Perancangan Kampanye Edukasi Penggunaan Makeup Secara Bijaksana pada Wanita Dewasa Muda.

(1)

vi

ABSTRAK

PERANCANGAN KAMPANYE EDUKASI PENGGUNAAN MAKE UP SECARA BIJAKSANA PADA WANITA DEWASA MUDA DI KOTA BESAR

Oleh Sanny Ellysien

NRP 1264027

Kegiatan tata rias wajah kini telah menjadi rutinitas bagi wanita di Indonesia, khususnya pada usia dewasa muda yang sedang menjalani karir. Kegiatan tersebut bermanfaat untuk menyempurnakan penampilan mereka saat bekerja. Namun, ternyata penggunaan tata rias wajah yang relatif sering dapat menimbulkan dampak negatif pada kulit wajah, sehingga diperlukan adanya kesadaran bagi wanita untuk menggunakan make up secara bijaksana.

Tujuan dari perancangan ini adalah untuk memberikan informasi secara efektif mengenai dampak negatif penggunaan make up yang relatif sering, serta upaya pencegahannya melalui media informasi yang menarik. Manfaat perancangan ini adalah agar wanita dewasa muda di Indonesia sadar untuk menggunakan make up secara bjaksana.

Metode yang digunakan adalah dengan membuat motion graphic sebagai media utama yang berisikan mengenai informasi yang hendak disampaikan, beserta wallpost, dan website sebagai media pendukung.


(2)

vii

ABSTRACT

CAMPAIGN DESIGN OF THE EDUCATION

OF WEARING MAKE-UP WISELY

FOR YOUNG WOMEN IN BIG CITIES

Sanny Ellysien/1264027

Make-up activities have become a routine for women in Indonesia, especially young career women. This activity is necessary to improve their appearance when working. However, the relatively frequent use of make-up often can cause a negative effect on facial skin. Therefore, women need to be made aware of putting on make-up wisely.

The aim of this design is to effectively inform the bad effect of the frequent use of make-up and the preventive ways through attractive information media. The benefit of the design is that Indonesian young women can be aware of the wise use of make-up.

The method used is by making a motion graphic as the main media containing information that will be conveyed, and a wall post and website as the supporting media.


(3)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………...……… i

LEMBAR PENGESAHAN………... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN……… iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN……… iv

KATA PENGANTAR………. v

ABSTRAK………... vi

DAFTAR ISI………... viii

DAFTAR GAMBAR………... xii

DAFTAR TABEL……… xi

DAFTAR LAMPIRAN………..……….xiii

BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……… 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup……… 2

1.3 Tujuan Perancangan……….. 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data………... 3

1.5 Skema Perancangan……….. 5

BAB II: LANDASAN TEORI 2.1 Kosmetik……… 6

2.2 Makeup……….. 7

2.3 Bahan Berbahaya pada Produk Kosmetik……… 8


(4)

ix

2.5 Pencegahan……… 10

2.6 Kampanye……….. 13

2.7 Media Sosial………...15

2.8 Psikologi Komunikasi……… 17

BAB III: DATA DAN ANALISIS MASALAH 3.1 Data dan Fakta……….. 18

3.1.1 Natasha………. 18

3.1.2 Hasil Observasi………. 19

3.1.3 Hasil Kuesioner………. 20

3.1.4 Hasil Wawancara………... 29

3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta……… 31

3.2.1 Analisis Keseluruhan Data………... 31

3.2.2 Segmenting, Targeting dan Positioning……… 32

3.2.3 SWOT Kampanye………. 33

3.2.4 SWOT Penggunaan Makeup………. 34

BAB IV: PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi……….. 36

4.2 Konsep Kreatif……….. 36

4.3 Konsep Media……… 37

4.3.1 Timeline Media……….. 38

4.4 Karya 4.4.1 Wallpost……… 40


(5)

x

4.4.3 Karakter……… 43

4.4.4 Web Design……….. 44

4.4.5 Motion Graphic………. 46

4.4.6 Event………. 47

4.4.7 Quiz……… 47

4.4.8 Budgeting……….. 48

BAB V: PENUTUP 5.1 Kesimpulan……… 49

5.2 Saran………. 49


(6)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Logo Natasha... 18

Gambar 4.1 Wall Post Awareness ... 40

Gambar 4.2 Wall Post Informing ... 41

Gambar 4.3 Logo Kampanye ... 42

Gambar 4.4 Neli tanpa Makeup ... 43

Gambar 4.5 Neli dengan Makeup ... 44

Gambar 4.6 Website ... 45

Gambar 4.7 Storyboard Motion ... 46

Gambar 4.8 Post Event Reminding ... 47


(7)

xi

DAFTAR TABEL

Diagram 1.1 Skema Perancangan ... 5

Diagram 3.1 Jumlah responden terbanyak berdasarkan umur ... 21

Diagram 3.2 Jumlah jenis pekerjaan terbanyak ... 21

Diagram 3.3 Keseringan responden mencari informasi tentang kecantikan ... 22

Diagram 3.4 Media yang sering digunakan responden ... 23

Diagram 3.5 Jumlah responden yang dituntut untuk berpenampilan menarik... 24

Diagram 3.6 Jumlah responden yang menggunakan make up ketika bekerja ... 24

Diagram 3.7 Produk make up yang dipakai oleh responden saat bekerja ... 25

Diagram 3.8 Frekuensi responden menggunakan makeup seminggu ... 26

Diagram 3.9 Ada atau tidaknya dampak negatifdari penggunaan make up ... 27

Diagram 3.10 Pengetahuan tentang beberapa cara pencegahan... 28

Diagram 3.11 Durasi produk kosmetik menempel pada wajah responden ... 29

Diagram 4.1 Timeline Media ... 39


(8)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Tabel 1.1 Skema Perancangan ... 5 Tabel 4.1 Timeline Media ... 39 Tabel 4.2 Timeline Budgeting... 48


(9)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia tata rias wajah di Indonesia semakin berkembang pesat. Jika dahulu hanya wanita-wanita dewasa yang menggunakan tata rias wajah pada acara-acara penting mereka, kini golongan wanita dewasa-muda, bahkan sebagian remaja sudah mengenal dan menggunakan tata rias wajah sebagai rutinitas sehari-hari. Hal ini didukung oleh pendapat Andiyanto (2001: 1) dalam buku Beauty Exposed by Andiyanto sadar atau tidak wanita di segala umur telah memahami manfaat tata rias, bagaimana paduan warna dan sedikit pulasan dapat memberikan perubahan yang dramatis pada wajah, membuat penampilan terlihat lebih segar dan menarik, sehingga dapat dikatakan bahwa tata rias wajah bermanfaat untuk meningkatkan rasa percaya diri pada wanita yang menggunakannya.

Kegiatan tata rias wajah kini telah menjadi bagian dari rutinitas wanita-wanita di Indonesia, khususnya yang berusia dewasa muda dan sedang menjalani karir. Dari hasil survey kepada 100 wanita karir, 95% wanita karir menggunakan make up saat bekerj dengan alasan untuk menyempurnakan penampilan agar berpenampilan prima saat bertemu dengan orang lain.

Namun ternyata kegiatan tata rias yang dilakukan dapat menimbulkan dampak-dampak negatif pada kulit wajah. Masalah-masalah kulit seperti jerawat akan lebih beresiko timbul dibandingkan dengan kondisi kulit yang jarang dibubuhi kosmetik. Menurut dr. Afi, dokter spesialis kecantikan dari Mira Beauty Center, penggunaan kosmetik yang tidak disertai dengan perawatan kulit yang tepat dapat memicu banyak masalah kulit. Kulit kusam adalah salah satu masalah yang terjadi ketika oksigen tidak terdistribusi dengan baik kedalam kulit yang tertutup kosmetik, sedangkan jerawat dan komedo mungkin terjadi karena pori-pori yang tersumbat produk-produk kosmetik. Selain itu, beberapa bahan-bahan kimia yang terkandung


(10)

Universitas Kristen Maranatha 2 pada kosmetik berpotensi menyebabkan iritasi kulit, dan masih banyak masalah lagi. Hal-hal diatas sangat merugikan wanita-wanita yang semula tidak memiliki masalah kulit apapun dan bertujuan menyempurnakan penampilannya melalui kegiatan tata rias malah mengalami masalah pada kulitnya yang akan mempengaruhi penampilan serta kepercayaan dirinya.

Mengingat pentingnya kesadaran bagi para wanita menggunakan make up secara bijaksana untuk menghindari masalah yang telah dipaparkan diatas, perlu adanya media komunikasi visual yang mampu menyampaikan informasi tersebut melalui cara menarik dan efektif kepada targetnya. Hal tersebut menjadi alasan yang tepat untuk melakukan perancangan kampanye edukasi penggunaan Make Up secara bijaksana kepada wanita di kota besar. Dalam perancangan ini dipilih wanita karir usia dewasa muda (21-25 tahun dan 26-30 tahun) di kota besar di Indonesia sebagai target karena pada usia tersebutlah sebagian besar wanita di Indonesia memulai rutinitas untuk bekerja.

1.2 Rumusan Masalah dan Ruang Lingkup

1.2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan mengenai latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu sebagai berikut:

- Bagaimana mensosialisasikan secara tepat dampak negatif penggunaan make up disertai dengan pencegahannya bagi wanita karir dewasa muda di Indonesia?

- Bagaimana merancang media visual yang tepat dalam penyampaian informasi tersebut?


(11)

Universitas Kristen Maranatha 3 1.2.2 Ruang Lingkup

Penulis membatasi permasalahan yaitu di Indonesia, khususnya di kota-kota besar kepada wanita dewasa-muda berusia 21-25 tahun dengan kalangan kelas sosial menengah, dan menengah kebawah. Pembatasan juga dilakukan pada penyampaian informasi hanya mengenai dampak negatif penggunaan make up, dan upaya pencegahan yang dapat dilakukan pada kulit yang relatif sering dimake up.

1.3 Tujuan Perancangan

Berdasarkan pokok-pokok permasalahan pada rumusan masalah, maka berikut ini adalah tujuan dalam memecahkan permasalahan tersebut:

- Mensosialisasikan secara tepat dampak negatif penggunaan make up disertai dengan pencegahannya bagi wanita karir dewasa muda di Indonesia.

- Merancang media visual yang tepat dalam penyampaian informasi tersebut.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah:

- Kuesioner

Melakukan penyebaran kuesioner kepada 100 masyarakat wanita karir dewasa muda Indonesia yang tinggal di Bandung sebagai sampel dari wanita karir kota besar di Indonesia untuk memperoleh data-data yang mendukung penelitian.


(12)

Universitas Kristen Maranatha 4 - Observasi

Mengamati secara langsung penampilan wajah wanita karir di kota Bandung.

- Wawancara

Melakukan wawancara kepada para ahli yang dapat mendukung data penelitian. Dalam hal ini, wawancara akan dilakukan kepada dr. Afi dari Mira Beauty Center dan Aesthetician Lily Susan Health and Beauty Center untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan perawatan kulit yang sering dimake up.

- Studi Literatur

Memperoleh data yang berasal dari buku make up, buku kampanye dan data dari website-website yang kredibel yang berhubungan dengan topik penelitian.


(13)

Universitas Kristen Maranatha 5 1.5 Skema Perancangan

LATAR BELAKANG PERMASALAHAN TUJUAN PENGUMPULAN DATA KESIMPULAN ANALISIS HASIL AKHIR TARGET PERANCANGAN MEDIA

- Make up dikenal mampu menyempurnakan penampilan dan menambah percaya diriwanita. - Kegiatan tata rias wajah kini telah menjadi bagian dari rutinitas wanita karir karena dituntut

untuk berpenampilan menarik.

- Mengajak wanita karir dewasa muda di kota-kota besar Indonesia untuk menggunakan make up secara bertanggung jawab sehingga dampak-dampak negatif dapat dicegah/dikurangi

lewat penyampaian beberapa informasi.

Wanita karir dewasa muda dapat menggunakan make up secara bertanggung jawab lewat penyampaian informasi yang efektif dan menarik mengenai dampak-dampak negatif penggunaan make up yang relatif sering dan upaya

pencegahannya.

- Primer: Wanita karir usia 22-25 tahun kalangan menengah-bawah. - Sekunder: Wanita karir usia 26-30 tahun kalangan menengah-bawah.

- Observasi: Mengamati penampilan wanita karir di berbagai tempat. - Studi Pustaka: Teori komunikasi, teori kampanye, teori warna dan lain-lain.

- Wawancara: Memberikan sejumlah pertanyaan kepada dokter kulit dan make up artis yang dapat melengkapi dan mendukung data topik.

- Kuesioner: 100 wanita karir dewasa berusia 21-40 tahun.

- Penggunaan make up yang relatif sering dapat menimbulkan dampak-dampak negatif pada kulit.

- Kebiasaan-kebiasaan dalam penggunaan make up yang buruk berpotensi menimbulkan masalah-masalah kulit.

- Mayoritas wanita karir menggunakan make up berfrekuensi sering (5x atau lebih dalam 1 minggu).

- Mayoritas wanita karir merasakan dampak-dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan make up sehari-hari mereka.

- Sebagian wanita karir belum mengetahui beberapa kebiasaan buruk dalam bermake up yang berpotensi merusak kulit.

- Sebagian wanita karir belum mengetahui upaya cara pencegahan dampak negatif dari penggunaan make up yang relatif sering.


(14)

Universitas Kristen Maranatha 49

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang sudah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wanita karir di kota besar dituntut untuk berpenampilan menarik saat bekerja, karena itu sebagian besar dari mereka menggunakan makeup sebagian rutinitas sehari-hari mereka. Walaupun makeup berfungsi meningkatkan dan menyempurnakan penampilan, penggunaan yang relatif sering justru berdampak negative bagi kulit itu sendiri. Karena itu, kegiatan rutinitas makeup harus diseimbangi dengan perawatan kulit yang tepat, agar tidak terjadi permasalahan-permasalahan kulit yang tidak diinginkan. Merawat kulit yang dimakeup secara bijaksana sejak dini dapat mengurangi atau mencegah resiko kerusakan-kerusakan kulit seperti jerawat, komedo, dan penuaan dini. Cara-cara yang dapat dilakukan, beberapa diantaranya adalah menjaga kebersihan kulit, memilih produk kosmetik yang berbahan aman, serta tidak bermake up secara berlebihan.

Perancangan Komunikasi Visual yang digunakan untuk menyampaikan informasi tersebut adalah dengan menggunakan media motion graphic sebagai media utama, dan wallpost, website, dan quiz sebagai media pendukung. Gaya visual yang digunakan adalah gaya ilustrasi flat vector.

5.2 Saran

Saran yang ditujukan kepada target wanita karir yang berusia 21-25 tahun adalah agar tidak hanya mementingkan kecantikan kulit di luar saja, namun juga pedulikan bagaimana kesehatan kulit anda. Menggunakan makeup secara bijaksana dengan cara menjaga kesehatan kulit, menjaga keamanan dan kebersihan produk makeup, serta bermakeup sesuai kebutuhan, akan menghindarkan target pada masalah-masalah kulit yang tidak diinginkan.


(15)

xiv

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Suryawan, Debbie.S. Beauty Exposed by Andiyanto. 2006. Jakarta Penerbit Gramedia Pustaka Utama

Sumber Lain

Alfin, Lybaz 2013. “Makalah Kosmetika”.(online)

(http://www.academia.edu/8849118/Makalah_Kosmetik)

_________________”Dampak Negatif Kosmetik”.(online)

(http://divabeauty.id/Content/Read/89/dampak-negatif-kosmetik)

_________________”Ini 5 Akibat Jika Tak Bersihkan “Make-Up” Sebelum

Tidur”.(online)

(http://bidanku.com/ini-5-akibat-jika-tak-bersihkan-make-up-sebelum-tidur)

Annisa, Lovelo. “EFEK SAMPING PENGGUNAAN KOSMETIK PADA KULIT”. (online)

(http://www.academia.edu/10842557/EFEK_SAMPING_PENGGUNAAN_ KOSMETIK_PADA_KULIT)

Rhido, Nugroho 8 Desember 2014. “ Rahasia Kulit Sehat Sebenarnya dari Ahli Dermatologi Dunia”. (online)

(http://tabloidnova.com/Mode-Dan-Kecantikan/Kecantikan/Rahasia-Kulit-Sehat- Sebenarnya-Dari-Ahli-Dermatologi-Dunia)

Dewi, Warsito 24 November 2015. “Malas Cuci Kuas Kosmetik? 4 Hal Berbahaya


(16)

xv

(http://www.1health.id/id/article/category/sehat-a-z/malas-cuci-kuas-kosmetik-4- hal-berbahaya-ini-akan-terjadi-1853.html)

____________________ 2015. “Bahaya Kosmetik Bagi Kecantikan Kulit”.(online) (http://doktersehat.com/bahaya-kosmetik-bagi-kecantikan-kulit/)

Rianti, Fajar 11 Januari 2016. “5 Langkah Cerdas Memilih Kosmetik“.(online) (http://www.1health.id/id/article/category/sehat-a-z/5-langkah-cerdas-memilih- kosmetik-2750.html)

Dini, 6 Februari 2013. “Hindari Mineral Oil Dalam Kosmetik”.(online)

(http://female.kompas.com/read/2013/02/06/09023979/Hindari.Mineral.Oil.D alam.Kosmetik mineral oil)

Yana, 29 Desember 2015. “12 Cara Mencuci Wajah yang Benar untuk Kulit Berjerawat”. (online)

(http://wajahjerawat.com/cara-mencuci-wajah-yang-benar-untuk-kulit-berjerawat)


(1)

1.2.2 Ruang Lingkup

Penulis membatasi permasalahan yaitu di Indonesia, khususnya di kota-kota besar kepada wanita dewasa-muda berusia 21-25 tahun dengan kalangan kelas sosial menengah, dan menengah kebawah. Pembatasan juga dilakukan pada penyampaian informasi hanya mengenai dampak negatif penggunaan make up, dan upaya pencegahan yang dapat dilakukan pada kulit yang relatif sering dimake up.

1.3 Tujuan Perancangan

Berdasarkan pokok-pokok permasalahan pada rumusan masalah, maka berikut ini adalah tujuan dalam memecahkan permasalahan tersebut:

- Mensosialisasikan secara tepat dampak negatif penggunaan make up disertai dengan pencegahannya bagi wanita karir dewasa muda di Indonesia.

- Merancang media visual yang tepat dalam penyampaian informasi tersebut.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan adalah:

- Kuesioner

Melakukan penyebaran kuesioner kepada 100 masyarakat wanita karir dewasa muda Indonesia yang tinggal di Bandung sebagai sampel dari wanita karir kota besar di Indonesia untuk memperoleh data-data yang mendukung penelitian.


(2)

Universitas Kristen Maranatha 4 - Observasi

Mengamati secara langsung penampilan wajah wanita karir di kota Bandung.

- Wawancara

Melakukan wawancara kepada para ahli yang dapat mendukung data penelitian. Dalam hal ini, wawancara akan dilakukan kepada dr. Afi dari Mira Beauty Center dan Aesthetician Lily Susan Health and Beauty Center untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan perawatan kulit yang sering dimake up.

- Studi Literatur

Memperoleh data yang berasal dari buku make up, buku kampanye dan data dari website-website yang kredibel yang berhubungan dengan topik penelitian.


(3)

1.5 Skema Perancangan LATAR BELAKANG PERMASALAHAN TUJUAN PENGUMPULAN DATA KESIMPULAN ANALISIS HASIL AKHIR TARGET PERANCANGAN MEDIA

- Make up dikenal mampu menyempurnakan penampilan dan menambah percaya diriwanita. - Kegiatan tata rias wajah kini telah menjadi bagian dari rutinitas wanita karir karena dituntut

untuk berpenampilan menarik.

- Mengajak wanita karir dewasa muda di kota-kota besar Indonesia untuk menggunakan make up secara bertanggung jawab sehingga dampak-dampak negatif dapat dicegah/dikurangi

lewat penyampaian beberapa informasi.

Wanita karir dewasa muda dapat menggunakan make up secara bertanggung jawab lewat penyampaian informasi yang efektif dan menarik mengenai dampak-dampak negatif penggunaan make up yang relatif sering dan upaya

pencegahannya.

- Observasi: Mengamati penampilan wanita karir di berbagai tempat. - Studi Pustaka: Teori komunikasi, teori kampanye, teori warna dan lain-lain.

- Wawancara: Memberikan sejumlah pertanyaan kepada dokter kulit dan make up artis yang dapat melengkapi dan mendukung data topik.

- Kuesioner: 100 wanita karir dewasa berusia 21-40 tahun.

- Penggunaan make up yang relatif sering dapat menimbulkan dampak-dampak negatif pada kulit.

- Kebiasaan-kebiasaan dalam penggunaan make up yang buruk berpotensi menimbulkan masalah-masalah kulit.

- Mayoritas wanita karir menggunakan make up berfrekuensi sering (5x atau lebih dalam 1 minggu).

- Mayoritas wanita karir merasakan dampak-dampak negatif yang ditimbulkan dari penggunaan make up sehari-hari mereka.

- Sebagian wanita karir belum mengetahui beberapa kebiasaan buruk dalam bermake up yang berpotensi merusak kulit.

- Sebagian wanita karir belum mengetahui upaya cara pencegahan dampak negatif dari penggunaan make up yang relatif sering.


(4)

Universitas Kristen Maranatha 49 BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang sudah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar wanita karir di kota besar dituntut untuk berpenampilan menarik saat bekerja, karena itu sebagian besar dari mereka menggunakan makeup sebagian rutinitas sehari-hari mereka. Walaupun makeup berfungsi meningkatkan dan menyempurnakan penampilan, penggunaan yang relatif sering justru berdampak negative bagi kulit itu sendiri. Karena itu, kegiatan rutinitas makeup harus diseimbangi dengan perawatan kulit yang tepat, agar tidak terjadi permasalahan-permasalahan kulit yang tidak diinginkan. Merawat kulit yang dimakeup secara bijaksana sejak dini dapat mengurangi atau mencegah resiko kerusakan-kerusakan kulit seperti jerawat, komedo, dan penuaan dini. Cara-cara yang dapat dilakukan, beberapa diantaranya adalah menjaga kebersihan kulit, memilih produk kosmetik yang berbahan aman, serta tidak bermake up secara berlebihan.

Perancangan Komunikasi Visual yang digunakan untuk menyampaikan informasi tersebut adalah dengan menggunakan media motion graphic sebagai media utama, dan wallpost, website, dan quiz sebagai media pendukung. Gaya visual yang digunakan adalah gaya ilustrasi flat vector.

5.2 Saran

Saran yang ditujukan kepada target wanita karir yang berusia 21-25 tahun adalah agar tidak hanya mementingkan kecantikan kulit di luar saja, namun juga pedulikan bagaimana kesehatan kulit anda. Menggunakan makeup secara bijaksana dengan cara menjaga kesehatan kulit, menjaga keamanan dan kebersihan produk makeup, serta bermakeup sesuai kebutuhan, akan menghindarkan target pada masalah-masalah kulit yang tidak diinginkan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Suryawan, Debbie.S. Beauty Exposed by Andiyanto. 2006. Jakarta Penerbit Gramedia Pustaka Utama

Sumber Lain

Alfin, Lybaz 2013. “Makalah Kosmetika”.(online)

(http://www.academia.edu/8849118/Makalah_Kosmetik)

_________________”Dampak Negatif Kosmetik”.(online)

(http://divabeauty.id/Content/Read/89/dampak-negatif-kosmetik)

_________________”Ini 5 Akibat Jika Tak Bersihkan “Make-Up” Sebelum

Tidur”.(online)

(http://bidanku.com/ini-5-akibat-jika-tak-bersihkan-make-up-sebelum-tidur)

Annisa, Lovelo. “EFEK SAMPING PENGGUNAAN KOSMETIK PADA KULIT”. (online)

(http://www.academia.edu/10842557/EFEK_SAMPING_PENGGUNAAN_ KOSMETIK_PADA_KULIT)

Rhido, Nugroho 8 Desember 2014. “ Rahasia Kulit Sehat Sebenarnya dari Ahli Dermatologi Dunia”. (online)

(http://tabloidnova.com/Mode-Dan-Kecantikan/Kecantikan/Rahasia-Kulit-Sehat- Sebenarnya-Dari-Ahli-Dermatologi-Dunia)

Dewi, Warsito 24 November 2015. “Malas Cuci Kuas Kosmetik? 4 Hal Berbahaya Ini Akan Terjadi”. (online)


(6)

xv

(http://www.1health.id/id/article/category/sehat-a-z/malas-cuci-kuas-kosmetik-4- hal-berbahaya-ini-akan-terjadi-1853.html)

____________________ 2015. “Bahaya Kosmetik Bagi Kecantikan Kulit”.(online) (http://doktersehat.com/bahaya-kosmetik-bagi-kecantikan-kulit/)

Rianti, Fajar 11 Januari 2016. “5 Langkah Cerdas Memilih Kosmetik“.(online) (http://www.1health.id/id/article/category/sehat-a-z/5-langkah-cerdas-memilih- kosmetik-2750.html)

Dini, 6 Februari 2013. “Hindari Mineral Oil Dalam Kosmetik”.(online)

(http://female.kompas.com/read/2013/02/06/09023979/Hindari.Mineral.Oil.D alam.Kosmetik mineral oil)

Yana, 29 Desember 2015. “12 Cara Mencuci Wajah yang Benar untuk Kulit Berjerawat”. (online)

(http://wajahjerawat.com/cara-mencuci-wajah-yang-benar-untuk-kulit-berjerawat)