Selanjutnya
セNZ」@
'
セ@
.....
-
ᄋセ
G@
REPUBLIK INDONESIA
-IAlllGPRGBn1AN
Mtr#llA
PEl'tDAGAllGM RIPl8JK INDOIEllA
DIJIGAN
ICEIENTIRIAN-LUMIEGERIDANPArWTA
REPUBLMPIRU
MENGENAI ICEGIATAN PRO•Oll DWNG
Kemanterian Republik lndoneli8 din Kemlnterian L&*
Negeri dan P.wsata Republik Peru, selanj'*1ya aecara individu dilebut sebaQai
•Pihak" dan secara bersama-sama dilebut •pn Pihlk".
llElllCEINGINMI
セ@
menemukan ..- · · · ..
dan stiategistlategi baru di dalam mengkonsolidalikan, mempertuas dan berbagai kegiatan prom08i dagang antara ke dua negara;
llERUJUK PW Perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan
Pemaintah Republik Peru di bidang K8lja Sama Ekonomi dan Teknik yang
-yang di-
ditandatangani di Lima pada tanggal 9 April 201 O;
SEIUAI DEWN ketentuan
negara;
berlaku
TELAH llENCAPAI KEIEPAKATAN ....... berllwt:
P8Ul1
TWUAN
Tu;uan Clari Nlemorandum Saling Pengertian irn adalah untuk meningkabn
hubungan kerjaeama dalam pengetnbangan dan penguatan keljasema di bidang
kegiatan promosi perdap1gan di antara kedua negara.
P8Ul2
RUNtG LIMGIUt KEIUASAMA
Para Pihak wajib melakukan upaya-upaya yang diperlukan dalam rangka
- n promosi hubungan dagang antara Peru dan tndoneaia, metafui:
1. Pertukar8n informasi dalam bidang ekonomi da'I l
2. Memfasilitasi kegiatan riset pasar yang dilakukan oleh para Pihak;
3. Menyelenggarakan pelatihan untuk pertukaran pengetahuan dan keahlian untuk
mengambil manfaat dari kedua lembaga terkait dalam kegiatan-kegiatan promosi
ekspor; dan
4. Bidang lain yang disepakati oleh para Pihak.
Pasal3
1.
2.
PERTUKARAN INFORMASI
Sesuai dengan aturan masing-masing Pihak, metode penyampaian wajib
disepakati untuk informasi sebagai berikut:
a. Peluang bisnis (permintaan produk dan jasa, tender internasional)
b. lnvestasi, peluang kerjasama dalam bidang ekonomi dan teknik;
c. lnformasi mengenai penyelenggaraan pameran dan promosi dagang
internasional;
d. Katalog pameran dan bahan dokumen lainnya untuk pameran dan promosi;
e. Ketentuan perundang-undangan di bidang kegiatan-kegiatan perdagangan;
f. Hasil dari Market Brief /Survey dan Market Intelligence.
Cara penyampaian tersebut, sedapat mungkin, wajib dilakukan secara
paperless kecuali salah satu Pihak menginginkan melalui surat biasa atau
faksimil.
Pasal4
KEGIATAN RISET PASAR
Para Pihak sepakat untuk kerjasama dalam mengidentifikasi dan menentukan
sektor peluang perdagangan, bertukar pengalaman dalam bidang desain dan
melaksanakan strategi pengembangan ekspor.
PasalS
PENYELENGGARAAN PROGRAM PELATIHAN DAN PERTUKARAN KEAHLIAN
TEKNIS DAN PELUANG PELATIHAN
Dengan tujuan meningkatkan tingkat profesionalisme dari kedua lembaga, para
Pihak sepakat untuk:
1. Bekerjasama dalam penyelenggaraan program-program pelatihan bagi staf
kedua lembaga sebagaimana diatur pada Pasal 6 guna mendapatkan
keuntungan dari pengalaman para Pihak mengenai kegiatan promosi dan teknik
perdagangan;
2. Pertukaran tenaga-tenaga ahli untuk mempelajari pasar dan kemungkinan
perdagangan di masing-masing negara.
2
Pasal6
LEMBAGA PELAKSANA
Lembaga pelaksana untuk kegiatan kerjasama dalam Memorandum Saling
Pengertian ini adalah:
1. Lembaga Pelaksana untuk Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
adalah Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN);
2. Lembaga Pelaksana untuk Kementerian Perdagangan Luar Negeri dan
Pariwisata Republik Peru adalah Commission on the Promotion of Peru for
Export and Tourism (PromPeru).
Pasal7
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)
Dalam hal perjanjian khusus, program atau proyek yang berakibat pada Hak
Kekayaan lntelektual (HKI), para Pihak wajib menyepakati perjanjian terpisah
sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku di masing-masing negara.
Pasal8
PEMBATASAN KEGIATAN PERSONIL
Setiap orang yang terlibat pada kegiatan-kegiatan terkait dengan Memorandum
Saling Pengertian ini wajib menghormati kemerdekaan politik, kedaulatan dan
integritas wilayah dari negara tuan rumah, serta wajib menghindari setiap kegiatankegiatan yang tidak konsisten dengan isi dan tujuan dari Memorandum Saling
Pengertian ini.
Pasal9
PENYIAPAN PROGRAM KERJA INDIKATIF
Kegiatan kerjasama di antara para Pihak akan dilaksanakan berdasarkan program
kerja indikatif yang dibuat dan disepakati secara bersama oleh kedua Pihak melalui
pertukaran surat.
Pasal10
RAPAT KERJA
Para pihak sepakat untuk mengorganisasikan rapat kerja yang dilakukan secara
bergantian di Peru dan Indonesia dengan tujuan untuk evaluasi pelaksanaan
kegiatan dalam kaitannya dengan Memorandum Saling Pengertian ini dan sepakat
mengambil langkah-langkah paling tepat dalam pengembangannya.
Pasal11
PEMBIAYAAN
Kecuali ditentukan lain, para Pihak wajib bertanggung jawab atas biaya dan
pengeluaran yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan dalam Memorandum
Saling Pengertian ini. Kapasitas tiap Pihak untuk pelaksanaan kegiatan dalam
3
Memorandum Saling Pengertian ini wajib merujuk pada ketersediaan dana, anggota
dan sumber-sumber lainnya.
Pasal12
BAHASA
Para Pihak sepakat bahwa Bahasa lnggris wajib menjadi bahasa utama dalam
pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini.
Pasal13
PERUBAHAN
Memorandum Saling Pengertian ini sewaktu-waktu dapat diubah secara tertulis
melalui pertukaran nota (nota diplomatik) melalui kesepakatan bersama para Pihak
dan wajib menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Memorandum Saling
Pengertian ini. Perubahan tersebut wajib mulai berlaku sesuai tanggal yang
disepakati oleh para Pihak.
Pasal14
PENYELESAIAN SENGKETA
Setiap perselisihan yang terjadi di antara para Pihak tentang interpretasi atau
pelaksanaan dari Memorandum Saling Pengertian ini wajib diselesaikan secara
damai melalui konsultasi dan negosiasi oleh para Pihak.
Pasal15
1.
2.
3.
4.
MULAI BERLAKU, DURASI DAN PENGAKHIRAN
Memorandum Saling Pengertian ini wajib benaku sesuai tanggal
penandatanganan;
Memorandum Saling Pengertian ini wajib tetap berlaku untuk waktu 3 (tiga)
tahun dan secara otomatis akan diperpanjang untuk 3 (tiga) tahun
selanjutnya kecuali salah satu Pihak berkeinginan untuk mengakhiri atau
memperbaharui untuk waktu yang lebih singkat. Dalam hal ini, Pihak tersebut
wajib mengirimkan pemberitahuan secara tertulis kepada Pihak lainnya
dalam waktu 6 (enam) bulan sebelumnya melalui pertukaran nota Oalur
diplomatik);
Salah satu Pihak dapat mengakhiri Memorandum Saling Pengertian ini pada
waktu kapan pun dengan melakukan pemberitahuan 6 (enam) bulan
sebelumnya kepada Pihak lainnya melalui pertukaran nota Oalur diplomatik);
Dalam hal pengakhiran, ketentuan-ketentuan Memorandum Saling
Pengertian ini wajib tetap berlaku untuk program yang sedang berjalan
dalam Memorandum Saling Pengertian ini, sampai pada penyelesaiannya,
kecuali jika para Pihak menyepakati sebaliknya.
4
SEBAGAI BUKTI, yang bertandatangan dibawah ini, telah menandatangani
Memorandum Saling Pengertian ini.
DIBUAT, dalam rangkap dua di Jakarta, pada tanggal 10 Juli 2012, dalam bahasa
lnggris dan Indonesia, seluruh naskah memiliki nilai otentik yang sama. Dalam hal
terdapat perbedaan-perbedaan dafam interpretasi, naskah dalam Bahasa lnggris
yang wajib berlaku.
UNTUK
KEMENTERIAN PERDAGANGAN
LUAR NEGERI DAN PARMllSATA
REPUBllK PERrJ
Ui.UK
KEMENTERIA
ERDAGANGAN
REPUBLI INDONESIA
Signed
Signed
JOSE LUIS SILVA MARTINOT
MENTERIPERDAGANGANLUAR
NEGERI DAN PARIWISATA
GITA IRAWAN WIRJAWAN
MENTERIPERDAGANGAN
5
セ@
REPUBLIK INDONESIA
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
BETWEEN
MINISTRY OF TRADE (MOT) OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
AND
MINISTRY OF FOREIGN TRADE AND TOURISM (MINCETUR)
OF THE REPUBLIC OF PERU
ON TRADE PROMOTION ACTIVITIES
Ministry of Trade (MOT) of the Republic of Indonesia and Ministry of Foreign Trade
and Tourism (MINCETUR) of the Republic of Peru, hereinalter individually referred to
as 'Party' and collectively as 'the Parties';
WISHING TO find new approaches and strategies of consolidating, expanding and
deepening areas of trade promotion between the two countries;
REFERRING TO the Agreement between the Government of the Republic of Indonesia
and the Government of the Republic of Peru on Technical and Economic Cooperation
. signed at Lima on 9th of April 2010;
PURSUANT TO the prevailing laws and regulations of their respective countries;
HAVE REACHED the following understanding;
Article 1
OBJECTIVE
The objective of this Memorandum of Understanding is to enhance relationship for
developing and strengthening cooperation in the field of trade promotion activities
between the two 」ッオョエイゥセウN@
Article 2
SCOPE OF COOPERATION
The Parties shall develop the necessary efforts for the promotion and development of
trade links between Peru and Indonesia through:
1. Exchange of information in the fields of economy and trade;
2. Facilitate market research activities undertaken by the Parties;
3. Organize training to exchange knowledge and expertise to benefit from the experience
of both institutions in the scope of export promotion activities; and
4. Other areas agreed upon by the Parties.
1
Article 3
EXCHANGE OF INFORMATION
1.
Depending on their specific nature, the methods of conveyance shall be mutually
agreed for the following information:
a. Business opportunities (products and services inquiries, international tenders);
b. Investment, technical or economical cooperation opportunities;
c. Information regarding the organization of international fairs and exhibitions;
d. The fair catalogues and other documentary materials for fairs and exhibitions;
e. Laws and regulations in the field of trade activities;
f. The result of Market Brief/Survey, and Market Intelligence.
2.
Such methods of conveyance, to the extent possible, shall be paperless unless
other party prefers regular mail or facsimile.
Article 4
MARKET RESEARCH ACTIVITIES
The Parties agree to cooperate in identifying and discussing areas of trade potentials,
exchanging experiences in the area of design and execute of an export development
strategy.
Article 5
ORGANIZING TRAINING PROGRAMMES AND EXCHANGING OF TECHNICAL
EXPERTISE AND TRAINING OPPORTUNITIES
With respect to the aim of raising the professional level of both institutions, the Parties
agree:
1. to cooperate in organizing training programmes for the staff of both institutions
referred in Article 6 to benefit from their experience as regards to the trade
promotion activities and techniques; and
2. to exchange experts for general market studies and trade opportunities in each
country.
Article 6
IMPLEMENTING AGENCIES
The implementing agencies for cooperation activities under this Memorandum of
Understanding shall be:
1. The implementing agency for the Ministry of Trade of the Republic of Indonesia is
the Directorate General of National Export Development (DGNED);
2. The implementing agency for the Ministry of Foreign Trade and Tourism of the
Republic of Peru is the Commission on the Promotion of Peru for Export and
Tourism (PromPeru).
Article 7
INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS (IPR)
In case of specific agreement, programmes or projects result in Intellectual Property
Rights (IPR), the Parties shall include separate agreements in accordance with their
respective laws and regulations.
2
Article 8
LIMITATION OF PERSONNEL ACTIVITIES
Any persons engaged in activities related to this Memorandum of Understanding shall
respect political independence, sovereignty, and territorial integrity of the host country,
and shall avoid any activities inconsistent with the purposes and objectives of this
Memorandum of Understanding.
Article 9
PREPARING FULL INDICATIVE WORK PROGRAMME
The cooperation activities between the Parties will be implemented on the basis of an
indicative work programme to be mutually designed and agreed by the Parties through
exchange of letters.
Article 10
WORKING MEETINGS
The Parties agree to organize regular working meetings to be held alternatively in Peru
and Indonesia, with the purpose of evaluating the implementation of the provisions of
this Memorandum of Understanding, and agree upon the most appropriate measures for
its development.
Article 11
FINANCING
Unless otherwise agreed, each Party shall bear the cost and expenses for its
participation in activities under this Memorandum of Understanding. The capacity of
each Party to carry out activities under this Memorandum of Understanding shall be
subject to availability of funds, personnel and other resources.
Article 12
LANGUAGE
The Parties agree that English shall be the main language for the implementation of this
Memorandum of Understanding.
Article 13
AMENDMENTS
This Memorandum of Understanding may be amended at any time in writir)g through
exchange of letters (diplomatic notes) by mutual consent of the Parties and shall form an
integral part of this Memorandum of Understanding. Such an amendment shall come
into force on such a date as may be determined by the Parties.
Article 14
SETTLEMENT OF DISPUTES
Any dispute between the Parties concerning interpretation or implementation of this
Memorandum of Understanding shall be settled amicably through consultation or
negotiation by the Parties.
3
Article 15
ENTRY INTO FORCE, DURATION AND TERMINATION
1. This Memorandum of Understanding shall enter into force on the date of its signing;
2. This Memorandum of Understanding shall remain in force for a period of 3 (three)
years and shall be automatically extended for successive period of 3 (three) years
thereafter. unless either Party wishes to terminate or renew it for a shorter period. In
this case such Party shall give written notification to the other Party 6 (six) months in
advance through exchange of letters (the diplomatic channel);
3. Either Party may terminate this Memorandum of Understanding at any time by giving
prior written notification to the other Party 6 (six) months in advance through
exchange of letters (the diplomatic channel);
4. In the event of termination , the provisions of this Memorandum of Understanding
shall remain applicable to ongoing programmes undertaken in terms of this
Memorandum of Understanding, until their completion , unless the Parties agreed
otherwise.
IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, have signed this Memorandum of
Understanding.
DONE in duplicate at Jakarta, 101ti July 2012 in English and Indonesian languages, all
texts being equally authentic. In case of any divergences of interpretation of this
Memorandum of Understanding, the English text shall prevail.
FPR
Ii
FOR
THE MINISTRY OF foreigセ@
TRADE
AND TOURISM HmincセjGurI@
OF
THE REPUBLIC OFlPERU
THE MINISTRYOF TRADE (MoT)
OF
THE REPUSUIC OF INDONESIA
Signed
Signed
GITA ャセaヲGNi@
WIRJAWAN
MINIST86' OF TRADE
JOSE LlJIS SILVAlJIARTINOT
MINISTER OF FOREIGN TRADE AND
TOURISM
4
'
セ@
.....
-
ᄋセ
G@
REPUBLIK INDONESIA
-IAlllGPRGBn1AN
Mtr#llA
PEl'tDAGAllGM RIPl8JK INDOIEllA
DIJIGAN
ICEIENTIRIAN-LUMIEGERIDANPArWTA
REPUBLMPIRU
MENGENAI ICEGIATAN PRO•Oll DWNG
Kemanterian Republik lndoneli8 din Kemlnterian L&*
Negeri dan P.wsata Republik Peru, selanj'*1ya aecara individu dilebut sebaQai
•Pihak" dan secara bersama-sama dilebut •pn Pihlk".
llElllCEINGINMI
セ@
menemukan ..- · · · ..
dan stiategistlategi baru di dalam mengkonsolidalikan, mempertuas dan berbagai kegiatan prom08i dagang antara ke dua negara;
llERUJUK PW Perjanjian antara Pemerintah Republik Indonesia dengan
Pemaintah Republik Peru di bidang K8lja Sama Ekonomi dan Teknik yang
-yang di-
ditandatangani di Lima pada tanggal 9 April 201 O;
SEIUAI DEWN ketentuan
negara;
berlaku
TELAH llENCAPAI KEIEPAKATAN ....... berllwt:
P8Ul1
TWUAN
Tu;uan Clari Nlemorandum Saling Pengertian irn adalah untuk meningkabn
hubungan kerjaeama dalam pengetnbangan dan penguatan keljasema di bidang
kegiatan promosi perdap1gan di antara kedua negara.
P8Ul2
RUNtG LIMGIUt KEIUASAMA
Para Pihak wajib melakukan upaya-upaya yang diperlukan dalam rangka
- n promosi hubungan dagang antara Peru dan tndoneaia, metafui:
1. Pertukar8n informasi dalam bidang ekonomi da'I l
2. Memfasilitasi kegiatan riset pasar yang dilakukan oleh para Pihak;
3. Menyelenggarakan pelatihan untuk pertukaran pengetahuan dan keahlian untuk
mengambil manfaat dari kedua lembaga terkait dalam kegiatan-kegiatan promosi
ekspor; dan
4. Bidang lain yang disepakati oleh para Pihak.
Pasal3
1.
2.
PERTUKARAN INFORMASI
Sesuai dengan aturan masing-masing Pihak, metode penyampaian wajib
disepakati untuk informasi sebagai berikut:
a. Peluang bisnis (permintaan produk dan jasa, tender internasional)
b. lnvestasi, peluang kerjasama dalam bidang ekonomi dan teknik;
c. lnformasi mengenai penyelenggaraan pameran dan promosi dagang
internasional;
d. Katalog pameran dan bahan dokumen lainnya untuk pameran dan promosi;
e. Ketentuan perundang-undangan di bidang kegiatan-kegiatan perdagangan;
f. Hasil dari Market Brief /Survey dan Market Intelligence.
Cara penyampaian tersebut, sedapat mungkin, wajib dilakukan secara
paperless kecuali salah satu Pihak menginginkan melalui surat biasa atau
faksimil.
Pasal4
KEGIATAN RISET PASAR
Para Pihak sepakat untuk kerjasama dalam mengidentifikasi dan menentukan
sektor peluang perdagangan, bertukar pengalaman dalam bidang desain dan
melaksanakan strategi pengembangan ekspor.
PasalS
PENYELENGGARAAN PROGRAM PELATIHAN DAN PERTUKARAN KEAHLIAN
TEKNIS DAN PELUANG PELATIHAN
Dengan tujuan meningkatkan tingkat profesionalisme dari kedua lembaga, para
Pihak sepakat untuk:
1. Bekerjasama dalam penyelenggaraan program-program pelatihan bagi staf
kedua lembaga sebagaimana diatur pada Pasal 6 guna mendapatkan
keuntungan dari pengalaman para Pihak mengenai kegiatan promosi dan teknik
perdagangan;
2. Pertukaran tenaga-tenaga ahli untuk mempelajari pasar dan kemungkinan
perdagangan di masing-masing negara.
2
Pasal6
LEMBAGA PELAKSANA
Lembaga pelaksana untuk kegiatan kerjasama dalam Memorandum Saling
Pengertian ini adalah:
1. Lembaga Pelaksana untuk Kementerian Perdagangan Republik Indonesia
adalah Direktorat Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (DJPEN);
2. Lembaga Pelaksana untuk Kementerian Perdagangan Luar Negeri dan
Pariwisata Republik Peru adalah Commission on the Promotion of Peru for
Export and Tourism (PromPeru).
Pasal7
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)
Dalam hal perjanjian khusus, program atau proyek yang berakibat pada Hak
Kekayaan lntelektual (HKI), para Pihak wajib menyepakati perjanjian terpisah
sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku di masing-masing negara.
Pasal8
PEMBATASAN KEGIATAN PERSONIL
Setiap orang yang terlibat pada kegiatan-kegiatan terkait dengan Memorandum
Saling Pengertian ini wajib menghormati kemerdekaan politik, kedaulatan dan
integritas wilayah dari negara tuan rumah, serta wajib menghindari setiap kegiatankegiatan yang tidak konsisten dengan isi dan tujuan dari Memorandum Saling
Pengertian ini.
Pasal9
PENYIAPAN PROGRAM KERJA INDIKATIF
Kegiatan kerjasama di antara para Pihak akan dilaksanakan berdasarkan program
kerja indikatif yang dibuat dan disepakati secara bersama oleh kedua Pihak melalui
pertukaran surat.
Pasal10
RAPAT KERJA
Para pihak sepakat untuk mengorganisasikan rapat kerja yang dilakukan secara
bergantian di Peru dan Indonesia dengan tujuan untuk evaluasi pelaksanaan
kegiatan dalam kaitannya dengan Memorandum Saling Pengertian ini dan sepakat
mengambil langkah-langkah paling tepat dalam pengembangannya.
Pasal11
PEMBIAYAAN
Kecuali ditentukan lain, para Pihak wajib bertanggung jawab atas biaya dan
pengeluaran yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan dalam Memorandum
Saling Pengertian ini. Kapasitas tiap Pihak untuk pelaksanaan kegiatan dalam
3
Memorandum Saling Pengertian ini wajib merujuk pada ketersediaan dana, anggota
dan sumber-sumber lainnya.
Pasal12
BAHASA
Para Pihak sepakat bahwa Bahasa lnggris wajib menjadi bahasa utama dalam
pelaksanaan Memorandum Saling Pengertian ini.
Pasal13
PERUBAHAN
Memorandum Saling Pengertian ini sewaktu-waktu dapat diubah secara tertulis
melalui pertukaran nota (nota diplomatik) melalui kesepakatan bersama para Pihak
dan wajib menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Memorandum Saling
Pengertian ini. Perubahan tersebut wajib mulai berlaku sesuai tanggal yang
disepakati oleh para Pihak.
Pasal14
PENYELESAIAN SENGKETA
Setiap perselisihan yang terjadi di antara para Pihak tentang interpretasi atau
pelaksanaan dari Memorandum Saling Pengertian ini wajib diselesaikan secara
damai melalui konsultasi dan negosiasi oleh para Pihak.
Pasal15
1.
2.
3.
4.
MULAI BERLAKU, DURASI DAN PENGAKHIRAN
Memorandum Saling Pengertian ini wajib benaku sesuai tanggal
penandatanganan;
Memorandum Saling Pengertian ini wajib tetap berlaku untuk waktu 3 (tiga)
tahun dan secara otomatis akan diperpanjang untuk 3 (tiga) tahun
selanjutnya kecuali salah satu Pihak berkeinginan untuk mengakhiri atau
memperbaharui untuk waktu yang lebih singkat. Dalam hal ini, Pihak tersebut
wajib mengirimkan pemberitahuan secara tertulis kepada Pihak lainnya
dalam waktu 6 (enam) bulan sebelumnya melalui pertukaran nota Oalur
diplomatik);
Salah satu Pihak dapat mengakhiri Memorandum Saling Pengertian ini pada
waktu kapan pun dengan melakukan pemberitahuan 6 (enam) bulan
sebelumnya kepada Pihak lainnya melalui pertukaran nota Oalur diplomatik);
Dalam hal pengakhiran, ketentuan-ketentuan Memorandum Saling
Pengertian ini wajib tetap berlaku untuk program yang sedang berjalan
dalam Memorandum Saling Pengertian ini, sampai pada penyelesaiannya,
kecuali jika para Pihak menyepakati sebaliknya.
4
SEBAGAI BUKTI, yang bertandatangan dibawah ini, telah menandatangani
Memorandum Saling Pengertian ini.
DIBUAT, dalam rangkap dua di Jakarta, pada tanggal 10 Juli 2012, dalam bahasa
lnggris dan Indonesia, seluruh naskah memiliki nilai otentik yang sama. Dalam hal
terdapat perbedaan-perbedaan dafam interpretasi, naskah dalam Bahasa lnggris
yang wajib berlaku.
UNTUK
KEMENTERIAN PERDAGANGAN
LUAR NEGERI DAN PARMllSATA
REPUBllK PERrJ
Ui.UK
KEMENTERIA
ERDAGANGAN
REPUBLI INDONESIA
Signed
Signed
JOSE LUIS SILVA MARTINOT
MENTERIPERDAGANGANLUAR
NEGERI DAN PARIWISATA
GITA IRAWAN WIRJAWAN
MENTERIPERDAGANGAN
5
セ@
REPUBLIK INDONESIA
MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
BETWEEN
MINISTRY OF TRADE (MOT) OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
AND
MINISTRY OF FOREIGN TRADE AND TOURISM (MINCETUR)
OF THE REPUBLIC OF PERU
ON TRADE PROMOTION ACTIVITIES
Ministry of Trade (MOT) of the Republic of Indonesia and Ministry of Foreign Trade
and Tourism (MINCETUR) of the Republic of Peru, hereinalter individually referred to
as 'Party' and collectively as 'the Parties';
WISHING TO find new approaches and strategies of consolidating, expanding and
deepening areas of trade promotion between the two countries;
REFERRING TO the Agreement between the Government of the Republic of Indonesia
and the Government of the Republic of Peru on Technical and Economic Cooperation
. signed at Lima on 9th of April 2010;
PURSUANT TO the prevailing laws and regulations of their respective countries;
HAVE REACHED the following understanding;
Article 1
OBJECTIVE
The objective of this Memorandum of Understanding is to enhance relationship for
developing and strengthening cooperation in the field of trade promotion activities
between the two 」ッオョエイゥセウN@
Article 2
SCOPE OF COOPERATION
The Parties shall develop the necessary efforts for the promotion and development of
trade links between Peru and Indonesia through:
1. Exchange of information in the fields of economy and trade;
2. Facilitate market research activities undertaken by the Parties;
3. Organize training to exchange knowledge and expertise to benefit from the experience
of both institutions in the scope of export promotion activities; and
4. Other areas agreed upon by the Parties.
1
Article 3
EXCHANGE OF INFORMATION
1.
Depending on their specific nature, the methods of conveyance shall be mutually
agreed for the following information:
a. Business opportunities (products and services inquiries, international tenders);
b. Investment, technical or economical cooperation opportunities;
c. Information regarding the organization of international fairs and exhibitions;
d. The fair catalogues and other documentary materials for fairs and exhibitions;
e. Laws and regulations in the field of trade activities;
f. The result of Market Brief/Survey, and Market Intelligence.
2.
Such methods of conveyance, to the extent possible, shall be paperless unless
other party prefers regular mail or facsimile.
Article 4
MARKET RESEARCH ACTIVITIES
The Parties agree to cooperate in identifying and discussing areas of trade potentials,
exchanging experiences in the area of design and execute of an export development
strategy.
Article 5
ORGANIZING TRAINING PROGRAMMES AND EXCHANGING OF TECHNICAL
EXPERTISE AND TRAINING OPPORTUNITIES
With respect to the aim of raising the professional level of both institutions, the Parties
agree:
1. to cooperate in organizing training programmes for the staff of both institutions
referred in Article 6 to benefit from their experience as regards to the trade
promotion activities and techniques; and
2. to exchange experts for general market studies and trade opportunities in each
country.
Article 6
IMPLEMENTING AGENCIES
The implementing agencies for cooperation activities under this Memorandum of
Understanding shall be:
1. The implementing agency for the Ministry of Trade of the Republic of Indonesia is
the Directorate General of National Export Development (DGNED);
2. The implementing agency for the Ministry of Foreign Trade and Tourism of the
Republic of Peru is the Commission on the Promotion of Peru for Export and
Tourism (PromPeru).
Article 7
INTELLECTUAL PROPERTY RIGHTS (IPR)
In case of specific agreement, programmes or projects result in Intellectual Property
Rights (IPR), the Parties shall include separate agreements in accordance with their
respective laws and regulations.
2
Article 8
LIMITATION OF PERSONNEL ACTIVITIES
Any persons engaged in activities related to this Memorandum of Understanding shall
respect political independence, sovereignty, and territorial integrity of the host country,
and shall avoid any activities inconsistent with the purposes and objectives of this
Memorandum of Understanding.
Article 9
PREPARING FULL INDICATIVE WORK PROGRAMME
The cooperation activities between the Parties will be implemented on the basis of an
indicative work programme to be mutually designed and agreed by the Parties through
exchange of letters.
Article 10
WORKING MEETINGS
The Parties agree to organize regular working meetings to be held alternatively in Peru
and Indonesia, with the purpose of evaluating the implementation of the provisions of
this Memorandum of Understanding, and agree upon the most appropriate measures for
its development.
Article 11
FINANCING
Unless otherwise agreed, each Party shall bear the cost and expenses for its
participation in activities under this Memorandum of Understanding. The capacity of
each Party to carry out activities under this Memorandum of Understanding shall be
subject to availability of funds, personnel and other resources.
Article 12
LANGUAGE
The Parties agree that English shall be the main language for the implementation of this
Memorandum of Understanding.
Article 13
AMENDMENTS
This Memorandum of Understanding may be amended at any time in writir)g through
exchange of letters (diplomatic notes) by mutual consent of the Parties and shall form an
integral part of this Memorandum of Understanding. Such an amendment shall come
into force on such a date as may be determined by the Parties.
Article 14
SETTLEMENT OF DISPUTES
Any dispute between the Parties concerning interpretation or implementation of this
Memorandum of Understanding shall be settled amicably through consultation or
negotiation by the Parties.
3
Article 15
ENTRY INTO FORCE, DURATION AND TERMINATION
1. This Memorandum of Understanding shall enter into force on the date of its signing;
2. This Memorandum of Understanding shall remain in force for a period of 3 (three)
years and shall be automatically extended for successive period of 3 (three) years
thereafter. unless either Party wishes to terminate or renew it for a shorter period. In
this case such Party shall give written notification to the other Party 6 (six) months in
advance through exchange of letters (the diplomatic channel);
3. Either Party may terminate this Memorandum of Understanding at any time by giving
prior written notification to the other Party 6 (six) months in advance through
exchange of letters (the diplomatic channel);
4. In the event of termination , the provisions of this Memorandum of Understanding
shall remain applicable to ongoing programmes undertaken in terms of this
Memorandum of Understanding, until their completion , unless the Parties agreed
otherwise.
IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, have signed this Memorandum of
Understanding.
DONE in duplicate at Jakarta, 101ti July 2012 in English and Indonesian languages, all
texts being equally authentic. In case of any divergences of interpretation of this
Memorandum of Understanding, the English text shall prevail.
FPR
Ii
FOR
THE MINISTRY OF foreigセ@
TRADE
AND TOURISM HmincセjGurI@
OF
THE REPUBLIC OFlPERU
THE MINISTRYOF TRADE (MoT)
OF
THE REPUSUIC OF INDONESIA
Signed
Signed
GITA ャセaヲGNi@
WIRJAWAN
MINIST86' OF TRADE
JOSE LlJIS SILVAlJIARTINOT
MINISTER OF FOREIGN TRADE AND
TOURISM
4