Perbedaan Kondisi Periodontal Pada Penderita Jantung Koroner Dengan Non Penderita Jantung Koroner Di RSUP H. Adam Malik Medan

Fakultas Kedokteran Gigi
Departemen Periodonsia
Tahun 2013

Nabeilla Octvindha
Penelitian Perbedaan Kondisi Periodontal pada Penderita Jantung Koroner
dengan Non Penderita Jantung Koroner di RSUP H. Adam Malik Medan
Xi+57 halaman
Penyakit

periodontal

dapat

menjadi

salah

satu

penyebab


terjadinya

bakteremiayaitu masuknya bakteri patogen ke aliran darah. Menurut World Health
Organization (WHO) pada tahun 2012, terdapat penyakit periodontal yang parah hingga
kehilangan gigi terjadi pada 15-20% orang dewasa di dunia. Data yang diperoleh dari
survey kesehatan rumah tangga, 60% penduduk Indonesia menderita penyakit gigi dan
mulut, dan salah satunya adalah penyakit periodontal sekitar 87,84%. Infeksi yang
terjadi pada jaringan periodontal dapat berpotensi menjadi infeksi sistemik, salah
satunya penyakit jantung koroner. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun
2008, sekitar 17,3 juta orang diperkirakan meninggal dikarenakan penyakit jantung,
mewakili30% kematian di seluruh dunia. Dari jumlah kematian tersebut, diperkirakan
sekitar 7,3 juta disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
Penelitian ini dilakukan secara analitik observasional dengan menggunakan
rancangan penelitian cross sectional, dimana subjek dan subjek kontrol hanya
diobservasi satu kali tanpa diberi perlakuan dan variabel – variabel diukur menurut
keadaan atau status sewaktu diobservasi. Sampel penelitian ini diambil dari semua
penderita jantung koroner, baik laki-laki maupun perempuan, yang mengunjungi Unit
Kardiologi RSUP H. Adam Malik Medan selama periode penelitian. Sedangkan,
kelompok subjek kontrol non penderita jantung koroner merupakan masyarakat yang

tidak memiliki riwayat penyakit jantung koroner, baik laki-laki maupun perempuan,
yang mengunjungi Unit Gigi dan MulutRSUP H. Adam Malik Medan selama periode
penelitian.Total subjek penelitian yang diperiksa berjumlah 96 orang yang terdiri atas
56 orang penderita jantung koroner dan 40 orang non penderita jantung koroner, namun

Universitas Sumatera Utara

subjek penelitian dari kelompok penderita jantung koroner yang memenuhi kriteria
inklusi dan eksklusi berjumlah 42 orang, sehingga total data subjek penelitian yang
dapat diolah dan dianalisis adalah 82 orang. Pemeriksaan rongga mulut menggunakan
prob, kaca mulut, dan sonde.
Kondisi periodontal pada penderita jantung koroner berbeda dengan non
penderita jantung koroner. Hasil penelitian ini menunjukkan kedalaman saku dan
kehilangan perlekatan yang parah pada penderita jantung koroner lebih tinggi
dibandingkan dengan non penderita jantung koroner. Hal ini dikarenakan tingkat
kebersihan rongga mulut yang buruk lebih terlihat pada penderita jantung koroner.
Terdapatnya perbedaan kondisi periodontal pada penderita jantung koroner dan
non penderita jantung koroner. Pada penderita jantung koroner kemungkinan dapat
diperparah dengan adanya penyakit periodontal yang dialami pasien tersebut, sehingga
harus dilaksanakan program mencegah dan menjaga kesehatan rongga mulut pasien.

Dalam hal ini, kerjasama antara Departemen Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara dan Departemen Kardiologi RSUP H. Adam Malik Medan
dapat membantu.
Daftar Pustaka : 49 (1985-2012)

Universitas Sumatera Utara