Prevalensi Lansia di Dunia dan Indonesia (1)

Demografi Populasi Penduduk Lanjut Usia di Dunia dan Indonesia
Oleh I Gusti Putri Jayanti, 1306377820
Pembangunan di segala bidang mempengaruhi banyak sektor kehidupan, tidak terkecuali
dalam kualitas kesehatan dan kondisi sosial ekonomi masyarakat pada umumnya. Hal tersebut
tercermin dari meningkatnya angka harapan hidup masyarakat. Dari tahun 2008-2012 angka
harapan hidup masyarakat Indonesia semakin menunjukkan angka yang signifikan, dimana tahun
2012 nilai angka harapan hidup Indonesia mencapai 69,87 (Kementrian Kesehatan RI, 2014).
Tingginya angka harapan hidup berbanding lurus dengan peningkatan populasi penduduk lanjut
usia (lansia) di Indonesia. Tidak hanya Indonesia yang mengalami peningkatan jumlah populasi
penduduk lansia, hal ini secara global dialami oleh banyak negara lainnya di penjuru dunia.
Menurut PP No 43 tahun 2004, lanjut usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60
(enam puluh) tahun ke atas. Lansia sendiri merupakan proses universal yang terjadi dari saat
ketika seseorang lahir ke dunia. Populasi lansia di dunia dari tahun ke tahun semakin meningkat,
bahkan pertambahan lansia menjadi yang paling mendominasi apabila dibandingkan dengan
pertambahan populasi penduduk pada

kelompok usia lainnya. Data World Population

Prospects: the 2015 Revision, pada tahun 2015 ada 901.000.000 orang berusia 60 tahun atau
lebih, yang terdiri atas 12 persen dari jumlah populasi global. Pada tahun 2015 dan 2030, jumlah
orang berusia 30 tahun atau lebih diproyeksikan akan tumbuh sekitar 56 persen, dari 901 juta

menjadi 1.4 milyar, dan pada tahun 2050 populasi lansia diproyeksikkan lebih dari 2 kali lipat di
tahun 2015, yaitu mencapai 2.1 milyar (United Nations, 2015).
Asia menempati urutan pertama dengan populasi lansia terbesar, dimana pada tahun 2015
berjumlah 508 juta populasi lansia, menyumbang 56 persen dari total populasi lansia di dunia.
Sejak tahun 2000, presentase penduduk lansia Indonesia melebihi 7 persen (Kemenkes RI,
2014). Berarti Indonesia mulai masuk ke dalam kelompok negara berstruktur lansia (ageing
population). Menurut United Nations, pada tahun 2013 populasi penduduk lansia Indonesia yang
berumur 60 tahun atau lebih berada pada urutan 108 dari seluruh negara di dunia. Memang pada
saat itu, populasi lansia di Indonesia masih dikategorikan belum terlalu besar. Namun
diprediksikkan pula bahwa di tahun 2050, Indonesia akan masuk menjadi sepuluh besar negara
dengan jumlah lansia terbesar, yaitu berkisar 10 juta lansia (United Nations, 2013).

Mengutip data dari Badan Pusat Statistik (2014), populasi lansia di Indonesia mencapai
20,24 juta jiwa, setara dengan 8,03 persen dari seluruh penduduk Indonesia. Peningkatan jumlah
lansia menunjukkan bahwa usia harapan hidup penduduk di Indonesia semakin tinggi dari tahun
ke tahun. Sedangkan, jumlah lansia perempuan yaitu 10,77 juta lansia dan lansia laki-laki
berjumlah 9,47 juta lansia (BPS, 2014). Dari data tersebut, terlihat bahwasanya apabila
didasarkan pada jenis kelamin, di Indonesia jumlah lansia perempuan lebih banyak daripada
jumlah lansia laki-laki.
Semakin meningkatnya populasi lansia mencerminkan adanya peningkatan pelayanan

kesehatan, sekaligus dapat menjadi problematika baru bagi Indonesia sendiri. Hal ini
dikarenakan kebijakan tentang lansia tidak diprioritaskan pemerintah, sebab populasinya hanya
sebagian kecil dari penduduk Indonesia (Kadar, Francis, Sellick, 2013). Menjadi tanggung jawab
bersama untuk mengatasi permasalahan ini, tidak terkecuali oleh perawat. Perawat memiliki
kesempatan untuk melakukan promosi kesehatan bagi lansia sebagai bagian integral keperawatan
holistik. Fokus utamanya terletak pada "wellness approach" ke lansia dengan menangani
keterkaitan tubuh-pikiran-jiwa sebagai pribadi yang unik dan harus dihormat (Miller, 2012).
Penilaian yang holitik ini akan membantu perawat mengidentifikasi intervensi keperawatan yang
realistis guna mengingkatan fungsi dan kualitas kesehatan lansia.
Meningkatnya angka harapan hidup berbanding lurus dengan peningkatan populasi
penduduk lanjut usia (lansia). Secara global terjadi peningkatan jumlah populasi penduduk lansia
dari tahun ke tahun. Asia menempati urutan pertama dalam jumlah populasi lansia terbesar di
dunia. Indonesia pada tahun 2013 menempati urutan ke 108 di dunia. Akan tetapi, diprediksi
pada tahun 2050, Indonesia akan masuk dalam sepuluh besar negara dengan jumlah lansia
terbanyak. Adanya peningkatan ini mengindikasikan bahwa terjadi perbaikan dalam kualitas
pelayanan kesehatan. Namun hal ini juga menjadi bumerang tersendiri, sebab pemerintah belum
terlalu memfokuskan diri pada pelayanan populasi dengan jumlah lansia yang semakin
bertambah. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan upaya dari semua pihak untuk memaksimalkan
pelayanan terhadap lansia, khususnya dalam bidang kesehatan. Perawat dapat berperan dalam
memaksimalkan hajat hidup lansia dengan cara pemberian perawatan secara holistik untuk

meningkatkan kualitas kesehatan bagi populasi penduduk lansia.

Referensi
Badan Pusat Statistik. (2014). Statistik penduduk lanjut usia. Diakses 13 februari, 2016, dari
http://www.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Statistik-Penduduk-Lanjut-Usia-2014.pdf
Kadar, K. S., Francis, K., & Sellick, K. (2013). Ageing in Indonesia – Health Status and
Challenges for the Future. Ageing International, 38(4), 261-270. doi:10.1007/s12126012-9159-y
Kementrian Kesehatan RI. (2014). Infodatin : Pusat data dan informasi kementrian kesehatan
RI,

situasi

dan

analisis

lanjut

usia.


Diakses

14

Februari,

2016,

dari

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-lansia.pdf
Kementrian Kesehatan RI. (2014). Profil kesehatan Indonesia tahun 2013. Diakses, 15 Februari,
2016,

dari

http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-kesehatan-

indonesia/profil-kesehatan-indonesia-2014.pdf
Miller, C.A. (2012). Nursing for wellness in older adults, sixth edition. Philadelphia : Lipincott

Williams & Wilkins.
Presiden RI. (2004). Peraturan pemerintah RI nomor 43 tahun 2014 tentang pelaksanaan upaya
peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia. Diakses 15 Februari, 2016, dari
http://www.bkkbn.go.id/jdih/Peraturan%20PerundangUndangan%20Pusat/PP
%20NOMOR%2043%20TAHUN%202004.pdf
United Nations. (2013). World population ageing 2013. Diakses 14 Februari, 2016, dari
http://www.un.org/en/development/desa/population/publications/pdf/ageing/WorldPopula
tionAgeing2013.pdf
United Nations. (2015). World population ageing 2015. Diakses 14 Februari, 2016, dari
http://www.un.org/en/development/desa/population/publications/pdf/ageing/WPA2015_H
ighlights.pdf
United Nations. (2015). World population prospect : The 2015 revision. Diakses 14 Februari,
2016, dari http://esa.un.org/unpd/wpp/publications/files/key_findings_wpp_2015.pdf

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24