Korelasi Kadar Profil Lipid dengan Derajat Keparahan Berdasarkan Skor Child-Pugh pada Pasien Sirosis Hati

1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Sirosis adalah suatu keadaan patologis yang menggambarkan stadium

akhir fibrosis hepatik yang berlangsung progresif yang ditandai dengan distorsi
dari arsitektur hepar dan pembentukan nodulus regeneratif. Gambaran ini terjadi
akibat nekrosis hepatoseluler. Jaringan penunjang retikulin kolaps disertai deposit
jaringan ikat, distorsi jaringan vaskular, dan regenerasi nodularis parenkim hati
(Nurdjanah, 2009). Sirosis hati merupakan stadium akhir dari berbagai penyakit
hati kronis dan menjadi ireversibel pada stadium lanjut (Schuppan & Afdhal,
2008).
Berdasarkan data WHO, pada tahun 2004 penyakit sirosis hati
menempati peringkat kedelapan belas penyebab kematian di seluruh dunia dengan
jumlah sekitar 800.000 kasus (1,3%). Namun, pada tahun 2012 mengalami
peningkatan menjadi peringkat kedua belas dengan jumlah kematian 1.021.000

kasus (1,8%) di seluruh dunia. Data CDC (Centers for Disease Control and
Prevention) tahun 2010 menunjukkan bahwa penyakit hati kronis dan sirosis
merupakan penyebab kematian kedua belas di Amerika Serikat dengan jumlah
kematian 31.903 kasus (1,3%) dan CSDR (Cause Death Spesific Death Rate)
10,3 per 100.000 penduduk.
Belum ada data resmi nasional tentang sirosis hati di Indonesia. Menurut
laporan rumah sakit umum pemerintah di Indonesia, rata-rata prevalensi sirosis
hati adalah 3,5% seluruh pasien yang dirawat di bangsal Penyakit Dalam, atau
rata-rata 47,4% dari seluruh pasien penyakit hati yang dirawat (Kusumobroto,
2007). Di RS Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2004, jumlah pasien sirosis hati
berkisar 4,1% dari pasien yang dirawat di Bagian Penyakit Dalam dalam kurun
waktu 1 tahun. Di Medan dalam kurun waktu 4 tahun dijumpai pasien sirosis hati

Universitas Sumatera Utara

2

sebanyak 819 (4%) pasien dari seluruh pasien di Bagian Penyakit Dalam
(Nurdjanah, 2009).
Menurut Halsted (2004) dalam Ghadir et al. (2010), lipid merupakan

komponen penting yang berperan dalam kontrol fungsi seluler dan homeostasis.
Hati memainkan peranan penting pada metabolisme lipid, beberapa tahap dalam
sintesis dan transportasi lipid. Oleh karena itu, terdapat dugaan adanya kadar
profil lipid yang abnormal pada disfungsi hati berat. Pada pasien dengan hepatitis
berat dan gagal hati terdapat penurunan kadar kolesterol plasma dan trigliserida
(TG) yang menonjol karena penurunan biosintesis lipoprotein. Akibat penurunan
kapasitas biosintesis dari hati, pada penyakit hati kronis biasanya ditemukan kadar
TG dan kolesterol yang rendah.
Klasifikasi old Child-Turcotte dan berikutnya modifikasi Child-Pugh
score (skor CP) telah diaplikasikan secara luas sebagai parameter prognostik pada
pasien dengan sirosis dekompensata karena bersifat sederhana untuk digunakan
dalam praktek klinis sehari-hari. Determinasi skor CP berkisar antara 5-15
tergantung dari keberadaan dan keparahan asites dan ensefalopati hepatis,
pemanjangan waktu prothrombin, kadar bilirubin dan albumin serum.
Berdasarkan pada skor CP, pasien diklasifikasikan menjadi tiga kelas (Child kelas
A, B, dan C dengan skor CP masing-masing 5-6, 7-9, dan 10-15) (Papatheodoridis
et al., 2005).
Saat ini beberapa studi mencoba menghubungkan kadar profil lipid atau
lipoprotein dengan derajat keparahan sirosis hati. Penelitian di India menemukan
adanya abnormalitas kadar lipid pada pasien dengan sirosis hati, dimana keempat

variabel (kadar serum kolesterol total, HDL, LDL dan TG) mengalami penurunan
signifikan pada pasien sirosis dibandingkan kelompok pembanding (Nayak &
Shah, 2012).
Dari berbagai keterangan di atas, kemungkinan dijumpai korelasi antara
sirosis hati dengan perubahan kadar profil lipid, namun sejauh ini belum banyak
penelitian yang melihat korelasi antara kadar profil lipid dengan derajat keparahan

Universitas Sumatera Utara

3

sirosis hati di Indonesia. Oleh sebab itu, peneliti ingin melihat bagaimana korelasi
kadar profil lipid serum dengan derajat keparahan sirosis hati.

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah

dalam penelitian ini sebagai berikut :

Apakah terdapat korelasi antara kadar profil lipid dengan derajat
keparahan berdasarkan skor Child-Pugh pada pasien sirosis hati ?

1.3.

Tujuan Penelitian

1.3.1.

Tujuan Umum
Untuk mengetahui korelasi antara kadar profil lipid dengan derajat

keparahan berdasarkan skor Child-Pugh pada pasien sirosis hati.

1.3.2.

Tujuan Khusus
1. Mengetahui kadar kolesterol total pada penderita sirosis hati di RSUP
H. Adam Malik Medan.
2. Mengetahui kadar trigliserida pada penderita sirosis hati di RSUP

H. Adam Malik Medan.
3. Mengetahui kadar kolesterol HDL pada penderita sirosis hati di RSUP
H. Adam Malik Medan.
4. Mengetahui kadar kolesterol LDL pada penderita sirosis hati di RSUP
H. Adam Malik Medan.
5. Mengetahui derajat keparahan penderita sirosis hati dengan klasifikasi
Child-Pugh score di RSUP H. Adam Malik Medan.
6. Mengetahui korelasi antara kadar profil lipid yang meliputi kolesterol
total, trigliserida, kolesterol HDL, dan kolesterol LDL dengan derajat
keparahan pada pasien sirosis hati.

Universitas Sumatera Utara

4

1.4.

Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai


berikut :
a. Informasi hasil penelitian dapat menjadi tambahan informasi
masyarakat dalam memahami penyakit sirosis hati.
b. Informasi bagi petugas kesehatan bahwa kadar profil lipid yang
diperiksa dapat turut digunakan sebagai salah satu parameter lain
untuk menilai keparahan penyakit sirosis hati.
c. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dalam
penulisan karya tulis ilmiah serta dapat menambah pengalaman dalam
bidang penelitian, khususnya penelitian mengenai korelasi kadar profil
lipid dengan derajat keparahan pada pasien sirosis hati.
d. Karya ini dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara