Analisis Kesiapan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Meutia Menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Di Kabupaten Aceh Utara Tahun 2015

121

Lampiran 1
KUESIONER PENELITIAN
ANALISIS KESIAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD)
CUT MEUTIA MENJADI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH
(BLUD) DI KABUPATEN ACEH UTARA TAHUN 2015

Kuesioner ini merupakan alat bantu untuk mendapatkan informasi mengenai
pendapat informan yang berkaitan dengan kesiapan Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara menjadi Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD).
Pengisian kuesioner ini dilakukan oleh peneliti pada saat wawancara dengan
informan yang terlibat dalam proses persiapan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
Penelitian ini semata-mata untuk keperluan akademis, oleh karena itu
peneliti mengharapkan informasi serta jawaban yang sesungguhnya (obyektif) dari
Bapak/Ibu sesuai dengan kondisi yang dirasakan di tempat kerja.Atas bantuan dan
partisipasinya dalam mengisi kuesioner ini kami ucapkan terima kasih.
DENTITAS RESPONDEN


1. Jenis Kelamin

:
...............................................................................

2. Umur

:
...............................................................................

3. Pendidikan Terakhir

:
...............................................................................

4. Lama Bekerja

:
...............................................................................


5. Unit Kerja/Divisi/Bagian :

122

...............................................................................
6. Jabatan

:
...............................................................................

7. Status Perkawinan

:
...............................................................................

8. Riwayat

Pekerjaan

sebelumnya


:........................................................................
PANDUAN KUESIONER
WAWANCARA TIDAK TERSTRUKTUR
Informan
Unsur Pemda
-

Ketua Komisi E
DPRK
Sekda Kab. Aceh
Utara
Ka. Bapedda
Ka. DPKAD
Ka. Inspektorat

Unsur RSUD
- Direktur RSUD
- Komite Medik
RSUD

- Komite
Keperawatan
RSUD
- Manajemen
RSUD
Unsur Tenaga Ahli
- Konsultan
Pendamping

Sub Indikator

Pertanyaan

Penyiapan
Dokumen
Persyaratan
Pembentukan
BLUD

1. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu

tentang penyiapan dokumen
persyaratan pembentukan BLUD di
RSUD Cut Meutia.
2. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu
tentang isi dokumen persyaratan
pembentukan BLUD.
3. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu
tentang waktu yang begitu lama
dalam penyusunan dokumen
persyaratan BLUD

Advokasi

4. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu
tentang advokasi yang dilakukan
untuk menerapkan kebijakan BLUD
kepada Pemda dan stakeholder
lainnya
5. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu
tentang kegiatan dari advokasi yang

dilakukan untuk menerapkan
kebijakan BLUD.

123

- Arsada

Penyiapan SDM

6. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu
tentang proses penyiapan SDM
untuk menerapkan kebijakan BLUD
di RSUD Cut Meutia
7. Bagaimana peningkatan pendidikan
petugas untuk meningkatkan skil
dalam rangka penyiapan SDM
untuk BLUD.
8. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu
tentang Tim Pembentukan BLUD di
RSUD Cut Meutia


124

Matriks Penyusunan Dokumen Persyaratan Penetapan BLUD
Narasumber

Tanggal
Wawancara

Pendapat

Anggota Komisi
E DPRK Aceh
Utara

07/04/2015

“Belum ada koordinasi khusus mengenai BLUD
apakah mereka sedang merancang atau belum
diberitahukan, kalaupun duduk dengan manajemen

RSUD Cut Meutia berbicara mengenai hal-hal lain.
Dimasa periode DPRK sekarang belum dilibatkan,
mungkin di periode yang lalu ada dilibatkan.”

Asisten III
Setdakab Aceh
Utara

10/04/2015

“Ada beberapa dokumen yang harus dipersiapkan
antara lain bisnis anggaran harus ada rencana
strategi bisnis (bisnis plan). Dilihat dari sisi bisnis
jelas akan lebih bagus Cuma persoalan sekarang
adalah attitude kita siap tidak masuk dalam kancah
bisnis. Dilihat dari segi asuransi BPJS pasti
menguntungkan selama penggunaan dana benar
dilakukan.”

Kabag.

Organisasi
Setdakab Aceh
Utara

13/04/2015

“Awal saya menjabat sebagai kabag organisasi
tahun 2014, saya melihat RSUD Cut Meutia sudah
siap untuk BLUD. Saya panggil pihak RSUD untuk
buat schedule dalam waktu satu bulan dokumen
harus sudah selesai. Setelah dilakukan studi
banding tim penilai meminta RSUD untuk
memenuhi syarat setelah penetapan BLUD, dengan
maksud setelah ditanda tangani Bupati BLUD
harus segera jalan. Jadi harus buat RBA segera.
Saat ini RBA sedang musyawarah dengan pihak
DPKAD. Diharapkan tanggal 1 mei paling lambat
sudah bisa ditetapkan dan langsung action.”

Kadis DPKAD

Aceh Utara

06/04/2015

“ Bahan sudah dipersiapkan, namun dilihat dari
skor penilaian sudah layak untuk dijadikan BLUD
hanya dokumen bisnis plan yang belum siap. Bahan
sudah di organisasi diminta ke DPKAD , tapi
belum diserahkan. Setelah disiapkan bisnis plan
langsung di tanda tangani SK BLUD. Salah satu
yang fatal adalah bisnis plan, karena menyangkut
keuangan. Bagaimana mengelola keuangan setelah

125

ditetapkan BLUD, ini merupakan rohnya BLUD.
Isi dokumen saya lihat dari sisi keuangan saja.”
“ Langkah penyiapan dokumen BLUD sudah
hampir rampung sekitar 80-90 %. Sudah ditempuh
sejak tahun 2011 namun selalu mentok tidak mulus

berjalan. Saya konsern sejak 2014 kita pacu secepat
mungkin RSUD segera BLUD. Karena mengingat
sumber daya yang dikelola sangat besar, urgensitas
sangat mendesak. Sangat dibutuhkan fleksibilitas
pengelolaan keuangan. RBA sangat penting,
mereka sudah ada SK tata kelola, SPM, dan lainlain. RBA belum lengkap, tidak terperinci dan
breakdownnya tidak ada, Paling tidak postur RBA
memenuhi background RSUD, SDM yang dimiliki,
laporan keuangan tahun sebelumnya dan rencana
bisnis tahun 2015. masih ada yang kita koreksi, jika
RBA selesai baru SK kan dulu PPK-BLUD RSUD.
Tim sepakat menyelesaikan RBA karena biar
langsung proses terutama di pengadaan barang jasa.
Isi dokumen dengan plus dan minus sudah baik
atau memenuhi. ”

Kabid Anggaran
DPKAD Aceh
Utara

08/04/2015

Kabid
Perencanaan
Pembangunan
Bidang Sosbud
dan SDM
Bappeda Aceh
Utara

14/04/2015

“ Dokumen harus buat rencana bisnis. Mereka
sudah buat tapi harus diperbaiki dan sudah
mengarah ke yang lebih baik. Dari segi dokumen
sudah baik. Pemda minta harus lengkap dengan
RBA, kalo tidak ada RBA kita tidak bisa membaca
arah kemana mereka ingin tuju. Setelah melihat
kabupaten tetangga, kita melihat untuk supaya hatihati agar RSUD tidak kolaps sehingga RSUD
masih dapat melayani dengan baik.”

Kepala
09/04/2015
Inspektorat Aceh
Utara

“ Dari bobot 80 dapat nilai sudah bisa ditetapkan
BLUD penuh. Angka nilai terakhir saya kurang
ingat secara keseluruhan isi dokumen sudah bisa
dijadikan BLUD. Cut meutia cukup besar peluang,
yang membayar sudah ada dari BPJS. Semua
pasien sudah ada yang bayar baik JKN maupun
JKRA. Informasi yang diberikan ke pimpinan tidak
maksimal, sehingga pimpinan ragu setelah di
BLUD kan pelayanan menjadi tidak maksimal
sehingga waktu pembentukan BLUD ini lama sejak

126

tahun 2011. saya menilai RSUD cut meutia sangat
layak untuk dijadikan BLUD saat ini. Mengingat
SDM dan fasilitas sarana dan prasarana yang sudah
baik. Laporan keuangan tidak ada kendala sudah
memadai. Banyak kita beri masukan-masukan dan
diperbaiki terus, tinggal kita evaluasi per triwulan
pelaksanaan BLUD nya.”
Direktur RSUD
Cut Meutia

08/04/2015

“ Penyiapan dokumen sejauh ini sudah siap dan
sudah dilakukan penilaian oleh tim penilai dari
pemda. Hasil dari penilaian sudah memenuhi syarat
untuk dibentuk BLUD. Isi dokumen sebagai
persyaratan BLUD baik, dan mudah-mudahan
setelah ditetapkan dapat kita aplikasi dengan baik.
Masa lalu biarlah berlalu, tidak usah dicari siapa
yang salah. Yang pasti saat saya menjabat direktur
program ini dapat dilaksanakan dengan baik.
Alhamdulillah walaupun sudah sekian lama proses
ini berjalan namun pihak pemda pun sudah sangat
antusias untuk dapat menetapkan RSUD Cut
Meutia menjadi BLUD.”

Wakil Direktur
SDM & Umum
RSUD Cut
Meutia

07/04/2015

“ Tahun 2011 pertama kali dibentuk panitia
pembentukan BLUD di RSUD Cut Meutia, setelah
itu dipanggil konsultan dari CHSM Unsyiah lalu
dilatihlah panitia pembentukan BLUD selama satu
minggu. Bimbingan dalam rangka pembuatan
dokumen persyaratan pembentukan BLUD yang
terdiri dari 4 pokja : pokja renstra, pokja pola tata
kelola, pokja SPM, dan pokja laporan keuangan.
Setelah pelatihan ini tim vakum. Tahun 2013
setelah pergantian direktur RSUD Cut Meutia
diadakan workshop tentang BLUD dengan
mengundang narasumber dari kemendagri pada
saat itu direktur melihat tim BLUD vakum dan
berinisiatif mengganti ketua tim agar pembentukan
BLUD bisa lancar. Lalu dianggarkan dana lagi
untuk pembuatan dokumen dan lain-lain. Karena
ada pergantian-pergantian pejabat maka tim
kembali vakum. Setelah dilantik direktur baru pada
awal 2014 maka pimpinan yang baru kembali
melobi pemda melalui kabag hukum dan kabag

127

organisasi, karena direktur komit RSUD harus
berubah menjadi BLUD akhir 2014 dimulailah
babak baru untuk pembentukan BLUD di RSUD
Cut Meutia. ”
Sekretaris Tim
Pembentukan
BLUD RSUD
Cut Meutia

10/04/2015

“ Dalam proses pembentukan BLUD pemda
kurang respon. Studi banding sudah dilakukan ke
RS persahabatan di jakarta tahun 2013. lalu ke
RSUD di Kabupaten Bireun, Sigli dan Meraxa.
Secara dokumen kami banyak mengacu ke RSUD
Meuraxa Banda Aceh. Saat ini kendala di RBA
belum selesai. Format kita buat sesuai dengan
Kemendagri namun pas masuk ke pemda harus
dibuat lain. Secara administrasi kita udah selesai
Cuma RBA sedang disusun sedikit lagi. Kendala
dalam penyusunan dokumen pada laporan
keuangan di tahun 2013 ada dua dana yaitu JKA
dan JKN. Laporan keuangan beda masing-masing
format. Terpaksa harus kita padukan lagi sesuai
formatnya. SPM sudah lama kita buat dan dari
pertama mereka di tiap-tiap ruangan yang membuat
targetnya. Kendala lain adalah harus menginput
data dari dua Kabupaten Aceh Utara dan Kota
Lhokseumawe.”

Komite Medik
RSUD Cut
Meutia

15/04/2015

“ Dari segi dokumen saya kurang tau, dikepanitiaan
dari segi isi kita ada siapkan lima tahun kedepan
apa yang harus dilakukan. Kesiapan pemda untuk
mendukung pemenuhan alat-alat kesehatan tidak
mendukung untuk kesuksesan rumah sakit dengan
alasan tidak ada dana. Contoh untuk nambah ruang
rawat susah dipenuhi. Initinya pemda kurang
mendukung untuk BLUD, mindset mereka tidak
mau berubah.”

Komite
Keperawatan
RSUD Cut
Meutia

15/04/2015

“ Penyiapan dokumen BLUD tidak tau dan tidak
dilibatkan pihak manajemen RSUD Cut Meutia.
Mungkin setelah ada SK BLUD baru
disosialisasikan, biasa setelah ada SK baru
diadakan sosialisasi. Isi dokumen tidak pernah liat
Cuma dengar-dengar sekilas kalo udah BLUD udah
mudah dan udah enak gitu-gitu lah. Menurut saya

128

pemda berat melepas BLUD karena PAD nya
cukup besar. Dari satu sisi harus melepaskan
RSUD menjadi BLUD. Saya pesimis BLUD
berhasil karena RS swasta banyak di lhokseumawe
dokter spesialis pun banyak manganjurkan ke
swasta.”
Wakil Ketua
Arsada/
konsultan

16/04/2015

“ Pembentukan suatu RSUD menjadi BLUD itu
domain pemda, Tidak ada urusan dengan arsada.
Arsada sifatnya mendorong teman-teman RSUD
jadi tidak ada koordinasi khusus. Kalaupun ada
dalam kontek ingin didampingi untuk menyusun
dokumen itupun kalau diminta teman-teman
RSUD. Kalau mereka telah memenuhi persyaratan
sesuai permendagri dan persyaratan akan dinilai
oleh tim penilai yang dibentuk pemda. Jika
terpenuhi dapat ditetapkan BLUD. Sebetulnya
persyaratan itu harus dimiliki RSUD. Laporan
keuangan pasti mereka punya. RSB mereka punya
renstra. Pola tata kelola mereka punya hospital by
law. SPM mereka mutlak harus ada. Jadi mereka
bukan membuat ulang, tetapi kalau belum ada
dokumen diatas harus membuat. Tidak menuju
BLUD pun mereka sebenarnya harus punya
dokumen tersebut. ”

129

Matriks Advokasi Yang Dilakukan Untuk Penetapan BLUD
Narasumber

Tanggal
Wawancara

Pendapat

Anggota Komisi
E DPRK Aceh
Utara

07/04/2015

“ Proses advokasi tidak ada dilakukan dengan
DPRK namun pemerintah terkesan kalo ada BLUD
program-program tidak dirancang dari awal bisa
menimbulkan celah-celah penyelewengan begitu
rentan.”

Asisten III
Setdakab Aceh
Utara

10/04/2015

“ Prospek RSUD Cut Meutia besar jika
menerapkan pola PPK-BLUD. Kenapa swasta
penuh kenapa RSUD malas berbuat. Kenapa dokter
banyak membawa pasien ke swasta apa kelebihan
swasta. Dulu ada rencana kita menawarkan cost
yang tetap kepada dokter dengan ketentuan dia
masuk jam 7.30 wib pulang jam 18.00 wib. Segala
fasilitas disiapkan dia berpraktek di RSUD. Sistem
perencanaan harus terencana dan konsisten.
Kondisi didaerah pergantian pejabat sebentarsebentar. Setiap dokumen dibuat pejabat lama
belum tentu dipakai pejabat baru. Kemauan untuk
menjadi BLUD rendah, enak dengan pola lama
mungkin. Motivasi kurang, sering kita desak untuk
cepat BLUD. Kita mendesak 1 januari 2015 harus
diterapkan BLUD sehingga pola anggaran bulat
sudah menjadi pernyataan modal pemerintah.
Sudah bisa dihitung berapa tahun nanti harus
disubsidi sehingga mencapai brake even point.”

Kabag.
Organisasi
Setdakab Aceh
Utara

13/04/2015

“ Ada info seolah-olah pihak eksekutif mempersulit
bukan tidak ikhlas. RSUD setiap tahun diberi
subsidi tapi kenapa tidak berjalan dengan baik, itu
pertimbangan pimpinan untuk memberi BLUD
kepada RSUD Cut Meutia. Manajemen setelah
BLUD harus siap dan lebih baik lagi tidak
manajemen birokrasi lagi. Permenkes menyebutkan
30-42 % boleh di pergunakan untuk remunerasi.
Jadi direktur harus pinter-pinter merangkul
spesialis agar pelayanan lebih maksimal. ”

130

Kadis DPKAD
Aceh Utara

06/04/2015

“ Secara personal pihak RSUD sering berhubungan
dengan DPKAD dalam hal proses penyiapan
dokumen untuk BLUD. Persiapan sudah bisa,
sudah layak, tinggal komitmen RSUD harus kuat
untuk memberikan pelayanan yang lebih baik.”

Kabid Anggaran
DPKAD Aceh
Utara

08/04/2015

“ RSUD Cut Meutia merupakan RSUD no 2
terbesar di Aceh. Dari segi anggaran pertahun
sekitar 80 miliar. Potensi besar, sayang kalau tidak
dikelola dengan baik. Hemodialisa kita punya,
RSUD Cut Meutia paling lengkap dibanding RSUD
Kabupaten lain. Kita pasang target paling lama 1
mei 2015 sudah ditetapkan menjadi BLUD.
Sosialisasi secara menyeluruh belum sebatas
personal pribadi ke pribadi instansi. Intensitas
pertemuan/ schedule tidak tepat. Rencana disiapkan
acara seremonial pembentukan BLUD, supaya
masyarakat tau dan Bupati pun bangga RSUD
sudah BLUD. Menurut RSUD pihak pemda
merumitkan hal dokumen BLUD padahal mirip
dengan dokumen BLUD RSUD kabupaten lain.
Bukan diteken terus SK nya nanti kita perbaiki
terus. dari pihak pemda menilai dokumen belum
bagus harus diperbaiki. Masing-masing mengklaim
sudah berusaha maksimal. Momentum ada kabag
organisasi baru kita membuka lembaran baru.
Setelah ada pertemuan pemda, DPKAD, dan RSUD
dimulai lagi proses yang dulu vakum. Bisa jadi ada
hubungan PAD dengan BLUD, pajak 9% dari JKN
tidak ada lagi. Saya meyakinkan kepada pihak
pimpinan dengan analogi memang kita tidak
mendapatkan PAD tetapi kita tidak perlu
mengeluarkan belanja untuk RSUD lebih banyak.
Keuntungan lain RSUD biar tidak megap-megap,
uang banyak tapi tidak bisa berbuat banyak. Tidak
ada fleksibilitas pengelolaan keuangan. Saya
perkuat lagi dengan saran BPK dan evaluasi
gubernur Aceh. Setiap tahun evaluasi Gubernur
diharapkan RSUD menjadi BLUD secara tertulis.
Posisi saya yang strategis sebagai TPAD bisa
meyakinkan keuda belah pihak. Sebagian besar
mindset pimpinan pemda masih kurang tentang

131

BLUD. Masih banyak kekhawatiran tidak berjalan
baik dan bahkan memperburuk keadaan. Secara
aturan BLUD ditetapkan oleh Bupati, kita lapor ke
komisi C DPRK nanti diundang kita tim dan kita
jelaskan mengapa. ”
14/04/2015

“ Secara personal mereka sering melakukan
advokasi intensnya beberapa bulan terakhir ini.
Dari segi perencanaan mereka lebih simple dan
cepat. Mereka bisa langsung pengadaan yang
diperlukan. Yang teknis tidak perlu konsul ke
Bappeda tapi secara jangka panjang mereka harus
berkoordinasi
dengan
Bappeda
kalo
pengelolaannya nanti bagus ya pasti bagus nantinya
dengan BLUD. Dari segi pemda APBD nya sudah
berkurang,
pemda
tidak
perlu
banyak
menganggarkan biaya untuk RSUD lagi.”

Kepala
09/04/2015
Inspektorat Aceh
Utara

“ Kalau kita lihat idenya saya optimis dengan
BLUD dapat memperbaiki pelayanan RSUD Cut
Meutia. Pemda sekarang tidak memikirkan lagi
tentang PAD, karena sama saja kita tarik PAD tapi
kita beri lagi belanja. Kalau di BLUD pengadaan
barang jasa pakai kontrak payung dia tidak
mengacu pada tahun anggaran tidak mesti tunggu
ketuk palu. Secara kegiatan studi banding pihak
RSUD Cut Meutia ada melibatkan dari Inspektorat
bagaimana memperbaiki pelayanan RSUD melalui
BLUD.”

Direktur RSUD
Cut Meutia

08/04/2015

“ Advokasi ada dilakukan baik di RSUD Cut
Meutia maupun secara personal ke stakeholder
terkait. Ada pertemuan yang kita undang
narasumber dari kemendagri.”

Wakil Direktur
SDM & Umum
RSUD Cut
Meutia

07/04/2015

“ Pihak manajemen ada melakukan advokasi secara
personal dengan komisi C DPRK yang membidangi
masalah anggaran. Dan ada mengundang pemda
dan dinas terkait dalam acara sosialisasi BLUD.
Serta melakukan studi banding ke RSUD yang
telah melakukan pola BLUD di beberapa RSUD.
Tim pembentukan sangat intens melakukan

Kabid
Perencanaan
Pembangunan
Bidang Sosbud
dan SDM
Bappeda Aceh
Utara

132

advokasi secara personal agar pembentukan BLUD
ini cepat terealiasasi.”
Sekretaris Tim
Pembentukan
BLUD RSUD
Cut Meutia

10/04/2015

“ Adanya pengaruh pejabat baru di bidang
organisasi Setdakab Aceh Utara dan DPKAD untuk
terjadi percepatan proses penetapan BLUD. Dulu
responnya kurang, mereka sering shering-shering
dan bertanya sampai mana udah progresnya.
Pemasukan RSUD perbulan sekitar 5 – 6 miliar,
pernah kelebihan uang namun sisa tidak bisa
diambil masuk ke kas daerah. Advokasi pernah
dilakukan tahun 2013. kita berharap setelah
kegiatan itu langsung BLUD, namun kenyataannya
tidak. Intensnya pertemuan dengan pemda akhir
tahun 2014. karena proses pergantian pejabat
sedikit menghambat proses penetapan BLUD.
Intinya BLUD itukan efesiensi dan efektifitas,
harus bisa menghemat tapi efektif.”

Komite Medik
RSUD Cut
Meutia

15/04/2015

“ Kalau masalah advokasi saya kurang tau,
mungkin ada dilakukan pihak manajemen RSUD
Cut Meutia. Yang saya lihat pemda kurang
mendukung, kalau pemda mendukung saya optimis
dengan BLUD RSUD Cut Meutia akan menjadi
lebih baik.”

Komite
Keperawatan
RSUD Cut
Meutia

15/04/2015

“ Proses advokasi wacana tentang BLUD belum tau
kita. Cuma dengar dari mulut ke mulut.”

Wakil Ketua
Arsada/
konsultan

16/04/2015

“ Setiap tahun kemendagri melalui permen tentang
penyusunan APBD bagi pemda yang RSUD nya
belum BLUD harus wajib menfasilitasi. Hal-hal
advokasi dapat diminta bantu ke Kemendagri dan
Arsada.”

133

Matriks Penyiapan SDM Untuk Penetapan BLUD
Narasumber

Tanggal
Wawancara

Pendapat

Anggota Komisi
E DPRK Aceh
Utara

07/04/2015

“ Proses penyiapan SDM untuk penetapan BLUD
di RSUD Cut Meutia saya kurang memahami.
Yang saya tau staf di RSUD Cut Meutia sudah
cukup banyak, apalagi tenaga sukarela. Dokter
spesialis sudah memadai saya lihat. Namun secara
disiplin mereka masih kurang.”

Asisten III
Setdakab Aceh
Utara

10/04/2015

“ Saya melihat kemauan dan keberanian dari pihak
RSUD Cut Meutia masih lemah. Padahal kita
peralatan lebih lenagkap. Dokter lebih lengkap kita
dari pada RSUD Kabupaten tetangga yang lebih
dulu BLUD. Scaning baru dua di Aceh yaitu di
RSUZA dan RSUD Cut Meutia. Alat-alat rontgen
lebih baik punya kita. Pengolahan limbah kita
sudah baik. Letak, fasilitas baik, kondisi bagus.
Segi bisnis sangat menguntungkan jika dikelola
secara profesional. Setelah BLUD saya sarankan
struktur harus dirubah, harus ada direktur utama
dan direktur dibawahnya. Direktur utama adalah
seorang pebisnis hotel, kalau RS modern tidak
lebih dari hotel. Cuma fungsi saja berbeda.”

Kabag.
Organisasi
Setdakab Aceh
Utara

13/04/2015

“ SDM sudah layak dibanding dengan RSU
Meuraxa Banda Aceh dan RSUD Kabupaten lain di
Aceh. Diharapkan kedepan buat kerja sama dengan
pihak Kedokteran Unimal agar menjadi pendapatan
RSUD dan harus masuk dalam dokumen rencana
strategi bisnis.”

Kadis DPKAD
Aceh Utara

06/04/2015

“ Persiapan SDM sudah bisa. Sudah layak, tinggal
komitmen RSUD Cut Meutia. Data kan SDM juga
yang mengolah, menurut saya tanya ke mereka ada
orang untuk mengelola keuangan, akuntansi,
informasi teknologi dan sebagainya ada. Data nya
harus betul jangan tidak akurat. Kita minta bisnis
plan
dibuat
sampai
menyeluruh
sampai
pelaksanaannya.”

134

Kabid Anggaran
DPKAD Aceh
Utara

08/04/2015

“ Proses penyiapan SDM hanya sebatas
pembentukan tim untuk mempersiapkan dikumen
agar bisa ditetapkan BLUD. Secara kuantitas kita
sangat layak, namun secara kualitas perlu
ditingkatkan lagi seiring perubahan status RSUD
Cut Meutia menjadi BLUD. ”

Kabid
Perencanaan
Pembangunan
Bidang Sosbud
dan SDM
Bappeda Aceh
Utara

14/04/2015

“ Kapasitas SDM, jumlah, keahlian sudah cukup.
Dari diri mereka sendiri apakah sudah siap. Dari
kuantitas dan kualitas saya rasa sudah cukup
sekarang mau atau tidak nya pegawai RSUD itu
sendiri tergantung pribadinya.”

Kepala
09/04/2015
Inspektorat Aceh
Utara

“ Manajemen harus memperhatikan kualitas
pelayanan dan efesiensinya. Harus ada pembenahan
tenaga di RSUD Cut Meutia terutama tenaga bakti
sukarela. SDM tinggal dibenahi tingkatkan
kualitas, SOP benar-benar dilaksanakan. Secara
jumlah SDM sudah cukup baik.”

Direktur RSUD
Cut Meutia

08/04/2015

“ Secara khusus kita hanya menyiapkan tim
pembentukan BLUD. Dimana tugas tim ini adalah
menyiapkan
dokumen-dokumen
sebagai
persyaratan BLUD dan diajukan ke Pemda sampai
diterbitkannya SK BLUD oleh Bupati. Tim bekerja
cukup baik walaupun dibarengi kesibukan lainlainnya. Namun mereka melakukan pekerjaan
ekstra menyiapkan dokumen BLUD. Masingmasing petugas dapat meningkatkan skill baik
melalui pelatihan maupun peningkatan jenjang
pendidikan sesuai profesi masing-masing. Dalam
penyusunan dokumen persyaratan BLUD kita
selalu melibatkan komite medik dan komite
keperawatan.”

Wakil Direktur
SDM & Umum
RSUD Cut
Meutia

07/04/2015

“ SDM yang menangani di RSUD Cut Meutia saat
ini minimal pendidikan D.III. secara kuantitas
SDM kita berlebih terutama yang masih ada
menggunakan ijazah SMU. Sedangkan secara

135

kualitas perlu ditingkatkan lagi melalui pelatihan
dan pendidikan. Untuk peningkatan skill dokter
harus diplotkan anggaran, namun para dokter
cenderung tidak mau memanfaatkan anggaran
tersebut dengan alasan tidak mau terikat, lebih suka
didanai oleh rep obat.”
Sekretaris Tim
Pembentukan
BLUD RSUD
Cut Meutia

10/04/2015

“ Tenaga non teknis kita banyak sekali yaitu tenaga
sukarela. Tim ada beberapa kali di ubah SK nya
karena tidak berjalan dengan baik dan vakum
kegiatannya. Perlu ada penataan ulang tenaga
sukarela sesuai dengan kualifikasinya. Agar dana
tidak terserap kepada hal yang tidak perlu.”

Komite Medik
RSUD Cut
Meutia

15/04/2015

“ Kita tidak pernah difasilitasi untuk menambah
ilmu melalui seminar dan pelatihan, dokter kan
belajar sepanjang hayat. SDM banyak, namun tidak
pernah dilatih secara khusus untuk penggunaan
alat. Di up grade ke RS yang lebih baik.”

Komite
Keperawatan
RSUD Cut
Meutia

15/04/2015

“ SDM masih kurang untuk tenaga terlatihnya.
Kalau dokter sering ikut sendiri dari rep obat. Dari
pemda tidak disiapkan dana untuk pelatihan
pengembangan ilmu. Kuantitas banyak tapi kualitas
yang kurang. Sertifikat pelatihan itu banyak yang
sudah expaied masa aktifnya.”

Wakil Ketua
Arsada/
konsultan

16/04/2015

“ Kelayakan tidak dilihat dari SDM nya tapi dilihat
dari dokumen yang dipersiapkan untuk menjadi
BLUD. Dalam menjalankan kegiatan RSUD
setelah BLUD mereka harus mengupayakan SDM
yang dibutuhkan.”

136

Dokumentasi pada saat melakukan wawancara dengan beberapa informan.

Wawancara dengan Asisten II Aceh Utara
DPRK

Wawancara dengan Anggota

Wawancara dengan Direktur RSUD Cut Meutia
Inpektorat

Wawancara dengan Ka.

Wawancara dengan Kabid Anggaran DPKAD
Organisasi

Wawancara dengan Kabag