Pengaruh Jenis Kemenyan dan Media Tanam terhadap Keberhasilan Stek Pucuk Kemenyan (Styrax sp.) Chapter III V

12

METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2015 sampai dengan Juni
2016.Rangkaian kegiatan mulai dari pengambilan pembibitan kemenyan di Aek
Nauli, persiapan bahan, lalu pengamatan yang dilakukan di rumah kaca, Fakultas
Pertanian (FP), Universitas Sumatera Utara.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah anakan kemenyan toba,
kemenyan durame dengan kondisi baik, yang diperoleh dari cabutan alam dan
dikembangkan dipersemaian dengan BPK Aek Nauli (Gambar 1.).Dithane M-45,
alkohol 70%, zeolit, pasir halus dan arang sekamdengan perbandingan 1:0 (v/v)
dan 1:1 (v/v) digunakan sebagai media tanam.

Gambar 1. Bibit kemenyan yang digunakan sebagai bahan stek
Alat yang digunakan adalah lempengan kuali, sungkup propagasi, pot-ray
tempat penanaman stek, gunting stek, ember plastik digunakan untuk merendam
stek, sendok untuk mengaduk larutan dithane M-45, termometer untuk mengukur
suhu dalam persemaian, sprayer untuk menyiram tanaman, paranet 50% untuk

menaungi tanaman, penggaris untuk mengukur panjang akar stek, timbangan

12
Universitas Sumatera Utara

13

analitik untuk menimbang berat dithane yang digunakan, alat tulis menulis, label
untuk memberi tanda pada setiap perlakuan, catok untuk mengaduk media tanam
dan kamera untuk mengambil gambar.
Prosedur Penelitian
1. Persiapan bahan stek
Persiapan bahan stek dilakukan dengan mengambil bibit kemenyan yang
berasal dari pembibitan di Aek Nauli, Selanjutnya bibit dipilih berdasarkan umur
(8 bulan) dan kriteria sehat dari hama & penyakit, batang kokoh dan daunnya
segar.
2. Persiapan Media Tanam
Media yang dipakai adalah pasir halus dan campuran pasir halus (1:0 v/v)
dan arang sekam (1:1 v/v). Sebelum dipakai sebagai media stek, pasir diayak
dengan ayakan 10 mesh dan disterilisasi dengan cara menggongseng selama 20-30

menit pada suhu 99oC di atas lempengan kuali dan disemprotkan larutan Dithane
M-45 dengan takaran 1 g/liter. Sedangkan media arang sekam dihaluskan dan
dijemur dibawah sinar matahari

guna menghindari

fungi

yang dapat

mengkotaminasi tanaman.
3. Pembuatan stek
Pembuatan stek kemeyan dilakukan dengan menggunakan gunting stek
tajam dan higenis bertujuan menghidari pembusukan pangkal stek. Pemotongan
pucuk kemenyan untuk menjadi bahan stek dilakukan dengan cara pemotongan
diantara nodul (dua ruas daun). Daun-daun dari bahan stek yang telah diambil dari
tanaman induk kemudian dipotong menurut ukuran daun, bagian pangkal stek
dipotong miring (45o) dan permukaan bagian atas diusahakan rata dan licin. Hal

Universitas Sumatera Utara


14

ini dimaksudkan untuk memperbesar permukaan penyerapan air dan memberi
kesempatan pertumbuhan akar yang seimbang. Setelah stek dipotong masukan
kedalam air bersih untuk membersikan debu atau serangga yang menempel pada
daun dan batang stek yang kita potong.
4. Penanaman Stek
Penanaman stek dilakukan dengan

perendaman bahan stek terdahulu

dalam air selama kurang lebih 5 menit. Penanaman stek ditanam pada media
yang telah disiapkan terlebih dahulu dan disusun dengan acakan yang telah
dibuat secara lengkap. Dibuat lubang agar penanaman stek tidak mengalami
kerusakan akibat gesekan dengan tanah dan stek ditanam secara vertikal kemudian
ditekan dengan menggunakan dua jari untuk memadatkan agar stek tidak
bergoyang akibat kucuran air saat penyiraman. Untuk selanjutnya diletakkan pada
sungkup propagasi selanjutnya ditutup dan diletakkan pada rumah kaca.


(a)
(b)
Gambar 2. Penanaman stek kedalam pot-ray (a) dan sungkup propagasi (b)
5. Pemeliharaan
Penyiraman tanaman dilakukan secara periodik. Periodisitas penyiraman
disesuaikan dengan umur bibit stek yaitu 2 kali seminggu sampai dengan stek
berumur 2 minggu, 1 kali seminggu untuk stek umur 3 dan 4 minggu, dan 1 kali

Universitas Sumatera Utara

15

sebulan untuk stek yang berumur lebih 1 bulan.Penyiraman sungkup propagasi
dilakukan 2 hari sekali pada siang hari guna menjaga suhu didalam sungkup
propagasi. Apabila cuaca terlalu panas, penyiraman dilakukan secara maksimum
agar kelembaban tetap terjaga dan daun tidak kering dan apabila cuaca terlalu
dingin, maka penyiraman dapat dikontrol agarsungkup propagasi dan media tidak
terlalu lembab. Sanitasi tanaman gulma dan rumput liar yang tumbuh dalam pottray harus dibersihkan dengan cara dicabut dengan menggunakan tangan. Setiap
hari daun yang gugur dan yang mati dikeluarkan dari sungkup propagasi dan di
buang untuk menghindari perkembangan jamur.


Gambar 3. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan
6. Parameter
Parameter yang diamati pada penelitian ini adalah:
a) Pengamatan Persentase Hidup Stek
Persentase yang hidup dapat dihitung pada akhir penelitian dengan
menggunakan rumus sebagaiberikut.

% stek hidup =

∑ stek yang hidup
× 100%
∑ semua stek

Universitas Sumatera Utara

16

b) Pengamatan Persentase Stek Berakar
Persentase stek berakar dapat dihitung pada akhir penelitian dengan

mengunakan rumus sebagai berikut:

% stek berakar =

∑ stek yang berakar
× 100%
∑ semua stek

c) Pengamatan Jumlah Akar Primer
Pengamatan jumlah akar primer dilakukan dengan cara menghitung jumlah
akar utama pada akhir pengamatan penelitian.
d) Pengamatan Jumlah Akar Sekunder
Pengamatan jumlah akar sekunder dilakukan dengan cara menghitung jumlah
cabang akar yang keluar dari akar utama pada akhir pengamatan penelitian.
e) Pengamatan Panjang Akar primer
Pengamatan panjang akar primer diukur dengan penggaris dilakukan pada
akhir penelitian, yaitu dengan cara diukur dari ujung akar pada akar yang
terpanjang.
f) Pengamatan Panjang Akar sekunder
Pengamatan panjang akar sekunder diukur dengan penggaris dilakukan pada

akhir penelitian, yaitu dengan cara diukur dari percabagan akar terpanjang
yang berasal dari akar utama.
g) Analisis Histologi Akar
Sampel akar diambil dari stek pucuk kemenyan yang sudah berakar, dipotong
dengan menggunakan cutter, dicuci dengan air mengalir hingga bersih dari
sedimen. Bagian akar yang akan diamati diambil sekitar 1-1,5 cm dari ujung

Universitas Sumatera Utara

17

akar. Masing-masing diambil 3 potongan dari dua untuk setiap perlakuan.
Setiap sampel diawetkan dalam alkohol 70%. Akar yang akan dijadikan
sampel diambil dari bagian akar yang tumbuh dari stek pucuk kemudian dicuci
bersih

untuk

kemudian


dikeringkan.

Pengamatan

dilakukan

dengan

mengambil gambar sampel menggunakan kamera dengan 5 kali perbesaran,
lalu hasil dari pengambilan gambar dilakukan pengamatan histologi akar.
Analisis data
Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap
(RAL) Faktorial untuk 2 faktor dengan jumlah plot 4 yang diulang sebanyak 3
kali. Faktor pertama (Faktor A) adalah media tanam yang digunakan; terdiri dari:
2 jenis (dua) media yakni pasir halus (A1) dan campuran pasir halus dengan arang
sekam (A2). Faktor kedua (Faktor B) adalah jenis kemenyan yang digunakan
terdiri dari 2 (dua) jenis yakni jenis kemenyan durame (B1) dan kemenyan toba
(B2).Sehingga jumlah stek yang ditanam adalah 2 x 2 x 3 x 4 = 48 stek.
Model umum rancangan yang digunakan adalah sebagai berikut :
Yijk = μ + Ai +Bj + ABij + Єijk

keterangan:
i= 1 dan 2, j= 1 dan 2, K=1,2 dan 3
Yijk = pengamatan pada perlakuan ke-I dan perlakuan ke-j dan ulangan ke-k
μ = rataan umum
Ai = pengaruh faktor A pada taraf ke-i
Bi

= pengaruh faktor B pada taraf ke-j

ABij = interaksi antara faktor A dengan faktor B

Universitas Sumatera Utara

18

Єijk= pengaruh galat pada faktor A taraf ke-i, Faktor B taraf ke-j dan ulangan
ke-k
Data dianalisis dengan analisis perbandingan seluruh perlakuan terhadap kontrol,
nilai P< 0,05 dan P