BAB III Perubahan RPJMD Cetak
BAB III
GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN
Dalam penyelenggaraan pemerintahan didaerah yang dimaksud dengan
pengelolaan keuangan daerah meliputi keseluruhan kegiatan perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan
pengawasan keuangan daerah. Pola dan proses yang harus dilakukan dalam
pengelolaan keuangan daerah secara umum mengacu pada paket reformasi keuangan
Negara, yang dituangkan dalam beberapa peraturan perundang-undangan, yaitu
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang
Nomor 15 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang-undang Nomor 15
Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Keuangan dan Tanggung jawab keuangan Negara,
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah,
Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan
nasional, dan peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan
keuangan daerah.
Sebagai bagian dari sistem pemerintahan nasional, pelaksanaan pengelolaan
keuangan daerah di Kota Payakumbuh berpedoman pada Perarturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
beserta perubahannya, dan Peraturan Daerah Nomor 03 tahun 2010 tentang PokokPokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Payakumbuh. Berdasarkan UndangUndang Nomor 33 tahun 2004, telah ditegaskan bahwa keuangan daerah harus
dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis,
efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan keadilan,
kepatuhan dan manfaat untuk masyarakat.
Dalam peraturan pemerintah Nomor 58 tahun 2005 disebutkan bahwa
pendekatan anggaran kinerja adalah suatu sistem anggaran yang mengutamakan
pencapaian hasil kinerja dari perencanaan alokasi biaya yang telah ditetapkan. Kinerja
mencerminkan efisiensi dan efektifitas pelayanan public dan harus berpihak pada
kepentingan publik, yang artinya memaksimalkan penggunaan anggaran untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
3.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU
Tujuan digrafikkannya kinerja keuangan daerah adalah untuk mengetahui kondisi
keuangan
yang
dipergunakan
oleh
Pemerintah
Daerah
dalam
membiayai
pembangunan. Hasil evaluasi terhadap kinerja keuangan periode sebelumnya dapat
menjadi salah satu informasi bagi Pemerintah Daerah dalam menetapkan kebijakan
keuangan untuk membiayai pembangunan di masa yang akan datang.
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-1017
III-1
Sub Bab ini menganalisis kinerja keuangan Pemerintah Kota Payakumbuh yang
berisi pembahasan mengenai pos-pos penting APBD periode 2010-2014 serta posisi
keuangan (neraca) Pemerintah Kota Payakumbuh periode yang sama.
3.1.1.
Kinerja Pelaksanaan APBD
Azas umum
pengelolaan
keuangan
daerah
telah menjadi
komitmen
Pemerintah Kota Payakumbuh adalah pengelolaan keuangan daerah yang dikelola
secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis,
transparan dan bertanggung jawab
kepatutan, dan
manfaat
untuk
dengan memperhatikan
masyarakat.
Pengelolaan
asas keadilan,
keuangan
daerah
dilaksanakan dalam suatu sistem terintegrasi, diwujudkan dalam APBD yang setiap
tahunnya ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
APBD mempunyai fungsi sebagai alokasi, distribusi dan stabilisasi dalam pengelolaan
perekonomian daerah. Selain itu APBD juga merupakan instrumen yang menjamin
terciptanya disiplin dalam proses pengambilan keputusan terkait dengan kebijakan
pendapatan maupun belanja daerah. Komposisi Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kota Payakumbuh dari tahun 2010 - 2014 dapat dilihat pada grafik 3.1 berikut :
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-1017
III-2
Grafik 3.1
Komposisi APBD Kota Payakumbuh
Tahun Anggaran 2010-2014
700
653,77
570,26
600
500
400
300
425,396
391,341
399,365
503,68
472,35
540,84
603,58
pendapatan
338,207
belanja
pembiayaan
200
100
0
53,134
2010
26,031
2011
2012
50,18
29,42
31,33
2013
2014
Dari grafik terlihat bahwa anggaran untuk pendapatan dan belanja daerah
selalu meningkat dari tahun ketahun, sementara pembiayaan daerah berfluktuasi
sesuai dengan kemampuan keuangan daerah pada tahun anggaran yang
bersangkutan.
3.1.1.1. Pendapatan Daerah
Menurut Undang–undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, pendapatan daerah adalah semua hak daerah yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih dalam periode anggaran tertentu. Pendapatan
daerah bersumber dari pendapatan asli daerah, penerimaan dari dana perimbangan
pusat dan daerah serta lain-lain pendapatan yang sah. Pendapatan Asli Daerah
terdiri dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Sedangkan
Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah menurut Undang–Undang
Nomor 32 Tahun 2004 adalah Sistem Pembagian Keuangan yang adil,
proporsional, demokratis, transparan, dan bertanggung jawab dalam rangka
pendanaan penyelenggaraan desentralisasi, dengan mempertimbangkan potensi,
kondisi, dan kebutuhan daerah serta besaran penyelenggaraan dekonsentrasi dan
tugas pembantuan. Data anggaran dan realisasi pendapatan daerah Kota
Payakumbuh dapat dilihat dari tabel 3.1 dibawah ini :
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-1017
III-3
Tabel 3.1
Target dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kota Payakumbuh
Tahun Anggaran 2010-2014 (Rp.Milyar )
No.
Uraian
1
2
1.
1.1
PENDAPATAN
DAERAH
PENDAPATAN ASLI
DAERAH
2010
2011
2012
2013
2014
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
338,207
339,509
100,38
399,365
401,222
100,46
472,35
476,10
100,79
540,84
542,60
100,33
603,58
603,64
100,01
36,01
36,643
101,76
42,951
44,561
103,75
50,43
50,71
100,56
52,74
54,18
102,73
65,71
65,90
100,29
1.1.1.
Pajak Daerah
2,856
3,303
115,65
3,94
4,57
115,99
5,71
5,72
100,18
5,73
7,11
124,16
9,91
10,59
106,86
1.1.2.
Retribusi Daerah
7,435
7,437
100,03
8,193
8,393
102,44
8,90
7,60
85,33
6,63
8,42
126,96
8,62
7,01
81,35
1.1.3.
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang
dipisahkan
4,368
4,368
100
7,823
7,824
100,01
7,46
7,41
99,33
9,08
9,03
99,45
8,19
7,98
97,50
1.1.4.
Lain-Lain Pendapatan
Asli Daerah Yang sah
21,351
21,535
100,86
22,995
23,774
103,39
28,36
29,98
105,73
31,30
29,62
94,64
38,99
40,31
103,39
1.2.
DANA PERIMBANGAN
275,805
277,361
100,56
294,807
297,85
101,03
366,25
370,49
101,16
420,48
420,60
100,03
458,91
458,98
100,02
1.2.1.
Dana Bagi Hasil
17,196
18,752
109,05
13,465
16,509
122,61
15,67
19,91
127,04
16,41
16,54
100,79
13,48
13,55
100,52
1.2.2.
Dana Alokasi Umum
246,791
246,791
100
260,149
260,149
100,00
325,02
325,02
100,00
369,12
369,12
100,00
412,92
412,92
100,00
1.2.3.
Dana Alokasi Khusus
11,818
11,818
100
21,193
21,192
100,00
25,55
25,55
100,00
34,95
34,95
100,00
32,50
32,50
100,00
1.3.
LAIN-LAIN
PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH
26,392
25,505
96,64
61,607
58,811
95,46
55,67
54,90
98,62
67,63
67,82
100,28
78,96
78,75
99,74
1.3.1.
Hibah
0
3
1,199
39,97
1,20
1,80
150,00
12,38
12,57
101,55
1,00
1,00
100,00
1.3.2.
Dana Darurat
0,00
0,00
1.3.3.
Dana Bagi Hasil Pajak
Dari Propinsi
17,60
17,60
100,00
1.3.4.
1.3.5.
Dana Penyesuaian dan
Dana Otonomi Khusus
Bantuan Keuangan dari
Propinsi atau Dari
Pemerintah Lainnya
1,5
8,74
9,457
108,2
12,376
11,782
95,20
12,24
11,69
95,54
16,152
16,048
99,36
45,481
45,08
99,12
42,23
41,41
98,06
0,75
0,75
100,00
0,00
0,00
54,35
54,35
100,00
60,01
60,01
100,00
0,90
0,90
100,00
0,34
0,14
40,00
Sumber: DPPKA Kota Payakumbuh (data diolah)
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-1017
III-4
Dari tabel ditas terlihat bahwa rata-rata realisasi pendapatan daerah selama
tahun 2010 sampai tahun 2014 selalu mencapai target, bahkan melebihi target
dengan capaian rata-rata pertahun 101,07%, dengan tingkat pertumbuhan ratarata pertahun sebesar 15,51%.
Sumbangan terbesar untuk pendapatan
bersumber dari dana perimbangan, dengan rata-rata kontribusi dana perimbangan
terhadap pendapatan daerah selama kurun waktu 5 (lima) tahun yang mencapai
77,46%.
Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tercapai rata-rata 100,98% pertahun
pada periode yang sama. Hal ini mengindikasikan bahwa upaya pencapaian PAD
sudah sesuai dengan target yang diharapkan berdasarkan potensi yang ada.
Realisasi pendapatan rata-rata tertinggi bersumber dari lain-lain pendapatan
daerah yang sah yakni sebesar 129,38 %, karena pendapatan ini di dominasi oleh
dana penyesuaian otonomi khusus yang diterima Pemerintah Daerah Kota
Payakumbuh, sebagai alokasi pendapatan untuk belanja tunjangan sertifikasi guru
dan tambahan penghasilan guru. Pertumbuhan pendapatan daerah Kota
Payakumbuh lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik 3.2 berikut :
Grafik 3.2
Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Kota Payakumbuh
Tahun Anggaran 2010-2014 (Rp.Milyar)
700
78,75
600
500
54,9
58,811 370,49
400
300
25,505
277,36
420,6
458,98
Lain-lain Pendapatan Daerah
yang sah
Dana Perimbangan
297,85
PAD
200
54,18
100
0
67,82
44,561
36,643
2010
2011
65,9
50,71
2012
2013
2014
Sumber-sumber pendapatan daerah Pemerintah Kota Payakumbuh dapat
dikelompokkan kepada 3 (tiga) kelompok yakni:
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 5
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selama kurun waktu 5 tahun yaitu dari 2010-2014 pendapatan asli daerah Kota
Payakumbuh mengalami rata-rata pertumbuhan realisasi sebaesar 15,97 %.
Grafikan tingkat pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah Kota Payakumbuh tahun
2010 – 2014 dapat dilihat pada grafik 3.3 dibawah ini :
Grafik 3.3
Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kota Payakumbuh
Tahun Anggaran 2010-2014 (Rp.Milyar )
140
105,73
103,39
120
100
Lain-Lain PAD yang sah
80
60
40
20
0
21,535
4,368
2010
3,303
29,98
23,774
7,41
7,824
8,393
7,437
2011
4,57
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang
dipisahkan
7,6
5,72
2012
retribusi
9,03
7,98
7,11
7,01
10,59
7,11
2013
2014
PAD yang berasal dari Pajak Daerah berpedoman pada Undang-undang No 28
Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah. Sumber PAD dari hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan terdiri dari Bagian Laba atas
penyertaan modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD Kota Payakumbuh dan
bagian Laba dari peyertaan modal pada BUMD Propinsi Sumatera Barat seperti
PT BANK Pembangunan Daerah Sumatera Barat/ Bank Nagari, sedangkan PAD
lain lain yang sah
sebagian besar berasal dari pengelolaan keuangan BLUD
seperti RSUD dan BLUD Dana bergulir / Fasilitasi pembiayaan.
b. Dana Perimbangan.
Berdasarkan undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 6
Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada Daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka
pelaksanaan
Desentralisasi.
Dana
Perimbangan
bertujuan
mengurangi
kesenjangan fiscal antara pemerintah dan pemerintah daerah dan antar
pemerintah daerah.
Selama kurun waktu 5 (lima) tahun dari 2010 – 2014 rata-rata pertumbuhan
dana perimbangan 13.61 %. untuk jelasnya pertumbuhan perobjek penerimaan
dana perimbangan sebagai berikut :
Grafik 3.4
Pertumbuhan Realisasi Dana Perimbangan
Tahun Anggaran 2010-2014 (Rp.Milyar )
500
450
25,55
400
350
11,818
300
250
246,791
21,192
32,5
412,92
34,95
369,12
325,02
DAK
260,149
DAU
200
Dana Bagi Hasil Pajak
150
100
50
0
16,509
18,752
2010
2011
19,91
2012
16,54
2013
13,55
2014
c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah adalah pendapatan daerah dari
sumber lain misalnya sumbangan pihak ketiga kepada daerah yang dilaksanakan
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. seperti, bagi hasil dari pajak
propinsi, bantuan dari propinsi, hibah dan lain-lain pendapatan yang ditetapkan
pemerintah termasuk dana penyesuaian yang dianggarkan pada lain-lain
pendapatan yang sah. Rata-rata pertumbuhan pendapatan daerah yang sah
dalam kurun 5 (lima) tahun dari 2010 – 2014 sebesar 40.90 %. Rincian
pertumbuhan realisasi lain-lain pendapatan daerah yang sah sebagai berikut :
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 7
Grafik 3.5
70
Pertumbuhan Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
Tahun Anggaran 2010-2014 (Rp.Milyar )
60
54,35
60,01
50
Hibah
45,08
40
bagi hasil pajak dr prop /
pemerintah daerah lain
41,41
dana penyesuaian dan
otonomi khusus
30
20
10
0
16,084
11,782
9,457
0
0
2010
0,75
1,199
2011
17,6
11,69
0
12,57
1,8
2012
0
0,9
2013
bantuan keuangan dari prop.
0,34
1
2014
Terdapat 5 (lima) objek sumber lain-lain pendapatan daerah yang sah
yaitu :
• Pendapatan hibah, pendapatan ini diterima kota payakumbuh yang
merupakan hibah dari pemerintah pusat
• Dana bagi hasil pajak dari propinsi dan pemerintah daerah lainnya, yang
bersumber dari : bagi hasil pajak kendaraan bermotor,bag hasil bea balik
nama kendaraan bermotor,bagi hasil bahan bakar kendaraan bermotor,
bagi hasil pajak pengambilan dan pemanfaatan air permukaan, bagi hasil
pajak rokok
• Dana penyesuaian dan otonomi khusus, yang terdiri dari tunjangan
sertifikasi guru.
• Bantuan keuangan dari propinsi, yang diterima tahun 2011, 2013 dan
2014, merupakan bantuan keuangan untuk fungsi pendidikan dan
pekerjaan umum.
3.1.1.2. Belanja Daerah
Selain mengukur kinerja APBD dari sumber Pendapatan, pengukuran
kinerja juga dilakukan pada sisi realisasi belanja Pemerintah Daerah. Hal ini
dikarenakan pengukuran kinerja juga dapat dilihat dari seberapa besar realisasi
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 8
belanja yang telah terserap. Semakin banyak belanja yang terserap semakin
bagus kinerja suatu daerah. Belanja yang dilakukan Kota Payakumbuh dapat
diartikan sebagai kewajiban-kewajiban pelayanan kebutuhan dan kepentingan
public. Kewajiban tersebut dapat berupa pembangunan berbagai fasilitas public
dan peningkatan kualitas pelayanan terhadap publik. Menurut Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah, belanja daerah adalah semua
kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan.
Berikut tabel 3.2 yang menunjukkan target dan
Realisasi Belanja
Pemerintah Daerah Kota Payakumbuh dari tahun tahun 2010-2014.
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 9
Table 3.2
Realisasi Belanja Daerah Kota Payakumbuh
Tahun Anggaran 2010-2014 (Rp.Milyar )
No.
1
2010
2011
Target
Realisasi
%
Target
Realis
asi
%
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Uraian
2
2012
2013
2014
2.1.1
BELANJA
DAERAH
BELANJA
TIDAK
LANGSUNG
Belanja
Pegawai
2.1.2
Bunga
0,05
0,05
102,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
2.1.3
Subsidi
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
2.1.4
Hibah
Bantuan
Sosial
Belanja Bagi
Hasil
Bantuan
Keuangan
Belanja Tidak
Terduga
BELANJA
LANGSUNG
Belanja
Pegawai
Belanja
Barang dan
Jasa
Belanja
Modal
17,05
12,20
71,59
10,05
8,02
79,85
29,58
27,79
93,95
11,78
10,29
87,35
3,32
3,32
100,00
7,09
6,05
85,31
6,24
5,71
91,55
0,54
0,54
100,00
1,61
1,06
65,84
8,57
7,63
89,03
0,08
0,00
0,00
0,08
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,76
0,72
94,74
0,76
0,73
96,05
1,32
1,21
91,67
2,39
2,68
112,13
1,20
0,97
80,67
1,20
0,58
48,67
0,57
0,24
42,11
0,85
0,00
0,00
0,71
0,00
0,00
164,62
147,84
89,81
171,70
145,37
84,67
199,30
179,76
90,20
257,78
222,75
86,41
302,29
273,10
90,34
38,78
35,36
91,19
37,19
35,01
94,14
42,61
39,44
92,56
53,07
47,17
88,88
55,54
51,54
92,80
76,64
65,71
85,73
72,60
64,85
89,33
84,12
73,93
87,89
114,62
97,59
85,14
132,02
116,31
88,10
49,20
46,77
95,07
61,91
45,51
73,51
72,57
66,38
91,47
90,08
77,98
86,57
114,72
105,24
91,74
2.
2.1.
2.1.5
2.1.6
2.1.7
2.1.8
2.2.
2.2.1.
2.2.2.
2.2.3.
391,34
364,91
93,25
425,40
390,54
91,81
503,68
468,91
93,10
570,26
512,84
89,93
653,77
593,64
90,80
226,72
217,07
95,74
253,70
245,16
96,64
304,37
289,15
95,00
312,47
290,08
92,83
351,47
320,53
91,20
200,50
197,08
98,30
235,00
230,12
97,92
272,35
259,35
95,23
296,60
277,20
93,46
336,47
307,41
91,36
Sumber : DPPKA Kota Payakumbuh (data diolah)
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 10
Tabel diatas menunjukkan bahwa realisasi belanja pemerintah Kota
Payakumbuh meningkat dari tahun ketahun. Rata-rata pertumbuhan yang terjadi
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mencapai 13.05%. Belanja Tidak Langsung
merupakan komponen terbesar dari belanja daerah, dari Rp.217.07 milyar (2010)
hingga Rp.320.53 Milyar (2014), dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 10.43 %
pertahun. Demikian juga halnya dengan belanja langsung yang terus meningkat
daru 147.84 M (2010) hingga 273.10 M (2014), dengan rata-rata pertumbuhan
17.13% pertahun. hal ini menunjukkan bahwa kebijakan anggaran yang dianut
oleh pemerintah Kota Payakumbuh sudah mengedepankan urusan-urusan yang
berkenaan dengan masyarakat langsung, hal ini memiliki makna bahwa program
dan kegiatan yang dilaksanakan merupakan program kegiatan yang langsung
bersentuhan dengan masyarakat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebijakan
penganggaran pembangunan yang dilakukan Kota Payakumbuh sudah pro public.
Komposisi belanja langsung dan belanja tidak langsung tahun anggaran 2010 –
2014 dapat dilihat pada grafik 3.6 dibawah ini
Grafik 3.6
Komposisi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung
Dalam belanja Kota Payakumbuh
Tahun Anggaran 2010-2014 (Rp.Milyar )
350
289,15
300
250
217,07
245,16
200
150
290,08
320,53
273,1
222,75
179,76
147,84
Belanja tidak langsung
145,37
Belanja langsung
100
50
0
2010
2011
2012
2013
2014
1. Belanja Tidak Langsung
Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja tidak langsung
terdiri dari : belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah,
belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil kepada propinsi/kabupaten/kota dan
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 11
pemerintah desa, belanja bantuan keuangan kepada propinsi/kabupaten/kota dan
pemerintah desa, belanja partai politik, dan belanja tidak terduga.
Belanja pegawai merupakan porsi terbesar dalam belanja tidak langsung. Hal ini
disebabkan peningkatan belanja pegawai yang disesuaikan dengan peningkatan
jumlah aparatur yang ada di Kota Payakumbuh. Peningkatan jumlah pegawai ini
bukan hanya karena jumlah pegawai negeri sipil yang bertambah akan tetapi juga
mengakomodir kebijakan kenaikan gaji yang telah ditetapkan pemerintah pusat
serta untuk mengakomodir tunjangan sertifikasi guru.
Belanja hibah dan bantuan sosial cendrung meningkat setiap tahunnya, dan
belanja tidak terduga dialokasikan berfluktuatif namun cendrung menurun. Ratarata pertumbuhan realisasi belanja tidak langsung dapat dilihat pada grafik 3.7
berikut :
Grafik 3.7
250
Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Tidak Langsung
Tahun 2010-2014 (Rp.Milyar )
230,1
200
164,1
150
100
pegawai
bunga
141,8
hibah
115,6
bantuan sosial
bantuan keuangan
belanja tidak terduga
50
0
197,1
24,18
0,585
0,051
10,27
20071,996 20083,65
0,178
0,968
0,584
5,708
12,2
8,022
22,11
2009
2010 6,049 2011
4,656
2. Belanja Langsung
Kelompok belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Jenis objek yang
dikeluarkan untuk belanja langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja barang
dan Jasa serta belanja modal. Komposisi ketiga belanja ini terhadap belanja
daerah dapat dilihat pada grafik 3.8 berikut :
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 12
Grafik 3.8
Komposisi Objek Belanja Langsung
K
Terhadap
adap Belanja Langsung Kota Payakumbuh
Tahun 2010-2014 (Rp.Milyar )
116,31
120
97,59
100
80
65,71
60
40
64,85
46,77
35,36
35,01
77,98
73,93
66,38
pegawai
51,54
47,17
45,51
39,44
105,24
Barang dan Jasa
Modal
20
0
2010
2011
2012
2013
2014
Sedangkan komposisi
sisi belanja modal terdap belanja langsung
g d
dan APBD dari
tahun 2010 – 2014 teru
erus meningkat, hal ini dapat dilihat dari grafik
ik 3
3.9 berikut :
Grafik 3.9
Komposisi Bela
elanja Modal Terhadap Belanja Langsung da
dan APBD
Tahun 2010-2014 (Rp.Milyar )
40
35
30
36,41
36,06
29,89
37,95
34,94
25
20
15
14,5
12,56
14,25
17,3
13,46
BL
APBD
10
5
0
2010
2011
2012
2013
2014
ta-rata pertumbuhan realisasi belanja langsu
Sementara untuk rata
gsung dari tahun
eningkat, namun tetap berfokus kepada pen
2010- 2014 terus men
enekanan belanja
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 13
pegawai dan peningkatan belanja barang jasa daN belanja modal. Kondisi ini
dapat dilihat dari grafik dibawah ini :
Grafik 3.10
Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Langsung
Tahun 2010 – 2014
140
120
100
97,59
80
60
40
65,71
64,85
46,77
35,36
45,51
35,01
73,93
66,38
39,44
116,31
105,24
pegawai
77,98
47,17
51,54
barang dan jasa
modal
20
0
2010
2011
2012
2013
2014
3.1.1.3. Pembiayaan
Pembiayaan adalah transaksi keuangan dearah yang dimaksudkan untuk
menutup selisih antara pendapatan daerah dan belanja daerah, dalam hal terjadi
deficit anggaran. Sumber pembiayaan dapat berasal dari sisa lebih perhitungan
anggaran tahun lalu, penerimaan pinjaman obligasi, transfer dari dana cadangan,
maupun hasil penjualan asset yang dipisahkan. Sedangkan pengeluaran
pembiayaan itu sendiri adalah angsuran hutang, bantuan modal dan transfer ke
dana cadangan. Pos pembiayaan ini berkaitan dengan penerapan anggaran
kinerja dimana dimungkinkan adanya surplus atau deficit dalam penganggaran
daerah.
Dalam pengelolaan keuangan daerah Kota Payakumbuh sepanjang tahun
2010-2014 Sumber Pembiayaan penerimaan yang digunakan adalah Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SiLPA) yang merupakan
pembentuk terbesar dari nominal realisasi penerimaan pembiayaan. Tingkat
realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah berkisar antara Rp. 53.31 Milyar (2010)
hingga Rp. 59.72 Milyar (2014). Selanjutnya tingkat realisasi pengeluaran
pembiayaan berkisar antara Rp. 0.19 Milyar (2010) hingga Rp, 9.54 Milyar (2014)
dengan pertumbuhan sebesar 8,33% pertahun. Tingginya rata – rata pertumbuhan
pengeluaran pembiayaan disebabkan oleh penyertaan modal pemerintah daerah
ke Bank Nagari.
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 14
bahwa Untuk lebih jelasnya anggaran dan realisasi pembiayaan daerah
kota Payakumbuh tahun 2010 – 2014 seperti table 3.3 di bawah ini :
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 15
Tabel 3.3
Realisasi Pembiayaan Daerah Kot Payakumbuh
Tahun Anggaran 2010-2014 (Rp Milyar)
2010
No.
1
2011
2012
2013
2014
Uraian
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
3.1.
2
PEMBIAYAAN
DAERAH
PENERIMAAN
PEMBIAYAAN
3.1.1.
Sisa Lebih
Perhitungan
Anggaran Tahun
Sebelumnya
53,40
53,31
99,83
27,71
27,71
100,00
36,69
36,69
100,00
38,52
38,52
100,00
59,72
59,72
100,00
3.1.2.
Pencairan Dana
Cadangan
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,D00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,33
0,32
96,97
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,27
0,19
71,91
1,68
1,68
99,76
5,70
5,69
99,82
9,10
8,56
94,07
9,54
9,54
100,00
3.
3.1.4.
Hasil Penjualan
Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan
Penerimaan
Pinjaman Daerah
3.1.5.
Penerimaan Kembali
Pemberian Pinjaman
3.1.3.
53,13
53,12
99,97
26,03
26,04
100,02
31,33
31,33
100,00
29,42
29,62
100,68
50,18
50,18
100,00
53,40
53,31
99,83
27,71
27,71
100,00
37,03
37,02
99,97
38,52
38,52
100,00
59,72
59,72
100,00
3.2.1.
Penerimaan Piutang
Daerah
PENGELUARAN
PEMBIAYAAN
Pembentukan Dana
Cadangan
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
5,70
5,69
99,86
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
3.2.2.
Penyertaan Modal
Pemda
0,00
0,00
0,00
1,68
1,68
99,76
1,20
0,58
48,68
9,10
8,56
94,07
9,54
9,54
100,00
3.2.3.
Pembayaran Pokok
Utang
0,27
0,19
71,91
0,00
0,00
0,00
424,56
389,81
91,82
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
3.2.4.
Pemberian Pinjaman
Daerah
0,00
0,00
0,00
3.1.6.
3.2
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
Sumber : DPPKA Kota Payakumbuh (data diolah)
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 16
0,00
3.1.2.
Neraca Keuangan Daerah
Selanjutnya mengenai grafikan Neraca Kota Payakumbuh dalam kurun waktu tahun 2010-2014 disajikan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4
Neraca Kota PayakumbuhPer 31 Desember
Tahun Anggaran 2010-2014 (Rp Milyar)
URAIAN
TAHUN 2010
TAHUN 2011
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TAHUN 2014
TAHUN 2015
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
ASET
ASET LANCAR
45.236.888.044,19
56.710.754.792,57
49.327.707.725,60
39.047.938.258,78
52.023.583.509,40
42.320.703.613,60
62.175.526.069,38
65.200.480.650,27
62.175.526.069,38
27.622.366.181,06
36.696.183.078,29
38.522.548.319,64
59.726.328.854,89
60.187.659.540,22
59.726.328.854,89
Kas di Bendahara Penerimaan
2.309.759.575,00
2.444.783.352,58
392.621.728,47
8.495.000,00
0,00
8.495.000,00
Kas di Bendahara Pengeluaran
174.346.247,48
13.219.850,45
9.496.559,86
251.732.569,00
0,00
251.732.569,00
Kas di BLUD
4.470.733.127,62
6.434.698.614,04
3.396.037.005,63
2.188.969.645,49
5.012.821.110,05
2.188.969.645,49
Kas di BLUD
4.470.733.127,62
6.434.698.614,04
3.396.037.005,63
Investasi Jangka Pendek
6.188.949.785,41
4.687.171.283,17
7.007.004.112,00
Piutang
2.636.029.638,50
1.460.201.555,50
2.697.171.833,00
6.872.182.700,86
11.527.769.838,58
6.872.182.700,86
16.390.800,00
325.208.170,00
336.374.532,00
416.737.088,00
4.505.956.296,00
416.737.088,00
Penyisihan Piutang Pajak
0
-594593596,4
0
Nilai bersih Piutang Pajak
0
3911362700
0
1.247.406.027,00
980.245.084,00
1.247.406.027,00
Kas
Kas di Kas Daerah
Piutang Pajak
Piutang Retribusi
126.465.453,50
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
119.917.656,50
1.438.336.248,00
III - 17
URAIAN
Piutang Dana Bagi Hasil
TAHUN 2010
TAHUN 2011
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TAHUN 2014
TAHUN 2015
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
878.410.090,00
2.817.864,00
29.315.248,00
308.892.834,88
936.824.422,00
308.892.834,88
1.526.758.331,00
930.479.866,00
862.046.095,00
4.899.146.750,98
5.699.337.633,00
4.899.146.750,98
88.004.964,00
81.777.999,00
31.099.710,00
558.808.994,00
397.821.436,00
558.808.994,00
15272622
16768580
15272622
0
0
0
543536372
381052856
543536372
3.995.306.065,00
4.026.787.985,60
3.995.306.065,00
367133580
236543744
367133580
81756117
94619925
81756117
Persediaan Materai dan Benda Pos
0
3584000
0
Persediaan Barang-barang Cetakan
264886575
355937706
264886575
3231707293
3336102611
3231707293
49822500
0
49822500
0
0
0
15.930.190.336,65
16.215.942.537,48
15.930.190.336,65
19.953.136.027,31
20.890.536.027,31
19.953.136.027,31
Piutang Usaha
Piutang Lain-lain
Piutang Ganti Rugi Atas Kekayaan
Daerah
Piutang Hasil Penjualan Barang Milik
Daerah
Piutang Lain-lain
Persediaan
3.552.920.146,91
3.226.969.727,67
4.309.832.279,00
Persediaan Alat Tulis Kantor
Persediaan Alat-alat Listrik
Persediaan Material/Bahan
Persediaan Benda Berharga
Persediaan Hewan/Tanaman
INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi Non Permanen
Pinjaman Kepada Perusahaan
Daerah
Investasi Non Permanen
Lainnya
39.877.259.470,92
42.200.680.022,96
53.580.977.054,11
19.541.212.081,00
19.918.062.081,00
19.918.062.081,00
19.541.212.081,00
19.918.062.081,00
19.918.062.081,00
19.541.212.081,00
19.918.062.081,00
19.918.062.081,00
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 18
URAIAN
TAHUN 2010
TAHUN 2011
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TAHUN 2014
TAHUN 2015
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
-4022945691
-4674593490
-4022945691
15553340337
16215942537
15553340337
Penyisihan Kerugian
Pinjaman yang disalurkan
Nilai bersih yang dapat
direalisasikan
Investasi Permanen
20.336.047.389,92
22.282.617.941,96
33.662.914.973,11
42.697.864.045,00
51.909.243.158,00
42.697.864.045,00
20.336.047.389,92
22.282.617.941,96
33.662.914.973,11
42.697.864.045,00
51.909.243.158,00
42.697.864.045,00
811.660.556.832,00
856.286.906.398,32
973.998.422.351,13
114.443.586.625,00
114.603.056.455,00
256.373.902.555,00
159.860.682.706,50
145.689.500.222,51
159.860.682.706,50
114.443.586.625,00
114.603.056.455,00
256.373.902.555,00
Peralatan dan Mesin
87.682.033.749,00
94.970.657.600,32
105.487.702.613,03
114.667.903.522,73
144.209.518.618,98
114.667.903.522,73
Alat-alat Berat
2.771.645.700,00
3.259.985.700,00
5.395.465.380,03
26.230.886.022,00
28.272.032.022,00
21.568.989.312,00
Alat Bengkel
1.279.585.000,00
1.359.390.000,00
1.497.245.244,00
Alat Pertanian dan Peternakan
1.199.799.350,00
1.179.926.368,00
1.008.383.316,00
34.551.408.666,00
36.648.482.912,04
46.857.405.729,00
2.086.021.865,00
2.510.007.052,28
2.360.805.613,00
815.801.870,00
810.176.870,00
10.434.576.167,00
12.107.222.967,00
14.753.293.587,00
8.281.709.109,00
8.792.833.709,00
12.027.178.718,00
30.600.000,00
30.600.000,00
18.935.714,00
Penyertaan Modal Pemerintah
Daerah
ASET
TETAP
Tanah
Tanah
Alat-alat Angkutan
Alat-alat Kantor dan Rumah
Tangga
Alat Studio dan Alat Komunikasi
Alat Ukur
Alat-alat Kedokteran
Alat Laboratorium
Alat Keamanan
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 19
TAHUN 2010
TAHUN 2011
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TAHUN 2014
TAHUN 2015
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
229.355.591.820,90
245.303.699.350,90
319.120.623.174,10
222.637.021.195,90
238.585.128.725,90
310.444.968.452,10
6.718.570.625,00
6.718.570.625,00
8.675.654.722,00
Jalan,Irigasi dan Jaringan
361.863.521.488,10
379.152.898.488,10
244.482.689.356,00
Jalan dan Jembatan
306.465.326.428,10
323.456.681.428,10
197.242.567.449,00
51.360.827.526,00
51.542.614.526,00
41.574.168.820,00
4.037.367.534,00
4.153.602.534,00
5.665.953.087,00
16.630.958.399,00
18.707.459.154,00
16.922.827.303,00
7.467.433.849,00
9.445.139.618,00
11.827.756.691,00
456.097.552,00
554.892.538,00
291.892.114,00
8.707.426.998,00
8.707.426.998,00
4.803.178.498,00
1.684.864.750,00
3.549.135.350,00
31.610.677.350,00
1.684.864.750,00
3.549.135.350,00
31.610.677.350,00
3.118.489.545,00
8.930.321.760,68
4.608.183.025,00
118.511.471,00
106.875.071,00
2.256.000.000,00
URAIAN
Gedung dan Bangunan
Bangunan Gedung
Bangunan Monumen
Bangunan Air (Irigasi)
Instalasi
Aset Tetap Lainnya
Buku dan Perpustakaan
Barang Bercorak
Kesenian/Kebudayaan
Hewan/Ternak dan
Tumbuhan
Konstruksi dalam Pengerjaan
Konstruksi dalam
Pengerjaan
ASET LAINNYA
Tagihan Tuntutan Ganti
Kerugian Daerah
Kemitraan dengan Pihak
Ketiga
Aset Lain-lain
JUMLAH ASET
348.046.931.975,10
381.485.906.203,60
348.046.931.975,10
276.694.481.725,10
324.015.401.704,77
276.694.481.725,10
17.349.587.829,00
16.688.892.100,00
17.349.587.829,00
31.073.002.690,00
30.180.072.690,00
31.073.002.690,00
89.173.125,00
49.570.000,00
33.670.000,00
49.570.000,00
2.256.000.000,00
2.256.000.000,00
2.256.000.000,00
2.256.000.000,00
2.256.000.000,00
743.978.074,00
6.567.446.689,68
2.263.009.900,00
5.455.369.500,00
7.355.411.355,00
5.455.369.500,00
899.893.193.892,11
964.128.662.974,53
1.081.515.290.155,84
18.025.964.619,05
18.353.875.744,38
18.025.964.619,05
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 20
URAIAN
TAHUN 2010
TAHUN 2011
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TAHUN 2014
TAHUN 2015
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
KEWAJIBAN
100.020.312,48
41.080.780,00
729.134.466,63
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
100.020.312,48
41.080.780,00
729.134.466,63
1.558.053.201,73
1.438.417.322,00
1.558.053.201,73
221.850,00
177.300,00
0,00
0,00
0,00
0,00
99.798.462,48
40.903.480,00
729.134.466,63
1.558.053.201,73
1.438.417.322,00
1.558.053.201,73
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
895.322.440.452,01
957.652.883.580,49
1.080.786.155.689,21
40.666.134.604,09
50.234.975.398,53
48.598.573.258,97
72.043.770.627,51
79.714.442.588,45
72.043.770.627,51
27.711.447.901,06
36.696.578.248,29
38.522.548.319,64
59.978.140.989,89
60.187.763.640,22
59.978.140.989,89
4.470.733.127,62
6.447.345.994,49
3.405.533.565,49
2.197.464.645,49
0,00
2.197.464.645,49
Cadangan Piutang
2.636.029.638,50
1.460.201.555,50
2.697.171.833,00
7.430.912.128,86
11.925.487.174,58
7.430.912.128,86
Cadangan Persediaan
3.552.920.146,91
3.226.969.727,67
4.309.832.279,00
3.995.306.065,00
4.026.787.985,60
3.995.306.065,00
(14.755.785,00)
(40.903.480,00)
(729.134.466,63)
(1.558.053.201,73)
(1.438.417.322,00)
(1.558.053.201,73)
2.309.759.575,00
2.444.783.352,58
392.621.728,47
0,00
5.012.821.110,05
0,00
854.656.305.847,92
907.417.908.181,96
1.032.187.582.430,24
1.024.346.609.449,13
1.128.748.352.979,72
1.024.346.609.449,13
39.877.259.470,92
42.200.680.022,96
53.580.977.054,11
58.628.054.381,65
68.125.185.695,48
58.628.054.381,65
811.660.556.832,00
856.286.906.398,32
973.998.422.351,13
947.692.590.448,43
1.042.269.291.539,86
947.692.590.448,43
Utang Perhitungan Pihak
Ketiga
Utang Jangka Pendek
Lainnya
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang Jangka Panjang
Lainnya
EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR
Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran (SiLPA)
Pendapatan yang
Ditangguhkan
Dana yang Harus
Disediakan untuk
Pembayaran Utang
Jangka Pendek
Dana Titipan Pihak
Ketiga
EKUITAS DANA INVESTASI
Diinvestasikan dalam
Investasi Jangka
Panjang
Diinvestasikan dalam
Aset Tetap
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 21
URAIAN
Diinvestasikan dalam
Aset Lainnya ( tidak
termasuk Dana
Cadangan)
Dana yang Harus
Disediakan Untuk
Pembayaran Utang
Jangka Panjang
JUMLAH
KEWAJIBAN
DAN EKUITAS
DANA
TAHUN 2010
TAHUN 2011
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TAHUN 2014
TAHUN 2015
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
3.118.489.545,00
8.930.321.760,68
4.608.183.025,00
0,00
0,00
0,00
895.422.460.764,49
957.693.964.360,49
1.081.515.290.155,84
18.025.964.619,05
18.353.875.744,38
18.025.964.619,05
1.097.948.433.278,37
1.209.901.212.890,17
1.097.948.433.278,37
Sumber: DPPKA Kota Payakumbuh (data diolah)
Selama periode 2010-2014, Kota Payakumbuh mengalami peningkatan aset dari 899,89 milyar menjadi 1.097,94 M milyar. Begitu
juga dengan nilai aset tetap dari tahun ketahun terjadi peningkatan
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 22
3.2. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN MASA LALU
3.2.1.
Proporsi Penggunaan Anggaran
Terkait dengan proporsi penggunaan anggaran senantiasa mengaju pada Nota
Kesepakatan antara Pemerintah Kota Payakumbuh dengan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kota Payakumbuh yang disepakati setiap tahunnya, maka secara umum
kebijakan umum Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Payakumbuh adalah sebagai
berikut.
1.
Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui kas umum
daerah yang menambah ekuitas dana lancar sebagai hak pemerintah
daerah dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali
oleh daerah.
2.
Seluruh penerimaan daerah dianggarkan dalam APBD secara bruto
mempunyai makna bahwa jumlah pendapatan yang dianggarkan tidak
boleh dikurangi dengan belanja yang digunakan dalam rangka
menghasilkan pendapatan tersebut dan/atau dikurangi dengan bagian
pemerintah pusat/daerah lain dalam rangka bagi hasil.
3.
Pendapatan daerah merupakan perkiraan yang terukur secara rasional dan
dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Sebagai komitmen taat
azas dalam pengelolaan keuangan daerah, Pemerintah Kota Payakumbuh
menetapkan kebijakan terkait pendapatan daerah sebagai berikut:
a.
Pendapatan Asli Daerah
1)
Dalam upaya merencanakan target pendapatan asli daerah
dilakukan secara rasional dengan mempertimbangkan kondisi
perekonomian tahun-tahun lalu, perkiraan pertumbuhan ekonomi,
penerimaan tahun lalu dan potensi yang dapat mempengaruhi
penerimaan pemerintah daerah serta optimalisasi pencapaiannya.
2)
Dalam upaya peningkatan penerimaan pendapatan asli daerah,
pemerintah daerah tidak memberatkan dunia usaha dan
masyarakat. Upaya peningkatan pendapatan asli daerah ditempuh
melalui penyederhanaan sistem dan prosedur administrasi
pemungutan pajak dan retribusi daerah melalui intensifikasi pajak
dan retribusi daerah, serta peningkatan pengendalian dan
pengawasan atas pemungutan pendapatan asli daerah untuk
terciptanya efektifitas dan efisiensi yang dibarengi dengan
peningkatan kualitas, kemudahan, ketepatan dan kecepatan
pelayanan dengan biaya murah. Pemungutan pajak daerah dan
retribusi daerah berdasarkan peraturan daerah dengan
berpedoman kepada undang-undang Nomor 28 tahun 2009
tentang Pajak dan Retribusi Daerah.
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 23
3)
Melakukan upaya peningkatan penerimaan bagian laba/deviden
atas penyertaan modal atau investasi daerah lainnya. Dalam
upaya peningkatan PAD, pemerintah daerah mendayagunakan
kekayaan daerah yang belum dipisahkan dan belum dimanfaatkan
untuk dikelola atau dikerjasamakan dengan pihak ketiga sehingga
menghasilkan pendapatan. Penyertaan modal pada pihak ketiga
ditetapkan dengan peraturan daerah.
b.
Dana Perimbangan. Dana Perimbangan yang diterima Pemerintah
Kota Payakumbuh berupa Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi
Khusus, Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak. Secara keseluruhan,
terus diupayakan peningkatan Dana Perimbangan terutama melalui
DAK dan dana bagi hasil.
c.
Hibah yang diterima baik berupa uang dianggarkan dalam APBD
setelah adanya kepastian penerimaan hibah.
d.
lain-lain pendapatan yang ditetapkan pemerintah termasuk dana
penyesuaian dan dana otonomi khusus dianggarkan pada lain-lain
pendapatan daerah yang sah.
e.
Dana bagi hasil pajak dari provinsi yang diterima pemerintah
kabupaten merupakan lain-lain penerimaan yang sah.
Secara umum, kebijakan keuangan daerah menyangkut tentang belanja daerah
Kota Payakumbuh Tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:
1.
Belanja daerah harus digunakan dalam rangka pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah yang terdiri dari urusan
wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan
perundang-undangan.
2.
Belanja dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib digunakan untuk
melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya
memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan
pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum
yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial.
3.
Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang
berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Hal
tersebut bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan
anggaran serta memperjelas efektivitas dan efisiensi penggunaan
anggaran.
4.
Penyusunan belanja daerah diprioritaskan untuk menunjang efektivitas
pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam
rangka melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang menjadi
tanggung jawabnya. Peningkatan alokasi anggaran belanja yang
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 24
direncanakan oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah harus terukur
yang diikuti dengan peningkatan kinerja pelayanan dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
a.
Penggunaan Penerimaan dana bagi hasil pajak diprioritaskan untuk
mendanai perbaikan lingkungan pemukiman, pembangunan irigasi,
jaringan jalan dan jembatan:
b.
Penerimaan dana bagi hasil sumber daya alam diutamakan
pengalokasiannya untuk mendanai pelestarian lingkungan areal
pertambangan, perbaikan dan penyediaan fasilitas umum dan fasilitas
sosial, fasilitas pelayanan kesehatan dan pendidikan untuk tercapainya
standar pelayanan minimal yang ditetapkan peraturan perundangundangan;
c.
Dana alokasi umum diprioritaskan penggunaannya untuk mendanai
gaji dan tunjangan pegawai, kesejahteraan pegawai, kegiatan
operasional dan pemeliharaan serta pembangunan fisik sarana dan
prasarana dalam rangka peningkatan pelayanan dasar dan pelayanan
umum yang dibutuhkan masyarakat;
d.
Dana alokasi khusus digunakan berdasarkan pedoman petunjuk teknis
yang ditetapkan oleh pemerintah;
Berdasarkan stuktur APBD maka kebijakan pengelolaan keuangan daerah
adalah sebagai berikut;
A. Kebijakan Belanja Tidak Langsung
1. Belanja Pegawai.
a.
Besarnya penyediaan gaji pokok/tunjangan Pegawai Negeri Sipil Daerah
mempedomani ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah;
b.
Penganggaran gaji dan tunjangan dan gaji ketiga belas PNS serta
tunjangan jabatan struktural/fungsional dan tunjangan lainnya
dibayarkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c.
Penyediaan dana penyelenggaraan asuransi kesehatan yang
dibebankan pada APBD berpedoman pada Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 2003 tentang Subsidi dan Iuran Pemerintah Dalam
Penyelenggaraan Asuransi Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil dan
Penerima Pensiun.
d.
Berdasarkan ketentuan pasal 63 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor
58 Tahun 2005, kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah dapat diberikan
tambahan penghasilan berdasarkan pertimbangan yang obyektif dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah dan memperoleh
persetujuan DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Pemberian tambahan penghasilan diberikan dalam rangka
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 25
peningkatan kesejahteraan pegawai berdasarkan beban kerja atau
tempat bertugas atau kondisi kerja atau kelangkaan profesi atau prestasi
kerja; yang mekanisme,dan besaranya diatur dengan Paraturan
Walikota
e.
Pegawai Negeri Sipil Daerah yang diperbantukan pada BUMD, atau unit
usaha lainnya, pembayaran gaji dan penghasilan lainnya menjadi beban
BUMD, atau unit usaha yang bersangkutan;
f.
Pemberian honorarium bagi PNS dibatasi dengan mempertimbangkan
asas efisiensi, kepatutan dan kewajaran serta pemerataan penerimaan
penghasilan, yang besarannya ditetapkan dengan keputusan kepala
daerah.
2. Belanja bunga dianggarkan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dan
jangka panjang daerah karena melakukan pinjaman daerah untuk
pembangunan yang berguna bagi masyarakat.
a. Belanja subsidi hanya diberikan kepada perusahaan atau lembaga
tertentu agar harga jual dari hasil produksinya terjangkau oleh
masyarakat yang daya belinya terbatas.
b. Belanja hibah dan bantuan sosial tata cara penganggaran dan
palaksanaan serta pertanggungjawaban berpedoman kepada peraturan
perundang-undangan bidang hibah dan bantuan sosial.
c. Belanja bantuan keuangan diberikan kepada kelurahan, pemerintah,
pemerintah daerah lainnya, partai politik dengan berpedoman kepada
peraturan perundang-undangan .
d. Belanja Tak Terduga dilakukan secara rasional dan kemungkinan
adanya kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi, diluar kendali dan
sifat kegiatan tidak biasa seperti bencana alam atau tanggap darurat.
B. Kebijakan Belanja Langsung
1. Pegawai
Belanja pegawai merupakan balanja personil yang dibutuhkan dalam
rangka pencapaian target program dan kegiatan, berupa honor, uang dan
uang saku .Penggaran belanja pegawai tersebut harus berpedoman pada
peraturan WaliKota Payakumbuh tetang Standar Biaya tahun berkenanaan.
2. Belanja Barang dan Jasa
a. Penyediaan anggaran untuk belanja barang pakai habis agar
disesuaikan dengan kebutuhan nyata dalam rangka melaksanakan
tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah, dengan
mempertimbangkan jumlah pegawai dan volume pekerjaan. Oleh
karena itu, perencanaan pengadaan barang agar didahului dengan
evaluasi persediaan barang serta barang dalam pemakaian;
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 26
b.
c.
d.
e.
f.
Dalam upaya meningkatkan dan memberdayakan kegiatan
perekonomian daerah, perencanaan pengadaan barang dan jasa agar
mengutamakan hasil produksi dalam negeri dan melibatkan
pengusaha kecil, menengah dan koperasi;
Dalam merencanakan kebutuhan barang, pemerintah daerah supaya
menggunakan daftar inventarisasi barang milik pemerintah daerah dan
standar penggunaan barang sebagai dasar perencanaan sesuai
dengan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun
2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah
Daerah;
Penyusunan rencana kebutuhan pengadaan barang dan jasa agar
mempedomani ketentuan tentang standar satuan harga barang dan
jasa yang ditetapkan dalam keputusan kepala daerah;
Penyediaan belanja perjalanan dinas dalam rangka studi banding agar
dibatasi baik jumlah orang. jumlah hari maupun frekuensinya dan
dilakukan secara selektif agar tidak terlalu lama meninggalkan tugas
dan tanggung jawab yang diamanatkan dalam ketentuan perundangundangan. Pelaksanaan studi banding dapat dilakukan sepanjang
memiliki nilai manfaat guna kemajuan daerah yang hasilnya
dipublikasikan kepada masyarakat;
Penugasan untuk mengikuti undangan dalam rangka workshop,
seminar, dan lokakarya atas undangan atau tawaran dari
organisasi/lembaga tertentu diluar instansi pemerintah dilakukan
secara selektif;
3. Belanja Modal
Belanja modal merupakan pengeluaran yang dianggarkan untuk
pembelian/pengadaan aset tetap dan aset lainnya untuk digunakan dalam
kegiatan pemerintahan yang memiliki kriteria;
a. Masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan;
b. Merupakan objek pemeliharaan;
c. Jumlah nilai rupiahnya material sesuai dengan kebijakan akuntansi,
3.3. KERANGKA PENDANAAN
Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil
keuangan daerah, yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan
jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan. Langkah awal yang harus
dilakukan adalah mengidentifikasi seluruh penerimaan daerah sebagaimana telah
dihitung pada bagian di atas dan ke pos-pos mana sumber penerimaan tersebut akan
dialokasikan. Suatu kapasitas riil keuangan daerah adalah total penerimaan daerah
setelah dikurangkan dengan berbagai pos atau belanja dan pengeluaran pembiayaan
yang wajib dan mengikat serta prioritas utama.
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 27
3.3.1.
Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Belanja yang bersifat mengikat merupakan belanja yang dibutuhkan secara
terus menerus dan harus dialokasikan oleh pemerintah daerah dengan jumlah yang
cukup untuk keperluan setiap bulan dalam tahun anggaran yang bersangkutan seperti
pembayaran belanja gaji dan tunjangan pegawai negeri sipil serta Tambahan
Penghasilan PNS. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Daerah Kota Payakumbuh
pada akhir tahun 2014 sebesar 4.020 orang yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu baik
yang menduduki jabatan struktural maupun fungsional. Lebih dari separonya
merupakan tenaga dari urusan pendidikan dan urusan kesehatan seperti guru-guru
dan tenaga kesehatan.
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakan, Pemerintah Kota
Payakumbuh berupaya menyeimbangkan alokasi belanja langsung dengan Belana
Tidak Langsung.pada setiap tahunnya Pengalokasiaan anggaran pada program
kegaitan lebih diprioriataskan sehingga dapat meningkatkan pembangunan dan
kemajuan daerah. Upaya ini tentu saja dalam koridor peratuaran perundang undangan,
khususnya Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang pedomanan umum penyusunan
APBD tahun yang berkenaan.
3.3.2.
Penghitungan Kerangka Pendanaan
3.3.2.1. Proyeksi Pendapatan Daerah
Proyeksi pendapatan daerah berdasarkan pertumbuhan rata rata peiode
RPJMD sebelumnya perubahan regulasi dan issu perubahan kebijakan fiskal, maka
dapat dikalkulasikan proyeksi pendapatan daerah sebagaimana ditunjukkan pada tabel
3.5 berikut :
Tabel 3.5.
Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Payakumbuh
Tahun 2015-2017 ( Milyar Rupiah)
Tahun
No.
Uraian
2015
2016
2017
1
PENDAPATAN DAERAH
686,01
753,38
823,55
1.1
Pendapatan Asli Daerah
84,05
96,87
113,92
1.1.1
Pajak Daerah
9,98
11,17
12,00
1.1.2
Retribusi Daerah
5,93
8
8,67
1.1.3
Hasil Peng. Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
8,34
11,7
12,72
1.1.4
Lain-lain PAD Yang Sah
59,81
66,01
80,53
1.2
Dana Perimbangan
512,13
568,12
618,08
1.2.1
Dana Bagi Hasil pajak/bukan pajak
14,84
13,52
13,52
1.2.2
Dana Alokasi Umum
425,11
445,52
490,08
1.2.3
Dana Alokasi Khusus
72,17
104,08
114,49
1.2.4
Dana Insentif Daerah
0
5
0,00
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 28
Tahun
No.
Uraian
2015
1.3
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
1.3.1
89,84
2016
2017
88,39
91,55
Hibah
0
0,00
1.3.2
Dana Darurat
0
1.3.3
Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi
20,45
18,78
19,15
1.3.4
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
69,38
69,61
72,40
1.3.5
Bantuan Keu. dr Prop. & Daerah Lainnya
0
0,00
Sumber: DPPKA Kota Payakumbuh (diolah)
Untuk meningkatkan volume pendapatan daerah, maka strategi yang ditempuh
dengan kebijakan antara lain :
1. Menggali dan mengoptimalkan sumber pendapatan daerah sesuai kewenangan
daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan
daerah
2. Peningkatan akurasi data potensi pajak
3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia
4. Peningkatan koordinasi dan pengawasan internal dan eksternal pemungutan
pendapatan daerah
5. Peningkatan sarana dan prasarana yang mendukung pendapatan daerah
6. Peningkatan kualitas pelayanan dan kemudahan dan akse
GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
SERTA KERANGKA PENDANAAN
Dalam penyelenggaraan pemerintahan didaerah yang dimaksud dengan
pengelolaan keuangan daerah meliputi keseluruhan kegiatan perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban, dan
pengawasan keuangan daerah. Pola dan proses yang harus dilakukan dalam
pengelolaan keuangan daerah secara umum mengacu pada paket reformasi keuangan
Negara, yang dituangkan dalam beberapa peraturan perundang-undangan, yaitu
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-undang
Nomor 15 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Undang-undang Nomor 15
Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Keuangan dan Tanggung jawab keuangan Negara,
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah,
Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan
nasional, dan peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang pengelolaan
keuangan daerah.
Sebagai bagian dari sistem pemerintahan nasional, pelaksanaan pengelolaan
keuangan daerah di Kota Payakumbuh berpedoman pada Perarturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
beserta perubahannya, dan Peraturan Daerah Nomor 03 tahun 2010 tentang PokokPokok Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Payakumbuh. Berdasarkan UndangUndang Nomor 33 tahun 2004, telah ditegaskan bahwa keuangan daerah harus
dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis,
efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan keadilan,
kepatuhan dan manfaat untuk masyarakat.
Dalam peraturan pemerintah Nomor 58 tahun 2005 disebutkan bahwa
pendekatan anggaran kinerja adalah suatu sistem anggaran yang mengutamakan
pencapaian hasil kinerja dari perencanaan alokasi biaya yang telah ditetapkan. Kinerja
mencerminkan efisiensi dan efektifitas pelayanan public dan harus berpihak pada
kepentingan publik, yang artinya memaksimalkan penggunaan anggaran untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
3.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU
Tujuan digrafikkannya kinerja keuangan daerah adalah untuk mengetahui kondisi
keuangan
yang
dipergunakan
oleh
Pemerintah
Daerah
dalam
membiayai
pembangunan. Hasil evaluasi terhadap kinerja keuangan periode sebelumnya dapat
menjadi salah satu informasi bagi Pemerintah Daerah dalam menetapkan kebijakan
keuangan untuk membiayai pembangunan di masa yang akan datang.
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-1017
III-1
Sub Bab ini menganalisis kinerja keuangan Pemerintah Kota Payakumbuh yang
berisi pembahasan mengenai pos-pos penting APBD periode 2010-2014 serta posisi
keuangan (neraca) Pemerintah Kota Payakumbuh periode yang sama.
3.1.1.
Kinerja Pelaksanaan APBD
Azas umum
pengelolaan
keuangan
daerah
telah menjadi
komitmen
Pemerintah Kota Payakumbuh adalah pengelolaan keuangan daerah yang dikelola
secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif, efisien, ekonomis,
transparan dan bertanggung jawab
kepatutan, dan
manfaat
untuk
dengan memperhatikan
masyarakat.
Pengelolaan
asas keadilan,
keuangan
daerah
dilaksanakan dalam suatu sistem terintegrasi, diwujudkan dalam APBD yang setiap
tahunnya ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
APBD mempunyai fungsi sebagai alokasi, distribusi dan stabilisasi dalam pengelolaan
perekonomian daerah. Selain itu APBD juga merupakan instrumen yang menjamin
terciptanya disiplin dalam proses pengambilan keputusan terkait dengan kebijakan
pendapatan maupun belanja daerah. Komposisi Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kota Payakumbuh dari tahun 2010 - 2014 dapat dilihat pada grafik 3.1 berikut :
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-1017
III-2
Grafik 3.1
Komposisi APBD Kota Payakumbuh
Tahun Anggaran 2010-2014
700
653,77
570,26
600
500
400
300
425,396
391,341
399,365
503,68
472,35
540,84
603,58
pendapatan
338,207
belanja
pembiayaan
200
100
0
53,134
2010
26,031
2011
2012
50,18
29,42
31,33
2013
2014
Dari grafik terlihat bahwa anggaran untuk pendapatan dan belanja daerah
selalu meningkat dari tahun ketahun, sementara pembiayaan daerah berfluktuasi
sesuai dengan kemampuan keuangan daerah pada tahun anggaran yang
bersangkutan.
3.1.1.1. Pendapatan Daerah
Menurut Undang–undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah, pendapatan daerah adalah semua hak daerah yang diakui sebagai
penambah nilai kekayaan bersih dalam periode anggaran tertentu. Pendapatan
daerah bersumber dari pendapatan asli daerah, penerimaan dari dana perimbangan
pusat dan daerah serta lain-lain pendapatan yang sah. Pendapatan Asli Daerah
terdiri dari hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan
daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Sedangkan
Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah menurut Undang–Undang
Nomor 32 Tahun 2004 adalah Sistem Pembagian Keuangan yang adil,
proporsional, demokratis, transparan, dan bertanggung jawab dalam rangka
pendanaan penyelenggaraan desentralisasi, dengan mempertimbangkan potensi,
kondisi, dan kebutuhan daerah serta besaran penyelenggaraan dekonsentrasi dan
tugas pembantuan. Data anggaran dan realisasi pendapatan daerah Kota
Payakumbuh dapat dilihat dari tabel 3.1 dibawah ini :
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-1017
III-3
Tabel 3.1
Target dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Kota Payakumbuh
Tahun Anggaran 2010-2014 (Rp.Milyar )
No.
Uraian
1
2
1.
1.1
PENDAPATAN
DAERAH
PENDAPATAN ASLI
DAERAH
2010
2011
2012
2013
2014
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
338,207
339,509
100,38
399,365
401,222
100,46
472,35
476,10
100,79
540,84
542,60
100,33
603,58
603,64
100,01
36,01
36,643
101,76
42,951
44,561
103,75
50,43
50,71
100,56
52,74
54,18
102,73
65,71
65,90
100,29
1.1.1.
Pajak Daerah
2,856
3,303
115,65
3,94
4,57
115,99
5,71
5,72
100,18
5,73
7,11
124,16
9,91
10,59
106,86
1.1.2.
Retribusi Daerah
7,435
7,437
100,03
8,193
8,393
102,44
8,90
7,60
85,33
6,63
8,42
126,96
8,62
7,01
81,35
1.1.3.
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah Yang
dipisahkan
4,368
4,368
100
7,823
7,824
100,01
7,46
7,41
99,33
9,08
9,03
99,45
8,19
7,98
97,50
1.1.4.
Lain-Lain Pendapatan
Asli Daerah Yang sah
21,351
21,535
100,86
22,995
23,774
103,39
28,36
29,98
105,73
31,30
29,62
94,64
38,99
40,31
103,39
1.2.
DANA PERIMBANGAN
275,805
277,361
100,56
294,807
297,85
101,03
366,25
370,49
101,16
420,48
420,60
100,03
458,91
458,98
100,02
1.2.1.
Dana Bagi Hasil
17,196
18,752
109,05
13,465
16,509
122,61
15,67
19,91
127,04
16,41
16,54
100,79
13,48
13,55
100,52
1.2.2.
Dana Alokasi Umum
246,791
246,791
100
260,149
260,149
100,00
325,02
325,02
100,00
369,12
369,12
100,00
412,92
412,92
100,00
1.2.3.
Dana Alokasi Khusus
11,818
11,818
100
21,193
21,192
100,00
25,55
25,55
100,00
34,95
34,95
100,00
32,50
32,50
100,00
1.3.
LAIN-LAIN
PENDAPATAN
DAERAH YANG SAH
26,392
25,505
96,64
61,607
58,811
95,46
55,67
54,90
98,62
67,63
67,82
100,28
78,96
78,75
99,74
1.3.1.
Hibah
0
3
1,199
39,97
1,20
1,80
150,00
12,38
12,57
101,55
1,00
1,00
100,00
1.3.2.
Dana Darurat
0,00
0,00
1.3.3.
Dana Bagi Hasil Pajak
Dari Propinsi
17,60
17,60
100,00
1.3.4.
1.3.5.
Dana Penyesuaian dan
Dana Otonomi Khusus
Bantuan Keuangan dari
Propinsi atau Dari
Pemerintah Lainnya
1,5
8,74
9,457
108,2
12,376
11,782
95,20
12,24
11,69
95,54
16,152
16,048
99,36
45,481
45,08
99,12
42,23
41,41
98,06
0,75
0,75
100,00
0,00
0,00
54,35
54,35
100,00
60,01
60,01
100,00
0,90
0,90
100,00
0,34
0,14
40,00
Sumber: DPPKA Kota Payakumbuh (data diolah)
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012-1017
III-4
Dari tabel ditas terlihat bahwa rata-rata realisasi pendapatan daerah selama
tahun 2010 sampai tahun 2014 selalu mencapai target, bahkan melebihi target
dengan capaian rata-rata pertahun 101,07%, dengan tingkat pertumbuhan ratarata pertahun sebesar 15,51%.
Sumbangan terbesar untuk pendapatan
bersumber dari dana perimbangan, dengan rata-rata kontribusi dana perimbangan
terhadap pendapatan daerah selama kurun waktu 5 (lima) tahun yang mencapai
77,46%.
Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) tercapai rata-rata 100,98% pertahun
pada periode yang sama. Hal ini mengindikasikan bahwa upaya pencapaian PAD
sudah sesuai dengan target yang diharapkan berdasarkan potensi yang ada.
Realisasi pendapatan rata-rata tertinggi bersumber dari lain-lain pendapatan
daerah yang sah yakni sebesar 129,38 %, karena pendapatan ini di dominasi oleh
dana penyesuaian otonomi khusus yang diterima Pemerintah Daerah Kota
Payakumbuh, sebagai alokasi pendapatan untuk belanja tunjangan sertifikasi guru
dan tambahan penghasilan guru. Pertumbuhan pendapatan daerah Kota
Payakumbuh lima tahun terakhir dapat dilihat pada grafik 3.2 berikut :
Grafik 3.2
Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Kota Payakumbuh
Tahun Anggaran 2010-2014 (Rp.Milyar)
700
78,75
600
500
54,9
58,811 370,49
400
300
25,505
277,36
420,6
458,98
Lain-lain Pendapatan Daerah
yang sah
Dana Perimbangan
297,85
PAD
200
54,18
100
0
67,82
44,561
36,643
2010
2011
65,9
50,71
2012
2013
2014
Sumber-sumber pendapatan daerah Pemerintah Kota Payakumbuh dapat
dikelompokkan kepada 3 (tiga) kelompok yakni:
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 5
a. Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selama kurun waktu 5 tahun yaitu dari 2010-2014 pendapatan asli daerah Kota
Payakumbuh mengalami rata-rata pertumbuhan realisasi sebaesar 15,97 %.
Grafikan tingkat pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah Kota Payakumbuh tahun
2010 – 2014 dapat dilihat pada grafik 3.3 dibawah ini :
Grafik 3.3
Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kota Payakumbuh
Tahun Anggaran 2010-2014 (Rp.Milyar )
140
105,73
103,39
120
100
Lain-Lain PAD yang sah
80
60
40
20
0
21,535
4,368
2010
3,303
29,98
23,774
7,41
7,824
8,393
7,437
2011
4,57
Hasil Pengelolaan
Kekayaan Daerah yang
dipisahkan
7,6
5,72
2012
retribusi
9,03
7,98
7,11
7,01
10,59
7,11
2013
2014
PAD yang berasal dari Pajak Daerah berpedoman pada Undang-undang No 28
Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah. Sumber PAD dari hasil
pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan terdiri dari Bagian Laba atas
penyertaan modal pada Perusahaan Milik Daerah/BUMD Kota Payakumbuh dan
bagian Laba dari peyertaan modal pada BUMD Propinsi Sumatera Barat seperti
PT BANK Pembangunan Daerah Sumatera Barat/ Bank Nagari, sedangkan PAD
lain lain yang sah
sebagian besar berasal dari pengelolaan keuangan BLUD
seperti RSUD dan BLUD Dana bergulir / Fasilitasi pembiayaan.
b. Dana Perimbangan.
Berdasarkan undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang perimbangan
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah,
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 6
Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang
dialokasikan kepada Daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka
pelaksanaan
Desentralisasi.
Dana
Perimbangan
bertujuan
mengurangi
kesenjangan fiscal antara pemerintah dan pemerintah daerah dan antar
pemerintah daerah.
Selama kurun waktu 5 (lima) tahun dari 2010 – 2014 rata-rata pertumbuhan
dana perimbangan 13.61 %. untuk jelasnya pertumbuhan perobjek penerimaan
dana perimbangan sebagai berikut :
Grafik 3.4
Pertumbuhan Realisasi Dana Perimbangan
Tahun Anggaran 2010-2014 (Rp.Milyar )
500
450
25,55
400
350
11,818
300
250
246,791
21,192
32,5
412,92
34,95
369,12
325,02
DAK
260,149
DAU
200
Dana Bagi Hasil Pajak
150
100
50
0
16,509
18,752
2010
2011
19,91
2012
16,54
2013
13,55
2014
c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah.
Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah adalah pendapatan daerah dari
sumber lain misalnya sumbangan pihak ketiga kepada daerah yang dilaksanakan
sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. seperti, bagi hasil dari pajak
propinsi, bantuan dari propinsi, hibah dan lain-lain pendapatan yang ditetapkan
pemerintah termasuk dana penyesuaian yang dianggarkan pada lain-lain
pendapatan yang sah. Rata-rata pertumbuhan pendapatan daerah yang sah
dalam kurun 5 (lima) tahun dari 2010 – 2014 sebesar 40.90 %. Rincian
pertumbuhan realisasi lain-lain pendapatan daerah yang sah sebagai berikut :
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 7
Grafik 3.5
70
Pertumbuhan Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah
Tahun Anggaran 2010-2014 (Rp.Milyar )
60
54,35
60,01
50
Hibah
45,08
40
bagi hasil pajak dr prop /
pemerintah daerah lain
41,41
dana penyesuaian dan
otonomi khusus
30
20
10
0
16,084
11,782
9,457
0
0
2010
0,75
1,199
2011
17,6
11,69
0
12,57
1,8
2012
0
0,9
2013
bantuan keuangan dari prop.
0,34
1
2014
Terdapat 5 (lima) objek sumber lain-lain pendapatan daerah yang sah
yaitu :
• Pendapatan hibah, pendapatan ini diterima kota payakumbuh yang
merupakan hibah dari pemerintah pusat
• Dana bagi hasil pajak dari propinsi dan pemerintah daerah lainnya, yang
bersumber dari : bagi hasil pajak kendaraan bermotor,bag hasil bea balik
nama kendaraan bermotor,bagi hasil bahan bakar kendaraan bermotor,
bagi hasil pajak pengambilan dan pemanfaatan air permukaan, bagi hasil
pajak rokok
• Dana penyesuaian dan otonomi khusus, yang terdiri dari tunjangan
sertifikasi guru.
• Bantuan keuangan dari propinsi, yang diterima tahun 2011, 2013 dan
2014, merupakan bantuan keuangan untuk fungsi pendidikan dan
pekerjaan umum.
3.1.1.2. Belanja Daerah
Selain mengukur kinerja APBD dari sumber Pendapatan, pengukuran
kinerja juga dilakukan pada sisi realisasi belanja Pemerintah Daerah. Hal ini
dikarenakan pengukuran kinerja juga dapat dilihat dari seberapa besar realisasi
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 8
belanja yang telah terserap. Semakin banyak belanja yang terserap semakin
bagus kinerja suatu daerah. Belanja yang dilakukan Kota Payakumbuh dapat
diartikan sebagai kewajiban-kewajiban pelayanan kebutuhan dan kepentingan
public. Kewajiban tersebut dapat berupa pembangunan berbagai fasilitas public
dan peningkatan kualitas pelayanan terhadap publik. Menurut Undang-undang
Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah, belanja daerah adalah semua
kewajiban daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih dalam
periode tahun anggaran yang bersangkutan.
Berikut tabel 3.2 yang menunjukkan target dan
Realisasi Belanja
Pemerintah Daerah Kota Payakumbuh dari tahun tahun 2010-2014.
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 9
Table 3.2
Realisasi Belanja Daerah Kota Payakumbuh
Tahun Anggaran 2010-2014 (Rp.Milyar )
No.
1
2010
2011
Target
Realisasi
%
Target
Realis
asi
%
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
Uraian
2
2012
2013
2014
2.1.1
BELANJA
DAERAH
BELANJA
TIDAK
LANGSUNG
Belanja
Pegawai
2.1.2
Bunga
0,05
0,05
102,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
2.1.3
Subsidi
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
2.1.4
Hibah
Bantuan
Sosial
Belanja Bagi
Hasil
Bantuan
Keuangan
Belanja Tidak
Terduga
BELANJA
LANGSUNG
Belanja
Pegawai
Belanja
Barang dan
Jasa
Belanja
Modal
17,05
12,20
71,59
10,05
8,02
79,85
29,58
27,79
93,95
11,78
10,29
87,35
3,32
3,32
100,00
7,09
6,05
85,31
6,24
5,71
91,55
0,54
0,54
100,00
1,61
1,06
65,84
8,57
7,63
89,03
0,08
0,00
0,00
0,08
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,76
0,72
94,74
0,76
0,73
96,05
1,32
1,21
91,67
2,39
2,68
112,13
1,20
0,97
80,67
1,20
0,58
48,67
0,57
0,24
42,11
0,85
0,00
0,00
0,71
0,00
0,00
164,62
147,84
89,81
171,70
145,37
84,67
199,30
179,76
90,20
257,78
222,75
86,41
302,29
273,10
90,34
38,78
35,36
91,19
37,19
35,01
94,14
42,61
39,44
92,56
53,07
47,17
88,88
55,54
51,54
92,80
76,64
65,71
85,73
72,60
64,85
89,33
84,12
73,93
87,89
114,62
97,59
85,14
132,02
116,31
88,10
49,20
46,77
95,07
61,91
45,51
73,51
72,57
66,38
91,47
90,08
77,98
86,57
114,72
105,24
91,74
2.
2.1.
2.1.5
2.1.6
2.1.7
2.1.8
2.2.
2.2.1.
2.2.2.
2.2.3.
391,34
364,91
93,25
425,40
390,54
91,81
503,68
468,91
93,10
570,26
512,84
89,93
653,77
593,64
90,80
226,72
217,07
95,74
253,70
245,16
96,64
304,37
289,15
95,00
312,47
290,08
92,83
351,47
320,53
91,20
200,50
197,08
98,30
235,00
230,12
97,92
272,35
259,35
95,23
296,60
277,20
93,46
336,47
307,41
91,36
Sumber : DPPKA Kota Payakumbuh (data diolah)
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 10
Tabel diatas menunjukkan bahwa realisasi belanja pemerintah Kota
Payakumbuh meningkat dari tahun ketahun. Rata-rata pertumbuhan yang terjadi
dalam kurun waktu 5 (lima) tahun mencapai 13.05%. Belanja Tidak Langsung
merupakan komponen terbesar dari belanja daerah, dari Rp.217.07 milyar (2010)
hingga Rp.320.53 Milyar (2014), dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 10.43 %
pertahun. Demikian juga halnya dengan belanja langsung yang terus meningkat
daru 147.84 M (2010) hingga 273.10 M (2014), dengan rata-rata pertumbuhan
17.13% pertahun. hal ini menunjukkan bahwa kebijakan anggaran yang dianut
oleh pemerintah Kota Payakumbuh sudah mengedepankan urusan-urusan yang
berkenaan dengan masyarakat langsung, hal ini memiliki makna bahwa program
dan kegiatan yang dilaksanakan merupakan program kegiatan yang langsung
bersentuhan dengan masyarakat. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebijakan
penganggaran pembangunan yang dilakukan Kota Payakumbuh sudah pro public.
Komposisi belanja langsung dan belanja tidak langsung tahun anggaran 2010 –
2014 dapat dilihat pada grafik 3.6 dibawah ini
Grafik 3.6
Komposisi Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung
Dalam belanja Kota Payakumbuh
Tahun Anggaran 2010-2014 (Rp.Milyar )
350
289,15
300
250
217,07
245,16
200
150
290,08
320,53
273,1
222,75
179,76
147,84
Belanja tidak langsung
145,37
Belanja langsung
100
50
0
2010
2011
2012
2013
2014
1. Belanja Tidak Langsung
Belanja Tidak Langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Belanja tidak langsung
terdiri dari : belanja pegawai, belanja bunga, belanja subsidi, belanja hibah,
belanja bantuan sosial, belanja bagi hasil kepada propinsi/kabupaten/kota dan
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 11
pemerintah desa, belanja bantuan keuangan kepada propinsi/kabupaten/kota dan
pemerintah desa, belanja partai politik, dan belanja tidak terduga.
Belanja pegawai merupakan porsi terbesar dalam belanja tidak langsung. Hal ini
disebabkan peningkatan belanja pegawai yang disesuaikan dengan peningkatan
jumlah aparatur yang ada di Kota Payakumbuh. Peningkatan jumlah pegawai ini
bukan hanya karena jumlah pegawai negeri sipil yang bertambah akan tetapi juga
mengakomodir kebijakan kenaikan gaji yang telah ditetapkan pemerintah pusat
serta untuk mengakomodir tunjangan sertifikasi guru.
Belanja hibah dan bantuan sosial cendrung meningkat setiap tahunnya, dan
belanja tidak terduga dialokasikan berfluktuatif namun cendrung menurun. Ratarata pertumbuhan realisasi belanja tidak langsung dapat dilihat pada grafik 3.7
berikut :
Grafik 3.7
250
Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Tidak Langsung
Tahun 2010-2014 (Rp.Milyar )
230,1
200
164,1
150
100
pegawai
bunga
141,8
hibah
115,6
bantuan sosial
bantuan keuangan
belanja tidak terduga
50
0
197,1
24,18
0,585
0,051
10,27
20071,996 20083,65
0,178
0,968
0,584
5,708
12,2
8,022
22,11
2009
2010 6,049 2011
4,656
2. Belanja Langsung
Kelompok belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara
langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Jenis objek yang
dikeluarkan untuk belanja langsung terdiri dari belanja pegawai, belanja barang
dan Jasa serta belanja modal. Komposisi ketiga belanja ini terhadap belanja
daerah dapat dilihat pada grafik 3.8 berikut :
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 12
Grafik 3.8
Komposisi Objek Belanja Langsung
K
Terhadap
adap Belanja Langsung Kota Payakumbuh
Tahun 2010-2014 (Rp.Milyar )
116,31
120
97,59
100
80
65,71
60
40
64,85
46,77
35,36
35,01
77,98
73,93
66,38
pegawai
51,54
47,17
45,51
39,44
105,24
Barang dan Jasa
Modal
20
0
2010
2011
2012
2013
2014
Sedangkan komposisi
sisi belanja modal terdap belanja langsung
g d
dan APBD dari
tahun 2010 – 2014 teru
erus meningkat, hal ini dapat dilihat dari grafik
ik 3
3.9 berikut :
Grafik 3.9
Komposisi Bela
elanja Modal Terhadap Belanja Langsung da
dan APBD
Tahun 2010-2014 (Rp.Milyar )
40
35
30
36,41
36,06
29,89
37,95
34,94
25
20
15
14,5
12,56
14,25
17,3
13,46
BL
APBD
10
5
0
2010
2011
2012
2013
2014
ta-rata pertumbuhan realisasi belanja langsu
Sementara untuk rata
gsung dari tahun
eningkat, namun tetap berfokus kepada pen
2010- 2014 terus men
enekanan belanja
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 13
pegawai dan peningkatan belanja barang jasa daN belanja modal. Kondisi ini
dapat dilihat dari grafik dibawah ini :
Grafik 3.10
Rata-rata Pertumbuhan Realisasi Belanja Langsung
Tahun 2010 – 2014
140
120
100
97,59
80
60
40
65,71
64,85
46,77
35,36
45,51
35,01
73,93
66,38
39,44
116,31
105,24
pegawai
77,98
47,17
51,54
barang dan jasa
modal
20
0
2010
2011
2012
2013
2014
3.1.1.3. Pembiayaan
Pembiayaan adalah transaksi keuangan dearah yang dimaksudkan untuk
menutup selisih antara pendapatan daerah dan belanja daerah, dalam hal terjadi
deficit anggaran. Sumber pembiayaan dapat berasal dari sisa lebih perhitungan
anggaran tahun lalu, penerimaan pinjaman obligasi, transfer dari dana cadangan,
maupun hasil penjualan asset yang dipisahkan. Sedangkan pengeluaran
pembiayaan itu sendiri adalah angsuran hutang, bantuan modal dan transfer ke
dana cadangan. Pos pembiayaan ini berkaitan dengan penerapan anggaran
kinerja dimana dimungkinkan adanya surplus atau deficit dalam penganggaran
daerah.
Dalam pengelolaan keuangan daerah Kota Payakumbuh sepanjang tahun
2010-2014 Sumber Pembiayaan penerimaan yang digunakan adalah Sisa Lebih
Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran Sebelumnya (SiLPA) yang merupakan
pembentuk terbesar dari nominal realisasi penerimaan pembiayaan. Tingkat
realisasi Penerimaan Pembiayaan Daerah berkisar antara Rp. 53.31 Milyar (2010)
hingga Rp. 59.72 Milyar (2014). Selanjutnya tingkat realisasi pengeluaran
pembiayaan berkisar antara Rp. 0.19 Milyar (2010) hingga Rp, 9.54 Milyar (2014)
dengan pertumbuhan sebesar 8,33% pertahun. Tingginya rata – rata pertumbuhan
pengeluaran pembiayaan disebabkan oleh penyertaan modal pemerintah daerah
ke Bank Nagari.
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 14
bahwa Untuk lebih jelasnya anggaran dan realisasi pembiayaan daerah
kota Payakumbuh tahun 2010 – 2014 seperti table 3.3 di bawah ini :
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 15
Tabel 3.3
Realisasi Pembiayaan Daerah Kot Payakumbuh
Tahun Anggaran 2010-2014 (Rp Milyar)
2010
No.
1
2011
2012
2013
2014
Uraian
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
Target
Realisasi
%
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
3.1.
2
PEMBIAYAAN
DAERAH
PENERIMAAN
PEMBIAYAAN
3.1.1.
Sisa Lebih
Perhitungan
Anggaran Tahun
Sebelumnya
53,40
53,31
99,83
27,71
27,71
100,00
36,69
36,69
100,00
38,52
38,52
100,00
59,72
59,72
100,00
3.1.2.
Pencairan Dana
Cadangan
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,D00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,33
0,32
96,97
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,27
0,19
71,91
1,68
1,68
99,76
5,70
5,69
99,82
9,10
8,56
94,07
9,54
9,54
100,00
3.
3.1.4.
Hasil Penjualan
Kekayaan Daerah
Yang Dipisahkan
Penerimaan
Pinjaman Daerah
3.1.5.
Penerimaan Kembali
Pemberian Pinjaman
3.1.3.
53,13
53,12
99,97
26,03
26,04
100,02
31,33
31,33
100,00
29,42
29,62
100,68
50,18
50,18
100,00
53,40
53,31
99,83
27,71
27,71
100,00
37,03
37,02
99,97
38,52
38,52
100,00
59,72
59,72
100,00
3.2.1.
Penerimaan Piutang
Daerah
PENGELUARAN
PEMBIAYAAN
Pembentukan Dana
Cadangan
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
5,70
5,69
99,86
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
3.2.2.
Penyertaan Modal
Pemda
0,00
0,00
0,00
1,68
1,68
99,76
1,20
0,58
48,68
9,10
8,56
94,07
9,54
9,54
100,00
3.2.3.
Pembayaran Pokok
Utang
0,27
0,19
71,91
0,00
0,00
0,00
424,56
389,81
91,82
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
3.2.4.
Pemberian Pinjaman
Daerah
0,00
0,00
0,00
3.1.6.
3.2
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
Sumber : DPPKA Kota Payakumbuh (data diolah)
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 16
0,00
3.1.2.
Neraca Keuangan Daerah
Selanjutnya mengenai grafikan Neraca Kota Payakumbuh dalam kurun waktu tahun 2010-2014 disajikan pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4
Neraca Kota PayakumbuhPer 31 Desember
Tahun Anggaran 2010-2014 (Rp Milyar)
URAIAN
TAHUN 2010
TAHUN 2011
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TAHUN 2014
TAHUN 2015
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
ASET
ASET LANCAR
45.236.888.044,19
56.710.754.792,57
49.327.707.725,60
39.047.938.258,78
52.023.583.509,40
42.320.703.613,60
62.175.526.069,38
65.200.480.650,27
62.175.526.069,38
27.622.366.181,06
36.696.183.078,29
38.522.548.319,64
59.726.328.854,89
60.187.659.540,22
59.726.328.854,89
Kas di Bendahara Penerimaan
2.309.759.575,00
2.444.783.352,58
392.621.728,47
8.495.000,00
0,00
8.495.000,00
Kas di Bendahara Pengeluaran
174.346.247,48
13.219.850,45
9.496.559,86
251.732.569,00
0,00
251.732.569,00
Kas di BLUD
4.470.733.127,62
6.434.698.614,04
3.396.037.005,63
2.188.969.645,49
5.012.821.110,05
2.188.969.645,49
Kas di BLUD
4.470.733.127,62
6.434.698.614,04
3.396.037.005,63
Investasi Jangka Pendek
6.188.949.785,41
4.687.171.283,17
7.007.004.112,00
Piutang
2.636.029.638,50
1.460.201.555,50
2.697.171.833,00
6.872.182.700,86
11.527.769.838,58
6.872.182.700,86
16.390.800,00
325.208.170,00
336.374.532,00
416.737.088,00
4.505.956.296,00
416.737.088,00
Penyisihan Piutang Pajak
0
-594593596,4
0
Nilai bersih Piutang Pajak
0
3911362700
0
1.247.406.027,00
980.245.084,00
1.247.406.027,00
Kas
Kas di Kas Daerah
Piutang Pajak
Piutang Retribusi
126.465.453,50
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
119.917.656,50
1.438.336.248,00
III - 17
URAIAN
Piutang Dana Bagi Hasil
TAHUN 2010
TAHUN 2011
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TAHUN 2014
TAHUN 2015
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
878.410.090,00
2.817.864,00
29.315.248,00
308.892.834,88
936.824.422,00
308.892.834,88
1.526.758.331,00
930.479.866,00
862.046.095,00
4.899.146.750,98
5.699.337.633,00
4.899.146.750,98
88.004.964,00
81.777.999,00
31.099.710,00
558.808.994,00
397.821.436,00
558.808.994,00
15272622
16768580
15272622
0
0
0
543536372
381052856
543536372
3.995.306.065,00
4.026.787.985,60
3.995.306.065,00
367133580
236543744
367133580
81756117
94619925
81756117
Persediaan Materai dan Benda Pos
0
3584000
0
Persediaan Barang-barang Cetakan
264886575
355937706
264886575
3231707293
3336102611
3231707293
49822500
0
49822500
0
0
0
15.930.190.336,65
16.215.942.537,48
15.930.190.336,65
19.953.136.027,31
20.890.536.027,31
19.953.136.027,31
Piutang Usaha
Piutang Lain-lain
Piutang Ganti Rugi Atas Kekayaan
Daerah
Piutang Hasil Penjualan Barang Milik
Daerah
Piutang Lain-lain
Persediaan
3.552.920.146,91
3.226.969.727,67
4.309.832.279,00
Persediaan Alat Tulis Kantor
Persediaan Alat-alat Listrik
Persediaan Material/Bahan
Persediaan Benda Berharga
Persediaan Hewan/Tanaman
INVESTASI JANGKA PANJANG
Investasi Non Permanen
Pinjaman Kepada Perusahaan
Daerah
Investasi Non Permanen
Lainnya
39.877.259.470,92
42.200.680.022,96
53.580.977.054,11
19.541.212.081,00
19.918.062.081,00
19.918.062.081,00
19.541.212.081,00
19.918.062.081,00
19.918.062.081,00
19.541.212.081,00
19.918.062.081,00
19.918.062.081,00
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 18
URAIAN
TAHUN 2010
TAHUN 2011
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TAHUN 2014
TAHUN 2015
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
-4022945691
-4674593490
-4022945691
15553340337
16215942537
15553340337
Penyisihan Kerugian
Pinjaman yang disalurkan
Nilai bersih yang dapat
direalisasikan
Investasi Permanen
20.336.047.389,92
22.282.617.941,96
33.662.914.973,11
42.697.864.045,00
51.909.243.158,00
42.697.864.045,00
20.336.047.389,92
22.282.617.941,96
33.662.914.973,11
42.697.864.045,00
51.909.243.158,00
42.697.864.045,00
811.660.556.832,00
856.286.906.398,32
973.998.422.351,13
114.443.586.625,00
114.603.056.455,00
256.373.902.555,00
159.860.682.706,50
145.689.500.222,51
159.860.682.706,50
114.443.586.625,00
114.603.056.455,00
256.373.902.555,00
Peralatan dan Mesin
87.682.033.749,00
94.970.657.600,32
105.487.702.613,03
114.667.903.522,73
144.209.518.618,98
114.667.903.522,73
Alat-alat Berat
2.771.645.700,00
3.259.985.700,00
5.395.465.380,03
26.230.886.022,00
28.272.032.022,00
21.568.989.312,00
Alat Bengkel
1.279.585.000,00
1.359.390.000,00
1.497.245.244,00
Alat Pertanian dan Peternakan
1.199.799.350,00
1.179.926.368,00
1.008.383.316,00
34.551.408.666,00
36.648.482.912,04
46.857.405.729,00
2.086.021.865,00
2.510.007.052,28
2.360.805.613,00
815.801.870,00
810.176.870,00
10.434.576.167,00
12.107.222.967,00
14.753.293.587,00
8.281.709.109,00
8.792.833.709,00
12.027.178.718,00
30.600.000,00
30.600.000,00
18.935.714,00
Penyertaan Modal Pemerintah
Daerah
ASET
TETAP
Tanah
Tanah
Alat-alat Angkutan
Alat-alat Kantor dan Rumah
Tangga
Alat Studio dan Alat Komunikasi
Alat Ukur
Alat-alat Kedokteran
Alat Laboratorium
Alat Keamanan
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 19
TAHUN 2010
TAHUN 2011
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TAHUN 2014
TAHUN 2015
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
229.355.591.820,90
245.303.699.350,90
319.120.623.174,10
222.637.021.195,90
238.585.128.725,90
310.444.968.452,10
6.718.570.625,00
6.718.570.625,00
8.675.654.722,00
Jalan,Irigasi dan Jaringan
361.863.521.488,10
379.152.898.488,10
244.482.689.356,00
Jalan dan Jembatan
306.465.326.428,10
323.456.681.428,10
197.242.567.449,00
51.360.827.526,00
51.542.614.526,00
41.574.168.820,00
4.037.367.534,00
4.153.602.534,00
5.665.953.087,00
16.630.958.399,00
18.707.459.154,00
16.922.827.303,00
7.467.433.849,00
9.445.139.618,00
11.827.756.691,00
456.097.552,00
554.892.538,00
291.892.114,00
8.707.426.998,00
8.707.426.998,00
4.803.178.498,00
1.684.864.750,00
3.549.135.350,00
31.610.677.350,00
1.684.864.750,00
3.549.135.350,00
31.610.677.350,00
3.118.489.545,00
8.930.321.760,68
4.608.183.025,00
118.511.471,00
106.875.071,00
2.256.000.000,00
URAIAN
Gedung dan Bangunan
Bangunan Gedung
Bangunan Monumen
Bangunan Air (Irigasi)
Instalasi
Aset Tetap Lainnya
Buku dan Perpustakaan
Barang Bercorak
Kesenian/Kebudayaan
Hewan/Ternak dan
Tumbuhan
Konstruksi dalam Pengerjaan
Konstruksi dalam
Pengerjaan
ASET LAINNYA
Tagihan Tuntutan Ganti
Kerugian Daerah
Kemitraan dengan Pihak
Ketiga
Aset Lain-lain
JUMLAH ASET
348.046.931.975,10
381.485.906.203,60
348.046.931.975,10
276.694.481.725,10
324.015.401.704,77
276.694.481.725,10
17.349.587.829,00
16.688.892.100,00
17.349.587.829,00
31.073.002.690,00
30.180.072.690,00
31.073.002.690,00
89.173.125,00
49.570.000,00
33.670.000,00
49.570.000,00
2.256.000.000,00
2.256.000.000,00
2.256.000.000,00
2.256.000.000,00
2.256.000.000,00
743.978.074,00
6.567.446.689,68
2.263.009.900,00
5.455.369.500,00
7.355.411.355,00
5.455.369.500,00
899.893.193.892,11
964.128.662.974,53
1.081.515.290.155,84
18.025.964.619,05
18.353.875.744,38
18.025.964.619,05
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 20
URAIAN
TAHUN 2010
TAHUN 2011
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TAHUN 2014
TAHUN 2015
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
KEWAJIBAN
100.020.312,48
41.080.780,00
729.134.466,63
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
100.020.312,48
41.080.780,00
729.134.466,63
1.558.053.201,73
1.438.417.322,00
1.558.053.201,73
221.850,00
177.300,00
0,00
0,00
0,00
0,00
99.798.462,48
40.903.480,00
729.134.466,63
1.558.053.201,73
1.438.417.322,00
1.558.053.201,73
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
895.322.440.452,01
957.652.883.580,49
1.080.786.155.689,21
40.666.134.604,09
50.234.975.398,53
48.598.573.258,97
72.043.770.627,51
79.714.442.588,45
72.043.770.627,51
27.711.447.901,06
36.696.578.248,29
38.522.548.319,64
59.978.140.989,89
60.187.763.640,22
59.978.140.989,89
4.470.733.127,62
6.447.345.994,49
3.405.533.565,49
2.197.464.645,49
0,00
2.197.464.645,49
Cadangan Piutang
2.636.029.638,50
1.460.201.555,50
2.697.171.833,00
7.430.912.128,86
11.925.487.174,58
7.430.912.128,86
Cadangan Persediaan
3.552.920.146,91
3.226.969.727,67
4.309.832.279,00
3.995.306.065,00
4.026.787.985,60
3.995.306.065,00
(14.755.785,00)
(40.903.480,00)
(729.134.466,63)
(1.558.053.201,73)
(1.438.417.322,00)
(1.558.053.201,73)
2.309.759.575,00
2.444.783.352,58
392.621.728,47
0,00
5.012.821.110,05
0,00
854.656.305.847,92
907.417.908.181,96
1.032.187.582.430,24
1.024.346.609.449,13
1.128.748.352.979,72
1.024.346.609.449,13
39.877.259.470,92
42.200.680.022,96
53.580.977.054,11
58.628.054.381,65
68.125.185.695,48
58.628.054.381,65
811.660.556.832,00
856.286.906.398,32
973.998.422.351,13
947.692.590.448,43
1.042.269.291.539,86
947.692.590.448,43
Utang Perhitungan Pihak
Ketiga
Utang Jangka Pendek
Lainnya
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG
Utang Jangka Panjang
Lainnya
EKUITAS DANA
EKUITAS DANA LANCAR
Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran (SiLPA)
Pendapatan yang
Ditangguhkan
Dana yang Harus
Disediakan untuk
Pembayaran Utang
Jangka Pendek
Dana Titipan Pihak
Ketiga
EKUITAS DANA INVESTASI
Diinvestasikan dalam
Investasi Jangka
Panjang
Diinvestasikan dalam
Aset Tetap
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 21
URAIAN
Diinvestasikan dalam
Aset Lainnya ( tidak
termasuk Dana
Cadangan)
Dana yang Harus
Disediakan Untuk
Pembayaran Utang
Jangka Panjang
JUMLAH
KEWAJIBAN
DAN EKUITAS
DANA
TAHUN 2010
TAHUN 2011
TAHUN 2012
TAHUN 2013
TAHUN 2014
TAHUN 2015
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(Rp)
3.118.489.545,00
8.930.321.760,68
4.608.183.025,00
0,00
0,00
0,00
895.422.460.764,49
957.693.964.360,49
1.081.515.290.155,84
18.025.964.619,05
18.353.875.744,38
18.025.964.619,05
1.097.948.433.278,37
1.209.901.212.890,17
1.097.948.433.278,37
Sumber: DPPKA Kota Payakumbuh (data diolah)
Selama periode 2010-2014, Kota Payakumbuh mengalami peningkatan aset dari 899,89 milyar menjadi 1.097,94 M milyar. Begitu
juga dengan nilai aset tetap dari tahun ketahun terjadi peningkatan
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 22
3.2. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KEUANGAN MASA LALU
3.2.1.
Proporsi Penggunaan Anggaran
Terkait dengan proporsi penggunaan anggaran senantiasa mengaju pada Nota
Kesepakatan antara Pemerintah Kota Payakumbuh dengan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kota Payakumbuh yang disepakati setiap tahunnya, maka secara umum
kebijakan umum Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Payakumbuh adalah sebagai
berikut.
1.
Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui kas umum
daerah yang menambah ekuitas dana lancar sebagai hak pemerintah
daerah dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali
oleh daerah.
2.
Seluruh penerimaan daerah dianggarkan dalam APBD secara bruto
mempunyai makna bahwa jumlah pendapatan yang dianggarkan tidak
boleh dikurangi dengan belanja yang digunakan dalam rangka
menghasilkan pendapatan tersebut dan/atau dikurangi dengan bagian
pemerintah pusat/daerah lain dalam rangka bagi hasil.
3.
Pendapatan daerah merupakan perkiraan yang terukur secara rasional dan
dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Sebagai komitmen taat
azas dalam pengelolaan keuangan daerah, Pemerintah Kota Payakumbuh
menetapkan kebijakan terkait pendapatan daerah sebagai berikut:
a.
Pendapatan Asli Daerah
1)
Dalam upaya merencanakan target pendapatan asli daerah
dilakukan secara rasional dengan mempertimbangkan kondisi
perekonomian tahun-tahun lalu, perkiraan pertumbuhan ekonomi,
penerimaan tahun lalu dan potensi yang dapat mempengaruhi
penerimaan pemerintah daerah serta optimalisasi pencapaiannya.
2)
Dalam upaya peningkatan penerimaan pendapatan asli daerah,
pemerintah daerah tidak memberatkan dunia usaha dan
masyarakat. Upaya peningkatan pendapatan asli daerah ditempuh
melalui penyederhanaan sistem dan prosedur administrasi
pemungutan pajak dan retribusi daerah melalui intensifikasi pajak
dan retribusi daerah, serta peningkatan pengendalian dan
pengawasan atas pemungutan pendapatan asli daerah untuk
terciptanya efektifitas dan efisiensi yang dibarengi dengan
peningkatan kualitas, kemudahan, ketepatan dan kecepatan
pelayanan dengan biaya murah. Pemungutan pajak daerah dan
retribusi daerah berdasarkan peraturan daerah dengan
berpedoman kepada undang-undang Nomor 28 tahun 2009
tentang Pajak dan Retribusi Daerah.
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 23
3)
Melakukan upaya peningkatan penerimaan bagian laba/deviden
atas penyertaan modal atau investasi daerah lainnya. Dalam
upaya peningkatan PAD, pemerintah daerah mendayagunakan
kekayaan daerah yang belum dipisahkan dan belum dimanfaatkan
untuk dikelola atau dikerjasamakan dengan pihak ketiga sehingga
menghasilkan pendapatan. Penyertaan modal pada pihak ketiga
ditetapkan dengan peraturan daerah.
b.
Dana Perimbangan. Dana Perimbangan yang diterima Pemerintah
Kota Payakumbuh berupa Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi
Khusus, Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak. Secara keseluruhan,
terus diupayakan peningkatan Dana Perimbangan terutama melalui
DAK dan dana bagi hasil.
c.
Hibah yang diterima baik berupa uang dianggarkan dalam APBD
setelah adanya kepastian penerimaan hibah.
d.
lain-lain pendapatan yang ditetapkan pemerintah termasuk dana
penyesuaian dan dana otonomi khusus dianggarkan pada lain-lain
pendapatan daerah yang sah.
e.
Dana bagi hasil pajak dari provinsi yang diterima pemerintah
kabupaten merupakan lain-lain penerimaan yang sah.
Secara umum, kebijakan keuangan daerah menyangkut tentang belanja daerah
Kota Payakumbuh Tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut:
1.
Belanja daerah harus digunakan dalam rangka pelaksanaan urusan
pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah yang terdiri dari urusan
wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan
perundang-undangan.
2.
Belanja dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib digunakan untuk
melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya
memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan
pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum
yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial.
3.
Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang
berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Hal
tersebut bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan
anggaran serta memperjelas efektivitas dan efisiensi penggunaan
anggaran.
4.
Penyusunan belanja daerah diprioritaskan untuk menunjang efektivitas
pelaksanaan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam
rangka melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang menjadi
tanggung jawabnya. Peningkatan alokasi anggaran belanja yang
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 24
direncanakan oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah harus terukur
yang diikuti dengan peningkatan kinerja pelayanan dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
a.
Penggunaan Penerimaan dana bagi hasil pajak diprioritaskan untuk
mendanai perbaikan lingkungan pemukiman, pembangunan irigasi,
jaringan jalan dan jembatan:
b.
Penerimaan dana bagi hasil sumber daya alam diutamakan
pengalokasiannya untuk mendanai pelestarian lingkungan areal
pertambangan, perbaikan dan penyediaan fasilitas umum dan fasilitas
sosial, fasilitas pelayanan kesehatan dan pendidikan untuk tercapainya
standar pelayanan minimal yang ditetapkan peraturan perundangundangan;
c.
Dana alokasi umum diprioritaskan penggunaannya untuk mendanai
gaji dan tunjangan pegawai, kesejahteraan pegawai, kegiatan
operasional dan pemeliharaan serta pembangunan fisik sarana dan
prasarana dalam rangka peningkatan pelayanan dasar dan pelayanan
umum yang dibutuhkan masyarakat;
d.
Dana alokasi khusus digunakan berdasarkan pedoman petunjuk teknis
yang ditetapkan oleh pemerintah;
Berdasarkan stuktur APBD maka kebijakan pengelolaan keuangan daerah
adalah sebagai berikut;
A. Kebijakan Belanja Tidak Langsung
1. Belanja Pegawai.
a.
Besarnya penyediaan gaji pokok/tunjangan Pegawai Negeri Sipil Daerah
mempedomani ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah;
b.
Penganggaran gaji dan tunjangan dan gaji ketiga belas PNS serta
tunjangan jabatan struktural/fungsional dan tunjangan lainnya
dibayarkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
c.
Penyediaan dana penyelenggaraan asuransi kesehatan yang
dibebankan pada APBD berpedoman pada Peraturan Pemerintah
Nomor 28 Tahun 2003 tentang Subsidi dan Iuran Pemerintah Dalam
Penyelenggaraan Asuransi Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil dan
Penerima Pensiun.
d.
Berdasarkan ketentuan pasal 63 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor
58 Tahun 2005, kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah dapat diberikan
tambahan penghasilan berdasarkan pertimbangan yang obyektif dengan
memperhatikan kemampuan keuangan daerah dan memperoleh
persetujuan DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. Pemberian tambahan penghasilan diberikan dalam rangka
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 25
peningkatan kesejahteraan pegawai berdasarkan beban kerja atau
tempat bertugas atau kondisi kerja atau kelangkaan profesi atau prestasi
kerja; yang mekanisme,dan besaranya diatur dengan Paraturan
Walikota
e.
Pegawai Negeri Sipil Daerah yang diperbantukan pada BUMD, atau unit
usaha lainnya, pembayaran gaji dan penghasilan lainnya menjadi beban
BUMD, atau unit usaha yang bersangkutan;
f.
Pemberian honorarium bagi PNS dibatasi dengan mempertimbangkan
asas efisiensi, kepatutan dan kewajaran serta pemerataan penerimaan
penghasilan, yang besarannya ditetapkan dengan keputusan kepala
daerah.
2. Belanja bunga dianggarkan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dan
jangka panjang daerah karena melakukan pinjaman daerah untuk
pembangunan yang berguna bagi masyarakat.
a. Belanja subsidi hanya diberikan kepada perusahaan atau lembaga
tertentu agar harga jual dari hasil produksinya terjangkau oleh
masyarakat yang daya belinya terbatas.
b. Belanja hibah dan bantuan sosial tata cara penganggaran dan
palaksanaan serta pertanggungjawaban berpedoman kepada peraturan
perundang-undangan bidang hibah dan bantuan sosial.
c. Belanja bantuan keuangan diberikan kepada kelurahan, pemerintah,
pemerintah daerah lainnya, partai politik dengan berpedoman kepada
peraturan perundang-undangan .
d. Belanja Tak Terduga dilakukan secara rasional dan kemungkinan
adanya kegiatan yang sifatnya tidak dapat diprediksi, diluar kendali dan
sifat kegiatan tidak biasa seperti bencana alam atau tanggap darurat.
B. Kebijakan Belanja Langsung
1. Pegawai
Belanja pegawai merupakan balanja personil yang dibutuhkan dalam
rangka pencapaian target program dan kegiatan, berupa honor, uang dan
uang saku .Penggaran belanja pegawai tersebut harus berpedoman pada
peraturan WaliKota Payakumbuh tetang Standar Biaya tahun berkenanaan.
2. Belanja Barang dan Jasa
a. Penyediaan anggaran untuk belanja barang pakai habis agar
disesuaikan dengan kebutuhan nyata dalam rangka melaksanakan
tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah, dengan
mempertimbangkan jumlah pegawai dan volume pekerjaan. Oleh
karena itu, perencanaan pengadaan barang agar didahului dengan
evaluasi persediaan barang serta barang dalam pemakaian;
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 26
b.
c.
d.
e.
f.
Dalam upaya meningkatkan dan memberdayakan kegiatan
perekonomian daerah, perencanaan pengadaan barang dan jasa agar
mengutamakan hasil produksi dalam negeri dan melibatkan
pengusaha kecil, menengah dan koperasi;
Dalam merencanakan kebutuhan barang, pemerintah daerah supaya
menggunakan daftar inventarisasi barang milik pemerintah daerah dan
standar penggunaan barang sebagai dasar perencanaan sesuai
dengan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun
2006 tentang Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah
Daerah;
Penyusunan rencana kebutuhan pengadaan barang dan jasa agar
mempedomani ketentuan tentang standar satuan harga barang dan
jasa yang ditetapkan dalam keputusan kepala daerah;
Penyediaan belanja perjalanan dinas dalam rangka studi banding agar
dibatasi baik jumlah orang. jumlah hari maupun frekuensinya dan
dilakukan secara selektif agar tidak terlalu lama meninggalkan tugas
dan tanggung jawab yang diamanatkan dalam ketentuan perundangundangan. Pelaksanaan studi banding dapat dilakukan sepanjang
memiliki nilai manfaat guna kemajuan daerah yang hasilnya
dipublikasikan kepada masyarakat;
Penugasan untuk mengikuti undangan dalam rangka workshop,
seminar, dan lokakarya atas undangan atau tawaran dari
organisasi/lembaga tertentu diluar instansi pemerintah dilakukan
secara selektif;
3. Belanja Modal
Belanja modal merupakan pengeluaran yang dianggarkan untuk
pembelian/pengadaan aset tetap dan aset lainnya untuk digunakan dalam
kegiatan pemerintahan yang memiliki kriteria;
a. Masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan;
b. Merupakan objek pemeliharaan;
c. Jumlah nilai rupiahnya material sesuai dengan kebijakan akuntansi,
3.3. KERANGKA PENDANAAN
Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil
keuangan daerah, yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan
jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan. Langkah awal yang harus
dilakukan adalah mengidentifikasi seluruh penerimaan daerah sebagaimana telah
dihitung pada bagian di atas dan ke pos-pos mana sumber penerimaan tersebut akan
dialokasikan. Suatu kapasitas riil keuangan daerah adalah total penerimaan daerah
setelah dikurangkan dengan berbagai pos atau belanja dan pengeluaran pembiayaan
yang wajib dan mengikat serta prioritas utama.
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 27
3.3.1.
Analisis Pengeluaran Periodik Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
Belanja yang bersifat mengikat merupakan belanja yang dibutuhkan secara
terus menerus dan harus dialokasikan oleh pemerintah daerah dengan jumlah yang
cukup untuk keperluan setiap bulan dalam tahun anggaran yang bersangkutan seperti
pembayaran belanja gaji dan tunjangan pegawai negeri sipil serta Tambahan
Penghasilan PNS. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Daerah Kota Payakumbuh
pada akhir tahun 2014 sebesar 4.020 orang yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu baik
yang menduduki jabatan struktural maupun fungsional. Lebih dari separonya
merupakan tenaga dari urusan pendidikan dan urusan kesehatan seperti guru-guru
dan tenaga kesehatan.
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakan, Pemerintah Kota
Payakumbuh berupaya menyeimbangkan alokasi belanja langsung dengan Belana
Tidak Langsung.pada setiap tahunnya Pengalokasiaan anggaran pada program
kegaitan lebih diprioriataskan sehingga dapat meningkatkan pembangunan dan
kemajuan daerah. Upaya ini tentu saja dalam koridor peratuaran perundang undangan,
khususnya Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang pedomanan umum penyusunan
APBD tahun yang berkenaan.
3.3.2.
Penghitungan Kerangka Pendanaan
3.3.2.1. Proyeksi Pendapatan Daerah
Proyeksi pendapatan daerah berdasarkan pertumbuhan rata rata peiode
RPJMD sebelumnya perubahan regulasi dan issu perubahan kebijakan fiskal, maka
dapat dikalkulasikan proyeksi pendapatan daerah sebagaimana ditunjukkan pada tabel
3.5 berikut :
Tabel 3.5.
Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Payakumbuh
Tahun 2015-2017 ( Milyar Rupiah)
Tahun
No.
Uraian
2015
2016
2017
1
PENDAPATAN DAERAH
686,01
753,38
823,55
1.1
Pendapatan Asli Daerah
84,05
96,87
113,92
1.1.1
Pajak Daerah
9,98
11,17
12,00
1.1.2
Retribusi Daerah
5,93
8
8,67
1.1.3
Hasil Peng. Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
8,34
11,7
12,72
1.1.4
Lain-lain PAD Yang Sah
59,81
66,01
80,53
1.2
Dana Perimbangan
512,13
568,12
618,08
1.2.1
Dana Bagi Hasil pajak/bukan pajak
14,84
13,52
13,52
1.2.2
Dana Alokasi Umum
425,11
445,52
490,08
1.2.3
Dana Alokasi Khusus
72,17
104,08
114,49
1.2.4
Dana Insentif Daerah
0
5
0,00
Perubahan RPJMD Kota Payakumbuh Tahun 2012 2017
III - 28
Tahun
No.
Uraian
2015
1.3
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
1.3.1
89,84
2016
2017
88,39
91,55
Hibah
0
0,00
1.3.2
Dana Darurat
0
1.3.3
Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi
20,45
18,78
19,15
1.3.4
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
69,38
69,61
72,40
1.3.5
Bantuan Keu. dr Prop. & Daerah Lainnya
0
0,00
Sumber: DPPKA Kota Payakumbuh (diolah)
Untuk meningkatkan volume pendapatan daerah, maka strategi yang ditempuh
dengan kebijakan antara lain :
1. Menggali dan mengoptimalkan sumber pendapatan daerah sesuai kewenangan
daerah melalui intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan
daerah
2. Peningkatan akurasi data potensi pajak
3. Peningkatan kualitas sumber daya manusia
4. Peningkatan koordinasi dan pengawasan internal dan eksternal pemungutan
pendapatan daerah
5. Peningkatan sarana dan prasarana yang mendukung pendapatan daerah
6. Peningkatan kualitas pelayanan dan kemudahan dan akse