Peran Sekretori Imunoglobulin A dan Neutrofil pada Kejadian Early Onset-Ventilator Acquired Pneumonia Berdasarkan Analisis dari Spesimen yang Diambil dengan Kurasan Bronkoalveolar

vii
PERAN SEKRETORI IMUNOGLOBULIN A DAN NEUTROFIL
PADA KEJADIAN EARLY ONSET-VENTILATOR ACQUIRED
PNEUMONIA
BERDASARKAN ANALISIS DARI SPESIMEN
YANG DI AMBIL DENGAN KURASAN BRONKOALVEOLAR
DISERTASI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Doktor
Dalam Program Doktor (S3) Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara dibawah Pimpinan
Rektor Universitas Sumatera Utara
Untuk Dipertahankan di Hadapan Sidang Ujian Terbuka
Universitas Sumatera Utara Medan

Oleh
Fajrinur Syarani
NIM: 078102004

PROGRAM STUDI DOKTOR (S3) ILMU KEDOKTERAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN
2015

vii

viii

Promotor
Prof. dr. Menaldi Rasmin, Sp.P (K), FCCP
Guru Besar Tetap Departemen Pulmonologi & Ilmu Kedokteran
Respirasi
Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia
Jakarta
Ko – Promotor
Prof. Dr. dr. Rozaimah Zain-Hamid, MS,Sp.FK
Guru Besar Tetap Departemen Farmakologi dan Terapeutik
Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara
Medan

Ko – Promotor

Prof. dr. Achsanuddin Hanafie, Sp.An. KIC
Guru Besar Tetap Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif
Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara
Medan

viii

ix
Judul

: Peran Sekretori Imunoglobulin A dan Neutrofil
pada Kejadian Early Onset-Ventilator Acquired
Pneumonia Berdasarkan Analisis dari Spesimen
yang Diambil dengan Kurasan Bronkoalveolar

Nama Mahasiswa

: Fajrinur Syarani

NIM


: 078102004

Program Studi

: S3 Ilmu Kedokteran

Ketua Program Studi (S3)

Dekan Fakultas Kedokteran

Ilmu Kedokteran

Prof.dr.Gontar A.Siregar, Sp.PD-KGEH

Prof.DR.dr. Delfitri Munir, Sp.THT-KL(K)

Tanggal Lulus : 16-12-2014

ix


x
Telah diuji pada Ujian Tertutup
Tanggal 16 Desember 2014

PANITIA PENGUJI DISERTASI
Ketua

: Prof. dr. Menaldi Rasmin, Sp.P (K), FCCP

Anggota

: Prof. Dr. dr. Rozaimah Zain-Hamid, MS,Sp.FK
Prof. dr. Achsanuddin Hanafie, Sp.An. KIC
Prof. dr. Tamsil Syafiuddin, Sp.P (K)
dr. Elisna Syahrudin, PhD, Sp.P (K)
Dr. Adang Bachtiar, MPH, DSc
Dr. dr. Nazaruddin Umar, Sp.An. KNA

x


xi

xi

xii

xii

vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Bismillahirrahmanirrahim
Assalammu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Alhamdulillah, segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT Yang Maha
Pengasih dan Maha Penyayang atas segala rahmat dan karunia Nya, saya
dapat melaksanakan pendidikan S-3 Ilmu Kedokteran dan menyelesaikan
Disertasi ini dengan judul:
“Peran Sekretori
Onset-Ventilator


Imunoglobulin A dan Neutrofil pada Kejadian Early
Acquired

Pneumonia

Berdasarkan

Analisis

dari

Spesimen yang Diambil dengan Kurasan Bronkoalveolar”
Pertama-tama sembah sujud kepada orang tua yang sangat saya cintai,
Ayahanda Alm. Syarani Yunus dan Hj Kamsiah yang telah membesarkan,
mendidik dan berdoa dengan penuh kasih sayang, mendengar keluhan saya
dan selalu memberikan nasehat dan semangat, agar tetap berjuang dijalan
yang diridhoi Allah. Untuk Almarhum Ayahanda, ditempatkan ditempat yang
terbaik disisi Nya, diampuni segala dosanya. Untuk Ibunda tercinta, selalu sehat
jiwa dan raga dan disembuhkan segala penyakitnya, Aamiin.
Dengan segala kerendahan hati, saya mengucapkan terima kasih dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat Rektor Universitas
Sumatera Utara, Prof. Drs. Subhilhar MA, PhD, Rektor sebelumnya Prof. Dr. dr.
Syahril Pasaribu, DTM&H,M.Sc(CTM), Sp. A(K), Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara, Prof. dr. Gontar A. Siregar, Sp. PD-KGEH, Ketua
Program Studi Doktor (S-3) Ilmu Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara, Prof. dr. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp. A(K), Sekretaris
Program Studi S-3, Prof. Dr. dr. Delfitri Munir, Sp.THT-KL(K) dan Prof. dr. Luhur
Soeroso, Sp.P(K), selaku Ketua Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran
Respirasi, Kedokteran Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan
fasilitas yang diberikan kepada saya untuk mengikuti dan menyelesaikan
pendidikan Program Studi doktor (S-3) Ilmu Kedokteran di Fakultas Kedokteran
Universitas Sumatera Utara.

vii

viii
Ucapan terima kasih dan salam hormat saya sampaikan kepada Promotor
dan Ko promotor : Prof. dr. Menaldi Rasmin, Sp.P(K), FCCP, Prof. Dr. dr.
Rozaimah Zain-Hamid, MS,Sp.FK dan Prof. dr. Achsanuddin Hanafie, Sp.An,
KIC, KAO. Atas kesediaan guru-guru saya meluangkan waktu membimbing,

mendorong dan memberikan nasehat dan perbaikkan dengan teliti. Sangat
besar manfaat dalam penelitian dan penyempurnaan penulisan disertasi ini.
Semoga Allah SWT selalu melimpahkan segala rahmat dan berkah, kesehatan
dan kesejahteraan kepada guru pembimbing saya.
Selanjutnya saya juga mengucapkan terimakasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada guru-guru tim penguji disertasi ini : Prof. dr. Tamsil
Syafiuddin, Sp.P(K), dr. Elisna Syahrudin, PhD, Sp.P(K), Dr. Adang Bachtiar,
MPH, DSc,

Dr. dr. Nazaruddin Umar, Sp.An. KNA, yang telah memberi

penilaian, koreksi dan masukkan selama proses persiapan penelitian hingga
penulisan disertasi ini.
Ucapan terima kasih dan salam hormat juga saya sampaikan kepada
seluruh staf pengajar di lingkungan Program S-3 Kedokteran FK-USU : Prof. dr.
Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp.A(K), Prof. dr. Harun Rasyid Lubis, Sp.PDKGH,

Alm Prof. dr. Iskandar Zulkarnain Lubis, Sp.A(K), Prof. Dr. dr.

Rozaimah Zain-Hamid, MSc,Sp.FK, Dr. Ir Sumono MS, Drs. Sutarman,

M.Si,PhD, Dr. Drs. Ridwan Siregar, M.Lib, dr. Adang Bachtiar, MPH, DSC, Dr.
dr. Rosita Juwita Sembiring, Sp.PK(K), dan dr. Gino Tann, Ph.D, Sp.PK(K) atas
bimbingan dan diskusi selama saya mengikuti Program Studi S-3.
Terima kasih saya ucapkan kepada Direktur Utama RSUP H. Adam Malik
Medan, Dr. dr. Yusirwan, SpB, SpBA (K), MARS dan para Direktur Utama
terdahulu khususnya kepada dr. H. Djamaluddin Sambas, MKes yang telah
memberikan izin kepada saya untuk bisa mengikuti pendidikan Program Studi
S-3 Kedokteran ini.
Kepada Ketua Departemen / SMF Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran
Respirasi, Kedokteran Universitas Sumatera Utara / RSUP. H. Adam Malik
Medan, Prof. dr. Luhur Soeroso, Sp.P(K), beserta seluruh staf saya ucapkan
terima kasih atas izin, perhatian dan kerjasamanya selama saya mengikuti
pendidikan Program Studi S-3 ini.

viii

ix
Terima kasih pula kepada Ketua Komisi Etik Penelitian Bidang Kesehatan
FK-USU, Prof. dr. Sutomo Kasiman, Sp.PD,Sp.JP(K) dan beserta tim yang
telah memberi masukkan dan menyetujui penelitian ini, serta menerbitkan

Persetujuan Komisi Etik tentang Pelaksanaan Penelitian Bidang Kesehatan.
Tidak lupa ucapan terima kasih ingin saya sampaikan kepada Dr. dr.
Imam Budi Putra, MHA, Sp.KK, seluruh staf dan pegawai sekretariat serta
seluruh peserta Program Studi Doktor (S-3) FK-USU Medan baik yang sudah
selesai ataupun masih menyelesaikan pendidikan, terima kasih atas kerja
sama, dorongan dan hubungan baik yang tercipta selama ini.
Terima kasih saya ucapkan kepada Prof. dr. Achsanuddin Hanafie, Sp.An,
KIC, KAO, yang telah memberikan saya izin untuk melakukan penelitian di
ruang Instalasi Perawatan Intensif, terima kasih khusus juga saya ucapkan
kepada perawat ruang IPI dewasa dan ruang Pasca-bedah, yang telah
membantu dalam pelaksanakan dan penyelesaian penelitian ini dengan penuh
rasa tanggung jawab serta tulus ikhlas.
Dan tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Dr. dr. Amira Tarigan,
M. Ked(P), Sp.P(K), PPDS Pulmonologi dan Respirasi, seluruh peserta PPDS
Anestesiologi dan Terapi Intensif FK-USU yang telah membantu dalam
kelancaran penelitian dan pendidikan saya.
Ucapan terima kasih disertai ungkapan kasih sayang yang tak terhingga
saya sampaikan kepada suamiku Ir. N. Banu Saputro, M.T., anak anak yang
kusayangi, Nurul Citta Banu Putri dan Nurul Nabilla Banu Putri, yang telah
bersedia mendampingi saya dalam suka dan duka, memberi kesempatan,

kepercayaan, dukungan moril dan menjadi pendorong terbesar saya untuk
melewati perjalanan panjang dan melelahkan selama mengikuti pendidikan ini.
Terima kasih yang sedalam-dalamnya buat Abang, Kakak, Adik serta
seluruh keluarga yang selalu memberi semangat, dorongan dan do’a kepada
keluarga kami.
Akhir kalam, sekali lagi kepada seluruh nama yang tersebut di atas
maupun tidak tersebut yang telah banyak membantu saya secara langsung
maupun tidak langsung, dari hati nurani yang paling dalam saya haturkan dan
penghargaan yang setinggi-tingginya, sungguh saya sangat berhutang budi,

ix

x
hanya Allah Swt yang sanggup dan berkenan memberikan balasan yang
terbaik. Aamiin.
Insyaallah, disertasi ini dapat memberi sumbangan berharga bagi
perkembangan dunia Ilmu Kedokteran serta peningkatan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat. Semoga

Allah SWT senantiasa melindungi kita,

mengangkat kita kepada derajat yang lebih tinggi dengan ilmu, membuka pintu
berkah seluas luasnya dan pahala yang tiada henti melalui ilmu yang
bermanfaat. Aamiin Ya Robbaal Alaamiin.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

x

xi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.

IDENTITAS
1.

Nama

: Dr. Fajrinur Syarani, M.Ked(Paru),Sp.P(K).

2.

Tempat / tanggal lahir : Payakumbuh, Sumatera Barat, 31-05-1964

3.

Agama

: Islam

4.

NIP

: 19640531199002 2 001

5.

Pangkat /Golongan

: Pembina / IV D

6.

Pekerjaan

: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
RSUP.H. Adam Malik Medan

7.

Jabatan

8.

Alamat

: Ka Instalasi Rawat Jalan
: Komplek Villa Prima Blok B no 41, jl Karya
Wisata, Johor, Medan

9.

Telepon

: 08126042431

10. E-mail
II.

: Fajrinur_Syarani@yahoo.com

KELUARGA
1. Suami

: Ir. N. Banu Syaputro, M.T

2. Pekerjaan : Staf Pengajar Politeknik Medan
3. Anak

: 1. Nurul Citta Banu Putri, 22 tahun
2. Nurul Nabilla Banu Putri, 12 tahun

III.

PENDIDIKAN
1976

: Lulus SD negeri 1, Minas, Pekanbaru, Riau

1980

: Lulus SMP negeri 3, Pekanbaru, Riau

1983

: Lulus SMA negeri 2, Pekanbaru, Riau

1989

: Lulus Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

1999

: Lulus / mendapatkan Sertifikat Spesialis Paru dari FK- USU

2010

: Brevet Konsultan bidang Intervensi dan Gawat Darurat Napas

2012

: Magister (S2) Kesehatan Klinis

2014

: Kandidat Doktor

xi

xii
IV.

RIWAYAT PEKERJAAN :
1990 – 1995 :

Puskesmas Kebun Lada Kotamadya Binjai, Sumatera
Utara

1990-1999

:

Dokter tetap

RSU Herna

Medan, Sumatera Utara,

Indonesia
1995 – 1999 :

Residen Departemen Ilmu Penyakit Paru dan Respirasi
FK-USU

1999 – 2012 :

Staff divisi intervensi dan gawat napas departemen
Penyakit Paru dan respirasi RSP H. Adam Malik Medan

2012 – 2014 :

Penanggung jawab Pelayanan IGD, RSU H Adam Malik
Medan

2014 -Saat ini :

Kepala Instalasi Rawat Jalan

V. KEGIATAN AKADEMIK
1999 – 2012 :
1. Narasumber dan pelatihan dokter umum, penanggulangan Tb DOTS
2. Membimbing Mahasiswa FKU-USU ( S1 )
3. Memimpin jurnal gawat napas untuk residen Pulmonologi
4. Membimbing residen dalam bidang diagnostik dan terapeutik invasif
(Bronkoskopi, bronchial toilet, BAL di ICU), Gawat Darurat Napas

dan

Perawatan Intensif
5. Membimbing penelitian Peserta Program Dokter Spesialis Paru
6. Membimbing Peserta Program Dokter Spesialis Paru dalam diskusi
kasus/laporan kasus ruangan.
7. Membimbing Peserta Program Dokter Spesialis Paru dalam diskusi pasien
paru yang dirawat di ICU setiap hari.
8. Menguji Peserta Program Dokter Spesialis Paru dalam ujian post test
setelah selesai stase rawat intensif.
9. Menguji post test mahasisiwa S1 pada akhir stase.
10. Fasilitator dalam tutorial mahasiswa S1
11. Fasilitator skill lab mahasiswa S1.
12. Membimbing bedside teaching mahasiswa S1 di ICU tentang kasus-kasus
paru.

xii

xiii
VI.

PUBLIKASI MAKALAH

1.

Fajrinur Syarani, Irma Tabrani : Kistik Fibrosis dengan metastase
penyakit ke otak. Majalah paru, 2003

2.

RS Parhusip, Fajrinur Syarani, Irma Tabrani : Ventilator-Associated
Pneumonia (VAP), majalah paru. 2003

3.

Fajrinur Syarani, Rudi Irawan : perawatan pasien emboli paru setelah
operasi patah tulang pelvik. 2005

4.

RS Parhusip, Fajrinur Syarani, Siti Nurcahyati : ARDS dan Sepsis.
2002

5.

Fajrinur

Syarani,

Refi

Sulistiani

:

Gagal

napas

pada

kasus

Pneumothoraks dan Pneumonia. 2008
6.

The role of secretory Immunoglobulin A in the events early onsetVentilator Acquired Pneumonia and ARDS based on analysis of
specimens take that in the bronchoalveolar lavage

7.

Role of neutrophils in event early onset- ventilator acquired neumonia
based analysis of specimens from bronchoalveolar lavage

8.

The Role of Secretory Immunoglobulin A and Neutrophils Events on
Eearly Onset-Ventilator Acquired Pneumonia Based on Analysis of
Specimens Taken by Bronchoalveolar Lavage

9.

The role of secretory Immunoglobulin A, neutrophils and phatogen in
the event early onset-Ventilator Acquired Pneumonia based analysis of
specimen take that in bronchoalveolar lavage

VII. PRESENTASI MAKALAH TENTANG GAWAT NAPAS :
1.

Fajrinur Syarani : Perspectives of SIRS and sepsis in respiratory
infections. RESPINA 2006.

2.

Fajrinur Syarani : oxygen therapy for all : who,when and how
RESPINA 2007

3.

Mercy 2010

4.

Mercy 2011

5.

AB Medan Forum tentang Managemen VAP

6.

Sepsis due severe pneumonia

xiii

xiv
VIII.

MENJADI NARASUMBER, INSTRUKTUR PADA PELATIHAN DAN
WORKSHOP
1.

Fasilitator dan narasumber

pada sejumlah latihan penanganan TB

WHO untuk dokter Puskesmas, praktek Swasta dari tahun 2000-2004
tingkat propinsi dan nasional.
2.

Instruktur dan narasumber pada workshop Oxygen therapy. MERCY
2010 Medan.

3.

Instruktur dan narasumber

pada workshop Oxygen therapy,

manajemen pasien paru di ICU, MERCY 2011- Medan.

IX.

4.

Instruktur dan narasumber Pelatihan Perawat ICU : 2009 - 2015

5.

Instruktur dan narasumber GELS 2009-2015

6.

Instruktur dan narasumber PPGDT 2009-2015

7.

Narasumber Pelatihan Basic Pulmonology Life Support (BPLS), 2015

8.

Narasumber Roadshow dan simposium, COPD up date, 2015

9.

Narasumber Cardio Respiratory Emergencies, FK-UISU,2013

KEGIATAN PELAYANAN KLINIS
1.

Melakukan pemeriksaan bronkoskopi dari tahun 2004-2015

2.

Melakukan Bronkhial toilet diagnostik dan terapeutik dari tahun 20052015 di ICU dewasa, ICU pascabedah RSU Adam Malik

3.

Penanggung jawab pelayanan medis pasien di HDU

4.

Penanggung jawab pelayanan medis pasien IGD RS Adam Malik
2012-2014

5.

Tim koordinasi pelayanan medis pasien di IGD 2012-2014

6.

Ka Instalasi Rawat Jalan, bertanggung jawab dan berkoordinasi
dengan semua SMF untuk akreditasi pelayanan dan pendidikan
sesuai KARS dan JCI

7.

Tim akreditasi pada pokja APK (ACC)

xiv

xv
X.

WORSHOP DAN PELATIHAN YANG PERNAH DI IKUTI
1.

Bronkhoskopi, thorakoskopi di Singapora General Hospital sebanyak
3 kali

2.

Ventilator dan EBM pada PERDICI di Jakarta 4 kali

3.

Therapi Oksigen di jakarta

4.

TOT 2x dari WHO untuk DOT TB dan MDR TB,di Jakarta dan Solo

5.

TOT 2x Nutrisi terapi di Medan

6.

Management Dificult Airway di jakarta

7.

Bronkhoskopi Ultrathin di jakarta

8.

Fluorobronkoskopi di jakarta

9.

Workshop Intervensi Pulmonary di Jaipur India 2012.

10. Workshop COPD dan asma di Jakarta 2012.
11. Pelatihan Resusitasi Jantung dan Paru (RJP), 2013
12. Pelatihan cara uji klinis yang baik (Good Clinical Practice), 2014
13. Pelatihan Malaysia Intervensional Pulmonology Course, 2012
14. Pelatihan Service Excellent, RSUP. Adam Malik Medan, 2012
XI.

ORGANSIASI PROFESI (SOCIETY)
1989-2014 :

Member of Indonesian Medical Association ( IDI )

1999-2014 :

Member of Indonesian Association of Pulmonologist

2004-2010 :

Anggota Dewan Majalah Respirasi PDPI pusat, Jakarta.

2013

Wakil Ketua PDPI cabang Medan

:

2014-2015 :
XII.

Member of ATS (American Thoracic Society)

PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT dan PIAGAM PENGHARGAAN
:
1.

Penyuluhan kesehatan paru dan rokok, di Radio Delta secara reguler
setiap 2 minggu sekali

2.

Penyuluhan kesehatan paru dan penyakit paru, di Radio Sikamoni
reguler setiap 2 minggu sekali

3.

Penyuluhan kesehatan paru dan penyakit paru, didalam acara kesehatan
kita di TV Deli

xv

xvi
4.

Penyuluhan kesehatan paru dan penyakit paru, didalam acara kesehatan
kita, di TV RI

5.

Tim Kesehatan Haji TKHI, 2006.

6.

Piagam Penghargaan Satya Lencana Karya Satya, 20 tahun, 2014

XIII. KEGIATAN, WORKSHOP DAN SEMINAR LAINNYA

TANGGAL

W/S

JUDUL KEGIATAN

PENYELENGGARA

25/26-2-15

w

Basic Life Support

Critical Departemen

Pulmonology 2015

dan

Pulmonologi

Respirasi

FK-USU,

Medan
25/26-4-15

11-4-15

w/s

w/s

Empowering multi disciplinary Tim kerja paru RS Kanker
management in Lung Cancer

Dharmais, Jakarta

Seminar ISTC for TB

Dinas Kesehatan Tk1 Prop
SUMUT, Medan

11/14-11-

w/s

APSR

APSR

14
4/6-7-13

Committee,

Bali,

Indonesia
w/s

The International Symposium on PERDICI
Critical Care and Emergency
Medicine

18-5-13

w/s

Up

date

on

treatment

advances
of

in Gleneagles Singapura

common

cardiovascular and respiratory
diseases
13/16-6-12

s

International

Conggress

on APSR,Bangkok

Infectious Diss
19/22-1-12

w/s

APSR

on

Bronchoscopy

Interventional

& APCB, Fortis Hospital, Jaipur

Pulmonology India

APCB cum Broncocon
1/5-9-12

s

European Respiratory Society ERS, Vienna Austria
Annual Conggress (ERS)

3/6-11-11

s

APSR

Shanghai, China

7-4-13

s

Lung Cancer

PDPI, Jakarta

11/12-10-

s

International

13

respiratory

Meeting
Care

xvi

on Respina Committee, Jakarta

Indonesia

xvii
(RESPINA)
23/24-3-13

s

Asean RTI Forum

Ho Chi Minh, Vietnam

13/16-2-14

s

Pertemuan Ilmiah Pulmonologi Departemen Pulmonologi &
dan Ilmu kedokteran Respirasi Respirasi FK-USU
(PIPKRA)

5-8-10

s

The

Tuberculosis

Scientific PDPI Medan

Symposium
29/30-11-

w

Annual Pathobiology Course

w

International

FK-Prima, Medan

13
19/20-9-14

Standard

for PDPI, Medan

tuberculosis Care
6/10-9-14

s

ERS

ERS, Munich, Jerman

10-11-12

s

Lung Cancer Up Date

MTM Hospital, Medan

11/14-11-

s

APSR

APSR

14
5/8-7-06

Committee,

Yokohama, jepang
w/s

Pertemuan Ilmiah Perhimpunan PDPI
Dokter Paru Indonesia

19/22-5-06

w

Penggunaan AB secara Bijak FK-UNAIR/RSUP

Sutomo,

dalam Rangka Penanggulangan AMRIN study, Surabaya
Pengendalian Resisten AB
15/16-9-06

w

Terapi Oxygen, RESPINA

xvii

Respina, Jakarta

xviii
SUMMARY
Cohort,

prospective

observation

alanalytic

study

has

been

conducted to observe the role ofs-IgA and neutrophils of lower respiratory
tract, toward the incidence of early onset-Ventilator Acquired Pneumonia
(VAP). The specimen (lower respiratory tract fluid) was obtained by
performing the techniques Broncho-Alveolar Lavage (BAL) procedures
bronchoscopy, in patients using mechanical ventilators > 48 hours, at
Intensive Care Unit of H. Adam Malik General hospital,Medan.
Observation also taking into account other factors such as the Simplified
Acute Physiology Score(SAPS) and pathogens from the lower respiratory
tract, in compliance with the inclusion and exclusion criteria.
At the third day using mechanical ventilator, in early-onset VAP
patients (VAP(+), showed increasing of s-IgA level significantly. As an antiinflammatory, s-IgA can reduce the number of neutrophils as proinflammatory, but the kind of pathogens play an important role in
stimulating or destroying s-IgA. Availability of MRSA pathogens, can
decrease s-IgA level from the baseline.
While, at the same time (third day using mechanical ventilator),the
percentage of neutrophils increased not significantly and was controlled, in
the VAP () patients. However, in group of early-onset VAP patients (VAP
(+), percentage of neutrophils increase significantly. Neutrophils play an
important role in the incidence and deterioration of VAP.
SAPS also consider influence in the incidence of VAP, but SAPS
do not influence the level of s-IgA. However, together with neutrophils,
SAPS give contribution to the incidence of early-onset VAP.
The four highest pathogens in patients using mechanical ventilator
in this study are Acinetobacter baumanii, MRSA, Klebsiella pneumoniae
and Pseudomonas aeruginosa.The kind of pathogens influence the
incidence of VAP and A. Baumannii as the highest number of pathogen
isolations, contribute to the incidence of VAP significantly. In addition, sIgA levels were influenced by certain pathogens, while neutrophils give
xviii

xix
same response to different pathogens, and all kinds of pathogens can
increase percentage of neutrophils significantly.
The data from this study can be concluded that the s-IgA and
neutrophils are cooperating local immunity, but certain pathogens capable
of destroying the s-IgA and have different responses to the types of
pathogens. While neutrophils increased in all types of pathogens, but do
not respond differently to different types of pathogens and participate
worsen the incidence of VAP (+). SAPS scores do not affect the s-IgA, but
together with neutrophils contribute to the incidence of early onset VAP.
The data in this study can be used as a reference : s-IgA,
neutrophils and pathogens of lower respiratory tract with performing
bronchoscopy procedure by using BAL technique, as the basic data of
patients with mechanical ventilator the first day and the third day on VAP () and early onset VAP (+). The data can be used as a reference regarding
the correlation between these variables, and conduct further research to
increase levels of s-IgA lower respiratory tract, such as nutrition and
vaccinations to improve lung health. While the value of the percentage of
neutrophils in this study could be used for further research on the
development of suppressive therapy neutrophils worsening incidence of
VAP.

xix

xx
RINGKASAN
Telah dilakukan penelitian observasional analitik (kohort prospektif),
yang bertujuan mengamati peran s-IgA dan neutrofil cairan saluran napas
bawah, terhadap kejadian early onset-Ventilator Acquired Pneumonia
(VAP awitan dini). Spesimen (cairan saluran napas bawah), diambil
dengan prosedur Broncho-Alveolar Lavage (BAL), pada pasien yang
dirawat dengan menggunakan ventilator mekanik > 48 jam, di ruang
Instalasi Perawatan Intensif (IPI), RSUP H. Adam Malik Medan.
Pengamatan ini dilakukandengan turut mempertimbangkan faktor lain
seperti skor Simplified Acute Physiology Score (SAPS) dan jenis patogen
dari saluran napas bawah,sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kadar s-IgA
yang bermakna pada pasien yang mengalami VAP awitan dini (VAP (+),
setelah hari ketiga menggunakan ventilator mekanik. Sebagai antiinflamasi, s-IgA mampu menekan jumlah neutrofil sebagai pro-nflamasi.
Namun jenis patogen berperan penting dalam menstimulasi atau
menghancurkan s-IgA. Keberadaan patogen MRSA, dapat menurunkan
kadar s-IgA dari nilai dasarnya.
Pada saat yang sama (hari ketiga menggunakan ventilator
mekanik), di kelompok VAP (), didapati peningkatan persentase
neutrofil yang tidak bermakna dan terkontrol. Namun di kelompok VAP
(+), didapati peningkatan bermakna dari persentase neutrofil. Neutrofil
berperan penting terhadap kejadian dan perburukan VAP.
Skor SAPS juga sangat berperan pada kejadian VAP,tetapi
skorSAPS tidak mempengaruhi kadar s-IgA. Namun bersama-sama
dengan neutrofil, skor SAPS berperan terhadap kejadian VAP awitan
dini.
Urutan empat terbanyak jenis patogen yang ditemukan pada subyek
yang menggunakan ventilator mekanik pada penelitian ini adalah
Acinetobacter baumanii, MRSA, Klebsiella pneumonia dan Pseudomonas
aeruginosa. Jenis patogen berpengaruh terhadap kejadian VAP, dan
xx

xxi
Acinetobacterbaumanii dengan jumlah isolasi patogen yang terbanyak,
mempunyai peran yang bermakna terhadap kejadian VAP. Selain itu, kadar
s-IgA secara bermakna dipengaruhi oleh jenis patogen tertentu, sedangkan
persentase neutrofil meningkat secara bermakna untuk semua jenis
patogen, dan peningkatan ini tidak berbeda bermakna di antara jenis
patogen yang berbeda.
Dari data penelitian ini dapat disimpulkan bahwa S-IgA dan Neutrofil
merupakan imunitas lokal yang bekerjasama, namun patogen tertentu
mampu menghancurkan s-IgA dan mempunyai respon yang berbeda
terhadap jenis patogen. Sedangkan neutrofil meningkat pada semua jenis
patogen, tetapi tidak memberikan respon berbeda terhadap jenis patogen
yang berbeda dan berperan serta memperburuk kondisi kejadian VAP. skor
SAPS tidak mempengaruhi s-IgA, namun bersama-sama dengan neutrofil
berperan terhadap kejadian VAP awitan dini.
Data pada penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai acuan, yaitu: s-IgA,
neutrofil dan jenis patogen dari saluran napas bawah dengan prosedur
BAL, sebagai data dasar pasien dengan ventilator mekanik hari
pertama,dan hari ketiga pada VAP(-) dan VAP (+) awitan dini. Serta dapat
dipakai sebagai acuan mengenai hubungan korelasi antar variabel
tersebut, dan melakukan penelitian lebih lanjut untuk meningkatkan kadar
s-IgA saluran napas bawah, seperti nutrisi dan vaksinasi untuk
meningkatkan kesehatan paru. Sedangkan nilai persentasi Neutrofil pada
penelitian ini dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut pengembangan
terapi supresi neutrofil pada kejadian perburukan VAP.

xxi

xxii
ABSTRACT
Background: The active metabolite of vitamin D leads to activation of
macrophage and restricts the growth of M. tuberculosis. The effect of
vitamin D is achieved by binding to Vitamin D Receptor and may be
influenced by polymorphisms in VDR gene.
Aim: to explore the role of FokI and BsmI polymorphisms VDR gene in
susceptibility to pulmonary tuberculosis (PTB) in Indonesian Batak ethnic
population.
Methods: matched case-control study with 76 PTB patients and 76 healthy
normal control. Genetic polymorphisms of Vitamin D Receptor (VDR) gene
were analysed using PCR-RFLP.
Results: The frequencies of FokI genotypes were FF 35.5%, Ff 55.3%, ff
9.2% for PTB patients and FF 39.5%, Ff 44.7% and ff 15.8% for normal
control. The BsmI genotypes frequencies were BB 0%, Bb 68.4%, bb
31.6% for TB patients and BB 2.6%, Bb 23.7% and bb 73.7% for control.
There was no significant association between FokI genotype and PTB (OR
1.39, 95% CI: 0.70 - 2.77 for Ff genotype and OR 0.65, 95% CI: 0.22 1.86 for ff genotype). There was a significant association between bb
genotype BsmI polymorphism and PTB; bb genotype was associated with
a decreased risk to PTB (OR 0.22, 95% CI: 0.11 - 0.45). After adjusting for
smoking and alcohol cunsuming habit, the adjusted ORs were 0.79, 95%
CI: 0.29 - 2.11 for Ff genotype and adjusted OR 0.53, 95% CI: 0.14 - 2.06
for ff genotype and OR 0.31, 95% CI: 0.13 - 0.73 for bb genotype.
Conclusions: In Indonesian Batak ethnic population, there was no
association between FokI polymorphism of VDR gene with host
susceptibility to PTB. For BsmI polymorphism of VDR gene, bb genotype
was significant associated with a decreased risk to PTB
Key words: pulmonary tuberculosis, polymorphisms, Vitamin D Receptor
gene, Batak, Indonesia.

xxii

xxiii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL DALAM.……………………………………………………...

i

LEMBAR PRASYARAT GELAR………………………………………

ii

LEMBAR PROMOTOR DAN KOPROMOTOR……………………..

iii

LEMBAR PERSETUJUAN…………………………………………….

iv

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………..

v

LEMBAR PENGUJI…………………………………………………….

vi

UCAPAN TERIMA KASIH……………………………………………..

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………..

ix

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS…………………………

xiv

RINGKASAN…………………………………………………………….

xv

SUMMARY………………………………………………………………

xvi

ABSTRAK……………………………………………………………….

xvii

ABSTRACT……………………………………………………………..

xix

DAFTAR ISI ..................................................................................

xx

DAFTAR TABEL ...........................................................................

xxii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................

xxiii

DAFTAR SINGKATAN…………………………………………………

xxiv

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN .............................................................

1

1.1. Latar Belakang .........................................................

1

1.2. Rumusan Masalah ...................................................

8

1.3. Tujuan Penelitian .....................................................

9

1.4. Manfaat Penelitian ...................................................

10

1.5. Orisinalitas ...............................................................

11

1.6. Potensi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) ........

12

1.7. Rencana Publikasi……………………………………..



TINJAUAN PUSTAKA .....................................................

14

2.1.

14

Kerangka Teori .....................................................

xxiii

xxiv
2.2.

Hipotesis ...............................................................

15

2.2.1

Hipotesis mayor ......................................

15

2.2.2

Hipotesis minor .......................................

15

Kerangka Konsep .................................................

16

METODE PENELITIAN .................................................

17

3.1. Desain Penelitian ..................................................

17

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian...............................

17

3.3. Populasi dan Sampel ( subjek) .............................

18

γ.γ.1. Populasi……………………………………….

18

γ.γ.β. Subyek………………………………………..

18

2.3.
BAB III

3.4. Perkiraan Besar Sampel dan Teknik

BAB IV

Pengambilan Sampel...........................................

19

3.5. Kriteria Inklusi dan Ekslusi ....................................

21

γ.5.1. Inklusi…………………………………………

β1

3.5.β. Eksklusi………………………………………

ββ

3.6. Variabel dan Definisi Operasional ........................

22

3.7. Perlengkapan Kerja Penelitian dan BAL ...............

25

3.8. Alur Penelitian .....................................................

34

3.9. Validitas dan Analisis Data ...................................

35

γ.9.1. Validitas……………………………………….

γ5

3.9.2. Analisis data…………………………………

γ5

3.10. Etika Penelitian .....................................................

36

3.10.1. Persetujuan / Informed consent..............

36

3.10.2. Komisi etik penelitian kesehatan (KPEK)

36

HASIL PENELITIAN ......................................................

38

4.1. Karakteristik Subjek Penelitian .............................

40

4.2. Hasil pemeriksaan S-IgA ......................................

44

4.3. Hasil Pemeriksaan Neutrofil ................................

46

4.4. Hasil Pemeriksaan skor SAPS………………….....

48

4.5. Hasil Biakkan Patogen.........................................

49

xxiv

xxv

BAB V

4.6. Hubungan antara Variabel ....................................

50

4.7. Analisis Regresi Logistik .......................................

54

PEMBAHASAN .............................................................

56

5.1. Desain Penelitian ..................................................

56

5.2. Karakteristik Subyek Penelitian ............................

58

5.3. Metode Diagnosis .................................................

60

5.4. Sekretori IgA dari Saluran Napas Bawah .............

61

5.5. Neutrofil dari Saluran Napas Bawah ....................

64

5.6. Pengaruh skor SAPS terhadap kadar s-IgA
dan Neutrofil pada

kejadian VAP awitan dini.....

66

5.7. Pengaruh Jenis Patogen terhadap kadar s-IgA

BAB VI

dan Neutrofil pada kejadian VAP awitan dini ........

67

SIMPULAN DAN SARAN ..............................................

70

6.1. Simpulan...............................................................

70

6.2. Saran ...................................................................

71

DAFTAR PUSTAKA

72

xxv

xxvi
DAFTAR TABEL

No.
Tabel 3.1

Judul

Halaman

Definisi Operasional Variabel dan Indikator Penelitian......... 23

Tabel 4.1. Gambaran umum kelompok subyek...................................... 40
Tabel 4.2. Diagnosis Subyek, menggunakan ventilator mekanik.......... 22
Tabel 4.3. Hasil Penilaian skor CPIS pada semua subyek pada hari 1
dan Hari ke 3 kelompok (VAP-) dan kelompok (VAP+) .… 43
Tabel 4.4. Hasil pemeriksaan s-IgA BAL pada semua subjek pada hari 1
dan Hari ke 3 kelompok (VAP-) dan kelompok (VAP+)
……………........................................................................... 44
Tabel 4.5. Pemeriksaan Neutrofil (%) pada semua subyek pada hari 1
dan Hari ke 3 kelompok VAP(-) dan kelompok VAP (+)
.............................................................................................. 46
Tabel 4.6.

Penilaian skor SAPS (pts) pada semua subyek pada hari 1
dan Hari ke 3 kelompok VAP(-) dan kelompok VAP (+)
.............................................................................................. 48

Tabel 4.7. Jenis Patogen dari Saluran Napas Bawah pada Pasien
yang Menggunakan Ventilator mekanik > 48
jam......................……………............................................... 49
Tabel 4.8.

Hubungan variabel CPIS dengan variabel lainnya
pada hari ketiga..............................…………………........... 50

Tabel 4.9.

Hubungan antara S-IgA dan Neutrofil……………………. 50

Tabel 4.10. Hubungan Umur dengan S-IgA dan Neutrofil
pada Hari ke-3............................................................
Tabel 4.11. Respon S-IgA dan Neutrofil terhadap jenis Patogen...…

51
52

Tabel 4.12. Respon S-IgA dan Neutrofil terhadap jenis Patogen dari
Saluran Napas Bawah Berdasarkan Jeni Gram...............

52

Tabel 4.13. Hubungan S-IgA dengan Variabel lainnya pada
Hari Ketiga ...........................................................….

xxvi



xxvii
Tabel 4.14. Hasil Uji Kruskal-Wallis Pengaruh Variabel Jenis Patogen
terhadap Variabel lain pada Hari Ketiga……………

53

Tabel 4.15. Hasil Uji Chi-Square Variabel jenis Patogen berdasarkan
Gram terhadap Variabel lainnya pada Hari Ketiga……...

53

Tabel 4.16. Hasil analisis regresi variabel s-IgA dan neutrofil
terhadap variabel VAP………………………………..

54

Tabel 4.17. Hasil analisis regresi seluruh variabel independen
terhadap variabel VAP………………. .........................

xxvii

55

xxviii
DAFTAR GAMBAR

No.

Judul

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori……………………………………….

14

Gambar 2.2. Kerangka Konsep…………………………………....

16

xxviii

xxix
DAFTAR SINGKATAN

ALI

: Acute Lung Injury

APC

: Antigen-Presenting Cell

ARDS

: Acute Respiratory Distress Syndrome

ATS

: American Thoracic Society

AUC

: Area Under The Receiver Operating Characteristic
Curve

BAL

: Bronchoalveolar Lavage

BALT

: Bronchus-Associated Lymphoid Tissue

Calc-1

: Calcitonin-1

CONJ

: Conjugate

CPIS Scores

: Clinical Pulmonary Infection Score

CRP

: C-Reactive Protein

CTRL

: Control

DC

: Dendritic Cell

ELISA

: Enzyme-Linked-Immuno-Sorbent-Assay

ETT

: Endotracheal Tube

HAP

: Hospital Acquired Pneumonia

HBSS

: Hank’s Balanced Salt Solution

HCAP

: Health Care Acquired Pneumonia

ICU

: Intensive Care Unit

IPI

: Instalansi Perawatan Intensif

IL-6

: Interleukin-6

LALT

: Larynx-Associated Lymphoid Tissue

LPS

: Lipopolysaccharida

MAdCAM-1

: Mucosal Addressin Cell Adhesion Molecule-1

MALT

: Mucosa-Assosiated Lymphoid Ttisssue

MDR

: Multi Drug Resistence

NALT

: Nose-Associated Lymphoid Tissue

NK

: Natural Killer

xxix

xxx
PCR

: Polymerase Chain Reaction

PMN

: Polimorfonuclear

PSB

: Protected Specimen Brush

S-IgA

: Secretory Immunogblobulin A

SAPS Scores

: Simplified Acute Physiology Scores

SAS

: Sample Application System

STD

: Standard

sTREM-1

:

soluble Triggering Receptor Expressed On Myeloid
Cells-1

TLR

: Toll-Like Reseptor

TMB

: Tetramethyl-Benzidine

VAP

: Ventilator Acquired Pneumonia

xxx

Dokumen yang terkait

Perbandingan Kadar Serum Seruloplasmin pada Preeklamsia Berat Early Onset dan Late Onset

0 77 72

Perbandingan Kadar Serum Seruloplasmin Pada Preeklamsia Berat Early Onset Dan Late Onset

0 78 13

Gambaran Kejadian Ventilator Associated Pneumonia pada Pasien yang Menggunakan Ventilator ≥ 48 Jam di ICU RSUP H. Adam Malik pada Bulan Agustus 2014 – Juni 2015

5 51 65

Peran Sekretori Imunoglobulin A dan Neutrofil pada Kejadian Early Onset-Ventilator Acquired Pneumonia Berdasarkan Analisis dari Spesimen yang Diambil dengan Kurasan Bronkoalveolar

0 0 5

Peran Sekretori Imunoglobulin A dan Neutrofil pada Kejadian Early Onset-Ventilator Acquired Pneumonia Berdasarkan Analisis dari Spesimen yang Diambil dengan Kurasan Bronkoalveolar

0 0 10

Peran Sekretori Imunoglobulin A dan Neutrofil pada Kejadian Early Onset-Ventilator Acquired Pneumonia Berdasarkan Analisis dari Spesimen yang Diambil dengan Kurasan Bronkoalveolar

0 0 43

Peran Sekretori Imunoglobulin A dan Neutrofil pada Kejadian Early Onset-Ventilator Acquired Pneumonia Berdasarkan Analisis dari Spesimen yang Diambil dengan Kurasan Bronkoalveolar Chapter III VI

0 1 51

Peran Sekretori Imunoglobulin A dan Neutrofil pada Kejadian Early Onset-Ventilator Acquired Pneumonia Berdasarkan Analisis dari Spesimen yang Diambil dengan Kurasan Bronkoalveolar

0 0 17

Peran Sekretori Imunoglobulin A dan Neutrofil pada Kejadian Early Onset-Ventilator Acquired Pneumonia Berdasarkan Analisis dari Spesimen yang Diambil dengan Kurasan Bronkoalveolar

0 0 16

Kadar imunoglobulin A sekretori pada penderita tonsilitis kronik sebelum dan setelah tonsilektomi

0 0 5