Etika bisnis dalam perusahaan memiliki p

1.
2.
3.
4.

Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk
suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan
menciptakan value-creation (nilai) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh.
Biasanya dimulai dari perencanaan strategis, organisasi yang baik, sistim prosedur yang
transparan didukung oleh budaya perusahaan yang handal serta etika perusahaan yang
dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktik etika bisnis akan selalu menguntungkan
perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :
Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern
perusahaan maupun dengan eksternal.
Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
Melindungi prinsip kebebasan berniaga.
Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.

Didalam kegiatan juga terdapat sikap-sikap etika bisnis yang dapat dilakukan dalam kegiatan
sehari hari seperti :

1. Jujur tidak berbohong kepada sesama pekerja.
2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan.
3. Lapang dada dalam berkomunikasi.
4. Menggunakan panggilan/sebutan orang yang baik.
5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien.
6. Tidak mudah emosi/emosional.
7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog.
8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan.
9. Menggunakan pakaian/seragam yang pantas dan yang telah disesuaikan.
10. Bertingkah laku yang baik.
Di dalam persaingan dunia usaha yang sangat ketat ini, etika bisnis merupakan sebuah harga
mati, yang tidak dapat ditawar lagi. Dalam zaman keterbukaan dan luasnya  informasi  saat ini,
baik­buruknya sebuah dunia usaha dapat tersebar dengan cepat dan luas. Memposisikan
karyawan, konsumen, pemasok, pemodal dan masyarakat umum secara etis dan jujur adalah
satu­satunya cara supaya dapat bertahan di dalam dunia bisnis saat ini. Ketatnya persaingan
bisnis menyebabkan beberapa pelaku bisnisnya kurang memperhatikan etika dalam bisnis.
Etika bisnis mempengaruhi tingkat kepercayaan atau trust dari masing­masing elemen dalam
lingkaran bisnis. Pemasok (supplier),perusahaan, dan konsumen, adalah elemen yang saling
mempengaruhi. Masing­masing elemen tersebut harus menjaga etika, sehingga kepercayaan
yang menjadi prinsip kerja dapat terjaga dengan baik.

Etika berbisnis ini bisa dilakukan dalam segala aspek. Saling menjaga kepercayaan dalam

kerjasama akan berpengaruh besar terhadap reputasi perusahaan tersebut, baik dalam lingkup
mikro maupun makro. Tentunya ini  tidak akan memberikan keuntungan segera, namun ini
adalah wujud investasi jangka panjang bagi seluruh elemen dalam lingkaran bisnis. Oleh karena
itu, etika dalam berbisnis sangatlah penting.

4 ETIKA DALAM BERBISNIS YANG WAJIB
ANDA KETAHUI


2 November 2015 oleh Mimma

Etika bisnis adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan cara melakukan kegiatan bisnis yang
mencakup seluruh aspek yang masih berkaitan dengan personal, perusahaan ataupun masyarakat.
atau bisa juga diartikan pengetahuan tentang tata cara ideal dalam pengaturan dan pengelolaan
bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas yang berlaku secara universal secara ekonomi
maupun sosial.

Dalam menerapkan etika dalam berbisnis kamu harus memperhatikan norma dan moralitas yang

berlaku di dalam masyarakat. Disamping itu etika bisnis juga bisa diterapakan dan dimunculkan
dalam perusahaan sendiri karena memiliki keterkaitan dengan profesional bisnis. Perusahaan
menyakini prinsip bisnis yang baik adalah yang memperhatikan etika-etika yang berlaku, seperti
menaati hukun dan peraturan yang berlaku.
Prinsip etika bisnis
Secara umum etika bisnis harus ditempuh oleh perusahaan agar tercapai tujuan yang telah
ditetapakan. Oleh karena itu etika bisnis memiliki beberapa prinsip yang digunakan sebagai acuan
dalam melaksanakan kegiatan dan mencapai tujuan yang dimaksud. Adapun prinsip-prinsip etika
dalam berbisnis adalah sebagai berikut:

1. Prinsip Otonomi

Dalam prinsip otonomi etika bisnis perusahaan bebas memiliki kewenangan sesuai dengan bidang
yang telah dikuasai Sesuai dengan visi dan misi perusahaan tersebut. Contoh otonomi dalam etika

bisnis perusahaan tidak bergantung dengan perusahaan lain dalam mengambil keputusan bisnis.
Perusahaan tersebut bebas mengambil keputusan apapun yang sesuai dengan visi misinya.
Dalam menjalankan prinsip otonomi ini 2 perusahaan atau lebih bisa berkomitmen dalam
menjalankan etika bisnis ini, namun masing-masing perusahaan dimungkinkan untuk mengambil
pendekatan yang berbeda-beda dalam menjalankanya. Sebab masing-masing perusahaan memiliki

kondisi karakter internal dan strategi yang berbeda dalam mencapai tujuan serta visi misi dari
perusahaan tersebut.
2. Prinsip kejujuran

Prinsip kejujuran dalam etika bisnis merupakan nilai yang paling dasar untuk mendukung
keberhasilan kinerja perusahaan. Kegiatan bisnis akan bisa berhasil dan sukses bila setiap individu
yang terlibat dalam kegiatan bisnis menerapkan prinsip kejujuran. Pada dasarnya prinsip kejujuran
ini harus ditanamkan dalam setiap kegiatan bisnis. Hal yang paling penting dalam menerapakan
prinsip ini dalam bisnis adalah dengan memulai menerapakan prinsip ini pada diri kamu dahulu. Jika
kamu sebagai pimpinan perusahaan mampu untuk menerapakan prinsip ini, tentu akan menjadi
contoh bagi semua karyawan yang bekerja di perusahaanmu.
3. Prinsip keadilan

Dalam menerapakan prinsip keadilan semua pihak yang terkait dalam bisnis harus memberikan
kontribusi baik itu secara langsung atau tidak langsung terhadap keberhasilan bisnis. Oleh karena
itu semua pihak harus memiliki akses yang positif sesuai dengan kemampuan dan peran yang
sudah diberikan kepada masing-masing terhadap keberhasilan bisnis ini. Contoh prinsip keadilan
dalam etika bisnis seperti alokasi sumber daya ekonomi kepada semua pemilik faktor ekonomi. Hal
ini bisa dilkukan dengan membuat kesepakatan tentang harga konsumen dan juga harga pemasok
bahan baku serta alat-alat produksi.

4. Prinsip hormat pada diri sendiri

Prinsip ini akan memberikan dampak pada bisnis itu sendiri. Dalam menjalankan bisnis masyarakat
sebagai konsumen merupakan cerminan bagi bisnis kita. Bila bisnis kita memberikan kontribusi
yang positif kepada masyarakat tentu itu akan berdampak positif dengan bisnis yang kita jalankan
dan begitu juga sebaliknya. Sebagai pengelola perusahaan sudah menjadi kewajiban untuk
memberikan respek kepada siapapun yang terlibat dalam aktivitas bisnis. Dengan demikian pasti
semua pihak akan memberikan respek yang sama terhadap perusahaan yang kita kelola. Sebagai
contoh prinsip menghormati diri sendiri dalam etika bisnis: Manajemen perusahaan dengan team
work-nya memiliki sistem kerja yang berorientasi kepada pelanggan akan makin fanatik terhadap
perusahaan. Demikian juga, jika sistem manajemen berorientasi pada pemberian kepuasan kepada
karyawan yang berprestasi karena sepadan dengan prestasinya maka dapat dipastikan karyawan
akan makin loyal terhadap perusahaan.