S JKR 1203689 Chapter3

35

BAB III
PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Dalam setiap penelitian diperlukan suatu metode. Penggunaan metode dalam
penelitian disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitiannya. Hal ini berarti
metode penelitian mempunyai kedudukan yang penting dalam pelaksanaan
pengumpulan dan analisis data. Adapun yang dimaksud metode yang tepat itu
sendiri seperti yang dikemukakan oleh Surakhmad (1989, hlm.31) “Metode adalah
merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai tujuan misalnya untuk
menguji hipotesa dengan mempergunakan teknik serta alat-alat tertentu”. Pendapat
lain Sugiyono (2010, hlm.6) mengemukakan bahwa: “Metode penelitian dapat
diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan
dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu
sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan
mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan”. Sedangkan menurut Nasir
(1988), menyatakan bahwa “Metode penelitian merupakan cara utama yang
digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah
yang diajukan”.

Dari kutipan di atas, peneliti mengartikan kembali bahwa metode merupakan
suatu cara yang dipergunakan, dengan teknik dan alat-alat tertentu sehingga
memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Dalam suatu penelitian
diperlukan suatu metode. Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini
adalah metode eksperimen.
Mengenai metode eksperimen dijelaskan oleh Surakhmad (1994, hlm.194),
mengemukakan bahwa “Penelitian eksperimen adalah mengadakan kegiatan
percobaan untuk melihat suatu hasil.” Nasution (1987, hlm.47) mengemukakan
bahwa :“Dalam suatu eksperimen kita ingin meneliti pengaruh variabel tertentu
terhadap suatu kelompok dalam kondisi yang dikontrol secara ketat.” Pendapat
serupa dikemukakan oleh Sudjana (1989, hlm.12) sebagai berikut :
Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

36

Penelitian experimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh treatment (perlakuan) tertentu. Dengan demikian metode

penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendali.
Dari beberapa pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa metode
eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan dengan tujuan untuk
mengetahui pengaruh dari perlakuan yang diberikan kepada objek yang diteliti.

B. Variabel Penelitian
Dalam suatu penelitian dapat dipastikan ada variabel yang akan diteliti,
variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu hal yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan peneliti sebagai sesuatu yang akan diteliti dan akan menghasilkan
informasi dari penelitian tersebut, sesuai dengan judul penelitian yang penulis buat
‟Pengaruh pemanasan melalui permainan tradisional terhadap motivasi dan
kecerdasan emosional

siswa dalam pembelajaran pendidikan jasmani” maka

terdapat dua buah variabel yang digunakan dalam penelitian ini, variabel-variabel
tersebut adalah:
1. Variabel independen (variabel Bebas)

Variabel independen adalah yang akan mempengaruhi variabel lain, Variabel
ini akan menyebabkan perubahan pada variabel dependen, dalam penelitian ini,
maka variabel yang dijadikan variabel independennya adalah pemanasan melalui
permainan tradisional.
2. Variabel dependen (Variabel Terikat)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel
independen, dengan adanya perubahan pada variabel independen, maka variabel
dependen pun akan mengalami perubahan, dalam hal ini terhadap motivasi siswa
dan kecerdasan emosional dalam pembelajaran pendidikan jasmani merupakan
variabel dependen dari penelitian ini.

Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

37

C. Desain Penelitian
Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain. Dalam penelitian

kali ini peneliti memilih One-Group Pretest-Posttest Design. pada desain ini
terdapat pretest, sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil perlakuan dapat
diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum
diberikan perlakuan. Desain ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Keterangan :

O1 X O2

O1 = nilai pretest ( sebelum diberi perlakuan )
O2 = nilai posttest ( setelah diberi perlakuan )
Gambar 3.1

Desain Penelitian One-Group Pretest-Postest Design
(Sugiyono, 2015: 111)

D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Pelaksanaan penelitian tidak akan lepas dari objek yang akan diteliti karena
melalui objek yang diteliti tersebut akan diperoleh variabel-variabel yang
merupakan permasalahan dalam penelitian dan diperoleh suatu pemecahan masalah

yang akan menunjang keberhasilan penelitian, Menurut Sugiyono (2011, hlm.80)
‟Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari, sehingga dapat ditarik kesimpulannya.” Sedangkan menurut Suharsimi
Arikunto (2002, hlm.108) ‟Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian,” populasi
bukan hanya berarti orang ataupun benda lainya, tetapi meliputi karakteristik atau
sifat yang dimiliki suatu objek. Populasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini
adalah siswa SMP Negeri 2 Pamulihan Sumedang yang berjumlah 183 siswa.
Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

38

2. Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono (2015) ‟Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut,” Jika kita hanya meneliti sebagian
dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel, sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti, dinamakan penelitian sampel apabila kita

bermaksud untuk menggeneralisirkan penelitian sampel.
Dari pendapat di atas adapun yang menjadi populasi dari penelitian ini siswa
kelas IX SMP Negeri 2 Pamulihan Sumedang. Kelas IX A adalah kelas yang
penulis pilih untuk dijadikan sampel dalam penelitian ini.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling
purposive, menurut Sugiyono (2015, hlm. 124), “Sampling purposive adalah tekhnik
penentuan sampel dengan pertimbanga tertentu”. Jadi dalam hal ini peneliti akan
mempertimbangkan sampel mana yang cocok dengan penelitian kali ini. Misalnya
peneliti akan meneliti tentang motivasi belajar dan kecerdasan emosional siswa,
peneliti akan meminta saran kepada guru penjas yang telah mengetahui karakteristik
tiap kelasnya, kelas mana yang kiranya tingkat motivasi belajar dan kecerdasan
emosional nya itu kurang terlihat, itu adalah kelas yang akan dijadikan sampel
dalam penelitian kali ini.

D. Instrumen Penelitian
Sugiyono (2015, hlm.148) menjelaskan “Instrumen adalah suatu alat yang
digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik
semua fenomena ini disebut variabel penelitian”. Pendapat lain Arikunto (2006)
menyatakan bahwa “Instrument penelitian ialah alat bantu yang digunakan oleh
seseorang atau sekelompok peneliti dalam mengumpulkan data, yang mana agar

kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya”. Sedangkan menurut
Ibnu Hajar (1996), menyatakan bahwa ‘Instrument penelitian ialah alat ukur yang
digunakan agar mendapat informasi kuantitatif tentang variabel yang berkarakter
serta objektif”. Dari berbagai penjelasan di atas menurut peneliti instrumen adalah
Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

39

suatu alat yang digunakan untuk membantu mengambil dan mengukur objek dalam
sebuah penelitian.
1.

Alat pengumpulan Data
Untuk mengumpulkan data dari sampel diperlukan alat yang disebut

instrumen. Maka alat pengumpulan data yang digunakan sebagai alat untuk
memecahkan atau menjawab permasalahan dalam penelitian adalah angket.

Mengenai pengertian angket, dijelaskan oleh Margono (2004, hlm.167) adalah:
‟Alat pengumpul informasi dengan cara menyampaikan sejumlah pertanyaan
tertulis untuk menjawab secara tertulis pula oleh responden”.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat dikatakan bahwa angket adalah
seperangkat pernyataan yang harus di jawab oleh responden secara langsung untuk
diungkapkan pengalaman yang telah dimilikinya. Adapun jenis angket yang penulis
gunakan adalah jenis angket tertutup. Bersifat tertutup artinya angket tersebut telah
disusun atas pernyataan yang jelas, tegas, terbatas, kongkrit, lengkap dan disajikan
dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden dapat memberikan jawaban
sesuai dengan yang diharapkan dan dialaminya.
2. Instrument untuk mengukur motivasi belajar penjas
Angket yang digunakan oleh peneliti yaitu menggunakan instrument
penelitian yang telah dikembangkan dan digunakan oleh Ginanjar (2013) dalam
penelitianya. Instrument peneletian tersebut yaitu tes motivasi berupa angket.
Adapun indikator angket motivasi yang dibuat berdasarkan teori yang dikemukakan
oleh Sardiman (2007, hlm.83), menurutnya ciri-ciri motivasi adalah sebagai berikut:
a. Tekun menghadapi tugas.
b. Ulet dalam menghadapi kesulitan.
c. Menunjukan minat terhadap berbagai macam masalah.
d. Lebih senang bekerja sendiri.

e. Cepat bosan terhadap tugas-tugas rutin.
f. Dapat mempertahankan pendapatnya.
g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya.
h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40

Dari pernyataan itu maka penulis membuat kisi-kisi angket motivasi sebagai
mana yang tercantum pada table 3.2.
Tabel 3.1
Kisi-Kisi Alat Pengumpulan data Motivasi Belajar
Aspek

1. Ketekunan
dalam belajar


Sub Aspek

No. Pertanyaan

Jumlah

Positif

Negatif

a. Kehadiran di sekolah

1,3

2,4

4

b. Mengikuti PBM di


5,6,8

7,9

5

c. Latihan di rumah

10,12,14

11,13,15

6

a. Sikap terhadap

16,18,20

17,19,21

6

22

23

2

24,26

25,27

4

28,30

29,31

4

32,33

34

3

b. Kualifikasi hasil

35,37

36,38

4

a. Ketekunan berlatih

39,41

40

3

b. Menggunakan

43

42,44

3

lapangan

2. Ulet dalam
menghadapi
kesulitan

kesulitan
b. Usaha mengatasi
kesulitan

3. Minat dan
ketajaman
perhatian
dalam belajar
4. Berprestasi
dalam belajar

5. Mandiri dalam
belajar

a. Kebiasaan dalam
mengikuti pelajaran
b.Semangat dalam
mengikuti PBM
a. Keinginan untuk
berprestasi

kesempatan di luar
jam pelajaran
Jumlah

44

Skala penilaian yang digunakan dalam angket ini adalah skala Guttman.
Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

41

Ridwan ( 2011, hlm. 91 ) menjelaskan bahwa :
Skala Guttman adalah skala yang digunakan untuk jawaban yang bersifat
jelas (tegas) dan konsisten. Misalnya : Yakin-Tidak yakin, ya-tidak, benar-salah,
positif-negatif, pernah-belum pernah, setuju-tidak setuju, dan sebagainya. Skala ini
selain bisa dibuat pilihan ganda , bisa juga dibuat dalam bentuk checklist. Jawaban
responden dapat berupa skor tertinggi (1), dan skor terendah (0). Misalnya untuk
jawaban benar (1) dan salah (0). Analisis dilakukan seperti skala likert.
1). Hasil uji validitas
Proses uji validitas menggunakan program Software Computer Statistical
Product and Service Solution (SPSS) versi 19. Untuk menentukan sebuah
instrument valid atau tidak, maka harus melihat table nilai-nilai r product moment.
Sedangkan untuk mengetahui tiap item tes tersebut valid atau tidak, maka dilakukan
dengan cara membandingkan hasil penghitungan corrected item-total correlation
(rhitung) dengan rtabel. Dengan signifikansi untuk α = 0,05 dan dk = 44-2= 42,
maka diperoleh nilai-nilai r = 0,304. Kaidah keputusanya yaitu jika rhitung > rtabel
berarti valid, sedangkan jika rhitung < rtabel berarti tidak valid. Berdasarkan hasil
penghitungan terdapat 29 item butir tes dinyatakan valid, maka item tes tersebut
digunakan untuk penelitian. Angket penelitian yang telah valid terdapat dalam
lampiran.
2). Hasil uji realibilitas
Agar memudahkan proses penghitungan statistic, maka digunakan SPSS versi
19, prosedur dalam penghitungan SPSS yaitu pertama memasukan data tiap butir
item yang sudah valid sebanyak 29 butir tes kedalam menu data view, kemudian
klik analysis-scale-reliability analysis. Hasil uji realibilitas instrument yang telah
dilakukan terdapat pada table 3.2
Tabel 3.2
Uji Realibitas Instrument
Cronbach’s Alpha

N of Items

,904

29

Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

42

Berdasarkan hasil penghitungan di atas terlihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha
sebesar 0,904 (90,4%) atau lebih dari 0,60 (60%) artinya instrument penelitian ini
reliable.
3. Instrumen untuk mengukur kecerdasan emosional
Riduwan (2008, hlm.99) mengemukakan bahwa “Angket adalah daftar
pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon
(responden) sesuai dengan permintaan pengguna”. Selanjutnya Arikunto (2002,
hlm.125) mengemukakan bahwa “Angket berupa sejumlah pertanyaan yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden berkenaan dengan
pribadinya atau hal-hal yang diketahui.”
Dari pernyataan tersebut maka angket merupakan instrument yang sesuai
untuk memperoleh informasi yang lengkap dan mendalam mengenai suatu masalah
atau keadaan pribadi responden. Angket yang digunakan oleh peneliti yaitu
menggunakan instrument penelitian yang telah dikembangkan dan digunakan oleh
Wibowo (2014) dalam penelitianya. Angket yang dikembangkan penulis dalam
penelitian

ini

mengacu

dengan

instrument

kecerdasan

emosional

yang

dikembangkan oleh Goleman. Mengenai penyusunan instrument, Surakhmad (1989,
hlm.184) menjabarkan :
a. Rumuskan setiap pernyataan dengan sejelas-jelasnya dan seringkasringkasnya.
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang memang dapat dijawab oleh
responden, pernyataan mana yang menimbulkan kesan agresif.
c. Sifat pernyataan harus bersifat netral dan objektif.
d. Mengajukan pernyataan yang jawabanya tidak dapat diperoleh dari sumber
lain.
Skala pengukuran yang digunakan dalam penyekoran angket penelitian,
penulis mengacu kepada skala likert. Mengenai skala Likert ini, Sudjana dan
Ibrahim (2001, hlm.107) mengemukakan :
Skala likert dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden,
apakah pernyataan itu didukung atau ditolak, melalui rentangan nilai tertentu.
Oleh sebab itu pernyataan ada dua kategori, yakni pernyataan positif dan
pernyataan negative. Salah satu sikap yang sering digunakan dalam penelitian
pendidikan adalah skala Likert.
Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

43

Sugiyono (2012, hlm.93) mengemukakan bahwa, “Jawaban dari setiap
instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai sangat negative”. Adapun alternatife jawaban yang penulis sediakan untuk
setiap item pernyataan dimulai dari Selalu (SS), Sering (SS), Jarang (JR), Tidak
Pernah (TP).
Penulis dalam hal alternatif jawaban tidak menyediakan jawaban “Kadangkadang (KD)” dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Alternatif jawaban kadang-kadang (KD) akan menimbulkan bias dalam
pengolahan data. Kemungkinan bias karena siswa tidak memahami arti
pernyataan sehingga mereka mengambil jalan tengah, yang dapat diartikan
sebagai kadang-kadang (KD).
2. Alternatif jawaban dengan empat kategori tidak mengurangi validitas pengujian
data dalam penelitian ini, dan dapat dipakai untuk melihat kecenderungan
emosional siswa secara lebih jelas.
Tabel 3.3
Skor Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban

Skor pernyataan
Positif

Negatif

Selalu (SS)

4

1

Sering (SR)

3

2

Jarang (JR)

2

3

Tidak Pernah (TP)

1

4

Kisi-kisi angket kecerdasan emosional yang digunakan dalam penelitian dapat
dilihat dalam table 3.4

Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

44

Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

45

Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

46

E. Prosedur Penelitian
Peneliti melakukan penelitian di SMPN 2 Pamulihan Sumedang. Adapun
penelitian ini meliputi, tahap persiapan, tahap pelaksanaan penelitian dan tahap
penyelesaian.
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan ini meliputi perancangan beberapa intrumen yang berkaitan
dengan motivasi siswa serta merumuskan program pembelajaran untuk pemberian
perlakuan pada sampel yang akan diteliti.
a. Menyusun instrumen Instumen yang digunakan pada penelitian ini adalah
instrumen motivasi siswa dan kecerdasan emosional. Penyusunan interumen
meliputi:
1) Penentuan skala yang akan digunakan
2) Membuat indikator (motivasi siswa dan kecerdasan emosional)
3) Perumusan butir pernyataan
4) Pengujian insrtumen
5) Pengkajian instrumen
6) Mempersiapkan instrumen untuk tes awal
b. Menyusun Program Pembelajaran. Pada tahap ini peneliti merumuskan program
pembelajaran berupa rencana program pembelajaran yang meliputi:
1) Menentukan standar kompetensi, kompeternsi dasar, indikator dan

tujuan

pembelajaran.
2) Menentukan sub materi
3) Menyusun skenario pembelajaran
4) Menyusun lembar obeservasi (penilaian)
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan tahap inti dari suatu penelitian eksperimen.
Adapun kegiatan pada tahap pelaksanaan meliputi:
a. Melakukan tes awal
b. Menentukan kelompok sampel
c. Melakukan program penelitian
Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

47

d. Melakukan tes akhir
3. Tahap penyelesaian
a. Pengelompokan data
b. Pengolahan data
c. Analisis data
d. Penarikan kesimpulan
Untuk lebih simpelnya, prosedur penelitian dapat dilihat pada bagan berikut
ini:
Gambar 3.2
Langkah-langkah Penelitian
POPULASI

SAMPEL

TES AWAL
ANGKET KECERDASAN
EMOSIONAL DAN MOTIVASI

(KELOMPOK TREATMENT)
Pembelajaran menggunakan
permainan tradisional

TES AKHIR
ANGKET KECERDASAN
EMOSIONAL DAN MOTIVASI

PENGOLAHAN DATA

Egi Firman Zamzia, 2016
ANALISIS DATA
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

48

KESIMPULAN

F. Analisis Data
Adapun langkah-langkah yang harus ditempuh dalam pengolahan data tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Mencari rata-rata dan simpangan baku
Mencari rata-rata dan simpangan baku dari masing-masing hasil pretest-postest
kuisioner motivasi (Ginanjar 2013), dan hasil pretest-posttest kuisioner kecerdasan
emosional (Wibowo 2014), menggunakan Microsoft excel 2007.
2. Uji Normalitas dan Uji Homogenitas.
Uji normalitas ini bertujuan mengetahui apakah data dari hasil pengukuran
normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan penulis dalam penelitian ini
adalah dengan uji kenormalan Liliefors dengan Shapiro-wilk. Sedangkan uji
homogenitas dilakukan untuk mengetahui homogen atau tidaknya data dari dua
variansi yang berbeda, dalam pengujian homogenitas dengan melakukan uji
hipotesis Levene’s Test. Langkah-langkah yang digunakan penulis dalam melakukan
uji normalitas dan uji homogenitas yaitu berdasarkan prosedur SPSS uji normalitas
dan uji homogenitas data yang dijelaskan oleh Derajat dan Abduljabar (2014, hlm.
126-128) sebagai berikut.
(1) Menu Analyse – Descriptive Statistic – Explorer
(2) Pengisian Sub-menu :
a) dependent list,masukan variable fretest dan posttest
b) list case by, dalam kasus ini abaikan saja.
c) Klik statistic.
d) Tanda centang pada menu descriptivesudah dipilih, untuk keseragaman menu
lain tidak udah dicantang. Kemudian tekan continue.
Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

49

e) Kemudian klik menu plots. Munvul kotak dialog plots.
f) Pada boxplot pilih none artinya tidak akan dibuat boxplot.
g) Pada descriptive, tidak ada yang dipilih atau stem and leaf di deselect(klik
mouse pada kotak sebelah kiri hingga tidak ada tanda apapun)
h) Aktifkan pilihan normality plots with tests.
i) Pada kotak Spread vs Level Levene test, digunakan jika data lebih dari dua
kelompok data atau 2 variabel yang akan diuji. Pilih power estimationuntuk
menguji kesamaan varians.
j) Tekan continueuntuk kembali ke kotak dialog sebelumnya.
k) Pada bagian display (lhat pada bagian pertama pengisian), pilih bothyang
berarti akan dianalisis statistics dan plots.
l) Tekan OK jika pengisian sudah selesaidan akan muncul gambar output dan
interpretasi hasil pengujian distribusi normal.
(3) Interpretasi output dan analisis hasil pengujian distribusi normal dan hasil
pengujian kesamaan varians (homogenitas).
Hasil output bisa menggambarkan apakah hasil penguian distribusi data
mempunyai penyebaran yang normal atau tidak dan memiliki kesamaan varians
atau tidak . Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut:


Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05; hasil pengujian bahwa
penyebaran data tidak normal (tidak simetris) dan mempunyai variansi yang
berbeda atau heterogen.



Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05; hasil pengujian bahwa
penyebaran data normal (simetris) dan mempunyai variansi yang sama atau
homogen.

3. Uji Hipotesis
Langkah-langkah yang digunakan penlis dalam melakukan uji satu sampel
one sample t-test yaitu berdasarkan prosedur SPSS one sampel T Test yang
dijelaskan oleh Derajat dan Abduljabar (2014, hlm. 152-157) sebagai berikut:
Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

50

Langkah-langkah pengujian:
1. Input data pada data view dalam SPSS dan isikan nama dan katagori lain pada
variable view.
2. Setelah data terinput, mulai dengan langkah berikutnya:
a. Menu analyze  Compare Means  One Sample T test
b. Pada kotak Test Variable(s) atau variable yang akan di uji masukan data
variable Sesudah Perlakuan.
c. Test Value atau nilai yang akan di uji, (didapat dari rata-rata populasi atau data
lama)
d. Karena tidak ada data yang hilang (missing) dan tingkat kepercayaan tetap 95%
abaikan pengisian OPTIONS.
e. Tekan OK untuk memproses data.
Pengambikan Keputusan
Dasar pengambilan keputusan:
a. Berdasarkan perbandingan antara t-hitung dengan t-tabel.


Jika statistika hitung (angka t output) > t-tabel, Maka Ho ditolak.



Jika statistika hitung (angka t output) < t-tabel, Maka Ho diterima.

b.

Berdasarkan nilai Probabilitas  Uji satu sisi



Jika nilai Probabilitas > 0,05; maka Ho diterima



Jika nilai Probabilitas < 0,05; maka Ho ditolak

Egi Firman Zamzia, 2016
PENGARUH PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KECERDASAN
EMOSIONAL SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENJAS KELAS IX A DI SMPN 2 PAMULIHAN SUMEDANG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu