this PDF file PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20162017 | | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 1 SM

PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA KELAS X SMK
NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017

Sely Kus Bunga Swara, Bambang Wasito Adi, Muhammad Sabandi*
*Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan, Surakarta
Email: selykusbunga@gmail.com

ABSTRACT
Sely Kus Bunga Swara. K7413143. THE INFLUENCE OF TEACHER’S COMPETENCE AND
FAMILY BACKGROUND: TO THE STUDENTS’ ACHIEVEMENT AT CLASS X STATE
VOCATIONAL HIGH SCHOOL 7 OF SURAKARTA 2016/2017. Thesis, Surakarta: Faculty of
Teacher Training and Education of Sebelas Maret University, December 2017.
This research aimed to test the influence: (1) the effect of competence of teacher and
family background toward student’s achievement class x state vocational high school 7 of
Surakarta 2016/2017; (2) the effect of competence of teacher toward student’s achievement class x
state vocational high school 7 of Surakarta 2016/2017; and (3) the effect of family background
toward student’s achievement class x state vocational high school 7 of Surakarta 2016/2017.
This Research a quantitative research using descriptive method with correlation study.
The population in this research are all student of class X state vocational high school 7 of

Surakarta 2016/2017 . This research used proportional random sampling as the technique of
collecting sample for 83 students. The data were obtained by using questionnaire. The data were
analyzed by using multiple linier regression analysis technique with level significance 0,05.
Based on the result of this research, it can be concluded that: (1) there is a positive and
significant effect of competence of teacher and family backgorund toward student’s achievement
class x state vocational high school 7 of Surakarta 2016/2017by 30,5%. (2) there is a positive and
significant effect of competence of teacher toward student’s achievement class x state vocational
high school 7 of Surakarta 2016/2017 by 4,88%. (3) there is a positive and significant effect of
family background toward student’s achievement class x state vocational high school 7 of
Surakarta 2016/2017 by 25,9%.

Keywords: teacher’s competence, family background, student’s achievement

ABSTRAK

Sely Kus Bunga Swara. K7413143. Pengaruh Kompetensi Guru dan Lingkungan Keluarga
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMK Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.
Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,
Desember 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji : (1) pengaruh Kompetensi Guru dan Lingkungan

Keluarga secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Siswa kelas X SMK Negeri 7 Surakarta
Tahun Ajaran 2016/2017; (2) pengaruh kompetensi guru terhadap terhadap Prestasi Belajar siswa
kelas X SMK Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017; dan (3) pengaruh lingkungan keluarga
terhadap Prestasi Belajar Siswa kelas X SMK Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode deskriptif dengan studi
korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 7 Surakarta Tahun
Ajaran 2016/2017. Teknik penambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
proportional random sampling sebanyak 83 siswa. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan
teknik angket. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
berganda dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
kompetensi guru dan lingkungan keluarga secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa
kelas X SMK Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017 sebesar 30,5%. (2), terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan kompetensi guru terhadap terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMK
Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017 sebesar 4,88%. (3), terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan lingkungan keluarga terhadap terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMK Negeri 7
Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017 sebesar 25,9%.
Kata Kunci : kompetensi guru, lingkungan keluarga, prestasi belajar siswa

mengembangkan


PENDAHULUAN

Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Standar Pendidikan Nasional
Bab I pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan
adalah
Usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Selanjutnya pasal 3 menyebutkan
bahwa

pendidikan


nasional

berfungsi

kemampuan

dan

membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan

bangsa,

bertujuan

untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.

Peraturan
Tahun

2010

Pendidikan

Pemerintah
tentang

pada

17

5 dengan nilai 77,81; 63,87; 68,34; dan 77,15.


Penyelenggaraan

SMK Negeri 6 dengan nilai 78,46; 66,73;

bagian

Nomor

tentang

62,63; dan 77,15. SMK Negeri 7 dengan nilai

pendidikan menengah, paragraf 1 ayat 76

73,38; 53,28; 41,26; dan 76,04. SMK Negeri

pada point C, terdapat sedikit perbedaan

8 dengan nilai 68,07; 49,92; 36,76; dan 80,34.


mengenai SMA dan SMK pada point C.

SMK Negeri 9 dengan nilai 71,69; 57,32;

Perbedaannya

memberikan

41,76; dan 77,73. Kesimpulan dari data

keunggulan lebih yaitu membekali siswa

tersebut adalah rata-rata nilai Ujian Nasional

dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan

di SMK Negeri 7 masih rendah.

adalah


ketiga

SMK

teknologi serta kecakapan kejuruan para

Salah satu faktor yang berpengaruh

profesi sesuai kebutuhan masyarakat jika

meningkatkan mutu pendidikan adalah guru.

dibandingkan dengan SMA yang hanya

Sagala (2009: 11) menyebutkan bahwa guru

dididik untuk mempelajari ilmu pengetahuan

sebagai pekerjaan profesi, secara keseluruhan


dan teknologi.

guru merupakan tingkatan tertinggi dalam

Penyelenggaraan praktik pendidikan

sistem pendidikan nasional karena guru dalam

di SMK diberikan lebih banyak praktik

melaksanakan tugas profesionalnya memiliki

daripada teori, namun bukan berarti SMK

otonomi yang kuat.

harus

mengabaikan


prestasi

akademik.

Musfah (2011: 23) menyatakan guru

Kenyataannya, nilai rata-rata Ujian Nasional

sebagai

SMK

haruslah

tergolong

masih

dibawah


SMA.

tenaga

pendidik

merupakan

orang

dan

pengajar

yang

dapat

Anggapan ini didukung oleh data yang

memahami arti penting dari pembelajaran

menunjukkan bahwa nilai rata-rata Ujian

seumur hidup, yaitu seorang individu yang

Nasional SMK tahun 2016 masih dibawah

melaksanakan belajar sumur hidup dalam

SMA untuk mata pelajaran wajib, terutama

setiap kesempatan, walaupun dengan kondisi

Bahasa

dan

dan situasi yang buruk sekalipun tidak dapat

Matematika. Data dari Kemdikbud (2016)

memadamkan semangat belajar bagi seorang

berturut turut dari 9 SMK Se-Surakarta, rata-

guru yang telah memahami arti pentingnya

rata untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia,

belajar untuk peningkatan kompetensinya.

Indonesia,

Bahasa

Inggris,

Bahasa Inggris, Matematika, dan Kejuruan

(Musfah, 2011: 3) mengatakan, “Jika

menunjukkan bahwa SMK Negeri 1 dengan

kompetensi guru rendah, maka para muridnya

nilai 75,34; 59,55; dan 52,44. SMK Negeri 2

juga akan menjadi generasi yang bermutu

dengan nilai 76,30; 68,43; 56,60; dan 78,24.

rendah, dalam hal ini jangankan untuk

SMK Negeri 3 dengan nilai 76,35; 61,61;

bersaing, mencari pekerjaan sulit, sehingga

52,32; dan 79,71. SMK Negeri 4 dengan nilai

dapat memungkinkan kelak mereka akan

75,84; 64,09; 61,38; dan 78,41. SMK Negeri

menjadi beban sosial bagi masyarakat, begitu

juga sebaliknya.” Dengan kompetensi yang

kepribadian,

dimiliki guru diharapkan guru dapat menjadi

kompetensi profesional.

pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik,

mengajar,

mengarahkan,

membimbing,

melatih,

menilai,

dan

kompetensi

sosial,

dan

Penelitian yang dilakukan oleh Rondi
(2015) menyebutkan bahwa kompetensi guru
secara

langsung

mempengaruhi

prestasi

mengevaluasi siswa yang sesuai dengan UU

belajar siswa. Hasil dari penelitian ini berarti

nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan

semakin baik kompetensi yang dimiliki oleh

Dosen.

guru maka prestasi belajar siswa akan
Omo

dalam

Gichuru

(2016)

semakin baik.

menyebutkan bahwa “that quality of teacher
is

strongly

correlation

with

students’s

Pada kenyataannya, sekolah dengan
Akreditasi A (Kemdikbud, 2017) belum tentu

academic performance”, ini berarti kualitas

tenaga

dari seorang guru sangat berhubungan dengan

tersertifikasi. Hal ini ditunjukkan oleh data

hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan

sekunder dari SMK Negeri 7 Surakarta. Dari

oleh Chu, et al (2015) menyebutkan bahwa

data

peringkat guru mempunyai pengaruh positif

disimpulkan bahwa persentase guru di SMK

dan signifikan terhadap prestasi siswa rata-

Negeri 7 Surakarta yang sudah sertifikasi

rata. Hasil ini berarti guru yang mempunyai

hanya berjumlah 57 orang atau 58,16% dari

peringkat yang tinggi akan lebih mampu

98 guru yang mengajar, jumlah guru tidak

untuk meningkatkan pembelajaran siswanya

tetap sebanyak 29 orang atau 29,59%, dan

daripada

guru untuk pemenuhan jam sebanyak 12

guru

yang memiliki

peringkat

rendah.

pengajarnya

SMK

sudah

Negeri

7

seluruhnya

tersebut

dapat

orang atau 12,25%. Guru yang mengajar mata
UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru

pelajaran Matematika sejumlah 9; Bahasa

dan Dosen pasal 8 menyatakan guru wajib

Inggris sejumlah 7 orang; Bahasa Indonesia

memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,

sejumlah 8; dan guru yang mengajar mata

sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,

pelajaran Kejuruan hanya sejumlah 5. Pada

serta

untuk

bagian ini ditegaskan bahwa kualifikasi guru

mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

setidaknya adalah berpendidikan sarjana atau

Selanjutnya pasal 9 menyatakan kualifikasi

program diploma empat.

memiliki

kemampuan

akademik sebagaimana dimaksud dalam pasal
8

diperoleh

melalui

pendidikan

tinggi

Data pendukung mengenai kualitas
guru juga dapat dilihat dari data kualifikasi

program sarjana atau program diploma empat

guru

dan pasal 10 menyebutkan bahwa kompetensi

menujukkan bahwa SMK Negeri 7 Surakarta

guru

meliputi

persentase guru kualifikasi hanya 97,62 dan

kompetensi

masih belum 100% bila dilihat dari data

yang dimaksud

kompetensi

pasal

pedagogik,

8

SMK

Negeri

Se

Surakarta

yang

persentase maksimal SMK Negeri lainnya
(Kemdikbud, 2017).
Data

yang

Berdasarkan Data yang ditemukan di
lapangan menunjukkan bahwa prestasi siswa

diperoleh

Dinas

masih tergolong rendah. Apabila dihitung

Pendidikan Kota Surakarta menunjukkan

secara keseluruhan dari semua jurusan maka

bahwa Nilai Uji Kompetensi Guru SMK

persentase ketuntasan yang diperoleh masing-

Negeri 7 Surakarta tahun 2015 terakhir

masing mata pelajaran adalah 307 siswa atau

memperoleh rata-rata sebesar 63,24; untuk

65,46%

kompetensi pedagogik meraih rata-rata 58,93

Indonesia, 271 siswa atau 57,78% untuk mata

sedangkan untuk kompetensi profesional rata-

pelajaran

rata 67,55. Data tersebut berarti nilai dari Uji

pelajaran Matematika 240 atau 51,17%,

Kompetensi Guru sudah diatas SKM (Standar

sedangkan untuk mata pelajaran Kejuruan

Kompetensi

jumlah siswa yang mencapai KKM berjumlah

Minimum)

dari

yang ditargetkan

untuk

mata

Bahasa

siswa

Inggris,

dapat

Bahasa

untuk

mata

secara nasional yaitu rata-rata 55, namun nilai

319

siswa pada tabel 1.1 ini menunjukkan bahwa

mencapai 68,01% dari semua siswa kelas X.

prestasi kelas X masih rendah.

atau

pelajaran

dikatakan

telah

Dari data tersebut apabila Kriteria

Tabel 1.1 Nilai Mata Pelajaran Bahasa

Ketuntasan

Minimal

sebesar

75,

maka

Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan

persentase ketuntasannya belum 100%. Hal

Kejuruan Kelas X Tahun ajaran 2016/2017

ini berarti prestasi siswa kelas X SMK Negeri

Kelas X
APH

Jml
B.Ind
20
18
17
18
21
22
19
20
17
18
17
19
15
23
22
21
307
65,46
34,54

Mapel
B.Ing Mat
17
12
15
14
16
15
18
16
18
13
17
16
15
14
16
13
18
15
14
17
19
13
14
16
16
14
20
19
18
17
20
16
271
240
57,78 51,17
42,22 48,83

7 Surakarta untuk mata pelajaran wajib seperti
Kej
17
20
19
24
20
21
18
22
20
19
18
19
19
21
20
22
319
68,01
31,99

1
29
2
31
3
31
UPW 1
21
PS
1
31
2
29
3
31
PTS
1
30
2
32
3
29
JB
1
24
BC
1
30
2
28
MM
1
31
2
31
3
33
16 469
Jumlah % tuntas
Jumlah % belum
tuntas
(Sumber: Nilai Ulangan Kenaikan Kelas, diolah 3
Agustus 2017)

Bahasa

Indonesia,

Bahasa

Inggris,

Matematika, dan Kejuruan masih rendah.
Ketiga mata pelajaran tersebut merupakan
mata pelajaran pokok yang ada pada Ujian
Nasional sedangkan untuk mata pelajaran
Kejuruan merupakan keahlian dari masingmasing jurusan siswa.
Hasil olahan dari data tersebut dapat
dilihat bawah masih ada kesenjangan yang
terjadi di SMK N 7 Surakarta. Kenyataannya,
kredibilitas

sekolah

SMK

Negeri

yang

menunjukkan akreditasi “A” (Data BANSM)
dan nilai Uji Kompetensi Guru yang meraih
di

atas SKM belum

bisa memberikan

anggapan bahwa sekolah tersebut telah sukses

dalam

memberikan

pengajaran

kepada

siswanya.

Soemanto (2008: 38) orang tua atau keluarga
merupakan dasar bagi anaknya dimasa yang

Usaha untuk mewujudkan pendidikan

akan datang untuk menjadi pekerja yang

yang berkualitas, kompetensi guru memiliki

efektif sehingga siap pakai dalam dunia kerja

peran yang sangat penting. Jika guru benar-

sesuai dengan kompetensi keahlian.

benar berkompeten, maka mutu serta kualitas

Data sekunder yang diperoleh dari

pendidikan perlahan akan meningkat sesuai

SMK Negeri 7, menunjukkan bahwa siswa

dengan tujuan yang diharapkan. Peran guru

kelas X tahun ajaran 2016/2017 masih

disini adalah untuk menghasilkan lulusan-

didominasi dari kalangan keluarga menengah.

lulusan yang memiliki mutu pendidikan yang

Tingkat pendidikan yang ditamatkan oleh

berkualitas dan mampu bersaing baik di

orang tua atau wali siswa menunjukkan

tingkat regional maupun internasional dan

bahwa 43,09% dominasi para tamatan SMA

faktor terpenting yang berpengaruh pada hasil

sederajat, SMP 14,23% dan 20,83% yang

lulusan adalah guru (Musfah, 2011: 17).

mana adalah tamatan SD.

Selain itu prestasi belajar merupakan
“tingkat

keberhasilan

dalam

ini juga berasal dari kalangan pendapatan

mempelajari materi pelajaran di sekolah yang

menengah bawah. Hal ini ditunjukkan, bahwa

diperoleh dari hasil test mengenai sejumlah

52% dari orang tua/ wali peserta didik kelas X

materi

pelajaran

siswa

Di sisi lain, lingkungan keluarga siswa

hal

ini

tahun ajaran 2016/2017 ada pada kategori

(2006:

32).

berpenghasilan Rp 500.000- Rp 999.999 yang

oleh

termasuk kalangan menengah bawah menurut

Prasertcharoensuk, Somprach dan Ngang

kriteria aspirant middle (Boston Consulting

(2014) menemukan faktor kompetensi guru

Group dalam Widiatmanti Kemenkeu, 2015).

dikemukakan

oleh

Penelitian

yang

tertentu”,
Cogen

dilakukan

yang mana meliputi aspek kurikulum dan

Penelitian Cheng&Kaplowitz (2016)

manajemen pembelajaran, sebagaimana juga

menyebutkan bahwa status ekonomi orang tua

halnya pengembangan diri mempengaruhi

mempunyai hubungan yang positif dan kuat

prestasi belajar siswa. Aspek pengembangan

dengan budaya keluarga, sejalan dengan itu

diri dari hasil penelitian menunjukkan hasil

maka budaya keluarga mempunyai pengaruh

yang

yang positif dan kuat terhadap budaya siswa

negatif

tetapi

secara

signifikan

mempengaruhi prestasi belajar siswa.

yang

diukur

dengan

pembacaan

non

Faktor lain yang tidak dapat diabaikan

akademik. Berbeda dengan yang sebelumnya,

yang hubungannya dengan prestasi belajar

contoh efek langsung status ekonomi orang

siswa adalah faktor lingkungan keluarga.

tua terhadap modal budaya siswa (membaca)

Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi

keduanya bersifat negatif dan tidak signifikan,

individu untuk mengenal sekitarnya. Menurut

namun untuk variabel status ekonomi orang

tua, budaya orang tua, dan budaya siswa

pada

(membaca) semuanya berpengaruh positif dan

keluarga siswa untuk memberikan batasan

secara

masalah yang jelas dalam penelitian ini.

statistik

signifikan,

memberikan

kompetensi

guru

dan

lingkungan

pengaruh langsung pada prestasi akademik
siswa.

TINJAUAN
Penelitian yang dilakukan oleh Tomul

& Qelik (2009) menyatakan bahwa sosial
ekonomi keluarga berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Secara umum sosial ekonomi
keluarga menunjukkan pengaruhnya terhadap
hasil belajar siswa dalam ranah yang berbeda
beda, namun dalam penelitian itu sosial
ekonomi keluarga lebih tinggi berpengaruh
pada bidang matematika.
Pendapat

Rothman

(2003)

dalam

penelitian Tomul&Qelik (2009) berpendapat
siswa dengan status sosial ekonomi keluarga
yang rendah, siswa tersebut tidak memiliki
suasana

belajar

di

rumah

sehingga

berpengaruh pada hasil belajarnya di sekolah.
Orang tua siswa kalangan menengah biasanya
hanya melihat keadaan sekolah anak ketika
disekolah namun kurang berkontribusi dalam
pembelajaran anak dirumah.
Mengacu dari latar belakang tersebut
maka

peneliti

mengangkat

judul

“PENGARUH KOMPETENSI GURU dan
LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X
SMK Negeri 7 SURAKARTA TAHUN
AJARAN 2016/2017”. Dalam penelitian kali
ini, peneliti akan menguji kembali teori-teori
yang sudah dikemukakan dari penelitian
terdahulu

dan

tidak

akan

membahas

keseluruhan faktor yang ada, tetapi terfokus

PUSTAKA

DAN

RUMUSAN HIPOTESIS
1. Teori Belajar Behavioristik
Uno,

(2006:

pengertian

7)

tentang

memberikan
teori

belajar

behavioristik yakni “ salah satu teori
belajar, teori ini berpandangan bahwa
belajar adalah perubahan dalam tingkah
laku sebagai akibat dari interaksi antara
stimulus dan respons”.
2. Prestasi belajar
Cogen (2006: 32) memberikan definisi
mengenai prestasi belajar, yaitu “tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi

pelajaran

diperoleh

dari

di
hasil

sekolah
test

yang

mengenai

sejumlah materi pelajaran tertentu”.
3. Kompetensi Guru
UU No. 14 tahun 2005 Pasal 10
ayat (1) menyatakan kompetensi guru
meliputi
kompetensi

kompetensi
kepribadian,

pedagogik,
kompetensi

sosial, dan kompetensi profesional yang
diperoleh melalui pendidikan profesi.
4. Menurut Soemanto (2008: 38) orang tua
atau keluarga merupakan dasar bagi
anaknya dimasa yang akan datang untuk
menjadi pekerja yang efektif sehingga
siap pakai dalam dunia kerja sesuai
dengan kompetensi keahlian.

Kerangka pemikiran menggambarkan

Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran

hubungan antar variabel, dalam hal ini
variabel

independen

yang

diambil

2016/2017.

oleh

H3= Terdapat pengaruh lingkungan keluarga

peneliti adalah kompetensi guru (X1) dan

terhadap prestasi siswa kelas X SMK

lingkungan keluarga (X2) sedangkan variabel

Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran

dependen dalam penelitian ini adalah prestasi

2016/2017.

belajar siswa kelas X di SMK Negeri 7
Surakarta (Y).

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas

X1
Kompetensi guru
kompetensi
pedagogik,
kepribadian, sosial,
dan profesional
(Permendiknas No.
16 Tahun 2007)

X2
Lingkungan keluarga
Pendidikan orang tua,
Kondisi keluarga,
Pekerjaan orang tua,
dan Ekonomi
keluarga

X

SMK

Negeri

7

Surakarta.

Waktu

pelaksanaan penelitian yaitu dari bulan Juni
sampai bulan November 2017. Penelitian ini
Y
Prestasi
(Indikator)
Nilai Rata-rata
UKK K-13
siswa kelas X
2016/2017
H1
(Cogen, 2006:
32)

(Cheng dan
Kaplowitz, 2016)
dan Slameto, 2013)

menggunakan metode deskriptif jenis ex post
facto dengan pendekatan analisis kuantitatif.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Kompetensi Guru (X1) dan Lingkungan
Keluarga (X2), sedangkan variabel tergantung
adalah Prestasi belajar siswa (Y). Teknik
sampling yang digunakan adalah proportional
random sampling dengan mengambil secara
proporsional

dari

jumlah

masing-masing

siswa per kelas sehingga diperoleh 83 siswa.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan angket,
wawancara

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir Penelitian

dan

dokumentasi.

Data

kompetensi guru diperoleh melalui angket

Dari gambar 1.1 di atas dapat ditarik hipotesis

dengan menggunakan skala Likert (1-4) dan

sebagai berikut:

wawancara, data untuk lingkungan keluarga

H1= Terdapat pengaruh kompetensi guru dan
lingkungan keluarga terhadap prestasi
siswa kelas X SMK Negeri 7 Surakarta
Tahun Ajaran 2016/2017.
H2=

Terdapat pengaruh kompetensi guru
terhadap prestasi siswa kelas X SMK

diperoleh dari angket, dan untuk data prestasi
belajar siswa diperoleh dengan menggunakan
dokumentasi nilai Ulangan Kenaikan Kelas
K-13 dari mata pelajaran Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Matematika, dan Kejuruan.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis
regresi berganda, uji t, dan uji f dengn

menggunakan SPSS 23 for windows. Uji
distribusi

normalitas

dengan

penelitianyang dilakukan oleh Sukari (2013)

menggunakan grafik kurva, skewness dan

dan Safitri (2016) yang menyatakan bahwa

kurtosis, kolmogorov smirnov, dan jarque

Kompetensi guru dan lingkungan keluarga

bera sehingga data telah disimpulkan normal

memberikan

dan layak untuk diolah dalam regresi. Uji

belajar siswa dengan hasil bahwa lingkungan

prasyarat dalam regresi yang digunakan

keluarga memberikan hasil yang lebih besar

adalah

dibandingkan dengan kompetensi guru.

uji

data

Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil

normalitas,

linearitas,

pengaruh

terhadap

prestasi

multikolinearitas, dan heterokedastisitas.
Hipotesis 2 (Pengaruh Kompetensi Guru

HASIL DAN PEMBAHASAN

terhadap Prestasi Belajar)
Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini
sebagai berikut:

lingkungan keluarga terhadap prestasi

hipotesis

pertama

menggunakan uji F diperoleh dengan Fhitung
sebesar 18,968 dan Ftabel 2,72. Hal ini
menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel ( 18,968 >
2,72). Nilai probabilitas pada kolom Sig. <
0,05 yaitu 0,000, sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini
berarti terdapat pengaruh yang signifikan
variabel

kompetensi

guru

dan

lingkungan keluarga secara simultan terhadap
prestasi

belajar.

Besar

kontribusi

yang

disumbangkan oleh adanya pengaruh variabel
kompetensi guru dan lingkungan keluarga
dapat dilihat pada nilai Adjusted R Square
yaitu sebesar 0,305 atau 30,5%. Sedangkan
sisanya 69,5% (100% - 30,5%) dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.

hipotesis

kedua

kompetensi guru sebesar 2,030 sehingga thitung
> ttabel (2,030 > 1,664). Nilai probabilitas pada
kolom sig < 0,05 yaitu sebesar 0,046. Nilai t

belajar siswa).

antara

pengujian

menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel

Hipotesis 1 (Pengaruh kompetensi guru dan

Pengujian

Hasil

dan probabilitas menunjukkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel kompetensi guru (X1) secara
parsial

terhadap

prestasi

belajar

(Y).

Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara
kompetensi guru terhadap prestasi belajar
siswa kelas X SMK Negeri 7 Surakarta. Hasil
perhitungan dengan SPSS 23 menunjukkan
untuk

variabel

kompetensi

guru

(X1)

diperoleh nilai parsial sebesar 0,221

yang

kemudian di kuadratkan r2 menjadi 0,2212 =
0,048841 = 4,88%. Hal ini berarti variabel
kompetensi

guru

memberikan

kontribusi

dalam meningkatkan prestasi belajar sebesar
4,88%.
Hasil keseluruhan pengaruh kompetensi
guru terhadap prestasi belajar siswa selaras

dengan

penelitian

oleh

Sintha

(2016)

menyebutkan bahwa thitung> ttabel yaitu 2,343 >
1,667

yang

berarti

kompetensi

guru

antara variabel lingkungan keluarga (X2)
secara parsial terhadap prestasi belajar (Y).
Variabel

lingkungan

keluarga

(X2)

berpengaruh positif terhadap peningkatan

menunjukkan nilai parsial sebesar 0,509 yang

prestasi belajar siswa. Besarnya sumbangan

kemudian dikuadratkan (r2) menjadi 0,5092 =

pengaruh

0,259 = 25,9%. Hal ini berarti variabel

parsial

yang

diberikan

oleh

kompetensi guru sebesar 0,271 sehingga bila

lingkungan

dikuadratkan akan menjadi 0,0734 yang

kontribusi

berarti 7,34%. Hal ini berarti kompetensi guru

belajar sebesar 25,9%.

keluarga
dalam

(X2)

memberikan

meningkatkan

prestasi

memberikan sumbangan terhadap prestasi

Hasil

belajar siswa sebesar 7,34%. Hasil dari

penelitian

penelitian

bahwa

menyebutkan lingkungan keluarga memiliki

kompetensi guru berpengaruh positif terhadap

nilai rhitung > rtabel yaitu 0,461 > 0,273 dengan

prestasi belajar siswa, yang berarti bahwa

taraf signifikansi 0,05 yang berarti lingkungan

semakin baik kompetensi guru, maka prestasi

keluarga berpengaruh siginifikan terhadap

siswa juga akan meningkat.

prestasi belajar siswa. Besarnya sumbangan

diatas

menyebutkan

penelitian
oleh

ini

(Sarwana,

sesuai

dengan

2016)

yang

Peneliti juga melakukan wawancara

relatif lingkungan keluarga sebesar 62,40%

kepada 4 guru mata pelajaran yaitu guru

sedangkan untuk sumbangan efektif dari

Bahasa

Indonesia,

Matematika,
kesimpulan

dan
bahwa

Bahasa

Inggris,

lingkungan

Kejuruan

dengan

Didukung

guru

masih

keluarga
oleh

sebesar

Sukari

(2013)

18,47%.
bahwa

harus

lingkungan keluarga berpengaruh langsung

mengembangkan kompetensi pedagogik dan

terhadap prestasi belajar siswa sebesar 21%

profesional mengingat ilmu pengetahuan,

karena dalam penelitian tersebut, peneliti

teknologi dan tren selalu berkembang.

menggunakan

variabel

motivasi

sebagai

variabel antara sehingga lingkungan keluarga
Hipotesis 3 (Pengaruh lingkungan keluarga

memberikan pengaruh secara langsung dan

terhadap prestasi belajar)

tidak langsung.

Hasil uji hipotesis ketiga menunjukkan
nilai thitung variabel lingkungan keluarga (X2)

SIMPULAN

sebesar 5,293 sehingga thitung > ttabel (5,293>

Berdasarkan analisis dan pembahasan

1,664). Nilai probabilitas pada kolom sig <

mengenai Pengaruh Kompetensi Guru dan

0,05 yaitu sebesar 0,000. Nilai t dan

Lingkungan

probabilitas menunjukkan bahwa Ho ditolak

Belajar Siswa Kelas X SMK Negeri 7

dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan

Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017, maka

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Keluarga

Terhadap

Prestasi

1. Terdapat pengaruh positif secara simultan
Kompetensi

Guru

dan

terhadap meningkatkan prestasi belajar

Lingkungan

siswa. Hal ini didapat dari pembahasan

Keluarga terhadap Prestasi Belajar siswa

sebelumnya yang menyatakan bahwa

kelas X SMK Negeri 7 Surakarta Tahun

Fhitung > Ftabel ( 18,968 > 2,72). Nilai

Ajaran

ini

probabilitas pada kolom Sig. < 0,05

diperoleh dari perhitungan uji F, dari

yaitu 0,000, sehingga dapat disimpulkan

perhitungan

hipotesis

bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal

“Terdapat

ini berarti terdapat pengaruh yang

2016/2017.

ketiga

tersebut

yang

Pengaruh

Simpulan

maka

menyatakan

Kompetensi

Guru

dan

signifikan antara variabel kompetensi

Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi

guru dan lingkungan keluarga secara

Belajar Siswa SMK Negeri 7 Surakarta

simultan terhadap prestasi belajar. Besar

Tahun Ajaran 2016/2017” diterima.

kontribusi yang disumbangkan oleh

2. Terdapat pengaruh positif secara parsial
Kompetensi

Guru

Prestasi

guru dan lingkungan keluarga dapat

Belajar siswa kelas X SMK Negeri 7

dilihat pada nilai Adjusted R Square

Surakarta

yaitu

Tahun

terhadap

adanya pengaruh variabel kompetensi

Ajaran

2016/2017.

sebesar

0,305

atau

30,5%,

Simpulan ini diperoleh dari Uji T, dari

sehingga apabila kompetensi guru dan

perhitungan

hipotesis

lingkungan keluarga ditingkatkan maka

pertama yang menyatakan “Terdapat

dapat memberikan pengaruh positif

Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap

terhadap prestasi belajar siswa.

tersebut

maka

Prestasi Belajar Siswa Kelas X” diterima.

b. Kompetensi guru mempunyai pengaruh

3. Terdapat pengaruh positif secara parsial

terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini

Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi

sesuai dengan teori yang dikemukakan

Belajar siswa kelas X SMK Negeri 7

oleh Amri (2013:251) tentang guru

Surakarta

yang

Tahun

Ajaran

2016/2017.

menyebutkan

bahwa,

guru

Simpulan ini diperoleh dari uji T, dari

merupakan tenaga kependidikan yang

perhitungan

menjadi salah satu faktor penentu

kedua

tersebut

yang

maka

menyatakan

hipotesis
“Terdapat

keberhasilan tujuan pendidikan.

Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap

c. Penelitian ini menunjukkan adanya

Prestasi Belajar Siswa Kelas X” diterima.

pengaruh lingkungan keluarga yang
lebih

1. Implikasi Teoritis

Keluarga

dibandingkan

dengan

variabel kompetensi guru. Hal ini

IMPLIKASI

a. Kompetensi

besar

Guru

didukung oleh teori dari Menurut
dan

Lingkungan

memberikan

pengaruh

Soelaeman dalam Djamarah (2004: 16)
keluarga

secara

psikologi

adalah

sekumpulan orang yang hidup bersama

menyebutkan bahwa lingkungan

dalam satu tempat tinggal yang masing-

keluarga

masing

yang

pertautan

anggota

merasakan

adanya

batin

sehingga

saling

memberikan

lebih

lingkungan

pengaruh

besar

mengingat

keluarga

merupakan

berpengaruh, saling memperhatikan dan

lingkungan pertama bagi peserta

saling

didik

menyerahkan

diri.

Keluarga

untuk

belajar,

sehingga

merupakan lingkungan yang sangat

apabila

berpengaruh dalam perkembangan anak

ditingkatkan maka prestasi belajar

karena

siswa

pendidikan

pertama

yang

lingkungan

akan

ikut

keluarga

meningkat.

diajarkan kepada anak berasal dari

Penelitian oleh Sarwana (2016)

keluarga. Peran keluarga sangat penting

yang

dalam penanaman sikap, pengembangan

keluarga memiliki nilai rhitung > rtabel

bakat dan minat yang dimiliki anak.

yaitu 0,461 > 0,273 dengan taraf

menyebutkan

signifikansi
2. Implikasi Praktis

0,05

lingkungan

yang

berarti

lingkungan keluarga berpengaruh

a. Dalam proses pembelajaran guru
diwajibkan untuk menerapkan

siginifikan terhadap prestasi belajar

4

siswa.

(empat) kompetensi sesuai dengan
Peraturan

Menteri

Pendidikan

Nasional Nomor 16 Tahun 2007
yaitu

kompetensi

kompetensi
kompetensi

pedagogik,
kepribadian,

profesional

dan

SARAN
1. Bagi Guru:
a. Guru

diharapkan

untuk

terus

meningkat kompetensi guru melalui
program

peningkatan

kompetensi

kompetensi sosial sehingga prestasi

guru seperti MGMP (Musyawarah

belajar siswa juga dapat meningkat.

Guru Mata Pelajaran) tingkat sekolah

Hasil ini selaras dengan penelitian

maupun

oleh Sintha (2016) menyebutkan

melakukan

bahwa thitung> ttabel yaitu 2,343 >

Kelas dengan menambah frekuensi

1,667 yang berarti kompetensi guru

apabila guru telah melaksanakan

berpengaruh

kegiatan tersebut.

positif

terhadap

peningkatan prestasi belajar siswa.

tingkat

kabupaten

Penelitian

dan

Tindakan

b. Guru dapat meningkatkan 4 (empat)

b. Lingkungan Keluarga yang baik

macam Kompetensi Wajib sesuai

adalah lingkungan keluarga yang

dengan Permendiknas No 16 Tahun

mendukung peserta didik untuk

2007 yaitu kompetensi pedagogik,

berprestasi. Hasil dari penelitian ini

kompetensi kepribadian, kompetensi

profesional, dan kompetensi sosial.

pendidikan anaknya baik di

Sebaiknya guru mengikuti kegiatan

rumah maupun di sekolah.

pengembangan

keprofesian

Orang tua dapat menanyakan

dengan

kegiatan belajar anak selama di

berkelanjutan
mengikuti

(PKB)
pengembangan

diri

sekolah

dan

melalui kegiatan diklat fungsional

motivasi

untuk

dan kegiatan kolektif guru seperti

ketika di rumah, pemberian

workshop, seminar, diskusi panel

perhatian ini akan mendorong

guna

kompetensi

anak lebih semangat dalam

kompetensi

belajar.

meningkatkan

pedagogik

dan

profesional.

Guru

juga

memberikan
berprestasi

dapat

b. Orang tua ikut mengevaluasi

model

hasil belajar anaknya, apakah

pembelajaran dan memodifikasi alat

mengalami kenaikan ataukah

peraga serta upto-date mengenai

penurunan dalam belajar.

mengembangkan

ilmu pengetahuan dan tren teknologi

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

untuk menunjang belajar siswa.

a. Peneliti mengkaji lebih dalam

2. Bagi Sekolah
a. Sekolah

dan
ikut

kegiatan

melakukan

monitoring

menyeluruh

kompetensi

dan

lingkungan

tentang

guru

dan

keluarga,

tidak

evaluasi secara bertahap dan

hanya

rutin terhadap

jurusan, kelas, maupun pada

guru terkait

dengan kompetensi guru.
b. Sekolah

diharapkan

memberikan

bergantung

mata pelajaran tertentu saja.
dapat

b. Penelitian selanjutnya dapat

pembinaan

dilakukan

internal oleh kepala sekolah

penelitian

melalui kegiatan rapat dinas,

misalnya

rotasi

kompetensi

tugas

mengajar,

pemberian tugas-tugas internal
tambahan,

diskusi

dengan

meningkatkan

kompetensi guru.
3. Bagi Orang Tua
a. Sebaiknya orang tua lebih
memperhatikan perkembangan

dengan
yang

objek
berbeda,

mengukur
guru

dengan

responden guru itu sendiri.
c. Keterbatasan Penelitian

rekan sejawat dan sejenisnya
guna

pada

Penelitian ini telah diusahakan
dan

dilaksanakan

prosedur

ilimiah,

sesuai
namun

dengan
demikian

peneliti merasa masih terdapat banyak
kelemahan dan keterbatasan, yaitu:

1) Pengumpulan data dalam penelitian

sebesar 30,5% dengan sumbangan

ini menggunakan angket tertutup

kompetensi guru (X1) hanyalah

sehingga membatasi siswa dalam

4,88%

memberikan jawaban khususnya

keluarga 25,9%.

mengenai

4 guru Mata Pelajaran yang ada di

kompetensi

SMK

guru.
2) Keterbatasan
lapangan

teknis

peneliti

terkait

lingkungan

4) Penelitian ini hanya dilakukan pada

untuk memberikan persepsi sesuai
keadaan

sedangkan

Negeri

diharapkan

di

7

Surakarta,

untuk

penelitian

pelaksanaan

selanjutnya dapat mengkaji lebih

penelitian tentang kompetensi guru.

mendalam mengenai kompetensi

Hal ini dikarenakan akses untuk

guru

mendapatkan

terhadap prestasi belajar siswa.

data

mengenai

kompetensi guru sangatlah terbatas

dan

lingkungan

5) Pengukuran

untuk

keluarga

variabel

dan tertutup sehingga akan sulit

lingkungan keluarga masih terbatas

untuk mengamati keseharian guru

pada tingkat pendidikan orang tua,

dalam mengajar di dalam kelas.

pekerjaan

3) Hasil

dalam

penelitian

orang

keluarga

tua,

yang

kondisi
mencakup

menyebutkan bahwa kompetensi

(hubungan antaranggota keluarga

guru

dan suasana rumah), dan ekonomi

berpengaruh

lebih

kecil

daripada lingkungan keluarga. Hal

keluarga.

tersebut karena keterbatasan dalam
akses peneliti untuk mendapatkan
dokumentasi

terkait

skor

beberapa

untuk

DAFTAR PUSTAKA

pencapaian
indikator

Amri,

Sofan.

(2013).

Peningkatan

Mutu

kompetensi guru pada satu sekolah,

Pendidikan

sehingga

menggunakan

Menengah dalam Teori, Konsep dan

tertutup.

Selain

itu

angket
penilaian

Analisis.

Sekolah

Jakarta:

Dasar

PT

dan

Prestasi

terhadap

kompetensi

guru

merupakan

sesuatu

tidak

Cheng, Shiuh-Tarng&Kaplowitz, Stan. (2016).

karena

Family Economic Status, Cultural Capital,

bersifat

and Achademic Achievement: The Case of

dapat

yang

dipublikasikan

merupakan

hal

yang

rahasia. Pengaruh yang diberikan
kompetensi guru dan lingkungan
keluarga

secara

terhadap

prestasi

bersama-sama
belajar

siswa

Pustakaraya.

Taiwan.

International

Journal

of

Educational Development. 271-278.
Chu, et al. (2015). The impact of the teacher
credential on student achievement in

China. Journal of China Economic Review.

Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar

14-24

IPS Terpadu Siswa Kelas VII Di SMPN 7

Cogen, Victor. 2006. Melejitkan Prestasi Anak.
Bandung: How Press.

STKIP PGRI Sumatra Barat.

Gichuru, Lean M. (2016). Effect of Quality
Teacher

on

Mathematics

Student
in

Solok Selatan. Jurnal. Pendidikan Ekonomi

Performance

Primary

6

in

National

Sagala, Syaiful. (2009). Kemampuan Profesional
Guru

dan

Tenaga

Kependidikan.

Bandung: Penerbit Alfabeta

Examination: A Survey of Private Primary

Sarwana, Dwi. (2016). Pengaruh Lingkungan

School in Gasabo District, Kigali City,

Keluarga dan Motivasi Belajar Instrinsik

Rwanda. International Journal of Education

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata

and Research, Vol 4, No. 2, February 2016.

Pelajaran

237-260.

Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1

Ihsan, Fuad. (2005). Dasar-dasar Kependidikan.
Jakarta: Rieneka Cipta.

Korespondensi

kelas

X

Karanganyar 2014/2015. Skripsi. FKIP
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Kemdikbud.go.id. Diperoleh pada tanggal 7

Sintha, Aga Dwi. (2016). Pengaruh Kompetensi

dari

Guru dan Motivasi Berprestasi Siswa

http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/index.p

Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata

hp/chome/profil/2CE473F9-3199-4257-

Pelajaran

A0E7-0B43AE9CAA2A

Pemasaran Kelas X PM di SMK Negeri

September

2017,

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16

1

Pengelolaan

Karanganyar

Tahun

Usaha

Ajaran

Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi

2015/2016. Skripsi. Fakultas Keguruan

Akademik dan Kompetensi Guru.

dan

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
tentang Penyelenggaraan Pendidikan

Ilmu

Pendidikan,

Universitas

Sebelas Maret, Surakarta.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor yang

Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2003

Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka

Prasertcharoensuk, Somprach & Ngang. (2014).

Cipta.

Influence of Teacher Competency Factor
and Students’ Life Skill on Learning
Achievement.

Social

and

Behavioral

Wasty.

Pendidikan

(2008).

Wiraswasta. Jakarta: Bumi Aksara
Tomul, Ekber & Qelik, Kazim. 2009. The
Relationship Between Student’s Academic

Sciences, 566-572.
Rondi, Ahmad. (2015). Pengaruh Kompetensi
Guru

Soemanto,

dan Fasilitas

Belajar terhadap

Achievement
Level:

and

Cross

their

Regional

Sosioeconomic
Comparison.

Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada

Procedia Sosial and Behavioral Sciences,

Mata Pelajaran Ekonomi di MAN Tempel

1199-1204.

Sleman.

Skripsi.

Fakultas

Ekonomi,

Universitas Negeri Yogyakarta.
Safitri, Reni. (2016). Pengaruh Kompetensi
Pedagogik Guru, Lingkungan Belajar, dan

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Standar Pendidikan Nasional
Widiatmanti, Herru. Dipublikasikan pada 29 April
2015. Penghasilan Kelas

Menengah Naik

= Potensi Pajak?. Diakses pada 27 Juli

kasi/artikel/167-artikel-pajak/21014-

2017

penghasilan-kelas-menengah-naik-

pukul

14.41.

Dikutip

dari

http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publi

potensi-pajak

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

KEBIJAKAN BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN DAERAH (BAPEDALDA) KOTA JAMBI DALAM UPAYA PENERTIBAN PEMBUANGAN LIMBAH PABRIK KARET

110 657 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25