T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Kerjasama Bilateral Indonesia dan Timor Leste dalam Pembangunan Ekonomi di Timor Leste T1 BAB IV

BAB IV
KONDISI PEREKONOMIAN TIMOR LESTE PASCA LEPAS DARI
INDONESIA

4.1 Gambaran Umum Timor Leste

Gambar 1

Sumber : Google Maps, Peta Timor Leste

Timor Leste atau yang dikenal dengan nama Timor Lorosa’e merupakan negara yang
sebelumnya berada di bawah pemerintahan Portugis dan Indonesia. Timor Leste sendiri
berada di bawah pemerintahan Portugis dalam waktu yang cukup lama sehingga sampai saat
ini negara Timor Leste masih memiliki kehidupan yang hampir sama dengan budaya
Portugis. Negara Kecil yang berada di kawasan Asia Tenggara ini terletak di Pulau Timor
bagian Timur yaitu pada koordinat 8.50’ LS, 125.55’ BT dengan luas wilayah sebesar 15,007
KM² dan terdiri dari 13 distrik yaitu: Aileu, Ainaro, Baucau, Bobonaro (Maliana), CovaLima (Suai), Dili, Ermera, Lautem (Lospalos), Liquica, Manatuto, Manufahi (Same),
Oecusse (Ambeno), dan Viqueque. Jumlah penduduk yang ada di Timor Leste adalah sebesar
1,066,409 (dilihat berdasarkan sensus pada tahun 2010, dengan pertumbuhan penduduk
1


sekitar 3,5% per tahun dan diperkirakan penduduk pada akhir tahun 2011 adalah 1,115,000
jiwa). Mayoritas penduduk terdiri dari generasi muda (0-34 tahun) sekitar 781,615 jiwa (lebih
dari 70%)1.

Tabel 4.1
Tentang Timor Leste Secara Umum
15.007 Km2
1,066,582 (2010 Census)
Díli
Timorese
Portuguese and Tétum (national language) Apart
Official Languages:
from these there are another 15 local dialects
English and Bahasa Indonesian
Working Languages:
November 28, 1975
Declaration of Independence:
May 20, 2002
Restoration of Independence:
Date of promulgation of the Constitution: March 22, 2002, effective since May 20 2002

Parliamentary Republic
Government System:
13 districts, 67 Sub-Districts
Administrative Division:
Majority of the population is of MalayPolynesian and papua origin; minorities of
Ethnic Composition:
Chinese, Arabs and Europeans
About 90% Catholics; Minorities of Protestants,
Religion:
and Muslims
Tropical hot and humid; Tropical rains;
Climate:
Moderate in the mountains
Situated 550 km north of Australia, it is the
smallest and more eastern island of the Malay
archipelago. Timor-Leste includes the enclave
of Oecussi-Ambeno, situated on the Western
Location:
(Indonesian) part of the island, and the islands
of Ataúro and Jaco. It is the only Portuguese

speaking country independent nation in Asia
North and South costs are divided by mountain
Physical Aspects:
ranges. Altitudes inferior to 3000 m; Most
Area:
Population:
Capital:
Nationality:

1

http://www.kemlu.go.id/dili/id/berita-agenda/info-penting/Pages/Profil-Negara-Timor- Leste.aspx (diakses

pada 18 Januari 2017)

2

elevated point is the Ramelau with 2972 m.
Vegetation characterized by the abundance of
Teak trees, sandal trees, coconuts and

eucalyptus
American Dollar (USD)
UTC + 9h (UTC)
.tl
+670

Currency:
Time Zone:
Internet Code (TLD):
International Telephone Code:
Sumber : http://www.kemlu.go.id/dili/id/berita-agenda/info-penting/Pages/Profil-Negara-TimorLeste.aspx

Nama resmi negara dari Timor Leste sendiri adalah Republik Demokratik Timor-Leste
dengan Ibukota negaranya terletak di kota Dili. Bentuk pemerintahan negara Timor Leste
adalah Semi-Presidensial dengan Presiden sebagai Kepala Negara dan Perdana Menteri
sebagai Kepala Pemerintahan. Sistem negara ini adalah Demokrasi Parlementer dengan
lembaga-lembaga penting negara di dalamnya adalah Presiden Republik, Parlemen Nasional,
Pemerintah, dan Lembaga Peradilan. Masing-masing dari lembaga-lembaga tersebut
memiliki hak di dalam negara. Hal ini dikarenakan sistem semi presidensial yang dianut oleh
negara ini. Timor Leste sendiri memiliki beberapa partai politik diantaranya CNRT,

Demokrat dan Frente Mudanca dan Partai FRETILIN yang menempatkan diri sebagai partai
oposisi di Timor Leste. Sebelumnya terdapat beberapa partai lain tetapi mereka kalah kuat
dibandingkan ketiga partai ini.
Bahasa yang di gunakan di negara ini adalah Tetum dan Portugis sebagai bahasa resmi
sedangkan bahasa Inggris dan Indonesia digunakan sebagai bahasa kerja. Komoditas ekspor
utama dari Timor Leste adalah minyak bumi dan gas alam, hasil pertanian seperti kopi,
kemiri, ternak, biji besi & kayu sedangkan komoditas ekspor utamanya adalah produk
kebutuhan dasar/pokok sehari-hari, perlengkapan kantor, kendaraan & mesin, minyak kelapa
sawit, semen dan tembakau. GDP (Gross Domestik Product) dari negara ini didapatkan dari
Non-Oil GDP pada tahun 2013 yaitu sebesar US$ 2.1 Milyar dengan pendapatan per
kapitanya sebesar US$ 1,700. Sedangkan untuk GNI (Gross National Income) adalah US$
3,580 per kapita (sumber: Economy Context and Macro Economics Direction, Timor-Leste’s
Strategic Development Plan 2011-2030). Agama mayoritas di Timor Leste adalah Katolik
dengan presentase sebesar 90% kemudian Protestan dengan presentase sebesar 5%, Islam

3

dengan presentase 3% dan sisanya sebesar 2% dan dari 2% ini termasuk di dalamnya adalah
agama Konghucu2.
Meskipun memiliki wilayah yang kecil tetapi Timor Leste memiliki daya tarik tersendiri

bagi para investor asing maupuan para turis mancanegara sehingga negara ini menghasilkan
pencampuran budaya yang besar. Jika melihat sejarah dari negara ini Timor Leste pernah
dijajah oleh Portugis sehingga budaya portugis masih dibawa oleh masyarakatnya secara
turun-temurun di samping itu juga budaya Indonesia tidak kalah penting di dalam
pencampuran budaya di negara penghasil minyak ini karena sebagian masyarakat terlebih
khusus di daerah perbatasan yang berbatasan langsung dengan Indonesia justru masih kental
akan budaya Indonesia sehingga sistem penjualan di daerah perbatasan masih menggunakan
rupiah juga yaitu mata uang Indonesia meskipun saat Timor Leste lepas dari Indonesia
penggunaan mata uang juga ikut berubah yaitu dari rupiah menjadi dolar. Bangunan
peninggalan Portugis kemudian menjadi daya tarik tersendiri bagi negara ini untuk dijadikan
obyek wisata tetapi ada juga bangunan di sekitar Dili yaitu Ibukota negara ini yang kemudian
dialihfungsikan menjadi bangunan pemerintahan untuk menggerakan roda pemeritahan di
negara ini.
Hal menarik lainnya yang bisa kita temukan ketika berada di Timor Leste adalah
pariwisatanya. Seperti halnya dengan negara lain, Timor Leste juga memiliki fokus dalam
menjadikan pariwisata sebagai potensi lain dari pendapatan negara. Timor Leste memiliki
beberapa tempat untuk dijadikan sebagai tempat wisata yang banyak mengundang minat turis
asing untuk berkunjung ke negara ini. Terdapat beberapa pantai seperti One Dolar Beach,
atau Cristo Rei Beach di mana di Cristo Rei ini sendiri terdapat patung yang Tuhan Yesus
yang dikenal dengan nama Kristus Raja atau Cristo Rei. Ada juga Gunung Ramelau salah

satu gunung terkenal di Timor Leste serta pulau Atauro yang dijadikan destinasi pariwisata 3.
Masyarakat di negara ini juga terkenal dengan masyarakat yang kehidupannya hampir sama
dengan Indonesia. Meskipun sudah mengalami asimilasi budaya tetapi budaya Indonesia
masih kental mengingat sebagian besar masyarakat Timor Leste merupakan masyarakat yang
saat kerusuhan terjadi masih mengungsi ke Indonesia. Kota Dili yang tidak terlalu besar
membuat setiap tempat atau instansi pemerintahan bisa terhubung dengan baik. Luas wilayah
2

Ibid
http://lifestyle.liputan6.com/read/2406602/6-hal-menarik-saat-berwisata-ke-timor-leste(di akses pada 28

3

Januari 2017)

4

yang tidak terlalu besar membuat Ibukota Dili terlihat sebagai pusat kota yang ramai dengan
aktifitas baik dari birokrasi maupun masyarakat sipil.
Suatu negara pasti memiliki sejarah sehingga terbentuk menjadi sebuah negara yang

berdaulat. Hal ini juga terjadi pada Timor Leste yang merupakan negara termuda di mana
Timor Leste sendiri baru mengalami kemerdeakaannya atas Indonesia selama 15 tahun
terhitung dari tahun 2002. Sejarah inilah yang menunutun Timor Leste kedalam beberapa
peristiwa yang pada akhirnya memiliki kenangan tersendiri bagi Timor Leste. Selain itu juga,
Timor Leste setalah benar-benar berdiri sebagai negara baru yang berdaulat kemudian mulai
membangun negaranya melalui SDM dan SDA yang ada di Timor Leste.

4.2. Sejarah Awal Timor Leste dan keadaan Timor Leste sebelum dan sesudah
melepaskan diri dari Indonesia
Sebenarnya kemerdekaan Timor Leste atas portugis hampir sama dengan kemerdekaan
Indonesia atas Belanda. Yang membedakannya adalah keinginan Timor Leste untuk merdeka
atas Portugis hanya didukung oleh salah satu perhimpunan yang akhirnya membentuk sebuah
partai yang memiliki kekuatan secara politik maupun militer yaitu FRETILIN (Frente
Revolucionária de Timor Leste Independente) yang sangat pro-kemerdekaan atas portugis

sedangkan di Indonesia yang terlihat lebih banyak memperjuangkan kemerdekaan Indonesia
adalah Soekarno-Hatta. Tetapi kekuatan militer dan politik FRETILIN kalah kuat dengan
Indonesia sehingga saat merdeka atas Porugis tidak lama kemudian Indonesia menginvansi
Timor Leste karena beberapa perhimpunan kemudian membuat partai sebelumnya kalah
dengan kekuatan politik dan militer dari FRETILIN dan kemudian meninggalkan Timor

Leste dan setuju untuk berintegrasi dengan Indonesia yang dikenal dengan nama Deklarasi
Balibo pada tanggal 29 November meskipun sudah di tetapkan UUD RDTL 1975 yang
sebenarnya isinya hampir sama dengan pengakuan Portugis atas Timor Leste yang sudah
merdeka4.
Pada tahun 1902 terjadi pembagian wilayah Timor antara kaum Portugis dan Belanda
secara definitif. Masa dekolonisasi yang dialami oleh Timor-Timur sendiri termasuk masa
yang lama sampai pada 25 April 1974 setelah terjadinya Revolusi Bunga yang menyebabkan

4

Avelio M. Coelho, Dua Kali Merdeka, Esei Sejarah Politik TIMOR LESTE . Yogyakarta: Djaman Baroe. 2012,
hlm 4

5

tumbangnya pemerintahan Portugis atas Timor-Timur5. Melalui Revolusi Bunga tersebut
Portugis kemudian memberikan kebijakan atas hak penentuan nasib sendiri yang diberikan
kepada bangsa jajahannya termasuk Timor Leste6. Sehingga para kaum elit di Timor Leste
membentuk perhimpunan politik yang kemudian masing-masing para kaum elit tersebut
mempunyai pilihan untuk memilih apakah akan tetap menjadi bagian dari provinsi Portugal

yang di usung oleh perhimpuan politik yang kemudian menjadi partai yaitu UDT(Uni
Demokratik Timor [União Democrática Timorense] ), APODETI(Associação Popular
Democrática) yang memilih untuk bergabung dengan Indonesia dan FRETILIN yang

memilih untuk merdeka secara penuh. Sebelum bergabung ke Indonesia, Timor Leste masih
membuat pilihan sesuai yang dtetapkan oleh PBB sebagai negara bekas kolonialisme7. ada 3
hal pilihan politik yang dibenarkan oleh Portugal berdasarkan resolusi PBB tentang wilayahwilayah yang memiliki pemerintahan sendiri dan harus diberikan kemerdekaan. 3 pilihan
tersebut adalah merdeka penuh, berintergrasi ke salah satu negara atau tetap bersama
Portugal. Dan pilihan tersebut dimenangkan oleh FRETILIN yang menginginkan untuk
merdeka penuh mengingat saat itu FRETILIN merupakan partai yang kuat di kawasan Timor
Leste. Karena beberapa partai tersebut kalah akhirnya mereka melarikan diri ke Indonesia.
Hal tersebut justru memperparah keadaan di Timor Leste karena partai-partai yang kalah
tidak ikut mendukung FRETILIN justru meminta bantuan ke pihak Indonesia dimana saat itu
mereka mengatakan bahwa FRETILIN masih jadi bagian dari komunis. Indonesia sendiri
yang antikomunis saat mendengar hal tersebut langsung mengadakan beberapa manuvermanuver politik yang didukung oleh beberapa negara adikuasa dan propagandanya diwilayah
perbatasan yang pada akhirnya Indonesia secara resmi menduduki Timor Leste pada tanggal
7 Desember 1975. Waktu yang sangat cepat bagi Timor Leste untuk merasakan kebebasan
sebagai negara bekas jajahan Portugis karena Indonesia mengambil alih kekuasaan dan
memukul mundur kekuatan politik dan militer dari FRETILIN.
Timor Leste yang saat itu masih bernama Timor-Timur resmi menjadi Provinsi ke -27 di

Indonesia. Masuknya Timor Leste kedalam bagian NKRI yang saat itu disandingkan dengan
provinsi-provinsi di Nusa Tenggara menjadi kategori provinsi yang miskin meskipun
pendapatan perkapitanya mencapai 30-36 persen dari rata-rata nasional tetapi perekonomian
dari Timor-Timur sendiri dari tahun 1997-1997 mengalamai pertumbuhan yang cukup pesat
5

https://www.unsw.adfa.edu.au/school-of-humanities-and-social-sciences/timor-companion/kolonialisme-timorleste (diakses pada tanggal 12 Agustus 2016)
6
Avelio M. Coelho, Dua Kali Merdeka, Esei Sejarah Politik TIMOR LESTE. Yogyakarta: Djaman Baroe. 2012,
hlm 2
7
Ibid, hlm 3

6

sehingga Produk Regional Bruto (PRB) sedikit lebih cepat mengalami peningkatan sebesar
5,6 persen pertahun dibandingkan dengan Indonesia yaitu 5,1 persen sehingga menunjukkan
Timor-Leste bisa untuk berdiri sendiri tanpa Indonesia. Keunggulan lain secara komparatif
yang dimiliki oleh Timor Leste terlihat pada kegiatan yang berkaitan dengan tanah dan juga
bersifat padat karya8. Selain itu juga kopi menjadi tanaman ekspor utama dari Timor-Leste
dan jalan utama bagai kesejahteraan masyarakat desa karena saat itu sebagaian besar
masyarakat Timor Leste merupakan petani dan Menurut Pomery (bab 8) dalam Hal Hill &
Joāo Mariano Saldanha mengatakan bahwa paling tidak terdapat 25% penduduk yang
bergantung secara parsial pada kopi dan kopi menjadi penyumbang sekitar 16% terhadap
pendapatan masyarakat Timor-Leste9.
Di sisi lain, FRETILIN justru terus melakukan perjuangan untuk tetap bisa
memproklamirkan kemerdekaannya atas Portugis dan tetap bersikeras untuk tidak melakukan
intergrasi dengan Indonesia. FRETILIN secara de facto menguasai seluruh wilayah Timor
Leste dan sudah membentuk pasukan perang yang sudah berperang melawan Indonesia di
wilayah perbatasan antara Indonesia dan Timor. Dengan beberapa alasan FRETILIN yang
saat itu menjadi partai yang sangat kuat di Timor Leste kemudian memutuskan untuk
mengadakan proklamasi kemerdekaan secara Unilateral pada tanggal 28 November 1975 dan
pada saat itu juga FRETILIN langsung membntuk pemerintahan dengan mengangkat seorang
presiden melalui konstitusi yang di tetapkan oleh Comité Cental (CC) FRETILIN. Namun hal
tersebut tidak berlangsung lama. Lemahnya kekuatan militer yang di miliki oleh FRETILIN
membuat FRETILIN dipukul mundur oleh Indonesia sehingga pada tanggal 17 Juli 1976
Indonesia bekerjasama dengan Dewan Transisi mengajukan permohonan integrasi Timor
Leste kedalam Republik Indonesia. Dan melalui MPR, Pemerintah Indonesia memutuskan
ketetapan (Tap) MPR tahun 1976 secara de jure menerima penggabungan seluruh wilayah
Timor Leste ke dalam wilayah NKRI yang akhirnya melalui Tap MPR 1976 yang
memberikan mandat kepada Soeharto yang saat itu menjabat sebagai presiden RI untuk
segera mewujudkan harapan sebagain besar orang timor utk mendapatkan kemerdekaan lewat
integrasi dan menjadikan Timor Leste sebagai provinsi ke-27 dari Indonesia. Meskipun
begitu, Portugal sendiri tetap tidak mengakui 2 hal yang sudah dilakukan oleh Timor Leste

Hill Hal & Joāo Mariano Saldanha, Membangun Negara Baru Timor Lorosa’e. Jakarta: Aksara Karunia.2006,
hlm 8
9
Ibid, hlm 11
8

7

baik itu proklmasi kemerdekaan yang dibuat oleh FRETILIN ataupun deklarasi Balibo yang
yang dilakukan oleh UDT dan beberapa partai yang kontra FRETILIN 10.
Meskipun PBB dan Portugal tidak mengakui intergrasi Timor Leste kepada Indonesia,
pemerintah Indonesia tetap menjalankan sistem pemerintahannya di Timor Leste baik dari
segi kebijakan, politik maupun hukum. Pembanguan SDM (Sumber Daya Manusia) dan
pembangunan fisik juga dilakukan berdasarkan hukum tata negara Indonesia. Indonesia juga
melakukan pergantian dan pembagian wilayah dari Kabupaten sampai RT. Beberapa gedung
yang menjadi milik Portugis saat itu kemudian dialihfungsikan menjadi milik Indonesia11.
Portugal tidak menerima kenyataan bahwa Timor Leste sudah menjadi bagian dari NKRI
sehingga mengambil keputusan untuk mendukung agar proses dekolonisasi tersebut perlu
untuk di tuntaskan. Portugal sndiri tidak mengakui dengan apa yang dilakukan oleh
FRETILIN terkait proklamasi kemerdekaan Timor Leste atau Deklarasi Balibo yang
mengintegrasikan Timor Leste ke NKRI. Permasalahan ini kemudian sampai ke PBB
sehingga melalui Resolusi Dewan Keamanan PBB memerintahkan tentara Indonesia untuk
menarik diri dari Timor Leste tanpa syarat dan mengutuk tentara Indonesia atas
kependudukan terhadap Timor Leste.
Keberadaan Indonesia di Timor-Leste ternyata menimbulkan pro dan kontra dari masingmasing pihak. Konflik tidak hanya selesai sampai disitu saja, pada tahun 1999 terjadi Insiden
Santa Cruz. Insiden ini terjadi saat ribuan warga menghadiri peringatan bagi Sebastiao
Gomes Rangel, yang dilaporkan dibunuh oleh pasukan keamanan Indonesia pada 28 Oktober
1991. Pada saat pawai menuju pemakaman, para pelayat membentangkan spanduk dan
bendera pro-kemerdekaan. Tanpa diketahui kedatangannya, tiba-tiba pasukan keamana dalam
hal ini TNI menembaki massa tanpa peringatan lebih dulu karena pasukan TNI sendiri
mendengar kabar bahwa ribuan warga tersebut akan melakukan demonsatrasi besar-besaran
untuk menolak menjadi bagian dari NKRI lagi. Insiden tersebut menjadi rapor merah
tersendiri

bagi

Indonesia

di

mata

dunia

dan

menyebabkan

Indonesia

harus

mempertanggungjawabkan kejadian tersebut yang masih terus membekas sampai saat ini di
Timor-Leste12.

10

Avelio M. Coelho, Dua Kali Merdeka, Esei Sejarah Politik TIMOR LESTE . Yogyakarta: Djaman Baroe. 2012,
hlm 5
11
Ibid, Hlm 20
12
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/263470-ai-ungkap-kasus-pembantaian-di-santa-cruz ( diakses pada
22 Februari 2017)

8

Timor-Leste kemudian mulai mengalami guncangan dari dalam masyarakatnya sendiri
akibat dari menurunya perekonomian mencapai 40 persen sekitar bulan september-oktober
1999 yang disebabkan oleh kerusuhan yang terjadi menyusul dengan terkenanya dampak
krisis yang terjadi di Indonesia menyebabkan banyak sekali masyarakat Timor-Leste yang
dipaksa mengungsi ke wilayah perbatasan Timor Barat. Timor-Leste saat itu menjadi provinsi
yang sangat kacau baik dari segi infrastrukturnya sampai ke masyarakat yang saat itu harus
hidup dalam ketakutan akibat konflik yang terjadi saat itu. Dan berdampak lebih kepada
perekonomiannya di mana tidak ada pemasukan dari provinsi ini akibat dari kerusuhan yang
terjadi.
Permasalahan integrasi Timor Leste ke Indonesia kemudian menjadi salah satu
permasalahan yang kemudian penyelesaian masalah tersebut dibawa ke forum internasional.
FRETILIN mendapat dukungan secara penuh dari Portugal untuk bisa menjadi negara sendiri
dan Indonesia mengalami kegagalan dalam berdiplomasi untuk meyakinkan masyarakat
internasional terkait keinginan rakyat Timor Leste untuk merdeka lewat integrasi. Hal ini
memakan waktu yang cukup lama yaitu sekitar 25 tahun dan akhirnya melalui PBB juga
pemerintah Indo-Portu melakukan mediasi dan pda tgl 5 Mei 1999 kedua negara ini membuat
referendum terkait penyelesaian maslah antara Indo-Portu dan utk melaksanakan kesepakatan
tersebut pada tanggal 5 mei 1999 Sekjen PBB membentuk UNAMET (United Nations
Mission for East Timor). Hasil dari referendum tersebut adalah sebagian besar masyarakat

Timor Leste memilih untuk memisahkan diri dari Indonesia dan berdiri sebagai sebuah
negara baru. Ditambah dengan kasus HAM yang menimpa Indonesia saat Timor Leste masih
menjadi bagian dari Indonesia yang mendapat kecaman dari dunia Internasional selain itu
juga masih adanya gerakan perlawanan yang intensif dari Timor Leste serta permasalahan
lainnya yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 yaitu krisis demokrasi yang menyebabkan
konflik besar-besaran juga di Indonesia sehingga Indonesia melihat keadaan politik tersebut
justru tidak menguntungkan.
Presiden Habibie yang saat itu menjabat sebagai presiden RI yang menggantikan
Soeharto kemudian melalui PBB melakukan refendum dengan Portugal untuk memberikan
tawaran kepada masyarakat Timor Leste untuk menerima otonomi atau menolak otonomi13.
UNAMET kemudian menyampaikan hasil referendum tersebut dan disahkan oleh Dewan
13

Avelio M. Coelho, Dua Kali Merdeka, Esei Sejarah Politik TIMOR LESTE . Yogyakarta: Djaman Baroe. 2012,

hlm 85

9

Keamanan PBB dan kemudia memberikan mandat kepada Sekjen PBB untuk menyusun misi
PBB berikutnya di Timor Leste. Dengan adanya referendum tersebut maka kekuasaan secara
de jure diberikan kepada PBB yang kemudian mengganti UNAMET menjadi UNTAET
(United Nations Transitional Administration for East Timor). UNTAET sendiri merupakan

pemerintahan transisi yang didirikan oleh Dewan Keamanan PBB. Tugas dari UNTAET
adalah membangun kembali segala infrastruktur yang rusak akibat kekerasan yang meletus
setelah referendum dan menjalankan transisi politik terutama mempersiapkan pemilihan
Dewan Konstituante (transisi politik) untuk menyusun UUD Timor Leste. Selain itu
UNTAET juga membantu kemerdekaan Timor Leste selama menuju masa kemerdekaan dan
merupakan bagian dari pasukan perdamaian milik PBB sampai pada akhirnya Timor Leste
berdiri sendiri sebagai negara baru yang berdaulat pada tanggal 20 Mei 2002 dan mengganti
nama menjadi Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) sebagai nama resmi dari TimorLeste14. Setelah restorasi dilakukan dan konstitusi di sahkan maka Timor-Leste melalui PBB
melakukan pemilihan presiden untuk pertama kalinya sebagai negara baru yang berdaulat
secara penuh.
Dengan adanya campur tangan dari PBB membuat Timor-Leste melakukan pembaharuan
besar-besaran pada sistem pemerintahan dan negara seperti adanya bantuan luar negeri yang
saat itu membantu merestorasi kembali keadaan negara Timor Leste. Selain itu, sistem
pemerintahan yang digunakan adalah semi presidensial di mana terdapat Presiden sebagai
kepala negara dan Perdana Menteri sebagai kepala pemerintahan. Timor Leste sekarang
berada pada pemerintah konstitusi ke-6 yang dalamnya mencakup kementerian dari TimorLeste sendiri dan akan mengalami perubahan seiring dengan bergantinya Presiden dan
Perdana Menteri. Timor-Leste memiliki 4 lembaga tertinggi yaitu Presiden, Parlemen,
Kejaksaan Agung dan Pengadilan Tinggi15. Setelah merasa cukup aman dan merasa sudah
berhasil di Timor Leste, UNTAET kemudian menerima tawaran dari FRETILIN untuk
peralihan kekuasan dari UNTAET ke FRETILIN sehingga pasa saai itu secara tidak langsung
FRETILIN mengambil alih kekuasan seluruh bumi Timor Lorosa’e. Meskipun begitu Timor
Leste tetap menjalin hubungan baik dengan Indonesia.
PBB memiliki peran penting pada Timor Leste. Bantuan luar negeri yang didapat oleh
Timor Leste membantu mengembangkan ekonomi di Timor Leste. Keadaan ekonomi Timor

14

http://www.kemlu.go.id/dili/id/berita-agenda/info-penting/Pages/Profil-Negara-Timor-Leste.aspx (diakses
pada 22 Februari 2017)
15
Ibid

10

Leste yang saat itu baru berdiri sebagai negara sendiri sampai 15 tahun kemudian mengalami
pasang-surut dalam keadaan ekonomi negara. Konflik internal menjadi salah satu dampak
buruk bagi perekonomian di Timor Leste. Namun hal tersebut tidak berlangsung lama saat
kondisi Timor Leste menjadi baik sehingga kondisi ekonomi Timor Leste juga mengalami
perubahan yang lebih baik

4.3. Kondisi Ekonomi Timor Leste
Timor Leste merupakan salah satu negara termuda di dunia. Setelah bertahun-tahun
mengalami perang dan kekacauan politik dan akhirnya berdiri sebagai negara yang utuh
ekonomi negara inimenjadi termiskin di Asia, dan kemudian kembali stabil dikarenakan
perkembangan ekstraksi minyak dan gas. Jasa kontribusi negara sebesar 56 persen dari PDB,
pada sektor pertanian sebesar 26 persen dari PDByang mempekerjakan sekitar 64 persen dari
angkatan kerja dan masih tetap berkembang. Pada tahun 2005, pemerintah telah menyiapkan
Timor Timur Petroleum Fund, yang sekarang merupakan sumber dana utama untuk
pembangunan infrastruktur dan manfaat sosial. Namun, untuk menjaga laju pembangunan
saat ini, pemerintah perlu lebih berkonsentrasi pada peningkatan belanja negara, pendidikan,
kesehatan dan irigasi pertanian16.
Sebelum melepaskan diri dari Indonesia, Timor Leste yang saat itu masih bernama
Timor-Timur dan menjadi provinsi ke-27 dari Indonesia secara pemerintahan berada di
bawah kekuasaan penuh Indonesia. Birokasi pun masih dibawah naungan pemerintah
Indonesia. Peralihan penggunaan mata uang menjadi rupiah diberalakukan di Timor Leste.
Semenjak Timor Leste melakukan integrasi dengan Indonesia, banyak pedagang dari yang
berasaladari Sumatera dan Jawa mulai berdatangan di Timor Leste dan memulai berdagang.
Bahan-bahan makanan yang ada di Timor Leste sebagian besar berasal dari Nusa Tenggara
Timur, hal ini dikarenakan faktor iklim yang sangat panas di Timor Leste sehingga
menyebabkan tidak semua bahan makanan dapat diproduksi sendiri oleh masyarakatnya.
Pertumbuhan ekonomi di Timor Leste secara perlahan mengalami peningkatan dengan
maraknya perdagangan yang dilakukan oleh pedagang dari luar Timor Leste. Namun
sayangnya

pertumbuhan

ekonomi

justru

menjadi

ajang

monopoli

perdagangan.

Perekonomian lebuh banyak dikuasai oleh orang-orang luar Timor Leste sedangkan rakyat
16

http://www.tradingeconomics.com/east-timor/gdp-growth-annual (diakses pada 27 Februari 2017)

11

Timor Lestejustru hanya menjadi konsumen saja17. Perekonomian di Timor Leste
digolongkan sebagai perekonomian dengan pendapatan menengah kebawah oleh Bank Dunia
dengan posisi berada di peringkat 158 dengan tingkat perkembangan manusianya sebesar
20% penduduk yang menganggur dan52,9% hidup dengan pendapatan US $ 1,25 per hari.
Sedangkan Bank yang berasal dari luar negeri yang berkerjasama dengan Timor Leste adalah
ANZ National Bank yang berasal dari Australia, Banco Nacional Ultramarino yan berasal
dari Portugal dan Bank Mandiri yang berasal dari Indonesia18. Setelah merestorasikan
kemerdekaanya yang meskipun hal tersebut masih memunculkan pendapat yang berbeda dari
masing-masing masyarakatnya yang menganggap bahwa Indonesia tidak menjajah TimorLeste ataupun sebaliknya Indonesia menjajah Timor-Leste tidk serta-merta mengurungkan
niat Timor-Leste untuk memutuskan hubungannya dengan Indonesia.
Selama 5 tahun pertama kemerdekaannya, Timor-Leste masih menghadapi berbagai
macam permasalahan di dalam negerinyayang terjadi secara terus menerus dan proses
pencapaian pembangunan masih dikatakan relatif rendah, terutama dengan meningkatnya
jumlah penduduk miskin dan berbagai gangguan keamanan akibat konflik horisontal yang
terajadi. Terlepas dari kondisi ekonomi saat ini yang sudah semakin membaik
sebelumnyasaat Timor Leste melepaskan diri dari Indonesia tidak serta membuat Timor Leste
membaik.Konflikpun terjadi di negara ini yang datang dari krisis politik dan militer yang ada
di Timor Leste19. Konflik internal yang terjadi pada tahun 2006 ini membuat Dili sebagai
Ibukota Negara menjadi terlihat seperti kota mati karena kerusuhan tersebut. Konflik tersebut
terjadi karena adanya krisis dalam negara mengingat saat ini Timor Leste baru saja
membangun negaranya setelah benar-benar melepaskan diri dari pemerintahan Indonesia.
Krisis dalam negeri ini sendiri disebabkan karena adanya pemecatan sekitar enam ratus dari
1.400 prajurit angkatan bersenjata Timor Leste, Forcas Defenza Timor-Leste (FDTL) atas
tuduhan desersi. Pada Maret 2006, Perdana Menteri Mari Alkatiri memerintahkan Panglima
FDTL Brigadir Jenderal Taur Matan Ruak untuk melakukan pemecatan massal sehingga
menyebabkan konflik besar-besaran di Timor Leste. Saat konflik terjadi banyak tentara yang
dipecat kemudian melakukan demonstrasi dan beberapa diantaranya mulai membangun
perlawanan. Hal lain yang terjadi adalah adanya krisis politik yang terjadi pada pemangku
17

Lela E. Madjiah, Timor Timur, Perginya Si Anak Hilang, Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2002,
Hlm 105
18
CM. Rien Kuntari, TIMOR TIMUR Satu Menit Terakhir, Catatan Seorang Wartawan, Bandung: Mizan, 2008,
Hlm 105
19
http://www.bbc.com/indonesia/laporan_khusus/2012/03/120316_timor_analysis.shtml (diakses pada 24
Januari 2017.

12

kekuasaan di Timor-Leste sehingga memaksa beberapa pemangku kekuasaan tersebut harus
turun jabatan. Selain itu juga banyak warga negara asing yang dipulangkan ke negaranya
masing-masing20.
Setelah hampir 5 tahun mengalami konflik internal Timor Leste kemudian membangun
kembali negaranya sehingga secara perlahan namun pastimelalui berbagai institusi yang
dibutuhkan untuk menunjang pembangunan di Timor-Leste terus dibentuk dan terlihat
dengan baik. Institusi di dalam hal ini menjadi penentu awal pencapaian pembangunan yang
efektif dan efisien di Timor-Leste. Pembangunan akan selalu membutuhkan proses untuk
dapat menghasilkan kehidupan yang layak bagi kesejahteraan masyarakatnya sehingga
pemerintah Timor-Leste sangat serius di dalam mengembangkan negaranya menjadi negara
yang lebih baik lagi. Bagi Timor Leste membangun kembali suatu tempat yang sudah
dikategorikan kedalam skala yang lebih besar yaitu negara baru yang berdaulat diibaratkan
seperti membangun kembali sebuah rumah dimana harus dimulai dengan pondasi yang kuat.
Ekonomi menjadi pondasi yang kuat bagi pembangunan di Timor-Leste mengingat saat itu
Timor-Leste baru saja mengalami konflik yang sangat hebat yang menyebabkan kondisi
negara ini menjadi porak-poranda. Ekonomi yang terbuka akan mengalami pertumbuhan
yang lebih cepat dibandingkan dengan ekonomi yang tertutup. Hal inilah yang menyebabkan
Timor Leste tidak menjadi negara yang berpikir untuk mebangunan negara secara sendiri.
Timor-Leste membuka peluang bagi investor asing untuk bisa berinvestasi di negara ini.
Ladang minyak di celah Timor GAP dan Kopi menjadi penggerak peningkatan ekonomi di
Timor Leste. Selain itu adanya bantuan luar negeri juga membantu Timor-Leste dalam
meningkatkan perekonomian di Timor Leste.
Timor-Leste mulai menetapkan beberapa kebijakan di negaranya seperti penggunaan
mata uang yang sebelumnya mengikuti nilai mata uang Indonesia yang kemudian berganti
menjadi Dolar US. Hal ini diberlakukan oleh PBB agar Timor Leste tetap bisa menjaga
kestabilan nilai tukar mata uang terhadap kegiatan ekspor-impor yang dilakukan Timor Leste
terkhusunya pada impor Minyak dan Gas di Celah Timor GAP. Tetapi mata uang rupiah
masih menjadi nilai tukar yang istimewa di Timor Leste. Penggunaan mata uang dolar dan
centavos (mata uang asli negara Timor-Leste yang dicetak langsung dari Portugal) menjadi

mata uang yang digunakan untuk bertransaksi di sebagian besar wilayah Timor-Leste
sedangkan mata uang rupiah hanya digunakan pada saat melakukan transaksi jual-beli pada

20

http://www.dw.com/id/kerusuhan-di-bumi-lorosae-berlanjut/a-2956895 (diakses pada 22 februari 2017)

13

beberapa daerah di perbatasan antara Indonesia dan Timor-Leste21. Selain itu juga, pasca
Timor-Leste melepaskan diri dari Indonesia, keadaan negara Timor-Leste sendiri secara
infrastuktur belum dikatakan mumpuni terlihat dari banyak bangunan peninggalan dari
negara penjajah yang kemudian dialihkan menjadi gedung perkantoran dan gedung serbaguna
lainnya serta banyak bangunan peninggalan Portugis maupun Indonesia yang dialihfungsikan
menjadi gedung pemerintahan atau perkantoran sedangkan untuk perumahan, akibat dari
perang yang terjadi antara Indonesia dan Timor-Leste saat masa Jajak Pendapat banyak yang
dibakar sehingga harus membangun ulang kembali.
Setelah beberapa tahun mengalami konflik internal Timor Leste kemudian mulai
berkembang pada segala bidang dalam meningkatkan infrastruktur negara sebagai negara
termuda. Berikut adalah tabel perkembangan GDP dari Timor Leste :
Tabel 4.2
Gross Domestik Product (GDP)
Timor Leste tahun 2002-2015

Sumber:(http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.MKTP.CD?end=2015&locations=T
L&name_desc=true&start=2000&view=chart)Last updated: Feb 6, 2017

21

http://bisnis.liputan6.com/read/2465743/negara-ini-punya-2-mata-uang-dolar-as-dan-centavos (diakses pada

10 Agustus 2017)

14

Berdasarkan tabel di atas GDP (Gross Domestic Product) Timor-Leste pada tahun 2002
setelah berdiri sebagai negara sendiri adalah US$ 496.18 juta, pada tahun 2005 menjadi US$
501.43 juta. Pada 2006 sempat terjadi konflik internal yang menyebabkan GDP Timor Leste
turun sebesar US$ 464.18 juta kemudian kembali mengalami peningkatan sampai tahun 2012
sebesar US$ 1.127.11 juta mengalami sedikit penurunan di tahun 2013 menjadi US$ 1.117.23
juta penurunan yang tidak terlalu banyak dan pada tahun 2014 kembali mengalami
peningkatan sebesar US$ 1.131.23 juta22 sedangkan pertumbuhan ekonomi Timor-Leste pada
tahun 2012 adalah sebesar 7.3% dan pada tahun 2013 adalah 9.5%. Sementara itu laju inflasi
Timor-Leste adalah 10,9% pada tahun 2012 dan 9,5% pada tahun 2013 dan 7% pada tahun
2014 dan 7% pada tahun 201523.
Dalam meningkatkan ekonomi negara, Timor Leste kemudian melakukan beberapa
kegiatan diantaranya mulai menjalin kerjasama dengan negara lain. Keterbukaan Timor Leste
akan negara lain tidak serta menutup pintu kerjasamanya dengan Indonesia. Indonesia
menjadi partner penting di dalam hubungan kerjasamanya dengan negara lain. Faktor sejarah
di masa lalu menjadi poin pertama Indonesia untuk tetap melakukan kerjasama dengan Timor
Leste. Sebelum berdiri sebagai negara sendiri tentunya perekonomian Timor Leste masih
berada di bawah pengaturan Indonesia sampai Timor Leste benar-benar berdiri sebagai
negara sendiri Timor Leste tetap percayakan kerjasamanya dengan Indonesia.
Meskipun masih terhambat oleh faktor sejarah yang pernah terjadi antara Indonesia dan
Timor Leste, masyarakat Timor Leste pada umumnya semakin menyadarai perlunya
membina hubungan yang baik dan bersahabat dengan Indonesia. Pada saat ini kerjasama di
berbagai bidang dan kegiatan saling mengunjungi antar pejabat dari kedua negara ini
menunjukkan adanya kedekatan hubungan bilateral antara Indonesia dan Timor Leste.
Kerjasama yang terjalin pada kedua negara ini dilakukan pada beberapa bidang salah satunya
adalah ekonomi yang di mana tujuan dari kerjasama ini bisa meningkatkan pembangunan
ekonomi di Timor Leste sehingga dari sekian banyak kerjasama yang dilakukan oleh
Indonesia dan Timor Leste, peneliti tertarik untuk melihat kerjasama yang terjalin pada
bidang ekonomi.

22

https://www.google.co.id/publicdata/explore?ds=d5bncppjof8f9_&met_y=ny_gdp_pcap_cd&idim=country:T
MP:PNG:LAO&hl=en&dl=en#!ctype=l&strail=false&bcs=d&nselm=h&met_y=ny_gdp_pcap_cd&scale_y=lin
&ind_y=false&rdim=region&idim=country:TMP&ifdim=region&tstart=983293200000&tend=1425056400000
&hl=en_US&dl=en&ind=false ( diakses pada 28 Februari 2017)
23
Sumber : PROFIL EKONOMI TL as 1 Juni 2016, KBRI DILI

15

4.4. Hubungan Ekonomi Indonesia dan Timor-Leste
Disamping bekerjasama didalam kawasan yang sama, masing-masing negara juga
melakukan kerjasama tunggal atau bilateral yaitu kerjasama yang dilakukan oleh 2 negara
baik dalam bidang politik, keamanan, budaya maupun ekonomi. Pada umumnya, hubungan
internasional dilakukan secara bilateral. Hal ini bertujuan agar kedua negara tersebut bisa
menjalin kerjasama yang baik dan adanya pertukaran perwakilan negara atau duta besar dari
kedua negara yang bekerjasama secara bilateral serta terjadinya perkunjungan antarnegara
yang dilakukan oleh pemimpin/pemerintah dari kedua negara tersebut. Faktor kepentingan
dari masing-masing negara tersebut membuat mereka melakukan kerjasama secara bilateral.
Berbagai persoalan yang pernah terjadi antara Indonesia dan Timor Leste yang
mempunyai kedekatan baik secara geografis dan budaya, terutama pada wilayah perbatasan
yang berbatasan daratlangsung ini semakin lama makin bekurang bahkan bisa dikatakan tidak
ada dan kerjasama di antara kedua negara terus ditingkatkan di dalam segala bidang. Hal ini
dilakukan oleh kedua negara agar kerjasama bilateral antara keduan negara semakin terjalin
erat. Disaat Indonesia melepaskan Timor Leste untuk berdiri sebagai negara sendiri tidak
membuat Timor Leste untuk menghilangkan Indonesia dari list kerjasama antar negara.
Beberapa dukungan untuk menjalin kembali hubungan yang baik antara Indonesia dan Timor
Leste tidak hanya di Timor Leste saja tetapi dari Portugal dan juga Australia karena menurut
Portugal bantuan Indonesia untuk membangun kembali Timor Leste sangat dibutuhkan selain
itu juga Timor Leste tidak ada pilihan lain untuk bekerja sama selain dengan kedua negara
terdekat yaitu Australia dan Indonesia.
Kerjasama ekonomi memang sangat diperlukan karena hal ini merupakan kunci
keberhasilan suatu negara di dalam membangun negaranya. Kerjasama ekonomi yang
dilakukan Indonesia dan Timor Leste dinilai akan sangat membantu Timor Leste tetapi jika
ekonomi sendiri tidak lepas dari politik sehingga Timor Leste juga memikirkan sinkronisasi
antara ekonomi dan politik dengan Indonesia sehingga kerjasama ini akan sama-sama
menguntungkan bagi kedua pihak. Timor Leste meminta Indonesia untuk bisa bertanggung
jawab di dalam menangani permasalahan yang terjadi sebelumnya untuk mengatur kembali
masyarakat dan juga hak kepemilikan agar Timor Leste bisa memiliki kepercayaan bahwa
Indonesia tidak akan menginvansi Timor Leste untuk kedua kalinya.

16

Tabel berikut akan menunjukkan bagaimana kegiatan ekonomi yang terjalin diatara
kedunia negara ini yang sama-sama mengalami peningkatan karena Indonesia menjadi mitra
dagang yang pas untuk Timor Leste24.

Tabel 4.4

Sumber :http://id.tradingeconomics.com/east-timor/balance-of-trade

Kerjasama ekonomi antara Indonesia dan Timor-Leste awalnya dimulai justru bukan dari
ekonominya. Kerjasama tersebut dimulai dari kesepakatan kedua negara untuk mulai
membangun kembali hubungan kerjasama bilateral antara kedua negara ini. Mengingat
bahwa Timor-Leste pernah menjadi bagian dari Indonesia maka setelah Timor-Leste berdiri
sendiri Timor-Leste kemudian melakukan repatriasi pengungsi yang sebelumnya harus
mengungsi akibat konflik yang terjadi di Timor-Leste, penyelesaian hak milik, hubungan
lintas perbatasan dan isu-isu lainnya. Sehingga MoU pertama yang di buat oleh Indonesia dan
Timor Leste adalah Memorandum Saling Pengertian antara Pemerintah Republik Indonesia
dan Pemerintah Republik Demokratik Timor Timur mengenai Pembentukan Komisi Bersama
untuk Kerja Sama Bilateral yang dimana MoU ini sepekati oleh 2 negara pada 2 Juli 2002
24

http://id.tradingeconomics.com/east-timor/balance-of-trade (diakes pada 18 Maret 2017)

17

dan masa berlakunya 3 tahun dan akan dilakukan perpanjang otomatis pada 3 tahun
berikutnya25. Jika dilihat dari tahun awal kerjasama kedua negara ini membuktikan bahwa
Timor Leste masih membutuhkan Indonesia dalam hubungan bilateral kedua negara ini.
Selain itu juga saat sejak dibukanya kantor perwakilan Indonesia di Timor Leste juga
menandakan bahwa kerjasama anatara Indonesia dan Timor Leste sudah berjalan karena pada
bidang ekonomi Timor Leste sendiri sebanyak 95% ekonominya bergantung pada Indonesia
baik sembako, material bangunan maupun BBM.
Walaupun Indonesia dan Timor Leste dalam tanda kutip kerjasama yang terjalin bukan
didalam bentuk materi tetapi kerjasama yang terjadi lebih kepada soft diplomasi yaitu
pemberian bantuan yang lebih kepada capacity building.Hal ini dilakukan agar kepentingan
dari masing-masing negara bisa tercapai dengan cara damai tanpa adanya konflik yang
nantinya justru merugikan masing-masing negara. Selain itu juga pada bidang ekonomi,
perdagangan bilateral di antara kedua negara ini mengalami peningkatan di mana surplus
untuk Indonesia pada tahun 2012 mencatat ada kenaikan presentasi dunia usaha Indonesia di
Timor Leste sebesar 30%, dari 450 usaha menjadi 588 usaha yang dimiliki WNI di Timor
Leste. Penandatanganan MoU Development on Regional Integrated Economic Approach
(DRIEA) pada tahun 2014 sebagai wujud upaya pembangunan ekonomi yang terintegrasi
dikawasan-kawasan yang berbatasan, antara lain provinsi NTT di Indonesia dengan Timor
Leste26.
Ada beberapa hubungan kerjasama ekonomi yang sudah terjalin diantara kedua negara
ini, yaitu 27:
1. Hubungan perdagangan
Pada bidang ini Indonesia masih dipercayakan untuk menjadi mitra yang
penting. Contohnya saja pada tahun 2012 ekspor Indonesia ke Timor-Leste tercatat
US$ 258,1 juta, US$ 246,56 juta pada tahun 2013, US$ 226.,194.7 pada tahun 2014
dan US$ 216.482,9 sedangkan Impor dari Indonesia pada tahun 2012 adalah US$
632,5 juta, US$ 274 juta pada tahun 2013, US$ 244 juta pada tahun 2014 dan

25

http://treaty.kemlu.go.id/index.php/treaty/index?Treaty[country_id]=11&Treaty[work_type_id]=1&l=id (

diakses pada 28 Februari 2017)

26
27

Ibid
Sumber : PROFIL EKONOMI TL as 1 Juni 2016, KBRI DILI

18

US$525,3 juta. Impor utama dari Timor Leste adalah kebutuhan sehari-hari seperti
sembako, keperluan perkantoran dan bahan bangunan, yang diekspor Indonesia
melalui darat yaitu dari Propinsi NTT maupun melalui laut.Sementara itu, total
perdagangan antara Indonesia dan Timor-Leste adalah US$ 258,8 juta pada tahun
2012 dan US$ 246,5 juta pada tahun 2013, US$ 226,578.5 juta pada tahun 2014 dan
pada tahun 2015, total perdangangan RI-TL adalah US$ 217.008,2 juta. Sementara itu
neraca perdagangan antara Indonesia adalah sebesar US$ 257.5 juta pada tahun 2012,
US$ 246 juta pada tahun 2013, US$ 226.090 juta pada tahun 2014 dan total neraca
perdagangan RI-RDTL pada tahun 2015 adalah US$ 215.957,7 juta.

2. Hubungan Investasi
Pada bidang ini, Timor-Leste secara bertahap telah dijadikan tujuan investasi
dan usaha bagi BUMN/Swasta Indonesia. Investasi hingga saat ini tercatat 2 investor
Indonesia adan 14 BUMN yang beroperasi di Timor Leste yang dimana hampir
semua badan usaha tersebut bergerak di bidang properti, pengadaan alat-alat
berhubungan dengan pembangunan baik itu jalan, bangunan dan sebagainya,
sedangkan jumlah perusahaan di Timor-Leste yang dimiliki oleh WNI baik
perorangan maupun kerjasama dengan pihak lokal jumlahnya saat ini mencapai ± 400
buah, dimana sebagian besar merupakan perusahaan trading.

3. Hubungan Transportasi dan Telekomunikasi
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Transportasi dan komunikasi menjadi hal
yang penting di dalam kerjasama suatu negara dengan negara lain. Oleh sebab itu
pada bidang ini Indonesia juga cukup serius di dalam membangun kerjasama dengan
Timor Leste terbukti pada tanggal 25 Oktober 2014 yang lalu PT. Garuda Indonesia
Airlines telah mulai beroperasi di Timor Leste dengan melayani Rute Denpasar-DiliDenpasar, di samping Sriwijaya Air yang melayani rute Denpasar-Dili-Jakarta serta
NAM Air mulai beroperasi dengan melayani rute Denpasar-Dili-Yogyakarta, pada
tanggal 19 Desember 2015. Pada bidang telekomunikasi, launching Telkomcel telah
dilakukan pada tanggal 16 Januari 2013, menandai era liberalisasi sektor
telekomunikasi di Timor-Leste dengan jumlah investasi sebesar US$100 juta. Sampai
saat ini, terdapat 3 provider resmi komunikasi di Timor-Leste yaitu Telkomcel,
Telemor dan Timor Telecom.
19

4. Hubungan kerjasama infrastruktur
Di sektor infrastruktur, beberapa proyek pembangunan telah dilakukan oleh
PT. WIKA untuk tenaga pembangkit listrik, jalan dan jembatan. PT. PP untuk
pembangunan gedung dan jalan, PT. Brantas Abipraya untuk irigasi dan PT. Waskita
Karya untuk bandara Supply Base di distrik Suai, PT. Adhi Karya untuk Jembatan dan
PT. Hutama Karya untuk pembangunan jalan.

5. Hubungan Kerjasama Minyak dan Gas
Di sektor minyak dan gas, kerjasama dilaksanakan oleh PT. Pertamina
Internasional Timor SA dalam memenuhi bahan bakar jenis pertamax, avtur dan gas.
PT. Pertamina Internasional Timor SA, juga sudah mulai melakukan beberapa
tahapan kegiatan terkait dengan implementasi MoU between PT. Pertamina and
Timor Gap. EP on Downstream Business in Timor-Leste yang ditandatangani pada

tanggal 15 Juni 2012. Beberapa proyek yang akan dilaksanakan adalah kerjasama
pembukaan SPBU di beberapa distrik, pemberian pelatihan dan konsultasi kepada
mitra lokal yaitu Timor GAP Ep. Pemerintah Timor-Leste mengharapkan Indonesia,
khususnya Pertamina untuk dapat ikut serta dalam proyek tasi mane di distrik Suai
dan mau menjajagi usaha ekplorasi minyak dan gas di wilayah Timor-Leste.

6. Hubungan Pertanian
Di Bidang pertanian, faktor geografis dan iklim yang sama dengan Indonesia,
menyebabkan berbagai program tekait pertanian, perikanan dan kehutanan lebih
condong memanfaatkan best practices dari Indonesia. Hal tersebut terlihat dari minat
yang tinggi terhadap berbagai macam tawaran program kerjasama teknik dari
Indonesia di sektor pertanian. Penghasilan utama Timor-Leste di bidang pertanian
adalah kopi dan kemiri.

7. Kerjasama Teknik
Pada bidang kerjasama ini Indonesia sangat memahami perkembangan di
Timor Leste sehingga Indonesia bertekad untuk terus melakukan kerjasama pada
bidang ini untuk meningkatkan kapasitas SDM di Timor Leste sehingga Indonesia
memberikan beberapa penawaran kegiatan yang akan menunjang SDM di Timor

20

Leste diantaranya pemberian beasiswa, pelatihan, magang, workshop dan pengiriman
tenaga ahli. Program kerjasama teknik meliputi pertanian, perikanan, kehutanan,
pendidikan, kesehatan, koperasi dan UKM, seni dan budaya, jurnalistik, diplomasi,
pertahanan, kepolisian (counter terrorism and drug trafficking), pemerintahan (good
governance), risk disaster management dan climate change.

8. Kerjasama DRIEA (Development of a Regional Integrated Economic Approach)

Kerjasama DRIEA ini sebernarnya merupakan kerjasama yang baru disepakati
pada tahun 2014 di Dili saat kunjungan Presiden Jokowi ke Timor Leste pada tanggal
26-27 Agustus 2014. Mengingat bahwa kerjasama antara Indonesia dan Timor Leste
semakin terjalin baik sehingga Indonesia dan Timor Leste berharap melalui konsep
DRIEA ini dengan adanya connectivity approach Timor-Leste dan wilayah/propinsi
disekitarnya dapat tumbuh bersama dan bersinergi dalam pembangunan di sub
kawasan yang ada. Lebih lanjut hubungan ini akan mendorong iklim saling investasi
antara pengusaha kedua negara mengingat latar belakang sejarah dan sosial budaya
yang sudah terjalin erat.

9. Kerjasama BUMN
Pemerintah Timor-Leste mengharapkan kehadiran BUMN/Badan usaha
Indonesia untuk dapat membantu menggerakan sektor usaha di Timor-Leste. TimorLeste sangat mengharapkan dikembangkannya pola kemitraan antara BUMN/Badan
Usaha Indonesia dengan mitra lokalnya di Timor-Leste sehingga Timor Leste bisa
terus meningkatkan pembangunan ekonomi di negaranya28.

Dari kerjasama ekonomi yang terbagi di dalam beberapa bidang tersebut sedikit
memberikan gambaran kesuksesan kerjasama yang terjalin antara Indonesia dan Timor Leste.
Terkait kerjasama antar negara, Timor Leste juga melakukan beberapa kerjasama dengan
negara lain selain Indonesia di beberapa bidang dengan tujuan umumnya agar bisa lebih di
terima di dunia internasional. Selain itu juga Timor Leste juga memiliki alasan lain untuk
28

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, DIPLOMASI INDONESIA 2014, Direktorat Informasi Dan

Media, Direktorat Jenderal Informasi Dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia,
Jakarta Pusat, 2015 Hlm 20

21

membangun kerjasama dengan negara-negara lain maupuan organisasi internasional, salah
satunya adalah dukungan untuk bisa masuk keadalam keaggotaan ASEAN karena Timor
Leste memiliki keyakinan jika bergabung dengan ASEAN maka Timor Leste bisa dengan
mudah mendapatkan partner kerjasama di dalam skala regional yang lebih besar. Hal lainnya
adalah kehadiran organisasi internasional di Timor Leste menambah kesempatan Timor Leste
untuk bisa mendapat perhatian lebih dari dunia internasional sebagai wujud dari eksistensi
negara baru.

4.5. Hubungan Timor Leste Dengan Negara Lain dan Organisasi Internasional Selain
Indonesia
Berbicara tentang hubungan internasional tentu berbicara tentang kerjasama antara
negara-negara. Timor Leste selain melakukan kerjasama dengan Indonesia juga melakukan
kerjasama dengan negara lain ataupun organisasi Internasional baik secara bilateral maupun
trilateral. Pentingnya membangun kerjasama dengan negara lain akan membantu proses
berkembang sebuah negara. Timor Leste masih dikategorikan ke dalam negara dunia ketiga
jika dilihat dari segi ekonomi karena Timor Leste baru mengalami kedaulatan sebagai negara
baru yang merdeka dan membutuhkan kerjasama dengan negara lain untuk bisa
meningkatkan kapabilitas negara didalam semua sektor. Oleh sebab itu Timor Leste
membuka peluang kerjasama dengan beberapa negara seperti Australia, Portugal, Vietnam,
Amerika Serikat bahkan Cina dan beberapa organisasi Internasional seperti PBB, ASEAN,
CPLP, IMF, World Bank dan beberapa organisasi lainnya yang dianggap oleh Timor Leste
bisa menguntungkan jika terlibat di dalam kerjasama tersebut.
Terkait kerjasama antar negara-negara, negara pertama yang perlu dibahas di dalam
kerjasama ini diantaranya :
1.

Australia
Australia merupakan negara tetangga Timor Leste yang paling dekat selain
Indonesia. Australia juga sempat memiliki konflik dengan Timor Leste terkait
kepemilikan atas minyak di celah timor GAP kemudian diselesaikan melalui
bantuan dari PBB dan sekarang kerjasama yang terjalin antara Timor Leste dan
Australia lebih kepada keamanan maritim dari masing-masing negara. Selain itu
juga Australia melakukan kerjasama secara trilateral dengan Indonesia dan
22

Timor Leste terkait peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan
wilayah sub.regional terpadu antara Timor Leste, Indonesia dan Australia29.

2.

Vietnam
Vietnam menjadi salah satu negara yang dilirik oleh Timor Leste untuk dijadikan
mitra kerjasasama. Kerjasama yang sudah terjalin dari tahun 2005 ini juga
melakukan hubungan kerjasama di semua bidang. Selain itu juga Timor Leste
memiliki tujuan lain yaitu agar Timor Leste bisa mendapat dukungan untuk bisa
masuk kedalam ASEAN. Hubungan kerjasama antar kawasan yang tergabung
didalam ASEAN sangat di perlukan Timor Leste untuk meningkatkan
pembangunan di Timor Leste. Hubungan antara Timor Leste dan Vietnam
mengalami perkembangan yang semakin baik. Adanya kunjungan kenegaraan
yang dilakukan oleh Timor Leste menunjukkan keseriusan Timor Leste untuk
bisa bekerjasama dengan Vietnam. Kerjasama yang baik pada perdagangan
bilateral di antara kedua negara ini mencapai hasil sekitar US $35 juta pada tahun
2012 kemudian naik sekitar 3x lipat berbanding dengan angka US $13 juta pada
tahun 2011. Selama 6 bulan awal, nilai perdagangan antara kedua negara ini
mencapai sekitar US $20 juta. Hasil ekspor Vietnam k

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24