Rancang Bangun Alat Penggiling Biji Kopi Tipe Flat Burr Mill

PENDAHULUAN
Latar belakang
Kopi Indonesia saat ini ditilik dari hasilnya, menempati peringkat keempat
terbesar di dunia. Kopi memiliki sejarah yang panjang dan memiliki peranan yang
penting bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Indonesia diberkati dengan letak
geografisnya yang sangatlah cocok bagi tanaman kopi. Letak Indonesia sangat
ideal bagi iklim mikro untuk pertumbuhan dan produksi kopi.
Di era perdagangan bebas, komoditas kopi sebagai bahan baku utama
industri kopi bubuk, menjadi penentu daya saing di pasar ekspor maupun dalam
negeri. Dengan teknik budidaya dan penerapan teknologi yang baik dan sesuai
maka bisa dihasilkan mutu produk (bubuk kopi) yang bagus dan sesuai dengan
permintaan konsumen.
Tanaman kopi merupakan perkebunan rakyat dengan penerapan teknologi
budidaya yang masih terbatas. Di Indonesia sebagian besar biji kopi dihasilkan
dari perkebunan rakyat yang masih menggunakan teknologi budidaya sederhana.
Untuk itu, perlu ada perbaikan dalam penerapan teknologinya, antara lain teknik
persiapan atau penyediaan sarana produksi, proses budidaya, teknik penanganan
pasca panen dan pengolahannya. Bila penerapan teknologi budidaya diperkebunan
kopi rakyat tersebut diperbaiki, maka produksinya bisa ditingkatkan.
Dalam penerapan teknologi pasca panen pada tanaman kopi berupa
penggilingan dengan alat mekanis belum banyak dilakukan karena kurangnya

pengetahuan dan keterbatasan jumlah alat yang ada pada petani, sehingga harga
jual yang diperoleh petani kurang menguntungkan, padahal apabila dilakukan
akan meningkatkan pendapatan.
1
Universitas Sumatera Utara

2

Dalam meningkatkan mutu produk kopi hal yang perlu diperhatikan adalah
mengenai

penanganan

pasca panen.

Diperlukan

usaha-usaha perbaikan,

diantaranya melalui penanganan atau penerapan teknologi pasca panen yang

praktis yang bertujuan untuk mempertahankan, meningkatkan mutu, menekan
tingkat kehilangan secara kuantitaif dan kualitatif serta praktis dan murah. Salah
satu komponen yang menentukan penanganan teknologi pasca panen tersebut
adalah dengan menggunakan alat-alat pasca panen, misalnya alat penggiling biji
kopi tipe flat burr mill.
Pada dewasa ini biji kopi yang telah disangrai akan dihaluskan dengan alat
penghalus (grinder) sampai diperoleh butiran kopi bubuk dengan kehalusan
tertentu agar mudah diseduh dan memberikan sensasi rasa dan aroma yang lebih
optimal. Mesin penghalus yang digunakan adalah mesin penghalus menggunakan
tipe burr mill.
Menurut Tim Karya Tani Mandiri (2010), mesin ini mempunyai dua buah
piringan (terbuat dari baja), yang satu berputar (rotor) dan yang lainnya dian
(stator). Mekanisme penghalusan terjadi dengan adanya gaya geseran antara
permukaan biji kopi sangrai dengan permukaan piringan dan sesama biji kopi
sangrai. Proses gesekan yang sangat intensif akan menyebabkan timbul panans
dibagian silindernya dan akan menyebabkan aroma kopi bubuk berkurang. Untuk
menghindari hal tersebut, maka mesin penghalus (grinder) sebaiknya dihentikan
dan didiamkan sejenak.

Universitas Sumatera Utara


3

Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendesain, membuat, dan menguji alat
penggiling biji kopi tipe Flat Burr Mill.
Kegunaan Penelitian
1. Bagi penulis yaitu sebagai bahan untuk menyusun skripsi yang merupakan
syarat untuk dapat menyelesaikan pendidikan di Program Studi
Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.
2. Bagi mahasiswa, sebagai informasi pendukung untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai alat penggiling yang lebih praktis.
3. Bagi masyarakat, sebagai informasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Batasan Masalah
Pada penelitian ini dibatasi hanya pada komoditi kopi robusta.

Universitas Sumatera Utara