Upaya Korea Selatan Dalam Memperbaiki Hubungan Dengan Korea Utara Melalui Kebijakan The Policy of Peace and Prosperity (Pemerintahan Roh Moo Hyun periode 2003-2008)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU POLITIK
INDAH NURUL FAJAR
Upaya Korea Selatan Dalam Memperbaiki Hubungan Dengan Korea Utara
Melalui Kebijakan The Policy of Peace and Prosperity (Pemerintahan Roh Moo
Hyun periode 2003-2008)
Rincian Isi Skripsi Terdiri dari, 113 Halaman, 15 Buku, 5 situs internet, 5 jurnal,
dan 3 dokumen eletronik.
ABSTRAK
Skripsi ini melakukan analisa mengenai Upaya Korea Selatan Dalam
Memperbaiki Hubungan Dengan Korea Utara Melalui Kebijakan the Policy of
Peace and Prosperity yang merupakan kebijakan resmi Korea Selatan
terhadap Korea Utara di bawah pemerintahan Roh Moo-hyun (2003-2008).
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa bagaimana kebijakan tersebut
diterapkan, serta instrumen apa saja yang digunakan dalam penerapannya.
Penulis menggunakan metode analisis kualitatif yang bersifat deskriptif
analitis dalam melakukan penelitian ini. Dalam temuan penulis, the Policy of
Peace and Prosperity mampu meningkatkan partisipasi aktif Korea Utara
dalam berbagai instrumen yang digunakan, seperti dalam kerjasama ekonomi
melalui Kaesong Industrial Complex dan proyek wisata Gunung Kumgang.
Selain itu, kebijakan itu juga mampu melibatkan Korea Utara melalui program
pertemuan kembali keluarga yang terpisah. Korea Selatan dan Korea Utara
juga secara bersama- sama terlibat dalam Pembicaraan Enam Pihak (Six Party
Talks) bersama dengan Amerika Serikat, Rusia, Cina, dan Jepang untuk
membahas masalah Semenanjung Korea.
Akan tetapi, kebijakan Roh Moo-hyun mendapat hambatan eksternal,
terutama dari Amerika Serikat yang sejak dipimpin oleh pemerintahan George
W Bush melakukan perubahan dalam kebijakannya terhadap Korea Utara.
Perubahan sikap Amerika Serikat yang cenderung keras terhadap Korea Utara
kemudian memicu pada gagalnya penerapan Agreed Framework 1994.
Kegagalan Agreed Framework 1994 turut membawa perubahan sikap Korea
Utara menjadi lebih agresif dengan menarik diri dari NPT dan menghidupkan
iv
Universitas Sumatera Utara
kembali reaktor nuklirnya sebagai respon terhadap Amerika Serikat. Sikap
Korea Utara yang cenderung lebih agresif tersebut kemudian mempengaruhi
penerapan the Policy of Peace and Prosperity.
Oleh karena itu, untuk mengetahui bagaimana penerapan the Policy of
Peace and Prosperity diterapkan kepada Korea Utara, penulis menggunakan
teori kebijakan luar negeri, konsep diplomasi, dan bantuan luar negeri.
Kata Kunci: the Policy of Peace and prosperity, Diplomasi, Roh
Moo-hyun
v
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITY OF NORTH SUMATRA
FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCES
DEPARTMENT OF POLITICAL SCIENCE
INDAH NURUL FAJAR
South Korea's Efforts in Improving North Korea's Relationship Through The
Policy of Peace and Prosperity ( In Roh Moo Hyun Administration through 20032008 Period)
Details of the contents of the Thesis consists of, 113 pages, 15 books, 5 internet
sites, 5 journals and 3 electronic document.
ABSTRACT
This thesis analyzes the implementation of the Policy of Peace and
Prosperity which is the official policy of South Korea against North Korea under
Roh Moo-hyun (2003-2008). The purpose of this study is to analyze how the
policy is applied, as well as what instruments are used in its application. The
author uses qualitative analytical methods that are descriptive analytical in doing
this research. In the authors' findings, the Policy of Peace and Prosperity is able to
increase North Korea's active participation in the various instruments used, such
as in economic cooperation through the Kaesong Industrial Complex and the
Kumgang Mountain tourism project. In addition, the policy was also able to
involve North Korea through a separate family reunion program. South Korea and
North Korea are also jointly involved in Six Party Talks with the United States,
Russia, China and Japan to discuss the Korean Peninsula issue.
However, Roh Moo-hyun's policy has been subjected to external obstacles,
especially from the United States, which, since being led by the George W. Bush
administration, has made changes in its policies towards North Korea. The United
States' increasingly violent attitude toward North Korea triggered the failure of the
Agreed Framework Agreed 1994. The failure of Agreed Framework 1994 helped
bring about a more aggressive North Korean attitude by withdrawing from the
NPT and reviving its nuclear reactor in response to the United States. North
Korea's more aggressive inclination then influenced the implementation of the
Policy of Peace and Prosperity.
Therefore, to find out how the application of the Policy of Peace and
Prosperity applies to North Korea, the author uses foreign policy theory,
diplomacy concepts, and foreign aid.
Kata Kunci: the Policy of Peace and prosperity, Diplomacy, Roh Moo-hyun
vi
Universitas Sumatera Utara
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU POLITIK
INDAH NURUL FAJAR
Upaya Korea Selatan Dalam Memperbaiki Hubungan Dengan Korea Utara
Melalui Kebijakan The Policy of Peace and Prosperity (Pemerintahan Roh Moo
Hyun periode 2003-2008)
Rincian Isi Skripsi Terdiri dari, 113 Halaman, 15 Buku, 5 situs internet, 5 jurnal,
dan 3 dokumen eletronik.
ABSTRAK
Skripsi ini melakukan analisa mengenai Upaya Korea Selatan Dalam
Memperbaiki Hubungan Dengan Korea Utara Melalui Kebijakan the Policy of
Peace and Prosperity yang merupakan kebijakan resmi Korea Selatan
terhadap Korea Utara di bawah pemerintahan Roh Moo-hyun (2003-2008).
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa bagaimana kebijakan tersebut
diterapkan, serta instrumen apa saja yang digunakan dalam penerapannya.
Penulis menggunakan metode analisis kualitatif yang bersifat deskriptif
analitis dalam melakukan penelitian ini. Dalam temuan penulis, the Policy of
Peace and Prosperity mampu meningkatkan partisipasi aktif Korea Utara
dalam berbagai instrumen yang digunakan, seperti dalam kerjasama ekonomi
melalui Kaesong Industrial Complex dan proyek wisata Gunung Kumgang.
Selain itu, kebijakan itu juga mampu melibatkan Korea Utara melalui program
pertemuan kembali keluarga yang terpisah. Korea Selatan dan Korea Utara
juga secara bersama- sama terlibat dalam Pembicaraan Enam Pihak (Six Party
Talks) bersama dengan Amerika Serikat, Rusia, Cina, dan Jepang untuk
membahas masalah Semenanjung Korea.
Akan tetapi, kebijakan Roh Moo-hyun mendapat hambatan eksternal,
terutama dari Amerika Serikat yang sejak dipimpin oleh pemerintahan George
W Bush melakukan perubahan dalam kebijakannya terhadap Korea Utara.
Perubahan sikap Amerika Serikat yang cenderung keras terhadap Korea Utara
kemudian memicu pada gagalnya penerapan Agreed Framework 1994.
Kegagalan Agreed Framework 1994 turut membawa perubahan sikap Korea
Utara menjadi lebih agresif dengan menarik diri dari NPT dan menghidupkan
iv
Universitas Sumatera Utara
kembali reaktor nuklirnya sebagai respon terhadap Amerika Serikat. Sikap
Korea Utara yang cenderung lebih agresif tersebut kemudian mempengaruhi
penerapan the Policy of Peace and Prosperity.
Oleh karena itu, untuk mengetahui bagaimana penerapan the Policy of
Peace and Prosperity diterapkan kepada Korea Utara, penulis menggunakan
teori kebijakan luar negeri, konsep diplomasi, dan bantuan luar negeri.
Kata Kunci: the Policy of Peace and prosperity, Diplomasi, Roh
Moo-hyun
v
Universitas Sumatera Utara
UNIVERSITY OF NORTH SUMATRA
FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCES
DEPARTMENT OF POLITICAL SCIENCE
INDAH NURUL FAJAR
South Korea's Efforts in Improving North Korea's Relationship Through The
Policy of Peace and Prosperity ( In Roh Moo Hyun Administration through 20032008 Period)
Details of the contents of the Thesis consists of, 113 pages, 15 books, 5 internet
sites, 5 journals and 3 electronic document.
ABSTRACT
This thesis analyzes the implementation of the Policy of Peace and
Prosperity which is the official policy of South Korea against North Korea under
Roh Moo-hyun (2003-2008). The purpose of this study is to analyze how the
policy is applied, as well as what instruments are used in its application. The
author uses qualitative analytical methods that are descriptive analytical in doing
this research. In the authors' findings, the Policy of Peace and Prosperity is able to
increase North Korea's active participation in the various instruments used, such
as in economic cooperation through the Kaesong Industrial Complex and the
Kumgang Mountain tourism project. In addition, the policy was also able to
involve North Korea through a separate family reunion program. South Korea and
North Korea are also jointly involved in Six Party Talks with the United States,
Russia, China and Japan to discuss the Korean Peninsula issue.
However, Roh Moo-hyun's policy has been subjected to external obstacles,
especially from the United States, which, since being led by the George W. Bush
administration, has made changes in its policies towards North Korea. The United
States' increasingly violent attitude toward North Korea triggered the failure of the
Agreed Framework Agreed 1994. The failure of Agreed Framework 1994 helped
bring about a more aggressive North Korean attitude by withdrawing from the
NPT and reviving its nuclear reactor in response to the United States. North
Korea's more aggressive inclination then influenced the implementation of the
Policy of Peace and Prosperity.
Therefore, to find out how the application of the Policy of Peace and
Prosperity applies to North Korea, the author uses foreign policy theory,
diplomacy concepts, and foreign aid.
Kata Kunci: the Policy of Peace and prosperity, Diplomacy, Roh Moo-hyun
vi
Universitas Sumatera Utara