Selanjutnya

P E R D J A N D J I A N

P E R S A H A B A T A N

ANTARA

R E P U B L I K

I N D 0 N E S I A
DAN

M ALAYSIA

(

PERDJANDJIAN PERSAHABATAN
ANTARA
REPUBLIK INDONESIA
DAN
MALAYSIA


Sadar akan kenjataan adanja ikatan sedjarah, persamaan rumpun bangsa dan persamaan kebudajaan jang mengikat
kedua bangsa sedjak dulu kala;
Berkehendak untuk memperkokoh persahabatan, kerdjasama dan perdamaian jang abadi mengenai masalah-masalah jang
dihadapi kedua negara, sesuai dengan djiwa dan azas-azas
Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, Dasasila Konperensi AsiaAfrika jang diselenggarakan di Bandung tahun 1955 dan Deklarasi Persatuan Bangsa-Bangsa As ia Tenggara jang ditandatangani di Bangkok pada tanggal 8 Agustus, 1967;
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH
MALAYSIA BERSEPAKAT UNTUK MENGADAKAN PERDJANDJIAN PERSAHABATAN DAN UNTUK MAKSUD INI TELAH MENJETUDJUI PASAL-PASAL
SEBAGAI BERIKUT :
Pasal

1

Kedua Pihak Agung jang Berdjandji akan saling menghormati keutuhan wi lajah dan kemerdekaan politik masingmasing serta akan berusaha sekeras-kerasnja untuk memelihara
dan memperkokoh hubungan-hubungan tradisionil, kebudajaan
dan sedjarah jang telah mengikat mereka bersama.
Pasal

2

Kedua Pihak Agung jang Berdjandji dengan mengakui bahwa

dalam batas-batas pertimbangan-pertimbangan keamanan dan
perundang-undangan jang berhubungan dengan ketertiban umum,
kesehatan umum dan pengawasan imigrasi dari negaranja masingmasing, warganegara-warganegara mereka perlu dibebaskan dari
pembatasan-pembatasan apabila --

(a)

•••••••••••••••

- 2 (a) mengadakan perdjalanan ke dan didalam, dan
(b) bertempat tinggal di
negara Pihak lain, bersepakat untuk menjelidiki setiap pembatasan jang terdapat dan setiap kesukaran jang dialami oleh
warganegara-warganegara mereka jang melakukan perdjalanan
dan bertempat tinggal dinegara Pihak lain dengan maksud untuk mengadakan persetudjuan-persetudjuan guna menjederhanakan atau menghilangkan pembatasan-pembatasan atau meni adakan
kesukaran-kesukaran tersebut atas dasar timbal-balik.
Pasal

3

Kedua Pihak Agung jang Berdjandji bersepakat bahwa,

apabila terdjadi sesuatu perselisihan mengenai hal-hal jang
menjangkut mereka setjara langsung, mereka tidak akan mempergunakan antjaman atau kekerasan dan akan selalu berusaha
untuk mentjari penjelesaian atas perselisihan tersebut melalui saluran-saluran dip lomatik jang biasa dalam semangat
persaudaraan dan muhibah jang sungguh-sungguh sebagai dua
negara tetangga jang baik.
Djikalau penjelesaian dengan tjara demikian tidak
dapat diperoleh dalam waktu jang lajak, maka kedua Pihak
Agung jang Berdjandji bersepakat bahwa mereka akan mentjari
penjelesaiannja dengan menempuh tjara-tjara damai lain sesuai dengan Pasal 33 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan
azas-azas Komperensi
Bandung, serta sesuai pula dengan dji,
wa Deklarasi Persatu an Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
Pasal

4

Untuk mentjapai kerdjasama jang lebih erat, kedua
Pihak Agung jang Berdjandji bersepakat untuk menindjau lebih
landjut masalah-masalah mengenai hubunga n konsuler, perdagangan dan ekonomi, komunikasi dan segala masalah-masalah
lainnja jang menjangkut kepentingan bersama, dengan maksud

untuk mengadakan persetudjuan-persetudjuan atas dasar timba lbalik dimana dan apabila dianggap tepat.
Mereka . . . . . . . . . .

-

3 -

Mereka djuga bersepakat sejogyanja diadakan pelaksanaan jang lebih lantjar dari setiap Persetudjuan atau
Persepakatan jang telah ada antara kedua belah Pihak.
Pasal

5

Kedua Pihak Agung jang Berdjandji, menjadari kenjataan bahwa Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia mempunjai
asal jang sama, akan terus berusaha dengan tjara kerdjasama,
bantu-membantu dan musjawarah untuk memperkaja bahasa-bahasa
tersebut guna mentjapai persamaan jang sebesar mungkin dalam
penggunaan dan pengembangannja.
Pasal


6.

Kedua Pihak Agung jang Berdjandji akan berusaha untuk mentjapai kerdjasama jang seerat-eratnja dan seluasluasnja dalam bidang-bidang kebudajaan, ketjendikiawanan,
ilmu pengetahuan dan pendidikan, dan apabila perlu, akan
mengadakan persetudjuan-persetudjuan tersendiri untuk kepentingan tersebut sebagaimana mestinja.
Pasal

7

Guna mendjamin keamanan dan ketertiban umum darikedua
negara, Kedua Pihak Agung jang Berdjandji selandjutnja setudju untuk meneliti masalah mengenai penjerahan pelarian-pelarian kriminil jang diketahui berada diwilajah pihak lain,
dengan maksud untuk mengadakan suatu persetudjuan atas dasar
timbal-balik. Untuk maksud ini istilah "pelarian kriminil"
tidak akan meliputi orang-orang jang melakukan kedjahatankedjahatan politik dinegara jang satu, dan telah mengusahakan dan memperoleh suaka dinegara jang lain menurut Hukum
Internasional.
Pasal

8

Perdjandjian ini akan disahkan oleh Kedua Pihak Agung

jang Berdjandji sesuai dengan ketentuan-ketentuan jang telah
ditetapkan oleh Undang-Undang Dasar mereka masing-masing dan
akan . . . . . . . . . .

- 4 akan mulai berlaku pada tanggal pertukaran Piagam-Piagam
Pengesahan jang akan dilangsungkan, setjepat mungkin, di
Djakarta .
Setelah pertukaran Piagam-Piagam Pengesahan tersebut, Kedua Pihak Agung jang Berdjandji dianggap tidak
lagi terikat pada Perdjandjian Persahabatan jang ditandatangani pada tanggal 17 April 1959.
Pasal

9

Masing-masing Pihak Agung jang Berdjandji berhak
mengachiri Perdjandjian ini dengan memberitahukannja kepada pihak jang lain dan pembatalan akan mulai berlaku
enam bulan sesudah hari pemberitahuan itu.
Pasal

10


Perdjandjian ini dibuat dalam bahasa Indonesia
dan Malaysia jang kedua-duanja mempunjai kekuatan jang
sama. Djuga akan dibuat terdjemahan kedalam bahasa Inggeris jang disetudjui kedua belah Pihak Agung jang Berdjandji. Setiap perbedaan tafsiran atas naskah bahasa Indonesia dan bahasa Ma laysia akan diselesaikan me lalui perundingan.
Untuk

menjaksikannja, Wakil-Wakil Berkuasa Penuh

dari Kedua Pihak Agung jang Berdjandji telah menandatangani Perdjandjian ini dan membubuhi meterai mas ing-mas ing .
Dibuat di Kuala Lumpur pada hari tanggal tudjuhbelas
Maret tahun seribu sembilan ratus tudjuh puluh.

Untu\ Pemerintah
Repub\ik Indonesia
Signed

ADAM MALIK
Menteri Luar Negeri
Republik Indones ia

Untuk Pemerintah

Mal ays i a
Signed

TUN HAJI ABDUL RAZAK
BIN DATO' HUSSEIN
Wakil Perdana Menter i
Malaysia

TRITI PEFSAHABAT.AN PJiITARA RERJBLIK
INOONESIA DENGAN MALAYSIA

Sedar akan ikatan sejarah, bangsa dan kebudayaan yang ada yang

serrenjak zaman p.irbaka.la tel.ah rrengika.t bersama re' ayat2 kedua negeri.;
U:mgan tujuan rrema.jukan parsaha.ba:tan kerjasarra antara satu sarna
lain clan keananan yang aha.di atas parl