04.SI PI Sari Kartika Hapzi Ali Infrastu

SISTEM INFROMASI & PENGENDALIAN INTERNAL
(SI - PI)
INFRASTRUKTUR TI DAN TEKNOLOGI BARU

Dosen:
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Dibuat oleh:
Sari Kartika (55516120061)

PROGRAM MEGISTER
UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA
2017

Sebelum kita membahas tentang platform perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) komputer dalam implementasi Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
di perusahaan, maka kita bahas terlebih dahulu dasarnya. Berikut pembahasanya :
Pengertian Infrastruktur TI
Infrastruktur TI merupakan sumber daya teknologi bersama yang menyediakan platform
untuk aplikasi system informasi perusahaan yang terperinci. Infrastruktur TI terdiri atas
sekumpulan perangkat dan aplikasi peranti lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan suatu
perusahaan besar secara keseluruhan. Namun infrastruktur TI juga merupakan sekumpulan

layanan firewide (mencakup seluruh perusahaan) yang dianggarkan oleh pihak manajemen
dan terdiri atas kapabilitas manusia dan kapabilitas teknis.
Layanan yang dapat disediakan oleh perusahaan untuk para pelanggan, pemasok dan
para pekerjanya adalah kegunaan langsung dari infrastruktur TI perusahaan tersebut.
Idealnya, infrastruktur ini mendukung bisnis perusahaan dan strategi sistem informasinya.
Teknologi informasi yang baru mempunyai dampak besar terhadap bisnis perusahaan dan
strategi system informasinya. Teknologi informasi yang baru mempunyai dampak besar
terhadap bisnis dan strategi TI, sama seperti layanan yang dapat disediakan bagi para
pelanggan.
Komponen Infrastruktur TI
Saat ini infrastruktur TI menghasilkan tujuh komponen utama yang menggambarkan
komponen infrastruktur dan vendor besar dalam setiap kategori komponen. Komponenkomponen ini adalah investasi yang harus dikoordinasikan satu sama lain untuk memberikan
infrastruktur yang koheren bagi perusahaan. Adapun komponen-komponen infrastruktur
tersebut sebagai berikut :
a. Manajemen dan penyimpanan data,
b. Platform internet,
c. Platform peranti keras komputer platform sistem operasi,
d. Aplikasi peranti lunak perusahaan (termasuk middleware),
e. Jaringan/telekomunikasi,
f. Konsultan, dan

g. Integrator sistem.
Trend Platform Perangkat Keras (Hardware) Dan Perangkat Lunak (Software)
Komputer
Sesuai dengan bahasan, disini saya akan mengupas tentang platform perangkat keras dan
perangkat lunak komputer dalam implementasi Sistem Informasi dan Pengendalian Internal
di perusahaan khusunya pada bidang jasa.
Platform adalah suatu tempat yang digunakan untuk menjalankan perangkat lunak dari
hasil kombinasi dengan perangkat keras. Platform ini merupakan unsur yang termasuk
penting dalam pengembangan perangkat lunak.

Platform perangkat keras (hardware) secara dramatis mengubah cara bisnis dalam
mengatur daya komputasi pada perusahaan-perusahaan papan atas. Hal ini disebabkan karena
meledaknya daya perangkat keras komputer dan jaringan teknologi yang menempatkan lebih
dari kekuatan ini pada jaringan dan perangkat genggam mobile.
Ada tujuh tren hardware yaitu :
a. Platform digital muncul mobile
b. Komputasi grid
c. Virtualisasi
d. Cloud computing
e. Komputasi hijau

f. Kinerja tinggi / prosesor hemat daya
g. Komputasi otonom .
Platform perangkat lunak (software) merupakan pengelola database yang bertanggung
jawab untuk mengorganisasikan dan mengelola data perusahaan sehingga data tersebut dapat
diakses dan digunakan dengan efisien. Pada platform perangkat lunak (software) ada empat
tema utama dalam evolusi platform perangkat lunak kontemporer yaitu :
a. Linux dan software open source
b. Java dan ajax
c. Layanan web dan arsitektur berorientasi layanan
d. Software outsourcing dan awan layanan
Tren Saat Ini Untuk Platform Perangkat Keras (Hardware) Dan Perangkat Lunak
(Software) Komputer Dalam Implementasi Sistem Informasi Dan Pengendalian
Internal Di Perusahaan Khususnya Yang Bergerak Di Bidang Jasa.
Perusahaan jasa adalah suatu unit usaha yang kegiatannya memproduksi produk yang
tidak berwujud (jasa) dengan tujuan untuk mendapatkan laba atau keuntungan dan
memenuhi kebutuhan konsumen. Didalam perusahaan jasa, sistem informasi sangat
dibutuhkan sebagai bagian dari pengendalian internal suatu bisnis dengan didorong
perkembangan infrastruktur TI.
Layanan suatu perusahaan dapat terlihat melalui kemeampuan untuk menyediakan
pelanggannya, pemasok dan karyawan yang memiliki fungsi secara langsung terhadap

infrastruktur TI-nya. Idealnya, infrastruktur ini harus mendukung bisnis dan strategi sistem
informasi perusahaan. Teknologi informasi yang baru memiliki dampak yang sangat kuat
terhadap bisnis dan strategi TI, demikian pula halnya dengan layanan yang dapat disediakan
kepada pelanggan.
Pada perusahaan jasa juga menggunakan trend untuk platform perangkat keras
(hardware) dan perangkat lunak (software) komputer dalam implementasi sistem informasi
dan pengendalian internal. Berikut trand platform perangkat keras (hardware dan perangkat
lunak (software) yang digunakan :
a.

Trand Platform Perangkat Keras (Hardware) Pada Perusahaan Jasa
 Platform Digital Mobile

Smartphone dan komputer tablet menjadi begitu penting dalam mengakses
internet. Perangkat-perangkat tersebut semakin banyak digunakan untuk tujuan
komputasi organisasi bisnis seperti aplikasi pelanggan.
Sebagai contoh, senior eksekutif di General Motors menggunakan aplikasi
smartphone untuk menggali informasi penjualan kendaraan, kinerja finansial, matriks
produksi serta status manajemen.
 Cloud Computing

Sebelumnya dalam bab ini, kami memperkenalkan komputasi awan, di mana
perusahaan dan individu memperoleh pemrosesan komputer, penyimpanan, perangkat
lunak, dan layanan lainnya sebagai kolam sumber daya virtual melalui jaringan,
terutama internet.
Sumber daya ini tersedia untuk pengguna, berdasarkan kebutuhan mereka,
terlepas dari lokasi fisik mereka atau lokasi pengguna sendiri. US National Institute of
Standards and Technology (NIST) mendefinisikan komputasi awan sebagai memiliki
karakteristik penting berikut (Mell dan Grance, 2009):
- On-demand self-service: Individu dapat memperoleh kemampuan seperti waktu
server atau storage jaringan sendiri komputasi. Akses jaringan di mana-mana:
- Individu dapat menggunakan perangkat jaringan danAplikasi standar, termasuk
platform mobile, untuk mengakses sumber daya awan.
- Lokasi independen pooling sumber daya: sumber daya komputasi yang
dikumpulkan untuk melayani beberapa pengguna, dengan sumber daya virtual
yang berbeda yang ditetapkan secara dinamis sesuai dengan permintaan pengguna.
- Pengguna umumnya tidak tahu di mana sumber daya com- puting berada.
- Elastisitas cepat: Komputasi sumber daya dapat dengan cepat ditetapkan,
meningkat, atau menurun untuk memenuhi perubahan kebutuhan pengguna.
- Diukur layanan: Biaya untuk sumber daya cloud didasarkan pada jumlah sumber
daya benar-benar digunakan.



Cloud Computing Consists Of Three Different Types Of Services:
- Infrastruktur awan sebagai layanan: Pelanggan menggunakan pengolahan,
penyimpanan, jaringan, dan sumber daya komputasi lain dari penyedia layanan
cloud untuk menjalankan sistem informasi mereka. Sebagai contoh, Amazon
menggunakan kapasitas cadangan infrastruktur TI untuk menyediakan lingkungan
awan berbasis luas menjual jasa infrastruktur TI. Ini termasuk yang Layanan
Penyimpanan Sederhana (S3) untuk menyimpan data pelanggan dan layanan
Elastic Compute Cloud (EC2) untuk menjalankan aplikasi mereka. Pengguna
hanya membayar untuk jumlah komputasi dan kapasitas penyimpanan mereka
benar-benar digunakan.
- Platform awan sebagai layanan: Pelanggan menggunakan infrastruktur dan
program-alat ming diselenggarakan oleh penyedia layanan untuk mengembangkan
aplikasi mereka sendiri. Misalnya, IBM menawarkan layanan Smart Business
Application Development & Test untuk pengembangan perangkat lunak dan

pengujian pada IBM Cloud. Contoh lain adalah Salesforce.com 's Force.com,
dijelaskan dalam studi kasus bab berakhir, yang memungkinkan pengembang
untuk membangun aplikasi yang disediakan di server sebagai layanan.

- Software awan sebagai layanan: Pelanggan menggunakan perangkat lunak host
oleh vendor hardware vendor dan dikirimkan melalui jaringan. Memimpin contoh
adalah Google Apps, yang menyediakan aplikasi bisnis umum secara online dan
Salesforce.com, yang juga menyewakan CRM dan perangkat lunak terkait layanan
melalui Internet. Kedua pengguna biaya biaya berlangganan tahunan, meskipun
Google Apps juga memiliki versi gratis dikupas-down. Pengguna mengakses
aplikasi ini dari browser Web, dan data dan perangkat lunak diselenggarakan pada
server remote penyedia.
b. Trand Platform Perangkat Lunak (Software) Pada Perusahaan Jasa :
Web Services And Service-Oriented Architecture
Sistem Dollar Rent A Car menggunakan layanan Web untuk sistem pemesanan online
dengan situs Web Southwest Airlines. Meskipun sistem kedua perusahaan didasarkan
pada platform teknologi yang berbeda, seseorang pemesanan penerbangan pada
Southwest.com dapat memesan mobil dari Dollar tanpa meninggalkan situs web
maskapai.Alih-alih berjuang untuk mendapatkan sistem reservasi Dollar untuk berbagi
data dengan sistem informasi Southwest, Dolar digunakan Microsoft NET teknologi
layanan Web sebagai perantara.Pemesanan dari Southwest dijabarkan ke dalam protokol
layanan Web, yang kemudian diterjemahkan ke dalam format yang dapat dimengerti oleh
komputer Dollar.
Perusahaan sewa mobil telah menghubungkan sistem informasi mereka ke situs web

perusahaan penerbangan 'sebelumnya. Tapi tanpa layanan Web, ini tions konektor harus
dibangun satu per satu. Layanan web menyediakan cara standar untuk komputer Dollar
untuk "berbicara" dengan sistem informasi perusahaan lain tanpa harus membangun link
khusus untuk masing-masing. Dollar sekarang memperluas penggunaan layanan Web
untuk menghubungkan langsung ke sistem operator tur kecil dan sistem reservasi
perjalanan besar serta situs web nirkabel untuk ponsel dan smartphone. Tidak perlu
menulis kode perangkat lunak baru untuk sistem informasi masing-masing pasangan baru
atau setiap perangkat nirkabel baru (lihat Gambar dibawah ini).

Dollar Rent A Car menggunakan layanan Web untuk memberikan lapisan menengah
standar perangkat lunak untuk "berbicara" dengan sistem informasi perusahaan lain.
Dollar Rent A Car dapat menggunakan set layanan Web untuk link ke sistem informasi
perusahaan lain tanpa harus membangun link terpisah untuk masing-masing sistem
perusahaan.

Pengembangan Sistem Informasi Pada Infrastruktur TI Dan Teknologi Baru
Penerapan sistem informasi yang terintegrasi pada suatu perusahaan tidaklah semudah
yang dibayangkan. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi dan teknologi serta
tingginya tingkat persaingan didalam dunia bisnis, maka penerapan dan pengelolaan sistem
informasi yang baik dalam perusahaan menjadi hal yang mutlak diperlukan didalam

menentukan keberhasilan perusahaan.
Dalam pengembangan SI yang berkaitan dengan infrastruktur TI, maka perlu menyusun
yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki
sistem yang telah ada. Penggantian atau perbaikan ini disebabkan oleh beberapa hal antara
lain :
a. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem yang lama atau pada sistem
yang lama timbul ketidakwajaran dan pertumbuhan organisasi.
 Ketidakwajaran sistem lama menyebabkan sistem tidak dapat beroperasi sesuai dengan
yang diharapkan sehingga keakuratan data kurang terjamin.
 Pertumbuhan organisasi yang tersendat karena informasi yang dibutuhkan manajemen
mengalami gangguan karena cara kerja sistem lama seperti: informasi yang semakin
luas, volume pengolahan data yang semakin meningkat, sehingga adanya perubahan
prinsip baru.
b. Mengoptimalkan peluang dan kesempatan.
Dalam persaingan pasar yang semakin ketat, kecepatan informasi sangat menentukan
keberhasilan strategi dan rencana yang disusun untuk meraih kesempatan dan peluang
pasar sehingga teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan
informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh
manajemen.
c. Adanya instruksi dari pimpinan atau dari luar organisasi, misalnya dari pemerintah.

System Development Life Cycle (SDLC)
SDLC atau Siklus Hidup Pengembangan Sistem merupakan rekayasa sistem dan
perangkat lunak dengan proses pembuatan dan pengubahan sistem yang digunakan untuk
mengembangkan sistem-sistem tersebut.
Menurut Dennis, Wixom, & Tegarden, (2005) System Development Life Cycle (SDLC)
adalah sebuah proses memahami bagaimana Sistem Informasi dapat mendukung kebutuhan
bisnis, merancang system, membangun sistem, dan memberikannya kepada pengguna
Dalam rekayasa sistem dan perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai
jenis metodologi pengembangan perangkat lunak. Metodologi-metodologi ini membentuk
suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian pembuatan sistem informasi,
yaitu proses pengembangan perangkat lunak.

Untuk menggunakan SDLC maka dibutuhkan sumber data awal dari pengguna yang
menjadi acuan dalam tahapan pengembangan sistem yang dimulai dari proses pembuatan
rencana kerja, analisis terhadap sistem, merancang cara kerja sistem, mengimplementasikan
sistem yang dibuat, serta melakukan evaluasi terhadap jalannya sistem yang dibuat. Hal ini
dimaksudkan agar sistem yang dibuat bisa menjembatani kebutuhan pengguna dari
permasalahan yang dihadapinya.
Adapun proses tahapan SDLC, yaitu :
a. Pembuatan Rencana Kerja

Tahap perencanaan adalah sebuah proses dasar untuk memahami mengapa sebuah sistem
harus dibuat. Pada Tahap ini diperlukan analisa kelayakan dengan mencari data atau
melakukan proses information gathering kepada pengguna.
b. Analisis Terhadap Sistem
Tahap analisa adalah sebuah proses investigasi terhadap sistem yang sedang berjalan
dengan tujuan untuk mendapatkan jawaban mengenai pengguna sistem, cara kerja sistem
dan waktu penggunaan sistem. Dari proses analisa ini akan didapatkan cara untuk
memperbaiki sistem yang sudah ada atau membuat sistem baru.
c. Merancang Cara Kerja Sistem
Tahap perancangan merupakan proses penentuan cara kerja sistem dalam hal
architechture design, interface design, database dan spesifikasi file, dan program design.
Hasil dari proses perancangan ini akan didapatkan spesifikasi system.
d. Mengimplementasikan Sistem
Tahap implementasi adalah proses pembangunan dan pengujian sistem, instalasi sistem,
dan rencana dukungan sistem.
e. Evaluasi Penggunaan Sistem
Tahap evaluasi merupakan proses review atas sistem yang sudah diperbaiki atau dibuat
baru untuk menentukan apakah sistem tersebut bisa terus digunakan atau perlu dilakukan
perbaikan dan pengembangan ulang agar menjadi lebih baik.

Dalam mengimplentasikan pengembangan infrastruktur TI dan teknologi baru, maka
dapat dilakukan berbagai alternatif pendekatan yang digunalkan dalam proses pengembangan
sistem informasi tersebut, antara lain :
1. Waterfall Model
Waterfall Model merupakan model dengan pendekatan yang dilakukan secara sistematis
dan urut mulai dari level kebutuhan sistem lalu menuju ke tahap analisis, perancangan,
pengkodean, pengujian/ verifikasi, dan pengendalian.
Disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu
selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan. Model ini cocok untuk pengembangan
perangkat lunak dengan spesifikasi yang tidak berubah-ubah, biasanya model ini
merupakan model yang paling banyak dipakai didalam Software Engineering.
Keuntungan menggunakan teknik waterfall:

- Proses kerja menjadi lebih teratur
- Jadwal yang dibuat menjadi lebih menentu
Kelemahan menggunakan teknik waterfall:
- Membutuhkan daftar kebutuhan secara lengkap di awal pembuatannya

2. Prototype Model
Prototype Model adalah salah satu pendekatan dalam rekayasa perangkat lunak yang
secara langsung mendemonstrasikan bagaimana sebuah perangkat lunak atau komponenkomponen perangkat lunak akan bekerja dalam lingkungannya sebelum tahapan konstruksi
aktual dilakukan (Howard, 1997). Prototype juga bisa dibangun melalui beberapa tool
pengembangan untuk menyederhanakan proses.
Tahapan pada model prototyping antara lain: Pengumpulan kebutuhan, perancangan,
pembangunan sistem, pengujian dan evaluasi prototype.
Beberapa model prototype adalah sebagai berikut :
- Reusable prototype: Prototype yang akan ditransformasikan menjadi produk final.
- Throwaway prototype: Prototype yang akan dibuang begitu selesai menjalankan
maksudnya.
- Input/output prototype: Prototype yang terbatas pada antar muka pengguna (user
interface).
- Processing prototype: Prototype yang meliputi perawatan file dasar dan proses-proses
transaksi
- System prototype: Prototype yang berupa model lengkap dari perangkat lunak.
Keuntungan menggunakan prototype model, yaitu:
- Prototyping adalah model aktif, tidak pasif, sehingga end user dapat melihat, merasakan,
dan mengalaminya.
- Kesalahan yang terjadi dalam prototyping dapat dideteksi lebih dini.
Kelemahan menggunakan prototype model, yaitu:
- Prototyping tidak menolak kebutuhan dari fase analisis sistem. Prototype hanya dapat
memecahkan masalah yang salah dan memberi kesempatan sebagai sistem
pengembangan konvensional.
- Prototyping dapat mengurangi kreatifitas perancangan.
3. Rapid Application Development (RAD)
Rapid application development (RAD) merupakan proses pembangunan perangkat lunak
yang tergolong dalam teknik incremental (bertingkat). RAD menekankan pada siklus
pembangunan pendek, singkat, dan cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting
untuk model ini.
Rapid application development menggunakan metode iteratif (berulang) dalam
mengembangkan sistem dimana working model (model bekerja) sistem dikonstruksikan di
awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan (requirement) user. RAD

mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam waktu singkat dicapai dengan
menerapkan component based construction.
Tahapan dalam model RAD antara lain: Bussiness modelling, testing and turnover,
aplication generation, process modelling dan data modelling.
Keuntungan menggunakan RAD model, yaitu:
- Model ini dapat mengikuti tahapan pengembangan sistem dan punya kemampuan
untuk menggunakan kembali komponen yang ada (reusable object).
- Setiap menu pada model ini dapat diintegrasikan dalam waktu tertentu sehingga lebih
efesien.
Keuntungan menggunakan RAD model, yaitu:
- Pada model ini sistem mungkin terlalu sulit dibuat dalam waktu yang tidak terlalu
lama yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kualitas sistem yang dihasilkan
menjadi rendah.

4. Agile Software Development (ASD)
Agile Software Development (ASD) merupakan jenis pegembangan sistem jangka pendek
yang memerlukan adaptasi cepat dan pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun.
Dalam ASD interaksi dan personel lebih penting dari pada proses dan alat, software yang
berfungsi lebih penting daripada dokumentasi yang lengkap, kolaborasi dengan klien lebih
penting dari pada negosiasi kontrak, dan sikap tanggap terhadap perubahan lebih penting
daripada mengikuti rencana.
ASD juga dapat diartikan sebagai sekelompok metodologi pengembangan software yang
didasarkan pada prinsip-prinsip yang sama atau pengembangan system jangka pendek yang
memerlukan adaptasi cepat dari pengembang terhadap perubahan dalam bentuk apapun.

Referensi :
Hapzi, Ali .2015. Modul Perkuliahan Sistem Informasi dan Pengendalian Internal. Jakarta.
Anonim.
2015.
http://mallakmlsr.blog.upi.edu/2015/10/09/rangkuman-managementinformation-systems-chapter-5/. Akses tanggal 29 Maret 2017.
Rachmawati, et.al. 2016. http://rachmawatituss.blogspot.co.id/2016/02/infrastruktur-ti-danperkembangan.html Akses tanggal 29 Maret 2017.
http://luphti.blogspot.co.id/2009/08/pengembangan-sistem-teknologiAnonim,
2009.
informasi.html. 31 Maret 2017.
Anonim,
2015, Analisa Desain Sistem Informasi :http://www.sistemphp.com/analisadesain-sistem-informasi/, diakses tanggal 31 Maret 2017.
Mulyono,
Galuh,
2014.
System
Development
Life
Cycle
(SDLC):
http://glhmlyn.blogspot.co.id/2014/09/apa-itu-sdlc_25.html. diakses tanggal 31 Maret
2017.

Dokumen yang terkait

DAMPAK SISTEM KERJA KONTRAK TERHADAP KESEJAHTERAAN KARYAWAN (Studi Deskriptif PT Karya Ali Putra Sidoarjo)

1 29 3

Developing classroom strategies for the large classes at the fifth grade of SDN Bojong Sari 01 Sawangan-Depok 2006-2007 Academic Year

0 13 47

Atsar Istikhdam Al-Rusum Mutaharrikah Fi Al-Qudrah 'Ala Maharah Al-Qira'ah Ladaa Talaamidz Min AL-Madrasah Al-Mutawasitoh Al-Islamiyah Bi Ma'had 'uluum Al-Qur'an Bojong Sari Depok

0 14 87

Uji Aktivitas Antibiofilm Sari Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Terhadap Biofilm Pseudomonas aeruginosa Secara In Vitro

7 24 91

Konsep etika politik dalam perspektif Ali Syari'ati

2 34 85

Pemanfaatan mini pc raspberry PI sebagai pengontrol lampu jarak jauh berbasis web pada rumah

1 11 1

Pengembangan Usaha Tempe Dengan Cara Memoderenisasi Peralatan, Legalisasi Usaha Dan Permentasi Pasar Dengan Tujuan Untuk Meningkatkan Laba Di PD. Sari Rasa Subang

4 49 124

Perancangan Media Poster Calon Legislatif DPRD Partai Golkar 2009 Ibu Euis Sari Mulyani Richard

0 29 1

EVALUASI DAMPAK KEBIJAKAN PEMBERDAYAAN PETANI MELALUI PROGRAM BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PEDESAAN (BLM–PUAP) DI KABUPATEN PESAWARAN (Studi Kasus Desa Taman Sari Kecamatan Gedong Tataan)

11 57 98

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI TERTULIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII SMP Kartika II-2 Bandar Lampung Sem

0 7 60