Profil Pasien Hepatitis C Di Rsup Haji Adam Malik Medan Chapter III VI

17

BAB III
KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP
3.1 Kerangka Teori

Jenis
kelamin

UMUR

Faktor
yang
dapat
diubah

SUKU
ATAU
RAS

FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI
PROGRESIFITAS

EPIDEMI
OLOGI

KOINF
EKSI
HIV
ATAU
VHB

TRANSMISI

Faktor yang
tidak dapat
diubah

HEPATITIS C


Perjalan
an

Diagnosa
H
titi C

Terapi

PENCAPAIA
N SVR

Universitas Sumatera Utara

18

3.2 Kerangka Konsep Penelitiaan

1. Sosiodemografi :
-Jenis kelamin

-Usia
-Suku atau Ras
-Pendidikan
2. Durasi infeksi
3. Faktor
Progresifitas
4. Hasil laboratorium
5. Hasil USG, dan
Biopsi atau
Fibroscan
6. Skor child-pugh
7. Terapi dan persen
pencapaian SVR
8. Koinfeksi :
-HIV
-VHB
9. Komorbid :
- Diabetes
Melitus
- Hipertensi

10. Komplikasi
pengobatan

Hepatitis C

Universitas Sumatera Utara

19

BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1 J enis Penelitian
Penelitian ini dilakukan secara pengamatan (observasional) bersifat deskriptif
dengan menggunakan metode cross sectional (pengamatan sewaktu) dengan
mengevaluasi peristiwa yang sudah berlangsung (retrospektif) selama 3 tahun
untuk melihat profil pasien Hepatitis C di RSUP Haji Adam Malik Medan.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
4.2.1 LokasI Penelitian
Lokasi penelitian bertempat di RSUP Haji Adam Malik Medan.


4.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada April-Desember 2016.

4.3 Populasi dan Sampel
4.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang didiagnosa menderita
hepatitis C berdasarkan data rekam medis di RSUP Haji Adam Malik Medan
mulai 01 Januari 2013 – 06 Juni 2016 yang berjumlah 75 pasien.

4.3.2 Sampel
Pengambilan sampel berdasarkan tehnik total sampling

yaitu seluruh pasien

hepatitis C di RSUP Haji Adam Malik Medan mulai 01 Januari 2013 – 06 Juni
2016.

Universitas Sumatera Utara


20

4.4 Tehnik Pengumpulan Data
Data diperoleh dari rekam medis di RSUP Haji Adam Malik Medan mulai
Januari 2013 – Juni 2016.

4.5 Pengolah dan Analisis data
Semua data yang telah dikumpulkan akan dicatat, diperiksa dan dikelompokan
kemudian diolah menjadi data statistika berupa tabel distribusi dan sesuai tujuan
penelitian dengan menggunakan program komputer.

4.6 Definisi Operasional
1. Hepatitis C
Definisi : Pasien yang didiagnosa hepatitis C berdasarkan gambaran
histologi yang spesifik diakibatkan oleh virus hepatitis C
Cara ukur : Dengan melihat data rekam medis
Alat ukur : Rekam medis
Hasil ukur: Hepatitis C positif
Hepatitis C negatif
Skala ukur : Nominal

2 . Sosiodemografi
Definisi : Suatu komponen variabel sosial dan demografi pasien hepatitis
C RSUP Haji Adam Malik Medan
Cara ukur : Dengan melihat data rekam medis
Alat ukur : Rekam medis
Hasil ukur:
A.Usia

: -60 tahun

Skala ukur

: Ordinal

B.Jenis kelamin

: - Laki-laki

Universitas Sumatera Utara


21

- Perempuan
Skala ukur

: Nominal

C. Pendidikan

: - Tidak sekolah
- SD
- SMP
- SMA
- PT

Skala ukur

: Ordinal

D. Suku atau ras


: - Batak
- Melayu
- Jawa
- Aceh
- Minang
- dan lain-lain

Skala ukur

: Nominal

3. Durasi infeksi
Definisi

: Lamanya seseorang terinfeksi penyakit hepatitis C

Cara ukur

: Dengan melihat data rekam medis


Alat ukur

: Rekam medis

Hasil ukur

: a. < 6 bulan
b. > 6 bulan

Skala ukur

: Ordinal

4. Faktor Progesifitas
Definisi

: Faktor yang mempengaruhi daripada perjalanan penyakit
hepatitis C


Cara ukur

: Dengan melihat data rekam medis

Alat ukur

: Rekam medis

Hasil ukur

: - Rokok dan/ atau ganja dan/ atau alkohol

Skala ukur

: Nominal
-Status Gizi : underweight ,normoweight,overrweight,

obesitas 1, obesitas 2

Universitas Sumatera Utara

22

Skala ukur

: Ordinal

5. Hasil Laboratorium
Definisi

: Suatu prosedur pemeriksaan khusus denganmengambil

bahan atau sampel dari penderita hepatitis C.
Cara ukur

: Dengan melihat data rekam medis

Alat ukur

: Rekam medis

Hasil ukur

: Hasil labotarium berupa Hb, leukosit trombosit, ureum,
kreatinin, kadar gula darah, bilirubintotal, direct, ALT,
AST, alkalin fosfat,VHC RNA beserta genotipenya.

Skala ukur

: Ordinal

6. Skor child-pugh
Definisi

: Sistem penilaian yang digunakan untuk melihat prognosis
pasien hepatitis C yang dinilai melalui gejala klinis dan
hasil laboratorium pasien hepatitis C

Cara ukur

: Dengan menjumlahkan nilai parameter skor child-pugh
Tabel 4.1 Tabel skor / parameter child-pugh
Poin
Skor/paramaeter
Albumin (g/dl)
Bilirubin (mg/dl)

1
>3,5
6 bulan

75

100.0

Total

75

100.0

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 75 orang pasien hepatitis C seluruhnya
(100%) memiliki durasi infeksi > 6 bulan.
Tabel 5.3 Faktor progresifitas pasien hepatitis C
Faktor progresifitas
Pola Hidup
Alkohol
Ganja
Rokok
Tidak ada
Tidak ada data
Total
IMT

Underweight
Normoweight
Overweight
Obesitas1
Obesitas 2
Tidak ada data
Total

Frekuensi

Persen(%)

12
2
14
20
27
75

16.0
2.7
18.7
26.7
36.0
100.0

3
12
27
9
1
23
75

4.0
16.0
36.0
12.0
1.3
30.7
100.0

Tabel 5.3 menunjukkan dari 75 pasien hepatitis C 27 orang (36,0%) tidak ada
data, 20 orang (26,7%) bukan merupakan seorang perokok, peminum alkohol
maupun pemakai ganja. 14 orang (18,7%) merupakan perokok, 14 orang (16,0%)
peminum alkohol, dan 2 orang (2,7%) pemakai ganja. IMT pasien hepatitis C
terbanyak ialah overweight yaitu sebanyak 27 orang (36,0%).

Universitas Sumatera Utara

28

Tabel 5.4 Hasil laboratorium pasien hepatitis C
Hasil Laboratorium
Hb
anemia
normal
Polisitemia
Tidak ada data
Total
Leukosit ( %)
11,0
Tidak ada data
Total
Trombosit(/µl)
450
Tidak ada data
Total
Ureum (mg/dl)
50
Tidak ada data
Total
Kreatinin (mg/dl)
0.90
Tidak ada data
Total
KGD (mg/dl)
200
Tidak ada data
Total
Bilirubin Total
(mg/dl)
1
Tidak ada data
Total

Frekuensi (n)

Persen(%)

35
38
0
2
75

46.7
50.7
0
2.7
100.0

18
46
7
4
75

24.0
61.3
9.3
5.3
100.0

43
30
0
2
75

57.3
40.0
0
2.7
100.0

60
8
7
75

80.0
10.7
9.3
100.0

2
40
26
7
75

2.7
53.3
34.7
9.3
100.0

56
6
13
75

74.7
8.0
17.3
100.0

43
22
10
75

57.3
29.3
13.3
100.0

Universitas Sumatera Utara

29

Hasil Laboratorium
Bilirubin
direk(mg/dl)
0-0.2
>0.2
Tidak ada data
Total
ALP(U/L)
104
Tidak ada data
Total
AST(U/L)
32
Tidak ada data
Total
ALT (U/L)
31
Tidak ada data
Total
Genotipe
1
2
3
4
Tidak ada data
Total

Frekuensi (n)

Persen(%)

17
49
9
75

22.7
65.3
12.0
100.0

0
42
21
12
75

0
56.0
28.0
16.0
100.0

20
51
4
75

26.7
68.0
5.3
100.0

23
48
4
75

30.7
64.0
5.3
100.0

29
8
5
6
27
75

38.7
10.7
6.7
8.0
36.0
100.0

Tabel 5.4 menunjukkan dari 75 pasien hepatitis C hasil pemeriksaan Hb menunjukan
sebanyak 38 orang (50,7%) Hb normal dengan leukosit normal sebanyak 46 orang
(61,3%). Hasil pemeriksaan trombosit sebanyak 47 orang (57,3%) tombositopenia
dengan kreatinin normal sebanyak 40 orang (53,3%). Hasil pemeriksaan KGD
sebanyak 56 orang (74,7%) KGD normal dengan bilirubin total normal sebanyak 43
orang (57,3%). Hasil pemerikssan bilirubin direk sebanyak 49 orang (65,3%)birubin
direk meningkat
pemeriksaan AST

dengan ALP

normal sebanyak 42 orang (56.0%). Hasil

sebanyak 51 orang (68,0%) AST meningkatdengan ALT

Universitas Sumatera Utara

30

meningkat sebanyak 48 orang (64,0 %). Genotipe 1 adalah genotipe terbanyak yaitu
sebanyak 29 orang (38,7%) .
Tabel 5.5 Skor child-pugh pasien hepatitis C
SkorChild-Pugh
GradeA
Grade B
Grade C
Tidak ada data
Total

Frekuensi (n)
22
21
0
32
75

Persen (%)
29.3
28.0
0
42.7
100.0

Tabel 5.5 menunjukkan sebagian besar pasien hepatitis C memiliki skor child-

pugh gradeA yaitu sebanyak 22 orang (29,3%).
Tabel 5.6 Hasil pemeriksaan penunjang pasien hepatitis C
Pemeriksaan
penunjang
USG
Normal
Hepatitis kronis
Sirosis kompensata
Sirosis dekompensata
Tidak ada data
Total
Fibroscan/ biopsi
sebelum pengobatan
F0
F1
F2
F3
F4
Tidak ada data
Total

Frekuensi(n)

Persen(%)

0
56
9
6
4
75

0
74.7
12.0
8.0
5.3
100.0

0
0
11
29
10
25
75

0
0
14.7
38.7
13.3
33.3
100.0

Universitas Sumatera Utara

31

Pemeriksaan
penunjang
Fibroscan/ biopsi
setelah pengobatan
F0
F1
F2
F3
F4
Tidak ada data
Total

Frekuensi(n)

Persen(%)

0
8
10
17
8
32
75

0
10.7
13.3
22.7
10.7
42.7
100.0

Tabel 5.6 menunjukkan dari 75 pasien hepatitis C hasil USG terbanyak ialah
hepatitis kronis sebanyak 56 orang (74,7%). Hasil pemeriksaan biopsi maupun
fibroscan sebelum pengobatan menunjukkan 29 orang (38,7%) fibrosis F3.
Tabel 5.7 Pengobatan pasien hepatitis C
Pengobatan
Peg interferon+ ribavirin
Regimen lain
Tanpa pengobatan
Tidak ada data
Total

Frekuensi (n)
56
7
2
10
75

Persen (%)
74.6
9.3
2.7
13.3
100.0

Tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 75 pasien hepatitis C 56 orang (74,6%)
diberi pengobatan peg-interferon dikombinasi dengan ribavirin, 10 orang tidak
ada data (13,3%), 7 orang ( 9,3%) diberi pengobatan lainnya seperti curcuma +
vistidek + ranitidin, omeprazole + spinorolacton dan lainnya yang bukan
merupakan pengobatan dari guideline hepatitis C yang berlaku, 2 orang (2,7%)
tidak diberi pengobatan untuk hepatitis C.

Universitas Sumatera Utara

32

Tabel 5.8 Hasil pemeriksaan HCV RNA pasien hepatitis C
HCV RNA
minggu ke-0
1,2X101
Tidak ada data
Total
minggu ke-12
1,2X101
Tidak ada data
Total
minggu ke-24
1,2X101
Tidak ada data
Total
minggu ke-48
1,2X101
Tidak ada data
Total

Frekuensi (n)

Persen (%)

1
52
22
75

1.3
69.4
29.3
100.0

19
24
32
75

25.3
32.0
42.7
100.0

21
22
32
75

28.0
29.3
42.7
100.0

36
7
32
75

48.0
9.3
42.7
100.0

Tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 75 pasien hepatitis C hasil pemeriksaan HCV
RNA minggu ke-0 terbanyak ialah >1,2X101 yaitu sebanyak 52 orang (69,4%).
Hasil pemeriksaan HCV RNA minggu ke-12 terbanyak ialah >1,2X101 yaitu
sebanyak 24

orang (32,0%). Hasil pemeriksaan HCV RNA minggu ke-24

terbanyak ialah >1,2X101 yaitu sebanyak 22 orang (29,3%). Hasil pemeriksaan
HCV RNA minggu ke-48 terbanyak ialah