Peran Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Dalam Pemberdayaan Masyarakat: Kreatifitas Terhadap Pemanfaatan Potensi Lokal di Kabupaten Serdang Bedagai

ABSTRAK
Kemiskinan adalah suatu permasalahan dunia yang dialami oleh seluruh
Negara. Tidak hanya di negara berkembang, bahkan di Negara maju sekalipun.
Permasalah ini sangat rumit, sehingga suatu negara tidak mampu menghapuskan
kemiskinan sendirian. Dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan
sekaligus pengembangan kebijakan di bidang perlindungan sosial, Pemerintah
Indonesia pada tahun 2007 melaksanakan Program Keluarga Harapan (PKH).
Program serupa di negara lain dikenal dengan istilah Conditional Cash Transfers
(CCT) atau bantuan tunai bersyarat. Pendamping PKH sebagai ujung tombak
Program Keluarga Harapan berperan dalam memandirikan para KSM serta
memberi bekal keterampilan agar para KSM ini nantinya tidak terlalu berharap
dari bantuan yang mereka terima saat ini. Sehingga yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kreativitas yang dilakukan oleh
para pendamping PKH serta strategi yang dibangun dalam mendekatkan diri
dengan peserta PKH di Kabupaten Serdang Bedagai.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peranan dan
kreatifitas para pendamping PKH dalam mengembangkan dan memberdayakan
masyarakat penerima bantuan PKH serta untuk mengetahui bagaimana
pendekatan dan strategi, yang dibangun oleh para pendamping PKH dalam
memberdayakan masyarakat penerima bantuan PKH di Kabupaten Serdang
Bedagai. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode

deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data
primer yaitu data yang diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam dan
data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui jurnal ilmiah, buku, skripsi, dan
artikel lainnya yang sesuai dengan penelitian.
Hasil penelitian di lapangan bahwa terdapat berbagai kreatifitas yang
dilakukan peserta PKH bersama pendamping PKH yang memanfaatkan potensi
lokal yaitu produk yang bahan nya diperoleh dan banyak terdapat di daerah
setempat, seperti olahan kulit kerang, kayu rumbia, anyaman tikar dan yang tidak
memanfaatkan potensi lokal yaitu diantaranya berbagai produk yang berbahan
plastik bekas, kain bekas, kertas bekas, maupun triplek. Namun kegiatan produksi
ini terkendala biaya modal dan pendistribusian produk sehingga produk – produk
yang di hasilkan hanya untuk digunakan sendiri, dipajang, atau jika terjual hanya
di dalam daerah saja tanpa bisa terjual ke luar daerah. Hal ini menjadi tugas
pendamping untuk turut mempromosikan produk yang dihasilkan oleh KSM ke
luar daerah agar kegiatan produksi ini tetap berlangsung. Terdapat cukup banyak
kendala yang dihadapi pendamping dalam menjalankan tugasnya sebagai
pendamping sosial, diantaranya kendala bahasa, jarak tempuh menuju lokasi
dampingan hingga sikap kontra dari masyarakat yang tidak menerima bantuan
PKH yang dapat membahayakan keselamatan pendamping Program Keluarga
Harapan dalam melakukan tugas pendampingan.


Kata Kunci: Program Keluarga Harapan, Pendamping Sosial, Pemberdayaan,
Kreatifitas, Potensi Lokal.

i
Universitas Sumatera Utara