Perbedaan Kondisi Periodontal Pada Penderita Jantung Koroner Dengan Non Penderita Jantung Koroner Di RSUP H. Adam Malik Medan

(1)

Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Selamat pagi Bapak/Ibu.

Perkenalkan nama saya Nabeilla Octvindha. Saya adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU dan saat ini saya sedang menjalani penelitian di RSUP H. Adam Malik Medan. Saya ingin memberitahukan kepada Bapak/Ibu bahwa saya sedang melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Kondisi Periodontal pada Penderita

Jantung Koroner dengan Non Penderita Jantung Koroner di RSUP H. Adam Malik Medan”. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui ada tidaknya

perbedaan tingkat kebutuhan perawatan periodontal pada penderita jantung koroner dengan non penderita jantung koroner. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan mengenai hubungan antara penyakit periodontal (jaringan pendukung gigi) dari aspek kebutuhan perawatan periodontal dengan penyakit jantung koroner sehingga subjek penelitian (baik penderita jantung koroner maupun non penderita jantung koroner) dapat melakukan perawatan periodontal segera sehingga dapat mencegah atau mengurangi timbulnya komplikasi-komplikasi lebih lanjut baik terhadap kondisi rongga mulut maupun kondisi kesehatan jantung.

Bapak/ibu, penyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyakit jantung dan pembuluh darah yang disebabkan karena penyempitan arteri koroner (pembuluh darah jantung). Penyempitan pembuluh darah tersebut dapat terjadi karena proses aterosklerosis yang merupakan timbunan kolesterol dan jaringan ikat pada dinding pembuluh darah. Berdasarkan beberapa penelitian akhir-akhir ini diketahui bahwa salah satu hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya PJK adalah penyakit periodontal. Penyakit periodontal merupakan proses peradangan yang dapat merusak jaringan pendukung gigi dan dapat mengakibatkan kegoyangan pada gigi.

Penelitian ini dilakukan oleh saya sendiri dan dibantu oleh beberapa teman saya. Saya akan mencatat identitas Bapak/Ibu (nama, umur, jenis kelamin). Setelah itu saya


(2)

akan menanyakan keluhan-keluhan yang Bapak/Ibu alami selama menderita PJK, riwayat penyakit, dan kebiasaan sehari-hari yang berkaitan dengan gigi dan mulut, selanjutnya saya akan melakukan pemeriksaan kondisi periodontal Bapak/Ibu untuk mengetahui tingkat kebutuhan perawatan periodontal Bapak/Ibu. Untuk pemeriksaan ini, saya menggunakan kaca mulut, probe periodontal dan sonde. Pemeriksaan ini hanya membutuhkan waktu kira-kira 10 menit.

Partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini tidak dipungut biaya serta tidak akan menimbulkan masalah atau komplikasi yang serius. Apabila selama penelitian sedang berlangsung ada keluhan yang Bapak/Ibu alami, silahkan menghubungi saya, Nabeilla Octvindha (081265996161)

Demikian penjelasan dari saya, atas partisipasi dan kesediaan waktu Bapak/Ibu, saya ucapkan terima kasih.

Peneliti,

(Nabeilla Octvindha)


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI SUBJEK PENELITIAN

Setelah membaca dan mendengar semua keterangan tentang keuntungan, risiko dan hak-hak saya sebagai subjek penelitian yang berjudul :

“Perbedaan Kondisi Periodontal pada Penderita Jantung Koroner dengan Non Penderita Jantung Koroner di RSUP H. Adam Malik Medan”

Maka saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ……….

Alamat : ……….

Telepon/Hp : ……….

dengan sadar atau tanpa paksaan bersedia berpatisipasi dalam penelitian tersebut diatas.

Medan,………..2012 Yang menyetujui,

Subjek Penelitian


(4)

Lampiran 3

PERBEDAAN KONDISI PERIODONTALPADA PENDERITA JANTUNG KORONER DENGANNON PENDERITA JANTUNG KORONER

DI RSUP H. ADAM MALIK MEDAN

No. Kartu: Tanggal Pemeriksaan : Nama Pemeriksa :

A. Data Responden

Nama :

Jenis Kelamin : Pr / Lk

Usia : (tahun)

Suku :

Pekerjaan :

No telp/HP :

Alamat :

Tingkat Pendidikan : Tidak Sekolah/ SD/ SMP/ SMU/ D3/ S1/ S2/ S3 Status Perkawinan : Tidak Menikah/ Menikah (memiliki: ... orang anak)

B. Riwayat Penyakit dan Kebiasaan Oral Higiene Penderita PJK

1. Sudah berapa lama Anda terdiagnosis PJK oleh dokter? a. Kurang dari satu tahun

b. Diantara 1-2 tahun c. Lebih dari dua tahun

2. Apakah Anda pernah menjalani operasijantung? a. Tidak Pernah

b. Pernah

jika pernah, melakukan operasi ...

DEPARTEMEN PERIODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(5)

3. Apakah Anda memiliki penyakit lain? (DM, kelainan darah atau keganasan) a. Ya

b. Tidak

4. Obat-obatan apa saja yang sedang anda konsumsi saat ini? Sebutkan: ...

5. Berapa kali anda menyikat gigi dalam sehari? a. 1 kali

b. 2 kali c. 3 kali d. > 3 kali

6. Kapan saja Anda menyikat gigi dalam sehari?

a. Pagi sebelum sarapan dan malam hari saat mau tidur b. Pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur

c. Pagi setelah sarapan, siang setelah makan siang dan malam sebelum tidur d. Pagi sebelum sarapan, siang setelah makan siang dan malam sebelum tidur 7. Permukaan bagian mana saja dari gigi yang anda sikat?

a. Depan pada rahang atas b. Belakang pada rahang atas c. Depan pada rahang bawah d. Belakang pada rahang bawah

e. Depan dan belakang hanya pada rahang atas f. Depan dan belakang hanya pada rahang bawah g. Semua permukaan pada rahang atas dan bawah 8. Bagaimana gerakan menyikat gigi anda?

a. Keatas b. Kebawah

c. Keatas dan kesamping

d. Keatas, kebawah dan kesamping e. Kesamping

9. Apakah anda menggunakan pasta gigi saat anda menyikat gigi? (Ya/ Tidak) Bila ya, sebutkan ...

10. Apakah anda menggunakan obat kumur setelah menyikat gigi? (Ya/ Tidak) Bila ya, sebutkan ...


(6)

11. Berapa kali dalam satu tahun anda mengganti sikat gigi anda? a. 1 kali setahun

b. 2 kali setahun c. 3 kali setahun d. > 3 kali setahun e. setiap bulan

12. Apakah setelah menyikat gigi anda berkumur-kumur lagi? (ya/ tidak) Bila ya, berapa kali?

a. 1 kali b. 3 kli

c. 5 kali d. > 5kali

13. Apakah Anda pernah merasakan gusi anda berdarah sewaktu menyikat gigi? a. Pernah

b. Tidak pernah

Jika pernah, sudah berapa lama?

………. 14. Apakah Anda pernah mengalami gigi merasa goyang? (ya/ tidak)

Bila ya, sudah berapa lama? Sebutkan: ....

15. Apakah anda sering merasakan mulut anda berbau? (ya/ tidak) Bila ya, bagaimana cara mengatasi rasa bau mulut tersebut? a. Memakai pewangi untuk menghilangkan bau mulut b. Memakan permen

c. Berkumur-kumur dengan obat kumur d. Menyikat gigi berulang-ulang

e. Pergi ke dokter gigi untuk pemeriksaan 16. Pernahkah Anda berkunjung ke dokter gigi? a. Pernah

b. Tidak

Jika pernah, kapan terakhir kali berkunjung dan perawatan apa yang dilakukan?

………. 17. Apakah Anda memiliki kebiasaan buruk seperti yang tertera di bawah ini? Sudah berapa lama?


(7)

a. Merokok (1 hari...batang/bungkus) b. Menyirih

c. Menggigit pensil/kuku d. Bernapas melalui mulut

e. Mengunyah pada satu sisi, yaitu……….. f. Bruksism

g. Clenching

……….. bulan/tahun. 18. Kadar CRP: …….mg/L 19. Kadar LDL: …… mg/dl 20. Berat Badan: ... kg 21. Tinggi Badan: ...cm

C. Riwayat Penyakit dan Kebiasaan Oral Higiene Non Penderita PJK

1. Apakah Anda menderita penyakit sistemik tertentu? a. Ya

b. Tidak

Jika ya, sebutkan! ...

2. Apakah Anda pernah dirawat inap di rumah sakit dalam satu tahun terakhir? a. Pernah

b. Tidak Pernah

Jika pernah, karena apa? ...

3. Apakah Anda alergi terhadap obat-obatan tertentu? a. Ya

b. Tidak

Jika ya, jenis obat apa? ………

4. Apakah ada keluarga dekat Anda yang menderita penyakit DM atau hipertensi? A . Ya

b. Tidak

5. Apakah Anda pernah melakukan pemeriksaan labiratorium dalam waktu satu tahun terakhir?

a. Ya b. Tidak


(8)

6. Berapa kali anda menyikat gigi dalam sehari? a. 1 kali

b. 2 kali c. 3 kali d. > 3 kali

7. Kapan saja Anda menyikat gigi dalam sehari?

a. Pagi sebelum sarapan dan malam hari saat mau tidur b. Pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur

c. Pagi setelah sarapan, siang setelah makan siang dan malam sebelum tidur d. Pagi sebelum sarapan, siang setelah makan siang dan malam sebelum tidur 8. Permukaan bagian mana saja dari gigi yang Anda sikat?

a. Depan pada rahang atas b. Belakang pada rahang atas c. Depan pada rahang bawah d. Belakang pada rahang bawah

e. Depan dan belakang hanya pada rahang atas f. Depan dan belakang hanya pada rahang bawah g. Semua permukaan pada rahang atas dan bawah 9. Bagaimana gerakan menyikat gigi Anda?

a. Keatas b. Kebawah

c. Keatas dan kesamping

d. Keatas, kebawah dan kesamping e. Kesamping

10. Apakah Anda menggunakan pasta gigi saat Anda menyikat gigi? (Ya/ Tidak) Bila ya, sebutkan ...

11. Apakah Anda menggunakan obat kumur setelah menyikat gigi? (Ya/ Tidak) Bila ya, sebutkan ...

12. Berapa kali dalam 1 tahun Anda mengganti sikat gigi Anda? a. 1 kali setahun

b. 2 kali setahun c. 3 kali setahun d. > 3 kali setahun e. setiap bulan


(9)

13. Apakah setelah menyikat gigi Anda berkumur-kumur lagi? (ya/ tidak) Bila ya, berapa kali?

a. 1 kali b. 3 kli

c. 5 kali d. >5kali

13. Apakah Anda pernah merasakan gusi Anda berdarah sewaktu menyikat gigi? a. Pernah

b. Tidak pernah

Jika pernah, sudah berapa lama?

………. 14. Apakah Anda pernah mengalami gigi merasa goyang? (ya/ tidak)

Bila ya, sudah berapa lama? Sebutkan: ....

15. Apakah Anda sering merasakan mulut Anda berbau? (ya/ tidak) Bila ya, bagaimana cara mengatasi rasa bau mulut tersebut? a. Memakai pewangi untuk menghilangkan bau mulut b. Memakan permen

c. Berkumur-kumur dengan obat kumur d. Menyikat gigi berulang-ulang

e. Pergi ke dokter gigi untuk pemeriksaan 16. Pernahkah Anda berkunjung ke dokter gigi?

a. Pernah b. Tidak

Jika pernah, kapan terakhir kali berkunjung dan perawatan apa yang dilakukan?

……….

17. Apakah Anda memiliki kebiasaan buruk seperti yang tertera di bawah ini? Sudah berapa lama?

a. Merokok (1 hari...batang/bungkus) b. Menyirih

c. Menggigit pensil/kuku d. Bernapas melalui mulut

e. Mengunyah pada satu sisi, yaitu……….. f. Bruksism


(10)

g. Clenching

……….. bulan/tahun. 18. Berat Badan: ... kg 19. Tinggi Badan: ...cm

C. Pemeriksaan Kedalaman Poket

Distobukal Midbukal Mesiobukal Distopalatal Midpalatal Mesiopalatal

Gigi 16 21 24

44 41 36

Distobukal Midbukal Mesiobukal Distopalatal Midpalatal Mesiopalatal

Kriteria Kedalaman Poket Skor

Ringan Sedang Berat

1-3 mm 4-5 mm

≥ 5 mm


(11)

Distobukal Midbukal Mesiobukal Distopalatal Midpalatal Mesiopalatal

Gigi 16 21 24

44 41 36

Distobukal Midbukal Mesiobukal Distopalatal Midpalatal Mesiopalatal

Kriteria kehilangan level perlekatan

Skor

Kehilangan perlekatan ringan Kehilangan perlekatan sedang Kehilangan perlekatan parah

1 – 2 mm 3 – 4 mm


(12)

Lampiran 4

RENCANA ANGGARAN PENELITIAN

1. Alat-alat

• Prob Periodontal WHO : 1 @ Rp 200.000 : Rp 200.000,- • Sonde : 3 @ Rp 20.000,- : Rp 60.000,- • Kaca mulut : 3 @ Rp 25.000,- : Rp 75.000,- • Masker : 1 @ Rp 32.000,- : Rp 32.000,- • Sarung tangan : 1@ Rp 35.000,- : Rp 35.000,- • Nierbeken/tray : 1 @ Rp 30.000,- : Rp 30.000,- • Head lamp : 1 @ Rp 40.000,- : Rp 40.000,- • Baskom : 3 @ Rp 10.000,- : Rp 30.000,- • Gelas plastik : 100@ Rp 500,- : Rp 50.000,- 2. Bahan-bahan

• Desinfektan : 1 @ Rp 25.000,- : Rp 50.000,- • Kapas : 1 @ Rp 20.000,- : Rp 20.000,- • Handuk kecil : 5 @ Rp 3000,- : Rp 15.000,- • Alkohol 70 % : 1 @ Rp 10.000 : Rp 10.000,-

3. Biaya transpotasi : Rp 400.000,-

4. Biaya fotokopi lembar pengamatan : Rp 82.000,-

5. Biaya pembuatan skripsi : Rp 200.000,-

6. Biaya sidang : Rp 300.000,-

7. Biaya lain-lain : Rp 200.000,-

+

Total : Rp 1.829.000,-

( Satu Juta Delapan Ratus Dua Puluh Sembilan Ribu Rupiah ) Medan, 23 Januari 2013

Peneliti

(Nabeilla Octvindha)


(13)

Lampiran 5

PERSONALIA

1. Kepala Peneliti

a. Nama Lengkap : drg. Pitu Wulandari, S.Psi., Sp.Perio b. NIP : 19790514 200502 2 002

c. Pangkat : Dosen Pembimbing 1

d. Fakultas/Jurusan : Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara e. Tempat Penelitian : RSUP H. Adam Malik Medan

f. Waktu Penelitian : 22 Oktober 2012– 22 November 2012 2. Wakil Kepala Peneliti

a. Nama Lengkap : drg. Armia Syahputra b. NIP : 19830814 200912 1 004 c. Pangkat : Dosen Pembimbing 2

d. Fakultas/Jurusan : Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara e. Tempat Penelitian : RSUP H. Adam Malik Medan

f. Waktu Penelitian : 22 Oktober 2012– 22 November 2012 3. Peneliti

a. Nama Lengkap : Nabeilla Octvindha

b. NIM : 080600096

c. Pangkat : Mahasiswi

d. Fakultas/Jurusan : Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara e. Tempat Penelitian : RSUP H. Adam Malik Medan


(14)

4. Peneliti

e. Nama Lengkap : Silvia

f. NIM : 090600027

g. Pangkat : Mahasiswi

h. Fakultas/Jurusan : Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara e. Tempat Penelitian : RSUP H. Adam Malik Medan

f. Waktu Penelitian : 22 Oktober 2012– 22 November 2012 5. Peneliti

a. Nama Lengkap : Tuty Dwi Hastuty

b. NIM : 090600029

c. Pangkat : Mahasiswi

d. Fakultas/Jurusan : Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara e. Tempat Penelitian : RSUP H. Adam Malik Medan

f. Waktu Penelitian : 22 Oktober 2012– 22 November 2012 6. Peneliti

a. Nama Lengkap : T. Chairun Mamnun

b. NIM : 090600068

c. Pangkat : Mahasiswi

d. Fakultas/Jurusan : Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara e. Tempat Penelitian : RSUP H. Adam Malik Medan


(15)

Lampiran 6

JADWAL KEGIATAN PENELITIAN

“Perbedaan Kondisi Periodontal pada Penderita Jantung Koroner dengan Non Penderita Jantung Koroner di RSUP H. Adam Malik Medan”

20 Juli 2012 – 28 Desember 2012

KEGIATAN MINGGU KE-

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23

P

E

RS

IAP

AN

Pembuatan Proposal Revisi Proposal I Seminar Proposal Revisi Proposal II Pengurusan Surat Izin

P

E

L

AK

S

ANAAN

Pengumpulan Data Pengelolaan Data Pembuatan Laporan Sidang Skripsi


(16)

(17)

(18)

Lampiran

Data Demografi dan Riwayat Medis Penderita Jantung Koroner

No. JK Usia Pekerjaan Pendidikan Lama PJK Tind. Invasif 1 L 57 Pensiunan PNS S1 > 2 tahun Bypass 2 L 68 Pensiunan SMP < 1 tahun Cincin 3 L 51 Wiraswasta SMP < 1 tahun Belum 4 L 48 Karyawan Swasta SMU < 1 tahun Belum

5 P 62 IRT SMU > 2 tahun Cincin

6 P 68 Pensiunan dosen S2 > 2 tahun Belum 7 L 58 Pensiunan SMU > 2 tahun Belum 8 L 58 Wiraswasta SD 1-2 tahun Cincin 9 L 45 Wiraswasta SMU > 2 tahun Bypass

10 L 49 Guru S1 < 1 tahun Cincin

11 L 52 Wiraswasta SMP 1-2 tahun Cincin

12 P 57 Guru S1 > 2 tahun Belum

13 P 52 IRT SMU > 2 tahun Belum

14 L 57 Petani SMU 1-2 tahun Cincin

15 P 54 IRT SMP 1-2 tahun Belum

16 L 54 PNS S1 < 1 tahun Belum

17 L 46 Wiraswasta SMP 1-2 tahun Cincin 18 L 57 Wiraswasta SMU > 2 tahun Belum 19 L 50 Pegawai S1 > 2 tahun Belum

20 L 51 PNS D3 1-2 tahun Belum

21 L 54 PNS SMU 1-2 tahun Cincin

22 L 56 Pensiunan SMU 1-2 tahun Cincin

23 P 65 IRT SD 1-2 tahun Belum

24 P 70 IRT SD > 2 tahun Belum

25 L 35 PNS S1 1-2 tahun Cincin

26 L 41 Wiraswasta SMP 1-2 tahun Belum

27 L 52 PNS SMU < 1 tahun Cincin

28 L 38 Wiraswasta SMU < 1 tahun Bypass 29 L 61 Wiraswasta SD 1-2 tahun Belum 30 L 70 Pensiunan PNS SMP < 1 tahun Cincin

31 L 48 Bertani SMP 1-2 tahun Belum

32 L 56 Bertani SMU > 2 tahun Cincin

33 L 51 PNS SMU 1-2 tahun Cincin

34 L 60 Pur TNI-AD SMU > 2 tahun Belum 35 P 55 Wiraswasta SMU > 2 tahun Cincin

36 P 48 PNS S1 1-2 tahun Belum

37 P 56 Wiraswasta D3 1-2 tahun Belum 38 L 59 Wiraswasta SMP < 1 tahun Belum

39 L 49 PNS S1 < 1 tahun Bypass

40 L 53 Wiraswasta SMP 1-2 tahun Belum 41 L 58 Wiraswasta SMP < 1 tahun Belum 42 L 70 Pensiunan S1 > 2 tahun Belum Data Riwayat Dental Penderita Jantung Koroner


(19)

No. Frek. SG Waktu SG Ob. Kumur Frek. Ganti SG Kebiasaan Buruk

1 2 x/hr Lain-lain Ya 3 x / thn Merokok

2 1 x/hr Lain-lain Tidak 3 x / thn Merokok 3 2 x/hr Pagi sebelum sarapan dan malam

saat mau tidur Tidak > 3 x / thn Merokok 4 2 x/hr Pagi setelah sarapan dan malam

sebelum tidur Tidak > 3 x / thn Merokok 5 2 x/hr Pagi sebelum sarapan dan malam

saat mau tidur Tidak 1 x / thn Bruksism 6 2 x/hr Pagi setelah sarapan dan malam

sebelum tidur Tidak Setiap bulan Tidak ada 7 1 x/hr Lain-lain Tidak > 3 x / thn Merokok 8 3 x/hr

Pagi sebelum sarapan, siang setelah makan siang dan malam sebelum tidur

Tidak > 3 x / thn Merokok 9 2 x/hr Pagi setelah sarapan dan malam

sebelum tidur Ya 1 x / thn Merokok 10 2 x/hr Pagi sebelum sarapan dan malam

saat mau tidur Tidak 3 x / thn Merokok 11 1 x/hr Lain-lain Tidak 1 x / thn Merokok 12 2 x/hr Lain-lain Tidak 1 x / thn Menyirih 13 2 x/hr Lain-lain Tidak 1 x / thn Tidak ada 14 Lain-lain Lain-lain Tidak Lain-lain Merokok 15 1 x/hr Lain-lain Tidak 1 x / thn Tidak ada 16 3 x/hr

Pagi sebelum sarapan, siang setelah makan siang dan malam sebelum tidur

Tidak 1 x / thn Bruksism 17 1 x/hr Lain-lain Tidak 1x / thn Merokok 18 1 x/hr Lain-lain Tidak 1 x / thn Merokok 19 2 x/hr Pagi setelah sarapan dan malam

sebelum tidur Tidak 1 x / thn Merokok 20 2 x/hr Pagi sebelum sarapan dan malam

saat mau tidur Tidak 1 x / thn Merokok 21 1 x/hr Lain-lain Tidak 1 x / thn Merokok 22 2 x/hr Pagi setelah sarapan dan malam

sebelum tidur Tidak 1 x / thn Merokok 23 3 x/hr Lain-lain Tidak > 3 x / thn Mengunyah

satu sisi 24 1 x/hr Lain-lain Tidak 1 x / thn Menyirih 25 1 x/hr Lain-lain Tidak 1 x / thn Merokok 26 2 x/hr Lain-lain Tidak 2 x / thn Merokok 27 2 x/hr Pagi sebelum sarapan dan malam

saat mau tidur Tidak 1 x / thn Merokok 28 2 x/hr Lain-lain Tidak 1 x / thn Merokok 29 1 x/hr Lain-lain Tidak 1 x / thn Merokok 30 2 x/hr Pagi sebelum sarapan dan malam


(20)

31 2 x/hr Pagi sebelum sarapan dan malam

saat mau tidur Tidak 3 x / thn

Mengunyah satu sisi 32 2 x/hr Pagi sebelum sarapan dan malam

saat mau tidur Tidak Setiap bulan Tidak ada 33 1 x/hr Lain-lain Tidak 3 x / thn Merokok 34 2 x/hr Lain-lain Tidak Setiap bulan Merokok 35 2 x/hr Pagi setelah sarapan dan malam

sebelum tidur Tidak 1 x / thn

Mengunyah satu sisi 36 2 x/hr Pagi sebelum sarapan dan malam

saat mau tidur Tidak Lain-lain Menyirih 37 2 x/hr Pagi sebelum sarapan dan malam

saat mau tidur Tidak 1 x / thn Menyirih 38 1 x/hr Lain-lain Tidak 1 x / thn Merokok 39 2 x/hr Pagi sebelum sarapan dan malam

saat mau tidur Ya Setiap bulan Merokok 40 2 x/hr Pagi sebelum sarapan dan malam

saat mau tidur Tidak 1 x / thn Merokok 41 2 x/hr Pagi sebelum sarapan dan malam

saat mau tidur Tidak 1 x / thn Merokok 42 3 x/hr

Pagi sebelum sarapan, siang setelah makan siang dan malam sebelum tidur

Ya Setiap bulan Mengunyah satu sisi

Data Demografi Non Penderita Jantung Koroner

No. JK Usia Pekerjaan Pendidikan

1 P 52 IRT S1

2 P 32 PNS D3

3 L 61 Wiraswasta S1

4 P 40 IRT SMU

5 L 37 PNS SMU

6 P 54 IRT SMP

7 P 30 Petani SMU

8 L 30 Wiraswasta S1

9 P 48 IRT D3

10 P 38 Wiraswasta SMU

11 P 68 IRT D3

12 L 61 Wiraswasta SD

13 L 45 Wiraswasta S1

14 P 30 Wiraswasta D3

15 P 58 IRT Tidak sekolah

16 P 39 PNS S1

17 L 57 Wiraswasta D3

18 P 37 IRT SMU

19 P 34 IRT S1


(21)

21 P 32 PNS S1

22 L 57 Wiraswasta SMU

23 P 48 PNS S1

24 P 30 Wiraswasta SMU

25 L 54 Petani SD

26 P 61 Wiraswasta SD

27 P 30 Karyawati S1

28 L 57 PNS S1

29 P 38 Wiraswasta SMU

30 P 31 Pegawai swasta SMU

31 P 46 IRT SMP

32 P 58 IRT SMP

33 L 56 PNS D3

34 L 46 Pegawai SMU

35 L 57 Pegawai SMU

36 L 35 Pegawai SMU

37 P 41 Pegawai swasta S1

38 P 54 IRT SMU

39 P 36 Pegawai swasta SMP

40 L 30 Pegawai negeri S1

Data Riwayat Dental Non Penderita Jantung Koroner

No. Waktu SG Ob. Kumur Frek. Ganti SG Kebiasaan Buruk 1

Pagi sebelum sarapan, siang setelah makan siang, dan malam sebelum tidur

Tidak > 3 x / tahun Tidak ada 2 Pagi sebelum sarapan dan malam

sebelum tidur Ya > 3 x / tahun

Mengunyah satu sisi 3 Pagi setelah sarapan dan malam

sebelum tidur Ya 1 x / tahun Merokok

4 Pagi sebelum sarapan dan malam

sebelum tidur Tidak 2 x / tahun

Mengunyah satu sisi 5 Pagi sebelum sarapan dan malam

sebelum tidur Ya Setiap bulan

Mengunyah satu sisi 6 Pagi setelah sarapan dan malam

sebelum tidur Tidak 2 x / tahun

Mengunyah satu sisi 7

Pagi sebelum sarapan, siang setelah makan siang, dan malam sebelum tidur

Tidak 2 x / tahun Mengunyah satu sisi 8 Pagi sebelum sarapan dan malam

sebelum tidur Ya > 3 x / tahun Tidak ada 9 Pagi sebelum sarapan dan malam

sebelum tidur Tidak > 3 x / tahun Tidak ada 10 Pagi sebelum sarapan dan malam

sebelum tidur Tidak 1 x / tahun

Mengunyah satu sisi


(22)

11 Pagi sebelum sarapan dan malam

sebelum tidur Ya > 3 x / tahun

Mengunyah satu sisi 12 Pagi sebelum sarapan dan malam

sebelum tidur Tidak Setiap bulan

Mengunyah satu sisi

13 Lain-lain Ya 1 x / tahun Merokok

14 Lain-lain Ya > 3 x / tahun Mengunyah satu sisi 15

Pagi sebelum sarapan, siang setelah makan siang, dan malam sebelum tidur

Tidak > 3 x / tahun Tidak ada 16 Pagi sebelum sarapan dan malam

sebelum tidur Tidak > 3 x / tahun Tidak ada 17 Pagi sebelum sarapan dan malam

sebelum tidur Tidak Setiap bulan Merokok 18

Pagi sebelum sarapan, siang setelah makan siang, dan malam sebelum tidur

Tidak Setiap bulan Mengunyah satu sisi 19 Pagi sebelum sarapan dan malam

sebelum tidur Tidak Setiap bulan

Mengunyah satu sisi

20 Lain-lain Ya 2 x / tahun Merokok

21

Pagi setelah sarapan, siang setelah makan siang, dan malam sebelum tidur

Tidak > 3 x / tahun Tidak ada 22 Pagi sebelum sarapan dan malam

sebelum tidur Tidak 2 x / tahun Merokok 23 Pagi sebelum sarapan dan malam

sebelum tidur Ya > 3 x / tahun

Mengunyah satu sisi 24 Pagi setelah sarapan dan malam

sebelum tidur Tidak > 3 x / tahun

Mengunyah satu sisi

25 Lain-lain Tidak 3 x / tahun Merokok

26 Pagi setelah sarapan dan malam

sebelum tidur Tidak 2 x / tahun Menyirih 27

Pagi sebelum sarapan, siang setelah makan siang, dan malam sebelum tidur

Ya > 3 x / tahun Mengunyah satu sisi 28 Pagi sebelum sarapan dan malam

sebelum tidur Tidak 2 x / tahun

Mengunyah satu sisi 29

Pagi sebelum sarapan, siang setelah makan siang, dan malam sebelum tidur

Tidak > 3 x / tahun Mengunyah satu sisi 30 Pagi setelah sarapan dan malam

sebelum tidur Tidak > 3 x / tahun

Mengunyah satu sisi 31 Pagi sebelum sarapan dan malam

saat mau tidur Tidak > 3 x / tahun Tidak ada 32 Pagi sebelum sarapan dan malam

saat mau tidur Tidak Setiap bulan Tidak ada 33

Pagi sebelum sarapan, siang setelah makan siang, dan malam sebelum tidur

Tidak > 3 x / tahun Tidak ada 34 Pagi sebelum sarapan dan malam

saat mau tidur Tidak 2 x / tahun Tidak ada 35 Pagi setelah sarapan dan malam Ya > 3 x / tahun Mengunyah satu


(23)

sebelum tidur sisi 36

Pagi sebelum sarapan, siang setelah makan siang, dan malam sebelum tidur

Ya > 3 x / tahun Mengunyah satu sisi 37 Pagi setelah sarapan dan malam

sebelum tidur Tidak > 3 x / tahun Tidak ada 38 Pagi sebelum sarapan dan malam

saat mau tidur Tidak > 3 x / tahun Tidak ada 39 Pagi setelah sarapan dan malam

sebelum tidur Tidak > 3 x / tahun Tidak ada 40 Pagi setelah sarapan dan malam


(24)

frequencies

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent Kedalam saku 82 100.0% 0 .0% 82 100.0% Kehilangan perlekatan 82 100.0% 0 .0% 82 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

Kedalam saku Mean 3.45 .189

95% Confidence Interval for Mean

Lower Bound 3.07 Upper Bound

3.83 5% Trimmed Mean 3.46

Median 4.00

Variance 2.942

Std. Deviation 1.715

Minimum 0

Maximum 6

Range 6

Interquartile Range 3

Skewness .032 .266

Kurtosis -1.312 .526

Kehilangan perlekatan Mean 4.06 .324 95% Confidence

Interval for Mean

Lower Bound 3.42 Upper Bound

4.71 5% Trimmed Mean 4.03

Median 5.00

Variance 8.601

Std. Deviation 2.933

Minimum 0

Maximum 9

Range 9

Interquartile Range 6

Skewness -.028 .266


(25)

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnov(a) Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig. Kedalam saku .216 82 .000 .903 82 .000 Kehilangan perlekatan .193 82 .000 .888 82 .000

NPar Tests

Notes

Output Created 07-JAN-2013 19:31:43 Comments

Input Active Dataset DataSet0 Filter <none> Weight <none> Split File <none> N of Rows in Working

Data File 82

Missing Value Handling

Definition of Missing User-defined missing values are treated as missing.

Cases Used Statistics for each test are based on all cases with valid data for the variable(s) used in that test.

Syntax NPAR TESTS

/M-W= K1 K2 BY Kelompok(1 2) /MISSING ANALYSIS.

Resources Elapsed Time

0:00:00.00

Number of Cases

Allowed(a) 98368

Processor Time

0:00:00.00 a Based on availability of workspace memory.


(26)

Mann-Whitney Test

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks Kedalam saku PJK 40 60.35 2414.00

Non PJK 42 23.55 989.00 Total 82

Kehilangan perlekatan PJK 40 60.74 2429.50 Non PJK 42 23.18 973.50 Total 82

Test Statistics(a)

Kedalam saku

Kehilangan perlekatan Mann-Whitney U 86.000 70.500 Wilcoxon W 989.000 973.500

Z -7.147 -7.218

Asymp. Sig. (2-tailed) .000 .000 a Grouping Variable: Kelompok


(27)

Frequencies

[DataSet2] F:\demografi pjk.sav

Statistics

JK Pekerjaan Pendidikan Umur

N Valid 42 42 42 42

Missing 0 0 0 0

Frequency Table

JK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid L 32 76.2 76.2 76.2

P 10 23.8 23.8 100.0

Total 42 100.0 100.0

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 30-39 2 4.8 4.8 4.8

40-49 8 19.0 19.0 23.8 50-59 23 54.8 54.8 78.6 >60 9 21.4 21.4 100.0 Total 42 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Pegawai 13 31.0 31.0 31.0

Pensiunan 7 16.7 16.7 47.6 Tidak bekerja 5 11.9 11.9 59.5 Wiraswasta 17 40.5 40.5 100.0 Total 42 100.0 100.0


(28)

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid D3 2 4.8 4.8 4.8

S1 9 21.4 21.4 26.2

S2 1 2.4 2.4 28.6

SD 4 9.5 9.5 38.1

SMP 11 26.2 26.2 64.3 SMU 15 35.7 35.7 100.0 Total 42 100.0 100.0

Frequencies

[DataSet5] F:\demografi non pjk.sav

Statistics

JK Pekerjaan Pendidikan Umur

N Valid 40 40 40 40

Missing 0 0 0 0

Frequency Table

JK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid L 15 37.5 37.5 37.5

P 25 62.5 62.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

Umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid 30-39 17 42.5 42.5 42.5

40-49 7 17.5 17.5 60.0 50-59 11 27.5 27.5 87.5 >60 5 12.5 12.5 100.0 Total 40 100.0 100.0


(29)

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid D3 6 15.0 15.0 15.0

S1 12 30.0 30.0 45.0

SD 3 7.5 7.5 52.5

SMP 5 12.5 12.5 65.0

SMU 13 32.5 32.5 97.5

Tidak sekolah 1 2.5 2.5 100.0 Total 40 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Pegawai 15 37.5 37.5 37.5

Pensiunan 1 2.5 2.5 40.0 Tidak bekerja 11 27.5 27.5 67.5 Wiraswasta 13 32.5 32.5 100.0 Total 40 100.0 100.0

Frequencies

[DataSet4] F:\medis pjk.sav

Statistics

Lama PJK Operasi N Valid 42 42

Missing 0 0

Frequency Table

Lama PJK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid < 1 tahun 11 26.2 26.2 26.2

> 2 tahun 14 33.3 33.3 59.5 1-2 tahun 17 40.5 40.5 100.0 Total 42 100.0 100.0


(30)

Operasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Bypass 4 9.5 9.5 9.5

Cincin 17 40.5 40.5 50.0 Tidak operasi 21 50.0 50.0 100.0 Total 42 100.0 100.0

Statistics

BB TB IMT Sistolik

N Valid 42 42 42 42

Missing 0 0 0 0

Mean 66.79 161.88 25.5364 130.33 Std. Deviation 13.819 6.593 5.39537 23.516

Minimum 41 149 16.42 77

Maximum 110 176 41.40 190

Frequencies

[DataSet8] F:\medis non pjk.sav

Statistics

BB TB IMT

N Valid 40 40 40

Missing 0 0 0

Mean 64.22 160.23 24.9831 Std. Deviation 10.587 7.329 3.49180

Minimum 48 140 18.61

Maximum 86 175 32.47

Frequencies

[DataSet4] F:\medis pjk.sav

Statistics

Frekuensi SG

Waktu

Sikat Gigi Pasta Gigi

Frekuensi Ganti SG

N Valid 42 42 42 42

Missing 0 0 0 0

Frequency Table

Frekuensi SG

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(31)

Valid 1 x/hr 12 28.6 28.6 28.6 2 x/hr 25 59.5 59.5 88.1

3 x/hr 4 9.5 9.5 97.6

tidak pernah 1 2.4 2.4 100.0 Total 42 100.0 100.0

Waktu Sikat Gigi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Lain-lain 20 47.6 47.6 47.6

Pagi sebelum sarapan dan

malam saat mau tidur 13 31.0 31.0 78.6

Pagi sebelum sarapan, siang setelah makan siang

dan malam sebelum tidur 2 4.8 4.8 83.3

Pagi setelah sarapan dan

malam sebelum tidur 6 14.3 14.3 97.6 Pagi setelah sarapan,

siang setelah makan siang,

dan malam sebelum tidur. 1 2.4 2.4 100.0

Total 42 100.0 100.0

Pasta Gigi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ciptadent 6 14.3 14.3 14.3

Close up 1 2.4 2.4 16.7

Kombinasi 3 7.1 7.1 23.8

Pepsodent 29 69.0 69.0 92.9

Sensodyne 1 2.4 2.4 95.2

Tidak menggunakan

pasta gigi 2 4.8 4.8 100.0


(32)

Frekuensi Ganti SG

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid > 3 x / thn 5 11.9 11.9 11.9

1 x / thn 23 54.8 54.8 66.7 2 x / thn 2 4.8 4.8 71.4 3 x / thn 5 11.9 11.9 83.3 Setiap bulan 5 11.9 11.9 95.2 Tidak pernah 2 4.8 4.8 100.0 Total 42 100.0 100.0

Obat Kumur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak 38 90.5 90.5 90.5

Ya 4 9.5 9.5 100.0

Total 42 100.0 100.0

Halitosis

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Kumur-kumur dengan air 6 14.3 14.3 14.3

Kumur-kumur dengan obat

kumur 1 2.4 2.4 16.7

Lain-lain 11 26.2 26.2 42.9

Makan permen 22 52.4 52.4 95.2 Sikat gigi berulang 2 4.8 4.8 100.0

Total 42 100.0 100.0

DRG

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak pernah 22 52.4 52.4 52.4

Ya 20 47.6 47.6 100.0


(33)

Kebiasaan Buruk

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Bruksism 2 4.8 4.8 4.8

Kombinasi 5 11.9 11.9 16.7

Mengunyah satu sisi 4 9.5 9.5 26.2

Menyirih 4 9.5 9.5 35.7

Merokok 23 54.8 54.8 90.5

Tidak ada 4 9.5 9.5 100.0

Total 42 100.0 100.0

Frequencies

[DataSet8] F:\medis non pjk.sav

Statistics

Frekuensi Sikat Gigi

Waktu

Sikat Gigi Pasta Gigi

Frekuensi Ganti SG

N Valid 40 40 40 40

Missing 0 0 0 0

Frequency Table

Frekuensi Sikat Gigi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid > 3 kali / hari 3 7.5 7.5 7.5

1 kali /hari 2 5.0 5.0 12.5 2 kali / hari 27 67.5 67.5 80.0 3 kali / hari 8 20.0 20.0 100.0 Total 40 100.0 100.0

Waktu Sikat Gigi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Lain-lain 4 10.0 10.0 10.0

Pagi sebelum sarapan dan

malam sebelum tidur 18 45.0 45.0 55.0 Pagi sebelum sarapan,

siang setelah makan siang,

dan malam sebelum tidur 7 17.5 17.5 72.5

Pagi setelah sarapan dan


(34)

Pagi setelah sarapan, siang setelah makan siang,

dan malam sebelum tidur 2 5.0 5.0 100.0

Total 40 100.0 100.0

Pasta Gigi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Ciptadent 2 5.0 5.0 5.0

Close up 2 5.0 5.0 10.0

Darli 1 2.5 2.5 12.5

Enzym 1 2.5 2.5 15.0

Kombinasi 1 2.5 2.5 17.5 Pepsodent 30 75.0 75.0 92.5 Sensodyne 3 7.5 7.5 100.0 Total 40 100.0 100.0

Frekuensi Ganti SG

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid > 3 x / tahun 22 55.0 55.0 55.0

1 x / tahun 3 7.5 7.5 62.5 2 x / tahun 8 20.0 20.0 82.5 3 x / tahun 1 2.5 2.5 85.0 Setiap bulan 6 15.0 15.0 100.0 Total 40 100.0 100.0

Obat Kumur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Tidak 28 70.0 70.0 70.0

Ya 12 30.0 30.0 100.0 Total 40 100.0 100.0


(35)

Halitosis

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Kumur-kumur dengan air 3 7.5 7.5 7.5

Kumur-kumur dengan obat

kumur 9 22.5 22.5 30.0

Lain-lain 7 17.5 17.5 47.5

Makan permen 14 35.0 35.0 82.5 Sikat gigi berulang 7 17.5 17.5 100.0

Total 40 100.0 100.0

DRG

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Pernah 30 75.0 75.0 75.0

Tidak pernah 10 25.0 25.0 100.0 Total 40 100.0 100.0

Kebiasaan Buruk

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Mengunyah

pada satu sisi 19 47.5 47.5 47.5

Menyirih 1 2.5 2.5 50.0

Merokok 6 15.0 15.0 65.0 Tidak ada 14 35.0 35.0 100.0 Total 40 100.0 100.0


(36)

DAFTAR PUSTAKA

1. Beck JD, Slade G, Offenbacher S. Oral disease, Cardiovascular Disease and Systemic Inflamation. Periodontology 2000 ; Vol. 23 ; 110-19.

2. World Health Organization. Oral Health. WHO media centre. Fact sheet N0 3. Cotti Elisabetta,m Dessi Cristina, Piras Alessandra, Mercuro Guiseppe. Can a

chronic dental infection be considered a cause of cardiovasculer disease? A Review of The Literature. International Journal of Cardiology. 2010. Available from:

318: World Health Organization, April 2012.

4. Munoz MM, Soriano YJ, Roda RP,m Sarrion G. Cardiovascular disease in dental practice. Practical considerations. Medicina Oral Patol. 2008; 13(5): E:296-302. 5. Arbes SJ et al. Association between extent of periodontal attachment loss and

self-reported history of heart attack. J Dent Res. 1999;78:1777-1782.

6. Louis F, et al. Oral care for patients with cardiovascular disease and stroke. American Dental Association. 2002; Vol. 133: 375-445.

7. Susanto Agus, Rusyanti Yanti. Penyakit periodontal dan penyakit jantung koroner (aterosklerosis).Available from: pustaka. unpad.ac.id/ wpcontent/uploads/.../

penyakit_periodontal.pdf Accessed April 2012.

8. Paquette DW, Nadine Bradola, Timoyhy CN. Cardiovascular disease, inflammation and periodontal infection. Periodontology 2000. 2007; Vol. 44: 113-26.

9. Humprey LL, et al. Periodontal disease and coronary heart disease incidience: a systematic review and meta-analysis. Gen intern Med J., 2008 ; 23 (12) : 2079 – 2086.

10. Thomopoulos C et al. Periodontitis and coronary artery disease: a questioned association between periodontal and vascular plaques. Am J Cardiovasc Dis 2011;1(1):76-83.

11. Li X, Kolltveit KM, Tronstad L, Olsen I. Systemic disease caused by oral infection.Clinical Microbiology Reviews. Oktober 2000; Vol. 13 No. 4; 547-558.


(37)

12. Pradono, Kristanti, Hapsori, dkk. Studi morbiditas-disabilitas SKRT 2001. Bul Panel kesehatan 2003; 31 (3): 132-42.

13. Situmorang N. Dampak karies gigi dan penyakit periodontal terhadap kualitas hidup. 16 November 2005. USU. E-repository. 8-10.

14. Fehrenbach MJ. Risk factors for periodontal disease.the preventive angle; 6 (issue2). Vol 6.

15. Ramfjord S, Major MA. Periodontology and periodontics: modern theory and practise. America: ishiyaku EuroAmerica Inc., 2000; 30-45., 119-169.

16. Sondang P, Hamada T. Menuju gigi dan mulut sehat. Pencegahan dan pemeliharaan. Medan: USU Press,2010: 26-30

17. Davey P. At a glance medicine. John radcliffe hospital. Oxford: 68- 156.

18. Gedgaudas E, Moller JH, Wilfrido R, Amplatz K. Cardiovascular radiology. Philadelphia. America: W. B. Saunders company., 1985; 238- 245.

19. Elizabeth J. Handbook of pathophysiology. The Ohio state university, Ohio 2001. 20. Price AS, Wilson ML. Patofisiologi. Konsep klinis proses penyakit. Alih bahasa:

Brahm UP dkk. EGC. 2006:vol 1;517-530.

21. Meurman JH, Sanz M, Janket S. Oral Health, atherosclerosis, and cardiovascular disease. Crit Rev Oral Biol Med 2004; 15(6): 403 – 413.

22. Humprey LL, et al. Periodontal disease and coronary heart disease incidience: a systematic review and meta-analysis. Gen intern Med J., 2008 ; 23 (12) : 2079 – 2086.

23. Buhlin K, Gustafsson A, Pockley AG, Frostegard J, Klinge B. Risk factors for cardiovascular disease in patients with periodontitis. European Heart Journal 2003: 24; 2099 – 2107.

24. Anjana R, Suresh R. Periodontal infection- a risk for coronary artery disease. University of Sri Ramachandra. Chennai. 2010;3:12-19.

25. Kweidier M, Lowe GDO, Murray GD et al. Dental disease, fibrinogen and white cell count, links with myocardial infarction? Scott med J 1993; 38: 73-4


(38)

26. Wu T, Trevisan M, Genco R, Falkner K. Examination of the relation between periodontal health status and cardiovascular tisk factors. Am J Epid 2000; 151: 273-82.

27. Choi JI. Establishment of Porphyromonasgingivalis Heat-shock-proteinspecific T-cell Lines from atherosclerosis Patients. J Dent Res 81(5):344-348, 2002.

28. Sanz M, Franscesco D, John D, Fernandez F. European workshop in periodontal health and cardiovascular disease-scientific evidience on the association between periodontal and cardivascular disease : a review of the literature. European Heart J. Suppl 2010: 12 (suppl B): B3-B12.

29. Izumi Y et al. Periodontitis and cardiovascular disease: the link and relevant mechanism. Japan den science rev. 2009;45 (2): 98-108.

30. Frisbee SJ, Chambers CB, Frisbee JC, Goodwill AG, Crout RJ. Association between dental hygiene, cardiovascular disease risk factors and systemic inflammation in rural adults. J Dent Hygiene 2010; (84): 177-83.

31. Anonimus. RSUP H. Adam Malik Medan. 2013. <http://www. http://rsuphadammalik.com/profile/> (10 Jan 2013).

32. Anonimus. Dep. Kardiologi RSUP. H Adam Malik. 2013. <http://rsuphadammalik.com/pelayanan-unggulan-rsup-h-adam-malik/jantung/> (10 Jan 2013).

33. Pratiknya AW. Dasar-dasar metodologi penelitian. Yogyakarta: Rajawali Pers, 2010:168.

34. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Edisi 4. Jakarta: Sagung Seto, 2011: 362.

35. Kasjono, Subaris H, Yasril. Teknik sampling untuk penelitian kesehatan. Yogyakarta: Graha ilmu, 2009: 20.

36. Zamirian M, Raoofi S et al. Relationship between periodontal disease and acute myocardial infarction. J Icrj 2008; 1 (4): 218.

37. Macphee T, Cowley G, Essentials of periodontology and periodontics. Oxford: Blackwell Scientific Publications, 1969.


(39)

38. Philippe PH et al. Periodontal disease and coronary heart disease risk. JAMA. 2000;284(11):1406-1410.

39. Hatta M. Penyakit periodontal dan hubungannya dengan aterosklerosis. Skripsi. Makassar: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hassanudin Makassar, 2011. 40. Matilla KJ, et al. Association between dental health and acute myocardial infarction.

Br Med J 1989; 298: 779-81.

41. Beck J, et al. Periodontitis a risk factor for coronary heart disease? Ann Periodontal. 1998;3;127-141. cit Beck James D, Elter John R, Gerardo Heiss, et al. Relationship of Periodontal Disease to Carotid Artery Intima-Media Wall Thickness: The Atherosclerosis Risk in Communtities (ARIC) Study. Journal of American Heart Association. Arteroiscler Thromb Vasc Biol 2001 ; 21 ; 1816 – 1822.

42. Seymour GJ, Ford PJ, Cullinan MP, Leishman S, West MJ. Yamazaki K.Infection or inflammation: the link between periodontal and cardiovascular diseases. Future Med 2009; 5 (1): 5.

43. Geismar K, Stoltze K, Sigurd B, GyntelbergF, Holmstrup P. Periodontal Disease and Coronary Heart Disease. J periodontal 2006; (77): 1547-52.

44. Miyaki Koichi, Masaki Katsunori, Naito Mariko, et al. Periodontal disease and atherosclerosis from the viewpoint of the relationship between community periodontal index of treatment needs and brachial-ankle pulse wave velocity. BMC Public Health. 2006. Available from : http://www.biomedcentral.com/ 1471-2458/6/131 Accessed Maret 2012.

45. Mattila KJ et al. Age, Dental Infections, and Coronary Heart Disease. J DENT RES 2000 79: 756.

46. Genco R, Offenbacher S, Beck J. Periodontal disease and cardiovascular disease. JADA 2002; 133: 14s-22s.

47. Joshipura K. Strength of evidence relating periodontal disease and cardiovascular disease. Inside Dentistry, Volume 2. Special issue 1. International Consensus Statment. <http://www.colgateprofessional.com/ColgateProfessional/Home/US/EN/ ProfessionalEd/Publications/PDFs/Joshipura.pdf> (08 Jan 2013).


(40)

48. Genco R et al. Periodontal disease and cardiovascular disease. Epidemiology and mechanism. JADA. 2002: 133.

49. Meurman JH, Sanz M et al. Oral Health, Atherosclerosis, and Cardiovascular Disease. Critical riview in oral biology and medicine. 2004 vol. 15 no. 6 403-413.


(41)

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional, yaitu penelitian non-eksperimental yang dilakukan untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor risiko dengan efek yang merupakan penyakit dengan pendekatan point time.

Tujuan rancangan penelitian cross sectional pada penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat kebutuhan perawatan periodontal pada penderita jantung koroner dan non penderita jantung koroner.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di rumah sakit di Kota Medan dalam jangka waktu satu bulan.

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan yang berlokasi di Jl. Bunga Lau No. 17 Kemenangan Tani, Medan Tuntungan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama satu bulan, yaitu dari tanggal November 2012 sampai dengan Desember 2012.


(42)

3.3 Populasi dan Sampel

Sampel dari penelitian ini terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok subjek penderita jantung koroner dan kelompok subjek kontrol non penderita jantung koroner, dimana populasi kedua kelompok tersebut berasal dari rumah sakit.

3.3.1 Populasi

Populasi penderita jantung koroner pada penelitian ini adalah semua penderita jantung koroner, baik laki-laki maupun perempuan, yang mengunjungi Unit Kardiologi RSUP H. Adam Malik Medan selama periode penelitian. Sedangkan, populasi non penderita jantung koroner merupakan masyarakat yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung koroner, baik laki-laki maupun perempuan, yang mengunjungi Unit Gigi dan MulutRSUP H. Adam Malik Medans elama periode penelitian.

3.3.2 Sampel

Sampel penelitian ini diambil dengan cara purposive sampling atau sering disebut dengan sampel bertujuan. Metode ini dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau daerah, tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Dimana dalam hal ini, pengambilan sampel didasarkan atas ciri-ciri, sifat-sifat, atau karakteristik tertentu (adanya kriteria inklusi dan ekslusi). Sampel tersebut diambil sesuai dengan jumlah sampel yang dibutuhkan dan diperoleh melalui perhitungan rumus besar sampel pada rancangan penelitian cross sectional.

3.3.3 Besar Sampel

Besar sampel pada penelitian ini dapat dihitung dengan mengunakan rumus besar sampel uji hipotesis terhadap dua proporsi pada rancangan cross sectional, yaitu:33-36

�= ��1−�/2�[2�(1− �)] +�1−��[�1(1− �1) +�2(1− �2)]� 2 (�1− �2)2


(43)

Dimana,

� =(�1+�2) 2

Keterangan: P1

P

: Proporsi efek pada penelitian sebelumnya (tinjauan pustaka).

2

P : Proporsi rata-rata.

: Estimasi proporsi efek yang diteliti (clinical judgment). Z1-α/2

Z

: Nilai distribusi normal standar sesuai dengan tingkat kemaknaan α.

1-β : Nilai distribusi normal standar sesuai dengan power (1-β).

Alasan memilih rumus besar sampel tersebut agar peneliti mendapat sampel seminimal mungkin, mengingat adanya keterbatasan biaya, waktu, dan tenaga. Selain itu, salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis, yaitu adanya perbedaan kebutuhan perawatan periodontal pada penderita jantung koroner dan non penderita jantung koroner, sehingga sesuai dengan tujuan penggunaan rumus tersebut, yaitu untuk menguji hipotesis.

Pada persamaan di atas, bilangan P1 menggunakan bilangan pada penelitian

sebelumnya, yaitu penelitian Zamirian et al, dengan P1 = 0,238.40 Sedangkan nilai P2

yang diambil adalah 0,038 agar diperoleh selisih antara P1 dan P2 20 %, sehingga jumlah sampel yang diperoleh menjadi kecil sesuai dengan kemampuan peneliti. Pada penelitian ini, tingkat kemaknaan (α) yang digunakan adalah 0,10 sehingga Z1-α/2 =

1,64; dan β = 20 % sehingga Z1-β

� =(�1+�2) 2 = 0,842.

� =(0,238 + 3,8) 2

� =0,276 2


(44)

� = 0,138 Maka,

� =��1−�/2�[2�(1− �)] +�1−��[�1(1− �1) +�2(1− �2)]� 2 (�1− �2)2

� =�1,64�[2.0,138(1−0,138)] + 0,842 �[0,238(1−0,238) + 0,762(1−0,762)]�

2 (0,238−0,038)2

� = 35,58

Berdasarkan perhitungan di atas, maka jumlah sampel minimal yang dapat digunakan pada penelitian ini setelah dilakukan pembulatan adalah 36 orang. Perbandingan besar sampel antara kelompok penderita jantung koroner dan non penderita jantung koroner pada penelitian ini adalah 1:1, sehingga total sampel minimal menjadi 72 orang, yang masing-masing kelompok terdiri dari 36 orang. Untuk menghindari drop out selama penelitian, sampel ditambah 10 % dari total sampel (empat orang) sehingga menjadi 80 orang dengan pembagian 40 orang penderita jantung koroner dan 40 orang non penderita jantung koroner.

3.4 Kriteria Inklusi dan Ekslusi

Seluruh sampel yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi untuk menghindari terjadinya bias penelitian. Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian pada populasi target dan pada populasi terjangkau. Sedangkan, kriteria ekslusi adalah beberapa karakteristik yang dapat mengeluarkan subjek penelitian yang telah memenuhi kriteria inklusi dari penelitian oleh karena beberapa sebab.


(45)

3.4.1 Kriteria Inklusi dan Ekslusi Kelompok Subjek Penderita Jantung Koroner

Kriteria inklusi kelompok penderita jantung koroner pada penelitian ini adalah: a. Pasien PJK yang telah didiagnosis oleh dokter spesialis jantung dan sedang mendapatkan perawatan dari RSUP H. Adam Malik Medan.

b. Memiliki minimal 20 gigi.

c. Bersedia menandatangani lembar persetujuan subjek penelitian.

Kriteria ekslusi kelompok penderita jantung koroner dari penelitian ini adalah: a. Pasien dengan syok kardiogenik.

b. Pernah mendapatkan perawatan periodontal dalam tiga bulan terakhir.

3.4.2 Kriteria Inklusi dan Ekslusi Subjek Kontrol Non Penderita Jantung Koroner

Kriteria inklusi kelompok subjek kontrol non penderita jantung koroner pada penelitian ini adalah:

a. Masyarakat yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung koroner maupun penyakit jantung lainnya, serta tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan antikoagulan, yang berada di Unit Gigi dan mulut di RSUP H. Adam Malik Medan.

b. Memiliki minimal 20 gigi.

c. Bersedia menandatangani lembar persetujuan subjek penelitian.

Kriteria ekslusi kelompok subjek non penderita jantung koroner pada penelitian ini adalah:

a. Pernah mendapatkan perawatan periodontal dalam tiga bulan terakhir.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional

Variabel penelitian merupakan karakteristik yang diukur dalam suatu penelitian. Selanjutnya, setiap variabel tersebut dibuat definisi operasionalnya.


(46)

3.5.1 Variabel Penelitian

Beberapa variabel dalam penelitian cross sectional ini, yaitu: a. Variabel Tergantung: Status Periodontal

b. Variabel Bebas: Penderita jantung koroner dan non penderita jantung koroner. c. Variabel Terkendali: Jenis kelamindan pemeliharaan kebersihan mulut.

d. Variabel Tidak Terkendali: Pekerjaan, tingkat pendidikan, tingkat sosioekonomi, dan kebiasaan buruk.

3.5.2 Definisi Operasional

Definisi operasional dari variabel-variabel tersebut adalah:

3.6 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data meliputi alat dan bahan yang digunakan selama penelitian dan prosedur pelaksanaan penelitian.

Variabel Defenisi Operasional Skala Penilaian Interpretasi Penderita

jantung koroner

Pasien yang telah terdiagnosa secara medis mengalami penyakit jantung koroner oleh dokter spesialis jantung berdasarkan manifestasi klinis, elektrokardiografi (EKG), dan adanya peningkatan kadar CRP dan LDL.

Nominal - Rekam medik - Kuesioner

Ya/Tidak

Non penderita jantung koroner

Masyarakat yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung koroner maupun penyakit jantung lainnya, serta tidak sedang mengkonsumsi obat-obatan antikoagulan, yang mengunjungi RSUP H. Adam Malik Medan selama periode penelitian.

Nominal - Rekam medik - Kuesioner

Ya/Tidak

Kondisi periodontal

Mengukur kedalaman poket dari krista gingiva bebas ke dasar poket.

Mengukur level kehilangan perlekatan dari batas sementum enamel ke dasar poket.

Nominal Pemeriksaan klinis


(47)

3.6.1 Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Prob periodontal;

b. Pinset; c. Kaca mulut; d. Sonde bulan sabit; e. Baskom;

f. Nierbeken/Tray; g. Head lamp;

h. Gelas plastik dispossabel; i. Catatan medis;

j. Alat tulis;

k. Lembar kuesioner dan pemeriksaan.

3.6.2 Bahan Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Masker;

b. Sarung Tangan; c. Kapas;

d. Handuk kecil; e. Alkohol 70 %; f. Desinfektan.

3.6.3 Prosedur Penelitian

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer digunakan untuk mengetahui perbedaan kebutuhan perawatan penderita jantung koroner dan non penderita jantung koroner, yaitu dengan menggunakan kuesioner untuk melakukan wawancara dengan subjek maupun keluarga dekat dan


(48)

pengukuran langsung terhadap kedalaman poket periodontal dan kehilangan perlekatan pada jaringan periodontal pasien. Sedangkan data sekunder berupa penetapan subjek penelitian serta data lain yang diperlukan yang diperoleh dari rekam medis

Peneliti memeriksa rekam medik calon subjek penelitian untuk menilai kriteria inklusi dan ekslusi yang terpenuhi. Selanjutnya, peneliti memberikan atau membacakan lembar informed consent kepada subjek agar subjek penelitian dapat memahami maksud dan tujuan dari penelitian tersebut dan meminta subjek penelitian untuk mengisi lembar persetujuan penelitian apabila calon subjek penelitian tersebut bersedia menjadi subjek penelitian. Kemudian peneliti melakukan wawancara bebas terpimpin terhadap subjek untuk mengisi lembar kuesioner yang telah disediakan. Lalu kondisi periodontal subjek penelitian tersebut diperiksa oleh tenaga peneliti yang sebelumnya telah dikaliberasi untuk menyamakan persepsi. Setelah mengukur kedalaman poket periodontal dan kehilangan perlekatan jaringan periodontal pada subjek penelitian, maka peneliti dapat mengetahui status periodontalnya.


(49)

3.6.4 Alur Penelitian

Gambar 8. Diagram alur prosedur penelitian

Kaliberasi peneliti: Pelatihan wawancara, uji coba kuesioner, dan uji pemeriksaan.

Pengumpulan data sekunder (rekam medik) kasus dan kontrol dari RSUP H. Adam Malik Medan dan RSGMP FKG USU.

Penderita Jantung Koroner Non Penderita Jantung Koroner

Memberikan informed consent dan meminta kesediaan subjek untuk mengikuti penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Melakukan wawancara dan mengisi kuesioner.

Melakukan pemeriksaan klinis

Pencatatan hasil pemeriksaan.


(50)

3.7 Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan program komputer berupa SPSS dan selanjutnya data dianalisa sesuai dengan tujuan penelitian analitik observasional.

Data statistik yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah distribusi frekuensi, nilai mean, dan standar deviasi dari kondisi periodontal dan kebutuhan perawatan periodontal, baik pada kelompok penderita jantung koroner maupun kelompok non penderita jantung koroner. Selanjutnya untuk melihat perbedaan tingkat kebutuhan perawatan periodontal antara kedua kelompok tersebut, maka dilakukan analisis dengan menggunakan uji beda dua mean independen (Mann Whitney test) dengan menggunakan Confidence Interval (CI) sebesar 95 % dan signifikansi statistik diperoleh jika nilai p < 0,05.


(51)

BAB 4

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2012 sampai bulan Desember 2012 di RSUP H. Adam Malik Medan. Pengumpulan data penderita jantung koroner dilakukan di Poliklinik Kardiologi RSUP H. Adam Malik Medan, sedangkan pengumpulan data non penderita jantung koroner dilakukan di Poliklinik Gigi dan Mulut RSUP H. Adam Malik Medan. Data primer dari kedua kelompok subjek penelitian diperoleh melalui wawancara dan pemeriksaan klinis. Selanjutnya, data sekunder dari kelompok penderita jantung koroner juga diambil untuk mengetahui hasil pemeriksaan laboratorium subjek penelitian dan obat-obatan yang sedang dikonsumsi.

Total subjek penelitian yang diperiksa berjumlah 96 orang yang terdiri atas 56 orang penderita jantung koroner dan 40 orang non penderita jantung koroner, namun hanya 82 orang yang memenuhi kriteria inklusi yang terdiri dari 42 orang penderita penyakit jantung koronerdan 40 orang non penderita jantung koroner. Data hasil penelitian ini diolah dengan menggunakan program komputer dan selanjutnya dianalisis secara univariat dan bivariat.

4.1 Data Demografi Subjek Penelitian

Data demografi subjek penelitian ini terdiri atas jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, dan pekerjaan. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 3.


(52)

Tabel 3. Distribusi data demografi penderita jantung koroner dan non penderita jantung koroner

Variabel Kelompok Pengamatan Jumlah (Persentase) Jenis Kelamin Penderita Jantung Koroner

a. Laki-laki b. Perempuan

Non Penderita Jantung Koroner a. Laki-laki b. Perempuan 42 (100) 32 (76,2) 10 (23,8) 40 (100) 15 (37,5) 25 (62,5) Usia Penderita Jantung Koroner

a. 30 – 39 tahun b. 40 – 49 tahun c. 50 – 59 tahun d. > 60 tahun

Non Penderita Jantung Koroner a. 30 – 39 tahun

b. 40 – 49 tahun c. 50 – 59 tahun d. > 60 tahun

42 (100) 2 (4,8) 8 (19,0) 23 (54,8) 9 (21,4) 40 (100) 17 (42,5) 7 (17,5) 11 (27,5) 5 (12,5) Tingkat Pendidikan Penderita Jantung Koroner

a. Tidak Sekolah b. SD

c. SMP d. SMU e. D3/S1/S2

Non Penderita Jantung Koroner a. Tidak Sekolah

b. SD c. SMP d. SMU e. D3/S1/S2 42 (100) 0 (0) 4 (9,5) 11 (26,2) 15 (35,7) 12 (28,6) 40 (100) 1 (2,5) 3 (7,5) 5 (12,5) 13 (32,5) 18 (45,0) Pekerjaan Penderita Jantung Koroner

a. Tidak Bekerja b. Wiraswasta c. Pegawai d. Pensiunan

Non Penderita Jantung Koroner a. Tidak Bekerja

b. Wiraswasta c. Pegawai d. Pensiunan 42 (100) 5 (11,9) 17 (40,5) 13 (31,0) 7 (16,6) 40 (100) 11 (27,5) 13 (32,5) 15 (37,5) 1 (2,5)

Berdasarkan tabel 3, diketahui bahwa terdapat perbedaan persentase pada jenis kelamin kedua kelompok subjek penelitian. Kelompok penderita jantung koroner didominasi oleh laki-laki dengan jumlah 32 orang (76,2%), sedangkan subjek penelitian


(53)

terbanyak pada kelompok non penderita jantung koroner adalah perempuan dengan jumlah 25 orang (62,5%).

Pada penelitian ini, subjek yang berhasil diperiksa memiliki rentang usia 30 – 70 tahun. Sama halnya seperti distribusi berdasarkan jenis kelamin tersebut, kelompok usia yang mendominasi kelompok penderita jantung koroner berbeda dengan kelompok usia yang mendominasi kelompok non penderita jantung koroner. Pada kelompok penderita jantung koroner sebagian besar subjek penelitian berusia 50 – 59 tahun dengan jumlah 23 orang (54,8%), sedangkan kelompok non penderita jantung koroner didominasi oleh subjek yang berusia 30 – 39 tahun dengan jumlah 17 orang (42,5%). Selanjutnya kelompok usia yang paling sedikit jumlahnya pada kelompok penderita jantung koroner adalah kelompok usia 30 – 39 tahun sebanyak dua orang (4,8%), sedangkan jumlah subjek penelitian yang paling sedikit pada kelompok non penderita jantung koroner adalah kelompok usia diatas 60 tahun sebanyak lima orang (12,5%).

Tingkat pendidikan yang terbanyak dari subjek penelitian pada kelompok penderita jantung koroner adalah dari kelompok tingkat pendidikan SMU dengan jumlah 15 orang (35,7%) dan kelompok yang paling sedikit jumlahnya adalah pada kelompok tingkat pendidikan SD dengan jumlah empat orang (9,5%). Hal ini berbeda dengan kelompok non penderita jantung koroner, dimana mayoritas kelompok non penderita jantung koroner memiliki tingkat pendidikan D3/S1/S2 dengan jumlah 18 orang (45%) dan terdapat satu orang yang tidak bersekolah.

Berdasarkan pekerjaan, mayoritas kelompok penderita jantung koroner berprofesi sebagai wiraswasta dengan jumlah 17 orang (40,5%) dan sedikitnya terdapat lima orang (11,9%) yang tidak bekerja. Sedangkan kelompok non penderita jantung koroner didominasi oleh kelompok pegawai dengan jumlah 15 orang (37,5%) dan kelompok pekerjaan yang paling sedikit jumlahnya dari kelompok non penderita jantung koroner ini adalah kelompok pensiunan yaitu satu orang (2,5%).


(54)

4.2 Data Riwayat Medis Subjek Penelitian

Data riwayat medis subjek penelitian ini meliputi lama menderita penyakit jantung koroner, tindakan intervensi yang pernah dilakukan, berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh. Data mengenai lama pasien menderita penyakit jantung koroner dan tindakan intervensi yang pernah dilakukan, diperoleh berdasarkan hasil anamnesis peneliti dengan subjek penelitian, sedangkan data mengenai berat badan dan tinggi badan diperoleh berdasarkan pengukuran saat penelitian berlangsung. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 5 dan 5 di bawah ini.

Tabel 4. Distribusi lama menderita penyakit jantung koroner dan tindakan intervensi pada penderita jantung koroner

Variabel Kelompok Pengamatan Jumlah (Persentase)

Lama Menderita Penyakit Jantung Koroner

a. < 1 tahun b. 1 – 2 tahun c. > 2 tahun

11 (26,2) 17 (40,5) 14 (33,3)

Tindakan Intervensi a. Tidak Ada

b. PTCA (Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty)

c. CABG(CoronaryArtery Bypass Graft)

21 (50,0) 17 (40,5) 4 (9,5)

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa sekitar 17 orang (40,5%) dari kelompok penderita jantung koroner telah didiagnosis oleh dokter spesialis kardiologi menderita penyakit jantung koroner sejak 1 – 2 tahun yang lalu dan 21 orang (50%) dari total kelompok penderita jantung koroner belum melakukan tindakan invasif apapun, sedangkan sisanya telah mendapatkan tindakan invasif berupa terapi revaskularisasi/reperfusi dengan PTCA (Percutaneous Transluminal Coronary Angioplasty) sejumlah 17 orang (40,5%) dan operasi bedah pintas (CABG/Coronary Artery Bypass Graft)sejumlah empat orang (9,5%).


(55)

Tabel 5. Distribusi riwayat medis penderita jantung koroner dan non penderita jantung koroner

Variabel PJK

(42 orang)

Non PJK

(40 orang) P

Berat Badan (kg)

a. Maksimum b. Minimum 66,79 (13,82) 110 41 64,22 (10,59) 86 48 0,446*

Tinggi Badan (cm)

a. Maksimum b. Minimum 161,88 (6,59) 176 149 160,23 (7,33) 175 140 0,285**

IMT (kg/cm2

a. Maksimum ) b. Minimum 25,54 (5,40) 41,40 16,42 24,98 (3,49) 18,61 32,47 0,930* Keterangan:

Nilai yang ditampilkan adalah nilai rerata (SD). IMT (Indeks Massa Tubuh).

* Uji Mann-Whitney; p< 0,05 = bermakna. ** Uji T-Independen; p< 0,05 = bermakna.

Selanjutnya, tabel 5 menunjukan adanya perbedaan nilai rerata riwayat medis antara kelompok penderita jantung koroner dan non penderita jantung koroner, baik dalam hal berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh. Nilai rerata berat badan, tinggi badan, dan indeks massa tubuh penderita jantung koroner terlihat lebih tinggi dibandingkan dengan non penderita jantung koroner. Namun ternyata perbedaan yang terlihat tersebut tidak signifikan secara statistik (p> 0,05).

4.3 Riwayat Dental Subjek Penelitian

Data mengenai riwayat dental subjek penelitian diperoleh dari hasil wawancara peneliti dengan subjek penelitian. Data tersebut meliputi frekuensi menyikat gigi, waktu menyikat gigi, penggunaa pasta gigi, penggunaan obat kumur, frekuensi mengganti sikat gigi, kunjungan ke dokter gigi, dan kebiasaan buruk. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 6 dan 7.


(56)

Tabel 6. Distribusi data riwayat dental meliputi kegiatan menyikat gigi pada penderita jantung koroner dan non penderita jantung koroner

Variabel Jumlah (Persentase) PJK (42 orang) Non PJK (40 orang) Frekuensi Menyikat Gigi

a. 1 kali sehari b. 2 kali sehari c. 3 kali sehari d. > 3 kali sehari e. Tidak pernah

12 (28,6) 25 (59,5) 4 (9,5) 0 (0,0) 1 (2,4) 2 (5,0) 27 (67,5) 8 (20,0) 3 (7,5) 0 (0,0)

Waktu Menyikat Gigi

a. Pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur

b. Pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur

c. Pagi setelah sarapan, siang setelah makan siang, dan malam sebelum tidur

d. Pagi sebelum sarapan, siang setelah makan siang, dan malam sebelum tidur

e. Lain-lain

13 (31,0) 6 (14,2) 1 (2,4) 2 (4,8) 20 (47,6) 18 (45,0) 9 (22,5) 2 (5,0) 7 (17,5) 4 ( 10,0)

Penggunaan Pasta Gigi

a. Ya b. Tidak

40 (95,2) 2 (4,8)

40 (100,0) 0 (0,0)

Frekuensi Mengganti Sikat Gigi

a. 1 kali per tahun b. 2 kali per tahun c. 3 kali per tahun d. > 3 kali per tahun e. Tidak pernah

23 (54,8) 2 (4,8) 5 (11,8) 10 (23,8) 2 (4,8) 3 (7,5) 8 (20,0) 1 (2,5) 28 (70,0) 0 (0,0)

Berdasarkan tabel 6, diketahui bahwa mayoritas subjek penelitian pada kedua kelompok tersebut, menyikat gigi dengan frekuensi dua kali sehari, yaitu sejumlah 25 orang (59,5%) pada kelompok penderita jantung koroner dan sejumlah 27 orang (67,5%) pada kelompok non penderita jantung koroner. Namun terdapat satu orang (2,4%) dari kelompok penderita jantung koroner yang mengaku tidak pernah menyikat


(57)

gigi, dan terdapat dua orang (5%) pada kelompok non penderita jantung koroner yang menyikat gigi hanya satu kali sehari.

Selanjutnya berdasarkan waktu menyikat gigi, mayoritas subjek penelitian pada kelompok penderita jantung koroner yaitu sejumlah 20 orang (47,6%) tidak memiliki jadwal waktu tertentu dan teratur untuk menyikat gigi, sedangkan pada kelompok non penderita jantung koroner, sebagian besar subjeknya menyikat gigi di pagi hari sebelum sarapan dan malam sebelum tidur, yaitu sejumlah 18 orang (45%).

Selain itu, pada kelompok penderita jantung koroner terdapat dua orang (4,8%) subjek penelitian yang mengaku tidak menggunakan pasta gigi saat menyikat gigi. Hal ini berbeda dengan kelompok non penderita jantung koroner, dimana seluruh subjeknya menggunakan pasta gigi saat menyikat gigi.

Berdasarkan frekuensi mengganti sikat gigi, sebagian besar subjek penelitian pada kelompok penderita jantung koroner mengganti sikat gigi satu kali setahun, yaitu sejumlah 23 orang (54,8%) dan sedikitnya terdapat dua orang (4,8%) yang mengaku tidak pernah mengganti sikat gigi. Hal ini berbeda dengan kelompok non penderita jantung koroner, dimana mayoritas subjeknya yaitu 28 orang (70%) mengganti sikat gigi lebih dari tiga kali setahun dan hanya tiga orang (7,5%) yang mengganti sikat gigi satu kali setahun.

Berdasarkan tabel 7, diketahui bahwa mayoritas subjek penelitian pada kedua kelompok penelitian tidak menggunakan obat kumur, yaitu sejumlah 38 orang (90,5%) pada kelompok penderita jantung koroner dan 28 orang (70%) pada kelompok non penderita jantung koroner.

Selanjutnya, berdasarkan kunjungan ke dokter gigi, terdapat 22 orang (52,4%) dari kelompok penderita jantung koroner yang menyatakan tidak pernah berkunjung ke dokter gigi. Hal ini berbeda dengan kelompok non penderita jantung koroner yang sebagian besar subjeknya menyatakan pernah ke dokter gigi, yaitu sejumlah 30 orang (75%).

Pada penelitian ini, mayoritas subjek penelitian pada kelompok penderita jantung koroner memiliki kebiasaan buruk merokok, yaitu sejumlah 23 orang (54,8%),


(58)

sedangkan mayoritas subjek penelitian pada kelompok non penderita jantung koroner memiliki kebiasaan buruk mengunyah pada satu sisi, yaitu sejumlah 19 orang (47,5%).

Tabel 7 Distribusi riwayat dental lainnya pada penderita jantung koroner dan non penderita jantung koroner

Variabel Jumlah (Persentase) PJK (42 orang) Non PJK (40 orang) Penggunaan Obat Kumur

a. Ya b. Tidak

4 (9,5) 38 (90,5)

12 (30,0) 28 (70,0)

Kunjungan ke Dokter Gigi

a. Pernah b. Tidak pernah

20 (47,6) 22 (52,4)

30 (75,0) 10 (25,0)

Kebiasaan Buruk

a. Tidak ada b. Merokok c. Menyirih

d. Mengunyah pada satu sisi e. Bruksism

f. Kombinasi

4 (9,5) 23 (54,8) 4 (9,5) 4 (9,5) 2 (4,8) 5 (11,9) 14 (35,0) 6 (15,0) 1 (2,5) 19 (47,5) 0 (0,0) 0 (0,0)

4.4 Kedalaman poket dan kehilangan perlekatan

Distribusi skor kedalaman poket dan kehilangan perlekatan periodontal subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 8.


(59)

Tabel 8. Distribusi Kedalaman poket dan kehilangan level perlekatan.

Parameter Status Pasien Jumlah

(Presentase)

Kedalaman Poket

Penderita Penyakit Jantung Koroner

Ringan (1-3mm) Sedang (4-5mm) Parah (≥5mm)

42

3 (7,1) 28 (66,7) 11 (26,2)

Non Penderita Penyakit Jantung Koroner

Sehat Ringan Sedang Parah 40 1 (2,5) 36 (90,0) 2 (5,0) 1 (2,5) Kehilangan Perlekatan

Penderita Penyakit Jantung Koroner

Ringan (1-2mm) Sedang (3-4mm) Parah (≥5mm)

42

1 (2,4) 2 (4,8) 39 (92,9)

Non Penderita Penyakit Jantung Koroner

Sehat Ringan Sedang Parah 40 10 (25,0) 22 (55,0) 5 (12,5) 3 (7,5) Pada tabel 8 terlihat bahwa pada kelompok penderita penyakit jantung koroner sebagian besar subjek mempunyai kedalaman poket yang sedang yaitu 28 orang (66,7%) dan kedalaman poket yang parah hanya dimiliki oleh 11 orang (26,2%). Subjek yang mempunyai kehilangan perlekatan klinis parah yaitu 39 orang (92,9%) dan hanya 1 orang (2,4) yang memiliki kehilangan perlekatan ringan. Hal ini berbeda dengan kelompok non penderita penyakit jantung koroner, sebagian besar subjek mempunyai kedalaman poket yang ringan yaitu 36 orang (90,0%) dan kedalaman poket yang parah hanya 1 orang (2,5%) serta pada non penderita penyakit jantung koroner mengalami kehilangan perlekatan klinis yang ringan sebanyak 22 orang (55,0%).

4.5 Uji Normalitas

Berdasarkan perhitungan uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov – Smirnov terhadap skor kedalaman poket dan kehilangan perlekatan diperoleh nilai p< 0,05 yang berarti bahwa distribusi dari data tersebut tidak normal.


(60)

Tabel 9. Nilai rerata kedalaman poket dan kehilangan perlekatan dengan menggunakan uji Kolmogrov-Smirnov

Variabel Nilai p

Kedalaman poket Kehilangan perlekatan

0,216 0,193 Keterangan : Uji Kolmogrov-Smirnov; p > 0,05 = sebaran data normal

Oleh karena hasil uji normalitas terhadap kedalaman poket dan kehilangan perlekatan menunjukan distribusi data tersebut tidak normal (p< 0,05), maka uji signifikansi untuk membandingkan rerata kedalaman poket dan kehilangan perlekatan pada penderita jantung koroner dengan non penderita jantung koroner menggunakan uji Mann – Whitney.

4.5.1.Kedalaman Poket

Perbandingan nilai rerata kedalaman poket penderita penyakit jantung koroner dengan non penderita penyakit jantung koroner akan disajikan pada tabel 13.

Tabel 10. Nilai rerata kedalaman poket pada kelompok penderita penyakit jantung koroner dan non penderita penyakit jantung koroner.

Status Subjek

Kedalaman Poket

P Nilai Rerata (x) Standar Deviasi

Penderita Jantung

Koroner 2,190 0,552

0,000 Non Penderita

Jantung Koroner 1,075 0,417

Hasilnya menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna (p < 0,05) antara kedalaman poket pada kelompok penderita penyakit jantung koroner dengan kedalaman poket pada kelompok non penderita penyakit jantung koroner. Hasil uji signifikan dengan menggunakan uji Mann – Whitney diperoleh p< 0,05. Hal ini


(61)

menunjukkan terdapat perbedaan antara kedalaman poket penderita jantung koroner dengan non penderita jantung koroner.

4.5.2.Kehilangan Level Perlekatan

Perbandingan nilai rerata kehilangan level perlekatan penderita penyakit jantung koroner dengan non penderita penyakit jantung koroner akan disajikan pada tabel 11. Tabel 11. Nilai rerata kehilangan level perlekatan pada kelompok penderita

penyakit jantung koroner dan nonpenderita penyakit jantung koroner

Status Subjek

Kehilangan Level Perlekatan

P Nilai Rerata (x) Standar Deviasi

Penderita Jantung

Koroner 2,905 0,370

0,000 Non Penderita jantung

Koroner 1,025 0,832

Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna (p < 0,05) antara kehilangan level perlekatan klinis pada kelompok penderita penyakit jantung koroner dengan kehilangan level perlekatan klinis pada kelompok non penderita penyakit jantung koroner.

Berdasarkan hasil pada tabel 10 dan tabel 11, perbedaan nilai rerata kedalaman poket dan kehilangan level perlekatan klinis kelompok penderita penyakit jantung koroner dengan kelompok non penderita penyakit jantung koroner didapatkan nilai p < 0,05.

Dengan demikian, hipotesis sebelumnya yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara kedalaman poket dan kehilangan level perlekatan pada penyakit jantung koroner dengan non penderita penyakit jantung koroner di RSUP H. Adam Malik Medan diterima.


(62)

BAB 5 PEMBAHASAN

Penyakit periodontal merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut yang masih banyak terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Penyakit tersebut dapat terjadi pada anak – anak maupun orang dewasa. Hal ini dikarenakan masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan dan kebersihan rongga mulutnya.

Plak yang menumpuk dipermukaan gigi terakumulasi oleh bakteri sehingga dapat mengakibatkan inflamasi yang dapat merusak jaringan periodontal. Bakteri yang berada pada rongga mulut dapat masuk ke aliran darah melalui adanya lesi periodontal tersebut. Mekanisme yang terjadi akibat adanya bakteri patogen, antigen, endotoksin dan inflamasi sitokin pada penyakit periodontal dapat mempengaruhi keadaan sistemik seseorang dan juga meningkatkan risiko terjadinya penyakit kardiovaskular.

13,24

Beberapa penelitian awal berupa penelitian case control dan cross sectional menunjukkan adanya hubungan antara penyakit periodontal dengan penyakit kardiovaskular. Penelitian yang dilakukan oleh Hatta pada tahun 2010, mendapatkan hasil penelitian bahwa penyakit periodontal memiliki hubungan yang bermakna dengan terjadinya aterosklerosis.

37,38

Pada penelitian ini, peneliti menemukan bahwa terdapat perbedaan kedalaman poket dan keparahan kehilangan perlekatan pada penderita jantung koroner dengan non penderita jantung koroner. Hal tersebut sesuai dengan penelitian – penelitian sebelumnya.

39

5.1 Karakteristik Subjek Penelitian

Pengumpulan data subjek penelitian dilakukan pada bulan November 2012 sampai Desember 2012 di Poliklinik Kardiologi dan Poliklinik Gigi dan Mulut RSUP H. Adam Malik Medan. Jumlah subjek penelitian yang telah dikumpulkan berjumlah 96


(63)

orang, yang terdiri atas 56 orang penderita penyakit jantung koroner dan 40 orang non penderita jantung koroner. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan cara purposive sampling atau sering disebut dengan sampel bertujuan. Metode ini dilakukan dengan cara mengambil subjek penelitian berdasarkan ciri-ciri, sifat-sifat, atau karakteristik tertentu (adanya kriteria inklusi dan ekslusi).35

Selama penelitian, subjek penelitian diwawancarai mengenai lamanya pasien menderita penyakit jantung koroner, riwayat medis subjek penelitian, cara pemeliharaan oral higiene, dan riwayat subjek penelitian ke dokter gigi. Setelah itu, peneliti memeriksa kondisi periodontal subjek penelitian untuk mengetahui tingkat kedalaman poket dan kehilangan perlekatan dari subjek tersebut. Selanjutnya, peneliti melengkapi beberapa data yang diambil dari rekam medis subjek penelitian untuk melihat hasil laboratorium yang telah dilakukan sebelumnya, seperti ukuran berat badan, tinggi badan, dan tekanan darah untuk selanjutnya diolah sebagai hasil penelitian.

Sampel diambil dengan jumlah sampel yang dibutuhkan dan diperoleh melalui perhitungan rumus besar sampel pada rancangan penelitian cross sectional. Berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan sebelumnya, maka dari 56 orang penderita jantung koroner tersebut, hanya 42 orang yang memiliki data yang dapat diolah dan dianalisis untuk hasil penelitian ini. Diantara subjek penelitian yang telah dieksklusikan tersebut, tiga orang mengalami edentulous sedangkan sebelas orang lainnya menderita penyakit diabetes melitus dan gagal ginjal kronis.

Penelitian ini dilakukan pada penderita penyakit jantung koroner yang mengunjungi Poliklinik Kardiologi RSUP H. Adam Malik Medan selama periode penelitian berlangsung. Subjek penelitian yang diambil tersebut telah didiagnosis oleh dokter spesialis jantung berdasarkan gambaran EKG (Elektrokardiogram) dan angiografi koroner. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Mattila dkk terhadap penderita penyakit jantung di Rumah Sakit Pusat Universitas Helsinki, Finland.40 Selanjutnya, penelitian terhadap kelompok kontrol dilakukan pada pasien Poliklinik Gigi dan Mulut RSUP H. Adam Malik medan yang tidak memiliki riwayat penyakit jantung koroner berdasarkan hasil wawancara peneliti terhadap calon subjek penelitian.


(1)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... HALAMAN PERSETUJUAN ... HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI ...

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Hipotesis Penelitian ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Periodontal ... 4

2.2 Faktor risiko penyakit periodontal... 5

2.3 Patogenesis Penyakit Periodontal ... 6

2.3.1 Poket Periodontal ... 7

2.3.2 Kehilangan Perlekatan Klinis ... 8

2.4 Jantung Sebagai Organ Vital ... 9

2.5 Fungsi Jantung ... 10

2.6 Penyakit Jantung Koroner ... 12

2.7 Klasifikasi Penyakit Jantung Koroner ... 12


(2)

2.10 Hubungan Penyakit Periodontal Dengan PJK ... 16

2.11 Mekanisme Faktor Risiko yang Mempengaruhi Kedua Penyakit ... 18

2.12 Respon Imunologis ... 18

2.13 Profil RSUP H. Adam Malik Medan ... 19

2.13.1 Visi dan Misi RSUP H. Adam Malik Medan ... 20

2.13.2 Kedudukan RSUP H. Adam Malik Medan ... 20

2.13.3 Tugas dan Fungsi RSUP H. Adam Malik ... 20

2.14 Departemen Kardiologi RSUP H. Adam Malik Medan ... 21

2.15 Poliklinik Gigi dan Mulut RSUP H.Adam Malik Medan ... 22

2.16 Kerangka Teori ... 23

2.17 Kerangka Konsep ... 24

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian ... 25

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

3.3 Populasi dan Sampel ... 26

3.4 Kriteria Inklusi dan Ekslusi ... 28

3.5 Variabel dan Definisi Operasional ... 29

3.6 Metode Pengumpulan Data ... 30

3.7 Pengolahan dan Analisa Data ... 34

BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Data Demografi Subjek Penelitian ... 35

4.2 Data Riwayat Medis Subjek Penelitian ... 38

4.3 Riwayat Dental Subjek Penelitian ... 39

4.4 Kedalaman Poket dan Kehilangan Perlekatan ... 42

4.5 Uji Normalitas ... 43

4.5.1 Kedalaman Poket ... 44

4.5.2 Kehilangan Perlekatan ... 45

BAB 5 PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Subjek Penelitian ... 46

5.2 Hubungan Penyakit Jantung Koroner dengan Kedalaman Saku ... 48

5.3 Hubungan Penyakit Jantung Koroner dengan Kehilangan Perlekatan Periodontal ... 49

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan ... 50

6.2 Saran ... 50


(3)

DAFTAR PUSTAKA ... 52 LAMPIRAN ... 57


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kriteria kedalaman poket ... 7 2. Kriteria kehilangan perlekatan ... 8 3. Distribusi data demografi penderita jantung koroner dan

non penderita jantung koroner ... 35 4. Distribusi lama menderita penyakit jantung koroner dan

tindakan intervensi pada penderita jantung koroner ... 38 5. Distribusi riwayat medis penderita jantung koroner dan

non penderita jantung koroner ... 39 6. Distribusi data kegiatan menyikat gigi pada penderita jantung

koroner dan non penderita jantung koroner ... 40 7. Distribusi riwayat dental pada penderita jantung koroner dan

non penderita jantung koroner ... 42 8. Distribusi kedalaman poket dan kehilangan perlekatan ... 43 9. Uji normalitas kedalaman poket dan kehilangan perlekatan ... 44 10. Nilai rerata kedalaman poket pada kelompok penderita jantung

dan non penderita jantung koroner ... 44 11. Nilai rerata kehilangan perlekatan pada kelompok penderita

jantung koroner dan non penderita jantung koroner ... 45


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Sirkulasi Jantung ... 11

2. Tahap awal terjadinya aterosklerosis ... 12

3. Terbentuknya plak fibrosa dan ulserasi ... 12

4. Angiografi Koroner ... 14

5. Plak pada dinding arteri ... 16

6. Gambar rongga mulut penderita jantung koroner ... 17


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Lembar penjelasan subjek penelitian 2. Lembar persetujuan subjek penelitian 3. Kuesioner penelitian

4. Anggaran penelitian 5 Personalia

6. Jadwal Kegiatan 7. Surat izin penelitian 8. Persetujuan komisi etik 9 Surat selesai penelitian 10. Data Penelitian

11. Hasil penelitian