Pengaruh Experiential Marketing terhadap Experiential Value pada Produk Giordano di Bandung.

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7

2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Marketing (Pemasaran) ... 7

2.1.2 Marketing Mix (Bauran Pemasaran) ... 9

2.1.3 Experiential Marketing ... 10

2.1.4 Experiential Value ... 15

2.2 Kerangka Pemikiran ... 18

2.3 Ringkasan Riset Empiris ... 20

2.4 Pengembangan Hipotesis ... 22

2.5 Model Penelitian ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

3.1 Jenis Penelitian ... 24

3.2 Populasi dan Sampel ... 24

3.3 Definisi Operasional Variabel ... 25

3.4 Teknik Pengambilan Sampel ... 30

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.5.1 Skala Pengukuran ... 31

3.5.2 Pengujian Instrumen ... 31

3.6 Metode Analisis Data ... 33

3.6.1 Analisis Kuantitatif ... 33

3.6.2 Uji Asumsi Klasik ... 33

3.6.2.1 Uji Multikolinieritas ... 33

3.6.2.2 Uji Heteroskedastisitas ... 34

3.6.2.3 Uji Normalitas ... 35

3.6.3 Analisis Regresi Berganda ... 35


(2)

v Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 37

4.1 Hasil Penelitian ... 37

4.1.1 Hasil Uji Validitas ... 37

4.1.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 40

4.1.3 Hasil Identitas Responden ... 42

4.1.3.1 Jenis Kelamin ... 42

4.1.3.2 Pekerjaan ... 42

4.1.3.3 Rata-Rata Pengeluaran Per Bulan ... 43

4.1.3.4 Menggunakan Produk Giordano ... 43

4.1.4 Hasil Tanggapan Responden ... 44

4.1.4.1 Tanggapan Responden Tentang Sense Experience (X1) ... 44

4.1.4.2 Tanggapan Responden Tentang Feel Experience (X1) ... 45

4.1.4.3 Tanggapan Responden Tentang Think Experience (X1) ... 47

4.1.4.4 Tanggapan Responden Tentang Act Experience (X1) ... 49

4.1.4.5 Tanggapan Responden Tentang Relate Experience (X1) ... 51

4.1.4.6 Tanggapan Responden Tentang Experiential Value ... 52

4.1.5 Uji Asumsi Klasik ... 56

4.1.5.1 Uji Normalitas ... 56

4.1.5.2 Uji Multikolinearitas ... 57

4.1.5.3 Uji Heteroskedastisitas ... 58

4.1.6 Metode Analisis Data ... 60

4.1.6.1 Regresi Linear Berganda ... 60

4.1.6.2 Uji Hipotesis ... 62

4.1.6.3 Uji Koefisien Korelasi ... 65

4.2 Pembahasan ... 66

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1 Simpulan ... 69

5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 71 LAMPIRAN


(3)

vi Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teoritis ... 17

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 19

Gambar 2.2 Model Penelitian ... 23


(4)

vii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 25

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel Sense Experience (X1) ... 37

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Feel Experience (X2) ... 38

Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Think Experience (X3) ... 38

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Act Experience (X4) ... 39

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Relate Experience (X5) ... 39

Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Experiential Value (Y) ... 40

Tabel 4.7 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian ... 41

Tabel 4.8 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 42

Tabel 4.9 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 42

Tabel 4.10 Profil Responden Berdasarkan Rata-rata Pengeluaran Per Bulan 43

Tabel 4.11 Profil Responden Yang Menggunakan Produk Giordano... 43

Tabel 4.12 Tanggapan Responden Tentang Sense Experience Pernyataan 1 . 44

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Tentang Sense Experience Pernyataan 2 . 44

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Tentang Sense Experience Pernyataan 3 . 45

Tabel 4.15 Tanggapan Responden Tentang Feel Experience Pernyataan 1 ... 45

Tabel 4.16 Tanggapan Responden Tentang Feel Experience Pernyataan 2 ... 46

Tabel 4.17 Tanggapan Responden Tentang Feel Experience Pernyataan 3 ... 46

Tabel 4.18 Tanggapan Responden Tentang Feel Experience Pernyataan 4 ... 47

Tabel 4.19 Tanggapan Responden Tentang Think Experience Pernyataan 1 . 47

Tabel 4.20 Tanggapan Responden Tentang Think Experience Pernyataan 2 . 48

Tabel 4.21 Tanggapan Responden Tentang Think Experience Pernyataan 3 . 48

Tabel 4.22 Tanggapan Responden Tentang Act Experience Pernyataan 1 .... 49

Tabel 4.23 Tanggapan Responden Tentang Act Experience Pernyataan 2 .... 49

Tabel 4.24 Tanggapan Responden Tentang Act Experience Pernyataan 3 .... 50

Tabel 4.25 Tanggapan Responden Tentang Act Experience Pernyataan 4 .... 50

Tabel 4.26 Tanggapan Responden Tentang Relate Experience Pernyataan 1 51

Tabel 4.27 Tanggapan Responden Tentang Relate Experience Pernyataan 2 51

Tabel 4.28 Tanggapan Responden Tentang Relate Experience Pernyataan 3 52

Tabel 4.29 Tanggapan Responden Tentang Experiential Value Pernyataan 1 52

Tabel 4.30 Tanggapan Responden Tentang Experiential Value Pernyataan 2 53

Tabel 4.31 Tanggapan Responden Tentang Experiential Value Pernyataan 3 53 Tabel 4.32 Tanggapan Responden Tentang Experiential Value Pernyataan 4 54

Tabel 4.33 Tanggapan Responden Tentang Experiential Value Pernyataan 5 54

Tabel 4.34 Tanggapan Responden Tentang Experiential Value Pernyataan 6 55

Tabel 4.35 Tanggapan Responden Tentang Experiential Value Pernyataan 7 55

Tabel 4.36 Tanggapan Responden Tentang Experiential Value Pernyataan 8 56

Tabel 4.37 Hasil Uji Normalitas ... 57

Tabel 4.38 Hasil Uji Multikolinearitas... 58

Tabel 4.39 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 61

Tabel 4.40 Hasil Statistik Uji t ... 64

Tabel 4.41 Hasil Uji Koefisien Korelasi ... 65


(5)

viii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Kuesioner Lampiran B Tabulasi Data Lampiran C Identitas Responden Lampiran D Tanggapan Responden Lampiran E Lampiran SPSS


(6)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I . PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan dunia fashion pada jaman sekarang ini dapat dibilang menjadi gaya hidup dan budaya bagi masyarakat social pada saat ini. Dengan bertambahnya pusat perbelanjaan, mengakibatkan banyak retailer bermunculan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri yang mencoba untuk mendapatkan pangsa pasar di Indonesia. Bisnis fashion sangat erat hubungannya dengan mode, harga, tren, kualitas, dan gaya hidup yang selalu berubah sesuai dengan daya beli, kebutuhan, dan selera konsumen. Salah satu usaha fashion yaitu Giordano. Giordano pada awalnya berdiri di Hongkong pada tahun 1981 dan sekarang menjadi salah satu retailers internasional untuk pakaian pria, wanita dan anak-anak. Giordano semakin memperluas wilayahnya melalui franchise dan membuka cabang-cabang baru di setiap negara dan grup besar Giordano sekarang beroperasi lebih dari 2800 cabang di 40 negara meliputi Asia, Australia, Africa, Canada, Central America, Eastern Europe, Central Asia dan Middle East. Giordano berniat untuk memperluas wilayahnya hingga dapat merambah seluruh dunia Giordano merupakan salah satu merek pakaian yang mempunyai beberapai gerai di Indonesia khususnya di mall mall dan kota besar seperti Jakarta, Bandung, Bogor, Semarang, Solo, Jogjakarta, dan Surabaya untuk pulau Jawa dan masih banyak di luar pulau Jawa.

Dalam bidang usaha fashion tentunya Giordano mempunyai pesaing yang juga menjual produk dan konsep sejenis, yaitu Fred & Ginger, Topman, Bershka, H&M, Zara, Esprit, dan lain sebagainya. Hal tersebut mengakibatkan persaingan


(7)

Bab I Pendahuluan

2 Universitas Kristen Maranatha

diantara perusahaan perusahaan fashion menjadi semakin ketat. Diantara pesaingnya Giordano mempunyai posisi yang tidak terlalu kuat bila dibandingkan dengan Zara dan H&M yang menjual lebih banyak macam kategori fashion dalam produknya tetapi Giordano mempunyai produk yang khas dan simple yang membuat konsumennya pun langsung tahu bahwa produk ini adalah produk Giordano itu sendiri. serta giordano sendiri mempunyai keunggulan seperti konsumen mendapatkan produk berkelas tetapi cukup membeli dengan harga yang dapat dijangkau oleh konsumen, serta Giordano sendiri sering mengadakan event-event tertentu untuk model pakaian dan celana, dan juga diskon bila membeli beberapa produk maka akan mendapatkan harga yang lebih murah lagi. Produk Giordano lebih memberikan kesan "casual-formal" pada produknya dibandingkan dengan para pesaingnya. Oleh sebab itu, diantara perusahaan-perusahaan tersebut terus gencar melakukan berbagai cara untuk memenangkan persaingan pasar. Sehingga dibutuhkan sebuah pengalaman bagi konsumen agar mereka tertarik untuk membeli lagi produk tersebut yaitu dengan Experential Marketing dan Experential Value.

Ketatnya persaingan juga memaksa perusahaan untuk berinovasi dan merancang strategi dalam menanamkan nilai pengalaman (experiential value) yang positif di dalam benak konsumen. Maghnati dan Ling (2013) mendefinisikan nilai pengalaman sebagai penilaian kosumen terhadap penggunaan layanan melalui efisiensi, service excellence, Aesthetic, dan playfulness di dalam menggunakan layanan.

Perusahaan dapat mempengaruhi nilai pengalaman dalam batas tertentu akan ditentukan oleh strategi experiential marketing yang dibuat oleh perusahaan.


(8)

Bab I Pendahuluan

3 Universitas Kristen Maranatha

Lucyanan (2013), berpendapat bahwa pengalaman yang ada pada sebuah produk memungkinkan konsumen menilai tinggi rendahnya nilai yang didapatkan dari penggunaan produk atau jasa.

Konsep pemasaran yang memberikan pengalaman unik kepada pelanggan sudah dikenal dengan istilah experiential marketing. Konsep ini berusaha menghadirkan pengalaman yang unik, positif dan mengesankan kepada konsumen. Dengan demikian, konsumen akan merasa terkesan dan pengalaman selama menikmati produk perusahaan ini akan tertanam dalam benak mereka. Sehingga nantinya konsumen tidak hanya akan puas dan loyal tapi juga menyebarkan informasi mengenai produk perusahaan secara word of mouth.

Experiential Marketing merupakan suatu metode pemasaran yang relatif

baru, yang disampaikan ke dunia pemasaran lewat sebuah buku Experiential

Marketing: How to Get Customers to Sense, Feel, Think, Act, and Relate to Your Company and Brands, oleh Bernd H. Kepuasan konsumen dengan berbagai cara

Tujuan utama dari strategi Experiential marketing adalah timbulnya pengalaman pada setiap tahapan; sense (Aspek yang berwujud dan dapat dirasakan), feel (perasaan yang paling dalam dan emosi pelanggan), think (Perusahaan berusaha untuk menantang konsumen, dengan cara memberikan problem-solving

experiences), act (pengalaman yang bertujuan untuk mempengaruhi perilaku,

gaya hidup dan interaksi dengan konsumen), relate (menghubungkan pelanggan secara individu dengan masyarakat, atau budaya) pada setiap dimensi atau keseluruhan.

Menurut Fulbright, Troche, Skudlarski, Gore & Wexler (2001)


(9)

Bab I Pendahuluan

4 Universitas Kristen Maranatha

yang sama juga diamati oleh Schmitt (2001) untuk hubungan antara experiential

marketing dan perilaku pembelian, pada dasarnya experiential marketing berfokus

pada pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi barang atau jasa melalui penciptaan lingkungan yang tepat oleh marketer.

Experiential value telah didefinisikan sebagai persepsi dan interaksi yang

melibatkan penggunaan langsung atau penghargaan terhadap barang dan jasa. Interaksi ini menyediakan dasar untuk preferensi relativistik yang diadakan oleh individu yang terlibat (Holbrook dan Corfman, 1985; Mathwick, et al., 2001).

Experiential value menawarkan manfaat ekstrinsik dan intrinsik (Batra dan

Ahtola, 1991; Holbrook, 1994). Ini memperluas konseptualisasi tradisional ekstrinsik-intrinsik dari experiential value termasuk dimensi aktivitas. Nilai reaktif atau pasif berasal dari pemahaman penghargaan konsumen untuk objek atau pengalaman konsumsi.

Nilai aktif atau partisipatif, di sisi lain, menunjukkan sebuah kolaborasi yang tinggi antara konsumen dan entitas pemasaran. Experiential value relevan untuk memperoleh stimulasi sosial, yang meningkatkan pengalaman belanja konsumen (Hoffman dan Novak, 1996).

Penulis melakukan penelitian mengenai topik tersebut dikarenakan penjualan dalam dunia fashion yang berkembang dan meningkat harus diimbangi dengan berbagai macam strategi pemasaran dengan memaparkan proses pemasaran produk pada aspek aspek experential marketing dan experential value.


(10)

Bab I Pendahuluan

5 Universitas Kristen Maranatha 1.2. Rumusan masalah

1. Apakah terdapat pengaruh antara sense experience dengan experiential

value pada toko retail Giordano?

2. Apakah terdapat pengaruh antara feel experience dengan experiential

value pada toko retail Giordano?

3. Apakah terdapat pengaruh antara think experience dengan experiential

value pada toko retail Giordano?

4. Apakah terdapat pengaruh antara act experience dengan experiential

value pada toko retail Giordano?

5. Apakah terdapat pengaruh antara relate experience dengan experiential

value pada toko retail Giordano?

1.3. Tujuan penelitian

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara sense experience dengan experiential value pada toko retail Giordano.

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara feel experience dengan experiential value pada toko retail Giordano.

3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara think experience dengan experiential value pada toko retail Giordano.

4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara act experience dengan experiential value pada toko retail Giordano.

5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara relate experience dengan experiential value pada toko retail Giordano.


(11)

Bab I Pendahuluan

6 Universitas Kristen Maranatha 1.4. Manfaat Penelitian

Pada penelitian kali ini, peneliti berharap dapat memberi manfaat bagi : 1. Akademisi

Peneliti berharap penelitian ini dapat menambah wawasan tentang marketing khususnya mengenai hubungan experiential marketing dengan experiential value pada toko Giordano.

2. Praktika Bisnis

Peneliti berharap agar para praktisi bisnis dapat lebih mengetahui lebih dalam tentang kegunaan experiential marketing pada experiential value untuk kegiatan bisnisnya di masa yang akan datang.


(12)

71

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ferdinand, A. 2002. Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen, Edisiketiga, FakultasEkonomi UNDIP, Semarang.

Ferdinand, A. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untuk

skripsi, Tesis dan Disertai Ilmu Manajemen. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS

21. Edisi 7. Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hasan, Ali. 2013. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Yogyakarta. CAPS (Center For Academic Publishing Service).

Basu, Swasta dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Jogiyanto, H., M. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Hermawan Kertajaya. 2006. Hermawan Kertajaya on Marketing. Seri 9 Elemen Marketing. MarkPlus&Co dan PT.Mizan Pustaka, Bandung.

Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran, Ed11, jilid 1. Jakarta: Indeks.

Kotler, Philip & Armstrong, Gary. 2012. Principles of Marketing, Tenth Edition, Pearson Prentice Hall , New Jersey.

Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi Ketigabelas, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kountur, Ronny. 2007. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Edisi Revisi. Jakarta: PPM.

Malhotra, N. 2004. Riset Pemasaran, Edisi Keempat, Indeks. Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Santoso, Singgih. 2004. SPSS Statistik Multivariat. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Schiffman & Lazar Kanuk. 2000. Costumer behaviour, Internasional Edition, Prentice Hall.


(13)

72

Universitas Kristen Maranatha

Sugiyono. 2010. Metode Penulisan Bisnis. Cetakan keempat belas. Alfabeta, Bandung.

Sunjoyo dkk. 2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Cetakan Kedua. Bandung: Alfabeta.

Suyanto.& Salamah, Ummi. 2009. Riset Kebidanan Metodologi & Aplikasi. Yogjakarta: Mitra Cendikia Press.

Umar, Husein. 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Cetakan kedua. Gramedia. Pustaka Utama, Jakarta.

Warsito, Hermawan. 1992. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Jurnal :

Andreani, Fransisca. 2007. Experiential Marketing (Sebuah Pendekatan Pemasaran. Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol.2 No.1, April 2007: 1-8. Dewayani, Esti Sri Dhanarismawarni. 2008. Pengaruh Experiental Marketing dan

Emotional Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Padang Golf Arcamanik Endah Bandung. Tesis-MM UNPAD.

Liulianto, Lucyana. 2013 Pengaruh Experiential Marketing dan Experiential Value Terhadap Costumer Satisfaction Samsung Galaxy Note (GT-N7000) di Surabaya Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 2 No.2 (2013).

Maghnati & Kwek Choon Ling. 2013. Exploring the Relationship between Experiential Value and Usage Attitude towards Mobile Apps among the Smartphone Users. International Journal of Business and Management; Vol. 8 , No. 4; 2013 ISSN 1833-3850 E-ISSN 1833-8119 Published by Canadian Center of Science and Education.

Schmitt, 2001. Experiential Marketing : How to Get Customer to Sense, Feel,

Think, Act and Relate to Your Company and Brand.The Press, New York

Wong dan Tsai, 2010. A Study of Effect TV Drama in Relationships Among

Tourist Experiential Marketing, Experiantial Value and Satisfaction. The

International Journal of Organizational Innovation, Vol 2, No. 3 : 107-123.

Yuwandha Anggia Putri dan Sri Rahayu Tri Astuti. 2010. Analisis Pengaruh Experiential Marketing Terhadap Loyalitas pelanggan Hotel “X” Semarang. Jurnal Asset. Vol. 12 No. 12. pp 191-195.


(14)

69

Universitas Kristen Maranatha

BAB V . SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya mengenai pengaruh experiential marketing terhadap experiential value pada toko retail Giordano, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh antara sense experience dengan experiential value pada toko retail Giordano. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,031 lebih kecil dari 0,05. Tingkat pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 14,9%. 2. Tidak terdapat pengaruh antara feel experience dengan experiential value

pada toko retail Giordano. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,122 lebih besar dari 0,05. Tingkat pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 22,7%.

3. Terdapat pengaruh antara think experience dengan experiential value pada toko retail Giordano. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05. Tingkat pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 26,3%. 4. Terdapat pengaruh antara act experience dengan experiential value pada

toko retail Giordano. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,040 lebih kecil dari 0,05. Tingkat pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 8,2%. 5. Tidak terdapat pengaruh antara relate experience dengan experiential

value pada toko retail Giordano. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar

0,967 lebih besar dari 0,05. Tingkat pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 8,4%.


(15)

Bab III Simpulan dan Saran

70

Universitas Kristen Maranatha 5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan terkait dengan hasil dan kesimpulan penelitian ini, antara lain:

1. Perusahaan retail Giordano harus terus mengevaluasi konsep experiential

marketing pada produk-produknya terutama pada sense experience dan relate experience. Penulis menyarankan agar perusahaan membangun Experiential Store di Indonesia seperti yang sudah dilakukan oleh salah

satu perusahaan smartphone terkemuka. Dengan adanya Experiential

Store, konsumen akan merasa lebih dekat dengan produk dan merek

Giordano karena perusahaan terus mempelajari pengalaman-pengalaman konsumen secara aktif sehingga di masa yang akan datang Giordano benar-benar menghasilkan produk yang paling sesuai dengan keinginan konsumen. Dengan begitu, konsumen akan mencapai tujuan konsumsi produknya dengan lebih maksimal dan memiliki penilaian yang positif dalam ingatan mereka yang membedakan Giordano dengan produk dan merek para pesaingnya di industri fashion.

2. Peneliti selanjutnya juga disarankan untuk meneliti kelima elemen

experiential marketing pada produk-produk dan merek fashion yang

berbeda untuk melihat pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi produk secara lebih luas.


(1)

Pendahuluan

1.2. Rumusan masalah

1. Apakah terdapat pengaruh antara sense experience dengan experiential

value pada toko retail Giordano?

2. Apakah terdapat pengaruh antara feel experience dengan experiential

value pada toko retail Giordano?

3. Apakah terdapat pengaruh antara think experience dengan experiential

value pada toko retail Giordano?

4. Apakah terdapat pengaruh antara act experience dengan experiential

value pada toko retail Giordano?

5. Apakah terdapat pengaruh antara relate experience dengan experiential

value pada toko retail Giordano?

1.3. Tujuan penelitian

1. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara sense experience dengan experiential value pada toko retail Giordano.

2. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara feel experience dengan experiential value pada toko retail Giordano.

3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara think experience dengan experiential value pada toko retail Giordano.

4. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara act experience dengan experiential value pada toko retail Giordano.

5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh antara relate experience dengan experiential value pada toko retail Giordano.


(2)

Bab I Pendahuluan

1.4. Manfaat Penelitian

Pada penelitian kali ini, peneliti berharap dapat memberi manfaat bagi : 1. Akademisi

Peneliti berharap penelitian ini dapat menambah wawasan tentang marketing khususnya mengenai hubungan experiential marketing dengan experiential value pada toko Giordano.

2. Praktika Bisnis

Peneliti berharap agar para praktisi bisnis dapat lebih mengetahui lebih dalam tentang kegunaan experiential marketing pada experiential value untuk kegiatan bisnisnya di masa yang akan datang.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Ferdinand, A. 2002. Structural Equation Modeling dalam Penelitian Manajemen, Edisiketiga, FakultasEkonomi UNDIP, Semarang.

Ferdinand, A. 2006. Metode Penelitian Manajemen: Pedoman Penelitian untuk

skripsi, Tesis dan Disertai Ilmu Manajemen. Semarang: Universitas

Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program IBM SPSS

21. Edisi 7. Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hasan, Ali. 2013. Marketing dan Kasus-Kasus Pilihan. Yogyakarta. CAPS (Center For Academic Publishing Service).

Basu, Swasta dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.

Jogiyanto, H., M. 2007. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Hermawan Kertajaya. 2006. Hermawan Kertajaya on Marketing. Seri 9 Elemen Marketing. MarkPlus&Co dan PT.Mizan Pustaka, Bandung.

Kotler, P. 1997. Manajemen Pemasaran, Ed11, jilid 1. Jakarta: Indeks.

Kotler, Philip & Armstrong, Gary. 2012. Principles of Marketing, Tenth Edition, Pearson Prentice Hall , New Jersey.

Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi Ketigabelas, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kountur, Ronny. 2007. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis. Edisi Revisi. Jakarta: PPM.

Malhotra, N. 2004. Riset Pemasaran, Edisi Keempat, Indeks. Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Santoso, Singgih. 2004. SPSS Statistik Multivariat. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Schiffman & Lazar Kanuk. 2000. Costumer behaviour, Internasional Edition, Prentice Hall.


(4)

72

Sugiyono. 2010. Metode Penulisan Bisnis. Cetakan keempat belas. Alfabeta, Bandung.

Sunjoyo dkk. 2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Cetakan Kedua. Bandung: Alfabeta.

Suyanto.& Salamah, Ummi. 2009. Riset Kebidanan Metodologi & Aplikasi. Yogjakarta: Mitra Cendikia Press.

Umar, Husein. 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Cetakan kedua. Gramedia. Pustaka Utama, Jakarta.

Warsito, Hermawan. 1992. Pengantar Metodologi Penelitian. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Jurnal :

Andreani, Fransisca. 2007. Experiential Marketing (Sebuah Pendekatan Pemasaran. Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol.2 No.1, April 2007: 1-8. Dewayani, Esti Sri Dhanarismawarni. 2008. Pengaruh Experiental Marketing dan

Emotional Marketing Terhadap Loyalitas Pelanggan Padang Golf Arcamanik Endah Bandung. Tesis-MM UNPAD.

Liulianto, Lucyana. 2013 Pengaruh Experiential Marketing dan Experiential Value Terhadap Costumer Satisfaction Samsung Galaxy Note (GT-N7000) di Surabaya Calyptra : Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 2 No.2 (2013).

Maghnati & Kwek Choon Ling. 2013. Exploring the Relationship between Experiential Value and Usage Attitude towards Mobile Apps among the Smartphone Users. International Journal of Business and Management; Vol. 8 , No. 4; 2013 ISSN 1833-3850 E-ISSN 1833-8119 Published by Canadian Center of Science and Education.

Schmitt, 2001. Experiential Marketing : How to Get Customer to Sense, Feel,

Think, Act and Relate to Your Company and Brand.The Press, New York

Wong dan Tsai, 2010. A Study of Effect TV Drama in Relationships Among

Tourist Experiential Marketing, Experiantial Value and Satisfaction. The

International Journal of Organizational Innovation, Vol 2, No. 3 : 107-123.

Yuwandha Anggia Putri dan Sri Rahayu Tri Astuti. 2010. Analisis Pengaruh

Experiential Marketing Terhadap Loyalitas pelanggan Hotel “X”


(5)

BAB V . SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya mengenai pengaruh experiential marketing terhadap experiential value pada toko retail Giordano, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh antara sense experience dengan experiential value pada toko retail Giordano. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,031 lebih kecil dari 0,05. Tingkat pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 14,9%. 2. Tidak terdapat pengaruh antara feel experience dengan experiential value

pada toko retail Giordano. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,122 lebih besar dari 0,05. Tingkat pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 22,7%.

3. Terdapat pengaruh antara think experience dengan experiential value pada toko retail Giordano. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,001 lebih kecil dari 0,05. Tingkat pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 26,3%. 4. Terdapat pengaruh antara act experience dengan experiential value pada

toko retail Giordano. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar 0,040 lebih kecil dari 0,05. Tingkat pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 8,2%. 5. Tidak terdapat pengaruh antara relate experience dengan experiential

value pada toko retail Giordano. Hal ini ditunjukkan oleh nilai sig. sebesar

0,967 lebih besar dari 0,05. Tingkat pengaruh yang dihasilkan adalah sebesar 8,4%.


(6)

Bab III Simpulan dan Saran

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan terkait dengan hasil dan kesimpulan penelitian ini, antara lain:

1. Perusahaan retail Giordano harus terus mengevaluasi konsep experiential

marketing pada produk-produknya terutama pada sense experience dan relate experience. Penulis menyarankan agar perusahaan membangun Experiential Store di Indonesia seperti yang sudah dilakukan oleh salah

satu perusahaan smartphone terkemuka. Dengan adanya Experiential

Store, konsumen akan merasa lebih dekat dengan produk dan merek

Giordano karena perusahaan terus mempelajari pengalaman-pengalaman konsumen secara aktif sehingga di masa yang akan datang Giordano benar-benar menghasilkan produk yang paling sesuai dengan keinginan konsumen. Dengan begitu, konsumen akan mencapai tujuan konsumsi produknya dengan lebih maksimal dan memiliki penilaian yang positif dalam ingatan mereka yang membedakan Giordano dengan produk dan merek para pesaingnya di industri fashion.

2. Peneliti selanjutnya juga disarankan untuk meneliti kelima elemen

experiential marketing pada produk-produk dan merek fashion yang

berbeda untuk melihat pengalaman konsumen dalam mengkonsumsi produk secara lebih luas.