Pengaruh Kompetensi Kewirausahaan dan Pemasaran Media Sosial (Social Media Marketing) Terhadap Keunggulan Bersaing (Studi Kasus Pada UMKM di Daerah Sekitar Kampus USU dan Setia Budi Medan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Kompetensi Kewirausahaan
Kompetensi kewirausahaan merupakan pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang terhubung satu dengan lainnya, yang diperlukan pengusaha untuk dilatih dan
dikembangkan agar mampu menghasilkan kinerja terbaik dalam mengelola
usahanya.Seorang wirausahawan harus memiliki keunggulan yang merupakan
kekuatan bagi dirinya dan usahanya serta harus memperbaiki kelemahannya agar
menghasilkan keunggulan bersaing bagi usahanya (Suryana, 2013:90).Sedangkan
Menurut Fithri dan
Amanda (2012:280)
kompetensi diartikan
sebagai
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang langsung berpengaruh
pada kinerja.Sehingga dapat diartikan bahwa wirausaha yang sukses adalah
seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu
yang meliputi sikap, nilai, serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksakanan
pekerjaan atau kegiatan.
Kompetensi memainkan sebuah peran penting dalam kesuksesan usaha.
Kompetensi kewirausahaan diartikan sebagai kemampuan pengusaha untuk
menghadapi secara efektif sebuah situasi yang sulit dengan cara merasakan
keterbatasan lingkungan bisnis dan mengaktifkan hubungan dan sumber daya
internal secara khususnya (Landoli, 2007:17). Sedangkan menurut Bird (1995),
kompetensi
kewirausahaan
didefenisikan
sebagai
sifat
individu,
seperti
9
Universitas Sumatera Utara
pengetahuan, motif, keistimewaan, gambaran diri, peran sosial dan kemampuan
bahwa
akan
membuat
sebuah
perusahaan
sukses.Beberapa
kompetensi
kewirausahaan dapat dipelajari melalui pendidikan formal, sedangkan kompetensi
yang lain secara diam-diam dan bergantung pada karakter individu dan dibentuk
selama pengalaman dalam kehidupan dan karir seseorang tersebut.
Vijay dan Ajay (2011) menyatakan bahwa kompetensi didasari pada
karakteristik seseorang, yang mana akan menghasilkan efektifitas atau kinerja
yang lebih unggul di dalam sebuah pekerjaan. Sebuah kompetensi pekerjaan
didasarkan pada karakteristik seseorang, dalam hal ini bisa berupa motif, sifat,
keahlian, pengetahuan dan kumpulan motif dan sifat yang dimiliki oleh sebuah
individu.Mangkunegara
(2005:113)
juga
menyatakan
bahwa
kompetensi
wirausaha merupakan faktor mendasar yang dimiliki seseorang yang mempunyai
kemampuan lebih, yang membuatnya berbeda dengan seorang yang mempunyai
kemampuan rata-rata.
2.1.1.1 Dimensi Kompetensi Wirausaha
Menurut Suryana (2006:91) berpendapat bahwa untuk mengukur
kompetensi wirausaha terdapat empat kemampuan utama yang diperlukan agar
tercapai keberhasilan usahanya, yaitu:
1. Technical Competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang
merancang bangun sesuai dengan bentuk usaha yang akan dipilih.Dengan
kata lain seorang wirausahawan harus mengetahuisegala sesuatunya
mengenai usaha atau bisnis yang ingin dilakukan baik dari aspek
10
Universitas Sumatera Utara
pengetahuan
tentang bisnis dan
strategi dalam mempertahankan
keberlangsungan bisnis.
2. Marketing Competence, yaitu memiliki kompetensi dalam menemukan
pasar yang cocok, mengidentifikasi pelanggan dan menjaga kelangsungan
hidup perusahaan.Wirausaha harus mengetahui siapa pesaingnya, memiliki
kemauan dan kemampuan untuk bagaimana berkompetisi dengan lebih
baik, berdasarkan norma etika dan tanggung jawab sosial. Ahli pemasaran
Keegan (1996) mengungkapkan bahwa pemasaran
kedepan akan
berorientasi ke pemasaran strategi, di mana pesaing bukan lagi sebagai
lawan yang harus dimatikan tetapi sebagai mitra dalam berlomba
memberikan kepuasan konsumen.
3. Financial Competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang
keuangan, pembelian, penjualan, pembukuan dan perhitungan laba rugi.
Kompetensi dalam bidang keuangan juga termasuk kompetensi dalam
mencari sumber pendanaan yang paling murah, menggunakan dan
menginvestasikan dana yang menguntungkan, membuat anggaran.
4. Human Relation Competence, yaitu kompetensi dalam mengembangkan
hubungan personal, seperti kemampuan berelasi dan menjalin kemitraan
antar perusahaan serta harus mengetahui hubungan inter-personal secara
sehat.
Karena
kompetensi
wirausaha
juga
berhubungan
dengan
kemampuan menjaga, membangun, mengembangkan, hubungan baik
dengan orang, serta pihak yang berkepentingan dengan aktivitas
11
Universitas Sumatera Utara
perusahaan, seperti dengan: rekan kerja, karyawan, penyalur barang,
pemasok bahan, investor, kreditur, dan masyarakat.
2.1.2 Media Sosial
Perkembangan media sosial berdampak pada cara berkomunikasi
organisasi. Munculnya web 2.0 memungkinkan orang membangun hubungan
bisnis dan sosial serta berbagi informasi.Pemasaran melalui media sosial
biasanya berpusat pada upaya membuat konten yang menarik perhatian dan
mendorong pembaca untuk berbagi dengan jaringan sosial mereka.Media sosial
menjadi platform yang mudah diakses oleh siapapun, maka peluang perusahaan
untuk meningkatkan kesadaran merek mereka dan memfasilitasi percakapan
dengan pelanggan.
Teknologi-teknologi web baru memudahkan semua orang untuk membuat
dan yang terpenting menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post di blog, tweet,
atau video di YouTube dapat direproduksi dan dilihat oleh jutaan orang secara
gratis. Pemasang iklan tidak harus membayar banyak uang kepada penerbit atau
distributor untuk memasang iklannya.Sekarang pemasang iklan dapat membuat
konten sendiri yang menarik dan dilihat banyak orang (Zarrella, 2010:2).
Social media atau dalam bahasa indonesia disebut media sosial adalah
media yang didesain untuk memudahkan interaksi sosial yang bersifat interaktif
atau dua arah. Media sosial berbasis pada teknologi internet yang mengubah pola
penyebaran informasi dari yang sebelumnya bersifat satu ke banyak audiens,
banyak audiens ke banyak audiens (Paramitha, 2011:42).
12
Universitas Sumatera Utara
Menurut Gunelius (2011:10) media sosial adalah penerbitan online dan
alat-alat komunikasi, situs dan tujuan dari Web 2.0 yang berakar pada percakapan,
keterlibatan dan partisipasi.Media sosial adalah sebuah media online, dengan para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi
meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.Blog, jejaring sosial
dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh
masyarakat di seluruh dunia (Wikipedia.org).
Defenisi media sosial diperluas dikatakan bahwa media Sosial adalah
demokratisasi informasi, mengubah orang dari pembaca konten ke penerbit
konten. Hal ini merupakan pergeseran dari mekanisme siaran ke model banyak ke
banyak, berakar pada percakapan antara penulis, orang, dan teman sebaya.
berdasarkan defenisi tersebut diketahui unsur-unsur fundamental dari media sosial
yaitu pertama, media sosial melibatkan saluran sosial yang berbeda dan online
menjadi saluran utama. Kedua, media sosial berubah dari waktu ke waktu, artinya
media sosial terus berkembang.Ketiga, media sosial adalah partisipatif.
“penonton”
dianggap
kreatif
sehingga
dapat
memberikan
komentar
(Evans,2008:34).
Media sosial dapat mengambil berbagai bentuk, termasuk forum internet,
papan pesan, weblog, wiki, podcast, gambar dan video.Teknologi seperti blog,
berbagi gambar, dinding posting, e-mail, instant messaging, music-sharing,
pembuatan grup dan voice over IP.Beberapa jenis aplikasi media sosial adalah
Bookmarking, Content Sharing, Wiki, Flikcr, Connecting, Creating-opinion, Blog
(Puntoadi, 2011: 34).
13
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Pemasaran Media Sosial
Pemasaran media sosial adalah strategi kegiatan pemasaran menggunakan
situs – situs media sosial seperti Facebook, Twitter, Youtube dan sebagainya.
Media sosial merupakan salah satu cara yang ampuh untuk mempromosikan
produk barang dan jasa yang kita miliki melalui internet marketing. Caranya
mudah sederhana tetapi memiliki efek yang luar biasa.Pemasaran media sosial
merupakan tambahan terbaru dalam dunia pemasaran dimana digunakan untuk
menjalin komunikasi pada rencana pemasaran terpadu.Pemasaranmedia sosial
terdiri dari percobaan menggunakan media sosial untuk mengajak konsumen
dalam membeli produk atau jasa yang bermanfaat bagi konsumen.Pemasaran
media sosial adalah pemasaran yang menggunakan komunitas online,jaringan
sosial, pemasaran blogdan lainya (Glynn, David, 2009).
Pemasaran media sosial atau sering disebut social media marketing adalah
bentuk pemasaran langsung atau tidak langsung yang digunakan untuk
membangun kesadaran, pengakuan, ingat dan tindakan untuk merek, bisnis,
produk, orang atau badan lain dan dilakukan dengan menggunakan alat-alat dari
Web sosial, seperti sebagai berbagi blogging, mikrobloging, jejaring sosial,
bookmark socialdan konten (Gunelius, 2011:10). Social media marketing
mencakup taktik tertentu seperti berbagi kupon atau mengumumkan penjualan di
facebook atau twitter, atau bisa mencakup lebih luas membangun merek inisiatif
seperti berkomunikasi dengan orang-orang atau menciptakan konten yang
menarik di blog, dalam sebuah video yang diunggah ke YouTube atau dalam
presentasi bersama berbagi slide. Selain itu, pemasaran media sosial menawarkan
14
Universitas Sumatera Utara
kesempatan besar untuk pengusaha, usaha kecil, perusahaan menengah dan
perusahaan besar untuk membangun merek mereka dan bisnis mereka (Gunelius,
2011:10)
Terdapat empat pilar pemasaran media sosial yaitu (Gurnelius, 2011:16)
a. Membaca: pemasaran melalui media sosial dimulai dengan penelitian dan
penelitian
yang harus berkelanjutan.Pemasaran melalui media sosial
membutuhkan banyak membaca. Tidak hanya tinggal pada apa yang terjadi
dalam industri,tetapi juga perlu disadari dari percakapan online yang sedang
berlangsung terjadi hubungan dengan industri, produk, layanan,pelanggan dan
pesaing. Membaca dalam berbagai bentuk untuk mencerna informasi sebanyak
yang berhubungan dengan bisnis sehingga secara efektif dapat berkomunikasi
dengan baik.
b. Membuat: buat dan terbitkan konten online yang berguna dan bermakna.
Sukses dalam pemasaran media sosial berasal dari mengembangkan
percakapan online tentang bisnis, merek, produk dan promosi dengan
menawarkan konten yang menarik minat target audiens.
c. Share (bagikan): aspek unik dari pemasaran media sosial adalah berbagi
konten sebagai metode untuk langsung memasarkan bisnis. Pada saat sekarang
konsumen telah bergantung pada hubungan, ulasan, rekomendasi dan
percakapan sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagi informasi dengan
berbagi konten online.Berbagi konten dapat dalam dua bentuk utama.
Pertama, berbagi konten yang menarik dan berguna ditemukan secara online
selama membaca (pilar pertama). Dengan menemukan posting blog yang diisi
15
Universitas Sumatera Utara
dengan tips dapat membantu pelanggan. Kedua, berbagi konten yang dibuat
(pilar kedua).Misalnya,meng-upload presentasi melalui slides-share,video di
YouTubedan gambar di Flickr.Berbagi konten sendiri untuk mempublikasikan
secara online melalui berbagai alat media sosial.Mempublikasikan sebuah
posting di blog,berbagi melalui twitter,melalui sosial bookmark,melalui
jejaring sosial.Tujuannya adalah berbagi konten ke khalayak yang lebih luas.
d. Diskusikan:
ketika
konsumen
berinteraksi
dengan
pemasar
dengan
meninggalkan komentar di salah satu posting blog terhubung dengan pemasar
melalui twitter atau jejaring sosial,sangat penting ditanggapi oleh perusahaan.
Tidak ada yang suka diabaikan,tapi semua orang suka menjadi pengetahuan
positif.Dengan
kata lain,menunjukkan bahwa perusahaan menghargai,
menghormati pendapat dan ingin membangun hubungan dengan konsumen.
Memberikan informasi yang berguna dan berinteraksi menjadi kepribadian
semua elemen penting dari keberhasilan media sosial,tapi hal ini belum
cukup.Perusahaan juga harus dapat diakses,yang berarti perlu untuk
mengelilingi audiens,sehingga orang dapat memilih di mana pelanggan
merasa nyaman terlibat dengan perusahaan.(Gurnelius, 2011).
Berikut beberapa manfaat media sosial menurut Puntoadi (2011:5) sebagai
berikut:
1. Personal branding is not only figure, it’s for everyone. Berbagai media
sosial seperti facebook, twitter, YouTube dapat menjadi media untuk
orang berkomunikasi, berdiskusi, bahkan mendapatkan popularitas di
sosial media. Keunggulan membangun personal branding melalui
16
Universitas Sumatera Utara
sosial media adalah tidak mengenal trik atau popularitas semu, karena
audiensnyalah yang akan menentukan (Puntoadi, 2011:6).
2. Fantastic marketing result throught social media. People don’t watch
TV’s anymore, they watch their mobile phones. Fenomena dimana cara
hidup masyarakat saat ini cenderung lebih memanfaatkan telepon
genggam mereka yang sudah terkenal dengan sebutan “smartphones”.
Dengan smartphone, kita dapat melihat berbagai informasi (Puntoadi,
2011:19).
3. Media sosial memberikan kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat
dengan konsumen. Media sosial menawarkan bentuk komunikasi yang
lebih individual, personal dan dua arah. Melalui media sosial para
pemasar
dapat mengetahui
kebiasaan
konsumen
mereka dan
melakukan interaksi secara personal serta membangun keterikatan
yang lebih dalam (Puntoadi, 2011:21).
4. Media sosial memilki sifat viral. Viral menurut Danis (2011) berarti
memiliki sifat seperti virus yaitu menyebar dengan cepat. Informasi
yang muncul dari suatu produk dapat tersebar dengan cepat karena
para penghuni sosial media memliki karakter berbagi.
2.1.3.1 Dimensi Pemasaran Media Sosial
Adapun dimensi dari pemasaran media sosial menurut Simona, et al
(2013) adalah:
1. Kepercayaan
2. Mudah diakses
17
Universitas Sumatera Utara
3. Responsiveness
2.1.4 Keunggulan Bersaing
Keunggulan bersaing adalah hal penting bagi sebuah usaha untuk
menghadapi persaingan dalam kegiatan bisnis.Zimmerer (2002) mendefinisikan
keunggulan bersaing sebagai kumpulan faktor-faktor yang membedakan suatu
perusahaan dari pesaingnya dan memberikannya posisi yang unik dalam
pasar.Selain itu keunggulan bersaing merupakan strategi keuntungan dari
perusahaan yang melakukan kerjasama untuk berkompetisi lebih efektif dalam
pasar.Strategi yang didesain bertujuan untuk mencapai keunggulan bersaing yang
terus
menerus
agar
perusahaan
dapat
terus
menjadi pemimpin
pasar
(Prakosa,2005).Perusahaan mengalami keunggulan bersaing ketika tindakantindakan dalam suatu industri atau pasar menciptakan nilai ekonomi dan ketika
beberapa perusahaan yang bersaing terlibat dalam tindakan serupa (Barney,2010).
Keunggulan bersaing dianggap sebagai keuntungan dibanding kompetitor
yang diperoleh dengan menawarkan nilai lebih pada konsumen dibanding
penawaran kompetitor (Kotler et al., 2005:461).Keunggulan bersaing diharapkan
mampu untuk mencapai laba sesuai rencana, meningkatkan pangsa pasar,
meningkatkan kepuasan pelanggan, serta melanjutkan kelangsungan hidup suatu
usaha (Saiman,2014).
Konsep keunggulan bersaing (competitive advantage), menurut Porter
dalam Yuni (2011), tidak dapat dipahami dengan cara memandang sebuah
perusahaan sebagai suatu keseluruhan, tetapi harus dari asal keunggulan bersaing
18
Universitas Sumatera Utara
itu yaitu berbagai aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan dalam
mendesain,
memproduksi,
memasarkan,
menyerahkan dan
mendukung
produknya.
Keunggulan bersaing berkembang dari nilai yang mampu diciptakan oleh
perusahaan bagi langganan atau pembeli. Keunggulan bersaing menggambarkan
cara perusahaan memilih dan mengimplementasikan strategi generik (biaya
rendah, diferensiasi dan faktor) untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan
bersaing. Dengan kata lain, keunggulan bersaing menyangkut bagaimana
perusahaan benar-benar menerapkan strategi generiknya dalam kegiatan.
Konsep keunggulan bersaing (competitive advantage) menurut Day dan
Wensley dalam Yuni(2011) diartikan sebagai kompetisi yang berbeda dalam
keunggulan keahlian dan sumber daya. Secara luas menunjukkan apa yang diteliti
di pasar yaitu keunggulan posisional berdasarkan adanya customer value yang
unggul atau pencapaian biaya relatif yang lebihrendah dan menghasilkan pangsa
pasar dan kinerja yang menguntungkan.
Sementara itu Cravens dalam Yuni (2011) mengemukakan bahwa
keunggulan bersaing seharusnya dipandang sebagai suatu proses dinamis bukan
sekedar dilihat sebagai hasil akhir. Keunggulan bersaing memiliki tahapan proses
yang terdiri atas sumber keunggulan, keunggulan posisi dan prestasi hasil akhir
serta investasi laba untuk mempertahankan keunggulan dipertahankan dengan
berjuang sekuat tenaga untuk melakukan perbaikan secara terus menerus terhadap
nilai yang diberikan pada para pembeli dan atau mengurangi biaya dalam
menyediakan produk atau jasa.
19
Universitas Sumatera Utara
D’Aveni(dalam Suryana, 2013:257) juga menyatakan keunggulan
pada dasarnya dinamisdan tidak bisa dipertahankan.Persaingan hari ini
dan masamendatang harus dipandang sebagai persaingan dengan
dinamika tinggi bukansuatu yang statis sehingga kita perlu melalui hal
tersebut dengan beberapapemikiran strategi.
2.1.4.1 Dimensi Keunggulan Bersaing
Menurut Droge dan Vickery dalam Dewi (2006:27) ada tiga dimensi
keunggulan bersaing, yaitu:
1.
Keunikan produk
Adalah keunikan yang dimiliki oleh produk yang dihasilkan perusahaan
sehingga membedakannya dari produk pesaing atau produk umum di pasaran.
Sebagai sebuah terobosan yang dihasilkan perusahan dalam meluangkan hasil
ide-ide atau gagasan sehingga menciptakan sesuatu yang berbeda atau unik
dari yang lain (pesaing) sehingga mampu memiliki daya tarik bagi pelanggan.
2.
Kualitas produk
Adalah kualitas dari produk yang berhasil diciptakan oleh perusahaan.Pintar
dalam memilih bahan baku yang bermutu tinggi,sehingga menghasilkan
produk yang berkualitas atau lebih dibandingkan pesaing.
3. Harga bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk
dengan harga yang mampu bersaing di pasaran. Dengan terciptanya suatu
produk yang unik dan berkualitas, perusahaan harus bisa menyesuaikan harga
supaya harga tersebut sesuai dengan daya beli pelanggan (terjangkau) dalam
kata lain tidak membebankan pelanggan.
20
Universitas Sumatera Utara
2.1.5 Karakteristik UMKM
Karakteristik yang melekat pada UMKM merupakan kelebihan dan
kekurangan UMKM itu sendiri. Beberapa kelebihan yang dimiliki UMKM adalah
sebagai berikut:
a. Daya Tahan
Motivasi pengusaha kecil sangat kuat dalam mepertahankan kelangsungan
usahanya karena usaha tersebut
merupakan
satu-satunya sumber
penghasilan keluarga.Oleh karena itu pengusaha kecil sangat adaptif dalam
menghadapi perubahan situasi dalam lingkungan usaha.
b. Padat Karya
Pada umumnya UMKM yang ada di Indonesia merupakan usaha yang
bersifat padat karya. Dalam proses produksinya, usaha kecil lebih
memanfaatkan kemampuan tenaga kerja yang dimiliki dari pada
penggunaan mesin-mesin sebagai alat produksi.
c. Keahlian Khusus
UMKM di Indonesia banyak membuat produk sederhana yang
membutuhkan keahlian khusus namun tidak terlalu membutuhkan
pendidikan formal.Keahlian khusus tersebut biasanya dimiliki secara
turun-menurun.Selain itu, produk yang dihasilkan UMKM di Indonesia
mempunyai kandungan teknologi yang sederhana dan murah.
21
Universitas Sumatera Utara
d. Jenis Produk
Produk yang dihasilkan UMKM di Indonesia pada umumnya bernuansa
kultur , yang pada dasarnya merupakan keahlian tersendiri dari masyarakat
di masing-masing daerah. Contohnya seperti kerajinan tangan dari bambu
atau rotan dan ukir-ukiran kayu.
e. Keterkaitan Dengan Sektor Pertanian
UMKM di Indonesia pada umumnya masih bersifat agricultural based
karena banyak komoditas pertanian yang dapat diolah dalam skala kecil
tanpa harus mengakibatkan biaya produksi yang tinggi.
f. Permodalan
Pada umumnya, pengusaha kecil menggatungkan diri pada uang
(tabungan) sendiri atau dana pinjaman dari sumber-sumber informal untuk
kebutuhan modal kerja (Tambunan, 2002:166). Kelemahan-kelemahan
UMKM tercermin pada kendala-kendala yang dihadapi oleh usaha
tersebut.Kendala yang umumnya dialami oleh UMKM adalah adanya
keterbatasan modal, kesulitan dalam pemasaran dan penyediaan bahan
baku, pengetahuan yang minim tentang dunia bisnis, keterbatasan
penguasaan teknologi, kualitas SDM (pendidikan formal) yang rendah,
manajemen keuangan yang belum baik, tidak adanya pembagian tugas
yang jelas serta sering mengandalkan anggota keluarga sebagai pekerja
tidak dibayar (Tambunan,2002:169).
22
Universitas Sumatera Utara
2.1.6 Pengertian UMKM
Badan Pusat Statistik (BPS) mengelompokkan UMKM berdasarkan
jumlah tenaga kerja. Usaha mikro memiliki 1-4 orang tenaga kerja, usaha kecil
memiliki 5-19 orang tenaga kerja, usaha menengah memiliki 20-99 orang tenaga
kerja dan bila mencapai 100 orang tenaga kerja atau lebih dikelompokkan sebagai
usaha besar (Wismiarsi,2008:6).
Sementara Kementrian Koperasi dan UKM mengelompokkan berdasarkan
nilai aset perusahaan yaitu bahwa usaha kecil adalah milik Warga Negara
Indonesia baik perorangan maupun berbadan hukum yang memiliki kekayaan
bersih sebanyak-banyaknya Rp. 200.000.000 dan mempunyai omzet atau nilai
output penjualan paling banyak Rp. 1.000.000.000 dan usaha tersebut berdiri
sendiri.
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
dan Tahun
Penelitian
Alireza
Mohammadpour,
Taher
Roshandel,
Thmoures
Hassan,
Fereshteh
Farzianpour,
Shadi Hosseini
(2014
Mohammad
Mehdi Mohebi
Judul
Penelitian
A Survey of
the Effect of
Social Media
Marketing on
Online
Shopping of
Customers by
Mediating
Variabel
Improving
Competitive
Variabel
Penelitian
Teknik
Analisis
Hasil Penelitian
1. Social
media
marketing
2. Value
capital
3. Relation
capital
4. Brand
ccapital
5. Intention
to eshopping
1. Entrepren
eurial
Path
Analysis
Menunjukkan
bahwa value
capital, relation
capital dan brand
capital sebagai
mediasi dalam
hubungan antara
social media dan
e-shopping
pelanggan
Path
Analysis
menunjukkan
efek positif dan
23
Universitas Sumatera Utara
dan Sakineh
Farzollahzade
(2014)
Advantage
and Business
Performance
of SMEs by
Creating
Entrepreneuri
al Social
Competence
Heru Nugroho1, Pengaruh
Kastaman (2014) Media Sosial
Facebook
Dalam
Peningkatan
Penjualan
Bisnis Online
Nina Marlina
Pengaruh
(2013)
Kompetensi
Kewirausahaa
n dan
Orientasi
Pasar
Terhadap
Kinerja Bisnis
pada Sentra
UKM Boneka
Paris Van
Java di
Bandung
Simona Vineran, The Effects of
Iuliana Cetina,
Social Media
Luigi
Marketing on
Dumitrescu,
Online
Mihai
Consumer
Tichindelean
Behavior
(2013)
Mutia Maharani, Faktor-Faktor
Achmad Holil
PengaruhMed
Noor Ali, dan
ia Sosial
Hanim Maria
Terhadap
Astuti (2012)
Keunggulan
Bersaing :
Studi Kasus
Coffee Toffee
Indonesia
Charity
Social Media
Pradiptarini
Marketing:
SocialCom
petence
2.Competitie
Advantage
3.Business
Performance
signifikan dari
kompetensi sosial
entreprenurial
pada jaringan
bisnis dan
keunggulan
competitive
1. Media
sosial
2. penjualan
online
Analisis
Deskriptif
1. Kompeten
si
Kewirausa
haan
2. Orientasi
Pasar
3. Kinerja
Bisnis
Analisis
Linear
Berganda
1. Social
Media
2. Consumer
Behavior
Analisi
Linear
Berganda
1. Sarana
komunikasi
2. Media
promosi
3. Sarana riset
4. Keunggula
n bersaing
5. Merek
Analisis
Berganda
1. Social
Media
Analisis
Kualitatif
Media sosial
seperti Facebook
memberikan
pengaruh dalam
peningkatan
penjualan dalam
bisnis online
Kompetensi
Kewirausahaan
dan orientasi
pasar
berpengaruh
secara positif dan
signifikan
terhadap kinerja
bisnis
Terdapat
pengaruh
pemasaran media
sosial terhadap
pembentukan
perilaku
pelanggan
sosial media
memberikan
keunggulan
bersaing dengan
meningkatkan
bargaining
position terhadap
pelanggan
Pemasaran media
sosial dengan
24
Universitas Sumatera Utara
(2011)
Marina Z,
Solesvik (2011)
Simeon
Edosomwan,
Sitalaskshmi
Kalangot
Prakasan,
Doriane
Kouame,
Jonelle Watson,
Tom Seymour
(2011)
Measuring Its
Effectiveness
and
Indentifying
the Target
Market
Marketing
Entrepreneuri 1. Entrepren
al
eurial
Competencies
Competen
in Emerging
cies
Economy
Context
Analisis
Kualitatif
The History of 1. Sosial
Social Media
Media
and its Impact
on Business
Deskriptif
Entrepreneuri 1. Entrepren
al
eurial
Competency
Competen
in SME’s
cy
Analisis
Kualitatif
L. Vijay dan
V.K Ajay (2011)
efektif
berpengaruh
tinggi dengan
kualitas pesan,
keterlibatan
perusahaan dan
kaitannya dengan
bidang pemasaran
Adanya implikasi
pemerintah
berperan dalam
meningkatkan
kompetensi
wirausaha pada
praktisi wirausaha
wanita
Sosial Media
mempunyai
banyak dampak
terhadap
komunikasi
manusia
Kompetensi
kewirausahaan
dapat membuat
kepada
kemungkinan
peningkatan pada
kebertahanan
bisnis dan
kesuksesan secara
khusus di sebuah
negara
berkembang
2.3Kerangka Konseptual
Kompetensi wirausaha merupakan faktor mendasar yangdimiliki seseorang
yang mempunyai kemampuan lebih,yang membuatnya berbeda dengan seorang
25
Universitas Sumatera Utara
yang mempunyai kemampuan rata-rata (Mangkunegara, 2005).Penelitian Vijay
dan Ajay (2011) menunjukkan bahwa kompetensi kewirausahaan dapat membuat
kepada peningkatan pada kebertahanan bisnis dan kesuksesan usaha.Hal ini
menunjukkan bahwa kompetensi dapat membuat sebuah bisnis lebih unggul dari
bisnis yang lain sehingga membuat bisnis lebih mampu bertahan terhadap
persaingan.
Media sosial adalah salah satu produk dari perkembangan teknologi informasi
yang berbasis internet.Maharani, dkk (2012) mengatakan bahwa sosial media
memberikan keunggulan bersaing pada sebuah usaha.Media sosial saat ini juga
telah menjadi salah satu tempat untuk melakukan pemasaran sebuah produk
ataupun jasa.Selanjutnya Nugroho dan Kastaman (2014) mengatakan bahwa
media sosial seperti Facebook dan Twitter mampu meningkatkan penjualan
berbasis online.Pemasaranmedia sosial terdiri dari percobaan menggunakan media
sosial untuk mengajak konsumen dalam membeli produk atau jasa yang
bermanfaat bagi konsumen. Pemasaran media sosial adalah pemasaran yang
menggunakan komunitas online , jaringan sosial, pemasaran blogdan lainya
(Glynn, David, 2009).
Keunggulan bersaing adalah hal penting bagi sebuah usaha untuk menghadapi
persaingan dalam kegiatan bisnis.Zimmerer (2002) mendefinisikan keunggulan
bersaing sebagai kumpulan faktor-faktor yang membedakan suatu perusahaan dari
pesaingnya dan memberikannya posisi yang unik dalam pasar. Perusahaan
mengalami keunggulan bersaing ketika tindakan-tindakan dalam suatu industri
26
Universitas Sumatera Utara
atau pasar menciptakan nilai ekonomi dan ketika beberapa perusahaan yang
bersaing terlibat dalam tindakan serupa (Barney,2010).
Pada uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi kewirausahaan dan
pemasaran media sosial memiliki pengaruh terhadap keunggulan bersaing
UMKM.Maka kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Kompetensi
kewirausahaan
(X1)
Keunggulan Bersaing
UMKM
(Y)
Pemasaran Media
Sosial
(X2)
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah
diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang dikemukakan oleh peneliti adalah :
Kompetensi kewirausahaan dan pemasaran media sosial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keunggulan bersaing UMKM di sekitar Kampus USU dan
Jalan Setia Budi Medan.
27
Universitas Sumatera Utara
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis
2.1.1 Kompetensi Kewirausahaan
Kompetensi kewirausahaan merupakan pengetahuan, sikap dan keterampilan
yang terhubung satu dengan lainnya, yang diperlukan pengusaha untuk dilatih dan
dikembangkan agar mampu menghasilkan kinerja terbaik dalam mengelola
usahanya.Seorang wirausahawan harus memiliki keunggulan yang merupakan
kekuatan bagi dirinya dan usahanya serta harus memperbaiki kelemahannya agar
menghasilkan keunggulan bersaing bagi usahanya (Suryana, 2013:90).Sedangkan
Menurut Fithri dan
Amanda (2012:280)
kompetensi diartikan
sebagai
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang langsung berpengaruh
pada kinerja.Sehingga dapat diartikan bahwa wirausaha yang sukses adalah
seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu
yang meliputi sikap, nilai, serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksakanan
pekerjaan atau kegiatan.
Kompetensi memainkan sebuah peran penting dalam kesuksesan usaha.
Kompetensi kewirausahaan diartikan sebagai kemampuan pengusaha untuk
menghadapi secara efektif sebuah situasi yang sulit dengan cara merasakan
keterbatasan lingkungan bisnis dan mengaktifkan hubungan dan sumber daya
internal secara khususnya (Landoli, 2007:17). Sedangkan menurut Bird (1995),
kompetensi
kewirausahaan
didefenisikan
sebagai
sifat
individu,
seperti
9
Universitas Sumatera Utara
pengetahuan, motif, keistimewaan, gambaran diri, peran sosial dan kemampuan
bahwa
akan
membuat
sebuah
perusahaan
sukses.Beberapa
kompetensi
kewirausahaan dapat dipelajari melalui pendidikan formal, sedangkan kompetensi
yang lain secara diam-diam dan bergantung pada karakter individu dan dibentuk
selama pengalaman dalam kehidupan dan karir seseorang tersebut.
Vijay dan Ajay (2011) menyatakan bahwa kompetensi didasari pada
karakteristik seseorang, yang mana akan menghasilkan efektifitas atau kinerja
yang lebih unggul di dalam sebuah pekerjaan. Sebuah kompetensi pekerjaan
didasarkan pada karakteristik seseorang, dalam hal ini bisa berupa motif, sifat,
keahlian, pengetahuan dan kumpulan motif dan sifat yang dimiliki oleh sebuah
individu.Mangkunegara
(2005:113)
juga
menyatakan
bahwa
kompetensi
wirausaha merupakan faktor mendasar yang dimiliki seseorang yang mempunyai
kemampuan lebih, yang membuatnya berbeda dengan seorang yang mempunyai
kemampuan rata-rata.
2.1.1.1 Dimensi Kompetensi Wirausaha
Menurut Suryana (2006:91) berpendapat bahwa untuk mengukur
kompetensi wirausaha terdapat empat kemampuan utama yang diperlukan agar
tercapai keberhasilan usahanya, yaitu:
1. Technical Competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang
merancang bangun sesuai dengan bentuk usaha yang akan dipilih.Dengan
kata lain seorang wirausahawan harus mengetahuisegala sesuatunya
mengenai usaha atau bisnis yang ingin dilakukan baik dari aspek
10
Universitas Sumatera Utara
pengetahuan
tentang bisnis dan
strategi dalam mempertahankan
keberlangsungan bisnis.
2. Marketing Competence, yaitu memiliki kompetensi dalam menemukan
pasar yang cocok, mengidentifikasi pelanggan dan menjaga kelangsungan
hidup perusahaan.Wirausaha harus mengetahui siapa pesaingnya, memiliki
kemauan dan kemampuan untuk bagaimana berkompetisi dengan lebih
baik, berdasarkan norma etika dan tanggung jawab sosial. Ahli pemasaran
Keegan (1996) mengungkapkan bahwa pemasaran
kedepan akan
berorientasi ke pemasaran strategi, di mana pesaing bukan lagi sebagai
lawan yang harus dimatikan tetapi sebagai mitra dalam berlomba
memberikan kepuasan konsumen.
3. Financial Competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang
keuangan, pembelian, penjualan, pembukuan dan perhitungan laba rugi.
Kompetensi dalam bidang keuangan juga termasuk kompetensi dalam
mencari sumber pendanaan yang paling murah, menggunakan dan
menginvestasikan dana yang menguntungkan, membuat anggaran.
4. Human Relation Competence, yaitu kompetensi dalam mengembangkan
hubungan personal, seperti kemampuan berelasi dan menjalin kemitraan
antar perusahaan serta harus mengetahui hubungan inter-personal secara
sehat.
Karena
kompetensi
wirausaha
juga
berhubungan
dengan
kemampuan menjaga, membangun, mengembangkan, hubungan baik
dengan orang, serta pihak yang berkepentingan dengan aktivitas
11
Universitas Sumatera Utara
perusahaan, seperti dengan: rekan kerja, karyawan, penyalur barang,
pemasok bahan, investor, kreditur, dan masyarakat.
2.1.2 Media Sosial
Perkembangan media sosial berdampak pada cara berkomunikasi
organisasi. Munculnya web 2.0 memungkinkan orang membangun hubungan
bisnis dan sosial serta berbagi informasi.Pemasaran melalui media sosial
biasanya berpusat pada upaya membuat konten yang menarik perhatian dan
mendorong pembaca untuk berbagi dengan jaringan sosial mereka.Media sosial
menjadi platform yang mudah diakses oleh siapapun, maka peluang perusahaan
untuk meningkatkan kesadaran merek mereka dan memfasilitasi percakapan
dengan pelanggan.
Teknologi-teknologi web baru memudahkan semua orang untuk membuat
dan yang terpenting menyebarluaskan konten mereka sendiri. Post di blog, tweet,
atau video di YouTube dapat direproduksi dan dilihat oleh jutaan orang secara
gratis. Pemasang iklan tidak harus membayar banyak uang kepada penerbit atau
distributor untuk memasang iklannya.Sekarang pemasang iklan dapat membuat
konten sendiri yang menarik dan dilihat banyak orang (Zarrella, 2010:2).
Social media atau dalam bahasa indonesia disebut media sosial adalah
media yang didesain untuk memudahkan interaksi sosial yang bersifat interaktif
atau dua arah. Media sosial berbasis pada teknologi internet yang mengubah pola
penyebaran informasi dari yang sebelumnya bersifat satu ke banyak audiens,
banyak audiens ke banyak audiens (Paramitha, 2011:42).
12
Universitas Sumatera Utara
Menurut Gunelius (2011:10) media sosial adalah penerbitan online dan
alat-alat komunikasi, situs dan tujuan dari Web 2.0 yang berakar pada percakapan,
keterlibatan dan partisipasi.Media sosial adalah sebuah media online, dengan para
penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi
meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual.Blog, jejaring sosial
dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh
masyarakat di seluruh dunia (Wikipedia.org).
Defenisi media sosial diperluas dikatakan bahwa media Sosial adalah
demokratisasi informasi, mengubah orang dari pembaca konten ke penerbit
konten. Hal ini merupakan pergeseran dari mekanisme siaran ke model banyak ke
banyak, berakar pada percakapan antara penulis, orang, dan teman sebaya.
berdasarkan defenisi tersebut diketahui unsur-unsur fundamental dari media sosial
yaitu pertama, media sosial melibatkan saluran sosial yang berbeda dan online
menjadi saluran utama. Kedua, media sosial berubah dari waktu ke waktu, artinya
media sosial terus berkembang.Ketiga, media sosial adalah partisipatif.
“penonton”
dianggap
kreatif
sehingga
dapat
memberikan
komentar
(Evans,2008:34).
Media sosial dapat mengambil berbagai bentuk, termasuk forum internet,
papan pesan, weblog, wiki, podcast, gambar dan video.Teknologi seperti blog,
berbagi gambar, dinding posting, e-mail, instant messaging, music-sharing,
pembuatan grup dan voice over IP.Beberapa jenis aplikasi media sosial adalah
Bookmarking, Content Sharing, Wiki, Flikcr, Connecting, Creating-opinion, Blog
(Puntoadi, 2011: 34).
13
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Pemasaran Media Sosial
Pemasaran media sosial adalah strategi kegiatan pemasaran menggunakan
situs – situs media sosial seperti Facebook, Twitter, Youtube dan sebagainya.
Media sosial merupakan salah satu cara yang ampuh untuk mempromosikan
produk barang dan jasa yang kita miliki melalui internet marketing. Caranya
mudah sederhana tetapi memiliki efek yang luar biasa.Pemasaran media sosial
merupakan tambahan terbaru dalam dunia pemasaran dimana digunakan untuk
menjalin komunikasi pada rencana pemasaran terpadu.Pemasaranmedia sosial
terdiri dari percobaan menggunakan media sosial untuk mengajak konsumen
dalam membeli produk atau jasa yang bermanfaat bagi konsumen.Pemasaran
media sosial adalah pemasaran yang menggunakan komunitas online,jaringan
sosial, pemasaran blogdan lainya (Glynn, David, 2009).
Pemasaran media sosial atau sering disebut social media marketing adalah
bentuk pemasaran langsung atau tidak langsung yang digunakan untuk
membangun kesadaran, pengakuan, ingat dan tindakan untuk merek, bisnis,
produk, orang atau badan lain dan dilakukan dengan menggunakan alat-alat dari
Web sosial, seperti sebagai berbagi blogging, mikrobloging, jejaring sosial,
bookmark socialdan konten (Gunelius, 2011:10). Social media marketing
mencakup taktik tertentu seperti berbagi kupon atau mengumumkan penjualan di
facebook atau twitter, atau bisa mencakup lebih luas membangun merek inisiatif
seperti berkomunikasi dengan orang-orang atau menciptakan konten yang
menarik di blog, dalam sebuah video yang diunggah ke YouTube atau dalam
presentasi bersama berbagi slide. Selain itu, pemasaran media sosial menawarkan
14
Universitas Sumatera Utara
kesempatan besar untuk pengusaha, usaha kecil, perusahaan menengah dan
perusahaan besar untuk membangun merek mereka dan bisnis mereka (Gunelius,
2011:10)
Terdapat empat pilar pemasaran media sosial yaitu (Gurnelius, 2011:16)
a. Membaca: pemasaran melalui media sosial dimulai dengan penelitian dan
penelitian
yang harus berkelanjutan.Pemasaran melalui media sosial
membutuhkan banyak membaca. Tidak hanya tinggal pada apa yang terjadi
dalam industri,tetapi juga perlu disadari dari percakapan online yang sedang
berlangsung terjadi hubungan dengan industri, produk, layanan,pelanggan dan
pesaing. Membaca dalam berbagai bentuk untuk mencerna informasi sebanyak
yang berhubungan dengan bisnis sehingga secara efektif dapat berkomunikasi
dengan baik.
b. Membuat: buat dan terbitkan konten online yang berguna dan bermakna.
Sukses dalam pemasaran media sosial berasal dari mengembangkan
percakapan online tentang bisnis, merek, produk dan promosi dengan
menawarkan konten yang menarik minat target audiens.
c. Share (bagikan): aspek unik dari pemasaran media sosial adalah berbagi
konten sebagai metode untuk langsung memasarkan bisnis. Pada saat sekarang
konsumen telah bergantung pada hubungan, ulasan, rekomendasi dan
percakapan sehingga dapat dimanfaatkan untuk berbagi informasi dengan
berbagi konten online.Berbagi konten dapat dalam dua bentuk utama.
Pertama, berbagi konten yang menarik dan berguna ditemukan secara online
selama membaca (pilar pertama). Dengan menemukan posting blog yang diisi
15
Universitas Sumatera Utara
dengan tips dapat membantu pelanggan. Kedua, berbagi konten yang dibuat
(pilar kedua).Misalnya,meng-upload presentasi melalui slides-share,video di
YouTubedan gambar di Flickr.Berbagi konten sendiri untuk mempublikasikan
secara online melalui berbagai alat media sosial.Mempublikasikan sebuah
posting di blog,berbagi melalui twitter,melalui sosial bookmark,melalui
jejaring sosial.Tujuannya adalah berbagi konten ke khalayak yang lebih luas.
d. Diskusikan:
ketika
konsumen
berinteraksi
dengan
pemasar
dengan
meninggalkan komentar di salah satu posting blog terhubung dengan pemasar
melalui twitter atau jejaring sosial,sangat penting ditanggapi oleh perusahaan.
Tidak ada yang suka diabaikan,tapi semua orang suka menjadi pengetahuan
positif.Dengan
kata lain,menunjukkan bahwa perusahaan menghargai,
menghormati pendapat dan ingin membangun hubungan dengan konsumen.
Memberikan informasi yang berguna dan berinteraksi menjadi kepribadian
semua elemen penting dari keberhasilan media sosial,tapi hal ini belum
cukup.Perusahaan juga harus dapat diakses,yang berarti perlu untuk
mengelilingi audiens,sehingga orang dapat memilih di mana pelanggan
merasa nyaman terlibat dengan perusahaan.(Gurnelius, 2011).
Berikut beberapa manfaat media sosial menurut Puntoadi (2011:5) sebagai
berikut:
1. Personal branding is not only figure, it’s for everyone. Berbagai media
sosial seperti facebook, twitter, YouTube dapat menjadi media untuk
orang berkomunikasi, berdiskusi, bahkan mendapatkan popularitas di
sosial media. Keunggulan membangun personal branding melalui
16
Universitas Sumatera Utara
sosial media adalah tidak mengenal trik atau popularitas semu, karena
audiensnyalah yang akan menentukan (Puntoadi, 2011:6).
2. Fantastic marketing result throught social media. People don’t watch
TV’s anymore, they watch their mobile phones. Fenomena dimana cara
hidup masyarakat saat ini cenderung lebih memanfaatkan telepon
genggam mereka yang sudah terkenal dengan sebutan “smartphones”.
Dengan smartphone, kita dapat melihat berbagai informasi (Puntoadi,
2011:19).
3. Media sosial memberikan kesempatan untuk berinteraksi lebih dekat
dengan konsumen. Media sosial menawarkan bentuk komunikasi yang
lebih individual, personal dan dua arah. Melalui media sosial para
pemasar
dapat mengetahui
kebiasaan
konsumen
mereka dan
melakukan interaksi secara personal serta membangun keterikatan
yang lebih dalam (Puntoadi, 2011:21).
4. Media sosial memilki sifat viral. Viral menurut Danis (2011) berarti
memiliki sifat seperti virus yaitu menyebar dengan cepat. Informasi
yang muncul dari suatu produk dapat tersebar dengan cepat karena
para penghuni sosial media memliki karakter berbagi.
2.1.3.1 Dimensi Pemasaran Media Sosial
Adapun dimensi dari pemasaran media sosial menurut Simona, et al
(2013) adalah:
1. Kepercayaan
2. Mudah diakses
17
Universitas Sumatera Utara
3. Responsiveness
2.1.4 Keunggulan Bersaing
Keunggulan bersaing adalah hal penting bagi sebuah usaha untuk
menghadapi persaingan dalam kegiatan bisnis.Zimmerer (2002) mendefinisikan
keunggulan bersaing sebagai kumpulan faktor-faktor yang membedakan suatu
perusahaan dari pesaingnya dan memberikannya posisi yang unik dalam
pasar.Selain itu keunggulan bersaing merupakan strategi keuntungan dari
perusahaan yang melakukan kerjasama untuk berkompetisi lebih efektif dalam
pasar.Strategi yang didesain bertujuan untuk mencapai keunggulan bersaing yang
terus
menerus
agar
perusahaan
dapat
terus
menjadi pemimpin
pasar
(Prakosa,2005).Perusahaan mengalami keunggulan bersaing ketika tindakantindakan dalam suatu industri atau pasar menciptakan nilai ekonomi dan ketika
beberapa perusahaan yang bersaing terlibat dalam tindakan serupa (Barney,2010).
Keunggulan bersaing dianggap sebagai keuntungan dibanding kompetitor
yang diperoleh dengan menawarkan nilai lebih pada konsumen dibanding
penawaran kompetitor (Kotler et al., 2005:461).Keunggulan bersaing diharapkan
mampu untuk mencapai laba sesuai rencana, meningkatkan pangsa pasar,
meningkatkan kepuasan pelanggan, serta melanjutkan kelangsungan hidup suatu
usaha (Saiman,2014).
Konsep keunggulan bersaing (competitive advantage), menurut Porter
dalam Yuni (2011), tidak dapat dipahami dengan cara memandang sebuah
perusahaan sebagai suatu keseluruhan, tetapi harus dari asal keunggulan bersaing
18
Universitas Sumatera Utara
itu yaitu berbagai aktivitas berlainan yang dilakukan oleh perusahaan dalam
mendesain,
memproduksi,
memasarkan,
menyerahkan dan
mendukung
produknya.
Keunggulan bersaing berkembang dari nilai yang mampu diciptakan oleh
perusahaan bagi langganan atau pembeli. Keunggulan bersaing menggambarkan
cara perusahaan memilih dan mengimplementasikan strategi generik (biaya
rendah, diferensiasi dan faktor) untuk mencapai dan mempertahankan keunggulan
bersaing. Dengan kata lain, keunggulan bersaing menyangkut bagaimana
perusahaan benar-benar menerapkan strategi generiknya dalam kegiatan.
Konsep keunggulan bersaing (competitive advantage) menurut Day dan
Wensley dalam Yuni(2011) diartikan sebagai kompetisi yang berbeda dalam
keunggulan keahlian dan sumber daya. Secara luas menunjukkan apa yang diteliti
di pasar yaitu keunggulan posisional berdasarkan adanya customer value yang
unggul atau pencapaian biaya relatif yang lebihrendah dan menghasilkan pangsa
pasar dan kinerja yang menguntungkan.
Sementara itu Cravens dalam Yuni (2011) mengemukakan bahwa
keunggulan bersaing seharusnya dipandang sebagai suatu proses dinamis bukan
sekedar dilihat sebagai hasil akhir. Keunggulan bersaing memiliki tahapan proses
yang terdiri atas sumber keunggulan, keunggulan posisi dan prestasi hasil akhir
serta investasi laba untuk mempertahankan keunggulan dipertahankan dengan
berjuang sekuat tenaga untuk melakukan perbaikan secara terus menerus terhadap
nilai yang diberikan pada para pembeli dan atau mengurangi biaya dalam
menyediakan produk atau jasa.
19
Universitas Sumatera Utara
D’Aveni(dalam Suryana, 2013:257) juga menyatakan keunggulan
pada dasarnya dinamisdan tidak bisa dipertahankan.Persaingan hari ini
dan masamendatang harus dipandang sebagai persaingan dengan
dinamika tinggi bukansuatu yang statis sehingga kita perlu melalui hal
tersebut dengan beberapapemikiran strategi.
2.1.4.1 Dimensi Keunggulan Bersaing
Menurut Droge dan Vickery dalam Dewi (2006:27) ada tiga dimensi
keunggulan bersaing, yaitu:
1.
Keunikan produk
Adalah keunikan yang dimiliki oleh produk yang dihasilkan perusahaan
sehingga membedakannya dari produk pesaing atau produk umum di pasaran.
Sebagai sebuah terobosan yang dihasilkan perusahan dalam meluangkan hasil
ide-ide atau gagasan sehingga menciptakan sesuatu yang berbeda atau unik
dari yang lain (pesaing) sehingga mampu memiliki daya tarik bagi pelanggan.
2.
Kualitas produk
Adalah kualitas dari produk yang berhasil diciptakan oleh perusahaan.Pintar
dalam memilih bahan baku yang bermutu tinggi,sehingga menghasilkan
produk yang berkualitas atau lebih dibandingkan pesaing.
3. Harga bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan produk
dengan harga yang mampu bersaing di pasaran. Dengan terciptanya suatu
produk yang unik dan berkualitas, perusahaan harus bisa menyesuaikan harga
supaya harga tersebut sesuai dengan daya beli pelanggan (terjangkau) dalam
kata lain tidak membebankan pelanggan.
20
Universitas Sumatera Utara
2.1.5 Karakteristik UMKM
Karakteristik yang melekat pada UMKM merupakan kelebihan dan
kekurangan UMKM itu sendiri. Beberapa kelebihan yang dimiliki UMKM adalah
sebagai berikut:
a. Daya Tahan
Motivasi pengusaha kecil sangat kuat dalam mepertahankan kelangsungan
usahanya karena usaha tersebut
merupakan
satu-satunya sumber
penghasilan keluarga.Oleh karena itu pengusaha kecil sangat adaptif dalam
menghadapi perubahan situasi dalam lingkungan usaha.
b. Padat Karya
Pada umumnya UMKM yang ada di Indonesia merupakan usaha yang
bersifat padat karya. Dalam proses produksinya, usaha kecil lebih
memanfaatkan kemampuan tenaga kerja yang dimiliki dari pada
penggunaan mesin-mesin sebagai alat produksi.
c. Keahlian Khusus
UMKM di Indonesia banyak membuat produk sederhana yang
membutuhkan keahlian khusus namun tidak terlalu membutuhkan
pendidikan formal.Keahlian khusus tersebut biasanya dimiliki secara
turun-menurun.Selain itu, produk yang dihasilkan UMKM di Indonesia
mempunyai kandungan teknologi yang sederhana dan murah.
21
Universitas Sumatera Utara
d. Jenis Produk
Produk yang dihasilkan UMKM di Indonesia pada umumnya bernuansa
kultur , yang pada dasarnya merupakan keahlian tersendiri dari masyarakat
di masing-masing daerah. Contohnya seperti kerajinan tangan dari bambu
atau rotan dan ukir-ukiran kayu.
e. Keterkaitan Dengan Sektor Pertanian
UMKM di Indonesia pada umumnya masih bersifat agricultural based
karena banyak komoditas pertanian yang dapat diolah dalam skala kecil
tanpa harus mengakibatkan biaya produksi yang tinggi.
f. Permodalan
Pada umumnya, pengusaha kecil menggatungkan diri pada uang
(tabungan) sendiri atau dana pinjaman dari sumber-sumber informal untuk
kebutuhan modal kerja (Tambunan, 2002:166). Kelemahan-kelemahan
UMKM tercermin pada kendala-kendala yang dihadapi oleh usaha
tersebut.Kendala yang umumnya dialami oleh UMKM adalah adanya
keterbatasan modal, kesulitan dalam pemasaran dan penyediaan bahan
baku, pengetahuan yang minim tentang dunia bisnis, keterbatasan
penguasaan teknologi, kualitas SDM (pendidikan formal) yang rendah,
manajemen keuangan yang belum baik, tidak adanya pembagian tugas
yang jelas serta sering mengandalkan anggota keluarga sebagai pekerja
tidak dibayar (Tambunan,2002:169).
22
Universitas Sumatera Utara
2.1.6 Pengertian UMKM
Badan Pusat Statistik (BPS) mengelompokkan UMKM berdasarkan
jumlah tenaga kerja. Usaha mikro memiliki 1-4 orang tenaga kerja, usaha kecil
memiliki 5-19 orang tenaga kerja, usaha menengah memiliki 20-99 orang tenaga
kerja dan bila mencapai 100 orang tenaga kerja atau lebih dikelompokkan sebagai
usaha besar (Wismiarsi,2008:6).
Sementara Kementrian Koperasi dan UKM mengelompokkan berdasarkan
nilai aset perusahaan yaitu bahwa usaha kecil adalah milik Warga Negara
Indonesia baik perorangan maupun berbadan hukum yang memiliki kekayaan
bersih sebanyak-banyaknya Rp. 200.000.000 dan mempunyai omzet atau nilai
output penjualan paling banyak Rp. 1.000.000.000 dan usaha tersebut berdiri
sendiri.
2.2 Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
dan Tahun
Penelitian
Alireza
Mohammadpour,
Taher
Roshandel,
Thmoures
Hassan,
Fereshteh
Farzianpour,
Shadi Hosseini
(2014
Mohammad
Mehdi Mohebi
Judul
Penelitian
A Survey of
the Effect of
Social Media
Marketing on
Online
Shopping of
Customers by
Mediating
Variabel
Improving
Competitive
Variabel
Penelitian
Teknik
Analisis
Hasil Penelitian
1. Social
media
marketing
2. Value
capital
3. Relation
capital
4. Brand
ccapital
5. Intention
to eshopping
1. Entrepren
eurial
Path
Analysis
Menunjukkan
bahwa value
capital, relation
capital dan brand
capital sebagai
mediasi dalam
hubungan antara
social media dan
e-shopping
pelanggan
Path
Analysis
menunjukkan
efek positif dan
23
Universitas Sumatera Utara
dan Sakineh
Farzollahzade
(2014)
Advantage
and Business
Performance
of SMEs by
Creating
Entrepreneuri
al Social
Competence
Heru Nugroho1, Pengaruh
Kastaman (2014) Media Sosial
Dalam
Peningkatan
Penjualan
Bisnis Online
Nina Marlina
Pengaruh
(2013)
Kompetensi
Kewirausahaa
n dan
Orientasi
Pasar
Terhadap
Kinerja Bisnis
pada Sentra
UKM Boneka
Paris Van
Java di
Bandung
Simona Vineran, The Effects of
Iuliana Cetina,
Social Media
Luigi
Marketing on
Dumitrescu,
Online
Mihai
Consumer
Tichindelean
Behavior
(2013)
Mutia Maharani, Faktor-Faktor
Achmad Holil
PengaruhMed
Noor Ali, dan
ia Sosial
Hanim Maria
Terhadap
Astuti (2012)
Keunggulan
Bersaing :
Studi Kasus
Coffee Toffee
Indonesia
Charity
Social Media
Pradiptarini
Marketing:
SocialCom
petence
2.Competitie
Advantage
3.Business
Performance
signifikan dari
kompetensi sosial
entreprenurial
pada jaringan
bisnis dan
keunggulan
competitive
1. Media
sosial
2. penjualan
online
Analisis
Deskriptif
1. Kompeten
si
Kewirausa
haan
2. Orientasi
Pasar
3. Kinerja
Bisnis
Analisis
Linear
Berganda
1. Social
Media
2. Consumer
Behavior
Analisi
Linear
Berganda
1. Sarana
komunikasi
2. Media
promosi
3. Sarana riset
4. Keunggula
n bersaing
5. Merek
Analisis
Berganda
1. Social
Media
Analisis
Kualitatif
Media sosial
seperti Facebook
memberikan
pengaruh dalam
peningkatan
penjualan dalam
bisnis online
Kompetensi
Kewirausahaan
dan orientasi
pasar
berpengaruh
secara positif dan
signifikan
terhadap kinerja
bisnis
Terdapat
pengaruh
pemasaran media
sosial terhadap
pembentukan
perilaku
pelanggan
sosial media
memberikan
keunggulan
bersaing dengan
meningkatkan
bargaining
position terhadap
pelanggan
Pemasaran media
sosial dengan
24
Universitas Sumatera Utara
(2011)
Marina Z,
Solesvik (2011)
Simeon
Edosomwan,
Sitalaskshmi
Kalangot
Prakasan,
Doriane
Kouame,
Jonelle Watson,
Tom Seymour
(2011)
Measuring Its
Effectiveness
and
Indentifying
the Target
Market
Marketing
Entrepreneuri 1. Entrepren
al
eurial
Competencies
Competen
in Emerging
cies
Economy
Context
Analisis
Kualitatif
The History of 1. Sosial
Social Media
Media
and its Impact
on Business
Deskriptif
Entrepreneuri 1. Entrepren
al
eurial
Competency
Competen
in SME’s
cy
Analisis
Kualitatif
L. Vijay dan
V.K Ajay (2011)
efektif
berpengaruh
tinggi dengan
kualitas pesan,
keterlibatan
perusahaan dan
kaitannya dengan
bidang pemasaran
Adanya implikasi
pemerintah
berperan dalam
meningkatkan
kompetensi
wirausaha pada
praktisi wirausaha
wanita
Sosial Media
mempunyai
banyak dampak
terhadap
komunikasi
manusia
Kompetensi
kewirausahaan
dapat membuat
kepada
kemungkinan
peningkatan pada
kebertahanan
bisnis dan
kesuksesan secara
khusus di sebuah
negara
berkembang
2.3Kerangka Konseptual
Kompetensi wirausaha merupakan faktor mendasar yangdimiliki seseorang
yang mempunyai kemampuan lebih,yang membuatnya berbeda dengan seorang
25
Universitas Sumatera Utara
yang mempunyai kemampuan rata-rata (Mangkunegara, 2005).Penelitian Vijay
dan Ajay (2011) menunjukkan bahwa kompetensi kewirausahaan dapat membuat
kepada peningkatan pada kebertahanan bisnis dan kesuksesan usaha.Hal ini
menunjukkan bahwa kompetensi dapat membuat sebuah bisnis lebih unggul dari
bisnis yang lain sehingga membuat bisnis lebih mampu bertahan terhadap
persaingan.
Media sosial adalah salah satu produk dari perkembangan teknologi informasi
yang berbasis internet.Maharani, dkk (2012) mengatakan bahwa sosial media
memberikan keunggulan bersaing pada sebuah usaha.Media sosial saat ini juga
telah menjadi salah satu tempat untuk melakukan pemasaran sebuah produk
ataupun jasa.Selanjutnya Nugroho dan Kastaman (2014) mengatakan bahwa
media sosial seperti Facebook dan Twitter mampu meningkatkan penjualan
berbasis online.Pemasaranmedia sosial terdiri dari percobaan menggunakan media
sosial untuk mengajak konsumen dalam membeli produk atau jasa yang
bermanfaat bagi konsumen. Pemasaran media sosial adalah pemasaran yang
menggunakan komunitas online , jaringan sosial, pemasaran blogdan lainya
(Glynn, David, 2009).
Keunggulan bersaing adalah hal penting bagi sebuah usaha untuk menghadapi
persaingan dalam kegiatan bisnis.Zimmerer (2002) mendefinisikan keunggulan
bersaing sebagai kumpulan faktor-faktor yang membedakan suatu perusahaan dari
pesaingnya dan memberikannya posisi yang unik dalam pasar. Perusahaan
mengalami keunggulan bersaing ketika tindakan-tindakan dalam suatu industri
26
Universitas Sumatera Utara
atau pasar menciptakan nilai ekonomi dan ketika beberapa perusahaan yang
bersaing terlibat dalam tindakan serupa (Barney,2010).
Pada uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi kewirausahaan dan
pemasaran media sosial memiliki pengaruh terhadap keunggulan bersaing
UMKM.Maka kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Kompetensi
kewirausahaan
(X1)
Keunggulan Bersaing
UMKM
(Y)
Pemasaran Media
Sosial
(X2)
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
2.4 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual yang telah
diuraikan sebelumnya, maka hipotesis yang dikemukakan oleh peneliti adalah :
Kompetensi kewirausahaan dan pemasaran media sosial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keunggulan bersaing UMKM di sekitar Kampus USU dan
Jalan Setia Budi Medan.
27
Universitas Sumatera Utara