Evaluasi Mutu Krim Hydrocortisone 2,5% Produksi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk

DAFTAR PUSTAKA
Anief, M. (1994). Farmasetika. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal.
62, 113, 125-126, 132.
Anief, M. (1997). Formulasi Obat Topikal Dengan Dasar Penyakit Kulit.
Yogyakarta Gadjah Mada University Press. Hal. 58-74.
Anief, M. (2012). Ilmu Meracik Obat. Cetakan Ketujuh. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press. Hal. 167-174.
Anshel, H.C. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi Keempat. Jakarta:
UI Press. Hal. 510–515.
Jas, A. (2007). Perihal Obat Dengan Berbagai Jenis Dan Bentuk Sediaannya.
Medan: USU Press. Hal. 15, 55, 62.
Katzung, B.G. (2004). Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi Kedelapan. Jakarta:
Salemba Medika. Hal. 525.
Lachman, L., Lieberman, H.A., Kanig, J.L. (1994). Teori dan Praktek Farmasi
Industri. Edisi Ketiga. Jakarta: Universitas Indonesia. Hal. 1077.
Sardjoko. (1993). Rancangan Obat. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Hal. 1-3.
Sartono. (1996). Apa Yang Sebaiknya Anda Ketahui Tentang Obat Wajib Apotek.
Edisi Kedua. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hal. 88-89, 94
.
Tan, T.H., dan Rahardja, K. (2002). Obat-Obat Penting. Edisi Kelima Cetakan

Kedua. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok
Gramedia. Hal. 3, 686-689.
Widjajanti, N. (1988). Obat–Obatan. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 89-97.
Widodo, H. (2013). Ilmu Meracik Obat untuk Apoteker. Yogyakarta: Penerbit DMedika. Hal. 168, 172.
Widodo, R. (2004). Paduan Keluarga Memilih dan Menggunakan Obat. Cetakan
Pertama. Yogyakarta: Penerbit Kreasi Wacana. Hal. 95-96.

20

Universitas Sumatera Utara