T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Video Promosi Wisata Kuliner Kota Manado Menggunakan Infografis T1 Full text

Perancangan Video Promosi Wisata Kuliner Kota Manado Menggunakan
Infografis

Artikel Ilmiah

Peneliti :
Claudia Brenda Aprilla Nelwan (692012081)
Michael Bezaleel Wenas S.Kom., M.Cs

Program Studi Desain Komunikasi Visual
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2017

1. Pendahuluan
Banyak kota di Indonesia memiliki potensi tinggi akan dunia pariwisatanya, salah
satunya adalah Kota Manado. Kota Manado adalah ibu kota dari provinsi Sulawesi Utara
yang juga merupakan kota terbesar kedua di Sulawesi setelah Makassar.
Berdasarkan data perbandingan kunjungan wisatawan dari Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kota Manado, jumlah wisatawan nusantara yang mengunjungi Kota Manado

hingga Desember 2016 mencapai 1.096.625 orang sedangkan jumlah wisatawan
mancanegara mencapai 37.137 orang. Hasil dari perbandingan ini menunjukan bahwa
pengunjung yang datang berkunjung di Kota Manado sejak tahun 2012 hingga tahun 2016
melonjak drastis. Sebagian besar wisatawan mancanegara berasal dari Tiongkok dan
Singapura. Dominasi turis Tiongkok dan Singapura ini cukup membawa warna baru pada
dunia pariwisata Kota Manado. Adanya hubungan dagang yang makin erat antara
Sulawesi Utara dengan Tiongkok menjadi potensi yang besar dalam majunya industri
pariwisata di Kota Manado.
Kota Manado memiliki beragam kuliner khas yang lezat, beberapa diantaranya dapat
ditemukan di Wakeke yang menghidangkan Tinutuan dengan nama lainnya Bubur
Manado, sambel Dabu-Dabu, Mie Cakalang, Perkedel Nike (ikan yang hidup di air tawar
Danau Tondano), Gohu (manisan papaya), tempat lainya di Jalan Diponegoro yaitu Nasi
Kuning Saroja yang sudah sangat populer, kemudian ada Mie Ba Garuda yang
masakannya berbahan dasar daging babi, kemudian ada sebuah restoran yang
menghidangkan berbagai masakan seafood yang lezat, yaitu City Extra di Jalan Kalasey
yang menjadi salah satu tempat yang disukai turis Tiongkok dan Singapura, adapun
Ananas Café yang menyediakan jajanan khas Klapertart, Cucur, Lalampa, selain itu
terdapat sebuah rumah es yaitu Es Miangas yang menghidangkan Es Alpukat Garo
Durian, kemudian tempat lainnya yaitu Jalan Roda dan Rumah Kopi K-8 yang
menghidangkan jajanan seperti Pisang Goroho Goreng, Biapong, dan Kopi Susu. Wisata

Kuliner di Kota Manado memiliki potensi yang besar dalam industri pariwisata. Melihat
adanya potensi ini serta makanan merupakan kebutuhan primer manusia yang mana tidak
terlepas dari perjalanan wisata maka wisata kuliner di Kota Manado perlu dikenal oleh
wisatawan.
Visualisasi dalam bentuk gambar dan suara yang disatukan dalam video merupakan
kunci utama adanya ketertarikan wisatawan untuk mengunjungi tempat wisata.
Wisatawan yang baru pertama kali berkunjung ke sebuah tempat wisata biasanya
melakukan perncarian tempat wisata dengan cara melihat bukti visual menarik atau tidak
tempat wisata yang akan dituju. Bukti visual yang baik akan menjadi penting karena
memperkuat daya tarik wisatawan untuk datang. Tentunya informasi yang dikandung
dalam video harus tepat dan akurat agar wisatawan merasa jelas tentang tempat wisata
yang akan dituju.
Salah satu jenis efek visual pada sebuah video adalah live action yang berarti sebuah
efek visual yang dalam pembuatannya melibatkan pengambilan gambar dengan aktor
nyata. Film animasi telah banyak menggunakan live action dan hasilnya hampir terlihat
seperti aslinya, misalnya The Abyss (1989), The Mask (1994), Stuart Little (1999),
Transformers (2007), Avatar (2009) dan Rise of the Planet of the Apes (2011) [1].
Infografis adalah sebuah informasi yang disajikan dalam bentuk tulisan juga gambar.
Gambar pada suatu infografis sangat berperan penting karena infografis adalah media
informasi yang menjelaskan isi dari informasi dengan menggunakan gambar. Gambar


merupakan bahasa universal, semua orang dengan suku, bahasa maupun tulisan yang
berbeda tetap akan mengerti maksud dari gambar tersebut. Oleh karena itu informasi dari
infografis lebih mudah dipahami daripada informasi yang sebatas tulisan [2].
Maka berdasarkan latar belakang tersebut, akan dilakukan perancangan video promosi
wisata kuliner Kota Manado menggunakan teknik infografis. Video promosi ini bertujuan
untuk memperkenalkan dan mengarahkan wisatawan tentang beragam wisata kuliner
serta informasi kuliner yang jelas saat berada atau pun belum berada di Kota Manado.
2. Kajian Pustaka
Telah dilakukan sebuah penelitian pada tahun 2013 yang berjudul Perancangan Web
Desain Media Promosi Pariwisata Kota Manado. Perancangan web design ini
memanfaatkan teknologi informasi yang memuat informasi yang efektif dan komunkatif
sehingga menghasilkan suatu media komunikasi yang lebih menarik. Metode yang
digunakan dalam perancangan web design ini yaitu metode prototyping untuk
perancangan aplikasi dan metode incremental strategy untuk perancangan desain. Setiap
metode memiliki keunggulannya masing-masing yang mampu menarik minat wisatawan
untuk datang berwisata di Kota Manado [3].
Selanjutnya terdapat sebuah penelitian yang berhubungan dengan kuliner yang ada di
Kota Manado yang berjudul Perancangan Buku Potret Esai Ekstrim Kuliner di Manado.
Perancangan buku potret esai ini berisi foto-foto yang meliput berbagai makanan ekstrim

yang tak lazim ditemukan pada umumnya seperti ular, tikus, kucing, anjing dll.
Perancangan ini memuat tentang bentuk nyata masakan yang di tampilkan dalam bentuk
foto, dimana foto-foto yang ada mampu menampilkan warna-warna yang ada dalam
masakan dengan pencahayaan yang baik dan tentunya dilakukan proses editing agar foto
layak dipakai. Tujuan dari perancangan tersebut yaitu memperkenalkan kepada
masyarakat mengenai masakan ekstrim yang ada dan tertarik untuk berani mencoba
masakan tersebut [4].
Kuliner di Kota Manado memiliki ciri khas berbeda karena terpengaruh oleh
masyarakat asal yang telah lama mendiami kota Manado, yaitu masyarakat Minahasa
yang berasal dari suku bangsa Minahasa yang mendiami wilayah Sulawesi Utara salah
satunya di Kota Manado. Masyarakat Minahasa sebagian besar gemar mengkonsumsi
masakan tradisional daging babi hutan (Weichart, 2004). Masyarakat Minahasa sebagian
besar memeluk agama Kristen, maka dari itu daging babi hutan menjadi salah satu bahan
makanan yang diproses dan dijadikan masakan khas masyarakat Minahasa. Meskipun
mayoritasnya adalah Kristiani, bukan menjadi halangan bagi masyarakat luar terutama
wisatawan untuk datang berkuliner di Kota Manado. Pada tahun 1990 hingga tahun 2001
Indonesia mengalami konflik bernuansa SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan),
karena keadaan Kota Manado aman dan telah memiliki citra damai maka mendorong
kedatangan para korban dari daerah bertikai, terutama Maluku Utara dan Maluku untuk
menyelamatkan diri di Manado dan menetap hingga saat ini [5].

Adapun penelitian yang membahas tentang wisata kuliner di kota Manado, yaitu
Aplikasi Sistem Informasi Geografis Wisata Kuliner Kota Manado Berbasis Android.
Tujuan pembuatan sistem informasi ini dapat mempermudah para wisatawan dan
masyarakat untuk menemukan tempat kuliner yang ada di Kota Manado dan dapat
mempermudah sampai ketempat tujuan dengan rute yang cepat. Hasil dari pembuatan
sistem informasi wisata kuliner ini adalah untuk mengetahui informasi tentang kuliner
yang ada di Kota Manado dan mempermudah para wisatawan dan masyarakat agar dapat

mencari tempat kuliner yang mereka inginkan dengan mengunakan android [6].
Kekurangan dari aplikasi ini yaitu tidak semua wisatawan menggunakan android.
Disamping itu wisatawan harus melakukan download app yang memakan waktu dan
butuh penyesuaian dalam menggunakan aplikasi ini.
Penelitian berikutnya berhubungan dengan video yang berjudul Perancangan Video
Promosi Street Food Semarang Untuk Mendukung Pariwisata di Kota Semarang.
Perancangan ini memuat tentang promosi objek wisata kuliner yang dibuat oleh
pemerintah dengan tujuan mengenalkan kuliner Kota Semarang lebih dekat dengan
wisatawan yang datang. Perancangan video promosi ini akan diterapkan pada media
online sehingga mudah diakses oleh wisatawan dari berbagai daerah [7].
Penelitian lainnya berhubungan dengan infografis, yaitu Perancangan Media
Informasi Perpustakaan dan Arsip Daerah Salatiga Berbasis Video Infografis

Menggunakan Teknik Motion Graphic. Perancangan video bertujuan untuk membantu
pengunjung mendapatkan informasi lebih mudah sekaligus memperkenalkan
Perpustakaan dan Arsip Daerah Salatiga. Perancangan ini juga dapat membantu
mengurangi pengeluaran biaya dalam pembuatan brosur dan majalah Perpustakaan dan
Arsip Daerah Salatiga [8].
Penelitian lainnya membahas tentang infografis pada media promosi, yaitu
Perancangan Infografis Perusahaan Bus Batik Solo Trans sebagai Pendukung Promosi.
Perancangan ini diadakan dengan tujuan memudahkan klien memahami materi dan
membuat presentasi dengan infografis sebagai penunjang promosi perusahaan. Adanya
perancangan infografis juga dilakukan untuk dapat meningkatkan jumlah investor
pemasang iklan [9].
Adapun penelitian lain yang berhubungan dengan video promosi berbasis infografis
yang berjudul Perancangan Video Promosi Berupa Infografis Destinasi Wisata Kota
Surakarta. Video promosi ini dibuat dengan menggabungkan grafik vektor yang
digerakkan dan dipadukan dengan gambar asli dari tempat-tempat wisata yang ada di
Kota Surakarta dan juga diberikan teks untuk menunjang informasi yang disampaikan.
Tujuan dari dibuatnya perancangan ini adalah menambah khasanah peranimasian
indonesia, dan juga menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara
untuk datang berwisata di Kota Surakarta [10].
Penelitian ini membahas tentang sebuah video kuliner di kota Manado yang berisi

tentang informasi seputar tempat makan dan masakan yang dihidangkan. Bentuk akhir
dari video kuliner yaitu menggunakan teknik infografis dan live action sebagai efek
visualnya yang kemudian akan digunakan sebagai media promosi. Dengan adanya video
promosi ini, wisatawan dapat langsung menerima informasi yang cukup tentang kuliner
yang ada di kota Manado.
Association for Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan
media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi.
Sedangkan Education Association (NEA) mendefinisikan sebagai benda yang dapat
dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang
dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi
efektifitas program instruksional [11].
Promosi merupakan strategi yang baik dalam memperkenalkan sebuah produk.
Adanya promosi membantu mengajak, memudahkan dan mempercepat datangnya

konsumen. Menurut Sigit (2007: 101): "Promosi adalah aktivitas-aktivitas sebuah
perusahaan yang dirancang untuk memberi informasi, membujuk, atau mengingatkan
pihak lain tentang perusahaan yang bersangkutan dengan barang-barang serta jasa-jasa
yang ditawarkan olehnya". Sehingga media promosi merupakan suatu alat untuk
mengkomunikasikan suatu produk/jasa/image/perusahaan ataupun yang lain untuk dapat
lebih dikenal masyarakat lebih luas [12].

Video adalah teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak [13].
Video memiliki dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio
memungkinkan orang untuk dapat menerima pesan melalui pendengaran, sedangkan
unsur visual memungkinkan orang menerima pesan melalui bentuk visualisasi. Audio
visual yang menyatu dalam bentuk video mempunyai kemampuan yang lebih baik karena
meliputi suara dan gambar dibandingkan dengan media lainnya.
Infografis menggunakan isyarat-isyarat visual untuk memberikan informasi.
Infografis tidak memiliki kompleksitas tertentu, atau menyajikan tingkat analisis tertentu.
Infografis mengandung tiga ketentuan dasar, yaitu daya pikat dimana komunikasi harus
terjalin dengan audiens secara sukarela, komperehensi dimana komunikasi harus dengan
efektif menyajikan pengetahuan yang memungkinkan terjadi pemahaman yang jelas atas
informasi, kemudian retensi dimana komunikasi harus tidak mudah dilupakan [14].
Media promosi yang baik adalah bentuk promosi yang memuat sejumlah informasi
yang benar dan akurat mengenai sebuah produk yang akan ditawarkan. Video merupakan
salah satu media promosi yang tepat dalam penelitian ini karena video mengandung audio
dan visualisasi yang sesuai berdasarkan informasi yang ada. Video sebagai media
promosi dalam penelitian ini memuat akan infografis karena infografis menghadirkan
informasi yang tepat dalam memberikan sebuah informasi yang lebih akurat dan tidak
mudah dilupakan.
3. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif,
karena pengambilan data dilakukan dengan wawancara kepada narasumber. Pendekatan
kualitatif bersifat fleksibel dan berubah-ubah sesuai kondisi lapangan berupa
pengambilan data dengan wawancara. Metode kualitatif mempunyai adaptabilitas yang
tinggi, sehingga memungkinkan penulis untuk senantiasa menyesuaikan diri dengan
situasi yang berubah-ubah yang dihadapi dalam penelitian ini [15]. Berikut merupakan
tahapan penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

Tahap 1
Identifikasi
Masalah

Tahap 2
Pengumpul
an Data

Tahap 3

Tahap 4


Analisis Data

Perancangan

Tahap 5
Pengujian

Gambar 2. Tahapan Penelitian

Tahap pertama peneliti melakukan identifikasi masalah dengan mendatangi Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kota Manado dan melakukan wawancara dengan wisatawan.
Peneliti menemukan kurangnya informasi jelas yang didapat oleh wisatawan asing
sebelum tiba di kota Manado. Wisatawan harus menghubungi travel agent untuk

mendapatkan informasi jelas mengenai kuliner yang ada di kota Manado, sementara itu
beberapa wisatawan yang datang tidak menggunakan travel agent. Biasanya wisatawan
melakukan observasi terdahulu sebelum melakukan perjalanan wisata guna melakukan
perencanaan tujuan wisata hingga anggaran yang diperlukan. Sebagian besar wisatawan
mendapatkan informasi yang ditulis oleh blogger yang sudah melakukan perjalanan
wisata ke kota Manado. Namun informasi yang diberikan belum akurat dan tidak

terangkum dengan baik. Peneliti tidak menemukan sebuah media promosi yang secara
langsung merangkum informasi wisata kuliner di kota Manado.
Tahap kedua peneliti melakukan pengumpulan data mengenai kunjungan wisatawan
di kota Manado dengan mewawancarai David selaku asisten kepala bagian Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kota Manado. Hasil wawancara bersama David yaitu peneliti
diberikan data kunjungan wisatawan tahun 2012 hingga tahun 2016. Data kunjungan
wisatawan yang diberikan merupakan hasil rekonsiliasi data antara Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kota Manado bersama dengan PT Angkasa Pura 1. Peneliti juga diberikan
video event tahun 2017 yang dibuat oleh tim dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota
Manado dimana video ini dibuat dengan tujuan menawarkan kepada wisatawan bahwa
akan diadakan sejumlah kegiatan besar di kota Manado, akan tetapi dalam video ini
peneliti hanya menemukan informasi kegiatan Manado Culinary Festival, peneliti tidak
menemukan informasi yang jelas mengenai wisata kuliner di kota Manado. Hasil
wawancara lainnya membahas tentang daya tarik wisatawan akan wisata kuliner yang ada
di kota Manado. Sebagian besar wisatawan merupakan wisatawan mancanegara berasal
dari Tiongkok. Wisatawan asal Tiongkok ini memburu wisata kuliner yang menyajikan
aneka seafood dan kuliner lainnya merupakan masakan khas daerah. David menutup
wawancara dengan memberikan rekomendasi wisata kuliner yang ada di Kota Manado
seperti Tinutuan, Perkedel Nike, Mie Kuah Cakalang yang ada di Kuliner Wakeke, Nasi
Kuning Kampung Kodo, Mie Ba Garuda, Ikan Bakar, Sambel Dabu-Dabu, Woku
Belanga dan Kuah Asam yang ada di City Extra, jajanan seperti Cucur, Klapertart, Kopi
Kotamubagu di Jalan Roda. Peneliti juga melakukan wawancara dengan Richard seorang
food blogger . Menurut Richard menggali informasi mengenai tempat wisata kuliner
merupakan hal penting sebelum berwisata. Informasi tersebut digali menggunakan media
sosialnya, informasi biasanya didapat dari orang terdekat, rekomendasi dari orang asing
di media sosial, atau pun undangan dari tempat wisata. Richard melakukan persiapan
dengan mempelajari tempat wisata yang akan dituju dan mencari informasi dalam bentuk
visual agar dengan mudah mendapatkan gambaran tempat wisatanya.
Tahap ketiga yaitu analisis data untuk menentukan karakteristik dari media promosi.
Hasil analisis diperoleh berdasarkan hasil pengumpulan data dari Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kota Manado serta hasil wawancara bersama David dan Richard. Hasil dari
analisis data yaitu, karakteristik media promosi yang dibutuhkan adalah informatif,
memberikan visualisasi tempat wisata di Kota Manado dan masakannya, serta
menampilkan informasi jelas menggunakan infografis. Media promosi memuat informasi
alamat, waktu operasional, dan visualisasi setiap jenis masakan dari wisata kuliner di
Kota Manado.
Tahap keempat yaitu perancangan yang dibagi kedalam 3 bagian proses yaitu pra
produksi, produksi dan paska produksi, seperti pada Gambar 3.

PRA PRODUKSI

PRODUKSI

PASKA PRODUKSI

KONSEP

SYUTING

SUNTING
GAMBAR & SUARA

PERSIAPAN
GRAFIS GERAK

PENGEMASAN
Gambar 3. Proses Perancangan

Pada tahap pra poduksi, proses pertama yang dikerjakan yaitu membuat konsep.
Media promosi ini memiliki target audience yaitu remaja dewasa usia 17-35 tahun.
Videonya berdurasi 3 menit dan dipromosikan dengan cara digital yaitu melalui media
sosial seperti Youtube, Facebook dan Instagram. Video ini berukuran 1080p (1920px x
1080px) dengan format mp4. Video juga disuguhkan instrument pada video sebagai
background music. Konsep dari video ini yaitu bercerita tentang dua orang traveler lakilaki dan perempuan yang melakukan perjalanan wisata kuliner dan tidak sengaja
dipertemukan disebuah restoran pada saat mereka mengunjungi sebuah tempat kuliner.
Video juga berisi bentuk kuliner dan suasana di Kota Manado. Konsep dari video promosi
yaitu melibatkan dua orang talent tersebut berinteraktif dengan infografis. Contoh bentuk
interaksi langsung talent dengan infografis dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Talent berinteraksi dengan infografis
(Sumber: Youtube Channel jameskimmedia, 2017)

Infografis yang ditampilkan berupa informasi peta Kota Manado, serta informasi dari
setiap wisata kuliner berupa alamat, dan waktu operasional. Infografis yang disajikan
dengan sedikit motion sebagai bentuk interaksi dengan talent. Tipografi yang digunakan
yaitu Sans Serif yang memberi kesan modern dan efisien. Sebelum memasuki tahap
produksi, cerita yang ada pada video dituangkan kedalam bentuk naskah yang berisi
synopsis dan storyline. Berikut merupakan contoh synopsis dan storyline.

Produksi

Video Promosi Wisata Kuliner Kota Manado Menggunakan
Infografis

Cast

Traveler Wanita & Pria

Logline

Wisata
kuliner
traveler.

Sinopsis

Seorang pria solo traveler menikmati liburannya di
Manado. Tidak disangka dalam perjalanan wisata yang
indah membawanya bertemu dengan seorang teman yang
sedang berlibur di Manado juga.

mempertemukan

dua

orang

solo

STORYLINE
Act 1

Pengenalan adanya seorang traveler pria yang sedang
menikmati perjalanan wisatanya dihari pertama.

Act 2

Traveler pria memasuki sebuah kawasan rumah kopi dan
jajanan pasar di daerah Jalan Roda.

Act 3

Traveler pria menemukan disebuah kedai kopi yang
dipilihnya, dan menikmati kopi di kedai tersebut.

Act 4

Wisata kuliner dilanjutkan di sebuah kawasan kuliner
khas Wakeke, traveler pria mengunggah foto makanan.

Act 5

Traveler pria melanjutkan perjalanan wisatanya dan
menikmati makan siang di sebuah tempat makan nasi
kuning di daerah Kampung Kodo.

Act 6

Seorang traveler wanita sedang menikmati makan
siangnya di sebuah tempat makan mie ba garuda dan
mengunggah foto makanan disana.

Act 7

Senja menuju malam hari disebuah restoran traveler
wanita dan pria bertemu untuk makan malam bersama
disebuah cafe.

Act 8

Keesokan harinya traveler pria datang membeli oleholeh untuk dibawa pulang.

Sebelum syuting dibuat sebuah storyboard yang bertujuan untuk memberikan
bayangan, patokan, dan pengingat kepada Director dan DOP (Director of Photography),
agar tidak melewatkan adegan penting saat syuting. Storyboard juga bertujuan untuk
mempercepat proses syuting agar waktu yang ada tidak terbuang dan biaya syuting tidak
mahal. Beberapa potongan dari storyboard dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5. Potongan storyboard

Tahap selanjutnya adalah produksi yaitu melakukan syuting. Dalam proses syuting
perlu dipastikan semua bahan gambar akan terambil dengan lengkap sesuai storyline dan
storyboard yang telah dibuat. Syuting akan diadakan langsung pada lokasi wisata kuliner
bersama dengan gambar talent. Dalam syuting juga terdapat pengambilan footage atau
material penunjang seperti foto, rekaman gambar atau suara yang tidak terdaftar dalam
naskah.
Tahap berikutnya adalah paska produksi. Pada tahap paska produksi yang dilakukan
adalah editing. Pada proses editing yang pertama kali dilakukan yaitu penyuntingan
semua bahan yang telah dihasilkan dari tahap produksi kemudian diolah melewati proses
sunting atau pemotongan gambar, pembuangan gambar yang tidak diperlukan dan
penyambungan potongan-potongan gambar yang dibutuhkan. Proses pemotongan dan
penyambungan gambar dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Proses pemotongan dan penyambungan gambar

Pada proses ini yang dilakukan adalah memastikan bahwa hasil editing sesuai dengan
storyline yang telah dibuat sebelumnya. Audio dalam proses ini berupa instrument music
yang kemudian dalam penyuntingan gambar dilakukan penyelarasan irama berdasarkan
instrument. Background music yang dipakai yaitu Inspiration oleh E-Soundtrax. Hasil
dari proses penyuntingan akan diolah kembali dengan menambahkan grafis gerak sebagai
efek visual. Proses penambahan grafis dan gerak dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Proses penambahan grafis dan gerak

Grafis gerak sangat diperlukan untuk menunjang adegan talent yang berinteraksi
dengan infografis. Berbagai teknik motion dipakai pada tahap ini, diantaranya adalah
masking dan tracking. Font yang digunakan adalah DIN Schrift dengan jenis Sans Serif.
Setelah gambar tertata rapi dan grafis telah sesuai, peneliti memasuki proses pengemasan
yaitu pewarnaan dan export. Pewarnaan merupakan proses penyerasian warna pada
semua gambar. Setelah selesai peneliti memasuki proses export. Export merupakan proses
menentukan format atau ukuran dan resolusi hingga membentuk sebuah video yang bisa
dibaca pada berbagai software. Format yang digunakan yaitu mp4 dengan resolusi 1080p.
Setelah export selesai video diterapkan pada media online youtube kemudian diberikan
kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Manado untuk selanjutnya dipublikasi ke
website Kota Manado dan media iklan videotron. Tahap berikutnya adalah tahap
pengujian dimana peneliti melakukan evaluasi dan peninjauan kembali terhadap video
yang telah dihasilkan apabila telah sesuai dengan konsep dan tujuan utama penelitian ini.

4. Hasil dan Pembahasan
Hasil akhir dari media promosi ini adalah bentuk video dengan durasi 3: 27 yang
memuat berbagai informasi mengenai wisata kuliner di Kota Manado. Video ditampilkan
disebuah media sosial Youtube. Tampilan video dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Tampilan awal video

Tampilan awal daripada video berisikan judul yaitu “Kuliner Kota Manado”.
Tampilan selanjutnya berupa keadaan Kota Manado dari beberapa lokasi serta diikuti
dengan pengenalan talent. Tampilan daripada keadaan kota dan pengenalan talent dapat
dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Keadaan Kota dan Pengenalan Talent

Tampilan ini menggambarkan keadaan Kota Manado diikuti dengan talent yang
sedang menyusuri Kota Manado. Tampilan selanjutnya yaitu bentuk informasi dari video
dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Tampilan bentuk informasi

Video juga memuat bentuk informasi dari setiap tempat wisata yang dikunjungi oleh
talent. Bentuk informasi berupa nama tempat wisata kuliner, alamat, jam operasional,
serta menu yang disajikan. Beberapa infografis disertai dengan ilustrasi seperti lokasi dan
jam dengan sedikit motion. Tampilan lainnya yaitu talent berinteraksi dengan infografis
dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Talent berinteraksi dengan infografis

Tampilan ini memperlihatkan talent yang sedang berinteraksi dengan infografis peta
Kota Manado. Infografis diberikan sentuhan motion mengikuti gerakan talent. Salain
peta, bentuk infografis lainnya yaitu informasi tempat kuliner serta video makanan yang
disajikan. Bagian akhir dari video yaitu ditutup dengan Campaign dari program wisata
Kota Manado dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12. Tampilan diakhiri dengan Campaign program wisata Kota Manado

Bentuk akhir dari video memperlihatkan Campaign program pariwisata dari Kota
Manado yaitu “Mari Jo Ka Manado” yang berarti marilah ke Manado dan diikuti dengan
serangkaian logo dari Kota Manado, logo Fakultas Teknologi Informasi, serta logo
Universitas Kristen Satya Wacana.
Pengujian video promosi telah diujikan untuk mengetahui kelayakan isi video apabila
sudah menyampaikan tujuan dari perancangan. Pengujian pertama telah dilakukan kepada
pihak Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Manado. Pihak Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kota Manado menilai bahwa isi dari video sudah tepat dalam hal menjual
atau mempromosikan beberapa jenis wisata kuliner yang ada di Kota Manado.

Pengujian kedua dilakukan kepada Benedictus Ridho selaku videographer menilai
bahwa video promosi cukup menarik hanya saja menurut Ridho isi dari video kurang
informatif dalam hal visualisasi, seperti kurangnya stok gambar dari makanan, tempat dan
suasannya. Ridho juga menambahkan bahwa keberadaan dari kedua talent yang ada
dalam video kurang memberikan informasi sebagai traveler .
Pengujian selajutnya dilakukan kepada komunitas Pinaesaan yang merupakan sebuah
wadah perkumpulan orang Manado yang tinggal menetap diluar Kota Manado. Mereka
menilai bahwa video promosi sangat menarik dan informatif. Isi dari video telah
memberikan memperkenalkan tentang wisata kuliner yang ada di Kota Manado, video
promosi mampu mengajak penonton untuk berminat mengunjungi dan menikmati
masakan yang ada di Kota Manado, selain itu penonton diberikan informasi mengenai
lokasi, waktu operasional, dan jenis kuliner yang disediakan. Penonton juga diberikan
bentuk tampilan bentuk kuliner sehingga penonton merasa jelas mengenai informasi yang
diberikan. Dengan demikian, video promosi wisata kuliner Kota Manado memiliki daya
tarik yang tinggi dan bermanfaat karena memberikan informasi yang tepat sehingga
mampu mangajak penonton untuk mengunjungi dan merasakan kuliner yang ada di Kota
Manado.
5. Kesimpulan
Kota Manado memiliki banyak potensi yang besar dalam dunia pariwisata, salah
satunya wisata kuliner. Wisata kuliner di Kota Manado memiliki jenis dan cita rasa
berbeda yang menjadi ciri khas sendiri dengan daerah lain. Maka dari itu potensi besar
dari wisata kuliner yang ada di Kota Manado perlu diperkenalkan. Video promosi yang
telah dihasilkan dalam penelitian ini telah mampu mencapai tujuannya dalam hal
memperkenalkan wisata kuliner yang ada. Video promosi juga memberikan informasi
wisata kuliner sehingga menarik dan bermanfaat. Perancangan selanjutnya dibutuhkan
penambahan konten informasi kuliner lainnya beserta dengan visualisasinya serta konten
interaktif langsung dengan penonton.

\

Daftar Pustaka
[1]

Rahmad Cito, Yasuki. Desember 2011. “DIGITAL COMPOSITING DALAM FILM
ANIMASI
3
DIMENSI”.
Volume
3
No.
1.http://jurnal.isiska.ac.id/index.php/capture/article/view/639/639.15 Januari 2017.15 Januari 2017.

[2]

Bayuargo, Febrian Satria. 2015. Perancangan Infografis Tentang Kesadaran Lalu
Lintas. https://core.ac.uk/display/38683542/tab/similar-list.15 Januari 2017.

[3]

Malia, Frisky Sherlytha. 2013. Perancangan Web Design Media Promosi Pariwisata
Kota Manado.http://repository.uksw.edu/handle/123456789/6682. 15 Januari 2017.

[4]

Wineru, Christie Alvin. 2008. Perancangan Buku Potret Esai Ekstrim Kuliner di
Manado.http://repository.petra.ac.id/1274/. 15 Januari 2017.

[5]

Murni Djamal. 2003. Konflik Komunal di Indonesia Saat Ini. Jakarta: INIS
Universiteit Leiden dan Pusat Bahasa dan Budaya Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah.

[6]

Runtukahu, Ruffel Gerald. Agustus 2016. Aplikasi Sistem Informasi Geografis
Wisata Kuliner Kota Manado Berbasis Android. http://repository.polimdo.ac.id/454/.
22 Januari 2017.

[7]

Michael Harianto Putra, Prayanto W H, Hen Dian Yudani. PERANCANGAN VIDEO
PROMOSI STREET FOOD SEMARANG UNTUK MENDUKUNG PARIWISATA
DI
KOTA
SEMARANG.
http://studentjournal.petra.ac.id/index.php/dkv/article/view/3199/2890. 15 Januari
2017.

[8]

Kojongian, Steward Erwin. 2014. Perancangan Media Informasi Perpustakaan dan
Arsip Daerah Salatiga Berbasis Video Infografis Menggunakan Teknik Motion
Graphic. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

[9]

Shaphira, Annisa. 2016. Perancangan Infografis Perusahaan Bus Batik Solo Trans
sebagai Pendukung Promosi. Universitas Sebelas Maret.

[10]

Santoso, Ahmad. 2015. Pengantar karya Tugas Akhir ini berjudul “Perancangan
Video Promosi Berupa Infografis Destinasi Wisata Kota Surakarta. Universitas
Negeri Sebelas Maret.

[11]

Basyiruddin Usman, Asnawir. Juni 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.

[12]

Norma Amaliah, Achmad Yanu Alif Fianto, Sigit Prayitno Yosep. 2015. Perancangan
Media Promosi PT Petronika Sebagai Upaya Pembentukan Citra Perusahaan.
http://sir.stikom.edu/158/5/BAB%20II.pdf. 6 Februari 2017.

[13]

Yulianto Budi, Arizka Pramita, M. Fadly F. N, Meidyta H. N. Desember 2011.
Aplikasi E-notetaking Berbasiskan Multimedia Untuk Kegiatan Pencatatan.
http://researchdashboard.binus.ac.id/uploads/paper/document/publication/Proceeding/ComTech/Vol.
%2002%20No.%202%20Desember%202011/61%20TI_Budi%20Yulianto_ANALISI
S%20DAN%20PERANCANGAN%20APLIKASI%20ENOTETAKING%20BERBASISKAN%20MULTIMEDIA-Ok.pdf. 13 Februari 2017.

[14]

Jason Lankow, Josh Ritchie, Ross Crooks; Founders of Column Five. 2014.
INFOGRAFIS : Kedasyatan Cara Bercerita Visual.

[15]

Moleong Lexi J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

Perancangan Sarana Praktikum Prestasi Mesin Pendingin Pembuat Es Batu

10 135 1

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Diskriminasi Daun Gandarusa (Justicia gendarrusa Burm.f.) Asal Surabaya, Jember dan Mojokerto Menggunakan Metode Elektroforesis

0 61 6

Improping student's reading comprehension of descriptive text through textual teaching and learning (CTL)

8 140 133

Analisis pengaruh pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil badan usaha milik daerah terhadap pendapatan asli daerah Kota Tangerang (2003-2009)

19 136 149

Pengaruh Atribut Produk dan Kepercayaan Konsumen Terhadap Niat Beli Konsumen Asuransi Syariah PT.Asuransi Takaful Umum Di Kota Cilegon

6 98 0

Perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung : (studi deksriptif mengenai perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung)

9 116 145