Kajian Pengolahan Jerami Padi Secara Kimia dan Biologi serta Pengaruhnya terhadap Penampilan Sapi Peranakan Ongole

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Populasi penduduk yang terus berkembang mendorong peningkatan
permintaan terhadap kebutuhan pangan. Sementara itu, ketersediaan lahan untuk
penyediaan makanan ternak menunjukkan penurunan. Akibatnya, pemenuhan
kebutuhan pangan mengalami kesulitan, terutama yang berasal dari protein
hewani seperti daging, susu dan telur.
Ternak sapi potong merupakan salah satu sumber daya penghasil bahan
makanan berupa daging yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Ternak sapi dapat
memenuhi berbagai macam kebutuhan manusia terutama sebagai bahan makanan
berupa daging, susu, kulit, tulang, dan lain sebagainya. Daging sangat berperan
besar bagi pemenuhan gizi protein hewani. Sapi sebagai salah satu hewan
pemakan rumput sangat berperan sebagai pengumpul bahan makanan bergizi
rendah yang diubah menjadi bahan makanan bergizi tinggi, kemudian diteruskan
kepada manusia dalam bentuk daging. Konsumsi protein hewani sangat
menunjang kecerdasan dan diperlukan untuk daya tahan tubuh.
Ternak memberikan kontribusi yang sangat penting untuk memproduksi
zat-zat makanan yang esensial bagi manusia. Pada saat ini, biji-bijian cukup
banyak digunakan untuk pakan ternak. Keadaan ini menyebabkan terjadi
kompentisi kebutuhan manusia dan ternak. Untuk mendukung produksi ternak
harus diupayakan mencari pakan alternatif lain yang potensial, murah dan mudah

diperoleh.
Pakan merupakan salah satu faktor penentu utama yang mempengaruhi
keberhasilan suatu usaha peternakan. Salah satu upaya untuk menyediakan pakan
yang cukup baik bagi ternak adalah memanfaatkan limbah pertanian berupa
jerami padi sebagai pakan ternak sapi dengan memfermentasikan dengan bantuan
jamur. Sehingga didapatkan pakan yang mempunyai kandungan gizi yang tinggi
dengan harga yang murah.
Pemanfaatan sumber pakan alternatif yang tidak berkompetisi dalam
penggunaannya patut diperhitungkan. Pada tahun 1998, badan Palta dan
Pengembangan Pertanian telah memperkenalkan crop livestock system (CLS).

Universitas Sumatera Utara

Dalam pola ini diintroduksikan teknologi pemanfaatan jerami padi untuk pakan
ternak sapi, domba, sapi, domba, kerbau serta pemanfaatan kotoran ternak sapi
sebagai sumber pupuk tanaman pangan.
Ketersediaan lahan untuk penanaman hijauan pakan mengalami
penurunan. Sapi memberikan kontribusi yang besar untuk memproduksi zat - zat
makanan yang esensial bagi manusia. Untuk mendukung produksi sapi harus
diupayakan mencari pakan alternatif yang potensial, murah, dan mudah diperoleh

sepanjang tahun.
Limbah pertanian berupa jerami padi berpotensi digunakan untuk
dikembangkan sebagai pakan hewan ternak ruminansi khususnya sapi. Pada
umumya

limbah tanaman pangan (jerami padi) berlimpah pada saat panen,

sehingga penggunaannya sebagai pakan perlu ada teknologi pengolahan agar
kualitas (karbohidrat dan protein) meningkat dan dapat tersedia sepanjang tahun
(Abdel Komar, 1984).

Data potensi Indonesia 2009 mempunyai luas panen

12.883.573 ha dengan produktivitas 64.398.890 Ton ( BPS, 2009). Produksi padi
dapat mencapai 4 – 6 Ton/ha jerami bahan kering padi . Dari data tersebut diatas
bila dimanfaatkan sebagai pakan ternak ruminansia dapat tercapai antara
51.534.292 – 77.301.438 Ton bahan kering jerami di Indonesi, sedangkan di
Sumatera Utara data luas panen 768.407 ha dengan produktivitas tercapai
3.527.899 Ton (BPS, 2009). Dengan demikian bahan kering jerami padi
disumatera sebagai pakan ternak ruminansia dapat tercapai 3.073.628 – 4.610.442

Ton ( BPS, 2009). Dengan demikian pengolahan jerami padi memberi peluang
bagi peternak dalam memanfaatkan hasil samping dari jerami padi tersebut untuk
dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Permasalahannya bila jerami padi diberikan
pada ternak sapi secara langsung pakan jerani padi masih mengandung nutrein
yang rendah karena limbah jerami masih mengandung serat kasar (crude fiber)
yang tinggi seperti selulosa, hemiselulosa dan lignin. Serat-serat tersebut termasuk
senyawa yang sulit dicerna karena lignin sukar larut oleh enzim pencernaan.
Tingginya serat kasar menunjukkan bahwa mutu bahan pakan tersebut rendah.
Pada umumnya kebutuhan akan nutrien dari ternak sapi energi / Total
Digestible Nutrien (TDN) berkisar 60 – 70%, Protein Kasar 12% dan Lemak 3 –
5% ( Abidin, 2002). Sementara itu segi nutrien jerami padi mengandung protein

Universitas Sumatera Utara

kasar 2 – 6 %, energi 40 -80 % (Siregar, 1994). Diatas telah diperjelas bahwa
tingginya lignin mengkibatkan nilai cerna jerami padi rendah (Anggorodi, 1980).
Tilman et al (1991) menambahkan nilai cerna rendah menyebabkan kecepatan
alir pakan pada saluran pencernaan juga rendah,

sehingga dapat membatasi


konsumsi pakan sebab itulah salah satu upaya untuk meningkatkan nutrien jerami
perlu pengolahan jerami sehingga ada peningkatan nutrien jerami padi.
Dengan pemikiran ini, perlu dilakukan penelitian tentang pemanfaatan
limbah jerami padi sebagai pakan ternak ruminansia terhadap pertambahan berat
badan, konsumsi pakan, dan konversi pakan serta kecernaan bahan kering dan
bahan organik pada ternak penggemukan sapi Peranakan Ongole (PO).

Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengolahan jerami terbaik dengan fermentasi dan amoniasi
2. Menguji dan mengetahui pemberian jerami padi fermentasi dengan Aspergillus
niger terhadap performans sapi Peranakan ongole yaitu konsumsi, pertambahan
bobot badan dan konversi.
3. Menguji dan mengetahui pemberian jerami padi fermentasi dengan Aspergillus
niger terhadap kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik.

Hipotesis Penelitian
Pemberian pakan jerami padi hasil fermentasi pada sapi PO (Peranakan
Ongole) memberi pengaruh positif terhadap konsumsi pakan, pertambahan bobot
badan dan konversi pakan, kecernaan bahan kering dan kecernaan bahan organik.


Kegunaan Penelitian
Sebagai Bahan informasi bagi peternak sapi dalam upaya pengembangan
usaha sapi, dan sebagai bahan informasi bagi para peneliti dan kalangan
akademisi atau instansi yang berhubungan dengan peternakan, peningkatan
penggunaan limbah jerami padi hasil fermentasi sebagai bahan baku pakan sapi
Peranakan Ongole(Sapi PO).

Universitas Sumatera Utara