Dampak Penanaman Pohon Hutan Pada Lahan Sela Perkebunan Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg) Terhadap Sifat Biologi Tanah di Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat
15
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg)
Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang cukup
besar. Tinggi pohon dewasa mencapai 15-25 m. Batang tanaman biasanya tumbuh lurus
dan memiliki percabangan. Di beberapa kebun karet ada kecondongan arah tumbuh
tanaman agak miring ke arah utara. Batang tanaman ini mengandung getah yang dikenal
dengan nama lateks. Buah karet memiliki pembagian ruang yang jelas. Masing – masing
ruang berbentuk setengah bola. Warnanya coklat kehitaman dengan bercak – bercak
berpola yang khas (Tim Penulis PS, 2004).
Tanaman karet memiliki perakaran yang cukup kuat dan akar tunggangnya
dalam dengan akar cabang yang kokoh. Pohonnya tumbuh lurus dan memiliki
percabangan yang tinggi (Setiawan, 2000).
Daun karet berselang-seling, helaian daunnya panjang dan terdiri dari 3 anak
daun yang licin berkilat, panjangnya 5-35 cm dan lebar 2,5-12,5 cm (Sianturi, 2001).
Tanaman karet memerlukan curah hujan yang optimal yaitu antara 2500-4000
mm/tahun, dengan hari hujan berkisar antara 100 sampai 150 HH/tahun. Tetapi, jika
sering hujan di pagi hari, produksi akan berkurang. Pada dasarnya karet tumbuh optimal
pada dataran rendah dengan ketinggian 200 m dari permukaan laut. Ketinggian > 600 m
dari permukaan laut tidak cocok untuk tumbuh tanaman karet. Suhu optimal berkisar
antara 25℃ - 35 ℃ (Anwar, 2001).
Sifat – sifat tanah yang cocok untuk karet pada umumnya adalah solum tanah
mencapai 100 cm (tidak terdapat batuan dan lapisan cadas), aerasi dan drainasenya
cukup, tekstur tanah remah, poreus dan dapat menahan air, tekstur terdiri dari 35% liat
dan 30% pasir, pada tanah gambut tidak lebih dari 20 cm, kandungan NPK cukup (tidak
Universitas Sumatera Utara
16
juga kekurangan unsur mikro), ph tanah 4,5-6,5, kemiringan tanah
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman Karet (Hevea brasiliensis Muell. Arg)
Tanaman karet merupakan pohon yang tumbuh tinggi dan berbatang cukup
besar. Tinggi pohon dewasa mencapai 15-25 m. Batang tanaman biasanya tumbuh lurus
dan memiliki percabangan. Di beberapa kebun karet ada kecondongan arah tumbuh
tanaman agak miring ke arah utara. Batang tanaman ini mengandung getah yang dikenal
dengan nama lateks. Buah karet memiliki pembagian ruang yang jelas. Masing – masing
ruang berbentuk setengah bola. Warnanya coklat kehitaman dengan bercak – bercak
berpola yang khas (Tim Penulis PS, 2004).
Tanaman karet memiliki perakaran yang cukup kuat dan akar tunggangnya
dalam dengan akar cabang yang kokoh. Pohonnya tumbuh lurus dan memiliki
percabangan yang tinggi (Setiawan, 2000).
Daun karet berselang-seling, helaian daunnya panjang dan terdiri dari 3 anak
daun yang licin berkilat, panjangnya 5-35 cm dan lebar 2,5-12,5 cm (Sianturi, 2001).
Tanaman karet memerlukan curah hujan yang optimal yaitu antara 2500-4000
mm/tahun, dengan hari hujan berkisar antara 100 sampai 150 HH/tahun. Tetapi, jika
sering hujan di pagi hari, produksi akan berkurang. Pada dasarnya karet tumbuh optimal
pada dataran rendah dengan ketinggian 200 m dari permukaan laut. Ketinggian > 600 m
dari permukaan laut tidak cocok untuk tumbuh tanaman karet. Suhu optimal berkisar
antara 25℃ - 35 ℃ (Anwar, 2001).
Sifat – sifat tanah yang cocok untuk karet pada umumnya adalah solum tanah
mencapai 100 cm (tidak terdapat batuan dan lapisan cadas), aerasi dan drainasenya
cukup, tekstur tanah remah, poreus dan dapat menahan air, tekstur terdiri dari 35% liat
dan 30% pasir, pada tanah gambut tidak lebih dari 20 cm, kandungan NPK cukup (tidak
Universitas Sumatera Utara
16
juga kekurangan unsur mikro), ph tanah 4,5-6,5, kemiringan tanah