this PDF file PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMK NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20162017 | | Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi 1 SM
PENGARUH KOMPETENSI GURU DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA KELAS X SMK
NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017
Sely Kus Bunga Swara, Bambang Wasito Adi, Muhammad Sabandi*
*Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan, Surakarta
Email: selykusbunga@gmail.com
ABSTRACT
Sely Kus Bunga Swara. K7413143. THE INFLUENCE OF TEACHER’S COMPETENCE AND
FAMILY BACKGROUND: TO THE STUDENTS’ ACHIEVEMENT AT CLASS X STATE
VOCATIONAL HIGH SCHOOL 7 OF SURAKARTA 2016/2017. Thesis, Surakarta: Faculty of
Teacher Training and Education of Sebelas Maret University, December 2017.
This research aimed to test the influence: (1) the effect of competence of teacher and
family background toward student’s achievement class x state vocational high school 7 of
Surakarta 2016/2017; (2) the effect of competence of teacher toward student’s achievement class x
state vocational high school 7 of Surakarta 2016/2017; and (3) the effect of family background
toward student’s achievement class x state vocational high school 7 of Surakarta 2016/2017.
This Research a quantitative research using descriptive method with correlation study.
The population in this research are all student of class X state vocational high school 7 of
Surakarta 2016/2017 . This research used proportional random sampling as the technique of
collecting sample for 83 students. The data were obtained by using questionnaire. The data were
analyzed by using multiple linier regression analysis technique with level significance 0,05.
Based on the result of this research, it can be concluded that: (1) there is a positive and
significant effect of competence of teacher and family backgorund toward student’s achievement
class x state vocational high school 7 of Surakarta 2016/2017by 30,5%. (2) there is a positive and
significant effect of competence of teacher toward student’s achievement class x state vocational
high school 7 of Surakarta 2016/2017 by 4,88%. (3) there is a positive and significant effect of
family background toward student’s achievement class x state vocational high school 7 of
Surakarta 2016/2017 by 25,9%.
Keywords: teacher’s competence, family background, student’s achievement
ABSTRAK
Sely Kus Bunga Swara. K7413143. Pengaruh Kompetensi Guru dan Lingkungan Keluarga
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMK Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.
Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,
Desember 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji : (1) pengaruh Kompetensi Guru dan Lingkungan
Keluarga secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Siswa kelas X SMK Negeri 7 Surakarta
Tahun Ajaran 2016/2017; (2) pengaruh kompetensi guru terhadap terhadap Prestasi Belajar siswa
kelas X SMK Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017; dan (3) pengaruh lingkungan keluarga
terhadap Prestasi Belajar Siswa kelas X SMK Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode deskriptif dengan studi
korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 7 Surakarta Tahun
Ajaran 2016/2017. Teknik penambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
proportional random sampling sebanyak 83 siswa. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan
teknik angket. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
berganda dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
kompetensi guru dan lingkungan keluarga secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa
kelas X SMK Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017 sebesar 30,5%. (2), terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan kompetensi guru terhadap terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMK
Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017 sebesar 4,88%. (3), terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan lingkungan keluarga terhadap terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMK Negeri 7
Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017 sebesar 25,9%.
Kata Kunci : kompetensi guru, lingkungan keluarga, prestasi belajar siswa
mengembangkan
PENDAHULUAN
Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Standar Pendidikan Nasional
Bab I pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan
adalah
Usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Selanjutnya pasal 3 menyebutkan
bahwa
pendidikan
nasional
berfungsi
kemampuan
dan
membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
bertujuan
untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Peraturan
Tahun
2010
Pendidikan
Pemerintah
tentang
pada
17
5 dengan nilai 77,81; 63,87; 68,34; dan 77,15.
Penyelenggaraan
SMK Negeri 6 dengan nilai 78,46; 66,73;
bagian
Nomor
tentang
62,63; dan 77,15. SMK Negeri 7 dengan nilai
pendidikan menengah, paragraf 1 ayat 76
73,38; 53,28; 41,26; dan 76,04. SMK Negeri
pada point C, terdapat sedikit perbedaan
8 dengan nilai 68,07; 49,92; 36,76; dan 80,34.
mengenai SMA dan SMK pada point C.
SMK Negeri 9 dengan nilai 71,69; 57,32;
Perbedaannya
memberikan
41,76; dan 77,73. Kesimpulan dari data
keunggulan lebih yaitu membekali siswa
tersebut adalah rata-rata nilai Ujian Nasional
dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan
di SMK Negeri 7 masih rendah.
adalah
ketiga
SMK
teknologi serta kecakapan kejuruan para
Salah satu faktor yang berpengaruh
profesi sesuai kebutuhan masyarakat jika
meningkatkan mutu pendidikan adalah guru.
dibandingkan dengan SMA yang hanya
Sagala (2009: 11) menyebutkan bahwa guru
dididik untuk mempelajari ilmu pengetahuan
sebagai pekerjaan profesi, secara keseluruhan
dan teknologi.
guru merupakan tingkatan tertinggi dalam
Penyelenggaraan praktik pendidikan
sistem pendidikan nasional karena guru dalam
di SMK diberikan lebih banyak praktik
melaksanakan tugas profesionalnya memiliki
daripada teori, namun bukan berarti SMK
otonomi yang kuat.
harus
mengabaikan
prestasi
akademik.
Musfah (2011: 23) menyatakan guru
Kenyataannya, nilai rata-rata Ujian Nasional
sebagai
SMK
haruslah
tergolong
masih
dibawah
SMA.
tenaga
pendidik
merupakan
orang
dan
pengajar
yang
dapat
Anggapan ini didukung oleh data yang
memahami arti penting dari pembelajaran
menunjukkan bahwa nilai rata-rata Ujian
seumur hidup, yaitu seorang individu yang
Nasional SMK tahun 2016 masih dibawah
melaksanakan belajar sumur hidup dalam
SMA untuk mata pelajaran wajib, terutama
setiap kesempatan, walaupun dengan kondisi
Bahasa
dan
dan situasi yang buruk sekalipun tidak dapat
Matematika. Data dari Kemdikbud (2016)
memadamkan semangat belajar bagi seorang
berturut turut dari 9 SMK Se-Surakarta, rata-
guru yang telah memahami arti pentingnya
rata untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia,
belajar untuk peningkatan kompetensinya.
Indonesia,
Bahasa
Inggris,
Bahasa Inggris, Matematika, dan Kejuruan
(Musfah, 2011: 3) mengatakan, “Jika
menunjukkan bahwa SMK Negeri 1 dengan
kompetensi guru rendah, maka para muridnya
nilai 75,34; 59,55; dan 52,44. SMK Negeri 2
juga akan menjadi generasi yang bermutu
dengan nilai 76,30; 68,43; 56,60; dan 78,24.
rendah, dalam hal ini jangankan untuk
SMK Negeri 3 dengan nilai 76,35; 61,61;
bersaing, mencari pekerjaan sulit, sehingga
52,32; dan 79,71. SMK Negeri 4 dengan nilai
dapat memungkinkan kelak mereka akan
75,84; 64,09; 61,38; dan 78,41. SMK Negeri
menjadi beban sosial bagi masyarakat, begitu
juga sebaliknya.” Dengan kompetensi yang
kepribadian,
dimiliki guru diharapkan guru dapat menjadi
kompetensi profesional.
pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik,
mengajar,
mengarahkan,
membimbing,
melatih,
menilai,
dan
kompetensi
sosial,
dan
Penelitian yang dilakukan oleh Rondi
(2015) menyebutkan bahwa kompetensi guru
secara
langsung
mempengaruhi
prestasi
mengevaluasi siswa yang sesuai dengan UU
belajar siswa. Hasil dari penelitian ini berarti
nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
semakin baik kompetensi yang dimiliki oleh
Dosen.
guru maka prestasi belajar siswa akan
Omo
dalam
Gichuru
(2016)
semakin baik.
menyebutkan bahwa “that quality of teacher
is
strongly
correlation
with
students’s
Pada kenyataannya, sekolah dengan
Akreditasi A (Kemdikbud, 2017) belum tentu
academic performance”, ini berarti kualitas
tenaga
dari seorang guru sangat berhubungan dengan
tersertifikasi. Hal ini ditunjukkan oleh data
hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan
sekunder dari SMK Negeri 7 Surakarta. Dari
oleh Chu, et al (2015) menyebutkan bahwa
data
peringkat guru mempunyai pengaruh positif
disimpulkan bahwa persentase guru di SMK
dan signifikan terhadap prestasi siswa rata-
Negeri 7 Surakarta yang sudah sertifikasi
rata. Hasil ini berarti guru yang mempunyai
hanya berjumlah 57 orang atau 58,16% dari
peringkat yang tinggi akan lebih mampu
98 guru yang mengajar, jumlah guru tidak
untuk meningkatkan pembelajaran siswanya
tetap sebanyak 29 orang atau 29,59%, dan
daripada
guru untuk pemenuhan jam sebanyak 12
guru
yang memiliki
peringkat
rendah.
pengajarnya
SMK
sudah
Negeri
7
seluruhnya
tersebut
dapat
orang atau 12,25%. Guru yang mengajar mata
UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru
pelajaran Matematika sejumlah 9; Bahasa
dan Dosen pasal 8 menyatakan guru wajib
Inggris sejumlah 7 orang; Bahasa Indonesia
memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sejumlah 8; dan guru yang mengajar mata
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,
pelajaran Kejuruan hanya sejumlah 5. Pada
serta
untuk
bagian ini ditegaskan bahwa kualifikasi guru
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
setidaknya adalah berpendidikan sarjana atau
Selanjutnya pasal 9 menyatakan kualifikasi
program diploma empat.
memiliki
kemampuan
akademik sebagaimana dimaksud dalam pasal
8
diperoleh
melalui
pendidikan
tinggi
Data pendukung mengenai kualitas
guru juga dapat dilihat dari data kualifikasi
program sarjana atau program diploma empat
guru
dan pasal 10 menyebutkan bahwa kompetensi
menujukkan bahwa SMK Negeri 7 Surakarta
guru
meliputi
persentase guru kualifikasi hanya 97,62 dan
kompetensi
masih belum 100% bila dilihat dari data
yang dimaksud
kompetensi
pasal
pedagogik,
8
SMK
Negeri
Se
Surakarta
yang
persentase maksimal SMK Negeri lainnya
(Kemdikbud, 2017).
Data
yang
Berdasarkan Data yang ditemukan di
lapangan menunjukkan bahwa prestasi siswa
diperoleh
Dinas
masih tergolong rendah. Apabila dihitung
Pendidikan Kota Surakarta menunjukkan
secara keseluruhan dari semua jurusan maka
bahwa Nilai Uji Kompetensi Guru SMK
persentase ketuntasan yang diperoleh masing-
Negeri 7 Surakarta tahun 2015 terakhir
masing mata pelajaran adalah 307 siswa atau
memperoleh rata-rata sebesar 63,24; untuk
65,46%
kompetensi pedagogik meraih rata-rata 58,93
Indonesia, 271 siswa atau 57,78% untuk mata
sedangkan untuk kompetensi profesional rata-
pelajaran
rata 67,55. Data tersebut berarti nilai dari Uji
pelajaran Matematika 240 atau 51,17%,
Kompetensi Guru sudah diatas SKM (Standar
sedangkan untuk mata pelajaran Kejuruan
Kompetensi
jumlah siswa yang mencapai KKM berjumlah
Minimum)
dari
yang ditargetkan
untuk
mata
Bahasa
siswa
Inggris,
dapat
Bahasa
untuk
mata
secara nasional yaitu rata-rata 55, namun nilai
319
siswa pada tabel 1.1 ini menunjukkan bahwa
mencapai 68,01% dari semua siswa kelas X.
prestasi kelas X masih rendah.
atau
pelajaran
dikatakan
telah
Dari data tersebut apabila Kriteria
Tabel 1.1 Nilai Mata Pelajaran Bahasa
Ketuntasan
Minimal
sebesar
75,
maka
Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan
persentase ketuntasannya belum 100%. Hal
Kejuruan Kelas X Tahun ajaran 2016/2017
ini berarti prestasi siswa kelas X SMK Negeri
Kelas X
APH
Jml
B.Ind
20
18
17
18
21
22
19
20
17
18
17
19
15
23
22
21
307
65,46
34,54
Mapel
B.Ing Mat
17
12
15
14
16
15
18
16
18
13
17
16
15
14
16
13
18
15
14
17
19
13
14
16
16
14
20
19
18
17
20
16
271
240
57,78 51,17
42,22 48,83
7 Surakarta untuk mata pelajaran wajib seperti
Kej
17
20
19
24
20
21
18
22
20
19
18
19
19
21
20
22
319
68,01
31,99
1
29
2
31
3
31
UPW 1
21
PS
1
31
2
29
3
31
PTS
1
30
2
32
3
29
JB
1
24
BC
1
30
2
28
MM
1
31
2
31
3
33
16 469
Jumlah % tuntas
Jumlah % belum
tuntas
(Sumber: Nilai Ulangan Kenaikan Kelas, diolah 3
Agustus 2017)
Bahasa
Indonesia,
Bahasa
Inggris,
Matematika, dan Kejuruan masih rendah.
Ketiga mata pelajaran tersebut merupakan
mata pelajaran pokok yang ada pada Ujian
Nasional sedangkan untuk mata pelajaran
Kejuruan merupakan keahlian dari masingmasing jurusan siswa.
Hasil olahan dari data tersebut dapat
dilihat bawah masih ada kesenjangan yang
terjadi di SMK N 7 Surakarta. Kenyataannya,
kredibilitas
sekolah
SMK
Negeri
yang
menunjukkan akreditasi “A” (Data BANSM)
dan nilai Uji Kompetensi Guru yang meraih
di
atas SKM belum
bisa memberikan
anggapan bahwa sekolah tersebut telah sukses
dalam
memberikan
pengajaran
kepada
siswanya.
Soemanto (2008: 38) orang tua atau keluarga
merupakan dasar bagi anaknya dimasa yang
Usaha untuk mewujudkan pendidikan
akan datang untuk menjadi pekerja yang
yang berkualitas, kompetensi guru memiliki
efektif sehingga siap pakai dalam dunia kerja
peran yang sangat penting. Jika guru benar-
sesuai dengan kompetensi keahlian.
benar berkompeten, maka mutu serta kualitas
Data sekunder yang diperoleh dari
pendidikan perlahan akan meningkat sesuai
SMK Negeri 7, menunjukkan bahwa siswa
dengan tujuan yang diharapkan. Peran guru
kelas X tahun ajaran 2016/2017 masih
disini adalah untuk menghasilkan lulusan-
didominasi dari kalangan keluarga menengah.
lulusan yang memiliki mutu pendidikan yang
Tingkat pendidikan yang ditamatkan oleh
berkualitas dan mampu bersaing baik di
orang tua atau wali siswa menunjukkan
tingkat regional maupun internasional dan
bahwa 43,09% dominasi para tamatan SMA
faktor terpenting yang berpengaruh pada hasil
sederajat, SMP 14,23% dan 20,83% yang
lulusan adalah guru (Musfah, 2011: 17).
mana adalah tamatan SD.
Selain itu prestasi belajar merupakan
“tingkat
keberhasilan
dalam
ini juga berasal dari kalangan pendapatan
mempelajari materi pelajaran di sekolah yang
menengah bawah. Hal ini ditunjukkan, bahwa
diperoleh dari hasil test mengenai sejumlah
52% dari orang tua/ wali peserta didik kelas X
materi
pelajaran
siswa
Di sisi lain, lingkungan keluarga siswa
hal
ini
tahun ajaran 2016/2017 ada pada kategori
(2006:
32).
berpenghasilan Rp 500.000- Rp 999.999 yang
oleh
termasuk kalangan menengah bawah menurut
Prasertcharoensuk, Somprach dan Ngang
kriteria aspirant middle (Boston Consulting
(2014) menemukan faktor kompetensi guru
Group dalam Widiatmanti Kemenkeu, 2015).
dikemukakan
oleh
Penelitian
yang
tertentu”,
Cogen
dilakukan
yang mana meliputi aspek kurikulum dan
Penelitian Cheng&Kaplowitz (2016)
manajemen pembelajaran, sebagaimana juga
menyebutkan bahwa status ekonomi orang tua
halnya pengembangan diri mempengaruhi
mempunyai hubungan yang positif dan kuat
prestasi belajar siswa. Aspek pengembangan
dengan budaya keluarga, sejalan dengan itu
diri dari hasil penelitian menunjukkan hasil
maka budaya keluarga mempunyai pengaruh
yang
yang positif dan kuat terhadap budaya siswa
negatif
tetapi
secara
signifikan
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
yang
diukur
dengan
pembacaan
non
Faktor lain yang tidak dapat diabaikan
akademik. Berbeda dengan yang sebelumnya,
yang hubungannya dengan prestasi belajar
contoh efek langsung status ekonomi orang
siswa adalah faktor lingkungan keluarga.
tua terhadap modal budaya siswa (membaca)
Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi
keduanya bersifat negatif dan tidak signifikan,
individu untuk mengenal sekitarnya. Menurut
namun untuk variabel status ekonomi orang
tua, budaya orang tua, dan budaya siswa
pada
(membaca) semuanya berpengaruh positif dan
keluarga siswa untuk memberikan batasan
secara
masalah yang jelas dalam penelitian ini.
statistik
signifikan,
memberikan
kompetensi
guru
dan
lingkungan
pengaruh langsung pada prestasi akademik
siswa.
TINJAUAN
Penelitian yang dilakukan oleh Tomul
& Qelik (2009) menyatakan bahwa sosial
ekonomi keluarga berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Secara umum sosial ekonomi
keluarga menunjukkan pengaruhnya terhadap
hasil belajar siswa dalam ranah yang berbeda
beda, namun dalam penelitian itu sosial
ekonomi keluarga lebih tinggi berpengaruh
pada bidang matematika.
Pendapat
Rothman
(2003)
dalam
penelitian Tomul&Qelik (2009) berpendapat
siswa dengan status sosial ekonomi keluarga
yang rendah, siswa tersebut tidak memiliki
suasana
belajar
di
rumah
sehingga
berpengaruh pada hasil belajarnya di sekolah.
Orang tua siswa kalangan menengah biasanya
hanya melihat keadaan sekolah anak ketika
disekolah namun kurang berkontribusi dalam
pembelajaran anak dirumah.
Mengacu dari latar belakang tersebut
maka
peneliti
mengangkat
judul
“PENGARUH KOMPETENSI GURU dan
LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X
SMK Negeri 7 SURAKARTA TAHUN
AJARAN 2016/2017”. Dalam penelitian kali
ini, peneliti akan menguji kembali teori-teori
yang sudah dikemukakan dari penelitian
terdahulu
dan
tidak
akan
membahas
keseluruhan faktor yang ada, tetapi terfokus
PUSTAKA
DAN
RUMUSAN HIPOTESIS
1. Teori Belajar Behavioristik
Uno,
(2006:
pengertian
7)
tentang
memberikan
teori
belajar
behavioristik yakni “ salah satu teori
belajar, teori ini berpandangan bahwa
belajar adalah perubahan dalam tingkah
laku sebagai akibat dari interaksi antara
stimulus dan respons”.
2. Prestasi belajar
Cogen (2006: 32) memberikan definisi
mengenai prestasi belajar, yaitu “tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi
pelajaran
diperoleh
dari
di
hasil
sekolah
test
yang
mengenai
sejumlah materi pelajaran tertentu”.
3. Kompetensi Guru
UU No. 14 tahun 2005 Pasal 10
ayat (1) menyatakan kompetensi guru
meliputi
kompetensi
kompetensi
kepribadian,
pedagogik,
kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional yang
diperoleh melalui pendidikan profesi.
4. Menurut Soemanto (2008: 38) orang tua
atau keluarga merupakan dasar bagi
anaknya dimasa yang akan datang untuk
menjadi pekerja yang efektif sehingga
siap pakai dalam dunia kerja sesuai
dengan kompetensi keahlian.
Kerangka pemikiran menggambarkan
Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran
hubungan antar variabel, dalam hal ini
variabel
independen
yang
diambil
2016/2017.
oleh
H3= Terdapat pengaruh lingkungan keluarga
peneliti adalah kompetensi guru (X1) dan
terhadap prestasi siswa kelas X SMK
lingkungan keluarga (X2) sedangkan variabel
Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran
dependen dalam penelitian ini adalah prestasi
2016/2017.
belajar siswa kelas X di SMK Negeri 7
Surakarta (Y).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas
X1
Kompetensi guru
kompetensi
pedagogik,
kepribadian, sosial,
dan profesional
(Permendiknas No.
16 Tahun 2007)
X2
Lingkungan keluarga
Pendidikan orang tua,
Kondisi keluarga,
Pekerjaan orang tua,
dan Ekonomi
keluarga
X
SMK
Negeri
7
Surakarta.
Waktu
pelaksanaan penelitian yaitu dari bulan Juni
sampai bulan November 2017. Penelitian ini
Y
Prestasi
(Indikator)
Nilai Rata-rata
UKK K-13
siswa kelas X
2016/2017
H1
(Cogen, 2006:
32)
(Cheng dan
Kaplowitz, 2016)
dan Slameto, 2013)
menggunakan metode deskriptif jenis ex post
facto dengan pendekatan analisis kuantitatif.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Kompetensi Guru (X1) dan Lingkungan
Keluarga (X2), sedangkan variabel tergantung
adalah Prestasi belajar siswa (Y). Teknik
sampling yang digunakan adalah proportional
random sampling dengan mengambil secara
proporsional
dari
jumlah
masing-masing
siswa per kelas sehingga diperoleh 83 siswa.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan angket,
wawancara
Gambar 1.1 Kerangka Berpikir Penelitian
dan
dokumentasi.
Data
kompetensi guru diperoleh melalui angket
Dari gambar 1.1 di atas dapat ditarik hipotesis
dengan menggunakan skala Likert (1-4) dan
sebagai berikut:
wawancara, data untuk lingkungan keluarga
H1= Terdapat pengaruh kompetensi guru dan
lingkungan keluarga terhadap prestasi
siswa kelas X SMK Negeri 7 Surakarta
Tahun Ajaran 2016/2017.
H2=
Terdapat pengaruh kompetensi guru
terhadap prestasi siswa kelas X SMK
diperoleh dari angket, dan untuk data prestasi
belajar siswa diperoleh dengan menggunakan
dokumentasi nilai Ulangan Kenaikan Kelas
K-13 dari mata pelajaran Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Matematika, dan Kejuruan.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis
regresi berganda, uji t, dan uji f dengn
menggunakan SPSS 23 for windows. Uji
distribusi
normalitas
dengan
penelitianyang dilakukan oleh Sukari (2013)
menggunakan grafik kurva, skewness dan
dan Safitri (2016) yang menyatakan bahwa
kurtosis, kolmogorov smirnov, dan jarque
Kompetensi guru dan lingkungan keluarga
bera sehingga data telah disimpulkan normal
memberikan
dan layak untuk diolah dalam regresi. Uji
belajar siswa dengan hasil bahwa lingkungan
prasyarat dalam regresi yang digunakan
keluarga memberikan hasil yang lebih besar
adalah
dibandingkan dengan kompetensi guru.
uji
data
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
normalitas,
linearitas,
pengaruh
terhadap
prestasi
multikolinearitas, dan heterokedastisitas.
Hipotesis 2 (Pengaruh Kompetensi Guru
HASIL DAN PEMBAHASAN
terhadap Prestasi Belajar)
Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini
sebagai berikut:
lingkungan keluarga terhadap prestasi
hipotesis
pertama
menggunakan uji F diperoleh dengan Fhitung
sebesar 18,968 dan Ftabel 2,72. Hal ini
menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel ( 18,968 >
2,72). Nilai probabilitas pada kolom Sig. <
0,05 yaitu 0,000, sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini
berarti terdapat pengaruh yang signifikan
variabel
kompetensi
guru
dan
lingkungan keluarga secara simultan terhadap
prestasi
belajar.
Besar
kontribusi
yang
disumbangkan oleh adanya pengaruh variabel
kompetensi guru dan lingkungan keluarga
dapat dilihat pada nilai Adjusted R Square
yaitu sebesar 0,305 atau 30,5%. Sedangkan
sisanya 69,5% (100% - 30,5%) dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
hipotesis
kedua
kompetensi guru sebesar 2,030 sehingga thitung
> ttabel (2,030 > 1,664). Nilai probabilitas pada
kolom sig < 0,05 yaitu sebesar 0,046. Nilai t
belajar siswa).
antara
pengujian
menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel
Hipotesis 1 (Pengaruh kompetensi guru dan
Pengujian
Hasil
dan probabilitas menunjukkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel kompetensi guru (X1) secara
parsial
terhadap
prestasi
belajar
(Y).
Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara
kompetensi guru terhadap prestasi belajar
siswa kelas X SMK Negeri 7 Surakarta. Hasil
perhitungan dengan SPSS 23 menunjukkan
untuk
variabel
kompetensi
guru
(X1)
diperoleh nilai parsial sebesar 0,221
yang
kemudian di kuadratkan r2 menjadi 0,2212 =
0,048841 = 4,88%. Hal ini berarti variabel
kompetensi
guru
memberikan
kontribusi
dalam meningkatkan prestasi belajar sebesar
4,88%.
Hasil keseluruhan pengaruh kompetensi
guru terhadap prestasi belajar siswa selaras
dengan
penelitian
oleh
Sintha
(2016)
menyebutkan bahwa thitung> ttabel yaitu 2,343 >
1,667
yang
berarti
kompetensi
guru
antara variabel lingkungan keluarga (X2)
secara parsial terhadap prestasi belajar (Y).
Variabel
lingkungan
keluarga
(X2)
berpengaruh positif terhadap peningkatan
menunjukkan nilai parsial sebesar 0,509 yang
prestasi belajar siswa. Besarnya sumbangan
kemudian dikuadratkan (r2) menjadi 0,5092 =
pengaruh
0,259 = 25,9%. Hal ini berarti variabel
parsial
yang
diberikan
oleh
kompetensi guru sebesar 0,271 sehingga bila
lingkungan
dikuadratkan akan menjadi 0,0734 yang
kontribusi
berarti 7,34%. Hal ini berarti kompetensi guru
belajar sebesar 25,9%.
keluarga
dalam
(X2)
memberikan
meningkatkan
prestasi
memberikan sumbangan terhadap prestasi
Hasil
belajar siswa sebesar 7,34%. Hasil dari
penelitian
penelitian
bahwa
menyebutkan lingkungan keluarga memiliki
kompetensi guru berpengaruh positif terhadap
nilai rhitung > rtabel yaitu 0,461 > 0,273 dengan
prestasi belajar siswa, yang berarti bahwa
taraf signifikansi 0,05 yang berarti lingkungan
semakin baik kompetensi guru, maka prestasi
keluarga berpengaruh siginifikan terhadap
siswa juga akan meningkat.
prestasi belajar siswa. Besarnya sumbangan
diatas
menyebutkan
penelitian
oleh
ini
(Sarwana,
sesuai
dengan
2016)
yang
Peneliti juga melakukan wawancara
relatif lingkungan keluarga sebesar 62,40%
kepada 4 guru mata pelajaran yaitu guru
sedangkan untuk sumbangan efektif dari
Bahasa
Indonesia,
Matematika,
kesimpulan
dan
bahwa
Bahasa
Inggris,
lingkungan
Kejuruan
dengan
Didukung
guru
masih
keluarga
oleh
sebesar
Sukari
(2013)
18,47%.
bahwa
harus
lingkungan keluarga berpengaruh langsung
mengembangkan kompetensi pedagogik dan
terhadap prestasi belajar siswa sebesar 21%
profesional mengingat ilmu pengetahuan,
karena dalam penelitian tersebut, peneliti
teknologi dan tren selalu berkembang.
menggunakan
variabel
motivasi
sebagai
variabel antara sehingga lingkungan keluarga
Hipotesis 3 (Pengaruh lingkungan keluarga
memberikan pengaruh secara langsung dan
terhadap prestasi belajar)
tidak langsung.
Hasil uji hipotesis ketiga menunjukkan
nilai thitung variabel lingkungan keluarga (X2)
SIMPULAN
sebesar 5,293 sehingga thitung > ttabel (5,293>
Berdasarkan analisis dan pembahasan
1,664). Nilai probabilitas pada kolom sig <
mengenai Pengaruh Kompetensi Guru dan
0,05 yaitu sebesar 0,000. Nilai t dan
Lingkungan
probabilitas menunjukkan bahwa Ho ditolak
Belajar Siswa Kelas X SMK Negeri 7
dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan
Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017, maka
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Keluarga
Terhadap
Prestasi
1. Terdapat pengaruh positif secara simultan
Kompetensi
Guru
dan
terhadap meningkatkan prestasi belajar
Lingkungan
siswa. Hal ini didapat dari pembahasan
Keluarga terhadap Prestasi Belajar siswa
sebelumnya yang menyatakan bahwa
kelas X SMK Negeri 7 Surakarta Tahun
Fhitung > Ftabel ( 18,968 > 2,72). Nilai
Ajaran
ini
probabilitas pada kolom Sig. < 0,05
diperoleh dari perhitungan uji F, dari
yaitu 0,000, sehingga dapat disimpulkan
perhitungan
hipotesis
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal
“Terdapat
ini berarti terdapat pengaruh yang
2016/2017.
ketiga
tersebut
yang
Pengaruh
Simpulan
maka
menyatakan
Kompetensi
Guru
dan
signifikan antara variabel kompetensi
Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi
guru dan lingkungan keluarga secara
Belajar Siswa SMK Negeri 7 Surakarta
simultan terhadap prestasi belajar. Besar
Tahun Ajaran 2016/2017” diterima.
kontribusi yang disumbangkan oleh
2. Terdapat pengaruh positif secara parsial
Kompetensi
Guru
Prestasi
guru dan lingkungan keluarga dapat
Belajar siswa kelas X SMK Negeri 7
dilihat pada nilai Adjusted R Square
Surakarta
yaitu
Tahun
terhadap
adanya pengaruh variabel kompetensi
Ajaran
2016/2017.
sebesar
0,305
atau
30,5%,
Simpulan ini diperoleh dari Uji T, dari
sehingga apabila kompetensi guru dan
perhitungan
hipotesis
lingkungan keluarga ditingkatkan maka
pertama yang menyatakan “Terdapat
dapat memberikan pengaruh positif
Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap
terhadap prestasi belajar siswa.
tersebut
maka
Prestasi Belajar Siswa Kelas X” diterima.
b. Kompetensi guru mempunyai pengaruh
3. Terdapat pengaruh positif secara parsial
terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini
Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi
sesuai dengan teori yang dikemukakan
Belajar siswa kelas X SMK Negeri 7
oleh Amri (2013:251) tentang guru
Surakarta
yang
Tahun
Ajaran
2016/2017.
menyebutkan
bahwa,
guru
Simpulan ini diperoleh dari uji T, dari
merupakan tenaga kependidikan yang
perhitungan
menjadi salah satu faktor penentu
kedua
tersebut
yang
maka
menyatakan
hipotesis
“Terdapat
keberhasilan tujuan pendidikan.
Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap
c. Penelitian ini menunjukkan adanya
Prestasi Belajar Siswa Kelas X” diterima.
pengaruh lingkungan keluarga yang
lebih
1. Implikasi Teoritis
Keluarga
dibandingkan
dengan
variabel kompetensi guru. Hal ini
IMPLIKASI
a. Kompetensi
besar
Guru
didukung oleh teori dari Menurut
dan
Lingkungan
memberikan
pengaruh
Soelaeman dalam Djamarah (2004: 16)
keluarga
secara
psikologi
adalah
sekumpulan orang yang hidup bersama
menyebutkan bahwa lingkungan
dalam satu tempat tinggal yang masing-
keluarga
masing
yang
pertautan
anggota
merasakan
adanya
batin
sehingga
saling
memberikan
lebih
lingkungan
pengaruh
besar
mengingat
keluarga
merupakan
berpengaruh, saling memperhatikan dan
lingkungan pertama bagi peserta
saling
didik
menyerahkan
diri.
Keluarga
untuk
belajar,
sehingga
merupakan lingkungan yang sangat
apabila
berpengaruh dalam perkembangan anak
ditingkatkan maka prestasi belajar
karena
siswa
pendidikan
pertama
yang
lingkungan
akan
ikut
keluarga
meningkat.
diajarkan kepada anak berasal dari
Penelitian oleh Sarwana (2016)
keluarga. Peran keluarga sangat penting
yang
dalam penanaman sikap, pengembangan
keluarga memiliki nilai rhitung > rtabel
bakat dan minat yang dimiliki anak.
yaitu 0,461 > 0,273 dengan taraf
menyebutkan
signifikansi
2. Implikasi Praktis
0,05
lingkungan
yang
berarti
lingkungan keluarga berpengaruh
a. Dalam proses pembelajaran guru
diwajibkan untuk menerapkan
siginifikan terhadap prestasi belajar
4
siswa.
(empat) kompetensi sesuai dengan
Peraturan
Menteri
Pendidikan
Nasional Nomor 16 Tahun 2007
yaitu
kompetensi
kompetensi
kompetensi
pedagogik,
kepribadian,
profesional
dan
SARAN
1. Bagi Guru:
a. Guru
diharapkan
untuk
terus
meningkat kompetensi guru melalui
program
peningkatan
kompetensi
kompetensi sosial sehingga prestasi
guru seperti MGMP (Musyawarah
belajar siswa juga dapat meningkat.
Guru Mata Pelajaran) tingkat sekolah
Hasil ini selaras dengan penelitian
maupun
oleh Sintha (2016) menyebutkan
melakukan
bahwa thitung> ttabel yaitu 2,343 >
Kelas dengan menambah frekuensi
1,667 yang berarti kompetensi guru
apabila guru telah melaksanakan
berpengaruh
kegiatan tersebut.
positif
terhadap
peningkatan prestasi belajar siswa.
tingkat
kabupaten
Penelitian
dan
Tindakan
b. Guru dapat meningkatkan 4 (empat)
b. Lingkungan Keluarga yang baik
macam Kompetensi Wajib sesuai
adalah lingkungan keluarga yang
dengan Permendiknas No 16 Tahun
mendukung peserta didik untuk
2007 yaitu kompetensi pedagogik,
berprestasi. Hasil dari penelitian ini
kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional, dan kompetensi sosial.
pendidikan anaknya baik di
Sebaiknya guru mengikuti kegiatan
rumah maupun di sekolah.
pengembangan
keprofesian
Orang tua dapat menanyakan
dengan
kegiatan belajar anak selama di
berkelanjutan
mengikuti
(PKB)
pengembangan
diri
sekolah
dan
melalui kegiatan diklat fungsional
motivasi
untuk
dan kegiatan kolektif guru seperti
ketika di rumah, pemberian
workshop, seminar, diskusi panel
perhatian ini akan mendorong
guna
kompetensi
anak lebih semangat dalam
kompetensi
belajar.
meningkatkan
pedagogik
dan
profesional.
Guru
juga
memberikan
berprestasi
dapat
b. Orang tua ikut mengevaluasi
model
hasil belajar anaknya, apakah
pembelajaran dan memodifikasi alat
mengalami kenaikan ataukah
peraga serta upto-date mengenai
penurunan dalam belajar.
mengembangkan
ilmu pengetahuan dan tren teknologi
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
untuk menunjang belajar siswa.
a. Peneliti mengkaji lebih dalam
2. Bagi Sekolah
a. Sekolah
dan
ikut
kegiatan
melakukan
monitoring
menyeluruh
kompetensi
dan
lingkungan
tentang
guru
dan
keluarga,
tidak
evaluasi secara bertahap dan
hanya
rutin terhadap
jurusan, kelas, maupun pada
guru terkait
dengan kompetensi guru.
b. Sekolah
diharapkan
memberikan
bergantung
mata pelajaran tertentu saja.
dapat
b. Penelitian selanjutnya dapat
pembinaan
dilakukan
internal oleh kepala sekolah
penelitian
melalui kegiatan rapat dinas,
misalnya
rotasi
kompetensi
tugas
mengajar,
pemberian tugas-tugas internal
tambahan,
diskusi
dengan
meningkatkan
kompetensi guru.
3. Bagi Orang Tua
a. Sebaiknya orang tua lebih
memperhatikan perkembangan
dengan
yang
objek
berbeda,
mengukur
guru
dengan
responden guru itu sendiri.
c. Keterbatasan Penelitian
rekan sejawat dan sejenisnya
guna
pada
Penelitian ini telah diusahakan
dan
dilaksanakan
prosedur
ilimiah,
sesuai
namun
dengan
demikian
peneliti merasa masih terdapat banyak
kelemahan dan keterbatasan, yaitu:
1) Pengumpulan data dalam penelitian
sebesar 30,5% dengan sumbangan
ini menggunakan angket tertutup
kompetensi guru (X1) hanyalah
sehingga membatasi siswa dalam
4,88%
memberikan jawaban khususnya
keluarga 25,9%.
mengenai
4 guru Mata Pelajaran yang ada di
kompetensi
SMK
guru.
2) Keterbatasan
lapangan
teknis
peneliti
terkait
lingkungan
4) Penelitian ini hanya dilakukan pada
untuk memberikan persepsi sesuai
keadaan
sedangkan
Negeri
diharapkan
di
7
Surakarta,
untuk
penelitian
pelaksanaan
selanjutnya dapat mengkaji lebih
penelitian tentang kompetensi guru.
mendalam mengenai kompetensi
Hal ini dikarenakan akses untuk
guru
mendapatkan
terhadap prestasi belajar siswa.
data
mengenai
kompetensi guru sangatlah terbatas
dan
lingkungan
5) Pengukuran
untuk
keluarga
variabel
dan tertutup sehingga akan sulit
lingkungan keluarga masih terbatas
untuk mengamati keseharian guru
pada tingkat pendidikan orang tua,
dalam mengajar di dalam kelas.
pekerjaan
3) Hasil
dalam
penelitian
orang
keluarga
tua,
yang
kondisi
mencakup
menyebutkan bahwa kompetensi
(hubungan antaranggota keluarga
guru
dan suasana rumah), dan ekonomi
berpengaruh
lebih
kecil
daripada lingkungan keluarga. Hal
keluarga.
tersebut karena keterbatasan dalam
akses peneliti untuk mendapatkan
dokumentasi
terkait
skor
beberapa
untuk
DAFTAR PUSTAKA
pencapaian
indikator
Amri,
Sofan.
(2013).
Peningkatan
Mutu
kompetensi guru pada satu sekolah,
Pendidikan
sehingga
menggunakan
Menengah dalam Teori, Konsep dan
tertutup.
Selain
itu
angket
penilaian
Analisis.
Sekolah
Jakarta:
Dasar
PT
dan
Prestasi
terhadap
kompetensi
guru
merupakan
sesuatu
tidak
Cheng, Shiuh-Tarng&Kaplowitz, Stan. (2016).
karena
Family Economic Status, Cultural Capital,
bersifat
and Achademic Achievement: The Case of
dapat
yang
dipublikasikan
merupakan
hal
yang
rahasia. Pengaruh yang diberikan
kompetensi guru dan lingkungan
keluarga
secara
terhadap
prestasi
bersama-sama
belajar
siswa
Pustakaraya.
Taiwan.
International
Journal
of
Educational Development. 271-278.
Chu, et al. (2015). The impact of the teacher
credential on student achievement in
China. Journal of China Economic Review.
Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar
14-24
IPS Terpadu Siswa Kelas VII Di SMPN 7
Cogen, Victor. 2006. Melejitkan Prestasi Anak.
Bandung: How Press.
STKIP PGRI Sumatra Barat.
Gichuru, Lean M. (2016). Effect of Quality
Teacher
on
Mathematics
Student
in
Solok Selatan. Jurnal. Pendidikan Ekonomi
Performance
Primary
6
in
National
Sagala, Syaiful. (2009). Kemampuan Profesional
Guru
dan
Tenaga
Kependidikan.
Bandung: Penerbit Alfabeta
Examination: A Survey of Private Primary
Sarwana, Dwi. (2016). Pengaruh Lingkungan
School in Gasabo District, Kigali City,
Keluarga dan Motivasi Belajar Instrinsik
Rwanda. International Journal of Education
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata
and Research, Vol 4, No. 2, February 2016.
Pelajaran
237-260.
Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1
Ihsan, Fuad. (2005). Dasar-dasar Kependidikan.
Jakarta: Rieneka Cipta.
Korespondensi
kelas
X
Karanganyar 2014/2015. Skripsi. FKIP
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Kemdikbud.go.id. Diperoleh pada tanggal 7
Sintha, Aga Dwi. (2016). Pengaruh Kompetensi
dari
Guru dan Motivasi Berprestasi Siswa
http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/index.p
Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata
hp/chome/profil/2CE473F9-3199-4257-
Pelajaran
A0E7-0B43AE9CAA2A
Pemasaran Kelas X PM di SMK Negeri
September
2017,
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
1
Pengelolaan
Karanganyar
Tahun
Usaha
Ajaran
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
2015/2016. Skripsi. Fakultas Keguruan
Akademik dan Kompetensi Guru.
dan
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Ilmu
Pendidikan,
Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor yang
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2003
Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka
Prasertcharoensuk, Somprach & Ngang. (2014).
Cipta.
Influence of Teacher Competency Factor
and Students’ Life Skill on Learning
Achievement.
Social
and
Behavioral
Wasty.
Pendidikan
(2008).
Wiraswasta. Jakarta: Bumi Aksara
Tomul, Ekber & Qelik, Kazim. 2009. The
Relationship Between Student’s Academic
Sciences, 566-572.
Rondi, Ahmad. (2015). Pengaruh Kompetensi
Guru
Soemanto,
dan Fasilitas
Belajar terhadap
Achievement
Level:
and
Cross
their
Regional
Sosioeconomic
Comparison.
Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada
Procedia Sosial and Behavioral Sciences,
Mata Pelajaran Ekonomi di MAN Tempel
1199-1204.
Sleman.
Skripsi.
Fakultas
Ekonomi,
Universitas Negeri Yogyakarta.
Safitri, Reni. (2016). Pengaruh Kompetensi
Pedagogik Guru, Lingkungan Belajar, dan
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Standar Pendidikan Nasional
Widiatmanti, Herru. Dipublikasikan pada 29 April
2015. Penghasilan Kelas
Menengah Naik
= Potensi Pajak?. Diakses pada 27 Juli
kasi/artikel/167-artikel-pajak/21014-
2017
penghasilan-kelas-menengah-naik-
pukul
14.41.
Dikutip
dari
http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publi
potensi-pajak
BELAJAR SISWA KELAS X SMK
NEGERI 7 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017
Sely Kus Bunga Swara, Bambang Wasito Adi, Muhammad Sabandi*
*Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
Jl. Ir. Sutami 36A Kentingan, Surakarta
Email: selykusbunga@gmail.com
ABSTRACT
Sely Kus Bunga Swara. K7413143. THE INFLUENCE OF TEACHER’S COMPETENCE AND
FAMILY BACKGROUND: TO THE STUDENTS’ ACHIEVEMENT AT CLASS X STATE
VOCATIONAL HIGH SCHOOL 7 OF SURAKARTA 2016/2017. Thesis, Surakarta: Faculty of
Teacher Training and Education of Sebelas Maret University, December 2017.
This research aimed to test the influence: (1) the effect of competence of teacher and
family background toward student’s achievement class x state vocational high school 7 of
Surakarta 2016/2017; (2) the effect of competence of teacher toward student’s achievement class x
state vocational high school 7 of Surakarta 2016/2017; and (3) the effect of family background
toward student’s achievement class x state vocational high school 7 of Surakarta 2016/2017.
This Research a quantitative research using descriptive method with correlation study.
The population in this research are all student of class X state vocational high school 7 of
Surakarta 2016/2017 . This research used proportional random sampling as the technique of
collecting sample for 83 students. The data were obtained by using questionnaire. The data were
analyzed by using multiple linier regression analysis technique with level significance 0,05.
Based on the result of this research, it can be concluded that: (1) there is a positive and
significant effect of competence of teacher and family backgorund toward student’s achievement
class x state vocational high school 7 of Surakarta 2016/2017by 30,5%. (2) there is a positive and
significant effect of competence of teacher toward student’s achievement class x state vocational
high school 7 of Surakarta 2016/2017 by 4,88%. (3) there is a positive and significant effect of
family background toward student’s achievement class x state vocational high school 7 of
Surakarta 2016/2017 by 25,9%.
Keywords: teacher’s competence, family background, student’s achievement
ABSTRAK
Sely Kus Bunga Swara. K7413143. Pengaruh Kompetensi Guru dan Lingkungan Keluarga
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X SMK Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.
Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,
Desember 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji : (1) pengaruh Kompetensi Guru dan Lingkungan
Keluarga secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Siswa kelas X SMK Negeri 7 Surakarta
Tahun Ajaran 2016/2017; (2) pengaruh kompetensi guru terhadap terhadap Prestasi Belajar siswa
kelas X SMK Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017; dan (3) pengaruh lingkungan keluarga
terhadap Prestasi Belajar Siswa kelas X SMK Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode deskriptif dengan studi
korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMK Negeri 7 Surakarta Tahun
Ajaran 2016/2017. Teknik penambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
proportional random sampling sebanyak 83 siswa. Teknik pengumpulan data dilaksanakan dengan
teknik angket. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
berganda dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
kompetensi guru dan lingkungan keluarga secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa
kelas X SMK Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017 sebesar 30,5%. (2), terdapat pengaruh
yang positif dan signifikan kompetensi guru terhadap terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMK
Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017 sebesar 4,88%. (3), terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan lingkungan keluarga terhadap terhadap prestasi belajar siswa kelas X SMK Negeri 7
Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017 sebesar 25,9%.
Kata Kunci : kompetensi guru, lingkungan keluarga, prestasi belajar siswa
mengembangkan
PENDAHULUAN
Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Standar Pendidikan Nasional
Bab I pasal 1 menyebutkan bahwa pendidikan
adalah
Usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Selanjutnya pasal 3 menyebutkan
bahwa
pendidikan
nasional
berfungsi
kemampuan
dan
membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan
bangsa,
bertujuan
untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Peraturan
Tahun
2010
Pendidikan
Pemerintah
tentang
pada
17
5 dengan nilai 77,81; 63,87; 68,34; dan 77,15.
Penyelenggaraan
SMK Negeri 6 dengan nilai 78,46; 66,73;
bagian
Nomor
tentang
62,63; dan 77,15. SMK Negeri 7 dengan nilai
pendidikan menengah, paragraf 1 ayat 76
73,38; 53,28; 41,26; dan 76,04. SMK Negeri
pada point C, terdapat sedikit perbedaan
8 dengan nilai 68,07; 49,92; 36,76; dan 80,34.
mengenai SMA dan SMK pada point C.
SMK Negeri 9 dengan nilai 71,69; 57,32;
Perbedaannya
memberikan
41,76; dan 77,73. Kesimpulan dari data
keunggulan lebih yaitu membekali siswa
tersebut adalah rata-rata nilai Ujian Nasional
dengan kemampuan ilmu pengetahuan dan
di SMK Negeri 7 masih rendah.
adalah
ketiga
SMK
teknologi serta kecakapan kejuruan para
Salah satu faktor yang berpengaruh
profesi sesuai kebutuhan masyarakat jika
meningkatkan mutu pendidikan adalah guru.
dibandingkan dengan SMA yang hanya
Sagala (2009: 11) menyebutkan bahwa guru
dididik untuk mempelajari ilmu pengetahuan
sebagai pekerjaan profesi, secara keseluruhan
dan teknologi.
guru merupakan tingkatan tertinggi dalam
Penyelenggaraan praktik pendidikan
sistem pendidikan nasional karena guru dalam
di SMK diberikan lebih banyak praktik
melaksanakan tugas profesionalnya memiliki
daripada teori, namun bukan berarti SMK
otonomi yang kuat.
harus
mengabaikan
prestasi
akademik.
Musfah (2011: 23) menyatakan guru
Kenyataannya, nilai rata-rata Ujian Nasional
sebagai
SMK
haruslah
tergolong
masih
dibawah
SMA.
tenaga
pendidik
merupakan
orang
dan
pengajar
yang
dapat
Anggapan ini didukung oleh data yang
memahami arti penting dari pembelajaran
menunjukkan bahwa nilai rata-rata Ujian
seumur hidup, yaitu seorang individu yang
Nasional SMK tahun 2016 masih dibawah
melaksanakan belajar sumur hidup dalam
SMA untuk mata pelajaran wajib, terutama
setiap kesempatan, walaupun dengan kondisi
Bahasa
dan
dan situasi yang buruk sekalipun tidak dapat
Matematika. Data dari Kemdikbud (2016)
memadamkan semangat belajar bagi seorang
berturut turut dari 9 SMK Se-Surakarta, rata-
guru yang telah memahami arti pentingnya
rata untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia,
belajar untuk peningkatan kompetensinya.
Indonesia,
Bahasa
Inggris,
Bahasa Inggris, Matematika, dan Kejuruan
(Musfah, 2011: 3) mengatakan, “Jika
menunjukkan bahwa SMK Negeri 1 dengan
kompetensi guru rendah, maka para muridnya
nilai 75,34; 59,55; dan 52,44. SMK Negeri 2
juga akan menjadi generasi yang bermutu
dengan nilai 76,30; 68,43; 56,60; dan 78,24.
rendah, dalam hal ini jangankan untuk
SMK Negeri 3 dengan nilai 76,35; 61,61;
bersaing, mencari pekerjaan sulit, sehingga
52,32; dan 79,71. SMK Negeri 4 dengan nilai
dapat memungkinkan kelak mereka akan
75,84; 64,09; 61,38; dan 78,41. SMK Negeri
menjadi beban sosial bagi masyarakat, begitu
juga sebaliknya.” Dengan kompetensi yang
kepribadian,
dimiliki guru diharapkan guru dapat menjadi
kompetensi profesional.
pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik,
mengajar,
mengarahkan,
membimbing,
melatih,
menilai,
dan
kompetensi
sosial,
dan
Penelitian yang dilakukan oleh Rondi
(2015) menyebutkan bahwa kompetensi guru
secara
langsung
mempengaruhi
prestasi
mengevaluasi siswa yang sesuai dengan UU
belajar siswa. Hasil dari penelitian ini berarti
nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan
semakin baik kompetensi yang dimiliki oleh
Dosen.
guru maka prestasi belajar siswa akan
Omo
dalam
Gichuru
(2016)
semakin baik.
menyebutkan bahwa “that quality of teacher
is
strongly
correlation
with
students’s
Pada kenyataannya, sekolah dengan
Akreditasi A (Kemdikbud, 2017) belum tentu
academic performance”, ini berarti kualitas
tenaga
dari seorang guru sangat berhubungan dengan
tersertifikasi. Hal ini ditunjukkan oleh data
hasil belajar siswa. Penelitian yang dilakukan
sekunder dari SMK Negeri 7 Surakarta. Dari
oleh Chu, et al (2015) menyebutkan bahwa
data
peringkat guru mempunyai pengaruh positif
disimpulkan bahwa persentase guru di SMK
dan signifikan terhadap prestasi siswa rata-
Negeri 7 Surakarta yang sudah sertifikasi
rata. Hasil ini berarti guru yang mempunyai
hanya berjumlah 57 orang atau 58,16% dari
peringkat yang tinggi akan lebih mampu
98 guru yang mengajar, jumlah guru tidak
untuk meningkatkan pembelajaran siswanya
tetap sebanyak 29 orang atau 29,59%, dan
daripada
guru untuk pemenuhan jam sebanyak 12
guru
yang memiliki
peringkat
rendah.
pengajarnya
SMK
sudah
Negeri
7
seluruhnya
tersebut
dapat
orang atau 12,25%. Guru yang mengajar mata
UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru
pelajaran Matematika sejumlah 9; Bahasa
dan Dosen pasal 8 menyatakan guru wajib
Inggris sejumlah 7 orang; Bahasa Indonesia
memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sejumlah 8; dan guru yang mengajar mata
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,
pelajaran Kejuruan hanya sejumlah 5. Pada
serta
untuk
bagian ini ditegaskan bahwa kualifikasi guru
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
setidaknya adalah berpendidikan sarjana atau
Selanjutnya pasal 9 menyatakan kualifikasi
program diploma empat.
memiliki
kemampuan
akademik sebagaimana dimaksud dalam pasal
8
diperoleh
melalui
pendidikan
tinggi
Data pendukung mengenai kualitas
guru juga dapat dilihat dari data kualifikasi
program sarjana atau program diploma empat
guru
dan pasal 10 menyebutkan bahwa kompetensi
menujukkan bahwa SMK Negeri 7 Surakarta
guru
meliputi
persentase guru kualifikasi hanya 97,62 dan
kompetensi
masih belum 100% bila dilihat dari data
yang dimaksud
kompetensi
pasal
pedagogik,
8
SMK
Negeri
Se
Surakarta
yang
persentase maksimal SMK Negeri lainnya
(Kemdikbud, 2017).
Data
yang
Berdasarkan Data yang ditemukan di
lapangan menunjukkan bahwa prestasi siswa
diperoleh
Dinas
masih tergolong rendah. Apabila dihitung
Pendidikan Kota Surakarta menunjukkan
secara keseluruhan dari semua jurusan maka
bahwa Nilai Uji Kompetensi Guru SMK
persentase ketuntasan yang diperoleh masing-
Negeri 7 Surakarta tahun 2015 terakhir
masing mata pelajaran adalah 307 siswa atau
memperoleh rata-rata sebesar 63,24; untuk
65,46%
kompetensi pedagogik meraih rata-rata 58,93
Indonesia, 271 siswa atau 57,78% untuk mata
sedangkan untuk kompetensi profesional rata-
pelajaran
rata 67,55. Data tersebut berarti nilai dari Uji
pelajaran Matematika 240 atau 51,17%,
Kompetensi Guru sudah diatas SKM (Standar
sedangkan untuk mata pelajaran Kejuruan
Kompetensi
jumlah siswa yang mencapai KKM berjumlah
Minimum)
dari
yang ditargetkan
untuk
mata
Bahasa
siswa
Inggris,
dapat
Bahasa
untuk
mata
secara nasional yaitu rata-rata 55, namun nilai
319
siswa pada tabel 1.1 ini menunjukkan bahwa
mencapai 68,01% dari semua siswa kelas X.
prestasi kelas X masih rendah.
atau
pelajaran
dikatakan
telah
Dari data tersebut apabila Kriteria
Tabel 1.1 Nilai Mata Pelajaran Bahasa
Ketuntasan
Minimal
sebesar
75,
maka
Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan
persentase ketuntasannya belum 100%. Hal
Kejuruan Kelas X Tahun ajaran 2016/2017
ini berarti prestasi siswa kelas X SMK Negeri
Kelas X
APH
Jml
B.Ind
20
18
17
18
21
22
19
20
17
18
17
19
15
23
22
21
307
65,46
34,54
Mapel
B.Ing Mat
17
12
15
14
16
15
18
16
18
13
17
16
15
14
16
13
18
15
14
17
19
13
14
16
16
14
20
19
18
17
20
16
271
240
57,78 51,17
42,22 48,83
7 Surakarta untuk mata pelajaran wajib seperti
Kej
17
20
19
24
20
21
18
22
20
19
18
19
19
21
20
22
319
68,01
31,99
1
29
2
31
3
31
UPW 1
21
PS
1
31
2
29
3
31
PTS
1
30
2
32
3
29
JB
1
24
BC
1
30
2
28
MM
1
31
2
31
3
33
16 469
Jumlah % tuntas
Jumlah % belum
tuntas
(Sumber: Nilai Ulangan Kenaikan Kelas, diolah 3
Agustus 2017)
Bahasa
Indonesia,
Bahasa
Inggris,
Matematika, dan Kejuruan masih rendah.
Ketiga mata pelajaran tersebut merupakan
mata pelajaran pokok yang ada pada Ujian
Nasional sedangkan untuk mata pelajaran
Kejuruan merupakan keahlian dari masingmasing jurusan siswa.
Hasil olahan dari data tersebut dapat
dilihat bawah masih ada kesenjangan yang
terjadi di SMK N 7 Surakarta. Kenyataannya,
kredibilitas
sekolah
SMK
Negeri
yang
menunjukkan akreditasi “A” (Data BANSM)
dan nilai Uji Kompetensi Guru yang meraih
di
atas SKM belum
bisa memberikan
anggapan bahwa sekolah tersebut telah sukses
dalam
memberikan
pengajaran
kepada
siswanya.
Soemanto (2008: 38) orang tua atau keluarga
merupakan dasar bagi anaknya dimasa yang
Usaha untuk mewujudkan pendidikan
akan datang untuk menjadi pekerja yang
yang berkualitas, kompetensi guru memiliki
efektif sehingga siap pakai dalam dunia kerja
peran yang sangat penting. Jika guru benar-
sesuai dengan kompetensi keahlian.
benar berkompeten, maka mutu serta kualitas
Data sekunder yang diperoleh dari
pendidikan perlahan akan meningkat sesuai
SMK Negeri 7, menunjukkan bahwa siswa
dengan tujuan yang diharapkan. Peran guru
kelas X tahun ajaran 2016/2017 masih
disini adalah untuk menghasilkan lulusan-
didominasi dari kalangan keluarga menengah.
lulusan yang memiliki mutu pendidikan yang
Tingkat pendidikan yang ditamatkan oleh
berkualitas dan mampu bersaing baik di
orang tua atau wali siswa menunjukkan
tingkat regional maupun internasional dan
bahwa 43,09% dominasi para tamatan SMA
faktor terpenting yang berpengaruh pada hasil
sederajat, SMP 14,23% dan 20,83% yang
lulusan adalah guru (Musfah, 2011: 17).
mana adalah tamatan SD.
Selain itu prestasi belajar merupakan
“tingkat
keberhasilan
dalam
ini juga berasal dari kalangan pendapatan
mempelajari materi pelajaran di sekolah yang
menengah bawah. Hal ini ditunjukkan, bahwa
diperoleh dari hasil test mengenai sejumlah
52% dari orang tua/ wali peserta didik kelas X
materi
pelajaran
siswa
Di sisi lain, lingkungan keluarga siswa
hal
ini
tahun ajaran 2016/2017 ada pada kategori
(2006:
32).
berpenghasilan Rp 500.000- Rp 999.999 yang
oleh
termasuk kalangan menengah bawah menurut
Prasertcharoensuk, Somprach dan Ngang
kriteria aspirant middle (Boston Consulting
(2014) menemukan faktor kompetensi guru
Group dalam Widiatmanti Kemenkeu, 2015).
dikemukakan
oleh
Penelitian
yang
tertentu”,
Cogen
dilakukan
yang mana meliputi aspek kurikulum dan
Penelitian Cheng&Kaplowitz (2016)
manajemen pembelajaran, sebagaimana juga
menyebutkan bahwa status ekonomi orang tua
halnya pengembangan diri mempengaruhi
mempunyai hubungan yang positif dan kuat
prestasi belajar siswa. Aspek pengembangan
dengan budaya keluarga, sejalan dengan itu
diri dari hasil penelitian menunjukkan hasil
maka budaya keluarga mempunyai pengaruh
yang
yang positif dan kuat terhadap budaya siswa
negatif
tetapi
secara
signifikan
mempengaruhi prestasi belajar siswa.
yang
diukur
dengan
pembacaan
non
Faktor lain yang tidak dapat diabaikan
akademik. Berbeda dengan yang sebelumnya,
yang hubungannya dengan prestasi belajar
contoh efek langsung status ekonomi orang
siswa adalah faktor lingkungan keluarga.
tua terhadap modal budaya siswa (membaca)
Keluarga merupakan lingkungan pertama bagi
keduanya bersifat negatif dan tidak signifikan,
individu untuk mengenal sekitarnya. Menurut
namun untuk variabel status ekonomi orang
tua, budaya orang tua, dan budaya siswa
pada
(membaca) semuanya berpengaruh positif dan
keluarga siswa untuk memberikan batasan
secara
masalah yang jelas dalam penelitian ini.
statistik
signifikan,
memberikan
kompetensi
guru
dan
lingkungan
pengaruh langsung pada prestasi akademik
siswa.
TINJAUAN
Penelitian yang dilakukan oleh Tomul
& Qelik (2009) menyatakan bahwa sosial
ekonomi keluarga berpengaruh terhadap hasil
belajar siswa. Secara umum sosial ekonomi
keluarga menunjukkan pengaruhnya terhadap
hasil belajar siswa dalam ranah yang berbeda
beda, namun dalam penelitian itu sosial
ekonomi keluarga lebih tinggi berpengaruh
pada bidang matematika.
Pendapat
Rothman
(2003)
dalam
penelitian Tomul&Qelik (2009) berpendapat
siswa dengan status sosial ekonomi keluarga
yang rendah, siswa tersebut tidak memiliki
suasana
belajar
di
rumah
sehingga
berpengaruh pada hasil belajarnya di sekolah.
Orang tua siswa kalangan menengah biasanya
hanya melihat keadaan sekolah anak ketika
disekolah namun kurang berkontribusi dalam
pembelajaran anak dirumah.
Mengacu dari latar belakang tersebut
maka
peneliti
mengangkat
judul
“PENGARUH KOMPETENSI GURU dan
LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP
PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X
SMK Negeri 7 SURAKARTA TAHUN
AJARAN 2016/2017”. Dalam penelitian kali
ini, peneliti akan menguji kembali teori-teori
yang sudah dikemukakan dari penelitian
terdahulu
dan
tidak
akan
membahas
keseluruhan faktor yang ada, tetapi terfokus
PUSTAKA
DAN
RUMUSAN HIPOTESIS
1. Teori Belajar Behavioristik
Uno,
(2006:
pengertian
7)
tentang
memberikan
teori
belajar
behavioristik yakni “ salah satu teori
belajar, teori ini berpandangan bahwa
belajar adalah perubahan dalam tingkah
laku sebagai akibat dari interaksi antara
stimulus dan respons”.
2. Prestasi belajar
Cogen (2006: 32) memberikan definisi
mengenai prestasi belajar, yaitu “tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari
materi
pelajaran
diperoleh
dari
di
hasil
sekolah
test
yang
mengenai
sejumlah materi pelajaran tertentu”.
3. Kompetensi Guru
UU No. 14 tahun 2005 Pasal 10
ayat (1) menyatakan kompetensi guru
meliputi
kompetensi
kompetensi
kepribadian,
pedagogik,
kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional yang
diperoleh melalui pendidikan profesi.
4. Menurut Soemanto (2008: 38) orang tua
atau keluarga merupakan dasar bagi
anaknya dimasa yang akan datang untuk
menjadi pekerja yang efektif sehingga
siap pakai dalam dunia kerja sesuai
dengan kompetensi keahlian.
Kerangka pemikiran menggambarkan
Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran
hubungan antar variabel, dalam hal ini
variabel
independen
yang
diambil
2016/2017.
oleh
H3= Terdapat pengaruh lingkungan keluarga
peneliti adalah kompetensi guru (X1) dan
terhadap prestasi siswa kelas X SMK
lingkungan keluarga (X2) sedangkan variabel
Negeri 7 Surakarta Tahun Ajaran
dependen dalam penelitian ini adalah prestasi
2016/2017.
belajar siswa kelas X di SMK Negeri 7
Surakarta (Y).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas
X1
Kompetensi guru
kompetensi
pedagogik,
kepribadian, sosial,
dan profesional
(Permendiknas No.
16 Tahun 2007)
X2
Lingkungan keluarga
Pendidikan orang tua,
Kondisi keluarga,
Pekerjaan orang tua,
dan Ekonomi
keluarga
X
SMK
Negeri
7
Surakarta.
Waktu
pelaksanaan penelitian yaitu dari bulan Juni
sampai bulan November 2017. Penelitian ini
Y
Prestasi
(Indikator)
Nilai Rata-rata
UKK K-13
siswa kelas X
2016/2017
H1
(Cogen, 2006:
32)
(Cheng dan
Kaplowitz, 2016)
dan Slameto, 2013)
menggunakan metode deskriptif jenis ex post
facto dengan pendekatan analisis kuantitatif.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Kompetensi Guru (X1) dan Lingkungan
Keluarga (X2), sedangkan variabel tergantung
adalah Prestasi belajar siswa (Y). Teknik
sampling yang digunakan adalah proportional
random sampling dengan mengambil secara
proporsional
dari
jumlah
masing-masing
siswa per kelas sehingga diperoleh 83 siswa.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini adalah dengan menggunakan angket,
wawancara
Gambar 1.1 Kerangka Berpikir Penelitian
dan
dokumentasi.
Data
kompetensi guru diperoleh melalui angket
Dari gambar 1.1 di atas dapat ditarik hipotesis
dengan menggunakan skala Likert (1-4) dan
sebagai berikut:
wawancara, data untuk lingkungan keluarga
H1= Terdapat pengaruh kompetensi guru dan
lingkungan keluarga terhadap prestasi
siswa kelas X SMK Negeri 7 Surakarta
Tahun Ajaran 2016/2017.
H2=
Terdapat pengaruh kompetensi guru
terhadap prestasi siswa kelas X SMK
diperoleh dari angket, dan untuk data prestasi
belajar siswa diperoleh dengan menggunakan
dokumentasi nilai Ulangan Kenaikan Kelas
K-13 dari mata pelajaran Bahasa Indonesia,
Bahasa Inggris, Matematika, dan Kejuruan.
Penelitian ini menggunakan teknik analisis
regresi berganda, uji t, dan uji f dengn
menggunakan SPSS 23 for windows. Uji
distribusi
normalitas
dengan
penelitianyang dilakukan oleh Sukari (2013)
menggunakan grafik kurva, skewness dan
dan Safitri (2016) yang menyatakan bahwa
kurtosis, kolmogorov smirnov, dan jarque
Kompetensi guru dan lingkungan keluarga
bera sehingga data telah disimpulkan normal
memberikan
dan layak untuk diolah dalam regresi. Uji
belajar siswa dengan hasil bahwa lingkungan
prasyarat dalam regresi yang digunakan
keluarga memberikan hasil yang lebih besar
adalah
dibandingkan dengan kompetensi guru.
uji
data
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
normalitas,
linearitas,
pengaruh
terhadap
prestasi
multikolinearitas, dan heterokedastisitas.
Hipotesis 2 (Pengaruh Kompetensi Guru
HASIL DAN PEMBAHASAN
terhadap Prestasi Belajar)
Hasil uji hipotesis dalam penelitian ini
sebagai berikut:
lingkungan keluarga terhadap prestasi
hipotesis
pertama
menggunakan uji F diperoleh dengan Fhitung
sebesar 18,968 dan Ftabel 2,72. Hal ini
menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel ( 18,968 >
2,72). Nilai probabilitas pada kolom Sig. <
0,05 yaitu 0,000, sehingga dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini
berarti terdapat pengaruh yang signifikan
variabel
kompetensi
guru
dan
lingkungan keluarga secara simultan terhadap
prestasi
belajar.
Besar
kontribusi
yang
disumbangkan oleh adanya pengaruh variabel
kompetensi guru dan lingkungan keluarga
dapat dilihat pada nilai Adjusted R Square
yaitu sebesar 0,305 atau 30,5%. Sedangkan
sisanya 69,5% (100% - 30,5%) dipengaruhi
oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
hipotesis
kedua
kompetensi guru sebesar 2,030 sehingga thitung
> ttabel (2,030 > 1,664). Nilai probabilitas pada
kolom sig < 0,05 yaitu sebesar 0,046. Nilai t
belajar siswa).
antara
pengujian
menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel
Hipotesis 1 (Pengaruh kompetensi guru dan
Pengujian
Hasil
dan probabilitas menunjukkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima. Hal ini menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel kompetensi guru (X1) secara
parsial
terhadap
prestasi
belajar
(Y).
Penelitian ini berhasil membuktikan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara
kompetensi guru terhadap prestasi belajar
siswa kelas X SMK Negeri 7 Surakarta. Hasil
perhitungan dengan SPSS 23 menunjukkan
untuk
variabel
kompetensi
guru
(X1)
diperoleh nilai parsial sebesar 0,221
yang
kemudian di kuadratkan r2 menjadi 0,2212 =
0,048841 = 4,88%. Hal ini berarti variabel
kompetensi
guru
memberikan
kontribusi
dalam meningkatkan prestasi belajar sebesar
4,88%.
Hasil keseluruhan pengaruh kompetensi
guru terhadap prestasi belajar siswa selaras
dengan
penelitian
oleh
Sintha
(2016)
menyebutkan bahwa thitung> ttabel yaitu 2,343 >
1,667
yang
berarti
kompetensi
guru
antara variabel lingkungan keluarga (X2)
secara parsial terhadap prestasi belajar (Y).
Variabel
lingkungan
keluarga
(X2)
berpengaruh positif terhadap peningkatan
menunjukkan nilai parsial sebesar 0,509 yang
prestasi belajar siswa. Besarnya sumbangan
kemudian dikuadratkan (r2) menjadi 0,5092 =
pengaruh
0,259 = 25,9%. Hal ini berarti variabel
parsial
yang
diberikan
oleh
kompetensi guru sebesar 0,271 sehingga bila
lingkungan
dikuadratkan akan menjadi 0,0734 yang
kontribusi
berarti 7,34%. Hal ini berarti kompetensi guru
belajar sebesar 25,9%.
keluarga
dalam
(X2)
memberikan
meningkatkan
prestasi
memberikan sumbangan terhadap prestasi
Hasil
belajar siswa sebesar 7,34%. Hasil dari
penelitian
penelitian
bahwa
menyebutkan lingkungan keluarga memiliki
kompetensi guru berpengaruh positif terhadap
nilai rhitung > rtabel yaitu 0,461 > 0,273 dengan
prestasi belajar siswa, yang berarti bahwa
taraf signifikansi 0,05 yang berarti lingkungan
semakin baik kompetensi guru, maka prestasi
keluarga berpengaruh siginifikan terhadap
siswa juga akan meningkat.
prestasi belajar siswa. Besarnya sumbangan
diatas
menyebutkan
penelitian
oleh
ini
(Sarwana,
sesuai
dengan
2016)
yang
Peneliti juga melakukan wawancara
relatif lingkungan keluarga sebesar 62,40%
kepada 4 guru mata pelajaran yaitu guru
sedangkan untuk sumbangan efektif dari
Bahasa
Indonesia,
Matematika,
kesimpulan
dan
bahwa
Bahasa
Inggris,
lingkungan
Kejuruan
dengan
Didukung
guru
masih
keluarga
oleh
sebesar
Sukari
(2013)
18,47%.
bahwa
harus
lingkungan keluarga berpengaruh langsung
mengembangkan kompetensi pedagogik dan
terhadap prestasi belajar siswa sebesar 21%
profesional mengingat ilmu pengetahuan,
karena dalam penelitian tersebut, peneliti
teknologi dan tren selalu berkembang.
menggunakan
variabel
motivasi
sebagai
variabel antara sehingga lingkungan keluarga
Hipotesis 3 (Pengaruh lingkungan keluarga
memberikan pengaruh secara langsung dan
terhadap prestasi belajar)
tidak langsung.
Hasil uji hipotesis ketiga menunjukkan
nilai thitung variabel lingkungan keluarga (X2)
SIMPULAN
sebesar 5,293 sehingga thitung > ttabel (5,293>
Berdasarkan analisis dan pembahasan
1,664). Nilai probabilitas pada kolom sig <
mengenai Pengaruh Kompetensi Guru dan
0,05 yaitu sebesar 0,000. Nilai t dan
Lingkungan
probabilitas menunjukkan bahwa Ho ditolak
Belajar Siswa Kelas X SMK Negeri 7
dan Ha diterima. Sehingga dapat disimpulkan
Surakarta Tahun Ajaran 2016/2017, maka
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Keluarga
Terhadap
Prestasi
1. Terdapat pengaruh positif secara simultan
Kompetensi
Guru
dan
terhadap meningkatkan prestasi belajar
Lingkungan
siswa. Hal ini didapat dari pembahasan
Keluarga terhadap Prestasi Belajar siswa
sebelumnya yang menyatakan bahwa
kelas X SMK Negeri 7 Surakarta Tahun
Fhitung > Ftabel ( 18,968 > 2,72). Nilai
Ajaran
ini
probabilitas pada kolom Sig. < 0,05
diperoleh dari perhitungan uji F, dari
yaitu 0,000, sehingga dapat disimpulkan
perhitungan
hipotesis
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Hal
“Terdapat
ini berarti terdapat pengaruh yang
2016/2017.
ketiga
tersebut
yang
Pengaruh
Simpulan
maka
menyatakan
Kompetensi
Guru
dan
signifikan antara variabel kompetensi
Lingkungan Keluarga Terhadap Prestasi
guru dan lingkungan keluarga secara
Belajar Siswa SMK Negeri 7 Surakarta
simultan terhadap prestasi belajar. Besar
Tahun Ajaran 2016/2017” diterima.
kontribusi yang disumbangkan oleh
2. Terdapat pengaruh positif secara parsial
Kompetensi
Guru
Prestasi
guru dan lingkungan keluarga dapat
Belajar siswa kelas X SMK Negeri 7
dilihat pada nilai Adjusted R Square
Surakarta
yaitu
Tahun
terhadap
adanya pengaruh variabel kompetensi
Ajaran
2016/2017.
sebesar
0,305
atau
30,5%,
Simpulan ini diperoleh dari Uji T, dari
sehingga apabila kompetensi guru dan
perhitungan
hipotesis
lingkungan keluarga ditingkatkan maka
pertama yang menyatakan “Terdapat
dapat memberikan pengaruh positif
Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap
terhadap prestasi belajar siswa.
tersebut
maka
Prestasi Belajar Siswa Kelas X” diterima.
b. Kompetensi guru mempunyai pengaruh
3. Terdapat pengaruh positif secara parsial
terhadap prestasi belajar siswa. Hal ini
Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi
sesuai dengan teori yang dikemukakan
Belajar siswa kelas X SMK Negeri 7
oleh Amri (2013:251) tentang guru
Surakarta
yang
Tahun
Ajaran
2016/2017.
menyebutkan
bahwa,
guru
Simpulan ini diperoleh dari uji T, dari
merupakan tenaga kependidikan yang
perhitungan
menjadi salah satu faktor penentu
kedua
tersebut
yang
maka
menyatakan
hipotesis
“Terdapat
keberhasilan tujuan pendidikan.
Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap
c. Penelitian ini menunjukkan adanya
Prestasi Belajar Siswa Kelas X” diterima.
pengaruh lingkungan keluarga yang
lebih
1. Implikasi Teoritis
Keluarga
dibandingkan
dengan
variabel kompetensi guru. Hal ini
IMPLIKASI
a. Kompetensi
besar
Guru
didukung oleh teori dari Menurut
dan
Lingkungan
memberikan
pengaruh
Soelaeman dalam Djamarah (2004: 16)
keluarga
secara
psikologi
adalah
sekumpulan orang yang hidup bersama
menyebutkan bahwa lingkungan
dalam satu tempat tinggal yang masing-
keluarga
masing
yang
pertautan
anggota
merasakan
adanya
batin
sehingga
saling
memberikan
lebih
lingkungan
pengaruh
besar
mengingat
keluarga
merupakan
berpengaruh, saling memperhatikan dan
lingkungan pertama bagi peserta
saling
didik
menyerahkan
diri.
Keluarga
untuk
belajar,
sehingga
merupakan lingkungan yang sangat
apabila
berpengaruh dalam perkembangan anak
ditingkatkan maka prestasi belajar
karena
siswa
pendidikan
pertama
yang
lingkungan
akan
ikut
keluarga
meningkat.
diajarkan kepada anak berasal dari
Penelitian oleh Sarwana (2016)
keluarga. Peran keluarga sangat penting
yang
dalam penanaman sikap, pengembangan
keluarga memiliki nilai rhitung > rtabel
bakat dan minat yang dimiliki anak.
yaitu 0,461 > 0,273 dengan taraf
menyebutkan
signifikansi
2. Implikasi Praktis
0,05
lingkungan
yang
berarti
lingkungan keluarga berpengaruh
a. Dalam proses pembelajaran guru
diwajibkan untuk menerapkan
siginifikan terhadap prestasi belajar
4
siswa.
(empat) kompetensi sesuai dengan
Peraturan
Menteri
Pendidikan
Nasional Nomor 16 Tahun 2007
yaitu
kompetensi
kompetensi
kompetensi
pedagogik,
kepribadian,
profesional
dan
SARAN
1. Bagi Guru:
a. Guru
diharapkan
untuk
terus
meningkat kompetensi guru melalui
program
peningkatan
kompetensi
kompetensi sosial sehingga prestasi
guru seperti MGMP (Musyawarah
belajar siswa juga dapat meningkat.
Guru Mata Pelajaran) tingkat sekolah
Hasil ini selaras dengan penelitian
maupun
oleh Sintha (2016) menyebutkan
melakukan
bahwa thitung> ttabel yaitu 2,343 >
Kelas dengan menambah frekuensi
1,667 yang berarti kompetensi guru
apabila guru telah melaksanakan
berpengaruh
kegiatan tersebut.
positif
terhadap
peningkatan prestasi belajar siswa.
tingkat
kabupaten
Penelitian
dan
Tindakan
b. Guru dapat meningkatkan 4 (empat)
b. Lingkungan Keluarga yang baik
macam Kompetensi Wajib sesuai
adalah lingkungan keluarga yang
dengan Permendiknas No 16 Tahun
mendukung peserta didik untuk
2007 yaitu kompetensi pedagogik,
berprestasi. Hasil dari penelitian ini
kompetensi kepribadian, kompetensi
profesional, dan kompetensi sosial.
pendidikan anaknya baik di
Sebaiknya guru mengikuti kegiatan
rumah maupun di sekolah.
pengembangan
keprofesian
Orang tua dapat menanyakan
dengan
kegiatan belajar anak selama di
berkelanjutan
mengikuti
(PKB)
pengembangan
diri
sekolah
dan
melalui kegiatan diklat fungsional
motivasi
untuk
dan kegiatan kolektif guru seperti
ketika di rumah, pemberian
workshop, seminar, diskusi panel
perhatian ini akan mendorong
guna
kompetensi
anak lebih semangat dalam
kompetensi
belajar.
meningkatkan
pedagogik
dan
profesional.
Guru
juga
memberikan
berprestasi
dapat
b. Orang tua ikut mengevaluasi
model
hasil belajar anaknya, apakah
pembelajaran dan memodifikasi alat
mengalami kenaikan ataukah
peraga serta upto-date mengenai
penurunan dalam belajar.
mengembangkan
ilmu pengetahuan dan tren teknologi
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
untuk menunjang belajar siswa.
a. Peneliti mengkaji lebih dalam
2. Bagi Sekolah
a. Sekolah
dan
ikut
kegiatan
melakukan
monitoring
menyeluruh
kompetensi
dan
lingkungan
tentang
guru
dan
keluarga,
tidak
evaluasi secara bertahap dan
hanya
rutin terhadap
jurusan, kelas, maupun pada
guru terkait
dengan kompetensi guru.
b. Sekolah
diharapkan
memberikan
bergantung
mata pelajaran tertentu saja.
dapat
b. Penelitian selanjutnya dapat
pembinaan
dilakukan
internal oleh kepala sekolah
penelitian
melalui kegiatan rapat dinas,
misalnya
rotasi
kompetensi
tugas
mengajar,
pemberian tugas-tugas internal
tambahan,
diskusi
dengan
meningkatkan
kompetensi guru.
3. Bagi Orang Tua
a. Sebaiknya orang tua lebih
memperhatikan perkembangan
dengan
yang
objek
berbeda,
mengukur
guru
dengan
responden guru itu sendiri.
c. Keterbatasan Penelitian
rekan sejawat dan sejenisnya
guna
pada
Penelitian ini telah diusahakan
dan
dilaksanakan
prosedur
ilimiah,
sesuai
namun
dengan
demikian
peneliti merasa masih terdapat banyak
kelemahan dan keterbatasan, yaitu:
1) Pengumpulan data dalam penelitian
sebesar 30,5% dengan sumbangan
ini menggunakan angket tertutup
kompetensi guru (X1) hanyalah
sehingga membatasi siswa dalam
4,88%
memberikan jawaban khususnya
keluarga 25,9%.
mengenai
4 guru Mata Pelajaran yang ada di
kompetensi
SMK
guru.
2) Keterbatasan
lapangan
teknis
peneliti
terkait
lingkungan
4) Penelitian ini hanya dilakukan pada
untuk memberikan persepsi sesuai
keadaan
sedangkan
Negeri
diharapkan
di
7
Surakarta,
untuk
penelitian
pelaksanaan
selanjutnya dapat mengkaji lebih
penelitian tentang kompetensi guru.
mendalam mengenai kompetensi
Hal ini dikarenakan akses untuk
guru
mendapatkan
terhadap prestasi belajar siswa.
data
mengenai
kompetensi guru sangatlah terbatas
dan
lingkungan
5) Pengukuran
untuk
keluarga
variabel
dan tertutup sehingga akan sulit
lingkungan keluarga masih terbatas
untuk mengamati keseharian guru
pada tingkat pendidikan orang tua,
dalam mengajar di dalam kelas.
pekerjaan
3) Hasil
dalam
penelitian
orang
keluarga
tua,
yang
kondisi
mencakup
menyebutkan bahwa kompetensi
(hubungan antaranggota keluarga
guru
dan suasana rumah), dan ekonomi
berpengaruh
lebih
kecil
daripada lingkungan keluarga. Hal
keluarga.
tersebut karena keterbatasan dalam
akses peneliti untuk mendapatkan
dokumentasi
terkait
skor
beberapa
untuk
DAFTAR PUSTAKA
pencapaian
indikator
Amri,
Sofan.
(2013).
Peningkatan
Mutu
kompetensi guru pada satu sekolah,
Pendidikan
sehingga
menggunakan
Menengah dalam Teori, Konsep dan
tertutup.
Selain
itu
angket
penilaian
Analisis.
Sekolah
Jakarta:
Dasar
PT
dan
Prestasi
terhadap
kompetensi
guru
merupakan
sesuatu
tidak
Cheng, Shiuh-Tarng&Kaplowitz, Stan. (2016).
karena
Family Economic Status, Cultural Capital,
bersifat
and Achademic Achievement: The Case of
dapat
yang
dipublikasikan
merupakan
hal
yang
rahasia. Pengaruh yang diberikan
kompetensi guru dan lingkungan
keluarga
secara
terhadap
prestasi
bersama-sama
belajar
siswa
Pustakaraya.
Taiwan.
International
Journal
of
Educational Development. 271-278.
Chu, et al. (2015). The impact of the teacher
credential on student achievement in
China. Journal of China Economic Review.
Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar
14-24
IPS Terpadu Siswa Kelas VII Di SMPN 7
Cogen, Victor. 2006. Melejitkan Prestasi Anak.
Bandung: How Press.
STKIP PGRI Sumatra Barat.
Gichuru, Lean M. (2016). Effect of Quality
Teacher
on
Mathematics
Student
in
Solok Selatan. Jurnal. Pendidikan Ekonomi
Performance
Primary
6
in
National
Sagala, Syaiful. (2009). Kemampuan Profesional
Guru
dan
Tenaga
Kependidikan.
Bandung: Penerbit Alfabeta
Examination: A Survey of Private Primary
Sarwana, Dwi. (2016). Pengaruh Lingkungan
School in Gasabo District, Kigali City,
Keluarga dan Motivasi Belajar Instrinsik
Rwanda. International Journal of Education
Terhadap Prestasi Belajar Siswa Mata
and Research, Vol 4, No. 2, February 2016.
Pelajaran
237-260.
Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1
Ihsan, Fuad. (2005). Dasar-dasar Kependidikan.
Jakarta: Rieneka Cipta.
Korespondensi
kelas
X
Karanganyar 2014/2015. Skripsi. FKIP
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Kemdikbud.go.id. Diperoleh pada tanggal 7
Sintha, Aga Dwi. (2016). Pengaruh Kompetensi
dari
Guru dan Motivasi Berprestasi Siswa
http://sekolah.data.kemdikbud.go.id/index.p
Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata
hp/chome/profil/2CE473F9-3199-4257-
Pelajaran
A0E7-0B43AE9CAA2A
Pemasaran Kelas X PM di SMK Negeri
September
2017,
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16
1
Pengelolaan
Karanganyar
Tahun
Usaha
Ajaran
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi
2015/2016. Skripsi. Fakultas Keguruan
Akademik dan Kompetensi Guru.
dan
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Ilmu
Pendidikan,
Universitas
Sebelas Maret, Surakarta.
Slameto. (2013). Belajar dan Faktor-faktor yang
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2003
Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rineka
Prasertcharoensuk, Somprach & Ngang. (2014).
Cipta.
Influence of Teacher Competency Factor
and Students’ Life Skill on Learning
Achievement.
Social
and
Behavioral
Wasty.
Pendidikan
(2008).
Wiraswasta. Jakarta: Bumi Aksara
Tomul, Ekber & Qelik, Kazim. 2009. The
Relationship Between Student’s Academic
Sciences, 566-572.
Rondi, Ahmad. (2015). Pengaruh Kompetensi
Guru
Soemanto,
dan Fasilitas
Belajar terhadap
Achievement
Level:
and
Cross
their
Regional
Sosioeconomic
Comparison.
Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Pada
Procedia Sosial and Behavioral Sciences,
Mata Pelajaran Ekonomi di MAN Tempel
1199-1204.
Sleman.
Skripsi.
Fakultas
Ekonomi,
Universitas Negeri Yogyakarta.
Safitri, Reni. (2016). Pengaruh Kompetensi
Pedagogik Guru, Lingkungan Belajar, dan
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Standar Pendidikan Nasional
Widiatmanti, Herru. Dipublikasikan pada 29 April
2015. Penghasilan Kelas
Menengah Naik
= Potensi Pajak?. Diakses pada 27 Juli
kasi/artikel/167-artikel-pajak/21014-
2017
penghasilan-kelas-menengah-naik-
pukul
14.41.
Dikutip
dari
http://www.bppk.kemenkeu.go.id/publi
potensi-pajak