KETERKAITAN ANTARA ORIENTASI RANTAI PASO

KETERKAITAN ANTARA ORIENTASI RANTAI PASOK, BERBAGI INFORMASI DAN KEPUASAN INTER-RELASI ANTAR PERUSAHAAN

Gerry Ganika

gega@untirta.ac.id

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Abstrak

Saat ini persaingantidak hanya terjadi antar perusahaan secara individual, tetapi persaingan antar rantai pasok. Oleh karena itu, kolaborasi antara anggota rantai pasok mutlak diperlukan dalam menghadapi persaingan tersebut, hal ini menandakan manajemen rantai pasok memiliki implikasi strategis bagi perusahaan.Kesadaran dan filosofi akan pentingnya adopsi manajemen rantai pasok merupakan bentuk awal dari manajemen rantai pasok itu sendiri, atau disebut dengan orientasi rantai pasok.Berdasarkan pada pentingnya memahami konsep dasar dari manajemen rantai pasok, maka kajian ini mencoba menyederhanakan konsep manajemen rantai pasok baik secara strategis maupun taktis kedalam sebuah model hubungan sebab akibat yang terdiri dari tiga konsep utama, yaitu orientasi rantai pasok sebagai representasi dari konsepsi strategis dan sistemis. Aktivitas berbagi informasi sebagai representasi dari konsepsi taktis dan operasional, dan kepuasan interelasi rantai pasok sebagai representasi dari salah satu faktor pengukuran kinerja yang ingin dicapai. Hasil kajian ini diharapkan dapat menjadi dasar koseptual bagi penelitian-penelitian selanjutnya, serta menjadi masukan baru dalam memahami dimensi dasar dalam praktek manajemen rantai pasok melalui hubungan antara ketiga variabel tersebut

Kata Kunci: orientasi rantai pasok, Aktivitas berbagi informasi, kepuasan interelasi

rantai pasok

PENDAHULUAN

yang strategis dari perusahaan dalam Ada hal yang menarik dalam memenangkan persaingan. mencermati perkembangan manajemen

Mengingat persaingan yang terjadi rantai pasok, baik praktis maupun strategis. tidak hanya persaingan antar perusahaan Secara praktis manajemen rantai pasok secara individual, tetapi persaingan antar menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan rantai pasokan (Cooper et al. 1997; Lambert produksi perusahaan, atau terkadang hanya and Cooper, 2000). Maka perusahaan menjadi bagian dari alat pemasaran guna seharusnya memperluas wilayah analisis dan memenuhi permintaan konsumen, namun pengambilan keputusan bukan hanya masih sangat jarang para praktisi melihat terbatas pada unit bisnis tunggal mereka manajemen rantai pasok menjadi bagian tetapi mencakup seluruh rantai pasokannya

(Lee dan Whang, 2000). Oleh karena itu,

Gerry Ganika: Keterkaitan Antara Orientasi Rantai Pasok, Berbagi Informasi Dan Kepuasan Inter-Relasi Antar Perusahaan Volumen 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Gerry Ganika: Keterkaitan Antara Orientasi Rantai Pasok, Berbagi Informasi Dan Kepuasan Inter-Relasi Antar Perusahaan Volumen 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

Mentzer et al. (2001) yang didefinisikan Sedangkan dari sisi lain, manajemen sebagai "Pemahaman sebuah organisasi rantai pasok merupakan senjata taktis dalam mengenai implikasi sistemis, strategis dari mengurangi biaya, mengurangi risiko kegiatan taktis yang terlibat dalam ketidakpastian

pasar, meningkatkan mengelola berbagai aliran/arus dalam responsibilitas serta sebagai acuan dalam rantai pasok",atau diidentifikasi sebagai membuat keputusan jangka pendek ditingkat “seperangkat keyakinan” mengenai rantai fungsional dan operasional perusahaan (Lee, pasok yang muncul dari dalam perusahaan 2000).

dan menjadi dasar untuk melakukan Kesadaran

akan kerjasama antar organisasi. Oleh karenanya, pentingnya adopsi manajemen rantai pasok secara konseptual orientasi rantai pasok merupakan bentuk awal dari manajemen merupakan

dan

filosofi

anteseden dari aktivitas rantai pasok itu sendiri, yang kemudian manajemen rantai pasok (Esper et al., 2010, berkembang menjadi aktivitas-aktivitas yang Mentzer et al., 2001). berupaya mengimplementasi filosofi tersebut

Hasil penelitian Min et al. (2007) dari

dalam perusahaan, kemudian membuktikan secara empiris bahwa orientasi berkembang menjadi aktivitas pengelolaan rantai pasok mempengaruhi secara positif berbagai arus pertukaran (barang/jasa, dan signifikan terhadap aktivitas manajemen informasi, keuangan) antar perusahaan rantai pasok, dan menyimpulkan bahwa dalam rantai pasokan. Sehingga perlu orientasi rantai pasok merupakan sebuah dipisahkan kedalam konsep yang berbeda konsep operasionalisasi dari filosofi rantai antara kesadaran strategis dan aktivitas pasok yang diaktualisasi dari dalam manajemen

didalam perusahaan (within the organization), perusahaan yang disebut dengan orientasi Sedangkan aktivitas manajemen rantai pasok rantai pasok dengan aktivitas-aktivitas merupakan keseluruhan aktivitas manajemen manajemen rantai pasok antar perusahaan yang dilakukan antar organisasi (between the (Esper et al., 2010; Mentzer et al., 2001).

rantai

pasokan

organizations). Oleh karenanya, peneliti membedakan antara orientasi rantai pasok

Gerry Ganika: Keterkaitan Antara Orientasi Rantai Pasok, Berbagi Informasi Dan Kepuasan Inter-Relasi Antar Perusahaan

Volumen 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Volumen 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

kerja, arus keuangan dan arus barang modal Aktivitas manajemen rantai pasok, antar perusahaan, yang kemudian diadopsi merupakan serangkaian tindakan (act) atau kedalam teori manajemen rantai pasok. perilaku (behavior) yang konsisten dengan Kemudian Mentzer

et al. (2001) nilai-nilai filosofi dari manajemen rantai menjelaskan bahwa manajemen rantai pasok pasok. Dalam konteks ini, filosofi dari merupakan aktivitas koordinasi yang manajemen rantai pasok berubah menjadi sistemis dan strategis antara berbagai fungsi serangkaian implementasi atau aktivitas bisnis dalam sebuah perusahaan dan antar yang mencerminkan filosofi rantai pasok perusahaan dalam rantai pasokan, yang tersebut. Aktivitas-aktivitas ini dapat berupa bertujuan meningkatkan kinerja perusahaan aktivitas terpadu (integrated behavior), secara individual dan kinerja rantai pasok berbagi

saling sebagai satu kesatuan. Dengan demikian hal menguntungkan

informasi

yang

sharing pokok dari aktivitas manajemen rantai pasok information),bekerjasama(cooperation),Foku dapat terangkum dalam dua aktivitas utama s yang sama terhadap tujuan dan pelayanan yaitu integrasi dan koordinasi. Merujuk dari terhadap konsumen (the same goal and the teori integrasi (Khan dan Mentzer, 1996) same focus on serving customers), serta teori koodinasi (Malone dan Crowston, pengintegrasian

(mutually

proses(integration 1994), keduanya dibentuk oleh satu kegiatan processes)serta kemitraan untuk membangun yang sama yaitu berbagi informasi. dan

Integrasi merupakan proses interaksi panjang(partnership to build and maintain dan kolaborasi untuk mewujudkan kesatuan long-term relation)(Mentzer et al., 2001; yang kohesif. Interaksi mencerminkan Min et al., 2007).

komunikasi verbal dan pertukaran informasi Penulis berpendapat bahwa aktivitas berbasiskan dokumen seperti: laporan, berbagi informasi merupakan aktivitas yang pertemuan

fax, e-mail, paling utama dalam manajemen rantai pasok. telekonferensiatau aktivitas nyata yang dapat Berbagi informasi menjadi kegiatan kunci dimonitor lainnya. Sedangkan kolaborasi dalam setiap aktvitas lain dalam manajemen merupakan

(rapat),

kemauan/kerelaan (orang, rantai pasok. Hal ini berdasarkan pada teori sistem, unit/organisasi) untuk bekerjasama distribusi

yang yang menekankan pada pemahaman menekankan pada pentingnya integrasi atau bersama, memiliki visi bersama, berbagi

(Foresster,

Gerry Ganika: Keterkaitan Antara Orientasi Rantai Pasok, Berbagi Informasi Dan Kepuasan Inter-Relasi Antar Perusahaan

Volume 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

saling Simatupang et al., 2002) Dengan demikian menguntungkan.

informasi

yang

berbagi informasi merupakan aktivitas taktis Sedangkan koordinasi mencerminkan dan operasional yang utama pada proses adanya ketergantungan antara berbagai integrasi dan koordinasi dalam manajemen aktivitas dan keputusan (Malone dan rantai pasok, sehingga dapat memfasilitasi Crowston, 1994), tujuan koordinasi adalah orientasi menjadi aksi yang nyata dalam untuk mencapai tujuan kolektif yang tidak mencapai tujuan rantai pasok. dapat dicapai oleh satu pihak. Dimensi

Kesadaran mengenai pentingnya pertama dari koordinasi adalah berbagi manajemen

pasok menjadi informasi (strategis/rahasia) dengan pihak- ‘seperangkat keyakinan’ bagi individu dalam pihak lain. Aktivitas berbagi informasi dapat organisasi, dan mendorong terciptanya diartikan sebagai

rantai

deseminasi aktivitas yang berbasiskan rantai pasok yang (menyebarkan) pemahaman yang sama kemudian menghasilkan keluaran yang diantara anggota/mitra kerja (Simatupang et mencerminkan

upaya

keterkaitan antar al., 2002 ; Sidharan dan Simatupang, 2009). entitas/perusahaan dalam rantai pasok. Berbagi informasi memungkinkan proses Keluaran

aktivitas ini dapat manajemen

dari

untuk mencerminkan kinerja yang terukur dari mengkoordinasikan berbagai arus dalam manajemen rantai pasok. rantai pasok, seperti arus barang/jasa, arus

rantai

pasok

tradisional, pengukuran keuangan dan yang lainnya. Berbagi kinerja diartikan sebagai proses kuantifikasi informasi ini dapat berupa informasi efektivitas dan efisiensi dari sebuah aktivitas kebutuhan dan permintaan konsumen yang (Neely et al., 1995), yang memiliki tujuan

Secara

Gerry Ganika: Keterkaitan Antara Orientasi Rantai Pasok, Berbagi Informasi Dan Kepuasan Inter-Relasi Antar Perusahaan

Volumen 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Volumen 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

pemasok, dan rekan kerja sosial) dan Mengacu pada penelitian Lummus et reliabilitas dari operasi yang merefleksikan al., (1998) yang menyatakan bahwa ketika kualitas, seperti keterbukaan, fleksibilitas, mengembangkan inisiatif kolaborasi rantai adaptasi, dan respon pasar yang cepat pasok, indikator kinerja seharusnya mengacu (Fassoula, 2008). Oleh karenanya, isu pada kinerja proses rantai pasok bukan pada pengukuran

rantai pasokan kinerja keuangan perusahaan semata. Oleh dipandang perlu menambahkan karakter karena itu, maka pengukuran kinerja rantai interelasi antar anggota rantai pasok sebagai pasok memerlukan pendekatan lain yang salah satu aspek yang mencerminkan kinerja mencerminkan tujuan dan filosofi proses proses koordinasi dan integrasi dalam rantai manajemen rantai pasok, yaitu proses pasok, sehingga kinerja rantai pasok akan integrasi dan koordinasi dengan mengukur mencerminkan hubungan atau faktor relasi keeratan interelasi antar departemen (dalam antar anggota dalam rantai pasok sebagai perusahaan) atau antar perusahaan dalam satu kesatuan (Vanpoucke et al., 2009). rantai pasok.

kinerja

pada pentingnya Sejalan dengan pernyataan Lummus memahami konsep dasar dari manajemen et al., (1998), Vanpoucke et al. (2009) rantai pasok tersebut, maka kajian ini menyatakan

Berdasarkan

menyederhanakan konsep perusahaan terhadap perusahaan mitranya manajemen rantai pasok baik secara strategis menjadi ukuran keberhasilan koordinasi maupun taktis kedalam sebuah model dalam rantai pasokan, sehingga kepuasan hubungan sebab akibat yang terdiri dari tiga interelasidapat dijadikan alat ukur kinerja konsep utama, yaitu orientasi rantai pasok rantai pasok yang antara lain menggungkap sebagai representasi dari konsepsi strategis kerjasama dalam memecahkan masalah, sifat dan sistemis dalam manajemen rantai pasok. fleksibel dalam memenuhi permintaan, Aktivitas

terpenuhinya

harapan mencoba

informasi sebagai usaha bersama dalam menindaklajuti representasi dari konsepsi taktis dan keadaan yang mendesak, dan senantiasa operasional dalam manajemen rantai pasok, berupaya memenuhi persyaratan yang dan kepuasan interelasi rantai pasok sebagai diharapkan mitra dalam rantai pasok.

berbagi

representasi dari salah satu faktor Kinerja

yang mencerminkan pengukuran kinerja yang ingin dicapai dalam keberhasilan koordinasi merefleksikan rata-

Gerry Ganika: Keterkaitan Antara Orientasi Rantai Pasok, Berbagi Informasi Dan Kepuasan Inter-Relasi Antar Perusahaan

Volume 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

(Lee dan Whang, 2000). Oleh karena itu, Ketiga

memiliki kolaborasi antara anggota rantai pasok keterkaitan satu sama lain secara konseptual, mutlak diperlukan dalam menghadapi yang mana kinerja yang berkaitan dengan persaingan tersebut, hal ini menandakan kepuasan interelasi dipengaruhi oleh manajemen rantai pasok memiliki implikasi orientasi rantai pasok melalui aktivitas strategis dan jangka panjang bagi berbagi informasi, namun hubungan diantara perusahaan. ketiganya masih belum banyak diteliti secara

konsep

ini

Sedangkan dari sisi lain, manajemen empiris dilapangan. Sehingga kajian ini rantai pasok merupakan senjata taktis dalam bertujuan mengkonfirmasi konsep dan mengurangi biaya, mengurangi risiko landasan teori dalam bentuk proposisi.

ketidakpastian

pasar, meningkatkan responsibilitas serta sebagai acuan dalam

KONSTRUKSI MASALAH

membuat keputusan jangka pendek ditingkat Ada hal yang menarik dalam

fungsional dan operasional perusahaan(Lee, mencermati perkembangan manajemen

rantai pasok, baik praktis maupun strategis.

dan filosofi akan Secara praktis manajemen rantai pasok

Kesadaran

pentingnya adopsi manajemen rantai pasok menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan

merupakan bentuk awal dari manajemen produksi perusahaan, atau terkadang hanya

rantai pasok itu sendiri, yang kemudian menjadi bagian dari alat pemasaran guna

berkembang menjadi aktivitas-aktivitas yang memenuhi permintaan konsumen, namun

berupaya mengimplementasi filosofi tersebut masih sangat jarang para praktisi melihat

perusahaan, kemudian manajemen rantai pasok menjadi bagian

dari

dalam

berkembang menjadi aktivitas pengelolaan yang strategis dari perusahaan dalam

berbagai arus pertukaran (barang/jasa, memenangkan persaingan.

informasi, keuangan) antar perusahaan Mengingat persaingan yang terjadi

dalam rantai pasokan. Sehingga perlu tidak hanya persaingan antar perusahaan

dipisahkan kedalam konsep yang berbeda secara individual, tetapi persaingan antar

antara kesadaran strategis dan aktivitas rantai pasokan (Cooper et al. 1997; Lambert

pasokan didalam and Cooper, 2000). Maka perusahaan

manajemen

rantai

perusahaan yang disebut dengan orientasi seharusnya memperluas wilayah analisis dan

rantai pasok dengan aktivitas-aktivitas pengambilan keputusan bukan hanya

terbatas pada unit bisnis tunggal mereka

Gerry Ganika: Keterkaitan Antara Orientasi Rantai Pasok, Berbagi Informasi Dan Kepuasan Inter-Relasi Antar Perusahaan

Volumen 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Volumen 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

membedakan antara orientasi rantai pasok Orientasi rantai pasok merupakan dengan aktivitas manajemen rantai pasok, unsur yang berkaitan dengan pemahaman namun merupakan bagian yang integral dari mengenai arti penting dan tujuan strategis konsep manajemen rantai pasok. manajemen rantai pasok. Terminologi

Aktivitas manajemen rantai pasok, orientasi rantai pasok ini dikemukakan oleh merupakan serangkaian tindakan (act) atau Mentzer et al. (2001) yang didefinisikan perilaku (behavior) yang konsisten dengan sebagai "Pemahaman sebuah organisasi nilai-nilai filosofi dari manajemen rantai mengenai implikasi sistemis, strategis dari pasok. Dalam konteks ini, filosofi dari kegiatan taktis yang terlibat dalam manajemen rantai pasok berubah menjadi mengelola berbagai aliran/aruspada rantai serangkaian implementasi atau aktivitas pasok",atau

diidentifikasi sebagai yang mencerminkan filosofi rantai pasok “seperangkat keyakinan” mengenai rantai tersebut.Aktivitas-aktivitas ini dapat berupa pasok yang muncul dari dalam perusahaan aktivitas terpadu (integrated behavior), dan menjadi dasar untuk melakukan berbagi

yang saling kerjasama antar organisasi.Oleh karenanya, menguntungkan

informasi

(mutually sharing secara konseptual orientasi rantai pasok information),bekerjasama(cooperation),foku merupakan

anteseden s yang sama terhadap tujuan dan pelayanan dariaktivitasmanajemen rantai pasok(Esper terhadap konsumen (the same goal and the et al., 2010, Mentzer et al., 2001).

same focus on serving customers), Hasil penelitian Min et al. (2007) pengintegrasian

proses(integration membuktikan secara empiris bahwa orientasi processes)serta kemitraan untuk membangun rantai pasok mempengaruhi secara positif dan

hubungan jangka dan signifikan terhadap aktivitas manajemen panjang(partnership to build and maintain rantai pasok, dan menyimpulkan bahwa long-term relation)(Mentzer et al., 2001; orientasi rantai pasok merupakan sebuah Min et al., 2007). konsep operasional dari filosofi rantai pasok

memelihara

Penulis berpendapat bahwa aktivitas yang

dalam berbagi informasi merupakan aktivitas yang perusahaan(within

diaktualisasi

dari

organization), penyanggautama(backbone) dalam Sedangkan aktivitasmanajemen rantai pasok manajemen rantai pasok. Berbagi informasi merupakan keseluruhan aktivitas manajemen menjadi kegiatan kunci dalam setiap aktvitas yang dilakukan antar organisasi(between the lain dalam manajemen rantai pasok. Hal ini

the

Gerry Ganika: Keterkaitan Antara Orientasi Rantai Pasok, Berbagi Informasi Dan Kepuasan Inter-Relasi Antar Perusahaan

Volume 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

yang saling secara individual dan kinerja rantai pasok menguntungkan. sebagai satu kesatuan. Dengan demikian hal

informasi

Sedangkan koordinasi mencerminkan pokok dari aktivitas manajemen rantai pasok adanya ketergantungan antara berbagai dapat terangkum dalam dua aktivitas utama aktivitas dan keputusan (Malone dan yaitu integrasi dan koordinasi. Merujuk dari Crowston, 1994), tujuan koordinasi adalah teori integrasi (Khan dan Mentzer, 1996) untuk mencapai tujuan kolektif yang tidak serta teori koodinasi (Malone dan Crowston, dapat dicapai oleh satu pihak. Dimensi 1994), keduanya dibentuk oleh satu kegiatan pertama dari koordinasi adalah berbagi yang sama yaitu berbagi informasi.

informasi (strategis/rahasia) dengan pihak- Integrasi merupakan proses interaksi pihak lain. Aktivitas berbagi informasi dapat dan kolaborasi untuk mewujudkan kesatuan diartikan sebagai

upaya deseminasi yang kohesif. Interaksi mencerminkan (menyebarkan) pemahaman yang sama komunikasi verbal dan pertukaran informasi diantara anggota/mitra kerja (Simatupang et berbasiskan dokumen seperti: laporan, al., 2002 ; Sidharan dan Simatupang, 2009). pertemuan

fax,e- Berbagi informasi memungkinkan proses mail,telekonferensiatau aktivitas nyata yang manajemen

(rapat),

pasok untuk dapat dimonitor lainnya. Sedangkan mengkoordinasikan berbagai arus dalam kolaborasi merupakan kemauan/kerelaan rantai pasok, seperti arus barang/jasa, arus (orang, sistem, unit/organisasi) untuk keuangan dan yang lainnya. Berbagi

rantai

Gerry Ganika: Keterkaitan Antara Orientasi Rantai Pasok, Berbagi Informasi Dan Kepuasan Inter-Relasi Antar Perusahaan

Volumen 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Volumen 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

perusahaan melakukan berkaitan dengan biaya, data yang berkaitan identifikasi peluang dan optimisasi aktivitas dengan proses dan metrik kinerja pemasaran, operasinya. keuagan

Mengacu pada penelitian Lummus et pasok.Dimensi keduadari koordinasi berupa al., (1998) yang menyatakan bahwa ketika sinkronisasi keputusan, yaitu penentuan mengembangkan inisiatif kolaborasi rantai siapa yang dapat terlibat dalam pengambilan pasok, indikator kinerja seharusnya mengacu putusanrantai

untuk pada kinerja proses rantai pasok bukan pada menyelesaikan pertentangan tujuan, mitigasi kinerja keuangan perusahaan semata. Oleh ketidakpastian, redesain alur kerja, dan karena itu, maka pengukuran kinerja rantai pengalokasian sumber daya (Lee, 2000; pasok memerlukan pendekatan lain yang Simatupang et al., 2002) Dengan demikian mencerminkan tujuan dan filosofi proses berbagi informasi merupakan aktivitas taktis manajemen rantai pasok, yaitu proses dan operasional yang utama pada proses integrasi dan koordinasi dengan mengukur integrasi dan koordinasi dalam manajemen keeratan interelasi antar departemen (dalam rantai pasok, sehingga dapat memfasilitasi perusahaan) atau antar perusahaan dalam orientasi menjadi aksi yang nyata dalam rantai pasok. mencapai tujuan rantai pasok.

pasok :

seperti

Sejalan dengan pernyataan Lummus Kesadaran mengenai pentingnya et al., (1998), Vanpoucke et al. (2009) manajemen

terpenuhinya harapan ‘seperangkat keyakinan’ bagi individu dalam perusahaan terhadap perusahaan mitranya organisasi, dan mendorong terciptanya menjadi ukuran keberhasilan koordinasi aktivitas yang berbasiskan rantai pasok yang dalam rantai pasokan, sehingga kepuasan kemudian menghasilkan keluaran yang interelasidapat dijadikan alat ukur kinerja mencerminkan

rantai

pasok

menjadi menyatakan

antar rantai pasok yang antara lain menggungkap entitas/perusahaan dalam rantai pasok. kerjasama dalam memecahkan masalah, sifat Keluaran

keterkaitan

dapat fleksibel dalam memenuhi permintaan, mencerminkan kinerja yang terukur dari usaha bersama dalam menindaklajuti manajemen rantai pasok.

dari aktivitas

ini

keadaan yang mendesak, dan senantiasa Secara

tradisional, pengukuran berupaya memenuhi persyaratan yang kinerja diartikan sebagai proses kuantifikasi diharapkan mitra dalam rantai pasok.

Gerry Ganika: Keterkaitan Antara Orientasi Rantai Pasok, Berbagi Informasi Dan Kepuasan Inter-Relasi Antar Perusahaan

Volume 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

Kinerjayang mencerminkan pengukuran kinerja yang ingin dicapai dalam keberhasilan koordinasi merefleksikan rata- manajemen rantai pasok melalui aktivitas rata tingkat kepuasan dari semua pihak yang berbagi informasi. terkait (pelanggan, karyawan, stakeholders,

konsep ini memiliki pemasok, dan rekan kerja sosial) dan keterkaitan satu sama lain secara konseptual, reliabilitas dari operasi yang merefleksikan yangmana kinerja yang berkaitan dengan kualitas, seperti keterbukaan, fleksibilitas, kepuasan interelasi dipengaruhi oleh adaptasi, dan respon pasar yang cepat orientasi rantai pasok melalui aktivitas (Fassoula, 2008). Oleh karenanya, isu berbagi informasi, namun hubungan diantara pengukuran

Ketiga

pasokan ketiganya masih belum banyak diteliti secara dipandang perlu menambahkan karakter empiris dilapangan. Sehingga kajianini interelasi antar anggota rantai pasok sebagai bertujuan mengkonfirmasi konsep dan salah satu aspek yang mencerminkan kinerja landasan teori dalam bentuk proposisi. proses koordinasi dan integrasi dalam rantai

kinerja

rantai

KONTRIBUSI KAJIAN

pasok, sehingga kinerja rantai pasok akan Hasil kajian ini diharapkan dapat

mencerminkan hubungan atau faktor relasi menjadi dasar koseptual bagi penelitian-

antar anggota dalam rantai pasok sebagai penelitian selanjutnya, serta menjadi

satu kesatuan (Vanpoucke et al., 2009). masukan baru dalam memahami dimensi

dasar dalam praktek manajemen rantai pasok memahami konsep dasar dari manajemen

melalui hubungan antara orientasi, aktivitas rantai pasok tersebut, maka kajian ini

berbagi informasi dan kinerja kepuasan mencoba

menyederhanakan

konsep

interelasi dalam rantai pasok yang masih manajemen rantai pasok baik secara strategis

sangat jarang diteliti.

maupun taktis kedalam sebuah model Bagi para praktisi, hasil kajian ini

hubungan sebab akibat yang terdiri dari tiga

dijadikan bahan konsep utama, yaitu orientasi rantai

diharapkan

dapat

pertimbangan dalam pengambilan keputusan pasoksebagai representasi dari konsepsi

terkait dengan arti penting orientasi rantai strategis dan sistemis dalam manajemen

pasok sebagai bagian dari strategi rantai pasok. Aktivitas berbagi informasi

perusahaan, aktivitas berbagi infomasi sebagai representasi dari konsepsi taktis dan

sebagai bagian dari upaya taktis dan operasional dalam manajemen rantai pasok,

operasional perusahaan terkait dengan dan kepuasan interelasirantai pasok sebagai

kepuasan interelasi dalam rantai pasok yang representasi dari salah satu faktor

mencerminkan kekuatan integrasi dan

Gerry Ganika: Keterkaitan Antara Orientasi Rantai Pasok, Berbagi Informasi Dan Kepuasan Inter-Relasi Antar Perusahaan

Volumen 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Volumen 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

tersebut. Kerterlibatan klaster industri manufaktur di Indonesia.

perusahaan dalam arus material inilah yang secara sederhana diartikan sebagai rantai

LANDASAN TEORI DAN PROPOSISI

pasok, dan ketika sebuah perusahaan Bagian ini menguraikankonsep dasar menyadari akan arti strategis dari hubungan mengapa sebuah perusahaan terlibat dalam antar perusahaan dalam rantai pasok yang rantai pasok, mengenali rantai pasok sebagai mendorong

terciptanya seperangkat sebuah fenomena bisnis yang harus dikelola. keyakinan(a set of believe) yang kemudian Menjelaskan konsepsi manajemen rantai menjadi dasar dalam melakukan aktivitas pasok dan orientasi rantai pasok serta bisnis yang berkesinambungan, maka landasan teori mengenai hubungan antara perusahaan akan memiliki orientasi yang orientasi rantai pasok, aktivitas berbagi jelas dalam mengelola rantai pasoknya.

informasi dan kepuasan interelasi dalam a. Perusahaan sebagai bagian dari

rantai pasok.Selanjutnya

dibahas

Rantai Pasok

pengembangan proposisi dari ketiga konsep

persaingan, menuntut tersebut. Bagian ini juga mengemukakan

Ketatnya

perusahaan untuk mengevaluasi dan bukti-bukti

strateginyasecara sebelumnya,

berkelanjutan, yaitu dengan selalu membangun

menciptakan dan pembentukan proposisi.

meningkatkan nilai(value)bagi para pemangkukepentingannya(Hunt

and

KONSEPSI ORIENTASI

RANTAI

Morgan, 1995). Salah satu cara untuk

PASOK

menciptakan nilai adalah dengan Perusahaan sebagai bagian dari unit

efisiensi dalam proses produksi dan ekonomi yang berusaha menciptakan nilai

dalam menyampaikan barang dan jasa tambah

kepada konsumen,atau sering disebut kepentingan

pada produk/jasa

memiliki

dengan strategi cost leadership (Porter, Keterlibatan perusahaan dalam aliran

dengan aliran

material.

demikian, Porter material merupakan konsekuensi logis dari

1980).Walaupun

bahwa cost aktivitas bisnis bagi perusahaan, sehingga

(1996)menjelaskan

leadership bukanlah strategi yang tepat upaya yang dilakukan dalam mengelola arus

dalam menciptakan keunggulan bersaing

Gerry Ganika: Keterkaitan Antara Orientasi Rantai Pasok, Berbagi Informasi Dan Kepuasan Inter-Relasi Antar Perusahaan

Volume 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

sampai ke pengecer) bekerjasama untuk operasional.

menghasilkan barang/jasa serta informasi Efisiensi operasional perusahaan

yang memberikan nilai tambah bagi dapat berupa perbaikan pada manajemen

konsumen (Lambert dalam Mentzer et alur kerja, pemanfaatan teknologidan

al., 2001).Sedangkan Mentzer et al. pemanfaatan sumber daya secara

(2001)mendefinisikan “rantai pasok optimal. Cara yang efektif untuk

sebagai grup yang setidaknya terdiri mencapai efisiensi operasional adalah

dari 3 entitas (perusahaan atau dengan membentuk kolaborasi dengan

perorangan) yang secara langsung perusahaan lain (pemasok, pelanggan,

terlibat dalam aliran/distribusi (keatas distributor, atau pihak ketiga).Kolaborasi

dan kebawah) dari barang-barang, jasa- yang terbentuk akan menciptakan

jasa, modal dan atau informasi dari kerjasama dan menjamin kelangsungan

sumbernya ke pengguna akhir”. operasi perusahaan melalui mekanisme

Upaya-upaya yang dilakukan oleh kerja yang dikenal sebagai rantai pasok.

perusahaan untuk bekerjasama atau Rantai pasok merupakan sekumpulan

dengan perusahaan perusahaan yang terlibat dalam arus

berkoordinasi

lainnya, merupakan bagian dari aktivitas material (La Londe and Master, 1994).

rantai pasok.Membangun kepercayaan Pada umumnya aktivitas dalam rantai

antar perusahaan, berbagi risiko dan pasok perusahaan manufaktur terdiri dari

insentif serta aktivitas-aktivitas berbagi beberapa perusahaan individual yang

informasi strategis lainnya merupakan terlibat dalam pengolahan sebuah produk

upaya perusahaan untuk mencapai dan menyalurkannya hingga kepada

efisiensi operasional. Upaya-upaya ini konsumen akhir – produsen komponen

membuat perusahaan-perusahaan saling dan bahan baku, perakit produk,

terintegrasi dan berkoordinasi untuk pedagang

mencapai tujuan bersama sebagai satu perusahaan transportasi merupakan

kesatuan yang kohesif, atau sering anggota dari rantai pasokan, sehingga

disebut sebagai manajemen rantai pasok. setiap perusahaan akan menjadi bagian dari sebuah rantai pasok.

Rantai pasok adalah sistem yang terintegrasi yang mana sejumlah satuan

Gerry Ganika: Keterkaitan Antara Orientasi Rantai Pasok, Berbagi Informasi Dan Kepuasan Inter-Relasi Antar Perusahaan

Volumen 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Volumen 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

dari pemasok bahan mentah melalui

bagian dari Manajemen Rantai Pasok

tingkatan manufaktur, Manajemen rantai pasok sebagai

berbagai

dan distribusinya sebuah konsep berkembang diawali dari

pergudangan

sampai ke konsumen” teori distribusi yang dikemukakan oleh

3. The Information School (definisi dari Forrester (1958), yang menekankan arti

Johannsson): Manajemen rantai penting pada inter-relasi perusahaan

mensyaratkan seluruh untuk mengelola arus barang/jasa,

pasok

patisipan dari rantai pasoknya keuangan,

mendapatkan informasi yang cukup, manusia dan barang-barang modal

informasi,

sumberdaya

sehingga arus informasi melalui lainnya. Menurut Sandberg (2007)

berbagai partisipan merupakan faktor terminologi manajemen rantai pasok

kritis dalam menciptakan kinerja (supply

chain

management)

secara umum”

dikemukakan pertama kali oleh Houlihan

4. The Integration/Process School pada tahun 1985 yang sejalan dengan

(definisi dari Lambert): “Integrasi pemikiran Foresster yang berorientasi

proses bisnis dari rantai pasok pada arti penting fungsi inter-relasi

disebut dengan manajemen rantai dalam rantai pasok.

pasok”

Delfmann and Albers (2001) Paradigma pertama sejalan dengan mengidentifikasi 4 fokus dari manajemen

rantai nilai Porter, paradigma kedua rantai pasok dan pekembangannya.

memiliki fokus terhadap aktivitas Fokus

logistik, paradigma ketiga fokus kepada dibedakan atas:

arus/pertukaran

informasi antar

1. The Functional Chain /Awereness partisipan dalam rantai pasok, sementara School(definisi

paradigma keempat menfokuskan pada “Manajemen rantai pasok melingkupi

dari

Houlihan):

proses integrasi aktivitas bisnis dari aliran barang dari pemasok melalui

seluruh rantai pasok. manufaktur dan distributor sampai

Dalam perkembangannya, definisi konsumen akhir”.

manajemen rantai pasok berupaya

2. The Linkage/Logistic School (definisi mengelaborasi keempat fokus paradigma dari Turner): “Manajemen rantai

sehingga konsep pasok merupakan teknik yang

sebelumnya,

manajemen rantai pasok yang sering mengkaitkan semua jejaring mulai

digunakan saat ini berkaitan dengan

Gerry Ganika: Keterkaitan Antara Orientasi Rantai Pasok, Berbagi Informasi Dan Kepuasan Inter-Relasi Antar Perusahaan

Volume 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

Stevens menambahkan industri hulu sampai ke konsumen, arus

akhir”,

“manajemen rantai pasok berkaitan pula informasi dan proses integrasi antar

dengan aliran informasi yang menyertai perusahaan dalam seluruh aktivitas

aliranmaterial fisik”(Sandberg, 2007). bisnisnya.

Mentzer et al. (2001) membedakan Berkaitan dengan aktivitas bisnis

antara rantai pasok dengan manajemen yang dilakukan perusahaan, maka tujuan

rantai pasok. Rantai pasok merupakan utamanya

sebuah fenomena yang ada dalam bisnis, mencapaikeuntungan. Selain itu, tujuan

adalah

untuk

yang mana setiap perusahaan terkait yang berusaha dicapai perusahaan adalah

komoditas dengan berkaitan

pada

aliran

perusahaan lain, atau sering disebut kompetitif.Untuk mencapai tujuan-tujuan

dengan

keunggulan

sebagai aliran distribusi. Sedangkan strategis tersebut, salah satu upaya yang

manajemen rantai pasok digambarkan dapat dilakukanperusahaan adalahdengan

sebagai upaya pengeloaan secara terbuka melakukan integrasi operasional dengan

dalam rantai perusahaan lain, sehingga pada akhirnya

oleh

organisasi

pasok.Pengelolaan secara terbuka pada perusahaan akan berusaha mengelola

rantai pasok diartikan sebagai“aktivitas hubungan antar perusahaandalam rantai

koordinasi sistemik dan strategis dari pasoknya. Perusahaan yang mengelola

fungsi-fungsi bisnis tradisional internal rantai

perusahaan dan di seluruh perusahaan keuggulaninternal perusahaan tidaklah

dalam rantai pasokan, untuk tujuan cukup

meningkatkan kinerja jangka panjang strategisnya,

perusahaan secara individual dan keunggulan eksternal dalam rantai pasok

dibutuhkan

pula

kinerja rantai pasokan sebagai satu untuk mencapai tujuan strategis dan

kesatuan” (Mentzer, et al., 2001). kompetitif perusahaan tersebut (Lambert

Chase et al. (2001) mendefinisikan and Cooper, 2000),pemahaman ini

“manajemen rantai pasok merupakan merupakan dasar dari filosofi manajemen

seluruh arus informasi, material, barang rantai pasok.

dan atau jasa dari pemasok bahan baku, Jones

sampai dengan “manajemen rantai pasok berkaitan

pelanggan dengan menerapkan sistem dengan keseluruan aliran material dari

total (total system approach)”.

Gerry Ganika: Keterkaitan Antara Orientasi Rantai Pasok, Berbagi Informasi Dan Kepuasan Inter-Relasi Antar Perusahaan

Volumen 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

Implementasi manajemen rantai menyerhanakan birokrasi dan pasok memungkinkan perusahaan untuk

menekan biaya pada pembuatan dapat meningkatkan efisiesi operasional

kontrak-kontrak kerjasama. yang lebih baik, walaupun hasil yang

Mentzer et al. (2001) menguraikan diperoleh setiap perusahaan akan

manajemen rantai pasok dari tiga sisi berbeda. Namun setidaknya, manfaat

berbeda; Pertama, manajemen rantai yang akan didapatkan perusahaan

pasok dipandang sebagai sebuah konsep berupa: (Dyer and Singh dalam Botha

filosofis manajemen, yang berkaitan and Waldt, 2010)

dengan orientasi rantai pasok dalam  Relation-specificAsset; dapat

mencapai kinerja yang diharapkan. diperoleh dari relasi yang

Kedua, manajemen rantai pasok dari sisi strategis,

yang berupaya integrasi

konsep-konsep operasional perusahaan

filosofis rantai pasokan menjadi praktis  Complementary Resource or

dan taktis. Ketiga, manajemen rantai Capabilities; diartikan sebagai

pasok dipandang sebagai sebagai sebuah sumberdaya

proses yang berkesinambungan antar perusahaan secara individual

perusahaan-

berbagai aktivitas dalam rantai pasokan. yang

Sebagai sebuah filosofi, manajemen keunggulan kompetitif apabila

dapat

menciptakan

rantai pasok menggunakan pendekatan dipadukan.

sistem untuk melihat rantai pasokan  Knowledge Sharing; yang mana

sebagai satu kesatuan, bukan sebagai akan

kumpulan fragmen yang beroperasi pembelajaran bagi perusahaan,

menciptakan

pola

sendiri-sendiri (Ellram dan Cooper; yang

Tyndall et al. dalam Mentzer et al., organisasional ini diidentifikasi

proses

pembelajaran

2001). Dengan kata lain, filosofi sebagai faktor kunci dalam

manajemen rantai pasok memperluas menciptakan

konsep kemitraan multi-perusahaan kompetitif.

keunggulan

untuk mengelola total aliran barang dari  Effective

pemasok kepada pelanggan utama Promoted; diartikan sebagai

Governance

is

(Ellram; Jones dan Riley, dalam Mentzer kemudahan dalam pengelolaan

et al., 2001). Jadi, manajemen rantai hubungan relasi, sehingga dapat

pasok adalah seperangkat keyakinan

Gerry Ganika: Keterkaitan Antara Orientasi Rantai Pasok, Berbagi Informasi Dan Kepuasan Inter-Relasi Antar Perusahaan

Volume 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

mendorong anggota rantai pasok untuk langsung mempengaruhi kinerja semua

memiliki orientasi pada terciptanya anggota rantai pasok lainnya, dan pada

integrasi yang komprehensif dan akhirnya mempengaruhi kinerja rantai

sistemik.

pasokan sebagai satu kesatuan (Cooper Mentzer et al., (2001) mengusulkan et al., 1997). Seperangkat keyakinan ini

bahwa manajemen rantai pasok sebagai diartikan pula sebagai orientasi rantai

suatu filosofi manajemen memiliki pasok (Mentzer, et al.,2001; Esper et al.,

karakteristik sebagai berikut: 2010).

sistemis untuk Orientasi dalam manajemen rantai

1. Pendekatan

melihat rantai pasokan secara pasok, membantu proses sinkronisasi dan

dan untuk konvergensi internal perusahaan antara

keseluruhan,

mengelola total aliran persediaan kemampuan operasional dan strategis

barang dari pemasok kepada menjadi sebuah kekuatanuntuk menarik

pelanggan akhir; pasar,

strategis terhadap mengarahkan anggota rantai pasok untuk

upayakerjasama untuk lebih fokus pada pengembangan solusi

antara internal inovatif sebagai sumber nilai bagi

sinkronisasi

perusahaandengan kemampuan konsumen dan keunggulan. Langley dan

operasional dan strategis ke Holcomb dalam Mentzer et al., (2001),

dalam satu kesatuan. menyatakan

terhadap konsumen manajemen

menciptakan sumber pembeda menyinkronkan semua kegiatan rantai

yang menciptakan nilai bagi pasok untuk menciptakan nilai bagi

konsumen, yang mengarah pada pelanggan. Dengan demikian, filosofi

kepuasan pelanggan. manajemen rantai pasok menunjukkan

Sebagai bagian dari filosofi dari batas-batas manajemen rantai pasok

manejemen rantai pasok, orientasi rantai tidak hanya meliputi arus barang saja,

pasok harus memiliki ketiga karakteristik tetapi juga semua fungsi lain dalam

tersebut, sehingga menjadi seperangkat perusahaan dan antar perusahaan dalam

keyakinan yang melingkupi sistem rantai pasok untuk menciptakan nilai

operasi secara keseluruhan (systemic pelanggan dan kepuasan. Dengan kata

views), mempertimbangkan aspek taktis

Gerry Ganika: Keterkaitan Antara Orientasi Rantai Pasok, Berbagi Informasi Dan Kepuasan Inter-Relasi Antar Perusahaan

Volumen 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Volumen 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

rantai pasok di dalam perusahaan, maka Orientasi rantai pasok juga dapat

mungkin untuk diartikan sebagai kemampuan sebuah

tidak

mengimplementasikan konsep organisasi dalam mengenali, memahami

manajemen rantai pasokan pada implikasi sistemis dan strategis dari

perusahaan (Esper et al., 2010). Orientasi sebuah aktivitas taktis manajemen dalam

perusahaan dapat berbagai hubungan dalam rantai pasok.

rantai

pasok

membangun dan memelihara unsur- unsur budaya dalam bekerjasama dengan

c. Arti penting Orientasi dalam

mitra rantai pasok yaitu: kepercayaan,

Manajemen Rantai Pasok

norma kooperatif, Semua barang yang sampai ketangan

komitmen,

kompatibilitas organisasi, dan dukungan konsumen pasti melalui rantai pasok,

manajemen puncak.

namun tidak semua rantai pasok Kepercayaan, yang terdiri dari memiliki cukup komitment dan interaksi

kredibilitas dan kebajikan (benevolence), yang konsisten untuk mencapai nilai

menentukan kerjasama serta komitment. konsumen dan keungulan bersaing bagi

Kredibilitas adalah keyakinan terhadap perusahaan. Didalam manajemen rantai

perusahaan mitra bahwa mereka akan pasok, setiap perusahaan harus selalu

janjinya, memenuhi bekerjasama

menepati

kewajibannya, dan tulus. Kebajikan berkoordinasi

atau

setidaknya

keyakinan mengintegrasikanseluruh

untuk

(benevolence)adalah

perusahaan bahwa mitra kerjasamanya proses dan sistem yang ada dalam rantai

arus/aliran,

terhadap kemajuan pasok,

berkepentingan

perusahaan.Bersedia menerima dislokasi menciptakan nilai konsumen yang lebih

jangka pendek, dan tidak akan tinggi. Oleh karenanya, tidak setiap

mengambil tindakan tak terduga yang perusahaan yang terlibat dalam rantai

negatif pada pasok mengimplementasikan manajemen

akan

berdampak

perusahaan(Min et al., 2007). rantai pasok, sehingga perbedaan cara

Komitmen didefinisikan sebagai pandang terhadap rantai pasok dan

sebuah jaminan “implisit atau eksplisit” manajemen rantai pasok dari sebuah

terhadapkelangsungan hubungan antara perusahaan menentukan pemahaman

mitra transaksi". Norma kooperasi filosofis manajemen rantai pasoknya.

didefinisikan sebagai "persepsi mengenai

Gerry Ganika: Keterkaitan Antara Orientasi Rantai Pasok, Berbagi Informasi Dan Kepuasan Inter-Relasi Antar Perusahaan

Volume 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

rantai pasoknya, sehingga menciptakan saling menguntungkan secara individual,

praktek manajemen yang mengarah pada serta

terbentuknya integrasi dan koordinasi oportunistik."

menghilangkan

tindakan

antar perusahaan secara strategis dan Budaya perusahaan yang kompatibel

et al. (2001) dan teknik manajemen masing-masing

taktis.

Mentzer

mengidentifikasi berbagai kegiatan yang perusahaan dalam suatu rantai pasok

mencerminkan orientasi rantai pasok diperlukan untuk mencapai tujuan dalam

yang sejalan dengan filosofi manajemen manajemen rantai pasok. Dan yang

rantai pasok antara lain : terakhir, dukungan manajemen puncak,

yang termasuk kepemimpinan dan komitmen untuk berubah, adalah hal

yang penting dalam manajemen rantai pasok, dan jika tidak ada dukungan dari manajemen puncak, maka ini merupakan

penghambat dalam manajemen rantai pasok (Min et al., 2007)

Sehingga sebuah perusahaan harus berorientasi

meningkatkan elemen-elemen di dalam perusahaan yang berhubungan dengan

upaya kooperasi dan koordinasi dengan perusahaan lain pada rantai pasoknya.

d. Aktivitas Berbagi Informasi dalam Manajemen Rantai Pasok

Perusahaan yang memiliki orientasi rantai pasok, memungkinkan perusahaan

untuk bertindak dan

berperilaku

Gerry Ganika: Keterkaitan Antara Orientasi Rantai Pasok, Berbagi Informasi Dan Kepuasan Inter-Relasi Antar Perusahaan

Volumen 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

Aktivitas Manajemen Rantai Pasok

1. Integrated Behavior

Bowersox & Closs, 1996

2. Mutually Sharing Information

Cooper, et.al. 1997; Novack, Langley and Rinehart, 1995; Tyndall, 1998

3. Mutually Sharing Risk and

Cooper & Ellram, 1993; Cooper, et al.

Reward

1997; Novack, Langley and Rinehart, 1995; Tyndall, 1998; Elhram & Cooper, 1990

4. Cooperation

Tyndall, 1998; Elhram & Cooper, 1990; Anderson & Narus, 1990; Cooper, 1997

5. The Same Goal and the Same

Lassar and Zinn, 1995

Focus on Serving Customers 6. Integration Processes

Cooper, et al. 1997; Cooper, Lambert, and Pagh, 1997; Ellram & Cooper, 1990; Novack, Langley, and Rinehart, 1995; Tyndall, et al. 1998

7. Partners to Build and Maintain

Cooper et al. 1997; Ellram and

Cooper, 1990; Tyndall et al. 1998 Sumber: diringkas dari Mentzer, et al., 2001

Long-term relationship

Tujuh aktivitas manajemen rantai dalam mengimplementasikan filosofi, pasokan merupakan pokok dari upaya

khususnya untuk perencanaan dan mengimplementasikan manajemen rantai

memonitor/memantau proses seluruh pasok menuju kinerja organisasional

aktivitas manajemen rantai pasok. yang lebih baik, dan selain itu juga dapat

Frekuensi memperbaharui informasi menciptakan sustainable competitiveness

antar anggota rantai pasok merupakan yang

indikasi efektivitas manajemen rantai orientationdan aktivitas manajemen

terkait

denganmarketing

pasok yang dilakukan (Cooper et al., rantai pasok melalui orientasi rantai

pasok (Min et al., 2007). The Global Logistics Research Team Aktivitas

at Michigan State University dalam Min merupakan

berbagi

informasi

et al. (2007) mendefinisikan “berbagi utama(backbone)dalam seluruh aktivitas

penyangga

informasi sebagai kemauan atau manajemen rantai pasok untuk menekan

kerelaan untuk menyediakan data biaya dan meningkatkan kepuasan

strategis dan taktis kepada anggota lain konsumen (Spekman et al. dalam

dalam rantai pasok”. Berbagi secara Shidharan dan Simatupang, 2009).

terbuka mengenai tingkat persediaan, Berbagi informasi sangat dibutuhkan

peramalan, strategi promosi dan

Gerry Ganika: Keterkaitan Antara Orientasi Rantai Pasok, Berbagi Informasi Dan Kepuasan Inter-Relasi Antar Perusahaan Volumen 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Gerry Ganika: Keterkaitan Antara Orientasi Rantai Pasok, Berbagi Informasi Dan Kepuasan Inter-Relasi Antar Perusahaan Volumen 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

penawaran dan permintaan. Simchi-Levi antara

et al.; Sherman; Fisherdalam Shidharan meningkatkan kinerja (Lewis and

dan Simatupang (2009) menemukan Talalayevsky, 1997).

informasi dapat Definisi lain menyatakan bahwa

bahwa

berbagi

meningkatan kinerja yang signifikan bagi “berbagi informasi merupakan suatu

semua anggota rantai pasok, seperti proses yang memfasilitasi para anggota

fokus pasar yang lebih kohesif, rantai pasok untuk menangkap dan

koordinasi yang lebih baik pada menyebarkan informasi yang tepat

penjualan dan pemenuhan permintaan waktu, relevan dan akurat sehingga

serta meminimalkan risiko terkait dengan penerima

ketidakpastian permintaan. melaksanakan,

dapat

merencanakan,

berbagi informasi pengendalian operasi rantai pasokan”.

terjadinya proses Aktivitas berbagi informasi yang efektif

memungkinkan

integrasi, dan mewujudkan upaya menjadi dasar bersama untuk melakukan

bersama dalam meningkatkan kinerja tindakan terpadu antar fungsi yang

perusahaan.Aktivitas berbagi berbeda dengan perusahaan lain dalam

memungkinkan setiap anggota dari rantai rantai pasok. (Whipple et al. dalam

pasokan untuk melakukan peramalan Shidharan dan Simatupang, 2009).

secara akurat, menekan variabilitas Berbagi informasi juga memfasilitasi

mempersingkat waktu kejelasan tentang permintaan, proses

pemesanan,

pemesanan/pengiriman, dan mengurangi pemenuhan permintaan, dan kinerja

tingkat persediaan ( Lee et al., 1997). umum untuk semua anggota yang terlibat

dalam manajemen rantai pasok (Zhao et e. Kepuasan Interelasi dalam

al, dalam Shidharan dan Simatupang,

Manajemen Rantai Pasok

kolaboratif dalam terjadinya collaborative initiatives dalam

2009).Berbagi informasi mendorong

Hubungan

manajemen rantai pasok merupakan rantai pasok, yaitu dapat berupa Effektif

manifestasi dari upaya penciptaan dan Customer

penggunaan nilai yang sejalan dengan QuickResponse (QR) dan Vendor

Response

(ECR),

teori keadilan dan teori ekuitas(Adams; Managed Inventory (VMI) didasarkan

Homans; Walster et al. dalam Wagneret pada konsep berbagi informasi antar

al., 2010). Mengakar pada konsep

Gerry Ganika: Keterkaitan Antara Orientasi Rantai Pasok, Berbagi Informasi Dan Kepuasan Inter-Relasi Antar Perusahaan

Volume 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis Volume 12, No 1 Januari 2016 – SEGMEN Jurnal Manajemen dan Bisnis

pada menjelaskan pembagian hasil dalam

penerimanya(Donnerstein dan Hatfield hubungan inter-personal dan inter-