Pengaruh Waktu Pembleachingan CPO Terhadap Kadar Asam Lemak Bebas

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Pada saat ini, perkembangan kelapa sawit telah mengalami peningkatan lebih jauh
sejalan dengan kebutuhan dunia akan minyak nabati dan produk industri
oleochemical. Produk minyak sawit merupakan komponen penting dalam

perdagangan minyak nabati dunia (Pahan, 2006).
Kelapa sawit di Indonesia dewasa ini merupakan komoditas primadona;
luasnya terus berkembang dan tidak hanya monopoli perkebunan besar negara atau
perkebunan besar swasta. Saat ini perkebunan kelapa sawit yang ada di Indonesia
sudah mulai berkembang. Permintaan minyak kelapa sawit disamping digunakan
sebagai bahan mentah industri pangan juga digunakan sebagai bahan mentah
industri nonpangan (Risza, 1994).
Minyak kelapa sawit yang belum dimurnikan disebut minyak kelapa sawit
kasar (CPO). Minyak sawit mentah (CPO) merupakan komoditas yang mempunyai
nilai ekonomi strategis karena merupakan bahan baku utama dalam pembuatan
produk-produk makanan. Minyak sawit mentah (CPO) merupakan minyak pangan
yang paling banyak diproduksi di dunia. Minyak kelapa sawit (CPO) yang


Universitas Sumatera Utara

dipengaruhi dari daging buah kelapa sawit (Elaeis quineensis Jacq) kaya akan oleat
dan palmitat yang terikat dalam bentuk ester dengan gliserol sebagai trgliserida.
Crude Palm Oil (CPO) merupakan minyak kasar yang diperoleh dengan

cara ekstraksi daging buah sawit dan biasanya masih mengandung kotoran terlarut
dan tidak terlarut dalam minyak. Pengotor yang dikenal dengan sebutan gum atau
getah ini terdiri dari fosfatida, protein, hidrokarbon, karbohidrat, air, logam berat
dan resin, asam lemak bebas (FFA), tokoferol, pigmen dan senyawa lainnya.
Adanya pengotor pada minyak akan menurunkan kualitas dan mempengaruhi
penampilan fisik, rasa, bau dan waktu simpan dari minyak, sehingga harus
dihilangkan melalui proses pemisahan secara fisika maupun secara kimia
(http://rismananwar.blogspot.co.id).
Dengan adanya peningkatan nilai ekspor maka diperlukan standar dan
pengawasan mutu dari faktor-faktor yang mempengaruhi mutu adalah air dan
kotoran, asam lemak bebas, bilangan peroksida dan daya pemucatan. Faktor-faktor
lain adalah titik cair, kandungan gliserida padat, sifat transparan, kandungan logam
berat dan bilangan penyabunan (Ketaren, 1986).
Berdasarkan uraian di atas penulis ingin mengetahui pengaruh waktu

pembleachingan CPO terhadap kadar asam lemak bebas.

Universitas Sumatera Utara

1.2. Permasalahan
ALB merupakan salah satu faktor yang menentukan mutu dari minyak kelapa sawit,
apabila kadar asam lemak bebasnya semakin tinggi maka mutu minyak sawit
tersebut semakin rendah. Apakah ada pengaruh waktu pembleachingan CPO
dengan kadar asam lemak bebas.

1.3. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah :
a. Untuk mengetahui pengaruh waktu pembleachingan CPO dengan kadar
asam lemak bebas.

1.4. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui
persen kadar Asam Lemak Bebas (ALB) dari CPO dengan pembleachingan dan
menggunakan metode titrasi alkalimetri.


Universitas Sumatera Utara