Tanggung Jawab dan Kewenangan PPAT dalam Membantu Pihak Terkait Atas Kelengkapan dan Pelayanan Bea Perolehan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Putusan MA Nomor : 46 PK PID 2013)

ABSTRAK
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan sebagaimana yang diatur dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000 Tentang Bea Perolehan Hakatas Tanah dan
Bangunan adalah Bea yang dikenakan atas Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
Pasal 10 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2000 mempunyai tujuan agar
pembayaran Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan adalah kewajiban bagi
yang memperoleh hak atas tanah dan Bangunan .Sehingga Undang-undang ini
memiliki asas Self Assessment bagi wajib Pajak. Dengan diberlakukan UndangUndang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah Bea Perolehan Hak atas Tanah
dan Bangunan menjadi kewenangan Daerah Oleh karena itu pengumpulan Bea
Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan di daerah menjadi kewenagan daerah
dengan Wajib Pajak menghitung, dan menyetorkan pajak sendiri ke kantor pajak.
Metode yang digunakan dalam Tesis ini adalah Metode atau cara peneliitian
adalah merupakan serangkaian kegiatan ilmiah dalam rangka pemecahan suatu
permasalahan Metode penelitian adalah ilmu untuk mengungkapkan dan
menerangkan gejala-gejala alam dan social dalam kehidupan manusia dengan
menggunakan prosedur kerja sistematis, teratur, tertib, dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah. Penelitian ini menggunakan metode yuridis Normatif dengan
menggunakan penelitian pendekatan undang-undang dan pendektan kasus. Metode
yuridis Normatif dengan mengacu pada pendekatan undang-undang Maksudnya
adalah menelaah semua undng-undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan
cara melakukan telaah terhadap kasus yang berkaitan dengan isu hukum yang sedang

ditangani. Pendekatan kasus dilakukan dengan cara melakukan telaah terhadap kasus
yang berkaitandenganisutelahdihadapai yang telah menjadi putusan pengadilan yang
telah mempunyai kekuatan hukum tetap., Dalam pendekatan kasus yang perlu
dipahami adalah alasan-alasanhukum yang dgunakan dalam proses pengambilan
keputusan terdahulu .Alasan hukum tersebut dapat dtemukan dengan memperhatikan
fakta materil baik berupa orang , tempat dan waktu.
Dalam kaitannya dengan Pejabat Pembuat Akta Tanah ,PPAT adalah pejabat
yang berwenang membuat akta . Oleh karena itu sering berhadapan dengaan namanya
Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, Dilapangan banyak ditemukan pihak
yang menitipkan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan kepada PPAT oleh
karena itu penerapan asas Self Assessment Belum bisa berjalan seperti yang
diharapkan. Ruang lingkup yang dibahas dalam tesis ini terkait dengan BPHTB apa
alasan PPAT sering membantu Wajib Pajak dalam menyetorkan BPHTB. Meskipun
tidak ada dasar hukum yang jelas PPAT dapat membantu Wajib Pajak menyetorkan
BPHTB namun dilapangan karena PPAT mendapat uang tambahan dari pembayaran
BPHTB selain itu karena itu banyak dijumpai masalah antara PPAT dengan Wajib
Pajak terkait pembayaran BPHTB hal ini seperti kasus Nomor 46PK/Pid/2013

i


Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT
BPHTB (Duty on Land and Building Right Acquisition) is stipulated in Law
No. 20/2000 on BPHTB is any fee which has to be paid for BPHTB. Article 10 of Law
No. 20/2000 requires that those who obtain land and building rights pay their
BPHTB; therefore, this law has Self Assessment principle for taxpayers. So that Law
No. 28/2009 on Local Tax of BPHTB becomes the regional authority in which
taxpayers count and pay it to the tax offices by themselves.
The research used a method which was a series of scientific activities in order
to solve a problem. A research method is a science which reveals and explains
natural and social phenomena in human life by using systematic, regular, and orderly
procedure can be accounted for scientifically. It also used judicial normative method
which referred to legal and case approach which meant that it analyzed all legal
provisions and regulations related to the legal problems of this research. Case
approach was done by analyzing any issues which had been the court’s decision and
had been final and conclusive. In the case approach, any legal grounds used in the
process of decision making should be understood. The legal ground can be found by
considering material facts like persons, places, and time.
Concerning the official empowered to draw up and deeds, PPAT has the

authority to draw up deeds or certificates.Therefore, he is often encountered with
BPHTB. In practice, there are many people who entrust their BPHTB to notaries so
that the principle of Self Assessment still does not run well. The scope of this research
is about what the reason for PPAT to help taxpayers pay their BPHTB. Although
there is no legal ground for PPAT in helping taxpayers pay their BPHTB, in practice
PPAT get extra money from the taxpayers. Besides that, there are many problems in
this relationship between PPAT and taxpayers concerning the payment of BPHTB as
in the case Number 46PK/Pid/2013.
Keywords: Duty on Land and Building Acquisition, Principle of Self Assessment

ii

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Kualitas Pelayanan Pengurusan Sertifikat Hak Milik Atas Tanah (Studi Pada Kantor Pertanahan Kabupaten Karo)

21 258 133

Pengakuan Penguasaan Dan Pendudukan Tanah Tanpa Alas Hak Kepemilikan Yang Berakibat Sengketa: Studi Kasus Putusan MA NO. 2511K/PDT/1995 Tanggal 09 September 1997

1 68 136

Problematika Yang Terjadi Dalam Mewujudkan Perlindungan Dan Kepastian Hukum Terhadap Pemegang Hak Atas Tanah (Studi Di Kantor Pertanahan Kota Batam)

1 44 145

Analisis Hukum Terjadinya Pengalihan Hak Atas Tanah Atas Dasar Penguasaan Fisik (Analisis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No.475//Pk/Pdt.2010).

5 41 132

Analisis Hukum Terhadap Sengketa Akibat Peralihan Hak Atas Tanah : Studi Mengenai Akta Yang Dibuat..

0 64 5

Tanggung Jawab dan Kewenangan PPAT dalam Membantu Pihak Terkait Atas Kelengkapan dan Pelayanan Bea Perolehan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Putusan MA Nomor : 46 PK PID 2013)

0 0 12

Tanggung Jawab dan Kewenangan PPAT dalam Membantu Pihak Terkait Atas Kelengkapan dan Pelayanan Bea Perolehan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Putusan MA Nomor : 46 PK PID 2013)

0 0 23

Tanggung Jawab dan Kewenangan PPAT dalam Membantu Pihak Terkait Atas Kelengkapan dan Pelayanan Bea Perolehan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Putusan MA Nomor : 46 PK PID 2013)

0 3 41

Tanggung Jawab dan Kewenangan PPAT dalam Membantu Pihak Terkait Atas Kelengkapan dan Pelayanan Bea Perolehan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Putusan MA Nomor : 46 PK PID 2013) Chapter III V

0 0 35

Tanggung Jawab dan Kewenangan PPAT dalam Membantu Pihak Terkait Atas Kelengkapan dan Pelayanan Bea Perolehan Hak Atas Tanah (Studi Kasus : Putusan MA Nomor : 46 PK PID 2013)

0 1 3