Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Komitmen Organisasional Dan Organizational Citizenship Behavior Yang Dimediasi Oleh Kepuasan Kerja | supit | JURNAL RISET BISNIS DAN MANAJEMEN 12745 25421 1 SM

Gaya Kepemimpinan Tranformasional….. (Supit) 351

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Komitmen
Organisasional Dan Organizational Citizenship Behavior Yang Dimediasi Oleh
Kepuasan Kerja

Isa Yohannes Israel Supit
Program Magister Manajemen Fakutas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi
(izhaaaaa@gmail.com )

Abstract
Recently the growing of the hospital as the healthy services organization is increasing
rapidly. This raises an intense competition between hospitals. Hospital not only compete each
other but also with a practical tocologist, practical doctors and other healty services. The
result of the research show that leadership transformation is significantly effect te job
satisfaction. Leadership transformation is significantly effect the OCB. Job satisfaction is
significantly effect the organization commitment. Organization commitment is significantly
effect the OCB
Keywords: Transformation Leadership style, organization commitment, OCB, job satisfaction

Abstrak

Rumah sakit yang merupakan organisasi pelayanan kesehatan pertumbuhannya belakangan
ini meningkat pesat. Hal ini menimbulkan persaingan yang semakin ketat antar rumah sakit.
Rumah sakit tidak hanya bersaing dengan rumah sakit lainnya tetapi juga harus bersaing
dengan praktek bidan, praktek dokter dan pelayanan kesehatan lainnya. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Kepemimpinan Transformasional mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kepuasan kerja. Kepemimpinan Transformasional berpengaruh signifikan terhadap
Komitmen Organisasional. Kepemimpinan Transformasional berpengaruh signifikan
terhadap OCB. Kepuasan kerja signifikan pengaruhnya terhadap Komitmen Organisasi.
Komitmen organisasi berpengaruh signifikan terhadap OCB
Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan Transformasional, Komitmen Organisasional, OCB,
kepuasan Kerja
s

Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, Edisi Khusus SDM 2016: 351-368 352

organisasinya, maka orang tersebut akan

Latar Belakang
Kontribusi


karyawan

pada

melakukan

apapun

untuk

memajukan

organisasi akan menjadi penting, jika

perusahaannya

dilakukan dengan tindakan efektif dan

terhadap organisasinya (Luthans, 1995).


berperilaku secara benar. Tidak hanya

Ketika

karena

keyakinannya

seseorang

mendapatkan

jumlah usaha tetapi juga arah dari usaha.

kepuasan kerja dan mempunyai komitmen

Sifat-sifat yang ada pada diri karyawan,

yang tinggi terhadap organisasi, karyawan


upaya atau kemauan untuk bekerja, serta

akan memberikan pelayanan yang baik dan

berbagai hal yang merupakan dukungan

begitu juga sebaliknya, ketika karyawan

dari organisasi sangat besar artinya bagi

saja tidak mengalami kepuasan maka

keberhasilan kinerja karyawan (Suhardi

pelayanan

yang

diberikan


Sigit, 2001). Kinerja sumber daya manusia

konsumen,

bisa

tidak

(karyawan) yang tinggi akan mendorong

Kepuasan

kerjadi

munculnya

organizational

citizenship


kepada

memuaskan.

artikan

sebagai

tanggapan emosional seseorang terhadap

behavior (OCB), yaitu perilaku melebihi

aspek-aspek

apa yang telah distandarkan perusahaan

keseluruhan

(Krietner dan Kinicki, 2004). Munculnya


1998). Keadaan emosional atau sikap

OCB dapat menjadi gambaran adanya

seseorang

kinerja yang tinggi dalam organisasi.

dalam bentuk tanggung jawab, perhatian,

Organizational

Citizenship

serta

didalam

atau


pekerjaannya

tersebut

akan

perkembangan

pada

(Nawawi,

diperlihatkan

kinerjanya.

Behavior dapat timbul dari berbagai faktor

Kane&Kane (1993), Bernardin&Russell


dalam organisasi, di antaranya karena

(1998), Cascio (1998) dalam Khaerul

adanya kepuasan kerja dari karyawandan

Umam (2010) menyatakan bahwa kinerja

komitmen organisasi yang tinggi (Robbin

adalah catatan mengenai akibat-akibat

dan

yang

Judge,

2007).


Ketika

karyawan

dihasilkan

pada

sebuah

fungsi

merasakan kepuasan terhadap pekerjaan

pekerjaan atau aktifitas selama periode

yang

karyawan


tertentu yang berhubungan dengan tujuan

tersebut akan bekerja secara maksimal

organisasi. Banyak unsur yang berperan

dalam

pekerjaannya,

dan mendukung berfungsinya operasional

bahkan melakukan beberapa hal yang

suatu organisasi rumah sakit, salah satu

mungkin diluar tugasnya. Begitu juga

unsur utama pendukung tersebut adalah

dengan

mempunyai

sumber daya manusia (SDM) yang padat

terhadap

karya dan berkualitas tinggi, yang disertai

dilakukannya,

maka

menyelesaikan

ketika

komitmen

seseorang

yang

tinggi

Gaya Kepemimpinan Tranformasional….. (Supit)

353

kesadaran akan penghayatan pengabdian

Berdasarkan uraian di atas maka

kepada kepentingan pasien (Handoko,

penelitian ini mencoba melihat hal tersebut

2003).

di organisasi rumah sakit khususnya di
Keinginan karyawan untuk bekerja

rumah sakit Pancaran Kasih Manado. Hal

dengan kualitas yang baik dan berusaha

ini di latar belakangi oleh situasi saat ini

menciptakan layanan terbaik merupakan

dimana rumah sakit yang merupakan

indikasi dari Organizational Citizenship

organisasi

Behaviour (OCB) yang dimilki oleh

pertumbuhannya belakangan ini meningkat

Organizational

pesat. Hal ini menimbulkan persaingan

adalah

sikap

yang semakin ketat antar rumah sakit.

perilaku karyawan yang dilakukan dengan

Rumah sakit tidak hanya bersaing dengan

sukarela, tulus, senang hati tanpa harus

rumah sakit lainnya tetapi juga harus

diperintah

oleh

bersaing dengan praktek bidan, praktek

perusahaan. Karyawan yang memiliki

dokter dan pelayanan kesehatan lainnya.

OCB akan memiliki loyalitas yang tinggi

Perubahan yang terjadi dalam masyarakat

terhadap organisasi tempatnya bekerja, dan

dewasa

dengan sendirinya akan merasa nyaman

persaingan

tersebut,

dan aman terhadap pekerjaannya ( Organ

demografi,

sosial

et al, 2006). Loyalitas yang tinggi terhadap

kompetisi pasar maupun sumber daya

organisasi didapat juga jika karyawan

manusianya. Rumah sakit juga perlu

memiliki

tinggi.

melakukan analisis kelemahan, kekuatan,

Komitmen organisasi merupakan suatu

kesempatan serta tantangan di masa depan

sikap yang mencerminkan keinginan kuat

untuk

untuk tetap berada dalam organisasi,

menghadapi perubahan yang terjadi dan

berusaha untuk sesuai dengan keinginan

mengantisipasi kemungkinan yang terjadi.

organisasi serta menerima nilai dan tujuan

Begitu juga untuk menghadapi persaingan

organisasi

2006).Komitmen

sekarang ini rumah sakit harus memiliki

organisasi pada karyawan yang tinggi

sumber daya manusia yang berkualitas.

biasanya akan meningkatkan kinerja dan

Sumber daya manusia dalam organisasi

sekaligus

tingkat

merupakan aspek krusial yang menentukan

seorang

keefektifan suatu organisasi. Oleh karena

komitmen

itu organisasi senantiasa perlu melakukan

seorang

karyawan.

Citizenship

absensi

Behaviour

dan

dikendalikan

komit-

men

(Luthans,

dapat
dan

yang

menurunkan

sebaliknya

karyawan memiliki

jika

tingkat

rendah maka kinerjanya juga rendah.

pelayanan

ini

sangat

menyusun

kesehatan

mempengaruhi
baik

ekonomi,

strategi

perubahan
IPTEK,

dalam

investasi dengan melaksanakan fungsi

Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, Edisi Khusus SDM 2016: 351-368 354

MSDM

yaitu

penyeleksian

mulai

sampai

perekrutan,

Secara model atau variabel yang

mempertahankan

digunakan tidak ada yang baru karena

sumber daya manusia.

menggunakan

Mannheim dan Halamish (2008)

terdahulu

referensi

(kajian

penelitian

empiris).

Model

mengemukakan bahwa di antara tiga gaya

dikembangkan berbasis pada penelitian

kepemimpinan yang hirarkis terstruktur

penelitian dan kajian teoritis.

dari Bass dan Avolio, pemimpin yang
optimal adalah orang yang menunjukkan

Kajian Teoritik dan Empiris

sebagian besar gaya transformasional,

Kepemimpinan Transformasional

sedangkan gaya transaksional dan gaya

James MacGregor Burns dalam

pasif-menghindari (avoiding styles) pada

Luthans (2006:653) mengidentifikasikan

tingkat yang lebih rendah. Ismail et al.

dua jenis kepemimpinan politis, yaitu

(2011)

transaksional

menyatakan

persaingan

global,

bahwa

pada

era

banyak

organisasi

dan

Menurut Robbins dan Judge (2008:90),

menggeser paradigma gaya kepemimpinan

pemimpin

mereka dari kepemimpinan transaksional

pemimpin

ke

pengikutnya untuk

kepemimpinan

transformasional

transformasional.

transformasional
yang

menginspirasi

adalah
para

mengenyampingkan

sebagai cara untuk mencapai strategi dan

kepentingan pribadi mereka demi kebaikan

tujuan.

kepemimpinan

organisasi dan mereka mampu memiliki

transformasional sesuai dengan lingkungan

pengaruh yang luar biasa pada diri para

organisasi yang dinamis (Ismail et al.,

pengikutnya.

Gaya

2011). Kepemimpinan transformasional
dianggap efektif dalam situasi atau budaya
apa pun (Yukl, 2010). Penelitian Ismail et
al.

(2011)

Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah keadaan

menunjukkan

bahwa

emosi yang senang atau emosi positif yang

pemimpin

dalam

berasal dari penilaian pekerjaan atau

menunjukkan gaya transformasional dalam

pengalaman kerja seseorang. Kepuasan

melaksanakan

organisasi

kerja adalah hasil dari persepsi karyawan

memiliki dampak yang signifikan terhadap

mengenai seberapa baik pekerjaan mereka

hasil kerja serta komitmen organisasi

memberikan hal yang dinilai penting

kemampuan

fungsi-fungsi

(Luthans, 2006:243). Rivai dan Mulyadi
Argumen Orisinalitas / Kebaruan

(2012:246) menyatakan bahwa kepuasan
kerja adalah penilaian dari pekerja tentang

Gaya Kepemimpinan Tranformasional….. (Supit) 355

seberapa

jauh

pekerjaannya

secara

yang

inovatif

dan

spontan

melebihi

keseluruhan memuaskan kebutuhannya.

persepsi

Menurut Porter (1961) dalam Ardana dkk.

Kategori terakhirlah yang sering disebut

(2008:23), kepuasan kerja adalah selisih

sebagai

dari sesuatu yang seharusnya ada dengan

behavior

sesuatu yang sesungguhnya ada (faktual).

behavior (Huang, 2012).

Semakin

Judge (2008:40) mendefinisikan OCB

kecil

selisih

kondisi

yang

perannya

dalam

organisasi.

organizational
(OCB)

atau

citizenship
the

extra-role

Robbins dan

seharusnya ada dengan kondisi yang

sebagai

sesungguhnya ada (faktual), seseorang

menjadi bagian dari kewajiban kerja

cenderung merasa semakin puas. Garboua

formal

dan Montmarquette (2004) menyatakan

mendukung

bahwa kepuasan kerja menggambarkan

tersebut secara efektif. Shweta dan Srirang

perasaan

atas

(2009) menyatakan bahwa OCB ditandai

al.

dengan usaha dalam bentuk apapun yang

pekerja

pengalaman

yang

kerjanya.

didasari
Gibson

et

perilaku

seorang

pilihan

yang

karyawan,

berfungsinya

tidak

namun
organisasi

(2009:152) menyatakan bahwa kepuasan

dilakukan

kerja merupakan suatu sikap para pekerja

pegawai yang memberikan manfaat bagi

mengenai pekerjaannya yang dihasilkan

organisasi tanpa mengharapkan imbalan

dari

apapun.

persepsi

pekerjaannya

mereka

berdasarkan

terhadap

berdasarkan

Kumar

et

kebijaksanaan

al.

(2009)

faktor-faktor

mendefinisikan OCB sebagai perilaku

yang terdapat dalam lingkungan kerja

individu yang memberikan kontribusi pada

seperti gaya penyelia, kebijakan dan

terciptanya efektifitas organisasi dan tidak

prosedur, afiliasi kelompok kerja, kondisi

berkaitan langsung

kerja, dan manfaat lainnya bagi pekerja.
Komitmen Organisasional
Organizational

Citizenship

Komitmen

Behavior

organisasional

didefinisikan oleh Durkin dan Bennet

(OCB)
Huang (2012) mengemukakan tiga
kategori

perilaku

pekerja,

yaitu:

(1)

(1999) sebagai perasaan yang kuat dan erat
dari seseorang terhadap tujuan dan nilai

berpartisipasi, terikat dan berada dalam

suatu

suatu organisasi; (2) harus menyelesaikan

dengan peran mereka terhadap upaya

suatu pekerjaan dan bertindak sesuai

pencapaian tujuan dan nilai-nilai tersebut.

dengan prinsip-prinsip yang diatur oleh

Luthans (2006:249) menyatakan bahwa

organisasi; serta (3) melakukan aktivitas

komitmen organisasional merupakan sikap

organisasi

dalam

hubungannya

Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, Edisi Khusus SDM 2016: 351-368 356

yang menunjukkan loyalitas karyawan dan

terhadap OCB. (2) gaya kepemimpinan

merupakan

berkelanjutan

transformasional berpengaruh positif dan

bagaimana seorang anggota organisasi

signifikan terhadap komitmen organisasi.

mengekspresikan perhatian mereka kepada

(3)

kesuksesan dan kebaikan organisasinya.

positif dan signifikan terhadap OCB. (4)

proses

komitmen

organisasi

komitmen organisasi

Ristiana

menemukan

pengaruh

signifikan
Rumah

M

Komitmen

mempunyai

sebagai

variabel

mediasi tidak mempengaruhi hubungan

Kajian Empiris
Merry

berpengaruh

terhadap
Sakit

(2013)
organisasi

positip

kinerja

Komitmen

mempunyai

pengaruh

kepemimpinan

transformasional

terhadap OCB di Master D Restoran
Wilayah Surabaya I.

karyawan

Bhayangkara

Denpasar.

dan

gaya

Trijata
organisasi

Kepemimpinan

Transformasional dengan OCB

dan

Lian dan Tui (2012) melakukan

Organizational

penelitian pada 347 responden yang

Citizenship Behavior (OCB) karyawan

mewakili industri seperti perusahaan jasa,

Rumah

Trijata

manufaktur, pertambangan dan konstruksi.

Denpasar. Kepuasan kerja mempunyai

Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa

pengaruh positip dan signifikan terhadap

gaya

Organizational

Behavior

memiliki hubungan positif yang signifikan

Sakit

terhadap OCB bawahan. Menurut Jahangir

signifikan

(OCB)

positip

Hubungan

terhadap

Sakit

Bhayangkara

Citizenship

karyawan

Rumah

kepemimpinan

Bhayangkara Trijata Denpasar. Kepuasan

et

kerja mempunyai pe- ngaruh positip dan

memiliki

signifikan

karyawan

kesediaan karyawan untuk terlibat dalam

Trijata

OCB. Barbuto (2005) menyatakan bahwa

Rumah

terhadap
Sakit

kinerja

Bhayangkara

Organizational Citizenship

Denpasar.

al.

transformasional

pengikut

(2004),

gaya

pengaruh

pemimpin

kepemimpinan

yang

kuat

pada

transformasional

Behavior (OCB) mempunyai pengaruh

memiliki rasa kepercayaan, kekaguman,

positip dan signifikan terhadap kinerja

Kepemimpinan

karyawan

Kepuasan

Rumah

Sakit

Bhayangkara

Trijata Denpasar. Tri Astuti

Kerja,

Transformasional,
OCB

Komitmen

Rahmatun

Organisasional kesetiaan, dan rasa hormat

anag Kristyanto (2014) menemukan bahwa

terhadap pemimpin dan termotivasi untuk

(1) gaya kepemimpinan transformasional

melakukan perilaku ekstra peran atau

berpengaruh

OCB.

positif

dan

signifikan

Gaya Kepemimpinan Tranformasional….. (Supit) 357

Lamidi (2008) menemukan bahwa

transformasional dengan kepuasan kerja

kepemimpinan

transformasional

karyawan.

mempunyai

langsung

menyatakan

pengaruh

yang

et

Al-Swidi
bahwa

al.

(2012)

kepemimpinan

signifikan dan positif terhadap OCB dan

transformasional telah terbukti memiliki

komitmen organisasional. Penelitian yang

efek signifikan pada

dilakukan

pada

karyawan melalui peningkatan persepsi

sekolah

pemberdayaan karyawan. Yang dan Islam

oleh

sekolah-sekolah

Nguni

(2005)

dasar

dan

kepuasan kerja

menengah di Tanzania juga menunjukkan

(2012)

pengaruh yang signifikan dan positif

menunjukkan

antara

transformasional

transformasional terhadap kepuasan kerja

terhadap perilaku OCB dari para guru.

dengan menggunakan perspektif bisnis

Penelitian yang dilakukan oleh Piccolo dan

dari balanced scorecard, dan menunjukkan

Colquitt (2006) menemukan bahwa efek

hasil yang signifikan. Demikian juga

tidak langsung melengkapi efek langsung

halnya dengan penelitian yang dilakukan

dari

oleh Yang, Mu-Li (2012), menemukan

kepemimpinan

kepemimpinan

transformasional

melakukan

penelitian

pengaruh

untuk

kepemimpinan

terhadap kinerja tugas dan OCB melalui

bahwa

mekanisme

pekerjaan,

transformasional memiliki pengaruh yang

motivasi intrinsik, dan komitmen pada

signifikan terhadap kepuasan kerja dan

tujuan.

komitmen organisasional.

karakteristik

Hubungan

Kepemimpinan

Transformasional

dengan

Kepuasan

Kerja

dimensi

kepemimpinan

Hubungan

Kepemimpinan

Transformasional

dengan

Komitmen

Organisasional
membuktikan

Tuna et al. (2011) melakukan

bahwa sekolah di mana kepala sekolahnya

penelitian pada industri rumah sakit di

nenerapkan

Turki

Griffith

(2004)

gaya

kepemimpinan

dan

menyimpulkan

bahwa

transformasional memiliki staf sekolah

kepemimpinan

yang lebih puas dengan pekerjaan mereka.

meningkatkan komitmen dan loyalitas

Zahari dan Shurbagi (2012) melakukan

karyawan terhadap organisasi. Ismail et al.

penelitian terhadap karyawan dari National

(2011) melakukan penelitian terhadap

Oil Corporation Libya. Hasil penelitiannya

karyawan sebuah anak perusahaan AS di

menunjukkan

Malaysia

signifikan

hubungan positif yang

antara

gaya

kepemimpinan

bahwa

Timur,

transformasional

yang

kepemimpinan

menunjukkan

transformasional

Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, Edisi Khusus SDM 2016: 351-368 358

berkorelasi positif dan signifikan dengan

karena

komitmen organisasional. Demikian juga

pengalaman positif mereka. Hasil studi

halnya dengan penelitian yang dilakukan

yang dilakukan oleh MacKenzie et al.

oleh Farahani et al. (2011) membuktikan

(1998) juga menunjukkan bahwa kepuasan

bahwa terdapat hubungan langsung dan

kerja

positif

melakukan OCB secara sukarela.Murphy

antara

transformasional
organisasional.

kepemimpinan
dengan

Yang,

menemukan

komitmen

Mu-Li

bahwa

mereka

memotivasi

dimensi

dan positif terhadap OCB. Schappe (1998)

memiliki

kerja

organisasional.

dan

Hasil

untuk

kerja memiliki hubungan yang signifikan

pengaruh
kepuasan

karyawan

(2012)

membuktikan

signifikan

merespons

et al. (2002) menemukan bahwa kepuasan

kepemimpinan transformasional memiliki
yang

ingin

terhadap
komitmen

penelitian

yang

bahwa

kepuasan

hubungan

yang

kerja

signifikan

dengan OCB. Krishnan et al. (2009)
melakukan penelitian pada 85 orang staf

dilakukan oleh Dunn et al. (2012) terhadap

administrasi

organisasi di AS dan Israel memberikan

tinggi

bukti yang mendukung bahwa perilaku

menunjukkan bahwa baik kepuasan kerja

pemimpin

secara

intrinsik maupun kepuasan kerja ekstrinsik

signifikan dan positif berhubungan dengan

berpengaruh signifikan terhadap OCB staf.

komitmen organisasional.

Penelitian William dan Anderson (1991)

transformasional

dari

publik

menemukan

lembaga
di

pendidikan

Malaysia,

hubungan

positif

yang

antara

Hubungan Kepuasan Kerja dengan

kepuasan kerja ekstrinsik dan intrinsik

OCB

dengan masing-masing dimensi OCB.
Judge

Mohammad et al. (2011) mengemukakan

(2008:113), kepuasan kerja seharusnya

bahwa kepuasan kerja, baik ekstrinsik dan

menjadi faktor penentu utama dari perilaku

intrinsik

kewargaan

memprediksi

Menurut

Citizenship

Robbins

organisasi

dan

(Organizational

Behavior-OCB)

seorang

karyawan. Karyawan yang puas cenderung

sangat

penting

perilaku

dalam
kewargaan

organisasi
Foote

dan

Tang

(2008)

berbicara secara positif tentang organisasi,

membuktikan bahwa hubungan antara

membantu individu lain, dan melewati

kepuasan

harapan normal dalam pekerjaan mereka.

signifikan. Bolon (1997) mengemukakan

Selain itu, karyawan yang puas lebih

bahwa kepuasan kerja dan komitmen

mudah berbuat lebih dalam pekerjaan

organisasional adalah dua variabel yang

kerja

dan

OCB

terbukti

Gaya Kepemimpinan Tranformasional….. (Supit) 359

paling penting sebagai prediktor perilaku

berkelanjutan, dan komitmen normatif.

OCB. Menurut Alotaibi (2001), hasil

Hubungan positif moderat signifikan juga

penelitiannya

ditemukan antara aspek kepuasan kerja,

variabel

membuktikan

persepsi

keadilan,

bahwa
komitmen

faktor

demografi,

dan

komitmen

organisasi dan kepuasan kerja memiliki

organisasional

hubungan

dilakukan oleh Azeem (2010).

positif

signifikan

terhadap

pada

penelitian

yang

perilaku OCB. Hasil penelitian yang

Penelitian yang dilakukan oleh

dilakukan oleh Huang et al. (2012) pada

Karim dan Rehman (2012) menunjukkan

perawat

bahwa

di

rumah

sakit

Taiwan

kepuasan

kerja

dan

keadilan

membuktikan bahwa rumah sakit dapat

organisasi secara signifikan mempengaruhi

meningkatkan OCB karyawan dengan

komitmen organisasional. Andini (2006)

mempengaruhi

menemukan

organization’s

ethical

bahwa

kepuasan

kerja

climate, kepuasan kerja, dan komitmen

berpengaruh positif terhadap komitmen

organisasional. Jahangir et al. (2004)

organisasional. Demikian juga halnya

membuktikan

dengan penelitian yang dilakukan oleh

komitmen

bahwa

kepuasan

organisasional,

kerja,

dan

gaya

Koh

dan

Boo

(2004)

menunjukkan

kepemimpinan berpengaruh terhadap OCB

hubungan yang signifikan dan positif

karyawan.

antara kepuasan kerja dan komitmen
organisasional

Hubungan Kepuasan Kerja dengan
Komitmen Organisasional
Harrison
menemukan

Metode Penelitian

dan

Hubbard

(1998)

bahwa

kepuasan

kerja,

Penelitian ini merupakan penelitian
dengan

menggunakan

pendekatan

partisipasi dalam pengambilan keputusan,

kuantitatif.

dan usia adalah prediksi dari komitmen

penjelasan, maka jenis penelitian ini

organisasional.

merupakan

Aydogdu

dan

Asikgil

Berdasarkan

penelitian

asosiatif

tingkat

atau

(2011) meneliti hubungan antara variabel

penelitian yang menguji pengaruh antar

kepuasan

komitmen

variabel. Populasi dalam penelitian ini

organisasional, yang membuktikan bahwa

adalah karyawan non medis Rumah Sakit

kepuasan kerja memiliki hubungan yang

Pancaran Kasih Manado yang berjumlah

signifikan

tiga

32 orang. Seluruh populasi jadi sampel

dimensi komitmen organisasional, yaitu

penelitian. Analisa Data dilakukan dengan

komitmen

menggunakan analisis jalur. Variabel yang

kerja

dan

dan

positif

afektif,

terhadap

komitmen

Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, Edisi Khusus SDM 2016: 351-368 360

dianalisis

adalah

Kepemimpinan

pengaruh

Variabel

Kepemimpinan

transformasional (X1), Kepuasan kerja

Transformasional

(Y1), organizational Citizenship Behavior

Kepuasan Kerja secara parsial adalah

(Y2), dan Komitmen organisasional (Y3).

signifikan.

Pembahasan

Pengujian Sub struktur 2 (Pengaruh

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel

Semua item valid karena memiliki

Transformasional (X1) dan Kepuasan
Kerja

lebih besar dari r tabel

Organisasi (Y1)

signifikansi kurang
ditemukan

bahwa

dari 0.05. juga
seluruh

Variabel

Variabel

Kepemimpinan

nilai r korelasi product moment Pearson
dan nilai

terhadap

(X2)

terhadap

Komitmen

Oleh karena Fhitung (12.191) lebih
besar dari Ftabel (4.17) maka terdapat

mempunyai nilai Alpha Cronbach di atas

pengaruh

0.6.

Variabel Kepemimpinan Transformasional

Dengan

demikian

seluruh

item

Variabel adalah reliabel.

secara

gabungan

(simultan)

(X1), dan Kepuasan Kerja (X2) terhadap
Komitmen Organisasi (Y1). Nilai t hitung

Pengujian Sub struktur 1 (Pengaruh

untuk

Variabel

Transformasional (X1) terhadap Variabel

Kepemimpinan

Transformasional

(X1)

terhadap

Variabel

Kepemimpinan

Komitmen Organisasi (Y1)

Nilai t tabel adalah 1.699.(Nilai t tabel di

Kepuasan Kerja (X2)
Oleh karena Fhitung (12.681) lebih

cari dengan rumus DK = n-2 pada taraf

besar dari Ftabel (4.17) maka terdapat

signifikansi

pengaruh

signifikansi adalah 0.046.

secara

adalah 2.077

gabungan

(simultan)

0.05).

Sementara

nilai

Berdasarkan

Variabel Kepemimpinan Transformasional

penjelasan di atas maka dapat disimpulkan

(X1), terhadap Kepuasan Kerja (X2). Nilai

pengaruh

t hitung untuk Variabel Kepemimpinan

Transformasional (X1) terhadap Variabel

Transformasional (X1) terhadap Variabel

Komitmen Organisasi (Y1) secara parsial

Kepuasan Kerja (X2) adalah 3.561 Nilai t

adalah signifikan.

tabel adalah 1.69 (Nilai t tabel di cari

Variabel Kepuasan Kerja (X2), terhadap

dengan rumus DK = n-2 pada taraf

Komitmen Organisasi (Y1) adalah 2.655

signifikansi

nilai

Nilai t tabel adalah 1.699 (Nilai t tabel di

signifikansi adalah 0.001. Berdasarkan

cari dengan rumus DK = n-2 pada taraf

penjelasan di atas maka dapat disimpulkan

signifikansi

0.05).

Sementara

Variabel

0.05).

Kepemimpinan

Nilai t hitung untuk

Sementara

nilai

Gaya Kepemimpinan Tranformasional….. (Supit) 361

signifikansi adalah 0.013. Berdasarkan

Nilai t hitung untuk Variabel Kepuasan

penjelasan di atas maka dapat disimpulkan

Kerja (X2), terhadap OCB (Y2) adalah

pengaruh Variabel kepuasan Kerja (X2)

0.537 Nilai t tabel adalah 1.69(Nilai t tabel

terhadap Variabel Komitmen Organisasi

di cari dengan rumus DK = n-2 pada taraf

(Y1) secara parsial adalah signifikan.

signifikansi

0.05).

Sementara

signifikansi adalah 0.595.

nilai

Berdasarkan

Pengujian Sub struktur 3 (Pengaruh

penjelasan di atas maka dapat disimpulkan

Variabel

Kepemimpinan

pengaruh Variabel kepuasan Kerja (X2)

Transformasional (X1) Kepuasan Kerja

terhadap Variabel OCB (Y2) secara parsial

(X2)

adalah signifikan.

dan

Komitmen

Organisasi

(Y1)terhadap OCB (Y2)
Oleh karena Fhitung (14.094) lebih

Pengaruh

Kepemimpinan

besar dari Ftabel (4.17) maka terdapat

Transformasional Terhadap Kepuasan

pengaruh

Kerja

secara

gabungan

(simultan)

Variabel Kepemimpinan Transformasional

Pengujian hipotesis yang dilakukan

(X1), Kepuasan Kerja (X2) dan Komitmen

membuktikan

Organisasi (Y1) terhadap OCB (Y2) Hal ini

Transformasional mempunyai pengaruh

dapat dilihat juga pada probabilitas atau

signifikan

tingkat signifikan sebesar 0.000. (0%)

Dengan demikian dapat diartikan bahwa

yaitu dibawah 5 %. Dengan demikian

kepuasan kerja yang dialami pegawai

model sub struktur 3 sudah layak untuk

terkait

dianalisis lebih lanjut.

Transformasional dari atasan. Penelitian

Nilai

t

Kepemimpinan

hitung

untuk

Variabel

Transformasional

ini

bahwa

terhadap

kepuasan

dengan

sejalan

Kepemimpinan

kerja.

Kepemimpinan

dengan

penelitian

yang

(X1)

dilakukan oleh Gustomo dan Silvianita (tt)

adalah

yang menemukan bahwa kepemimpinan

2.918. Nilai t tabel adalah 1.69 (Nilai t

memiliki hubungan yang positif dengan

tabel di cari dengan rumus DK = n-2 pada

kepuasan

taraf signifikansi 0.05). Sementara nilai

Yarmohammadian (2006) dalam jurnalnya

signifikansi adalah 0.007. Berdasarkan

menyebutkan berdasarkan hasil penelitian

penjelasan di atas maka dapat disimpulkan

Misener et al., (1996) terdapat beberapa

pengaruh

Kepemimpinan

elemen kerja yang berhubungan dengan

Transformasional (X1) terhadap Variabel

kepuasan kerja seperti nilai kompensasi,

OCB (Y2) secara parsial adalah signifikan.

promosi

terhadap Variabel OCB (Y2)

Variabel

kerja.

kerja,

Mosadeghard

supervisi,

cara

dan

kerja

Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, Edisi Khusus SDM 2016: 351-368 362

organisasi dan hubungan yang tercipta

Komitmen Organisasi. Artinya bahwa naik

antara atasan dan bawahan yang semuaya

atau turunnya Komitmen Organisasi yang

adalah tidak signifikan.

ada disebabkan karena Kepuasan kerja.
Hal ini sejalan dengan Arifin dkk (2013)

Pengaruh

Kepemimpinan

Transformasional

Terhadap

yang

menyatakan

karyawan

dalam

meningkatkan kinerjanya dipengaruhi oleh
kepuasan terhadap pekerjaannya.

Komitmen Organisasional
Pengujian hipotesis yang dilakukan
membuktikan

bahwa

Kepemimpinan

Transformasional berpengaruh signifikan

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap
Komitmen Organisasi
Pengujian hipotesis yang dilakukan

terhadap Komitmen Organisasional.Hal ini
berarti

semakin

baik

Kepemimpinan

membuktikan

bahwa

Kepuasan

Transformasional yang ada, maka akan

berpengaruh

akan semakin meningkat pula Komitmen

Komitmen

Organisasional

membuktikan bahwa jika pegawai puas

pegawai.

Demikian

dengan

sebaliknya.

signifikan

Kerja

Organisasi.

Pengaruh

Kepemimpinan

Hal

pekerjaannya

meningkatkan

terhadap

kinerjanya.

tersebut

maka
Hasil

akan
ini

didukung oleh penelitian oleh Lawler
(1967) dalam Satyawati dan Suartana

Transformasional Terhadap OCB
Pengujian hipotesis yang dilakukan

(2014)

dan yang menyimpulkan bahwa

Kepemimpinan

untuk meningkatkan komitmen terhadap

Transformasional berpengaruh signifikan

perusahaan dibutuhkan kepuasan kerja

terhadap OCB. Hal ini dapat diartikan

yang tinggi dari karyawan.

membuktikan

bahwa

bahwa

semakin

baik

Kepemimpinan

Transformasional yang dimiliki maka akan

Pengaruh

semakin

Terhadap OCB

meningkatkan

kinerja

dari

Komitmen

Organisasi

Pengujian hipotesis yang dilakukan

pegawai tersebut.

membuktikan bahwa Komitmen organisasi
Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap

berpengaruh signifikan terhadap OCB. Hal

Komitmen Organisasi

tersebut membuktikan bahwa Komitmen

Pengujian hipotesis yang dilakukan
membuktikan

bahwa

signifikan

pengaruhnya

akan meningkatkan terjadinya OCB. Hasil

kerja

ini didukung oleh penelitian oleh Lawler

terhadap

(1967) dalam Satyawati dan Suartana

Kepuasan

Gaya Kepemimpinan Tranformasional….. (Supit) 363

(2014)

dan yang menyimpulkan bahwa

buah).

Pimpinan

untuk

meningkatkan

teguran

yang

OCB

terhadap

perusahaan dibutuhkan komitmen

kerja

yang tinggi dari karyawan

dapat

sama

memberikan

terhadap

semua

pegawai apabila ada kesalahan – kesalahan
kecil serta memberikan hukuman (sangsi)
terhadap semua pegawai apabila kesalahan

Kesimpulan dan Rekomendasi

pegawai dipandang berat. Perlu adanya

Kesimpulan

peningkatan pada perhatian secara pribadi

Dari
diperoleh,
sebagai

hasil
dapat

penelitian
disimpulkan

berikut

(1)

yang

dan pada pemberian bantuan pada pegawai

hal-hal

yang bekerja keras. Pimpinan harus dapat

Kepemimpinan

memanfaatkan

Transformasional mempunyai pengaruh

pegawai,

signifikan terhadap kepuasan kerja. (2)

mengucapkan

Kepemimpinan

menempati

Transformasional

berpengaruh

signifikan

momentum

misalnya

tidak

selamat
rumah

pribadi

segan–segan

(ulang

baru,

tahun,

perkawinan,

terhadap

prestasi yang diraih dan lain–lain) dari diri

(3)

pegawai. Pegawai yang secara suka rela

Transformasional

bekerja keras perlu mendapat apresiasi,

berpengaruh signifikan terhadap OCB. (4)

misalkan dengan diberikan reward pribadi

Kepuasan kerja signifikan pengaruhnya

atau

terhadap

(5)

beberapa hal yang dianggap positif dan

berpengaruh

tidak mengganggu hubungan kerja antar

Komitmen

Organisasional.

Kepemimpinan

Komitmen

Komitmen

Organisasi.

organisasi

signifikan terhadap OCB.

konsultasi–konsultasi

mengenai

pimpinan dengan bawahan yang bekerja
keras tersebut

Rekomendasi
Rekomendasi

yang

diberikan

Daftar Pustaka

adalah (1) Kepuasan kerja bagi pegawai

Al-Swidi, A.K., Nawawi, M.K., and Al-

harus mendapat perhatian. Jika kepuasan

Hosam, A. 2012. Is the Relationship

kerja dapat diberikan maka diharapkan

between Employees‟ Psychological

akan memberikan kontribusi kerja lebih

Empowerment and Employees‟ Job

baik yang pada akhirnya ada peningkatan

Satisfaction

komitmen

Transformational

the

pegawai.

dapat

dikembangkan

Study on the Yemeni Islamic Banks,

dengan memberikan teladan yang adil

Asian Social Science, Vol 8, No 10,

tanpa pilih kasih terhadap pegawai (anak

pp. 130-150.

ini

(2)

on

OCB

Peningkatan

dan

Contingent

Leadership?

A

Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, Edisi Khusus SDM 2016: 351-368 364

Andini,

R.

2006.

Analisis

Pengaruh

Kepuasan Gaji, Kepuasan Kerja,

Management Research News, Vol
24, No 8, pp. 59 – 64.

Komitmen Organisasional terhadap

Dunn, M.W., Dastoor, B. and Sims, R.L.

Turnover Intention: Studi Kasus

2012. Transformational Leadership

Pada

Roemani

and Organizational Commitment: A

Muhammadiyah Semarang, Tesis,

Cross-Cultural Perspective, Journal

Program

of Multidisciplinary Research, Vol 4,

Rumah

Sakit

Magister

Manajemen

Universitas Diponegoro, Semarang.
Ardana, K., Mujiati, N.W., Sriathi, A.A.A.

No 1, pp. 45-59.
Durkin, M., and Bennet, H. 1999.

2008. Perilaku

Employee commitment in retail

Keorganisasian,Yogyakarta: Graha

banking: identifying and exploring

Ilmu.

hidden dangers, The International

Aydogdu, S., and Asikgil, B. 2011. An
Empirical Study of the Relationship
Among

Job

Organizational
Turnover
Review

Satisfaction,

Commitment

Intention,
of

and

International

Management

and

Journal of Bank Marketing, Vol 17,
No 3, pp. 124-137.
Farahani,

M.,

Taghadosi,

M.,

and

Behboudi, M. 2011. An Exploration
of

the

Relationship

Transformational

between

Leadership

and

Marketing, Vol 1, No 3, pp.43-53.

Organizational Commitment: The

Azeem, S.M. 2010. Job Satisfaction and

Moderating Effect of Emotional

Organizational Commitment among

Intelligence: Case Study in Iran,

Employees in the Sultanate of Oman,

International

Journal of Psychology, Vol 1, pp.

Vol 4, No 4, pp. 211-217.

295- 299.
Barbuto,

J.E.

Research,

Fuad Mas`ud. 2004. Survai Diagnosis
2005.

Transactional,

Motivation
Charismatic,

and

Organisasional, Konsep & Aplikasi.

and

Semarang:

Transformational Leadership: A Test
of

Business

Antecedents,

Leadership

&

Journal

of

Organizational

Studies, Vol 11, No 4, pp. 26-40.
Curtis, S., and Wright, D. 2001. Retaining
employees - the fast track to
commitment,

Badan

Penerbit

Universitas Diponegoro.
Foote, D.A., and Tang, T.L. 2008. Job
Satisfaction and Organizational
Citizenship Behavior (OCB): Does
Team Commitment Make a
Difference in Self- Directed Teams?,

Gaya Kepemimpinan Tranformasional….. (Supit) 365

Management Decision, Vol 46, No

Psychology, Vol 138, No 5, pp. 609-

6, pp. 933-947.

623.

Garboua, L.L., and Montmarquette, C.

Huang, C.C., You, C.S., and Tsai, M.T.

2004. Reported Job Satisfaction:

2012. A Multidimensional Analysis

What does it mean?, Journal of

of Ethical Climate, Job Satisfaction,

Socio-Economics, Vol 33, No 2, pp.

Organizational

135-151.

Organizational

Ghazzawi,

I.

2008.

Job

Satisfaction

Antecedents and Consequences: A

Commitment,

and

Citizenship

Behaviors, Nursing Ethics, Vol 19,
No 4, pp. 513–529.

New Conceptual Framework and

Hughes, R.L., Ginnett, R.C., and Curphy,

Research Agenda, The Business

G.J. 2012. Leadership: Memperkaya

Review Cambridge, Vol 11, No 2,

Pelajaran dari Pengalaman, Edisi

pp. 1-10.

Ketujuh,

Gibson, J.L., Ivancevich, J.M., Donnelly
Jr.

Organisasi:

2009.

Struktur,

Proses,

Indonesia,

Edisi

Tangerang:

Jakarta:

Salemba

Humanika.

Perilaku,

Ismail, A., Mohamed, H., Sulaiman, A.Z.,

Bahasa

Mohamad, M.H., and Yusuf, M.H.

Binarupa

2011.An Empirical Study of the

Aksara.

Relationship

Griffith, J. 2004. Relation of principal

between

TransformationalLeadership,

transformational leadership to school

Empowerment and Organizational

staff job satisfaction, staff turnover,

Commitment,

and school performance, Journal of

andEconomics

Educational Administration, Vol 42,

Vol 2, No 1, pp. 89-107.

No 3, pp. 333-356.

Kedelapanbelas.

J

iiiii

BPFEYogyakarta, Yogyakarta.
Harrison, J.K., and Hubbard, R. 1998.
Antecedents
Commitment

to

Research Journal,

Jahangir, N., Akbar, M., and Haq, M.

Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen.
Cetakan

Business

Organizational

among

Mexican

2004. Organizational Citizenship
Behaviors: Its Nature and
Antecedents, BRAC University
Journal, Vol I, No 2, pp. 75- 85.
Karim, F., and Rehman, O. 2012. Impact
of

Job

Satisfaction,

Perceived

Employees of a U.S. Firm in

Organizational Justice and Employee

Mexico, The Journal of Social

Empowerment

on

Organizational

Commitment in Semi-Government

Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, Edisi Khusus SDM 2016: 351-368 366

Organizations of Pakistan, Journal

Lamidi. 2008. Pengaruh Kepemimpinan

of Business Studies Quarterly, Vol 3,

Transformasional

N. 4, pp. 92-104.

Organizational Citizenship Behavior:

Khaerul

Umam,.

Organisasi.
Bandung

(2010).Perilaku

(Cetakan
:Penerbit

Dengan

Terhadap

Variabel

Intervening

Pertama).

Komitmen Organisasional, Jurnal

Pustaka

Ekonomi dan Kewirausahaan, Vol 8,

CV

Setia.

No 1, pp. 25-37.

Kreitner,

Kinicki.

2004.Perilaku

Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Krishnan, V.R. 2005. Leader-Member

Lian, L.K., and Tui, L.G. 2012. Leadership
Styles

and

Organizational

Citizenship Behavior: The Mediating

Transformational

Effect of Subordinates‟ Competence

Value

System,

and Downward Influence Tactics,

Electronic Journal of Business Ethics

Journal of Applied Business and

and Organization Studies, Vol 10, No

Economics, Vol 13, No 2, pp. 59-96.

Exchange,
Leadership,

and

Luthans, F. 2006. Perilaku Organisasi,

1, pp. 14-21.
Kumar, K., Bakhshi, A., and Rani, E.
2009.

Linking

Personality

the

„Big

Domains

Five‟
to

Edisi Sepuluh, Yogyakarta: Penerbit
Andi.
Mannheim, B., and Halamish, H. 2008.

Organizational Citizenship Behavior,

Transformational

International

of

Related To Team Outcomes and

Psychological Studies, Vol 1 No 2,

Contextual Moderation, Leadership &

pp. 73-81.

Organization Development Journal,

Journal

Koh, H.C., and Boo, E.H.Y. 2004.
Organisational Ethics and Employee
Satisfaction

and

Leadership

As

Vol 29, No 7, pp. 617-630.
MacKenzie, S.B., Podsakoff, P.M., and

Commitment,

Ahearne, M. 1998. Some Possible

Management Decision, Vol 42, No

Antecedents and Consequences of In-

5, pp. 677-693.

Role

Konovsky, M.A., and Organ, D.W. 1996.
Dispositional
Determinants

and
of

Contextual

and

Extra-Role

Performance.

The

Salesperson
Journal

of

Marketing, Vol 62, No 3, pp. 87-98.

Organizational

Mohammad, J., Habib, F.Q., and Alias,

Citizenship Behavior, Journal of

M.A. 2011. Job Satisfaction and

Organizational Behavior, Vol 17,

Organisational Citizenship Behaviour:

No 3, pp. 253-266.

An

Empirical

Study

at

Higher

Gaya Kepemimpinan Tranformasional….. (Supit) 367

Learning Institutions, Asian Academy

Podsakoff, P.M., MacKenzie, S.B., Paine,

of Management Journal, Vol 16, No

J.B.,

2, pp. 149–165.

2000.Organizational

Murphy, G., Athanasou, J., and King, N.

and

Bachrach,

D.G.

Citizenship

Behaviors: A Critical Review of the

and

Theoreticaland Empirical Literature

Organizational Citizenship Behaviour:

and Suggestions for Future Research,

A study of Australian Human-Service

Journal ofManagement, Vol 26, No 3,

Professionals, Journal of Managerial

pp. 513–563. Prasetyo.

2002.

Job

Satisfaction

Psychology, Vol 17, No 4, pp. 287-

Piccolo, R.F., and Colquitt, J.A. 2006.
Transformational Leadership and Job

297.
Nawawi, H. 1998. Sumber Daya Manusia

Behaviors: The Mediating Role of

untuk Bisnis yang Kompetitif. Jakarta:

Core Job Characteristics, Academy of

Prehalindo

Management Journal, Vol 49, No 2,

Nguni, S.C., 2005. A Study of the Effects
of

Transformational

Leadership

onTeachers‟

Job

Satisfaction,

Organizational

Commitment

and

pp. 327–340.
Rivai,

V.,

dan

Mulyadi,

Kepemimpinan

D.

dan

2012.

Perilaku

Organisasi, Jakarta: Rajawali Pers.

OrganizationalCitizenship Behaviour

Robbins, S.P., and Judge, T.A. 2008.

in Tanzanian Primary and Secondary

Perilaku Organisasi, Edisi Kedua belas,

Schools,Doctoral thesis, Universiteit
Nijmegen.
Organ,

D.W.,

Robbins, Stephen P., 2001. Organizational
Podsakoff,

MacKenzie,

P.M.,

S.B.

and
2006.

OrganizationalCitizenship Behavior:
Its

Jakarta: Salemba Empat.

Nature,

Antecedents,

and

Consequences, SAGEPublications.

Behavior. 9thEdition. Prentice Hall
International Inc.
Schappe, S.P. 1998. The Influence of Job
Satisfaction,

Organizational

Commitment,

Organ, D.W. & Ryan, K. 1995. A meta-

Perceptions

and
on

Fairness
Organizational

analytic review of attitudinal and

Citizenship Behavior, The Journal of

dispositional

Psychology, Vol 132, No 3, pp. 277-

predictors

of

organizational citizenship behavior,
Personnel Psychology, Vol 48, No 4,
pp. 775-800.

290.
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional,
Yogyakarta: Penerbit Andi.

Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol 4 ,No.3, Edisi Khusus SDM 2016: 351-368 368

Suhardi

Sigit

(2001).Pengantar

Satisfaction

and

Organizational



Commitment, Social Behavior and

Bisnis – Manajemen. Yogyakarta:

Personality, Vol 40, No 1, pp. 31-46.

Metodologi

Penelitian

Sosial

FE UST.
Shweta,

Yang, Yi-Feng, and Islam, M. 2012. The

J.,

and

Determinants

Srirang,
of

J.

2010.

Organizational

Influence

of

Iransformational

Leadership on Job Satisfaction: The

Citizenship Behavior: A Review of

Balanced

Scorecard

Literature, Journal of Management

Journal

of

and Public Policy, Vol 1 No 2, pp.

Organizational Change, Vol 8, No 3,

27-36.

pp. 386-402.

Perspective,

Accounting

&

Tuna, M., Ghazzawi, I., Tuna, A.A., and

Yukl, G. 2010. Kepemimpinan Dalam

Çatir, O. 2011. Transformational

Organisasi. Edisi Indonesia. Jakarta:

Leadership

Penerbit

and

Organizational

Commitment: The Case of Turkey's

PT Indeks.

S.A.M.

Zahari, I., and Shurbagi, A. 2012. The

Advanced Management Journal, Vol

Effect of Organizational Culture

76, No 3, pp. 10-25.

and

Hospitality

Industry,

Williams, L.J., and Anderson, S.E., 1991.

the

Job

Commitment

Sector

Predictors

of

Organizational Citizenship and InRole

Behavior,

Journal

of

Management, Vol 17, No 3, pp. 601617.
Yang, Mu-Li. 2012. Transformational
Leadership and Taiwanese Public
Relations

Practitioner‟

Job

between

Transformational Leadership and

Job Satisfaction and Organizational
as

Relationship

Satisfaction
of

Libya,

in

Petroleum

International

Business Research, Vol 5, No 9,
pp. 89-97

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Karyawan Auto2000 Cabang Gatot Subroto Medan

1 28 91

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA KARYAWAN STIKES BETHESDA YAKKUM YOGYAKART

0 0 16

Analisis Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Organizational Citizenship Behavior.

0 0 24

Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Organizational Citizenship Behavior di LPD Desa Adat Kedonganan.

1 2 38

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR PADA PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI CABANG RENON.

0 0 14

Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Organisasional yang Dimediasi oleh Identifikasi Organisasional.

0 1 22

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Dan Komitmen Organisasional Terhadap Organizational Citizenship Behavior Di Restoran The Sand Beach Bar & Grill Seminyak.

0 5 14

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KEPUASAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR DI PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH BALI CABANG RENON.

1 3 17

Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional Terhadap Organizational Citizenship Behavior pada Guru SMAN I Kuta.

0 1 37

KEPUASAN KERJA SEBAGAI PENDORONG KOMITMEN ORGANISASIONAL DAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB)

1 2 10