitas Kompetensi Pedagogik Variabel No

Item r hitung r tabel Kriteria

Kompetensi Pedagogik

1 0,71 0,08 Valid 2 0,66 0,08 Valid 3 0,75 0,08 Valid 4 0,80 0,08 Valid 5 0,56 0,08 Valid 6 0,87 0,08 Valid 7 0,81 0,08 Valid 8 0,78 0,08 Valid 9 0,71 0,08 Valid 10 0,45 0,08 Valid

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa seluruh hasil r hitung> dari r tabel untuk α = 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh item

pertanyaan untuk variabel ini dinyatakan valid. Jadi seluruh data dalam penelitian ini layak untuk diikut sertakan dalam analisis.


(29)

37

37

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.6.1.2 Kompetensi Profesional

Berdasarkan hasil uji validitas dengan rumus product moment dari Pearson sebagaimana telah dibahas, diperoleh hasil uji validitas instrumen penelitian menunjukan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.5

Uji Validitas Kompetensi Profesional Variabel No

item r hitung r tabel Kriteria

Kompetensi Profesional

11 0,77 0,08 Valid

12 0,70 0,08 Valid

13 0,78 0,08 Valid

14 0,75 0,08 Valid

15 0,70 0,08 Valid

16 0,76 0,08 Valid

17 0,62 0,08 Valid

18 0,73 0,08 Valid

19 0,51 0,08 Valid

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa seluruh hasil r hitung> dari r tabel untuk α = 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh item

pertanyaan untuk variabel ini dinyatakan valid. Jadi seluruh data dalam penelitian ini layak untuk diikut sertakan dalam analisis.

3.6.1.3 Kompetensi Kepribadian

Hasil uji validitas instrumen penelitian menunjukan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.6

Uji Validitas Kompetensi Kepribadian Variabel No

item r hitung r tabel Kriteria Kompetensi

Kepribadian

20 0,88 0,08 Valid


(30)

38

38

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

22 0,87 0,08 Valid

23 0,82 0,08 Valid

24 0,79 0,08 Valid

25 0,85 0,08 Valid

26 0,85 0,08 Valid

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa seluruh hasil r hitung> dari r tabel untuk α = 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh item

pertanyaan untuk variabel ini dinyatakan valid. Jadi seluruh data dalam penelitian ini layak untuk diikut sertakan dalam analisis.

3.6.1.4 Kompetensi Sosial

Berdasarkan hasil uji validitas dengan rumus product moment dari Pearson sebagaimana telah dibahas, diperoleh hasil uji validitas instrumen penelitian menunjukan hasil sebagai berikut:

Tabel 3.7

Uji Validitas Kompetensi Sosial Variabel No

item r hitung r tabel Kriteria

Kompetensi Sosial

27 0,65 0,08 Valid

28 0,57 0,08 Valid

29 0,72 0,08 Valid

30 0,62 0,08 Valid

31 0,64 0,08 Valid

32 0,56 0,08 Valid

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa seluruh hasil r hitung> dari r tabel untuk α = 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh item

pertanyaan untuk variabel ini dinyatakan valid. Jadi seluruh data dalam penelitian ini layak untuk diikut sertakan dalam analisis.


(31)

39

39

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.6.2 Uji Reliabilitas

Menurut Arikunto (2010) reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil, tetap akan sama.

Rumus koefisien reliabilitas Alfa Cronbach :

Sumber: Sugiyono (2010)

Keterangan :

= Koefisien reliabilitas

K = Mean kuadrat antara subyek = Mean kuadrat kesalahan

= Varians total

Rumus untuk varian total dan varian item

Keterangan :

JKi = Jumlah kuadrat seluruh skor item JKs = Jumlah kuadrat subyek

Kriteria pengujiannya adalah jika r hitung lebih besar dari r tabel dengan taraf signifikansi pada = 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel maka instrument tidak reliabel.


(32)

40

40

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.6.2.1 Kompetensi Pedagogik

Hasil uji reliabilitas kompetensi pedagogik sebagai berikut : Tabel 3.8

Uji Reliabilitas

Variabel t hitung r tabel Kriteria Kompetensi Pedagogik 0,89 0,08 Reliable

Berdasarkan tabel 3.8, diketahui bahwa instrumen penelitian variabel kopemtensi pedagogik termasuk ke dalam kategori reliabel. Hal ini berarti seluruh instrumen dalam penelitian ini dapat dipercaya.

3.6.2.2 Kompetensi Profesional

Hasil uji reliabilitas pada kompetensi profesional akan dibahas sebagai berikut :

Tabel 3.9 Uji Reliabilitas

Variabel t hitung r tabel Kriteria Kompetensi Profesional 0,87 0,08 Reliable

Berdasarkan tabel 3.9, diketahui bahwa instrumen penelitian variabel kompetensi profesional termasuk ke dalam kategori reliabel. Hal ini berarti seluruh instrumen dalam penelitian ini dapat dipercaya.

3.6.2.3 Kompetnsi Kepribadian

Hasil uji reliabilitas pada kompetensi kepribadian akan dibahas sebagai berikut :

Tabel 3.10 Uji Reliabilitas

Variabel t hitung r tabel Kriteria Kompetensi Kepribadian 0,93 0,08 Reliable

Berdasarkan tabel 3.10, diketahui bahwa instrumen penelitian variabel kompetensi kepribadian termasuk ke dalam kategori reliabel. Hal ini berarti seluruh instrumen dalam penelitian ini dapat dipercaya.


(33)

41

41

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.6.2.4 Kompetensi Sosial

Hasil uji reliabilitas pada kompetensi kepribadian akan dibahas sebagai berikut :

Tabel 3.11 Uji Reliabilitas

Variabel t hitung r tabel Kriteria Kompetensi Sosial 0,90 0,08 Reliable

Berdasarkan tabel 3.11, diketahui bahwa instrumen penelitian variabel kompetensi sosial termasuk ke dalam kategori reliabel. Hal ini berarti seluruh instrumen dalam penelitian ini dapat dipercaya.

3.7 Teknik Analisis Data 3.7.1 Reduksi Data

Reduksi data merujuk pada proses pemilihan, pemfokusan, penyederhanaan, abstraksi, dan pentransformasian data mentah yang terjadi dalam catatan-catatan lapangan tertulis. Reduksi data terjadi terjadi secara kontinu melalui kehidupan suatu proyek yang diorientasikan secara kualitatif, bahkan sebelum data secara aktual dikumpulkan, antisipasi akan adanya reduksi data sudah nampak. Selama pengumpulan data berlangsung, terjadi tahapan reduksi data yang selanjutnya yaitu membuat ringkasan, mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus, membuat pemilihan data, dan menulis memo.

Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang mempertajam, memilih, memfouskan, membuang, dan menyusun data dalam suatu cara dimana kesimpulan akhir dapat digambarkan dan disimpulkan.


(34)

42

42

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.7.2 Tabulasi Silang

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji statistika deskriptif yaitu tabulasi silang (cross tab). Menurut Singarimbun (2005), tabulasi silang adalah metode analisa yang paling sederhana tetapi memiliki daya menerangkan cukup kuat untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Analisa cross tabs

digunakan ungtuk melihat hubungan variabel-variabel penelitian, dalam hal ini efek variabel pengaruh terhadap variabel terpengaruh. Alat bantu yang digunakan dalam analisis data dalam penelitian ini adalah program komputer SPSS 21.


(35)

43

43

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi


(36)

60

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telah diuraikan sebelumnya, maka pada bagian akhir ini penulis dapat membuat beberapa kesimpulan tentang Kompetensi guru ekonomi di SMA Negeri Kota Bandung.

Adapun kesimpulan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kompetensi Guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri Kota Bandung pada umumnya menunjukan posisi yang baik atau dalam kategori tinggi. Artinya, guru telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan yang telah ditetapkan.

2. Kompetensi Pedagogik Guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri Kota Bandung menunjukan posisi yang baik atau dalam kategori tinggi. Artinya, guru telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan kompetensi pedagogik yang telah ditetapkan..

3. Kompetensi Profesional Guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri Kota Bandung menunjukan posisi yang baik atau dalam kategori tinggi. Artinya, guru telah melaksanakan tugasnya sesuai kompetensi yang telah ditetapkan.

4. Kompetensi Kepribadian Guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri Kota Bandung menunjukan posisi yang baik atau dalam kategori sangat tinggi. Artinya, guru sudah melaksanakan tugasnya dalam kompetensi kepribadian dengan baik.

5. Kompetensi Sosial Guru mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri Kota Bandung pada menunjukan posisi yang baik atau dalam kategori sangat tinggi. Artinya, guru sudah melaksanakan tugasnya dalam kompetensi sosial dengan baik.


(37)

61

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat Penulis ajukan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah:

1. Sosok Guru yang baik harus memiliki kompetensi yang baik. Dalam hal ini ke empat kompetensi harus dimiliki oleh guru, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Ke empat kompetensi tersebut harus dimiliki dan dikuasi secara baik oleh setiap guru. Hal ini diperlukan agar pendidikan di Indonesia semakin baik.

2. Kompetensi Pedagogik adalah salah satu kompetensi yang harus dikuasi oleh setiap guru. Dengan penguasaan kompetensi pedagogik, pembelajaran akan semakin menarik perhatian para siswa. Oleh karenanya, penguasaan guru dalam bidang IT serta pengetahuan terkini tentang dunia pendidikan harus terus diperbaharui agar pembelajaran semakin menarik, sehingga respon dari para siswa akan terus baik.

3. Kompetensi Profesional merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap guru. Apabila seorang guru tidak menguasai kompetensi profesional maka penyampaian materi didalam kelas akan tidak akan tersampaikan dengan benar. Oleh karenanya, penguasaan guru dalam penguasaan bidang studi dan materi ajar sangat dibutuhkan. Hal ini dibutuhkan agar tidak terjadi kesalahan dalam penyampaian materi pada siswa.

4. Sikap dan sifat seorang guru akan menjadi panutan siswa di sekolah. Oleh karenanya, seorang guru harus memiliki kepribadian yang baik untuk menjadi contoh bagi para siswanya. Hal ini perlu dilakukan bukan hanya didalam lingkungan sekolah, akan tetapi diluar sekolah seorang guru harus memiliki kepribadian yang baik untuk mencerminkan kepribadian seorang guru yang baik yang patut dijadikan panutan.


(38)

62

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Kompetensi Sosial merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru. Kemampuan seorang guru dalam bersosialisasi sangat diperlukan dalam hal ini. Untuk dapat berkomunikasi dengan baik kepada siswa, orang tua siswa, kepala sekolah, rekan kerja seorang guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi yang baik. Oleh karenanya, kemampuan bersosialisasi sangat diperlukan agar terjalin hubungan yang baik antara guru dan siswa, guru dan orang tua siswa, guru dan kepala sekolah, guru dan teman sejawat, serta guru dan masyarakat luas.


(39)

63

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiwati, N. dan Permana, L. (2010). Perencanaan Pembelajaran Ekonomi. Bandung: Laboraturium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi, UPI.

Rochman, C. dan Gunawan, H. (2011). Pengembangan Kompetensi Kepribadian Guru (Menjadi Guru yang Dicintai dan Diteladani oleh Siswa). Bandung: Nuansa Cendekia.

Mulyasa, E. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Musfah, Jejen. (2011). Peningkatan Kompetensi Guru. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Rakhmat, Jalaluddin. (2012). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Riduwan dan Akdon. (2010). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta.

Sagala, Saeful. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kerja Kependidikan. Bandung: Alfa Beta.

Saondi, O dan Suherman, A. (2010). Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT Refika Aditama.

Singarimbun, Masri danEffendi, O. (2008). Metode Penelitian Survei. Jakarta:LP3ES

Sujanto, Bedjo. (2007). Guru Indonesia dan Perubahan Kurikulum. Jakarta: CV. Sagung Seto.

Sugiono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(40)

64

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Soetjipto dan Kosasi, R. (2007). Profesi Keguran. Jakarta:Rineka Cipta.

Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Undang-Undang republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Jakarta: Sinar Grafika.

Uno, Hamzah. (2009). Profesi Kependidikan (Problema, Solusi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia). Jakarta: Sinar Grafika Offset.

Wijaya, Tony. (2013). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan Praktek. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sumber Jurnal

Aziz, U.A. (2013). “ Peningkatan Kompetensi Guru melalui Supervisi Klinis Model Bluskom”. Jurnal Pendidikan. 17,(21), 1-15.

Inayah, Ridaul. Pengaruh Kompetensi Guru, Motivasi Belajar Siswa dan Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lasem Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2011/2012. [Online]. Tersedia:

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/s2ekonomi/article/view/1899 Mahmud, Ali. (2009). “ Mengembangkan Kompetensi Guru melalui Lesson

Study”. Forum Kependidikan. 28,(2), 84-89.

Supriyoko. Mengembangkan Kompetensi Sosial Pada Guru Indonesia. Jurnal Amikom [Online]. Tersedia:

http://www.sfeduresearch.org

Sukanti. (2008). Meningkatkan kompetensi Guru Melalui Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia [Online]. Tersedia :


(41)

65

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd =3&cad=rja&uact=8&ved=0CCUQFjAC&url=http%3A%2F%2Fjourn al.uny.ac.id%2Findex.php%2Fjpakun%2Farticle%2Fdownload%2F178 6%2F1480&ei=cs6zU6OzO4S0uATO14HgDQ&usg=AFQjCNHOCY AhZJ-L0ClSFxNLoEkGzsMKXQ&bvm=bv.70138588,d.c2E

Wijoyoko, S.E. (2005). Kompetensi Mengajar Guru Ekonomi SMA Kabupaten Purworejo. [Online]. Tersedia :

http://www.umpwr.ac.id/download/publikasiilmiah/Kompetensi%20Men gajar%20Guru%20IPS%20SMA%20Kabupaten%20Purworejo.pdf

Sumber Internet

____ Ayal, J. (2013, 27 September). Kemdikbud Akui Kualitas Guru Masih Rendah. Antaranews [Online]. Tersedia:

http://www.antaranews.com/berita/397722/kemdikbud-akui-kualitas-guru-masih-rendah

____ Damanik, C. (2013, 24 Mei). Nilai Rata-Rata UN Turun. Kompas

[Online]. Tersedia:

http://edukasi.kompas.com/read/2013/05/24/0835267/Nilai.Ratarata.UN. SMA.Turun

____ Helida, Nita. Meningkatkan Kompetensi Kepribadian Guru Melalui

Personality Training dan Questionnaire. [Online]. Tersedia:

http://wwwdunianita.blogspot.com/p/meningkatkan-kompetensi-kepribadian_10.html

____ Madyawati.(2013, 11 April). Kompetensi Profesional dan Kompetensi Kepribadian.[Online]. Tersedia:

http://blogmadyawati.wordpress.com/2013/04/11/kompetensi-profesional-dan-kompetensi-kepribadian/


(42)

66

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

____ Mangkuprawira, S. (2012, 20 September). Kualitas Kependudukan di Indonesia.Puzzle Minds [Online]. Tersedia :

http://puzzleminds.com/kualitas-kependudukan-di-indonesia/

____ Maris, Stella. (2013, 13 Juni). Meningkatkan Kompetensi Guru. [Online].Tersedia:

http://stellamarisserpong.wordpress.com/2013/06/13/meningkatkan-kompetensi-guru/

Sumber Lain

Karlina, N. (2012). Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri Se-Kabupaten Tasikmalaya).

Skripsi Pendidikan Ekonomi. UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Nurjanah, N. (2013). Pengaruh Kompetensi Guru, Iklim Sekolah dan Motivasi Terhadap Hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi Pendidikan Ekonomi. UPI Bandung: tidak diterbitkan.


(1)

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.2 Saran

Beberapa saran yang dapat Penulis ajukan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah:

1. Sosok Guru yang baik harus memiliki kompetensi yang baik. Dalam hal ini ke empat kompetensi harus dimiliki oleh guru, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Ke empat kompetensi tersebut harus dimiliki dan dikuasi secara baik oleh setiap guru. Hal ini diperlukan agar pendidikan di Indonesia semakin baik.

2. Kompetensi Pedagogik adalah salah satu kompetensi yang harus dikuasi oleh setiap guru. Dengan penguasaan kompetensi pedagogik, pembelajaran akan semakin menarik perhatian para siswa. Oleh karenanya, penguasaan guru dalam bidang IT serta pengetahuan terkini tentang dunia pendidikan harus terus diperbaharui agar pembelajaran semakin menarik, sehingga respon dari para siswa akan terus baik.

3. Kompetensi Profesional merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap guru. Apabila seorang guru tidak menguasai kompetensi profesional maka penyampaian materi didalam kelas akan tidak akan tersampaikan dengan benar. Oleh karenanya, penguasaan guru dalam penguasaan bidang studi dan materi ajar sangat dibutuhkan. Hal ini dibutuhkan agar tidak terjadi kesalahan dalam penyampaian materi pada siswa.

4. Sikap dan sifat seorang guru akan menjadi panutan siswa di sekolah. Oleh karenanya, seorang guru harus memiliki kepribadian yang baik untuk menjadi contoh bagi para siswanya. Hal ini perlu dilakukan bukan hanya didalam lingkungan sekolah, akan tetapi diluar sekolah seorang guru harus memiliki kepribadian yang baik untuk mencerminkan kepribadian seorang guru yang baik yang patut dijadikan panutan.


(2)

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Kompetensi Sosial merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru. Kemampuan seorang guru dalam bersosialisasi sangat diperlukan dalam hal ini. Untuk dapat berkomunikasi dengan baik kepada siswa, orang tua siswa, kepala sekolah, rekan kerja seorang guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi yang baik. Oleh karenanya, kemampuan bersosialisasi sangat diperlukan agar terjalin hubungan yang baik antara guru dan siswa, guru dan orang tua siswa, guru dan kepala sekolah, guru dan teman sejawat, serta guru dan masyarakat luas.


(3)

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiwati, N. dan Permana, L. (2010). Perencanaan Pembelajaran Ekonomi. Bandung: Laboraturium Pendidikan Ekonomi dan Koperasi, UPI. Rochman, C. dan Gunawan, H. (2011). Pengembangan Kompetensi

Kepribadian Guru (Menjadi Guru yang Dicintai dan Diteladani oleh Siswa). Bandung: Nuansa Cendekia.

Mulyasa, E. (2008). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Musfah, Jejen. (2011). Peningkatan Kompetensi Guru. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Rakhmat, Jalaluddin. (2012). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Riduwan dan Akdon. (2010). Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta.

Sagala, Saeful. (2009). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kerja Kependidikan. Bandung: Alfa Beta.

Saondi, O dan Suherman, A. (2010). Etika Profesi Keguruan. Bandung: PT Refika Aditama.

Singarimbun, Masri danEffendi, O. (2008). Metode Penelitian Survei. Jakarta:LP3ES

Sujanto, Bedjo. (2007). Guru Indonesia dan Perubahan Kurikulum. Jakarta: CV. Sagung Seto.

Sugiono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.


(4)

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Soetjipto dan Kosasi, R. (2007). Profesi Keguran. Jakarta:Rineka Cipta.

Undang-undang Republik Indonesia No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

Undang-Undang republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tantang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas). Jakarta: Sinar Grafika.

Uno, Hamzah. (2009). Profesi Kependidikan (Problema, Solusi dan Reformasi Pendidikan di Indonesia). Jakarta: Sinar Grafika Offset.

Wijaya, Tony. (2013). Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis Teori dan Praktek. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sumber Jurnal

Aziz, U.A. (2013). “ Peningkatan Kompetensi Guru melalui Supervisi Klinis Model Bluskom”. Jurnal Pendidikan. 17,(21), 1-15.

Inayah, Ridaul. Pengaruh Kompetensi Guru, Motivasi Belajar Siswa dan Fasilitas Belajar terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Ekonomi pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lasem Jawa Tengah Tahun Pelajaran 2011/2012. [Online]. Tersedia:

http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/s2ekonomi/article/view/1899

Mahmud, Ali. (2009). “ Mengembangkan Kompetensi Guru melalui Lesson Study”. Forum Kependidikan. 28,(2), 84-89.

Supriyoko. Mengembangkan Kompetensi Sosial Pada Guru Indonesia. Jurnal Amikom [Online]. Tersedia:

http://www.sfeduresearch.org

Sukanti. (2008). Meningkatkan kompetensi Guru Melalui Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia [Online]. Tersedia :


(5)

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd =3&cad=rja&uact=8&ved=0CCUQFjAC&url=http%3A%2F%2Fjourn al.uny.ac.id%2Findex.php%2Fjpakun%2Farticle%2Fdownload%2F178 6%2F1480&ei=cs6zU6OzO4S0uATO14HgDQ&usg=AFQjCNHOCY AhZJ-L0ClSFxNLoEkGzsMKXQ&bvm=bv.70138588,d.c2E

Wijoyoko, S.E. (2005). Kompetensi Mengajar Guru Ekonomi SMA Kabupaten Purworejo. [Online]. Tersedia :

http://www.umpwr.ac.id/download/publikasiilmiah/Kompetensi%20Men gajar%20Guru%20IPS%20SMA%20Kabupaten%20Purworejo.pdf

Sumber Internet

____ Ayal, J. (2013, 27 September). Kemdikbud Akui Kualitas Guru Masih Rendah. Antaranews [Online]. Tersedia:

http://www.antaranews.com/berita/397722/kemdikbud-akui-kualitas-guru-masih-rendah

____ Damanik, C. (2013, 24 Mei). Nilai Rata-Rata UN Turun. Kompas

[Online]. Tersedia:

http://edukasi.kompas.com/read/2013/05/24/0835267/Nilai.Ratarata.UN. SMA.Turun

____ Helida, Nita. Meningkatkan Kompetensi Kepribadian Guru Melalui Personality Training dan Questionnaire. [Online]. Tersedia:

http://wwwdunianita.blogspot.com/p/meningkatkan-kompetensi-kepribadian_10.html

____ Madyawati.(2013, 11 April). Kompetensi Profesional dan Kompetensi Kepribadian.[Online]. Tersedia:

http://blogmadyawati.wordpress.com/2013/04/11/kompetensi-profesional-dan-kompetensi-kepribadian/


(6)

Isnaeni Restuhartati, 2014

Analisis Kompetensi Guru Ekonomi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

____ Mangkuprawira, S. (2012, 20 September). Kualitas Kependudukan di Indonesia.Puzzle Minds [Online]. Tersedia :

http://puzzleminds.com/kualitas-kependudukan-di-indonesia/

____ Maris, Stella. (2013, 13 Juni). Meningkatkan Kompetensi Guru. [Online].Tersedia:

http://stellamarisserpong.wordpress.com/2013/06/13/meningkatkan-kompetensi-guru/

Sumber Lain

Karlina, N. (2012). Pengaruh Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi (Survey Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri Se-Kabupaten Tasikmalaya). Skripsi Pendidikan Ekonomi. UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Nurjanah, N. (2013). Pengaruh Kompetensi Guru, Iklim Sekolah dan Motivasi Terhadap Hasil belajar siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi. Skripsi Pendidikan Ekonomi. UPI Bandung: tidak diterbitkan.