Personal Hygiene, Sanitasi Dasar, Kondisi Kesehatan Asrama Serta Keluhan Kesehatan Kulit di Pondok Pesantren Syahbuddin Mustafa Nauli Kecamatan Hulu Sihapas Kabupaten Paluta Tahun 2017

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Menurut WHO, sehat adalah keadaan fisik lengkap, mental dan sejahtera

sosial dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan. Berdasarkan dari
WHO, ada 4 komponen utama sebagai suatu kesatuan dalam pengertian sehat.
Keempat komponen tersebut adalah : yang pertama Sehat jasmani, yang kedua
Sehat mental, yang ketiga Kesejahteraan sosial, yang keempat Sehat spritual.
Rumah sehat adalah rumah sebagai tempat tinggal yang memenuhi
ketetapan atau ketentuan teknis kesehatan yang wajib di penuhi dalam rangka
melindungi penghuni rumah dari bahaya atau gangguan kesehatan sehingga
memungkinkan penghuni memperoleh drajat kesehatan yang optimal (Kep.
Menkimpraswil, 2002). Masalah lingkungan perumahan (housing) menyangkut
kenyamanan penghuninya.
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling
berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan sendiri. Demikian pula
pemecahan masalah kesehatan masyarakat, tidak hanya dilihat dari segi
kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi-segi yang ada pengaruhnya

terhadap masalah „sehat-sakit‟ atau kesehatan tersebut. (Notoatmodjo, 2007).
Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang dapat
memberikan perlindungan dari ancaman luar, seperti penjahat dan hewan buas,
untuk menjaga privasi, ingin memiliki wahana untuk keluarga, melakukan
aktivitas sehari-hari, melindungi diri dari vektor dan binatang penular penyakit.

1
Universitas Sumatera Utara

2

Rumah sebagai tempat tinggal merupakan tempat untuk perkembangan dan
pertumbuhan manusia secara utuh, memberikan perlindungan dari penyakit
menular, perlindungan dari kecelakaan, dan memberikan perlindungan kepada
penghuni yang beresiko tinggi. (Slamet, 2002).
Perilaku penghuni asrama mengenai personal hygiene adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik
dan psikis. Personal hygiene yang rendah ditunjukkan dari aktivitas saling pinjam
meminjam pakaian, perlengkapan mandi, dan alas tidur oleh sesama penghuni
asrama. Pada lingkungan asrama, personal hygiene yang rendah dan kelengkapan

fasilitas sanitasi dasar yang kurang sangat berarti dalam mencetuskan terjadinya
gangguan kesehatan. (Rangkuti, 2012).
Perumahan yang baik terdiri dari kumpulan rumah yang dilengkapi dengan
berbagai fasilitas pendukungnya seperti sarana jalan, saluran air kotor, tempat
sampah dan sumber air bersih. Standar arsitektur bangunan terutama untuk
perumahan umum (public housing) pada dasarnya ditujukan untuk menyediakan
rumah tinggal yang cukup baik dalam bentuk desain, letak dan luas ruangan, serta
fasilitas lainnya agar dapat memenuhi kebutuhan keluarga atau dapat memenuhi
persyaratan rumah tinggal yang sehat (healthy) dan menyenangkan (Chandra,
2006).
Untuk mencegah penularan penyakit diperlukan saran air bersih, fasilitas
pembuangan air kotor, fasilitas penyimpanan makanan, menghindari adanya
intervensi dari serangga dan hama atau hewan lain yang dapat menularkan
penyakit. (Mukono, 2000).

Universitas Sumatera Utara

3

Penyakit kulit masih menjadi masalah di Indonesia. Menurut Direktur

Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2006
penyakit kulit dan jaringan subkutan berdasarkan prevalensi 10 penyakit
terbanyak pada masyarakat Indonesia menduduki peringkat kedua setelah infeksi
saluran pernapasan akut dengan jumlah 501.280 kasus atau 3,16% (Bahar, 2009).
Keluhan Kesehatan kulit disebabkan antara lain oleh rendahnya faktor sosial
ekonomi, higiene yang buruk seperti mandi, mengganti pakaian, pemakaian
handuk dan melakukan hubungan seksual. Penyakit ini biasanya banyak
ditemukan di tempat-tempat seperti asrama, panti asuhan, rumah penjara atau di
daerah perkampungan yang kurang terjaga kebersihannya. (Harahap,2000)
Pada penelitian sebelumnya Frenki (2011), yaitu ada hubungan yang
bermakna antara kebersihan handuk santri sebesar 34% dengan terjadinya
penyakit kulit scabies di asrama dan pada penelitian Sadjida (2013), yaitu ada
hubungan yang bermakna antara kebersihan tempat tidur dan sprei sebesar 2,5%
yang menyebabkan keluhan penyakit kulit di kelurahan Denai Kecamatan Denai
Kota Medan Panti Asuhan yang terdapat di Pulo Brayan yaitu Panti Asuhan AlJamiyatul Washliyah Pulo Brayan Medan telah di jumpai beberapa santri dari
seluruh penghuni panti mengalami gangguan kesehatan kulit.
Beberapa penelitian yang telah dilakukan menunjukkan keterkaitan yang
signifikan antara personal hygiene dan kelengkapan sanitasi dasar dengan
kejadian penyakit kulit. Penelitian Akmal dkk. (2013) di Pesantren Pondok
Pendidikan Islam Darul Ulum Palarik, Air Pacah membuktikan secara statistik

kejadian skabies mempunyai hubungan dengan personal hygiene (p=0,00).

Universitas Sumatera Utara

4

Dalampenelitian Siregar & Tantowi (1990) di lembaga pemasyarakatan di
Palembang menunjukkan bahwa penderita dermatofitosis yang mempunyai
tingkat kebersihan yang kurang mencapai 83,76%. Penelitian Rangkuti (2012)
mengenai personal hygiene mahasiswa di Asrama Putra USU menunjukkan
persentase penghuni dengan tindakan personal hygiene yang baik hanya sebesar
67,2% dan persentase yang mengalami keluhan kesehatan kulit sebesar 72,4%.
Selain itu kelengkapan sanitasi dasar yang kurang seperti air bersih di Asrama
Putra USU juga berperan dalam terjadinya keluhan kesehatan kulit penghuni
asrama. Penelitian Fadhillah Hamidah (2014) mengenai Gambaran Perilaku
Penghuni Tentang Personal Hygiene Sanitasi Dasar Kompnen Fisik Dan Sanitasi
Dasar Serta Keluhan Kesehatan Kulit Penghuni Pada Asrama Putri USU 2014
menunjukkan persentase penghuni dengan tindakan personal hygiene dan sanitasi
dasar yang baik adalah sebesar 73,3% dan persentase yang mengalami keluhan
kesehatan kulit di asrama putri USU sebesar 60,0% .

Berdasarkan wawancara dengan guru dan siswa asrama putra Pondok
Pesantren Mustafa Nauli, mereka menyatakan bahwa banyak dari siswa
mengalami gatal gatal pada sela sela jari nya. Hal ini disebabkan karena kondisi
asrama yang padat hunian, alas tidur tidak dibersihkan sebelum digunakan untuk
tidur, serta kebersihan diri yang kurang dari siswa asram putra (santri).
1.2

Perumusan Masalah
Dari latar belakang diatas maka perumusan masalah penelitian ini adalah

bagaimana personal hygiene, sanitasi dasar dan kondisi kesehatan fisik Asrama
serta keluhan kesehatan kulit di Pondok Pesanteren Mustafa Nauli.

Universitas Sumatera Utara

5

1.3

Tujuan Penelitian


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui personal hygiene, sanitasi dasar dan kondisi kesehatan
fisik Asrama serta keluhan kesehatan kulit di Pondok Pesanteren Mustafa Nauli.
1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui gambaran

penghuni asrama putra Pondok Pesanteren

Mustafa Nauli tentang personal hygiene.

2. Mengetahui gambaran fasilitas sanitasi dasar di Asrama Putra Pondok
Pesanteren Mustafa Nauli.
3. Mengetahui gambaran komponen fisik Asrama Putra Pondok Pesanteren
Mustafa Nauli apakah sudah memenuhi syarat kesehatan atau tidak.

4. Mengetahui gambaran keluhan kesehatan kulit penghuni asrama putra
Pondok Pesanteren Mustafa Nauli.


Universitas Sumatera Utara

6

1.4

Manfaat Penelitian
1. Sebagai masukan bagi pihak pengelola asrama putra Pondok Pesanteren
Mustafa Nauli mengenai gambaran komponen fisik dan fasilitas sanitasi

dasar di asrama.
2. Untuk menambah masukan bagi siswa agar lebih memperhatikan
personal hygiene untuk mengurangi keluhan kesehatan kulit.
3. Sebagai masukan bagi siswa untuk memanfaatkan komponen fisik dan
fasilitas sanitasi dasar asrama dengan baik.
4. Untuk menambah pengetahuan peneliti mengenai, personal hygiene,
sanitasi dan penyehatan asrama serta mengenai keluhan kesehatan kulit.
5. Untuk dapat dijadikan referensi dan masukan bagi peneliti-peneliti lain
di kemudian hari.


Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Gambaran Perilaku Penghuni Tentang Personal Hygiene, Sanitasi Dasar, Perumahan Sehat Serta Keluhan Kesehatan Kulit Di Asrama Putra USU Medan.

6 63 130

Gambaran Perilaku Penghuni tentang Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar, Komponen Fisik dan Fasilitas Sanitasi Dasar, serta Keluhan Kesehatan Kulit Penghuni di Asrama Putri USU Tahun 2014

11 78 148

Gambaran Perilaku Penghuni tentang Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar, Komponen Fisik dan Fasilitas Sanitasi Dasar, serta Keluhan Kesehatan Kulit Penghuni di Asrama Putri USU Tahun 2014

0 1 14

Gambaran Perilaku Penghuni tentang Personal Hygiene dan Sanitasi Dasar, Komponen Fisik dan Fasilitas Sanitasi Dasar, serta Keluhan Kesehatan Kulit Penghuni di Asrama Putri USU Tahun 2014

0 0 2

Personal Hygiene, Sanitasi Dasar, Kondisi Kesehatan Asrama Serta Keluhan Kesehatan Kulit di Pondok Pesantren Syahbuddin Mustafa Nauli Kecamatan Hulu Sihapas Kabupaten Paluta Tahun 2017

0 2 13

Personal Hygiene, Sanitasi Dasar, Kondisi Kesehatan Asrama Serta Keluhan Kesehatan Kulit di Pondok Pesantren Syahbuddin Mustafa Nauli Kecamatan Hulu Sihapas Kabupaten Paluta Tahun 2017

0 0 2

Personal Hygiene, Sanitasi Dasar, Kondisi Kesehatan Asrama Serta Keluhan Kesehatan Kulit di Pondok Pesantren Syahbuddin Mustafa Nauli Kecamatan Hulu Sihapas Kabupaten Paluta Tahun 2017

0 0 31

Personal Hygiene, Sanitasi Dasar, Kondisi Kesehatan Asrama Serta Keluhan Kesehatan Kulit di Pondok Pesantren Syahbuddin Mustafa Nauli Kecamatan Hulu Sihapas Kabupaten Paluta Tahun 2017 Chapter III VI

0 0 28

Personal Hygiene, Sanitasi Dasar, Kondisi Kesehatan Asrama Serta Keluhan Kesehatan Kulit di Pondok Pesantren Syahbuddin Mustafa Nauli Kecamatan Hulu Sihapas Kabupaten Paluta Tahun 2017

0 0 3

Personal Hygiene, Sanitasi Dasar, Kondisi Kesehatan Asrama Serta Keluhan Kesehatan Kulit di Pondok Pesantren Syahbuddin Mustafa Nauli Kecamatan Hulu Sihapas Kabupaten Paluta Tahun 2017

0 3 15