LAP KONSOLIDASI INVESTASI DICATAT DENGAN

LAPORAN KEUANGAN YANG DIKONSOLIDASI (INVESTASI DICATAT
DENGAN METODE EQUITY)

Disusun oleh:
Hernanda Restu R

16.0102.0017

Mundiroh

16.0102.0043

Siti Rachmatilah

16.0102.0052

Mirta Ristiyana

16.0102.0060

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

1

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah

“Laporan

Keuangan Yang Dikonsolidasi (Investasi Dicatat Dengan Metode Equity)” ini dengan
baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Makalah ini disusun sebagai salah satu
tugas dari mata kuliah Akuntansi Persekutuan Dan Konsolidasi Kami sangat berharap
makalah ini dapat berguna bagi kami dan bagi para pembaca.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang
lain yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan katakata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari
anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Magelang, 28 Desember 2017

Penyusun

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4
A.

Latar Belakang..................................................................................................4

B.

Tujuan dan Manfaat..........................................................................................4


BAB II PEMBAHASAN........................................................................................5
A.

Metode Equity...................................................................................................5

B.

Modifikasi dari metode equity..........................................................................9

C.

Hutang piutang antar perusahaan afiliasi........................................................10

D.

Masalah Eliminasi terhadap Wesel Tagih dan atau Wesel Bayar yang telah

Didiskontokan.........................................................................................................11
E.


Masalah Penyesuaian dan Koreksi sebelum Penyusunan Neraca Konsolidasi13

F.

Masalah Selisih Harga Perolehan dari Nilai Buku Saham..............................21

BAB III PENUTUP..............................................................................................24
A.

Kesimpulan.....................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................25

3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam bab ini menjelaskan tentang bagaimana laporan keuangan yang
dikonsolidasi yang dicatat dengan menggunakan metode equity. Pencatatan Investasi

Saham pada perusahaan anak dengan metode Equity, diadasarkan pada suatu
anggapan bahwa investasi pada anak sejajar dan sama dengan investasi pada
perusahaan-perusahaan cabangnya.
Dengan berdasarkan atas suatu fakta bahwa perusahaan induk dan perusahaan
anak merupakan bagian dari suatu kegiatan usaha, maka perubahan-perubahan yang
terjadi didalam perubahan modal pada perusahaan anak harus diakui oleh dan dicatat
oleh perusahaan induk, untuk dapat mengkuti dan melaporkan posisi keuangan dan
perkembangan secara lengkap
Secara garis besar hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam prosedur pencatatan
investasi menggunakan metode ini adalah:

B.



Rugi dan laba bersih perusahaan



Deviden yang dibagikan oleh perusahan


Tujuan dan Manfaat
1. Mengetahui hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam pencatatan dengan
metode equity
2. Dapat memahami dan mempraktikan bagaimana pencatatan dengan
menggunakan metode equity
3. Dapat mengetahui bagaiman eliminasi hutang piutang perusahaan afiliasi

4

BAB II PEMBAHASAN
A. Metode Equity
Pencatatan Investasi Saham pada perusahaan anak dengan metode Equity,
didasarkan pada suatu anggapan bahwa investasi pada anak sejajar dan sama dengan
investasi pada perusahaan-perusahaan cabangnya.
Dengan berdasarkan atas suatu fakta bahwa perusahaan induk dan perusahaan
anak merupakan bagian dari suatu kegiatan usaha, maka perubahan-perubahan yang
terjadi didalam perubahan modal pada perusahaan perusahaan anak harus diakui oleh
dan dicatat oleh perusahaan induk, untuk dapat mengikuti dan melaporkan
posisikeuangan dan perkembangan secara lengkap.

Secara garis besar hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam prosedur
pencatatan investasi menggunakan metode ini adalah :
1. Rugi dan Laba bersih Perusahaan
Oleh karena Laba/Rugi perusahaan anak dapat merubah kekayaan dalam laba
yang ditahan perusahaan anak maka sesuai dengan pengertiannya maka setiap
perusahaan anak mendapat laba/rugi maka perusahaan induk akan mengakui dan
mencatatnya sebagai berikut : jika laba maka perusahaan induk akan mencatat debit
pada rekening “Investasi Saham pada Perusahaan Anak” dengan rekening lawan
“Pendapatan Dari Perusahaan Anak” sedang jika rugi perusahaan induk akan
mengkredit rekening “Investasi Saham Perusahaan Anak” dan mendebit rekening
“Kerugian Dari Perusahaan Anak”.
2. Deviden yang dibagikan oleh Perusahaan
Dari sisi perusahaan anak pembagian Deviden akan mengurangi saldo Laba
Yang Ditahan, sedang pada perusahaan induk dengan pembagian deviden ini akan
mendapat perubahan bentuk dari kekayaan yang semula berupa hak atas laba atas
perusahaan anak (Investasi Saham Perusahaan Anak) kedalam bentuk kekayaan yang
lain (Kas/Piutang).
Contoh 1 :
pada tanggal 1 januari 1980, PT I membeli 80% saham PT A dengan harga Rp
1.000.000,00 pada saat itu modal saham PT A yang telah berdar adalah sebesar nominal


5

Rp 1.000.000,00 sedang rekening laba yang ditahan mempunyai saldo kredit sebesar Rp
200.000,00 untuk

semester pertama dalam tahun buku 1980 PT A memperoleh

keuntungan sebesar Rp 200.00,00 sedangkan semester kedua PT A melaporkan kerugian
sebesar 50.000,00 pada tanggal 10 desember 1980 PT A mengummkan pembagian
deviden sebesar Rp 100.000,00 sedang pembayaran baru dilakukan pada tanggal 20
desember. Dari operasinya selama tahun 1980 PT I memperoleh keuntungan Rp
250.000,00. Dari data tersebut, berikut ini secara berturut turut akan disusun neraca
konsolidasi per 1 januari 1980 (pada saat pemilikan saham-saham PT A), prosedur
pencatatan dan pengakuan terhadap keuntungan dan kerugian serta pembagian deviden
oleh PT A; dan neraca konsolidasi per 31 desember 1980 yang dibuat oleh PT I.
a) Daftar lajur yang dibuat oleh PT I untuk penyusunan neraca konsolidasi per 1
januari 1980, nampak sebagai berikut :

Jika neraca konsolidasi disusun pada saat pemilikan saham terjadi, maka eliminasi

dibuat dengan bertitik tolak pada besarnya pemilikan saham mula-mula tersebut; dengan
rekening lawan debit pada hak-hak pemegang saham perusahaan anak. Perubahanperubahan pemilikan atas saham-saham perusahaan anak yang berasal dari keuntungan
yang diperoleh atau kerugian yang diderita perusahaan anak dicatat dan diikhtisarkan
dalam rekening “investasi saham-saham perusahaan anak”, sebagai berikut :
6

b) Pencatatan dan pengakuan terhadap keuntungan, kerugian dan pembagian
deviden oleh PT A.
TRANSAKSI
30 Juni1980 :
PT A melaporkanlabauntuk semester
pertamatahun 1980 sebesarRp 200.000,00
10 Desember 1980:
Pengumumanpembagiandevidenoleh PT A
20 Desember 1980:
Pembayaran deviden oleh PT A
31 Desember 1980:
PT A melaporkanrugioperasiuntuk semester
keduasebesarRp 50.000,00


PENCATATAN PADA BUKU
PERUSAHAAN INDUK (PT I)
Pencatatansaham PT A Rp 160.000,00
Pendapatan PT A Rp 160.000,00
Piutangdeviden PT A Rp 80.000,00
InvestasisahamRp 80.000,00
(80% x Rp 100.000,00)
KasRp 80.000,00
PiutangdevidenRp 80.000,00
Rugidari PT A Rp 40.000,00
Investasisaham PT A
(80% x Rp 50.000,00).

Rp 40.000

Penyusunan neraca konsolidasi berikutnya (sesudah pemilikan), mengikuti prosedur
sebagai berikut:
Eliminasi, didasarkan pada jumlah pemilikan saham-saham menurut poisi modal yang
dilaporkan perusahaan anak pada saat neraca konsolidasi disusun, dan dibebankan pada
masing-masing elemen hak-hak pemegang saham. Selanjutnya dari masing-masing

elemen modal tersebut ditentukan hak-hak para pemegang saham minoritas , yang harus
pula dilaporkan dalam neraca konsolidasi. Selisih dari jumlah-jumlah yang dieleminasi
dan hak-hak para pemegang saham minoritas dibandingkan dengan saldo rekening
investasi saham pada perusahaan anak merupakan selisih lebih atau selisih kurang dari
harga perolehan dari nilai buku saham yang ikut serta dilaporkan dalam neraca
perusahaan anaknya (PT A) pada tanggal 31 desember 1980 adalah sebagai berikut :
c) Daftar lajur dan neraca konsolidasi PT I dan perusahaan anaknya (PT A) per 31
desember 1980.

7

PT I DAN PERUSAHAAN ANAKNYA ( PT A)
Daftar Lajur untuk Penyusunan Neraca Konsolidasi
Per 31 Desember 1980

Rekening – rekening
neraca
Debit
Investasi
sahamsaham, PT A
Elim 80% Modal
saham
Elim 80% LYD
Selisih lebih harga
perolehan di atas nilai
buku saham
Macam-macam Aktiva
Kredit
Macam-macam hutang
Modal saham, PT I
LYD, PT I
Modal saham, PT A
Elim 80%
Hak-hak
pemegang
saham minoritas 20%
LYD, PT A
Elim 80%
Hak-hak
saham
minoritas 20%

PT I
(Rp)

PT A
(Rp)

Eliminasi
Debit
(Rp)

Kredit
(Rp)

Neraca Konsolidasi
Debit
Kredit
(Rp)
(Rp)

1.040.000,00
1.)
-

-

-

-

-

-

-

-

800.000,00

-

-

-

-

-

200.000,00
-

40.000,00

-

2.830.000,00
2.)
3.870.000,00

2.050.000,00
3.)
2.050.000,00

-

-

4.880.000,00

-

2.000.000,00
1.000.000,00
870.000,00
4.)
-

800.000,00
-

-

-

-

2.800.000,00
1.000.000,00
870.000,00

1.000.000,00
-

800.000,00
-

-

-

200.000,00

-

-

-

-

-

-

250.000,00
5)
-

200.000,00
-

-

-

50.000,00

3.870.000,00

2.050.000,00

1.000.000,
00

1.000.000,
00

4.920.000,00

4.920.000,00

8

B. Modifikasi dari metode equity
Perusahaan induk mencatat dan mengakui bagian atas laba atau rugi
perusahaan anak yang ditampung dalam rekening Investasi Saham dan mengakui
pembagian deviden dari perusahaan anak, posisi financial dari perusahaan induk
tidak dipengaruhi oleh laba rugi perusahaan anak sampai saat perusahaan anak
membagikan deviden bagi perusahaan induk. Prosedur yg merupakan suatu
modifikasi untuk mendapatkan suatu metode pencatatan yang lebih jelas atas
hubungan antara perusahaan anak dan induk tersebut disebut sebagai prosedur
penilaian
Contoh 2:
Pada

1

Januari

PT

H

mengakui

bagian

atas

laba

PT

A

sebesar

450.000(90%X500.000)tapi dari segi yuridis kepada para pemegang sahamnya,
perusahaan induk hanya berkewajiban untuk membagikan deviden sebesar
90.000(90% dari laba yg telah direalisasi) berikut pencatatannya dalam buku
perusahaan induk
Transaksi
PT A melaporkan
sebesar 500.000

laba

PT A membagikan deviden
sebesar 100.000

Metode konvensional
Investasi Saham PT A 450.000
Pendapatan Dari PT A
450.000
Kas 90.000
Investasi saham PT A 90.000

Metode yang dimodofikasi
Investasi Saham PT A 450.000
Modal penilaian (laba PT A yang
belum dibagikan) 450.000
Kas 90.000
Investasi saham PT A 90.000
Modal penilaian
(laba PT A yang belum dibagikan)
90.000
Penghasilan deviden 90.000

Selanjutnya berikut ini diberikan contoh-contoh prosedur pencatatan pada buku-buku
perusahaan induk, jika perusahaan menderita kerugian usaha.
Contoh 3:
Pada tanggal 1 Januari 1980 PT H pada contoh terdahulu Membeli 80% saham-saham
PT A. selama tahun buku 1980 PT A melaporka rugi usaha sebesar Rp 300.000,00 dan
membagikan deviden sebesar Rp 100.000,00 dalam hal ini PT H akan mencatat dan
mengakui bagian atas rugi perusahaan anak pada tahun 1980 sebesar Rp 240.000,00
(80% X Rp 300.000,00). akan tetapi PT H juga menerima deviden sebesar Rp 80.000,00
9

(80% X rp 100.000,00) yang tersedia untuk dibagikan kembali kepada pemegang
sahamnya sendiri. prosedur pencatatan masing masing pada metoda ekuitas yang
konvensional dan menggunakan metoda penilaian akan nampak sebagai berikut
Transaksi
PT A melaporkan rugi
sebesar 300.000

Metode konvensional (rugi PT
A diakui sebagai pengurangan
saldo laba yang ditahan)
Rugi PT A 240.000
Investasi Saham PT A 240.000

Metode yang dimodofikasi (rugi PT
A diakui sebagai pengurangan
saldo modal penilaian)
Modal penilaian (rugi PT A) 240.000
Investasi Saham PT A 240.000

PT
A
membagikan
deviden sebesar 100.000

Kas 80.000
Investasi saham PT A 80.000

Kas 80.000
Investasi saham PT A 80.000
Modal penilaian pemdagian deviden
PT A 80.000
Penghasilan deviden (laba
ditahan) 80.000

C. Hutang piutang antar perusahaan afiliasi
Di dalam neraca yang dikonsolidasikan tidak lagi dibenarkan melaporkan hak-hak
dari perusahaan yang satu atas perusahaan yang lain yang berafiliasi atau sebaliknya
kewajiban-kewajiban dari suatu perusahaan kepada perusahaan lain yang berafiliasi
tersebut.akan tetapi transaksi antar perusahaaan yang berafiliasi menimbulkan hutang
piutang antar perusahaan yang mengakibatkan ada rekening-rekening timbal balik.
Contoh 4:
Dalam

neraca PT H (sebagai perusahaan induk yang memiliki 80 saham-saham

perusahaan anak) pada tanggal 31 Desember 1980 terdapat saldo debit rekening uang
muka kepada PT A (perusahaan anak) sebesar 1.000.000,00. Sedang neraca PT A pada
tanggal yang sama terdapat di kredit rekening uang muka dari PT H (perusahaan induk)
sebesar 1.000.000,00 eliminasi daftar lajur yang dibuat oleh PT H untuk penyusunan
neraca konsolidasi adalah sebagai berikut
Rekening neraca

Debit
uang muka kepada PT A
Uang muka dari PT H

PT H

1000.00
0

PT A

Eliminasi
D

K

Neraca
konsolidasi
D
K

-

-

1.000.000

-

-

1.000.00
0

1.000.000

-

-

-

Contoh 5:
10

PT H memiliki 80% saham-saham PT A yang dibeli beberapa tahun yang lalu. pada
tanggal 20 Desember 1980 PT A mengumumkan pembagian deviden sebesar Rp
500.000,00 yang akan dibayarkan pada tanggal 20 Januari 1981. Dalam hal ini PT A
akan melaporkan di dalam neracanya pada tanggal 31 Desember 1980 seluruh jumlah
hutang deviden sebesar Rp 500.000,00
sebaliknya PT H akan melaporkan sebesar haknya atas deviden tersebut sebesar rp
400.000,00 (80% X 500,000) yang merupakan jumlah timbal balik di dalam hubungan
antara perusahaan induk dan perusahaan anaknya, eliminasi terhadap saldo hutang
piutang deviden itu di dalam daftar lajur untuk penyusunan neraca konsolidas pada
tanggal 31 Desember 1980 adalah sebagai berikut
Rekening neraca

PT H

PT A

Debit
Piutang deviden

400.000

-

Eliminasi
D
-

Kredit
Hutang deviden

-

500.000

400.000

K
400.000

Neraca konsolidasi
D
K
-

-

-

100.000

D. Masalah Eliminasi terhadap Wesel Tagih dan atau Wesel Bayar yang telah
Didiskontokan
Dengan didiskontokannya wesel tagih kepada perusahaan afiliasi oleh pihak kreditur berarti
dihapusnya tagihan atas wesel kepada si pembuat dan timbulnya kewajiban. Berikut

merupakan proses penyusunan neraca konsolidasiannya:
1. Menghapuskan rekening-rekening Wesel Bayar pada perusahaan afiliasi
2. Menghapuskan rekening Wesel Tagih Yang Didiskontokan dengan rekening
lawan “Wesel Bayar” yang berarti timbulnya kewajiban pada pihak luar.
Contoh 6 :
PT A pada contoh dimuka (perusahaan anak) membuat wesel bayar kepada PT H
(perusahaan induk yang memiliki 80% saham-saham PT A) atas hutang dagangnya
sebesar nominal Rp 1.000.000,00 yang akan jatuh tempo 3 bulan kemudian. Oleh
karena sesuatu hal, perusahaan induk mendiskontokan wesel tagih PT A tersebut kepada
bank setempat, sebelum tanggal jatuh temponya. Terlepas dari berapa kurs penjualan

11

wesel itu, jika setelah peristiwa tersebut disusun Neraca Konsolidasi, maka daftar lajur
untuk penyusunan neraca konsolidasi sebagai berikut :
Rekening-rekening Neraca

PT H

PT A

Eliminasi
D

Debit
Wesel Tagih (kepada PT A)
Kredit
Wesel Bayar (kepada PT H)
Wesel Tagih yang didiskontokan
Wesel Bayar

Neraca Konsolidasi
D
K

K

1.000.00
0

-

-

1) 1.000.000

-

-

-

1.000.00
0
-

1) 1.000.000

-

-

-

2) 1.000.000

-

-

-

-

-

2) 1.000.000

-

1.000.00
0

1.000.00
0
-

Dengan cara demikian di dalam neraca konsolidasi, nampak bahwa PT H dan PT A yang
berafiliasi mempunyai kewajiban kepada bank untuk membayar wesel tersebut kelak
pada jatuh temponya, sama sekali terlepas dari PT H atau PT AA yang harus
menyelesaikannya. Prosedur tersebut secara sederhana, dapat pula dilakukan dengan
cara menghapuskan rekening Wesel Tagih (pada buku-buku PT H) dan rekening Wesel
Tagih yang didiskontokan (pada buku-buku PT H), serta tetap melaporkan rekening
wesel bayar pada buku-buku PT A. Masalah yang identik dengan persoalan diatas ialah
apabila terjadi penjualan wesel tagih dari langganan sebelum jatuh temponya
(pendiskontoan) oleh perusahaan-perusahaan yang berafiliasi.
Contoh 7 :
Jika pada contoh no.6 PT A memegang 2 lembar wesel tagih dari langganannya
sebesar nominal @ Rp 1.000.000. Sebelum jatuh tempo wesel-wesel tersebut
didiskontokan/dijual kepada PT H, dan oleh karena sesuatu hal 1 lembar diantaranya
oleh PT H dijual kembali kepada bank setempat. Terlepas dari berapa besarnya kurs
penjualan wesel-wesel tersebut, maka proses eliinasi dalam rangka penyusunan Neraca
Konsolidasi sesudah terjadinya transaksi tersebut adalah sebagai berikut :
Rekening-rekening
Neraca
Debit
Wesel Tagih
Kredit
Wesel Tagih yang

PT H

PT A

Eliminasi
D

K

Neraca Konsolidasi
D
K

2.000.00
0

2.000.00
0

-

2.000.000

2.000.00
0

-

1.000.00

2.000.00

2.000.000

-

-

1.000.00

12

didiskontokan

0

0

0

Dari kolom Neraca Konsolidasi dapat dilihat bahwa jumlah (hak) tagihan atas wesel
kepada langganan tetap sebesar Rp 2.000.000. Tetapi di lain pihak diakui pula
kemungkinan timbulnya kewajiban untuk membayar kepada bank jika pada saat jatuh
tempo kelak langganan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajibannya.
Dengan demikian (hak) atas tagihan wesel kepada langganan adalah 1 lembar sebesar
nominal Rp 1.000.000 (sesuai dengan wesel yang dipegang/ada pada perusahaanperusahaan yang berafiliasi). Akan tetapi sesuai dengan azas konservatip maka terhadap
hak tersebut disajikan sebagai berikut :
Wesel Tagih (debit)

Rp 2.000.000

Wesel Tagih yang didiskontokan (kredit)

Rp 1.000.000

Hak atas tagihan Wesel yang sebenarnya

Rp 1.000.000

E. Masalah Penyesuaian dan Koreksi sebelum Penyusunan Neraca Konsolidasi
Rekening-rekening timbal balik (reciprocal account) pada perusahaan yang
berafiliasli pada tanggal atau saat tertentu tidak menunjukkan jumlah yang sama.
Perbedaan ini disebabkan oleh adanya beberapa hal yang pada prinsipnya dapat
dikelompokkan kedalam 2 macam :
1) Tidak dicatatnya oleh salah satu pihak dari perusahaan-perusahaan yang
berafiliasi terhadap informasi keuangan tertentu.
Maka, informasi tersebut harus dicatat dulu dan disajikan dalam laporan
keuangannya, sebelum dibuat neraca konsolidasi.Karena dengan demikian berarti
laporan keuangan tersebut tidak lengkap sebelum pengaruh antar transaksi itu ikut
serta disajikan dalam laporan keuangan.
2) Adanya pos-pos yang masih dalam proses, sehingga suatu informasi telah dicatat
oleh satu pihak akan tetapi belum dicatat oleh pihak yang lain berhubung dengan
faktor lain.
Apabila salah satu pihak telah mencatat di dalam rekening timbal balik suatu
informasi keuangan tertentu, sedang pihak lain belum mencatatnya sampai dengan
informasi tersebut diterima (sampai kepadanya). Hal ini akan mengakibatkan
13

rekening timbal balik tidak menunjukkan saldo yang sama. Apabila hal ini terjadi
pada akhir periode tahun buku dan neraca konsolidasi akan disusun, maka
penyesuaiannya tidak dilakukan pada buku-buku dan neraca (laporan keuangan)
masing-masing pihak melainkan cukup dalam “Daftar Lajur Penyusunan Neraca
Konsolidasi”.Hal ini disebabkan informasi tersebut pada akhirnya nanti akan dicatat
dan dilaporkan pula pada buku-buku perusahaan yang bersangkutan apabila
informasi itu sudah sampai kepadanya.
Contoh 8 :
Pada tanggal 31 Desember 1980 PT A sebagai perusahaaan induk mengirimkan
uang kepada PT B sebagai perusahaan anak sebesar Rp 1.000.000. Oleh PT A
pengiriman uang tersebut dicatat sebagai berikut :
Uang Muka Pembelian

1.000.000

Kas

1.000.000

Transaksi tersebut tidak dicatat oleh PT B hingga tanggal 10 Januari 1981, yaitu
pada saat uang tersebut diterima. Jika Neraca Konsolidasi disusun pada tanggal 31
Desember 1980, maka terhadap transaksi itu dibuat penyesuaian seperti nampak
dalam daftar lajur berikut :
Rekeningrekening Neraca

PT H

Debit
Uang
muka
pembelian (PT B)
Kas
dalam
perjalanan
Kredit
Uang Muka dari
Langganan (PT
A)

1.000.000

PT
A

-

Penyesuaian

Eliminasi

Neraca
Konsolidasi
D
K

D

K

D

K

-

-

-

1.000.000

-

-

-

-

1.000.00
0

-

-

-

1.000.00
0

-

-

-

-

1.000.00
0

1.000.000

-

-

-

Dengan demikian dalam penyusunan neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember
1980, mula-mula harus dilakukan penyesuaian di dalam daftar lajur dengan jurnal
sebagai berikut :
Kas Dalam Perjalanan

1.000.000

Uang Muka dari Langganan (PT A)

14

1.000.000

Langkah berikutnya mengeliminasi saldo rekening-rekening timbal balik, dalam hal ini
rekening Uang Muka, Pembelian (PT B) dan rekening Uang Muka dari Langganan (PT
A) dengan jurnal sebagai berikut :
Uang Muka dari Langganan (PT A)

1.000.000

Uang Muka Pembelian (PT B)

1.000.000

Jadi pengaruh dari transaksi tersebut satu-satunya yang ada pada neraca konsolodasi
pada tanggal 31 Desember 1980, ialah terdapatnya “Kas Dalam Perjalanan” sebesar Rp
1.000.000. Agar lebih mendapatkan gambaran yang konkrit tentang cara-cara dan
pelaksanaan serta penyelenggaraan pencatatan investasi dengan metode equity tersebut
sebagaimana telah dijelaskan dimuka, berikut ini diberikan contoh yang lengkap.
Contoh 9 :
PT Dani memiliki masing-masing 90% saham-saham yang beredar dari PT Dina
dan 80% saham-saham yang beredar dari PT Dona yang semuanya dibeli dari para
pemegang saham sebelumnya pada tanggal dan dengan harga sebagai berikut :
-

1 Oktober 1976, membeli 900 lembar saham-saham PT Dina dengan harga
@ Rp 15.000 per lembar = Rp 13.500.000.

-

1 Juli 1976, membeli 800 lembar saham-saham PT Dona dengan harga @ Rp
7.500 per lembar = 6.000.000.

Adapun posisi modal dari masing-masing perusahaan pada tanggal 31 Desember 1975,
serta laba (Rugi) dan deviden yang dibagikan selama periode tahun buku 1976 dan 1977
adalah sebagai berikut :
Keterangan
- Modal saham, nominal @ Rp
10.000 . . . . . . . . . . . . .
- Laba Yang Ditahan (Defisit) 31
Desember 1975 . . . . . . . .
- Pembagian Deviden, 30
Desember 1977, dibayar 10 Januari
1977 . . . . . . . . . . . . .
- Laba bersih (rugi) tahun 1976
- Pembagian Deviden 30 Desember
1977, dibayar bulan Januari
1978 . . . . . . . . . . . . .
- Laba (rugi) bersih tahun 1977

PT Dani
(Rp)

PT Dina
(Rp)

PT Dona
(Rp)

25.000.000

10.000.000

10.000.000

5.000.000

2.500.000

(1.000.000)

1.000.000

-

500.000

2.500.000

(1.000.000)

1.500.000

1.000.000
(1.250.000)

(500.000)

500.000
3.000.000

15

Berikut ini neraca pada tanggal 31 Desember 1977, dari masing-masing perusahaan :
Rekening-rekening Neraca
Aktiva
Kas
Bank
Piutang Wesel (PT Dina)
Piutang Dagang
Cadangan Kerugian Piutang
Pendapatan Yang Masih harus
diterima (Bunga Wesel Tagih PT
Dina)
Piutang Deviden (PT Dona)
Uang Muka Pembelian (PT Dina)
Persediaan Barang Dagangan
Mesin dan Peralatan
Akumulasi Penyusutan Mesin dan
Peralatan
Tanah
Investasi Saham-saham PT Dina
Investasi Saham-saham PT Dona
Jumlah Aktiva
Hutang & Modal
Hutang Wesel *1)
Hutang Dagang
Biaya Bunga Yang Masih harus
dibayar *2)
Uang Muka dari Langganan (PT
Dani)
Hutang Deviden
Hutang Jangka Panjang
Diskonto Hutang Jangka Panjang
Modal Saham
Laba Yang Ditahan
Jumlah Hutang & Modal

Catatan :

PT Dani
(Rp)

PT Dina
(Rp)

PT Dona
(Rp)

500.000
2.500.000
3.000.000
5.000.000
(125.000)

250.000
4.250.000
3.000.000
(75.000)

500.000
2.500.000
4.500.000
(62.500)

37.500
400.000
2.000.000
3.500.000
20.000.000

1.325.000
12.500.000

3.312.500
7.500.000

(2.500.000)
10.000.000
12.825.000
8.200.000
65.337.500

(1.250.000)
20.000.000

(750.000)
17.500.000

5.000.000
12.700.000

3.000.000
5.962.500

2.500.000

212.500

37.500

-

1.000.000
15.000.000
(150.000)
25.000.000
6.575.000
65.337.500

10.000.000
1.000.000
20.000.000

2.000.000
500.000
10.000.000
2.500.000
17.500.000

*1) Hutang Wesel PT Dina sebesar Rp 3.000.000 adalah Hutang kepada
PT Dani.
*2) Biaya Bunga Yang Masih harus dibayar PT Dina sebesar Rp 37.500
adalah merupakan bunga atas Hutang Wesel kepada PT Dani.

16

Perubahan dalam rekening-rekening tersebut dapat diikhtisarkan sebagai berikut :
Investasi
Perubahan dalam hak-hak pemegang
saham

Laba Yang Ditahan
PT Dani
Saham-saham
PT Dina

Saham-saham
PT Dona

-

-

31 Desember 1975 :
Saldo Laba Yang Ditahan

5,000,000.00

1 Juli 1976 :
-

Membeli 800 lembar saham-saham
PT Dona @ Rp 7.500,00 per lembar

6,000,000.00

-

1 Oktober 1976 :
Membeli 900 lembar saham-saham
PT Dina @ Rp 15.000,00

13,500,000.00
-

-

30 Desember 1976 :
Pembagian Deviden
PT Dani Rp 1.000.000,00

-

PT Dona Rp 500.000,00

13,500,000.00

(400,000.00)
5,600,000.00

(1,000,000.00)
4,000,000.00

31 Desember 1976 :
Laba (Rugi) tahun 1976
PT Dina (Rp 1.000.000,00)

(225,000.00)

PT Dona Rp 1.500.000,00

-

-

(225,000.00)

600,000.00

600,000.00

6,200,000.00

6,875,000.00

Pt Dani Rp 2.500.000,00
13,275,000.00
30 Desember 1977 :
Pembagian Deviden
PT Dani Rp 1.000.000,00

-

PT Dona Rp 500.000,00

13,275,000.00

(400,000.00)
5,800,000.00

(1,000,000.00)
5,875,000.00

31 Desember 1977 :
Laba (Rugi) bersih tahun 1977
PT Dina (Rp 500.000,00)

(450,000.00)

PT Dona Rp 3.000.000,00

-

PT Dani (Rp 1.250.000,00)

-

Saldo 31 Desember 1977

12,825,000.00

17

2,400,000.00
8,200,000.00

(450,000.00)
2,400,000.00
(1,250,000.00)
6,575,000.00

Pada metode equity hasil usaha perusahaan anak selalu diikuti perkembangannya oleh
perusahaan induk. Hanya bagian atas laba (rugi) sejak terjadi pemilikan saham yang
bersangkutan yang diakui. Maka timbul masalah dalam menentukan laba (rugi) perusahaan anak
apabila pemilikan saham terjadi dalam tahun yang sedang berjalan, jika perusahaan anak tidak
membuat laporan keuangan interim.
Pada contoh ini, pemilikan saham-saham oleh perusahaan Induk masing-masing terjadi pada
tanggal 1 Juli dan 1 Oktober, Perusahaan anak membuat laporan keuangan pada akhir tahun.
Dengan demikian hanya bagian keuntungan (kerugian) PT Dina selama 3 bulan (1 Okt - 31 Des)
dan bagian laba (rugi) PT Dona selama 6 bulan (1 Juli-31 Des) yang harus diakui oleh PT Dani
pada tahun 1976.
Maka besarnya laba (rugi) yang harus diakui PT Dani pada akhir tahun buku 1976 berhubung
dengan inverstasi sahamnya pada PT Dina dan PT Dona dihitung sebagai berikut :

PT Dina
Saldo Laba Yang Ditahan, 31 Desember 1975
Rugi tahun 1976 sebesar Rp 1.000.000,00
Bagian rugi sampai dengan tanggal 1 Oktober 1976
(tanggal pemilikan saham) :
9
x
Rp 1.000.000,00 =
12
Saldo Laba Yang Ditahan 1 Oktober 1976
Bagian rugi, selama pemilikan saham (1 Oktober
sampai dengan 31 Desember 1976) =
3
x
Rp 1.000.000,00 =
12
Saldo Laba yang Ditahan, 31 Desember 1976
Bagian rugi yang harus diakui PT Dani, atas rugi
usaha PT Dina = 90% x Rp 250.000,00

Rp 2,500,000.00

Rp

(750,000.00)

Rp 1,750,000.00

Rp

(250,000.00)

Rp 1,500,000.00
Rp

225,000.00

Atas dasar laporan rugi-laba PT Dina untuk periode tahun buku 1976, dan perhitungan tersebut
diatas, oleh PT Dani dibuat jurnal sebagai berikut :
Maka jurnal yang dibuat oleh PT Dani adalah sebagai berikut :

Laba Yang Ditahan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Investasi Saham-saham PT Dina . . . . . . . . . . . . . . .

PT Dona
18

Rp 225,000.00
Rp 225,000.00

Saldo Defisit, 31 Desember 1975
Rp (1,000,000.00)
Laba tahun 1976 sebesar Rp 1.500.000,00
Bagian laba sampai dengan tanggal 1 Juli 1976 :
6
Rp 1.500.000,00 =
Rp
750,000.00
12
x
Saldo defisit 1 Juli 1976 (pada saat pemilikan saham
oleh PT Dani)
Rp (250,000.00)
Bagian laba, selama pemilikan saham (1 Juli sampai
dengan 31 Desember) =
6
Rp 1.500.000,00 =
Rp
750,000.00
12 x
Saldo Laba yang Ditahan, 31 Desember 1976
Rp
500,000.00
Pembagian Deviden, 30 Desember 1976
Rp (500,000.00)
Bagian rugi yang harus diakui PT Dani, atas rugi
usaha PT Dina = 90% x Rp 250.000,00
Rp
Bagian laba PT Dina dalam tahun 1976, yang harus diakui PT Dani berhubung dengan
investasi sahamnya :
80% x Rp 750.000

=

Rp

600,000.00

Atas dasar laporan Rugi Laba PT Dona dan perhitungan diatas, kemudian oleh PT Dani
dibuat jurnal pada tanggal 31 Desember 1976 sebagai berikut :

Investasi saham-saham PT Dona . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Laba Yang Ditahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Rp

600,000.00
Rp 600,000.00

Rekening Investasi Saham-saham PT Dona, dipengaruhi dalam tahun buku 1976 tidak
saja oleh bagian atas laba yang didapat, akan tetapi juga adanya pembagian deviden oleh
PT Dona, pada tanggal 30 Desember 1976. Pembagian deviden ini oleh PT Dani dicatat
sebagai berikut :

Piutang Deviden . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Rp
400,000.00
Investas Saham-saham PT Dona . . . . . . . . . . . . . .
Rp 400,000.00
Atas dasar neraca individual dari ketiga perusahaan tersebut kemudian disusun daftar
lajur untuk penyusunan neraca konsolidas per 31 Desember 1977 sebagai berikut :
PT Dani (dan Perusahaan Anaknya PT Dina dan PT Dona,
Neraca Konsolidasi per 31 Desember 1977
Aktiva
Aktiva Lancar :

19

Kas

Rp 1,250,000.00

Bank

Rp 9,250,000.00

Piutang Dagang

Rp 12,500,000.00

Cadangan Kerugian Piutang

Rp

262,500.00
Rp 12,237,500.00

Persediaan Barang Dagangan

Rp 8,137,500.00

Jumlah Aktiva Lancar

Rp 30,875,000.00

Aktiva Tetap
Mesin-mesin dan Peralatan

Rp 40,000,000.00

Akumulasi Penyusutan Mesin dan Peralatan

Rp

4,500,000.00
Rp 35,500,000.00

Tanah

Rp 10,000,000.00
Jumlah Aktiva Tetap

Rp 45,500,000.00

Aktiva Lain-lain
Selisih lebih Harga Perolehan di atas Nilai Buku Saham-saham
PT Dina

Rp 2,925,000.00
Jumlah Aktiva

Rp 79,300,000.00
Hutang dan Modal

Hutang Lancar :
Hutang wesel

Rp 5,000,000.00

Hutang Dagang

Rp 21,162,500.00

Biaya Yang Masih Harus Dibayar

Rp

Hutang Deviden

Rp 1,100,000.00
Jumlah Hutang Lancar

212,500.00

Rp 27,475,000.00

Hutang Jangka Panjang

Rp 15,000,000.00

Diskonto Hutang Jangka Panjang

Rp

150,000.00
Rp 14,850,000.00

Selisih lebih Nilai Buku di atas Harga Perolehan Saham-saham
PT Dona

Rp 1,800,000.00
Jumlah Hutang

Rp 44,125,000.00
Modal

Hak-hak Pemegang Saham Minoritas
Modal Saham

Rp

3,000,000.00

Laba Yang Ditahan

Rp

600,000.00
Rp 3,600,000.00

Perusahaan Induk
Modal Saham

Rp 25,000,000.00

Laba Yang Ditahan

Rp

6,575,000.00
Rp 31,575,000.00

Jumlah
Modal

Rp 35,175,000.00

Jumlah Hutang dan Modal

Rp 79,300,000.00

20

F. Masalah Selisih Harga Perolehan dari Nilai Buku Saham
Pada metode equity, apabila neraca konsolidasi disusun lebih dari satu periode
kemudian setelah terjadinya pemilikan saham-saham perusahaan anak, besarnya
“Selisih lebih atau kurang harga perolehan dari nilai bukunya” ditentukan dengan
bertitik tolak pada posisi keuangan terakhir (pada saat penyusunan neraca
konsolidasian.

PT Dina (Rp)
Harga perolehan saham-saham.
900 lembar @ Rp 15.000,00 per lembar
800 lembar @ Rp 7.500,00 per lembar

PT Dona (Rp)

13,500,000.00
-

Nilai Buku Saham-saham pada saat terjadinya
pemilikan saham :
Modal Saham
Laba Yang Ditahan (Defisit)
Saldo hak pemegang saham

6,000,000.00

10,000,000.00

10,000,000.00
(250,000.00)
9,750,000.00

1,750,000.00
11,750,000.00

Nilai buku saham yang dibeli :
PT Dina =
90% x Rp 11.750.000,00
PT Dona =
80% x Rp 9.750.000,00
Selisih harga perolehan dari nilai bukunya

10,575,000.00

-

2,925,000.00

7,800,000.00
(1,800,000.00)

Daftar Lajur Untuk Penyusunan Neraca Konsolidasi
per 31 Desember 1977
Eliminasi

Rekening-rekening
Neraca
Debit :
Kas
Bank
Piutang wesel (PT
Dina )
Piutang Dagang
Cadangan Kerugian
Piutang
Pendapatan Yang

Debit (Rp)

Neraca Konsolidasi

PT Dani (Rp)

PT Dina (RP)

PT Dona (Rp)

Kredit (Rp)

Debit (Rp)

Kredit (Rp)

500,000.00
2,500,000.00

250,000.00
-

500,000.00
-

3,000,000.00
5,000,000.00

3,000,000.00

4,500,000.00

-125,000.00

-75,000.00

-62,500.00

37,500.00

-

-

2)

37,500.00

-

400,000.00

-

-

3)

400,000.00

-

1,250,000.00
9,250,000.00
1)

3,000,000.00

12,500,000.00

-

Masih harus
diterima
Piutang Deviden

21

Uang muka
Pembelian

2,000,000.00

-

-

4)

2,000,000.00

-

3,500,000.00

1,325,000.00

3,312,500.00

8,137,500.00

20,000,000.00

12,500,000.00

7,500,000.00

40,000,000.00

-2,500,000.00
10,000,000.00

-1,250,000.00

-750,000.00

12,825,000.00

-

Persediaan Barang
Dagangan
Mesin & Peralatan
Ak. Penyusutan
Mesin & Peralatan
Tanah

4,500,000.00
10,000,000.00

Investasi Sahamsaham PT Dina
Eliminasi 90%

-

Modal Saham

a)

9,000,000.00

a)

900,000.00

Eliminasi 90% laba
Yang Ditahan
Selisih Harga
Perolehan di atas
nilai buku saham

2,925,000.00

Investasi Sahamsaham PT Dona
Eliminasi 80%

8,200,000.00

Saham-saham

b)

8,000,000.00

b)

2,000,000.00

Eliminasi 80%
Laba Yang Ditahan
Selisih Lebih Nilai
buku di atas Harga
Perolehan Sahamsaham
Kredit :
Hutang wesel
Hutang Dagang

1.800.000,00
65,337,500.00

20,000,000.00

17,500,000.00

5,000,000.00
12,700,000.00

3,000,000.00
5,962,500.00

1)
2,500,000.00

3,000,000.00

5,000,000.00
21,162,500.00

212,500.00

37,500.00

2)

37,500.00

-

-

2,000,000.00
500,000.00

2,000,000.00
400,000.00

-

-

Biaya yang masih
harus dibayar
Uang muka dari
langganan
Hutang deviden
Hutang Jangka
Panjang

1,000,000.00
15,000,000.00

4)
3)

1,100,000.00
15,000,000.00

Diskonto Hutang
Jangka Panjang
Modal saham PT
Dani

-150,000.00

150,000.00

25,000,000.00

25,000,000.00

6,575,000.00

6,575,000.00

Laba Yang Ditahan
PT Dona
Modal Saham PT
Dina
Eliminasi 90%

10,000,000.00
-

a)

22

9,000,000.00

Hak-hak Pemegang
Saham Minoritas

-

1,000,000.00

Laba Yang Ditahan
PT Dina
Eliminasi 90%

1,000,000.00
-

a)

900,000.00

Hak-hak Pemegang
Saham Minoritas
Modal Saham PT

100,000.00

Dona
Eliminasi 80%
Hak-hak Pemegang

10,000,000.00
b)

8,000,000.00

Saham Minoritas
Laba Yang Ditahan

2,000,000.00

PT Dona
Eliminasi 80%
Hak-hak Pemegang

2,500,000.00
b)

2,000,000.00

17,500,000.00

25,337,500.00

Saham Minoritas
65,337,500.00

20,000,000.00

25,337,500.00

84,262,500.00

500,000.00
84,262,500.00

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Perusahaan anak dan perusahaan induk yang dicatat dengan metode equity
setiap transaksi yang ada pada perusahaan anak akan dicatat oleh perusahaan
induk,selain itu bab ini juga menjelaskan tentang modifikasi dalam pencatatan
dengan metode equity dan bagaimana percatatan atas hutang piutang antar
perusahaan afiliasi, masalah eliminasi terhadap wesel tagih dan wesel bayar yang
telah didiskontokan,masalah penyesuaian dan koreksi sebelum penyusunan neraca
konsolidasi, dan masalah selisih harga perolehan dari nilai buku saham .

23

DAFTAR PUSTAKA
Hadori

Yunus

dan

Harnanto.2013.Akuntansi

Yogyakarta:BPFE-Yogyakarta

24

Keuangan

Lanjutan

Ed.1.