Studi Kehandalan Waktu Tempuh Perjalanan (Studi Kasus Pegawai Dinas Bina Marga Kota Medan) Chapter III V

95

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti sengaja mengambil tempat penelitian di

Kota

Medan yang secara spesifik dijelaskan terdiri dari beberapa titik yaitu rumah
pengendara sebagai titik awal keberangkatan (bangkitan) dan kantor Dinas Bina Marga
Kota Medan sebagai titik tujuan perjalanan. Penelitian dan survei lapangan dilakukan
pada hari kerja dan jam keberangkatan kerja pegawai Dinas Bina Marga Kota Medan.
Lokasi ini dipilih berdasarkan survei awal yang menunjukkan

bahwa terdapat

permasalahan keterlambatan pegawai sampai di lokasi kerja akibat tidak pastinya waktu
diperjalanan yang diakibatkan oleh kemacetan, waktu tunda dan lainnya.
Akibat dari keterlambatan ini juga bisa berdampak pada pemberian sanksi

kepada pegawai yang bersangkutan. Kondisi demikian dikhawatirkan memberi dampak
yang merugikan bagi peningkatan produktivitas kerja para pegawai dalam mendukung
pencapaian visi, misi dan tujuan Dinas Bina Marga Kota Medan.

Bermula dari

permasalahan tersebut, maka penulis ingin melakukan penelitian untuk bisa
mendapatkan waktu perjalanan untuk menghindari jam sibuk bagi pegawai, sebagai
pedoman waktu berangkat kerja dari rumah menuju kantor Dinas Bina Marga agar tepat
waktu.

Universitas Sumatera Utara

96

Waktu pelaksanaan penelitian direncanakan berlangsung selama lima bulan
yakni dimulai sejak bulan Januari sampai Juli 2014. Adapun kegiatan pengumpulan
data sekaligus pengolahan dan analisis data dilaksanakan mulai bulan Juni 2013 sampai
Maret 2015.


3.2 Desain Penelitian
Berdasarkan hasil observasi awal dengan melakukan beberapa pengamatan
didapatkan beberapa masalah yang dirumuskan menjadi dasar penelitian. Didasari
rumusan masalah penelitian yang telah didapatkan selanjutnya dilakukan analisa dengan
pendekatan metode secara kualitatif dan kuantitatif untuk mengetahui penyebab
permasalahan hingga menarik kesimpulan yang merupakan hasil penelitian. Dengan
demikian, metode penelitian yang digunakan ialah studi kasus dengan pendekatan
kuantitatif dan kualitatif. Desain penelitian disusun secara sistematis dalam beberapa
tahap berikut:
I. Tahap Pra Penelitian
1. Observasi dibutuhkan untuk mendapatkan gambaran permasalahan yang terjadi
di lokasi penelitian.
2. Merencanakan topik penelitian sebagai pedoman riset.
3. Studi pustaka terdahulu dan literatur terkait dengan tema riset.
4. Penyusunan proposal penelitian sesuai aturan format yang berlaku.
5. Penyajian proposal dalam kegiatan seminar.
6. Revisi proposal penelitian hingga siap digunakan pada tahap selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara


97

II. Pelaksanaan Penelitian di Lapangan
1. Pengurusan izin penelitian.
2. Penetapan sampel penelitian.
3. Pengumpulan data primer dan sekunder.
4. Pengolahan dan analisis data primer sekaligus data sekunder.
5. Penyusunan laporan hasil penelitian.
6. Penyajian laporan hasil penelitian dalam kegiatan seminar.
7. Revisi laporan penelitian.
III. Rencana Kerja
1. Studi Pendahuluan dan Kajian Pustaka
Sebelum mulai melakukan suatu kegiatan diperlukan suatu penelitian

berupa

studi pendahuluan untuk mendapatkan data yang ada pada saat ini (data
eksisting). Kemudian dicari maksud dari penelitian serta tujuan akhir yang akan
dicapai dari penelitian ini. Setelah itu dilakukan studi pustaka untuk mencari dan
mengumpulkan bahan-bahan literatur berupa landasan teori, metode-metode

yang akan digunakan dalam pengolahan data maupun dalam melakukan analisa,
serta hasil-hasil penelitian yang akan dilakukan sebelumnya dimana memiliki
kaitan dan mendukung penelitian itu sendiri.
2. Perancangan dan Pelaksanaan Survei Pendahuluan
Untuk memperkuat hasil penelitian maka dilakukan pengaplikasian di lapangan
yaitu dengan pelaksanaan survei jaringan jalan tersebut, antara lain waktu
tempuh ruas jalan tersebut. Pelaksanaan survei pendahuluan ini dilakukan untuk

Universitas Sumatera Utara

98

mengetahui banyaknya sampel penelitian yang dibutuhkan untuk survei
penelitian yang sebenarnya serta mengantisipasi kesulitan-kesulitan yang nantinya
akan dihadapi dalam proses pengumpulan data dan untuk mengetahui apakah
dari sampel yang telah dibuat dapat diperoleh keseluruhan data yang dibutuhkan.
3. Perancangan dan Pelaksanaan Survei Penelitian
Dalam memperoleh data primer untuk penelitian, data dari hasil survei
pendahuluan dikembangkan untuk mengetahui apakah rencana pengambilan
data sampel yang diberikan pada survei pendahuluan memiliki kekurangankekurangan untuk dapat diperbaiki (misalnya data yang dihasilkan kurang

lengkap). Selain itu, juga dipersiapkan upaya-upaya untuk mengatasi kesulitan
yang dialami selama proses pengumpulan data yang dibutuhkan. Pelaksanaan
survei dilakukan untuk memperoleh data primer dan data sekunder yang
dibutuhkan dalam penelitian. Data primer diperoleh dengan mengadakan survei
langsung kepada para responden yang bertempat tinggal di suatu zona
pemukiman, dan memilih zona tujuan yang biasa dipakai oleh koresponden
dalam melakukan suatu perjalanan.
Data sekunder yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data peta
jaringan jalan (lintas). Secara umum lalulintas yang digunakan untuk rute yang
digunakan oleh koresponden dalam melakukan perjalanan. Data ini diperlukan untuk
mengetahui kondisi masing-masing ruas jalan serta fungsi dari jalan zona asal-tujuan.
Dalam pelaksanaan survei di lapangan, data primer yang dikumpulkan melalui:

Universitas Sumatera Utara

99

1.

Pengambilan data rekam perjalanan melalui pesawat GPS yang dipasangkan

langsung pada kenderaan pegawai Dinas Bina Marga

dengan rute dan

waktu pergerakan yang biasa dilewati dari tempat asal

ke tempat

tujuan.
2.

Mendapatkan waktu pergerakan dengan frekwensi paling sering dilewati di
survei keandalan waktu perjalanannya.

3.

Mengetahui alasan pemilihan waktu dan rute pergerakan tersebut dari
aktifitas harian pegawai pada saat melakukan perjalanan menuju kantor.
Data waktu rata-rata yang diperlukan untuk melewati satu jaringan jalan
tersebut.


4.

Pengambilan data survei dilakukan setiap hari kerja pada hari Senin-Jum’at
pada pukul 06.00-09.00 Wib selama 20 (dua puluh) hari kerja secara
berturut-turut.

Maka untuk mendapatkan arah yang jelas dalam melaksanakan penelitian ini
dibutuhkan rancangan dengan membuat skema penelitian sebagaimana yang terlihat
pada Gambar 3.1. Penelitian dimulai dari observasi lapangan yang bertujuan untuk
mengetahui rencana objek penelitian. Teori-teori yang berkaitan dengan penelitian
dicantumkan dalam daftar pustaka. Kemudian sebelum melakukan analisa untuk
mendapatkan kesimpulan dan saran maka penting untuk membuat metodologi penelitian
untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian serta menghindari kesalahan
dan kekurangan dalam penulisan hasil penelitian demi mendapatkan yang diharapkan.

Universitas Sumatera Utara

100


Mulai

Observasi/Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Pengumpulan Bahan Studi dan Literatur
Data Sekunder :

Data Primer :
Perilaku Pegawai :
- Jam tiba pegawai di kantor
- Jam keberangkatan
- Persentase Keterlambatan
- Durasi Keterlambatan
Karakteristik Perjalanan:
- Jarak Tempuh
- Kecepatan Rata-rata berkendara
- Lama Perjalanan
- Rata-rata waktu tunda perjalanan
- Waktu dan Biaya Kemacetan
- Waktu tempuh (GPS Tracker)

- Panjang dan Rute perjalanan
- Jenis kendaraan

1.
2.
3.
4.

Peta Kota Medan
Jumlah pegawai
pengguna rute
Peta Jaringan Jalan
Titik persimpangan
berpotensi traffic light

Rekapitulasi Data
Diperoleh persentase keterlambatan, perilaku pegawai, karakteristik perjalanan, kondisi rute

Analisis Dan Pembahasan
Analisa waktu tempuh keandalan dengan menggunakan data GPS tracker dan

penjumlahan average travel time dengan buffer time.

Kesimpulan dan Saran
Diperoleh waktu bangkitan dan waktu tempuh perjalanan
yang handal

Selesai

Gambar 3.1. Diagram Alur Penelitian

Universitas Sumatera Utara

101

3.3 Jenis Data Penelitian
Jenis data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh dari data rekam pesawat Gps yang dipasang dengan
izin pemilik kenderaan yang merupakan pegawai Dinas Bina Marga Kota Medan.
Di samping itu, data primer juga dikumpulkan dari penjelasan para informan kunci.
Data sekunder didapatkan dari hasil penelusuran, telaah dan kajian pada berbagai

dokumentasi, catatan, arsip, laporan, teori terdahulu dan hasil penelitian para ahli
sebelumnya yang bertema sesuai rumusan masalah penelitian.

3.4 Teknik Penetapan Sumber Data
Populasi penelitian ialah semua Pegawai Negeri Sipil pada Kantor Dinas Bina
Marga Kota Medan. Dari populasi penelitian ditetapkan sampel penelitian sebagai
sumber data primer dengan menggunakan teknik purposive sampling. Beberapa kriteria
penetapan sampel penelitian didasarkan pertimbangan berikut:
(1) Tercatat dan terdaftar sebagai Pegawai Negeri Sipil aktif pada Kantor Dinas
Bina Marga Kota Medan.
(2) Pernah minimal tiga kali mengalami ketertundaan atau keterlambatan masuk
jam kerja setiap bulan (berdasarkan daftar absensi yang terdokumentasi).
(3) Jarak tempat tinggal (lokasi asal) dengan kantor (lokasi tujuan) lebih dari 5
(lima) kilometer.

Universitas Sumatera Utara

102

(4) Untuk mendapatkan jarak yang diharapkan maka ditetapkan rute perjalanan
dari 3 (tiga) kecamatan yang berbeda yaitu Kecamatan Medan Amplas,
Kecamatan Medan Tembung dan Kecamatan Medan Labuhan. Rute yang
diambil mewakili sebaran seluruh kecamatan yang berada di Kota Medan
dengan frekwensi keterlambatan pegawai yang lebih sering.

3.5 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data perjalanan yang dibutuhkan dilakukan survei dengan
menggunakan perangkat Global Positioning System (GPS) Tracker yang telah disetujui
untuk dipasang pada kenderaan pegawai jenis mobil. Waktu pencatatan yang dipakai
adalah waktu perjalanan pegawai dari rumah menuju kantor setiap hari kerja selama 20
hari berturut-turut pada pagi hari disaat GPS mulai menunjukkan aktivitasnya berupa
perubahan kecepatan dari posisi 0 km/jam bergerak ke posisi angka berjalan dan
dinyatakan sebagai jam keberangkatan. Kemudian pergerakan kenderaan diawasi
melalui halaman aplikasi Quantum Track yang terintegrasi dengan satelit. Jam tiba
dinyatakan pada saat posisi kenderaan berada di titik koordinat kantor yang terlihat pada
peta. Kemudian data pergerakan kenderaan pegawai tersebut di ekstraksi dengan cara di
download yang secara otomatis akan terkonversi ke dalam format Microsoft Excel. Data
hasil konversi tersebut akan memperlihatkan jam keberangkatan, kecepatan kenderaan,
jarak tempuh, rute perjalanan, lama waktu berhenti di setiap spot, dan jam tiba.

Universitas Sumatera Utara

103

3.5.1

Survei Waktu Tempuh Kenderaan (Travel Time)
Yang dimaksud dengan waktu tempuh kenderaan disini adalah lamanya total

waktu perjalanan dengan memperhatikan hambatan-hambatan yang dilalui pada rute
perjalanan. Pencatatn waktu perjalanan dilakukan dengan menggunkan jam atau stop
watch dan dibandingkan dengan data GPS yang ditempatkan pada kenderaan pegawai
dengan izin yang bersangkutan. Survei ini dilakukan untuk memperoleh salah satu data
primer penelitian.
3.5.2

Pengambilan Data Sekunder dari Kantor Dinas Bina Marga
Data-data harian seperti absen pegawai dan persentase kehadiran dan

keterlambatan pegawai digunakan sebagai data sekunder yang merupakan acuan
melakukan survei.

3.6 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan dan analisis yang dilakukan terhadap kesemua jenis data yang
terkumpul dilaksanakan dengan menggunakan metode kuantitatif yang disajikan dalam
bentuk tabel dan grafik dengan sumber data yang diperoleh dari rekaman data GPS
dengan memberikan perhatian pada:
a. Waktu Tambahan Perjalanan (Buffer Time)
Waktu tambahan yang dimaksud adalah waktu perjalanan yang harus
ditambahkan terhadap waktu rata-rata perjalanan untuk memastikan
kedatangan perjalanan yang diperlukan.

Universitas Sumatera Utara

104

Misalkan:
Average travel time = 20 menit
Buffer indeks = 40 %
Buffer time = 20 menit x 0,40 = 8 menit
Berarti 8 menit tersebut adalah waktu tambahan (buffer time) sehingga
waktu yang dibutuhkan agar sipengendara dalam melakukan perjalanan agar
tepat waktu adalah 28 menit, setelah ditambahkan terhadap waktu rata-rata.
b. Waktu Perjalanan Rencana (Planning Time)
Kesemua data yang telah diolah dan dianalisis disajikan dalam uraian
deskriptif. Penjelasan pembahasan hasil penelitian disusun dalam alur yang
tertata secara sistematis, logis hingga pada akhirnya memberi simpulan dan
saran yang sesuai rumusan masalah beserta tujuan penelitian.
c. Biaya Kemacetan
Analisis biaya kemacetan menggunakan pendekatan dengan permodelan
penelitian yang dilaksanakan oleh Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri
(LAPI) Institut Teknologi Bandung (ITB) di Kota Yogyakarta sesuai dengan
publikasi jurnal transportasi vol 12 pada Agustus 2012.

Universitas Sumatera Utara

105

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Kota Medan dengan objek penelitian pegawai kantor
Dinas Bina Marga Pemerintah Kota Medan yang beralamat di Jalan Pinang Baris
Nomor 114-C Kecamatan Sunggal Kota Medan Provinsi Sumatera Utara. Dinas Bina
Marga adalah dinas yang mempunyai tugas membantu Kepala Daerah dalam
melaksanakan sebagian urusan rumah tangga Pemerintah Kota Medan di bidang
pekerjaan umum yang meliputi jalan, jembatan, drainase termasuk perawatan,
pengawasan dan pengamanan bangunan fisik untuk menunjang tercapainya usaha
kesejahteraan masyarakat dan melaksanakan tugas pembangunan sesuai dengan
tugasnya di bidang Bina Marga.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Dinas Bina Marga Kota Medan
memiliki banyak pegawai yang berasal dari berbagai kecamatan yang ada di
Kota Medan dan selalu melakukan perjalanan setiap hari terutama pada saat hari dan
jam kerja dengan waktu tiba yang bervariasi. Keterlambatan tiba di kantor menjadi
kendala dalam melaksanakan tugas rutin yang berdampak pada kinerja pegawai.
Keterlambatan ini diteliti dengan mempelajari waktu, rute, kecepatan dan tundaan yang
mungkin berdampak pada keterlambatan. Sehingga nantinya akan diperoleh kehandalan
waktu yang dapat digunakan sebagai acuan bagi pegawai Dinas Bina Marga Kota
Medan dalam melakukan perjalanan menuju kantor untuk menghindari keterlambatan.

Universitas Sumatera Utara

106

4.2 Karakteristik Rute Perjalanan Sampel
Sampel data penelitian diambil dengan cara menentukan 3 (tiga) rute perjalanan
pegawai Dinas Bina Marga Kota Medan yang masing-masing terletak di kecamatan
yang berbeda. Dari data rekam masing-masing rute akan diperoleh karakteristik rute
perjalanan berdasarkan waktu berangkat, jarak tempuh, waktu tempuh dan lainnya
sebagaimana akan dijelaskan. Untuk rute perjalanan yang diteliti diambil 3 (tiga)
sampel seperti yang dijelaskan pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Identitas Sampel Rute Perjalanan
No.

Indeks

Lokasi Asal

1.

Rute – 1

Jalan Sisingamangaraja Kecamatan Medan Amplas

2.

Rute – 2

Jalan Letda Sudjono Kecamatan Medan Tembung

3.

Rute – 3

Jalan Rawe I Kecamatan Medan Labuhan

Untuk mendapatkan gambaran awal rute perjalanan dilakukan pelacakan
dengan memanfaatkan aplikasi Google Maps dengan memanfaatkan jaringan
internet sehingga dapat dilihat rute jaringan jalan yang dilewati kenderaan pegawai.
Gambaran awal ini penulis sebut dengan peta ilustrasi perjalanan rute 1 pada
Gambar 4.1, peta ilustrasi perjalanan rute 2 pada Gambar 4.2 dan peta ilustrasi
perjalanan rute 3 pada Gambar 4.3. Peta ilustrasi hanya memperlihatkan sampel rute
dimana arah perjalan ditandai dengan garis tebal berwarna yang menunjukkan arah
perjalanan pegawai Dinas Bina Marga Kota Medan.

Universitas Sumatera Utara

107

U

SKALA 1 : 20.000

Gambar 4.1. Peta Ilustrasi Perjalanan Rute-1

U

SKALA 1 : 20.000

Gambar 4.2. Peta Ilustrasi Perjalanan Rute-2

Universitas Sumatera Utara

108

U

SKALA 1 : 20.000

Gambar 4.3. Peta Ilustrasi Perjalanan Rute-3

4.3 Data Pergerakan dengan Menggunakan GPS
Pengambilan data pergerakan dilakukan dengan menggunakan alat GPS tracker
yang dipasang pada kenderaan bermotor roda empat. Pencatatan waktu pergerakan
dimulai pada saat pegawai berangkat dari rumah hingga tiba di Kantor Dinas Bina
Marga Kota Medan. Hasil rekaman data GPS Tracker kemudian dibaca dengan
menggunakan perangkat pengolahan data komputer yang terkoneksi dengan jaringan
internet.
4.3.1

Waktu Keberangkatan Pegawai
Setiap pegawai berangkat menuju kantor Dinas Bina Marga pada pagi hari

dengan variasi waktu yang berbeda setiap harinya dari masing-masing rute pergerakan.

Universitas Sumatera Utara

109

Data waktu keberangkatan pegawai setiap hari selama 20 (dua puluh) hari kerja
diuraikan pada Tabel 4.2.

Tabel. 4.2. Waktu Keberangkatan Pegawai
NO.

HARI/TANGGAL

RUTE-1
(wib)

RUTE-2
(wib)

RUTE-3
(wib)

1.

06 Nopember 2013

7:00

7:56

7:27

2.

07 Nopember 2013

7:20

7:07

6:58

3.

08 Nopember 2013

7:16

7:08

7:07

4.

11 Nopember 2013

7:15

7:15

7:18

5.

12 Nopember 2013

7:23

7:28

7:27

6.

13 Nopember 2013

7:18

7:27

7:47

7.

14 Nopember 2013

7:33

7:25

7:02

8.

15 Nopember 2013

7:29

7:13

7:16

9.

18 Nopember 2013

7:28

7:23

7:13

10.

19 Nopember 2013

7:38

7:15

7:02

11.

20 Nopember 2013

7:30

7:40

7:24

12.

21 Nopember 2013

7:43

7:24

7:44

13.

22 Nopember 2013

7:17

7:36

7:47

14.

25 Nopember 2013

7:29

7:44

7:29

15.

26 Nopember 2013

7:49

7:46

7:43

16.

27 Nopember 2013

7:53

8:22

7:40

17.

28 Nopember 2013

7:35

8:30

7:32

18.

29 Nopember 2013

7:48

8:18

7:44

19.

02 Desember 2013

7:27

8:23

8:00

20.

03 Desember 2013

7:22

9:15

8:13

Universitas Sumatera Utara

110

Untuk rute-1 diperoleh waktu tercepat keberangkatan pegawai dari rumah
menuju kantor pada pukul 07:00 wib sedangkan waktu paling lama keberangkatan
pegawai dari rumah ke kantor pada pukul 07:53 wib. Sedangkan untuk rute-2 diperoleh
waktu tercepat keberangkatan pegawai dari rumah ke kantor pada pukul 07:07 wib
dengan waktu terlama pukul 09:15 wib. Pada rute-3 didapatkan waktu tercepat
keberangkatan pegawai dari rumah menuju kantor pada pukul 06:58 wib dengan waktu
keberangkatan paling lama pukul 08:13 wib. Sehingga dari seluruh rute yang diteliti
didapatkan waktu tercepat pegawai dalam keberangkatan dari rumah menuju kantor
adalah pukul 06:58 wib dengan waktu paling lambat pukul 09:15 wib sebagaimana yang
diperlihatkan pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4. Waktu Keberangkatan Pegawai

Universitas Sumatera Utara

111

4.3.2

Jarak Tempuh Berkendara
Jarak tempuh ditentukan oleh lintasan atau rute yang dilalui dalam

berkendaraan. Data yang didapatkan pada penelitian ini menunjukkan variasi jarak
tempuh terjadi akibat adanya aktivitas lain pegawai pada saat melakukan perjalanan
menuju kantor yang tidak sama setiap harinya. Waktu tempuh pegawai dapat dilihat
pada Tabel 4.3.
Tabel. 4.3. Jarak Tempuh Berkendara
NO.

HARI/TANGGAL

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

06 Nopember 2013
07 Nopember 2013
08 Nopember 2013
11 Nopember 2013
12 Nopember 2013
13 Nopember 2013
14 Nopember 2013
15 Nopember 2013
18 Nopember 2013
19 Nopember 2013
20 Nopember 2013
21 Nopember 2013
22 Nopember 2013
25 Nopember 2013
26 Nopember 2013
27 Nopember 2013
28 Nopember 2013
29 Nopember 2013
02 Desember 2013
03 Desember 2013

RUTE-1
(km)
17.19
18.18
20.81
21.24
18.66
21.01
18.44
18.22
20.04
19.28
19.22
21.44
21.21
18.64
20.02
19.66
20.26
21.08
23.07
22.08

RUTE-2
(km)
16.18
18.41
17.22
19.21
19.24
18.36
18.93
18.43
22.34
17.17
14.95
18.01
18.25
17.28
13.9
19.14
13.52
19.76
12.7
16.29

RUTE-3
(km)
21.92
18.41
18.71
10.62
13.74
23.9
18.93
12.37
11.54
18.47
17.1
22.78
24.94
18.13
22.8
18.32
21.51
24.54
22.93
22.97

Universitas Sumatera Utara

112

Pada perjalanan dengan menggunakan rute-1 jarak terpendek adalah 17,190 Km
dan dijadikan sebagai acuan melakukan perjalanan. Sementara jarak terpanjang yang
dilintasi pegawai pada rute-1 adalah 23,070 km. Untuk lintasan atau rute-2 didapatkan
jarak terpendek 12,700 km sedangkan jarak terpanjang 22,340 km. Untuk rute-3
diperoleh jarak terpendek 8,710 km dengan jarak lintasan terpanjang 24,940 Km.
Sehingga untuk jarak tempuh berkenderaan secara keseluruhan diperoleh jarak
terpendek 8,710 Km dengan jarak terpanjang 24,940 Km sebagaimana terlihat pada
Gambar 4.5.

Gambar 4.5. Jarak Tempuh Harian Berkendara Pegawai

4.3.3

Kecepatan Rata-rata Berkendara
Kecepatan kenderaan bersifat tidak tetap selama perjalanan. Di awal

keberangkatan kecepatan akan bertambah sehingga semakin lama akan semakin besar
begitu juga dengan sebaliknya di akhir perjalanan semakin lama akan semakin kecil

Universitas Sumatera Utara

113

kecepatannya. Kecepatan rata-rata didefenisikan sebagai perbandingan antara perpindahan
dengan selang waktu yang di akumulasi dari seluruh kecepatan yang tercatat dibagi
dengan segmen perhitungan setiap hari seperti tercatat pada Tabel 4.4.

Tabel. 4.4. Kecepatan Rata-rata Berkendara
NO.

HARI/TANGGAL

RUTE-1
(km/jam)

RUTE-2
(km/jam)

RUTE-3
(km/jam)

1.

06 Nopember 2013

22

16

33

2.

07 Nopember 2013

19

16

19

3.

08 Nopember 2013

22

23

23

4.

11 Nopember 2013

19

23

32

5.

12 Nopember 2013

18

21

33

6.

13 Nopember 2013

21

31

31

7.

14 Nopember 2013

21

16

22

8.

15 Nopember 2013

22

25

23

9.

18 Nopember 2013

24

18

32

10.

19 Nopember 2013

18

23

29

11.

20 Nopember 2013

19

28

32

12.

21 Nopember 2013

20

26

35

13.

22 Nopember 2013

22

21

34

14.

25 Nopember 2013

18

22

28

15.

26 Nopember 2013

24

15

26

16.

27 Nopember 2013

20

26

31

17.

28 Nopember 2013

19

20

27

18.

29 Nopember 2013

19

25

34

19.

02 Desember 2013

22

23

36

20.

03 Desember 2013

21

16

26

Universitas Sumatera Utara

114

Kecepatan rata-rata berkendaraan harian yang tercatat dari seluruh segmen
pada rute-1 antara 18 Km/Jam sampai dengan 24 Km/Jam sedangkan pada rute-2 antara
16 km/jam sampai dengan 28 km/jam kemudian pada rute-3 19 km/jam sampai dengan
36 km/jam yang dapat dilihat pada Gambar 4.6.

Gambar 4.6. Kecepatan Harian Rata-rata

4.3.4

Waktu Tempuh Perjalanan
Jarak tempuh dengan kecepatan rata-rata yang bervariasi tentu akan menghasilkan

waktu tempuh yang berbeda dalam melakukan perjalanan. Waktu tempuh juga dipengaruhi
oleh waktu tundaan akibat kemacetan dan perhentian yang dilakukan akibat adanya
aktivitas lain oleh pegawai dalam lintasan atau rute perjalanannya. Data tersebut
dituangkan dalam bentuk pencatatan jam dan menit sebagaimana yang tertera pada
Tabel 4.5.

Universitas Sumatera Utara

115

Tabel. 4.5. Waktu Tempuh Perjalanan Pegawai
NO.

HARI/TANGGAL

RUTE-1
(jam)

RUTE-2
(jam)

RUTE-3
(jam)

1.

06 Nopember 2013

1:41

1:22

0:43

2.

07 Nopember 2013

0:44

1:19

1:28

3.

08 Nopember 2013

1:04

0:48

1:06

4.

11 Nopember 2013

0:52

0:57

0:46

5.

12 Nopember 2013

0:48

1:01

0:53

6.

13 Nopember 2013

1:01

0:43

0:50

7.

14 Nopember 2013

0:49

1:25

1:41

8.

15 Nopember 2013

0:52

0:50

1:09

9.

18 Nopember 2013

0:49

1:09

1:00

10.

19 Nopember 2013

0:58

0:49

0:49

11.

20 Nopember 2013

0:42

0:41

0:44

12.

21 Nopember 2013

0:44

0:43

0:49

13.

22 Nopember 2013

0:52

0:47

0:51

14.

25 Nopember 2013

0:49

0:39

0:52

15.

26 Nopember 2013

1:04

1:13

0:57

16.

27 Nopember 2013

0:47

0:39

0:48

17.

28 Nopember 2013

0:57

0:58

0:57

18.

29 Nopember 2013

0:50

0:46

0:53

19.

02 Desember 2013

0:50

1:05

0:56

20.

03 Desember 2013

0:43

1:10

0:53

Universitas Sumatera Utara

116

Dapat dilihat pada Tabel 4.5 bahwa untuk rute-1 waktu tempuh paling lama
adalah 1 jam 41 menit dan waktu tempuh paling cepat 42 menit. Sedangkan pada rute-2
didapatkan waktu paling lama 1 jam 25 menit dengan waktu paling cepat 39 menit.
Sementara pada rute-3 diperoleh waktu paling lama 1 jam 41 menit dengan waktu
paling cepat 43 menit. Secara jelas dapat dilihat pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7. Waktu Tempuh Perjalanan Pegawai

4.3.5

Jam Tiba di Kantor Bina Marga
Perjalanan keberangkatan pegawai dari rumah menuju Kantor Dinas Bina

Marga Kota Medan yang tercatat pada history GPS kemudian dikonversi ke dalam
Microsoft Office – Excel dan dapat dilihat sebagaimana yang tertera pada Tabel 4.6.

Universitas Sumatera Utara

117

Tabel. 4.6. Jam Tiba Pegawai di Kantor Bina Marga
NO.

HARI/TANGGAL

RUTE-1
(wib)

RUTE-2
(wib)

RUTE-3
(wib)

1.

06 Nopember 2013

8:41

9:18

8:10

2.

07 Nopember 2013

8:04

8:26

8:26

3.

08 Nopember 2013

8:20

7:56

8:13

4.

11 Nopember 2013

8:07

8:12

8:04

5.

12 Nopember 2013

8:11

8:29

8:20

6.

13 Nopember 2013

8:19

8:10

8:37

7.

14 Nopember 2013

8:22

8:50

8:43

8.

15 Nopember 2013

8:21

8:03

8:25

9.

18 Nopember 2013

8:17

8:32

8:13

10.

19 Nopember 2013

8:36

8:04

7:51

11.

20 Nopember 2013

8:12

8:21

8:08

12.

21 Nopember 2013

8:27

8:07

8:33

13.

22 Nopember 2013

8:09

8:23

8:38

14.

25 Nopember 2013

8:18

8:23

8:21

15.

26 Nopember 2013

8:53

8:59

8:40

16.

27 Nopember 2013

8:40

9:01

8:28

17.

28 Nopember 2013

8:32

9:28

8:29

18.

29 Nopember 2013

8:38

9:04

8:37

19.

02 Desember 2013

8:17

9:28

8:56

20.

03 Desember 2013

8:05

10:25

9:06

Universitas Sumatera Utara

118

Maka didapatkan jam tiba pegawai pada rute-1 paling cepat pukul 08:04 wib
dengan waktu terlama 08:53 wib. Pada rute-2 waktu tercepat 07:56 wib dengan waktu
terlama 10:25 wib, sementara pada rute-3 waktu tercepat tiba pukul 07:51 wib dengan
waktu terlama pukul 09:06 wib. Sebagaimana data yang diperoleh dari pencatatan
waktu terlama pukul 09.00 wib. Sebagaimana data yang diperoleh dari pencatatan
menggunakan pesawat GPS Tracker maka didapatkan bahwa hampir setiap hari
pegawai yang melakukan perjalanan dari sampel pada ketiga rute mengalami
keterlambatan tiba di kantor yang terlihat pada Gambar 4.8.

Gambar 4.8. Jam Tiba Pegawai di Kantor
4.3.6

Rata-rata Durasi Waktu Keterlambatan
Jam tiba pegawai yang sering mengalami keterlambatan pada Kantor Dinas

Bina Marga Kota Medan setiap harinya berdampak pada waktu kerja efektif yang
berkurang. Besarnya pengurangan waktu bekerja ini dapat dilihat dari berapa besar
waktu keterlambatan pegawai yang dicatat dalam bentuk durasi waktu keterlambatan
pegawai yang dinotasikan dengan jam dan menit seperti yang diuraikan pada Tabel 4.7.

Universitas Sumatera Utara

119

Tabel. 4.7. Rata-rata Durasi Waktu Keterlambatan Pegawai
NO.

HARI/TANGGAL

RUTE-1
(wib)

RUTE-2
(wib)

RUTE-3
(wib)

1.

06 Nopember 2013

0:41

1:18

0:10

2.

07 Nopember 2013

0:04

0:26

0:26

3.

08 Nopember 2013

0:20

00:00

0:13

4.

11 Nopember 2013

0:07

0:12

0:04

5.

12 Nopember 2013

0:11

0:29

0:20

6.

13 Nopember 2013

0:19

0:10

0:37

7.

14 Nopember 2013

0:22

0:50

0:43

8.

15 Nopember 2013

0:21

0:03

0:25

9.

18 Nopember 2013

0:17

0:32

0:13

10.

19 Nopember 2013

0:36

0:04

00:00

11.

20 Nopember 2013

0:12

0:21

0:08

12.

21 Nopember 2013

0:27

0:07

0:33

13.

22 Nopember 2013

0:09

0:23

0:38

14.

25 Nopember 2013

0:18

0:23

0:21

15.

26 Nopember 2013

0:53

0:59

0:40

16.

27 Nopember 2013

0:40

1:01

0:28

17.

28 Nopember 2013

0:32

1:28

0:29

18.

29 Nopember 2013

0:38

1:04

0:37

19.

02 Desember 2013

0:17

1:28

0:56

20.

03 Desember 2013

0:05

2:25

1:06

Universitas Sumatera Utara

120

Data durasi waktu keterlambatan pegawai pada kantor Dinas Bina Marga
Kota Medan dapat dibaca melalui Gambar 4.9. dimana pada rute-1 didapatkan durasi
keterlambatan paling kecil adalah 4 menit dan paling besar 53 menit. Pada rute-2
didapatkan durasi waktu terkecil adalah 3 menit dan durasi waktu paling besar sampai
dengan 2 jam 25 menit. Sedangkan pada rute-3 diperoleh durasi terkecil adalah 8 menit
dan terbesar 1 jam 6 menit.

Gambar 4.9. Durasi Keterlambatan Harian Pegawai di Kantor

4.4 Diagram Karakteristik Rute
Dari data yang telah disajikan diatas, dapat diketahui karakteristik rute yang
dipakai sebagai objek penelitian untuk mengetahui kehandalan waktu yang dipakai
pegawai berangkat dari rumah menuju Kantor Dinas Bina Marga Kota Medan.

Universitas Sumatera Utara

121

4.4.1

Jarak Tempuh Rute
Apabila diambil nilai rata-rata jarak tempuh yang dilalui pegawai setiap hari

maka didapatkan bahwa untuk rute-1 memiliki jarak tempuh rata-rata sepanjang
19,987 Km, rute-2 sepanjang 15,964 Km sedangkan untuk rute-3 dengan panjang
18,231 Km. Dalam hal ini maka rata-rata rute yang memiliki lintasan paling panjang
diantara rute lainnya adalah rute-1 dari Medan Amplas menuju Kantor Bina Marga
Kota Medan yang dapat dilihat pada Gambar 4.10.
Y

X

Hari keGambar 4.10. Jarak Tempuh Rute Perjalanan

Universitas Sumatera Utara

122

4.4.2

Kecepatan Rata-Rata Perjalanan
Untuk mendapatkan rencana perjalanan dengan mempertimbangkan waktu

maka diperlukan adanya perhitungan rata-rata kecepatan setiap rute. Maka diperoleh
rata-rata kecepatan untuk rute-1 adalah 20,5 Km/Jam, sedangkan untuk rute-2
berada pada posisi 21,5 Km/Jam dan seterusnya untuk rute-3 adalah 29,3 Km/Jam.
Data tersebut diperoleh dengan menggunakan formula average pada tabel yang tersedia
dan kemudian ditunjukkan pada Gambar 4.11.
Y

X

Hari Ke -

Gambar 4.11. Kecepatan Rata-rata Perjalanan

Universitas Sumatera Utara

123

4.4.3

Waktu Tempuh Rata-Rata Perjalanan
Apabila jarak tempuh dibagi dengan kecepatan maka akan didapatkan waktu

tempuh perjalanan. Waktu tempuh yang dimaksud dalam data ini adalah rata-rata waktu
perjalanan pegawai dari rumah menuju kantor Dinas Bina Marga Kota Medan yang
diakumulasi bagikan dari catatan waktu tempuh harian pada setiap rute perjalanan.
Maka diperoleh waktu tempuh rata-rata untuk rute-1 adalah selama 53 menit,
sedangkan untuk rute-2 dan rute-3 memiliki catatan rata-rata waktu yang sama yaitu
57 menit sebagaimana terlihat pada Gambar 4.12.
Y

X

Gambar 4.12. Waktu Tempuh Rata-rata Perjalanan

Universitas Sumatera Utara

124

4.4.4

Hubungan Waktu Tempuh dan Waktu Tundaan
Untuk mendapatkan waktu handal sangat penting mengetahui waktu tundaan dalam

perjalanan. Sehingga apabila jam masuk kantor dikurangkan dengan hasil penjumlahan
waktu tempuh dengan waktu tundaan akan didapatkan waktu yang handal untuk
memulai perjalanan dari rumah menuju kantor bagi pegawai Kantor Dinas Bina Marga
Kota Medan. Waktu tunda yang diperoleh dari data GPS dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Tabel 4.8. Waktu Tunda Harian Rata-Rata Setiap Rute Perjalanan

06 Nopember 2013

RUTE-1
(menit)
17

RUTE-2
(menit)
32

RUTE-3
(menit)
2

2.
3.
4.
5.
6.

07 Nopember 2013
08 Nopember 2013
11 Nopember 2013
12 Nopember 2013
13 Nopember 2013

11
15
20
18
13

42
10
15
20
5

39
22
7
9
9

7.
8.
9.
10.
11.

14 Nopember 2013
15 Nopember 2013
18 Nopember 2013
19 Nopember 2013
20 Nopember 2013

11
11
13
12
8

46
12
23
16
7

33
34
10
7
3

12.
13.
14.
15.
16.

21 Nopember 2013
22 Nopember 2013
25 Nopember 2013
26 Nopember 2013
27 Nopember 2013

7
6
5
9
5

8
13
8
30
8

9
5
13
16
7

17.
18.
19.
20.

28 Nopember 2013
29 Nopember 2013
02 Desember 2013
03 Desember 2013

4
5
9
7

20
10
20
33

12
9
6
10

NO.

HARI/TANGGAL

1.

Universitas Sumatera Utara

125

Dari Tabel 4.8 di atas kemudian dapat diperhatikan grafik tundaan yang terjadi
setiap harinya sebagaimana yang terlihat pada Gambar 4.13.
Y

X

Gambar 4.13. Waktu Tunda Perjalanan Pegawai

Waktu tunda pada setiap perjalanan di Kota Medan sangat dipengaruhi oleh
perhentian pada setiap persimpangan persimpangan jalan yang juga berpotensi menjadi
kemacetan. Pola pergerakan pada persimpangan dapat melalui diagram trayektori
sederhana pada lampiran. Sehingga secara sederhana dapat diperoleh waktu tunda
rata-rata pada rute-1 adalah sebesar 10 menit, waktu tunda untuk rute-2 sebesar 19 menit
dan untuk rute-3 sebesar 13 menit. Maka untuk waktu handal yang akan digunakan
pegawai dalam menentukan waktu berangkat dari rumah menuju kantor sudah bisa
didapatkan tanpa menggunakan rumus realibility, karena data yang dibutuhkan dalam
perhitungan telah didapatkan dari data rekam pesawat GPS Tracker sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

126

1.

Untuk mendapatkan waktu handal mulai perjalanan dari setiap rute,
maka langkah pertama yang dilakukan adalah mengetahui besarnya
nilai penjumlahan dari Average Travel Time + Buffer Time, seperti yang
tertera pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9. Perhitungan Travel Time
Indeks
Rute-1
Rute-2
Rute-3

2.

Average Travel
Time (Menit)
53
57
57

Buffer Time
(Menit)
10
19
13

Travel Time (Menit)
63 menit (1 jam 3 Menit)
76 menit (1jam 16 Menit)
70 menit (1jam 10 menit)

Apabila jam masuk kantor pukul 08:00 wib pada kantor Dinas Bina Marga
Kota Medan, maka waktu handal memulai perjalanan dari rumah menuju
kantor dari setiap rute perjalanan pegawai adalah sebagai berikut:
a. Untuk Rute-1:
Jam Masuk – Travel Time
(08:00 – 1:03)
Maka waktu handal keberangkatan adalah pukul 06:57 Wib.
b. Untuk Rute-2:
Jam Masuk – Travel Time
(08:00 – 1:16)
Maka waktu handal keberangkatan adalah pukul 06:44 Wib.
c. Untuk Rute-3:
Jam Masuk – Travel Time
(08:00 – 1:10)
Maka waktu handal keberangkatan adalah pukul 06:50 Wib.

Universitas Sumatera Utara

127

4.5 Biaya Kemacetan Rute Perjalanan
Untuk mendapatkan biaya kemacetan pada rute perjalanan dibutuhkan nilai
Marginal Health Cost (MHC) yang diperoleh dari analisis biaya polusi kenderaan.
Metode yang digunakan untuk menganalisis biaya polusi adalah dengan menggunakan
marginal-health cost menurut penelitian worl bank (1993) di Jakarta yang dinyatakan
dalam satuan US $ cent/litre dengan konsumsi bahan bakar dihitung berdasarkan
formula yang diterbitkan oleh Lembaga Afiliasi dan Industri (ITB Bandung) tahun1996
dan kemudian diteliti kembali di kota Yogyakarta oleh Gito Sugiyanto dan diterbitkan
pada jurnal transportasi Vol 12 pada tahun 2012.
Berdasarkan pendekatan pemodelan penelitian tersebut kemudian dilakukan
penyesuaian terhadap kondisi saat ini dengan nilai 1 $ US sebesar Rp. 12.700,-,
dan apabila dikonversi ke dalam 1 cents $ US sama nilainya dengan Rp. 127,-/cents
dengan harga bensin SPBU Rp.6500,- per liter pada lokasi penelitian di Kota Medan
yang disajikan pada tabel 4.10 dibawah ini. Maka apabila dengan menggunakan
pendekatan tersebut, dimana nilai penggunaan BBM jenis bensin adalah sebesar
23 cents $ US akan sama nilainya sebesar Rp. 2.921,- dalam mata uang rupiah di
Indonesia. Selanjutnya dilakukan penghitungan konsumsi BBM setiap kilometer
berdasarkan kecepatan kenderaan dengan mengalikan nilai penggunaan BBM terhadap
konsumsi BBM per kilometer dengan rincian pada Table 4.10.

Universitas Sumatera Utara

128

Tabel 4.10. Biaya Lingkungan Akibat Polusi Bahan Bakar untuk Mobil Pribadi
Kecepatan
kenderaan
(km/jam)
5
9.98
20
30
40

Jenis
Bahan
Bakar
Bensin
Bensin
Bensin
Bensin
Bensin

Marginal-Health Cost
(MHC)/Vehicle
US $
Rp/Liter
cents/liter
23
2,921
23
2,921
23
2,921
23
2,921
23
2,921

Konsumsi
BBM
(liter/km)
0.214
0.192
0.155
0.127
0.105

MHC
625.09
560.83
452.76
370.97
306.71

Rute perjalanan masing-masing pegawai terbentuk berdasarkan aktivitas rutin
pegawai dan kegiatan tambahan yang terjadi pada saat melakukan perjalanan dari rumah
tempat tinggal menuju kantor seperti mengantar anak ke sekolah, mengantar istri ke
pasar, berhenti di supermarket, menjemput teman sekantor, mengisi bahan bakar
minyak di SPBU.
Kepentingan terhadap aktivitas yang dilakukan berdampak pada rute
perjalanan yang harus dilewati agar semua kegiatan dapat diselesaikan dalam satu kali
perjalanan. Rute perjalanan yang dilewati memiliki karakteristik yang berbeda-beda
disetiap ruasnya. Ini dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain padatnya lalulintas,
aktivitas pejalan kaki pada ruas jalan, waktu tunda pada lampu merah, ketentuan
kecepatan yang diperbolehkan pada setiap ruas jalan, kemacetan, banyaknya titik
pemberhentian, dan lainnya.
Sehingga waktu tempuh perjalanan, kecepatan berkendara, jarak tempuh
perjalanan setiap harinya bisa berbeda dilihat dari kegiatan yang dilakukan pegawai
pada saat menuju kantor. Pada tabel dapat dilihat bahwa terjadi variasi konsumsi bahan

Universitas Sumatera Utara

129

bakar minyak dan biaya MHC dari kecepatan kenderaan dalam menempuh rute
perjalanan. Kemudian berdasarkan Tabel 4.10 dibuatlah analisis biaya kemacetan untuk
rute perjalanan penelitian ini yang diperlihatkan pada table 4.11.

Tabel 4.11. Biaya Kemacetan pada Rute Perjalanan Medan Amplas

No.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Tanggal

06 Nop
2013
07 Nop
2013
08 Nop
2013
11 Nop
2013
12 Nop
2013
13 Nop
2013
14 Nop
2013
15 Nop
2013
18 Nop
2013
19 Nop
2013
20 Nop
2013
21 Nop
2013
22 Nop
2013
25 Nop
2013
26 Nop
2013
27 Nop
2013
28 Nop
2013
29 Nop
2013
02 Des
2013
03 Des
2013
Akumulasi
/Harian
/Km

BIAYA
MHC/
per rute
(Rp)

Biaya BBM
Pada Kondisi
Macet
(Rp)

Biaya BBM
Pada Kondisi
Lancar
(Rp)

Over Cost
BBM Akibat
Kemacetan
(Rp)

Biaya MHC +
BBM Pada
Kondisi Macet
(Rp)

Kecepatan

BIAYA
MHC
(Rp/km)

17.19

22

452.76

7,782.94

20,224.04

11,620.44

8,603.60

16,386.54

7:20

18.18

19

452.76

8,231.18

21,388.77

12,289.68

9,099.09

17,330.27

7:16

20.81

22

452.76

9,421.94

24,482.97

14,067.56

10,415.41

19,837.34

7:15

21.24

19

452.76

9,616.62

24,988.86

14,358.24

10,630.62

20,247.24

7:23

18.66

18

452.76

8,448.50

21,953.49

12,614.16

9,339.33

17,787.83

7:18

21.01

21

452.76

9,512.49

24,718.27

14,202.76

10,515.51

20,027.99

7:33

18.44

21

452.76

8,348.89

21,694.66

12,465.44

9,229.22

17,578.11

7:29

18.22

22

452.76

8,249.29

21,435.83

12,316.72

9,119.11

17,368.40

7:28

20.04

24

452.76

9,073.31

23,577.06

13,547.04

10,030.02

19,103.33

7:38

19.28

18

452.76

8,729.21

22,682.92

13,033.28

9,649.64

18,378.85

7:30

19.22

19

452.76

8,702.05

22,612.33

12,992.72

9,619.61

18,321.66

7:43

21.44

20

452.76

9,707.17

25,224.16

14,493.44

10,730.72

20,437.89

7:17

21.21

22

452.76

9,603.04

24,953.57

14,337.96

10,615.61

20,218.64

7:29

18.64

18

452.76

8,439.45

21,929.96

12,600.64

9,329.32

17,768.77

7:49

20.02

24

452.76

9,064.26

23,553.53

13,533.52

10,020.01

19,084.27

7:53

19.66

20

452.76

8,901.26

23,129.99

13,290.16

9,839.83

18,741.09

7:35

20.26

19

452.76

9,172.92

23,835.89

13,695.76

10,140.13

19,313.05

7:48

21.08

19

452.76

9,544.18

24,800.62

14,250.08

10,550.54

20,094.72

7:27

23.07

22

452.76

10,445.17

27,141.86

15,595.32

11,546.54

21,991.71

7:22

22.08

21

452.76

9,996.94

25,977.12

14,926.08

11,051.04

21,047.98

399.75

410

9,055.20

180,990.81

470,305.88

270,231.00

200,074.88

381,065.69

19.99

21

452.76

9,049.54

23,515.29

13,511.55

10,003.74

19,053.28

452.76

1,176.50

676.00

500.50

953.141

Wkt
Brkt
(jam)

Jarak
(jam)

7:00

Universitas Sumatera Utara

130

Dapat dilihat pada Tabel 4.11 berdasarkan rekaman data perjalanan
menggunakan GPS tracker selama 20 hari kerja bahwa untuk rute asal Medan Amplas
biaya kemacetan tertinggi terjadi pada tanggal 02 Desember 2013 dengan waktu
keberangkatan pukul 07.27 wib sebesar Rp. 21.991,71,- serta jarak tempuh perjalanan
sepanjang 23,07 kilometer dengan kecepatan rata-rata 22 km/jam.
Sedangkan biaya terendah tercatat pada hari pertama penelitian pada tanggal
06 Nopember 2013 dengan kecepatan rata-rata yang sama 22 km/jam, waktu
keberangkatan terekam pukul 07.00 wib dengan jarak tempuh sepanjang 17,19
kilometer. Akumulasi harian rata-rata total biaya kemacetan pada rute Medan Amplas
sebesar Rp. 19.053,28,- sehingga apabila diambil nilai rata-rata per kilometer dengan
panjang rute perjalanan rata-rata 19,99 kilometer didapatkan nilai sebesar Rp.953,141,per kilometer ruas jalan.
Kecamatan Medan Amplas termasuk salah satu gerbang utama masuk dan
keluarnya menuju dan dari Kota Medan yang hampir sama dengan Kecamatan Medan
Tembung. Lalu lintas kenderaan termasuk cukup padat terlebih pada jam sibuk
ditambah lagi banyaknya ruas-ruas jalan kecil yang berkontribusi sebagai pemasok
kenderaan menuju jalan utama sebagaimana yang terlihat pada peta yang telah disajikan
dalam format CAD, quantum layer dan google earth untuk memperjelas lokasi
penelitian pada Gambar 4.14, 4.15 dan 4.16. Rute perjalanan yang ditempuh terlihat
pada lintasan dengan warna merah pada Gambar 4.14 dan 4.15 serta warna kuning pada
Gambar 4.16.

Universitas Sumatera Utara

70
70

Gambar 4.14. Rute Perjalanan Medan Amplas Berdasarkan Peta Induk Penelitian

Universitas Sumatera Utara

71
71

Gambar 4.15. Rute Perjalanan Medan Amplas Berdasarkan Realisasi GPS Tracking

Universitas Sumatera Utara

72
72

Gambar 4.16. Rute Perjalanan Medan Amplas Berdasarkan Pantauan Koordinat Melalui Aplikasi Google Earth

Universitas Sumatera Utara

73

Rute asal Medan Tembung apabila diperhatikan menurut panjang jarak
tempuhnya hampir sama dengan Medan Amplas, begitu juga dengan variasi
kecepatannya dalam satuan kilometer per jam (km/jam). Biaya kemacetannya
dihitung dalam satuan perkilometer juga hampir sama dengan Medan Amplas
sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12. Biaya Kemacetan pada Rute Perjalanan Medan Tembung
No.

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.

Tanggal

06 Nop
2013
07 Nop
2013
08 Nop
2013
11 Nop
2013
12 Nop
2013
13 Nop
2013
14 Nop
2013
15 Nop
2013
18 Nop
2013
19 Nop
2013
20 Nop
2013
21 Nop
2013
22 Nop
2013
25 Nop
2013
26 Nop
2013
27 Nop
2013
28 Nop
2013
29 Nop
2013
02 Des
2013
03 Des
2013
Akumulasi
/Harian
/Km

Biaya BBM
Pada Kondisi
Macet
(Rp)

Biaya BBM
Pada Kondisi
Lancar
(Rp)

Over Cost
BBM Akibat
Kemacetan

Biaya MHC +
BBM Pada
Kondisi Macet
(Rp)

7,325.66

19,035.77

10,937.68

8,098.09

15,423.75

452.76

8,335.31

21,659.37

12,445.16

9,214.21

17,549.52

23

452.76

7,796.53

20,259.33

11,640.72

8,618.61

16,415.14

19.21

23

452.76

8,697.52

22,600.57

12,985.96

9,614.61

18,312.12

7:28

19.24

21

452.76

8,711.10

22,635.86

13,006.24

9,629.62

18,340.72

7:27

18.36

31

370.97

6,811.01

21,600.54

12,411.36

9,189.18

16,000.19

7:25

18.93

16

452.76

8,570.75

22,271.15

12,796.68

9,474.47

18,045.21

7:13

18.43

25

452.76

8,344.37

21,682.90

12,458.68

9,224.22

17,568.58

7:23

22.34

18

452.76

10,114.66

26,283.01

15,101.84

11,181.17

21,295.83

7:15

17.17

23

452.76

7,773.89

20,200.51

11,606.92

8,593.59

16,367.47

7:40

14.95

28

452.76

6,768.76

17,588.68

10,106.20

7,482.48

14,251.24

7:24

18.01

26

452.76

8,154.21

21,188.77

12,174.76

9,014.01

17,168.21

7:36

18.25

21

452.76

8,262.87

21,471.13

12,337.00

9,134.13

17,397.00

7:44

17.28

22

452.76

7,823.69

20,329.92

11,681.28

8,648.64

16,472.33

7:46

13.90

15

560.83

7,795.54

16,353.35

9,396.40

6,956.95

14,752.49

8:22

19.14

26

452.76

8,665.83

22,518.21

12,938.64

9,579.57

18,245.40

8:30

13.52

20

452.76

6,121.32

15,906.28

9,139.52

6,766.76

12,888.08

8:18

19.76

25

452.76

8,946.54

23,247.64

13,357.76

9,889.88

18,836.42

8:23

12.70

23

452.76

5,750.05

14,941.55

8,585.20

6,356.35

12,106.40

9:15

16.29

16

452.76

7,375.46

19,165.19

11,012.04

8,153.15

15,528.61

349.29

434.00

9,081.48

158,145.05

410,939.69

236,120.04

174,819.65

332,964.69

17.46

21.70

454.07

7,907.25

20,546.98

11,806.00

8,740.98

16,648.23

452.76

1,176.50

676.00

500.50

953.507

Kecepatan

BIAYA
MHC
(Rp/km)

Wkt
Brkt

Jarak

7:56

16.18

16

452.76

7:07

18.41

16

7:08

17.22

7:15

BIAYA
MHC/
per rute
(Rp,-)

Universitas Sumatera Utara

74

Namun dalam kasus harian terdapat perbedaan dilihat berdasarkan waktu
dari tanggal perjalanan pada saat penelitian. Pada rute asal Medan Tembung,
total biaya kemacetan harian paling mahal terjadi tanggal 18 Nopember 2013
sebesar Rp.21.295,83,- dengan jarak tempuh sepanjang 22,34 kilometer. Sedangkan
total biaya kemacetan hariannya yang paling rendah terjadi pada tanggal
02 Desember 2013 dengan panjang rute perjalanan 12,70 kilometer. Nilai kemacetan
terendah pada rute asal Medan Tembung adalah sebesar Rp.12.106,40,dengan akumulasi yang terjadi adalah sebesar Rp.16.648,23,- perhari dan sebesar
Rp.953,507 perkilometer.
Variasi biaya MHC yang terjadi berdasarkan kecepatan laju kenderaan pada
rute asal Medan Tembung adalah Rp.370,97/km dan Rp.452.76,-/km.Nilai yang
menjadi biaya perjalanan pada reute Medan Tembung terlihat lebih variatif
dibandingkan dengan rute Medan Amplas yang hanya memiliki satu varian saja
yaitu Rp.452,76/km. Namun kepadatan lalu lintas pada rute Medan Tembung terlihat
hampir sama dengan Medan Amplas dengan intensitas perjalanan yang tinggi akibat
melewati kawasan yang padat aktivitas.
Pada rute Medan Tembung juga banyak terdapat ruas-ruas jalan yang
menjadi sumber kepadatan lalu lintas menuju jalan utama. Peta rute asal perjalanan
dari Medan Tembung menuju Kantor Dinas Bina Marga Kota Medan dapat dilihat
pada peta yang telah disajikan dalam format CAD, quantum layer dan google earth
pada Gambar 4.17, 4.18 dan 4.19.

Universitas Sumatera Utara

75
75

Gambar 4.17. Rute Perjalanan Medan Tembung Berdasarkan Peta Induk Penelitian

Universitas Sumatera Utara

76
74

76

U

Gambar 4.18. Rute Perjalanan Medan Tembung Berdasarkan Realisasi GPS Tracking

Universitas Sumatera Utara

77

77

U

Gambar 4.19. Rute Perjalanan Medan Tembung Berdasarkan Pantauan Koordinat Melalui Aplikasi Google Earth

Universitas Sumatera Utara

78

Rute asal perjalanan Medan Labuhan bila dilihat dari variasi kecepatan laju
kenderaan bermotornya lebih lancar dibandingkan rute asal Medan Amplas dan
Medan Tembung yang dapat diperhatikan pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13. Biaya Kemacetan pada Rute Perjalanan Medan Labuhan

No

Tanggal

Wkt
Brkt
(jam)

Jarak
(jam)

Kecepatan

BIAYA
MHC
(Rp/km)

BIAYA
MHC/
per rute
(Rp)

Biaya BBM
Pada Kondisi
Macet
(Rp)

Biaya BBM
Pada Kondisi
Lancar
(Rp)

Over Cost
BBM Akibat
Kemacetan
(Rp)

Biaya MHC
+ BBM Pada
Kondisi
Macet
(Rp)

1

06 Nop
2013

7:27

21.92

33

370.97

8,131.66

25,788.88

14,817.92

10,970.96

19,102.62

2

07 Nop
2013

6:58

18.41

19

452.76

8,335.31

21,659.37

12,445.16

9,214.21

17,549.52

3

08 Nop
2013

7:07

18.71

23

452.76

8,471.14

22,012.32

12,647.96

9,364.36

17,835.49

4

11 Nop
2013

7:18

10.62

32

370.97

3,939.70

12,494.43

7,179.12

5,315.31

9,255.01

5

12 Nop
2013

7:27

13.74

33

370.97

5,097.13

16,165.11

9,288.24

6,876.87

11,974.00

6

13 Nop
2013

7:47

23.90

31

370.97

8,866.18

28,118.35

16,156.40

11,961.95

20,828.13

7

14 Nop
2013

7:02

18.93

22

452.76

8,570.75

22,271.15

12,796.68

9,474.47

18,045.21

8

15 Nop
2013

7:16

12.37

23

452.76

5,600.64

14,553.31

8,362.12

6,191.19

11,791.83

9

18 Nop
2013

7:13

11.54

32

370.97

4,280.99

13,576.81

7,801.04

5,775.77

10,056.76

10

19 Nop
2013

7:02

18.47

29

370.97

6,851.82

21,729.96

12,485.72

9,244.24

16,096.05

11

20 Nop
2013

7:24

17.10

32

370.97

6,343.59

20,118.15

11,559.60

8,558.55

14,902.14

12

21 Nop
2013

7:44

22.78

35

370.97

8,450.70

26,800.67

15,399.28

11,401.39

19,852.09

13

22 Nop
2013

7:47

24.94

34

370.97

9,251.99

29,341.91

16,859.44

12,482.47

21,734.46

14

25 Nop
2013

7:29

18.13

28

370.97

6,725.69

21,329.95

12,255.88

9,074.07

15,799.75

15

26 Nop
2013

7:43

22.80

26

370.97

8,458.12

26,824.20

15,412.80

11,411.40

19,869.52

16

27 Nop
2013

7:40

18.32

31

370.97

6,796.17

21,553.48

12,384.32

9,169.16

15,965.33

17

28 Nop
2013

7:32

21.51

27

370.97

7,979.56

25,306.52

14,540.76

10,765.76

18,745.32

18

29 Nop
2013

7:44

24.54

34

370.97

9,103.60

28,871.31

16,589.04

12,282.27

21,385.87

19

02 Des
2013

8:00

22.93

36

306.71

7,032.86

26,977.15

15,500.68

11,476.47

18,509.33

20

03 Des
2013

8:13

22.97

26

370.97

8,521.18

27,024.21

15,527.72

11,496.49

20,017.67

384.63

586

7,682.30

146,808.78

452,517.20

260,009.88

192,507.32

339,316.10

19.23

29

384.12

7,340.44

22,625.86

13,000.49

9,625.37

16,965.80

381.69

1176.5

676

500.5

882.19

Akumulasi
/Harian
/Km

Universitas Sumatera Utara

79

Sehingga apabila dilihat pada tabel 4.13 dari nilai total biaya kemacetan
perkilometer sebesar Rp.882,19,-/km menunjukkan bahwa rute Medan Labuhan
memiliki biaya kemacetan paling rendah dibanding dua rute lainnya namun memiliki
rute lebih panjang dari Medan Tembung dan lebih pendek dari Medan Amplas.
Panjang rata-rata rute perjalanan Medan Labuhan adalah 19,23 kilometer
dengan kecepatan rata-rata secara akumulatif 29 km/jam. Biaya terendah pada rute
harian Medan Labuhan terjadi pada tanggal 11 Nopember 2013 dengan nilai
Rp.9.255,01,- di hari tersebut. Sedangkan biaya paling mahal terjadi pada tanggal
22 Nopember 2013 sebesar Rp.21.734,46,- dengan panjang rute 24,94 kilometer.
Namun total biaya akumulasi akibat kemacetan dari 20 hari penelitian yang
dilaksanakan menunjukkan nilai Medan Labuhan sebesar Rp.16.965,80,- lebih murah
dibandingkan Medan Amplas dengan nilai Rp.19.053,28,- tetapi lebih mahal dari
nilai Medan Tembung yang hanya memiliki nilai Rp.16.648,23,-.
Dari hasil penelitian diatas didapatkan perbandingan biaya kemacetan pada
setiap rute sehingga dapat diketahui bahwa pegawai yang melakukan perjalanan pada
rute Medan Labuhan mengeluarkan biaya kemacetan lebih murah dibandingkan
diantara ketiga rute tersebut. Volume lalu lintas sangat mempengaruhi tingkat
kemacetan yang berdampak pada biaya perjalanan. Peta rute perjalanan yang
ditempuh pada rute asal Medan Labuhan dapat dilihat melalui peta yang disajikan
pada Gambar 4.20, 4.21 dan 4.22 dalam tiga display sebagaimana dengan dua rute
lainnya.

Universitas Sumatera Utara

80
80

Gambar 4.20. Rute Perjalanan Medan Labuhan Berdasarkan Peta Induk Penelitian

Universitas Sumatera Utara

81
81

U

Gambar 4.21. Rute Perjalanan Medan Labuhan Berdasarkan Realisasi GPS Tracking

Universitas Sumatera Utara

82

82

Gambar 4.22. Rute Perjalanan Medan Labuhan berdasarkan Pantauan Koordinat Melalui Aplikasi Google Earth

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan data pada tabel dapat dilihat pada rute perjalanan asal
Medan Amplas, Medan Tembung dan Medan Labuhan bahwa potensi kemacetan
tertinggi terjadi pada rute asal Medan Tembung dengan waktu tunda terpanjang
selama 19 menit, namun memiliki rute terpendek dibandingkan rute Medan Amplas
dan Medan Labuhan dengan waktu tempuh paling lama. Ini